PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD (StudentTeams Achievement Divisions) DENGAN EKSPERIMEN LABORATORIUM DAN EKSPERIMEN VIRTUAL DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAM KELAS VII SMP NEGERI 1 JATEN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : MAGDALENA DWI SETYANI K3307006 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan...

Page 1: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD

(StudentTeams Achievement Divisions) DENGAN EKSPERIMEN

LABORATORIUM DAN EKSPERIMEN VIRTUAL DITINJAU DARI

SIKAP ILMIAH

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAM

KELAS VII SMP NEGERI 1 JATEN

SEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

MAGDALENA DWI SETYANI

K3307006

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD

(StudentTeams Achievement Divisions) DENGAN EKSPERIMEN

LABORATORIUM DAN EKSPERIMEN VIRTUAL DITINJAU DARI

SIKAP ILMIAH

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAM

KELAS VII SMP NEGERI 1 JATEN

SEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

MAGDALENA DWI SETYANI

K3307006

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Magdalena Dwi Setyani. K3307006. Pembelajaran Kimia Menggunakan

Metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan Eksperimen

Laboratorium dan Eksperimen Virtual Ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa

Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Asam, Basa dan Garam

Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.

Skripsi.Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret. Oktober.2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh pembelajaran

kimia menggunakan STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan

metode eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam, 2) pengaruh sikap ilmiah siswa

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam,

3) interaksi antara pembelajaran kimia menggunakan STAD (Student Teams

Achievement Divisions) metode eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual

dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

Asam, Basa, dan Garam.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial

2x2.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester ganjil SMP

Negeri 1 Jaten Tahun Pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel menggunakan

teknik cluster random sampling dari 6 kelas diambil 2 kelas, yaitu kelas

VIIEsebagai kelas eksperimen I (STAD eksperimen laboratorium) dan kelas VIIF

sebagai kelas eksperimen II (STAD eksperimen virtual). Teknik pengumpulan

data prestasi kognitif menggunakan metode test, sedangkan prestasi belajar afektif

dan sikap ilmiah siswa menggunakan metode angket. Teknik analisis data

menggunakan teknik analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat pengaruh metode

pembelajaran STAD eksperimen laboratorium dan virtual pada prestasi kognitif

maupun afektif siswa. Pada prestasi kognitif diperoleh Fobs = 4,393 > Ftabel = 4,00

sedangkan prestasi afektifdiperoleh Fobs = 13,806 > Ftabel = 4,00, sehingga metode

STAD eksperimen laboratorium memberikan prestasi belajaryang lebih baik

daripada metode STAD eksperimen virtual, 2) tidak terdapat pengaruh sikap

ilmiah tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, diperoleh Fobs = 1,957 < Ftabel

= 4,00. Sedangkan untuk prestasi afektif diperoleh terdapat pengaruh antara sikap

ilmiah tinggi dan rendah, diperoleh Fobs = 18,054 > Ftabel = 4,00. 3) terdapat

interaksi antara metode pembelajaran STAD dan sikap ilmiah terhadap prestasi

kognitif, diperoleh Fobs = 4,754 > Ftabel = 4,00. Sedangkan untuk prestasi afektif

diperoleh tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran STAD dan sikap

ilmiah, diperoleh Fobs = 0,025 < Ftabel = 4,00.

Kata Kunci : STAD(Student Teams Achievement Divisions), Eksperimen

Laboratorium, Eksperimen Virtual, Prestasi Belajar

Page 6: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Magdalena Dwi Setyani. K3307006. The Chemistry Learning By Using STAD

(Student Teams Achievement Divisions) Method Through Laboratory

Experiment and Virtual Experiment Over View From Student’s Scientific

Attitude Toward Students’ Learning Achievement on Main Subject in

Chemistry: Acid, Base, and Salt in Seventh Grade of SMP Negeri 1 Jaten in

odd semester of 2011/2012 Academic Year. Thesis. Surakarta: Teacher Training

And Education Faculty, Sebelas Maret University. October.2011.

The objectives of this research are to find out: 1) the influence between

Chemistry Learning using STAD (Student Teams Achievement

Divisions)laboratory and virtual experiment toward student’s learning

achievement in chemistry main subject, Acid, Base, and Salt, 2) the influence of

student’s scientific attitude toward student’s learning achievement in chemistry

main subject, Acid, Base, and Salt, 3) the interaction between chemistry learning

using STAD (Student Teams Achievement Divisions) laboratory and virtual

experiment and students’ scientific attitude toward student’slearning achievement

in chemistry main subject, Acid, Base, and Salt.

This research employs experimental method with 2 x 2 factorial design.

The population in this research are students of seventh grade in SMP Negeri 1

Jaten in odd semester of 2011/2012 academic year. The sample of this research

are collected by using cluster random sampling technique fromsix classes, two

classes are taken,VIIE isthe experimental class I (STADlaboratory

experimental)and VII F is the experimental class II (STAD virtual experimental).

Thedatacollection on cognitive achievement is done by conducting a test, whereas

the affective achievement and the student’s scientific achievement are done by

distributing questionnaires.The data analysis is done by using two ways variance

analysis technique with different cell.

The research shows that: 1) there is an influence between laboratory

experiment and virtual experiment STAD learning method both on student’s

cognitive and affective achievement, whichFobs = 4,393 > Ftabel = 4,00. Whereas

the affective achievement is Fobs = 13,806 > Ftabel = 4,00.So the result shows that

laboratory experimental STAD method gives better learning achievement than

virtual experiemental STAD,2) there is no influence between high and low

student’sscientific attitude toward student’s cognitive achievement,which Fobs =

1,957 < Ftabel = 4,00. Whereas in affective achievement, the result shows that there

is influence between high and low student’s scientific attitude toward student’s

cognitiveachievement,which Fobs = 18,054 > Ftable = 4,00, 3)there is an interaction

between STAD learning method and scientific attitude toward student’scognitive

achievement, which Fobs = 4,754 > Ftable = 4,00. Whereas in affective

achievement, the result shows that there is no interaction between STAD learning

method and scientific attitude toward student’saffective, whichFobs = 0,025 < Ftable

= 4,00.

Keywords: STAD (Student Teams Achievement Divisions), Laboratory

Experiment, Virtual Experiment, Learning Achievement.

Page 7: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi

kekuatan kepada ku (Filipi 4 : 13)

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh

harapannya pada Tuhan (Yeremia 17 : 7)

Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripada-NYAlah

keselamatanku (Mazmur 62 : 2)

Page 8: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Bapak dan Ibuku tercinta, terimakasih telah menjadi orang tua yang sangat luar biasa

Mbak Sara, Enggar, Kesi, mbak Wida yang senantiasa

memberi warna dalam hidup ku

Yussy Kusumaheny, terimakasih telah rela menjadi gandum yang mati untuk diriku

All Tim yang telah menjadi rekan sekerja, terus memberi semangat untuk

bertumbuh dan mengerjakan tugas yang mulia

Sahabat-sahabatku Mutiara Widyawati, Nanik Galih Mawarni, Gotri Ruswani, Bety

Mulyani dan terkhusus Lian Retna Sari, terimakasih untuk doa, dukungan dan

senantiasa menemani dalam suka dan duka ku.

Seluruh keluarga besar kimia’o7 trimakasih untuk kebersamaan yang indah selama ini

Dan untuk Almamater Tercinta

Page 9: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala hormat dan puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan

kasih, hikmat, dan kemurahanyang tiada henti-hentinya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi persyaratan

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Kimia Jurusan P.MIPA

FKIP UNS.

Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan yang dimiliki tidak dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bantuan, saran, dorongan dan

perhatian dari berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya dan setulus hati, kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin penyusunan skripsi.

2. Bapak Sukarmin, Ph.D selaku Ketua Jurusan P. MIPA, yang telah menyetujui

atas permohonan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Bakti Mulyani, M.Si. selaku ketua Program Pendidikan Kimia yang

telah memberikan pengarahan dan izin penulisan skripsi ini.

4. Ibu Endang Susilowati, S.Si,M.Si selaku pembimbing I yang memberikan

bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian sehingga memperlancar

penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra.Kus Sri Martini, M.Si selaku pembimbing II yang telah pula

memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian sehingga

memperlancar penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Tri Redjeki, M.S. selaku Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan selama masa perkuliahan penulis.

7. BapakDrs. Suriyanto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPNegeri 1 Jaten yang

telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

8. Ibu Dra. Dwi Setyaningsihselaku guru biologi SMPNegeri 1 Jaten yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VIIE dan VIIF, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

Page 10: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Bapak dan Ibu serta kakak dan adikku tersayang yang senantiasa memberikan

doa, kasih sayang, dukungan serta semangat bagi penulis.

11. Sahabat dan teman-teman semua untuk segala dukungan, persahabatan dan

bantuan serta semangatnya.

12. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi yang telah dikerjakan ini masih

jauh dari kesempurnaan, untuk itu semua saran dan kritik yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuandan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi yang berkepentingan.

Surakarta, Oktober2011

Penulis

Page 11: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN …………………………………………........... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iv

ABSTRAK …................................................................................................. v

ABSTRACT …............................................................................................... vi

MOTTO …..................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN …...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR …............................................................................... ix

DAFTAR ISI ….............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL …...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR …................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN …….......................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah...................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah..................................................................... 6

D. Perumusan Masalah...................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian........................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian......................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar......................................................................................... 9

2. Metode Pembelajaran Kooperatif …………………………….. 11

3.Metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions)........... 13

Page 12: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

4. Metode Eksperimen................................................................... 16

5. Sikap Ilmiah …………………………………………………... 21

6. Prestasi Belajar ……………………………………………….. 23

7. Asam, Basa, Garam …………………………………………... 28

B. Kerangka Berpikir ………………………………………………. 34

C. Hipotesis ………………………………………………………… 37

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 38

B. Metode Penelitian........................................................................... 38

C.Variabel Penelitian ......................................................................... 39

D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 41

F. Instrumen Penelitian…….............................................................. 41

1. Instrumen Penilaian Kognitif …………………………………. 41

2. Instrumen Penilaian Afektif dan Sikap Ilmiah ……………….. 46

G. Teknik Analisis Data ……………………………………………. 50

1. Uji Prasyarat Analisis ................................................................ 50

2. Pengujian Hipotesis................................................................... 52

3. Uji Komparasi Ganda ………………………………………… 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data............................................................................... 55

1. Sikap Ilmiah Siswa …………………………………………… 55

2. Prestasi Belajar Siswa ………………………………………… 57

B. Uji Prasyarat Analisis …………………………………………… 59

1. Uji Keseimbangan ……………………………………………. 59

2. Uji Normalitas........................................................................... 60

3. Uji Homogenitas........................................................................ 61

C. Hasil Pengujian Hipotesis............................................................. 62

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama …………... 62

2. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan ……………… 64

D. Pembahasan Hasil Analisis .......................................................... 67

1. Hipotesis Pertama …………………………………………….. 68

2. Hipotesis Kedua ………………………………………………. 71

Page 13: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

3. Hipotesis Ketiga ……………………………………………… 72

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................... 75

B. Implikasi........................................................................................ 75

C. Saran.............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 77

LAMPIRAN................................................................................................... 80

Page 14: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Beberapa Asam yang Dikenal …………………………………... 29

Tabel 2 Beberapa basa yang dikenal …………………………………….. 30

Tabel 3 Perbedaan Sifat Asam dan Basa ………………………………… 30

Tabel 4 Kegunaan Garam ........................................................................... 31

Tabel 5 Perubahan Warna Kertas Lakmus ……………………………… 32

Tabel 6 Warna Larutan Indikator Asam Basa …………………………… 32

Tabel 7 Trayek pH Beberapa Indikator ...................................................... 33

Tabel 8 Perubahan Warna Beberapa Indikator Cair ……………………... 34

Tabel 9 Desain Penelitian : Faktorial 2x2 ……………………………….. 38

Tabel 10 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Kognitif ……………………… 43

Tabel 11 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kognitif ……………………. 43

Tabel 12 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Kognitif ................. 45

Tabel 13 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kognitif …………………... 46

Tabel 14 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Afektif ……………………….. 48

Tabel 15 Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Sikap Ilmiah …………………. 48

Tabel 16 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Afektif ……………………... 49

Tabel 17 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Sikap Ilmiah ……………….. 49

Tabel 18 Rangkuman analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ................ 53

Tabel 19 Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Sikap Ilmiah Siswa

dengan Metode STAD Menggunakan Eksperimen Laboratorium

dan Virtuil ………………………………………………………. 56

Tabel 20 Rangkuman Deskripsi Data Penelitian ………………………….. 57

Tabel 21 Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif Kelas STAD

Laboratorium dan Kelas STAD Virtual ………………………… 57

Tabel 22 Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas STAD

Laboratorium dan Kelas STAD Virtual ………………………… 58

Tabel 23 Perbandingan Persentase Aspek-Aspek Afektif Siswa ................. 59

Tabel 24 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Kognitif ………………… 60

Page 15: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 25 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Afektif ……………………... 60

Tabel 26 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Nilai Kognitif dan Afektif ... 61

Tabel 27 Rerata dan Jumlah Rerata Nilai Kognitif ……………………….. 62

Tabel 28 Rangkuman Analisis Variansi Nilai Kognitif …………………... 62

Tabel 29 Rerata dan Jumlah Rerata Nilai Afektif ………………………… 63

Tabel 30 Rangkuman Analisis Variansi Nilai Afektif ……………………. 63

Tabel 31 Rangkuman Hasil Uji Lanjut Pasca Anava Antar Sel Nilai

Kognitif …………………………………………………………. 65

Page 16: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kertas Indikator Universal dan Warnanya Sesuai pH ………... 33

Gambar 2 Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Data Nilai

SikapIlmiah Kelas STAD Laboratorium dan Kelas STAD

Virtual …. 56

Gambar 3 Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif

Kelas STAD Laboratorium dan Kelas STAD Virtual ………… 58

Gambar 4 Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Afektif

Kelas STAD Laboratorium dan Kelas STAD Virtual ………… 59

Page 17: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus……………………………………………………... 80

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Laboratorium ………………………………………………. 82

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Virtual ……………………………………………………… 87

Lampiran 4 Petunjuk Kegiatan Praktikum 1 ............................................. 92

Lampiran 5 Petunjuk Kegiatan Praktikum 2 ............................................. 95

Lampiran 6 Soal Kuis I dan II …………………………………………... 98

Lampiran 7 Kelompok Praktikum ............................................................ 100

Lampiran 8 Daftar Nilai Tes Potensi Akademik Siswa Baru …………... 102

Lampiran 9 Uji Normalitas Tes Potensi Akademik …………………….. 104

Lampiran 10 Uji Homogenitas Tes Potensi Akademik ………………….. 105

Lampiran 11 Uji Keseimbangan Tes Potensi Akademik .………………... 106

Lampiran 12 Kisi – Kisi Angket Sikap Ilmiah …………………………... 107

Lampiran 13 Angket Sikap Ilmiah ……………………………………….. 109

Lampiran 14 Kisi – Kisi Soal Kognitif …………………………………... 112

Lampiran 15 Soal – Soal Instrumen Kognitif Asam, Basa dan Garam …. 113

Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Kognitif ……………………………… 118

Lampiran 17 Kisi – Kisi Instrumen Afektif ……………………………… 124

Lampiran 18 Angket Afektif ....................................................................... 126

Lampiran 19 Hasil Validitas Isi Instrumen Sikap Ilmiah ........................... 129

Lampiran 20 Hasil Validitas Isi Instrumen Kognitif .................................. 130

Lampiran 21 Hasil Validitas Isi Instrumen Afektif .................................... 131

Lampiran 22 Hasil Tryout Sikap Ilmiah ..................................................... 132

Lampiran 23 Hasil Tryout Kognitif ............................................................ 134

Lampiran 24 Hasil Tryout Afektif .............................................................. 136

Lampiran 25 Data Sikap Ilmiah Siswa ....................................................... 138

Lampiran 26 Data Induk Penelitian ............................................................ 140

Lampiran 27 Distribusi Frekuensi Data ...................................................... 142

Lampiran 28 Uji NormalitasPrestasi Belajar Kognitif ............................... 145

Page 18: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 29 Uji NormalitasPrestasi Belajar Afektif ................................. 147

Lampiran 30 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Kognitif ........................... 149

Lampiran 31 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Afektif ............................. 151

Lampiran 32 Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak SamaAspek

Kognitif ................................................................................. 153

Lampiran 33 Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak SamaAspek

Afektif ................................................................................... 156

Lampiran 34 Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan (Kognitif) ...... 159

Lampiran 35 Gambar Eksperimen Virtual .................................................. 161

Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian ......................................................... 164

Lampiran 37 Perbandingan Persentase Aspek-Aspek Afektif Siswa ……. 165

Lampiran 38 Jurnal Internasional ............................................................... 167

Lampiran 39 Perijinan ................................................................................. 168

Page 19: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengembangan metode mengajar guru merupakan salah satu unsur

pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam

pengembangan KTSP perlu didukung iklim pembelajaran yang kondusif bagi

terciptanya suasana yang aman, nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran

dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan (enjoyable learning). Iklim

yang demikian akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif dan bermakna (E. Mulyasa, 2007:33). Oleh karena itu dalam KTSP

guru diberi kesempatan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran.

Guru perlu memanfaatkan berbagai metode pembelajaran yang dapat

membangkitkan minat, perhatian dan kreativitas peserta didik. Karena dalam

KTSP guru berfungsi sebagai fasilitator dan pembelajaran berpusat pada peserta

didik, maka metode ceramah perlu dikurangi. Metode – metode lain seperti

diskusi, pengamatan, tanya – jawab perlu dikembangkan (Isjoni, 2009:65).

Sejak KTSP berlaku di Indonesia, maka ilmu kimia yang merupakan salah

satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), menjadi mata pelajaran wajib bagi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dimasukkan pada mata pelajaran biologi

dan fisika. Menurut Mulyati Arifin (1995:220) kesulitan siswa dalam mempelajari

ilmu kimia bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah, kesulitan

memahami konsep kimia dan kesulitan perhitungan. Di sisi lain metode mengajar

guru yang kurang menarik dan cenderung berpusat pada guru (teacher centered)

dapat menambah kebosanan siswa terhadap mata pelajaran kimia. Dampak

lainnya adalah prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia juga akan

kurang maksimal. Oleh karena itu guru perlu mengadakan penyajian materi yang

menarik dan perlu mengembangkan metode mengajarnya sedemikian rupa, supaya

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga

tercipta proses pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centered).

Dengan keaktifan siswa ini, diharapkan siswa lebih tertarik dan termotivasi

Page 20: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mempelajari ilmu kimia, sehingga prestasi belajar siswa juga dapat tercapai

dengan maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru mata pelajaran IPA di SMP

Negeri 1 Jaten, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi

pelajaran kimia belum tercapai maksimal karena banyak siswa yang belum

mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 73. Pada nilai ulangan

materi pelajaran kimia terdapat sekitar 40 % siswa yang tidak mencapai nilai

KKM, dan 60 % sudah mencapai nilai KKM. Sekalipun rata-rata siswa yang

diterima di sekolah ini adalah siswa-siwa yang memiliki prestasi belajar yang

cukup baik, dimana pada tahun 2011 nilai rata-rata UAN Sekolah Dasar pada

mata pelajaran IPA sebesar 8,63, namun siswa kurang tertarik terhadap mata

pelajaran kimia. Hal ini mungkin disebabkan karena siswa memiliki minat belajar

yang rendah dan kebanyakan siswa malas belajar di rumah dan malas

mengerjakan tugas ataupun PR dari guru. Di sisi lain, dalam pelaksanaan

pembelajaran guru cenderung menggunakan metode konvensional atau ceramah,

sedangkan metode diskusi dan praktikum jarang digunakan oleh guru. Padahal

SMP Negeri 1 Jaten memiliki fasilitas sekolah yang cukup baik. Sekolah ini

memilki fasilitas laboratorium IPA dan laboratorim komputer yang cukup

memadahi. Namun laboratorium IPA jarang dimanfaatkan oleh guru, sehingga

proses pembelajaran kebanyakan dilakukan di dalam kelas. Oleh karena itu siswa

tidak terbiasa berpikir aktif menemukan pengetahuannya sendiri dan hanya

bergantung pada informasi yang diberikan oleh guru. Sedangkan laboratorium

komputer hanya dimanfaatkan pada mata pelajaran TIK saja, padahal

laboratorium komputer juga dapat dimanfaatkan untuk menunjang mata pelajaran

IPA. Sehingga laboratorium komputer juga kurang efektif penggunaanya.

Terlebih lagi pada materi pokok Asam, Basa dan Garam cenderung

sebagai materi yang hanya hafalan, akibatnya siswa akan merasa bosan, kurang

tertarik dan pasif dalam mempelajari materi Asam, Basa dan Garam. Oleh karena

itu, guru perlu mengembangkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam memahami konsep Asam, Basa dan Garam, sehingga

siswa tidak hanya menghafalkan saja, tetapi siswa benar-benar memahami konsep

Page 21: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Asam, Basa dan Garam. Dengan mengaitkan konsep Asam, Basa dan Garam

dengan kehidupan sehari-hari (Contextual Teaching Learning), maka siswa akan

lebih mudah memahami konsep Asam, Basa dan Garam. Selain itu dengan

mengembangkan kerjasama antar siswa (Cooperative Learning) dapat melatih

siswa menemukan sendiri pengetahuannya (konstruktivis). Dengan menggunakan

metode pembelajaran ini maka diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami

konsep Asam, Basa dan Garam, sehingga prestasi belajar siswa juga akan

meningkat.

Metode pembelajaran STAD (Student Teams-Achievement Divisions)

merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang menekankan pada

adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang

maksimal (Isjoni, 2010:74). Kelebihan STAD jika dibandingkan dengan metode

pembelajaran kooperatif lainnya adalah STAD mudah diaplikasikan oleh guru dan

dapat digunakan untuk mengajar pada berbagai mata pelajaran (Muhammad Iqbal

Majoka et all, 2010:17). Selain itu STAD mudah untuk dilakukan modifikasi pada

unsur-unsurnya, misalnya dengan metode ceramah, demonstrasi di kelas,

presentasi siswa dengan role play, simulasi dan kelompok diskusi. (Micheal M.

Van Wyk, 2010:1-2). Sehingga dimungkinkan modifikasi STAD juga dapat

dilakukan dengan melakukan metode eksperimen.

SMP Negeri 1 Jaten memiliki laboratorium IPA yang dapat dipakai untuk

kegiatan eksperimen. Dengan metode eksperimen di laboratorium maka

pembelajaran akan lebih berorientasi pada siswa, dan siswa juga mengalami

pengalaman secara riil, maka diharapkan siswa aktif membangun sendiri

pengetahuannya. Namun dengan berbagai kendala yang dihadapi untuk

melakukan eksperimen di laboratorium, maka perlu alternatif lain untuk

melakukan eksperimen. Dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium komputer

yang ada di SMP Negeri 1 Jaten, maka eksperimen dapat dilakukan secara virtual,

sehingga juga memungkinkan siswa terlibat aktif menemukan sendiri

pengetahuannya dan terjadi interaksi antara siswa dengan komputer. Kelebihan

dari eksperimen virtual adalah mampu menarik perhatian siswa dan juga dapat

Page 22: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

membuat pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu

maupun biaya yang dikeluarkan. Baik eksperimen laboratorium maupun

eksperimen virtual keduanya memiliki potensi untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa, terkhusus untuk materi pokok Asam, Basa dan Garam.

Prestasi belajar siswa selain ditentukan oleh metode dan media

pembelajaran yang digunakan, prestasi belajar siswa juga ditentukan oleh faktor

internal siswa, salah satunya adalah sikap ilmiah siswa, yaitu sikap yang

diwujudkan dalam bentuk perilaku aktual yang bersifat keilmuan terhadap suatu

stimulus tertentu. Di sisi lain kegiatan eksperimen erat kaitannya dengan sikap

ilmiah seseorang. Jika seorang siswa memiliki sikap ilmiah yang tinggi, maka rasa

ingin tahunya terhadap suatu materi pelajaran tertentu juga akan tinggi. Hal ini

memungkinkan siswa tersebut berupaya menggali sendiri informasi yang

dibutuhkan untuk menganalisis hasil eksperimen yang dilaksanakan, sehingga

dimungkinkan siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki

prestasi belajar yang tinggi pula.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengungkap keefektifan metode pembelajaran STAD dengan eksperimen

laboratorium dan eksperimen virtual ditinjau dari sikap ilmiah siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam di SMP Negeri 1

Jaten, dengan judul :

“Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode STAD (Student Teams

Achievement Divisions) dengan Eksperimen Laboratorium dan Eksperimen

Virtual Ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada

Materi Pokok Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Semester

Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012”

Page 23: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

timbul berbagai masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah laboratorium IPA dan laboratorium komputer di SMP Negeri 1

Jaten sudah dimanfaatkan secara optimal (khususnya untuk pembelajaran

kimia)?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dengan

eksperimen laboratorium efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

pada materi Asam, Basa dan Garam di SMP Negeri 1 Jaten?

3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dengan

eksperimen virtual efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

materi Asam, Basa dan Garam di SMP Negeri 1 Jaten?

4. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen

laboratorium dan eksperimen virtual dapat dilaksanakan dengan baik di

SMP Negeri 1 Jaten?

5. Apakah penggunaan media komputer untuk eksperimen virtual dapat

digunakan sebagai pengganti eksperimen laboratorium?

6. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diajar

dengan metode eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual?

7. Apakah sikap ilmiah siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

pada materi Asam, Basa dan Garam ?

8. Apakah terdapat perbedaan pengaruh sikap ilmiah antara siswa yang

menggunakan eksperimen laboratorium dan siswa yang menggunakan

eksperimen virtual?

9. Apakah terdapat interaksi antara eksperimen laboratorium maupun virtual

dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

Asam, Basa dan Garam?

Page 24: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. PEMBATASAN MASALAH

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka perlu diadakan

pembatasan masalah, berdasarkan pada latar belakang masalah dan diidentifikasi

masalah, maka pengkajian dan pembatasan masalah dalam penelitian ini

dititikberatkan pada:

1. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jaten

Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012

2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan

menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan metode eksperimen

laboratorium dan metode eksperimen virtual

3. Media pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam metode eksperimen

laboratorium adalah peralatan dan bahan-bahan riil untuk melakukan

praktikum Asam, Basa dan Garam, sedangkan pada metode eksperimen

virtual digunakan software Macromedia Flash Player 8 yang berisi

praktikum Asam, Basa dan Garam

4. Materi pokok

Materi pokok dalam penelitian ini adalah Asam, Basa dan Garam yang

mencakup sub materi : (a) Sifat Asam, Basa dan Garam; (b) Identifikasi

Asam, Basa dan Garam dan (c) Penentuan skala keasaman (pH)

5. Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini ditinjau dari aspek

kognitif dan afektif

6. Sikap ilmiah siswa

Sikap ilmiah dapat diartikan keinginan untuk tahu,

kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai, gagasan/pendapat, jujur, objektif,

untuk membuat keputusan setelah mendapatkan data-data yang berkaitan

Page 25: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dengan problemnya. Sikap ilmiah siswa dikategorikan menjadi rendah dan

tinggi.

7. Obyek penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh

metode pembelajaran STAD dengan metode eksperimen laboratorium dan

eksperimen virtual ditinjau dari prestasi belajar siswa yang memiliki sikap

ilmiah tinggi dan rendah pada materi pokok Asam, Basa dan Garam

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas,

maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh pada pembelajaran kimia menggunakan metode

pembelajaran STAD eksperimen laboratorium dengan eksperimen virtual

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam?

2. Apakah terdapat pengaruh sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam ?

3. Adakah interaksi antara pembelajaran kimia menggunakan metode

pembelajaran STAD eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual

dengan sikap ilmiah siswa dilihat dari prestasi belajar siswa pada materi

pokok Asam, Basa dan Garam ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui :

1. Pengaruh pembelajaran kimia menggunakan STAD dengan metode

eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam

2. Pengaruh sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa

pada materi pokok Asam, Basa dan Garam

3. Interaksi antara pembelajaran kimia menggunakan STAD dengan metode

eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual dengan sikap ilmiah

Page 26: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Asam, Basa dan

Garam

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran kepada tenaga pengajar sains, khususnya sains

kimia pada materi Asam, Basa dan Garam untuk melakukan eksperimen di

laboratorium dan laboratorium virtual sebagai media atau alat bantu dalam

proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :

a. Untuk menambah ilmu pengetahuan dalam mendukung praktikum

asam, basa dan garam

b. Dapat memberikan informasi kepada tenaga pengajar mengenai

manfaat yang bisa diperoleh dari eksperimen virtual sebagai pengganti

praktikum di laboratorium.

c. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai pentingnya

memperhatikan sikap ilmiah siswa dalam proses pembelajaran

Page 27: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini

berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat

bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa, baik ketika ia berada di

sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin Syah,

2006:89).

a. Pengertian belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

2010:2). Pendapat lain menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses, belajar

bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi

belajar merupakan suatu langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh (Oemar

Hamalik, 2003:29). Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2009:35) menyatakan

bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan

tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian belajar diatas, maka dapat disimpulkan

belajar adalah proses perubahan keseluruhan tingkah laku individu melalui

latihan, pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, yang menyangkut aspek-

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Teori belajar konstruktivisme

Teori belajar yang mendukung penelitian ini adalah teori belajar

konstruktivisme. Menurut pandangan konstruktivisme, belajar merupakan proses

aktif si subjek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu entah itu teks,

Page 28: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar merupakan proses

mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang

dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimilki, sehingga pengertiannya

menjadi berkembang. Jadi belajar adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek

(siswa) membangun sendiri pengetahuannya (Sardiman, 2007:38).

Von Galserfeld dalam C. Asri B. (2005:57) mengemukakan bahwa ada

beberapa kemampuan yang diperlukan dalam mengkonstruksi pengetahuan, yaitu

: 1) Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2)

Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan

perbedaan, 3) Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu

daripada yang lainnya.

Pendekatan konstruktivis menekankan bahwa peranan utama kegiatan

belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya

disediakan untuk membantu pembentukan tersebut. Dengan cara demikian siswa

diberi kesempatan untuk berpikir sendiri, memecahkan masalah yang

dihadapinya, mandiri, kritis, kreatif dan mampu mempertanggung jawabkan

pemikirannya secara rasional (C Asri B, 2005:59-60).

Secara sosiologis, pembelajaran konstruktivisme menekankan pentingnya

lingkungan sosial dalam belajar dengan menyatakan bahwa integrasi sosial dalam

kemampuan dalam belajar kolaboratif dan kooperatif akan dapat meningkatkan

pengubahan secara konseptual. Keterlibatan dengan orang lain akan membuka

kesempatan bagi peserta didik untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman

mereka saat mereka bertemu dengan pemikiran orang lain dan saat mereka

berpartisipasi dalam pencarian pemahaman bersama (Agus S, 2009:39-40).

Dari uraian diatas, maka proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan

pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi kegiatan yang memungkinkan siswa

secara aktif belajar merekonstruksi sendiri pengetahuannya dengan mengadakan

interaksi/kerjasama dengan siswa lainnya.

Page 29: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Metode Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2001:57).

Metode secara harfiah berarti suatu cara yang teratur atau yang telah

dipikirkan secara mendalam untuk mencapai sesuatu. Dengan demikian metode

pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang telah direncanakan oleh guru

untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran (Robinson S, 2005:6.17).

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “Cooperative” yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu kelompok atau tim (Isjoni, 2010:22). Pembelajaran kooperatif

adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu

untuk memahami materi pelajaran (Isjoni, 2010:14-15).

Menurut Anita Lie (2010:12) sistem pengajaran yang memberi

kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam

tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai pembelajaran “gotong-royong” atau

cooperative learning. Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak

digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang berpusat pada

siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan

guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain,

siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain (Isjoni, 2010:23).

Beberapa ciri pembelajaran kooperatif adalah :

a) Setiap anggota memiliki peran

b) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa

c) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan

juga teman-teman sekelompoknya

Page 30: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan

interpersonal kelompok

e) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan

(Isjoni, 2010:27)

Anita Lie (2010:41) menyatakan bahwa pengelompokkan heterogenitas

(kemacamragaman) merupakan ciri-ciri menonjol dalam metode pembelajaran

cooperative learning. Kelompok heterogenitas bisa dibentuk dengan

memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang agama, sosio-ekonomi

dan etnik serta kemampuan akademis. Dalam hal kemampuan akademis,

kelompok pembelajaran cooperative learning biasanya terdiri dari satu orang

berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang, dan satu

lainnya dari kemampuan akademis kurang. Kelompok heterogen memliki

beberapa kelebihan diantaranya adalah memberikan kesempatan untuk saling

mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung; meningkatkan relasi dan

interaksi antar ras, agama, etnik, dan gender; memudahkan pengelolaan kelas

karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru

mendapatkan satu asisten untuk setiap tiga orang (Anita Lie, 2010:43).

Tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah

agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya

dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada

orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat

mereka secara berkelompok (Isjoni, 2010:33). Sedangkan menurut Slavin

(2010:33) tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk

memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang

mereka butuhkan supaya bisa menjadi masyarakat yang bahagia dan memberikan

kontribusi. Dengan demikian pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa

untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan secara penuh

dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai

objek pembelajaran, namun bisa juga berperan sebagai tutor sebaya (Isjoni,

2010:35).

Page 31: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran kooperatif dapat dirumuskan

sebagai kegiatan pembelajaran kelompok heterogen yang terarah, terpadu, efektif-

efisien, untuk mempelajari sesuatu melalui proses kerja sama dan saling

membantu, sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang maksimal.

3. Metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions)

STAD (Student Teams-Achievement Divisions) yang dikembangkan oleh

Slavin merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya

aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang

maksimal (Isjoni, 2010:74). Yang membedakan STAD dengan metode kooperatif

lainnya adalah STAD mudah diaplikasikan oleh guru dan dapat digunakan untuk

mengajar pada berbagai variasi mata pelajaran dari tingkat sekolah dasar sampai

ke jenjang perguruan tinggi (Muhammad Iqbal Majoka et all, 2010:17). Tujuan

utama STAD adalah untuk meningkatkan dan mempercepat prestasi belajar siswa

secara drastis (Micheal M. Van Wyk, 2010:83). Slavin (2010:12) menyatakan

bahwa metode STAD paling sesuai untuk mengajarkan bidang studi yang sudah

terdefinisikan dengan jelas seperti pada konsep-konsep ilmu pengetahuan ilmiah.

STAD terdiri dari 5 komponen utama :

a. Presentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di

dalam kelas. Ini merupakan pengajaran lansung yang sering kali dilakukan atau

diskusikan pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan

presentasi audiovisual. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa

mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas,

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-

kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.

b. Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari

kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, etnis. Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan

Page 32: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

lebih khususnya lagi adalah utuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa

mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang

paling sering terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan

bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan

pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.

c. Kuis

Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi

dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis

individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu

mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual

untuk memahami materinya.

d. Skor kemajuan individual

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan

kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka

bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada

sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal

kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat

melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa

diberikan skor “awal” yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut

sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya

mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikkan skor kuis

mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.

e. Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain

apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat

juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.

(Slavin, 2010:143-146)

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pembelajaran antara lain : a) Materi, b)

Membagi para siswa ke dalam tim, c) Menentukan skor awal pertama, d)

Membangun tim (Slavin, 2010:147-151).

Page 33: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

STAD terdiri atas sebuah siklus instruksi kegiatan regular, sebagai berikut :

a. Mengajar

Tiap pelajaran dalam STAD dimulai dengan presentasi pelajaran tersebut

di dalam kelas. Presentasi tersebut haruslah mencakup pembukaan,

pengembangan, dan pengarahan praktis dari tiap komponen dari keseluruhan

pelajaran, kegiatan-kegiatan tim dan kuisnya mencakup latihan dan penilaian

yang independen, secara berturut-turut.

b. Belajar tim

Selama masa belajar tim, tugas para anggota tim adalah menguasai materi

yang disampaikan di dalam kelas dan membantu teman sekelasnya untuk

menguasai materi tersebut. Para siswa mempunyai lembar kegiatan dan

lembar jawaban yang dapat mereka gunakan untuk melatih kemampuan

selama proses pengajaran dan untuk menilai diri mereka sendiri dan teman

sekelasnya.

c. Tes

Membagikan kuisnya dan berikan waktu yang sesuai kepada siswa untuk

menyelesaikannya. Pada saat ini para siswa harus memperlihatkan apa yang

telah mereka pelajari secara individual. Kemudian membiarkan siswa saling

bertukar kertas dengan anggota tim lain ataupun mengumpulkan kuisnya

untuk dinilai setelah kelas selesai

d. Rekognisi tim

Pada tahap ini melakukan perhitungan skor kemajuan individual dan skor

tim dan memberikan sertifikat penghargaan tim lainnya.

(Slavin, 2010:151-159)

Modifikasi STAD dapat dilakukan pada banyak unsur, seperti pada tahap

belajar tim, perhitungan skor kemajuan individu, presentasi kelas/demonstrasi,

dan perhitungan skor kuis. Modifikasi dapat dilakukan tiap kali tatap muka

dengan memfokuskan pada suatu tahap tertentu (Micheal M. Van Wyk, 2010:84).

Pada penelitian ini modifikasi STAD dilakukan pada tahap belajar tim dengan

menggunakan metode eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual.

Page 34: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

4. Metode Eksperimen

Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuatu

memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas

digunakan teknik eksperimen. Metode eksperimen atau percobaan diartikan

sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan mengalami

dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu (Mulyani S. dan Johar P,

2001:136). Menurut Mulyati Arifin (1995:111), fungsi dari metode eksperimen

merupakan penunjang kegiatan proses belajar untuk menemukan prinsip tertentu

atau menjelaskan prinsip-prinsip yang dikembangkan.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya

dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa terlatih dalam cara berpikir

yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimen, siswa menemukan bukti

kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya (Roestiyah, 2008:80).

Oleh karena itu, metode eksperimen perlu dilakukan oleh guru sebab dengan

metode eksperimen dapat memberi kesempatan kepada siswa agar dapat

mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu

objek, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek,

keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian siswa sendiri yang membangun

pengetahuannya sendiri (konstruktivis) dan pembelajaran tidak berpusat pada guru

saja.

Eksperimen ada yang langsung dilakukan di laboratorium oleh siswa dan

ada pula yang berupa program yang ditampilkan dan dijalankan dengan komputer.

a. Eksperimen laboratorium

Laboratorium dapat diartikan sebagai tempat atau ruangan dengan segala

macam peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah. Fungsi laboratorium

tidak diartikan sebagai tempat untuk kegiatan belajar mengajar yang sekedar

mengecek atau mencocokkan kebenaran teori yang telah diajarkan dikelas.

Laboratorium kimia bukanlah sekedar untuk mempraktekkan apakah reaksinya

cocok dengan teori, tetapi juga harus mengembangkan proses berpikir dengan

Page 35: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

timbulnya pertanyaan, mengapa reaksinya demikian, bagaimana kalau, dalam

kondisi lain apa yang terjadi dan seterusnya. Dengan kata lain laboratorium kimia

tidak hanya mempersoalkan hasil akhirnya, tetapi bagaimana proses inkuiri dapat

ikut berkembang (Mulyati Arifin, 1995: 111).

Menurut Mujiyono (2005: 10) laboratorium adalah tempat khusus yang

dilengkapi dengan alat-alat dan bahan untuk melaksanakan percobaan/praktikum

baik fisika, kimia atau biologi. Di laboratorium siswa memperoleh data/informasi

yang berasal dari benda yang asli maupun tiruannya, serta dapat mendudukkan

cara mempelajari IPA sebagaimana seharusnya. Dalam kegiatan

praktikum/eksperimen di laboratorium siswa akan mengalami diantaranya :

1) Pengenalan Alat

Dalam eksperimen laboratorium, pengenalan alat dapat

ditunjukkan langsung, atau siswa memegang langsung. Siswa diberi

pengertian untuk hati-hati dalam memegang alat agar tidak jatuh dan

rusak. Dalam merangkai alat, siswa banyak tergantung pada petunjuk

guru, dimungkinkan siswa ada rasa takut menggunakan alat secara bebas

semaunya sendiri dalam merangkai sehingga dapat mengakibatkan

kesalahan dan menyebabkan kerusakan pada alat.

2) Pengukuran

Pengukuran adalah membandingkan sesuatu besaran dengan

besaran lain sejenis yang dipakai sebagai satuan standar. Dengan

menggunakan metode eksperimen laboratorium pengukuran dapat

dilakukan dengan melihat langsung pada alat. Sehingga perlu

pemahaman keterampilan dalam membaca alat.

3) Pengamatan

Dengan menerapkan metode eksperimen laboratorium, kegiatan

siswa memusatkan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan

menggunakan alat indera terhadap alat riil yang dihadapinya melalui

penglihatan.

Page 36: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Percobaan

Siswa dalam melakukan percobaan dituntun dalam perunjuk

praktikum yang sudah disiapkan sebelumnya sehingga setelah

mendapatkan data siswa mencatat data tersebut pada lembar data

pengamatan.

(Mujiyono, 2005:11-12)

Menurut Roestiyah (2008:82) keunggulan menggunakan metode eksperimen

laboratorium antara lain :

1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam

menghadapi segala masalah

2) Siswa lebih aktif berpikir dan berbuat

3) Siswa memperoleh ilmu pengetahuan dan menemukan pengalaman

praktis serta keterampilan menggunakan alat-alat percobaan

4) Siswa membuktikan sendiri kebenaran suatu teori

Berdasarkan uraian diatas maka metode eksperimen laboratorium perlu

dilaksanakan dalam proses pembelajaran karena siswa secara aktif berpikir dan

menemukan sendiri pengetahuannya, selain itu siswa menemukan pengalaman

praktis dan terampil menggunakan alat-alat laboratorium. Metode eksperimen

yang dilakukan dengan berkelompok dapat memupuk rasa kerjasama diantara

siswa dan siswa dapat saling membantu satu dengan lainnya.

b. Eksperimen virtual

Perkembangan zaman dapat ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang semakin canggih. Kerena itu dalam proses belajar mengajar

perlu juga dikembangkan cara-cara mengajar yang baru pula. Diantaranya adalah

cara mengajar dengan menggunakan komputer. Pemanfaatan komputer sebagai

media pendidikan didasarkan pada kemampuan komputer yang dapat meberikan

umpan balik (feedback) kepada pemakainya secara langsung. Hujair AH. Sanaky

(2009:177-178) menyatakan beberapa kelebihan komputer sebagai media

pembelajaran antara lain karena penggunaan komputer dapat membuat pembelajar

(siswa) melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya, pembelajar dapat belajar

Page 37: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya memahami pengetahuan dan

informasi yang ditayangkan, komputer memilki kemampuan mengintegrasikan

komponen warna, musik dan animasi grafik (graphic animation) sehingga

kegiatan pembelajaran yang bersifat simulasi dapat dilakukan. Selain itu

penggunaan komputer dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan

waktu dan biaya yang relatif kecil.

Pengajaran dengan berbantuan komputer atau computer assisted

instruction (CAI) adalah pengajaran yang menggunakan komputer sebagai alat

bantu. Komputer ini membuka berbagai macam kemungkinan yang dapat

dimanfaatkan guna pendidikan. Bila dibandingkan dengan pengajaran

konvensional, maka menurut pendapat murid, mereka dapat belajar lebih cepat,

bila dibantu oleh komputer (S. Nasution, 2005 : 60-61). Menurut Azhar Arsyad

(2005:96) CAI adalah komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar,

pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau

kedua-duanya. Dalam menggunakan media komputer sebagai pembelajaran,

sebaiknya direncanakan secara sistematik agar pembelajaran berjalan efektif dan

penggunaan komputer sebagai pembelajaran berjalan efektif pula. Pembelajaran

menggunakan komputer perlu direncanakan dengan baik agar dapat

menumbuhkan minat peserta didik, melibatkan peserta didik secara aktif dan

mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

Menurut Mujiyono (2005:12) Eksperimen virtual adalah alat-alat

laboratorium dalam program (software) komputer dan dioperasikan dengan

komputer. Eksperimen virtual merupakan salah satu format multimedia

pembelajaran. Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditujukan

pada kegiatan-kegiatan laboratorium, seperti kegiatan praktikum di laboratorium

IPA, biologi atau kimia. Program ini menyediakan serangkaian peralatan dan

bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai

petunjuk, kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan

petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya siswa dapat menjelaskan suatu

konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan

secara maya (Daryanto, 2010:55).

Page 38: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut Murniza Muhamad et all (2010 : 572) Beberapa keuntungan

penggunaan laboratorium virtual dalam proses pembelajaran antara lain :

1) Dari segi waktu, laboratorium virtual lebih hemat waktu dan fleksibel

2) Laboratorium virtual dibuat berdasarkan reaksi kimia dan peralatan

praktikum yang disesuaikan dengan keadaan sebenarnya

3) Laboratorium virtual memungkinkan siswa mengadakan eksperimen

dirumah dengan lebih aman, menyenangkan, tanpa harus bersentuhan

langsung dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya

4) Laboratorium virtual memungkinkan siswa mengadakan eksperimen

secara mandiri dengan mengikuti petunjuk-petunjuk praktikum seperti

pada percobaan di laboratorium

Kelemahan laboratorium virtual adalah terkadang tidak dapat menyajikan

eksperimen sama persis dengan eksperimen riilnya, karena laboratorium hanya

menyajikan simulasi eksperimen (Murniza Muhamad et all, 2010 : 572).

Karakteristik eksperimen virtual menurut Mujiyono (2005:14) antara lain:

1) Berisi alat-alat laboratorium yang dapat berfungsi sebagaimana alat-alat

riil

2) Dapat dirangkai menjadi puluhan percobaan atau desain teknologi

sederhana

3) Sangat mudah dioperasikan, satu pemakai dapat satu komputer atau satu

komputer untuk dua atau tiga pemakai

4) Dalam program ini aktivitas 100% di tangan pemakai, pemakai bebas

melakukan eksplorasi/eksperimen

Dalam kegiatan eksperimen virtual siswa akan mengalami diantaranya :

1) Pengenalan alat

Dalam pengenalan alat, siswa ditunjukkan langsung oleh guru karena

siswa sebelumnya telah menggunakan komputer, sehingga dalam

pengenalan alat untuk praktikum dapat dilakukan dengan mudah.

2) Pengamatan

Pada saat pengamatan siswa dapat bekerja secara mandiri dengan sedikit

mungkin bantuan dari guru, siswa dapat berdiskusi dengan teman dekat dan

Page 39: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

siswa mendapat umpan balik yang dilakukan secara baik oleh respon alat

maupun guru.

3) Percobaan

Siswa dapat melakukan sendiri secara bebas, tanpa ada rasa takut salah

berdasarkan petunjuk praktikum yang telah ada, bahkan siswa dapat

mengembangkannya sendiri dari petunjuk praktikum yang ada.

(Mujiyono, 2005: 12-15)

Berdasarkan uraian diatas maka eksperimen virtual memilki fungsi yang

sama dengan eksperimen laboratorium. Ekeperimen virtual memungkinkan siswa

untuk berpikir kritis dan menemukan sendiri pengetahuannya (konstruktivis).

Hanya saja eksperimen virtual disajikan dalam bentuk program pada komputer.

5. Sikap Ilmiah

a. Pengertian sikap ilmiah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007:1063), sikap

adalah perbuatan yang berdasarkan pendirian dan keyakinan. Menurut Winkel

(2009:118), sikap (attitude) merupakan kemampuan internal yang berperan sekali

dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk

bertindak. Ngalim Purwanto (2007:141) mendefinisikan sikap sebagai suatu cara

bereaksi terhadap suatu perangsang. Gerungan (1966) dalam Bimo Walgito

(2003:127) menerangkan bahwa attitude diterjemahkan sebagai sikap terhadap

objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi

sikap mana disertai oleh kecenderungan bertindak sesuai dengan sikap objek tadi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007:423), kata ilmiah

berarti bersifat ilmu, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

Dari uraian diatas, sikap ilmiah bisa dikaitkan dengan keilmuan, sehingga

sikap ilmiah dapat didefinisikan sebagai suatu sikap yang diwujudkan dalam

bentuk perilaku aktual yang bersifat keilmuan terhadap stimulus tertentu (ilmu

pengetahuan). Dengan kata lain, sikap ilmiah adalah perbuatan yang bersifat ilmu

pengetahuan dan memenuhi syarat ilmu pengetahuan.

Page 40: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Abdullah Aly dan Eny Rahma (2009:17) menyatakan bahwa ilmu atau ilmu

pengetahuan (termasuk IPA) mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik,

sistematik dan berlaku umum. Dengan sifat-sifat tersebut, maka orang yang

berkecimpung atau selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan akan terbimbing

sedemikian hingga padanya terkembangkan suatu sikap yang disebut sikap ilmiah.

Yang dimaksud dengan sikap ilmiah tersebut adalah sikap :

1) Mencintai kebenaran yang obyektif dan bersikap adil

2) Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolute

3) Tidak percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-untungan

4) Ingin tahu lebih banyak

5) Tidak berpikir secara prasangka

6) Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-

bukti nyata

7) Optimis, teliti, dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut

keyakinan alamiahnya adalah benar

b. Aspek sikap ilmiah

Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah

pembentukan sikap ilmiah. Maskoeri Jasin (2003:44-49) menyatakan ada 9 aspek

ilmiah, yaitu : 1) Memilki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan

kemampuan belajar yang besar, 2) Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti,

3) Jujur, 4) Terbuka, 5) Toleran, 6) Skeptis, 7) Optimis, 8) Pemberani, 9) Kreatif

atau swadaya.

Sedangkan Margono dkk (2000:23) menyatakan minimal terdapat 6 aspek

dalam sikap ilmiah, diantaranya adalah : 1) Hasrat ingin tahu, 2) Jujur, tekun,

teliti, 3) Obyektif, 4) Keterbukaan, 5) Mawas diri,6) Komunikatif dan sebagainya.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikutip oleh E.

Mulyasa (2007:133) disebutkan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran kimia

adalah agar peserta didik memiliki kemampuan diantaranya adalah memupuk

sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama

dengan orang lain.

Page 41: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dapat disimpulkan aspek-aspek sikap ilmiah antara lain jujur, teliti/cermat,

bertanggung jawab, disiplin, rasa ingin tahu, terbuka, rendah hati, menghargai

pendapat orang lain, menyampaikan pendapat/ide, bekerja sama, kritis,

tekun/tidak mudah putus asa, berpikir positif (tidak berprasangka), keinginan

untuk menemukan sesuatu yang baru.

6. Prestasi Belajar

Menurut Munawir Yusuf dan Edy Legowo (2007:40). prestasi belajar adalah

cerminan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar atau achievement merupakan

realisasi pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimilki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, keterampilan

berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagiah terbesar dari kegiatan

atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah

hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran

yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata

pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf,

seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah, dan huruf A, B, C, D

pada pendidikan tinggi (Nana Syaodih S, 2003:102-103).

Kata ” prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti ”hasil usaha”. Prestasi

belajar merupakan suatu masalah yang utama dalam sejarah kehidupan manusia

karena sepanjang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang

dan kemampuan masing-masing. Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan

manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula

pada manusia, khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah. (Zainal

Arifin 1990: 2-3).

Fungsi utama prestasi belajar menurut Zainal Arifin (1990: 3-4) antara lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai anak didik.

Page 42: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan)

anak didik.

Bloom (1956) dalam Robinson Situmorang dkk (2005:2.17) menyatakan

bahwa tujuan pendidikan itu dapat diklisifikasikan menjadi tiga kawasan yaitu

kawasan cognitive, affective, psychomotor. Karena itu dalam pembelajaran KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sistem penilaian prestasi belajar ditinjau

dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

a. Aspek kognitif

Kawasan kognitif meliputi tujuan pendidikan berkenaan dengan ingatan atau

pengenalan terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual

dan keterampilan berpikir. Aspek kognitif dibagi menjadi 6 kawasan yaitu :

1) Aspek pengetahuan (knowledge)

Meliputi perilaku-perilaku (behaviours) yang menekankan pada

kemampuan mengingat (remembering) seperti mengingat ide dan

fenomena atau peristiwa. Misalnya, mengingat istilah dan fakta,

rumus, isi peraturan perundangan, dan definisi.

2) Aspek pemahaman (comprehension)

Meliputi perilaku menerjemahkan, menafsirkan, menyimpulkan,

mengekstrapolasi (memperhitungkan) konsep dengan kata-kata atau

symbol-simbol lainyang dipilihnya sendiri. Dengan perkataan lain

pemahaman perilaku yang menunjukkan kemampuan siswa dalam

menangkap pengertian suatu konsep.

3) Aspek penerapan (application)

Meliputi penggunaan konsep atau ide, prinsip atau teori, dan prosedur

atau metode yang telah dipahami siswa ke dalam praktik memecahkan

masalah atau melakukan suatu pekerjaan.

Page 43: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4) Aspek analisis (analysis)

Meliputi perilaku menjabarkan atau menguraikan (breakdown) konsep

menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan menjelaskan keterkaitan

atau hubungan antar bagian-bagian tersebut.

5) Aspek sintesis (synthesis)

Berkenaan dengan kemampuan menyatukan bagian-bagian sesuatu

secara terintegrasi menjadi bentuk tetentu yang semula belum ada.

6) Aspek evaluasi (evaluation)

Berarti suatu kemampuan membuat penilaian (judgement) tentang nilai

(value) untuk maksud tertentu. Karena membuat penilaian maka

prosesnya menggunakan kriteria atau standar untuk mengatakan

sesuatu yang dinilai tersebut seberapa jelas, efektif, ekonomis, atau

memuaskan.

(Robinson Situmorang dkk, 2005:2.17-2.19)

b. Aspek afektif

Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan,

emosi, system nilai, dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan

atau penolakkan terhadap sesuatu (Martinis Yamin, 2005:32). Aspek afektif

meliputi beberapa kawasan, yaitu :

1) Aspek penerimaan atau pengenalan (receiving)

Meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai, ingin menerima

nilai, dan memperhatikan nilai tersebut

2) Aspek pemberian respon (responding)

Meliputi sikap ingin menilai merespon terhadap sistem, puas dalam

memberi respon

3) Aspek pemberian nilai atau penghargaan (valuing)

Meliputi penerimaan terhadap suatu sistem nilai, memilih sistem nilai

yang disukai, dan memberikan komitmen untuk memberikan sistem

nilai tertentu.

4) Aspek pengorganisasian (organization)

Meliputi memilah dan menghimpun sistem nilai yang akan digunakan.

Page 44: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5) Apek karakterisasi atau pengalaman (characterization)I

Meliputi perilaku secara terus menerus sesuai denga sistem nilai yang

telah diorganisasikannya.

(Robinson Situmorang dkk, 2005:2.24)

c. Aspek psikomotor

Kawasan psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada keterampilan

motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan (action) yang

memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot (Martinis Yamin, 2005:37).

Dave (1967) dalam Robinson Situmorang dkk (2005:2.16-2.17)

mengklasifikasikan aspek psikomotor ke dalam lima tahapan, yaitu :

1) Peniruan

Yaitu menafsirkan rangsangan (stimulus) dan kepekaan terhadap

rangsang

2) Penggunaan

Yaitu menyiapkan diri secar fisik

3) Ketepatan

Yaitu berkonsentrasi untuk menghasilkan ketepatan

4) Perangkaian

Yaitu merangkaikan berbagai keterampilan dan bekerja berdasarkan

pola

5) Naturalisasi

Yaitu menghasilkan karya cipta dan melakukan sesuatu dengan

ketepatan tinggi

Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ngalim

Purwanto (2007:107) antara lain :

a. Faktor luar (eksternal) yaitu faktor yang berasal dari luar siswa, terdiri dari :

1) Lingkungan, yaitu Alam dan Sosial

2) Instrumental, yaitu Kurikulum / bahan pelajaran, Guru / pengajar,

Sarana dan fasilitas, serta Administrasi / manajemen

Page 45: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Faktor dalam (internal) yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa, terdiri dari :

1) Fisiologi, yaitu kondisi fisik dan kondisi panca indera

2) Psikologi, yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan

kognitif

Faktor-faktor diatas dalam banyak hal saling berkaitan dan mempengaruhi

satu sama lain, karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka muncul siswa-siswa

yang high-achiever (berprestasi tinggi) dan under achiever (berprestasi rendah)

atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan

profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan

munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha

mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka

(Muhhibin Syah, 2006:132).

Dalam proses belajar mengajar, prestasi belajar merupakan hasil yang

dicapai dari suatu usaha dalam mengikuti pendidikan atau pengajaran tertentu

yang hasilnya dapat ditentukan dengan melakukan penilaian. Penilaian dapat

digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pengetahuan siswa dan

keterampilan yang yang dicapainya. Dengan penilaian maka kedudukan siswa di

kelas dapat diketahui melalui prestasi belajar yang dicapainya, yaitu siswa

tersebut termasuk pandai, sedang dan kurang. Dengan demikian prestasi belajar

mempunyai fungsi yang penting disamping sebagai indikator keberhasilan dalam

mata pelajaran tertentu, juga dapat berguna sebagai evaluasi dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar.

Prestasi yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara

faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari

luar diri (faktor eksternal) individu. Dalam penelitian ini faktor internal yang

dibahas adalah sikap ilmiah siswa, sedangkan faktor eksternalnya adalah metode

pembelajaran.

Page 46: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

7. Asam, Basa, Garam

Kata ”asam” berasal dari bahasa Latin “acidum” atau “acid“ bahasa

Inggris. Kata asam ini dikaitkan dengan rasa asam dari senyawa-senyawanya.

Lawan dari asam yaitu ”alkali”, kata ini berasal dari bahasa Arab yang berarti abu

tanam-tanaman. Senyawa alkali lebih dikenal dengan nama basa (Poppy K dkk,

2007:4).

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting.

Selain kedua zat tersebut, zat lain yang dapat ditemukan di sekitar lingkungan

adalah, yaitu garam. Asam, Basa dan Garam terdapat dalam banyak bahan yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Asam, Basa dan Garam

telah dikenal sebagai zat-zat menarik untuk dipelajari sejak jaman alkimia. Kimia

asam-basa berperanan penting dalam banyak proses yang terjadi dalam tubuh.

a. Sifat Asam, Basa dan Garam

Berdasarkan sifatnya larutan dikelompokkan menjadi Asam, Basa dan

Garam .

1. Asam

Jeruk, tomat, cuka merupakan zat yang berasa masam, karena didalamnya

terdapat zat kimia yang berupa asam. Asam merupakan zat yang larutannya berasa

asam, dapat memerahkan warna lakmus biru. Senyawa asam sangat banyak tetapi

dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya.

Sifat-sifat asam antara lain :

a) Asam merupakan larutan elektrolit yang dalam air terurai menghasilkan

ion positif dan ion negatif. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik. Untuk menguji apakah suatu larutan asam

dapat menghantarkan listrik atau tidak, dapat digunakan alat uji elektrolit

sederhana.

b) Sifat khas dari asam adalah dapat bereaksi dengan logam-logam dan

berbagai bahan lain. Logam besi dapat berekasi cepat dengan asam klorida

(HCl) membentuk besi(II) klorida atau FeCl2 dan gas hidrogen (H2). Sifat

ini dapat menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian

besar logam.

Page 47: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c) Dapat bereaksi dengan basa membentuk suatu garam dan bisa juga terjadi

reaksi penetralan.

(Ihsanudin dkk, 2010:50-52)

Beberapa asam yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Beberapa Asam yang Dikenal

Nama asam Keberadaan

Asam asetat

Asam askorbat

Asam sitrat

Asam borat

Asam karbonat

Asam klorida

Asam nitrat

Asam fosfat

Asam sulfat

Asam tatrat

Asam malat

Asam formiat

Asam laktat

Asam benzoat

Larutan Cuka

Jeruk, tomat, sayuran

Jeruk

Larutan pencuci mata

Minuman berkarbonasi

Asam lambung, obat tetes mata

Pupuk, peledak (TNT)

Detergen, pupuk

Baterai mobil, pupuk

Anggur

Apel

Sengatan lebah

Keju

Bahan pengawet makanan

(Ihsanudin dkk, 2010:50)

2. Basa

Basa mempunyai sifat kebalikan dari asam, larutannya dapat membirukan

lakmus merah. Karena itu jika kita mereaksikan asam dengan basa pada jumlah

yang sama akan menghasilkan larutan netral (Poppy K dkk, 2007:13).

Sifat-sifat basa antara lain :

a) Bila basa dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan ion-ion, sehingga

larutan basa dapat menghantarkan arus listrik (larutan elektrolit)

b) Sekalipun basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, namun basa

kuat juga bersifat kaustik, dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan

luka bakar dan merusak jaringan

c) Dapat bereaksi dengan asam membentuk suatu garam dan bisa juga

terjadi reaksi penetralan

Page 48: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Beberapa basa yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Beberapa basa yang dikenal

Nama basa Keberadaan

Amonia atau amonium

hidroksida

Kalsium hidroksida

Magnesium hidroksida

Natrium hidroksida

Alumunium hidroksida

Dalam pupuk dan bahan pembersih kaca

Dalam air kapur, untuk cat tembok

Dalam obat antasid dan obat urus-urus

Dalam sabun dan pembersih saluran pipa

Dalam deodorant dan antacid

(Poppy K dkk, 2007:15)

Perbedaan sifat asam dan sifat basa dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Perbedaan sifat asam dan basa

No. Asam Basa

1

2

3

4

5

Senyawa asam bersifat korosif

Sebagian besar reaksi dengan

logam menghasilkan H2

Senyawa asam memiliki rasa

masam

Dapat mengubah warna zat yang

dimiliki oleh zat lain (dapat

dijadikan indikator asam/basa)

Menghasilkan ion H+ dalam air

Senyawa basa bersifat merusak kulit

(kaustik)

Terasa licin ditangan, seperti sabun

Senyawa basa terasa pahit

Dapat mengubah warna zat lain (warna

yang dihasilkan berbeda dengan asam)

Menghasilkan ion OH- dalam air

(Teguh S, Eny I, 2008:37)

3. Garam

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat

beberapa contoh garam, antara lain : NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.

Dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak asing dengan garam. Contoh garam

adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak.

Reaksi antar asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam

klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk garam

dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan

menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.

HCl + NaOH NaCl + H2O

Page 49: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam antara lain :

a) Asam + basa menghasilkan garam + air

b) Basa + oksida asam menghasilkan garam + air

c) Asam + oksida basa menghasilkan garam + air

d) Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam

e) Logam + asam menghasilkan garam + H2

(Teguh S, Eny I, 2008:38)

Beberapa kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Kegunaan Garam

No Nama Garam Rumus Nama Dagang Manfaat

1

2

3

4

5

6

7

Natrium klorida

Natrium

bikarbonat

Kalsium

karbonat

Kalium nitrat

Kalium

karbonat

Natrium fosfat

Ammonium

klorida

NaCl

NaHCO3

CaCO3

KNO3

K2CO3

Na3PO4

NH4Cl

Garam dapur

Baking soda

Kalsit

Saltpeter

Potash

TSP

Salmiak

Penambah rasa masakan

Pengembang kue

Cat tembok dan bahan

karet

Pupuk dan bahan peledak

Sabun dan kaca

Detergent

Baterai kering

(Teguh S, Eny I, 2008:38)

b. Identifikasi Asam dan Basa

Sifat Asam, Basa dan Garam dapat diidentifikasi dengan menggunakan

indikator. Indikator asam basa adalah zat yang dapat berubah warna dalam

keadaan asam atau basa. Indikator asam basa ada yang berupa indikator buatan

dan indikator alam (Poppy K dkk, 2007:23). Contoh indikator buatan adalah

kertas lakmus, indikator universal, fenolptalin, metal jingga dan sebagainya.

Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat

menggunakan kertas lakmus, larutan indikator dan indikator alami.

1. Kertas lakmus

Untuk mengidentifikasi suatu larutan yang bersifat asam, basa atau netral

secara sederhana, umumnya digunakan kertas lakmus. Warna kertas

lakmus dalam larutan asam, basa dan larutan yang bersifat netral

ditunjukkan dalam Tabel 5 berikut ini.

Page 50: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 5. Perubahan warna kertas lakmus

Indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netral

Lakmus merah

Lakmus biru

Merah

Merah

Biru

Biru

Merah

Biru

2. Larutan indikator

Larutan indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna

berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa dan netral. Di

laboratorium, indikator yang sering digunakan adalah larutan

phenolphthalein, metil merah dan metal jingga. Warna-warna indikator

tersebut dtunjukkan dalam Tabel 6 berikut :

Tabel 6. Warna larutan indikator asam basa

Indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netral

Phenolphthaleinn (PP)

Metal merah (MM)

Metal jingga (MJ)

Tidak berwarna

Merah

Merah

Merah

Kuning

Kuning

Tidak berwarna

Kuning

Kuning

3. Indikator alami

Sebenarnya berbagai bahan tumbuhan yang berwarna, seperti daun,

mahkota bunga (kembang sepatu, bugenvil, mawar dan lain-lain), kunyit,

kulit manggis dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam

basa. Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang berbeda

dalam larutan asam basa.

(Ihsanudin dkk, 2010:54)

c. Penentuan skala keasaman dan kebasaan

Jumlah ion H+ dalam air digunakan untuk menentukan sifat derajat

keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin zat tersebut keasaman tinggi, semakin

banyak ion H+ di dalam air. Sedangkan semakin tinggi kebasaan zat tersebut,

semakin banyak ion OH- dalam air (Teguh S, Eny I, 2008:41).

Untuk menentukan berapa derajat keasaman suatu larutan digunakan skala

pH dan alatnya dapat berupa kertas indikator universal , indikator universal cair

dan pH meter.

Page 51: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1. Pengujian pH indikator universal

Indikator universal, umumnya berbentuk pita kertas berwarna kuning. Jika

dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa, warna kertas akan berubah

sesuai keasaman dan kebasaan larutan tersebut. Untuk menentukan pH

larutan yang diuji, bandingkan warna yang timbul dengan warna-warna

pada skala pH indikator seperti pada Gambar 1 berikut :

Gambar 1. Kertas Indikator universal dan warnanya sesuai pH

Indikator universal ada yang memiliki skala pH dari 1 sampai 11, 1 sampai

14, juga yang sangat akurat dengan harga pH pecahan.

Skala pH digambarkan sebagai berikut :

Larutan yang bersifat asam mempunyai harga pH < 7

Larutan yang bersifat netral mempunyai harga pH = 7

Larutan yang bersifat basa mempunyai harga pH > 7

2. Pengujian pH dengan larutan indikator asam basa

Untuk mengukur pH larutan dapat pula digunakan larutan indikator asam

basa yang berubah warna pada pH tertentu, tetapi pH larutan yang didapat

tidak seakurat pengujian dengan indikator universal kertas sebab

perubahan warna indikator dalam trayek pH tertentu. Contoh trayek pH

beberapa indikator tertera pada Tabel 7 berikut :

Tabel 7. Trayek pH beberapa indikator

Nama Trayek pH

Metal jingga

Metal merah

Brom timol biru

Fenolftalein

3,0 – 4,4

4,2 – 6,2

6,0 – 7,8

8,0 – 9,2

Page 52: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Perubahan warna yang menunjukkan trayek pH indikator Metil Jingga,

Metil Merah, Brom Timol Biru dan Fenolftalein tertera pada Tabel 8

berikut :

Tabel 8. Perubahan warna beberapa indikator cair

3. Pengujian pH dengan pH meter

Untuk menguji sifat larutan asam, basa larutan dapat pula menggunakan

pH meter. Alat ini tinggal dicelupkan pada larutan yang akan diuji

selanjutnya pada alat akan muncul angka skala pH dari larutan tersebut.

Dari harga pH inilah larutan dapat ditentukan sifat asam basanya.

(Poppy K dkk, 2007:26-31)

B. KERANGKA BERPIKIR

Prestasi belajar siswa merupakan indikator keberhasilan belajar siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Metode dan media

pembelajaran merupakan faktor eksternal, sedangkan sikap ilmiah siswa

merupakan faktor internal yang turut memberi pengaruh terhadap prestasi belajar

siswa. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa diperlukan sikap ilmiah yang

baik, metode dan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

1. Pengaruh Metode Pembelajaran STAD (Student Teams-Achievement

Divisions) dengan Eksperimen Laboratorium dan Eksperimen Virtual

Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Page 53: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Metode pembelajaran STAD (Student Teams-Achievement Divisions)

merupakan pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk berpikir aktif

menemukan sendiri pengetahuannya dengan bekerjasama dengan siswa lain.

Dengan demikian metode pembelajaran STAD (Student Teams-Achievement

Divisions) menjadikan proses pembelajaran berorientasi pada siswa (Student

oriented), sehingga dengan metode ini siswa menjadi terampil dan aktif

mempelajari materi kimia, yang pada akhirnya diharapkan prestasi belajar siswa

mengalami peningkatan. Metode pembelajaran STAD (Student Teams-

Achievement Divisions) dapat dilakukan modifikasi pada berbagai unsur-

unsurnya. Salah satu unsur yang dapat dimodifikasi adalah pada tahap belajar tim

dengan menggunakan metode eksperimen, baik eksperimen laboratorium maupun

eksperimen virtual.

Penyampaian materi pada pelajaran kimia didekatkan pada keadaan

sebenarnya yaitu dengan melakukan eksperimen. Eksperimen laboratorium

dilaksanakan di laboratorium kimia menggunakan alat dan bahan kimia yang

sebenarnya. Dengan eksperimen laboratorium siswa dapat membuktikan secara

langsung pada kegiatan yang mereka lakukan, sehingga siswa terlibat secara

langsung dalam penemuan-penemuan konsep sendiri. Pada laboratorium kimia

membutuhkan kematangan konsep dari guru karena eksperimen tidak dapat

diulangi dan kesalahan konsep mungkin saja terjadi dikarenakan kesalahan

eksperimen yang menyebabkan hasil yang menyimpang serta sangat dipengaruhi

oleh keahlian praktikan. Selain itu eksperimen laboratorium membutuhkan

kejelian dan ketelitian.

Karakteristik komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran

berbentuk program simulasi menyerupai praktikum yang sebenarnya di

laboratorium. Pembelajaran eksperimen virtual dapat membantu siswa yang

kurang terampil menggunakan alat-alat laboratorium yang dapat menyebabkan

kesalahan pada praktikum, serta dapat membantu siswa yang lamban menerima

pelajaran karena dengan eksperimen virtual dapat diulangi sehingga dapat

disesuaikan dengan tingkat kecepatan belajar dan penguasaan siswa.

Page 54: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Karekteristik dari materi Asam, Basa dan Garam adalah materi yang

menyajikan konsep-konsep, hafalan dan berkaitan erat dengan kehidupan sehari-

hari. Siswa akan lebih mudah memahami materi Asam, Basa dan Garam melalui

pengalaman yang nyata dengan menggunakan bahan-bahan yang dipakai dalam

kehidupan sehari-hari. Metode eksperimen laboratorium memungkinkan siswa

memperoleh prestasi yang lebih baik, karena konsep materi Asam, Basa dan

Garam akan lebih mudah dimengerti dan dapat memberikan kesan yang

mendalam bagi siswa.

2. Pengaruh Aspek Ilmiah Siswa terhadap Prestasi Belajar

Mata pelajaran kimia adalah rangkaian konsep-konsep yang dimunculkan

dari hasil eksperimen dan observasi sehingga untuk mempelajarinya dibutuhkan

eksperimen dan observasi lebih lanjut. Sikap ilmiah berpengaruh pada prestasi

belajar siswa dilihat dari sifat pelajaran sains kimia yang memerlukan kemampuan

bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah

untuk mendapatkan produk ilmiah. Kelompok yang memiliki sikap ilmiah yang

tinggi akan cenderung memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan terbuka

terhadap hal-hal yang baru dan berusaha mengembangkannya, sehingga akan

selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk

meraih prestasi belajar lebih baik.

Kelompok sikap ilmiah rendah cenderung tidak dapat melihat hal-hal yang

baru dan tidak mempunyai rasa ingin tahu yang besar sehingga kemampuannya

tidak berkembang (statis). Dengan keadaan seperti ini tidak akan ada usaha untuk

memecahkan masalah untuk menemukan jawaban. Keadaan yang demikian akan

menurunkan minat belajar sehingga prestasi belajar bisa menjadi rendah.

3. Interaksi antara Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode

Pembelajaran STAD (Student Teams-Achievement Divisions) dengan

Eksperimen Laboratorium dan Eksperimen Virtual dengan Sikap

Ilmiah terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada penggunaan eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual dengan

memperhatikan sikap ilmiah siswa, kemungkinan akan terjadi fenomena dimana

siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki prestasi belajar yang

Page 55: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

sama. Adapun siswa yang memiliki sikap ilmiah yang rendah dengan praktikum

dilaboratorium akan memiliki prestasi belajar yang lebih rendah dibandingkan

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan eksperimen virtual, sebab siswa

yang praktikum di laboratorium kimia dihadapkan pada banyak keterampilan dan

ketelitian untuk menyelesaikan praktikum sesuai prosedurnya. Oleh karena itu,

dimungkinkan ada interaksi antara eksperimen laboratorium dan penggunaan

eksperimen virtual dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa pada

materi Asam, Basa dan Garam .

Untuk memperjelas kerangka berpikir tersebut, dapat digambarkan bagan

penelitian sebagai berikut :

C. HIPOTESIS

Ditinjau dari kajian teori dan kerangka berpikir dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh pembelajaran kimia menggunakan metode STAD

(Student Teams Achievement Divisions) eksperimen laboratorium dan

eksperimen virtual terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

Asam, Basa dan Garam

2. Terdapat pengaruh sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam

3. Terdapat interaksi antara pembelajaran kimia menggunakan Metode

STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan eksperimen

laboratorium dan eksperimen virtual dengan sikap ilmiah siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada materi Asam, Basa dan Garam

Prestasi

belajar

Sikap ilmiah

tinggi

Pembelajaran

Kimia

Menggunakan

Metode STAD

Eksperimen

laboratorium

Eksperimen

virtual

Sikap ilmiah

rendah

Sikap ilmiah

tinggi

Sikap ilmiah

rendah

Page 56: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jaten, pada kelas VII semester

ganjil Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2011.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap, dengan tahap-tahap sebagai

berikut :

a. Pembuatan Proposal Maret 2011-April 2011

b. Penelitian dan Pengambilan Data Juli 2011- Agustus 2011

c. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan

laporan September 2011

B. METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain faktorial 2 x 2.

Adapun bagan desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 9 :

Tabel 9. Desain Penelitian : Faktorial 2x2

Kelas Faktor A

(Metode Pembelajaran)

Faktor B (Sikap Ilmiah)

Tinggi (B1) Rendah (B2)

Eksperimen I STAD, Eksperimen

Laboratorium (A1)

A1B1 A1B2

Eksperimen II STAD, Eksperimen

Virtual (A2)

A2B1 A2B2

Keterangan :

A1 : Pembelajaran STAD menggunakan metode eksperimen laboratorium

A2 : Pembelajaran STAD menggunakan metode eksperimen virtual

B1 : Sikap ilmiah tinggi

B2 : Sikap ilmiah rendah

Page 57: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Langkah-langkah Penelitian

a. Memberikan angket sikap ilmiah siswa untuk diisi oleh siswa.

b. Memberikan perlakuan A1 berupa pembelajaran STAD menggunakan

eksperimen laboratorium pada kelas eksperimen I dan perlakuan A2 berupa

pembelajaran STAD menggunakan eksperimen virtual pada kelas

eksperimen II.

c. Memberikan tes (kognitif dan afektif) pada kelas eksperimen I dan kelompok

eksperimen II untuk mengukur rata-rata kemampuan setelah diberi perlakuan

A1 dan A2.

d. Mengolah dan menganalisis data penelitian

C. VARIABEL PENELITIAN

Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

a. Metode Pembelajaran STAD dengan Eksperimen Laboratorium

1. Definisi operasional : Metode pembelajaran STAD dengan eksperimen

yang dilaksanakan di laboratorium, dalam eksperimen laboratorium

terdapat kegiatan pembelajaran dan dapat pula digunakan untuk

mengungkapkan kebenaran ilmiah dan penerapannya.

2. Indikator : disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang ditentukan

Sebelumnya

b. Metode STAD dengan Eksperimen Virtual

1. Definisi operasional : Metode pembelajaran STAD dengan eksperimen

yang dilaksanakan di laboratorium virtual, dalam eksperimen

menggunakan perangkat komputer yang dapat menyimpan, memproses

dan menampilkan tulisan, gambar, gerakan dan suara yang bersifat

interaktif dengan siswa.

2. Indikator : disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang ditentukan

sebelumnya

Page 58: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Sikap Ilmiah

1. Definisi operasional : Sikap ilmiah dapat diartikan keinginan untuk

tahu, kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai, gagasan/pendapat, jujur,

objektif, untuk membuat keputusan setelah mendapatkan data-data

yang berkaitan dengan problemnya.

2. Indikator : skor angket sikap ilmiah

3. Pengukuran : Dibedakan menjadi kategori tinggi dan rendah.

Perbedaan kategori ini berdasarkan pada skor rata-rata kedua kelas.

Siswa dengan perolehan skor diatas/sama dengan rata-rata dimasukkan

dalam kategori tinggi, sedangkan siswa dengan perolehan skor

dibawah skor rata-rata dimasukkan dalam kategori rendah

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa mengenai

materi pokok asam, basa dan garam kelas VII SMP Negeri 1 Jaten.

a. Definisi operasional : segala sesuatu yang dapat dicapai atau hasil-hasil

yang maksimal dari usaha belajar atau hasil pekerjaan yang menyenangkan

hati yang diperoleh dengan ketelitian dalam belajar.

b. Indikator : nilai tes kognitif dan afektif

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester ganjil SMP

Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 6 kelas.

2. Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara cluster random

sampling yaitu menetapkan dua kelas dari 6 Kelas VII semester ganjil SMP

Negeri 1 Jaten secara acak yang memiliki kemampuan awal yang sama, diperoleh

sampel penelitian kelas VIIE sebagai kelas eksperimen I dan kelas VIIF kelas

eksperimen II.

Page 59: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode tes dan metode angket.

1. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data aspek kognitif pada

prestasi belajar siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Jaten semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Penilaian aspek

kognitif diperoleh langsung dari siswa dengan menggunakan tes bentuk objektif

yang diberikan sesudah proses pembelajaran.

2. Metode Angket

Metode angket dalam penelitian ini adalah angket aspek afektif untuk

mengukur prestasi afektif siswa dan angket sikap ilmiah untuk mengukur sikap

ilmiah siswa. Angket diisi langsung oleh siswa.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari penilaian kognitif dengan

menggunakan tes prestasi serta penilaian afektif dan sikap ilmiah siswa dengan

menggunakan angket.

1. Instrumen Penilaian Kognitif

Instrumen yang digunakan dalam penilaian aspek kognitif berupa soal-soal

obyektif materi Asam, Basa dan Garam. Perangkat tes yaitu tes obyektif yang

terdiri dari 38 butir soal dengan 4 alternatif jawaban. Jawaban yang benar diberi

skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya pembeda maka instrumen yang akan

dipakai dalam penelitian ini perlu diujicobakan terlebih dahulu kepada

sekelompok siswa yang telah menerima materi pokok Asam, Basa dan Garam.

Kelompok siswa tersebut adalah kelas VIIB.

a. Uji Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

atau tes melakukan fungsinya atau mengukur apa yang hendak diukur. Atau

dengan kata lain validitas adalah kecocokan antara alat ukur (tes) dengan sasaran

Page 60: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data yang valid pula.

Pada instrumen kognitif digunakan validitas isi yaitu kecocokan antara isi

alat ukur (isi) dengan sasaran ukur. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah

validitas yang diperoleh setelah melakukan penganalisaan, penelusuran, atau

pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut (Anas S,

2008:164). Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujiam validitas isi dapat

dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran

yang telah diajarkan. Uji validitas yang digunakan ada 2, yaitu :

1) Validitas isi

Untuk dapat mengetahui apakah secara isi, validitas instrumen memenuhi

syarat atau tidak dapat digunakan formula Gregory untuk melihat validitas isi

secara keseluruhan. Pada formula Gregorry diperlukan 2 orang panelis untuk

memeriksa kecocokan antara indikator dengan butir-butir instrument, dalam

bentuk menilai relevan atau kurang relevan masing-masing indikator butir bila

dicocokkan dengan butir-butirnya. Formula Gregory adalah sebagai berikut

Content Validity (CV) = 𝐷

𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

Dimana :

A = jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis

B = jumlah item yang kurang relevan menurut panelis I dan relevan

menurut panelis II

C = jumlah item yang relevan menurut panelis I dan yang kurang relevan

menurut panelis II

D = jumlah item yang relevan menurut kedua panelis

Kriteria yang digunakan adalah jika CV > 0,700 maka analisis dapat

dilanjutkan (Gregory, 2007:123).

Proses perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 20, diperoleh hasil

seperti pada Tabel 10.

Page 61: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 10. Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Kognitif

Jumlah Soal Panelis I Panelis II

Relevan Tidak relevan Relevan Tidak relevan

40 33 5 38 0

CV 0,868

Diperoleh CV sebesar 0,868 maka analisis dapat dilanjutkan.

2) Validitas item

Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas item adalah dengan

menggunakan rumus validitas korelasi point biserial (r pbis), yaitu :

r pbis = [𝑀𝑝− 𝑀𝑡]

𝑆𝑥

𝑝

𝑞

Keterangan :

r pbis = koefisien korelasi

Mp = rerata skor total dari sejumlah subjek yang menjawab benar pada item

Mt = rerata skor total seluruh peserta pada seluruh soal

p = proporsi peserta yang menjawab benar

q = proporsi peserta yang menjawab salah (q = p – 1)

Klasifikasi validitas item adalah sebagai berikut :

Kriteria item dinyatakan valid jika rxy > rtabel

Kriteria item dinyatakan tidak valid jika rxy ≤ rtabel

(Depdiknas, 2009:26)

Proses perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 23, diperoleh hasil

seperti pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kognitif

Jumlah Soal Kriteria

Valid Invalid

38 35 3

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalm taraf

ketepatan dan ketelitian hasil.

Page 62: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dengan suatu koefisien yang disebut

dengan koefisien reliabilitas atau r11 yang dinyatakan dalam suatu bilangan

koefisien antara 0 sampai 1,00. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Kuder-

Richardson (KR.20) sebagai berikut:

r11 = 𝑘

𝑘−1 1 −

𝑝 (1−𝑝)

(𝑆𝐷)2

Keterangan:

r11 : koefisien reliabilitas

k : jumlah item

(SD)2 : standar deviasi atau varian

p : proporsi siswa yang menjawab benar

(Depdiknas, 2009: 16)

Kriteria reliabilitas adalah jika nilai r11 lebih besar dari 0,70 maka tes

dinyatakan reliabel atau reliabilitasnya tinggi. (Anas S, 2008:241)

Proses perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 23, diperoleh koefisien

reliabilitas sebesar 0,822. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kognitif

memiliki reliabilitas tinggi.

c. Tingkat Kesukaran

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang

menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam bilangan indeks

yang disebut Tingkat Kesukaran (TK), yaitu bilangan yang merupakan hasil

perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban yang

seharusnya diperoleh dari suatu item. Untuk menghitung bilangan indeks

kesukaran suatu item digunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat Kesukaran (TK) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗 𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠

Klasifikasi tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,30 : soal tergolong sukar

0,31 – 0,70 : soal tergolong sedang

0,71 – 1,00 : soal tergolong mudah (Depdiknas, 2009: 9)

Page 63: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Proses perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 23, diperoleh hasil

seperti pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Kognitif

Jumlah Soal Kriteria

Mudah Sedang Sukar

35 12 20 2

d. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal yang dapat

membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan Taraf

pembeda suatu item adalah taraf sdan siswa yang tidak/kurang/belum menguasai

materi yang ditanyakan. Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga

dinyatakan dalam proporsi. Semakin tinggi daya pembeda soal berarti semakin

mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang telah memahami materi

dengan siswa yang belum memahami materi. Untuk mengetahui daya pembeda

soal bentuk pilihan ganda dapat digunakan rumus korelasi point biserial (r pbis),

yaitu:

r pbis = [𝑀𝑝− 𝑀𝑡]

𝑆𝑥

𝑝

𝑞

Keterangan :

r pbis = koefisien korelasi

Mp = rerata skor total dari sejumlah subjek yang menjawab benar pada item

yang ditentukan daya bedanya

Mt = rerata skor total seluruh peserta pada seluruh soal

p = proporsi peserta yang menjawab benar

q = proporsi peserta yang menjawab salah (q = p – 1)

Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut :

0,40 – 1,00 : soal diterima dengan baik

0,30 – 0,39 : soal diterima tetapi perlu diperbaiki

0,20 – 0,29 : soal diperbaiki

0,19 – 0,00 : soal tidak dipakai / dibuang (Depdiknas, 2009:11-12)

Page 64: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Proses perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 23, diperoleh hasil

seperti pada Tabel 13.

Tabel 13. Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kognitif

Jumlah

Soal

Kriteria

Dibuang Diperbaiki Diterima dan

diperbaiki

Baik

38 3 0 4 31

2. Instrumen Penilaian Afektif dan Sikap Ilmiah Siswa

Instrumen penilaian afektif dan sikap ilmiah siswa yang digunakan dalam

penelitian ini berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung

dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Responden atau siswa memberikan

jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang disediakan.

Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telang ditetapkan

sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan, siswa hanya dibenarkan dengan

memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Pemberian skor

untuk angket afektif dan sikap ilmiah ini digunakan skala 1 sampai 4.

Untuk item yang mengarah jawaban positif, pemberian skornya sebagai

berikut :

Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

Skor 3 untuk jawaban Setuju (S)

Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

Sedangkan untuk item yang mengarah jawaban negatif, pemberian skornya

sebagai berikut :

Skor 1 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

Skor 2 untuk jawaban Setuju (S)

Skor 3 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

Skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket. Ujicoba

Page 65: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

instrumen afektif diberikan di kelas VIIB dan instrumen sikap ilmiah di kelas

VIIIB.

a. Uji Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

atau tes melakukan fungsinya atau mengukur apa yang hendak diukur. Atau

dengan kata lain validitas adalah kecocokan antara alat ukur (tes) dengan sasaran

ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data yang valid pula.

Pada instrumen afektif dan sikap ilmiah digunakan validitas isi dan

validitas item.

1) Validitas isi

validitas isi yaitu kecocokan antara isi alat ukur (isi) dengan sasaran ukur.

Untuk dapat mengetahui apakah secara isi, validitas instrumen memenuhi syarat

atau tidak dapat digunakan formula Gregory untuk melihat validitas isi secara

keseluruhan. Pada formula Gregorry diperlukan 2 orang panelis untuk memeriksa

kecocokan antara indikator dengan butir-butir instrument, dalam bentuk menilai

relevan atau kurang relevan masing-masing indikator butir bila dicocokkan

dengan butir-butirnya. Formula Gregory adalah sebagai berikut

Content Validity (CV) = 𝐷

𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

Dimana :

A = jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis

B = jumlah item yang kurang relevan menurut panelis I dan relevan

menurut panelis II

C = jumlah item yang relevan menurut panelis I dan yang kurang relevan

menurut panelis II

D = jumlah item yang relevan menurut kedua panelis

Kriteria yang digunakan adalah jika CV > 0,700 maka analisis dapat

dilanjutkan (Gregory, 2007:123).

Proses perhitungan instrumen afektif dapat dilihat pada Lampiran 21,

diperoleh hasil seperti pada Tabel 14.

Page 66: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 14. Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Afektif

Jumlah Soal Panelis I Panelis II

Relevan Tidak relevan Relevan Tidak relevan

34 28 6 34 0

CV 0,824

Diperoleh CV sebesar 0,824 maka analisis dapat dilanjutkan.

Sedangkan proses perhitungan instrumen sikap ilmiah dapat dilihat pada

Lampiran 19, diperoleh hasil seperti pada Tabel 15.

Tabel 15. Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Sikap Ilmiah

Jumlah Soal Panelis I Panelis II

Relevan Tidak relevan Relevan Tidak relevan

40 33 7 40 0

CV 0,825

Diperoleh CV sebesar 0,825 maka analisis dapat dilanjutkan.

2) Validitas item

Teknik yang digunakan dalam validitas item adalah menggunakan rumus

korelasi product moment (r xy), yaitu :

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

xyr = koefisien validitas

X = skor butir item tertentu

Y = skor total

N = jumlah subyek

Kriteria pengujian:

Kriteria item dinyatakan valid jika rhitung ≥ rtabel .

(Anas S, 2008:181)

Proses perhitungan instrumen afektif dapat dilihat pada Lampiran 24,

diperoleh hasil seperti pada Tabel 16.

Page 67: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 16. Hasil Uji Validitas Item Instrumen Afektif

Jumlah Soal Kriteria

Valid Invalid

34 30 4

Sedangkan proses perhitungan instrumen sikap ilmiah dapat dilihat pada

Lampiran 22, diperoleh hasil seperti pada Tabel 17.

Tabel 17. Hasil Uji Validitas Item Instrumen Sikap Ilmiah

Jumlah Soal Kriteria

Valid Invalid

40 35 5

b. Uji Reliabilitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan

hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek

yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha

(digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0), yaitu sebagai

berikut:

2

t

2

i

ttS

S1

1n

nr

Keterangan:

r t : Koefisien reliabilitas suatu tes

n : Jumlah item

2

iS : Jumlah kuadrat S dari masing-masing item

S2

t : Kuadrat dari S total keseluruhan item

(Depdiknas, 2009:15-16)

Kriteria reliabilitas adalah jika nilai r11 lebih besar dari 0,70 maka tes

dinyatakan reliabel atau reliabilitasnya tinggi (Anas S, 2008:241).

Proses perhitungan instrumen afektif dapat dilihat pada lampiran 24,

diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,974. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

instrumen afektif memiliki reliabilitas tinggi.

Page 68: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Sedangkan proses perhitungan instrumen sikap ilmiah dapat dilihat pada

Lampiran 22, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,963. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa instrumen sikap ilmiah memiliki reliabilitas tinggi.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebagai uji prasyarat analisis dilakukan uji normalitas dan homogenitas.

Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis variansi

dua jalan dengan sel tidak sama.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini

berasal dari populasi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas

yang digunakan adalah metode Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program

SPSS Statistic 17.0. Prosedur uji normalitas dengan menggunakan metode

Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis nol (H0)

H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

2) Tingkat Signifikansi : = 0,05

3) Kriteria Uji

H0 diterima jika signifikansi > 0,05

H0 ditolak jika signifikansi < 0,05

(Singgih S, 2006: 154 -155)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu sampel

berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji

homogenitas yang digunakan adalah metode Levene Test dengan bantuan

program SPSS Statistic 17.0. Prosedur uji homogenitas dengan menggunakan

metode Levene Test adalah sebagai berikut :

Page 69: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

1) Menentukan hipotesis nol (H0)

H0 = sampel berasal dari populasi yang homogen (variansi sama)

H1 = sampel berasal dari populasi yang tidak homogen (variansi tidak

sama)

2) Tingkat Signifikansi : = 0,05

3) Kriteria Uji

Berdasarkan rata-rata (Based on Mean) :

H0 diterima jika signifikansi > 0,05

H0 ditolak jika signifikansi < 0,05

(Singgih S, 2006: 154)

c. Uji Keseimbangan (t-matching)

Uji keseimbangan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok sampel mempunyai kemampuan awal yang seimbang (sama)

sebelum diberi perlakuan yang berbeda. Dengan cara menguji rata-rata nilai

Tes Potensi Akademik (TPA) antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen

II. Dalam penelitian ini uji keseimbangan yang digunakan adalah metode

Independent Sample T-Test (Levene’s Test) dengan bantuan program SPSS

Statistic 17.0. Prosedur uji keseimbangan dengan menggunakan metode

Independent Sample T-Test (Levene’s Test) adalah sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis nol (H0)

H0 = sampel berasal dari populasi yang seimbang (kemampuan awal

sama)

H1 = sampel berasal dari populasi yang tidak seimbang (kemampuan

awal tidak sama)

2) Tingkat Signifikansi : = 0,05

3) Kriteria Uji

H0 diterima jika signifikansi > 0,05

H0 ditolak jika signifikansi < 0,05

(Hartono, 2010 : 159 – 160)

Page 70: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Pengujian Hipotesis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi

dua jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji signifikansi

efek dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi kedua variabel

bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis variansi dua jalan sel

tak sama menggunakan bantuan program SPSS Statistic 17.0 yaitu dengan

menggunakan menu pilihan General Linear Model-Univariate.

Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan yaitu:

1. Menentukan Hipotesis

1) H0A : Tidak ada perbedaan efek antara pembelajaran STAD disertai

metode eksperimen laboratorium dengan pembelajaran STAD disertai

metode eksperimen virtual terhadap prestasi belajar siswa.

H1A : Ada perbedaan efek antara pembelajaran STAD disertai metode

eksperimen laboratorium dengan pembelajaran STAD disertai metode

eksperimen virtual terhadap prestasi belajar siswa.

2) H0B : Tidak ada perbedaan efek antara sikap ilmiah tinggi dan sikap

ilmiah rendah terhadap prestasi belajar siswa.

H1B : Ada perbedaan efek antara sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah

rendah terhadap prestasi belajar siswa.

3) H0AB : Tidak ada interaksi antara pembelajaran STAD dan sikap ilmiah

terhadap prestasi belajar siswa.

H1AB : Ada interaksi pembelajaran STAD dan sikap ilmiah terhadap

prestasi belajar siswa.

2. Menentukan Taraf Signifikansi

α = 0,05

3. Komputasi

Notasi dan Tata Letak Data

B

A

B1

B2

A1 A1B1 A1B2

A2 A2B1 A2B2

Page 71: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Keterangan :

A1 : Pembelajaran STAD menggunakan metode eksperimen

laboratorium

A2 : Pembelajaran STAD menggunakan metode eksperimen virtual

B1 : Sikap ilmiah tinggi

B2 : Sikap ilmiah rendah

Tabel 18. Rangkuman analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber Variansi JK dK RK Fobs Sig.

Baris (A)

Kolom (B)

Interaksi (AB)

Galat

JKA

JKB

JKAB

JKG

RKA

RKB

RKAB

RKG

Fa

Fb

Fab

Total JKT - - -

4. Keputusan Uji :

Jika sign. > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak

Jika sign. < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima

Atau

Jika Fobs < Ftabel maka H0 diterima, H1 ditolak

Jika Fobs > Ftabel maka H0 ditolak, H1 diterima

(Hartono, 2010 : 177 – 190)

3. Uji Komparasi Ganda

Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil

analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji

lanjutan setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe.

Statistik Uji

1. Komparasi rataan tiap baris

Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel model pembelajaran

maka jika H0A ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar

baris. Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih baik cukup

dengan membandingkan besarnya rerata marginal dari masing-masing metode

Page 72: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pembelajaran. Jika rataan marginal melalui pembelajaran STAD disertai

metode eksperimen laboratorium lebih besar dari rataan marginal untuk

pembelajaran STAD disertai metode eksperimen virtual berarti melalui

pembelajaran STAD disertai metode eksperimen laboratorium dikatakan lebih

baik dibandingkan dengan pembelajaran STAD disertai metode eksperimen

virtual atau sebaliknya.

2. Komparasi rataan antar kolom

.j.i

2

.j.i

.j.i

n

1

n

1RKG

XXF

dengan daerah kritik DK = {F | F > (q-1)F qpN1,q:α }

3. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Fij-kj =

kjij

2kjij

n

1

n

1RKG

)XX(

dengan daerah kritik Dk = {Fij Fij.kj > (pq-1)F pqN1,:pqα }

4. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama

Fij-ik =

ikij

2ikij

n

1

n

1RKG

)XX(

dengan daerah kritik Dk = {Fij Fij.ik > (p-1)F pqN1,:pα }

(Budiyono, 2009: 215-217)

Page 73: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai sikap ilmiah siswa

dan nilai prestasi belajar siswa materi pokok Asam, Basa dan Garam.Prestasi

belajar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi aspek kognitif dan aspek

afektif.Data-data tersebut diambil dari kelas eksperimen I (metode STAD

menggunakan eksperimen laboratorium) dan kelas eksperimen II (metode STAD

menggunakan eksperimen virtual). Jumlah siswa yang dilibatkan pada penelitian

ini adalah 33 siswa dari kelas VIIE dan 32 siswa dari kelas VIIF SMP Negeri 1

Jaten tahun pelajaran 2011/2012. Untuk lebih jelasnya dibawah ini disajikan

deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel.

1. Sikap Ilmiah Siswa

Data nilai sikap ilmiah siswa diperoleh dengan cara angket. Angket yang

diberikan disusun berdasarkan indikator yang isinya mencakup aspek-aspek

yangmenunjukkan sikap ilmiah siswa seperti jujur, teliti/cermat, bertanggung

jawab, disiplin, rasa ingin tahu, terbuka, rendah hati, menghargai pendapat orang

lain, menyampaikan pendapat/ide, bekerja sama, kritis, tekun/tidak mudah putus

asa, berpikir positif (tidak berprasangka), keinginan untuk menemukan sesuatu

yang baru.

Data dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu nilai sama dengan atau

diatas rerata termasuk dalam kategori sikap ilmiah tinggi dan nilai dibawah rerata

termasuk kategori sikap ilmiah rendah. Rerata yang dimaksud merupakan rerata

hasil angket sikap ilmiah siswa untuk kedua kelas (kelas eksperimen I dan

eksperimen II).Nilai rerata yang didapat adalah 78.Pembagian kategori sikap

ilmiah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25.

Pada kelas yang diberi perlakuan dengan metode STAD menggunakan

eksperimen laboratorium, nilai sikap ilmiah tertinggi adalah 89 dan nilai sikap

Page 74: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

ilmiah terendah adalah 61.Jumlah siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi

berjumlah 22 siswa dan yang mempunyai sikap ilmiah rendah berjumlah 11 siswa.

Pada kelas yang diberi perlakuan dengan metode STAD menggunakan

eksperimen virtual, nilai sikap ilmiah tertinggi adalah 91dan nilai sikap ilmiah

terendah adalah 67.Jumlah siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi adalah 17

siswa dan yang mempunyai sikap ilmiah rendah adalah 15 siswa.

Untuk lebih dapat membandingkan nilai sikap ilmiah siswa pada kelas

yang diberi perlakuan dengan metode STAD menggunakan eksperimen

laboratorium dan virtual, maka kedua data tersebut dijadikan satu dalam sebuah

distribusi frekuensi seperti pada Tabel 19.

Tabel 19. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Sikap Ilmiah Siswa dengan

Metode STAD Menggunakan Eksperimen Laboratorium dan Virtual

Interval Nilai

Tengah

STAD-Laboratorium

Frekuensi

STAD-Virtual

Frekuensi

61 - 66 63.5 2 0

67 - 71 69 4 2

72 - 76 74 5 9

77 - 81 79 12 12

82 - 86 84 9 7

87 - 91 89 1 2

Jumlah 33 32

Selanjutnya sebagai perbandingan distribusi frekuensi data nilai sikapilmiah dari

kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada histogram pada Gambar 2.

Gambar 2.Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Data Nilai SikapIlmiah

Kelas STAD Laboratorium dan Kelas STAD Virtual

0

2

4

6

8

10

12

63.5 69 74 79 84 89

2

45

12

9

10

2

9

12

7

2Fre

kue

nsi

Nilai Sikap Ilmiah

STAD-Laboratorium

STAD-Virtual

Page 75: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2. Prestasi Belajar MateriPokokAsam, Basa dan Garam

Data prestasi belajar dalam penelitian ini meliputi aspek kognitif dan

aspek afektif siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam pada kelas

eksperimen I (STAD eksperimen laboratorium) dan kelas eksperimen II (STAD

eksperimen virtual).Prestasi belajar kognitif yang dimaksud merupakan nilai

ulangan.Sedangkan prestasi afektif merupakan nilai afektif yang diperoleh dari

hasil angket.Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan terhadap

kelasmemberikan rata-rata nilai yang berbeda.Data prestasi belajar dapat dilihat

pada Lampiran 26, sedangkan deskripsi data penelitian mengenai prestasi belajar

secara ringkas disajikan dalam Tabel 20.

Tabel 20. Rangkuman Deskripsi Data Penelitian

Jenis Penilaian Nilai Rerata

STAD Laboratorium STAD Virtual

Kognitif 80,2424 73,0312

Afektif 81,783 75,609

a. Nilai Kognitif Materi PokokAsam, Basa dan Garam

Pada kelas eksperimen I (STAD eksperimen laboratorium) nilai kognitif

tertinggi adalah 98 dan nilai kognitif terendah adalah 53.Sedangkan pada kelas

eksperimen II (STAD eksperimen virtual) nilai kognitif tertinggi adalah 94 dan

nilai kognitif terendah adalah 50.

Perbandingan distribusi frekuensi nilai kognitif siswa untuk kedua kelas

eksperimen pada materi Asam, Basa dan Garam disajikan dalam Tabel 21 dan

histogramnya dapat dilihat pada Gambar 3.

Tabel 21. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif Kelas STAD

Laboratorium dan Kelas STAD Virtual

Interval Nilai

Tengah

STAD-Laboratorium

Frekuensi

STAD-Virtual

Frekuensi

50 - 57 53.5 1 2

58 - 65 61.5 3 6

66 - 73 69.5 5 8

74 - 81 77.5 10 12

82 - 89 85.5 7 2

90 - 98 94 7 2

Jumlah 33 32

Page 76: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Gambar 3. Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif Kelas

STAD Laboratorium dan Kelas STAD Virtual

b. Nilai Afektif Materi PokokAsam, Basa dan Garam

Pada kelas eksperimen I (STAD eksperimen laboratorium) nilai afektif

tertinggi adalah 92 dan nilai kognitif terendah adalah 70.Sedangakan pada kelas

eksperimen II (STAD eksperimen virtual) nilai kognitif tertinggi adalah 91 dan

nilai kognitif terendah adalah 65.

Perbandingan distribusi frekuensi nilai kognitif siswa untuk kedua kelas

eksperimen pada materi Asam, Basa dan Garam disajikan dalam Tabel 22 dan

histogramnya dapat dilihat pada Gambar 4.

Tabel 22. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas STAD

Laboratorium dan Kelas STAD Virtual

Interval Nilai

Tengah

STAD-Laboratorium

Frekuensi

STAD-Virtual

Frekuensi

65 - 69,5 67.25 0 6

69,6 - 74,1 71.85 4 9

74,2 - 78,7 76.45 7 6

78,8 - 83,5 81.15 8 6

83,6 - 88,1 85.85 11 4

88,2 - 92,7 90.45 3 1

Jumlah 33 32

0

2

4

6

8

10

12

53.5 61.5 69.5 77.5 85.5 94

1

3

5

10

7 7

2

6

8

12

2 2

Fre

kue

nsi

Nilai Prestasi Belajar Kognitif

STAD-Laboratorium

STAD-Virtual

Page 77: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas

STAD Laboratorium dan Kelas STAD Virtual

Tabel 23. Perbandingan Persentase Aspek-Aspek Afektif Siswa

Aspek Afektif STAD-Eksperimen

Laboratorium (%)

STAD-Eksperimen

Virtual (%)

Minat 87,12 80,47

Sikap 82,58 71,99

Konsep Diri 75,5 67,58

Nilai 81,06 74,61

Moral 80,91 72,97

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Keseimbangan (t-matching)

Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui apakah keduakelompok

mempunyai kemampuan awal yang seimbang sebelum diberi perlakuanyang

berbeda.Yaitu antara kelas yang diberi perlakuan metode STAD menggunakan

eksperimen laboratorium dan metode STAD menggunakan eksperimen virtuil.

Uji keseimbangan diambil dari nilai Tes Potensi Akademik (TPA) yang

diadakan pada waktu penerimaan siswa baru kelas VII SMP Negeri 1 Jaten tahun

pelajaran 2011/2012. Untuk kelas VIIE (STAD eksperimen laboratorium) dengan

jumlah siswa 33 diperoleh rerata 47,9063 dengan variansi 39,249. Sedangkan

kelas VIIF (STAD eksperimen virtual) dengan jumlah siswa 32 diperoleh rerata

45,5152 dengan variansi 43,07.

Sebelum dilakukan uji keseimbangan dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas pada masing-masing kelas.Hasil uji normalitas dan uji homogenitas

0

2

4

6

8

10

12

67.25 71.85 76.45 81.15 85.85 90.45

0

4

78

11

3

6

9

6 6

4

1

Fre

kue

nsi

Nilai Prestasi Belajar Afektif

STAD-Laboratorium

STAD-Virtual

Page 78: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dapat dilihat pada Lampiran9 dan Lampiran 10.Pada uji normalitas utuk kedua

kelas diperoleh nilai sig. 0,200, maka dapat disimpulkan kedua kelas berdistribusi

normal.Pada uji homogenitas diperoleh nilai sig. 0,609, maka dapat disimpulkan

kedua kelas homogen.

Hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji Levene’s Test dapat

dilihat pada Lampiran 11. Dari hasil uji ini diperoleh sig. 0,737, karena nilai ini lebih

besar dari (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kelas VIIE (STAD

eksperimen laboratorium) dan kelas VIIF (STAD eksperimen virtual) mempunyai

rerata kemampuan awal yang sama atau kedua kelas tersebut dalam keadaan

seimbang.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu populasi

berdistribusi normal atau tidak, karena sebelum analisis variansi dilakukan, harus

dipastikan bahwa sampel berasal dari popolasi yang berdistribusi normal.Dalam

penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah metode Kolmogorov-Smirnov.

Hasil uji normalitas nilai kognitif dan afektif tercantum pada Lampiran 28 dan

29.Hasil uji normalitas terangkum pada Tabel 23 dan Tabel 24 berikut.

Tabel 24.Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Kognitif

Kelompok Siswa Sig. α Kesimpulan

A1 0,200 0,05 Normal

A2 0,200 0,05 Normal

A1 B1 0,200 0,05 Normal

A1 B2 0,200 0,05 Normal

A2 B1 0,200 0,05 Normal

A2 B2 0,200 0,05 Normal

B1 0,200 0,05 Normal

B2 0,200 0,05 Normal

Tabel 25.Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Afektif

Kelompok Siswa Sig. α Kesimpulan

A1 0,200 0,05 Normal

A2 0,200 0,05 Normal

A1 B1 0,200 0,05 Normal

A1 B2 0,200 0,05 Normal

A2 B1 0,200 0,05 Normal

Page 79: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

A2 B2 0,095 0,05 Normal

B1 0,200 0,05 Normal

B2 0,200 0,05 Normal

Keterangan :

A1 : Kelompok STAD Eksperimen Laboratorium

A2 : Kelompok STAD Eksperimen Virtual

B1 : Kelompok Sikap Ilmiah Tinggi

B2 : Kelompok Sikap Ilmiah Rendah

A1 B1 : Kelompok STAD Eksperimen Laboratorium - Sikap Ilmiah Tinggi

A1 B2 : Kelompok STAD Eksperimen Laboratorium - Sikap Ilmiah Rendah

A2 B1 : Kelompok STAD Eksperimen Virtual - Sikap Ilmiah Tinggi

A2 B2 : Kelompok STAD Eksperimen Virtual - Sikap Ilmiah Rendah

Tampak dari tabel-tabel tersebut bahwa nilai sig. lebih besar dari 0,05

dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel-sampel pada penelitian ini

berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis variansi selain

populasi normal adalah populasi harus homogen. Uji homogenitas bertujuan untuk

mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak.

Dalam penelitian ini uji homogenitas yang digunakan adalah metode Levene

Statistic.Hasil uji homogenitas nilai kognitif dan afektif ditinjau dari metode

pembelajaran, sikap ilmiah, dan seluruh sel tercantum dalam Lampiran 30 dan

lampiran 31.Ringkasan hasil uji homogenitas terangkum pada Tabel 25.

Tabel 26.Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Nilai Kognitif dan Afektif

Uji Homogenitas Ditinjau dari Sig. α Kesimpulan

Nilai Kognitif Metode Pembelajaran 0,557 0,05 Homogen

Sikap Ilmiah 0,645 0,05 Homogen

Antar Sel 0,901 0,05 Homogen

Nilai Afektif Metode Pembelajaran 0,509 0,05 Homogen

Sikap Ilmiah 0,937 0,05 Homogen

Antar Sel 0,665 0,05 Homogen

Page 80: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tampak dari tabel tersebut diperoleh nilai sig. yang lebih besar dari 0,05

maka dapat dsimpulkan bahwa sampel pada penelitian ini berasal dari populasi

yang homogen.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi DuaJ alan dengan Sel Tak Sama

Setelah prasyarat analisis terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan pengujian

hipotesis penelitian yaitu dengan analisis variansi (ANAVA) dua jalan dengan sel

tak sama.

a. Aspek Kognitif

Perhitungan analisis variansi nilai kognitif tercantum pada Lampiran

32.Adapun rangkuman hasil perhitungan disajikan pada Tabel 26 danTabel 27.

Tabel 27.Rerata dan Jumlah Rerata Nilai Kognitif

Metode Pembelajaran Sikap Ilmiah Total

Rerata Tinggi (B1) Rendah (B2)

STAD Eksperimen

Laboratorium (A1) 83,4091 73,9091 80,2424

STAD Eksperimen

Virtual (A2) 72,0588 74,1333 73,0312

Total Rerata 78,4615 74,0385 76,6923

Tabel 28.Rangkuman Analisis Variansi Nilai Kognitif

Sumber

Variansi

JK dK RK Fobs Fα Sig. α Keputusan

Baris

(A)

Kolom

(B)

Interaksi

(AB)

Galat

472,739

210,567

511,619

6564,902

1

1

1

61

472,739

210,567

511,619

107,621

4,393

1.957

4,754

4,00

4,00

4,00

0,040

0,167

0,033

0,05

0,05

0,05

H0A Ditolak

H0B Diterima

H0AB Ditolak

Total 390417 65

Corrected

Total

8105,846 64

Berdasarkan Tabel 27 menunjukkan bahwa :

1) H0A ditolak, karena sig. 0,040 < 0,05 dan Fobs = 4,393 > Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran STAD

Page 81: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

disertai metode eksperimen laboratorium dengan pembelajaran STAD

disertai metode eksperimen virtual terhadap prestasi belajarkognitif siswa

pada materi pokok Asam, Basa dan Garam.

2) H0B diterima, karena sig. 0,167 > 0,05 dan Fobs = 1,957 < Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh antara sikap ilmiah tinggi

dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi kognitif siswa pada materi

pokok Asam, Basa dan Garam.

3) H0AB ditolak, karena sig. 0,033 < 0,05 dan Fobs = 4,754 > Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti terdapat interaksi antara metode pembelajaran STAD dan sikap

ilmiah terhadap prestasi kognitif siswa pada materi pokok Asam, Basa dan

Garam.

b. Aspek Afektif

Perhitungan analisis variansi nilai afektif tercantum pada Lampiran

33.Adapun rangkuman hasil perhitungan disajikan pada Tabel 28 danTabel 29.

Tabel 29.Rerata dan Jumlah Rerata Nilai Afektif

Metode Pembelajaran Sikap Ilmiah Total

Rerata Tinggi (B1) Rendah (B2)

STAD Eksperimen Laboratorium

(A1)

84,0455 77,6364 81,9091

STAD Eksperimen Virtual

(A2)

78,4118 72,4667 75,6250

Total Rerata 81,5897 74,6538 78,8154

Tabel 30.Rangkuman Analisis Variansi Nilai Afektif

Sumber

Variansi

JK dK RK Fobs Fα Sig. α Keputusan

Baris

(A)

Kolom

(B)

Interaksi

(AB)

Galat

445,719

582,867

0,822

1969,351

1

1

1

61

445,719

582,867

0,822

32,284

13,806

18,054

0,025

4,00

4,00

4,00

0,00

0,00

0,874

0,05

0,05

0,05

H0A Ditolak

H0B Ditolak

H0AB Diterima

Total 406965 65

Corrected

Total

3193,785 64

Page 82: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdasarkan Tabel 29 menunjukkan bahwa :

1) H0A ditolak, karena sig. 0,00< 0,05 dan Fobs = 13,806 > Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti bahwa terdapatperbedaan pengaruh antara pembelajaran STAD

disertai metode eksperimen laboratorium dengan pembelajaran STAD

disertai metode eksperimen virtual terhadap prestasi afektif siswa.

2) H0B ditolak, karena sig. 0,00< 0,05 dan Fobs = 18,054 > Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara sikap ilmiah tinggi

dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi afektif siswa.

3) H0AB diterima, karena sig. 0,874 > 0,05 dan Fobs = 0,025 < Ftabel = 4,00.

Hal ini berarti bahwa tidak ada interaksi antara metode pembelajaran

STAD dan sikap ilmiah terhadap prestasi afektif siswa.

2. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan

Setelah dilakukan uji anava untuk Ho yang ditolak perlu dilakukan uji

lanjut anava untuk mengetahui bahwa perlakuan yang dikenakan pada suatu

kelompok akan menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada yang lainnya.

Pada penelitian uji lanjut anava dilakukan dengan metode Scheffe.Hasil uji lanjut

anava dapat dilihat pada Tabel 30.Untuk hasil uji lanjut anava selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 34.

a. Aspek Kognitif

Pada prestasi belajar kognitif menunjukkan bahwa H0A ditolak yang berarti

bahwa penggunaan metode pembelajaran STAD eksperimen laboratorium dan

STAD eksperimen virtual memberikan perbedaan prestasi belajar.Tetapi uji

komparasi ganda pasca anava antar baris tidak perlu dilakukan karena variabel

metode pembelajaran hanya mempunyai 2 nilai yaitu STAD eksperimen

laboratorium dan STAD eksperimen virtual. Oleh karena itu, meskipun dilakukan

ujikomparasi ganda pasca anava antar baris maka dapat dipastikan hipotesis

nolnya juga akan ditolak, sehingga uji komparasi ganda menjadi tidak berguna.

Untuk mengetahui metode pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan

membandingkan besarnya jumlah rerata dari masing-masing metode

pembelajaran.Besarnya jumlah rerata dapat dilihat pada Tabel 26.Dari jumlah

Page 83: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

rerata preatasi kognitif menunjukkan bahwa jumlah rerata metode STAD

eksperimen laboratorium lebih tinggi daripada jumlah rerata metode STAD

eksperimen virtual.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode STAD

eksperimen laboratorium menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada

metode STAD eksperimen virtual.

Selanjutnya pada prestasi belajar kognitif menunjukkan bahwa H0B

diterima yang berarti bahwa siswa yang dengan sikap ilmiah tinggi dan sikap

ilmiah rendah memiliki prestasi belajar yang tidak berbeda (sama).Oleh karena

H0B diterima maka tidak perlu dilakukan uji lanjut pasca anava.

Kemudian pada prestasi belajar kognitif menunjukkan bahwa H0AB ditolak

yang berarti bahwa terdapat interaksi antara metode pembelajaran STAD dan

sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif siswa. Untuk mengetahui bagaimana

interaksi metode pembelajaran STAD dan sikap ilmiah, maka perlu dilakukan uji

lanjut pasca anava antar sel pada kolom yang sama dan baris yang sama.

Rangkuman hasil uji lanjut pasca anava antar sel dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 31.Rangkuman Hasil Uji Lanjut Pasca Anava Antar Sel Nilai Kognitif

Sel Komparasi F Hitung F Tabel Kesimpulan

Kolom

yang sama

μA1B1 vs μ A2B1 11,480 12,00 Diterima

μA1B2 vs μ A2B2 0,0030 12,00 Diterima

Baris yang

sama

μA1B1 vs μ A1B2 6,1497 12,00 Diterima

μA2B1 vs μ A2B2 0,3187 12,00 Diterima

BerdasarkanTabel 30 dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

STAD eksperimen laboratorium dan STAD eksperimen virtual tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif pada

siswa dengan sikap ilmiah tinggi maupun rendah.Demikian juga siswa dengan

sikap ilmiah yang tinggi dan rendah tidak menunjukkan perbedaan yang

signifikan terhadap prestasi belajar kognitif pada penggunaan metode STAD

eksperimen laboratorium dan STAD eksperimen virtual. Hal ini berarti baik

penggunaan metode STAD eksperimen laboratorium dan STAD eksperimen

virtual, serta sikap ilmiah yang tinggi dan rendah akan memberikan pengaruh

yang sama terhadap prestasi belajar kognitif.

Page 84: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Sekalipun tidak memberikan perbedaan yang signifikan, namunsecara

umum jika dilihat berdasarkan rerata antar sel (Tabel 26) maka disimpulkan

bahwa metode STAD eksperimen laboratorium dengan sikap ilmiah tinggi

memberikan prestasi yang lebih tinggi daripada pada metode STAD eksperimen

laboratorium dengan sikap ilmiah rendah. Dengan kata lain metode STAD

eksperimen laboratorium cocok untuk siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi.

Sebaliknya pada metode STAD eksperimen virtual dengan sikap ilmiah rendah

memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada metode STAD eksperimen

virtual dengan sikap ilmiah tinggi. Dengan kata lain metode STAD eksperimen

virtual cocok untuk siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah.

b. Aspek Afektif

Pada prestasi belajar afektif menunjukkan bahwa H0A ditolak yang berarti

bahwa penggunaan metode pembelajaran STAD eksperimen laboratorium dan

STAD eksperimen virtual memberikan perbedaan prestasi belajar.Tetapi uji

komparasi ganda pasca anava antar baris tidak perlu dilakukan karena variabel

metode pembelajaran hanya mempunyai 2 nilai yaitu STAD eksperimen

laboratorium dan STAD eksperimen virtual. Oleh karena itu, meskipun dilakukan

uji komparasi ganda pasca anava antar baris maka dapat dipastikan hipotesis

nolnya juga akan ditolak, sehingga uji komparasi ganda menjadi tidak berguna.

Untuk mengetahui metode pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan

membandingkan besarnya jumlah rerata dari masing-masing metode

pembelajaran.Besarnya jumlah rerata dapat dilihat pada Tabel 28.Dari jumlah

rerata preatasi afektif menunjukkan bahwa jumlah rerata metode STAD

eksperimen laboratorium lebih tinggi daripada jumlah rerata metode STAD

eksperimen virtual.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode STAD

eksperimen laboratorium menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada

metode STAD eksperimen virtual.

Hal yang sama juga terjadi pada hasil H0B ditolak, maka tidak perlu

dilakukan uji komparasi ganda antar kolom, karena variabel sikap ilmiah hanya

meliputi 2 nilai yaitu sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah. Untuk

mengetahui prestasi belajar manakah yang lebih baik antara siswa yang memiliki

Page 85: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah, maka cukup dengan membandingkan

besarnya jumlah rerata dari masing-masing sikap ilmiah.Besarnya jumlah rerata

dapat dilihat pada Tabel 28.Dari jumlah rerata prestasi afektif tersebut

menunjukkan bahwa rerata siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi mempunyai

prestasi yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah

rendah.Sehingga dapat disimpulkan siswa yang mempunyai sikap ilmiah yang

tinggi menghasilkan prestasi belajar afektif yang lebih baik dibandingkan dengan

siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah.

Pada hipotesis ketiga diperoleh hasil H0AB diterima yang berati tidak

terdapat interaksi antara variabel metode pembelajaran STAD dan sikap ilmiah

terhadap prestasi belajar afektif siswa. Sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut

pasca anava antar sel pada kolom/baris yang sama. Tidak ada interaksi antara

metode pembalajaran STAD dan sikap ilmiah memberi arti bahwa apapun sikap

ilmiah yang dimiliki siswa (baik tinggi dan rendah) maka metode STAD

eksperimen laboratorium akan memberikan prestasi lebih tinggi dibandingkan

dengan metode STAD eksperimen virtual. Hal ini terjadi karena rerata prestasi

afektif siswa dengan metode STAD eksperimen laboratorium selalu lebih tinggi

dibandingkan dengan prestasi siswa dengan metode STAD eksperimen

virtual(Tabel 28). Demikian pula apapun metode STAD yang digunakan (baik

eksperimen laboratorium dan eksperimen virtual) maka siswa dengan sikap ilmiah

tinggi akan memberikan prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang memiliki sikap ilmiah rendah. Hal ini terjadi karena rerata prestasi afektif

siswa dengan sikap ilmiah tinggi selalu lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi

siswa dengan sikap ilmiah rendah (Tabel 28).

D. Pembahasan Hasil Analisis

Prestasi belajar kognitif yang dimaksud merupakan nilai

ulangan.Sedangkan prestasi afektif merupakan nilai afektif yang diperoleh dari

hasil mengisi angket.

Dari hasil uji hipotesis, untuk prestasi belajar kognitif diperoleh hasil

bahwa hipotesis pertama (H0A) ditolak, hipotesis kedua (H0B) diterima dan

Page 86: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

hipotesis ketiga (H0AB) ditolak.Sedangkan untuk prestasi belajar afektif diperoleh

hasil bahwa hipotesis pertama (H0A) ditolak, hipotesis kedua (H0B) ditolak dan

hipotesis ketiga (H0AB) diterima.

1. Hipotesis Pertama (H0A)

a. Prestasi Belajar Kognitif

Dari hasil anava dua jalan dengan sel tak sama untuk aspek kognitif

diketahui bahwa H0A ditolak, karena sig. 0,040 < 0,05 dan Fobs = 4,393 > Ftabel =

4,00. Hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran STAD

disertai metode eksperimen laboratorium dengan pembelajaran STAD disertai

metode eksperimen virtual terhadap prestasi belajar kognitif siswa pada materi

pokok Asam, Basa dan Garam. Dari jumlah rerata baris A1 = 80,2424 lebih besar

dari rerata baris A2 = 73,0312 menunjukkan bahwa metode pembelajaran STAD

eksperimen laboratorium menghasilkan prestasi belajar kognitif siswa yang lebih

baik daripada metode pembelajaran STAD eksperimen virtual pada materi Asam,

Basa dan Garam.

Prestasi belajar kognitif siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

STAD eksperimen laboratorium lebih tinggi daripada metode pembelajaran

STAD eksperimen virtual. Hal ini disebabkan karena materi Asam, Basa dan

Garam merupakan materi yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari,

sehingga dalam proses pembelajarannya diperlukan keterlibatan siswa untuk

menemukan suatu konsep, sehingga konsep yang ditemukan siswa akan bertahan

lama dan memberi kesan yang mendalam. Metode STAD adalah salah satu

metode pembelajaran kooperatif dimana siswa dibuat dalam kelompok-kelompok

belajar untuk saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi

pelajaran.Metode pembelajaran ini berpaham teori belajar konstruktivis yaitu

siswa berperan aktif untuk menemukan konsep pengetahuannya sendiri.

Sedangkan metode eksperimen laboratorium dapat memberi kesempatan kepada

siswa agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri, membuktikan dan

menarik kesimpulan sendiri tentang proses dan hasil percobaan itu(Mulyani S.

dan Johar P, 2001:136). Perpaduan metode pembelajaran STAD dan metode

Page 87: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

eksperimen laboratorium memungkinkan siswa sendiri yang membangun

pengetahuannya melalui pengalaman yang nyata dan dengan saling bekerjasama

dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran Asam, Basa dan Garam.

Sedangkan metode pembelajaran STAD eksperimen virtual merupakan metode

pembelajaran STAD yang dimodifikasi dengan metode eksperimen atau

percobaan secara virtual (dengan bantuan komputer).Metode pembelajaran STAD

eksperimen virtual menekankan siswa saling bekerjasama menemukan sendiri

pengetahuannya melalui eksperimen virtual tanpa harus mengalami pengalaman

yang riil.Jadi siswa hanya dapat menjelaskan suatu konsep berdasarkan

eksperimen yang mereka lakukan secara maya.Berbeda dengan eksperimen

laboratorium, eksperimen virtual hanya menyajikan simulasi percobaan melalui

program komputer, sehingga siswa tidak secara langsung mengalami sendiri

menemukan konsep pengetahuannya.Karena hal inilah yang menyebabkan

prestasi belajar kognitif pada kelas eksperimen laboratorium lebih tinggi

dibanding eksperimen virtual.Pada kelas eksperimen laboratorium siswa lebih

paham tentang konsep materi Asam, Basa dan Garam, karena mereka mengalami

sendiri secara riil atau nyata dan memberi kesan yang mendalam. Sedangkan pada

kelas eksperimen virtual siswa hanya mengamati simulasi tentang konsep materi

Asam, Basa dan Garam, sehingga konsep materi Asam, Basa dan Garam tidak

berkesan mendalam bagi siswa. Hal ini juga terlihat dari hasil diskusi maupun

kuis dari masing-masing kelas menunjukkan bahwa kelas dengan metode

pembelajaran STAD eksperimen virtual masih ditemukan jawaban-jawaban yang

kurang sesuai dengan konsep Asam, Basa dan Garam.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi karakteristik siswa SMP Negeri 1

Jaten sudah cukup aktif dan senang jika ada kegiatan percobaan.Oleh karena itu,

metode pembelajaran STAD eksprimen laboratorium memberikan prestasi belajar

yang lebih baik, karena dapat mendukung keaktifan dan kemandirian siswa.

b. Prestasi Belajar Afektif

Hasil dari perhitungan analisis anava dua jalan sel tak sama menunjukkan

bahwa H0A ditolak, karena sig. 0,000 < 0,05 dan Fobs = 13,806 > Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran

Page 88: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

STAD eksperimen laboratorium dengan metode pembelajaran STAD eksperimen

virtual terhadap prestasi afektif siswa. Dari jumlah rerata baris A1 = 81,9091 lebih

besar dari rerata baris A2 = 75,6250 menunjukkan bahwa metode pembelajaran

STAD eksperimen laboratorium menghasilkan prestasi belajar afektif siswa yang

lebih baik daripada metode pembelajaran STAD eksperimen virtual pada materi

Asam, Basa dan Garam.

Aspek afektif dalam pembelajaran ini mencakup watak perilaku yang

merupakan sifat-sifat dari individu seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan

moral.Untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal maka diperlukan minat

belajar yang tinggi pada materi Asam, Basa dan Garam.Oleh karena itu,

kompetensi siswa pada aspek afektif menjadi penunjang untuk mencapai

keberhasilan prestasi belajar pada aspek lainnya, yaitu aspek kognitif. Metode

pembelajaran STAD eksperimen laboratorium menghasilkan prestasi belajar

afektif yang lebih tinggi, karena siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga setiap siswa merasa terlibat langsung dalam proses

pembelajaran. Hal inilah yang dapat mengembangkan aspek afektif dalam diri

siswa.Dalam metode pembelajaran STAD eksperimen laboratorium menekankan

siswa menemukan konsep pengetahuannya sendiri dengan pengalaman yang

sesungguhnya dan dengan saling bekerjasama antar siswa.

Dari hasil observasi yang dilakukan juga terlihat bahwa siswa pada kelas

metode pembelajaran STAD eksperimen laboratorium mempunyai minat dan

antusias yang lebih besar terhadap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari

hasil angket prestasi afektif (Tabel 23) menunjukkan bahwa pada aspek afektif:

minat siswa sebesar 87,12%, sikap siswa sebesar 82,58%, konsep diri sebesar

75,5%, nilai sebesar 81,06%, dan moral siswa 80,91%. Sedangkan pada kelas

dengan metode STAD eksperimen virtual menunjukkan persentase yang lebih

kecil dibandingkan kelas dengan metode STAD eksperimen laboratorium. Pada

metode STAD eksperimen virtualdiperoleh minat siswa sebesar 80,47%, sikap

siswa sebesar 71,99%, konsep diri sebesar 67,58%, nilai sebesar 74,61%, dan

moral siswa 72,97%. Selain itu dari hasil diskusi masing-masing kelas

menunjukkan bahwa kelas dengan metode pembelajaran STAD eksperimen

Page 89: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

laboratorium mengerjakan soal-soal diskusi dengan jawaban lebih benar dan

dilakukan dengan sungguh-sungguh dibandingkan dengan kelas dengan metode

pembelajaran STAD eksperimen virtual.

2. Hipotesis Kedua (H0B)

a. Prestasi Belajar Kognitif

Hasil dari perhitungan analisis anava dua jalan sel tak sama menunjukkan

bahwa H0B diterima, karena sig. 0,167 > 0,05 dan Fobs = 1,957 < Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh antara sikap ilmiah tinggi dan sikap

ilmiah rendah terhadap prestasi kognitif siswa pada materi pokok Asam, Basa dan

Garam. Dari Tabel 26. Rerata dan Jumlah Rerata Nilai Kognitif terlihat bahwa

pada kelas dengan metode pembelajaran STAD eksperimen laboratorium, siswa

dengan sikap ilmiah tinggi memiliki prestasi kognitif yang lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Sebaliknya pada

kelas dengan metode pembelajaran STAD eksperimen virtual, siswa dengan sikap

ilmiah rendah memiliki prestasi kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan

siswa yang memilki sikap ilmiah tinggi. Dari hasil inilah yang menyebabkan sikap

ilmiah tinggi dan rendah tidak memberikan perbedaan prestasi belajar.Sekalipun

secara rerata marginal siswa dengan sikap ilmiah tinggi memiliki prestasi belajar

yang lebih tinggi daraipada siswa dengan sikap ilmiah rendah, namun perbedaan

reratanya tidak terlalu signifikan atau tidak beda jauh.

Menurut Bloom aspek kognitif siswa berkaitan dengan ingatan dan

kemampuan intelektual siswa.Terlebih lagi karakteristik materi Asam, Basa dan

Garam adalah hafalan dan konsep. Jadi siswa dengan daya ingat dan kemampuan

intelektual yang tinggi akan lebih mudah memahami materi Asam, Basa dan

Garam. Di sisi lain prestasi kognitif siswa tidak hanya dipengaruhi oleh sikap

ilmiah siwa, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal siswa antara lain daya

ingatdan kemampuan intelektual siswa. Siswa dengan sikap ilmiah tinggi belum

tentu memiliki daya ingat dan kemampuan intelektual yang tinggi pula, demikian

pula sebaliknya.Selain itu prestasi kognitif siswa juga dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain seperti bakat, minat, motivasi siswa dan lain sebagainya.Oleh karena

Page 90: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

itu, sikap ilmiah siswa tidak memberikan perbedaan pengaruh terhadap prestasi

kognitif siswa, karena dimungkinkan masih terdapat faktor-faktor lain yang

mempengaruhi prestasi kognitif siswa.

b. Prestasi Belajar Afektif

Hasil dari perhitungan analisis anava dua jalan sel tak sama menunjukkan

bahwaH0B ditolak, karena sig. 0,000 < 0,05 dan Fobs = 18,054 > Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara sikap ilmiah tinggi dan sikap

ilmiah rendah terhadap prestasi afektif siswa. Dari hasil rerata kolom dimana

rerata B1 = 81,5897 lebih tinggi dari rerata B2 = 74,6538, menunjukkan bahwa

siswa dengan sikap ilmiah tinggi memiliki prestasi afektif yang lebih baik

daripada siswa dengan sikap ilmiah rendah.

Siswa dengan sikap ilmiah tinggi akan memiliki rasa ingin tahu, rasa

kerjasama dan tanggungjawab yang tinggi pula. Hal ini memungkinkan siswa

dengan sikap ilmiah yang tinggi akan lebih aktif menggali sendiri konsep

pengetahuannya dan menganalisis hasil temuannya. Dari hasil pengamatan selama

proses pembelajaran, siswa dengan sikap ilmiah yang tinggi cenderung lebih aktif

bertanya, lebih cermat memperhatikan penjelasan guru, serta melakukan

percobaan dan diskusi dengan sunggu-sungguh. Oleh karena itu, siswa dengan

sikap ilmiah tinggi memiliki prestasiafektif yang lebih baik daripada siswa

dengan sikap ilmiah rendah.

3. Hipotesis Ketiga (H0AB)

a. Prestasi Belajar Kognitif

Hasil dari perhitungan analisis anava dua jalan sel tak sama menunjukkan

bahwaH0AB ditolak, karena sig. 0,033 < 0,05 dan Fobs = 4,754 > Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti terdapat interaksi antara metode pembelajaran STAD dan sikap ilmiah

terhadap prestasi kognitif siswa pada materi pokok Asam, Basa dan Garam.

Namun dari hasil uji lanjut pasca anava diperoleh hasil bahwa penggunaan metode

STAD eksperimen laboratorium dan STAD eksperimen virtual, serta sikap ilmiah

yang tinggi dan rendah akan memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi

belajar kognitif atau tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Tetapi jika ditinjau

Page 91: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dari rerata masing-masing sel terlihat interaksi antara metode pembelajaran

dengan sikap ilmiah siswa. Dari Tabel 26. terlihat bahwa metode STAD

eksperimen laboratorium cocok untuk siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi,

karena memberikan nilai kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang memiliki sikap ilmiah rendah. Sedangkan metode STAD eksperimen virtual

cocok untuk siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah, karena memberikan nilai

kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah

tinggi.Jadi dapat disimpulkan terjadi interaksi antara metode pembelajaran dengan

sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar kognitif siswa.

Menurut Ngalim Purwanto (2007:107) prestasi belajar siswa dipengaruhi

oleh faktor eksternal dan internal. Jadi prestasi yang dicapai siswa merupakan

hasil interaksi antara faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri

(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) siswa. Dalam penelitian

ini faktor internal yang berpengaruh adalah sikap ilmiah siswa, sedangkan faktor

eksternalnya adalah metode pembelajaran.

Metode pembelajaran dengan eksperimen laboratorium dapat melatih

siswa berpikir atau bertindak secara ilmiah (scientific thinking). Kerena itu sikap

ilmiah yang tinggi diperlukan dalam pelaksanaan eksperimen

laboratorium.Eksperimen laboratorium menuntut siswa untuk berpikir dan

bersikap secara ilmiah, karena dengan eksperimen laboratorium siswa benar-benar

mengalami sendiri menemukan kebenaran dari suatu teori sesuai dari hasil

percobaan mereka.Dengan demikian metode STAD eksperimen laboratorium

lebih cocok untuk siswa dengan sikap ilmiah tinggi.

Sedangkan eksperimen virtual hanya berisi simulasi serangkaian

percobaan, sehingga siswa tidak terlibat langsung melakukan percobaan. Karena

itu eksperimen virtual tidak diperlukan sikap ilmiah yang tinggi, sebab hasil

percobaan sudah diatur dalam program komputer. Eksperimen laboratorium lebih

mudah dioperasikan oleh siapapun, baik siswa dengan sikap ilmiah tinggi maupun

dengan sikap ilmiah rendah dapat mengoperasikannya, bahkan dapat dilakukan

secara berulang-ulang. Oleh karena itu, eksperimen virtual dapat menolong

meningkatkan prestasi siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Dengan

Page 92: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

demikian metode pembelajaran STAD eksperimen virtual lebih cocok untuk siswa

yang mempunyai sikap ilmiah yang rendah.

b. Prestasi Belajar Afektif

Hasil dari perhitungan analisis anava dua jalan sel tak sama menunjukkan

bahwa H0AB diterima, karena sig. 0,874 > 0,05 dan Fobs = 0,025 < Ftabel = 4,00. Hal

ini berarti bahwa tidak ada interaksi antara metode pembelajaran STAD dan sikap

ilmiah terhadap prestasi afektif siswa.

Baik pada eksperimen laboratorium maupun virtual peran sikap ilmiah

sangatdibutuhkan.Semakin tinggi sikap ilmiah siswa maka semakin tinggi pula

prestasi belajar yang dapat dicapainya.Sehingga apapun metode pembelajaran

yangdigunakan (eksperimen laboratorium dan virtual), maka siswa yang memiliki

sikap ilmiah tinggi akan memiliki prestasi belajaryang lebih baik daripada siswa

yang memiliki sikap ilmiah rendah. Sebaliknyaberapapun tingkat sikap ilmiah

siswa, baik tinggi maupun rendah, maka siswa yangmelakukan pembelajaran

dengan eksperimen laboratoriumakan memiliki prestasibelajar yang lebih baik

daripada dengan eksperimen virtual. Hal ini disebabkan karena metode

pembelajaran STAD eksperimen laboratorium dan sikap ilmiah yang tinggi dapat

mendorong siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,

metode pembelajaran STAD eksperimen laboratorium dan sikap ilmiah yang

tinggi akan memberikan prestasi belajar afektif yang lebih baik daripada metode

pembelajaran STAD eksperimen virtual dan sikap ilmiah rendah.

Page 93: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh metode pembelajaran STAD eksperimen laboratorium

dan STAD eksperimen virtual pada prestasi kognitif maupun afektif siswa

pada materi pokok Asam, Basa dan Garam, diperoleh Fobs = 4,393 > Ftabel

= 4,00 sedangkan prestasi afektif diperoleh Fobs = 13,806 > Ftabel = 4,00,

sehingga metode STAD eksperimen laboratorium (rerata kognitif =

80,2424, afektif = 81,9091) memberikan prestasi belajar yang lebih baik

daripada metode STAD eksperimen virtual (rerata kognitif = 73,0312,

afektif = 75,6250)

2. Tidak terdapat pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah

terhadap prestasi kognitif siswa pada materi pokok Asam, Basa dan

Garam, diperoleh Fobs = 1,957 < Ftabel = 4,00. Sedangkan untuk prestasi

afektif diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pengaruh sikap ilmiah

tinggi dan sikap ilmiah rendah, diperoleh Fobs = 18,054 > Ftabel = 4,00.

3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran STAD dan sikap ilmiah

terhadap prestasi kognitif siswa pada materi pokok Asam, Basa dan

Garam, diperoleh Fobs = 4,754 > Ftabel = 4,00. Sedangkan untuk prestasi

afektif diperoleh hasil bahwa tidak terdapat interaksi antara metode

pembelajaran STAD dan sikap ilmiah terhadap prestasi afektif siswa,

diperoleh Fobs = 0,025 < Ftabel = 4,00.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya

dan dapat digunakan untuk upaya bersama antara guru, siswa serta

Page 94: PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STAD · Pendidikan Program Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... Skripsi .Surakarta ... Penelitian ini menggunakan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

penyelenggara sekolah agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan

kualitas hasil belajar secara maksimal.

2. Implikasi Praktis

a. Pembelajaran kimia pada materi pokok Asam, Basa dan Garam dapat

dilakukan dengan metode pembelajaran STAD disertai eksperimen

laboratorium, karena dapat mendorong siswa menemukan sendiri

pengetahuannya melalui pengalaman yang nyata dan dapat meningkatkan

kerjasama antar siswa.

b. Perlu adanya upaya peningkatan sikap ilmiah siswa karena sikap ilmiah

siswa secara tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi afektif siswa

pada materi pokok Asam, Basa dan Garam.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi maka dapat dikemukakan saran

sebagai berikut :

1. Guru hendaknya menggunakan metode pembalajaran STAD disertai

eksperimen laboratorium pada materi pokok Asam, Basa dan Garam

karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menemukan konsep

pengetahuanya sendiri dengan saling bekerjasama antar siswa, sehingga

siswa akan lebih paham tentang materi Asam, Basa dan Garam.

2. Dalam proses pembelajaran kimia hendaknya memperhatikan sikap ilmiah

siswa dan sebaiknya siswa terus dirangsang untuk memiliki sikap ilmiah

tinggi, misalnya dengan menumbuhkan keingintahuan siswa melalui

apersepsi seputar fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode pembelajaran

STAD eksperimen laboratorium dan STAD eksperimen virtual dengan

memperhatikan berbagai aspek faktor internal maupun faktor eksternal

lainnya guna mengetahui pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.