PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI · PDF filebarang untuk ekspor dan impor dalam volume...
Transcript of PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI · PDF filebarang untuk ekspor dan impor dalam volume...
DISAMPAIKAN PADA : MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI
Jambi, 7 April 2015
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI JAMBI
Indonesia merupakan salah satu pasar potensial dengan jumlah penduduk terbesar no.4 di dunia, dimana jumlah penduduk perkotaan semakin meningkat yang pada akhirnya menciptakan pertumbuhan permintaan transportasi (transport demand)
Pengembangan antarmoda/ multimoda yang terintegrasi didukung dengan konektivitas transportasi antara lain dengan pengembangan pelabuhan, bandar udara, terminal-terminal bus AKDP/AKAP, angkutan feeder, angkutan SDP, angkutan kereta api, dan Bus Rapid Transit
Tersedianya jaringan prasarana KA yang dapat mendukung sistem logistik nasional serta angkutan penumpang massal perkotaan dan antar kota
Wilayah Indonesia sangat strategis karena dilewati oleh satu Sea Lane of Communication (SLoC)
Pelabuhan utama nasional yang beroperasi memiliki kemampuan pengelolaan angkutan barang untuk ekspor dan impor dalam volume yang besar
Dilewati oleh 2 jalur penerbangan (Major Air Traffic Flow) Internasional
1
2
3
4
5
6
POSISI TRANSPORTASI
2
SASARAN RPJMN DAN RENSTRA TAHUN 2015-2019 SASARAN NASIONAL
(RPJMN 2015-2019)
Kapasitas Sarana & Prasarana
Keterpaduan Antarmoda/ Multimoda
Kinerja Pelayanan
Konektivitas Nasional & Global
Keamanan & Keselamatan
Ramah Lingkungan
Perdesaan, Rawan Bencana, Tertinggal & Perbatasan
ISU STRATEGIS (RPJMN 2015-2019)
Konektivitas
Transportasi Perkotaan
Pelayanan angkutan massal perkotaan Kinerja lalu lintas perkotaan Manajemen transportasi perkotaan
1
2
1
2
3
4
6
7
8
5
SASARAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-2019
Keselamatan dan Keamanan
Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi 1
Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan dalam Penyelenggaraan Transportasi 2
Pelayanan
Meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan prasarana transportasi 3
Meningkatnya kompetensi SDM transportasi, meningkatnya kualitas dan kuantitas lulusan diklat SDM perhubungan serta tenaga pendidik transportasi
4
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dalam mendukung pembangunan bidang transportasi
5
Meningkatnya kinerja capaian Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan good governance
6
Meningkatnya penetapan regulasi dalam implementasi kebijakan bidang perhubungan
7
Menurunnya emisi gas rumah kaca (RAN-GRK) dan meningkatnya penerapan teknologi ramah lingkungan pada sektor transportasi
8
Meningkatnya kualitas kinerja pengawasan dalam mewujudkan clean governance 9
Kapasitas Transportasi
Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi dan keterpaduan sistem transportasi multimoda dan antarmoda untuk mengurangi backlog maupun bottleneck kapasitas sarana & prasarana
10
Meningkatnya kontribusi sektor transportasi terhadap PDB 11
Meningkatnya produksi angkutan penumpang dan barang 12
Meningkatkan layanan transportasi di perbatasan negara, pulau terluar dan wilayah non komersial lainnya
13
Meningkatnya pelayanan angkutan umum massal perkotaan 14
Meningkatkan aplikasi teknologi informasi dan skema sistem manajemen transportasi perkotaan
15 3
SEKTOR 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Transportasi Darat 5.834,873 10.809,281 12.467,388 13.080,705 13.732,223 55.924,469
Transportasi Perkeretaapian 18.554,441 39.433,600 46.066,800 63.109,900 65.488,500 232.653,241
Transportasi Laut 18.123,372 22.167,886 22.461,680 19.673,527 18.711,762 101.138,227
Transportasi Udara 9.502,163 16.054,661 15.437,333 15.222,091 15.206,084 71.422,332
BPSDM Perhubungan 4.096,440 6.351,580 6.362,604 6.424,663 7.010,172 30.245,459
TOTAL PENDANAAN 56.111,289 94.817,008 102.795,804 117.510,886 120.148,742 491.383,729
Catatan :
1. Alokasi Pendanaan tersebut tidak termasuk pendanaan untuk Kegiatan Dukungan Manajemen pada masing-masing unit kerja Eselon I
dan pendanaan pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal dan Badan Litbang Perhubungan
2. Alokasi Anggaran Tahun 2015 sudah termasuk APBNP 2015 dan realisasi anggaran Tahun 2015 sampai dengan bulan Maret.
(Dalam Rp. Miliar)
PENDANAAN TAHUN 2015-2019 (SESUAI RPJMN 2015-2019)
4
INSTRUKSI MENHUB Dalam Penyusunan RKA Tahun 2016 (IM 2 TAHUN 2015)
5
1. Harga satuan wajar dengan pembanding harga satuan di BUMN yang setara. Serta ikutin ketentuan yang berlaku.
2. Masukkan sebanyak mungkin di e-katalog, sehingga proses pengadaan lebih efisien dan cepat.
3. Fokus pada beberapa proyek besar tiap tahun sehingga hasilnya nyata. 4. Setiap rencana kegiatan (belanja modal maupun belanja rutin) harus memenuhi
manfaat salah satu dari 2 tupoksi Kementerian Perhubungan yaitu :
a. Peningkatan keselamatan. b. Peningkatan pelayanan Transportasi
Fokus untuk Ditjen Perkeretaapian :
1. Penyelesaian jalur ganda lintas selatan Jawa. 2. Penyelesaian Trans Sumatera, Rantau Prapat s.d Kertapati. 3. Elektrifikasi Bandung Urban Railways. 4. Pengembangan Tramways Surabaya. 5. Elektrifikasi Jalur prambanan ekspres (Prameks).
Fokus untuk Ditjen Perhubungan Darat :
1. Pengadaan 3.000 BRT sesuai kondisi tiap lokasi penempatan yg akan dikelola PPD/Damri. 2. Pengadaan kapal penyeberangan sesuai kebutuhan. 3. Pembangunan pelabuhan penyeberangan di daerah terluar, terdalam, perbatasan negara dan rawan
bencana. 4. Peningkatan fasilitas keselamatan jalan dan pemeliharaannya.
INSTRUKSI MENHUB Dalam Penyusunan RKA Tahun 2016 (IM 2 TAHUN 2015)
6
Fokus untuk BPSDMP:
1. Pengadaan guru/pelatih dengan kualifikasi terbaik. 2. Program pendidikan dan pelatihan yang mengacu pada keselamatan dan pelayanan. 3. Peralatan dan alat pelatihan yang efektif. 4. Pembangunan lokasi baru untuk BLU Pendidikan secara selektif.
Fokus untuk Ditjen Perhubungan Udara :
1. Perpanjangan Runway Bandara UPT Ditjen Perhubungan Udara sampai dengan 2.400 m atau 3.000 m. 2. Bandara baru yg dibangun dengan APBN, Hanya di daerah terjauh, terluar, terdalam, perbatasan negara dan
rawan bencana. 3. Semua bandara UPT harus dilengkapi fasilitas keselamatan dan keamanan bandara sesuai aturan ICAO.
Fokus untuk Ditjen Perhubungan Laut :
1. Perbaikan semua fasilitas pelabuhan UPT sehingga mencapai standart pelabuhan komersial, termasuk crane dan peralatan operasional lainnya.
2. Peralatan SBNP di wilayah terluar dan perbatasan harus dilengkapi. 3. Pengadaan 100 unit kapal patroli klas-I dan 20 unit kapal navigasi. 4. Pembangunan pelabuhan baru dgn APBN hanya diperbolehkan di daerah terluar, terdalam & perbatasan
negara. 5. Subsidi freight liner dan pengadaan kapal penumpang perintis sesuai kondisi lintasannya.
PROGRAM TRANSPORTASI JAMBI
JAMBI
Provinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia–Malaysia -Singapore
Growth Triangle (IMS-GT), yang berdampak pada spill over effect terhadap pertumbuhan ekonomi
wilayah.
Letak Jambi secara geografis sangat strategis dalam kawasan inter-regional Sumatera & dilalui
Jalan Lintas Timur Sumatera yang merupakan urat nadi transportasi darat.
Memiliki sumber daya alam unggulan seperti karet dan kelapa sawit, yang merupakan
penyumbang devisa terbesar di Jambi.
Pontianak
8
PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN SUMATERA (DALAM PERSEN)
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia *) PDRB atas dasar harga konstan 2000 Per Provinsi di Pulau Sumatera
PROVINSI 2010 2011 2012 2013 2014
NAD 2.74 5,09 5,20 3.82 1.65
SUMATERA UTARA 6.42 6,63 6,22 6.01 5.23
SUMATERA BARAT 5.94 6,25 6,35 6.20 5.90
RIAU 4.21 5,04 3,55 3.77 2.62
JAMBI 7.35 8.54 7.44 7.88 7.90
SUMATERA SELATAN 5.63 6,50 6,01 6.00 4.70
BENGKULU 6.10 6,45 6,61 6.21 5.49
LAMPUNG 5.88 6.43 6.48 6.39 4.70
BANGKA BELITUNG 5.99 6,46 5,72 5.29 4.68
KEP. RIAU 7.19 6,66 8,21 6.13 5.02
9
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DI JAMBI
Belum optimalnya peran infrastruktur terutama terkait moda transportasi darat dalam mendukung pengembangan wilayah
Peran bandara Sultan Thaha masih belum optimal dalam lingkup pelayanan nasional, dimana rutenya terbatas Jambi-Jakarta dan
Jambi-Batam
Transportasi sungai & danau merupakan transportasi tradisional masyarakat Jambi masih belum dimanfaatkan dengan baik
Wacana pengembangan Pelabuhan Ujung Jabung sebagai Pelabuhan Utama
Peran pelabuhan laut di Propinsi Jambi dalam pelayanan transportasi internasional masih belum optimal
Pengawasan muatan angkutan barang belum optimal khususnya pada jalan nasional lintas timur Sumatera
10
PROFIL ALOKASI ANGGARAN SEKTOR TRANSPORTASI DI JAMBI TAHUN 2010 – 2014 DAN DIPA TAHUN 2015
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
2010 2011 2012 2013 2014
9,662 10,283
22,105 31,670
55,702
11,169
25,512
51,132
124,742
166,238
26,280
58,785
3,697
17,392
141,068
DARAT LAUT UDARA
Total Alokasi Pagu Anggaran 2010-2014
di Jambi
- Tahun 2010 : 47,1 M - Tahun 2013 : 173,8 M
- Tahun 2011 : 94,6 M - Tahun 2014 : 363,0 M
- Tahun 2012 : 76,9 M
11
Rp. (000)
NO. PROVINSI PAGU DIPA 2015 *)
INVESTASI APBN
TAHUN ANGGARAN
2015
INVESTASI
APBN-P TAHUN
ANGGARAN 2015
TOTAL
INVESTASI
2015
1 JAMBI 147.844.858 126.805.462 143.850.000 270.655.462
Catatan : *) Dukungan Administrasi + Investasi
LOKASI PEMBANGUNAN SEKTOR TRANSPORTASI TAHUN 2014 – 2015 PROVINSI JAMBI
12
DEPATI PARBO
MUARA BUNGO
Terminal Tipe A
Sarolangun
Lanjutan Pemb.
Dermaga Penyeb.
Ro Ro di Kuala
Tungkal (+P)
Pemb. Halte Sungai
lokasi Teluk Nilau
Parit I
Pemb. Dermaga
Sungai lokasi Kuala
Tungkal
• Halte Sungai lokasi
Kuala Indah;
• Halte Sungai lokasi
Sungai Rambe.
Pengadaan Bus BRT (P)
Keterangan:
Dermaga Penyeberangan
Kapal Penyeberangan
Pelabuhan Laut
Bandara
(P) Kegiatan APBN-P
(+P) Kegiatan Reguler dan APBN-P
Bus BRT
2014 Pembangunan Faspel Kuala Mendahara
2015 Pembangunan Faspel Kuala Mendahara (+P)
2014 Pembangunan Faspel Nipah Panjang
2015 Pembangunan Faspel Nipah Panjang (+P)
2014 Pembangunan Faspel Ujung Jabung
2015 Pembangunan Faspel Ujung Jabung (+P)
INDIKASI PROGRAM/KEGIATAN
TAHUN 2016
NO SUB SEKTOR/ PROGRAM/ KEGIATAN PAGU KEBUTUHAN
VOLUME
1. BIDANG PENGEMBANGAN LLAJ
Pengadaan & Pemasangan Perlengkapan Jalan 7 PKT
Rehabilitasi Perlengkapan Jalan di Jalan Nasional Provinsi Jambi 1 PKT
Peningkatan Terminal Tipe A Kota Sungai Penuh 1 PKT
Peningkatan Kinerja Jalan di Wilayah Perkotaan 2 PKT
Fasilitas Pendukung BRT Kota Jambi 1 PKT
Pengadaan dan Pemasangan ATCS Kota Jambi 1 PKT
Rehabilitasi UPPKB Jambi Merlung (Kab.Tanjung Jabung Barat) 1 PKT
Rehabilitasi UPPKB Sungai Penuh (Kab.Kerinci) 1 PKT
Rehabilitasi UPPKB Pelawan - Sarolangon (Kab.Sarolangun) 1 PKT
Pengadaan dan Pemasangan Alat PKB Kab Sarolangun 1 PKT
Pengadaan dan Pemasangan Alat PKB Kab Tanjung Jabung Barat 1 PKT
Peningkatan Keselamatan LLAJ 5 PKT
Subsidi Operasional Angkutan Jalan 1 THN
2. BIDANG PENGEMBANGAN LLASDP
Pembangunan Dermaga Sungai 18 PKT
Pengadaan Bus Air 2 PKT
INDIKASI KEBUTUHAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2016
14
NO. PROGRAM/KEGIATAN
I. DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
1. KSOP MUARA SABAK
Pengerukan Alur Pelabuhan Muara Sabak 500.000 m3
2. UPP NIPAH PANJANG
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Ujung Jabung (timbunan)
3. UPP KUALA MENDAHARA
Pembangunan Faspel Laut Kuala Mendahara :
1. Upper structure pada areal darat
2. Pembangunan kantor pelabuhan
3. Pengadaan genset 15 Kva dan rumah genset
4. Pagar BRC
5. Pos jaga
6. Pengadaan dan pemasangan LPJU Solar Cell
INDIKASI KEBUTUHAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2016
15
NO SUB SEKTOR/ PROGRAM/ KEGIATAN PAGU KEBUTUHAN
VOLUME
I BANDAR UDARA DEPATI PARBO-KERINCI
Pengadaan dan pemasangan penangkal petir 1 titik 1 UNIT
Optimalisasi kelistrikan bandar udara 1 PKT
Pembuatan jalan lingkungan 704 M2
Pembuatan talud penahan longsor di areal DVOR/DME dengan pasang batu 932 M3
Rehab berat gedung terminal 642 M2
Pembangunan garasi mobil operasional 72 M2
Pengadaan timbangan barang 2 UNIT
rekondisi lampu PAPI 1 PKT
Pengadaan kendaraan maintenance 1 UNIT
Biaya pembuatan dan penggandaan dokumen 1 PKT
Pengadaan APAR 6 Kg 10 UNIT
Pengadaan kendaraan patroli roda 2 3 UNIT
Rekondisi kendaraan PKP-PK jenis RIV 1 PKT
Pengadaan Perlengkapan Peralatan Personil PKP-PK Baju tahan api 1 SET
Pengadaan dan pemasangan Flood Light tiang tunggal 1 PKT
INDIKASI KEBUTUHAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2016
16
NO SUB SEKTOR/ PROGRAM/ KEGIATAN PAGU KEBUTUHAN
VOLUME
II BANDAR UDARA MUARA BUNGO
Pekerjaan Pemotongan Bukit Tahap II di Daerah Transisi 1 PKT
Pekerjaan Lanjutan Pembuatan Box Culvert Runway 13 dan Pembuatan Box Culvert di Daerah
Perpanjangan Runway 31 1 PKT
Pekerjaan Pembuatan Pagar Airside BRC T 220 dengan Galvanis 2.697 M'
Pekerjaan Pelapisan Runway, Taxiway, Jalan Akses PKP-PK, Pembuatan Jalan GSE dan Jalan Sisi Darat 1 PKT
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung PKP PK 1 PKT
Pekerjaan Pembangunan Gedung Workshop 12m x 24m 1 PKT
Pekerjaan Pembuatan Saluran Terbuka Pasangan Batu Kali Area Jalan Akses PKP-PK. 814 M1
Renovasi Gedung Terminal Penumpang 1 PKT
Pekerjaan Lanjutan Pengadaan dan Pemasangan AFL, RTIL dan Pemindahan PAPI 1 PKT
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Genset 150 kVA Termasuk Kelengkapanya 1 UNIT
Pengadan dan Pemasangan Lampu Penerangan Solar Cell di Area Parkir Gedung 29 UNIT
Pengadaan dan Pemasangan Penangkal Petir Terintegrasi 3 Titik 1 PKT
Kursi Tunggu di Terminal Penumpang, 3 seat. 36 SET
Pengadaan dan Pemasangan Lift 1 PKT
Pengadaan dan Pemasangan X-Ray Bagasi Dengan Aplikasi TIP 1 UNIT
Pengadaan APAR 6 Kg 20 UNIT
Lanjutan……….
17
1. Amanah PP. 38/2007 Tentang Pembagian Urusan Pusat, Pemerintahan Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
2. Pemerintah Propinsi dapat mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan di wilayahnya termasuk di tingkat Kabupaten/Kota.
Pembangunan infrastruktur transportasi yang bisa dibiayai dengan APBN Harus memenuhi syarat untuk bisa dibiayai dengan APBN
Pemerintah Pusat (Kementerian Perhubungan).
18
PERAN APBN
1. Memenuhi Syarat Untuk Dibiayai Dengan APBN.
2. Kerangka Acuan/Term Of Reference (TOR), ditandatangani oleh Eselon II terkait;
3. TOR harus berisi informasi kinerja, meliputi :
a. Manfaat/Hasil (Outcomes);
b. Keluaran (Output) yang terukur;
c. Rencana kegiatan (Aktifitas);
d. dan Input Kegiatan.
4. Rencana Anggaran Belanja (RAB) ditandatangani sementara oleh Pemrakarsa/ Pengusul;
5. KPA dan/atau PPK Harus Hadir Dalam Pembahasan Terpadu;
6. Usulan Kegiatan Baru (Prasarana) harus disertai Izin Penetapan Lokasi dari Menhub dan untuk (Sarana) disertai spesifikasi teknis yang telah disetujui Direktur Teknis Terkait;
7. Usulan Kegiatan Pembangunan/Pengembangan Sistem Informasi Berbasis IT Harus Mendapat Rekomendasi dari Sesjen (c.q KAPUSDATIN).
8. Kelengkapan data dukung secara keseluruhan (PM. 3 Tahun 2014 pasal 10 ayat 1) disampaikan paling lambat pada Bulan April;
9. Data dukung yang belum lengkap sampai Bulan April tidak dapat diakomodir.
PERSYARATAN PENGUSULAN KEGIATAN RKA (INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN NO. IM 2 TAHUN 2015)
19
TERIMA KASIH