PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

15
1 1 PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Salah satu indikator dalam IPA PAUD (Instrumen Penilaian Akreditasi) dalam program Pendidikan anak usia dini didalam standar 3 yaitu standar proses di indikator 3.2 Pelaksanaan pembelajaran PAUD di sub indikator 3.2.2 yaitu “Dalam melaksanakan kegiatan main untuk anak guru melakukan pendekatan saintifik, dimana guru memfasilitasi anak untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan melalui kegiatan main”. Asesor melakukan observasi, pendekatan saintifik dapat diamati pada kegiatan pembukaan, inti dan penutup”. Ternyata masih banyak lembaga satuan PAUD yang pendidiknya belum mengerti tentang pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran, sehingga pada saat penulis memvisitasi dalam rangka akreditasi lembaga satuan PAUD di lapangan banyak pendidik yang tidak memenuhi dalam persyaratan tersebut. Hal tersebutlah yang kadang sering menurunkan nilai dalam penilaian visitasi akreditasi PAUD, padahal indikator tersebut lumayan juga nilainya, karena berpengaruh juga pada indikator lainnya. Karena dalam visitasi untuk pengajuan akreditasi sekarang, yang dinilai adalah perform (proses pembelajarannya) baik pendidik dan peserta didik. Untuk itu, sangat disayangkan apabila dalam hal ini, pendidik PAUD tidak mengetahui tentang pendekatan saintifik. Dan disini kami selaku Pamong Belajar BP PAUD dan Dikmas Kalimantan Barat dan juga selaku Asesor BAN PAUD PNF akan mengupas mengenai apa itu pendekatan pembelajaran saintifk. Saintifik berasal dari Bahasa Inggris Scientific yang berarti ilmiah, yaitu bersifat ilmu, sedangkan approach yang berarti pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari pemikiran tentang sesuatu. Dengan demikian,

Transcript of PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Page 1: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

1

1

PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Salah satu indikator dalam IPA PAUD (Instrumen Penilaian Akreditasi) dalam program

Pendidikan anak usia dini didalam standar 3 yaitu standar proses di indikator 3.2

Pelaksanaan pembelajaran PAUD di sub indikator 3.2.2 yaitu “Dalam melaksanakan

kegiatan main untuk anak guru melakukan pendekatan saintifik, dimana guru

memfasilitasi anak untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan

mengkomunikasikan melalui kegiatan main”. Asesor melakukan observasi, pendekatan

saintifik dapat diamati pada kegiatan pembukaan, inti dan penutup”. Ternyata masih

banyak lembaga satuan PAUD yang pendidiknya belum mengerti tentang pendekatan

saintifik dalam proses pembelajaran, sehingga pada saat penulis memvisitasi dalam

rangka akreditasi lembaga

satuan PAUD di lapangan

banyak pendidik yang tidak

memenuhi dalam persyaratan

tersebut.

Hal tersebutlah yang kadang

sering menurunkan nilai dalam

penilaian visitasi akreditasi

PAUD, padahal indikator

tersebut lumayan juga nilainya,

karena berpengaruh juga pada indikator lainnya. Karena dalam visitasi untuk pengajuan

akreditasi sekarang, yang dinilai adalah perform (proses pembelajarannya) baik

pendidik dan peserta didik.

Untuk itu, sangat disayangkan apabila dalam hal ini, pendidik PAUD tidak mengetahui

tentang pendekatan saintifik. Dan disini kami selaku Pamong Belajar BP PAUD dan

Dikmas Kalimantan Barat dan juga selaku Asesor BAN PAUD PNF akan mengupas

mengenai apa itu pendekatan pembelajaran saintifk.

Saintifik berasal dari Bahasa Inggris Scientific yang berarti ilmiah, yaitu bersifat ilmu,

sedangkan approach yang berarti pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,

menginspirasi, menguatkan dan melatari pemikiran tentang sesuatu. Dengan demikian,

Page 2: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2

2

maka pendekatan ilmiah (Scientific Approach) dalam pembelajaran yang dimaksud disini

adalah bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu ilmiah.

Didalam Kurikulum 2013 PAUD terdiri dari beberapa pendekatan yang bisa digunakan

didalam pembelajaran PAUD, yaitu (1) Tematik integrative, (2) Saintifik, (3) Bermain

kreatif, dan (4) Kecerdasan jamak. Dalam hal ini tematik integratif dan saintifik

merupakan pendekatan utama yang harus digunakan dalam pengembangan kegiatan

belajar melalui bermain terutama bagi anak usia 3-4 tahun dan usia 4-6 tahun di lembaga

satuan PAUD.

Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang

menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas

pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau

data kemudian mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2014).

Menurut Seefeldt dan Barbour (1994:490-492) menyebutkan bahwa kemampuan sains

proses pada anak usia dini, diantaranya : kemampuan mengamati, mengklasifikasikan,

menarik kesimpulan, mengkomunikasikan dan mengaplikasikannya berdasarkan

pengalaman sains yang diperolehnya. Sains dapat mengajak anak berpikir kritis, karena

dengan sains anak tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu.

Tujuan pendekatan saintifik dalam pembelajaran antara lain untuk meningkatkan

kemampuan berpikir peserta didik, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan

masalah secara sistematik, menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik

merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik dalam

mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mengembangkan

karakter peserta didik.

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diarahkan agar peserta

didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya

menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan

diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil

keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan

menghafal semata).

Page 3: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

3

3

Tujuan dan prinsip pendekatan Saintifik

Menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Berpusat pada anak didik

2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, hokum atau

prinsip.

3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

peserta didik.

4. Dapat mengembangkan karakter peserta didik.

Menurut Hosnan (2014),

tujuan pembelajaran

menggunakan pendekatan

saintifik adalah sebagai

berikut :

1. Untuk meningkatkan

kemampuan intelek,

khususnya

kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta

didik.

2. Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu

masalah secara sistematik.

3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana anak didik merasa bahwa belajar itu

merupakan suatu kebutuhan.

4. Diperolehnya hasil belajar tingkat tinggi.

5. Untuk melatih anak didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam

menulis artikel ilmiah.

6. Untuk mengembangkan karakter anak didik.

Page 4: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

4

Beberapa prinsip pendekatan Saintifik dalam pembelajaran menurut Hosnan (2014)

adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran berpusat pada anak didik.

2. Pembelajaran membentuk students self concept.

3. Pembelajaran terhindar verbalisme.

4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada anak didik untuk mengasimilasi dan

mengakomodasi konsep, hokum dan prinsip.

5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir anak

didik.

6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar anak didik dan motivasi mengajar

guru.

7. Memberikan kesempatan

kepada anak didik untuk melatih

kemampuan dalam berkomunikasi.

8. Adanya proses validasi

terhadap konsep, hokum dan

prinsip yang dikonstruksi anak

didik dalam struktur kognitifnya.

Langkah-Langkah Pendekatan

Saintifik

Langkah-langkah pendekatan

saintifik dalam proses pembelajaran meliputi mengamati (observing), menanya

(questioning), mencoba (experimenting), mengolah data atau informasi dilanjutkan

dengan menganalisis, menalar (associating) dan menyimpulkan, menyajikan data

atau informasi (mengkomunikasikan), dan menciptakan serta membentuk jaringan

(networking). Dalam kurikulum 2013 PAUD (Permendikbud Nomor 146 Tahun

2014) pendekatan Saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, menalar dan mengkomunikasikan, sama dengan menurut Daryanto

(2014), langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah sebagai

berikut :

Page 5: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

5

5

Tahapan pendekatan Saintifik

1. Mengamati (observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi

pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran

memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik

menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan

materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Mengamati dilakukan untuk

mengetahui obyek diantaranya dengan menggunakan indera seperti melihat,

mendengar, menghidu, merasa dan meraba.

2. Menanya

Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.

Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan

untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Anak

didorong untuk bertanya, baik tentang obyek yang telah diamati maupun hal-

hal lain yang ingin diketahui.

3. Mengumpulkan informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya.

Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi bari

berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca

berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau obyek yang lebih teliti, atau

bahkan melakukan eksperimen.

4. Menalar

Menalar merupakan kemampuan menghubungkan informasi yang sudah

dimiliki dengan informasi yang baru diperoleh sehingga mendapatkan

pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu hal.

Mengamati

1Menanya

2Mencari

Informasi3 Menalar4

Mengkomunikasikan5

Page 6: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

6

6

5. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan Saintifik,

guru diharapkan memberi

kesempatan kepada anak

didik untuk

mengkomunikasikan apa

yang telah mereka pelajari

misalnya melalui cerita,

gerakan, dan menunjukkan

hasil karya berupa gambar, berbagai bentuk dari adonan, boneka dari bubur

kertas, kriya dari bahan daur ulang dan hasil anyaman.

Sumber gambar: https://www.google.com/search?q=pembelajaran+saintifik+P

AUD&safe=strict&rlz=1C1CHBD_enID849ID849&sxsrf=ACYBGNThua9RWbsgIdcNJJGEMCzg-

xoQow:1575961737259&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjSq538wqrmAhVYU30KHUx9AzMQ_AUoAnoECBAQB

A&biw=1360&bih=657#imgrc=ctLNWs7BmOzopM

Menurut Permendikbud (2013-a:202) Proses pembelajaran disebut ilmiah jika

memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Subtansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira,

khayalan, legenda atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru peserta didik

terbatas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subyektif atau penalaran

yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir kritis.

4. Analisis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan

mengaplikasikan subtansi atau materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam

melihat perbedaan, kesamaan dan tautan satu sama lain dari subtansi atau materi

pembelajaran.

Page 7: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

7

7

6. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan obyektif dalam merespon

subtansi atau materi pembelajaran.

7. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

8. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik

sistem penyajiannya.

Arah kualitas sikap dan pengetahuan anak capaian Pendidikan anak usia dini

Fungsi eksekutif

Kreatifitas

Menurut gambar diatas, dapat disimpilkan bahwa Kurikulum 2013 PAUD

mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai satu

komponen yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Setiap subkomponen tersebut

memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pembentukan sikap diarahkan

membangun kemampuan fungsi eksekutif (executive function) yang ditenggarai dengan:

1. Kemampuan memori kerja otak dalam mengatur kemampuan mempertahankan

dan mengelola informasi berbeda dalam waktu singkat.

Sikap (climber)

Berpikir runut (prosedural)

PAUD

Berpikir tingkat tinggi

(konseptual)

Page 8: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

8

8

2. Fleksibilitas mental yang membantu mempertahankan respons dari tuntutan

yang berbeda dalam waktu singkat.

3. Kontrol diri dalam hal menentukan prioritas dan menolak tindakan/respons yang

menarik. Pembentukan pengetahuan konseptual untuk membangun kemampuan

kreatif dengan menggunakan cara berpikir tinggi (higher order thingking).

Pengembangan keterampilan berpikirrunut procedural yang diterapkan baik

melalui pembiasaan (habituasi) maupun pendekatan saintifik.

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

No Guru Kegiatan Anak 1. Mengkondisikan kelas serta dengan

cara menyiapkan sejumlah alat permainan edukatif (APE). Guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan kegiatan observasi.

Observasi Mengamati obyek dengan menggunakan indera seperti penglihatan dan pendengaran

2. a. Menstimulus anak untuk bertanya. b. Membimbing anak untuk

menyempurnakan pertanyaannya. c. Mengembangkan rasa ingin tahu

anak

Menanya a. Bertanya tentang segala sesuatu yang diamati

b. Belajar merangkai kalimat bertanya

c. Berupaya untuk mencari informasi tentang segala sesuatu yang dia kerjakan

3. a. Bertanya tentang apa yang pernah dialami anak sebelumnya terkait dengan aktivitas yang dilakukan saat ini.

b. Bertanya yang bersifat membimbing agar anak bisa menyempurnakan

Asosiasi a. Mengingat kejadian, pengalaman atau kegiatan serupa yang pernah dilaluinya.

b. Menyempurnakan pengalaman

4. a. Membimbing anak melakukan aktivitas untuk membuktikan rasa ingin tahunya.

b. Mengembangkan Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat sebab akibat.

Percobaan a. Melakukan berbagai percobaan

b. Melihat pembuktian sebab akibat.

5. a. Meminta anak untuk bercerita tentang kegiatan yang dilakukannya.

b. Meminta anak untuk menunjukkan hasil kegiatannya.

Melaporkan a. Menceritakan kegiatan. b. Menunjukkan hasil

kegiatan.

Page 9: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

9

9

Agar pendidik PAUD di Kalimantan Barat lebih jelas mengenai pendekatan pembelajaran

saintifik, dibawah ini kami contohkan RPPH yang menggunakan pendekatan saintifik dari

TKIT Pelopor Al Munawar, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat yang memang menjadi

rujukan Direktorat Pembinaan PAUD, KEMENDIKBUD terkait dengan pengembangan

program saintifik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Nama PAUD : TKIT Pelopor Al-Munawwar

Semester/Bulan : II/ Maret-Mei

Hari/tanggal : Senin-Jumat 18 Maret s/d 17 Mei 2019

Kelompok usia : 5-6 Tahun/B1

Tema/Sub tema : Binatang/ Keanekaragaman Flora dan Fauna disekolahku

Materi dalam Kegiatan

1. Kalimat thoyibah (Alhamdulillah, Masya Allah, Subhanallah)

2. Binatang , Tumbuhan Ciptaan Allah

3. Gerakan shalat

4. Kalimat basmallah dan hamdallah

5. Prilaku akhlak Mulia: Menolong teman , jujur, sopan

6. Gerakan terkoordinasi antara mata dan tangan dalam menyusun balok, membangun kandang

burung, membangun kebun pisang, membangun taman kupu-kupu

7. Gerakan terkoordinasi antara mata, tangan, dan kaki dalam Mengkap ikan, eksplorasi dengan

berbagai media dan kegiatan, memberi makan ayam dan burung, membersihkan kebun

8. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam membuat telur asin,memasangkan,

meggunakan sapu dan pengki,keranjang dan balok

9. GMH Menghamplas telur

10. GMH menabur

11. GMH Pointilis dengan berbagai media

12. GMH mencap

13. GMH menggambar dengan arang

14. GMH melipat daun pisang

15. GMH menggambar kupu-kupu

16. GMH Menempel

17. GMH Menarik garis

18. GMH menggambar bebek

19. Cara memegang pensil, pulpen, krayon dan spidol

20. Cara hidup sehat : Cuci tangan, makanan bergizi, buang sampah pada tempatnya

21. Cara merawat ikan

22. Cara membuat pestisida alami

23. Kebersihan lingkungan setelah kegiatan main (Beres-beres)

24. Problem solving

25. Ukuran Suara,Jenis-jenis Ikan,Jenis-jenis makanan binatang, Jenis-jenis balok,Jenis-jenis

makanan yang terbuat dari ikan, Ciri-ciri ikan lele, Ukuran telur, Warna telur, Ciri telur

ayam,bebek ,puyuh, Bagian-bagian pohon kelapa, Jumlah sapu lidi,Bagian Pohon Pisang, Jenis-

jenis tanaman ,Bentuk kandang burung, Ciri-ciri Kupu-kupu, Jumlah telur bebek

26. Ciri-ciri lingkungan disekitar keluarga, warung

27. Ciri-ciri Lingkungan rumah

Page 10: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

10

10

28. Keanekaragaman Flora dan Fauna

29. Perkembangbiakan ikan lele

30. Metamorfosis kupu-kupu

31. Macam-macam makanan dari ikan

32. Ciri-ciri tempat hidup ikan

33. Ciri-ciri makanan ikan

34. Ciri Pohon Kelapa

35. Ciri-ciri pohon pisang

36. Ciri-ciri Makanan ayam dan burung

37. Macam-macam kebun

38. Ciri-ciri kolam ikan

39. Ciri-ciri kandang burung

40. Ciri-ciri taman bunga

41. Tempat tinggal ayam bebek puyuh

42. Tempat tinggal monyet

43. Fungsi Keranjang, ember, saringan, timbangan

44. Fungsi Amplas,Piring, sendok

45. Fungsi Hekter ,sekop

46. Fungsi Pisau, gelas

47. Fungsi pengki , sapu

48. Fungsi ulekan , semprotan

49. Tahapan membuat pestisida

50. Tahapan membuat Telur Asin

51. Perintah sesuai aturan

52. Cerita Tentang Monyet

53. Cerita Video tentang perkembangbiakan ikan lele

54. Cerita tentang telur asin

55. Cerita tentang Adab Tidur

56. Cerita Tentang macam-macam pisang

57. Cerita tentang tanaman mentimun

58. Cerita tentang kandang burung

59. Cerita tentang metamorfosis kupu-kupu

60. Cerita tentang bebek

61. Kata “Kelapa”

62. Menulis tulisan kata bebek, sayap, kaki dan telur

63. Menghitung jumlah telur bebek

64. Menghitung jumlah kupu-kupu

65. Menulis nama

66. Angka1-20

67. Drama Sederhana

68. Bersenandung / Bernyanyi

69. Alat musik tradisional/instrumen 70. Karya seni menabur gambar buah kelapa

71. Karya Seni menghias huruf hijaiyah

72. Karya Seni Mencap dengan berbagai media

73. Karya seni menggambar pohon pisang diatas karton hitam

74. Karya seni membangun kebun pisang dari pasir

75. Karya seni membangun kandang burung dari balok

76. Karya Seni Menghias gambar telur bebek

77. Karya Seni menggambar dan membuat kupu-kupu

Page 11: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

11

11

Materi yang masuk pembiasaan

1. Membiasakan mengucapkan kalimat thoyibah (Alhamdulillah, Masya Allah, Subhanallah)

2. Membiasakan shalat sesuai dengan aturan

3. Membiasakan membaca basmallah sebelum kegiatan dan hamdallah setelah kegiatan

4. Membiasakan Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa

syukur kepada Tuhan

5. Membiasalan diri taat aturan pada setiap permainan

6. Membiasakan diri melakukan gerakan terkoordinasi, terkontrol, seimbang, dan lincah dalam

setiap kegiatan

7. Membiasakan diri menggunakan tangan kanan dan kiri dengan terkontrol dalam setiap

kegiatan

8. Membiasakan diri memahami cara hidup sehat

9. Membiasakan memberikan waktu yang cukup saat bermain

10. Membiasakan mencerminkan sikap kreatif

11. Membiasakan percaya diri

12. Membiasakan Taat aturan

13. Membiasakan Sabar

14. Membiasakan Mandiri

15. Membiasakan Peduli

16. Membiasakan Menyesuaikan diri

17. Membiasakan Tanggung jawab

18. Membiasakan membuat karya yang indah

Alat dan Bahan :

Kegiatan Main Alam dan bahan Sentra Persiapan

a. Berapa makanan bebek yang kau

ambil?

Pinsil, kertas, kangkung makanan bebek

b. Ayo menarik garis ke angka yang sama Gambar laminating, spidol

c. Mari menggambar bebek dibentuk segi

empat dan menghiasnya

Spidol warna, lks gambar, lem , serbuk gergaji, sedotan,lidi, korek api,lks gambar bebek

d. Coba warnai gambar telur ini Pewarna, kelereng, kerang, lks gambar telur

e. Yuk, kita susun suku kata menjadi kata

bebek, sayap, kaki dan telur

Buku, pensil, penghapus, miniatur telur bebek

Sentra Balok a. Bentuk kandang yang bagaimana yang

teman-teman buat

Balok, keranjang, miniatur pohon, miniatur burung

Sentra Ibadah a. Dapatkah kamu memberi warna lain

pada gambar kelapa

Gliter, pasir, sekam, kertas, bubuk gergaji , gambar , lem

b. Bagaimanakah lidi ini bisa bersatu Lidi, karet, benang kasur, tali rapia, botol kaca, gelas plastik, pipa air

c. Yuk kita hias huruf hijaiyah Pointilis, lidi, ranting, cotton buds, sedotan , baud berbagai ukuran, korek api, spons, pewarna makanan, tulisan hijaiyah

d. Praktek wudhu air

e. Praktek sholat berjamaah Mukena, sejadah, sarung

Sentra Memasak a. Bagaimana cara membuat telur asin Bahan : telur ayam, puyuh, bebek, amplas, air,

pensil, abu gosok, garam, kap plastik, mangkuk, piring, kertas label

Page 12: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

12

12

Sentra Bermain Peran Makro Mari Kita Merawat Ikan Settinga rumah, setting mesjid, setting kolam

ikan, setting jualan pakan, jualan ikan, jualan pempek toko dan ikan bakar. Alat : kompor, piring, pembakaran, kipas, uang mainan,miniatur sayur, telor, ikan,pempek,pakan ikan burung,jagung.

Sentra Seni dan Kreativitas a. Kupu-kupu apa yang kamu suka? Koran,kertas hvs, kertas sampul, kertas

nasi,spidol, krayon, gunting, lem, kertas lipat b. Gambar apa itu? Stabilo, lks mengurutkan dan menarik ke

angka selanjutnya c. Yuk kita buat taman bunga untuk kupu-

kupu

Balok, kain , miniatur pohon dan bunga, bambu,lazzy

Sentra Bahan Alam a. Yuk mencap dengan berbagai media Pelepah pisang, pewarna makanan, bonggol

jagung, cap, spons, kertas bekas, pelepah pisang, lego kecil, bonggol sawi, spidol

b. Yuk menggambar pohon pisang diatas

karton hitam

Karton hitam, kapur, krayon, arang, kunyit, pulpen glitter

c. Pasangkan aku dengan pasanganku yuk.. Gambar pohon dan buah di laminating, kancing,logam, stik es krim, lidi,pompom

d. Buat makanan berbungkus yuk Playdough, daun pisang, kertas nasi, kertas wajit, plastik, jantung pisang, pelepah pisang, hekter, karet, solasi, lidi, pisau plastik, telanan

e. Yuk membuat kebun pisang Pasir, sekop, miniatur pohon pisang, batu-batuan kecil, bambu

Sentra Berkebun dan berternak

a. Yuk membersihkan kebun Pengki, sapu, baskom, sekop, garpu tanah

b. Ayo beri makan ayam Pur, nasi bekas, gelas, sendok, sayur bekas, talenan, pisau, plastik

c. Apakah burung butuh makan? Millet, millet campur, jagung, pur, cup plastik, sendok

d. Bagaimana membuat pestisida alami? Semprotan, ulekan, cobek, air, gelas ukur, sendok,tomat, jahe, bawang putih, botol

e. Mari menanam pohon timun Bibit timun, sekop, stik es krim, sepatu bot, spidol, wadah bibit

Sentra Musik

a. Yuk nyanyikan lagu monyet kesukaanmu Mic, standmic, ukulele

b. Bisakah kamu buat musik lagu monyet

kesukaanmu

Botol plastik, botol kaca, bambu, papan, drigen, tutup botol,sendok, sumpit, cup stanless, paralon, kayu , kaleng makanan, speaker bekas, baskom, ban, gelas plastik

c. Bagaimana aluanan musik lagu monyet

kesukaanmu

Xilofone, jimbe, ukulele, tamtam, piano

A. Pembukaan

1. Penyambutan anak sesuai SOP

2. Kegiatan jurnal pagi sesuai SOP dengan menyediakan minimal 3 kegiatan main

Page 13: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

13

13

Project Pagi bermuatan STEAM dan LOOSE PARTS

Kelompok B

B1 B2 B3 B4

1.Dimanakah Bebek

suka hidup?

1.Buatlah kandang

ayam kesukaanmu

1.Senang nya

merwat kolam ikan

1.Ayo amati

dengan kaca

pembesar

2.Dapatkah daging

dan telur bebek

diolah menjadi

makanan?

2.Bandingkan telur

mana yang paling

besar

2. Yuk kita kenali

macam-macam

tempat hidup ikan

2.Bagaimana

bentuk serangga

yang kamu buat?

3.Ayoo..membuat

kandang bebek

3.Ukurlah jumlah

makanan ayam

3.Mari menghitung

jumlah ikan yang

ada dikolam

3.Apa sajakah

yang dimakan

oleh serangga?

3. fasilitas menghafal surat-surat pendek dan hadist kebersihan

Hafalan Kelompok B

Do’a Doa turun hujan Mendengar petir Menambah ilmu Surat Al- fil

Al-ma’un Al-Quraisy

Hadist Bersungguh-sungguh

Kebersihan Muslim

4. Kegiatan olahraga (motorik kasar) sesuai SOP dengan menggunakan permainan terkait tema

5. Melakukan kegiatan pendukung sesuai SOP

B. Kegiatan inti

1. Pembiasaan doa sebelum belajar

2. Pijakan awal sesuai SOP dengan membahas tema dan pengembangan kosa kata terkait dengan

tema, terkait dengan kegiatan saintifik guru

Rencana Kegiatan MENGAMATI Guru memfasilitasi anak untuk mengamati: a) (Sentra Persiapan) mengamati bebek dan telur b) (Sentra balok) kandang burung

c) (Sentra ibadah) pohon kelapa

d) (Sentra memasak) telur asin

e) (Sentra seni dan kreativitas) mengamati dan

mencari kupu-kupu

f) (Sentra bermain peran makro) memberi makan ikan

dan mengamati lele

g) (Sentra bahan alam) melihat pohon pisang

h) (Sentra Musik ) Menyayikan lagu monyet

i) (sentra berkebun)mengamati tanaman timun dan

burung

Rencana Kegiatan MENANYA Guru memfasilitasi anak untuk menanya tentang hasil penemuan saat anak mengamati.

Rencana Kegiatan MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru bersama anak membaca buku tentang : a) (Sentra Persiapan) tentang bebek b) (Sentra balok) kandang burung

c) (Sentra ibadah) tentang adab tidur

Page 14: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

14

14

d) (Sentra memasak) tentang telur asin

e) (Sentra seni dan kreativitas) tentang metamorfisis

kupu-kupu

f) (Sentra bermain peran makro) tentang video

perkembangbiakan ikan lele

g) (Sentra bahan alam) tentang pohon pisang

h) (Sentra Musik ) tentang monyet

i) (Sentra berkebun) tentang mentimun

Rencana Kegiatan MENGASOSIASI Rencana Kegiatan MENGOMUNIKASIKAN

3. Pijakan saat bermain

Rencana Kegiatan MENGAMATI Guru memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi saat kegiatan main

Rencana Kegiatan MENANYA Rencana Kegiatan MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru memfasilitasi anak dengan berbagai kegiatan main Anak mencoba kegiatan main dan menambah pengalaman main yang memungkinkan anak akan gagal dan akhirnya mencoba lagi sampai berhasil (Trial and Error)

Rencana Kegiatan MENGASOSIASI Guru bertanya untuk merangsang anak agar mengeluarkan pendapat dalam kemampuan mengasosiasi untuk menggali pengalaman main Anak mengasosiasi dengan menghubungkan pengetahuan yang pernah dibaca dan didapat dengan pengetahuan yang pernah dialami

Rencana Kegiatan MENGOMUNIKASIKAN

C. Recalling

Rencana Kegiatan MENGAMATI Rencana Kegiatan MENANYA Rencana Kegiatan MENGUMPULKAN INFORMASI

Guru bertanya tentang pengetahuan yang telah didapat sebelum kegiatan main. Anak mengulang dan mengingat pengetahuan yang telah didapat dari buku yang telah dibaca bersama.

Rencana Kegiatan MENALAR (MENGASOSIASI)

Guru bertanya untuk merangsang anak agar mengeluarkan pendapat dalam kemampuan mengasosiasi untuk menggali pengalaman main Anak mengasosiasi dengan menghubungkan pengetahuan yang pernah dibaca dan didapat dengan pengetahuan yang pernah dialami

Rencana Kegiatan MENGOMUNIKASIKAN

Guru bertanya tentang pengetahuan yang telah didapat saat kegiatan main. Anak menyampaikan hasil temuan dan pengalaman bermain (recalling)

D. Penutup

1. Menanyakan perasaan hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa saja yang paling disukai

3. Bercerita pendek tentang hari ini dan mneginformasikan kegiatan esok hari

4. Doa setelah belajar

Page 15: PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

15

15

Rancaekek, 18 Maret 2019

Mengetahui

Kepala TKIT Pelopor Al-Munawwar Wali kelas

Wijayanti Pramukusuma, S. Pd Dra.Nurhayani Batubara

Diatas adalah RPPH TKIT Pelopor Al Munawwar, Rancaekek, Bandung yang

menggunakan sentra dengan pendekatan pembelajaran saintifik. Apabila di Lembaga

PAUD bp/ibu menggunakan klasikal, bukan sentra, berarti lebih simple. Untuk materi

kegiatan pembukaan seperti doa sebelum belajar dan sebagainya menyesuaikan dengan

sekolah masing-masing. Jadi intinya pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

sebenarnya mudah diterapkan dilembaga PAUD oleh pendidik. Dalam hal ini diperlukan

kreatifitas pendidik PAUD dalam mengeksplorasi pembelajaran sesuai dengan tema dan

sub tema yang akan diajarkan dengan mengacu pada program Tahunan (PROTA),

program semester (PROSEM), RPPM (rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan)

yang sudah dibuat oleh Lembaga PAUD. Demikian sekelumit diatas terkait dengan

pendekatan pembelajaran saintifik pada PAUD. Semoga para Kepala Sekolah PAUD dan

para pendidik PAUD di Kalimantan Barat dapat mempelajarinya lebih jauh dan dapat

menerapkannya dilembaga PAUD masing-masing-agar pembelajaran semakin

berkualitas, dan dapat meningkatkan mutu layanan Lembaga PAUD terutama saat

pengajuan Akreditasi.

DAFTAR PUSTAKA

Dikutip dari Kajian Pustaka.com pada hari Selasa, Tanggal 10 desember 2019 pukul 14.58 WIB.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta. Penerbit Gava Media.

Materi pada saat magang ke Sekolah Alam Pelopor TKIT Pelopor Al Munawwar, Rancaekek, Bandung oleh Pak Dedi Wahyudi Mustofa.

Dikutip dari https://www.researchgate.net/publication/326156217_PENDEKATAN_ PEMBELAJARAN_SAINTIFIK_DALAM_KURIKULUM_2013_PENDIDIKAN_ANAK_USIA_DINI