Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

52
MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) Oleh: PUTU YUDI ASTRAWAN PUTRA (0405.031.001) I MADE AGUS JUNIADA (0405.031.004) JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN NEGERI SINGARAJA 2005

description

PLTN

Transcript of Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Page 1: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR

(PLTN)

Oleh:

PUTU YUDI ASTRAWAN PUTRA (0405.031.001)

I MADE AGUS JUNIADA (0405.031.004)

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN NEGERI

SINGARAJA

2005

Page 2: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudulkan

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tepat pada waktunya.

Tak lupa penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Seluruh anggota keluarga penyusun dimanapun berada yang

senantiasa selalu mendukung dam memberikan semangat kepada

penyusun dalam menyusun makalah ini.

2. Bp. I Putu Suka Arsa, ST, MT. yang telah sudi kiranya

pengetahuannya serta membimbing penyusun dalam menyusun

makalah ini.

3. Seluruh rekan-rekan yang senantiasa membantu dan mendukung

penyusun dalam menyusun makalah ini.

4. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang penyusun miliki.

Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua

pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah yang

penyusun tulis ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri dan dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

Akhir kata penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini.

Singaraja, September 2005

Penyusun

Page 3: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 iii

DAFTAR ISI

Halaman

! HALAMAN JUDUL............................................................................. i

! KATA PENGANTAR.......................................................................... ii

! DAFTAR ISI......................................................................................... iii

! BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1

1.3 Tujuan.................................................................................... 2

! BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................. 3

2.1 Sejarah PLTN Di Indonesia................................................... 3

2.2 Pengertian PLTN................................................................... 5

2.2.1 Energi Nuklir................................................................ 6

2.2.2 Prinsip Kerja PLTN…………………………….….…. 8

2.2.3 Jenis-jenis Reaktor Nuklir………………………….… 13

2.3 Dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya PLTN........ 22

2.3.1 Dampak positif adanya PLTN................................... 22

2.3.2 Dampak negatif adanya PLTN................................... 22

! BAB III PENUTUP................................................................................ 27

3.1 Simpulan................................................................................ 27

3.2 Kritik dan Saran..................................................................... 27

! DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 28

! LAMPIRAN........................................................................................... 29

Page 4: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi selalu diikuti dengan peningkatan kebutuhan

masyarakat akan listrik. Tanpa listrik pertumbuhan ekonomi adalah mustahil

karena listrik adalah penggerak roda perekonomian masyarakat. Kebutuhan energi

listrik pada era globalisasi ini kebutuhannya semakin meningkat. Terlebih lagi

pada saat beban puncak. Beban puncak penggunaan listrik didunia berkisar antara

pukul 18.00 – 22.00 (Sumber: http://www.plnbali.co.id/ diakses pada hari Kamis,

08 September 2005). Peningkatan beban listrik ini diakibatkan karena pada waktu-

waktu ini masyarakat umumnya secara bersamaan menggunakan listrik sebagai

sumber daya untuk menghidupkan lampu penerangan, menghidupkan televisi dan

lain-lain.

Di negara kita, pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga nuklir atau

umum disebutkan dengan istilah PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) masih

belum banyak dimanfaatkan karena di mata masyarakat limbah dari pembangkit

listrik ini sangat mengancam ekosistem disekitarnya. Dari beberapa latar

belakang diatas maka penyusun memberanikan diri untuk menyusun makalah

tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa masalah yang akan penyusun bahas pada makalah

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ini, antara lain :

1. Bagaimana sejarah PLTN di Indonesia?

2. Apakah pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)?

3. Dampak-dampak apa saja yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga

Nuklir (PLTN)?

Page 5: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 2

1.3 Tujuan

Adapun beberapa tujuan disusunnya makalah tentang Pembangkit Listrik

Tenaga Nuklir (PLTN) ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui sejarah PLTN di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

3. Untuk mengetahui dampak-dampak apa yang dihasilkan oleh Pembangkit

Listrik Tenaga nuklir (PLTN).

Page 6: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.

Sejarah pemanfaatan energi nuklir melalui Pusat Listrik Tenaga Nuklir

(PLTN) dimulai beberapa saat setelah tim yang dipimpin Enrico Fermi berhasil

memperoleh reaksi nuklir berantai terkendali yang pertama pada tahun 1942.

Reaktor nuklirnya sendiri sangat dirahasiakan dan dibangun di bawah stadion olah

raga Universitas Chicago. Mulai saat itu manusia berusaha mengembangkan

pemanfaatan sumber tenaga baru tersebut. Namun pada mulanya, pengembangan

pemanfaatan energi nuklir masih sangat terbatas, yaitu baru dilakukan di Amerika

Serikat dan Jerman. Tidak lama kemudian, Inggris, Perancis, Kanada dan Rusia

juga mulai menjalankan program energi nuklirnya.

Listrik pertama yang dihasilkan dari PLTN terjadi di Idaho, Amerika

Serikat, pada tahun 1951. Selanjutnya pada tahun 1954 PLTN skala kecil juga

mulai dioperasikan di Rusia. PLTN pertama di dunia yang memenuhi syarat

komersial dioperasikan pertama kali pada bulan Oktober 1956 di Calder Hall,

Cumberland. Sistim PLTN di Calder Hall ini terdiri atas dua reaktor nuklir yang

mampu memproduksi sekitar 80 juta Watt tenaga listrik. Sukses pengoperasian

PLTN tersebut telah mengilhami munculnya beberapa PLTN dengan model yang

sama di berbagai tempat. (Sumber: http://www.elektroindonesia.

com/elektro/ener36a.html, yang diakses pada hari Sabtu, 10 September 2005).

Proses rencana pembangunan PLTN di Indonesia cukup panjang. Tahun

1972, telah dimulai pembahasan awal dengan membentuk Komisi Persiapan

Pembangunan PLTN. Komisi ini kemudian melakukan pemilihan lokasi dan tahun

1975 terpilih 14 lokasi potensial, 5 di antaranya terletak di Jawa Tengah. Lokasi

tersebut diteliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bekerjasama dengan

NIRA dari Italia. Dari keempat belas lokasi tersebut, 11 lokasi di pantai utara dan

3 lokasi di pantai selatan.

Page 7: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 4

Gambar 2.1, Reaktor Penembak Cepat (Fast Breeder Reactor) di Monju, Jepang

(Sumber http://www.infonuklir.com/publikasi/atomos.htm yang diakses pada hari

Jumat, 09 September 2005)

Pada Desember 1989, Badan Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN)

memutuskan agar BATAN melaksanakan studi kelayakan dan terpilihlah NewJec

(New Japan Enginereering Consoltan Inc) untuk melaksanakan studi tapak dan

studi kelayakan selama 4,5 tahun, terhitung sejak Desember 1991 sampai

pertengahan 1996.

Pada 30 Desember 1993, NewJec menyerahkan dokumen Feasibility

Study Report (FSR) dan Prelimintary Site Data Report ke BATAN. Rekomendasi

NewJec adalah untuk bidang studi non-tapak, secara ekonomis, PLTN kompetitif

dan dapat dioperasikan pada jaringan listrik Jawa – Bali di awal tahun 2000-an.

Tipe PLTN direkomendasikan berskala menengah, dengan calon tapak di Ujung

Lemahabang, Grenggengan, dan Ujungwatu. (Sumber :

http://www.walhi.or.id/kampanye/pltn/ diakses pada hari Kamis, 08 September

2005).

Page 8: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 5

2.2 Pengertian PLTN

Secara umum yang dimaksudkan dengan PLTN adalah pembangkit

listrik tenaga nuklir yang merupakan suatu kumpulan mesin yang dapat

membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan tenaga nuklir sebagai tenaga

awalnya. Sebelum melanjutkan ke prinsip kerja dari PLTN ini, ada baiknya

penyusun terangkan sedikit tentang Proses Fisi dan Fusi Nuklir.

- Fisi Nuklir

Proses fisi adalah proses utama pada reaktor nuklir terjadi ketika

sebuah inti bermassa berat. Pada reaksi fisi, inti senyawa yang terangsang

terbelah menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut produk isi, dan

produk ini disertai oleh dua atau tiga neutron dan radiasi fisi gamma. Adapun

tiga bahan bakar yang dapat berfisi antara lain : Uranium-235 (U235),

Uranium-233 (U233) dan Plutonium-239 (Pu239). Ketiga bahan bakar ini besifat

radioaktif tetapi mereka mempunyai massa paruh yang sangat lama.

- Fusi Nuklir

Proses fusi pada dasarnya adalah sebuah anti tesis dari proses fisi.

Dalam proses fisi, inti bermasa berat membelah menjadi inti bermasa ringan,

sambil melepaskan kelebihan energi pengikatan. Sedangkan pada reaksi fusi,

inti bermasa ringan bergabung dalam rangka melepaskan kelebihan energi

pengikatan. Jadi reaksi fusi adalah reaksi umum yang “meminyaki” matahari

dan telah dipakai di bumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar

didalam termonuklir atau bom hydrogen.

Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di

mana dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan

melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan

bintang bersinar, dan senjata nuklir meledak. Proses ini membutuhkan energi

yang besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen yang paling

ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom

yang lebih berat dan netron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar

lagi dari energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka maka sebuah

Page 9: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 6

reaksi eksotermik yang dapat menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya.

Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia,

karena energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari

energi yang menahan elektron ke inti atom. Contoh: energi ionisasi yang

diperoleh dari penambahan elektron ke hidrogen adalah 13.6 elektron volt

lebih kecil satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi Deuterium

Tritium (D-T) fusion seperti gambar di bawah ini. (Sumber :

http://www.wikipedia.com/fisika/ yang diakses pada hari Jumat, 23 September

2005)

Gambar 2.2, Reaksi D-T Fusion

(Sumber : http://www.wikipedia.com/fisika/ yang diakses pada hari Jumat, 23

September 2005)

2.2.1 Energi Nuklir

Di dalam inti atom tersimpan tenaga inti (nuklir) yang luar biasa

besarnya. Tenaga nuklir itu hanya dapat dikeluarkan melalui proses pembakaran

bahan bakar nuklir. Proses ini sangat berbeda dengan pembakaran kimia biasa

yang umumnya sudah dikenal, seperti pembakaran kayu, minyak dan batubara.

Besar energi yang tersimpan (E) di dalam inti atom adalah seperti

dirumuskan dalam kesetaraan massa dan energi oleh Albert Einstein :

E = m C

Dimana

m : massa bahan (kg)

C : kecepatan cahaya (3 x 108 m/s). Energi nuklir berasal dari

perubahan sebagian massa inti dan keluar dalam bentuk panas.

Page 10: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 7

Dilihat dari proses berlangsungnya, ada dua jenis reaksi nuklir, yaitu

reaksi nuklir berantai tak terkendali dan reaksi nuklir berantai terkendali. Reaksi

nuklir tak terkendali terjadi misal pada ledakan bom nuklir. Dalam peristiwa ini

reaksi nuklir sengaja tidak dikendalikan agar dihasilkan panas yang luar biasa

besarnya sehingga ledakan bom memiliki daya rusak yang maksimal. Agar reaksi

nuklir yang terjadi dapat dikendalikan secara aman dan energi yang dibebaskan

dari reaksi nuklir tersebut dapat dimanfaatkan, maka manusia berusaha untuk

membuat suatu sarana reaksi yang dikenal sebagai reaktor nuklir. Jadi reaktor

nuklir sebetulnya hanyalah tempat dimana reaksi nuklir berantai terkendali dapat

dilangsungkan. Reaksi berantai di dalam reaktor nuklir ini tentu sangat berbeda

dengan reaksi berantai pada ledakan bom nuklir.

Untuk mendapatkan gambaran tentang besarnya energi yang dapat

dilepaskan oleh reaksi nuklir, berikut ini diberikan contoh perhitungan sederhana.

Ambil 1 g (0,001 kg) bahan bakar nuklir U235. Jumlah atom di dalam bahan bakar

ini adalah :

N = (1/235) x 6,02 x 1023 = 25,6 x 1020 atom U235.

Karena setiap proses fisi bahan bakar nuklir U235 disertai dengan pelepasan energi

sebesar 200 MeV, maka 1 g U235 yang melakukan reaksi fisi sempurna dapat

melepaskan energi sebesar :

E = 25,6 x 1020 (atom) x 200 (MeV/atom) = 51,2 x 1022 MeV

Jika energi tersebut dinyatakan dengan satuan Joule (J), di mana 1 MeV = 1.6 x

10-13 J, maka energi yang dilepaskan menjadi :

E = 51,2 x 1022 (MeV) x 1,6 x 10-13 (J/MeV) = 81,92 x 109 J

Dengan menganggap hanya 30 % dari energi itu dapat diubah menjadi energi

listrik, maka energi listrik yang dapat diperoleh dari 1 g U235 adalah :

E listrik = (30/100) x 81,92 x 109 J = 24,58 x 109 J

Karena 1J = 1 W.s ( E = P.t), maka peralatan elektronik seperti pesawat TV

dengan daya (P) 100 W dapat dipenuhi kebutuhan listriknya oleh 1 g U235 selama :

Page 11: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 8

t = E listrik / P = 24,58 x 109 (J) / 100 (W) = 24,58 x 107 s

Angka 24,58 x 107 sekon (detik) sama lamanya dengan 7,78 tahun terus-menerus

tanpa dimatikan. Jika diasumsikan pesawat TV tersebut hanya dinyalakan selama

12 jam/hari, maka energi listrik dari 1 g U235 bisa dipakai untuk mensuplai

kebutuhan listrik pesawat TV selama lebih dari 15 tahun.

(Sumber: http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener36a.html, yang diakses

pada hari Sabtu, 10 September 2005)

2.2.2 Prinsip Kerja PLTN

Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja

pembangkit listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU),

yang umumnya sudah dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis

pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan

suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari

pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi.

Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN.

Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi,

sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap

menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka

reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan

MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di

dalam PLTN adalah sebagai berikut :

1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi

dalam bentuk panas yang sangat besar.

2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air

pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe

reaktor nuklir yang digunakan.

3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan

energi gerak (kinetik).

4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator

sehingga dihasilkan arus listrik.

Page 12: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 9

Secara ringkas dan sederhana, rancangan PLTN terdiri dari air mendidih,

boiling water reactor bisa mewakili PLTN pada umumnya, yakni setelah ada

reaksi nuklir fisi, secara bertubi-tubi, di dalam reaktor, maka timbul panas atau

tenaga lalu dialirkanlah air di dalamnya. Kemudian uap panas masuk ke turbin

dan turbin berputar poros turbin dihubungkan dengan generator yang

menghasilkan listrik.

Reaktor Nuklir adalah suatu alat dimana reaksi berantai dapat

dilaksanakan berkelanjutan dan dikendalikan. Atau dengan kata lain reaktor nuklir

merupakan suatu wadah bahan-bahan fisi dimana proses reaksi berantai terjadi

terus menerus tanpa berhenti atau tempat terjadinya reaksi pembelahan inti

(nuklir). Bagian utama dari reaktor nuklir yaitu: elemen bakar (batang-batang

bahan bakar), perisai (perisai termal), moderator dan elemen kendali.

Bahan bakar yang digunakan didalam reaktor nuklir ada tiga jenis antara

lain :

- Uranium-235 (U235),

- Uranium-233 (U233),

- Plutonium-239 (Pu239).

Dari ketiga jenis bahan bakar diatas, yang paling sering digunakan sebagai bahan

bakar reaktor adalah Uranium-235 (U235).

Gambar 2.3, Reaksi Berantai Divergen.

(Sumber : penggerak mula turbin oleh Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME.

halaman 110)

Page 13: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 10

Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dari suatu unsur dapat belah

(Uranium-235, Uranium-233) bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan

menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energi panas dan

neutron-neutron baru. Untuk mengendalikan reaksi berantai dalam reaktor nuklir

maka digunakanlah bahan yang dapat menyerap neutron, misalnya Boron dan

Cadmium. Yang bertujuan untuk mengatur kerapatan dari neutron. Dengan

mengatur kerapatan neutron ini maka tingkat daya raktor nuklir dapat ditentukan,

bahkan reaksi dapat dihentikan sama sekali (sampai 0) pada saat semua neutron

terserap oleh bahan penyerap.

Perangkat pengatur kerapatan neutron pada reaktor nuklir ini disebut

dengan elemen kendali. Jika elemen kendali disisipkan penuh diantara elemen

bakar, maka elemen kendali akan menyerap neutron secara maksimum sehingga

reaksi berantai akan dihentikan dan daya serap batang kendali akan berkurang bila

batang kendali ditarik menjauhi elemen bakar. Di sini pengendalian dilakukan

terhadap pelepasan dan penyerapan neutron selama berlangsungnya reaksi

berantai.

Neutron yang dilepaskan dalam suatu reaksi berantai dapat dibagi

menjadi empat kelompok, yaitu :

1. Meninggalkan material fisi.

2. Tidak berfisi, ditangkap oleh U238 membentuk Pu239.

3. Tidak berfisi, ditangkap oleh material batang kendali (control-rod).

4. Berfisi, ditangkap oleh U239 dan U233

Apabila jumlah nutron yang dilepaskan oleh proses fisi sama dengan

jumlah empat bagian nutron diatas, maka energi panas yang dihasilkan adalah

konstan. Atau sebaliknya jika jumlah nutron yang dihasilkan lebih kecil, maka

reaksi berantai akan berhenti. Apabila lebih besar, maka laju fisinya naik dan

menjadi tidak terkendali. Gambar dibawah menunjukkan skema sebuah reaktor

nuklir.

Page 14: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 11

Gambar 2.4, Skema reaktor nuklir

(Sumber : penggerak mula turbin oleh Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME.

halaman 115)

Komponen utama reaktor nuklir antara lain :

1. Inti reaktor

2. Moderator

3. Perisai Termal

4. Reflektor

5. Tangki Reaktor

6. Fluida Pendingin

7. Perisai Biologi

8. Batang-batang kendali

1. Inti reaktor : Dibuat dari batang-batang bahan bakar yang berisi

uranium alam, uranium yang dipercaya, plutoium,

atau U-233. Batang-batang bahan bakar tersebut

dapat dicampur dengan material-material tidak-

berfisi.

2. Moderator : Berfungsi untuk memperlambat kecepatan nutron

sehingga berkecepatan termal. Biasanya dibuat dari

granit yang membungkus bahan bakar, tetapi

mungkin juga air berat, air ringan (normal), atau

berilium. Moderator dapat juga dicampur dengan

bahan bakar.

3. Perisai Termal : Berfungsi menyerap radiasi (parikelb , nutron yang

Page 15: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 12

terlepas, dan sinar gamma) yang terjadi karena proses

fisi. Karena itu perisai menyelubungi inti reaktor,

biasanya dibuat dari besi, menyerap energi dan

menjadi panas.

4. Reflektor : Berfungsi untuk memantulkan kembali nutron yang

meninggalkan inti bahan bakar. Pada gambar diatas

menunjukkan bahwa tepi moderator juga berfungsi

sebagai reflektor, selain reflektor yang diletakkan di

dalam perisai termal dan menyelubungi inti reaktor.

5. Tangki Reaktor : Berfungsi untuk membungkus seluruh inti reaktor,

reflektor dan perisai termal. Dengan demikian tangki

reaktor membentuk pula saluran untuk mengatur

aliran pendingin melalui dan mengelilingi inti

reaktor.

6. Fluida

Pendingin

: Membawa panas yang dihasilkan dari proses fisi

untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

pemanas air ketel pada pusat tenaga uap.

Menjaga agar bahan bakar reaktor dan

perlengkapannya ada pada temperature yang

diperbolehkan (aman dan tidak rusak).

7. Perisai Biologi : Membungkus reaktor untuk menahan dan

melemahkan semua radiasi yang mematikan sebagai

akibat dari proses fisi. Perisai biologi dapat dibuat

dari besi, timah hitam atau beton tebal dicampur

oksida besi.

8. Batang-batang

kendali

: Berfungsi mengendalikan proses fisi (pembangkitan

panas) di dalam reaktor, yaitu dengan menyerap

nutron berlebihan yang terjadi dari proses fisi.

Batang-batang kendali biasanya terbuat dari boron

atau hafnium yang dapat menyerap nutron.

(Sumber : penggerak mula turbin oleh Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME.

halaman 116-117).

Page 16: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 13

Gambar 2.5, Bentuk nyata dari inti reaktor.

(Sumber http://www.infonuklir.com/ yang diakses pada hari Jumat, 09

September 2005)

Gambar 2.6, Bentuk nyata dari batang-batang kendali

(Sumber http://www.infonuklir.com/ yang diakses pada hari Jumat, 09

September 2005)

2.2.3 Jenis-jenis Reaktor Nuklir

Teknologi PLTN dirancang agar energi nuklir yang terlepas dari proses

fisi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.

PLTN merupakan sebuah sistim yang dalam operasinya menggunakan reaktor

daya yang berperan sebagai tungku penghasil panas. Dewasa ini ada berbagai

jenis PLTN yang beroperasi. Perbedaan tersebut ditandai dengan perbedaan tipe

reaktor daya yang digunakannya. Masing-masing jenis PLTN / tipe reaktor daya

Page 17: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 14

umumnya dikembangkan oleh negara-negara tertentu, sehingga seringkali suatu

jenis PLTN sangat menonjol dalam suatu negara, tetapi tidak dioperasikan oleh

negara lain. Perbedaan berbagai tipe reaktor daya itu bisa terletak pada

penggunaan bahan bakar, moderator, jenis pendinging serta perbedaan-perbedaan

lainnya.

Perbedaan jenis reaktor daya yang dikembangkan antara satu negara

dengan negara lain juga dipengaruhi oleh tingkat penguasaan teknologi yang

terkait dengan nuklir oleh masing-masing negara. Pada awal pengembangan

PLTN pada tahun 1950-an, pengayaan uranium baru bisa dilakukan oleh Amerika

Serikat dan Rusia, sehingga kedua negara tersebut pada saat itu sudah mulai

mengembangkan reaktor daya berbahan bakar uranium diperkaya. Sementara itu

di Kanada, Perancis dan Inggris pada saat itu dipusatkan pada program

pengembangan reaktor daya berbahan bakar uranium alam. Oleh sebab itu, PLTN

yang pertama kali beroperasi di ketiga negara tersebut menggunakan reaktor

berbahan bakar uranium alam. Namun dalam perkembangan berikutnya, terutama

Inggris dan Perancis juga mengoperasikan PLTN berbahan bakar uranium

diperkaya.

(Sumber: http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener36a.html, yang diakses

pada hari Sabtu, 10 September 2005).

Macam-Macam Reaktor Nuklir

a. LWR : Light Water Reactor / Reaktor air Ringan.

! PWR : Presured Water Reactor / Reaktor Air Tekan.

! BWR : Boiling Water Reactor / Reaktor Air Mendidih.

b. HWR : Heavy Water Reactor / Reaktor Air Berat.

c. HTGR : High Temperatur Gas Reactor / Reaktor Gas

Suhu Tinggi.

d. LMFBR : Liquit Metal Fast Breder Reactor / Reaktor

Pembiak Cepat Logam Cair.

e. GCFBR : Gas Coold Fast Breder Reactor / Reaktor

Pembiak Cepat Pendingin Gas.

Page 18: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 15

f. LWBR : Light Water Breder Reactor / Reaktor Pembiak

Air Ringan.

g. SGHWR : Steam Generating Heavy Water Reactor /

Reaktor Air Berat Generator Uap.

h. MSBR : Molten Salt Breder Reactor / Reaktor Pembiak

Garam Meleleh.

Berikut ini adalah beberapa keterangan yang akan menjelaskan tentang

jenis-jenis dari reaktor nuklir, antara lain :

1. LWR (Light Water Reactor) / Reaktor air Ringan

Sebagian besar reaktor daya yang beroperasi dewasa ini adalah jenis

Reaktor Air Ringan atau LWR (Light Water Reactor) yang mula-mula

dikembangkan di AS dan Rusia. Disebut Reaktor Air Ringan karena

menggunakan H2O kemurnian tinggi sebagai bahan moderator sekaligus

pendingin reaktor. Reaktor ini terdiri atas Reaktor Air tekan atau PWR

(Pressurized Water Reactor) dan Reaktor Air Didih atau BWR (Boiling Water

Reactor) dengan jumlah yang dioperasikan masing-masing mencapai 52 % dan

21,5 % dari total reaktor daya yang beroperasi. Sedang sisanya sebesar 26,5 %

terdiri atas berbagai type reaktor daya lainnya.

a. PWR (Presured Water Reactor) / Reaktor Air Tekan

Reaktor Air Tekan juga menggunakan H2O sebagai pendingin

sekaligus moderator. Bedanya dengan Reaktor Air Didih adalah penggunaan

dua macam pendingin, yaitu pendingin primer dan sekunder. Panas yang

dihasilkan dari reaksi fisi dipakai untuk memanaskan air pendingin primer.

Dalam reaktor ini dilengkapi dengan alat pengontrol tekanan (pessurizer) yang

dipakai untuk mempertahankan tekanan sistim pendingin primer. Pada

pendigin primer memakai air dan dipanaskan inti sampai 600˚F tetapi air ini

tidak mendidih karena berada didalam bejana yang bertekanan tinggi (sebesar

2250 psi). Air in dimasukkan kedalam pembangkit uap (satu atau dua) dengan

tekanan 1000 psi, dan suhu 500˚F. Setelah melalui turbin uap dikembalikan ke

kondensor

Page 19: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 16

Sistim pressurizer terdiri atas sebuah tangki yang dilengkapi dengan

pemanas listrik dan penyemprot air. Jika tekanan dalam teras reaktor

berkurang, pemanas listrik akan memanaskan air yang terdapat di dalam

tangki pressurizer sehingga terbentuklah uap tambahan yang akan menaikkan

tekanan dalam sistim pendingin primer. Sebaliknya apabila tekanan dalam

sistim pendingin primer bertambah, maka sistim penyemprot air akan

mengembunkan sebagian uap sehingga tekanan uap berkurang dan sistim

pendingin primer akan kembali ke keadaan semula. Tekanan pada sistim

pendingin primer dipertahankan pada posisi 150 Atm untuk mencegah agar air

pendingin primer tidak mendidih pada suhu sekitar 300 ºC. Pada tekanan

udara normal, air akan mendidih dan menguap pada suhu 100 ºC.

Dalam proses kerjanya, air pendingin primer dialirkan ke sistim

pembangkit uap sehingga terjadi pertukaran panas antara sistim pendingin

primer dan sistim pendingin sekunder. Dalam hal ini antara kedua pendingin

tersebut hanya terjadi pertukaran panas tanpa terjadi kontak atau percampuran,

karena antara kedua pendingin itu dipisahkan oleh sistim pipa. Terjadinya

pertukaran panas menyebabkan air pendingin sekunder menguap. Tekanan

pada sistim pendingin sekunder dipertahankan pada tekanan udara normal

sehingga air dapat menguap pada suhu 100 ºC. Uap yang terbentuk di dalam

sistim pembangkit uap ini selanjutnya dialirkan untuk memutar turbin.

Pada Reaktor Air Tekan perputaran sistim pendingin primernya

betul-betul tertutup, sehingga apabila terjadi kebocoran bahan radioaktif di

dalam teras reaktor tidak akan menyebabkan kontaminasi pada turbin. Reaktor

Air Tekan juga mempunyai keandalan operasi dan keselamatan yang sangat

baik. Salah satu faktor penunjangnya adalah karena reaktor ini mempunyai

koefisien reaktivitas negatif. Apabila terjadi kenaikan suhu dalam teras reaktor

secara mendadak, maka daya reaktor akan segera turun dengan sendirinya.

Namun karena menggunakan dua sistim pendingin, maka efisiensi thermalnya

sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Reaktor Air Didih.

Page 20: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 17

Gambar 2.7, Diagram Alir Reaktor Air Tekan

(Sumber : penggerak mula turbin oleh Prof. Ir. Wiranto Arismunandar,

MSME. halaman 118)

Gambar 2.8, Diagram Alir Reaktor Air Tekan

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

Page 21: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 18

b. BWR (Boiling Water Reactor) / Reaktor Air Mendidih

Reaktor jenis ini menggunakan air biasa (H2O) sebagai moderator

maupun pendinginnya, sehingga termasuk kelompok reaktor air biasa / ringan.

Pada reaktor air didih ini, panas hasil fisi dipakai secara langsung untuk

menguapkan air pendingin dan uap yang terbentuk langsung dipakai untuk

memutar turbin. Turbin tekanan tinggi menerima uap pada suhu sekitar 290 ºC

dan tekanan sebesar 7,2 MPa. Sebagian uap diteruskan lagi ke turbin tekanan

rendah. Dengan sistim ini dapat diperoleh efisiensi thermal sebesar 34 %.

Efisiensi thermal ini menunjukkan prosentase panas hasil fisi yang dapat

dikonversikan menjadi energi listrik. Setelah melalui turbin, uap tersebut akan

mengalami proses pendinginan sehingga berubah menjadi air yang langsung

dialirkan ke teras reaktor untuk diuapkan lagi dan seterusnya. Dalam reaktor

ini digunakan bahan bakar U235 dengan tingkat pengayaannya 3-4 % dalam

bentuk UO2.

Gambar 2.9, Diagram Alir Reaktor Air Didih

(Sumber : penggerak mula turbin oleh Prof. Ir. Wiranto Arismunandar,

MSME. halaman 119)

Page 22: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 19

Gambar 2.10, Diagram Alir Reaktor Air Didih

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

2. HWR (Heavy Water Reactor) / Reaktor Air Berat

Reaktor ini mempergunakan air berat (D2O, D = Deuterium sebagai

moderatornya. Jenis reaktor ini sering disebut CANDU (Canada Deuterium

Uranium) dan dikembangkan oleh Atomic Energi Commission dari Kanada.

Bilamana pada reaktor air biasa moderator (H2O) berada dalam sebuah bejana,

pada reaktor ini moderatornya (D2O) berada didalam pipa-pipa tekanan yang

besar (calandria). Selanjutnya dapat pula dikemukakan, bahwa sebuah reaktor air

berat uranium dioksida alam (UO2) dapat dipakai sebagai bahan bakar. Reaktor ini

menggunakan bahan bakar uranium alam sehingga harus digunakan air berat yang

penampang lintang serapannya terhadap neutron sangat kecil. Seperti halnya

Reaktor Air tekan, Reaktor CANDU juga mempunyai sistim pendingin primer

dan sekunder, pembangkit uap dan pengontrol tekanan untuk mempertahankan

tekanan tinggi pada sistim pendingin primer. D2O dalam reaktor CANDU hanya

dimanfaatkan sebagai sistim pendingin primer, sedang sistim pendingin

sekundernya menggunakan H2O.

Dalam pengoperasian reaktor CANDU, kemurnian D2O harus dijaga

pada tingkat 95-99,8 %. Air berat merupakan bahan yang harganya sangat mahal

dan secara fisik maupun kimia tidak dapat dibedakan secara langsung dengan

Page 23: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 20

H2O. Oleh sebab itu, perlu adanya usaha penanggulangan kebocoran D2O baik

dalam bentuk uap maupun cairan. Aliran ventilasi dari ruangan dilakukan secara

tertutup dan selalu dipantau tingkat kebasahannya, sehingga kemungkinan adanya

kebocoran D2O dapat diketahui secara dini.

Gambar 2.11, Diagram Alir Reaktor Air Berat

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

3. HTGR (High Temperatur Gas Reactor) / Reaktor Gas Suhu Tinggi

Reaktor Gas Suhu Tinggi adalah jenis reaktor yang menggunakan

pendingin gas helium (He) dan moderator grafit. Reaktor ini mampu

menghasilkan panas hingga 750 ºC dengan efisiensi thermalnya sekitar 40 %.

Panas yang dibangkitkan dalam teras reaktor dipindahkan menggunakan

pendingin He (sistim primer) ke pembangkit uap. Dalam pembangkit uap ini

panas akan diserap oleh sistim uap air umpan (sistim sekunder) dan uap yang

dihasilkannya dialirkan ke turbin. Dalam reaktor ini juga ada sistim pemisah

antara sistim pendingin primer yang radioaktif dan sistim pendingin sekunder

yang tidak radioaktif.

Elemen bahan bakar yang digunakan dalam Reaktor Gas Suhu Tinggi

berbentuk bola, tiap elemen mengandung 192 gram carbon, 0,96 gram U235 dan

10,2 gram Th232 yang dapat dibiakkan menjadi bahan bakar baru U233. Proses fisi

Page 24: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 21

dalam teras reaktor mampu memanaskan gas He hingga mencapai suhu 750 ˚C.

Setelah terjadi pertukaran panas dengan sistim sekunder, suhu gas He akan turun

menjadi 250 ºC. Gas He selanjutnya dipompakan lagi ke teras reaktor untuk

mengambil panas fisi, demikian seterusnya. Dalam operasi normal, reaktor ini

membutuhkan bahan bakar bola berdiameter 60 mm sebanyak ± 675.000 butir

yang diletakkan di dalam teras reaktor. Rata-rata setiap butir bahan bakar tinggal

di dalam teras selama enam bulan pada operasi beban penuh.

Gambar 2.12, Diagram Alir Reaktor Gas Suhu Tinggi

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

4. LMFBR (Liquit Metal Fast Breder Reactor) / Reaktor Pembiak Cepat Logam

Cair

Selain yang telah dipaparkan diatas reaktor juga ada yang berupa reaktor

pembiak cepat logam cair (LMFBR). Sistem dari reaktor ini adalah sejenis reaktor

cepat pendingin sodium dan programnya disempurnakan beberapa kali. Reaktor

ini adalah prototip daya 975-MWth (375 MWe) dan berguna untuk persediaan

listrik bagi kisi TVA. Dalam sistem ini, seperti halnya dalam setiap reaktor daya

pendingin-sodium, energi fisi di transfer ke sodium primer, dari sodium primer

kesodium di dalam loop sekunder didalam penukar gas menengah (IHX), dan

akhirnya ke sistem uap air.

Page 25: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 22

2.3 Dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya PLTN.

2.3.1 Dampak positif adanya PLTN

Dampak positif dari adanya PLTN ini, adalah dapat menghasilkan daya

listrik yang cukup besar sehingga pada saat terjadi beban puncak pemakaian daya

listrik, kita tidak perlu kuatir lagi akan adanya pemadaman bergilir.

1.3.2 Dampak negatif adanya PLTN

Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa

manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua, yaitu :

a. Radiasi Langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan

mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.

b. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan

minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air, maupun

media lainnya.

Baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi

fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Organ-organ tubuh yang

sensitif akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh bila tercemar radio aktif uraiannya

sebagai berikut: terjadinya ionisasi akibat radiasi dapat merusak hubungan antara

atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga dapat mengubah kondisi atom

itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau bahkan dapat membunuhnya.

Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel,

antara lain :

a. Sel akan mati.

b. Terjadi penggandaan sel, pada akhirnya dapat menimbulkan kanker.

c. Kerusakan dapat timbul pada sel telur atau testis, yang akan memulai

proses bayi-bayi cacat.

Masalah lain juga ditimbulkan oleh limbah/sampah nuklir terhadap

tingkat kesuburan tanah limbah/sampah nuklir merupakan semua sisa bahan

(padat atau cair) yang dihasilkan dari proses pengolahan uranium, misalnya sisa

Page 26: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 23

bahan bakar nuklir yang tidak digunakan lagi, dan bersifat radioaktif, tidak bisa

dibuang atau dihilangkan seperti jenis sampah domestik lainnya (sampah organik

dan lain-lain.) Sampah nuklir ini harus ditimbun dengan cara yang paling aman.

Hal yang saat ini dapat dilakukan oleh manusia hanyalah menunggu sampai

sampah nuklir tersebut tidak lagi bersifat radioaktif, dan itu memerlukan waktu

ribuan tahun.

Selain itu ada 3 metode lain yang dapat digunakan untuk membuang

limbah radioaktif yaitu:

1. Pengenceran dan penyebaran (Dilute and Disprese): Limbah dengan

konsentrasi rendah dilepas ke udara, air atau tanah untuk diencerkan atau

dilarutkan sampai ke tingkat yang aman.

2. Penundaan dan Perusakan (Delay and Decay): Dapat digunakan untuk

limbah radioaktif dengan waktu paro (half-lives) relatif singkat. Zat-zat

tersebut disimpan dalam bentuk cair atau lumpur di dalam tangki. Setelah

10-20 kali waktu paronya, zat-zat tersebut mengalami perusakan atau

pmbusukan ke tingkat yang tidak berbahaya atau kemudian dapat

diencerkan dan disebarkan ke lingkungan.

3. Konsentrasi dan Pengepakan (Concentration and Containment):

digunakan untuk limbah radioaktif yang sangat toksik dengan dengan

waktu yang panjang. Limbah tersebut harus disimpan dalam puluhan,

ratusan bahkan ribuan tahun, tergantung dari komposisinya. Zat-zatnya

tidak hanya sangat radioaktif tapi juga bersuhu yang sangat panas.

(Sumber : Artikel Nuklir, Lingkungan & Masyarakat, Oleh: Haryanto

Kusnoputranto Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Peneliti Pusat

Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia, yang

dimuat pada Harian Umum Suara Pembaruan 19 November 1994).

Page 27: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 24

Gambar 2.13, Para pekerja sedang menangani sampah Nuklir

(Sumber http://www.infonuklir.com/ yang diakses pada hari Jumat, 09

September 2005)

Gambar 2.14, Drum baja penyimpanan sampah Nuklir

(Sumber : http://www.voctech.org.bn/ , yang diakses pada hari

Kamis, 08 September 2005)

Gambar 2.15, tempat penyimpanan sampah Nuklir

(Sumber : http://www.voctech.org.bn/ , yang diakses pada hari

Kamis, 08 September 2005)

Page 28: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 25

Ada beberapa bahaya lain dari PLTN yang perlu dipertimbangkan, antara lain :

a. Kesalahan manusia (human error) yang bisa menyebabkan kebocoran,

yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan

dan makhluk hidup.

b. Salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu

ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku

pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg

Plutonium.

c. Limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada genetika. Di

samping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat

berbahaya bagi manusia

Tabel dibawah merupakan beberapa kecelakaan yang pernah terjadi pada

PLTN di beberapa lokasi Industri di dunia yang berkisaran pada tahun 1976 –

1986.

TAHUN LOKASI JENIS KECELAKAAN AKIBAT

10 Juli 1976 Seveso,

Italia

Ledakan zat kimia:

sejumlah 0,5-10 kg

Dioksin beracun tersebar

pada daerah seluas 18 km

persegi

Lebih dari 1000 orang

dievakuasi, tidak ada

kematian. Dioksin

merusak tubuh banyak

anak-anak dengan cara

merusak kulit. Salah

pengangkutan.

11 Juli 1978

San Carlos

de la Rapita,

Spanyol

Lori seberat 36 ton,

mengangkut gas

propylene menabrak

dinding perkemahan dan

meledak, menyebabkan

kobaran api setinggi 30

meter

215 orang meninggal

Page 29: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 26

25 Februari

1984

Cubatao,

Brazil

Sati pipa rusak dan

gasolin bocor kemudian

meledak menyebabkan

kebaran api raksasa.

Sekurang-kurangnya

500 orang meninggal

19 November

1984

Mexico

City,

Mexico

Container berisi gas cair

meledak di fasilitas

penyimpanan Ixhuatepec

San Juan

452 orang meninggal,

4248 orang luka.

Sekitar 1000 orang

hilang (diperkirakan

meninggal)

17 Desember

1984

Bhopal,

India

Gas beracun

Methilisocyanide bocor

dari pabrik petrokimia

yang memproduksi zat

untuk mengendalikan

hama serangga. Gas

menyebar ke daerah

seluas 40 km persegi

2500 orang meninggal,

2500 orang dalam

kondisi gawat,

150.000 orang dirawat

dirumah sakit. Akibat

jangka panjang:

kebutaan, kerusakan

mental permanen,

kerusakan ginjal dan

hati, dan tekanan

embrionik

25 April

1986

Chernobyl,

Uni Soviet

Lonjakan daya reaktor

terjadi pada PLTN

Chernobyl, menyebabkan

ledakan uap air,

kerusakan reaktor dan

kontaminasi yang besar

terhadap lingkungan oleh

zat radioaktif dari bahan

bakar yang rusak

31 orang meninggal,

203 orang diwawat di

rumah sakit akibat

radiasi yang akut,

135.000 orang

dievakuasi. Dosis

ekivalen efektif

diperkirakan 2,9 X 107

man rem pada daerah

Uni Soviet di Eropa

(Sumber : http://www.elektroindonesia.com/ diakses pada hari Sabtu, 10

September 2005)

Page 30: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 27

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari uraian diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa PLTN

merupakan suatu pembakit listik yang dapat menghasilkan daya listik yang cukup

besar dan tidak menghasikan limbah karena siklusnya tertutup. Tetapi dampak

negatif yang dihasilkan juga cukup besar, karena adanya radiasi yang bisa

ditimbulkan oleh zat radio aktif nuklir sangat membahayakan ekosistem yang ada

disekitarnya (termasuk manusia).

3.2 Saran dan harapan

Adapun beberapa saran yang penyusun dapat berikan bagi seluruh

pembaca makalah ini antara lain agar pembaca selalu mencari informasi-

informasi terkini yang berkaitan dengan PLTN, karena melihat beberapa dampak-

dampak diatas maka pembaca setidaknya dapat apakah disekitar kita layak

dibangun PLTN atau tidak.

Harapan terbesar penyusun agar makalah ini dapat berguna bagi

penyusun sendiri dan orang lain. Akhir kata penyusun “Tak ada gading yang tak

retak” . Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penyusun tampung demi

sempurnanya makalah ini.

Page 31: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 28

DAFTAR PUSTAKA

1. Archie, W. Culp Jr dan Darwin Sitompul, konversi energi. Patra proton

september 1996.

2. Arismunandar, Wiranto, penggerak mula turbin. ITB Bandung, 2004

3. Kadir, Abdul, pembangkit tenaga listrik. Universitas Indonesia, 1996.

4. Suka Arsa, I Putu, Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

5. Tutorial dan artikel yang berkaitan dengan PLTN yang ada di:

- http://www.batan.go.id/ diakses pada hari Senin, 5 September 2005.

- http://www.elektroindonesia.com/ diakses pada hari Sabtu, 10

September 2005.

- http://www.infonuklir.com/ diakses pada hari Jumat, 09 September

2005.

- http://www.iptek.net.id/ diakses pada hari Sabtu, 10 September 2005.

- http://www.plnbali.co.id/ diakses pada hari Kamis, 08 September 2005.

- http://www.voanews.com/ diakses pada hari Senin, 5 September 2005.

- http://www.voctech.org.bn/ diakses pada hari Kamis, 08 September

2005.

- http://www.walhi.or.id/ diakses pada hari Sabtu, 10 September 2005.

- http://www.wikipedia.com/ diakses pada hari Jumat, 23 September

2005.

- http://www.wwf.or.id diakses pada hari Senin, 5 September 2005.

- Harian Umum Suara Pembaruan 19 November 1994

Page 32: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 29

LAMPIRAN

Page 33: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 25

LAMPIRAN 1 : DIAGRAM ALIR REAKTOR AIR TEKAN

(Sumber : penggerak mula turbin oleh Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME. halaman 118)

Page 34: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 26

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

Page 35: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 27

LAMPIRAN 2 : DIAGRAM ALIR REAKTOR AIR DIDIH

(Sumber : penggerak mula turbin oleh Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME. halaman 119)

Page 36: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 28

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

Page 37: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 29

LAMPIRAN 3 : DIAGRAM ALIR REAKTOR AIR BERAT

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

Page 38: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 30

LAMPIRAN 4 : DIAGRAM ALIR REAKTOR GAS SUHU TINGGI

(Sumber : Makalah PLTN oleh I Putu Suka Arsa, ST.MT)

Page 39: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 31

LAMPIRAN 5 : ARTIKEL

Indonesia Butuh Energi Alternatif Ramah Lingkungan

Sinar Harapan, Kamis, 19 Juni 2003 Jakarta, Sinar Harapan

Tidak bisa dibantah lagi, Indonesia butuh sumber energi alternatif.

Bagaimana tidak, berdasar laporan PT PLN, permintaan listrik terus meningkat

dari tahun ke tahun seiring dengan melonjaknya populasi manusia. Pada 2001,

terjadi kenaikan permintaan listrik sebesar 6,4 persen, disusul kemudian pada

2002 menjadi 12,8 persen. Diprediksi tahun 2010 mendatang kenaikan permintaan

rata-rata menjadi 9 persen setiap tahunnya.

Yang memprihatinkan, walau permintaan pasokan listrik terus

meningkat, sistem distribusinya tidak merata. ”Setengah dari seluruh rumah

tangga di Indonesia belum mendapat akses listrik,” ujar Yogo Pratomo, Stah Ahli

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam sebuah diskusi

mengenai energi alternatif di Jakarta, Selasa (17/6). Kondisi lain adalah sebagian

besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia dipasok dari pembangkit listrik

berbahan bakar fosil. Batubara masih menduduki peringkat tertinggi, yaitu 45

persen.

Gas alam menduduki tingkat kedua, yakni 27 persen. Sisanya dipasok

dari energi minyak sebesar 13 persen dan energi terbarukan 15 persen. Padahal

seperti kita tahu bahwa sumber energi fosil sangat terbatas jumlahnya. Sementara

itu, energi terbarukan ramah lingkungan yang populer dengan sebutan energi

hijau. Menurut Yogo, ini disebabkan energi hijau secara ekonomis tidak memiliki

nilai kompetitif dengan jenis energi lain. Namun, bukan berarti situasi ini

membuat pihak Departemen ESDM berkecil hati. Yogo menuturkan bahwa

penggunaan energi hijau akan terus dikembangkan dengan memberi insentif,

terutama untuk pemenuhan energi masyarakat pedesaan dan terpencil. Bahkan di

masa mendatang energi hijau seperti energi surya dan angin akan menggunakan

teknologi yang lebih ekonomis sehingga akan kompetitif jika dibanding dengan

energi konvensional. ”Di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang sudah

Page 40: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 32

mengembangkan energi angin terbukti bahwa energi ini bisa lebih murah empat

hingga enam persen dibanding yang konvensional,” sambung Yogo.

Energi Hijau

Di samping sekadar alasan hemat energi, energi hijau juga dibutuhkan

demi membangun lingkungan sehat bagi makhluk hidup. Kondisi Jakarta yang

dihuni 10 juta jiwa dengan 2,3 juta mobil dan 1,5 juta motor berseliweran setiap

hari terasa kian memburuk dari waktu ke waktu. Kendaraan bermotor yang

menghasilkan zat beracun seperti CO2, CO, HC, NOX, SPM dan debu seolah

tidak terkontrol. Angka-angka ini bisa dibandingkan dengan kondisi di Tokyo

yang dihuni 12 juta jiwa dengan jumlah mobil 4,5 juta buah dan satu juta motor.

Walau penduduk dan jumlah kendaraannya lebih sarat, di Tokyo sudah dikenal

lama penggunaan energi hijau, sehingga polusinya berkurang.

Hirobumi Ohira, ahli teknis dari Environmental Foundation sekaligus Manager

R&D Section of Aoki Science Institute Jepang menyebutkan bahwa di Jakarta

terjadi polusi sebesar 153 ton yang terdiri atas sejumlah zat beracun. CO2 memicu

pemanasan global dan banjir, CO berakibat sakit kepala bagi yang menghirup,

SOX menyebabkan pneumonia. Pada SOX dan NOX sendiri mengakibatkan

hujan asam dan banjir. ”Mereduksi kandungan polutan dalam bahan bakar sama

artinya dengan membuat mesin kendaraan bekerja efisien,” ujar Ohira dalam

kesempatan serupa. Ia juga berpendapat bahwa untuk mencapai reduksi polutan

yang ideal bisa melibatkan banyak pihak. Yang paling berkompeten adalah

pemerintah, sebab pemerintah punya wewenang menetapkan kebijakan. Pihak lain

adalah perusahaan pembuat mobil, perusahaan bahan bakar dan tentu saja

pemakai mobil. Dengan mengurangi kandungan polutan, bukan saja bidang

lingkungan yang diuntungkan. Menurut Ohira, bidang ekonomi juga mengambil

manfaat dari tindakan ini. Di AS misalnya, sejak menggunakan bahan bakar

ramah lingkungan terjadi peningkatan ekonomi sebesar 50 persen, ditambah lagi

dengan konsumsi bahan bakar yang justru menurun. Bagi mesin kendaraan sendiri

reduksi polutan berguna dalam perawatan mesin. Dengan bahan bakar berpolutan

rendah sama artinya dengan menghemat kinerja mesin kendaraan.

Energi hijau sesungguhnya tidak sulit ditemukan. Bahan bakar gas bumi yang

Page 41: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 33

disebut paling ramah lingkungan misalnya tersebar cukup banyak di seantero

Indonesia. Menurut Ir. Herman Usman, Kepala Divisi Pengambangan Usaha PT.

Perusahaan Gas Negara (PGN), cadangan gas bumi di Indonesia saat ini mencapai

176,6 TFC atau sebesar tiga kali lipat dari cadangan munyak bumi.

Pemanfaatannya sendiri sampai Desember 2002 telah mencapai 8,5 bilion

standard cubic feet per day (BSCFD) di mana 3 BSCFD dimanfaatkan untuk

konsumsi domestik, 5 BSCFD diekspor dalam bentuk LNG dan 0,5 BSCFD

diekspor dalam bentuk jaringan pipa. Yang terbesar bersumber di Kepulauan

Natuna, yakni 54,7 persen. Dari sumber gas alam ini sudah diekspor ke Malaysia

dan Singapura. Sedangkan sumber lain tersebar di Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Papua, Jawa Barat, Jawa

Tengah, dan Jawa Timur.

Tenaga Nuklir

Walau jumlahnya melimpah, bukan berarti gas alam bisa dengan mudah

menjadi sumber energi pengganti minyak. Herman menyatakan, sebagian besar

permintaan terhadap energi berpusat di Pulau Jawa dan kota besar lain di

Sumatera dan Kalimantan Timur, di mana sumber gas bumi terletak jauh dari

pusat permintaan pasar. Selain itu, kesiapan pasar gas sering belum selaras dengan

kesiapan pasokan gas. ”Daya beli konsumen gas bumi dalam negeri masih

terbatas pada harga yang sesuai dengan nilai ekonominya,” tambah Herman.

Sumber energi alternatif lain adalah nuklir. Walau terdengar ”mengerikan” bagi

sebagian besar masyarakat, energi nuklir mau tak mau tetap menjadi alternatif.

Bahkan Soedyartomo Soentono, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)

menyatakan bahwa energi nuklir berpotensi menekan pemakaian listrik hingga 18

persen dan bahan bakar sampai 8 persen. Pemakaian energi nuklir sebagai sumber

bahan bakar juga mampu mengurangi polutan CO2 sampai 8 persen. Unsur

radioaktif dalam nuklir punya peran cukup penting dalam teknologi biothermal

dan hidrogen. Mengapa nuklir disebut sebagai energi alternatif ramah lingkungan?

Pada dasarnya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) punya prinsip kerja yang

sama dengan pembangkit listrik konvensional. Bedanya, panas yang digunakan

untuk menghasilkan uap tidak diproduksi dari pembakaran bahan fosil, tapi dari

Page 42: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 34

reaksi pembelahan inti bahan fosil seperti uranium. Tenaga panas tersebut

digunakan untuk membangkitkan uap dalam sistem pembangkit uap. Selanjutnya,

sama pada pembangkit listrik konvensional, uap digunakan menggerakkan turbin

sebagai pembangkit tenaga listrik. Proses pembangkitan listrik ini tidak

melepaskan asap atau debu yang mengandung logam berat berbahaya bagi

lingkungan. (sumber : http://www.wwf.or.id/ diakses pada hari Senin, 5

September 2005)

Page 43: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 35

LAMPIRAN 6 : ARTIKEL

Penolakan Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia

(Muria dan Madura)

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah menandatangani kontrak

untuk pembangunan PLTN di Indonesia. Badan Tenaga Nuklir Nasional

(BATAN) bekerjasama dengan Korean Hydro Nuclear Power Co. LTD, (KHNP)

telah menandatangani kesepakatan kerjasama terkait rencana pembangunan

PLTN Muria. Sebelumnya sejak tahun 80-an pihak NewJEC, sebuah anak

perusahaan dari Mitsubitshi Heavy Industries, di Osaka, Jepang, telah

menandatangani kontrak untuk membangun dan melakukan studi kelayakan di

Jepara. Perkembangan selanjutnya pihak KHNP yang sebetulnya adalah anak

perusahaan dari KEPCO Korea mendapatkan kontrak untuk melakukan feasibility

study (studi kelayakan) dan pembangunan PLTN di Jepara. PLTN Muria menurut

rencana akan dibangun mulai tahun 2011 dengan kapasitas 6000 MW. PLTN ini

menggunakan teknologi yang saat ini banyak dipakai di dunia yaitu PWR

(Pressurized Water Reactor) yang sementara ini dinilai aman oleh beberapa pihak.

Studi kelayakan yang dilakukan oleh NewJEC maupun nantinya oleh KHNP,

tidak memperhitungkan posisi Jepara yang memiliki gunung Muria yang saat ini

tidak aktif. Bencana akan lebih besar apabila pada saat PLTN beroperasi, gunung

Muria kembali aktif. Resiko semacam ini selalu diabaikan walaupun sejarah

gunung berapi menunjukkan bahwa mereka bisa aktif lagi. Dari pemantauan di

lapangan, studi kelayakan yang dilakukan oleh pihak NewJEC sangatlah

sedaerhana dan memungkinkan adanya kesalahan penghitungan yang bisa

mengakibatkan bencana di tanah air.

Daerah calon tapak proyek pembangunan PLTN Muria terletak di area

perkebunan kakao di Ujung Lemah Abang, Ujung Watu dan Ujung Genggrengan

di Kecamatan Bangsri dan Keling kabupaten Jepara Jawa Tengah. Lokasi calon

tapak proyek terletak di tanah milik negara. Hal ini sengaja dilakukan untuk

menghindari penolakan dari masyarakat sekitar terhadap proses ganti rugi yang

selama ini selalu merugikan masyarakat. Beberapa waktu lalu pihak NewJEC juga

Page 44: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 36

melakukan feasibility study dan kelihatannya masih banyak kekurangan

masyarakat tidak banyak diperdebatkan dalam hasil feasibility study tersebut.

Sementara ini, BATAN sedang mengusahakan untuk membuat regulasi yang

mengacu pada UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaga-Nukliran.

Persoalan timbul karena dalam UU Ketenaga-Nukliran disebutkan

bahwa segala keputusan tentang ketenaganukliran ada di tangan Presiden.

Sementara saat ini peran pemda sangat dominan dalam pengambilan keputusan.

Konflik kepentingan dan rancunya UU yang dibuat sebelum era otonomi daerah

akan menjadi besar dalam beberapa tahun ke depan. Sementara itu, titik lemah

dari otonomi daerah untuk proyek PLTN yang hanya mengacu pada keputusan

daerah akan mengakibatkan bencana bawaan kepada daerah sekitar termasuk

wilayah Indonesia. Apabila terjadi kecelakaan PLTN di Indonesia, maka

radiasinya akan sampai ke negara-negara tetangga sehingga PLTN bukan hanya

isu lokal tapi juga nasional bahkan internasional.

Pada tanggal 10 Oktober 2001 BATAN bersama KAERI (Korean

Atomic Energy Research Institute) telah menandatangani Memorandum of

Understanding (MoU) sebesar 200 juta dollar untuk studi kelayakan (feasibility

study) berkaitan dengan rencana pembangunan PLTN Madura tahun 2008[1] yang

diharapkan beroperasi pada tahun 2015. PLTN yang akan dikembangkan di

Madura adalah PLTN SMART (System Modular Advanced Reactor) 2 unit @

100 MW. PLTN ini menggunakan teknologi desalinasi (proses penyulingan air

laut menjadi air tawar) yang akan menghasilkan listrik 200 MW, air bersih 4000

m3/hari dan air laut tua yang akan dengan mudah diolah menjadi garam. PLTN

SMART yang akan dikembangkan di Madura hingga saat ini belum mendapatkan

sertifikat jaminan keamanan internasional dari IAEA (International Atomic

Energy Agency). Korea Selatan sedang mengembangkan PLTN kecil ini yang

diharapkan selesai tahun 2005 dan segera mendapatkan sertifikat keamanan

internasional sehingga pada tahun 2008 dapat dikembangkan di Madura.

Sebagaimana telah disebutkan, PLTN SMART yang akan dibangun di

Madura menggunakan teknologi desalinasi. Proses ini akan menghasilkan air

bersih dan garam yang berasal dari penyulingan air laut. Dengan bahan baku air

laut ini, sumber air di Madura tidak akan terganggu. Air laut itu juga akan

Page 45: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 37

digunakan untuk mendinginkan reaktor yang di dalamnya bersuhu 5000 derajad

celcius. Setelah itu air akan dibuang ke laut [2]. Bencana besar akan menimpa

konsumen pemakai air tawar yang dihasilkan dari kombinasi PLTN dan proses

Desalinasi. Radiasi nuklir akan dengan mudah menyebar dalam air tawar dari

proses tersebut dan konsumen akan tercemar oleh radiasi nuklir. Banyak pihak

yang menyayangkan proses ini Karena akan membahayakan lingkungan.

KHNP yang akan membangun PLTN itu bukanlah perusahaan yang

tanpa cacat dalam pengoperasian PLTN di negaranya sendiri. Banyak kasus

kebocoran dan kegagalan yang terjadi dari 16 reaktor PLTN yang dimiliki oleh

KHNP. Di Korea sendiri mereka masih memiliki dua buah PLTN yang dalam

proses pembangunan. Berita terakhir yang kami terima dari kawan-kawan di

KFEM sebuah organisasi anti nuklir yang kuat di Korea Selatan menyebutkan

kutipan di bawah ini:

I heard about the plan of KHNP (Korean Hydro Nuclear Power) about

Indonesia for changing sea water into fresh water recent. It's so terrible plan!!!!

The reactors must be Korean style. They are so troublesome here.

Before official operation, the 7 parts (thermal sleeves, safety devices) of

8 were broken away and the inside of reactor was damaged in two reactors

(YoungGwang 5th, 6th) that are all of Korean style reactors in the end of 2003.

And KHNP didn't know for 1 year the situation and don't know the reason still

now. And the radioactive substances were leakage for 5 days from first system to

2nd system and contaminated buildings where persons are working in

YoungGwang 5th, 22nd Dec. 2003. But they didn't know that and the substances

got away to sea with 3,500 ton waste water. They don't know the reason still now

too. Korean style reactor is very danger. So, Chinese government doesn’t in mind

korean style reactor in their new NPP plan.

Artinya :

Di PLTN Young Gwang 5 dan 6 pada akhir tahun 2003 terjadi

kecelakaan justru sebelum dioperasikan. 7 bagian dari 8 bagian batang thermal[3]

dan peralatan keselamatan rusak di dalam reaktor. Radioaktif bocor selama 5 hari

Page 46: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 38

dari sistem pertama ke sistem yang kedua dan mengontaminasi bagunan-bangunan

di PLTN Young Gwang 5 pada tanggal 22 Desember 2003. Pihak pengelola

PLTN tidak mengetahui adanya kebocoran dan bahan radio aktif tersebut

bercampur dengan 3.500 ton limbah air (yang sebelumnya masuk ke reaktor

sebagai pendingin) dan masuk ke perairan pantai di Korea. PLTN model Korea

sangat berbahaya sehingga pemerintah China saja tidak menginginkan PLTN

model Korea dibangun di China.

Menyoal kembali rencana Pembangunan PLTN Muria dan Madura, kita sepakati

beberapa catatan dalam press conference ini, yaitu:

Tidak ada transparansi informasi dalam rencana pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Muria yang meliputi 3 Kabupaten di

Wilayah Gunung Muria maupun PLTN Madura di kecamatan Sokobanah dan

Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura. Sosialisasi yang dilakukan oleh BATAN

melalui institusi Perguruan Tinggi, seperti Lembaga Penelitian Sosial Budaya

Universitas Diponegoro dalam rencana pembangunan PLTN Muria dan

Sosialisasi PLTN Madura oleh Lembaga Penelitian Masyarakat (LPM)

Universitas Brawijaya bekerjasama dengan 4 Perguruan Tinggi di Madura

(Universitas Trunojoyo di Bangkalan, STKIP PGRI di Sampang, Universitas

Madura di Pamekasan dan Universitas Wiraraja di Sumenep) lebih banyak

menyampaikan manfaat nuklir dan menutupi bahaya PLTN.

Keterlibatan masyarakat dalam proses sosialisasi hanya menjadi alat

legitimasi. Ini terjadi di 3 kabupaten wilayah Muria Jawa Tengah dan Pulau

Madura di Jawa Timur yang mengindikasikan bahwa proyek ini direncanakan

secara sembarangan.

Tidak adanya jaminan 100% atas keamanan reaktor yang hanya

berumur 30-50 tahun. Dengan tingkat bahaya pembuangan limbah radio aktif

ribuan tahun oleh pemerintah sekarang atau rezim manapun ketika persoalan

bahaya, siapakah yang berani menjamin keamanan PLTN? Sehingga menurut

kami, ada beberapa hal yang harus dilakukan: Menolak rencana pembangunan

PLTN di Indonesia. Memprioritaskan penelitian dan penggunaan energi alternatif

yang aman, bersih dan ramah lingkungan. Ini mengingat ketersediaan sumber

Page 47: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 39

daya alam di Indonesia masih cukup besar dan masih dapat dimanfaatkan lagi

dengan asas keseimbangan lingkungan dan keadilan bagi masyarakat.

Menggunakan energi listrik secara efisien sehingga mampu mendorong distribusi

energi yang adil bagi masyarakat miskin. Langkah ini merupakan prioritas yang

harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini dan bukan memberi subsidii

untuk masyarakat yang kaya (sektor industri).

Demikian pernyataan kami, terima kasih !!!

MANI (Masyarakat Anti Nuklir Indonesia)

WALHI Jawa Tengah

WALHI Jawa Timur

AM2PN (Aliansi Masyarakat Madura Pemerhati Nuklir)

(sumber : http://www.walhi.or.id/ diakses pada hari Sabtu, 10 September 2005)

Page 48: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 40

LAMPIRAN 7 : ARTIKEL

Menjadikan PLTN agar siap operasi di Jawa-Bali tahun 2016 ?

BPPT - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Batan - Badan

Tenaga Atom Nasional mengemukakan kepada Pemerintah agar

mempertimbangkan beroperasinya pembangkit listrik tenaga nuklir ( PLTN ) guna

memasok kebutuhan energi listrik se Jawa-Bali pada tahun 2016, dan satu dekade

selanjutnya jika memungkinkan untuk membangun PLTN di luar Jawa-Bali.

Pilihan penyediaan listrik tenaga nuklir dikehendaki dapat masuk kedalam

skenario Power Mix untuk masa depan yang persiapan pra-konstruksi sudah perlu

dimulai pada waktu dekat..

Rencana Pemerintah menjadikan PLTN sebagai pilihan sumber daya

energi untuk menghadapi krisis listrik di masa mendatang haruslah ditanggapi

dengan hati-hati oleh semua pihak. Pembangkit nuklir hendaknya tetap menjadi

pilihan paling akhir dalam kerangka skenario penyediaan kebutuhan energi

nasional dengan dengan memprioritaskan pengembangan energi terbarukan,

energi fosil yang lebih ramah lingkungan dan bersih., selain kebijakan energi yang

berwawasan keadilan bagi segenap masyarakat, demikian terungkap menurut

Berita BPPT dari forum seminar "Penerapan Teknologi dalam Pencegahan

Kecelakaan Industri" di Puspiptek Serpong pada akhir Desember y.l. Pilihan

pembangunan PLTN untuk penyediaan tanaga listrik nasional harus dicermati dari

berbagai aspek, yaitu aspek teknologi, keamanan dan dampak lingkungan, aspek

sosial budaya, disamping tentunya kesiapan sumber daya nasional dalam

mengoperasikan fasilitas tsb nantinya.

Sebagai akibat salah urus dan inefisiensi PLN dalam perancangan pada

masa lalu, yang diperparah dengan kondisi krisis ekonomi berkepanjangan yang

menghimpit Indonesia sejak 1998 sampai sekarang yang menjadikan minimnya

alokasi anggaran Pemerintah yang tersedia untuk biaya pemeliharaan infra

struktur dan jaringan listrik yang telah dibangun, maka penyediaan listrik untuk

Jawa-Bali menjadi terancam krisis giliran pemadaman listrik mulai tahun 2004.

Sebagian besar pasokan sumber energi listrik di Jawa-Bali bersumber dari

Page 49: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 41

pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit dengan sumber energi bahan bakar

minyak / gas. Kapasitas terpasang PLN untuk melayani listrik Jawa-Bali pada

tahun 2002 adalah sekitar 18.000 MW, dengan kondisi beban puncak sekitar

13.7000 MW.

Sementara ini PLN hanya mampu memenuhi permintaan kurang dari

50% kebutuhan permintaan listrik khususnya di Jawa-Bali yang pertumbuhannya

7%-10% per tahun. Dengan tingkat konsumsi energi listrik nasional berjalan

tumbuh di atas 7% per tahun serta semakin menipisnya ketersediaan cadangan

tambang BBM dan gas bumi di Indonesia ditambah dengan semakin terbatasnya

keberadaan wilayah aliran sungai di P.Jawa yang dapat dimanfaatkan menjadi

PLTA, suka atau tidak suka, maka pencarian akan sumber daya energi alternatif

termasuk didalamnya pembangunan PLTN, memang mesti telah dipikirkan

matang-matang sejak sekarang.

Prakiraan perbandingan per Kwh biaya pengadaan listrik dengan sumber

energi geotermal dengan pembangkit dengan BBM adalah $ 0.045 : $ 0.05.

Sedang biaya listrik dengan sumber energi nuklir bernilai 2 kali lipat lebih mahal

yakni $ 0.1 - $ 0.14 per Kwh.

Sekitar tahun 1995/1996 ketika Menristek dijabat oleh Dr. B.J. Habibie

sempat timbul reaksi publik yang luar biasa hebat dalam menentang rencana

Pemerintah yang tengah mulai menyiapkan rencana pembangunan PLTN

berkapasitas 600 MW di Semenanjung Muria, Kab. Demak, Jawa Tengah. Setelah

dapat menimba pelajaran yang amat berharga dari pengalaman pada masa lampau,

maka kini Menristek /Ka. BPPT selaku pihak yang paling bertanggungjawab

dalam menentukan garis kebijakan tentang pembangunan PLTN, tentulah dapat

menetapkan kebijakan teknologi yang tepat sasaran demi kepentingan nasional

pada masa mendatang (sumber : http://www.iptek.net.id/ diakses pada hari Sabtu,

10 September 2005)

Page 50: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 42

LAMPIRAN 8 : DISKUSI PRESENTASI

A. Pertanyaan-pertanyaan

1. Prinsip kerja yang mana yang termasuk proses fisi dan fusi? (Kertayasa)

2. Apakah yang dimaksud dengan inti bermassa berat dan inti bermassa

ringan? (Sugianta Sangging)

3. Bagaimanakah caranya mengendalikan suatu reaktor nuklir secara

berurutan? (Dony Suwidhia)

4. Sebutkan Persyaratan penempatan PLTN? (Wian Suaryadi)

5. Reaksi fusi adalah reaksi umum yang meminyaki matahari dan telah

dipakai dibumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar didalam

termonuklir atau bom hydrogen. Apakah yang dimaksud dengan

meminyaki pada reaksi tersebut? (Suhardana)

6. Pada dampak negatif terjadi radiasi tetapi pada dampak positif dituliskan

PLTN tidak menghasilkan limbah karena siklus tertutup? Mengapa? (Beni

Aryadi) (makalah saat belum direvisi).

7. Bagaimana caranya memperoleh Uranium? (Hermawan)

8. Berapakah daya listrik yang dihasilkan oleh PLTN? (Timor Hartawan)

B. Jawaban

1. Yang termasuk proses fisi dan fusi dari prinsip kerja reaktor diatas adalah

seluruh reaktornya. Karena Reaktor Nuklir pada prinsip kerjanya

menggunakan proses fisi dan fusi dimana didalam reaktor terjadi suatu

reaksi berantai yang dapat dilaksanakan berkelanjutan dan dikendalikan.

Atau dengan kata lain reaktor nuklir merupakan suatu wadah bahan- bahan

fisi dimana proses reaksi berantai terjadi terus menerus tanpa berhenti atau

tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal dengan

reaksi fisi berantai yang terkendali. Selain itu, juga terjadi proses fusi

nuklir (reaksi termonuklir) dimana didalam reaktor terjadi proses

bergabungnya dua buah inti atom yang akan membentuk inti atom yang

lebih besar dan melepaskan energi.

Page 51: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 43

2. Yang dimaksud dengan inti bermassa berat dan inti bermassa ringan pada

proses fusi nuklir adalah

- Inti bermassa berat adalah suatu inti senyawa yang terangsang

terbelah menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut produk

isi, dan produk ini disertai oleh dua atau tiga neutron dan radiasi

fisi gamma.(inti bermassa berat jumlah neutronnya adalah dua atau

tiga neutron).

- Inti bermassa ringan adalah (kebalikan dari inti bermassa berat)

dimana produk isinya hanya disertai oleh satu neutron saja.

3. Cara mengendalikan suatu reaktor nuklir secara berurutan adalah dengan

mengendalikan reaksi berantai yang ada didalam reaktor nuklir dengan

menggunakan bahan yang dapat menyerap neutron, misalnya Boron dan

Cadmium. Yang bertujuan untuk mengatur kerapatan dari neutron. Dengan

mengatur kerapatan neutron ini maka tingkat daya raktor nuklir dapat

ditentukan, bahkan reaksi dapat dihentikan sama sekali (sampai 0) pada

saat semua neutron terserap oleh bahan penyerap.

4. Persyaratan penempatan PLTN (secara umum) antara lain:

- Dekat dengan sumber mata air.

- Sarana dan prasarana pendukung mudah didapat.

5. Reaksi fusi adalah reaksi umum yang meminyaki matahari dan telah

dipakai dibumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar didalam

termonuklir atau bom hydrogen. Yang dimaksud dengan meminyaki pada

reaksi tersebut adalah Meminyaki sama artinya dengan menyelimuti. Jadi

Reaksi fusi yang dimaksud adalah reaksi umum yang menyelimuti

matahari dan telah dipakai dibumi untuk melepaskan energi dalam jumlah

yang besar didalam termonuklir atau bom hydrogen.

6. Pada dampak negatif terjadi radiasi tetapi pada dampak positif dituliskan

PLTN tidak menghasilkan limbah karena siklus tertutup artinya PLTN

Page 52: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Makalah PLTN2005 44

tidak akan menghasilkan suatu limbah apapun yang akan langsung

dibuang begitu saja pada alam semesta, selain itu limbahnya juga bukan

berbentuk zat padat, cair dan gas. Karena limbah yang dihasilkan adalah

limbah/sampah yang bersifat radioaktif atau yang berupa radiasi. Oleh

karena itulah penyusun memasukkan memasukkannya kedalam dampak

positif.

7. Uranium dapat diperoleh dengan cara melakukan penambangan pada

daerah-daerah tertentu dimana daerah tersebut mempunyai kandungan

uranim yang cukup tinggi.

8. Besar daya listrik yang dihasilkan oleh PLTN sangat besar, sama seperti

pembangkit listrik lainnya (misal : PLTU) pada setiap generatornya bisa

menghasilkan energi listrik sebesar 150MW, 400MW, dan seterusnya.