PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN...

168
i PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN...

Page 1: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

i

PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH

DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Senna Dony Prabowo

141314005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

ii

PEMANFAATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM MATA

PELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK

Oleh:

Senna Dony Prabowo

141314005

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Dra. Theresia Sumini, M.Pd Tanggal 23 Juli 2019

Pembimbing II

Hendra Kurniawan, M.Pd Tanggal 23 Juli 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

iii

SKRIPSI

PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH

DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Senna Dony Prabowo

NIM. 141314005

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 30 Juli 2019

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Tanda Tangan

Ketua : Ig. Bondan Suratno, S.Pd, M.Si. ……………….

Sekretaris : Dra. Theresia Sumini, M.Pd. ………………

Anggota : Dra. Theresia Sumini, M.Pd. ………………

Anggota : Hendra Kurniawan, M.Pd. ………………

Anggota : Drs. Y.R. Subakti, M.Pd. ………………

Yogyakarta, 30 Juli 2019

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orang tua saya ( R. Ristudianto dan Noor Setyaningtyas) yang selalu

memberikan dukungan baik materi maupun moril kepada saya

2. Adik kandung saya (Duta Laksmana dan Dinda Mutiara)

3. Teman-teman, sahabat dan pacar saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

v

MOTTO

Tidak ada waktu untuk menyesal tentang jalan yang dipilih, tapi selalu

berusahalah untuk dapat selalu menempuh jalan tersebut.

(Senna Dony Prabowo)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Juli 2019

Penulis

Senna Dony Prabowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Senna Dony Prabowo

NIM : 141314005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PEMANFAATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM MATA

PELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 Juli 2019

Yang menyatakan,

Senna Dony Prabowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

viii

ABSTRAK

PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PEMBELAJARAN

SEJARAH DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

Oleh:

Senna Dony Prabowo

141314005

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai: (1) perencanaan

(2) pelaksanaan dan (3) hasil pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam

pembelajaran sejarah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus.

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Depok kelas X Kimia. Pengumpulan data

dilakukan melalui observasi, wawancara, kuesioner, serta dokumen dan

dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik sebagai

informan dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang

terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan yang dilakukan

oleh guru adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi

tentang implementasi gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran Sejarah

Indonesia, (2) Pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran sejarah

terlaksana dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat oleh guru, (3) Hasil dari pelaksanaan gerakan literasi sekolah

dalam pembelajaran Sejarah Indonesia mendapat respon yang positif dari peserta

didik. Dalam aspek kognitif menunjukkan bahwa nilai peserta didik yang

mencapai KKM 75 sebanyak 26 orang dengan nilai rata-rata 80,00 atau 84,37%.

Dalam aspek afektif minat belajar sejarah dengan memanfaatkan gerakan literasi

sekolah menunjukkan kategori tinggi 93,75%. Pada aspek psikomotorik

menunjukkan hasil keterampilan peserta didik melalui penugasan artikel narasi

sudah mencapai KKM dengan rata-rata mencapai 87,14.

Kata Kunci: Pembelajaran, Literasi, Sejarah Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

ix

ABSTRACT

LITERACY-BASED LEARNING IN HISTORY SUBJECT ON NEGERI 2

DEPOK SLEMAN VOCATIONAL SENIOR HIGHSCHOOL

By:

Senna Dony Prabowo

141314005

This research aims to describe: (1) Planning (2) implementation and (3)

the results of the implementation of the school literacy movement in learning

history.

This study uses a qualitative approach with case study method. The study

was conducted in 2 Depok Vocational senior high school of class X Chemistry.

Data collection was done through observation, interviews, questionnaires, as well

as documents and documentation. The subjects in this study were teachers and

students as informants who were selected using purposive sampling techniques.

Data analysis techniques used were the Miles and Huberman model which

consists of data collection, data reduction, data presentation, and drawing

conclusions.

The results of this study signify that: (1) The planning conducted by the

teacher in the was making Learning Implementation Plans (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran-RPP) related to the implementation of the school literacy movement

by learning Indonesian history, (2) The implementation of school literacy

movement in history learning was well implemented according to the Learning

Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-RPP) made by the

teacher, (3) The results of the school literacy movement implementation in

learning Indonesian history received positive response. The cognitive aspect

shows that the value of students who reached Minimum Mastery Criteria (Kriteria

Ketuntasan Minimal-KKM) 75 were 26 students with average score of 80.00 or

84.37%. The affective aspects of interest in learning history by utilizing the school

literacy movement is high which is of 93.75%. The psychomotor aspects which

shows the results of the students' skills through the assignment of narrative articles

reached Minimum Mastery Criteria (Kriteria Ketuntasan Minimal-KKM) with

average of 87.14.

Key Words: Learning, Literation, Indonesian History

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pemanfaatan Gerakan Literasi Sekolah dalam Mata Pelajaran Sejarah

Indonesia di SMK Negeri 2 Depok “. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa keberasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo. S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang

senantiasa memberikan perhatian, arahan, semangat, dan motivasi kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing II yang

senantiasa memberikan perhatian, arahan, semangat dan motivasi kepada

penulis selama penyusunan skripsi.

5. Bapak Drs. A. Kardiyat Wiharyanto, M. M. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang senantiasa memberikan motivasi, semangat, dan

bimbingan pada penulis.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang dengan sabar dan

iklas mengajar, mendidik, dan memberikan ilmu kepada penulis selama

menempuh studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

xi

7. Sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang selalu memberikan

pelayanan dengan baik pada penulis.

8. Kepada kepala sekolah, guru, dan peserta didik Sekolah SMK Negeri 2

Depok yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada keluarga yang senantiasa memberikan, semangat, dukungan, dan

doa dengan sabar dan iklas.

10. Teman saya Yanuarius Vandana Putra, Andreas Parama, Andreas

Danang Mahardika, Bernadus Pascal, Hermawan Yoga Setiawan dan

seluruh teman-teman angkatan 2014 yang senantiasa membantu, dan

menyemangati dalam penelitian ini.

11. Teman spesial saya Sekar Giri Paramita yang senantiasa mendampingi

dan mendukung saya baik di saat susah maupun senang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Semoga sekripsi ini dapat bermanfaat sesuai dengan fungsinya dan dapat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

Yogyakarta, 30 Juli 2019

Penulis

Senna Dony Prabowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii

LEMBAR PENGESAHAN.………………………………………….…………iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………...iv

MOTTO…………………………………………………………………………..v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................................................vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………..........vii

ABSTRAK………………………………………………………………………viii

ABSTRACT……………………………………………………………………....ix

KATA PENGANTAR……………………………………………………………x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………...…………………………………………….....1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………5

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….5

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………...5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA……………………………………………….......7

A. Kajian Teori…………………………………………………………….7

1. Literasi…………………………………………………………..7

2. Gerakan Literasi Sekolah……………………………………….8

3. Konsep Belajar………………………………………………...15

B. Penelitian yang Relevan………………………………………………20

C. Kerangka Berpikir ……………………………………………………22

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN……………………………………24

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………...24

B. Pendekatan Penelitian………………………………………………....24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

xiii

C. Sumber Data…………………………………………………………..25

D. Metedologi Pengumpulan Data……………………………………….26

E. Instrumen Pengumpulan Data………………………………………....29

F. Teknik Sampling………………………………………………………31

G. Validitas Data…………………………………………………………32

H. Analisis Data………………………………………………………….35

F. Sistematika Penulisan…………………………………………………38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………39

A. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………………………...39

1. Sejarah SMK Negeri 2 Depok………...…………………………..…39

2. Visi dan Misi………………...……………………………………….41

B. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………………….41

1. Perencanaan Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah

Indonesia…………………………………………………………….44

2. Pelaksanaan Pembelajaran Literasi dalam Mata Pembelajaran

Sejarah Indonesia……………………………………………………50

3. Hasil Pembelajaran Sejarah Indonesia dengan Memanfaatkan

Literasi……………………………………………………………….55

C. Pembahasan…………………………………………………………...62

1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Indonesia dengan

Memanfaatkan Literasi………………………………………………62

2. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Indonesia dengan Memanfaatkan

Literasi……………………………………………………………….66

3. Hasil Pembelajaran Sejarah Indonesia yang Memanfaatkan Litrasi....73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………...79

A. Kesimpulan …………………………………………………………...79

B. Saran. …………………………………………………………………81

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...83

LAMPIRAN……………………………………………………………………..85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel: 1 Contoh Kegiatan Literasi ………………………………………………11

Tabel: 2 Pihak yang berperan dalam pelaksanaan kompeten literasi…………….11

Tabel: 3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penelitian……………………………..31

Tebel: 4 Hasil Penilain Kognitif Peserta Didik…………………………………56

Tabel: 5 Data Minat Peserta Didik……………………………………………….58

Tabel: 6 Kreteria Penilaian Keterampilan Peserta didik…………………………59

Tabel: 7 Data Nilai Aspek Psikomotorik ………………………………………..60

Tabel: 8 Data Nilai Aspek Psikomotorik Peserta Didik …………………………61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Kerangka Berfikir.…………………………………….…... 24

Gambar 2. :Proses Analisis Model Miles dan Huberman……………………….36

Gambar 3 : Hasil Minat Peserta Didik………………………………………….58

Gambar 4 : Nilai Aspek Psikomotorik ………………………………………….62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Intrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ………86

Lampiran 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Penelitian ...….......……………......88

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Wawancara Peserta Didik …………...…………89

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru……………………………….90

Lampiran 5. Daftar Narasumber …………………………………………..…….91

Lampiran 6. Catatan Lapangan 1 ……………………………………………......92

Lampiran 7. Catatan Lapangan 2 ………………………………………….…….94

Lampiran 8. Catatan Lapangan 3 ………………………………………………..97

Lampiran 9. Catatan Lapangan 4 ………………………………………………..99

Lampiran 10. Catatan Lapangan 5 ……………………………………….…….101

Lampiran 11. Catatan Lapangan 6 ……………………………………………..103

Lampiran 12. Catatan Lapangan 7 ………………………………………….….105

Lampiran 13. Catatan Lapangan 8 ……………………………………………..107

Lampiran 14. Catatan Lapangan 9 ………………………………………….….109

Lampiran 15. Catatan Lapangan 10 ……………………………………………111

Lampiran 16. Silabus Mata Pelajaran ………………………………………….113

Lampiran 17. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………...116

Lampiran 18. Soal Tes Pilihan Ganda …………………………………………125

Lampiran 19. Lembar Kerja Peserta Didik .…….……………………………...131

Lampiran 20. Kisi-Kisi Angket Penelitian ………..…………………………....140

Lampiran 21. Kuisioner Penelitian ……………….…………………………....141

Lampiran 22. Instrumen Penilaian Keterampilan ….…………………….….....145

Lampiran 23. Dokumentasi Kegiatan Peserta Didik .………………………......145

Lampiran 24. Hasil Produk Penelitian …………….……………………….......147

Lampiran 25. Hasil LKPD 2 ……………………….………………………......150

Lampiran 26.Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan ……………..…..…...151

Lampiran 27. Surat Keterangan dari SMK Negeri 2 Depok …………..…........152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang didapat oleh setiap

manusia agar dapat lebih dewasa serta membuat lebih kritis dalam berpikir.

Pendidikan merupakan tonggak penting penopang keberadaan suatu bangsa.

1Secara umum pendidikan adalah suatu usaha yang terencana untuk

mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat

membuat seseorang menjadi baik. Menurut Undang-Undang UU SISDIKNAS

NO.23 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa

yang akan datang. Kita ketahui bahwa anak-anak pasti mengalami pertumbuhan

dan perkembangan pendidikan digunakan untuk mengarahkan pertumbuhan dan

perkembangan anak dengan harapan dapat mencapai keberasilan dalam

pertumbuhan dan perkembangannya.

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses pembudayaan

yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam

masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud

memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran

hidup kemanusian.2

1 http://mangwaskim.blogspot.com/2016/05/penjelasan-singkat-gerakan-literasi.html. Diakses pada

tanggal 9 Maret 2018 pukul 20.40 2http://anastasiakristanti.blogs.uny.ac.id/2015/09/27/pengertian-pendidikan-menurut-kh-

dewantara-dan-driyakara/. Diakses pada tanggal 9 Maret pukul 20.50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

2

Sedangkan menurut Driyakara pendidikan didefinisikan sebagai upaya

memanusiakan atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani. Pendidikan itu

adalah pelaksanaan (pemberlakuan) nilai-nilai. Dalam hal ini, pendidikan

seharusnya mampu membawa anak didik untuk mengalami, menghayati nilai-nilai

keagamaan, sehingga anak didik dapat membangun nilai-nilai.3

Pendidikan merupakan kegiatan pengarahan saat anak mengalami tumbuh

dan berkembang. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa

anak kearah tingkat kedewasaan. Artinya, membawa anak didik agar dapat berdiri

sendiri (mandiri) di dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Tujuan

pendidikan mempunyai beberapa macam salah satunya adalah tujuan nasional

yaitu membangun kualitas manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

dan selain itu dapat meningkatkan kebudayaan dengan-Nya sebagai warga yang

berbudi pekerti yang luhur dan berkepribadian yang kuat, cerdas, terampil, dapat

mengembangkan dan menyuburkan sikap demokrasi dengan lingkungannya, sehat

jasmani maupun mengembangkan daya estetik, berkesanggupan untuk

membangun diri dan masyarakatnya.

Kualitas pendidikan di Indonesia terbilang kurang dibandingkan kualitas

pendidikan di negara-negara maju yang lain. Indonesia tercatat sebagai salah satu

negara yang berhasil mengurangi angka buta huruf disitu membuktikan bahwa

Indonesia telah melewati tahapan krisis literasi. Meskipun demikian di Indonesia

masih memliliki minat baca yang relatif rendah. Di era globalisasi seperti ini

pendidikan haruslah sangat ditingkatkan agar dapat bersaing dan mengejar

3 ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

3

ketingglan-ketinggalan dengan negara lain. Pemerintah bebrapa kali telah

berusaha untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia tetapi mungkin hasilnya

masih kurang yang dikarena oleh banyak faktor salah satunya adalah minat baca.

Minat baca merupakan salah satu kunci dalam keberasilan pendidikan.

Kegiatan membaca membuat kita dapat mengetahui berbagai informasi

dan materi-materi pembelajaran. Kurangnya minat baca membuat siswa kurang

menyukai mata pelajaran yang banyak membutuhkan membaca. Beberapa usaha

telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal ini yaitu pemerintah

mengeluarkan sebuah Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini dikembangkan

berdasarkan Permendikbud nomor 23 Tahun 2015 tentang Pernumbuhan Budi

Pekerti yaitu sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti pada anak

didik/siswa. Buku buku telah di bagikan ke sekolah-sekolah dengan harapan dapat

menambah keberasilan gerakan tersebut.4

GLS dikembangkan berdasarkan Sembilan agenda prioritas (nawacita)

yang terkait dengan tugas kemendikbud. Pada dasarnya Literasi sekolah dengan

konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami dan, menggunakan suatu

secara cerdas memlalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,

menyimak, menulis, dan berbicara. GLS juga merupakan sebuah upaya yang

dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi

pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik

dengan mempunyai tujuan menumbuhkan budi pekerti seorang individu melalui

gerakan literasi sekolah tersebut.

4 Sutrianto.,(dkk), Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas, Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan,2016,hlm. 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

4

Di Yogyakarta beberapa sekolah sudah menerapkan program GLS

tersebut termasuk di SMK Negeri 2 Depok Sleman dimana sekolah tersebut

mempunyai fasilitas yang cukup mendukung pelaksanaan Gerakan Literasi

Sekolah. Penggunaan media-media dan teknologi untuk mendukung jalannya

Gerakan Literasi Sekolah sudah cukup baik juga. Di SMK Negeri 2 Depok

Sleman penerapan gerakan literasi masih pada tahap pembiasaan yaitu membaca

15 menit sebelum kegiatan belajar setiap hari. Untuk itu peneliti akan mencoba

memfokuskan Gerakan Literasi Sekolah pada pembelajaran sejarah. Selain itu

pelajaran sejarah terkesan membosankan dan kurang disukai karena banyaknya

aktivitas membaca. Peneliti juga ingin mengubah pandangan siswa pada mata

pelajaran sejarah yang terkesan hanya menghafal dan agar lebih dapat diterima

serta menyenangkan dengan mengajak siswa untuk belajar sejarah dengan

menggunakan Gerakan Literasi dan cara pembelajaran yang lain dan lebih mudah

diterima siswa. Penggunaan GLS untuk pembelajaran memang sangat baik karena

dengan menggunakan GLS kita dapat merangsang adanya pengalaman indrawi

dan siswa juga akan lebih tertarik. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa mampu

lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskanlah rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran

sejarah Indonesia di SMK Negeri 2 Depok Sleman?

2. Bagaimana pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran

sejarah Indonesia di SMK Negeri 2 Depok Sleman?

3. Bagaimana hasil dari pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam

pembelajaran sejarah Indonesia di SMK Negeri 2 Depok Sleman?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian sebagai

berikut:

1. Menjelaskan perencanaan gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran

sejarah di SMK Negeri 2 Depok Sleman.

2. Melaksanakan gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran sejarah di

SMK Negeri 2 Depok Sleman.

3. Menjelaskan hasil pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SMK Negeri 2

Depok Sleman.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas

Sebagai bahan masukan bagi perguruan tinggi dan dapat sebagai tambahan

wawasan serta masukan referensi bagi perpustakaan dan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

6

2. Bagi Sekolah

Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga

sekolah, termasuk para pendidik yang ada di dalamnya. Dapat menjadi

pertimbangan untuk diterapkan dalam sekolah.

3. Bagi Penulis

Sebagai Syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Universitas

Sanata Dharma. Sebagai bahan kajian keilmuan dan persiapan menjadi

calon guru yang professional.

4. Bagi Guru

Sebagai wawasan dan masukan yang dapat digunakan dalam pembelajaran

sejarah di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Literasi

Literasi secara umum adalah kemampuan individu dalam mengelola

dan memahami informasi saat membaca atau menulis. Pada awalnya literasi

diartikan sebagai kemelekaksaraan yang selanjutnya berkembang menjadi

kemelekwacanaan atau kecakapan dalam membaca dan menulis.5 Literasi

lebih dari sekedar kemampuan baca tulis, oleh karena itu literasi tidak

terlepas dari keterampilan bahasa yaitu pengetahuan bahasa tulis dan lisan

yang memerlukan kemampuan kognitif, pengetahuan tentang genre dan

kultural.6 Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi

dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan,

mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan

dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalanan.7

Keterampilan membaca dalam konteks literasi merupakan keterampilan untuk

memperoleh beragam pengetahuan yang kemudian diolah secara kritis.8

Tujuan Umum Literasi yakni Menumbuhkan budi pekerti peserta

didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan

5 Hendra Kurniawan, Literasi dalam pembelajaran sejarah, Yogyakarta, penerbit Gava

Media,2018,hlm. 13. 6http://www.literasipublik.com/pengertian-literasi?_. Diakses pada tanggal 10 Maret 2018 pukul

21.00 7 Pangesti Wiedardti.,(dkk),Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah,Jakarta, Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2016,hlm.7. 8 Hendra Kurniawan, 2018, “Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah”, Historia vitae,

Vol 32, No. 1, Universitas Sanata Dharma, hlm. 4.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

8

dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang

hayat.9 Sementara tujuan khusus literasi yaitu:

1. Menumbuhkan budaya literasi di sekolah

2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan

ramah anak agar warga sekolah mampu mengekika pengetahuan

4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam

buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Membaca merupakan seperangkat keterampilan proses berfikir yang

dipadukan dengan pengetahuan awal (konteks) pembaca untuk menggali

pemahaman utuh atas makna yang terkandung dalam bacaan atau teks.10

Membaca dalam konteks literasi dipandang sebagai usaha untuk

memahami, meggunakan, merefleksikan, dan melibatkan diri dalam berbagai

jenis teks untuk mencapai satu tujuan. Membaca dapat diartikan sebagai

kegiatan membangun makna, menggunakan informasi dari bacaan secara

langsung dalam kehidupan, dan mengaitkan informasi dari teks dengan

pengalaman pembaca. Membaca membutuhkan kemampuan menganalisis

dan menyintesis informasi sehingga pemahaman yang dihasilkan memiliki

struktur makna yang kompleks.11

2. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

GLS merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif

dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga

kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua atau wali murid

9 Sutrianto,(dkk), Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas, Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan,2016,hlm. 2. 10 Hendra Kurniawan op. cit.,hlm 49. 11 Hendra Kurniawan op. cit., hlm 49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

9

peserta didik), akademisi, penerbit, media masa, masyarakat (tokoh

masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.) dan,

pemangku kepentingan dibawah koordinasi Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar dan Menengah Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan. Gerakan ini

adalah gabungan dan wujud kerja sama dari berbagai elemen yang

mempunyai tujuan yang sama yaitu memajukan minat baca penerus bangsa,

maka sangat diharapkan seluruh warga sekolah untuk dapat

mengoordinasikan kegiatan tersebut.

a. Tujuan Gerakan Literasi

1) Tujuan Umum

Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui

pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan

Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

2) Tujuan Khusus

a) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.

b) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

c) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah

anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

b. Komponen Literasi

Menumbuhkan budi pekerti dapat dilakukan dengan cara

membiasakan membaca berbagai materi baca yang berisikan nilai moral

dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan Indonesia seperti yang

terkandung dalam butir-butir Nawacita: Nilai-nilai budi pekerti, kearifan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

10

lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan

peserta didik.

Komponen Literasi terdiri dari:

a) Literasi Dasar (Basic Literacy)

Literasi dasar, yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,

membaca, menulis, dan menghitung (Counting) berkaitan dengan

kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),

Mempersepsikan informasi, mengomunikasikan, serta menggambarkan

informasi berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan

pribadi.

b) Literasi Perpustakaan (Library Literacy)

Literasi perpustakaan antara lain, memberikan pemahaman cara

membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi

dan periodikal, memahami Dewey Demical System sebagai klasifikasi

pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan,

memahami menggunakan katalog dan pengideksan, hingga memiliki

pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan

sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.

c) Literasi Media (Media Literacy)

Literasi media yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai

bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik

(media radio, media televisi) media digital (media internet), dan

memahami tujuan penggunaannya.

d) Literasi Teknologi (Technology Literacy)

Literasi Teknologi yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang

mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak

(software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi,

berikutnya kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,

mempresentasikan, dan mengakses internet.

e) Literasi visual ( Visual Literacy)

Literasi Visual adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi

media dan litarasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan

kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio

visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual

yang tidak terkandung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun

digital (perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola

dengan baik. Bagaimanapun didalamnya banyak manipulasi dan

hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan

kepatutan.12

12Pangesti Wiedardti.,(dkk) op. cit., hlm 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

11

Dalam konteks SMK, contoh kegiatan literasi dipaparkan sebagai berikut.

Tabel: 1 Contoh Kegiatan Literasi

No

Komponen

Contoh Kegiatan

Tahap

Pembiasaan

Tahap

Pengembangan

Tahap

pembelajaran

1. Literasi Dasar Membaca 15

menit sebelum

kegiatan

belajar seti/ap

hari

Mendiskusikan

bacaan

Menuliskan

analisis

terhadap bacaan

2. Literasi

Perpustakaan

Mencari

bahan pustaka

yang diminati

untuk kegiatan

membaca 15

menit

Menggunakan

perpustakaan

sebagai sumber

informasi dalam

diskusi tentang

bacaan

Mencantumkan

daftar pustaka

dalam laporan

tugas/ praktik

setiap mata

pelajaran

3. Literasi Media Membaca

berita dari

media cetak/

daring dalam

kegiatan

membaca 15

menit

Mendiskusikan

berita dari

media cetak/

daring

Membuat

pembelajaran

untuk diskusi

dan berbagi

informasi

terkait

pemahaman

mata pelajaran

antar teman,

guru, dan antar

sekolah

4. Literasi Teknologi

Membaca

buku

elektronik

Memberikan

komentar

terhadap buku

elektronik

Setiap mata

pelajaran

memanfaatkan

teknologi

(komputasi,

searching, dan

share) dalam

mengolah,

,menyaji,

melaporkan

hasil kegiatan/

laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

12

5. Literasi Visual Membaca film

atau iklan

pendek

Mendiskusikan

film atau iklan

pendek

Menggunakan

aplikasi

video/film

dalam menyaji

dan melaporkan

kegiatan hasil

praktik/diskusi/

observasi

melalui website

sekolah,

youtube, dll13

Pihak yang berperan aktif dalam pelaksanaan komponen literasi adala sebagai

berikut:

Tabel: 2 Pihak yang berperan dalam pelaksanaan komponen literasi

No KOMPONEN

LITERASI

PIHAK YANG BERPERAN AKTIF

1. Literasi usia dini Orang tua dan keluarga, guru/PAUD,

pamong/pengasuh

2. Literasi dasar Pendidikan formal

3. Literasi perpustakaan Pendidikan formal

4. Literasi Teknologi Pendidikan formal dan keluarga

5. Literasi Media Pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan

sosial (tetangga/masyarakat sekitar)

6. Literasi Visual Pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan

sosial (tetangga/masyarakat sekitar)

14

13 Sutrianto, (dkk).Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas, Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan,2016,hlm.7 14 Pangesti Wiedarti.,(dkk), Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah,Jakarta Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2006,hlm.10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

13

c. Ihwal Literasi di Sekolah

Metode pembelajaran kurikulum 2013 yang menetapkan siswa sebagai

subyek pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitatornya, akses yang luas

pada sumber informasi misalnya melalui internet, televisi dan media lainnya

dapat menjadikan siswa lebih tau daripada guru, dan guru menjadi fasilitator

yang baik dan berkualitas dengan cara mengarahkan siswa.

Dalam konteks sekolah subjek dalam kegiatan literasi adalah peserta didik,

pendidik, tenaga kependidikan (pustakawan, pengawas), serta kepala sekolah.

Semua komponen ini berkolaborasi menjadi sebuah timTLS (Tim Literasi

Sekolah) di bawah koordinasi kepala sekolah dan dikuatkan dengan SK

kepala sekolah. Tim Literasi Sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana

akademik yang kondusif, yang mampu membuat seluruh anggota komunitas

antusias untuk belajar.

a) Prinsip-prinsip Literasi Sekolah

Menurut Beers (2009), praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi

sekolah menekankan prisip-prinsip sebagai berikut.

1. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat

diprediksi.

Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan menulis

saling beririsan antartahap perkembangan. Memahami tahap

perkembangan literasi peserta didik dapat membantu sekolah untuk

memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran litarasi yang tepat

sesuai kebutuhan perkembangan mereka

2. Program literasi yang baik bersifat berimbang.

Sekolah yang menerapkan program literasi berimbang menyadari

bahwa tiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh

karena itu, strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu

divariasikan dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Program

literasi yang bermakna dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan

bacaan kaya ragam teks, seperti karya sastra untuk anak remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

14

3. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum.

Pembiasaan dan pembelajaran literasi disekolah adalah tanggung

jawab semua guru di semua mata pelajaran sebab pembelajaran mata

pelajaran apapun membutuhkan bahasa, terutama membaca dan

menulis. Dengan demikian, pengembangan professional guru dalam

hal literasi perlu diberikan kepada guru semua mata pelajaran.

4. Kegiatan membaca dan memiliki dilakukan kapanpun Misalnya,

‘menulis surat kepada presiden’ atau ‘membaca untuk ibu’ merupakan

contoh-contoh kegiatan literasi yang bermakna.

5. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan Kelas berbasis literasi

yang kuat diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa

diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi

ini juga perlu membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar

kemampuan berpikir dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk

menyampaikan perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan

menghormati perbedaan pandangan.

6. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap

keberagaman.

Warga sekolah perlu menghargai perbedaan melalui kegiatan

literasi di sekolah. Bahkan bacaan untuk peserta didik perlu

merefleksikan kekayaan budaya Indonesia agar mereka dapat terpajang

pada pengalaman multikultural.15

d. Tahap Pelaksanaan GLS

1. Tahap Pembiasaan : penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit

membaca (permendikbud no. 23 Tahun 2015).

2. Tahap Pengembangan : meningkatkan kemampuan literasi melalui

kegiatan menanggapi buku pengayaan

3. Tahap Pembelajaran : meningkatkan kemampuan literasi di semua mata

pelajaran menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua

mata pelajaran.

15 Ibid., hlm. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

15

3. Konsep Belajar

a. Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan

yang disebabkan oleh pengalaman.16

Belajar menurut para ahli:

Menurut James O. Whittaker belajar adalah proses dimana tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latian atau pengalaman.

Menurut Hamalik bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan

tingkah laku berkat pelatian dan pengalaman. Belajar merupakan suatu proses dan

bukan semata-mata hasil yang hendak dicapai. Proses itu sendiri berlangsung

melalui serangkaian pengalaman sehingga terjadi modifikasi tingkah laku

seseorang atau terjadi penguatan pada tingkah laku yang dimiliki sebelumnya.

Belajar adalah sebuah aktivitas yang akan menghasilkan sebuah pengalaman dan

akan sangat berpengaruh pada perubahan-perubahan cara berpikir, pemahaman,

tingkah laku bahkan sifat seorang individu.

Menurut Winkel belajar merupakan aktivitas mental ataupun psikis yang

berlangsung baik di lingkungan dengan interaksi yang aktif. Selain itu belajar

diharuskan atau menghasilkan perubahan yang secara langsung ataupun tidak

langsung dalam pribadi yang melakukannya. Dalam belajar akan ada hasil

perubahan dalam pengelolaan pemahaman dalam sisi apapun. Terutama untuk

anak-anak yang baru mengenal.

16https://octavianinur.wordpress.com/2013/11/07/defifinisi-belajar-mengajar-dan-pembelajaran-

menurut-para-ahli/?_e_pi_=7%2PAGE_ID10%2C1096782510. Diakses pada tanggal 11 Maret

2018 pukul 20.15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

16

Menurut Ernest R.Hilgard belajar memiliki pengertian sebagai proses

dari perbuatan yang telah dilakukan dengan sengaja atau dilakukan dalam keadaan

sadar. Kemudian menimbulkan adanya perubahan dan menyebabkan keadaan

yang berbeda dari sebelumnya. Berdasarkan pengertian ini belajar juga

menimbulkan perubahan diri dan lebih baik jika atas kemauan masing-masing

pribadi dan bukan paksaan, karena dengan cara ini tak jarang mereka yang belajar

berakhir depresi hingga tekanan mental.17

Belajar merupakan hal penting bagi setiap individu entah itu belajar formal

seperti dikelas maupun non formal yaitu belajar dari pengalaman diri sendiri.

b. Sejarah

Sejarah dalam bahasa Arab disebut dengan Sajaratun (syajaroh) yang

berarti pohon, maksudnya kita ketahui bahwa semua sejarah diawali dengan satu

peristiwa kecil dan kemudian berkembang besar. Sejarah secara umum adalah

kejadian yang terjadi dimasa lampau yang disusun berdasarkan bukti peninggalan-

peninggalan dari berbagai peristiwa. Sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang

benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia sebagai makluk

social. Selain itu sejarah dapat dikatakan juga sebagai ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang benar terjadi pada masa lampau.18

c. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran

menjadi sangat penting karena dalam kegiatan ini terdapat proses interaksi antara

17 ibid 18https://www.sekolahpendidikan.com/2017/02/pengertian-sejarah-lengkap-

secara.html/_e_pi=7%2CPAGE-ID10%2C99888888115. Diakses pada tanggal 11 Maret 2018

pukul 20.40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

17

guru dengan siswa. Arti penting pembelajaran ini memberikan penjelasan bahwa

pembelajaran merupakan proses yang tidak bisa dianggap remeh dalam proses

kemajuan bangsa.19

Dalam rangka pembangunan bangsa pengajaran sejarah tidak semata-mata

berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi

fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan

kesadaran sejarahnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka sejarah yang

diajaarkan haruslah sejarah yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan, bukan

sejarah hapalan yang hanya menyuguhkan nama, tempat, angka tahun dan

peristiwa semata. Kendatipun unsur-unsur tersebut tidak dapat ditinggalkan dari

pembelajaran sejarah, akan tetapi bukan berarti pembelajaran yang dilakukan

hanya memfokuskan pada hal-hal tersebut, yang akan menjadikan pembelajaran

sejarah menjadi kering dari makna dan tidak dapat memberi penyadaran20

pembelajaran sejarah juga sebagai proses internalisasi nilai-nilai peristiwa masa

lalu yang berupa asal-usul, silsislah, pengalaman dan keteladanan pelaku sejarah.

Pembelajaran seajarah memanglah sangat penting dimana kita mempelajari

peristiwa-peristiwa masa lalu untuk menjadi pedoman atau suatu bekal untuk

kehidupan di masa depan.

a. Kurikulum 2013

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru di Indonesia. Beberapa sekolah di

Indonesia telah menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum ini telah mulai

19Heri susanto.Seputar Pembelajaran Sejarah (Isu,Gagasan dan Strategi

Pembelajaran).Yogyakarta,Aswaja Pressindo,2014,hlm.56. 20 Ibid.hlm.35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

18

dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah-sekolah yang ditunjuk

mampu untuk menerapkan kurikulum ini. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum

berbasis kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian

autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.21

Orientasi pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 adalah untuk

menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif melalui

penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana) dan pengetahuan

(tahu apa).22 Prinsip utama pengembangan kurikulum 2013 adalah didasarkan

model kurikulum berbasis kompetensi dengan standar kompetensi lulusan yang

ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan dan program

pendidikan. Selain itu kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek

pengetahuan, aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan

perilaku. Kurikulum selalu berubah dari masa ke masa. Hal itu disebabkan karena

kebutuhan masyrakat yang setiap tahunnya berkembang dan tuntutan zaman yang

selalu berubah. Pada dasarnya Kurikulum 2013 sangat baik dan tepat digunakan

pada masa sekarang. Tetapi walaupun begitu bukan berarti Kurikulum ini

memiliki keunggulan dan kekurangan sebagai berikut:

a) Keunggulan Kurikulum 2013

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan

masalah yang mereka hadapi di sekolah

2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya

didapat dari nilai ujuan saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi,

praktek, sikap dan lain-lain.

3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diintergrasikan ke dalam semua program studi.

21 Abdul Majid.Pendekatan Ilmiah dalan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung.PT Remaja

Rosdakarya,2014,hlm.1. 22 Ibid.hlm.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

19

4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan

nasional.

5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap,

ketrampilan dan pengetahuan

6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan

karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dam hard

skills, kewirausahaan.

7. Hal paling menarik dari kurikulum 2013 kini adalah sangat tanggap terhadap

fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang

terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

8. Standar penelitian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti

sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.

9. Mengharuskan adanya remidiasi secara berkala

10. Sifat pembelajaran sangan konstektual.

11. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan

kompetensi,profesi,pedagogi,sosial dan personal

12. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran (buku induk)

13. Guru berperan sebagai fasilitator

14. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat

15. Efisiensi dalam managemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku,

dimana buku sudah disiapkan dari pusat

16. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh

koordinasi dan supervise dari daerah

17. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode

pembelajaran yang lebih bervariasi

18. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi.

19. Ekstrakulikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam

kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah.

b) Kelemahan kurikulum 2013

1. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru

tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata

pelajaran yang harus tetap harus menggunakan penjelasan dari guru

2. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum

2013, karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya

sangat sedikit para guru yang seperti itu.

3. Tidak adanya keserasian antara orientasi proses pembelajaran serta hasil dalam

kurikulum 2013. Keseimbangan itu sulit untuk dicapai dikarenakan kebijakan

Ujian Nasional (UN) masih tetap diberlakukan. UN hanya bisa mendorong

orientasi pendidikan tergantung pada hasil semata dan tanpa sama sekali

memperhatikan proses belajar yang berlangsung. Hal ini sangat berdampak

pada tidak dianggapnya penting untuk mata pelajaran yang tidak di-UN-kan.

Padahal kita tahu, mata pelajaran yang tidak di-UN-kan juga memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

20

konstribusi yang sangat besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang ingin

dicapai.23

Kurikulum 2013 adalah pendidikan karakter agar dapat terbentuknya

peserta didik yang berbudi pekerti. Dalam menumbuhkan budi pekerti dalam

peserta didik kurikulum 2013 dapat di kolaborasikan dengan Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) yang mempunyai tujuan menumbuhkan budi pekerti peserta didik

melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah adar menjadi pembelajar

sepanjang hayat.

B. Penelitian yang Relevan

1. Yuliati (2014) Model Budaya Baca-Tulis berbaris Balance Literacy dan

Gerakan Informasi Literasi di Sekolah Dasar. Model mengonstruksi budaya

baca-tulis berbasis pendekatan Balance Literacy dan Gerakan Informasi

Literasi ini efektif untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan

meningkatkan aktifitas baca tulis siswa sekolah dasar. Perlu adanya kerja

keras guru, kepala sekolah, dan petugas perpustakaan sekolah untuk

membangun aktivitas-aktivitas dalam model berupa program-program yang

dikembangkan dan didukung produk yang terdiri atas :

a. Pedoman guru 1: Model Pengembangan Budaya Baca-Tulis Berbasis

Balance Literacy dan Gerakan Informasi Literasi di SD.

b. Pedoman guru 2: Penataan Kelas Pendukung Pengembangan Budaya

Baca-Tulis Berbasis Balance Literacy dan Gerakan

Informasi Literasi di SD.

c. Pedoman guru 3: Program Gerakan Informasi Literasi untuk

Pengembangan Budaya Baca-Tulis.

23http://huzaeniridwan.blogspot.co.id/2014/01/kelebihan-dan-kekurangan-kurikulum-

2013.html?m=1. Diakses pada tanggal 12 Maret 2018 pukul 19.22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

21

d. Pedoman guru 4: Silabus dan RPP Pembelajaran Membaca dan Menulis

Berbasis Pendekatan Balance Literacy dan Gerakan

Informasi Literasi di SD

2. Penelitian dari Ropita Dewi Sartika yang berjudul Pembelajaran Sejarah

Indonesia yang memanfaatkan Literasi di SMA Negeri 1 Ngaglik. Dalam

penelitian ini ditunjukan bahwa :

a. Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru adalah membuat

RPP yang mengandung unsur-unsur literasi dengan baik.

b. Pelaksanaan pembelajaran telah dilakukan oleh guru dengan baik

sesuai dengan RPP yang dibuat oleh guru.

c. Hasil pembelajaran sejarah Indonesia yang memanfaatkan literasi

pada ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik sudah

mencapai KKM 75.

Mengacu dalam penelitian di atas maka dapat dilakukan penelitian yang

sejenis tetapi dengan kajian yang berbeda. Maka dalam kesempatan kali ini

peneliti akan mengkaji dan mencoba memanfaatkan Gerakan Literasi Sekolah

dalam pembelajaran sejarah di salah satu sekolah di Yogyakarta yakni SMK

Negeri 2 Depok Sleman.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran literasi sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan

mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai

aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan/atau berbicara.

24Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan

secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran

yang warganya literat sepanjang hayat melalui perlibatan publik. Gerakan literasi

24 Sutrianto.,(dkk),Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas, Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan,2016,hlm.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

22

merupakan salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur. Disini guru

akan sangat berperan penting dalam merangsang siswa untuk belajar dengan cara

memotivasinya.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) telah diterapkan dibeberapa sekolah di

Yogyakarta salah satunya adalah SMK Negeri 2 Depok Sleman. Dengan

menerapkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) inilah diharapkan dapat

mengembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem

literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar peserta

didik menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dalam proses pelaksanaan Gerakan

Literasi ini dalam pembelajaran sejarah yang melibatkan guru dan siswa dan

seluruh Tim Literasi Sekolah diharapkan dapat menumbuhkan budaya literasi,

kebiasaan membaca, dan mengembangkan sikap budi pekerti.

Pemanfaatan literasi dalam pembelajaran sejarah bertujuan untuk

mengurangi rendahnya minat baca peserta didik dalam belajar sejarah.

Pemanfaatan literasi dalam pembelajaran sejarah juga membantu peserta didik

dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam aspek

kognitif, peserta didik dapat meningkatkan pemahaman terkait materi yang

dipelajari. Dalam aspek afektif, peserta didik dapat meningkatkan minat belajar

sejarah dan menambah rasa keingintahuan terkait materi yang dipelajari. Dalam

aspek psikomotorik, peserta didik dapat mengembangkan keterampilannya dalam

proses pembelajaran yang dapat dilihat dari hasil produk literasi berupa artikel

narasi yang dibuat oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

23

Gambar 1. Kerangka Berpikir

LITERASI

PESERTA

DIDIK

PEMBELAJAR

AN SEJARAH

HASIL

BELAJAR

MEMBACA

MENYIMAK

MENULIS

BERBICARA

ASPEK AFEKTIF

ASPEK

PSIKOMOTORIK

ASPEK KOGNITIF

GURU

PRODUK LITERASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Depok Sleman yang beralamat

di Jl. SMK Pembangunan No.6A, Santren, Caturtunggal, Kec. Depok,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

b) Waktu Penelitian

Penelitiaan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018

c) Subyek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas X Kimia SMK

Negeri 2 Depok Sleman, dan objek penelitian ini adalah penerapan Gerakan

Literasi Sekolah (GLS) dalam pembelajaran mata pelajaran sejarah Indonesia.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu

situasi tertentu (dalam konteks tertentu) lebih banyak meneliti hal-hal yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,

mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir, oleh karena itu

urutan-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dalam

banyaknya gejala-gejala yang ditemukan.25 Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kualitatif dengan model studi kasus. Pendekatan kualitatif adalah

25 Sarwono Jonathan,Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif,Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu,

2006, hlm.257

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

25

suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan ini,

peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan

terinci, dari pandangan informan dan melakukan studi pada situasi yang

alami.26

Penelitian studi kasus adalah studi mengeksplorasi suatu masalah dengan

batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan

menyertakan berbagai sumber informasi.

Penelitian kualitatif dengan model studi kasus bersifat deskriptif yaitu

peneliti melaksanakan dan menggambarkan hasil dari penelitian yang telah

dilakasanakan.

C. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan,

selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain.27 Sumber data

merupakan asal informasi yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Sumber

data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah

data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh suatu

organisasi atau perseorangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang

diperoleh oleh suatu organisasi dalam bentuk yang sudah jadi berupa

publikasi.28

26 Hamid Darmadi,Metode Penelitian dan Sosial, Bandung : Alfabeta,2014, hlm.287. 27 Lexy. J. Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014,

hlm.157 28 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta,2005, hlm.9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

26

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Sejarah, visi dan misi dan tujuan SMK Negeri 2 Depok Sleman

2. Hasil wawancara tentang penerapan GLS dalam pembelajaran mata

pelajaran sejarah Indonesia kepada guru mata pelajaran sejarah.

3. Hasil wawancara terhadap peserta didik seputar penerapan GLS dalam

pembelajaran sejarah Indonesia.

Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik

pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, dan hasil

observasi. Bentuk lain data kualitatif yaitu hasil pemotretan saat kegiatan

pembelajaran. Sumber data lainnya yaitu kuesioner mengenai minat

peserta didik terhadap pelaksanaan gerakan literasi seklolah dalam

pembelajaran sejarah Indonesia dan observasi pelaksanaan gerakan literasi

sekolah dalam pembelajaran sejarah Indonesia yang didapat dari guru dan

peneliti.

D. Metode Pengumpulan Data

Sebuah data bagi suatu penelitian merupakan bahan yang akan digunakan

untuk menjawab permasalahan penelitian. Oleh sebab itu maka, data haruslah

selalu ada agar permasalahan dapat terpecahkan. Metode pengumpulan data

dari penelitian ini:

1. Observasi

Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti

mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya

peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

27

data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-

pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi.29

Untuk memahami lebih komprehensif dan mendalam tentang kasus

tertentu, penelit melakukan observasi langsung atau observasi partisipasif.

Observasi langsung adalah observasi yang dilaksanakan untuk melihat

keadaan tertentu. Misalnya keadaan tentang kondisi bangunan sekolah,

kondisi kelas, keadaan sarana dan fasilitas pendukung dan lain sebagainya.

Sedangkan observasi partisipasif adalah observasi yang dilakukan oleh

observaser ketika terjun langsung pada kegiatan. Artinya sambil melaksanakan

observasi, observaser adalah bagian dari kegiatan.30 Dalam penelitian ini,

observasi dilakukan peneliti dengan melihat kegiatan siswa di kelas saat

penerapan GLS di sekolah dan saat Pembelajaran berlangsung. Observasi ini

dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai aktivitas pelaksanaan

kegiatan pembelajaran literasi.

2. Kuisioner

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan

data. Peneliti menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai

pembelajaran literasi dalam mata pelajaran sejarah dan melibatkan peserta

didik.

29 Sarwono Jonathan,Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif,Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu,

2006, hlm.224. 30 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur, Jakarta: Kencana,2013,

hlm.76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

28

Dalam penelitian ini kuisioner merupakan alat yang berfungsi untuk

mengetahui ketertarikan peserta didik dalam pembelajaran sejarah dan

digunakan untuk mencari informasi suatu masalah dari responden.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu. Ini merupakan tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih

berhadapan-hadapan secara fisik. Wawancara pada penelitian kualitatif

merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa

pertanyaan informal.31

Peneliti awalnya menyusun pertanyaan yang terkait dengan pelaksanaan

gerakan literasi sekolah dalam mata pelajaran sejarah Indonesia.wawacara

melibatkan guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik.

Jenis wawancara yang digunakan ialah wawancara mendalam (in-dept-

interview) yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman wawancara.

Wawancara yang ditujukan pada guru dan siswa untuk menggali

informasi terkait pendapat dan presepsi guru dan peserta didik terkait

pembelajaran literasi dalam mata pelajaran sejarah.

31 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016, hlm 77.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

29

4. Dokumen atau Dokumentasi

Dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan

data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar

rapat, pernyataan tertulus kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya.

32Sedangkan dokumentasi ialah sebuah fakta-fakta yang terkandung pada

foto-foto, audio, dan video. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat

karena dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu obyek atau suasana

peneliti. Peneliti dengan mempelajari dokumen-dokumen tersebut dapat

mengenal dan nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti.33 Dalam

penelitian ini dokumen yang digunakan adalah persiapan, pelaksanaan dan

hasil penelitian berupa RPP, bahan ajar, daftar nilai dan hasil produk artikel

narasi peserta didik. Dokumentasi berupa foto saat kegiatan pembelajaran

literasi.

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrumen Observasi

Dalam kesempatan kali ini, peneliti melakukan observasi langsung saat

kegiatan guru dan peserta didik di dalam kelas. Selain itu peneliti juga melakukan

observasi dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan pemanfaatan

GLS dalam Pembelajaran Sejarah. Penelitian menggunakan lembar observasi

berupa chek-list yaitu pedoman observasi yang berisikan aspek yang diamati

terkait dengan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran literasi.

(Lampiran 1)

32 Sarwono Jonathan, op. cit.225 33Sarwono Jonathan, op. cit.225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

30

2. Instrumen Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru mata pelajaran

sejarah beserta peserta didik di SMK Negeri 2 Depok Sleman dengan

menggunakan pertanyaan wawancara yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang

dibuat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara dibuat berkaitan dengan pemanfaatan

GLS dalam pembelajaran sejarah di SMK Negeri 2 Depok Sleman. Berikut kisi-

kisi wawancara yang digunakan oleh peneliti:

Tabel: 3 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

Fokus

Penelitian Indikator Butir-butir Pertanyaan NO

Pembelajaran

sejarah yang

memanfaatkan

literasi

Pelaksanaan

pembelajaran

sejarah yang

memanfaatkan

literasi

Kelebihan proses pembelajaran

sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi

Kesulitan yang dihadapi dalam

proses pembelajan sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran

literasi

Cara mengatasi kesulitan yang

dihadapi

Pemahaman yang didapatkan

dalam pelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran

literasi

Kesan peserta didik dalam proses

pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan literasi

1

2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

31

3. Instrumen Dokumen atau Dokumentasi

Dalam hal ini peneliti mempelajari dokumen resmi intern tentang

Permendikbud nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yaitu

sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti pada anak didik/siswa. Peneliti

juga mempelajari perangkat yang terkait pengimplementasian Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) dalam pembelajaran sejarah dan untuk mengetahui kelengkapan

dokumen yang terkumpul, maka peneliti menggunakan instrumen-instrumen yang

telah telah disiapkan.

4. Instrumen Kuesioner

Dalam penelitian ini kuesioner digunakan untuk mengetahui minat dan

ketertarikan peserta didik pada pemanfaatan gerakan literasi sekolah dalam mata

pelajaran sejarah Indonesia. Skor kuesioner terdiri dari lima kategori yaitu: (SS)

Sangat Setuju dengan skor 5, (S) Setuju dengan skor 4, (KS) Kurang Setuju

dengan skor 3, (TS) Tidak Setuju dengan skor 2, dan (STS) Sangat Tidak Setuju

dengan skor 1. (Lampiran 21)

F. Teknik Sampling

Dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi yang mendalam

mengenai fokus penelitian, maka peneliti akan menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini misalnya, orang yang dipilih

dianggap paling tahu tentang informasi terkait dengan penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian ini ada 8 peserta didik dan 1 guru mata pelajaran sejarah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

32

diwawancarai terkait dengan pemanfaatan literasi dalam pembelajaran sejarah

Indonesia.

G. Validitas data

Validitas adalah suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala

tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.34 Validitas

merupakan derajat ketepatan antara dua yang terjadi pada objek penelitian dengan

data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Pengembangan validitas yang

diharapkan dapat mencapai tingkat kebenaran yang diharapkan, dilakukan dengan

cara observasi termasuk di dalamnya pengumpulan data baik gambar maupun

audio dan audio visual yang dilakukan oleh beberapa peneliti, serta deskripsi dari

masing-masing peneliti. Dengan cara tersebut, penelitian diharapkan dapat

melakukan pembandingan terhadap setiap data dan hasil penilitan yang diperoleh

dari masing-masing peneliti/ tim peneliti yang terlibat. Dalam penelitian ini,

peneliti memilih uji data dengan triangulasi, meningkatkan ketekunan, diskusi

dengan teman sejawat.

1. Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan dengan cara pemeriksaan ulang.

Pemeriksaan ulang bisa dan biasa dilakukan sebelum dan atau sesudah data

dianalisis. Pemeriksaan dengan cara triangulasi dilakukan untuk meningkatkan

derajat kepercayaan dan akurasi data.35 Tringulasi terdiri dari tiga strategi,

yaitu:36

34 Sarwono Jonathan, op. cit,.hlm.100 35 Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada,

2012,hlm.10335 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D),Bandung: Alfabeta, 2010 hlm. 273.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

33

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber yaitu menguji krebilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan triangulasi sumber dengan menggunakan

data yang diperoleh dari sumber penelitian. Penelitian melakukan triangulasi

berdasarkan observasi aktifitas guru, kuesioner peserta didik yang mengikuti

pembelajaran literasi, dan hasil wawancara kepada guru dan peserta didik.

Setelah itu data dideskripsikan dan dikategorisasikan yang kemudian

dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam

penelitian ini peneliti memperoleh data melalui observasi, wawancara, dan

peneliti melengkapi dengan dokumen dan dokumentasi.

c. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu yaitu pengumpulan data dilakukan pada waktu yang

tepat, dimana sumber tidak merasa terbebani oleh sesuatu, sumber masih

segar, sehingga data yang diperoleh lebih valid, sehingga lebih kredibel.

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan waktu yang tepat dan sesuai dengan

waktu narasumber untuk pengambilan data. Dalam hal ini peneliti mengambil

waktu wawancara setelah kegiatan pembelajaran dan saat pulang sekoalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

34

2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan

urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sitematis. Demikian juga

dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat memberikan deskripsi

data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.37 Dalam penelitian

ini sebagai bekal untuk meningkatkan ketekunan adalah membaca referensi

hasil penelitian atau dokumen yang berkaitan dengan temuan yang diteliti

sehingga peneliti dapat melakukan pengecekan ulang terkait data yang

ditemukan dengan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan terkait

dengan proses evaluasi pembelajaran.

3. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

Dengan demikian pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan

dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki

pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga

bersama mereka peneliti dapat me-review presepsi, pandangan, dan analisis

yang dilakukan.38 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan

sejawat dengan teman-teman yang juga melakukan penelitian yang sama.

selain itu peneliti juga melakukan diskusi dengan dosen.

37 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014, hlm.

370. 38 idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

35

H. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

pola yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model

analisis data dari Miles dan Hurberman, yaitu model interatif. Proses analisis

interaktif ini merupakan proses siklus dan interaktif. Artinya, peneliti harus

bergerak diantara proses pengumpulan data, penyajian data reduksi data, dan

kesimpulan atau verifikasi. Dengan begitu, analisis ini merupakan sebuah proses

yang berulang dan berlanjut secara terus menerus dan saling menyusul.

Berikut proses analisis model Miles dan Hurberman:

Gambar 2. Proses analisis model Miles dan Huberman39

39 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta Bandung,

2012, hlm 246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

36

1. Tahap Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti melakuakan proses yang telah ditentukan

dari awal. Proses pengumpulan data harus melibatkan narasumber yang terdiri

dari 1 guru mata pelajaran sejarah dan 32 peserta didik. Observasi yang dilakukan

saat kegiatan pembelajaran literasi berlangsung. Dalam hal ini peneliti

mengumpulkan data dari kuesioner untuk peserta didik dan wawancara dengan

melibatkan informan yang diambil secara acak (Purpose sampling), dan

dilengkapi dengan dokumen dan dokumentasi.

2. Tahap Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan data kasar yang

muncul dari catatan tertulis dari lapangan. Tahapan reduksi dapat merupakan

bagian kegiatan analisis sehingga pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data

mana yang dikode, dibuang, pola-pola, cerita apa yang berkembang, merupakan

pilihan-pilihan analitis. Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan dan

penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan

(scipt) yang akan dianalisis. 40Dengan begitu proses reduksi data dimaksudkan

untuk lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data

yang tidak diperlukan, serta mengorganisasikan data sehingga memudahkan untuk

dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam hal ini, peneliti melakukan reduksi data

dari data-data yang diperoleh melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan

dokumen dan dokumentasi terkait dengan pelaksanaan pembelajaran literasi

dalam mata pelajaran sejarah.

40 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta Selatan:

Selemba Humanika, 2010, hlm. 165.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

37

3. Penyajian data

Display data atau penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun

yang memeberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti lebih mudah memahami

apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Data yang peneliti sajikan

berupa hasil penelitian atau temuan, table, dan hasil penemuan kendala.

4. Verifikasi dan penarikan kesimpulan

Verifikasi dan penarikan kesimpulan dimaknai sebagai penarikan arti data

yang telah ditampilkan.pemberian makna ini tentu saja sejauh pemahaman peneliti

dan interprestasi yang dibuatnya. Dengan melakukan verifikasi, peneliti kualitatif

dapat mempertahankan dan menjamin validitas dan reabilitas hasil temuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

38

1. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dimuat dalam lima bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan,

Berisi tentang pokok bahasan utama yang menjadi latar belakang

penelitian ini.

Bab II Kajian Pustaka

Berisi tentang kajian teor, penelitian yang relevan, dan kerangka

berfikir tentang Gerakan Literasi Sekolah

Bab III Metodologi penelitian

Mencangkup tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian,

sumber data, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan

data, teknik pengumpulan data, validitas data, anlisis data, dan

sistematika penulisan

Bab IV Hasil Penelitan,

Mencangkup deskripso latar, deskripsi penelitian, dan pembahasan

Bab V Kesimpulan dan Saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok. SMK Negeri 2

Depok terletak di Jalan STM Pembangunan, Mrican, Caturtunggal, Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini sebelumnya bernama STM

Pembangunan Yogyakarta dan diresmikan pada 29 Juni 1972. Masa pendidikan

yang wajib ditempuh adalah 4 tahun yang dengan didukung dengan fasilitas

penunjang yang lengkap. SMK Negeri 2 Depok atau yang lebih dikenal dengan

nama STEMBAYO (STM Pembangunan Yogyakarta) memiliki komitmen tinggi

terhadap pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi

persaingan di era pasar bebas. SMK Negeri 2 Depok untuk mewujudkan Sumber

Daya Manusia (SDM) yang berkualitas maka sekolah membuka program 3 tahun

dan program 4 tahun yang dapat dijadikan pilihan sesuai dengan cita-cita.

1. Sejarah SMK Negeri 2 Depok

Pada tahun 1970/1971 pemerintah dengan program pembangunan lima

tahun kesatu (PELITA 1) berpikir untuk membentuk suatu lembaga sekolah

teknik tingkat menengah, oleh karenanya diadakan suatu proyek dengan nama

“Proyek Perintis Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan” dengan masa studi

lebih lama dibanding standar SMU atau SMK lain, yaitu butuh waktu 4 tahun

untuk bersekolah di STM Pembangunan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 2 Depok adalah sekolah menengah kejuruan yang berlokasi di Kabupaten

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

40

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini, dahulu bernama STM Negeri

Pembangunan Yogyakarta atau dikenal dengan singkatan STEMBAYO,

diresmikan pada tanggal 29 Juni 1972 oleh Presiden Soeharto, dengan lima

jurusan yaitu Mesin Umum dan Konstruksi, Listrik Arus Kuat dan Lemah, Sipil

Basah dan Bangunan, Kimia Industri, Geologi Tambang. Pada saat Tahun Ajaran

baru Januari 1972, Kompleks Sekolah yang terletak di Mrican Yogyakarta, belum

selesai secara sempurna baik dari bangunan fisik dan peralatan belajar. Pada saat

awal penerimaan siswa pertama tidak dilakukan di Kampus STM pembangunan

Mrican, akan tetapi dilakukan di STM Negeri 1 Jetis. Siswa angkatan pertama

yang berasal dari wilayah sekitar Yogyakarta dan beberapa dari luar daerah,

langsung melaksanakan proses belajar mengajar dengan peralatan yang paling

lengkap dizamannya hingga saat ini dan siswa secara intensif belajar mengajar

selama 4 tahun.

Setelah tahun 1985 nama “perintis” sudah tidak digunakan lagi sehingga

sejak tahun 1m 986 kedelapan sekolah tersebut berubah nama menjadi “STMN

Pembangunan”. Nama STEMBAYO tercetus pada tahun kedua sejak berdirinya

sekolah yaitu tahun 1973. Untuk keperluan kegiatan ekstra kurikuler pada saat itu

sekelompok siswa pecinta alam mendirikan perkumpulan Camille

Papasektembayo (Putra Pecinta Alam STM Pembangunan Yogyakarta) yang

selanjutnya secara lebih mudah mereka menyebut Pecinta Alam STEMBAYO.

Nama ini diketahui oleh pengelola sekolah, sehingga istilah STEMBAYO lebih

dikenal dan familiar untuk sebutan STM Pembangunan Yogyakarta hingga

sekarang. Organisasi sejenis diantaranya Pepeal STEMBAYO. Bersamaan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

41

tercetusnya nama STEMBAYO, diciptakan juga lagu Mars STM Pembangunan

yang saat ini dikenal yang diciptakan oleh Sdr. Almarhum Sudarto, SPd. setelah

terpilih dalam lomba cipta lagu mars STM Pembangunan yang diikuti oleh

perwakilan STM Pembangunan seluruh Indonesia. Almarhum Sudarto, SPd.

adalah alumni angkatan ke 2 (1973) STM Pembangunan Yogyakarta atau lebih

dikenal STEMBAYO.

Pada tanggal 7 Maret 1997 dengan Keputusan Mendikbud No.

036/O/1997, Nama sekolah ini berubah menjadi SMK Negeri 2 Depok

Yogyakarta. Dari segi fasilitas, SMK Negeri 2 Depok memiliki gedung sekolah

bagi setiap jurusan, sarana praktik, dua lokasi tempat parkir (bagi guru dan bagi

siswa), auditorium, lab bahasa, kantin yang dinyatakan sebagai kantin terbaik

antara SMA/SMK di Kabupaten Sleman, masjid, ruang sidang, gedung-gedung

dan ruangan untuk berbagai subsekbid (organisasi-organisasi dibawah OSIS SMK

Negeri 2 Depok Sleman. Pada 1 Oktober 2016, SMK Negeri 2 Depok Sleman

beralih dibawah kewenangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah

Istimewa Yogyakarta, dan mulai tahun ajaran 2017/2018 spektrum kurikulum

mengalami perubahan jenjang pendidikan yaitu 3 tahun dan 4 tahun.41

2. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya sekolah unggul penghasil Sumber daya manusia yang

berbudi perkerti luhur dan kompeten.

41 http://smknegeri2depoksleman.sch.id/. Diakses pada tanggal 11 Maret 2019 pukul 20.40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

42

b. Misi

1. Melaksanakan proses pendidikan dan pelatian untuk mengahasilakan

sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur, kompeten memiliki

jiwa kewirausahaan, dan berwawasan lingkungan

2. Melaksanakan proses pendidikan dan pelatian dengan pendekatan

Kurikulum yang dikembangkan di SMK Negeri 2 Depok.

3. Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan

tuntunan kurikulum.

4. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler sebagai

sarana mengembangkan bakat, minat, prestasi dan budi pekerti peserta

didik.

5. Membangun dan mengembangkan jaringan teknologi informasi dan

komunikasi serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder)

baik nasional maupun internasional

6. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang

professional.42

SMK Negeri 2 Depok menggunakan kurikulum 2013 secara menyeluruh

dari kelas X hingga XII. Dalam perkembangannya ternyata sekolah SMK Negeri

2 Depok ini juga termasuk sekolah yang digunakan untuk uji coba kurikulum

yang ditentukan oleh pemerintah. SMK Negeri 2 Depok juga sudah

melaksanakan kegitan baru dari pemerintah yaitu pelaksanaan Gerakan Literasi

Sekolah (GLS). Dalam hal ini sekolah juga tanggap untuk pelaksanaan Gerakan

Literasi tersebut. Guru-guru SMK Negeri 2 Depok diwajibkan untuk mengikuti

pelatian tentang Gerakan Literasi sehingga guru dapat mengetahui bagaimana

pelaksanakan Gerakan Literasi tersebut. Selain itu sekolah juga mempersiapkan

dan menyediakan fasilitasnya untuk mendukung keberasilan pelaksanaan Gerakan

Literasi Sekolah tersebut misalnya sekolahan menyediakan perpustakaan dengan

koleksi buku yang sangat lengkap, di setiap sudut sekolahan terdapat rak buku

kecil yang berisikan buku-buku, dan ada juga buku-buku yang disimpan dilemari

42 http//smknegeri2depoksleman.sch.id/visi-dan-misi.html. Diakses pada tanggal 11 Maret 2019

pukul 20.45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

43

kecil di setiap kelasnya. SMK Negeri 2 Depok sudah menerapkan kegiatan

membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kelas X Kimia B sebagai

objek penelitian. Disini peserta didik tidak memiliki kelas yang menetap dan

harus mencari ruang kelas yang sesuai dengan kebutuhan untuk berjalannya

proses pembelajarannya oleh sebab itu isi kelas berbeda-berbeda. SMK Negeri 2

Depok menggunakan kurikulum 2013 secara menyeluruh dari kelas X hingga XII

dan juga sudah melakukan Gerakan Literasi Sekolah tahab pembiasaan.

Penelitian ini melibatkan kelas X Kimia B yang berjumlah 32 orang.

Peserta didik di kelas ini terdiri dari 28 orang perempuan dan 4 orang laki-laki

yang kebanyakan mereka berasal dari Yogyakarta tetapi ada 5 orang peserta didik

yang tidak berasal dari Yogyakarta. Keadaan kelas X Kimia B terbilang masih

dangat kondusif hanya saja terkadang satu, dua murid berbicara sendiri. Dan

terkadang juga peserta didik laki-laki di belakang sendiri rebut dengan ceritanya

masing-masing. Dalam kegiatan kali ini guru memberikan pengarahan kepada

peserta didik untuk masuk ke dalam ruang kelas yang didalamnya terdapat alat-

alat untuk mendukung pembelajaran yaitu ruang 28. Di dalamnya terdapat papan

tulis, LCD, dan guru juga mempersiapkan speaker. Hal tersebut dipersiapkan

untuk menunjang proses pembelajaran yang nyaman dan kondusif serta efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

44

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah

Indonesia

Pembelajaran literasi di SMK Negeri 2 Depok direncanakan dan

dilakasanakan oleh sekolah guna melaksanakan peraturan dari pemerintah terkait

dengan penumbuhan budi pekerti yang salah satunya yaitu pelaksanaan kegiatan

Gerakan Literasi Sekolah (GLS). SMK Negeri 2 Depok telah menerapkan tahap

pertama dari tiga tahapan yang ada yaitu tahap pembiasaan yang akan dilanjutkan

ke tahap pengembangan dan tahap pembelajaran.

Kegiatan belajar mengajar sejarah dengan menggunakan literasi ini sudah

digunakan oleh guru di SMK Negeri 2 Depok. Salah satunya adalah kegiatan yang

diteliti oleh peneliti. Pertama guru mempersiapkan dan mendesaint sedemikian

rupa pembelajaran agar menarik. Awalnya guru menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelaran (RPP). Setelah itu guru juga mempersiapkan bahan-bahan yang

diperlukan untuk melakukan pembelajaran berbasis literasi. Guru menyusun

power point dan juga mempersiapkan video mengenai materi pembelajaran.

Selain itu guru juga mempersiapkan lembar materi tentang materi yang dibahas

yang nantinya digunakan peserta didik. Guru juga menyiapkan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) yang nanti digunakan untuk penugasan kepada peserta

didik. Guru juga mempersiapkan kisi-kisi soal dan soal tes guna menguji

pemahaman terkait dengan materi yang disampaikan.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran literasi dalam pembelajran sejarah,

pertama guru menyusun Rencan Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

45

Kompetensi Dasar (KD) yaitu KD 3.4 Menganalisis berbagai teori tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam serta pengaruhnya terhadap kehidupan

masyarakat Indonesia (ekonomi, pemerintahan, dan budaya). Berpasangan dengan

KD 4.4 menyajikan hasil analisis berbagai teori tentang proses masuknya agama

dan kebudayaan Islam serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat

Indonesia (ekonomi, pemerintahan, dan budaya). Dengan kompetensi dasar

demikian, kemudian guru membuat indikator sebagai berikut:

3.4.1 Menjelaskan teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia.

3.4.2 Menjelaskan perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan

budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

3.4.3 Menjelaskan pengaruh-pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia

(ekonomi, pemerintahan, dan budaya).

4.4.1 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk artikel narasi tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam serta pengaruh kehidupan

masyarakat Indonesia (ekonomi, pemerintahan, budaya)

Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini guru

43juga merencanakan pendekatan, metode, model, dan media pembelajaran yang

nantinya digunakan dalam proses pembelajaran. Kali ini guru menggunakan

pendekatan pembelajaran Student CenterLearning dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD, metode pembejaran berupa ceramah, tanya jawab, diskusi,

penugasan serta media pembelajaran berupa Power Point, Texs Narasi tentang

kerajaan Islam di Indonesia, Video, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Dalam proses pembelajaran penggunaan model Kooperatif tipe STAD

bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja

43 Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

46

kelompok dalam suatu memecahkan masalah secara bersama-sama. Dalam model

pembelajaran ini peserta didik harus dapat aktif dalam pengumpulan informasi

dan data yang telah tersedia dan disediakan dalam berbagai bentuk baik berupa

materi, referensi lain untuk diolah menjadi pengetahuan yang didukumg dengan

berbagai metodepembelajaran dan empat aktifitas literasi yaitu membaca,

menulis, menyimak, dan berbicara.

Setelah itu dilanjutkan dengan guru menyiapkan materi pembelajaran

berupa media power point, video, dan bantuan dengan teks materi dengan harapan

memberikan rangsangan kepada peserta didik dalam materi yang dipelajari. Saat

itu materi pokok yang dipelajari adalah Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara

yang berisikan proses masuknya hingga berkembang dan runtuhnya kerajaan serta

peninggalan-peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Dalam power

point guru membahas tentang teori dan proses masuknya agama Islam di

Nusantara. Dalam media power point guru telah menyiapkan bebagai video

tentang kerajaan Islam dan perkembangan kebudayaan Islam di Nusantara selain

itu guru juga telah membagikan berupa teks materi yang digunakan untuk

membantu siswa dalam pemahaman materi yang dibahas.

Dalam mendukung terlaksananya implementasi pembelajaran literasi guru

telah menyiapkan beberapa penugasan untuk peserta didik yaitu:

Pertemuan ke-1

1. Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok diskusi yang nantinya akan

mendiskusikan dan mengembangkan teks narasi kerajaan-kerajaan Islam.

2. Mencari sumber-sumber lain terkait teks narasi yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

47

3. Peserta didik ditugaskan untuk mencari informasi dan mengembangkan teks

narasi menjadi sebuah artikel narasi.

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata dan diketik

5. Siswa diwajibkan sumber-sumber yang telah digunakan.

Pertemuan Ke-2

1. Mempresentasikan artikel narasi kelompok yang telah dibuat

2. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) yang telah disiapkan guru.

Dalam perencanaannya, sebelum mengerjakan tugas yang diberikan guru

peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok diskusi sesuai dengan jumlah kerajaan-

kerajaan Islam di Nusantara yang dibahas. Setelah itu guru membagikan teks

narasi atau bahan diskusi yang berbeda tentang sejarah singkat kerajaan-kerajaan

Islam kepada 7 kelompok diskusi yang telah terbentuk yang nantinya akan

dikembangkan dengan mencari informasi-informasi yang telah didapat dari

sumber-sumber lain dan menghasilkan sebuah artikel narasi. Setelah itu artikel

yang telah dibuat oleh para peserta didik pada pertemuan berikutnya peserta didik

akan mempresentasikan hasil pekerjaannya untuk mengomunikasikan kepada

peserta didik lain tentang topik yang mereka bahas. Dalam pelaksanaannya ketika

satu kelompok mempresentasikan dan mengomunikasikan hasil artikel narasinya

maka kelompok lain akan menyimak dan menyaring informasi-informasi dan

membuat kesimpulan dari hasil presentasi dengan bantuan Lembar Kerja Peserta

Didik yang telah disediakan. Dengan demikian maka harapannya peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

48

dapat fokus dalam menyimak dan menyaring informasi dan dapat memahami

materi yang telah dipelajari serta menambah pengetahuan peserta didik.

Perencanaan selanjutnya guru juga membuat perangkat pembelajaran

lainnya seperti menyiapkan kisi-kisi soal serta soal tes dan lembar penilaian untuk

aspek kognitif dan psikomotorik melalui penugasan yang telah diberikan pada

peserta didik. Pembuatan soal tes sesuai dengan materi yang sedang dipelajari

oleh peserta didik yaitu tentang Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara. Hal

tersebut dilakukan oleh guru untuk melihat seberapa paham peserta didik dalam

mengikuti proses pembelajaran dan melihat keberasilan guru dalam

menglaksanakan pembelajaran literasi dalam mata pelajaran sejarah.

Selain hal-hal yang harus disiapkan guru juga harus membagi waktu dalam

proses pembelajarannya. Berkaitan dengan waktu pelaksanaan proses

pembelajaran. Guru merencanakan pelaksanaan pembelajaran literasi dalam mata

pelajaran sejarah Indonesia, dilakukan dalam 2 pertemuan. Pertemuan pertama

diadakan pada hari Rabu, 10 Oktober 2018 dan pertemuan ke 2 pada hari Rabu,

17 Oktober 2018. Pada pertemuan pertama kegiatan yang dilakukan guru adalah

pendahuluan, guru telah merencanakan beberapa kegiatan yaitu guru memberi

salam dan menyapa peserta didik, guru menyiapkan peserta didik guru

memberikan apersepsi kepada peserta didik, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan diperlajari. Kegiatan ini ditempuh dalam waktu 20 Menit.

Kegiatan kedua yaitu kegiatan inti, kegiatan ini ditempuh dalam 100 Menit

dengan urutan kegiatan, guru memberikan penjelasan singkat dengan

menggunakan Power Point dan video, guru membagikan teks materi yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

49

dibahas, guru memberi sesi tanya jawab dan memberi penguatan pada peserta

didik, guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok kecil, guru memberikan

teks narasi atau bahan diskusi, melalui studi literasi guru menugaskan peserta

didik untuk mengumpulkan informasi terkait topik yang didiskusikan

perkelompok lalu mendiskusikan dengan kelompoknya.

Pada bagian penutup guru juga merencanakan beberapa kegiatan yaitu,

pada sesi ini guru memberikan penugasan kepada peserta didik untuk membuat

artikel baru yang telah ditambah dengan seumber-sumber lain dan akan

dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. Setelah itu guru menutup pelajaran

dengan salam. Kegiatan penutup ini ditempuh dengan waktu 15 menit.

Pada pertemuan kedua, guru merencanakan dengan membuat rencana

pembelajaran untuk melanjutkan pertemuan pertama. Berikut uraian kegitan pada

pertemuan kedua, pendahuluan guru membuka pelajaran dengan salam dan

sapaan, guru melakukan apersepsi kepada peserta didik, guru menyiapkan peserta

didik untuk mengikuti proses belajar mengajar dan ditempuh dengan waktu 20

menit. Selanjutnya di inti kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk

mengomunikasikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang telah

berbentuk artikel narasi, kemudian untuk kelompok lain yang menyimak akan

diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk membantu peserta didik

untuk menyaring informasi dan membuat kesimpulan tentang artikel narasi yang

dipresentasikan. Setelah semua kelompok sudah mempresentasikan hasil

pekerjaannya. Selanjutnya, guru memberikan soal pilihan ganda guna mengukur

pemahaman peserta didik. Kegiatan ini ditempuh dengan waktu 100 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

50

Kegiatan berikutnya adalah penutup disini guru menyimpulkan bersama-

sama dengan peserta didik tentang materi yang telah dibahas. Selanjutnya guru

meminta peserta didik untuk mengumpulkan artikel narasi dan Lembar Kerja

Peseta Didik (LKPD) serta soal pilihan ganda yang telah dikerjakan dilanjutkan

dengan guru menutup pembelajaran dengan salam. Kegiatan ini ditempuh dengan

waktu 15 menit.

Berbagai macam perencanaan dan persiapan yang dilakukan guru

bertujuan untuk mendukung keberasilan pelaksanaan pembelajaran literasi pada

mata pelajaran sejarah. Perencanaan disusun dan di rancang sedemikian rupa

untuk mengimplementasikan pembelajaran literasi agar dapat berjalan dengan

baik, serta menarik minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran sejarah.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah

Indonesia

Gerakan Literasi Sekolah di SMK Negeri 2 Depok sudah dilaksanakan dan

berada di tahap pembiasaan yaitu 15 menit sebelum pelajaran dimulai yang

nantinya dilanjukan pada tahap pengembangan.

Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran literasi yang akan

dilakaukan guru selama 2 kali pertemuan pada tanggal 10 Oktober 2018 pukul

08.30 sampai 11.00 dan 17 Oktober 2018 pukul 08.30 sampai 11.00 yang

keduanya dipotong dengan jam istirahat selama 15 menit pukul 09.15-09.30. Pada

awalnya guru menyiapkan laptop, speaker, dan LCD proyektor untuk mendukung

kegiatan pembelajaran sementara peserta didik menyiapkan buku dan alat tulis.

Setelah itu guru membuka dengan sapaan dan salam kepada peserta didik. Tidak

lupa juga guru menyiapkan peserta didik dan dilanjutkan dengan memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

51

apersepsi kepada peserta didik tentang materi yang sudah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran terkait dengan

materi kepada peserta didik dan menjelaskan sedikit tentang Gerakan Literasi

Sekolah tahap pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan saat itu.

Guru mengajak peserta didik untuk masuk kedalam pembelajaran dengan

memberikan stimulus terlebih dahulu sebagai pengantar untuk menuju ke materi

yang dipelajari yaitu tentang Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara. Dengan

antusias pesertaa didik menanggapi stimulus yang diberikan oleh guru.

Setelah itu guru memberikan teks materi tentang teori-teori masuknya

agama Islam ke Nusantara dan memberi penjelasan singkat dengan menggunakan

PPT dan video tentang masuknya agama Islam ke Nusantara dan kerajaan-

kerajaan Islam yang ada di Nusantara. Setelah itu guru memberikan kesempatan

kepada beberapa peserta didik untuk bertanya terkait dengan materi yang kurang

di pahami setelah peserta didik menyimak PPT dan video dari guru.

Ada beberapa peserta didik yang bertanya seputar materi yang dibahas dan

guru menjawab serta memberi penguatan agar peserta didik dapat memahami

materi. Guru meminta peserta didik untuk membagi menjadi 7 kelompok kecil

yang heterogen dengan tujuan membangun kerjasama dalam diri peserta didik

karena dalam pembelajaran sejarah Indonesia dengan memanfaatkan literasi ini

akan menghasilkan sebuah produk teks artikel narasi. Dengan baik peserta didik

mengikuti intruksi yang diberikan guru untuk membuat kelompok. Peserta didik

meminta untuk membentuk kelompok sendiri, tetapi untuk mendapatkan 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

52

kelompok yang heterogen guru membimbing peserta didik untuk membuat

kelompok dengan acak.

Guru memberi intruksi kepada peserta didik untuk berhitung dar 1 sampai

7 untuk membuat kelompok. Peserta didik diminta untuk masuk kedalam

kelompoknya masing-masing. Setelah itu guru memberikan teks narasi atau bahan

diskusi yang berbeda dan telah disiapkan oleh guru untuk bahan diskusi tentang

sejarah singkat kerajaan-kerajaan islam di Nusantara yaitu, kerajaan Samudra

Pasai, kerajaan Aceh, kerajaan Demak, kerajaan Mataram Islam, kerajaan Banten,

kerajaan Gowa-Tallo, kerajaan Ternate dan Tidore yang nantinya akan

dikembangkan oleh peserta didik dengan mencari informasi dan sumber-sumber

lain, contohnya seperti dari buku-buku lain dan internet untuk menghasilkan

sebuah produk berwujud artikel narasi.

Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi tentang materi yang

telah dibagikan sebelumnya. Guru juga mengarahkan peserta didik untuk mencari

sumber lain dari internet menggunakan gadget atau handphone peserta didik.

Disitu kondisi kelas terbilang kondusif peserta didik mengikuti pembelajaran

dengan baik, serius, dan aktif hanya beberapa peserta didik saja yang berbicara

sendiri atau asik dengan dunianya sendiri. Kebanyakan dari peserta didik terbilang

dapat mengikuti pembelajaran literasi ini dengan baik. Ada beberapa siswa yang

sangat antusias dan senang karena penggunaan literasi pada pembelajaran sejarah,

tetapi ada juga peserta didik yang kebingungan karena kurangnya sumber dari

internet. Setelah itu secara berkelompok peserta didik ditugaskan untuk berdiskusi

untuk mengelola data yang sudah didapat dan tentunya menurut topik-topik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

53

sudah diberikan oleh guru. Dalam pembuatan produk artikel narasi ini setiap

kelompok diharapkan dapat menghasilkan sebuah artikel narasi baru yang telah

ditambah dengan beberapa sumber-sumber lain dan tentunya sesuai dengan topik-

topik yang telah diberikan. Guru berkeliling untuk mengecek hasil dari diskusi

peserta didik. Rata-rata memang peserta didik sangat tertarik dengan

pembelajaran menggunakan literasi terbukti dengan hasil yang sudah didapat

peserta didik dari sumber-sumber lain yang digunakannya.

Saat itu waktu sudah berada di menit-menit akhir selesainya jam pelajaran

oleh karena itu guru memberikan tugas untuk melanjutkan dan menyempurnakan

pembuatan artikel narasi sesuai topik yang diberikan. Peserta didik pun kembali

ke tempat duduk masing-masing yang sebelumnya mereka duduk sesuai

kelompok. Setelah itu guru menutup pembelajaran dengan salam.

Pada pertemuan ke-2 ini peserta didik mempresentasikan hasil karyanya

yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan disempurnakan di rumah.

Seperti biasa guru membuka pembelajaran dengan sapaan dan salam. Peserta

didik menjawab sapaan dan salam dari guru. Guru memberikan aprsepsi kepeada

peserta didik dan bertanya tentang tugas yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya dan bertanya pada setiap kelompok tentang kesiapan hasil karya yang

telah dibuat sebelumnya oleh peserta didik. Tidak lupa guru menyiapkan peserta

didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sambil mempresensi peserta didik.

Setelah peserta didik sudah siap untuk mengikuti pembelajaran guru

mengintruksikan peserta didik untuk duduk sesuai kelompok dan menyiapkan

hasil karyanya yang sudah dibuat sebelumnya. Guru membagikan LKPD 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

54

(Lembar Kerja Peserta Didik) yang telah disiapkan oleh guru. LKPD 1 tersebut

digunakan untuk menulis kesimpulan dari presentasi kelompok lain agar disaat

kelompok satu mempresentasikan artikel narasi yang sudah dibuatnya dan

kelompok lain menyimak dan mendengarkan setelah itu membuat kesimpulan dari

presentasi kelompok lain. Hal tersebut juga digunakan untuk merangsang peserta

didik agar menyimak dan mendengarkan dengan baik presentasi kelompok

sehingga kondisi kelas tetap terjaga kondusif. Satu persatu kelompok

mempresentasikan hasil karyanya.

Hasil karya peserta didik sangat beragam ada yang hanya beberapa lembar

saja dan hanya menggunakan sumber yang sedikit tetapi ada juga kelompok yang

membuat artikel narasi tersebut hingga 12 lembar dan memakai 5 sumber.

Selanjutnya untuk mengukur pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang

dibahas guru memberikan soal berupa pilihan ganda berjumlah 20 soal. Setelah

selesai mengerjakan soal-soal tersebut guru mengintruksikan untuk

mengumpulkan hasil produk, soal-soal dan kesimpulan yang telah dibuat oleh

peserta didik.

Pada dasarnya tanggapan peserta didik dalam pembelajaran sejarah

menggunakan literasi sangatlah beragam. Kebanyakan peserta didik merasa dapat

memahami dan senang menggunakan literasi dalam pembelajaran sejarah. Peserta

didik merasa lebih aktif dalam pembelajaran dan merasa menambah minat belajar

peserta didik. Peserta didik juga beranggapan bahwa pembelajaran menggunakan

literasi akan menambah pemahaman peserta didik dan lebih menarik. Memang

dalam penggunakan literasi dalam pembelajaran sejarah sangatlah bermanfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

55

tetapi masih ada beberapa kesulitan-kesulitan yang ditemui oleh peserta didik

misalnya ada beberapa peserta didik malas untuk membaca, peserta didik menjadi

bingung karena terlalu banyak menggunakan sumber-sumber dari internet. Tetapi

masalah-masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan dengan menggunakan video

tentang pembelajaran yang sedang dibahas. Peserta didik mayoritas menyatakan

bahwa pembelajaran sejarah Indonesia menggunakan literasi itu sangat baik dan

memang harus digunakan untuk menghidupkan pembelajaran sejarah yang

terkesan membosankan.

Penggunaan literasi dalam mata pembelajaran Sejarah Indonesia sangatlah

bermanfaat dimana dengan menggunakan gerakan literasi dalam pembelajaran

sejarah Indonesia dapat meningkatkan semangat, keaktifan, ketertarikan, dan

menambah pemahaman dalam mengikuti pembelajaran sejarah Indonesia.

Hal tersebut sejalan dengan teori membaca merupakan seperangkat keterampilan

proses berfikir yang dipadukan dengan pengetahuan awal (konteks) pembaca

untuk menggali pemahaman utuh atas makna yang terkandung dalam bacaan atau

teks.44

3. Hasil Pembelajaran Sejarah Indonesia dengan Memanfaatkan Literasi

Pada dasarnya pemanfaatan Literasi dalam pembelajaran sejarah Indonesia

yaitu untuk mengembangkan empat keterampilan pada diri peserta didik antara

lain keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pembelajaran

dengan menggunakan literasi ini juga digunakan untuk memacu ketertarikan

44 Hendra Kurniawan op. cit.,hlm 49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

56

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Sejarah Indonesia yang terkesan

membosankan. Selain itu penggunakan Gerakan Literasi Sekolah dalam

pembelajaran Sejarah Indonesia bertujuan untuk mengatasi rendahnya minat baca

peserta didik terutama dalam pembelajaran sejarah Indonesia yang dianggap

peserta didik identik dengan membaca, dan menghafal sehingga terkesan

membosankan. Penggunakan Gerakan Literasi Sekolah menghasilkan

pengembangan aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

Kreativitas dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran akan membantu

peserta didik untuk lebih mandiri dalam mengembangkan aspek kognitif mereka45

a. Aspek Kognitif

Untuk melihat aspek kognitif, guru melakuakan tes kepada peserta didik

dengan menggunakan beberapa soal tes tentang materi yang telah dibahas yang

sebelumnya telah disiapkan.

Tabel 4. Hasil Penilaian Kognitif peserta didik.

No Nama KKM Nilai Ket

1 Irtistah Rifka Ichsani 75 85 Tuntas

2 Jilan Putri Ratu Sasongko 75 70 Tidak Tuntas

3 Khoirunisa Nur Hidayat 75 85 Tuntas

4 Kurniawan Arthur Jarnuzi 75 80 Tuntas

5 Laila Fitriani Putri 75 80 Tuntas

6 Mafazi Ghassanlia Putra 75 75 Tuntas

7 Nabila Qurrotuaini 75 80 Tuntas

8 Nery Chelaswara 75 75 Tidak Tuntas

9 Nia Nurwantini 75 85 Tuntas

10 Nur Chanifah 75 70 Tidak Tuntas

11 Oktavia Anggraini 75 85 Tuntas

12 Rachel Free Evana Saragih 75 70 Tidak Tuntas

13 Ratih Fatikha Litahayu 75 85 Tuntas

45 Paul Suparno. Filsafat konstruktivisme dalam kependidikan. Jakarta: Rineka,1997, hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

57

14 Ria Rizki Dwi Rahmawati 75 70 Tidak Tuntas

15 Riza Dwi Nugraha 75 85 Tuntas

16 Rizka Widyaningtyas 75 70 Tidak Tuntas

17 Rizki Margi Amalia 75 75 Tuntas

18 Safira 75 85 Tuntas

19 Salsabila Alfi Avika Putri 75 85 Tuntas

20 Septian Widiastuti 75 75 Tuntas

21 Sinta Restu Rahayu 75 80 Tuntas

22 Syarofi Hilmi Gustianto 75 80 Tuntas

23 Teti Ika Pertiwi 75 75 Tuntas

24 Titrik Wiji Asih 75 80 Tuntas

25 Triani Saputri 75 85 Tuntas

26 Uma Pradita Widyaningtyas 75 85 Tuntas

27 Vindy Antia 75 80 Tuntas

28 Winda Dwi Alista 75 80 Tuntas

29 Winda Rachmawati Fitri 75 85 Tuntas

30 Yeni Krisnawati 75 85 Tuntas

31 Yuliana Sulistiya Ningsih 75 85 Tuntas

32 Zyahra Bagus Feryana 75 90 Tuntas

Jumlah 2560

Rata-rata 80

Prosentase 84,37%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa peserta didik yang telah

mengikuti pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan Gerakan Literasi

Sekolah telah mencapai KKM yang diterapkan di SMK Negeri 2 Depok yaitu 75

dengan prosentase 84,37%. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar peserta didik

merasa lebih dapat memahami dan lebih auntusias dalam mengikuti pembelajaran.

Namun dapat dilihat juga ada beberapa peserta didik yang belum mencapai KKM

tetapi juga tidak jauh dari nilai KKM yang telah ditentukan, maka ini

membuktikan bahwa pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan

Gerakan Literasi Sekolah sangat berpengaruh dalam pemahaman pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

58

dan daya ingat peserta didik. Penggunaan PPT dan penampilan video membuat

peserta didik lebih mudah memahami tentang materi yang sedang dibahas.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif mencangkup perilaku, minat, sikap, dan nilai dalam peserta

didik. Dalam hal ini peneliti memberikan angket untuk mengetahui minat peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran sejarah Indonesia dengan memanfaatkan

literasi. Berikut hasil dari angket yang telah dibagikan.

Tabel 5. Data Minat Peserta Didik

Rentang Jumlah Persentase Keterangan

100-81 2 6,25% Sangat Tinggi

80-61 30 93,75% Tinggi

60-41 0 0% Sedang

40-21 0 0% Rendah

20-0 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 32 100%

Nilai = ∑ Skor Perolehan x100

Skor Maksimal

Gambar 3. Hasil Minat Peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

59

Dari tabel dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran sejarah Indonesia dengan menggunakan literasi sangat berpengaruh

untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari

prosentase pada tabel dan diagram di atas. Pengunaan Gerakan Literasi dalam

Pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan PPT dan video dapat

meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Penggunaan video dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertarik

untuk fokus dalam mengikuti pembelajaran. Dan oleh sebab itu, maka

pembelajaran sejarah Indonesia dengan menggunakan literasi itu dapat

meningkatkan dan sangat berpengaruh pada minat belajar siswa.

c. Aspek Psikomotorik

Aspek Psikomotorik yaitu aspek yang berkaitan dengan keterampilan dan

kemampuan bertindak setelah peserta didik melakukan pembelajaran. Untuk

melihat aspek Psikomotorik peserta didik ditugaskan untuk membuat sebuah teks

naratif yang akan dinilai oleh guru menurut kreteria penilaian yang sudah dibuat

sebelum.

Berikut Kriteria Penilaian Keterampilan peserta didik dalam tugas

membuat teks artikel narasi

Tabel 6. Kreteria Penilaian Keterampilan peserta didik

No Kriteria Skor

4 3 2 1

1 Konsep/Gagasan

2 Isi Cerita

3 Penyampaian Cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

60

4 Teknik dan Gaya bercerita

5 Kreatifitas

Jumlah Skor

Nilai = ∑ Skor Perolehan x100

Skor Maksimal

Guru mengambil nilai psikomotorik peserta didik dengan memperhatikan

konsep dan gagasan, isi cerita, cara penyampaian cerita, gaya bercerita dan

kekreatifan peserta didik. Peserta didik harus membuat teks narasi dengan

semenarik mungkin sejelas mungkin. Setelah itu peserta didik juga

menyampaikan atau mengomunikasikan hasil pekerjaannya ke peserta didik

lainnya dengan cara mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Tabel 7. Data Nilai Aspek Psikomotorik

No Nama Kelompok KKM Nilai

1 Kerajaan Samudra Pasai 75 95

2 Kerajaan Aceh 75 90

3 Kerajaan Demak 75 85

4 Kerajaan Mataram Islam 75 85

5 Kerajaan Banten 75 75

6 Kerajaan Gowa-Tallo 75 90

7 Kerajaan Tidore 75 90

Jumlah 610

Rata-rata 87,14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

61

Tabel 8. Data Nilai Aspek Psikomotorik Peserta didik

No Nama Nama Kelompok KKM Nilai

1 Nia Nurwantini

Samudra Pasai

75 95

2 Oktavia Anggraini 75 95

3 Salsabila Aifi Avika 75 95

4 Septian Widiastuti 75 95

5 Sinta R.R 75 95

6 Laila Fitriani Putri

Kerajaan Aceh

75 90

7 Nur Chanifah 75 90

8 Rizqi Margi 75 90

9 Titrik Wijiasih 75 90

10 Uma Pradita 75 90

11 Irtisyah Rifka

Kerajaan Demak

75 85

12 Nabila Qurrotuaini 75 85

13 Syarofi Hilmi G 75 85

14 Vindy Antia 75 85

15 Yuliana Sulistyaningsih 75 85

16 Jian Putri

Kerajaan

Mataram Islam

75 85

17 Khoirunisa 75 85

18 Kurniawan Arthur 75 85

19 Rachel F.es 75 85

20 Riza Dwi N 75 85

21 Mafazi G.P

Kerajaan Banten

75 75

22 Rizka W 75 75

23 Safira 75 75

24 Triani S 75 75

25 Ria Rizki Dwi R

Kerajaan Gowa-

Tallo

75 90

26 Teti Ika P 75 90

27 Yeni Krusnawati 75 90

28 Zyahra Bagus F 75 90

29 Nery Chelaswara

Kerajaan Tidore

75 90

30 Ratih Fatikha Litahayu 75 90

31 Winda Dwi Alista 75 90

32 Winda Racmawati 75 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

62

Gambar 4. Nilai Aspek Psikomotorik

Bedasarkan tabel diatas nilai peserta didik dalam penugasan teks artikel

naratif sudah melampaui KKM yang telah ditetapkan di SMK Negeri 2 Depok,

maka menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah Indonesia dengan menggunakan

literasi juga meningkatkan aspek psikomotorik peserta didik.

C. Pembahasan

1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Indonesia dengan

Memanfaatkan Literasi

Literasi secara umum adalah kemampuan individu dalam mengolah dan

memahami informasi saat membaca atau menulis. Literasi lebih dari sekedar

kemampuan baca tulis, oleh karena itu literasi tidak terlepas dari keterampilan

bahasa yaitu pengetahuan bahasa tulis dan lisan yang memerlukan kemampuan

kognitif, pengetahuan tentang genre dan kultural. Tujuan umum literasi yakni

menumbuhkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi

sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi

pembelajar sepanjang hayat.46

46 Pangesti Wiedardti,.(dkk).,Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah,Jakarta,Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2016,hlm.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

63

Keterampilan membaca sangatlah berperan penting dalam kehidupan

karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Oleh karena itu, keterampilan ini

harus dikuasai oleh peserta didik.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan suatu usaha atau kegiatan yang

bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah yang bertujuan

menumbuhkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi

sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi

pembelajar sepanjang hayat.

Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis, namun mencangkup

keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk

cetak, visual, digital, dan auditori. 47 Literasi memfokuskan pada pembangunan

empat aspek dalam diri individu yaitu keterampilan membaca, menyimak,

menulis, dan berbicara. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis

kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk

mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan48 oleh sebab itu

memanfaatkan literasi pada pembelajaran sangatlah efektif untuk membantu

menyongsong tujuan dari Kurikulum 2013.

Pembelajaran Sejarah Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang

membutuhkan literasi karena dalam pembelajaran sejarah banyak menggunakan

kegiatan membaca. Seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran sejarah

memiliki banyak sumber maka memanfaatkan literasi dalam pembelajaran sejarah

sangatlah efektif. Sebelum melaksanakan pembelajaran sejarah yang

47 Ibid, hlm.8 48 Abdul Majid.Pendekatan Ilmiah dalan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung.PT Remaja

Rosdakarya,2014,hlm.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

64

memanfaatkan literasi tentunya guru harus sudah mempersiapkan segala

sesuatunya.

Pertama yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru

berdasarkan KD 3.4 dan KD 4.4 yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa

indikator sebagai berikut:

3.4.1 Menjelaskan teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia.

3.4.2 Menjelaskan perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan

budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

3.4.3 Menjelaskan pengaruh-pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia (ekonomi,

pemerintahan, dan budaya)

4.4.1 Menyajiakan hasil penalaran dalam bentuk artikel narasi tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam serta pengaruh kehidupan

masyarakat Indonesia (ekonomi, pemerintah, budaya)49

Dalam RPP dengan KD 3.4 dan KD 4.4 guru menggunakan pendekatan

pembelajaran Student Center Learning dan menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD serta untuk metode pembelajarannya berupa ceramah,

Tanya jawab, diskusi, penugasan. Karena disini guru mengajak kepada peserta

didik untuk bekerjasama dalam memecahkan masalah.

Model pembelajaran STAD mempunyai prinsip dimana peserta didik

diminta untuk bekerja didalam sebuah kelompok. Metode ini juga sangatlah cocok

dalam penertapan pembelajaran menggunakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

dimana dalam metode ini dapat menumbuhkan empat keterampilan dalam literasi

itu sendiri.

Selanjutnya, tidak lupa guru menyiapkan beberapa video yang nantinya di

tonton oleh pada peserta didik. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menambah

49 Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

65

informasi, memperdalam materi, dan tentunya untuk menambah rasa ingin tau

peserta didik tentang materi yang dibahas. Selain itu guru juga mempersiapkan

sebuah teks narasi sebagai bahan diskusi yang berbeda-beda. Teks narasi ini

memang disengajakan berisi sangat singkat, oleh sebab itu nantinya para peserta

didik untuk membuat produk sebuah teks narasi baru yang sudah dikembangkan

dengan mencari informasi di buku-buku lain serta internet untuk masing-masing

kelompok.

Dalam pembelajaran kali ini peserta didik aktif dalam mencari informasi

untuk mengembangkan pengetahuan mereka sehingga peserta didik dapat

bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Setelah itu dalam berkelompok peserta

didik akan diminta untuk berdiskusi dalam kelompok untuk mengembangkan teks

narasi yang akan menghasilkan sebuah artikel narasi baru sesuai topik yang sudah

ditentukan. Setelah itu guru memberikan tugas untuk melanjutkan pembuatan

artikel baru yang sudah dikembangkan dan nantinya dipresentasikan untuk

mengomunikasikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lainnya, karena waktu

belajar yang tidak mencukupi dan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Jadi

pada pertemuan berikutnya peserta didik diharapkan sudah siap untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Untuk pertemuan berikutnya guru juga sudah

menyiapkan segala sesuatu untuk membantu jalannya pembelajaran. Pada

pertemuan ke-2 pertama-tama peserta didik diminta untuk duduk sesuai

kelompoknya. Setelah itu guru membagikan sebuah LKPD 1 (Lembar Kerja

Peserta Didik 1) yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam

mengumpulkan informasi dari presentasi dari kelompok lain. Satu persatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

66

kelmpok diminta untuk mempresentasikan hasil produknya sementara kelompok

lain menyimak dan mencari informasi yang didapat dari presentasi dengan

membuat sebuah ringkasan singkat dari presentasi kelompok tersebut. Hal

tersebut dilakukan agar peserta didik aktif dan fokus dalam mendengarkan dan

menyimak presentasi. Pada setiap akhir presentasi peserta didik diwajibkan untuk

bertanya, tetapi jika tidak ada yang bertanya guru memilih secara acak untuk

ditanya terkait materi yang telah dipresentasikan. Hal tersebut juga dilakukan

untuk membuat siswa lebih aktif dan mengukur pemahaman peserta didik.

Selain ditanya, untuk mengukur pemahaman peserta didik terkait materi

yang dibahas guru juga sudah menyiapkan LKPD 2 (Lembar Kerja Peserta Didik

2) yang berisikan soal pilihan ganda dan dikerjakan oleh peserta didik secara

individu setelah presentasi selesai. Setelah peserta didik selesai guru meminta

peserta didik untuk mengumpulkan semua yang sudah dibuatnya yaitu, LKPD 1,

LKPD 2, dan Teks Narasi yang sudah dikembangkan para peserta didik.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Indonesia dengan Memanfaatkan

Literasi

Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran guru dengan memanfaatkan

literasi selama 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10

Oktober 2018 pukul 08.30-11.00. Diawal pertemuannya guru menyapa peserta

didik dengan salam dan dilanjutkan dengan pengecekan presensi peserta didik dan

kebetulan saat itu peserta didik masuk semua. Guru bertanya tentang materi yang

dibahas pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru menyiapkan peserta didik

sembari meminta peserta didik untuk mengeluarkan buku pelajaran untuk sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

67

belajar. Setelah peserta didik siap untuk mengikuti pelajaran guru mengajak

peserta didik untuk masuk kedalam pembelajaran. Guru mengawali dengan

memberi stimulus dengan menjelaskan sedikit terkait dengan materi yang akan

dibahas sembari dengan menyiapkan laptop, speaker, dan LCD, Proyektor untuk

menjamin jalannya pelajaran. Dengan menggunakan PPT guru memberi

penjelasan secara singkat terkait dengan materi yang dipelajari.

Pada kegiatan berikutnya setelah guru selesai memberi penjelasan singkat

menggunakan media power point, guru menayangkan sebuah video terkait materi

yang sedang dibahas dengan menggunakan laptop, speaker, LCD, proyektor yang

sebelumnya sudah disiapkan. Setelah peserta didik selesai mendengarkan

penjelasan singkat dan menyimak video yang diberikan guru, guru memberi

intruksi kepada peserta didik untuk membentuk kelompok diskusi yang bersifat

heterogen. Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk mempermudah dan

membangun kerjasama antar peserta didik karena pada akhirnya kelompok-

kelompok tersebut akan menghasilkan sebuah produk yaitu sebuah artikel narasi.

Selanjutnya peserta didik diminta untuk duduk sesuai kelompok. Setelah

peserta didik sudah duduk sesuai kelompok guru membagikan sebuah teks narasi

yang berisikan teks sejarah singkat tentang kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.

Pada setiap kelompok mempunyai topik yang berbeda-beda dan nantinya teks

tersebut akan dikembangkan melalui berbagai sumber serta akan menghasilkan

sebuah artikel narasi baru yang lebih lengkap. Pada sesi ini peserta didik diminta

untuk mendiskusikan terkait topik yang sudah ditentukan. Nantinya peserta didik

dianjukan untuk mencari informasi dari sumber-sumber lain seperti buku-buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

68

lain dan internet mengenai sejarah kerajaan Islam di Nusantara. Guru berkeliling

dari satu kelompok ke kelompok lain sembari memperhatikan peserta didik dalam

berdiskusi. Guru mengintruksikan pada peserta didik bahwa pembuatan artikel

narasi dilanjutkan dirumah dikarenakan waktu sudah habis. Guru berpesan pada

peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya produk artikel narasi sudah siap

dan bisa untuk dipresentasikan. Selanjutnya guru menutup pelajaran dengan

salam.

Pertemuan ke-2 yang dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2018 pukul

08.30-11.00. seperti pertemuan sebelumnya guru membuka dengan salam dan

dilanjutkan tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya. Tidak lupa guru mengecek presensi peserta didik dan menyiapkan

peserta didik agar siap dalam mengikuti pelajaran. Guru bertanya tentang kesiapan

produk artikel narasi yang sudah dikerjakan peserta didik secara berkelompok.

Guru meminta peserta didik untuk duduk sesuai kelompok dan dilanjutkan dengan

membagikan LKPD1 (Lembar Kerja Peserta Didik 1) hal tersebut dilakukan

dengan harapan peserta didik aktif dan fokus dalam memperhatikan dan

mendengarkan saat kelompok berpresentasi. Setelah itu guru memberi intruksi

peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memulai presentasi.

Dalam presentasi peserta didik mengomunikasikan hasil diskusinya yang nantinya

akan di lanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk melihat pemahaman peserta didik

terkait materi yang telah dipresentasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

69

Kelompok satu persatu mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok

lain menyimak presentasi guru menilai presentasi para peserta didik dengan

menggunakan instrument penilainya yang sudah dibuat.

Setelah semua kelompok sudah mempresentasikan hasil pekerjaannya kini

guru membagikan LKPD2 (Lembar Kerja Peserta Didik 2) yang berisikan soal

pilihan ganda. Hal tersebut dilakukan agar guru dapat melihat seberapa dalam

pemahaman peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sejarah Indonesia yang

memanfaatkan literasi ini. Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk

mengumpulkan hasil pekerjaannya yaitu: artikel narasi, LKPD 1, LKPD 2 untuk

di kumpulkan. Di akhir pembelajaran guru tidak lupa merefleksikan bersama

terkait materi yang sudah dipelajari selama 2 pertemuan ini. Setelah itu guru

menutup pelajaran dengan salam.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pembelajaran Sejarah Indonesia

dengan memanfaatkan literasi terlaksana dengan lancar dan sangat baik sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dari awal pendahuluan, inti hingga

penutup sangatlah runtut. Hal tersebut sejalan dengan tujuan gerakan literasi itu

sendiri yaitu menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui

pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi

Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Pembelajaran Sejarah Indonesia menggunakan literasi sangatlah

berdampak baik bagi peserta didik. Pelajaran sejarah Indonesia yang terkesan

terlalu banyak dengan kegiatan membaca, menghafal, dan membosankan ternyata

dapat menjadi menyenangkan dan sangat menarik. Hal tersebut dapat dibuktikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

70

dari hasil wawancara dengan peserta didik yang menyatakan bahwa pembelajaran

Sejarah Indonesia dengan memanfaatkan pembelajaran literasi sangatlah

menguntungkan, peserta didik lebih dapat aktif dalam belajar dan bisa

mengandalkan apa yang mereka punya untuk mencari sumber-sumber yang lain.

50 Hal tersebut juga sangat cocok dengan teori bahwa keterampilan membaca

dalam konteks literasi merupakan ketrampilan untuk memperoleh beragam

pengetahuan yang kemudian diolah secara kritis.51 Selain itu menurut hasil

wawancara peserta didik pembelajaran Sejarah Indonesia dengan menggunakan

literasi dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada seperti malas membaca dan

dengan menggunakan pembelajaran literasi menjadikan peserta didik mencintai

kegiatan membaca.52

Peserta didik juga lebih merasa mudah dengan pemanfaatan literasi pada

Pembelajaran Sejarah Indonesia peserta didik lebih tertarik mempelajari materi,

lebih mudah memahami, dan menyenangkan.53 Peserta didik juga menyatakan

bahwa pemanfaatan literasi dalam mata pelajaran harus sering digunakan agar

lebih terbiasa54. Dengan menggunakan pembelajaran literasi peserta didik merasa

lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran, dan penggunaann video dan gambar-

gambar membuat peserta didik untuk mengingat dan paham akan materi yang

dipelajari. 55 Hal ini juga sejalan dengan Deklarasi UNESCO yang menyebutkan

bahwa literasi informasi dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan,

50 CL3. 51 Hendra Kurniawan, 2018, “Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah”, Historia vitae,

Vol 32, No. 1, Universitas Sanata Dharma, hlm. 4. 52 CL3. 53 CL6. 54 CL9. 55 CL7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

71

menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi,

menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai

persoalan. Selain itu hal tersebut juga membuktikan bahwa pembelajaran dengan

memanfaatkan literasi itu menghadirkan empat keterampilan yaitu membaca,

menyimak, menulis dan berbicara.56

Pemanafaatan literasi dalam pembelajaran Sejarah Indonesia sangatlah

menguntungkan bagi peserta didik. Kebanyakan peserta didik lebih tertarik dan

lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga tingkat pemahaman yang

nantinya sangat berpengaruh pada nilai peserta didik meningkat tinggi. Pemutaran

video membuat peserta didik lebih dapat mencerna tentang materi yang telah

dijelaskan oleh guru dengan menggunakan power point. Sedangkan penugasan

peserta didik dengan LKPD 2 juga berjalan dengan baik. Peserta didik menulis

hal-hal penting dari presentasi peserta didik yang lain sehingga meningkatkan

aspek afektif peserta didik. Oleh sebab itu pemanfaatan gerakan literasi sekolah

tahap pembelajaran sangatlah berpengaruh pada pemahaman, dan keaktifan

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Dilihat melalui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dikatakan

berjalan dengan baik tetapi pelaksanakan pembelajaran literasi dalam mata

pelajaran sejarah Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses

pembelajarannya yaitu:

56 Pangesti Wiedarti,. op. cit.,hlm.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

72

a) Kelebihan Proses Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah

Indonesia

Berdasarkan dari hasil penelitian, pembelajaran literasi dalam mata

pelajaran sejarah Indonesia di X Kimia SMK Negeri 2 Depok Sleman

dapat memberi kemudahan kepada peserta didik. Hal tersebut diketahui

melalui pengamatan pada peserta didik saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Pembelajaran literasi dalam mata pelajaran sejarah mendapat

respon positif. Peserta didik mengatakan bahwa dengan menggunakan

pembelajaran literasi pada mata pelajaran sejarah Indonesia dapat

mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang dibahas.

Peserta didik juga merasa lebih mudah dalam mencari sumber-sumber lain

seperti internet dan buku-buku lain. Selain itu pembelajaran ini juga

menggunakan media-media seperti media power point, gambar dan video

terkait meteri yang dibahas sehingga peserta didik merasa tertarik untuk

mengikuti pelajaran sejarah Indonesia.

b) Kesulitan yang Dihadapi Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran

Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran literasi dalam mata

pelajaran sejarah juga memiliki kendala dalam proses pembelajarannya

yaitu peserta didik merasa malas saat membaca. Hal tersebut

mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam mencari informasi terkait

dengan materi. Awalnya guru memilih cara berkelompok untuk berdiskusi

dalam membuat produk artikel narasi dengan hasil yang baik. Namun pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

73

pelaksanaannya masih ada beberapa peserta didik yang tidak fokus dalam

berdiskusi dan berbicara sendiri. Dalam pelaksanaan pembelajaran literasi

ini peserta didik diperbolehkan membuka internet dengan gadget peserta

didik. Hal ini juga menimbulkan masalah baru yaitu dalam penggunakan

gadget peserta didik malah menggunakan fasilitas tersebut untuk yang lain

bukan untuk mencari sumber di internet.

c) Cara Mengatasi Kesulitan dalam Proses Pembelajaran Literasi dalam

Mata Pelajaran Sejarah Indonesia.

Berkaitan dengan kesulitan peserta didik dalam proses pembelajaran

literasi ini yaitu membaca. Dalam hal ini peserta didik maka peserta didik

akan membiasakan diri untuk membaca dan untuk memfasilitasi proses

pembelajaran literasi peserta didik diperbolehkan untuk mencari informasi

terkait dengan pembelajaran di internet.

Berkaitan masalah yang adalah penyalahgunakan fasilitas gadget

untuk mencari sumber guru berkeliling dan mengamati peserta didik dalam

mencari sumber di internet.

3. Hasil Pembelajaran Sejarah Indonesia yang Memanfaatkan Literasi.

Pembelajaran Sejarah Indonesia pada dasarnya banyak membutuhkan

kegiatan membaca, dan menghafal. Hal tersebut menjadikan mata pelajaran

Sejarah Indonesia terkesan membosankan. Guru merubah pembelajaran Sejarah

Indonesia yang terkesan membosankan menjadi menyenangkan, dan menarik

untuk dipelajari sehingga peserta didik dapat memahami materi lebih dalam. Hal

tersebut sejalan dengan pernyataan Deklarasi Praha (Unesco, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

74

mencanangkan pentingnya literasi informasi yaitu kemampuan untuk mencari,

memahami mengevaluasi secara kritis, dan mengelola informasi menjadi

pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan kehidupan pribadinya dan

sosialnya57

Pada kesempatan kali ini guru memanfaatkan literasi dalam pembelajaran

Sejarah Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik tertarik untuk belajar,

tetapi pada dasarnya pemanfaatan literasi dalam pembelajaran digunakan agar

dapat mengembangkan empat keterampilan pada peserta didik yaitu keterampilan

membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Hal tersebut sejalan dengan

Deklarasi UNESCO yang menyebutkan bahwa literasi informasi dengan

kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi,

menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan

mengomunikasikan informasi dapat mengatasi berbagai persoalan.58

Pembelajaran sejarah Indonesia dengan memanfaatkan literasi akan

menghasilkan aspek-aspek dalam diri peserta didik yaitu aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek psikomotorik.

SMK Negeri 2 Depok sudah menggunakan GLS (Gerakan Literasi

Sekolah) dan difasilitasi dengan baik. SMK Negeri 2 Depok menggunakan

Kurikulum 2013 yang berbasis sikap, keterampilan, pengetahuan, dan keaktifan

dalam mengikuti pembelajaran. Kurikulum 2013 tidak hanya berdampak pada

peserta didik melainkan juga pada guru. Di kurikulum 2013 guru di tuntut untuk

kreatif dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. GLS (Gerakan

57 Pangesti Wiedardti,. loc. Cit..,hlm.7 58 ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

75

Literasi Sekolah) cocok digunakan dalam menunjang tuntutan kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan memperkuat

proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. 59Oleh karena itu pemanfaatan literasi pada

pembelajaran sangatlah baik dan membantu peserta didik dalam pengembangan

empat keterampilan yaitu membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.

Meneurut wawancara langsung terhadap guru, pembelajaran sejarah

dengan memanfaatkan literasi sangat berpengaruh dalam pembelajaran dalam

membantu peserta didik memperoleh pengetahuan. Guru merasa lebih mudah

dalam menyampaikan materi karena dengan pemanfaatan media literasi misalnya,

gambar, video, dan sumber-sumber lain membuat peserta didik lebih memahami

materi yang disampaikan60

Menurut penelitian dan wawancara langsung terhadap peserta didik,

peserta didik merasa terbantu dengan pemanfaatan literasi pada pembelajaran

Sejarah.61 Hasil dari pemanfaatan literasi dalam pembelajaran dapat dilihat dari

hasil tes yang telah dilakukan pada peserta didik yang sebagian besar peserta didik

melampaui nilai KKM yang telah dilakukan sekolah. Pemanfaatan literasi pada

pembelajaran sejarah sangatlah membantu peserta didik dalam membaca, dan

menghafal materi. Hal tersebut juga membuktikan bahwa konsep belajar/gaya

belajar itu sangat berpengaruh besar terhadap pemahaman peserta didik terkait

materi yang didapat.

59 Abdul Majid., op. cit., hlm.1. 60 CL 2 61 CL10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

76

Dalam menanggulangi minat baca yang rendah guru menggunakan power

point dan video dengan harapan peserta didik tertarik dalam mengikuti

pembelajaran dan dapat menambah pemahaman peserta didik akan materi yang

dibahas. Produk yang dihasilkan peserta didik berupa sebuah artikel narasi yang

sudah dikembangkan peserta didik dengan kekreatifan dan keterampilan dalam

mencari sumber-sumber lain melalui buku-buku lain dan internet. Produk yang

telah dihasilkan dikomunikasikan perkelompok didepan kelas. Hal tersebut

bertujuan agar peserta didik bertukar informasi satu sama lain sehingga peserta

didik akan menambah pengetahuan dan pemahamannya tentang materi yang

dibahas dan akan berimbas pada nilai peserta didik yang semakin baik. Hal

tersebut sejalan dengan teori yang ada bahwa keterampilan membaca dalam

konteks literasi merupakan keterampilan untuk memperoleh beragam pengetahuan

yang kemudian diolah secara kritis. 62Selain itu tujuan pembelajaran literasi

adalah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk pengembangan diri dalam

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan penalaran atau

proses berfikir yaitu mengembangkan materi. Aspek kognitif mengacu pada

kemampuan untuk mengenali, mengingat materi, dan memerlukan kedalaman

dalam berpikir. Di dalam penelitian ini aspek kognitif juga dapat terlihat dari

kemampuan dalam mengingat dan mengingat kembali materi yang disampaikan

dan dapat dilihat dengan menggunakan tes untuk menguji daya ingat dan

62 Hendra Kurniawan,2018,’’Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah’’,Historia

vitae,Vol 32, No. 1, Universitas Sanata Dharma, hln. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

77

mengukur seberapa dalam peserta didik dalam memahami materi yang

disampaikan.

Berdasarkan tes yang telah diujikan kepada peserta didik pemanfaatan

literasi dalam pembelajaran sejarah Indonesia sangatlah bermanfaat dan

mempermudah peserta didik dalam memahami dan memperdalam

pengetahuannya terbukti dari hasil tes yang melebihi KKM. Pembelajaran dengan

memanfaatkan literasi juga sangatlah mempengaruhi daya ingat dan rasa

penasaran peserta didik tentang materi yang dibahas.

Aspek afektif juga berkembang pada diri peserta didik. Pembelajaran

Sejarah Indonesia yang memanfaatkan literasi membuat peserta didik tertarik

untuk mempelajari. Penayangan slide-slide power point dan video-video akan

memberi ransangan pada peserta didik dalam menyimak pembelajaran. Dalam

pembelajaran yang memanfaatkan literasi peserta didik dituntut untuk aktif dalam

mencari sumber-sumber lain melalui buku-buku lain dan internet. Selain itu

pembelajaran literasi dalam pengembangan aspek afektif peserta didik meliputi

minat, sikap, emosi dan nilai. Selain itu juga dalam pembelajaran ini rasa saling

menghargai, dan peduli akan muncul dalam diri peserta didik.

Penelitian kali ini memanfaatan literasi dalam pembelajaran berdampak

baik dalam aspek afektif. Peserta didik menjadi termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran. Menurut kuisioner yang telah diisi oleh peserta didik bahwa

pemanfaatan literasi sangatlah berpengaruh dalam minat belajar peserta didik

sehingga pemanfaatan literasi dalam pembelajaran Sejarah Indonesia harus

berkelanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

78

Selanjutnya dalam aspek psikomotorik menurut penilaian yang telah

disiapkan untuk penilaian kelompok dalam penugasan artikel narasi juga

mendapat nilai yang tinggi. Hal tersebut juga membuktikan bahwa pemanfaatan

literasi dalam pembelajaran sejarah Indonesia juga sangat berpengaruh dalam

perkembangan aspek psikomotorik peserta didik.

Dari hasil penelitian dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran Sejarah

Indonesia dengan memanfaatkan literasi yang dilakukan guru terbilang berhasil.

Hal tersebut dapat dibuktikan dari nilai peserta didik, minat belajar peserta didik

dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Selain nilai peserta

didik yang menjadi lebih baik. Selain itu peserta didik menjadi termotivasi, dan

meningkatnya minat belajar peserta didik.

Pengimplementasikan pembelajaran sejarah Indonesia dengan

menggunakan pemanfaatan literasi harus terus dilanjutkan karena sangat

berpengaruh positif dalam minat peserta didik dan berkembangnya aspek-aspek

seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun dalam pembelajaran literasi

dalam mata pelajaran sejarah Indonesia ini peneliti menemukan beberapa kendala

dari hasil wawancara terhardap peserta didik antara lain peserta didik merasa

malas dalam membaca, ada juga yang merasa bingung karena terlalu banyak

sumber yang dibaca. Selain itu menurut pengamatan kendala lainnya yang

ditemukan adalah beberapa peserta didik menyalahgunakan kepercayaan guru

dalam penggunakan gadget untuk mencari sumber sehingga membuang-buang

waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan

di SMK Negeri 2 Depok Sleman, maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai

berikut:

1. Perencanaan Gerakan Literasi Sekolah dalam pembelajaran Sejarah Indonesia

berbasis literasi di SMK Negeri 2 Depok Sleman sudah sangat baik. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti. Awalnya guru mempersiapkan Rencana Pelaksanakan Pembelajaran

(RPP) sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang sudah ditentukan. Guru

juga mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan guna menunjang

kelancaran pelaksanaan pembelajaran. Guru menyiapkan power point dan juga

mempersiapkan video mengenai materi pembelajaran. Selain itu guru juga

mempersiapkan lembar materi yang dibahas. Guru juga menyiapkan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan untuk penugasan kepada peserta

didik. Guru juga mempersiapkan kisi-kisi soal dan tes guna menguji

pemahaman terkait dengan materi yang disampaikan.

2. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dalam pembelajaran Sejarah Indonesia

bertujuan untuk mengatasi minat baca peserta didik khususnya pembelajaran

Sejarah Indonesia yang terkesan membosankan sudah terlaksana dengan baik.

Hal tersebut dapat dilihat dari telaksananya pembelajaran sesuai dengan

Rencana Pelaksanakan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh guru.

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

80

Dimulai dari kegiatan pendahuluan yaitu guru mempersiapkan laptop, speaker,

dan layar proyektor untuk mendukung kegiatan pembelajaran sementara

peserta didik menyiapkan buku dan alat tulis yang dilanjutkan dengan berdoa.

Guru memberi apersepsi pada peserta didik tentang pembelajaran minggu lalu.

Setelah itu guru masuk dalam kegiatan inti dengan guru memberikan stimulus

kepada peserta didik tentang materi yang akan dibahas dan dengan antusias

peserta didik menanggapinya. Guru memberikan teks materi tentang teori-

teori masuknya agama Islam ke Nusantara dan memberi penjelasan singkat

menggunakan PPT dan video. Dari kegiatan itu penerapan Pembelajaran

Sejarah Indonesia dengan memanfaatkan literasi dimulai. Setelah itu guru

membentuk 7 kelompok peserta didik yang ditugaskan membuat sebuah

produk berupa artikel narasi dan dipresentasikan di depan kelas guna

mengomunikasikan hasil diskusinya.

3. Hasil dari pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran Sejarah

Indonesia berjalan lancar. Pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam

Pembelajaran Sejarah Indonesia membantu peserta didik dalam

mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal tersebut dapat

ditunjukkan melalui hasil tes aspek kognitif yang telah diberikan peserta didik

dengan rata-rata 80,00 dan 84,37% peserta didik telah mencapai nilai KKM

yaitu 75,00. Selain itu dalam pembelajaran sejarah Indonesia dengan

menggunakan literasi dalam aspek afektif peserta didik dapat ditunjukan dari

hasil kuesioner yang menunjukan kategori tinggi dengan rata-rata 93,75%.

Selanjutnya untuk aspek psikomotorik peserta didik dapat dilihat dari artikel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

81

naratif yang dinilai oleh guru menurut kreteria penilaian yaitu konsep dan

gagasan, isi, penyampaian, teknik berbicara dalam presentasi, dan kreatifitas.

Hasil dari penelitian aspek psikomotorik peserta didik mencapai rata-rata

87,14. Selain itu pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam pembelajaran

Sejarah Indonesia dapat meningkatkan minat baca, pemahaman, dan keaktifan

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sejarah Indonesia dikelas.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka terdapat beberapa saran

yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemanfaatan literasi dalam

pembelajaran Sejarah Indonesia disekolah:

1. Bagi Sekolah penerapan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) diharapkan dapat

ditingkatkan lagi sampai tahap pembelajaran. Penerapan Gerakan Literasi

Sekolah mendapatkan efek yang baik terhadap peserta didik. Selanjutnya

untuk sekolah diharapkan dapat menambah sumber buku untuk

mendukung terlaksaannya GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di tahap

pembelajaran.

2. Bagi guru diharapkan dapat terus mengembangkan pembelajaran dengan

memanfaatkan literasi khususnya pembelajaran Sejarah Indonesia. Hal

tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan karena, pemanfaatan literasi

dalam pembelajaran Sejarah Indonesia sangat berpengaruh pada tingkat

pemahaman, ketertarikan, keaktifan, dan kekreatifan peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

82

3. Bagi Peserta Didik, diharapkan untuk lebih semangat dalam mengikuti

pembelajaran Sejarah Indonesia dengan memanfaatkan literasi. Karena

dalam pemanfaatan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) dalam Pembelajaran

Sejarah Indonesia dapat mengembangkan minat baca dan tingkat

pemahaman peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

83

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2014. Pendekatan Ilmiah dalan Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dirjendikdasmen. 2016. Deseain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:

Kemendikbud.

Dirjendikdasmen. 2016 .Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah

Atas. Jakarta: Kemendikbud.

Hamid Darmadi. 2014. Metode Penelitian dan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah (Isu, Gagasan dan Strategi

Pembelajaran). Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Hendra Kurniawan. 2018. Literasi dalam Pembelajaran Sejarah.Yogyakarta:

Gava Media.

Husain USMK dan Purnomo Setiadi Akbar. 2008. Metogologi penelitian social.

Jakarta: Bumi Aksara.

Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya.

Nusa Putra. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

84

JURNAL:

Hendra Kurniawan. 2018. “Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah”.

Historia Vitae. Vol.32.No. 1.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sumber Internet:

http://anastasiakristanti.blogs.uny.ac.id/2015/09/27/pengertian-pendidikan-

menurut-kh-dewantara-dan-driyakara/. (di akses pada tanggal 9 Maret pukul

20.50)

http://mangwaskim.blogspot.com/2016/05/penjelasan-singkat-gerakan-

literasi.html. (di akses pada tanggal 9 Maret 2018 pukul 20.40)

https://octavianinur.wordpress.com/2013/11/07/defifinisi-belajar-mengajar-dan-

pembelajaran-menurut-para-ahli. (di akses pada tanggal 11 Maret 2018

pukul 20.15)

https://www.sekolahpendidikan.com/2017/02/pengertian-sejarah-lengkap-

secara.html/. (di akses pada tanggal 11 Maret 2018 pukul 20.40)

http//smknegeri2depoksleman.sch.id/visi-dan-misi.html. (di akses pada tanggal 11

Maret 2019 pukul 20.45)

https//www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/edukasi/read/2018/06/30/234754

71/tahun-ajaran-baru-sekolah-wajib-terapkan-kurikulum-2013/ (di akses

pada tanggal 11 Maret 2019 pukul 23.15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

85

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

86

Lampiran 1

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM

Sekolah : ___________________________________________

Kelas : ___________________________________________

Jam ke : ___________________________________________

Mata pelajaran: ___________________________________________

Praktikan : ___________________________________________

Hari, tanggal : ___________________________________________

PETUNJUK:

1. Amati kegiatan pembelajaran di kelas dalam melaksanakan pembelajaran literasi!

2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda

amati!

NO BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK

1 Guru membuka pelajaran dengan salam

2 Guru mengabsen/memeriksa kehadiran peserta didik

3 Guru mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran

4 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan

5 Guru memberi stimulus guna menghantarkan peserta

didik pada materi pembelajaran

6 Guru mengarahkan peserta didik dalam pembelajaran

literasi

7 Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

dalam pelaksanaan pembelajaran literasi

8

Guru membimbing peserta didik agar dapat

menjalankan kegiatan pembelajaran literasi dengan

baik

9 Guru membimbing peserta didik untuk mengamati

bahan ajar yang sudah di sediakan guru

10 Peserta didik diberi kesempatan membaca dan

memahami bahan ajar yang disediakan guru

11

Guru menjalankan pembelajaran literasi dengan desain

metode dan model pembelajaran yang telah dirancang

oleh guru

12

Guru menerapkan pembelajaran literasi dengan

menggunakan 4 aktivitas seperti membaca, menyimak,

menulis, dan berbicara

13 Guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

87

didik dalam pembelajaran literasi

14 Guru melakukan evaluasi implementasi pembelajaran

literasi dalam mata pembelajaran sejarah dengan tes.

15 Guru memberikan penugasan pada peserta didik untuk

menghasilkan produk dari pembelajaran literasi

16 Merefleksikan materi pelajaran sejarah yang di dapat

dari pembelajaran literasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

88

Lampiran 2

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

Fokus

Penelitian Indikator Butir-butir Pertanyaan NO

Pembelajaran

sejarah yang

memanfaatkan

literasi

Pelaksanaan

pembelajaran

sejarah yang

memanfaatkan

literasi

Kelebihan proses pembelajaran

sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi

Kesulitan yang dihadapi dalam

proses pembelajan sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran

literasi

Cara mengatasi kesulitan yang

dihadapi

Pemahaman yang didapatkan dalam

pelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran

literasi

Kesan peserta didik dalam proses

pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan literasi

1

2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

89

LAMPIRAN 3

INSTRUMEN PERTANYAAN WAWANCARA PESERTA DIDIK

1. Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan pembelajaran

literasi?

2. Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

4. Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran literasi sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

5. Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

90

LAMPIRAN 4

INSTRUMEN PERTANYAAN WAWANCARA GURU

1. Bagaimana menurut guru tentang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang

dicanangkan oleh pemerintah?

2. Apakah guru pernah memperoleh sosialisasi atau pelatihan mengenai Gerakan

Literasi Sekolah (GLS)?

3. Bagaimana pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMK Negeri 2

Depok?

4. Bagaimana tanggapan peserta didik mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

yang dilaksanakan 15 menit sebelum proses pembelajaran dimulai?

5. Bagaimana yang guru ketahui mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada

tahap pembelajaran?

6. Apakah guru pernah mencoba penerapan literasi dalam pembelajaran?

7. Apakah guru pernah mencoba menerapkan literasi (media) pada pembelajaran

sejarah?

8. Apakah guru pernah memberikan tugas terkait dengan literasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

91

LAMPIRAN 5

DAFTAR NARASUMBER

Guru Mata Pelajaran Sejarah Indonesia SMK Negeri 2 Depok Sleman

1. Evi Suryanti

Peserta didik

1. Nabila Qurrotuaini

2. Syarofi Hilmi Gustianto

3. Mafazi Ghassanlia Putra

4. Kurniawan Arthur Jarnuzi

5. Riza Dwi Nugraha

6. Nery Chelaswara

7. Laila Fitriani Putri

8. Ria Rizki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

92

Lampiran 6

CATATAN LAPANGAN 1

HASIL OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM

Sekolah : SMK Negeri 2 Depok

Kelas : X Kimia 4

Jam ke : 3-5

Mata pelajaran : Sejarah Indonesia

Praktikan : Senna Dony Prabowo

Hari, tanggal : Rabu, 10 Oktober 2018

PETUNJUK:

3. Amati kegiatan pembelajaran di kelas dalam melaksanakan pembelajaran literasi!

4. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda

amati!

NO BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK

1 Guru membuka pelajaran dengan salam V

2 Guru mengabsen/memeriksa kehadiran peserta didik V

3 Guru mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran

V

4 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan

V

5 Guru memberi stimulus guna menghantarkan peserta

didik pada materi pembelajaran

V

6 Guru mengarahkan peserta didik dalam pembelajaran

literasi

V

7 Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

dalam pelaksanaan pembelajaran literasi

V

8

Guru membimbing peserta didik agar dapat

menjalankan kegiatan pembelajaran literasi dengan

baik

V

9 Guru membimbing peserta didik untuk mengamati

bahan ajar yang sudah di sediakan guru

V

10 Peserta didik diberi kesempatan membaca dan

memahami bahan ajar yang disediakan guru

V

11

Guru menjalankan pembelajaran literasi dengan desain

metode dan model pembelajaran yang telah dirancang

oleh guru

V

12

Guru menerapkan pembelajaran literasi dengan

menggunakan 4 aktivitas seperti membaca, menyimak,

menulis, dan berbicara

V

13 Guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

93

didik dalam pembelajaran literasi

14 Guru melakukan evaluasi implementasi pembelajaran

literasi dalam mata pembelajaran sejarah dengan tes.

V

15 Guru memberikan penugasan pada peserta didik untuk

menghasilkan produk dari pembelajaran literasi

V

16 Merefleksikan materi pelajaran sejarah yang di dapat

dari pembelajaran literasi

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

94

Lampiran 7

CATATAN LAPANGAN 2

WAWANCARA GURU

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Evi Suryanti

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan:

P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana menurut guru tentang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang

dicanangkan oleh pemerintah?

I: Menurut saya, Gerakan Literasi Sekolah itu sangat bagus terutama untuk anak-

anak peserta didik karena itu sangat menunjang dalam pembelajaran untuk lebih

memacu dalam memperbaiki ilmunya dan untuk memperoleh pengetahuan yang

cukup melalui buku-buku yang telah dibaca peserta didik.

P: Apakah guru pernah memperoleh sosialisasi atau pelatihan mengenai Gerakab

Literasi Sekolah (GLS)?

I: saya pernah mendapat sosialisasi tentang Gerakan Literasi Sekolah itu, beserta

dengan pelatihannya saat itu di auditorium dengan salah satu lembaga dari

provinsi.

P: Bagaimana pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMK Negeri 2

Depok?

I: Gerakan Literasi Sekolah di SMK Negeri 2 Depok itu sangat baik dan bagus dalam

perkembangannya, terlihat ada pojok-pojok membaca disetiap sudut Kelas

membaca untuk memfasilitasi Gerakan Literasi Sekolah, dan digunakan suapaya

peserta didik mendapat wawasan luas, karena dengan membaca buku juga peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

95

didik menjadi lebih pandai. Ada juga mading-mading yang ditempel di dinding-

dinding sekolah itu juga merupakan wujud dari Gerakan Literasi Sekolah.di setiap

hari sabtu di SMK Negeri 2 Depok diadakan lomba seperti membuat

Cerpen,artikel untuk anak-anak.

P: Bagaimana tanggapan anda mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang

dilaksanakan 15 menit sebelum proses pembelajaran dimulai?

I: Sangatlah baik, kegiatan itu. Disetiap sebelum memulai pelajaran saya bimbing

untuk membaca dulu paling tidak 15 menit, setelah itu mereka kita ajak untuk

berdiskusi disitu proses diskusi akan lebih lancar, karena sebelumnya anak anak

sudah di bekali ilmu karena telah membaca buku tersebut dahulu sebelum diskusi.

P: Bagaimana yang guru ketahui mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada

tahap pembelajaran?

I: Sudah dilakukan, setiap pembelajaran peserta didik saya wajibkan untuk membaca

dahulu.

P: Apakah guru pernah mencoba penerapan literasi dalam pembelajaran?

I: Sudah, dan sampai sekarang belum menemui kesulitan-kesulitan.Gerakan Literasi

Sekolah itu sangat membantu peserta didik dalam pembelajaran sejarah, dalam

penulisan sejarah peserta didik akan lebih mendalam dan menguasi materi. Karena

dengan kegiatan membaca dan mencari buku-buku dan sumber lain untuk

menunjang materi tersebut.

P: Apakah guru pernah mencoba menerapkan literasi (media) pada pembelajaran

sejarah?

I: Tidak hanya dengan menggunakan buku, tetapi saya menggunakan Power

point,video, selain itu siswa saya bimbing untuk ke perpustakaan dan juga ada

pembelajaran diluar kelas yang akan di selenggarakan di bulan November kita

akan mengunjungi situs dan museum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

96

Analisis

Dalam wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa gerakan literasi

sangat berpengaruh dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran sejarah.

Pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SMK Negeri 2 Depok berkembang dengan

baik terlihat dari adanya pojok membaca untuk memfalitasi Gerakan Literasi

Sekolah. Guru juga sudah mencoba menerapkan pembelajaran literasi dalam mata

pelajaran sejarah dan mendapat hasil yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

97

Lampiran 8

CATATAN LAPANGAN 3

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Nabila Qurrotuaini

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan:

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi?

I: Menurut saya menguntungkan, peserta didik akan lebih aktif dalam

pembelajaran, lebih bisa mengandalkan apa yang mereka punya misalnya,

buku, Internet, dll.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Terkadang ada misalnya, tidak menemukan jawabannya dan harus mencari di

sumber-sumber lain.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: menurut saya cara mengatasi kesulitan dalam menerapkan Gerakan Literasi

kita tidak boleh males membaca, harus teliti, dan harus mencintai membaca

agar tidak menyulitkan diri sendiri

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

98

I: Menurut saya banyak keuntungan yang didapat, pada dasarnya sejarah itu

memerlukan literasi. Oleh sebab itu maka Gerakan Literasi Sekolah dalam

pembelajaran itu sangatlah menguntungkan.

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Kesannya Seru, lebih tertata, memudahkan untuk pembelajaran dan memahami

materi.

Analisis

Dalam wawancara tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

pembelajaran dengan memanfaatkan literasi sangat baik dilakukan. Peseerta didik

menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat memanfaatkan fasilitas seperti

internet dan buku-buku lain sebagai sumber belajar, sehingga peserta didik mudah

dalam memperoleh informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

99

Lampiran 9

CATATAN LAPANGAN 4

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Syarofi Hilmi Gustianto

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan:

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi?

I: Kelebihannya, memudahkan peserta didik agar rajin membaca, dan dapat

mengetahui lebih detail tentang sejarah misalnya, bagaimana sejarah tentang

kerajaan di Indonesia, dan bagaimana perkembangannya.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

I: Sebenarnya saya menemukan kesulitannya, pertama sering membuat bosan

jika hanya membaca tulisan, tetapi saya sangat apresiasi kemarin juga

menggunakan video dan gambar.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: Menurut saya dengan meningkatkan rajin membaca dan belajar agar dapat

mengerti pelajaran yang dibahas.

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

100

I: Lebih paham, dengan membaca kita dapat mengulang kata dan menghafalkan

dengan sendirinya sehingga pemahammnya lebih mendalam dengan

pembelajaran literasi.

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Cukup menarik, dan bagus, terdapat video, diskusi, enaklah pokoknya.

Analisis

Dilihat dari hasil wawancara diatas menunjukan bahwa pelajaran sejarah

dengan memanfaatkan pembelajaran literasi mudah dipahami karena penggunakan

media seperti gambar dan video membuat peserta didik lebih tertarik dan dapat

memahami lebih dalam terkait materi yang disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

101

Lampiran 10

CATATAN LAPANGAN 5

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Mafazi Ghassanlia Putra

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan:

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya, dalam pembelajaran menjadi lebih baik dan terbuka karena

dengan membaca tulisan itu akan lebih banyak materinya dari pada yang telah

dijelaskan oleh guru.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya kesulitannya itu karena malas dan belum terbiasa membaca.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: Cara mengatasinya kesulitan yang dihadapi dengan membiasakan diri untuk

membaca

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

102

I: menurut saya dengan menggunakan pembelajaran literasi saya lebih paham

karena saya membaca dengan sendiri dan saya dapat memahami dengan cara

saya sendiri.

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya guru sebaiknya lebih menekankan 15 menit sebelum pelajaran

untuk membaca supaya peserta didik dapat terbiasa membaca.

Analisis

Menurut hasil wawancara pada peserta didik menunjukan bahwa

pembelajaran literasi dapat membantu peserta didik untuk mencari sumber. Tetapi

peseta didik juga merasa malas untuk membaca. Penggunaan pembelajaran literasi

dalam mata pelajaran sejarah Indonesia membuat peserta didik lebih tertarik dan

memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang dibahas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

103

Lampiran 11

CATATAN LAPANGAN 6

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Kurniawan Arthur Jarnuzi

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan:

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi ?

I: Kelebihannya, materinya jadi mudah dipahami.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Kesulitan yang dihadapi itu karena saya sendiri sering malas untuk membaca.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: Saya akan lebih semangat lagi

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

I: Karena mungkin saya sendiri yang malas membaca jadi saya kurang

memahami pembelajaran sejarah dengan menggunakan pembelajaran literasi.

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

104

I: Pembelajran sejarah dengan memanfaatkan pembelajaran literasi dibuat

semenarik mungkin.

Analisis

Menurut hasil wawancara peserta didik menyatakan bahwa kesulitan dari

pembelajaran adalah kurangnya minat baca peserta didik. Tetapi peserta didik

juga memberi saran agar pembelajaran literasi dalam mata pelajaran sejarah harus

dibuat semenarik mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

105

Lampiran 12

CATATAN LAPANGAN 7

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pe lajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Riza Dwi Nugraha

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan:

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya, lebih menyenangkan, karena bisa lebih memahami tentang

pembahasannya.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Sering malas membaca karena mungkin terdapat banyak tulisan saja.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: Lebih sering untuk latian membaca agar lebih terbiasa dalam membaca.

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya, akan lebih dapat memahami pembelajaran.

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

106

I: Menurut saya, baiknya guru sering untuk mempraktikkan literasi saat

pelajarannya agar peserta didik lebih terbiasa.

Analisis

Dilihat dari hasil wawancara diatas menunjukan bahwa pelajaran sejarah

dengan memanfaatkan pembelajaran literasi terasa lebih menyenangkan karena

peserta didik merasa lebih mudah memahami terkait materi yang dibahas. Peserta

didik memberi saran agar pembelajaran literasi dalam mata pelajaran sejarah

Indonesia harus tetap dilakukan sehingga peserta didik lebih terbiasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

107

Lampiran 13

CATATAN LAPANGAN 8

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Nery Chelaswara

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan :

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya, dengan pembelajaran literasi siswa lebih memahami materi.

dan lebih bermanfaat.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

I: Ada, karena literasi juga harus membaca dan bacaan dalam mata pelajaran

sejarah itu sangat banyak, tetapi akan lebih tertarik dengan menggunakan

video dan gambar.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: Menurut saya, dengan cara kita lebih banyak membaca sehingga terbiasa

dengan membaca.

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

108

I: Menurut saya, dengan menambahkan gambar dan video akan menambah

pemahaman saya.

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya guru lebih baik melanjutkan penerapan literasi dan menerangkan

dengan bantuan video dan gambar.

Analisis

Menurut wawancara diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran seajarah dengan menggunakan video dan gambar membuat peserta

didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran literasi dalam

mata pelajaran sejarah tetap dilanjutkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

109

Lampiran 14

CATATAN LAPANGAN 9

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Laila Fitriani Putri

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan :

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya, dengan memberikan video dalam membahas materi membuat

saya lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Saya malas membaca, tetapi , mungkin dengan menggunakan gambar dan

video saya akan lebih dapat memahami dan tetap tertarik dalam mengikuti

pembelajaran.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: Guru memperbanyak video dan gambar untuk pembelajaran

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Menurut saya dengan menggunakan literasi dalam pembelajaran sejarah maka

akan membuat peserta didik untuk tertarik dalam mengikuti pembelajaran,

sehingga peserta didik juga akan menambah pemahamannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

110

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Sebaiknya guru menerapkan Gerakan Literasi dalam pembelajaran sejarah.

Analisis

Hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mengantisipasi

kebosanan dalam membaca dapat dilakukannya proses penggantian media. Tidak

semua murid mempunyai minat yang tinggi terhadap membaca, dengan keadaan

tersebut tindakan guru sangat berpengaruh dalam pengembangan minat baca

peserta didik. Guru dapat mengganti media atau proses literasi dengan

membumbuhi media gambar ataupun video yang bersifat inspiratif untuk

meningkatkan minat baca siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

111

Lampiran 15

CATATAN LAPANGAN 10

WAWANCARA PESERTA DIDIK

Topik/Judul : Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Sejarah di Depok

Sleman

Peneliti : Senna Dony Prabowo

Informan : Ria Rizki

Waktu : 17 Oktober 2018

Keterangan :

P: Peneliti

I : Informan

P: Apa kelebihan Proses Pembelajaran Sejarah dengan memanfaatkan

pembelajaran literasi?

I: Menurut saya, kelebihannya memudahkan untuk menangkap materi, tidak

membuat bosan, lebih menarik, dan mudah diingat sehingga sangat cocok

untuk pembelajaran sejarah yang mempunyai banyak materi dan kegiatan

membaca.

P: Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Mungkin hanya karena keadaan kelas yang ramai, atau mungkin muncul rasa

malas dalam diri sendiri, dan mengantuk.

P: Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi?

I: Membuat pembelajaran literasi semenarik mungkin dengan menampilkan

video,dan gambar sehingga pembelajaran tidak membosankan.

P: Apa pemahaman yang didapatkan dalam pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi ?

I: Iya, sangat membantu dalam pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

112

P: Apa kesan dan pesan peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan pembelajaran literasi?

I: Sebaiknya dengan tetap menggunakan pembelajaran literasi, agar dapat

membantu peserta didik memahami materi

Analisis :

Kegiatan membaca yang cenderung membosankan mempengaruhi sifat

dan minat peserta didik dalam pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, peserta didik

mengharapkan guru menyisipkan sebuah media untuk membangun minat baca

mereka. Dengan penambahan media visualisasi disaat kegiatan literasi dapat

mengimbangi potensi siswa untuk lebih menaruh minat bacanya untuk

pembelajaran sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

LAMPIRAN 16

SILABUS MATA PELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Depok

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Semester : 1 (Satu)

Kompetensi Inti :

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran ,damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan

regional, dan kawasan internasional.

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

114

KI-3: Memahami, menerapkan,dan menganalis pengetahuan factual ,konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekniologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4: mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi Pokok Alokasi

Waktu

(JP)

Kegiatan Pembelajaran Penilaian

3.4 Menganalisis

berbagai teori

tentang proses

masuknya agama

dan kebudayaan

Islam serta

pengaruhnya

terhadap

kehidupan

masyarakat

Indonesia

(ekonomi,

pemerintahan,

budaya).

3.4.1 Menjelaskan teori-

teori masuknya

agama dan

kebudayaan Islam

ke Indonesia

3.4.2 Menjelaskan

perkembangan

kehidupan

masyarakat,

pemerintahan dan

budaya pada masa

kerajaan kerajaan

Islam di Indonesia.

3.4.3 Menjelaskan

pengaruh-penagruh

Zaman

Kerajaan-

kerajaan

Islam di

Indonesia

Kedatangan

Islam di

Nusantara

Islam

Masuk

Istana Raja

Akulturasi

dan

Perkemban

6JP Mengidentifikasi teori-teori

masuknya agama dan

kebudayaan Islam di Indonesia

lewat PPT dan Video

Membaca teks teori-teori

masuknya agama Islam ke

Indonesia

Menyimak teks narasi tentang

kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia sebagai bahan

diskusi

Mengumpulkan informasi

terkait dengan masuknya

agama Islam dan kerajaan-

Pengetahuan

Tes tertulis

Keterampilan

Penilaian unjuk

Kerja

Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

115

4.4 Menyajikan

hasil analisis

berbagai teori

tentang proses

masuknya agama

dan kebudayaan

Islam serta

pengaruhnya

terhadap kehidupan

masyarakat

Indonesia (ekonomi,

pemerintahan,

budaya)

kebudayaan Islam

di Indonesia

(ekonomi,

pemerintahan, dan

budaya)

4.4.1 Menyajikan hasil

penalaran dalam

bentuk artikel

narasi tentang

proses masuknya

agama dan

kebudayaan Islam

serta pengaruh

kehidupan

masyarakat

Indonesia

(ekonomi,

pemerintahan,

budaya)

ga Budaya

Islam

kerajaan Islam di Indonesia

beserta perkembangan budaya

Islam.

Menyajikan informasi dalam

bentuk laporan tertulis tentang

teori masuknya agama Islam

dan kebudayaan Islam serta

perkembangan kepemerintahan

Islam saat itu dengan contoh

dan bukti-bukti yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

Lampiran 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK NEGERI 2 DEPOK

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Materi pokok : Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara

Alokasi Waktu : 6X45 Menit

A. Kompetensi Inti

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut. Menghayati dan

Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran ,damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga,sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI-3: Memahami, menerapkan,dan menganalis pengetahuan factual

,konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, tekniologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4: mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

117

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis berbagai teori

tentang proses masuknya agama

dan kebudayaan Islam serta

pengaruhnya terhadap kehidupan

masyarakat Indonesia (ekonomi,

pemerintahan, budaya).

3.4.1.Menjelaskan teori-teori masuknya

agama dan kebudayaan Islam ke

Indonesia

3.4.2.Menjelaskan perkembangan

kehidupan masyarakat,

pemerintahan dan budaya pada

masa kerajaan kerajaan Islam di

Indonesia.

3.4.3.Menjelaskan pengaruh-penagruh

kebudayaan Islam di Indonesia

(ekonomi, pemerintahan, dan

budaya)

4.4 Menyajikan hasil analisis berbagai

teori tentang proses masuknya

agama dan kebudayaan Islam

serta pengaruhnya terhadap

kehidupan masyarakat Indonesia

(ekonomi, pemerintahan, budaya)

4.4.1 Menyajikan hasil penalaran dalam

bentuk artikel narasi tentang

proses masuknya agama dan

kebudayaan Islam serta pengaruh

kehidupan masyarakat Indonesia

(ekonomi, pemerintahan, budaya)

C.Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD siswa dapat menganalisis

berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam serta

pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Indonesia (ekonomi, pemerintahan,

budaya) dan dapat menyajikan hasil analisis berbagai teori tentang proses

masuknya agama dan kebudayaan Islam serta pengaruhnya terhadap kehidupan

masyarakat Indonesia (ekonomi, pemerintahan, budaya), serta siswa diharapkan

dapat menumbuhkan sikap literat.

D. Materi Pembelajaran

Zaman Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Kedatangan Islam di Nusantara

Islam Masuk Istana Raja

Akulturasi dan Perkembanga Budaya Islam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

118

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Student Center Learnin

2. Model : Cooperative Learning tipe Student Teams

Achievement Division (STAD)

3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Tugas.

F. Media Pembelajaran

Alat/Bahan:

PPT

Teks narasi tentang kerajaan Islam di Nusantara

Video tentang Sejarah singkat proses masuknya agama Islam ke

Nusantara

LCD

Laptop

LKPD

G. Sumber Belajar:

Buku : Lilik Harisuprihanto.Modul Pengayaan Sejarah Indonesia

untuk SMK/MAK Kelas X.Jakarta: CV Graha Pustaka.

Internet: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-

singkat-kerajaan-islam-di.html?m=1

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN SINTAK MODEL

PEMBELAJARAN

ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan 1. Guru melakukan

pembukaan dengan sapaan,

salam dan dilanjutkan

dengan doa sebelum

memulai pembelajaran

2. Peserta didik menyiapkan

diri untuk mengikuti

pembelajaran

3. Peserta didik menyiapkan

buku sumber dan sumber

belajar lainnya

4. Guru memberikan

apersepsi kepada peserta

didik tentang materi yang

sudah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya

Orientasi

Apersepsi

20 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

119

5. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran terkait

dengan materi kepada

peserta didik.

Motivasi

Inti Melihat

1. Menayangkan PPT terkait

dengan pembelajaran

Mengamati

1. Guru memberi penjelasan

singkat dengan

menggunakan PPT dan

video tentang masuknya

Islam ke Nusantara dan

kerajaan-kerajaan Islam

yang ada di Nusantara.

2. Guru membagikan teks

materi tentang teori-teori

masuknya agama Islam ke

Nusantara.

3. Peserta didik menyimak

PPT, video,dan materi

tentang teori-teori

masuknya agama Islam

dan kerajaan-kerajaan

Islam.

Menanya

1. Guru memberikan

kesempatan bertanya

kepada peserta didik terkait

tentang materi yang kurang

dipahami.

2. Guru memberi penguatan

kepada siswa tentang

materi yang telah

disampaikan.

Mengumpulkan Data

1. Guru membagi peserta

didik menjadi 7 kelompok

kecil yang heterogen.

2. Guru membagikan teks

narasi atau bahan diskusi

yang berbeda tentang

sejarah singkat kerajaan-

Stimulation

(Stimulasi /

Pemberian

rangsangangan)

1. Pemberian

motivasi dan

rangsangan

untuk

memusatkan

peserta didik

Problem

Statemen

(Pertanyaan/iden

tifikasi masalah)

1. Pengajuan

pertanyaan

terkait dengan

materi

Data Collection

(Pengumpulan

data)

1. Dalam

kelompok

100

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

120

kerajaan Islam di

Nusantara yaitu, Kerajaan

Samudra Pasai, Kerajaan

Aceh, Kerajaan Demak,

Kerajaan Mataram Islam,

Kerajaan Banten,

Kerajaam Gowa-Tallo,

Kerajaan Ternate dan

Tidore yang nantinya akan

di kembangkan dengan

mencari informasi di

sumber-sumber lain,

contohnya seperti di buku-

buku lain dan internet

untuk menghasilkan

sebuah artikel narasi.

3. Melaui studi literasi/studi

pustaka internet peserta

didik mengumpulkan

informasi mengenai

sejarah kerajaan Islam di

Nusantara.

Mengolah data

1. Secara berkelompok

peserta didik mengolah

data dengan berdiskusi

tentang topik-topik yang

telah diberikan guru untuk

masing masing kelompok

yang nantinya akan

menghasilkan sebuah

artikel narasi baru sesuai

topik yang diberikan.

peserta didik

melakukan

kegiatan literasi

membaca

berbagai

referensi dan

berbagai sumber

untuk

menambah

pengetahuan

Data Prosessing

(Pengolahan

Data)

1. Dalam

kelompok

peserta did ik

berdiskusi

tentang topik

yang telah

ditentukan dan

membuat sebuah

Artikel Narasi

Penutup 1. Guru memberikan tugas

untuk melanjutkan

pembuatan artikel baru

yang telah ditambah

dengan sumber-sumber

lain peserta didik untuk

pertemuan berikutnya

2. Guru menutup

pembelajaran dengan

salam.

15 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

121

Pertemuan ke-2

KEGIATIAN URAIAN KEGIATAN SINTAK MODEL

PEMBELAJARAN

ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan 1. Guru membuka

pembelajaran dengan

sapaan dan salam

2. Peserta didik menjawab

sapaan dan salam

3. Guru melakukan

apresepsi kepada peserta

didik terkait materi

sebelumnya

4. Guru menyiapkan peserta

didik untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran

Orientasi

Apersepsi

20 Menit

Inti Mengomunikasikan

1. Setiap kelompok

mengomunikasikan hasil

diskusinya dengan

mempresentasikan Artikel

narasi yang telah

ditugaskan di pertemuan

sebelumnya.

2. Peserta didik menyimak

dan mengumpulkan

informasi melalui LKPD

(Lembar Kerja Peserta

Didik) yang telah

diberikan guru

3. Guru memberikan soal

pilihan ganda guna

mengukur pemahaman

peserta didik

4. Peserta didik

mengerjakan LKPD

(Lembar Kerja Peserta

Didik) yang telah

diberikan guru

Verification

1. Pengumpulan

informasi untuk

menambah

keluasan dan

kedalaman

pemahaman materi

Generalization

(menarik

Kesimpulan)

1. Menarik

kesimpulan dari

presentasi

kelompok.

100 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

122

Penutup 1. Guru bersama dengan

murid menyimpulkan

tentang materi yang di

bahas.

2. Peserta didik

mengumpulkan Narasi,

LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik)dan soal

pilihan ganda yang telah

dikerjakan

3. Guru menutup

Pembelajaran

Generalization

(menarik

Kesimpulan)

15 menit

I. Instrumen Penilaian hasil Belajar

Teknik penilaian

1. Penilaian Sikap : Penilaian Diri

2. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis

3. Penilaian Keterampilan : Penugasan Artikel narasi

Bentuk Penilaian

1. Penilaian Sikap : Kusioner minat berliterasi

2. Penilaian Pengetahuan : Soal pilihan ganda

3. Penilaian Keterampilan : Rubrik Artikel narasi

Yogyakarta, 30 September,2018

Guru Mata Pelajaran

Senna Dony Prabowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

NO Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Tingkat

Kesulitan

Bentuk

Soal

No

Soal

Kunci

Jawaban

1 2 3 4 5 6 7 8

1. 3.4. Menganalisis

berbagai teori

tentang proses

masuknya

agama dan

kebudayaan

Islam serta

pengaruhnya

terhadap

kehidupan

masyarakat

Indonesia

(ekonomi,

pemerintahan,

budaya).

1. Kedatangan

Islam dan

teori-teori

masuknya

Islam ke

Nusantara

Menunjukan Jalur penyebaran agama

Islam

C1 PG 1 B

2. Mengidentifikasi peranan para pedagang

yang datang ke Indonesia

C1 PG 2 C

3. Mengklasifikasikan Faktor penyebab Islam

dapat berkembang cepat di Indonesia

C3 PG 3 D

4. Mengidentifikasi tokoh yang menyebutkan

Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-

13

C1 PG 4 E

5. Mengidentifikasikan cara penyebaran

Islam di Indonesia

C1 PG 5 B

6. Mengklasifikasikan jalur Islam masuk ke

Indonesia

C3 PG 6 E

7. 2. Islam Masuk

Istana Raja

Menemukan latar belakang berdirinya

Kerajaan Samudra Pasai

C4 PG 7 B

8. Mengidentifikasi kerajaan kerajaan di

Indonesia

C1 PG 8 C

9. Mengklasifikasikan faktor pendukung

perkembangan Kerajaan

Samudra Pasai

C3 PG 9 B

10. Mengidentifikasi pusat masuknya Islam di

Maluku

C1 PG 10 A

11. Mengidentifikasi tujuan kedatangan

Bangsa Portugis ke Maluku

C4 PG 11 B

12. Mengklasifikasikan Sejarah Kerajaan C3 PG 12 D

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

124

Samudra Pasai

13. Mengidentifikasi kerajaan-kerajaan berada

di bawah Kerajaan Gowa-Tallo

C1 PG 13 B

14. Menemukan isi dari perjanjian Giyanti

yang terjadi di Kerajaan Mataram

C4 PG 14 A

15. Mengidentifikasi faktor penyebab

runtuhnya kerajaan aceh

C4 PG 15 B

16. 3. Akulturasi

dan

Perkembang

an Budaya

Islam

Menunjukan bukti spesifik Kerajaan

Mataram di Pulau Jawa

C1 PG 16 E

17. Menunjukan peninggalan dari Kerajaan

Gowa-Tallo

C1 PG 17 C

18. Mengklasifikasikan ciri-ciri Kerajaan

Islam dalam bidang pemerintahan

C3 PG 18 B

19. Menentukan ciri-ciri Masjid kuno C1 PG 19 E

20. Memehami pengertian salah satu karya

sastra bercorak Islam

C3 PG 20 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

26

Lampiran 18

ULANGAN SEJARAH INDONESIA

SMA NEGERI 2 DEPOK

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas : X (Sepuluh)

Hari, Tanggal : Rabu, 17 Oktober 2018

Nama :

Kelas :

No.absen :

1. Penyebaran Islam di Indonesia salah satunya melalui jalur....

a. peperangan

b. perdagangan

c. perdamaian

d. pertanian

e. perburuhan

2. Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak dapat dilepaskan dari

peranan para pedagang yang berasal dari negara berikut ini, kecuali ….

a. Arab

b. Persia

c. Yunani

d. Gujarat

e. Indonesia

3. Factor penyebab islam cepat berkembang di Indonesia , kecuali…

a. Ajarannya sederhana, mudah di mengerti dan diterima

b. Syarat untuk masuk Islam sangat mudah, yaitu mengucapkan dua kalimat

syahadat

c. Agama Islam tidak mengenal kasta, sehingga semua orang boleh masuk

islam

d. Dengan meminum air putih yang telah di doakan

e. Upacara-upacara keagamaan bersifat sederhana

4. Berita luar negeri yang menyebutkan bahwa agama Islam masuk ke nusantara

pada abad ke 13 yaitu dari …

a. Ma Huan

b. Kubilai Khan

c. Fahien

d. J Tsing

e. Marcopolo

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

126

5. Saluran penyebaran islam di Indonesia , kecuali…

a. Proses hubungan perdagangan yang dilakukan antara pedagang local dan

pedagang asing

b. Dengan peperangan dengan pribumi

c. Perkawinan yang dilakukan para pedadang Arab

d. Dakwah

e. Mendirikan pondok pesantren

6. Islam masuk ke Indonesia juga memiliki beberapa jalur tersendiri.Contohnya :

1. Jalur perkawinan, proses masuknya Islam ini terjadi karena terjadinya

pernikahan antara orang yang lebih dulu Islam dengan orang pribumi. Dengan

demikian, anggota keluarga yang non-muslim pun akhirnya memutuskan

untuk mengantu agama Islam.

2. Jalur perdagangan, jalur ini merupakan yang paling umum yang telah

dijelaskan diatas. Dimana para pedagang dari negara-negara Islam singgah

dan tinggal di Indonesia untuk sementara waktu. Selama itulah mereka

menyebarkan pengaruh-pengaruh Islam di Tanah Air.

3. Jalur Seni, jalur ini memperkenalkan Islam lewat pertunjukkan-pertunjukkan

seni budaya seperti wayang kulit, dan upacara-upacara tertentu. Jalur ini lebih

kepada penyebaran Islam.

4. Jalur pendidikan, proses ini banyak terjadi sejak maraknya pembangunan

pesantren-pesantren di Indonesia. Cara ini terbukti sangat baik untuk

menyebarkan agama Islam di negeri ini.

5. Melalui peperangan Islam menyebarkan Islam di Indonesia

Yang bukan termasuk jalur masuknya Islam ke Nusantara adalah….

a. Semua benar

b. No.1

c. No.3

d. No.4

e. No.5

7. Latar belakang berdirinya kerajaan Samudra Pasaii di antaranya adalah …

a. menjadi bandar transit di Asia Tenggara

b. runtuhnya kerajaan Perlak

c. mulai menyusutnya pengaruh pengaruh kerajaan Sriwijaya

d. penaklukan oleh para pedagang asing

e. kekuatan kerajaan Samudra Pasai di bidang pelayaran yang semakin besar

8. Pernyataan yang tepat di bawah ini adalah…

a. Kerajaan Ternate merupakan kerajaan pertama di Nusantara

b. Kerajaan Mataram adalah kerajaan pertama di Nusantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

127

c. Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerjaan pertama di Nusantara

d. Kerajaan Demak merupakan kerajaan pertama di Nusantara

e. Sultan Hasanudin adalah Raja pertama Kerajaan Banten

9. Faktor pendukung utama perkembangan Kerajaan Samudra Pasai di dunia

maritim adalah….

a. Memiliki armada laut yang kuat

b. Letaknya strategis yaitu di jalur perdagangan

c. Terdapat sumber-sumber perdagangan

d. Kerajaannya luas

e. Berdekatan dengan kerajaan lainnya

10. Pusat masuknya agama Islam di Maluku adalah

a. Ternate

b. Halmahera

c. Ambon

d. Jakarta

e. Wetar

11. Tujuan Bangsa Portugis datang di kepulauan Maluku adalah ….

a. Berwisata dan menikmati keindahan pulau Maluku

b. Menjalin perdagangan dan mencari rempah-rempah

c. Menyebarkan agama Islam di Maluku

d. Menyebarkan agama Protestan di Maluku

e. Membuat persekutuan dagang

12. Pernyataan berikut ini cocok untuk menggam­ barkan kerajaan Samudera

Pasai, kecuali ….

a. terletak di Lhoksemawe, Aceh Utara

b. merupakan kerajaan maritim dan per­ dagangan

c. pernah mendapat kunjungan dari Ibnu Batutah pada 1345

d. didirikan oleh Paramisora atau Sultan Iskandar Syah

e. Letaknya Strategis di jalur perdagangan

13. Kerajaan yang berada di bawah kerajaan Gowa-Tallo antara lain Wajo dan …

a. Singasari

b. Bone

c. Soppeng

d. Samudera pasai

e. Luwu

14. Dalam Babad Giyanti menceritakan bahwa pada tahun 1755 terjadi pembagian

Kerajaan mataram menjadi Kerajaan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

128

a. Yogyakarta dan Surakarta

b. Surakarta dan Salatiga

c. Pajang dan Mataram

d. Yogyakarta dan Mangkunegaran

e. Mangkunegaran dan Pakualaman

15. Berikut ini yang bukan merupakan penyebab runtuhnya kerajaan Aceh adalah

...

a. Daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri.

b. Timbul pertikaian antara golongan bangsawan (teuku) dengan golongan

ulama (tengku).

c. Tidak ada raja-raja besar yang mampu memperluas Aceh setelah Sultan

Iskandar muda meninggal.

d. Dikuasai oleh kerajaan Majapahit

e. Letaknya strategis

16. Bukti Spesifik Kerajaan Mataram di Pulau Jawa adalah …..

a. Candi

b. Pendopo Agung

c. Masjid Gede

d. Alun-Alun

e. Keraton

17. Peninggalan dari kerajaan Gowa- Tallo adalah ….

a. Benteng Marborough

b. Pojok Beteng

c. Benteng Ford Ratterdam

d. Keraton

e. Masjid Agung Demak

18. Dalam bidang pemerintah ciri-ciri kerajaan yang bercorak Islam antara lain,

kecuali…

a. Raja bergelar sunan atau sultan yang berperan sebagai kepala pemerintah

dan pemimpin agama

b. Seseorang yang dapat di percaya dan diandalkan

c. Menggunakan ajaran Islam berupa al-quran dan hadist sebagai dasar

pemerintah

d. Menggunakan system dinasti yaitu secara turun temurun

e. Kerajaan berfungsi sebagai pusat perhatian,ekonomi dan pengembangan

agama

19. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri masjid kuno adalah

a. Atap Berbentuk bujur sangkar/tumpang bertingkat-tingkat

b. Mimbar berbentuk teratai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

129

c. Memiliki pintu gerbang berbentuk gapura

d. Dinding terdapat ukiran bermotif hewan dan tumbuhan

e. memiliki prasasti dan bukti peninggalan agama Islam jaman kuno

20. “Suatu cerita dimana tokoh,tempat, dan peristiwa hampir semua ada dalam

sejarah. Isinya biasanya menceritakan tentang sejarah kerajaan,pahlawan, atau

kejadian-kejadian penting dan kadang-kadang mengandung mitos sejarah”.

Pernyataan tersebut adalah pengertian dari…

a. Suluk

b. Syair

c. Hikayat

d. Babad

e. Dongeng

Nilai = ∑ Skor Perolehan x100

Skor Maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

130

Lampiran 19

LKPD 1

Kerajaan Samudra Pasai

Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Letaknya

di daerah Lhokseumawe, pantai timur Aceh. Raja-rajanya adalah Sultan Malik as-

Saleh, Sultan Muhammad yang bergelar Malik Al-Tahir (1297-1326), Sultan

Akhmad yang bergelar Malik Az Zahir (1326-1348) dan Zainal Abidin. Pada

pertengahan abad ke-15 Samudra Pasai mengalami kemunduran karena diserang

oleh Kerajaan Aceh.

Sumber: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-singkat-

kerajaan-islam-di.html?m=1

Tugas :

1. Bacalah teks narasi di atas

2. Carilah sumber-sumber lain terkait teks di atas

3. Kembangkan teks diatas menjadi sebuah artikel narasi

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata (diketik)

5. Tulislah sumber-sumber yang telah digunakan

6. Artikel narasi di presentasikan pada pertemuan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

131

Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514. Aceh

bekembang pesat setelah Malaka dikuasai Portugis. Para pedagang Islam

memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka ke Aceh. Aceh mencapai

kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1635). Karena

menjadi pusat agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.

Sumber: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-singkat-

kerajaan-islam-di.html?m=1

Tugas:

1. Bacalah teks narasi di atas

2. Carilah sumber-sumber lain terkait teks di atas

3. Kembangkan teks diatas menjadi sebuah artikel narasi

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata (diketik)

5. Tulislah sumber-sumber yang telah digunakan

6. Artikel narasi di presentasikan pada pertemuan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

132

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan Raden

Patah. Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi

pusat kegiatan Wali Songo. Raden Patah mempunyai putera bernama Adipati

Unus yang mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan

Sultan Trenggono, Demak menyerang Sunda Kelapa, Banten, dan Cirebon. Ketiga

daerah dapat direbut tahun 1526. Ketika menyerang Panarukan, Sultan Trenggono

tewas dalam pertempuran.

Sumber: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-singkat-

kerajaan-islam-di.html?m=1

Tugas:

1. Bacalah teks narasi di atas

2. Carilah sumber-sumber lain terkait teks di atas

3. Kembangkan teks diatas menjadi sebuah artikel narasi

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata (diketik)

5. Tulislah sumber-sumber yang telah digunakan

6. Artikel narasi di presentasikan pada pertemuan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

133

Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung.

Beliau banyak berjasa dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang

Serat Sastra Gending yang berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun

Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam, seperti penggunaan gamelan dalam

perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.

Sumber: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-singkat-

kerajaan-islam-di.html?m=1

Tugas:

1. Bacalah teks narasi di atas

2. Carilah sumber-sumber lain terkait teks di atas

3. Kembangkan teks diatas menjadi sebuah artikel narasi

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata (diketik)

5. Tulislah sumber-sumber yang telah digunakan

6. Artikel narasi di presentasikan pada pertemuan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

134

Kerajaan Banten

Banten dikuasai Demak setelah direbut Falatehan. Kerajaan Banten

dipimpin putra Falatehan yang bernama Hasanuddin. Dia berhasil mengusir

Portugis dari Sunda Kelapa. Di bawah pemerintahannya, Banten menyebarkan

agama Islam ke pedalaman Jawa Barat. Selain itu, Banten berhasil menguasai

Lampung. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan

Sultan Ageng Tirtayasa.

Sumber: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-singkat-

kerajaan-islam-di.html?m=1

Tugas :

1. Bacalah teks narasi di atas

2. Carilah sumber-sumber lain terkait teks di atas

3. Kembangkan teks diatas menjadi sebuah artikel narasi

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata (diketik)

5. Tulislah sumber-sumber yang telah digunakan

6. Artikel narasi di presentasikan pada pertemuan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

135

Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1605,

agama Islam masuk ke kerajaan Gowa-Tallo melalui seorang ulama dari

Minangkabau bernama Dato ri Bandang. Karaeng Tunigallo adalah raja Gowa

pertama yang memeluk agama Islam. Gelar Karaeng Tunigallo adalah Sultan

Alauddin. Kerajaan Gowa Tallo mencapai kejayaan pada masa pemerintahan

Sultan Hassanuddin

Sumber: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-singkat-

kerajaan-islam-di.html?m=1

Tugas :

1. Bacalah teks narasi di atas

2. Carilah sumber-sumber lain terkait teks di atas

3. Kembangkan teks diatas menjadi sebuah artikel narasi

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata (diketik)

5. Tulislah sumber-sumber yang telah digunakan

6. Artikel narasi di presentasikan pada pertemuan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

136

Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore letaknya berdekatan. Keduanya menganut

agama Islam sejak abad ke-16. Ajaran Islam dibawa oleh para pedagang dari

Malaka dan Jawa. Raja-rajanya antara lain Zainal Abidin, Sultan Baabullah,

Sultan Hairun, dan Sultan Nuku. Kerajaan-kerajaan lain di sekitar Ternate seperti

kerajaan Tidore, Bacan, dan Jailolo mengikuti Ternate memeluk agama Islam.

Raja-rajanya memakai gelar sultan dan nama-nama Arab

Sumber: http://knowledge-univ.blogspot.com/2012/01/ringkasan-singkat

kerajaan-islam-di.html?m=1

Tugas:

1. Bacalah teks narasi di atas

2. Carilah sumber-sumber lain terkait teks di atas

3. Kembangkan teks diatas menjadi sebuah artikel narasi

4. Narasi yang dikembangkan sekitar 350 kata (diketik)

5. Tulislah sumber-sumber yang telah digunakan

6. Artikel narasi di presentasikan pada pertemuan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

137

LKPD 2

KESIMPULAN

1. Kerajaan Samudra Pasai

2. Kerajaan Aceh

3. Kerajaan Demak

Anggota Kelompok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

138

4. Kerajaan Mataram Islam

5. Kerajaan Banten

6. Kerajaan Gowa-Tallo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

139

7. Kerajaan Ternate dan Tidore

Lampiran 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

140

Lampiran 20

Kisi-Kisi Angket Penelitian

Ketertarikan Peserta Didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran Literasi

Variabel Definisi Variabel Indikator

Pembelajaran

literasi

Pembelajaran literasi adalah

pembelajaran yang memuat

empat keterampilan yaitu

membaca, menyimak, menulis,

dan berbicara yang bertjuan

untuk mengenalkan peserta

didik tentang dasar-dasar

mebaca, menulis, memelihara

kesadaran bahasa, dan

memotivasi untuk belajar.

Penerapan literasi dalam

proses pembelajaran

sejarah

Kegiatan belajar siswa

dengan menggunakan

literasi sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

141

Lampiran 21

KUESIONER

PENERAPAN PEMBELAJARAN LITERASI DALAM PEMBELAJARAN

SEJARAH DI SMK NEGERI 2 DEPOK TAHUN AJARAN 2018/2019

A. Pengantar

Kuesioner ini bertujuan sebagai alat pengumpul data peneliti. Dalam

kuesioner ini anda diminta untuk dapat memberikan jawaban secara jujur dan

benar sesuai dengan apa yang dialami dan telah Anda lakukan dengan

sebenarnya. Adapun jawaban Anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai

apapun dan kerahasiaannya terjamin.

Kesediaan Anda dalam mengisi kuesioner ini merupakan jasa yang sangat

berharga bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas

ketersediaanya penulis mengucapkan terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah data identitas Anda secara lengkap.

2. Bacalah semua pernyataan dan pilih salah satu jawaban sesuai dengan

penilaian Anda sendiri.

3. Berilah tanda check list (√) pada butir-butir pernyataan berikut ini sesuai

dengan kriteria sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang

Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

4. Sebelum Anda kembalikan kepada peneliti, periksalah kembali kuesioner

Anda apakah semua pertanyaan telah dijawab.

5. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jawaban yang jujur sangat

diharapkan.

C. Data Responden

1. Nama :

2. Kelas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

142

PENERAPAN PEMBELAJARAN LITERASI DALAM PEMBELAJARAN

SEJARAH DI SMK NEGERI 2 DEPOK TAHUN AJARAN 2018/2019

NO PERNYATAAN SKOR

SS S KS TS STS

1 Saya senang belajar sejarah

dengan pembelajaran literasi

2

Minat belajar sejarah saya

meningkat setelah menggunakan

pembelajaran literasi

3

Pembelajaran literasi membuat

saya terbiasa untuk membaca

buku

4

Saya mudah memahami materi

sejarah dengan menggunakan

pembelajaran literasi

5

Pembelajaran literasi dapat

mengembangkan pengetahuan

dalam diri saya

6 Saya dapat memaknai sejarah

melalui pembelajaran literasi

7

Saya senang belajar sejarah

menggunakan pembelajaran

literasi dengan desain

pembelajaran yang menarik

8

Pembelajaran literasi membuat

saya semangat dalam belajar

sejarah

9

Pembelajaran literasi tidak cocok

digunakan dalam proses

pembelajaran sejarah

10

Saya sangat tertarik belajar

sejarah dengan menggunakan

pembelajaran literasi

11

Pembelajaran literasi dapat

menumbuhkan empat

keterampilan membaca,

menyimak, menulis, dan

berbicara pada diri saya

12

Saya sangat antusias mengikuti

pelajaran sejarah dengan

pembelajaran literasi

13

Pembelajaran literasi

memudahkan saya untuk

mendapatkan informasi dalam

pelajaran sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

143

14

Saya lebih senang belajar sejarah

tanpa menggunakan pembelajaran

literasi

15

Pembelajaran literasi pada mata

pelajaran sejarah sangat

membosankan

16

saya sangat nyaman belajar

sejarah dengan menerapkan

pembelajaran literasi

17

Saya tidak tertarik belajar sejarah

dengan menggunakan

pembelajaran literasi

18

Pelajaran sejarah dengan

menggunakan pembelajaran

literasi membuat saya kesulitan

dalam memahami materi

pemlajaran

19

Melalui pembelajaran literasi

saya mudah mengingat dan

berpikir kritis tentang materi

sejarah

20

Dalam menerapkan empat

aktivitas yang ada dalam literasi,

Saya menjadi lebih aktif dalam

proses pembelajaran sejarah

Keterangan :

5 = Sangat Setuju

4 = Setuju

3 = Kurang setuju

2 = Tidak setuju

1 = Sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

144

Lampiran 22

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

“Mengomunikasikan Informasi mengenai Islamisasi dan Silang Budaya di

Nusantara melalui teks narasi”

Rubik Penilaian Keterampilan:

Anggota Kelompok :

1. ………………………………

2. ………………………………

3. ……………………………....

4. ………………………………

5. ……………………………....

dst.

No Kriteria Skor

4 3 2 1

1 Konsep/Gagasan

2 Isi Cerita

3 Penyampaian Cerita

4 Teknik dan Gaya bercerita

5 Kreatifitas

Jumlah Skor

Keterangan :

4 = sangat baik,

3= baik

2= cukup

1= kurang baik

Nilai = ∑ Skor Perolehan x100

Skor Maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

145

Lampiran 23

Dokumentasi Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

147

Lampiran 24

Hasil Produk Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

150

Lampiran 25

HASIL LKPD 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

151

Lampiran 26

Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN ...repository.usd.ac.id/35594/2/141314005_full.pdfPELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMK NEGERI 2 DEPOK Oleh: Senna Dony Prabowo 141314005 Telah

152

Lampiran 27

Surat Keterangan dari Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI