PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Studi...
Transcript of PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Studi...
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATlKA SISWA
(Studi Eksperimen di SMP Muhammadiyah 19 Sawangan Depok)
Disusun Oleh :
DWIRIYANTO
102017023980
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATlKA
FAKULTAS lLMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H / 2007 M
ABSTRAK
D\VI RIYANTO, Pembelajaran Berbasis f\.1asulah dalam f\.1eningkatkanHasil Belajar Matematika Siswa (Studi Eksperimen di SMP Muhammadiyah 19Sawangan Depok): Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas llmuTarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta~ !\1ei2007.
Pene!it'ian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasilbelajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah,dan apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaranberbasis masalah lebih tinggi Qibandingkan dengan siswa yang meng~yna~.an
pembelajaran konvensional. Untuk menjawab permasalahan inj Qil*\1~'ln
penelitian eksperimental (eksperimen semu) di SMP MUhammadiyah \9 paclasemester genap tahun ajaran 2006/2007. Pengambilan sampel dalam penelitian initidak diambil secara acak, dimana sampel diambil dari seluruh siswa kdas Vll!yang terdiri dari dua kelas, kelas.VIIl.1 (Kelompok Eksperimen) dan kelas VIl1.2(Kelompok Kontro!) yang masing';lnasing kelas bCljumlah25 orang~ sampel inidinamakan sampel purposif. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan ujit. dengan terlebih dahulu datanya telah berdistribusi normal dan homogen. Hasilpenelitian menggungkapkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar matematikasiswa dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah, dan peningkatanhasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah!ebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajarankonvensional.
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah dan Hasil Be!ajar
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELMAR MATEMATIKA SISWA, yang disusun
oleh DWI RIYANTO Nomor Induk Mahasiswa: 102017023980, Jurusan Pendidikan
Matematika telah melalui bimbingan dinyatakan syah sebagai karya i1miah yang
berhak untuk diujikan pacta sictang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan
fakultas.
Jakarta, Mei 2007
Yang Mengesahkan
Pembimbing I
R. Bambang Aryan S. M.PdNIP 131 974 684
Pembimbing II
LEMBARPENGESAHAN
Skripsi berjudul:"Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan HasHBelajar Matematika Siswa" diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan(FlTK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan luIus dalammunaqasyah pada, 18 juni 2007 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika.
Jakarta, Juni 2007
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua panitia (Ketua Jurusan Pendidikan Matematika)Tanggal Tanda Tangan
Maifalinda Fatra, M.PdNIP. 150277 129
Sekertaris (Sekertaris Jurusan Pendididikan Matematika)
Otong Snhvanto, M.SiNIP. 150 293 239
..............::~
Penguji I
Dra. Sri MurianaNIP. 130 096 534
Penguji II
Maifalinda Fatra, M.PdNIP. 150277 129
Mengetahui:
Dek~n,S/
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH
Yang bertanda tanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Riyanto
NIM
Jurusan/Semester
Angkatan
Alamat
: 1020 I7023980
: Pendidikan Matematikal X (Sepuluh)
: 2002
JI. Abdul Wahab RT. 03 RW 05 No. 59 Kel. Kedaung
Kec. Sawangan - Kota Depok
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Pembelajaran Berbasis Masaiah Dalam Meningkaikan
Hasil Belajar Matematika Siswa adalah benar hasil kGlya sendiri di bawah bimbingan
Dosen:
Nama
NIP
Dosen Jurusan
Nama
NIP
Dosen Jurusan
: R. Bambang Aryan S. M. Pd
: 131 974 684
: Pendidikan Matematika
: Otong Suhyanto, M.Si
: 150293239
: Pendidikan Matematika
Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 28 Mei 2007
Yang Menyatakan
Dwi Riyanlo
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil 'alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. Tuhan semesta alam atas nikmat dan anugrahNya-Iah, penulis
akhimya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Tiada kata yang dapat penulis torehkan lagi, melainkan hanya ucapan
terima kasih yang tiada terkira atas bimbingan, dorongan dan masukan-masukan
positif atas skrpsi ini, lebih khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas I1mu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M. Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si. Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
dan juga merangkap sebagai pembimbing II, yang telah membimbing serta
memberi masukan yang sangat berharga bagi penulis.
4. Bapak R. Bambang Aryan S, M.Pd. sebagai Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang bapak dan ibu
berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT. Amin.
6. Bapak Drs. Noor Effendi, Kepala SMP Muhammadiyah 19 Sawangan,
Bapak Mansur Am.Pd. Guru pamong kelas VIII, dan seluruh dewan guru
serta karyawan SMP Muhammadiyah 19 Sawangan yang telah
memperkenankan penulis melakukkan penelitian dan memberikan segala
fasilitas yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ibunda Syatiem dan Ayahanda
Anisan, yang tak henti-henti mendo'akanku, kakaku Ismail dan Surati,
adik-adikku : Jamal dan Izar, serta saudara-saudaraku yang telah memberi
l11otivasi, bantuan moril maupun materil.
8. Sahabat-sahabat terbaikku, Agus, Sule (The Trio Kwek-Kwek) dan Andri
(The Team Gegana) yang telah memberi motivasi tuk tetap istiqomah, aku
akan ingat jasa kaHan.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2002 : Ramlah, Rosi, Fei, Chy,
Khusyairi, Buhchori, Aef, Dodi, Ipul, liq, Ami, Athi dan seluruh teman
teman angkatan 2002 yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih alas kebersamaan dalam berjuang melewati hari-hari kuHah
yang penuh suka dan duka.
10. Kakak-kakak terbaikku: Bang Amir, Asep, Deden, Rahmat dan semuanya
yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah
mudahan bantuan, bimbingan, arahan, dan"<!o'a yang telah diberikan menjadi
amal shaleh dan diterima oleh allah SWT. Serta balasan yang berlipat ganda,
amino Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis kJllIsusnya dan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan umumnya.
Jakarta, Mei 2007
Penulis
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR .
DAFTARISI ,....................... III
DAFfARTABEL.............................................................................................. v
DAFfARGAMBAR......................................................................................... vii
DAFfARLAMPlRAN VIII
BAB I : PENDAHULUAN .
A. Latar belakang Masalah .
B. Identifikasi Masalah 4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5
D. Manfaat Penelitian 5
E. Tujuan Penelitian 6
BAB II : KAJIAN TEORl, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 7
A. K~ian Teori 7
I. Pembelajaran Berbasis Masalah 7
a. Pengeltian Masalah 7
b. Belajar Berbasis Masalah 8
c. Pembelajaran Berbasis Masalah 10
2. Hasil Belajar 16
a. Pengertian Belajar 16
b. Pengertian Matematika 18
c. Pengertian.Hasil Belajar Matematika 19
3. Konsep Banglln RlIang Sisi Lengkung 21
B. Kerangka Bertikir 29
C. Pengajllan Hipotesis 30
BAB III : METODE PENELmAN 31
A. Tempat dan Waktu penelitian 31
B. Populasi dan Sampel 31
C. Metode Penelitian 31
D. Teknik Pengumpulan Data 32
E. Teknik Analisis Data 35
F. Hipotesis Statistika 37
BAB IV : HASIL PENELmAN 38
A. Deskripsi Data 38
B. Pengujian Prasyarat Analisis 42
C. Pengujian Hipotesis 46
D. Interpretasi Data 48
BABV : KESIMPULAN DAN SARAN .
A. Kesimpulan .
B. Saran .
DAFrARPUSTAKA .
LAMPIRAN - LAMPIRAN ; .
50
50
50
51
53
DAFTAR TABEL
Tabel Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasi Masalah 12
Tabel 2 Desain Penelitian 32
Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Tes AwaI/Pre-tes)
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 38
Tabel 4 Nilai Hasil Belajar Sesudah Perlakuan (Tes Akhir/Pos-tes)
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 39
Tabel 5 Gain Nilai Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol 40
Tabel 6 Uji Normalitas Nilai Tes Awal Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol 42
Tabel 7 Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol 43
Tabel 8 Uji Nonnalitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 44
Tabel 9 Uji Homogenitas Nilai Tes Awal Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol 44
Tabel 10 Uji Homogenitas Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol 45
Tabel II Uji Homogenitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 45
Tabel 12 Uji t Tes Awal Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 47
Tabel 13 Uji t Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol 47
Tabel 14 Uji t Gain Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Ekspcrimen
dan Kclompok Kontrol 48
TabeJ J5 Kisi-kisi Instrumcn PeneJitian 53
TabeJ 16 Perhitungan Uji VaJiditas lnstrumen PeneJitian 54
Tabel 17 Perhitungan Reliabilitas, Daya Beda, dan Indeks Kesukaran
Instrumen PeneIitian " ..... """".""""""""' .."""""""""",,.,,"" .." """ 55
Tabel 18 Perhitungan Nilai Hasil Belajar Sebelum Perlakuan
(Tes AwaIlPre-tes) Kelompok Eksperimen """".""""""""""."""",, 87
Tabel 19 Perhitungan Nilai 1·lasil Belajar Sebelum Perlakuan
(Tes AwaIlPre-tes) Kelompok Kontrol """".""""""""""""""""""" 88
Tabel 20 Perhitungan Nilai Hasil Belajar Sesudah Perlakuan
(Tes AkhirlPos-tes) Kelompok Eksperimen """""""""""".""""""" 89
Tabel 21 Perhitungan Nilai Hasil Bel1(jar Sesudah Perlakuan
(Tes Akhir/Pos-tes) Kelompok Kontrol """"""'''''''''''''''''''''''''''''''''' 90
Tabel 22 Perhitungan Gain Nilai Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol..."." .""""""."""". ""."""'""""""."""."""". 91
Tabel 23 Perhitungan Uji Normalitas Nilai Tes Awal Kelompok Eksperimen". 94
Tabel 24 Perhitungan Uji Normalitas Nilai Tes Awal Kelompok Kontrol .".". 97
Tabel 25 Perhitungan Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen". 100
Tabel 26 Perhitungan Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelompok Kontrol ."". 103
Tabel 27 Perhitungan Uji Normalitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok Eksperimen "'"'''' .""""".""""""""",,,,,,,.,,.""""""""",,,. I06
Tabel 28 Perhitungan Uji Normalitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok KontroI """""."."""""""".""""""""""""""""""",,""". I09
Tabel 29 Tabel Nilai r Product Moment """"'''''''''''''''''''''".".""""..."""",,,,,. 115
Tabel 30 Tabel Uji Lillifors "".""""""."."".""""""""."."""""."""""."",," 116
Tabel 31 Tabel Distribusi Normal """.".." "".." """ "".." .." " 117
Tabel 32 Tabel Distribusi F." ""." "".""" "" """ """ "" 118
Tabel 33 Tabel Distribusi t .."" .." .."""""...."""."." "" "." ""."..."".,, 120
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Perhitungan Uji Normalitas Nilai Gain Tcs Awal dan Tes Akhir
Kelompok Kontrol 107
Pcrhitungan Uji Homogenitas 110
Perhitungan Uji Hipotesis 112
Lampiran Nilai r Product Moment 115
Lampiran Uji Lillifors 116
Lampiran Distribusi Normal 117
Lampiran Distribusi F 118
Lampiran Distribusi t 120
Surat Keteranagan Bimbingan Skripsi 121
Surat Keteranagan Izin Penelitian 122
Surat Keteranagan Penelitian dari Sekolah 123
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
terlebih pada masa kini pendidikan merupakan sebuah kebutuhan utama bagi
manusia. Oalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting
untuk menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa. serta untuk
mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Hal ini senada dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional, yang berbunyi:
"Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, bedlmu, cakap kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab1
Tujuan pendidikan merupakan suatu gambaran falsafah atau pandangan
hidup manusia, baik perorangan maupun kelompok. Menurut UNESCO, tujuan
pendidikan harus memperhatikan beberapa nilai antara lain:
1. Otonomi; memberikan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan kepada
individu maupun kelompok untuk mendapatkan hidup mandiri dan idup
bersama dalam kehidupan yang lebih baik.
2. Equity (keadilan); bahwa tujuan pendidikan harus memberi kesempatan
kepada seluruh warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalal11
kehidupan berbudaya dan kehidupan ekonol11i dengan l11emberikan dasar
yang sama.
IUndang-undang Rcpubli]"; Indonesia No. 20 Tahull 2003. I'cnLang Sistem PcndidikannasinnaL Bab II Pasat I!. h. 6
i\
2
3. Survival; bahwa dengan pendidikan akan menjamin pewaris kebudayaan
dari suatu generasi kepada generasi berikutnya.2
Tujuan pendidikan ialah orientasi yang dipilih dalam membimbing peserta
didiknya. Pemilihan merupakan proses penilaian. Karenanya, pendidik telah
menentukan pilihannya, sesungguhnya ia telah mengutamakan sebagian nilai dan
sebagian yang lain. Dengan demikian, pada dasamya lUjuan pendidikan
merupakan kristalisasi nilai-nilai.
Perkembangan dunia pendidikan berkembang dengan pesat seiring dengan
perkembangan zaman. Perkembangan tersebut diwamai dengan adanya berbagai
perubahan di segala aspek kehidupan, dimulai dari kurikulum sampai dengan
metode pengajaran. Hal ini diharapkan dapat membantu perbaikan dan
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah salU disiplin ilmu yang dipelajari di seluruh jenjang pendidikan dan
memiliki peranan' penting dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah
matematika. Matematika sekolah adalah matematika yang diiUarkan di sekolah,
yaitu matematika yang diajarkan dipendidikan dasar dan pendidikan menengah.3
Matematika sekolah tediri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna
menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta
berpandu dari pendidikan IPTEK.
Tujuan umum diberikan matematika sekolah :
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di
dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efesien
dan etektit:
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai
ilmu:
2 Burhanudin Salam, Pengantar Pedagogiik. (Jakarta: Rineka Cipta. 1997). h. 11-12., Emlann Suhcrrnan, cUll. ,)"a1egi Pemhelajaran A4alemalika KOl71emporer.
(banJung:JICA-tJPI, 2(03), h. 55-654 Ismail cLaL Kapt/a /)'e/ekla Pemhelajaran Alatematika, (Jakarta: Universitas Tcrbuka.
2(00). h. 1.15
3
Guru sebagai salah satu perancang kegiatan dalam pembelajaran
matematika sekolah tentunya harus merujuk pada penciptaan/penataan kondisi
dan situasi lingkungan sekolah yang mengarah terciptanya suasana belajar yang
optimal bagi siswanya. Secara umum pembelajaran matematika di sekolah
dikatakan berhasil jika siswa dapat belajar secara optimal dan tercapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, dalam kondisi dan situasi Iingkungan kelas/sekolah
yang disengaja diciptakan guru.
Sebagai guru yang kompeten dibidangnya maka ia harus dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut :
I) Mampu mengidentitikasi siswa didik
2) Mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran matematika
3) Mampu mengembangkan materi pembelajaran matematika
4) Mampu mengembangkan metode, media dan sumber belajar
5) Mampu menentukan strategi pembelajaran
6) Memiliki keterampilan dasar-dasar pembelajaran matematika
Model pengajaran dibedakan dari istilah strategi pengajaran, metode
pengajaran atau prinsip pengajaran. Istilah model penganjaran mempunyai makna
yang lebih luas dari pada suatu strategi, metode atau prosedur. Istilah model
pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau
model tertentu yaitu : rasional teoritik yang logis disusun oleh penciptanya, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, tingkh laku mengajar yang diperlukan agar
model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil dan lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Kita telah melihat bersama bahwa paradigma pengajaran matematika pada
realitanya hingga saat ini masih menggunakan pendekatan tradisional
(konvensional) yang menekankan proses drill dan practic, proseduran serta
penggunaan rumus dan algoritma sehingga siswa dilatih mengerjakan soal seperti
rnekanik atau mesin. Konsekuensinya bila mereka diberi soal berbeda dengan soal
latihan. rnereka akan rnembuat kesalahan atau error seperti komputer.
Pengembangan variasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru tentu saja
tidak sembarangan. tetapi ada tujuan yang hendak dicapai, yaitu meningkatkan
4
dan memelihara perhatian anak didik terhadap proses pembelajaran, memberikan
sikap positif terhadap guru dan sekolah, memberi kemungkinan pilihan dan
fasilitas belajar individual, dan mendorong anak didik untuk belajar.5 Oleh karena
itu dibutuhkan suatu pembelajaran matematika yang dapat mendobrak semua
paradigma lama, salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah.
Model pembelajaran berbasis masalah, menggunakan metode kelompok
dimana siswa berkerja sarna memecahkan suatu masalah yang telah disepakati
oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran
tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur
pemecahan masalah dan berpikir kritis. Pembel~aran dan pengajaran yang
mengaitkan antara yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dituntut
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan. Dengan pembelajaran seperti ini proses pembelajaran akan
lebih kongkrit, realistis, aktual dan nyata.
B. Identifikasi Masalah
Dari penjelasan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa
masalah yang timbul, antara lain :
I. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat
mempengaruhi hasil belajar matematika siswa?
2. Apakah hasil belajar dengan penggunaan model pembelajaran berbasis/
masalah berbeda dengan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensioal?
3. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa ?
Tertarik pada permasalahan yang terjadi seperti yang telah diungkapkan di
atas, penulis mencoba melakukan pengkajian yang berdasarkan penelitian
terhadap pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan hasil belajar
5 Syaiful Bahri Djamarah dan i\sW<ln Zaino ,)'rralegi 8eh~iar Jlel1g(?iar. ('/abu1a: RilH:kaCipta. 20(2), eeL Kc-2. h. 3
5
matematika slswa. Sehingga dengan demikian penulis memilih judul :
.. Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa n.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan mengingat permasalahan yang cukup
luas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah akan dibatasi pada :
I. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 19
Sawangan Depok.
2. Pokok bahasan yang akan dijadikan penelitian adalah bangun ruang sisi
lengkung.
3. Hasil belajar dibatasi hanya pada aspek kognitif yang diambil pada
instrumen penelitian yang dibuat oleh penulis setelah memberikan materi
dengal] pembelajaran berbasis masalah.
Melalui pembatasan masalah di atas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: " Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 19 pada pokok bahasan
bangun ruang sisi lengkung.? ".
D. Manfaat PeneHtian
Adapun manfaat penelilian ini diantaranya adalah:
I. Manfaatnya bagi penulis adalah dari hasil penelitian ini penulis dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat memberikan
sumbangsih terhadap khazanah ilmu pengetahuan.
2. Manfaatnya bagi siswa adalah dapat menumbuhkan motivasi belajar
matematika, mengatasi kesulitan dan kejenuhan dalam belajar matematika,
menjadikan siswa cerdas berlogika, melatih dan mengembangkan
kreaktifitas berfikir selia keterampilan pemecahan masalah.
3. Manlaatnya bagi guru adalah dapat mereformasi proses pembelajaran yang
selama ini masih menerapkan metode dan strategi pembelajaran
6
matematika yang masih konvensional menjadi proses yang menyenangkan
dan mengasikkan yang membuat siswa aktif dan kreatif.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka kegiatan
penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar
dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
7
BABII
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERl'lKlR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. I'embelajaran Berbasis Masalah
a. Pengertian Masalah
Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang
untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus
dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika masalah diberikan kepada seorang anak
dan ternyata anak tersebut dapat mengetahui cara penyelesaikannya dengan benar
maka soal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai masalah.!
Berbagai macam persoalan dapat kita temukan dalam kehidupan sehari
hari, tetapi tidak semua persoalan yang kita hadapi dapat dikatakan masalah.
Menurut Hayes dan Mayer, kita menghadapi masalah ketika kita menghadapi
adanya kesenjangan antara dimana kita sekarang dan kemana yang kita inginkan,
tetapi kita tidak tahu bagaimana menjembati kesenjangan itu. Posamentier dan
Stepelmen mendukung pendapat tersebut dengan menyatakan bahwa masalah
adalah suatu situasi dimana ada sesuatu yang kita tuju dan inginkan, tetapi tidak
tahu bagaimana mendapatkannya atau mencapainya agar sampai pada tujuan atau
keinginan.2
Dari beberapa pendapat tentang pengertian masalah, didapat kesimpulan
bahwa yang dimaksud sebagai masalah seseorang adalah suatu situasi yang sesuai
dengan tahap perkembangan mentalnya, memiliki pengetahuan prasyarat tentang
situasi tersebut dan dapat diselesaikan tanpa menggunakan algoritma yang rutin.
1 Errnann Suhcrman, et.a!. ,')'/oleg; eembelajaran Sraleg; Pembe/ajumll ,llatelJla/ikaJ...'onlemporer. (banuung:.IICA-UPL 20(3). h. 92
:: Nani Ratna Ningsih. "i\!engem!J(mgkan I\.emampuan Bel'pik;,' AfaleJ1J(J(ika ,')';\/{/ A/e/alu;Pemhelqjara!1 Berhasis lHasa/alI ", Tcsis Pascasarjuni1 UPI Bandung, (Jakarta: I\>rrustakaanPascasal:jana. 2003), h. 10. La.
8
b. Bclajar Bcrbasis Masalah
Bel~iar berbasis masalah (Problem Based Learning), yang dikemukan oleh
Browns merupakan suatu model pembelajaran yang sangat populer dalam dunia
kedokteran sejak tahun I970-an.3 Belajar berbasis masalah berfokus pada
penyajian suatu masalah (nyata atau simulasi) kepada siswa, kemudaian siswa di
minta untuk mencri pemecahannya melalui serangkaian penelitian dan investigasi
berdasarkan teori, konsep dan prinsip yang dipelajarinya.
Belajar berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
mempelajari tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta
untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
'pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran yaitu :
konstruktivisme, bertanya, menemukan, komunitas belajar, pemodelan, relleksi
dan penilaian sebenarnya.
Komponen pertama adalah Konslruktivisme, Konslruklivisme merupakan
landasan berfikir pada pendekatan kontekstual, artinya pengetahuan dibangun
oleh manusia. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan dan memberi makna
melalui pengalaman nyata. Kaitannya dalam pembelajaran adalah siswa dapat
membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses
pembelajaran.
Komponen kedua adalahpenemuan, artinya pengetahuan dan keterampilan
ditemukan sendiri oleh siswa. Penemuan ini tidak murni tetapi siswa menemukan
kembali, oleh karena itu guru harus selalu merancang kegiatan yang mcrujuk pada
kegiatan penem uan.
Komponen ketiga adalah berlanya, kegiatan bertanya merupakan kegiatan
penting dalam menggali infollnasi, mengkonfirmasikan apa yang [elah diketahui
, PauJia Pannen, KOllslruklil'isme [)a/a/}/ Pembelc!ianm. (Jakarta: Universilas l'crbuka.2(01). h. 85
9
dan mengarahkan pada aspek yang belum diketahui. Komponen keempat adalah
komunilas belajar yaitu hasil pembelajaran yang diperoleh merupakan hasil dari
kcrjasama dengan orang lain. Komponen kelima adalah pemodelan, pemodelan
secara scderhana adalah adanya model yang bisa ditiru dan diamati oleh siswa.
Komponen kccnam adalah rejlek,i yaitu adanya refleksi pada akhir
pembelajaran, reHeksi pembelajaran dapat berupa apa yang saya pelajari hari ini,
kesulitan apa yang saya alami pada hari ini, bagian matematika manakah saya
mengalami kesulitan, dan sebagainya. Sedangkan komponen ketujuh adalah
penilaian yang sebenarnya artinya kemajuan siswa dinilai dari proses, bukan
melihat dari hasilnya saja dan penelitian dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah tes.
Dalam belajar berbasis masalah mempunyai lima asumsi utama, yaitu :4
I) Permasalahan sebagai pemandu
Dalam hal ini, permasalahan menjadi oacuan kongkrit yang menjadi
perhatian siswa. Bacaan diberikan sejalan dengan permasalahan, dan siswa
ditugaskan membaca sambil selalu mengacu pada permasalahan.
Permasalahan menjadi kerangka berpikir siswa dalam menyclesaikan
tugas.
2) Permasalahan sebagai kesatuan dan alat evaluasi
Dalam hal ini, permasalahan disajikan kepada siswa setelah tugas-tugas
dan penjelasan diberikan. Tujuannya memberikan kesempatan kcpada
siswa untuk menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh dalam
memecahkan masalah.
3) Permasalahan sebagai sarana yang memfasilitasi terjadinya proses
Dalam hal ini, fokusnya pada kcmampuan berpikir kritis dalam
hubungannya dengan perrnasalahan. Permasalahan mcnjadi alat untuk
melatih siswa dalam menalar dan berpikir kritis.
4) Permasalahan sebagai contoh
Dalam hal ini, permasalahan adalah salah satu contoil dan bagian dari
bahan belajar siswa. Permasalahan digunakan untuk menggambarkan
~ Paulia Pannell. KOl1Slruktil'isme do/am .... h. 86
10
teori, konsep atau pnnslp, dan dibahas dalam diskusi antara siswa dan
guru.
5) Permasalahan sebagai stimulus dalam aktivitas belajar
Dalm hal ini, fokusnya pada pengembangan keterampilan pemecahan
masalah dar kasus-kasus serupa. Keterampilan tidak diajarkan oleh guru
tetapi siswa ditemukan dan dikembangkan oleh siswa melalui aktivitas
pemecahan masalah.
c. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah menemukan akar intelektualnya pada
penelitian John Dewey. Dalam Demokrasi dan pendidikan (1916), Dewey
menggambarkan suatu pandangan tentang pendidikan yang mana sekolah
seharusnya mencerminkan masyarakat yang lebih besar dan kelas merupakan
laboraturium untuk memecahkan masalah kehidupan yang nyata.5 Pembelajaran
berbasis masalah juga bergantung pada konsep lain bruner, yaitu scaffolding.
Brunner memberikan scaffolding sebagai suatu proses dimana siswa dibantu
menuntaskan masalah tertentu melampaui kapasitas perkembangannya melalui
bantuan dari seorang guru atau orang lain yang memiliki kemapuan lebih.6
Pembelajaran berbasis masalah menawarkan kebebasan kepada siswa
dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran berbasis masalah, siswa
diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskan siswa untuk
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut
untuk pemecahan masalah.
Ciri-eiri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi suatu pengajuan
pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin,
penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan.7
Pengajuan pertanyaan terhadap situasi atau masalah merupakan hal baik secara
sosial maupun secara pribadi untuk peserta didik, karena masalah yang diajukan
merupakan situasi dunia nyata yang memungkinkan adanya berbagai solusi.
S Muslimin Ibrahim dan Mohamad Nul', Pemhe/qjaran Berdasurkan Masalah. (Surabaya:Uni\-crsitas Negri Surabaya, 2(00). h. 12-15
h Mustimin Ibrahim dan Mohamad Nul'. Pemheh!iaran h. 227 Muslimin Ibrahim Jan Mohamad Nul'. Pembelajaron h. 5-6
II
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin, artinya masalah yang disajikan benar
benar nyata. Ciri berikutnya penyelidikan autentik, artinya bahwa siswa harus
menganalisis masalah dan mengidentifikasikannya, mengembangkan hipotesis
dan memuat ramalan kesimpulan. Lalu ciri berikutnya adalah kerjasama, artinya
dalam pembelajaran tersebut peserta didik menggunakan pendekatan kelompok
yaitu peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil dan harus memecahkan
masalah yang diberikan secara kelompok pula. Ciri yang terakhir adalah
menghasilkan karya dan peragaan, artinya dari hasil penelitian tersebut dapat
dibuat laporan atau model fisik dan kemudian mendemontrasikannya.
Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru
memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Tujuan Pembel~aran
berbasis masalah adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan
berpikir dan keterampilan pemecahan masalah; belajar peranan orang dewasa
melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi
pebelajar yang otonom dan mandiri.8
Pada model pembelajaran berbasis masalah terdapat lima tahap utama
dimulai dengan tahap memperkenalkan siswa dengan suatu masalah dan diakhiri
dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Selanjutnya kelima langkah
dari model pembelajaran berdasarkan masalah dapat dilihat pada Tabel I.
B rVllIslimin Ibrahim dan Moharnad Nul'. Pembe/(~iaraJl /Jerdasarkon ... , h. 7
12
Tabel I. Langkah-Iangkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah.9
Fase ke- Indikator Aktivitas/Kegiatan Guru
dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan Illasalah
tersebut
Illerencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, video. dan
model dan membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya
dalamsiswamembantuGuru
GUru mendorong siswa untuk
Illengulllpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperilllen, untuk
Illendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, Imenjelaskan logistik yang dibutul1kan, I
IIllclllotivasi siswa terlibat pada aktivitas i
I
_pcnl~c~han ma~al~"y~l~g diPilihn~~'__ji G b . d fi . 'k Ii uru mem antu slswa men e mlSl an i
II
Melllbimbing
penyelidikan individual
Illaupun kelompok
Mengelllbangkan dan
menyajikan hasH karya
Orientasi siswa kepada
masalah
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
2
5 Menganilisis
mengevaluasi
dan Guru membantu siswa untuk melakukan
proses refleksi atau evaluasi terhadap
pelllccahan Illasalah penyelidikan mcreka dan proses-proses
yang Illereka gunakan.
--"----
.) ivluslimin Ibrahim dan Mohamad Nur. Pembelqjaranl3erdasl1l'kan .,. h. U
13
Adapun pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah, antara lain sebagai
berikut :10
J) Tugas-tugas Perencanaan
Karena hakekat interaktifnya, pembelajaran berbasis masalah membutuhkan
banyak perencanaan, seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat
pada siswa lainnya.
a) Penetapan Tujuan
Pada penetapan tujuan ini guru mendeskripsikan bagaimana pembelajaran
berbasis masalah direncanakan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan
seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa, dan
membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri. Oalam pelaksanaannya
pembelajaran berdasarkan masalah bisa saja diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi.
b) Merancang situasi masalah
Beberapa guru dalam pembelajaran berbasis masalah lebih suka
memberikan siswa suatu keleluasaan dalam memilih masalah untuk
diselidiki karena cara ini meningkatkan motivasi siswa. Situasi masalah
yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-teki, dan tidak
terdefinisikan secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna bagi
siswa, dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
c) Organisasi sumber daya dan rencana logistik
Oalam pembelajaran berbasis masalah siswa dimungkinkan bekerja
dengan beragam material dan peralatan, dan pelaksanaanya bisa dilakukan
di dalam kelas, bisa juga dilakukan di perpustakaan atau laboratorium,
bahkan dapat pula dilakukan di luar sekolah. Oleh karena itu tugas
mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan kebutuhan untuk
pcnyelidikan siswa haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi
guru yang mcnerapkan model pcmbelajaran berbasis masalah.
In Muslimin Ibrahim dan ivlolwmad Nur. Pemhe/(!jamll Berdasarkao .... h. 24-40
14
2) Tugas Interaktif
a) Orientasi siswa pada masalah
Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berbasis masalah
adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tapi
untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan
untuk menjadi pebelajar yang mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan
masalah untuk sebuah pelajaran dalam pembelajaran berberbasis masalah
adalah dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan yang
menimbulkan misteri dan suatu keinginan untuk memecahkan masalah.
b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berbasis masalah dibutuhkan pengembangan
keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk
menyelidiki masalah sccara bersama. Berkenaan dengan hal tersebut
siswa memerlukan bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan
tugas-tugas pelaporan. Bagaimana mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok belajar kooperatif juga berlaku untuk mengorganisasikan siswa
kedalam kelompok pembelajaran berbasis masalah.
c) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
• Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai
sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikirkan
masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan
masalah. Siswa diajarkan menjadi penyelidik yang aktif dan dapat
menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya.
Selain itu diajarkan etika penyelidikan yang benar.
• Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan
sepenuhnya ide-ide itu merupakan hal penting sekali dalam tahap
penyelidikan pembelajaran berdasarkan masalah. Selama tahap
penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan lanpa
mengganggu SISW3.
15
• Puneak proyek-proyek pembelajaran berdasarkan masalah adalah
penciptaan dan peragaan artifak seperti laporan, poster, model-model
fisik, dan video tape.
d) Anal isis dan evaluasi proses pemeeahan masalah
Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah
membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka
sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan.
3). Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Managemen
Penting untuk guru agar memiliki seperangkat aturan yang jelas supaya
pembelajaran dapat berlangsung tertib tanpa gangguan, menangani tingkah
laku siswa yang menyimpang seeara eepat dan tepat, memiJiki panduan
mengenai bagaimana mengelola kerja kelompok.
Salah satu masalah dalam pengelolan yang eukup rumit bagi guru yang
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah adalah bagaimana
menangani siswa baik individual maupun kelompok yang menyelesaikan
tugas lebih awal atau terlambal. Jadi dalam hal ini keeepatan penyelesaian
yang dimiliki siswa berbeda. Pada model pembelajaran berbasis masalah
dimungkinkan siswa mengerjakan tugas multi (rangkap), sehingga waktu
penyelesaian tugas-tugas tersebut bisa berbeda-beda. Akibatnya diperlukan
pemantauan dan pengelolaan kerja siswa yang rum it.
Pada model pembelajaran berbasis masalah sering sebagai guru
menggunakan sejumlah bahan dan peralatan, oleh karena itu pengelolaannya
dapat merepotkan guru. Guru yang efektif harus memiliki prosedur untuk
pengelolaan, penyimpanan dan pendistribusian bahan. Dan yang tidak boleh
dilupakan guru adalah menyampaikan aturan dan sopan santun untuk
mengendalikan tingkah laku siswa ketika mereka melakukan penyeJidikan di
luar kelas termasuk di dalamnya penyelidikan di masyarakal.
4). Asesmen dan Evaluasi
Seperti halnya pada pembelajaran kooperatif, pada pembelajaran berbasis
masalah perhatian pembelajaran tidak pada perolehan pengetahuan deklaratif.
Oleh karena itll tugas peniJaian tidak eukllp bila penilaiannya hanya dengan
16
tes kertas dan pensil (paper and pencils test). Teknik penilaian dan evaluasi
yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai
pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa yang merupakan hasil penyelidikan
mereka. Tugas (asesmen) dan evaluasi yang sesuai untuk model pembelajaran
berdasarkan masalah terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian
alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan siswa. Misalnya
dengan asesmen kinerja dan peragaan hasil. Adapun prosedur-prosedur yang
yang telah disebutkan tersebut dinamakan asesmen kinerja, asesmen autentik,
dan portfolio.
2. Hasil Belajar Matematilm
a. Pengertian Belajar
Menuntut i1mu merupakan kewajiban bagi seorang muslim mulai dari.
kecil sampai akhir hayal. BeliVar merupakan salah satu jalan untuk menuntui'
ilmu. Sebagai orang Islam kita diwajibkan belajar untuk mengubah kehidupan
agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam AI-Quran yang berbunyi:
.J.J~';\.J~I rSl ~:,l,l';; uyo1.::J':I ~i u"b; l.J-o~pi ..lJ1.J *
• u.J~~ o.l!-'i,;!
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut iblllnu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Allah memberimu pendengaran,
penglihatan dan hati agar kamu bersyukur" (QS. An-Nahl :78)."
Berdasarkan ayat diatas, kita diwajibkan untuk belajar karena telah
diberikan pendengaran, penglihatan dan hati sebagai wujud rasa syukur
kepada Allah dan supaya kita tidak menjadi orang yang sesal. Belajar adalah
proses untuk memperoleh pengetahuan yang kita tidak ketahui sebelumnya.
Dalam kaitannya dengan pcrkembangan manusla. belajar merllpakan
faktor penentll proses perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan,
II Dcpartcmcn Agama Rl, Al-quran dan Tc~jcmahnya (Bandung. CY Diponcgoro. 2000)h.220.
17
nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang dimiliki manusia diperoleh
melalui belajar. 12 Dengan demikian "belajar " yang diartikan orang secara terbatas
berarti kurang representatif dalam mewakili pengertian belajar sebagai "sebab"
perkembangan. Dalam pendangan Psikologi ada beberapa detinisi tentang hakekat
belajar.
Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku Theory of Learning (1975)
mengemukakan " belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau
dapat kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat
seseorang. 13 Pendapat yang sama diungkapkan oleh Morgan, dalam buku
Introduction to Psychology (1978), yakni belajar adalah setiap perubahan yang
relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan
atau pengalaman. 14
Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977) mengemukakan
bahwa belajar teljadi apabila situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu
sebelum ia mengalami situasi ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. 15
Sedangkan menurut Charles E. Skinner, bahwa belajar adalah proses penyesuaian
tingkah laku ke arah yang lebih maju. 16
Berdasarkan detinisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan
beberapa hal penting yang berkaitan dengan pengertian belajar sebagai berikut :
I) Bell\iar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman
atau latihan.
2) Perubahahan tingkah laku akibat belajar dapat berupa memperoleh prilaku
yang baru atau memperbaiki/meninggalkan prilaku yang sudah ada.
12 AlisufSabri, Psik%gi Pendidikan. (Jakarta: Pedoman Umu Jaya, 1996), h. 5413 Ngalirn Purwanto, Psik%gi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya. 1996),
h.8414 M. Dal)'ooo, Psikologi F'endidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 21115 Ngalim Purwanto, Psikolof:;i Pendidikan .... h. 8416 M. Dalyooo, Psik%gi Pendidikafl ... , h. 212
18
3) Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh belajar dapat berupa
prilaku yang baik (positif) atau prilaku yang buruk (negatit).
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan akibat belajar itu menyangkut
semua aspek kepribadian/tingkah laku individu, baik perubahan ilmu
pengetahuan, kemampuan, keteramplan, sikap, kebiasaan, dan aspek
prilaku lainnya.
b. Pengertian Matematika
Banyak orang yang mempertukarkan antara matematika dengan aridmatika
atau berhitung. Padahal matematika memiliki eangkupan yangluas daripada arid
matika. Aridmatika hanyalah bagian dari matematika. Dari berbagai bidang srudi
yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap
paling sulit oleh para siswa.
Kata matematika berasal dari bahasa latin methematica, yang bermula dari
bahsa yunani mathematike dari akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau
ilmu. Kata mathematike berkaitan pula dengan kata mathanein yang berarti
berpikir atau belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, matematika diartikan
sebagai ilmu tentang bilang~n-bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.17
Menurut John dan Myklebust (1967: 244), matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan
keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.
Lerner (1988: 430) mengemukakan bahwa matematika disamping sebagi bahasa
simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia
memikirkan, meneatat, mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.
Kline (1981: 172) juga mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa
simbolis dan eirri utamanya penggunaan eara bernalar deduktit;, tetapi juga tidak
melupakan eara bernalar induktif. 18
17 Ismail eral, Kapita 5'elekla Pembelajaran Matemalika, (Jakarta: Universitas Tcrbuka,2000), h U
18 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulilan Be/ajar, (Jakarta: RlockaCipla. 2(03) h. 252
19
James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah i1mu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya dengan
jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu: Aljabar, analisis
dan geometri. 19
Dari definisi-definisi di atas; didapat gambaran tentang pengertian dari
matematika itu dengan menggabungkan pengertian dari definisi-definisi tersebut.
Semua definisi itu dapat diterima, karena memang matematika itu dapat ditinjau
dari segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi
kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
c. Pengertian Hasil Belajar Matematika
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat. dikatakan
berhasil, setiap guru memiliki pandangan yang berbeda sejalan dengan filsafatnya.
Suatu proses belajar mengajar tantang suatu bahan pellgajaran dinyatakan berhasil
apabila tujuan intruksional khususnya dapat tercapai.(20
Menurut Mulyono Abdurahman, hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoeh anak setelah melalui kegiatan belajar?1 Sementara itu, Merrill (1983)
mengajukan teori yang dinamakan Component Display Theory untuk memberikan
penjelasan tentang hasil belajar, menurut Merrill hasil belajar pada dasarnya
terdiri atas dua dimensi, yaitu dimensi isi, diantaranya fakta, konsep, prosedur,
dan prinsip. dan dimensi unjuk kerja diantaranya mengingat menggunakan dan
menemukan.22
Menurut A. J. Romiszowski, hasil belar merupakan keluaran (outfJuts) dari
suatu system pemprosesan masukan (Inputs), masukan dari system tersebut
berupa berrnacam-macam informasi sedangkan keillarannya adalah perbllatan atall
19 Ermann Suhcrman, cLaJ, Slategi Pembelajaran Stategi .... , h. 1620 Syaful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Slrategi Be/ajar Afengajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), Cel. Ke-2. h. 11921 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi ... ,.h. 3722 Wasis D. Dwiyogo, "Studi Kasus Berhasis Problem Based learning", dalam Bulctin
PcndiJikan Profesional, Vol. 4 No.8. Aguslus 2003, h. 15
20
kinerja (perjorcemens). Seperti halnya Romiszowski, John M. Keller merllandang
hasH belajar sebagai keluaran dari suatu system pem~)osesan berbagai masukan
yang berupa informasi. Masukan tersebut menurut Keller dapat dikelompokan
menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan pribadi (personal injiIIS), seperti
motivasi, nilai-nilai, harapan untuk berhasil, inteligensidan evaluasi
kognitifterhadap kewajaran atau keadilan konsekuensi. Kelompok masukan
Iingkungan, seperti rancangan pengelolaan motivasional, rancangan dan
pengelolaan kegiatan belajar, dan rancangan pengelolaan pengulangan
penguatan?3
Gagne membagi hasH belajar menjadi lima kategori kapabilitas, yaitu :24
a. Kategori I - Informasi Verbal : kecakapan untuk mengkomunikasikan
secara verbal pengetauan tentang fakta-fakta.
b. Kategori 2 - Keterampilan Intelektual : Kapabilitas untuk membuat
diskriminasi, menguasai konsep dan aturan serta memecahkan masalah.
c. Kategori 3 - Stategi Kognitif : Kecakapan untuk mengelola dan
mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis
dan sintesis.
d. Kategori 4 - Sikap : kecenderungan untuk merespon secara ajeg terhadap
stimulus, berdasarkan penilaian terhadap stimulus itu.
e. Kategori 5 - Keterampilan Motorik : kecakapan yang dicerminkan oleh
adanya kecakapan, ketepatan dan kelacaran gerakan otot-otot dan anggota
badan.
HasH belajar adalah nilai hasil pengajaran yang telah diberikan oleh guru
kepada siswa dalam jangka waktu tertentu. Menurut Syaiful Djamara,
ketercapaian hasH belajar dapat dikategorikan menjadi beberapa kriteria, yaitu :
a) Istimewalmaksimal, apabila seluruh (100%) bahan pelajaran yang
diajarkan dapat dikuasai oleh siswa
23 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bag; .... h. 3824 I·-Jerman Hudoyo, Mengajar Be/ajar Ala/emutika. (Jakarta: DEPDIKBUD Direkloral
Jendral Pcndidikan Tinggi P2LPTK. 1988). h. 29-37
21
b) Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaran
yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa
c) Baik/minimal, apabila hanya 60% - 75% bahan yang diajarkan dapat
dikuasai oleh siswi5
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotor Bloom dan rekan-rekannya membagi
hasil belajar dalam tiga ranah, yaitu :
• Ranah Kognitif, meliputi : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi.
• Ranan Af~ktif, meliputi penerimaan, reaksi, penilaian, organisasi dan
intemalisasi
• Ranah Psikomotor, meliputi : keterampilan gerak dasar, kemampuan
per~eptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks,
gerak~n ekspresif dan interpretative.26
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan hasil belajar matematika
adalah kemampuan yang dihasilkan dari proses perubahan tingkah laku yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor sehingga menghasilkan perubahan
pengetahuan matematika serta ide dasar, aturan-aturan dan prinsip matematika
dengan tujuan siswa dapat membuat generalisasi terhadap matematika.
3. KO!Jsep .Bangun Ruang Sisi Lengkung
Bangun ruang adalah suatu bangun yang tidak seluruhnya terletak pada
bidang?7 Bangun ruang terbentuk oleh daerah segi banyak yang disebut sisi. Ada
bermacam-macam bangun ruang, diantaranya prisma" kerucut, piramida, sisinder,
bola dan lain-lain. Bangun ruang sisi lengkung merupakan bangun ruang yang
mempunyai sisi lengkung. Yang termasuk bangun ruang sisi lengkung adalah
tabung, kerucut dan bola.
25 Syaful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar... ,hal. 12126 Nana Sudjana, Penilaian HasH Proses BelajarMengajar,(Bandung : Rcmaja Rosda
karya, 2001), Cet. Kc-7. h. 22-23 "27 ST. Ncgoro dan B. I-1arahap. Ensiklopedia Matemalika, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1998), h. 23
22
a. Tabung
1) Luas Tabung
Tabung adalah bangun ruang sisi lengkung yang mempunyai alas dan
bidang alas yang sejajar, kedua bidang tersebut berbentuk lingkaran dengan luas
daerah yang sama. Segmen yang menghubungakan pusat bidang alas dan bidang
atas disebut sum bu. Tabung disebut tabung tegak apabila sumbunya tegak lurus
pada bidang alasnya. Tinggi tabung adalah sumbunya. Sedangkan bidang
lengkung tabung dinamakan kulit tabung.
()Gambar I.Jaring-jaring Tabung
Jika sebuah tabung dibuka pada sisi alas dan sisi atasnya, sedangkan SISI
tegaknya dipotong menurut garis pelukisnya (garis pada tabung yang tegak lurus
sisi alas) maka akan terbentuk rangkaian bangun datar yang disebut jaring~jaring
tabung.
23
Luas tabung dapat dieari dengan bantuanjaring-jaring ini.
R~ ;;
tt I
I~ 21tr Pi
V "'", r..?
<E---7r
Gambar 2. Tabung dan Jaring-jaring Tabung..
Gambar kiri adalah sebuah tabung dengan jari-jari r dan tinggi t, sedangkan
gambar kanan adalahjaring-jaring tabung tersebut.
Dari gambar (I) dan (2) didapat luas permukaan tabung, yaitu
Luas Tabuung = L = 21t r2 + 21t rt
atau L = 2 1t r (r + t)
Contoh
Seorang guru Matematika akan membuat alat peraga model tabung dari
karton. Tabung yang diinginkan adalah tabung tertutup dengan diameter 28 em
dan tingginya 20 em. Berapa luas kertas minimal yang dibutuhkan untuk
membuat model tabung tersebut?
Jawab:
Pada soal di atas, diperoleh :
Luas tabung (tertutup) :
L - 2 1t r (r + t)
24
22=2x - x 14(14+20)
7
= 88 x 34
= 2992
Jadi luas tabung tcrsebut : 2992 cm2
2) Volume Tabung
Volume Tabung = V = 1t r2t
Contoh
Hitunglah berat kawat yang panjangnya 1 km dan penampangnya berupa
lingkaran dengan diameter 3 mm. Berat 1 cm3 kawat adalah 7,5 gram.
Jawab:
volum tabung dengan tinggi t dan panjangjari-jari alasnya r adalah :
Jadi pada soal ini, volum tabung V = 3,14. (0,15) . 100.000 cm 3
Berat kawat = 3,14 x (0,15)2 x 100.000 x 7,5
= 53.000
Jadi berat kawat tersebut adalah 53 kg.
b. Kerueut
\Jlengkung yang disebut selimut kerucut.
Gambar 3.1) Luas Kerueut Juring Lingkaran
Bangun tersebut berupa juring lingkaran.
Sebagai bagian dari kerueut, bagian ini disebut
selimut kerucut, atau sisi lengkung kerucut.
Jadi kerucut mempunyai dua sisi, yaitu sisi alas
yang berupa daerah lingkaran, dan 5151
25
Jika kerucut dircntangkan, maka akan tcrjadi rangkaian lingkaran dan juring
lingkaran. Rangkaian terscbut disebut jaring-jaring kerucut
T
s
A
B
B(i)
(ii)
Gambar 4. Kerucut dan Jaring-jaring Kerucut
Dengan bantuan jaring-jaring ini kita dapat menemukan luas kerucut maupun
selimutnya.
Luas kerucut merupakan pcnjumlahan luas selimut dan luas alasnya yang
berbentuk lingkaran tersebut.
Contoh
Sebuah kerueut, panjang jari-jarinya 5 em dan tingginya 12 cm. Hitunglah luas
kerueut tersebut dengan pendekatan n = 3,14. Gambarlah juga jaring-jaring
kerueut tersebut!
Jawab: T
/ T
13 13 cm
I 12A
IA,
A~ ~7BB
( I ) (i i)
26
Analisis:
Segitiga TaB siku-siku di O.
= 144 + 25
= 169
TB = 13
Jadi panjang garis pelukis kerueut = 13 em.
Pada gam bar (ii), panjang busur ABA, sama dengan keliling Iingkaran alas
kerueut adalah P, dengan P = 2 x (3,14) x 5
= 31,4
Jadi panjang busur ABA, = 31,4 em (1)
Panjang (keliling) lingkaran denganjari-jari 13 em adalah K,
llengan K = 2 x 3,14 x 13
= 81,64
Keliling lingkaran K = 81,64 em (2)
Luas daerah lingkaran dengan panjang jari-jari 13 em adalah L,
dengan L=3,14x 13.13
= 530,66
Luas daerah lingkaran denganjari-jari 13 em adalah 530,66 em2••..••••••(3)
Luas selimllt kerucut dibanding luas lingkaran sama dengan panlang
busllr ABA, dibanding panjang (keliling) lingkaran.
Dari (I). (2) dan (3) diperoleh: P: K = X: L
P.L<=:>X=
[(
27
<=> X = 31,4 x 530,66
81,64
<=> X = 204, I
Jad; luas selimut kerueut 204, I em2
Luas lingkaran (alas kerucut), adalah A = 3,14 X 52 = 78,50
Luas kerucut , LK = luas selimut tam bah luas alas
= 204, I + 78,50 = 282,6
Jadi luas kerucut: 282,6 cm2
2) Volume Kerueut
Rumus volum tabung adalah:
I ,V = -;rr't
3 '
dengan V adalah volum tabung,
adalah tinggi tabung
1t adalah suatu bilangan irasional'yang pendekatannya 3,14 atau
',' , yaitu perbandingan antara keliling dan gads tengah lingkaran.
Contoh
Pada jaman "paceklik" pemerintah membagikan bahan makan terutama beras
kepada penduduk. Karena waktu itu belum ada tas plastik seperti sekarang,
mereka menerima jatah beras dengan menggunakan kertas yang dibentuk kerucut
(conthongan, Jw.). Jika beras dalam "conthongan "tersebut setinggi 20 em, dan
garis tengah permukaan beras 14 em, berapakah volum beras dalam eonthongan
tersebut?
Jawab:
I 0
Rumus untuk volum kerueut, yaitu V = -7( r"t3
1 22Maka V= -. -.7.7.20
3 7
3080---
3
= 1026,67
Jadi volum beras tersebut 1026,67 em3
e. Bola
I) Luas Bola
Luas bola sama dellgall 4 kali luas lingkarall dellganjari-jari yang sarna.
L bola = 4 L lingk
28
Gambar 5. Bola
Jadi luas bola dengan jari-jari r adalah: L = 4nl
Contoh
Tentukan luas bola yang palljallg garis tengahnya 14 em.
Jawab: L = 4nr'
22=4x-x7x7
7
~ 88 x 7
~ 616
ladi Illas bola tersebut 616 em'
29
2) Volume Bola
4 3Volum bola adalah: V = -J[ r
3
Conloh:
Sebuah bola berjari-jari 10 em, hitunglah volume bola itu!
Jawab
4 3V = -J[ r
3
4V=-x3,14xlOxIOxIO
3
V = 4.186,7 em3
C. Kerangka Berpiltir
Pendidikan dan penguasaan matematika sejak dini sangat diperlukan,
karena mempunyai manfaat sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu penguasaan matematika dapat membentuk pola pikir sistematik ataupun
sebagai landasan bagi iImu pengetahuan dan teknologi.
Dalam matematika terdapat berbagai pembelajaran yang mengharapkan
siswa seeara bersama-sama menemukan konsep pemeeahan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, pembelajaran seperti itu biasanya dikenal
dengan nama pembelajaran berbasis masalah.
Pada pembelajaran berbasis masalah kegiatan pembelajaran yang
mengajukan masalah bertitik tolak pada masalah sehari-hari. Selain itu dalam
pembelajaran tersebut ditekankan pada keterampilan dalam memeeahkan masalah.
Dalam pembelqjaran berbasis masalah peranan guru tidak lebih dari seorang
fasilitator, moderator dan evaluator.
Singkatnya dalam pembelajaran berbasis masalah siswa diharapkan dapat
mcmahami konsep matematika yang berkaitan dengan masalah sehari-hari dan
mempu menyelesaikan masalah.
30
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajia teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Hipotcsis Nol
Peningkatan hasil belajar matemtika siswa yang menggunakan pembelajaran
berbasis masalah sama. dengan peningkatan hasil belajar matemtika siswa
yang menggunakan pembelajaran konvensional.
H,: Hipotesis Alternatif
Peningkatan hasil belajar matemtika siswa yang menggunakan pembelajaran
berbasis masalah lebih tinggi daripada peningkatan hasil belltiar matemtika
siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
31
BAH III
METODOLOGI PENELlTlAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 19 Sawangan Depok.
tahun pelajaran 2007 pada bulan April sampai dengan Mei.
B. Popnlasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Muhammadiyah 19
Sawangan. sedangkan sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah
19 Sawangan pada tahun ajaran 2006-2007, seluruhnya beljumlah 50 siswa yang
terdiri dari dua kelas.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan desain penelitian
berbentuk con/rol group pre/es/-poslles/ design, yaitu desain penelitian dimana
terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberikan perlakuan (kelompok
eksperimen) sedangkan kelompok kedua tidak diberi perlakuan (kelompok kontrol),
akan tetapi kedua kelompok tersebut dilakukan pra dan pasca uji (pre-test dan post
test) dimana sebelum diberikan perlakuan diadakan pre-test terlebih dahulu dan
kemudian setelah perlakuan diberikan post-test.
Pre-test ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah
materi atau bahan pel1\iaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh pesarta
didik.' lsi atau materi tes awal menekankan pada bahan-bahan penting yang
seharusnya sudah diketahui atau dikuasai peserta didik sebelum pelajaran diberikan
kepada peserta didik. Sedangkan tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat
dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.2 lsi atau materi tes akhir ini
) Anas Sudijollo. Penganlar I~'ralilasi Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Pcrsada. 2005). h.69
~ !\nas Sudijono. Fel1gan/ar 1~'l'(1I/((/si... , h. 70
32
adalah pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan peserta didik, biasanya
naskah tes akhir ini sama dengan naskah pada tes awal.
Adapun design penelitian sebagai berikut :
Tabel 2. Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postlest
Eksperimen T, X Tz
Kontrol T, L _I Tz I
Keterangan:
T, Pretest
Tz Posttest
X :Perlakuan yang diberikan pada siswa
D. Teknik Pengumpulan Data
lnstrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar maiemaiika siswa
pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung adalah ies hasil belajar yang
berbentuk tes essay sebanyak 10 soal. Tes yang diberikan kepada kedua kelompok
adalah sama yaitu mengenai pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung.
1. Uji Validitas
Validitas adalah salah satu ciri yang menandai ies hasil belajar yang baik.
Untuk dapat meneniukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional
atau kah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi isinya dengan menggunakan
validitas isi (conten validity) yang berarti ies tersebui dapat mewakili secara
representaiif terhadap keseluruhan materi aiau bahan pelajaran yang seharusnya
diieskan. Pengujian validitas ini menggunakan rumus Produk Moment Person
memakai angka kasar sebagai berikut:3
1M. Subana dan SUdrajat. Dasar-dasar /.Jeneli'ion IImiuh. (Bandung: CV PU$laka Selia.200!),(:ct. Kc-l.h.130
34
SB : jumlah skor siswa kelompok bawah dari liap bulir soal
N : jllmlah siswa kelompok alas dan kelompok bawah
Maks: skor maks yang dicapai dari liap bUlir
TK : tingkat kesukaran
Menurul klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan adalah:
TK = 0,00: soal terlalu sukar
0,00 < TK ,:; 0,30 : soal sukar
0,30 < TK ,:; 0,70: soal sedang
0,70 < TK < 1,00: soal mudah
TK = 1,00: soal terlalu mlldah 5
4. Daya pembeda soal
Pengujian daya pembeda sola bertujuan unluk mengetahlli kemampllan soal,
dalam membedakan siswa pandai dengan siswa yang kurang pandaL Rumus yang
digllnakan adalah :
DP = 8, -SnI
xNxMaks2
Keterangan :
SA : jumlah skor siswa kelompok alas dari liap bUlir soal
SB : jumlah skor siswa kelompok bawah dari tiap bUlir soal
N : jumlah siswa kelompok alas dan kelompok bawah
Maks: skor maks yang dicapai dari tiap butir
DP Daya pembeda
Klasifikasi daya pembeda yang palig banyak digunakan adalah :
DP =0,00 : sangal jelek
0,00 < DP ,:; 0,20 : jelek
0,20 < DP ,:; 0,40 : cllkliP
OAO < DP ,:; 0,70 : baik
0,70 < DP ,:; 1,00 : sangat baik"
~ RusclCndL Dasar-dasar PCl1ditian Pel1didikan dan 8idanx A/oil 1~1s(Jkla, (Scmanll1g: CVJK II' SC1l1arang Press. !lJl)4)_ hal. 316
35
5. Validasi lnstrumen
Sebelum siswa diberikan soal tes untuk mengetahui hasil belajar mereka,
terlebih dahulu soal dilakukan uji coba validitas, reliabelitas, daya pembeda soal dan
tingkat kesukaran soal. Soal yang diujicobakan sebanyak 10 soal dalam bentuk essai,
uji coba tersebut dilakukan kepada 30 siswa, yang bukan merupakan kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol.
Dari hasil perhitungan data uji coba, didapat 7 soal dinyatakan valid dan 3
soal dinyatakan tidak valid yaitu nomor 4, 6 dan 9, perhitungan reliabilitas sebesar
0,717 dengan reliabilitas instrumen soal sedang. Untuk melihat perhitungan validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal dapat dilihat pada lampiran 2.
E. Teknik AnaIisis Data
Setelah data terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab
masalah dari hipotesis penelitian. Sebelum mcnguji hipotesis penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat. Adapun uji prasyarat yang perlu dipenuhi adalah :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteiiti
berdistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas masing-masing kelompok
mempergunakan uji Lilliefors dengan taraf signitikan a = 0,05.
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Lillifors, dengan langkah-Iangkah sebagai
berikut:
a. Hipotesis
b. Menentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:
z,
c. Dengan mengacu kepada tabel distribusi normal baku, besar peluang
untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan Tabel Z dengan rllmlls F(Zi) =
0,5 ± Z (tanda (-) berarti dikurang dan tanda (+) berarti ditambah.
hErman Suhcrman. Eva/uasi Pembe/ajaran ,Hatemarika, (HandLIng: .IleA UPI BandLlng.20(3). hal. 43
36
d. Menghitung proporsi Zi, ..., Zn yang dinyatakan oleh S(Zi)
banyaknyaZ"Z" ...,Z"yang <; Z,
n
e. Selanjutnya menghitung selisih absolut antara F(Z;) dan S(Z;) pada
masing-masing data.
f. Menentukan statistik Lillifors dengan memilih nilai maksimum dari nilai
nilai pada masing-masing selisih absolut antara F(Zi) dan S(Zi), disebut
dengan Lh;,"ng.
g. Tentukan kriteria pengujian
• Jika Lh;lung <; Ltab" maka Ho diterima, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi nonna!.
Jika Lh;lung > Ltabel maka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi tidak nonna!.
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas masing-masing kelompok menggunakan uji Fisher
dengan taraf signitikan a = 0,05.
R .. F' h F Varian.' terbesarumus UJI ~IS er: hi/ullg =. .
Varlans terkesli
Hipotesis statistik :
Ho : Varians kedua kelompok homogen
Ha : Varians kedua kelompok tidak homogen
Kriteria penguj ian :
1-10 diterima jika Fh;lung ::: FTabcl
1-1" ditolakjika Fhilung> FTab"
Setelah uji prasyarat dilakukan dan menghasilkan data yang berdistribusi
normal dan homogen, selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan
hasil belajar dan untuk mengetahu; perbedaan kemampuan dar; kedua kelompok
pada akhir perlakuan, dilakukan penglljian kesamaan dlla rata-rata gain dari tes awal
dan akhir pada kedua kelompok dengan menggunakan uji t7
7M. Subana dan SudrajaL Dasar-dllsol' Pene!it;an ... ,h, 162
37
dengan
keterangan :
X, = rata-rata data kelompok eksperimen
X, = rata-rata data ke/ompok kontrol
d,g = nilai deviasi standar gabungan
n, = banyaknya data kelompok eksperimen
n2 = banyaknya data kelompok kontrol
V, = varians data kelompok eksperimen
V2 = varians data kelompok kontrol
Adapun tarafsignitikan yang digunakan pada uji t ini adalah a = 0,05.
F. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut :
1-10 : to = tt
I-Ia : to> tt
Keterangan :
to harga t hitung hasil belajar matematika siswa
tt harga t tabel
Ho hipotesis nol
Ha hipotesis alternatif
Setelah nilai thitung dihitung kemudian ditarik kesimpulan dengan
perbandingan besamya thitwlg dengan tk1bel dengan terlebih dahulu menetapkan derajat
kebebasannya. Jika thitung > ttabel maka 1-10 yang menyatakan Peningkatan hasil belajar
matemtika siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah sama dengan
peningkatan hasil belajar matemtika siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional. ditolak. Sedangkan jika thilung = t"bel maka Ho diterima.
38
BABIV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
I. HasH Belajar Matematika Siswa Sebelum Perlakuau
Dari hasiI les awal diperoleh nilai lertinggi pada kelompok kontrol adalah 26
dan nilai terendah adalah 4. Sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 13,56 dan standar
deviasinya adalah 5,68. Pada kelompok eksperimen nilai lerlinggi adalah 35 dan
terendah adalah 4 Sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 16,36 dan standar
deviasinya adalah 5,87. Hal ini dapal dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 6.
Tabel3.I-Iasil Belajar Sebelum Perlakuan (Tes Awal)
Hasil BelajarKelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah 409 339
Rata-rala 16,36 13,56
Standar deviasi 5,87 5,68
Varians 34,49 32,26
40
35
30
~
.Ol. 25<II;;
~\[(J
!\j\·w 20
I'v~<II
I
:§ 15 \} I .......-- KelompokZ • Eksperimen
to KelompokKontrol
5
0
39
4 7 10 13 16 19 22 25
Nomor Responden
Gambar6.Diagram Garis Nilai Basil Tes Awal Kclompok Ekspcrimcn
Dan Kelompok Kontrol
Untuk perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Perlakuan
Dari hasil tes akhir diperoleh nilai tertinggi pada kelompok kontrol adalah 74
dan nilai terendah adalah 26. Sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 55,32 dan
standar deviasinya adalah 15,25 Pada kelompok eksperimen nilai tertinggi adalah 81
dan terendah adalah 30 Sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 64,20 dan standar
deviasinya adalah 13,50. Hal ini dapat dilihat pada Tabel4. dan Gambar 7.
Tabel4.Hasil Belajar Sesudah Perlakuan (Tes Akhir)
Hasil BelajarKelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah 1605 1383
----l._,.
Rata-rata 64,20 55.32------~..~_._---~-,,_.- .
--~--,-----
"'~~_·"'-"'··-"'IStandar deviasi 13,50 15,25
Varians 182,25 232,64I
I._L.
40
90
80
\70 0,~ 60 ....... V....a;
50III
'" 40'"J:
~ 30Z
20
10
0
4 7 10 13 16 19 22 25
-+- KelompokEksperimen
KelompokKontrol
Nomor Responden
Gambar 7.Diagram Garis Nilai Hasil Tes Akhir
Kclompok Ekspcrimcn Dan Kelompok Ken.trol
Untuk perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10.
3. Analisis Peningkatan HasH Belajar Matematika Siswa
Tabel5.Gain Nilai Hasil Belajar
Kelomppok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil BelajarKelompok I Kelompok
Eksperimen i KontrolII
Jumlah 1196 1044
Rata-rata 47,84 41,76• __~,_______· _____~m. -..-."-~_ .. - -- - _. - --------,,-,._- r ~---- - -------- ,,,.._._- --_._.. _---~---
Simpangan Baku 1--- 11,31
I13.75
-
IVarians I 127.89 i 189.02I I I
41
Apabila melihat perolehan nilai tes awal dan nilai tes akhir pada kelompok
eksperimen, ternyata mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari
perbandingan antara nilai rata-rata tes awal dengan nilai rata-rata tes akhir. Nilai rata
rata tes awal adalah 16,36 dan nilai rata-rata tes akhir adalah 64,20 Jadi peningkatan
nilai rata-rata hasil belajar matematika pada kelompok eksperimen adalah 47,84.
Pada kelompok kontrol, nilai rata-rata tes awal adalah 13,56 dan nilai rata
rata tes akhir adalah 55,32 Jadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar matematika
pada kelompok kontrol adalah 41,76.
Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika setelah
menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan pembelajaran konvensional. Berikut ini disajikan Gambar 8 mengenai
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa.
80
70
60 \~ \A'""ffi' 50QjCD
'00 40
'":J:
I2 30
Z20
10
0
4 7 10 13 16 19 22 25
---+- KelompokEksperimen
KelompokKontrol
Nemer Respenden
Gambar 8Diagram Garis Gain Nilai Hasil Tes Awa! dan Tcs Akhir Pada
KeJompok Eksperimcn Dan Kclompok Kontrol
43
b. Uji Normalitas Nilai Tes Akhir
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa pada kedua kelompok
berdistribusi normal dengan a = 0,05. hasil uji normalitas dapat dilihat pada
Tabel7.
Tabel7.Uji Normalitas Nilai Tes Akhir
Kelompok Hasil Belajar Matematika
Lo ( Lhi"ng) 0,1364~. ..-
Kontrol Lrabel 0,173
Kesimpllian Normal
Lo ( Lhi"ng) 0,1481
Eksperimen Ltnbcl 0,173~..
...
Kesimplllan Normal
Dad Tabel 7 didapat harga Lhilung pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol lebih besar dad harga Lwber• sehingga dapat disimpulkan
kedlla kelompok berdistribllsi normal. Untuk perhitungan lengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 14 dan 15.
e. Uji Normalitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa pada kedua kelompok
berdistribllsi normal dengan a = 0,05. hasil uji normalitas dapat dilihat pada
Tabel8.
44
Tabel8.Uji Normalitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok Hasil Belajar Matematika
Lo ( LIBI""g) 0,0615
Kontrol Ltabd 0,173
J-' .
Kesimpulan NormalI
Lo ( Lltll""g) 0,0946 I
Eksperimen Ltabd 0,173
Kesimpulan Normal
Dari Tabel 8 didapat harga Lltltung pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol lebih besar dari harga lot"bel. sehingga dapat disimpulkan kedua
kelompok berdistribusi normal. Untuk perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 16 dan 17.
2. Uji Homogenitas
a. Uji Homogenitas Nilai Tes Awal
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa pada kedua kelompok
berdistribusi normal dengan a = 0,05. hasil uji homogenitas dapat dilihat pada
Tabel9.
Tabel9.Uji Homogenitas Nilai Tes Awal
Varians FoFTabel Kesimpulan
Kontrol Eksperimen(Fltltung)
I32,26 34,49 1,07 1,98 Homogen
, .
Dari Tabel 4.7 didapat Fltl"",g = 1,07 dan F",'"I = 1,98.
sehingga Fhilung < F'1:1bcl itll artinya bahwa pada varians nilai tes awal pada
45
kelampak ekperimen dan kelampak kantral hamagen. Untuk perhitungan
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18.
b. Uji Homogenitas Nilai Tes Akhir
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa pada kedua kelampak
berdistribusi narmal dengan a = 0,05. hasil uji hamagenitas dapat dilihat pada
TabellO.
Tabel 10.Uji Hamagenitas Nilai Tes Akhir
Varians FoFtabcl Kesimpulan
Kantral Eksperimen(Fhitm,g)
232,64 182,25 1,28 1,98 Hamagen
Dari Tabel 10 didapat Fhitung = 1,28 dan F'abcl = 1,98,
sehingga Fhitung < F tabcl itu artinya bahwa pada varians nilai tes akhirl pada
kelampak ekperimen dan kelampak kantral hamagen. Untuk perhitungan
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18.
c. Uji Homogenitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa pada kedua kelampak
berdistribusi narmal dengan a = 0,05. hasil uji hamagenitas dapat dilihat pada
Tabel 11.
Tabelll.Uji Hamagenitas Nilai Gain Tes Awal dan Tes Akhir
Varians FaFtabcl Kesimpulan
I Kantral Eksperimen(Fhitung)
I 182,02 127,89 1,48 1,98 HamagenI
Dari Tabel I I didapat Fltihmg = 1,48 dan ""'hel ~ 1,98,
sehingga Fhilung < Flabe! itu artinya bahwa pada varians gain nilai tes awal dan
les akhir pada kelampak ekperimen dan kelampak kantral hamagen. Unluk
perhitungan Icngkapnya dapat dilihat pada lampiran 18.
46
c. Pengu,iian Hipotesis
Setelah didapat kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen,
selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan a =
0,05 yaitu untuk menguji Ho yang menyatakan bahwa Peningkatan hasil belajar
matemtika siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah sama dengan
peningkatan hasil belajar matemtika siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
Dari hasil perhitungan diperoleh harga ttabel
menggunakan interpolasi sebagai berikut :
Taraf signitikan 95% dan a = 0,05
Rumus : t a (dk = n - 2)
Maka : t = 0,05 (dk = 50 - 2)
1,674 didapat dengan
tlabel (0,05 48) tidak terdapat dalam Tabel distribusi t, maka digunakan interpolasi
sebagai berikut :
40 48 60
VVttabcl (0,05
_ (8 x 1,68) + (12 x 1,67)48)- 8+12
13,44 + 20,04
20
= 1,674
47
I. Uji t Nilai Tes Awal Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tabel12.Uji t Nilai Tes Awal Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Eksperimen Kontrol dsgt1abel Kesimpulan
_x_'_ _ V_, x~,_+-_V_2_ ----I (I ,,,,,,,,,) 1. ----,;,-0--
Terdapat
perbedaan
Dari Tabel 12 diperoleh perhitungan dari t"lt"ng = 1,714 dan ttabd = 1,674
sehingga tb;wng > tlabel itu artinya bahwa pada kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol terdapat perbedaan hasil belajar yang signitikan pada tes awal. Untuk
perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.
2. Uji t Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tabel13.Uji t Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
! ! IEksperimen Kontrol dsg to
ttabel Kesimpulan
1-- -- 1(t hi(~H1J
I Xl V, X, V2i
I 64,20 1182,25 55,32 232,64 14.403 2,179 1 1,674 I
Terdapat
perbedaan jDari Tabel 13 diperoleh perhitungan dari t";"mg = 2,179 dan t'abel = 1,674
sehingga t"nung > tlabel itu artinya bahwa pada kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada tes akhir. Untuk
perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.
48
3. Vji t Gain Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Tabel 14.Uji t Gain Nilai Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Eksperimen Kontrol dsg to. ttabcl Kesimpulan
(t IUlung)
X, V, X, V2
47,84 127,89 41,76 189,02 12,588 1,708 1,674Terdapat
perbedaan
Dari Tabel 14 diperoleh perhitungan dari th;lUng = 1,708 dan tlabel = 1,674
sehingga thitung > tlabel itu artinya bahwa pada kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada gain tes awal dan
tes akhir. Untuk perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.
D. Interprestasi Data
Berdasarkan hasil anaHsis data, diperoleh perhitungan dari thitung = 1,708 dan
ttabel = 1,674 sehingga th;tung > ttabel. Ini menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar
kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis terhadap rata-rata hasil belajar tes awal dan tes akhir pada kedua
kelompok tersebut.
Peningkatan terjadi pada rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dari
16,36 menjadi 64,20, jadi peningkatan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
adalah 47,84. Sedangkan pada pada kelompok kontrol rata-rata hasil belajar
meningkat dari 13,56 menjadi 55,32 atau peningkatan rata-rata hasil belajarnya
adalah 41,76. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata
hasil belajar matematika yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih
tinggi dari pada rata-rata hasil belajar matematika yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
Dari hasil pengamatan penulis selama pembelajaran berbasis masalah
bcrlangsung, didapat bahwa selama ini siswa berasumsi bahwa mcrcka hanya
49
penerima pasif dari informasi yang disampaikan guru, asumsi ini tumbuh
berdasarkan pengalaman belajar yang mereka alami dalam jenjang pendidikan
sebelimnya. Ketika mereka berpartisipasi dalam pembelajaran ini, peranan yang
ditunlUt adalah berbeda, yaitu peran peserta didik yang aktif dan mandiri.
Penggunaan pembelajaran berbasis masalah membutuhkan waktu yang
berbeda dengan pembelajaran konvensional, bahkan eenderung lebih banyak. Waktu
yang lebih banyak lagi dibutuhkan pada awal siswa terlibat dalam belajar berbasis
masalah, sebagai suatu proses pembelajaran yang kebanyakan belum pemah mereka
alami.
50
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan anal isis data dan temuan penelitian yang diperoleh
dilapangan selama menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, pada SMP
Muhammadiyah 19 Sawangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya
peningkatan yang signifikan dari hasil belajar pokok bahasan bangun ruang sisi
lengkung siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan siswa
yang menggunakan pembelajaran konvensional dan peningkatan hasil belajar
siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Dengan kata lain bahwa penggunaan pembelajaran berbasis masalah leqi.h baik
dibandingkan dengan penggunaan pembelajaran konvensional dalam
mengajarkan pokok bahasan bangun ruang sisi lengkllng.
B. Saran-saran
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka akan dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
I. Sedini mungkin menjelaskan kepada sisiwa tentang perllbahan peran mereka
dan guru mereka dalam pembelajaran, dan hal itll berbeda dengan eara
sebeillmnya atau yang selama ini dilakukukan dikelas.
2. Pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan suatu altematif pembelajaran
yang perlu dipertimbangkan untuk dipergunakan, karena model pembelajaran
ini dapat mengembangkan eara berfikir dan daya nalar siswa, sehingga lebih
mudah memahami konsep matematika.
3. Bagi guru yang akan menggunakan pembelajaran berbasis masalah
hendaknya memperhitungkan waktll yang dipergllnakan, karena pembelajaran
tersebut memblltukkan waktll yang tidak sedikit.
51
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mu1yono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2003.
Arikunto, Suharsimi.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005,
Edisi Revisi.
Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, .'liralegi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002, Cel. Ke-2.
Departemen Agama RI, AI-quran dan Teljemahnya, Bandung: CV Diponegoro,
2000.
Dwiyogo, Wasis D., Siudi Kasus Berbasis Problem Based learning, Buletin
Pendidikan Profesional, 2003, Vol. 4.
Ibrahim, Muslimin dan Mohamad Nur, Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya: Universitas Negri Surabaya, 2000.
Ismail el.al, Kapila .'lelekla Pembelajaran Malemalika, Jakarta: Universitas Terbuka,
2000.
Hudoyo, Herman, Mengajar Belajar Malemalika, Jakarta: DEPDlKBUD Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi P2LPTK, 1988.
Negoro, ST. Negoro dan B. Harahap, Ensiklopedia Malemalika, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1998.
Ningsih, Nani Ratna, Mengembangkan Kemampuan Belpikir Malemalika .'lMU
Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah, Tesis Pascasarjana UPI Bandung,
Jakarta: Perpustakaan Pascasa~iana, 2003.
Pannen, Paulia, Konslruktivisme Dalam Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka,
2001.
Plirwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandllng: Remaja Rosda Karya, 1996.
Rusefendi, Dasar-dasar Penehlian Pendidikan dan Bidang Non Eksakla. Semarang:
CV IKIP Semarang Press. 1994
52
Subana, M. dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV Pustaka
Setia, 200 I, Cet. Ke-1.
Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Jlmu Jaya, 1996.
Salam, Burhanudin, Pengantar Pedagogik, Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda
karya, 2001, Cet. Ke-7.
Sudijono, Anas,Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Graftndo Persada,
2005.
Suherman, Ermann et.al, Stategi Pemhelajaran Matematika Kontemporer, Bandung:
JlCA-UPI,2003.
------------, Evaluasi Pemhelajaran Matematika, Bandung: JICA-UPI, 2003
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatu!lah Jakarta, 2007
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
53Lampiran I
TABEL 15KlSI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
I J karena . p.e~u~ahan I I~___ 1 ----.l__u_k_u_r_a_n_Ja_r_I-_Ja_r_I__L.---~
Pokok Pembahasan Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
Bangun Ruang Sisi • Menentukan luas • Menghitung luas 1,2,9
Lengkung selimut dan volum selimut tabung,
tabung, kerucut kerucut dan bola
dan bola • Menghitung volum 3,4,5
tabung, kerucut
dan bola
• Mengetahui unsur- 6,7,8..
unsur Bangun
Ruang Sisi
Lengkung jika
volum diketahui
• Menghitung besar • Menghitung 10
perubahan volum perbandingan
volum tabung,
kerucut dan bola
'- - -
Lampiran 2TABEL16
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL
54
No.No ButirSoal Skor
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total
1 1 6 6 6 2 4 2 4 2 4 6 42
2 2 6 6 4 4 4 2 6 6 4 4 46
3 3 6 2 6 2 2 2 6 2 6 6 40
4 4 4 4 6 4 2 2 2 4 6 2 36
5 5 4 6 6 4 6 2 6 6 4 2 46
6 6 6 6 6 4 6 6 2 6 6 4 52
7 7 4 2 6 6 2 6 6 2 4 2 40
8 8 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 34
9 9 4 2 2 2 2 6 2 2 6 2 30
10 10 6 2 6 4 2 2 6 2 2 6 38
11 11 6 6 4 2 4 2 6 6 6 4 46
12 12 6 4 6 4 4 2 6 4 4 4 44
13 13 6 4 6 4 4 2 2 6 4 4 42
14 14 6 6 6 6 4 6 6 6 2 8 56
15 15 4 4 2 2 4 6 6 4 4 4 40
16 16 6 2 6 4 6 1 2 2 2 2 33
17 17 4 4 2 1 2 2 6 4 4 4 33
18 18 6 6 6 4 4 4 6 6 2 8 52
19 19 6 4 6 4 2 2 2 4 1 2 33
20 20 4 2 6 6 2 1 2 2 6 1 32
21 21 4 4 6 4 4 6 2 4 6 ° 40
22 22 6 4 2 4 4 2 6 1 6 2 37
23 23 4 4 6 1 6 6 6 4 4 4 45
24 24 6 6 6 2 6 2 6 6 6 4 50
25 25 4 4 2 4 4 ° 2 4 6 4 34
26 26 6 6 6 6 2 2 6 6 4 2 46
27 27 4 4 2 4 4 2 2 4 6 2 34
28 28 6 6 6 6 6 2 6 6 4 4 52
29 29 6 4 6 2 4 2 6 6 6 4 46
30 30 6 4 6 2 2 6 6 4 4 4 44
r hilllllg 0,5263 0,737 0,498 0,12886 0,484 0,29628 0,563 0,711 -0,1346 0,533
r label 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
KeleranQan Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
TABEl17REKAPITULASI RELIABILITAS SOAl
55
No. No Resp.Butir Soal Skor
1 2 3 5 7 8 10 Total
1 1 6 6 6 4 4 2 6 342 2 6 6 4 4 6 6 4 363 3 6 2 6 2 6 2 6 304 4 4 4 6 2 2 4 2 245 5 4 6 6 6 6 6 2 366 6 6 6 6 6 2 6 4 367 7 4 2 6 2 6 2 2 248 8 4 4 2 4 2 4 4 249 9 4 2 2 2 2 2 2 1610 10 6 2 6 2 6 2 6 3011 11 6 6 4 4 6 6 4 3612 .. 12 6 4 6 4 6 4 4 3413 13 6 4 6 4 2 6 4 3214 14 6 6 6 4 6 6 8 4215 15 4 4 2 4 6 4 4 2816 16 6 2 6 6 2 2 2 2617 17 4 4 2 2 6 4 4 2618 18 6 6 6 4 6 6 8 4219 19 6 4 6 2 2 4 2 2620 20 4 2 6 2 2 2 1 1921 21 4 4 6 4 2 4 0 2422 22 6 4 2 4 6 1 2 2523 23 4 4 6 6 6 4 4 3424 24 6 6 6 6 6 6 4 4025 25 4 4 2 4 2 4 4 2426 26 6 6 6 2 6 6 2 3427 27 4 4 2 4 2 4 2 22
28 28 6 6 6 6 6 6 4 40
29 29 6 4 6 4 6 6 4 3630 30 6 4 6 2 6 4 4 32
k 7
Varians Total 47,352Varians Butir 0,993 2,133 2,961 2,133 3,775 2,764 3,482Jml Var Butir 18,241Alpha-Cranbach 0,717
TABELPERHITUNGAN DAYA PEMBEDA DAN TARAF KESUKARAN
Kelompok Atas
56
No. No Resp.ButirSoal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total1 14 6 6 6 6 4 6 6 6 2 8 562 6 6 6 6 4 6 6 2 6 6 4 523 18 6 6 6 4 4 4 6 6 2 8 524 28 6 6 6 6 6 2 6 6 4 4 525 24 6 6 6 2 6 2 6 6 6 4 506 2 6 6 4 4 4 2 6 6 4 4 467 5 4 6 6 4 6 2 6 6 4 2 468 11 6 6 4 2 4 2 6 6 6 4 46
Jumlah 46 48 44 32 40 26 44 48 34 38 400
Kelompok Bawah
No. No Resp.Butir Soal -. Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total1 8 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 342 25 4 4 2 4 4 0 2 4 6 4 343 27 4 4 2 4 4 2 2 4 6 2 344 16 6 2 6 4 6 1 2 2 2 2 335 17 4 4 2 1 2 2 6 4 4 4 336 19 6 4 6 4 2 2 2 4 1 2 337 20 4 2 6 6 2 1 2 2 6 1 328 9 4 2 2 2 2 6 2 2 6 2 30
Jumlah 36 26 28 29 26 16 20 26 35 21 263
Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran Soal
Na_SA 58 N Maks N x Maks 1/2N x Maks
Tara! Kesukaran Daya pembeda Krileria
Soal TK Krileria DP Kriteria Instrumen Soal
1 46 36 16 6 96 48 0,85 Sangal Mudah 0,21 Cukup Diterima
2 48 26 16 6 96 48 0,77 Mudah 0,46 Baik Diterima
3 44 28 16 6 96 48 0,75 Mudah 0,33 Cukup Dilerima
4 32 29 16 6 96 48 0,64 Sedang 0,06 Jelek Dilolak
5 40 26 16 6 96 48 0,69 Mudah 0,29 Cukup Dilerima
6 26 16 16 6 96 48 0,44 Sedang 0,21 Cukup Diperbaiki
7 44 20 16 6 96 48 0,67 Mudah 0,50 Baik Diterima
8 48 26 16 6 96 48 0,77 Mudah 0,46 Baik Diterima
9 34 35 16 6 96 48 0,72 Mudah -0,02 Sangat Jelek ulolak
10 38 21 16 8 128 64 0,46 Sedang 0,27 Cukup Diterima
57Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIANRANGUN RUANG SISI LITNGKUNG
Nama:Kelas :
Hari/Tanggal :Waktu 90 menit
lawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
I. Kubah sebuah masjid yang berbentuk setengah bola dengan diameter 12 m
terbuat dari alumunium. Bila I ml alumunium harganya Rp 15.500,00,
hitunglah biaya pembuatan kubah masjid tersebut !
2. Seorang pedagang mainan menjajakan mainan terompet yang terbuat dari
kertas berbentuk kerueut. Panjang diameter lingkaran alasnya 12 em dan
tinggi terompet 8 em, hitunglah luas kertas yang diperlukan untuk membuat
terompet tersebut !
3. Sebuah tenda Indian berbentuk kerueut memiliki tinggi 3 m dan alasnya
berbentuk lingkaran yang berdiameter 2, I m. Hitunglah volum ruang yang
ada di dalam tenda tersebut !
4. Tiga buah bola dari lilin be~iari-jari 3 em, 4 em dan 5 em akan dilebur
menjadi sebuah bola pejal besar. Hitunglah volum bola besar tersebut!
5. Pak Cokro ingin membuat saluran pembuangan dengan menggunakan pipa
yang berjari-jari 2,5 em, jika volume air dalam saluran pembuangan 7.850
em3, hitunglah panjang pia yang dibutuhkan untuk membuat saluran
pembuangan tersebut !
6. Nasi tumpeng dibentuk seperti kerueut berisi 25,12 liter, bila tinggi nasI
tumpeng tersebut 6 dm. Hitunglah jari-jari nasi tumpeng tersebut !
7. 1130,4 liter air dimasukan ke dalam 10 bola yang sama dengan
masing-masing terisi penuh dengan air. Berapakahjari-jari bola tersebut?
8. Tomi memiliki sebuah kaleng yang tingginya 10 em dan dapat menampung
1,54 liter air, sedangkan Adi memiliki sebuah kaleng yang jari~jarinya dua
kali lipat dari jari-jari kaleng Tomi dan tingginya sama dengan tinggi kaleng
Tom!. Berapakah liter air yang dapat diisi dalam kaleng Adi ?
58
Kunci lawaban
I. Diketahui
Kubah masjid berbentuk -!- bola,2
Diameler = 12 m
Biaya per 1 m2 = Rp 15.500,00
Ditanyakan
Biaya untuk membual kubah masjid tersebut !
Jawab
1Kubah = - bola
2
.................................... 2
ILuas - bola
21 2= - x4xnxr2
= -!- x 4 x 3,14 X 62
2
1= - x 4 x 3,14 x 36
2
= 226,08 m2
Jadi biaya unluk membual kubah masjid tersebut adalah
226,08 x Rp 15.500,00 = Rp 3.504.240,00
2. Diketahui
Tel'Ompet berbentuk kerucut dengan,
Diameter = 12 em
Ti nggi = 8 em
Ditanyakan
Luas kel1as unluk membuat terompet tersebut !
iawab
.................................... 4
Skor Total 6
.................................... 2
I.uas kerlas unluk mcmbuat lerompet tcrsebut = Luas selimul =. 1l X r x s
s=Jr'+t'
59
.................................... 3
Luas selimut kerueut = 1t X r x s
=3,14x610
= 1884 em2,
Jadi luas kertas untuk membuat terompet adalah 188,4 em2
3. Diketahui
................. 3
Skor Total 8
Tenda Indian berbentuk kerueut dengan,
Diameter = 2,1 m
Tinggi =3 m
Ditanyakan
Banyaknya udara datam tenda indian tersebut !
Jawab
.-,.................................... '-
Volume kerueut
= 3,14 x (1,05)2 X 3
= 3,14 x 1,1025 x 3
= 10,38555'" 10,4 m3
Jadi banyaknya udara dalam tenda tersebut adalah 10,4 m3.•..••••.•••.•...•.•.•••.. .4
Skor Total 6
4. Diketahui
Tiga buah bola yang masing-masing mempunyai,
r\ = 3 em
f2 = 4 em
f3 = 5 em
Tiga buah bola tersebut dilebur menjadi sebuah bola besar
Ditanyakan
Volume bola besar tersebut !
Volume bola besar = VI2J = V I + V2 + V3
.................................... 2
.................................... 2
60
= (~X3,14X 3'Il~x3.14x 4' 1+(~X3,14x 5'Ij ) \j ) \.' )
= 113,04 + 267,94667 + 523,33333
= 904,32 em3
Jadi volume bola besar tersebut adalah 904,32 em3••••••••••.•.....•...••....••.•••••. 4
Skor Total 8
5. Diketahui
Pipa air yang berbentuk tabung dengan,
Volume
Jari-jari
= 7,85 liter = 7.850 em
= 2,5 em
Panjang tabung = Tinggi tabung
Ditanyakan
Panjang pipa air tersebut !
Volume tabung = n x r2 x t
7.850 = 3,14 X 2,52 x t
7.850 = 3,14 x 6,25 x t
7.850 = 19,625 x t
t =400 em
Jadi panjang pipa air tersebut adalah 400 em
6. Diketahui
Volume = 25,12 Itr = 25,12 dm3
Tinggi = 6 dm
Ditanyakan
Jari-jari nasi tumpeng tersebut !
Jawab
.................................... 2
.................................... 4
Skor Total 6
.................................... 2
Volume kerllclItI ,
=~xnxr-xt
.J
25,12I ,
= ... x3.14xr~x63
25,12 = 6,28 r'
r2 = 25,12
6,28
(' =4
r =2dm
Jadi jarHari nasi tumpeng tersebut adalah 2 dm
61
.................................... 4
Skor Total 6
.................................... 2
7. Diketahui
1]30,4 liiter air dimasukan ke ]0 bola yang sama, maka masing-masing boia
mempunyai volume 113,04 liter
Ditanyakan
Panjang jari-jari bola tersebut !
Jawab
Volume bola4 3
=-X1txr3
4 3113,04= - x3,14xr
3
4 3113,04= - x3,14xr
3
339,12 = 12,56 x?
r3 = 27
r =3dm
Jadi jari-jari bola tersebut adalah 3 dm .................................... 4
Skor Total 6
8. Diketahui
Tinggi kaleng Tomi = tinggi kaleng Adi = 10 em
Volume kaleng Tomu = 1,54 liter
Jari-jari kaleng Adi (r2) = 2 xjari-jari kaleng Tomi (r,)
Ditanyakan
Volume kaleng Adi '
Jawab
Volume kaleng Tomi (V,)
Volume kaleng Adi (V2l
.................................... 2
V, : V2 = IT X r,2x t : IT X r/x t
= IT X r,2x t: IT x (2r,)2 x t
= IT X r,2x t : 4 x IT x r,2x t
= I :4
62
.................................... 2
.................................... 2
Didapat perbandingan volumenya adalah I : 4
Jadi Volume kaleng Adi adalah 1.54 x 4 = 6, I6 liter 2
Skor Total 8
63LWllpiran 4
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAII
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas I Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
bola.
lndikator
Alokasi Waktu
: SMP Muhammadiyah 19
: Matematika
: VIII 12
Mengidentifikasi banglln rllang sisi lengkllng serta
menentukan besaran-besarannya.
: Menentukan IIIas selimut dan volum tabung, kerucut dan
: Menghitung luas selimut tabling, kerucut dan bola.
: 5 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung luas sel imut tabung, keruclIt dan bola.
B. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkllng (BRSL).
C. Metode Pembelajarall
Diskllsi kelompok, inklliri, problem solving, demontrasi dan pemberian tllgas.
D. Lallgkah-Iangkah Kegiatall Pembelajaran
Pertemuall Pertama
I. Pendahuilian
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan
menanyakan tentang unsur-unsllr bangun ruang sisi lengkung.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model
pembelajaran yang akan dilakllkan.
2. Kegiatan Inti
Fase I : Mengorientasikan siswa pada masalah
Guru mcngajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa
mcmpelajari masalah tcrscbllt.
64
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
a. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
b. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelcsaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memeeahkan masalah
a. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang sesui, mimemukan penjelasan dan pemeeahan masalah yang
diberikan pada lase I.
b. Guru mendorong dialog/diskusi antar ternan dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyaj ikan hasil pemecahan masalah
a. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil
pemeeahan masalah yang diberikan pada lase I
b. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemeeahan masalah dan
membimbing bila menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemeeahan masalah
Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemeeahan
masalah pada fase I sampai 4.
3. Pellutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
Pertemuall kedua
1. Pendahuluan
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan
menanyakan tentang unsur-unsur bangun ruang sisi lengkung.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginlonnasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase I : Mengorientasikan siswa pada masalah
Guru l11engajukan l11asalah yang ada di LKS dan mel11inta siswa
mel11pelajari masalah tersebut.
65
Fuse 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
a. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
b. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang eara menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
a. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang sesui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang
diberikan pada lase l.
b. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
a. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil
pemeeahan masalah yang diberikan pada fase 1
b. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing, bila menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan'mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah pada fase 1 sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
E. Alat dan Sumber Pelajaran
Model bangun ruang sisi lengkung dan Buku teks.
F. Penilaian
Data kemajuan belajar diperoleh dari :
a. Partisipasi setiap dalam kerja kelompok.
b. Lembar ke~ja siswa (LKS).
c. Tes tertulis.
66
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELA.JARAN
BERUASIS MASALAH
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
: SMP Muhammadiyah 19
: Matematika
: VIII /2
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi : Mengidentitlkasi bangun ruang sisi lengkung serta
menentukan besaran-besarannya.
: Menentukan luas selimut dan volum tabung, kerucut dan
bola.
: Menghitung volum tabung, kerucut dan bola.
: 5 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajarau
Siswa dapat menghitung volum tabung, kerucut dan bola.
B. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL).
C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, inkuiri, problem solving, demontrasi dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkab Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendabuluan
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan
menanyakan tentang unsur-unsur bangun ruang sisi lengkung.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengintormasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase I : Mengorient3sikan siswa pada masalah
Guru I11cngajukan l11asalah yang ada di LKS dan l11em inta siswa
mel11pel,~jari masalah tersebut.
67
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
a. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
b. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
a. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang scsui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang
diberikan pada fase I.
b. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
a. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil
pemecahan masalah yang diberikan pada fase I
b. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing bila menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah pada fase 1 sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
Pertemuan kedua
1. Pendahuluan
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan
menanyakan tentang unsur-unsur bangun ruang sisi lengkung.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengintormasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase 1 : Mengorientasikan siswa pada masalah
Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa
mempelajari masalah tcrscbut.
68
Fase 2 : Mengorganisir siswa unluk belajar
a. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
b. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
a. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan inforrnasi
yang sesui, menemukan pcnjclasan dan pemecahan Inasalah yang
diberikan pada lase I.
b. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
a. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil
pemecahan masalah yang diberikan pada fase I
b. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing bila mcnemui kesulitan.
Fase 5 : MengaiJalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa mengkaj i ulang proses/hasil pemecahan
masalah pada fase I sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
E. Alat dan Sumber Pelajarall
Model bangun ruang sisi lengkung dan Buku teks.
F. Pellilaiall
Data kemqjuan belajar diperoleh dari :
a. Partisipasi setiap dalam kerja kelompok.
b. Lembar kerja siswa (LKS).
c. Tes tertu Iis.
69
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
: SMP Muhammadiyah 19
: Matematika
: VIII /2
Standar Kompetensi ; Mengidentilikasi bangun ruang sisi lengkung serta
menentukan besaran-besarannya.
Kompetensi Dasar : Menentukan luas setimut dan volum tabung, kerucut dan
bola.
lndikator ; Mengetahui unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Lengkung jika
volum diketahui
Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung unsur-unsur Bangun Ruang Sis; Lengkung jika volum
diketahui.
B. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL).
C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, inkuiri, problem solving, demontrasi dan pemberian tugas.
D. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemnan Pertama
1. Pendahuluan
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan
menanyakan tentang unsur-unsur bangun ruang sisi lengkung.
b. Guru menyampaikan tujuan pembel1:\jaran dan menginformasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase I : Mengorientasikan siswa pada masalah
Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa
mempelajari masalah tersebut.
70
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
a. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
b. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
a. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang sesui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang
diberikan pada fase I.
b. Guru mendorong dialogldiskusi antar ternan dalam kelompoknya.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
a. Membimbinglmengamati siswa dalam menyimpulkan hasil
pemecahan masalah yang diberikan pada lase 1
b. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing bila menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah pada fase 1 sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
Pertemnan kedua
1. Pendahuluan
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan
menanyakan tentang unsur-unsur bangun ruang sisi lengkung.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase J : Mengorientasikan siswa pada masalah
Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa
mempelajari masalah tersebut.
71
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
a. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
b. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
a. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang sesui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang
diberikan pada lase I.
b. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
a. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil
pemecahan masalah yang diberikan pada fase 1
b. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing bila menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah pada fase 1 sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
E. Alat dan Sumber Pelajaran
Model bangun ruang sisi lengkung dan Buku teks.
F. Penilaian
Data kemajuan belajar diperoleh dari :
a. Partisipasi setiap dalam kerja kelompak.
b. Lembar kerja siswa (LKS).
c. Tes terlulis.
72
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELA.TARAN
BERBASIS MASALAH
Sekolah
Mala Pelajaran
Kelas / Semester
: SMP Muhammadiyah 19
: Matematika
: VIII /2
Alokasi Waktu
Kompetensi Dasar
Indikator
Standar Kompetensi : MengidentiJikasi bangun ruang sisi lengkung serta
menentukan besaran-besarannya.
: Menghitung besar perubahan volum .
Menghitung perbandingan volum tabung, kerucut dan bola
karena perubahan ukuran jari-jari.
: 3 jam pelajaran
A. Tujllan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung perbandingan volum tabung, kerucut dan bola karena
perubahan jari-jari.
R. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL).
Co Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, inkuiri, problem solving dan pemberian tugas.
D. Lallgkah-Iallgkah Kegiatall Pembelajarall
1. Pelldahuluall
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan
menanyakan tentang menghitung unsur-unsur bangun ruangjika volum
dikelahui.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase I : Mengorientasikan siswa pacla masalah
Guru mengajukan masaJah yang ada di LKS dan mcminta SiSW3
mempelajari masalah tersebut.
73
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
a. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
b. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
a. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang sesui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang
diberikan pada fase 1.
b. Guru mendorong dialogldiskusi antar teman dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
a. Membimbinglmengamati siswa dalam menyimpulkan hasil
pemecahan masalah yang diberikan pada fase I
b. Guru mendorong siswa meny1\iikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing bila mene,mui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa mengkaj i ulang proseslhasil pemecahan
masalah pada fase I sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soallatihan
yang ada pada buku siswa.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
E. Alat dau Sumber Pelajaran
Model bangun ruang sisi lengkung dan Buku teks.
F. Penilaian
Data kemajuan belajar diperoleh dari :
a. Parlisipasi seliap dalam kelja kelompok.
b. Lembar kerja siswa (LKS).
c. Tes lerlulis.
74Lampiran 5
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELA.JARAN
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas I Semester
: SMP Muhammadiyah 19
: Matematika
: VIII 12
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi : Mengidentitikasi bangun ruang sisi lengkung serta
menentukan besaran-besarannya.
: Menentukan luas selimut dan volum tabung, kerucut dan
bola.
: Menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola.
: 5 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola.
n. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL).
C. Metode Pembelajaran
Ekspositori, ceramah.
D. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingatkan kembali tentang macam-macam bangun ruang.
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu
siswa pada materi berikutnya.
Kegiatan Inti
a. Guru menuliskan materi tentang menghitung luas selimut tabung dan
kerucul.
b. Guru menjelaskan tentang bangun ruang sisi lengkung.
C. Guru memberikkan latihan kepada siswa tentang bangun ruang sis;
lengkung.
: Mengingatkan kembali tentang macam-macam bangun ruang.
: Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu
siswa pada materi berikutnya.
75
Pcnutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk ber/atih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
Pertcmuan kcdua
Pcndahuluan
Apersepsi
Motivasi
Kegiatan Inti
a. Guru menuliskan materi tentang menghitung luas selimut bola.
b. Guru menjelaskan tentang bangun ruang sisi lengkung.
c. Guru memberikkan latihan kepada siswa tentang bangun ruang sisi
lengkung.
Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyele~aikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
E. Alat dan Sumber Pelajaran
Penggaris, jangka dan Buku teks.
F. Penilaian
Tehnik : Tes tertulis
Bentuk Intrumen : Uraian
lntrumen
I. Hitunglah luas selimut tabung dan kerucut jika Jan-Jannya 7 cm dan
tingginya lOcm !
2. Hitunglah luas pennukaan bola yang bc~iari-jari 3 cm I
76
RANCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
: SMP Muhammadiyah 19
: Matematika
:VIIJ/2
Standar Kompetensi : Mengidentitikasi bangun ruang sisi lengkung serta
menentukan besaran-besarannya.
Kompetensi Dasar : Menentukan luas selimut dan volum tabung, kerucut dan
bola.
Indikator
Alokasi Waktu
: Menghitung volum tabung, kerucut dan bola.
: 5 jam pelajaran (2 pertemuan)
Mengingatkan kembali tentang macam-macam bangun ruang.
: Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu
siswa pada materi berikutnya.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung volul11 iabung, kerucut dan bola.
B. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL).
C. Metode Pembelajaran
Ekspositori, ceramah dan pemberian tugas.
D. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemnan Pertama
Pendahuluan
Apersepsi
Motivasi
Kegiatan Inti
a. Guru menuliskan materi tentang menghitung volum tabung dan kerucut.
b. Guru menjelaskan tentang volum tabung dan kerucut.
c. Guru memberikkan latihan kepada siswa tentang volum tabung dan
kerucul.
I'enutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum maieri pelajaran
77
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
: Mengingatkan kembali tentang macam-macam bangun ruang.
: Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu
siswa pada materi berikutnya.
Pertemllan kedlla
Pendahllillan
Apersepsi
Motivasi
Kegiatan Inti
a. Guru menuliskan materi tentang menghitung volum bola.
b. Guru menjelaskan tentang menghitung volum bola.
c. Guru memberikkan latihan kepada siswa tentang menghitung volum bola.
Penlltllp
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran _
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soallatihan
yang ada pada buku siswa.
E. Alat dan Sllmber Pelajaran
Penggaris, jangka dan Buku teks.
F. Penilaian
Tehnik : Tes tertulis
Bentuk lntrumen : Uraian
lntrumen
I. Hitunglah volum tabung dan kerucul jika jari-jarinya 7 cm dan tingginya
IOcm!
2. Hitunglah volum bola yang berjari-jari 3 cm !
78
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas I Semester
: SMP Muhammadiyah 19
: Matematika
: VIJI/2
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkung serta
menentukan besaran-besarannya.
Kompetensi Dasar : Menentukan luas selimut dan volum tabung, kerucut dan
bola.
lndikator : Mengetahui unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Lengkung jika
volum diketahui
Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Lengkung jika volum
diketahui.
B. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL).
C. Metode Pembelajarau
Ekspositori, ceramah dan pemberian tugas
D. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingatkan kernbali tentang macam-macam bangun ruang.
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu
siswa pada materi berikutnya.
Kegiatan Inti
a. Guru menuliskan materi tentang menghitung lInsllr-unsur tabling dan
kerllcutjika volumnya diketahui.
b. Guru menjelaskan tentang menghitung lInsllr-unsur tabling dan kerllcllt
jika voillmnya diketahlli.
80
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas I Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
: SlvlP Muhammadiyah 19
: Matematika
: VIII 12
: Mengidenti1ikasi bangun ruang sisi lengkung serta
menentukan besaran-besarannya.
: Menghitung besar perubahan volum.
: lvlenghitung perbandingan volum tabung, kerucut dan bola
karena perubahan ukuran jari-jari.
: 3 jam pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran-.
Siswa dapat menghitung perbandingan volum tabung, kerucut dan bola karena
perubahan jari-jari.
B. Materi Pembelajaran
Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL).
C. Metode Pembelajaran
Ekspositori, ceramah dan pemberian tugas.
D. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingatkan kembali tentang macam-macam bangun ruang.
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu
siswa pada materi berikutnya.
Kegiatan Inti
a. Guru menuliskan materi tentang menghitung perbandingan volum tabung,
kerucut dan bolajika ukuran jari-jarinya berubah.
b. Guru menjelaskan tentang mcnghitung perbandingan volum tabung,
kerucul dan bola jika ukuran jari-jarinya berubah.
81
c. Guru memberikkan latihan kepada siswa tentang menghitung
perbandingan volum tabung, kerucut dan bolajika ukuranjari-jarinya
berubah.
Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
b. Meminta siswa untllk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan
yang ada pada buku siswa.
E. Alat dan Sumber Pelajaran
Penggaris, jangka dan Bukll teks.
F. Penilaian
Tehnik : Tes tertulis
Bentuk Intrumen : Uraian
Intrumen
I. Dua buah tabling dengan perbandingan jari-jari 1 : 2 dan tingginya sarna.
Tentukanlah perbandingan volumnya !
2. Jika kerucut memiliki tinggi yang sarna, yaitu 6 em. hitunglah selisih volum
dari dua kerucut ,jika r, = 3 em dan r2 = 5 em !
82Lampiran 6
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Nama Kelompok : .
Anggota : 1.
2.3.4.5.
Tanggal : .....•.....
Bangun Ruang Sisi Lengkung
Proyek : Penelitian.
Perhatikan benda-benda bangun rnang sisi lengkung yang telah kamu bawa, kemudian
ukurlah jari-jari, diameter dan tingginya, lalu masukkan dalam tabel berikut :
NAMA BENDA Jari-jari Diameter Tinggi
//
I
Proyek : Demonstrasi
Gunakan benda-benda yang telah kamu kumpulkan untuk membuat suatu presentasi guna
menunjukkan bagaimana menghitung luas selimut benda-benda tersebut dan peragakan
hagaimana kalian membuat jaring-jaring benda-benda tersebut
83
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Nama Kelompok : .
Anggota: 1.
2.3.
4.5.
Tanggal : .
Bangun Ruang Sisi Lengkung
Proyek : Penelitian
Perhatikan benda-benda bangun ruang sisi lengkung yang telah kamu bawa, kemudian
ukurlah jari-jari, tinggi dan garis pelukisnya, lalu masukkan dalam tabel berikut :
NAMA BENDA Jari-jari Tinggi Garis pelukis
II
Proyek : Demonstrasi
Gunakan benda-benda yang telah kamu kumpulkan untuk membuat suatu presentasi guna
menllnjukkan bagaimana menghitung luas selimllt benda-benda tersebllt dan peragakan
bagaill1ana kalian ll1embllat jaring-jaring benda-benda tersebut.
84
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Nama Kelompok : .
Anggota : 1.
2.3.4.5.
Tanggal: .
Bangun Ruang Sisi Lengkung
Proyek : Penelitian
Perhatikan benda-benda bangun lUang sisi lengkung yang telah kamu bawa, kemudian
ukurlah keliling, , diameter dan jari-jari lalu masukkan dalam tabel berikut :
NAMA BENDA Keliling Diameter Jari-jari
Proyek : Demonstrasi
Gunakan benda-benda yang telah kamu kumpulkan untuk membuat suatu presentasi guna
menunjukkan bagaimana menghitllng luas benda tersebllt.
II,
85
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Nama Kelompok : .
Anggota: 1.
2.3.4.
5.
Tanggal : .
Bangun ruang sisi lengkung
Di setiap "pojok benteng Kraton Yogyakarta terdapat bangunan yang
merupakan gabungan dari tabung, kerueut dan belahan bola, seperti
tampak pada gambar berikut.
Garis tengah bola 98 em, panjang
tabung 2 m dan tinggi kerueut 1 m.
Bahan yang digunakan adalah semen, pasir,
kapur, dan batu. Volum semen yang
digunakan adalah 10% dari volum bahan
keseluruhan. Seluruh permukaan bangunan
tersebut akan dieat, dengan biaya
Rp 100.000,00 per meter persegi.
a. Jika 1 liter semen beratnya 1 kg, berapa kg
semen yang dibutuhkan?
b. Berapakah biaya yang dibutuhkan untuk
pengeeatan?
I
86
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Nama Kelompok : .
Anggota: 1.
2.
3.
4.
5.
Tanggal : .
I
Bangun Ruang Sisi Lengkung
Proyek : Demontrasi
Tomi memiliki sebuah bola plastik dengangaris tengah 3 em. Karena ia
membutuhkan bola yang volumnya dua kali bola yang pertama, maka
ia membeli sebuah bola dengan garis tengah 6 em. Benarkah jalan
pikiran tomi ? jelaskan!
Gunakan hasil laporan kalian untuk membuat presentasi guna
men:unjukan benarkah jalan pikiran Tomi .
Lampiran 7 87
TABEL18PERHITUNGAN HASIL TES AWAL KELOMPOK EKSPERIMEN
No.Nomor Skor Setia J Butir Soal Skor
NilaiResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 Soal
1 1 1 2 2 1 1 1 0 0 8 152 2 2 1 0 0 1 1 b 0 5 93 3 4 1 2 I 2 1 I 1 1 1 13 244 4 1 2 2 1 2 1 1 1 11 205 5 2 1 2 1 1 1 0 1 9 176 6 1 1 2 2 1 1 0 1 9 177 7 2 2 2 1 0 2 2 0 11 208 8 2 1 1 1 1 1 0 0 7 139 9 0 0 0 1 1 0 0 0 2 410 10 1 1 2 2 0 0 1 1 8 1511 11 4 4 2 2 1 2 2 2 19 3512 12 1 1 2 1 1 1 0 0 7 1313 13 2 2 1 1 1 1 1 1 10 1914 14 2 1 1 2 1 0 0 0 7 1315 15 4 2 2 0 1 2 0 0 11 2016 16 2 2 1 1 0 2 0 0 8 1517 17 4 2 2 1 0 0 0 1 10 1918 18 1 1 1 0 1 1 0 0 5 919 19 2 2 1 1 1 0 0 0 7 1320 20 2 1 1 1 1 1 1 0 8 1521 21 2 2 1 2 0 1 1 1 10 1922 22 2 1 2 1 0 1 1 0 8 1523 23 1 2 2 1 1 0 1 0 8 1524 24 4 2 2 1 1 1 0 1 12 2225 25 1 1 2 1 1 1 0 0 7 13
Jumlah 50 38 38 28 20 23 12 11 220 409Rata-rata 2,00 1,52 1,52 1,12 0,80 0,92 0,48 0,44 8,80 16,36Simpan~Baku 1,15 0,77 0,65 0,60 0,50 0,64 0,65 0,58 3,20 5,87Varians 1,33 0,59 0,43 0,36 0,25 0,41 0,43 0,34 10,25 34,49
Lampiran 8
TABEL19PERHITUNGAN HASIL TES AWAL KELOMPOK KONTROL
88
No.Nomor Skor Setiap Butir Soal SkO~ Nilai IResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 Soal
1 1 1 2 2 0 1 1 0 0 7 132 2 2 1 0 1 0 2 0 0 6 113 3 1 1 0 1 I 0 0 0 0 3 I 64 4 0 1 1 1 0 0 0 1 4 75 5 2 1 2 0 1 1 1 0 8 156 6 1 1 0 0 0 2 0 1 5 97 7 4 2 1 0 4 2 0 1 14 268 8 1 2 1 1 2 1 1 0 9 179 9 1 1 2 0 0 1 1 1 7 1310 10 1 2 1 1 1 1 1 1 9 1711 11 2 1 2 1 1 0 0 0 7 13
'12 12 0 1 1 2 2 1 0 1 8 1513 13 2 0 2 2 2 2 0 0 10 1914 14 4 2 2 2 1 1 1 ° 13 2415 15 2 1 ° 0 1 2 1 ° 7 1316 16 1 1 ° 0 1 ° ° ° 3 617 17 ° 0 ° 1 1 ° ° ° 2 418 18 1 0 ° 0 1 ° 1 1 4 719 19 1 1 1 1 1 ° 1 1 7 1320 20 2 2 2 1 ° 0 1 ° 8 1521 21 2 1 2 0 ° 1 ° ° 6 1122 22 2 1 ° ° ° 1 1 ° 5 923 23 4 1 2 2 1 1 . 1 ° 12 2224 24 2 2 ° 2 1 ° 2 1 10 1925 25 2 1 ° 1 1 1 1 1 8 15
Jumlah 41 29 24 20 23 21 14 10 182 339Rata-rata 1,64 1,16 0,96 0,80 0,92 0,84 0,56 OAO 7,28 13,56Simoanqan Baku 1,11 0,62 0,89 0,76 0,91 0,75 0,58 0,50 3,05 5,68
LVarians 1,24 0,39 0,79 0,58 0,83 0,56 0,34 0,25 9,29 32,26
Lampiran 9 89
TABEL 20PERHITUNGAN HASIL TES AKHIR KELOMPOK EKSPERIMEN
No.Nomor Skor Setiap Butir Soal Skor
NilaiResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 Soal
1 1 6 6 6 4 6 4 6 6 44 81. -.2 :2 6 6 4 4 4 4 2 4 34 633 3 6 4 6 4 2 2 4 6 34 634 4 6 6 6 4 4 4 4 6 40 745 5 6 4 6 4 6 2 4 4 36 676 6 4 4 6 4 2 4 2 6 32 597 7 6 4 4 6 4 4 2 6 36 678 8 6 4 6 4 4 2 4 6 36 679 9 6 4 1 2 2 0 1 0 16 3010 10 4 2 4 2 2 2 2 4 22 4111 11 6 6 6 4 4 6 6 6 44 8112 12 6 4 4 .. 2- 2 4 2 0 24 4413 13 6 6 4 4 4 6 4 4 38 7014 14 4 2 4 4 4 4 2 0 24 4415 15 6 6 6 6 4 4 4 6 42 7816 16 4 6 4 6 4 4 4 4 36 6717 17 4 6 4 6 4 4 4 4 36 6718 18 4 4 4 4 2 4 4 4 30 5619 19 6 4 6 4 4 4 2 4 34 6320 20 4 6 2 2 4 4 4 2 28 5221 21 6 6 4 4 6 6 4 6 42 7822 22 6 4 4 4 6 8 .6 6 44 8123 23 6 6 4 4 6 6 6 4 42 7824 24 4 6 4 4 6 4 4 4 36 6725 25 6 6 2 4 4 6 4 4 36 67
""-~~.-
Jumlah 134 122 111 100 100 102 91 106 866 1605Rata-rata 5,36 4,88 4,44 4,00 4,00 4,08 3,64 4,24 34,64 64,20Simpanqan Baku 0,95 1,30 1,42 1,15 1,41 1,68 1,44 1,94 7,32 13,50Varians 0,91 1,69 2,01 1,33 2,00 2,83 2,07 3,77 53,57 182,25..
Lampiran 10 90
TABEL 21PERHITUNGAN HASIL TES AKHIR KELOMPOK KONTROL
No.Nomor Skor Setia Butir Soal Skor
NilaiResoonden 1 2 3 4 5 6 7 8 Soal
1 1 6 4 6 4 4 6 6 4 40 742 2 6 2 4 4 6 4 6 4 36 673 3 6 4 4 4 4 4 6 4 36 674 4 4 4 2 2 4 2 4 0 22 415 5 6 2 4 4 4 6 6 4 36 676 6 4 2 2 4 1 4 4 0 21 397 7 6 6 4 4 4 4 6 4 38 708 8 4 4 6 4 2 1 4 4 29 549 9 2 2 4 4 1 1 0 0 14 2610 10 4 4 6 4 4 4 4 4 34 6311 11 4 1 4 2 2 4 2 1 20 3712 12 4 4 2 4 6 4 4 4 32 59·'.13 13 6 4 4 4 4 6 6 4 38 7014 14 4 6 4 4 4 4 6 2 34 6315 15 4 2 2 2 1 2 4 1 18 3316 16 4 2 4 4 4 4 2 1 25 4617 17 2 1 2 4 2 4 2 0 17 3118 18 4 2 2 2 4 4 4 1 23 4319 19 4 2 4 4 0 2 4 0 20 3720 20 6 4 4 6 4 6 4 4 38 7021 21 6 6 4 4 2 6 4 4 36 6722 22 6 4 6 4 6 4 6 4 40 7423 23 6 4 4 4 4 4 6 6 38 7024 24 4 6 2 4 4 4 4 4 32 5925 25 4 4 2 4 4 4 6 2 30 56
Jumlah 116 86 92 94 85 98 110 66 747 1383Rata-rata 4,64 3,44 3,68 3,76 3,40 3,92 4,40 2,64 29,88 55,32Simoanaan Baku 1,25 1,56 1,38 0,88 1,61 1,44 1,63 1,85 8,24 15,25Varians 1,57 2,42 1,89 0,77 2,58 2,08 2,67 3,41 67,86 232,64
Lampiran \1
TABEL 22GAIN HASIL TES AWAL DAN TES AKHIR
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
91
Nomor Kelomook Kontrol Kelom ~ok EksoerimenTes Tes Tes Tes
GainResponden Awal Akhir Gain Awal Akhir1 13 74 61 15 81 662 11 67 56 9 63 543 6 67 61 24 63 394 7 41 34 20 74 545 15 67 52 17 67 506 9 39 30 17 59 427 26 70 44 20 67 478 17 54 37 13 67 549 13 26 13 4 30 2610 17 63 46 15 41 2611 13 37 24 35 81 4612 15 59 44 13 44 3113 19 70 51 19 70 5114 24 63 39 13 44 3115 13 33 20 20 78 ?~16 6 46 40 15 67 5217 4 31 27 19 67 4818 7 43 36 9 56 4719 13 37 24 13 63 5020 15 70 55 15 52 3721 11 67 56 19 78 5922 9 74 65 15 81 6623 22 70 48 15 78 63._.- -24 19 59 40 22 67 4525 15 56 41 13 67 54
Jumlah 339 1383 1044 409 1605 1196Rata-rata 13,56 55,32 41,76 16,36 64,20 47,84Simoanqan Baku 5,68 15,25 13,75 5,87 13,50 11,31Varians 32,26 232,64 189,02 34,49 182,25 127,89
~"-_._ ..._-~.- - ~~- ..,-------
Lampiran 12
Perhitungan Uji Normalitas HasH Tes Awal
Kelompok Eksperimen
92
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Lillifors, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Hipotesis
b. Menentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:
Z, untuk Z, =4 -16,36
5,97- 2,0704 dan seterusnya sampai
data ke-n,. Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel23.
c. Dengan mengacu kepada Tabel distribusi normal baku, besar peluang
untuk masing-masing nila~Zi. berdasarkan Tabel Z dengan rumus F(Zi) =
0,5 ± Z (tanda (-) berarti dikurang dan tanda (+) berarti ditambah).
Untuk F(Z,) = 0,5 - 2,0704
= 0,5 - 0,4808 (Iihat Tabel Z) = 0,0192 dan seterusnya, dapat
dilihat pada Tabel 23.
d. Menghitung proporsi Zi, ...,Zn yang dinyatakan oleh S(Zi)=
banyaknyaZJ ' Z, ,...,Z" yang oS Z,
n
Didapat untuk S(ZI) = _1- = 0,040 dan seterusnya, perhitungan dapat25
dilihat pada Tabel 23. Selanjutnya menghitung selisih absolut antara F(Zi)
dan S(Zi) pada masing-masing data dapat dilihat pada Tabe! 23.
LJabei Dari tabel harga kritis uji Lillifors untuk n = 25 dan a = 0,05 didapat
harga LtabeJ = 0,173
e. Menentukan statistik Lillifors dengan memilih nilai maksimum dari nilai
nilai pada masing-masing selisih absolut antara F(Zi) dan S(Zi), disebut
dcngan L',,"mg. Dari perhitungan didapat Lhituog = 0,1542.
93
f. Tentukan kriteria pengujian
• Jika Lhit""g <;; Llahcl maka Ho diterima, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
• Jika Lh;llmg> Ltabclmaka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak normal.
g. Kesimpulan
Karena Lh;t""g < Ltabcl (0,1542 < 0,173), maka dapat disimpulkan Ho
diterima. Dengan demikian data pada kelompok kontrol pada awal
perlakuan berdistribusi normal.
94
TABEL 23UJI NORMALITAS HASIL TES AWAL KELOMPOK EKSPERIMEN
Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi) I F(Zi) - S(Zi) I4 -2,0704 0,0192 0,0400 -0,0208 0,02089 -1,2328 0,1093 0,0800 0,0293 0,02939 -1,2328 0,1093 0,1200 -0,0107 0,010713 -0,5628 0,2877 0,1600 0,1277 I 0,127713 -0,5628 0,2877 0,2000 0,0877 0,087713 -0,5628 0,2877 0,2400 0,0477 0,047713 -0,5628 0,2877 0,2800 0,0077 0,007713 -0,5628 0,2877 0,3200 -0,0323 0,032315 -0,2278 0,4129 0,3600 0,0529 0,052915 -0,2278 0,4129 0,4000 0,0129 0,012915 -0,2278 0,4129 0,4400 -0,0271 0,027115 -0,2278 0,4129 0,4800 -0,0671 0,067115 -0,2278 0,4129 0,5200 -0,1071 0,107115 -0,2278 0,4129 0,5600 -0,1471 0,147117 0,1072 0,5398 0,6000 -0,0602 0,060217 0,1072 0,5398 0,6400 -0,1002 0,100219 0,4422 0,6700 0,6800 -0,0100 0,010019 0,4422 0,6700 0,7200 -0,0500 0,050019 0,4422 0,6700 0,7600 -0,0900 0,090020 0,6097 0,7258 0,8000 -0,0742 0,074220 0,6097 0,7258 0,8400 -0,1142 0,1142
20 0,6097 0,7258 0,8800 -0,1542 0,154222 0,9447 0,8264 0,9200 -0,0936 0,093624 1,2797 0,8980 0,9600 -0,0620 0,062035 3,1223 0,9991 1,0000 -0,0009 0,0009
Lampiran 13
Perhitungan Uji Normalitas HasH Tes Awal
Kelompok Kontrol
95
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Lillifors, dengan langkah-Iangkah
sebagai berikut :
a. Hipotesis
b. Menentukan nilai Z; dari masing-masing data dengan rumus:
Z, k Z4 -13,56
untu . ,= ---'--5,68
-1,6831 dan seterusnya sampai
data ke-n,. Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 24.
c. Dengan mengacu kepada Tabel distribusi normal baku, besar peluang
untuk masing-masing nilai Z; berdasarkan Tabel Z dengan rumus F(Z;) =
0,5 ± Z (tanda Hberarti dikurang dan tanda (+) berarti ditambah).
Untuk F(Z,) = 0,5 - J,7303
= 0,5 - 0,4535 (Iihat Tabel Z) = 0,0465 dan seterusnya, dapat
dilihat pada Tabel 24.
d. Menghitung proporsi Z;, ..., Z" yang dinyatakan oleh S(Zi)
banyaknyaZ" Z, ,...,Z" yang 0; Z,
n
Didapat untuk S(Z,) = _1_ = 0,040 dan seterusnya, perhitungan dapat25
dilihat pada Tabel 24. Selanjutnya menghitung selisih absolut antara F(Zi)
dan S(Z;) pada masing-masing data dapat dilihat pada Tabel24.
L'abcl Dari tabel harga kritis uji Lillifors untuk n = 25 dan (J. = 0,05 didapat
harga L"'>e' = 0, J73
e. Menentllkan statistik Lillifors dengan memilih nilai maksimum dari nilai
nilai pada masing-masing selisih absoilit antara F(Z;) dan S(Z;), disebut
dengan Lh;"mg. Dari perhitllngan didapat L'H"mg = 0,1213.
96
f. Tentukan kriteria pengujian
• J ika Lh;",og ,,; Ltabcl maka Hn diterima, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
• Jika Lhhung > Ltabcl maka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak normal.
g. Kesimpulan
Karena Lh;tung < Ltabcl (0,1213 < 0,173), maka dapat disimpulkan Ho
diterima. Dengan demikian data pada keiompok kontroi pada awai
periakuan berdistribusi normal.
TABEL 24UJI NORMALITAS HASIL TES AWAL KELOMPOK KONTROL
97
Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi) I F(Zi) - S(ZO I4 -1,6831 0,0465 0,0400 0,0065 0,00656 -1,3310 0,0918 0,0800 0,0118 0,01186 -1,3310 0,0918 0,1200 -0,0282 0,02827 -1,1549 0,1251 0,1600 -0,0349 0,03497 -1,1549 0,1251 0,2000 -0,0749 0,07499 -0,8028 0,2119 0,2400 -0,0281 0,02819 -0,8028 0,2119 0,2800 -0,0681 0,068111 -0,4507 0,3264 0,3200 0,0064 0,006411 -0,4507 0,3264 0,3600 -0,0336 0,033613 -0,0986 0,4641 0,4000 0,0641 0,064113 -0,0986 0,4641 0,4400 0,0241 0,024113 -0,0986 0,4641 0,4800 -0,0159 0,015913 -0,0986 0,4641 0,5200 -0,0559 0,055913 -0,0986 0,4641 0,5600 -0,0959 0,095915 0,2535 0,5987 0,6000 -0,0013 0,001315 0,2535 0,5987 0,6400 -0,0413 0,041315 0,2535 0,5987 0,6800 -0,0813 0,081315 0,2535 0,5987 0,7200 -0,1213 0,121317 0,6056 0,7258 0,7600 -0,0342 0,034217 0,6056 0,7258 0,8000 -0,0742 0,074219 0,9577 0,8289 0,8400 -0,0111 0,011119 0,9577 0,8289 0,8800 -0,0511 0,051122 1,4859 0,9306 0,9200 0,0106 0,010624 1,8380 0,9664 0,9600 0,0064 0,006426 2,1901 0,9857 1,0000 -0,0143 0,0143
Lampiran 14
Perhitungan Uji Normalitas HasH Tes Akhir
Kelompok Eksperimen
98
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Lillifors, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Hipotesis
b. Menentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:
2 =X1 -X,, S
k Z30 - 64,20
untu 1 = -----"-13,50
- 2,5333 dan seterusnya sampai
data ke-n,. Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 25.
c. Dengan mengacu kepada Tabel distribusi normal baku, besar peluang
untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan Tabel Z dengan rumus F(Zi) =
0,5 ± Z(ianda (-) berarti dikurang dan tanda (+) berarti ditambah).
Untuk F(ZI) = 0,5 - 2,5333
= 0,5 - 0,4043 (lihat Tabel Z) = 0,0957 dan seterusnya, dapat
dilihat pada Tabel 25.
d. Menghitung proporsi Zi, ..., Zn yang dinyatakan oleh S(Zi)
banyaknya2j ,2, ,...,2" yang os: 2,
n
Didapat untuk S(ZI) _I = 0,040 dan seterusnya, perhitungan dapat25
dilihat pada Tabel 25. Selanjutnya menghitung selisih absolut antara F(Zi)
dan S(Zi) pada masing-masing data dapat dilihat pada Tabel25.
Ltabcl Dari tabel harga kritis uji Lillifors untuk n = 25 dan a = 0,05 didapat
harga Ltabe1 = 0, J 73
e. Menentukan statistik Lillifors dengan memilih nilai maksimum dari nilai
nilai pada masing-masing selisih absolut antara F(Zi) dan S(Zi), disebut
dengan LI",""g. Dari perhitungan didapat Lh,,,,,,g = 0,1481.
99
f. Tentukan kriteria pengujian
• Jika L'n!ung ~ L",be' maka Ho diterima, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
• Jika Lh;tung> L",be' maka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak normal.
g. Kesimpulan
Karena Lbnung < L 13be, (0,1481 < 0,173), maka dapat disimpulkan Ho
diterima. Dengan demikian data pada kelompok kontro1 pada awa1
perlakuan berdistribusi normal.
100
TABEl25UJI NORMALITAS HASll TES AKHIR KElOMPOK EKSPERIMEN
Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi) I F(Zi) - S(Zi) I30 -2,5333 0,0957 0,0400 0,0557 0,055741 -1,7185 0,0436 0,0800 -0,0364 0,036444 -1,4963 0,0681 0,1200 -0,0519 0,0519 ..
44 -1,4963 0,0681 0,1600 -0,0919 0,091952 -0,9037 0,1841 0,2000 -0,0159 0,015956 -0,6074 0,2742 0,2400 0,0342 0,034259 -0,3852 0,3520 0,2800 0,0720 0,072063 -0,0889 0,4681 0,3200 0,1481 0,148163 -0,0889 0,4681 0,3600 0,1081 0,108163 -0,0889 0,4681 0,4000 0,0681 0,068167 0,2074 0,5793 0,4400 0,1393 0,139367 0,2074 0,5793 0,4800 0,0993 0,099367 0,2074 0,5793 0,5200 0,0593 0,059367 0,2074 0,5793 0,5600 0,0193 0,019367 0,2074 0,5793 0,6000 -0,0207 0,020767 0,2074 0,5793 0,6400 -0,0607 0,060767 0,2074 0,5793 0,6800 -0,1007 0,100770 0,4296 0,6628 0,7200 -0,0572 0,057274 0,7259 0,7642 0,7600 0,0042 0,004278 1,0222 0,8461 0,8000 0,0461 0,046178 1,0222 0,8461 0,8400 0,0061 0,006178 1,0222 0,8461 0,8800 -0,0339 0,033981 1,2444 0,8925 0,9200 -0,0275 0,027581 1,2444 0,8925 0,9600 -0,0675 0,067581 1,2444 0,8925 1,0000 -0,1075 0,1075
Lampiran 15
Perhitungan Vji Normalitas HasH Tes Akhir
Kelompok Kontrol
101
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Lillifors, dengan langkah-Iangkah
sebagaL berikut :
a. Hipotesis
b. Menentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:
Z, k Z26 - 55,32
untu I = ----'-15,25
-1,9226 dan seterusnya sampai
data ke-n,. Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 26.
c. Dengan mengacu kepada Tabel distribusi normal baku, besar peluang
untuk masing-masing nilai Z; berdasarkan Tabel Z dengan rumus F(Z;) =-.
_-0;5 ± Z (tanda (-) berarti dikurang dan tanda (+) berarti ditambah).
Untuk F(Zl) = 0,5 - 1,9226
= 0,5 - 0,4726 (lihat Tabel Z) = 0,0274 dan seterusnya, dapat
dilihat pada Tabel 26.
d. Menghitung proporsi Zi, ..., Zn yang dinyatakan oleh S(Z;)
banyaknyaZ, ,Z, ,...,Z" yang":; Z,
n
Didapat untuk S(ZI) _1- =0,040 dan seterusnya, perhitungan dapat25
dilihat pada Tabel 26. Selanjutnya menghitung selisih absolut antara F(Z;)
dan S(Zi) pada masing-masing data dapat dilihat pada Tabel 26.
Ltabel Dari tabel harga kritis uji Lilliforsuntuk n = 25 dan a = 0,05 didapat
harga Ltabel = 0,173
e. Menentukan statistik Lillifors dengan memilih nilai maksimum dari nilai
nilai pada masing-masing selisih absolut antara F(Zi) dan S(Zi), disebut
dengan Lhiltmg. Dari perhitungan didapat Lhitung = 0, 1364.
102
f. TClltukall kriteria pellgujiall
• J ika Lh'Hmg :': L"'bel maka Ho ditcrima, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
• Jika Lhilung > L"'bcl maka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak normal.
g. Kesimpulan
Karena Lh,tun~ < L tabcl (0,1364 < 0,173),. maka dapat disimpulkan Ho
diterima. Dellgan demikian data pada kelompok kontrol pada awal
perlakuan berdistribusi nonnal.
103
TABEL 26UJI NORMALITAS HASIL TES AKHIR KELOMPOK KONTROL
Xi Zi FiZi) SiZi) FiZi) - SiZi) I FiZi) - SiZi) I26 -1,9226 0,0274 0,0400 -0,0126 0,012631 -1,5948 0,0559 0,0800 -0,0241 0,024133 -1,4636 0,0721 0,1200 -0,0479 0,047937 -1,2013 0,1151 0,1600 -0,0449 0,044937 -1,2013 0,1151 0,2000 -0,0849 0,084939 -1,0702 0,1423 0,2400 -0,0977 0,097741 -0,9390 0,1762 0,2800 -0,1038 0,103843 -0,8079 0,2119 0,3200 -0,1081 0,108146 -0,6111 0,2709 0,3600 -0,0891 0,089154 -0,0866 0,4681 0,4000 0,0681 0,068156 0,0446 0,5160 0,4400 0,0760 0,076059 0,2413 0,5948 0,4800 0,1148 0,114859 0,2413 0,5948 0,5200 0,0748 0,074863 0,5036 0,6915 0,5600 0,1315 0,131563 0,5036 0,6915 0,6000 0,0915 0,091567 0,7659 0,7764 0,6400 0,1364 0,136467 0,7659 0,7764 0,6800 0,0964 0,096467 0,7659 0,7764 0,7200 0,0564 0,056467 0,7659 0,7764 0,7600 0,0164 0,016470 0,9626 0,8315 0,8000 0,0315 0,031570 0,9626 0,8315 0,8400 -0,0085 0,008570 0,9626 0,8315 0,8800 -0,0485 0,048570 0,9626 0,8315 0,9200 -0,0885 0,088574 1,2249 0,8888 0,9600 -0,0712 0,071274 1,2249 0,8888 1,0000 -0,1112 0,1112
Lampiran 16
Perhitungan Uji Normalitas HasH Gain
Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Eksperimen
104
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Lillifors, dengan langkah-Iangkah
sebagai berikut :
a. Hipotesis
b. Menentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:
Z, kZ26-47,84
untu I = -----''--11,31
-1,9310 dan seterusnya sampai
data ke-n,. Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel27.
c. Dengan mengacu kepada Tabel distribusi nonnal baku, besar peluang
untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan Tabel Z dengan rumus F(Zi) =
0,5 ± Z (tanda (-) berarti dikurang dan tanda (+) berarti ditambah).
Untuk F(ZI) = 0,5 -1,9310
= 0,5 - 0,4732 (Iihat Tabel Z) = 0,0268 dan seterusnya, dapat
dilihat pada Tabel 27.
d. Menghitung proporsi Zi, ..., Zn yang dinyatakan oleh S(Zi)
banyaknyaZ"Z, ,...,Z" yang,; Z,
n
Didapat untuk S(ZI) _1_ = 0,040 dan seterusnya, perhitungan dapat25
dilihat pada Tabel 27. Selanjutnya menghitung selisih absolut antara F(Z;)
dan S(Z;) pada masing-masing data dapat dilihat pada Tabel 27.
Ltabel Dari tabel harga kritis uji Lillifors untuk n = 25 dan a = 0,05 didapat
harga Ltabel = 0,173
e. Menentukan statistik Lillifors dengan memilih nilai maksimul11 dari nilai
nilai pada masing-masing selisih absolut antara F(Zi) dan S(Zi), discbut
dengan L1,,"ng. Dari perhitungan didapat Lh;tung = 0,0946.
105
f. Tentukan kriteria pengujian
• Jika Lhitung 0; Lwbel maka Ho diterima, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
• Jika Lhitung > Ltabel maka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak normal.
g. Kesimpulan
Kareoa Lhitung < L labe1 (0,0946 < 0,173), maka dapat disimplilkan Ho
diterima. Dengan demikian data pada kelompok kontrol pada awal
perlakuan berdistribllsi normal.
106
TABEl27UJI NORMALITAS GAIN HASll TES AWAl DAN TES AKHIR
KElOMPOK EKSPERIMEN
Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi) I F(Zi) - S(Zi) I26 -1,9310 0,0268 0,0400 -0,0132 -0,013226 -1,9310 0,0268 0,0800 -0,0532 -0,053231 -1,4889 0,0694 0,1200 -0,0506 -0,050631 -1,4889 0,0694 0,1600 -0,0906 -0,090637 -0,9584 0,1711 0,2000 -0,0289 -0,028939 -0,7816 0,2177 0,2400 -0,0223 -0,022344 -0,3395 0,3707 0,2800 0,0907 0,090745 -0,2511 0,4013 0,3200 0,0813 0,081346 -0,1627 0,4364 0,3600 0,0764 0,076447 -0,0743 0,4721 0,4000 0,0721 0,072147 -0,0743 0,4721 0,4400 0,0321 0,032148 0,0141 0,5040 0,4800 0,0240 0,024050 0,1910 0,5753 0,5200 0,0553 0,055350 0,1910 0,5753 0,5600 0,0153 0,015352 0,3678 0,6406 0,6000 0,0406 0,040652 0,3678 0,6406 0,6400 0,0006 0,000654 0,5447 0,7054 0,6800 0,0254 0,025454 0,5447 0,7054 0,7200 -0,0146 -0,014654 0,5447 0,7054 0,7600 -0,0546 -0,054654 0,5447 0,7054 0,8000 -0,0946 -0,094658 0,8983 0,8106 0,8400 -0,0294 -0,029459 0,9867 0,8365 0,8800 -0,0435 -0,043563 1,3404 0,9099 0,9200 -0,0101 -0,010166 1,6057 0,9452 0,9600 -0,0148 -0,014866 1,6057 0,9452 1,0000 -0,0548 -0,0548
Lampiran 17
Perhitungan Uji Normalitas HasH Gain
Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Kontrol
107
Pengujian nonnalitas dilakukan dengan uji Lillifors, dengan langkah-Iangkah
sebagai berikut :
a. Hipotesis
b. Menentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:
Z,x -X
J untuk ZI =S .
13 - 41,76 = -2 0916 dan seterusnya sampai13,75 '
data ke-n,. Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 28.
c. Dengan mengacu kepada Tabel distribusi normal baku, besar peluang
untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan Tabel Z dengan rumus F(Zi) =
0,5 ± Z (tanda (-) berarti dikurang dan tanda (+) berarti ditambah).
Untuk F(ZI) = 0,5 - 2,0916
= 0,5 - 0,4817 (Iihat Tabel Z) = 0,0183 dan seterusnya, dapat
dilihat pada Tabel 28.
d. Menghitung proporsi Zi, ..., Zn yang dinyatakan oleh S(Zi)
banyaknyaZ, ,Z, ,...,Z" yang"; Zi
n
Didapat untuk S(ZI) _1_ = 0,040 dan seterusnya, perhitungan dapat25
dilihat pada Tabel 28. Selanjutnya menghitung selisih absolut antara F(Zi)
dan S(Zi) pada masing-masing data dapat dilihat pada Tabel 28.
L'abcl Dari tabel harga kritis uji Lillifors untuk n = 25 dan a. = 0,05 didapat
harga L"'bel = 0,173
e. Menentukan statistik Lillifors dengan memilih nilai maksimum dari nilai
nilai pada masing-masing selisih absolut antara F(Zi) dan S(Zi), disebut
dengan Lhi'ung. Dari perhitungan didapat Lhi1<mg = 0,0615.
108
f. Tentukan kriteria pengujian
• J ika Lhitung :0; L",bcl maka Ho diterima, yang berarti data sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
• Jika Lhitung > Ltabcl maka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak normal.
g. Kesimpulan
Karena Lhitung < L tabcl (0,0615 < 0,173), maka dapat disimpulkan Ho
diterima. Dengan demikian data pada kelompok kontrol pada awal
perlakuan berdistribusi normal.
109
TABEL 28UJI NORMALITAS GAIN HASIL TES AWAL DAN TES AKHIR
KELOMPOK KONTROL
Xi Zi FiZi) SiZi) FiZi) - SiZi) I FiZi) - SiZi) I13 -2,0916 0,0183 0,0400 -0,0217 0,021720 -1,5825 0,0571 0,0800 -0,0229 0,022924 -1,2916 0,0985 0,1200 -0,0215 0,021524 -1,2916 0,0985 0,1600 -0,0615 0,061527 -1,0735 0,1423 0,2000 -0,0577 0,057730 -0,8553 0,1977 0,2400 -0,0423 0,042334 -0,5644 0,2877 0,2800 0,0077 0,007736 -0,4189 0,3341 0,3200 0,0141 0,014137 -0,3462 0,3669 0,3600 0,0069 0,006939 -0,2007 0,4207 0,4000 0,0207 0,020740 -0,1280 0,4522 0,4400 0,0122 0,012240 -0,1280 0,4522 0,4800 -0,0278 0,027841 -0,0553 0,4801 0,5200 -0,0399 0,039944 0,1629 0,5636 0,5600 0,0036 0,003644 0,1629 0,5636 0,6000 -0,0364 0,036446 0,3084 0,6179 0,6400 -0,0221 0,022148 0,4538 0,6736 0,6800 -0,0064 0,006452 0,7447 0,7703 0,7200 0,0503 0,050352 0,7447 0,7703 0,7600 0,0103 0,010355 0,9629 0,8315 0,8000 0,0315 0,031556 1,0356 0,8485 0,8400 0,0085 0,008556 1,0356 0,8485 0,8800 -0,0315 0,031561 1,3993 0,9177 0,9200 -0,0023 0,002361 1,3993 0,9177 0,9600 -0,0423 0,042365 1,6902 0,9545 1,0000 -0,0455 0,0455
Lampiran 18
Perhitungan Uji Homogenitas
Uji homogenitas antara kelompok eksperimen dengan keompok kontrol
dilakukan dengan uji Fisher, adapun langkah-Iangkahnya sebagai berikut :
Ho : Varians populasi homogen
HI : Varians populasi tidak homogen
I. Jumlah sampel
nx = 25
n y = 25
2. Derajat Kebebasan
Pembilang : dkx = nx - 1 = 24
Penyebut : dky = ny -I = 24
.. . Varians terhesarRumus UJI FIsher: F hilling =. .
VarlGl1s terkesii
110
3. F (0.05.d'"2424) dengan menggunakan tabel distribusi F didapat F'abel = 1,98.
a. Uji homogenitas nilai tes awal kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
Diketahui: Varians terbesar = 34,49
Varians terkecil = 32,26
F = 34,49Iwullg 3226,
F hilling = 1,07 dan F label = 1,98
Karena Fhitung < Ftabeb maka varians nilai tes awal kelompok kontrol dan
eksperimen homogen.
b. Uji homogenitas nilai tes akhir kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
Diketahui: Varians terbesar = 232,64
Varians terkeci I = 182,25
F = 232,64IlI/lIt!~ 182,25
F'll/1m,'! = 1,28 dan F loh'" :::: 1,98
III
Karena Fhitung < F"'bcl , maka varians nilai tes akhir kelompok kontrol dan
eksperimen homogen.
c. Uji homogenitas gain nilai tes awal dan tes akhir kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
Diketahui: Varians terbesar = 189,02
Varians terkecil = 127,89
F _ 189,02'mung - 12789,
F hi/ling:;::; 1,48 dan F label :::::.: 1,98
Karena Fhitung < Flabcl , maka varians gain nilai tes awal dan tes akhir
kelompok kontrol dan eksperimen homogen.
Lampiran 19
Perhitungan Vji Hipotesis Penelitian
Perumusan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :
Ho : to = t,
112
H,:to>t,
I. Perhitungan Uji t Tes Awal Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Karena kedua populasi pada tes awal hoinogen, maka perhitungan uji t adalah
sebagai berikut:
16,36 -13,56I =--'--;==~=
5 777~ 1 +_1, 25 25
2,80
5,777 xO,2832,80 = 17141,635 '
1,674 didapat dengan
maka nilai thltuog = 1,714
Dari hasil perhitungan diperoleh harga ttabel
menggunakan interpolasi sebagai berikut :
Taraf signifikan 95% dan a = 0,05
Rumus : t a (dk = n - 2)
Maka : t = 0,05 (dk = 50 - 2)
ttabcl (0.05 . 48) tidak terdapat dalam Tabel distribusi t, maka digunakan interpolasi
sebagai berikut :
40 48 60
\IVt'abel (0.05
_ (8 x 1,68) + (12 x 1,67)48) -
8 + 12
13.44 + 20,04
20
~ 1.674
113
Sehingga thituog > t'a~l itu artinya bahwa pada kelompok ekperimen dan
kelompok kontrol terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan
pada tes awal.
2. Perhitungan Uji t Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Karena kedua populasi pada tes akhir homogen, maka perhitungan uji t adalah
sebagai berikut:
I64,20- 55,32 8,88
~1 - 14,403 x 0,283
14403 -+-, 25 25
8,88 = 2 1794,076 '
1,674 didapat dengan
maka nilai thi'uog = 2.179
Dari hasil perhitungan diperoleh harga ttabel
menggunakan interpolasi sebagai berikut :
Taraf signifikan 95% dan a = 0,05
Rumus : t a (dk = n - 2)
Maka :t=0,05(dk=50-2)
t'abel (0.05 : 48) tidak terdapat dalam Tabel distribusi t, maka digunakan interpolasi
sebagai berikut :
40 48 60
VYttabel (0,05
_ (8 x 1,68) + (12 x 1,67)48)- 8+12
13,44 + 20,04
20
= 1,674
Sehingga tlu'w,g > t'"bd itu artinya bahwa pada kelompok ekperimen dan
kelompok kontrol terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan
pada tes akhir.
114
3. Perhitungan Uji t Gain Tes Awal dan Akhir Pada Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Karena kedua populasi pada gain tes awal dan akhir homogen, maka perhitungan
uj i t adalah sebagai berikut:
= 47,84 -41,76 _ 6,08
2 88~1 - 12,588xO,283
1 5 -+-, 25 25
6,08 = I 7083,562 '
1,708 didapat dengan
maka nilai th;'nng = 1,708
Dari hasil perhitungan diperoleh harga t'abel
menggunakan interpolasi sebagai berikut :
Taraf signifikan 95% dan a = 0,05
Rumus : t a (dk = n - 2)
Maka : t = 0,05 (ilk =' 50 - 2)
t,abel (0,05 : 48) tidak terdapat dalam Tabel distribusi t, maka digunakan interpolasi
sebagai berikut :
40 48 60
'V'Y_ (8 x 1,68) + (12 x 1,67)
ttabel (0,05 . 48) - 8+12
13,44 + 20,04
20
~ 1,674
Sehingga th"",,g > ttabel itu artinya bahwa pada kelompok ekperimen dan
kelompok kontrol terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signitikan
pada gain tes awal dan tes akhir.
1] 5
TABEL IIIrllLAI-NILAI r PODUCT MOMENT
NTaraf Signif
NTaraf Signif
NTaraf Sig nif
5% 1% 5°/0 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
! 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278'.:'
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 ' 0,207 0,270
,11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181~
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,3C4 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
,
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291· 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0.388 0,496 50 0,279 0,361
NllAI KllITIS L UNTUK llJl lIlliEFORS
UkuranTara! Nyw ( 0:)
Sampel ,,0,01 .0,05 0,10 0,15 0,20
.. 4 0,417 0,381 0,3S2 0,319 0,300n' ;
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 ' 0,277 0,265
.. ,7 0,348 0,300 0,276 0,2 58 0,247
8 0,331 0,285 0,2 6" 0,244 0,2 33 '
, 9 0,311 0,271 0;249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215
11 0,284 0,249 0,2:30 ' 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 O,2G8 0,2 34 0,214 0,202 0,190
14 0,2 G1 0,227 0,207 0,194 0,183
.' 15 0,257 0,220 0,201 0,187 " .0,177
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,245 0,20G 0,289 0,177 0,169
18 0,239 0,200 " 0,184, .. ' 0,173 0,166
19 0,235 0,195' , 0,179 0,169 C,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,1'47 0,142
30 0,187 0,161 , 0,144 0,136 0,131
n> 301,031 ' 0,886 0,805 .. 0,768 0,736
'.in '.in '.in '.in '.inj.". ,
116
117
TABELILUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVE NORMAL
DARIO SID Z·
z 0 1 2 3 -4 5 6 7 B 9
0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319g~~~0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714
0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 11410,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 15170,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 22240,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 25490,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 28520,8 2881~. 2.910 2939 2987 2995 3023 3051 3078 3106 31330,8 3159. ' ·3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 36211,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 38301,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 40151,3 4032· 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 41771,4 4192 4207' 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319
1,5 ,'332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429. 4441
1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 45451,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 46331,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 47061,9 4713 ~719 47211 4732. 4738 4744 4750 4756 4761 4767
2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 48172,1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 4846 4850 4854 48572,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4864 4887 48902,3 4898 4896 4898 4901 4004 4906 4909 4911 4913 49162,4 4918 4920 4922 4025 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2,5 4938 4940 4941 4043 4945 4946 4948 4949 4951 49522,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 49642,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974
2,8 4074 4975 4976 4977 4977 4987 4979 4979 4980 49812,9 4981 49?2 498:< 4083 4984 4984 4985 4985 4956 4986
3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4ge9 1989 4990 4990~, 1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 49933,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 49953,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 49gf, 4996 4997 49973,4 4997 4997 4997 4997. 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49ge 4998 4998- - ........ 1"\0 "qqR 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
- - - .~ .... ,., ,1,.,,",('\ Aaoo
TABEL XIINILAI-NILAI UNTUK DISTRIBUSI F
BarIs alaS untuk 5%Baris bawah untuk I%
\I, ~ d'~1 v I .. dll pambilaoll
1 2' 3 4 6 a 7 g 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 00lll1yoout
1 161 200 216 ,25 230 2J.4 231 239 241 242 243 2« 245 246 248 249 250 251 252 253 253 254 254 2541 4.052 099 5.403 5.625 5.71>1 5.t59 5.921 5.9316.022 6.0SS S.OS2 6.108 8.142 6.ISS 6.208 6.234 6.25,1 6.285 6.302 6223 6.334 6.352 6361 6.366
2 118.51\ 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 IUS 19.37 19.>1 19.39 19.010 19.41 19.42 19.43 19.« 19.'5 19.46 19A7 19.41 19.48 19.49 19A9 19.50 19.5003.49 1l9.01 &9.17 99.25 99.30 99.33 99.34 99.34 99.34 99.010 as.41 99.42 99.43 99.« 1l9.'5 99.40 99.41 99,48 99.48 99.49 99.49 99.49 99.50 99.50
3 110.13 9.55 9.2& 9.12 9.01 194 US 1.114 Ul 1.71 1.78 8.74 l71 !.S9 A.66 I.~ 9.02 1.6<1 8.sa 1.51 8.56 8.54 8.54 8.5334,12 30.81 29,48 21.11 2124 27.91 27.81 21.49 27.3,4 27.23 21.13.27.05 28.92 28.83 28.69 28.60 26.50 26.41 26.30 26.21 26.23 26,18 26,14 26,12
4 1 7.71 6,S4 6.59 6,39 6,28 6,16 8.09 &.04 6,00 5.96 5.93 5.91 5.87 5.e.! 5.W 5.11 ~14 5JI 5JO 5.58 5.66 5.65 5.~ 5.6321.20 16.00 16,6$! 15.98 15.52 15.21 14,Si 14.80 14.65 14.54 14.45 101 14.24 14,15 14.02 13.93 13.!3 13J4 IJ.09 13.61 13.51 13.52 13.48 13.46
5 1 8.81 5.79 5.41 5.19 5.OS 4.95 4.88 4,62 4.78 04 4.70 4.68 4.&4 4.60 4.56 4.53 4.50 4.'6 4.« 4.'2 4.4(1 4.38 4.37 4.3616.26 .13.27 12.06 11.39 10.97 10.67 10.45' 10.27 10.15 10.05 9.;6 U9 9.71 9.68 9.55 9.41 9.38 9.29 9.24 9.17 9.13 9.07 9.04 9.02
6 i 5.99 5.14 4.16 4.53 4.39 4.21 4.21 4.15 4.10 4.06 4.OJ 4.00 3.96 3.92 3.81 3.~ 3.81 3.11 3.75 3.72 3.11 3.6; 3.68 3.6713.74 10.92 9.78 9.15 8.75 8.47 116 8.10 7.81 1.81 7)9 1.72 1.60 1.52 1.39 1.31 1.23 1.14 7.09 1.02 5.99 6,94 6.90 5.88
7 i 5.5.!I 4.14 4.35 4.12 3.91 3.Jl 3.11 3.13 3.6i 3.63 3.60 3.51 3.52 3.\9 3.« . 3.41 3.31 3.34 3.32 3.29 J.18 3.25 3.24 3.n12.25 9.55 1.45 1.15' 7.49 7.19 7.00 8.84 8.11 8.62 H4 6.41 8.35 8.21 6.15 6.01 5.98 5.90 5.85 5JI 5::5 5JO 5.61 5.65
e i 5.32 4.48 4.07 J.l4· 3.69 3.58 ,,:;0 3,44 3.:li 3.34 3.3\ 3;i& . 3.23 3.20 3,15 3.12 3,()3 3.05 3.OJ 3.00 2.nl 2.95 2.94 2.9311.26 8.95 1.59 1.01 !,B3 8..7 6.11 M3 5.$1 5,82 5.74 5.11 5.58 5.48 ""5,36 5.26 S,2G 5.11 5.06 5.00 4. hi 4,91 4.B.! 4.16
9 1 5.12 4.21 3.69 3.63 3.4$ 3.31 3,29 3."" 3.18 3.13 3.10 3.07 3•.02 2.98 2.93 2.90 ~16 2.82 ~80 2.11 2.19 ~13 2.72 2.1110.56 8.02 6.99 8,42 l06 Uo 5.62 5.47 5.35 5.26 5.la 5.11 5.00 4,92 4.10 4.13 4.64 4.56 4.51 4.45 4.41 . 01 4.33 4.31
10 I 4.95 4.10 3.11 3.4$ 3.33 J.22 3.14 3,07 3.02 2.91 2.94 2.91 2.86 2.12. 2,11 2.14 ~10 2.61 2.&4 2.51 2.59 2.56 2.55 2.5410.04 1.56 6.55 5.99 5.64 5.39 5.21 5.06 4.95 4.1~ va 4.11 4.60 4.52 4.'1 4.33 4.25 4.11 4.12 4.05 4.01 3.95 3.93 3.9\
11 14.0' 3.96 3.59 3.36 3.20 3,09 3.01 2,95 2.90 2.66 2.1< 2.16 1J4 2)0 2.65 1.51 2.51 2.53 2.50 2.41 2.45 2.4i 2.41 2.<09.65 1.20 8.22 6,61 5.32 5.01 4.8. 4.)4 4.53 4.54 4,49 4.40 4.29 4.21 4.10 . 4.n 3;94 3.96 3.80 3.14 3.10 3.66 3.62 3.60
12 I 4.15 U8 3.49 3.25 3.11 3,00 2.92 7,65 7,10 2.16 2.72 2.09 2.&4 2.60 2.54 2.50 2.46 2.42 2.010 2.36 2.35 2.32 2.31 2.309.33 s.B3 5.95 5.11 5.06 4.82 4.65 4.50 4.39 4.30 4.22 4.li 4.OS 3.9& 3.86 3./1 3.10 3.61 3.56 3.49 3.46 3.41 3.34 3.36/ 00
13 I 4.61 3.BO 3.<1 3.18 3.02 2.92 2.64 2.11 2.72 2.61 263 2.60 2.55 2.51 2.46 2.'2 2.38 2.34 2.32 V8 2.25 2.24 2.22 2.219.01 6.10 5.14 520 4.66 4.02 4.« 00 4.19 4.10 4.02 3. ,~ 3.65 3;18 3.6/ 3.59 3;51 3.42 3.31 3.30 3.21 ·3.2\ 3.18 3.15
14 I 4.60 3.14 U4 3.11 2.96 2.15 2.11 va 2.65 2.W 2.55 2.53 2.48 2.« 2.39 2.35 2.31 2.21 2.24 VI 2.19 2.16 2.14 2.138.95 6.51 5.55 5.03 4.69 4.46 4.28 4.14 4.03 3.94 3.86 3M 3.10 3.62 3.51 3.43 3.34 3.25 3.21 3.14 3.11 3.05 3.02 3.00
""
6 7iS.8F9'10' l}i}Ji})f':W'2q ',24,,30 4o~q~I7!i':;10Q\?gq~~lil)OO
24
27
25
22
23
21
26
20
18
19
, ", rs:;:-::-'--'--- '---.'---n~~"'iD:,:;/:':· y;;itdK;tPEfub.ij'0iJ .~·••.···.·.·.Xi ·····:;U.\yt-,·:;·· (:~::t;·'.ii;i~l
I·"-;'4,54 3,63 3,29 3,05 Vl(1 1.79' V02,e-i,: 2.59 1,55 2,5i2,4.\ 2A3bs 1.33 2.29 2)5 1.21 2.lB2,IS" 2,12 ti~ 2,OB '2,07
,lb' '8,sa 5.JS 5.12 ,4,89 4.56 4.32, 4.14 ,4.00 3.83 3,8JJ 3)3 3,B7 '3.58 '3.1$ 3,30 3,29 3,20 3,IZ 3,07 3,G;) 2.97 1.92 1.89 i.il7
I"j':-, 4,43 3,63 3.1~ 3,01 2,% 2.74 2:66' 'Z'j;g' 2,5-1 2.4B 2.45 1.42 2.37 Z,33 U9 2.24 2.20 2.1'2.13,2.00 2,07 2.04 2.0zi.olo g,5> 6,23 5.13 ,~.17, ('-! 4,10 4,03 3,8.9 3)3 3,6iJ 3.613.55 3.45 3,37 3.25 3.1B 3,10 3,01 2,96, 1-89 ,1.86 2.BQ ,2.77 2.is
I 4,45 3,59 3.10 2.93' ,2,81; .2,10 2,B2 2:55 2.Sil 2.45 2,41 2.33' 2~ '2.2S 2.13 2.19 2.15 2.11' 2.DB' 2.ll4 '2,02- 1,!l9. 1.97 1,9B17 '8,-i<J 8,11 5,13 4,67,,(3V,.4,IO, 3.93 3.79,3,sa 3,59 3.52 3,45 3,35 3.27 3,13 3,08 3,00 2.92. 2.86 1.~, 2.76 VO,H7 ,2.55
{41 3,55 3.16 ,~S3 2.77 2.dB' ,2.63 2.51 2.46 2.41' 2.37 2.34 2.29 2.25 2.19 2.15 2.11 ,'t07 .. 2.04' 2.00 I.91f 1,85' 1.93 ,':1,92'B,Zil aol 5,09 ',4.58.' .4.15' 4,01 3.BS 3,71 3,00 3.51,3,44 3,37 3.27,3,19 3.07 3.00 2,91 2.83,1.78.2.71. 2.58 1.1l2 2.S9 '2.57
4,3a 3.52,3.13 .iioo :. 2,74 ,Vi3 1.55 2,48' 2.43 iJil 2;34' VI 2.26. 2.21' 2.15 2,11' 2,07 2,02' 2,00 l~ -' 1,94 UI1 1.90 ',1,588,18 5,93, '5,01' '4.50'4.1 7 3,94 3,77 3.63 3.52 3,43. 3,36, 3,30' 3,19 3.12 3.00 2,92 2.84 2.76: 1.70, ',2.63 2.60 2.54 2.51 .2.49
4,35 3,49 --3,io '2.87 '2.J1 2.60 2,52 2,45 2.40 2,35 2.31 i,'282,23 V8 ii2, 2,08 2,04 1.S9 '1:98 'j,n 1.90 1.81 I.Bs iR~8,10 5.854.94,' 4.43 4,10 3.87' ,3,71 3.58,3.45 3.37 3.30 3.23' 3,13 ,3,OS 2.M 2,86 2.77 2.69 2.63' 1.58 :t53' 2.47 i44 i'42
4.;2 3,473.0,. 2.a4 2,&3 2,57 2,49 2.42 2.37 2.32 2.26 2.15 2.20 2.15 2.09 2,[:5 2.00 1.96 1,93 j,ag 1:87 \54 1.821.816,02 5.78 4,87 4.37 (01 3.61 3,5 3.51 3.-10 3.31 3.24 3,17 3,07 2.99 2.88 2.60 2.12 2.63 2.58 2.51 2,47 2.42 '2,Ja 2.38
•.30 3.44' 3.oS 2.82 2,66 :2.55 2.47' 2.40 2,3S 2.:JO i.26 2.23 2.18 2.13 2.07 2.03 1,96 I.BJ 1.91 1.81 1,84 1.81 l.so I.Ja7.94 5.12 4,82 4.31.3,99' 3,76 3,59 3;45 '3.:l5 . 3.26 3,19 3,12 3:02 2.~4, 2.63 2,75 2.67 2.56 2,53 ?,4S 2.42 2,31: i;n '2.31
4.283,42 • 3,03, 2.0il2.6-1 2.53 2,45 2.Jll 2.32 2.26 2.24 ,2.20 2.142~10 UJ4 2.00' 1.06 1.91 1,88 '1:84 1.82 I.Il! l.J7 1.761,88 5,il~ 4,78,: 4,26,,3.94 3.71' 3.54 '3.11, ,?'JO ,3,21, ,3.14 '3.07 2,97 .2,89. 2.la 2.70 2.82 2.53· 2.48 2,41, 2,37 UZ, z.2a '2.26
4.26 '3.~' ,.3,01" 2.78 '..i.OZ· 2.51 ' 2.43 2.36, 2.30 2,26i.2Z i,18 2.13 '2.0\1 2,02" tM '1:94 I.W l.a6' J.82 I,BO 1.76 i)4 In7,825,81 ',4,72 :\.2?;33.~0; ,3.67:-3,5(1" 3.3S "3'25 3,lJ ,,3.09 .. 3.03 • ~93' 2.65. 2,74 2.,a.a', 2.56 2,49, .2.41, u.?" 2.33 .2,27_ ~ ;2.214)4-':33a:,iw"ils':',2.iiJ', 2.4ll".'i,.i 2.34 ,2.26 2.24 2,20·,.2.16,2,11." 2,06', 2,l)() 1:96, 1.92 1.61 '1.84 '1.80'--1.771.71':1121117)7, 5P ~i.68, '4,16 '3.68" 3.63 ,'3,48" 3.31.",3,213.13 3.05" 2,99 .2,69 2.61 2.70 2.62 '; 2.5.'2.45 '2.-10 i:JZ:. 2,29' 2,23'£19 . il74.21' 3.37' i89"2.742.5',:2.47 2,39 ;'.32"2.27 2.22, 2,16',2.15 2.10 '2,05 '1:99' '1.85' 1,90 1.85 '1.82 'I.nl· I,7B '1.12 ,'1.70 '1:1J9i,n 5.53 4,Il4'4.14~,81:;'3,59 3,42 ';J.29' 3,17 3.09' 3,02'2.96 "2.88' 2.77 36iJ' 2.63': 2,50 ,2.~1 2.36, ,2.2a '2,25, 2.19 1.15 ',.134,21 3,35 2,9B, 2,73,:2.51... :2,46 .. 2,31, 2.JO'.'.-2,25 2.2(1 2,16',2.13 2,08, 2,OJ" 1.97' 1.93': 1M l.1l4 l.so' 1,Ill,' l.74 1.71 l.1xl :l.677,63'5,49 4.m'4.11,' J.l9'3,5a,'p9' .3,26."'3,14 ',3,1l6 2.118..--,2.93,2,63 ,2.74 2,63, z.ss 2,47 2.38,,2,33 2.25 2.21,' 2,16.2,12 ,2.10
23 ,,4.2!I J.34 2,95 2,71' 2,5B,~«'-,:,i.j6 ,2,29 ',2,2" 2.19,2,15.2,12' '2.062,02' !.98 1,91' 1,87 1.81"I,la' 1.75 i,n.· i,oo' 1:67 .l.as7,6-1 5,45 4.57' 4.07, 3,78 ':J.sJ "'3,36' 3,23 ,3.11 3.03 2,85 2.90 2.60 2.71, 2.60 2.52 ~.44 2.35 2,30' W, 2.16 ~:J z.og 2,06
29" tla 3,33 2.G3 2.70, 2.54 '2,43',,2,35,',2,26, i22 2.IB 2,14 2.10 2.05 2.00 ;,91 1.00 1,85 I.M 1,77 1)3 1.71 l,fa 1.55 I.~l, 7,ro 5,52 4.54 4.04 3.73 ,3,50 .,,3,JL',3,2!! ,,3.08,3,00 2.92 2,81 2,)) 2,88 '2.51 2.49 2,41 2,32 2.27 2.19, 2,152.10' 2.00 2.03
C'-3D- 1.T7 3,32 2,92 2,692.53' i4Z ~:'z.:i4 :' 2.27, hI 2.16 2.12 tQ9 2.041.99 1.93 l,a9 1,91 1.79 l.79 1.72, 1,1ll! . 1,69' 1.f\l 1.67,",::", 1,58 5,3" 1,51 4,02, 3.70 ,3.47::,3.~0;,3,17, '3,OB 2..6 2,902,B1 2.74 2.88 2.55 2.17 2.38 2.2!J 2.21, ~IB 2,13 2.07.l.O3 2.01
1,:,'32'" ·tlS' ::3;;0 i.~3 2,67 : is I. ' Z:'lJ"_2.3i, \iis:' z: 18 2.14 2.l0, 2.07 ',t02 'i.97, '1.81 1.B8. '1.62 l.78, l.71 .1,69; ,1,B7 1.1l4 ,ljn ,,1.59':,~.;:: Jst<: D-l 4,45 3,97 3.05 3.42 <~,25, :P?' ,3.01 2.!i4 ,2.68 2,~ 2.7°,,2,62 2,51, 1..12 2.34, 2.25 2.20 ,2.1? 2.0B 2.02 J.sa '1.8B"~?-' ',' ·'4.1J :':J.23 2,B-iJ 2.as , 2.19"'2.38, 2.30 ,; 2.n'-,, 2.)) '2.12 2,08 2.OS 2.00,1,95' 1,88' 1.84 1.80 1.74 l.71 1,61,1,64, 1,61 1,59' 1,57':2~4_:" ,7.445.2: ~:~z 3.93 .. 3,61.3.35, 3.2L,:J.~'~:2,9Ih 2,89 2,82 va 2.e.s,_2.56 W. 2.38 2.30' 2.212.15,2.06'2.04 I.E< '1,>14 1.91..1
....,. d
TABEL IINILAl-NILAI OALAM 0r3TRIBU81 t
a. untuk uji dua fihak (two tail test)
0,50 (),20 0,10 0,05 0,02 0,01
a. untuk u;! satu fihak (one tail test)
Jk 0,25 0,10 0,005 0,025 0,01 0,005
1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,6570,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,9250,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,8410,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,6040,727 1,486 2,015 2,571 3,365 4,0320,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
0;11.1 1,415 1,895 2,365 2,998 3,4990,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,3550,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
I 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,1650,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
I 0,695 I 1,356 1,782 2,178 2,681 3,055I 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977, 0,690 1,341 1 753 2,132 2,623 2,947, 0,689 1,33·" 1,746 2,120 2,583 2,921
0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,8980, '388 1,330 1,743 2,101 2,552 2,878
, 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861, 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,8310,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
0,685 1,318 1,711 2,064 ,2,492 2,797
0,684 1,316 1,708 2.,060 2,485 2,7870,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,7790,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,7710,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,7630,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,7560,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,7500,681 1,303 1,684 2,O:n 2,423 , 2,7040,679 1,296 1,671 2,000 2,390 I 2,660
) 0.677 1 :::>89 1.658 1.980 2.358 I 2.617
120
H. Juuntla Nomor 9:5, Ciputat 15412. Indonesia-- - ft'
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Telp. : (62~21) 7443328, 7401925. Fax, (62-21) 74433:
Email ;[email protected]
i;
NomorLamp.Hal
: ETrrL.02.2/ 112007: Outline/Proposal: Permohonan Izin PCllelitian
Kepada Yth.Kepala .SMP..Mllhammadiyah 19 Sawangandi-Tempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 10 Januari 2007
Na na
NIM
Jurusan
Dwi Riyanto
102017023980 . ..:'-
Pendidikan Matematika
Semester IX (sembilan)
Judul shipsi :' "Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan HasilBelajar Matematika Siswa " .
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolahyang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n.DekanPembantu Dekan Bid. Akadelllik,
Tembusan:1. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3. Mahasiswa yang bersangkutan.
MAJLIS PENDIDlKAN DASAR DAN MENENGAH ( DlKDASMENCABANGSAWANGANDAERAHDEPOK
SMP MUHAMMADIYAH 19 SAWANGANJL. ABD WAHAB NO. 19 SAWANGAN - DEPOK
IZIN OPERASIONAL NO. 330 YS / PMU / 1976 TgI. 22 Juli 1976
NIS 200040 Telp. ( 0251 ) 613871
SURAT KETERANGANNemer: 095/KET/FNI/2007
'.
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP Muhammadiyah 19 Sawangan, dengan
ini menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Dwi Riyante
: 102017023980
: Pendidikan Matematika
:X . .:"
Tahun Ajaran : 2006 - 2007
Telah melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi denganjudul
" PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA "terhitung mulai tangga12 April sampai dengan 14
Mei 2007.
Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARlF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
mnda Nomor 95. Ciputat 15412. Indonesia
Tclp. : (62~21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomoI'Lamp.Hal
: ETffL.02.11 XI 12006: AbstrahiiOutline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.I. Drs. Bambang A, M.Pd2. Glong Suhyanlo, M.SiPembimbing SkripsiFakullas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayalullahJakarta.
Assalamu 'alaikul/1 WI', lI'b,
Jakarta,20 Nopember 2006
Dengan ini diharapkan kescdiaan Saudara unluk menjadi Pembimbing 1/11(maleriiteknis) penulisan skrips! mahasis\\ a.
Nama
NIM
JUI usan
Dwi Riyantv
102017023980
Pendidikan Matem~.tika
Semester : IX ( sembilan)
ludul skripsi :' " Pembelajoron Berbosis Masalah Dalm'l Meningkalkan Hasil
Bclajar Matematiko Sisll'a ..
Judul tersebut telah disetlljui oleh Jilrusan yang bersangkutan pada tanggal 14Nopember 2006 dengan abstraksiioutline sebagaimana tedampir.
Bimbingan skripsi ini diharapkan Selt51i dalam waklu 6 (enaln) bulan. dan dapatdipe:'panjang selama 6 bulan berikulnya apabila belum selesai.
Alas perhatian dan kelja sama Saudara, kami ucapkan lerima kasih.
Wassalamu 'alaikum liT. \1'1>,
Tembusan:I. Dekan F!TK2. Kelua Jurusan ybs..
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGU"RUAN
Jnnda Nomor95, Ciputat 154t2,Indonesia
I .Telp. : (62-21) 7443328. 7401925. Fax. (62.21) 744332R
Email: [email protected]
NomoI'Lamp.Hal
: ETrrL.02.1 1XI 12006: Abstraksi/Outline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.I. Drs. Bambang A, M.Pd2. Otong Suhyanto, M.SiPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatuliahJakarta.
Jakarta,20 Nopember 2006
Assa/al/1u 'a/aiklll/1 wr. )rb.
--Dengan ini diharapkan kesodiaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1/11(materilteknis) penulisan skripsi"I],,,hasis\\a.
Nama Dwi Riyantu
NIM
Jurusan
102017023980
Pendidikan Matematika
Semester : IX ( sembilan)
.Iudul skripsi . " Pembe/ajaran Berbasis Masa/ah Da/am Meningkarkal1 Hasil
Be/ajar M.atematika Siswa "
Judul tersebut lelah disetujui oleh Ji.lrusan yang bersangkutan pada tanggal 14Nopember 2006 dengan abstraksi/outline sebagaimana terlampir.
Bimbingan skripsi ini diharapkan seltsai dalam waktu 6 (enam) bulan. dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan beriku"nya apabila belum selesai.
Atas perhatian dan kelja ,ama Saudara. kami ueapkan terima kasih.
Wassa/amu 'afaikul/1 "T. wb.
Tembusan:]. Dekan FITK2. Ketua Jurus3n ybs ..