Makalah Penangkal Petir Fik

28
MAKALAH “PROTEKSI PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG” Disusun Oleh : Nama NIM 1. Nurul Pratiwi D411 12 276 2. Aisyah Fachriani Nur D411 12 289 3. Ni Nyoman Wirati D411 12 290 4. Odilia Valentine D411 12 296

description

makalah tentang penangkal petir

Transcript of Makalah Penangkal Petir Fik

MAKALAHPROTEKSI PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG

Disusun Oleh:NamaNIM1. Nurul PratiwiD411 12 2762. Aisyah Fachriani NurD411 12 2893. Ni Nyoman Wirati D411 12 2904. Odilia Valentine D411 12 296

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDIN2014

AbstractDizaman sekarang khususnya di kota-kota besar, hampir semua gedung di bangun secara bertingkat, dari yang tingkat satu sampai tingkat puluhan. Semakin tinggi suatu bangunan semakin tinggi pula resiko gangguan keamanan bangunan tersebut. Salah satu kemungkinan gangguan yang terjadi ialah gangguan dari sambaran petir. Untuk mencegah resiko tersebut maka di pasanglah proteksi pada gedung-gedung tersebut. Salah satu proteksi yang dipasang ialah penangkal petir. Petir terjadi karena akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton). Sambaran petir yang sering terjadi di bumi ialah perpindahan muatan yang ada di awan dengan muatan yang ada di bumi. Secara teoritis petir bisa terjadi karena proses ionisasi atau gesekan awan.Ada berbagai macam dampak dari sambaran petir, baik yang langsung maupun tidak langsung, kedua-duanya sama-sama menimbulkan bahaya bagi gedung itu sendiri atau bagi manusia, salah satu bahaya yang mungkin terjadi pada manusia ialah kematian. Maka proteksi penangkal petir sangat penting untuk dipasang di gedung-gedung yang tinggi. Jenis-jenis penangkal petir ada berbagai macam, daintaranya jenis penangkal petir konvensional, penangkal petir dengan metode radio aktif dan penangkal petir dengan metode elektronis. Semuanya mempunyai fungsi yang sama yaitu mengamankan gedung dari sambarn petir.

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPembangunan gedunggedung baru cenderung bertingkat, hal ini sebagai solusi semakin sempitnya lahan tanah yang ada. Namun disisi lain, dengan semakin banyak berdirinya bangunan bertingkat, beberapa permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadi hal penting untuk diperhatikan, karena bangunan bertingkat lebih beresiko mengalami gangguan, baik gangguan secara mekanik maupun gangguan alam. Salah satu dari gangguan mekanik bisa dimungkinkan kerobohan gedung karena kurang kokoknya bangunan, sedangkan gangguan alam yang sering terjadi adalah terkenanya sambaran petir.Secara geografis letak Indonesia yang dilalui garis katulistiwa menyebabkan Indonesia beriklim tropis, akibatnya Indonesia memiliki hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Dengan demikian bangunan bangunan di Indonesia memiliki resiko lebih besar mengalami kerusakan akibat terkena sambaran petir. Kerusakan yang ditimbulkan dapat membahayakan peralatan serta manusia yang berada di dalam gedung tersebut. Petir merusak struktur yang terbuat dari bahan, seperti batu, kayu, beton dan baja yang dapat mengalirkan arus listrik yang tinggi dari petir sehingga dapat memanaskan bahan dan akan menyebabkan potensi kebakaran atau kerusakan berbahaya lainnya.Untuk melindungi dan mengurangi dampak kerusakan dari sambaran petir maka perlu dipasang sistem pengaman pada gedung bertingkat. Sistem pengaman itu salah satunya berupa sistem penangkal petir beserta pentanahannya.

B. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana Dampak dan Mekanisme Induksi Petir ?2. Mengapa Gedung Perlu di Beri Penangkal Petir ?3. Bagaimana Konstruksi Pemasangan Penangkal Petir Pada Gedung ?4. Dampak diareal bangunan BTS (Base Transceiver Station) berproteksi yang terkena sambaran petir ?

BAB IIPEMBAHASAN

A. Dampak dan Mekanisme Induksi Petir1. Pengertian PetirPetir adalah salah satau fenomena kelistrikan udara di alam. Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif, di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif, sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif, pada bagian inilah petir biasa berlontaran. Petir dapat terjadi antara awan dengan awan, dalam awan itu sendiri, antara awan dan udara, antara awan dengan tanah (bumi). Energi yang dihasilkan oleh satu sambaran 55 kw/hour.Ada 2 teori yang mendasari proses terjadinya petir, diantarnya adalah;a. Proses IonisasiSambaran Petir merupakan peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik (Electrical Discharge) yang terjadi di atmosfer, hal ini disebabkan berkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan ion tersebut akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir. b. Gesekan Antar AwanPada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya, dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi permukaan awan. Proses ini bisa di simulasikan secara sederhana pada sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.

2. Dampak Yang Ditimbulkan Adanya PetirSelainpetirdapat menyambar sebuah bangunan yang telah di lengkapianti petir/penangkal petirkonvensional maupun elektrostatis,petirjuga dapat menyambar melalui jaringan listrik PLN yang kabelnya terbentang di luar dan terbuka. Pada Umumnya jaringan listrik terbuka seperti ini masih ada dan di pergunakan di beberapa negara termasuk Indonesia.Arus petiryang merusak perangkat panel listrik bukan di sebabkan olehsambaran petiryang menyambar langsung ke bangunan yang telah di pasangpenangkal petiratauanti petirmelainkan sambaranpetir mengenai jaringan listrik PLN sehinggaarus petirini masuk ke bangunan mengikutikabellistrik dan merusak panel listrik tersebut.Jadi biasanya sambaranpetirmengenai sesuatu yang jauh dari bangunan yang telah terpasanginstalasipenangkal petirbaik instalasipenangkal petir konvensionalmaupunpenangkal petir elektrostatis, hal ini sudah biasa terjadi karenakabeldistribusi PLN memakaikabeldistribusi terbuka dan letaknya tinggi, seperti yang terpasang pada jaringan listrik tegangan tinggi di Indonesia.Untuk penanganan agar peristiwa ini tidak terjadi maka perlu sekali jaringan listrik pada sebuah bangunan di lengkapi dengan perangkatSuryaArrester(Pelepas tegangan lebih/over voltage). Jenis dan merkSurgeArresterini banyak sekali tersedia di pasaran umum, yang jelas pemasangan arrester harus di hubungkan dengangroundingke bumi.

3. Mekanisme Induksi PetirMekanisme induksikarena secara tidak langsung sambaranpetirmenyebabkan kenaikan potensial pada peralatan elektronik, hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah:a. Kopling ResistifKetika permukaan struktur bangunan terkenasambaran petir,arus petiryang mengalir kedalam tanah membangkitkan tegangan yang bisa mencapai ribuan volt diantara tegangan supplay 220 V, jaringan data dan pentanahan. Hal ini menyebabkan sebagian arus mengalir pada bagian penghantar luar misalnyakabelyang terhubung dengan bangunan dan terus menuju kegrounding.b. Kopling InduktifArus petirmengalir dalam suatu penghantar akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini akan berhubungan dengan penghantar lainnya sehingga menyebabkan terjadinya loop tegangan dengan nilai tegangan yang cukup tinggi.c. Kopling KapasitifSaluranpetirdekat sambaranpetirdapat menyebabkan medan kapasitif yang tinggi pada peralatan penghantar seperti suatu kapasitor yang sangat besar dengan udara sebagai dielektriknya. Melalui cara ini terjadi kenaikan tegangan tinggi padakabelmeskipun struktur bangunan tidak terkena sambaran langsung.

4. Bahaya Akibat Sambaran Petira. SambaranPetirLangsung Melalui BangunanSambaranpetiryang langsung mengenai struktur bangunan rumah, kantor dan gedung, tentu saja hal ini sangat membahayakan bangunan tersebut beserta seluruh isinya karena dapat menimbulkan kebakaran, kerusakan perangkat elektrik/elektronik atau bahkan korban jiwa. Maka dari itu setiap bangunan di wajibkan memasanginstalasi penangkal petir. Cara penanganannya adalah dengan cara memasang terminal penerima sambaranpetirserta instalasi pendukung lainnya yang sesuai dengan standart yang telah di tentukan. Terlebih lagi jika sambaranpetirlangsung mengenai manusia, maka dapat berakibat luka atau cacat bahkan dapat menimbulkan kematian. Banyak sekali peristiwa sambaran petir langsung yang mengenai manusia dan biasanya terjadi di areal terbuka.b. SambaranPetirMelalui Jaringan ListrikBahaya sambaran ini sering terjadi,petirmenyambar dan mengenai sesuatu di luar area bangunan tetapi berdampak pada jaringan listrik di dalam bangunan tersebut, hal ini karena sistem jaringan distribusi listrik/PLN memakai kabel udara terbuka dan letaknya sangat tinggi, bilamana adapetiryang menyambar pada kabel terbuka ini maka aruspetirakan tersalurkan ke pemakai langsung. Cara penanganannya adalah dengan cara memasang perangkatarrestersebagai pengaman tegangan lebih (over voltage). Instalasisurge arresterlistrik ini dipasang harus dilengkapi dengangrounding system.c. SambaranPetirMelalui Jaringan TelekomunikasiBahaya sambaranpetirjenis ini hampir serupa dengan yang ke-2 akan tetapi berdampak pada perangkat telekomunikasi, misalnya telepon dan PABX. Penanganannya dengan carapemasangan arresterkhusus untuk jaringan PABX yang di hubungkan dengangrounding. Bila bangunan yang akan di lindungi mempunyai jaringan internet yang koneksinya melalui jaringan telepon maka alat ini juga dapat melindungi jaringan internet tersebut.Pengamanan terhadap suatu bangunan atau objek dari sambaranpetirpada prinsipnya adalah sebagai penyedia sarana untuk menghantarkan aruspetiryang mengarah ke bangunan yang akan kita lindungi tanpa melalui struktur bangunan yang bukan merupakan bagian dari sistem proteksipetiratau instalasi penangkalpetir, tentunya harus sesuai dengan standart pemasangan instalasinya.Ada 2 jenis kerusakan yang di sebabkan sambaranpetir, yaitu :1. KerusakanThermis, kerusakan yang menyebabkan timbulnya kebakaran.2. KerusakanMekanis, kerusakan yang menyebabkan struktur bangunan retak, rusaknya peralatan elektronik bahkan menyebabkan kematian.

5. Efek Sambaran Petir a. Efek ListrikKetikaarus petirmelaluikabel penyalur(konduktor) menuju resistansi elektroda bumiinstalasi penangkal petir, akan menimbulkan tegangan jatuh resistif, yang dapat dengan segera menaikan tegangan sistem proteksi kesuatu nilai yang tinggi dibanding dengan tegangan bumi.Arus petirini juga menimbulkan gradien tegangan yang tinggi disekitar elektroda bumi, yang sangat berbahaya bagi makluk hidup. Dengan cara yang sama induktansi sistem proteksi harus pula diperhatikan karena kecuraman muka gelombang pulsapetir. Dengan demikian tegangan jatuh padasistem proteksi petiradalah jumlah aritmatik komponen tegangan resistif dan induktif.

b. Efek Tegangan Tembus - SampingTitik sambaranpetirpada sistem proteksipetirbisa memiliki tegangan yang lebih tinggi terhadap unsur logam didekatnya. Maka dari itu akan dapat menimbulkan resiko tegangan tembus darisistem proteksi petiryang telah terpasang menuju struktur logam lain. Jika tegangan tembus ini terjadi maka sebagianarus petirakan merambat melalui bagian internal struktur logam seperti pipa besi dan kawat. Tegangan tembus ini dapat menyebabkan resiko yang sangat berbahaya bagi isi dan kerangka struktur bangunan yang akan dilindungi.c. Efek TermalDalam kaitannya dengansistem proteksi petir, efek termal pelepasan muatanpetiradalah terbatas pada kenaikan temperatur konduktor yang dilalui aruspetir. Walaupun arusnya besar, waktunya adalah sangat singkat dan pengaruhnya pada sistem proteksi petir biasanya diabaikan. Pada umumnya luas penampang konduktorinstalasi penangkal petirdipilih terutama umtuk memenuhi persyaratan kualitas mekanis, yang berarti sudah cukup besar untuk membatasi kenaikan temperatur 1 derajat celcius.d. Efek MekanisApabilaarus petirmelaluikabel penyalurpararel (konduktor) yang berdekatan atau pada konduktor dengan tekukan yang tajam akan menimbulkan gaya mekanis yang cukup besar, oleh karena itu diperlukan ikatan mekanis yang cukup kuat. Efek mekanis lain ditimbulkan olehsambaran petiryang disebabkan kenaikan temeratur udara yang tiba-tiba mencapai 30.000 K dan menyebabkan ledakkan pemuaian udara disekitar jalur muatan bergerak. Hal ini dikarenakan jika konduktifitas logam diganti dengan konduktifitas busur api listrik, enegi yang timbul akan meningkatkan sekitar ratusan kali dan energi ini dapat menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan yang dilindungi.e. Efek Kebakaran Karena Sambaran LangsungAda dua penyebab utama kebakaran bahan yang mudah terbakar karenasambaran petir, pertama akibat sambaran langsung pada fasilitas tempat penyimpanan bahan yang mudah terbakar. Bahan yang mudah terbakar ini mungkin terpengaruh langsung oleh efek pemanasan sambaran atau jalur sambaranpetir. Kedua efek sekunder, penyebab utama kebakaran minyak. Terdiri dari muatan terkurung, pulsa elektrostatis dan elektromagnetik dan arus tanah.f. Efek Muatan TerjebakMuatan statis ini di induksikan oleh badai awan sebagai kebalikan dari proses pemuatan lain. Jika proses netralisasi muatan berakhir dan jalur sambaran sudah netral kembali, muatan terjebak akan tertinggal pada benda yang terisolir dari kontak langsung secara listrik dengan bumi, dan pada bahan bukan konduktor seperti bahan yang mudah terbakar. Bahan bukan konduktor tidak dapat memindahkan muatan dalam waktu singkat ketika terdapat jalur sambaran.

B. Mengapa Gedung Perlu Di Beri Penangkal Petir1. Kebutuhan Bangunan TerhadapAncaman Bahaya PetirSuatuinstalasi penangkal petiryang telah terpasang harus dapat melindungi semua bagian dari struktur bangunan dan arealnya termasuk manusia serta peralatan yang ada didalamnya terhadap ancamanbahaya dan kerusakan akibat sambaran petir. Berikut ini akan dibahas mengenai cara menentukan besarnya kebutuhan bangunan akan proteksipetirmenggunakan beberapa standart yaitu berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir, Nasional Fire Protection Association 780, International Electrotechnical Commision 1024-1-1.Kebutuhan Bangunan TerhadapAncaman Bahaya PetirBerdasarkan Peraturan UmumInstalasi Penangkal Petir. Jenis Bangunan yang perlu diberi penangkal petir dikelompokan menjadi :1. Bangunan tinggi seperti gedung bertingkat, menara dan cerobong pabrik.2. Bangunan penyimpanan bahan mudah meledak atau terbakar, misalnya pabrik amunisi, gudang bahan kimia.3. Bangunan untuk kepentingan umum seperti gedung sekolah, stasiun, bandara dan sebagainya.4. Bangunan yang mempunyai fungsi khusus dan nilai estetika misalnya museum, gedung arsip negara.Besarnya kebutuhan suatu bangunan terhadapinstalasi proteksi petirditentukan oleh besarnya kemungkinan kerusakan serta bahaya yang terjadi jika bangunan tersebut tersambarpetir. Berdasarkan Peraturan umum InstalasiPenangkal Petirbesarnya kebutuhan tersebut mengacu kepada penjumlahan indeks-indeks tertentu yang mewakili keadaan bangunan di suatu lokasi dan dituliskan sebagai berikut;R = A+B+C+D+E

Dari persamaan tersebut maka akan terlihat bahwa semakin besar nilai indeks akan semakin besar pula resiko (R) yang di tanggung suatu bangunan sehingga semakin besar kebutuhan bangunan tersebut akansistem proteksi petir.

Bebarapa Indeks perkiraanbahaya petirdi tunjukkan ke dalam tabel berikut ini Tabel 2.1 IndeksA : Bahaya Berdasarkan Jenis BangunanPenggunaan dan IsiIndeks A

Bangunan biasa yang tak perlu diamankan baik bangunan maupun isinya-10

Bangunan dan isinya jarang dipergunakan misalnya menara atau tiang dari metal0

Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal misalnya rumah tinggal, industri kecil, stasiun kereta1

Bangunan dan isinya cukup penting misalnya menara air, toko barang-barang berharga dan kantor pemerintah2

Bangunan yang isinya banyak sekali orang misalnya sarana ibadah, sekolah dan atau monumen sejarah yang penting3

Instalasi gas minyak atau bensin, dan rumah sakit5

Bangunan yang mudah meledak dan menimbulkan bahaya yang tak terkendali bagi sekitarnya misalnya instalasi nuklir.15

sumber : Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Umum InstalasiPenangkal Petiruntuk Bangunan di Indonesia. Hal 17.

Tabel 2.2 IndeksB : Bahaya Berdasarkan Kontruksi BangunanKontruksi bangunanIndeks B

Seluruh bangunan terbuat dari logam dan mudah menyalurkan listrik0

Bangunan dengan kontruksi beton bertulang atau rangka besi dengan atap logam1

Bangunan dengan kontruksi beton bertulang, kerangka besi dan atap bukan logam2

Bangunan kayu dengan atap bukan logam3

sumber : Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Umum InstalasiPenangkal Petiruntuk Bangunan di Indonesia. Hal 18.

Tabel 2.3 IndeksC : Bahaya Berdasarkan Tinggi BangunanTinggi bangunan berdasarkan......(m)Indeks C

60

122

173

254

355

506

707

1008

1409

20010

Sumber: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan di indonesia hal.19Tabel 2.4 indeks D : Bahaya Berdasarkan Situasi BangunanSituasi bangunanIndeks D

Di anah daar pada semua ketinggian0

Di kaki bukit sampai % tinggi bukit atau pegunungan sampai 1000 metter1

Dipuncak gunung atau pegunungan yang lebih dari 1000 meter2

Sumber : Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Umum InstalasiPenangkal Petiruntuk Bangunan di Indonesia. Hal 19.

Tabel 2.5 Indeks E : Bahaya Berdasarkan Hari BuruhHari guruh per tahunIndeks E

20

41

82

163

324

645

1286

2567

Sumber : Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Umum InstalasiPenangkal Petiruntuk Bangunan di Indonesia. Hal 19.

2. Prinsip perlindungan petirJika kita memperhatikan bahaya yang di akibatkan sambaran petir, maka sistem perlindunganpetirharus mampu melindungi struktur bangunan atau fisik maupun melindungi peralatan dari sambaran langsung dengan di pasangnyapenangkal petireksternal (Eksternal Protection) dan sambaran tidak langsung dengan di pasangnyapenangkal petirinternal (Internal Protection) atau yang sering di sebutsurge arresterserta pembuatangrounding sistemyang memadai sesuai standar yang telah di tentukan.Sampai saat ini belum ada alat atau sistem proteksipetiryang dapat melindungi 100 % dari bahaya sambaranpetir, namun usaha perlindungan mutlak dan wajib sangat di perlukan.Selama lebih dari 60 tahun pengembangan dan penelitian di laboratorium dan lapangan terus dilakukan, berdasarkan usaha tersebut suatu rancangan sistem proteksipetirsecara terpadu telah di kembangan olehFlash Vectron Lightning Protection"SEVEN POINT PLAN".Tujuan dari "SEVEN POINT PLAN" adalah menyiapkan sebuah perlindungan efective dan dapat di andalkan terhadap seranganpetir, "Seven Point Plan' tersebut meliputi :a. MenangkapPetirDengan cara menyediakan system penerimaan (AirTerminal Unit) yang dapat dengan cepat menyambut sambaran aruspetir, dalam hal ini mampu untuk lebih cepat dari sekelilingnya dan memproteksi secara tepat dengan memperhitungkan besaranpetir.Terminal Petir Flash Vectron mampu memberikan solusi sebagai alat penerima sambaranpetirkarena desainnya dirancang untuk digunakan khusus di daerah tropis.

b. Menyalurkan ArusPetirSambaranpetiryang telah mengenaiterminal penangkal petirsebagai alat penerima sambaran akan membawa arus yang sangat tinggi, maka dari itu harus dengan cepat disalurkan ke bumi (grounding) melaluikabel penyalursesuai standart sehingga tidak terjadi loncatan listrik yang dapat membahayakan struktur bangunan atau membahayakan perangkat yang ada di dalam sebuah bangunan.c. MenampungPetirDengan cara membuatgrounding sistemdengan resistansi atau tahanan tanah kurang dari 5 Ohm. Hal ini agar arus petir dapat sepenuhnya diserap oleh tanah tanpa terjadinya step potensial. Bahkan dilapangan saat ini umumnya resistansi atau tahanan tanah untuk instalasipenangkal petirharus dibawah 3 Ohm.d. ProteksiGrounding SistemSelain memperhatikan resistansi atau tahanan tanah, material yang digunakan untuk pembuatangroundingjuga harus diperhatikan, jangan sampai mudah korosi atau karat, terlebih lagi jika didaerah dengan dengan laut. Untuk menghindari terjadinya loncatan aruspetiryang ditimbulakn adanya beda potensial tegangan maka setiap titikgroundingharus dilindungi dengan cara integrasi atau bonding system.e. Proteksi Jalur Power ListrikProteksi terhadap jalur dari power muntak diperlukan untuk mencegah terjadinya induksi yang dapat merusah peralatan listrik dan elektronik.f. Proteksi Jalur PABXMelindungi seluruh jaringan telepon dan signal termasuk pesawat faxsimile dan jaringan datag. Proteksi Jalur ElektronikMelindungi seluruh perangkat elektronik seperti CCTV, mesin dll dengan memasang surge arrester elektronik.

C. Bagaimana Konstruksi Pemasangan Penangkal Petir Pada GedungPenangkal petir adalah sebuah batang logam atau konduktor yang dipasang di atas gedung dan pada perangkat listrik yang terhubung ke tanah melalui kawat, untuk melindungi bangunan pada saat terjadi petir1. Jenis-jenis metode penangkal petira. PenangkalPetirKonvensional / Faraday / FrangklinKedua ilmuwan tersebut Faraday dan Frangklin menjelaskan sistem yang hampir sama, yakni system penyalur arus listrik yang menghubungkan antara bagian atas bangunan dangrounding, sedangkan sistem perlindungan yang di hasilkan ujung penerima/splitzer adalah sama pada rentang 30 - 40 derajat. Perbedaannya adalah sistem yang di kembangkan Faraday bahwakabelpenghantar berada pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwakabelpenghantar juga berfungsi sebagai material penerima sambaranpetir, yaitu berupa sangkar elektris atau biasa disebut dengan sangkar faraday.b. Penangkal Petir Radio AktifPenelitian terus berkembang akan sebab terjadinyapetir, dan semua ilmuwan sepakat bahwa terjadinyapetirkarena ada muatan listrik di awan berasal dari proses ionisasi, maka untuk menggagalkan proses ionisasi dilakukan dengan cara menggunakan zat berradiasi sepertiRadiun 226dabAmeresium 241karena kedua bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang dapat menetralkan muatan listrik awan. Maka manfaat lain hamburan ion radiasi tersebut akan menambah muatan pada ujung finial/splitzer, bila mana awan yang bermuatan besar tidak mampu di netralkan zat radiasi kemudian menyambar maka akan cenderung mengenai penangkalpetirini. Keberadaan penangkalpetirjenis ini telah dilarang pemakaiannya, berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi zat beradiasi di masyarakat, selain itu penangkalpetirini dianggap dapat mempengaruhi kesehatan manusia.c. PenangkalPetirElektrostatisPrinsip kerja penangkalpetirelektrostatis mengadopsi sebagian system penangkalpetirradio aktif, yaitu menambah muatan pada ujung finial/splitzer agarpetirselalu melilih ujung ini untuk di sambar. Perbedaan dengan system radio aktif adalah jumlah energi yang dipakai. Untuk penangkalpetirradio aktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat berradiasi sedangkan pada penangkalpetirelektrostatis energi listrik yang dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.

2. Cara Pemasangan Instalasi PenangkalPetir/AntiPetirFlash VectronPenangkal petir Flash Vectronadalah terminalpetirunggulan jenis elektrostatik yang di desain khusus untuk daerah tropis mampu memberikan solusipetirterbaik khususnya di Indonesia. Selain sudah melewati uji laboratorium PLN dan laboratorium tegangan tinggi di lembaga terkait, penangkal petirFlash Vectronjuga telah di uji langsung di lapangan yang rawan akan sambaranpetir.Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkalpetir/antipetirFlash Vectron sebagai berikut.

Gb.1 pemasangan groundingPada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian grounding system terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan. Kemudian dilakukan pengukuran resistansi/tahanan tanah menggunakanEarth Testermeter, apabila hasil pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm maka tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan. Seandainya hasil resistansi/tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di lakukan pembuatan atau penambahangroundinglagi di sebelahnya dan di pararelkan dengangroundingpertama agar resistansi/tahanan tanahnya menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm.

Gb.2 memasang kabel penyalurSetelah selesai membuatgrounding, langkah berikutnya adalah memasangkabelpenyalur (Down Conductor) dari titikgroundingsampai keatas bangunan, tentunya dengan mempertimbangkan jalurkabelyang terdekat dan hindari banyak belokan/tekukkan 90 derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas instalasi dapat efektif dan efisien.Kabelpenyalurpetiryang biasa di gunakan antara lain BC (Bare Copper), NYY atau Coaxial. Untuk tempat - tempat tertentu sebaiknya di beri pipa pelindung (Conduite) dengan maksud kerapihan dan keamanan.

Gb.3 pemasangan head terminalBilakabelpenyalurpetirtelah terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya pemasangan head terminalpetirFlash Vectron tentunya harus terhubung dengankabelpenyalur tersebut sampai kegroundingsistem.

3. Tips Untuk Menghindari TersambarPetir:a. Jika anda melihat sambaranpetiratau mendengar gelegar guruh segeralah menuju bangunan yang telah terlindungi denganpenangkal petiratau mendekatlah ke mobil atau truk.b. Pakailah sepatu dari kulit atau karet yang tidak bocor, usahakan memakai kaos kaki yang kering, sebagai upaya memisahkan tubuh kita dari tanah sehinggapetirenggan melalui tubuh kita.c. Jika anda berada di luar rumah maka hindarilah berada di areal terbuka, tempat ketinggian, berada di tempat yang berair, di bawah pohon tinggi atau benda logam yang menjulang tinggi.d. Jika tempat berlindung tidak ada, sebaiknya anda jongkok tapi hindari tangan anda menyentuh tanah dan jangan berbaring karena akan memudahkan penyaluran tenagapetirke tanah.e. Jika anda berada di luar ruangan maha hindari berdiri bergerombol dengan orang lain.f. Jika kita berada di areal terbuka dan merasakan rambut kita berdiri itu pertandapetirakan menyambar kita, kita harus melakukan gerakan rukuk yaitu menekuk badan ke arah depan (Syukur bila menghadap kiblat) dan menempatkan kedua tangan di lutut, cara ini akan membuat kita selamat.g. Jika kita berada di dalam ruangan hindarilah berdiri dekat pintu, jendela dan tempat yang berair.h. Perangkat elektronik seperti televisi, radio, komputer sebaiknya di matikan dan di cabut stop kontaknya, bila tidak memungkinkan menjauhlah dari perangkat elektronik tersebut.i. Bagi kita menbawa HP, HT dan radio saku sebaiknya di matikan segera, pisahkan antena dengan body untuk mengurangi rangsanganpetirmenyambar.j. Jika ada korban terkenapetirtangani dengan hati-hati dan jangan dibawa bersama barang yang bermuatan listrik agar tidak terkena sambaran ulang.

D. Dampak diareal bangunan BTS (Base Transceiver Station) berproteksi yang terkena sambaran petir ?Warga tuding BTS penyebab petir maut Gresik 27 Oktober 2011 - Warga menuding keberadaan based transceiver station (BTS) Desa Tanjangawan, Kecamatan Ujung pangkah akibat tersambar petir. Menurut Badrus Sodik, Kaur Ekonomi dan Pembangunan Desa Tanjangawan, sejak berdiri BTS milik operator seluler di pojok desa. Kerap kali terjadi petir dan gemuruh yang mematikan saat musim hujan. Bahkan, sekitar delapan bulan sebelumnya terjadi petir yang sempat membuat televisi sebagian besar milik warga terganggu.Berdasarkan kasus diatas ada beberapa hal yang dapat disimpilkan dan di tarik kesimpulan bahwa petir memiliki mekanisme induksi yang dapat menaikan potensial (tegangan) pada peralatan elektronik memalui beberapa induksi yaitu:1. Kopling Resistif2. Kopling Induktif3. Kopling KapasitifGuna menanggulangi terjadinya induksi yang besar sebaiknya ditinjau ulang cara instalasi proteksi penangkal petir pada BTS dengan menankan electroda yang lebih dalam dengan tahanan mencapai 1 Ohm,sehingga dengan cepat dapat dinetralisir dengan tanah. Perlu adanya pembicaraan dengan pihak pengembembang mengenai pemasangan proteksi penangkal petir pada rumah penduduk yang berdekatan dengan lokasi berdirinya BTS, selain itu kualitas instalasi pada rumah sebaiknya sesuai dengan standar yang berlaku pada PUIL yaitu sistem 3 kabel dengan menggunakan grounding sehingga hal-hal yang tidak di inginkan dapat diminimalisir.

BAB IIIPENUTUPKESIMPULAN

Gedung-gedung bertingkat sangat penting untuk di beri proteksi penangkal petir, karena petir terjadi akibat adanya perpindahan muatan elektron dan muatan proton, dan biasanya terjadi antara muatan yang ada di awan dengan muatan yang ada di bumi. Gedung-gedung yang tinggi mengandung salah satu muatan tersebut, Oleh sebab itu bangunan yang tinggi lebih cenderung mudah tersambar petir.Pada dasarnya proteksi perlindungan penangkal petir dipasang untuk melindungi struktur bangunan atau fisik maupun melindungi peralatan pada bangunan tersbut. "SEVEN POINT PLAN" merupaka metode perencanaan pemasangan proteksi penangkal petir. Tujuan dari "SEVEN POINT PLAN" adalah menyiapkan sebuah perlindungan efective dan dapat di andalkan terhadap seranganpetir, "Seven Point Plan' tersebut meliputi :1. MenangkapPetir2. Menyalurkan ArusPetir3. MenampungPetir4. ProteksiGrounding Sistem5. Proteksi Jalur Power Listrik6. Proteksi Jalur PABX7. Proteksi Jalur Elektronik