Pembahasn Salmonella Shigella

7
Pada pratikum kali ini dilakukan pemeriksaan Salmonella dan Shigella. Dalam melakukan uji tersebut, dilakukan tahapan-tahapan untuk pemeriksaan ini , yaitu : 1.1 Preparasi Sampel Pada praktikum kali ini, digunakan satu macam sampel, yaitu sampel padat saja. Sampel padat yang digunakan adalah kembang Gula yang di beli di Puputan. Untuk sampel padat, seharusnya digerus terlebih dahulu dengan mortal dan pestle steril. Namun, karena sampel gampang larut dalam air maka langsung saja dilarutkan dengan aquadest steril. Sampel tersebut harus ditimbang 5 g terlebih dahulu yang kemudian dilarutkan dengan 45 ml aquades steril. Dalam proses pelarutan ini harus dilakukan dengan cara yang aseptis. Agar tidak ada bakteri-bakteri dari luar yang ikut masuk ke sampel tersebut. 1.2 Homogenisasi Homogenisasi atau pemerataan sangat penting dilakukan untuk memperoleh hasil pengamatan yang baik. Homogenisasi dilakukan dengan cara menggoyang-goyangkan sampel pada erlenmeyer hingga merata. Penghomogenan yang baik akan didapatkan penyebaran bakteri secara merata dan maksimal. Homogenisasi dilakukan dalam setiap tahap dalam praktikum pemeriksaan Pemeriksaan Salmonella dan Shigella.

description

ups

Transcript of Pembahasn Salmonella Shigella

Page 1: Pembahasn Salmonella Shigella

Pada pratikum kali ini dilakukan pemeriksaan Salmonella dan Shigella. Dalam

melakukan uji tersebut, dilakukan tahapan-tahapan untuk pemeriksaan ini , yaitu :

1.1 Preparasi Sampel

Pada praktikum kali ini, digunakan satu macam sampel, yaitu sampel padat saja.

Sampel padat yang digunakan adalah kembang Gula yang di beli di Puputan.

Untuk sampel padat, seharusnya digerus terlebih dahulu dengan mortal dan pestle

steril. Namun, karena sampel gampang larut dalam air maka langsung saja dilarutkan

dengan aquadest steril. Sampel tersebut harus ditimbang 5 g terlebih dahulu yang

kemudian dilarutkan dengan 45 ml aquades steril. Dalam proses pelarutan ini harus

dilakukan dengan cara yang aseptis. Agar tidak ada bakteri-bakteri dari luar yang ikut

masuk ke sampel tersebut.

1.2 Homogenisasi

Homogenisasi atau pemerataan sangat penting dilakukan untuk memperoleh hasil

pengamatan yang baik. Homogenisasi dilakukan dengan cara menggoyang-

goyangkan sampel pada erlenmeyer hingga merata. Penghomogenan yang baik akan

didapatkan penyebaran bakteri secara merata dan maksimal. Homogenisasi dilakukan

dalam setiap tahap dalam praktikum pemeriksaan Pemeriksaan Salmonella dan

Shigella.

1.3 Pengkayaan (Penanaman pada media SCB)

Penanaman sampel pada media SCB dilakukan dengan cara pemipetan dari

sampel ke media SCB. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman

sampel pada media adalah:

Semua alat dan bahan yang akan digunakan harus dalam keadaan steril,

agar semua alat tidak terkotaminasi oleh bakteri yang ada di luar alat

misalnya udara, sehingga dapat mempengaruhi hasil pengamatan

pemeriksaan Salmonella dan Shigella.

Dalam memipet dan memindahkan sampel seharusnya diperhatikan :

Page 2: Pembahasn Salmonella Shigella

- Sebelum dan sesudah memipet, pipet difiksasi terlebih dahulu untuk

menghindari adanya kontaminasi dari bakteri yang menempel pada

pipet.

- Ketika akan memindahkan hasil pengenceran sampel ke dalam tabung,

pipet tidak boleh menyentuh media yang ada di dalam tabung. Sampel

dipindahkan dari pipet dengan cara melewati dinding tabung.

- Pipet tidak boleh menyentuh atau terlalu dekat dengan api bunsen, hal

ini disebabkan karena kuman pada makanan dan minuman akan mati

jika terlalu dekat dengan sumber api.

- Pipet diusahakan agar tidak menyentuh meja atau terkontaminasi

sebelum maupun setelah digunakan (terutama ujung pipet).

- Pipet yang masih steril sebaiknya dibuka dari kertas pembungkusnya

saat akan digunakan, untuk mengindari kontaminasi dari kuman-

kuman di dalam ruangan tempat praktikum.

Semua kegiatan dalam melakukan inokulasi harus selalu dilakukan secara

aseptis atau harus berada dalam daerah steril yaitu di dekat api bunsen

(dengan catatan tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh).

Setelah sampel di masukkan ke dalam media, tabung digoyang-goyangkan

agar sampel tersebar merata pada media.

Dalam isolasi ini, sampel padat dituang pada media Selenite Cystine Broth.

Media Selenite Cystine Broth ini merupakan salah satu media yang berdasarkan

fungsinya merupakan media encrichment yaitu media yang dapat menunjang

pertumbuhan bakteri yang tidak dapat tumbuh pada media biasa karena memerlukan

beberapa nutrisi pengaya yang dapat menyokong pertumbuhannya. Media ini

tergolong enrichment eksklusif media yaitu media penyubur eksklusif untuk bakteri

gram negatif seperti Salmonella sp. Media ini kemudian diinkubasi pada inkubator

pada suhu 37oC selama 1 X 24 jam untuk memberikan kesempatan kepada bakteri

memanfaatkan media untuk pertumbuhannya.

Pada isolasi media ini ternyata dihasilkan media yang positif terdapat bakteri

karena dapat dilihat dari kejernihan media tersebut. Warna media sebelum diinubasi

Page 3: Pembahasn Salmonella Shigella

adalah merah muda bening setelah diinkubasi menjadi merah muda keruh. Karena

hasil yang positif ini maka dilakukan inokulasi ke media SSA dan MCA agar dapat

menegtahui bakteri apa saja yang tumbuh.

1.4 Inokulasi (Penanaman Pada Media SSA dan MCA)

Teknik inokulasi atau penanaman bakteri merupakan kegiatan memindahkan

bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang

sangat tinggi. Media yang baru harus mengandung nutrisi agar bakteri dapat tumbuh

dengan baik.

Pada uji ini dilakukan penanaman pada media MCA dan SSA . Media SCB

diambil 1 – 2 ose jarum, lalu digoreskan pada media MCA dan SSA.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman bakteri ini

adalah:

Ose yang digunakan harus dalam keadaan steril, ose dibakar terlebih

dahulu pada api bunsen.

Ose yang dimasukkan ke dalam media tidak dalam keadaan masih panas

karena jika osenya masih panas dapat membunuh bakteri yang ada dalam

sampel.

Semua kegiatan dalam melakukan inokulasi harus selalu dilakukan secara

aseptis atau harus berada dalam daerah steril yaitu di dekat api bunsen

(dengan catatan tiidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.

Setelah sampel di masukkan ke dalam media, tabung digoyang-goyangkan

agar sampel tersebar merata pada media.

Pada inokuasi ini dilakukan penginokulasian kembali pada media

Salmonella Shigella Agar (SSA) dan Mac Conkey Agar (MCA). Media Mac

Conkey Agar (MCA) merupakan media selektif deferensial bagi mikroba. Media

ini menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dengan adanya garam empedu

yang akan membentuk kristal violet. Bakteri gram negatif yang tumbuh dapat

dibedakan dalam kemampuannya memfermentasikan laktosa. Pertumbuhan

koloni bakteri Salmonella pada Mac Conkey Agar (MCA) adalah serupa dengan

media yaitu berwarna merah bata. Sedangkan media Salmonella Shigella Agar

Page 4: Pembahasn Salmonella Shigella

(SSA) adalah media yang digunakan untuk tumbuh kembang bakteri Salmonella

dan Shigella. Media ini tergolong media selektif untuk pengisolasian bakteri

Salmonella dan Shigella. Media ini mengandung bile salt, brilliant green, sitrat,

dan thiosulfate yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri gram

positif, beberapa gram negatif lainnya, dan bakteri coliform. sehingga diharapkan

bakteri yang tumbuh hanya Salmonella dan Shigella. Pertumbuhan bakteri

Salmonella pada media ini muncul sebagai koloni tidak berwarna (bening) dan

jika terjadi produksi H2S oleh spesies Salmonella mengubah pusat koloni menjadi

berwarna hitam. Setelah bakteri dipidahkan pada media MCA dan SSA diinkubasi

pada suhu 37oC untuk mentukan adannya bakteri Salmonella dan Shigella selama

1 X 24 jam.

Pada Inokulasi ini diperoleh hasil yang postif pada kedua media ( MCA

dan SSA). Pada media SSa di tumbuhi koloni berwarna merah muda ( pink ) yang

tumbuh merata di sekitar goresan. Koloni tersebut menonjol pada permukaan

media. Berdasarkan cirri-ciri tersebut diperkirakan koloni yang tumbuh dalam

E.coli.

Sedangkan pada media SSA ditumbuhi koloni berwarna kuning dan koloni

tersebut dapat merubah warna media dari yang berwarna merah menjadi warna

kuning. Koloni tersebut juga menonjol pada permukaan media dan tumbuh

bergerombol pada sekitar goresan sehingga tidak dapat dilihat jelas bentuk koloni

yang tumbuh. Dari ciri-ciri koloni yang tumbuh pada media tersebut diperkirakan

yang tumbuh adalah Salmonella.

Karena menurut Keputusan Badan POM No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 batas

maksimum jumlah Salmonella dan Shigella adalah 0/25 gram sampel.