Slide 1€¦ · PPT file · Web view · 2016-10-06KELOMPOK BAHAYA to form 2 KEL. ......
Transcript of Slide 1€¦ · PPT file · Web view · 2016-10-06KELOMPOK BAHAYA to form 2 KEL. ......
Content
Latar Belakang HACCP
Pengertian, Tujuan dan Manfaat HACCP
Prinsip-Prinsip HACCP
Cara produksi pangan yang baik(CPPB-IRT)
Rantai Pemasok Pangan (Food SupplyChain)
Mengapa HACCP Perlu Dipelajari
• Semua sistem manajemen keamanan pangan yang diterapkan saat ini semuanya berbasis HACCP
ACUAN PENERAPAN HACCPANALISIS BAHAYA DAN
PENGENDALIAN TITIK KRITIS (HACCP)dan PANDUAN PENERAPANNYALampiran dari CAC/RCP 1-1969 (Rev. 4 -2003)Prinsip Prinsip Umum Higiene Makanan
PIRAMIDA HACCP
Food TemperatureControl
Cleaning And Sanitizing
Personal Hygiene
Pest Control
Education and
Training
Biological Chemical Physical Hazards
Total Management Commitment
HACCP
Di Indonesia
• Standar HACCP diatur dalam : SNI 01-4852- 1998 : Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya.
• PEDOMAN BSN 1004 – 1999 : Panduan Penyusunan Rencana Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP)
GAP GFP GHP
Good Agricultural Practices Good Farming Practices Good Handling Practices
GMP Good Manufacturing Practices
GDP Good Distribution Practices GTPGood Transportation Practices
GRP Good Retailing PracticesGCP Good Catering Practices
HACCP Hazard Analysis and Critical Control Point
72
Pengawasan Keamanan Panganfrom farm to table
PenangananProduksi Pertanian
Pengolahan Distribusi Pasar
GAP/GFP GHP GMP GDP
Konsumen
PRA PANEN PASCA PANEN PANEN HACCP
GRP GCP
Sarana Produksi
APA ITU HACCP
Merupakan suatuALAT, CARA, METODE, SISTEM ALAT, CARA, METODE, SISTEM
untuk MENGIDENTIFIKASIMENGIDENTIFIKASI,
MENGEVALUASI MENGEVALUASI DAN MENGENDALIKAN MENGENDALIKAN
bahaya yang penting bagi keamanan pangan.
Mekanisme Kerja Sistem HACCP
Mengidentifikasi sumber-sumber bahaya yang berpotensi mencemari (proaktif)
Melakukan tindakan pencegahan bahaya (preventif)
Memantau pengendalian bahaya untuk memastikan efektifitas (efektif)
Verifikasi efektivitas keseluruhan sistem
TUJUAN PENERAPAN HACCP
Untuk mencegah dan mengendalikan keberadaan bahaya (hazard) dalam bahan pangan sehingga aman untuk dikonsumsi
Pengendalian Produk Secara
Komprehensif1. Risiko Keamanan Rendah : QC/TQC•Sanitasi•GMP•Peralatan•Peraturan•Mutu Produk2. Risiko Keamanan Tinggi : HACCP•TKK Biologis•TKK Fisik•TKK Kimia
Mendorong Industri Pangan Mencapai Kondisi Terbaik Secara Bertahap
Pelatihan dan Penerapan Prinsip Keamanan Pangan
Penerapan manajemen keamanan pangan berdasarkan prinsip HACCP
Penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB), dsb
Sertifikasi Manajeman Mutu Internasional (ISO, dsb.)
• Sesuai Standar Codex Allimentarius Commision• Cara produksi yang baik (GMP) merupakan
prasyarat dalam menyusun dan penerapan HACCP
• Seluruh mata rantai pasokan (whole supply chain)
• Pendekatan berdasarkan multidisipliner• Komitmen dan keterlibatan managemen dan
karyawan
PENERAPAN
HACCP
Urutan Resiko Bahan Makanan
1. Unggas dan produk unggas2. Daging sapi dan produk daging sapi3. Daging babi dan produk daging babi4. Ikan dan produk ikan5. Salad campuran (telur, tuna) dan sayuran
lalapan6. Lauk pauk lainnya7.7. Susu Susu dandan produk susu produk susu (kecuali Es cream)8. Puding dan krim9. Es cream dan permen10. Bahan kering
PRINSIP HACCP
1. Identifikasi bahaya2. Penetapan CCP3. Penetapan batas / limit kritis4. Pemantauan CCP5. Tindakan koreksi thd penyimpangan6. Verifikasi7. Dokumentasi
Prinsip - PrinsipHACCPPrinsip 1: Adakan analisis bahaya
Prinsip 2: Tentukan titik-titik kendali kritis,TKKPrinsip 3: Tetapkan batas-batas kritisPrinsip 4: Tetapkan sistem untuk memantau pengendalian TKKPrinsip 5: Tetapkan tindakan koreksi yang akan diambil apabila pemantauan menunjukkan bahwa TKK tertentu tidak terkendaliPrinsip 6: Tetapkan prosedur verifikasi untuk memastikan bahwa sistem HACCP bekerja secara efektifPrinsip 7: Tetapkan dokumentasi yang berkaitan dengan semua prosedur dan catatan yang sesuai dengan prinsip HACCP dan penerapannya.
Kelas F
Kefir =Kel 1 (1-7)Telur puyuh = Kel 7 (45-52)Sate ayam/kambing/sapi/kelinci = Kel 5 (29-36)Ayam goreng = Kel 2 (8-14)Produk lebah =Kel 3 (15-21)Kerupuk susu/permen susu = kel 4 (22-28)Kerupuk Rambak = Kel 6 (37-44)
PRINSIP 1Adakan Analisis
Bahaya
• Mendata semua bahaya yang mungkin terdapat.
• Melakukan analisis bahaya dan
• Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya yang teridentifikasi
Fisik
Kimia
Biologi/ Mikrobiologi
Bahan Pangan Organisme PatogenDaging dan produk daging
SalmonellaS. aureusY. enterocoliticaC. perfringensC. botulinum
E. coli patogenikL. monocytogenesVirus entericParasit
Susu dan produk susu MycobacteriumBrucellaSalmonellaL. monocytogenesE. coli
S. aureusBacillus sp.Clostridium sp.Virus
Unggas dan produk unggas
SalmonellaCampylobacterC. perfringens
S. aureusY. EnterocoliticaL. monocytogenes
Produk hasil laut (ikan, kerang, udang)
V. choleraeV. parahaemolyticusC. botulinum
L. monocytogenesParasitVirus (utama Hepatitis A)
Sayur-sayuran SalmonellaShigellaV. choleraeL. monocytogenes
Virus Hepatitis A& entericParasit
Mikotoksin Mikroba penghasil
Makanan yang tercemar
Aflatoksin Aspergillus flavus Jagung, kacang tanah, biji kapas, kopra, beras, susu, kacang-kacangan lain.
Patulin Penicillium claviforme Apel, anggur, buah-buahan
Okratoksin A Aspergillus ochraceus Gandum, jagung, barlei, kacang tanah, biji-bijian
Zearalenon Fusarium sp. Jagung, barlei, sorghum, wijen, minyak jagung, pati
Fumonisin Fusarium moniliforme Jagung, barlei, sorghum, wijen, minyak jagung, pati
Botulinin Clostridium botulinum Makanan kaleng, daging, ikan & sea food, telur, sayuran
Asam bongkrek
Pseudomonas cocovenenans
Bungkil ampas kelapa, tempe bongkrek
Kelompok Jenis Bahan Kimia Contoh
Terbentuk secara alami
Mikotoksin,Skrombotoksin, Toksin jamur & kerang, Alkaloid pirolizidin, Fitohemaglutinin, PCB (polychlorinated biphenyl)
Aflatoksin, okratoksin, zearalenonHistaminAmatoksin, palotoksinToksin paralitik, toksin diare, neurotoksin, toksin amnestik
Ditambahkan secara sengaja atau tidak sengaja
Bahan kimia pertanianLogam/benda berbahayaBahan tambahan (terlarang atau melebihi batas)Bahan bangunan & sanitasi, Pengawet
Pestisida, fungisida, pupuk, insektisida, aldrin, antibiotik, hormon pertumbuhan, fertilizerPb, Zn, As, Hg, SianidaPewarna (amarant, methanil yellow, rhodamin B)Lubrikan, sanitizer, pelapisNitrit, formalin, boraks
Toksikan Sumber Makanan yang tercemar
Ciguatera Dinoflagelat Berbagai ikan tropis
Toksin kerang : paralitik, neirutoksin, diareik, amnesik
Berbagai dinoflagelat
Kerang
Alkaloid pirolizidin Berbagai tanaman beracun
Serealia, madu
Histamin Bakteri pembusuk
Ikan, keju
HCN Singkong, gadung
Asam jengkolat JengkolMimosin Petai
china/lamtoroSolanin KentangEteris Cabe
polynuclear aromatic hydrocarbons heterocyclic amines, nitropyrenes nitrosamines ethyl carbamate (urethane) chloropropanols
Kontaminan selama produksiKontaminan selama produksi
Potensial bahan lainPotensial bahan lain
processing Aids
food Contact Materials
packaging Materialscleaning Agents
ion-exchange resins, filter aidsenzyme preparations microorganisms solvents, lubricants, release agentsspecific function additives utensils working surfaces equipment metal, plastic, paper, wood, etc.detergents sanitisers
Cemaran fisik yang potensialCemaran fisik yang potensial
glass slime or scum metal bone plastic stones and rocks capsules or crystals pits or shell wood paper human and animal hair
FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA PENCEGAHANNYA
NAMA MASAKAN : …
Ket. B (M) = Biologis (Mikrob) ; K = Kimia ; F = Fisik
NO. BAHAN MENTAH / INGRIDIEN /
BAHAN TAMBAHAN
BAHAYA B (M)/K/F
JENIS BAHAYA
CARA PENCEGAHAN
FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA PENCEGAHANNYA
NAMA PRODUK : …
Ket. B (M) = Biologis (Mikrob) ; K = Kimia ; F = Fisik
NO. TAHAPAN PROSES BAHAYA B (M)/K/F
JENIS BAHAYA
CARA PENCEGAHAN
Bahan Baku
Bahan pembantu, proses, dan lain-lain
FORMULIR 2. ANALISA RESIKO BAHAYA NAMA MASAKAN : …
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggiB = Mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya biologis/kimia/fisik C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahanE = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsiF = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
NO BAHAN / INGRIDIEN
KEL. BAHAYA(“v”) KATEGORI RESIKOA B C D E F
Mkn “Opor AyamBahan mentah
1.2.3.
KELOMPOK BAHAYA to form 2 KEL. BHY KARAKTERISTIK
A Kelompok makanan KHUSUS yang terdiri dari makanan NON STERIL yang ditujukan untuk konsumen beresiko tinggi, seperti bayi, balita, orang sakit/pasien, orang tua, ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut
B Makanan yang mengandung bahan / ingridien yang SENSITIF terhadap bahaya biologis, kimia, atau fisik
C Di dalam proses pengolahan makanan TIDAK terdapat tahap yang dapat membunuh mikroorganisme berbahaya atau mencegah / menghilangkan bahaya kimia / fisik
D Makanan kemungkinan mengalami PENCEMARAN KEMBALI setelah pengolahan SEBELUM pengemasan / penyajian
E Kemungkinan dapat terjadi KONTAMINASI KEMBALI atau penanganan yang salah SELAMA distribusi, penanganan oleh konsumen / pasien, sehingga makanan menjadi berbahaya bila dikonsumsi
F Tidak ada proses pemanasan setelah mengemasan / penyajian atau waktu dipersiapkan di tingkat konsumen / pasien yang dapat memusnahkan / menghilangkan BAHAYA BIOLOGIS. - Atau Tidak ada cara bagi konsumen untuk mendeteksi, menghilangkan, atau menghancurkan BAHAYA KIMIA atau FISIK
Kategori Resiko Makanan Form 2. HACCP
Kategori resiko
Karakteristik bahaya
Keterangan
0 0 (tidak ada bahaya)
TIDAK mengandung bahaya A s.d. F
I (+) Mengandung SATU bahaya B s.d. F
II (++) Mengandung DUA bahaya B s.d. F
III (+++) Mengandung TIGA bahaya B s.d. F
IV (++++) Mengandung EMPAT bahaya B s.d. F
V (+++++) Mengandung LIMA bahaya B s.d. F
VI A+ (kategori khusus)
Kategori resiko paling tinggi (semua makanan yang mengandung BAHAYA A, baik DENGAN/TANPA bahaya B - F
LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI BAHAYA
Jenis bahaya & Resiko - Biologis (Mikrobiologis), Kimia, Fisik Form 1. - Kategori Resiko Form. 2Persiapan Diskripsi produkNama masakan : Opor ayamBahan : Ayam negeri, sntan kelapa, garam, gula pasir, Kunyit, Bumbu masakKonsumen : …Cara penyimpanan : …Cara distribusi : …Cara mengkonsumsi : … Proses pengolahan : Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
dst
PRINSIP 2Tentukan titik-titik kendali kritis (TKK)
Critical Control Point, CCP (Titik Kendali Kritis) :Suatu titik dimana kendali dapat diterapkan
dan merupakan hal yang penting untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi suatu bahaya keamanan pangan sampai tingkat yang dapat diterima.
Bahaya (TKK)Dihilangkan:
Patogen pemasakanLogam detektor logam atau diambil langsungParasit dibekukanDikurangi:Benda asing diambil langsung Biologis
dicuciDicegah:Residu antibiotik kontrol saat diterima Bahaya kimiawi cegah saat formulasi
POHON KEPUTUSAN:
Urutan pertanyaan yang diterapkan pada tiap proses dalam menentukan apakah suatu proses tergolong CCP
PENENTUAN CCP (TITIK KENDALI KRITIS) - BAHAN MENTAH
Akankah proses pengolahan (termasuk cara konsumen menggunakan produksecara benar) dapat menghilangkan/mengurangi bahaya menuju ke tingkat
yang aman ?
YaTidak
CCP
Apakah ada resiko kontaminasi silang terhadap fasilitas atau produk lain yang tidak akan dapat
dikendalikan?Ya
Tidak Lanjutkan ke bahan baku lain (bukan CCP)
Bahan Baku Sensitif (CCP)
Apakah bahan mentah mungkin mengandung bahaya?
YaTidak
Lanjutkan ke bahan bakulain (Bukan
CCP)
P1
P2
P3
PRINSIP 3Tetapkan batas-batas
kritis
Critical Limit,CL (Batas Kritis) :Kriteria yang memisahkan kondisi yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
•Pada semua CCP•Harus dapat dijustifikasi•Harus divalidasi•Harus bisa diukurBatas operasi (operating limit) :lebih ketat daripada batas kritis
MENETAPKAN BATAS KRITIS UNTUKSETIAP TITIK KENDALI KRITIS
PRINSIP 4Tetapkan sistem untuk memantaupengendalian TKK
Monitor (Pemantauan) :Tindakan untuk mengadakan pengamatan
ataupengukuran terhadap parameter
pengendalian secara berurutan dan terencana untuk menilai apakah suatu
TKK terkendali.
MENETAPKAN PROSEDUR PEMANTAUAN BATAS KRITIS PADA SETIAP TKK
Tahapan pengamatan atau pengukuran batas kritis secara terencana untuk menghasilkan rekaman yang tepat dan ditujukan untuk meyakinkan bahwa batas kritis tersebut mampu mempertahankan keamanan produk
•untuk mendapatkan data sehingga diperoleh informasi untuk mendasarikeputusan-keputusan yang akan dibuat•“early warning”•Dapat mencegah/meminimalkan kehilangan produk•Menunjukkan sebab-sebab suatu masalah•Menyediakan dokumen
Pengamatan (observation):sanitasi, prosesing (gunakan check list) Pengukuran (measurement):waktu, suhu, toxin, additives, mikroba (gunakan lembar data /datasheet)
Pada CCP
Akses Ketrampilan Pengetahuan Tidak biasTraining dan pengalaman
Per lot?Berapa sampel?Selama proses: berapa kali? Risiko, analisis statistik, literatur
MENETAPKAN PROSEDUR PEMANTAUANBATAS KRITIS PADA SETIAP
TKK
PemantauanPemantauan bisa berupa pengukuran terhadap satu
karakteristik produk atau proses untuk menentukan kesesuaian dengan satu batas kritis, seperti :
Pengukuran waktu dan suhu dari proses thermalPengukuran suhu cold storagePengukuran pHPengukuran AwPemantauan mungkin juga berupa pengamatan apakah
satu langkah pengendalian pada satu TKK sudah diterapkan, seperti:
Pengujian secara visual dari tutup kalengVerifikasi hasil analisis dari sertifikat penjual
Pemantauan Secara Kontinyu• Pengukuran waktu dan suhu pasteurisasi atau
proses sterilisasi.
• Pemeriksaaan dengan detektor logam setiap kemasan bayam yang dibekukan dan dipotong secara mekanis.
• Pemantauan pada penutupan diatas wadah dari gelas (glass jars) dengan melewatkannya dibawah “dud detector”
BAGAN KENDALI
6.6
7.06.96.86.7
800 830 900 930
waktu
BATAS KRITISBAWAH
BATAS KRITISATAS
I
CATATAN:
OPERATOR
TANGGAL
Garis pH 3
Kisaran kritis: 6.6 – 7.0
PRINSIP 5Tetapkan tindakan koreksi yang akan diambil apabilapemantauan menunjukkan bahwa TKK tertentu tidak
terkendali
Corrective Action, CA (Tindakan koreksi) :Prosedur yang harus diikuti saat terjadi suatu
penyimpangan.
RENCANA TINDAKAN
PERBAIKANDeskripsikan tindakan perbaikan untuk mencegah kemunculan kembali, bila suatu penyimpangan terjadi
Siapa, kapan, dan bagaimana harus didefinisikan
Termasuk pula tindakan apa yang harus diambil bila hasil pemantauan menunjukkan kecenderungan menuju kehilangan kendali
Langkah-langkah Yang HarusDilakukan Bila terjadi Penyimpangan
Identifikasi terjadinya penyimpangan.• Produsen harus memiliki sistem yang siap digunakan
untukmengidentifikasi penyimpangan jika hal itu terjadi.
Langkah-langkah Yang HarusDilakukan Bila terjadi Penyimpangan
Memisahkan produk yang terpengaruh•Produsen harus memiliki prosedur yang efektif untuk memisahkan, menandai secara jelas dan mengendalikan semua produk selama periode terjadinya penyimpangan.
– Semua produk yang terpengaruh, yaitu produk yang diolah sejak titik terakhir dimana TKK diketahui masih terkendali, harus dipisahkan.
– Produk yang dipisahkan harus ditandai secara jelas, antara lain dengan menempelkan kartu, yang berisi informasi tentang : nomor penahanan, jumlah, tanggal dilakukan penahanan, alasan penahanan, nama person yang menangani produk yang ditahan.
– Produsen harus mempertahankan pengendalian terhadap produk mulai tanggal penahanan sampai tanggal dilakukan disposisi akhir.
Memisahkan produk yang terpengaruh
Program tindakan koreksiPenyelidikan untuk menentukan penyebab
terjadinya penyimpangan.
Langkah yang efektif untuk mencegah berulangnya penyimpangan yang sama
Verifikasi terhadap efektivitas tindakan koreksi yang diambil
Catatan Penyimpangan dan TindakanKoreksi
Informasi tentang penyimpangan•Produk/ kode•Tanggal diproduksi/ditahan/dikeluarkan•Alasan penahanan•Jumlah produk yang ditahan•Hasil evaluasi: jumlah yang dianalisa, laporan analisa, jumlah dan sifat cacat.•Tandatangan dari personel yang bertanggung jawab menahan dan mengevaluasi produk•Disposisi terhadap produk yang ditahan (jika sesuai)•Tanda tangan pihak yang berwenang melakukan disposisi
Informasi tentang tindakankoreksiPenyebab penyimpangan yang teridentifikasi
Tindakan koreksi yang diambil untuk membetulkan adanya kelemahan
Tindak lanjut/ penilaian efektivitas tindakan koreksi
Tanggal
Tanda tangan person yang bertanggung jawab
Prinsip – 5TINDAKAN KOREKSI
Tingkat resiko Tindakan koreksi / perbaikan
Makanan beresiko tinggi
Mkn tdk boleh diproses/diolah sebelum semua penyimpangan dikoreksi / diperbaiki.
Mkn ditahan / tdk didistribusikan dan diuji keamanannya
•Jika keamanan makanan tidak memenuhi syarat, perlu dilakukan tindakan koreksi yang tepat.
Makanan beresiko sedang
•Makanan dapat diproses/diolah, tetapi penyimpangan harus dikoreksi dalam waktu singkat
Pemantauan khusus diperlukan sampai semua penyimpangan dikoreksi
Makanan beresiko rendah
•Makanan dapat diolah (diteruskan), penyimpangan harus dikoreksi / diperbaiki jika waktu memungkinkan.
•Pengawasan rutin harus dilakukan untuk menjamin status resiko tidak berubah menjadi resiko sedang atau tinggi.
PRINSIP 6Tetapkan prosedur verifikasi untuk memastikan
bahwa sistem HACCP bekerja secara efektif
Verification (Verifikasi) :Penerapan metode, prosedur, pengujian dan
evaluasi lainnya selain pemantauan untuk menentukan kesesuaiannya dengan rencana
HACCP.
1. Menentukan prosedur untuk memastikan bahwa
sistem HACCP bekerja dengan benar
2. Prosedur verifkasi harus dibuat untuk memelihara sistem HACCP dan menjamin bahwa sistem tersebut berjalan terus secara efektif
ESENSI PRINSIP 6
Deskripsi Aktivitas VerifikasiAktivitas verifikasi meliputi :
Validasi rencana HACCPSistem audit HACCPKalibrasi peralatanPengumpulan sampel dan pengujian
VERIFIKASITentukan metode dan frekuensi
prosedur verifikasiLebih banyak uji pencarian pada CCPMetode verifikasi meliputi sistem auditinternalReview penyimpangan dan disposisi
produk
VERIFIKASI VsMONITORIN
GMonitoring pada saat proses berlangsung, sehingga penyesuaian dapat dilakukan sebelum produk selesai dibuat
Verifikasi pengawasan pada sistem untuk mengkonfirmasi bahwa semua CCP telah dilakukan dengan baik dan apabila terjadi tindakan koreksi pun telah dilaksanakan dengan baik
VALIDASI RENCANA HACCPKonfirmasi bahwa rencana HACCP sudah
benarKonfirmasi bahwa:
Semua bahaya telah teridentifikasi Tindakan pencegahan untuk semua bahaya sudah
teridentifikasi Batas kritis sudah mencukupi Prosedur monitoring dan peralatan yang
digunakan sudah memadai dan telah dikalibrasiPengujian secara independenPengujian pada kendali yang telah
ditetapkan
PRINSIP 7Tetapkan dokumentasi yang berkaitan dengan
semua prosedur dan catatan yang sesuai dengan prinsip HACCP dan peneraapannya.
• Menetapkan dokumentasi dan pemeliharaan catatan.
• Dokumen harus disimpan untuk menunjukkan bahwa sistem HACCP beroperasi di bawah kendali dan bahwa tindakan perbaikan yang sesuai telah diambil untuk setiap penyimpangan
Dokumentasi dan Penyimpanan
CatatanDokumentasi pendukung untuk pengembangan rencana HACCP
Catatan-catatan yang dihasilkan oleh sistem HACCP
Dokumentasi metode dan prosedur yang digunakan
Catatan tentang program pelatihan pekerja
Dokumen PendukungData yang digunakan untuk menetapkan
langkah pengendalian untuk mencegah pertumbuhan mikroba.
Data yang digunakan untuk menetapkan masa simpan produk (jika umur produk mempengaruhi keamanan produk)
Data yang digunakan untuk menetapkan kecukupan batas kritis dalam menjamin keamanan produk.
Catatan Yang Dihasilkan Sistem HACCP
1. Catatan pemantauan untuk semua TKK•Semua catatan pemantauan harus dicatat pada lembarisian yang mengandung informasiberikut:•Judul lembar isian•Waktu dan tanggal•Identifikasi produk (termasuk jenis produk, ukuran kemasan, lini produksi dan kode produksi)•Batas kritis•Pemantauan baik yang dilakukan dengan pengamatan atau pengukuran.•Tandatangan operator atau inisial•Tindakan koreksi yang diambil, bila diterapkan.•Tandatangan pemeriksa atau inisial•Tanggal dilakukan review
Catatan Yang Dihasilkan Sistem HACCP
2. Catatan penyimpangan dan tindakan koreksi•Identifikasi produk atau lot yang mengalami penyimpangan•Jumlah produk yang terpengaruh dalam lot yang mengalami penyimpangan•Sifat penyimpangan•Informasi tentang disposisi lot yang mengalami penyimpangan•Deskripsi tindakan koreksi
Catatan Yang Dihasilkan Sistem HACCP
3. Catatan verifikasi/ validasi•Pemeriksaan lapang (on site inspection)•Pengujian peralatan dan evaluasi•Akurasi dan kalibrasi peralatan pemantauan•Hasil aktivitas verifikasi, termasuk metode, tanggal, person dan atau organisasi yang bertanggung jawab, hasil temuan dan tindakan yang diambil.
Catatan Yang Dihasilkan Sistem HACCP
4. Dokumentasi Metode dan Prosedur Yang DigunakanProdusen harus memelihara catatan-catatan tentang
metode dan prosedur yang digunakan dalam sistem HACCP, yang meliputi :
Deskripsi sistem pemantauan terhadap batas kritis untuk setiap TKK, termasuk: metode dan peralatan yang digunakan untuk pemantauan, frekwensi pemantauan dan person yang melakukan pemantauan.
Rencana tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan terhadap batas kritis atau situasi yang mengakibatkan
potensi bahaya.Deskripsi prosedur verifikasi dan validasi.
5. Catatan Program Pelatihan Pekerja
PENCATATAN:• Bukti tertulis bahwa suatu aktivitas/tindakan telah
dilakukan• Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk
merekam hasil aktivitas/tindakan, sehingga formulir yang terisi merupakan catatan/rekaman (record)
KEUNTUNGAN MELAKUKAN PENCATATAN
• Memberikan bukti yang terdokumentasi bahwa sistem HACCP telah dilaksanakan
• Memperlihatkan kecenderungan yang dapat membantu pemecahan masalah
• Membantu dalam mengidentifikasi penyebab masalah• Penunjang pembelaan
RENCANA HACCP DAN
REKAMAN PENUNJANG
Dokumentasi yang memuat 12 langkahpembuatan rencana HACCPTim HACCP dan tanggung jawab masing–masingRingkasan tentang langkah – langkah pengembangan rencana HACCPProgram – program tambahan
KONSEP HACCP (CAC) :12 LANGKAH – 7 PRINSIP
Langkah 1 : Pembentukan tim HACCP Langkah 2 : Diskripsi produk pangan Langkah 3 : Identifikasi penggunaan
produk Langkah 4 : Penyusunan diagram alir
proses produksi Langkah 5 : Pemeriksaan kembali (on-
site verification) dari diagram alir
KONSEP HACCP (CAC) :12 LANGKAH – 7 PRINSIPLangkah 6 – Prinsip 1 :
Identifikasi bahaya dan cara pencegahannyaLangkah 7 – Prinsip 2 :
Penetapan Critical Control Point (CCP)Langkah 8 – Prinsip 3 :
Penetapan Critical Limits (CL)Langkah 9 – Prinsip 4 :
Penetapan prosedur pemantauan (monitoring)Langkah 10 – Prinsip 5 :
Penetapan tindakan koreksi (corrective action)Langkah 11 – Prinsip 6 :
Verifikasi program HACCPLangkah 12 – Prinsip 7 :
Perekaman data (recording)
1. Pembentukan Tim HACCP
2. Deskripsi Produk
3. Indentifikasi Konsumen Pengguna
4. Penyusunan Bagan alir proses
5. Pemeriksaan Bagan alir pada pabrik
6. Identifikasi bahaya pada setiap tahap dan cara pencegahannya
7. Penetapan CCP
8. Penetapan Batas kritis dan toleransi setiap CCP
9. Penetapan sistem pemantauan pd setiap CCP
12. Pencatatan dan dokumentasiKondisi terkontrol
10. Tindakan koreksi
11. Verifi kasi
77
APA YANG DIMAKSUD DENGANRENCANA HACCP?
Sebuah dokumen formal yang berisi sekumpulan informasi kunci mengenai studi haccp dan memuat detil – detil yang kritis terhadap manajemen keamanan pangan
Terdiri dari 2 komponen penting: Diagram alir proses Bagan kendali HACCP
Langkah 1. Pembentukan Tim HACCP
Membentuk tim yang terdiri dari beberapa anggota dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja yang beragam, misalnya ahli mikrobiologi, ahli teknologi pangan, ahli mesin atau rekayasa proses, ahli kimia, ahli sanitasi dsb
Tim yang dipimpin oleh satu ketua yang dipilih diantara anggota diatas bekerja bersama-sama menyusun suatu rencana HACCP
Langkah 2. Pembuatan Deskripsi Produk
Membuat deskripsi tentang produk yang dihasilkan dengan kemasan, kelengkapan, serta penyimpanannya
Contoh :
Yoghurt drink dalm kemasan botol dilengkapi dengan perasa dan gula
Telur pindang
Langkah 3. Identifikasi Penggunaan Produk
Mengidentifikasi cara konsumsi oleh Konsumen, cara penyajian, serta kelompok konsumen yang mengkonsumsi produk
Kelompok konsumen berisiko tinggi adalah bayi, lansia, kelompok immunocompromised (ibu hamil, orang sakit, orang yang menjalani kimoterapi, pasien AIDS)
Contoh : Tuna dalam kaleng langsung dikonsumsi oleh
segala umur Biskuit vanila dikonsumsi langsung dengan atau
tanpa dicampur air untuk dikonsumsi bayi.
Langkah 4. Pembuatan Diagram Alir
Menyusun alur produksi dari sejak penerimaan
bahan baku sampai dengan pengemasan atau
penggudangan atau pendistribusian
Contoh : Diagram Alir pembuatan Mie
Penerimaan bahan baku(terigu, air, alkali)
Penimbangan
pengayakan terigu pelarutan alkali, air, pewarna
penyaringan
penimbangan
Pembentukan lembaran
Pemotongan
Pengukusan
Pendinginan
Pemotongan
Pencetakan
Penggorengan
Pendinginan
kemasan Pengemasan
Langkah 5. Verifikasi Diagram Alir
Mengecek ulang alur-alur produksi dari sejak
penerimaan bahan baku sampai dengan pengemasan
atau penggudangan atau pendistribusian dengan cara
turun langsung ke lapang (wawancara, pengamatan,
pengujian)
Prinsip 1. Analisa Bahaya dan Penetapan Resiko
Mengevaluasi secara spesifik bahaya pada produk, bahan mentah/inggredien/bahan tambahan dan langkah proses untuk menentukan kategori risiko atau signifikansi bahaya-bahaya tersebut
Persiapkan : Daftar bahan mentah/inggredien/bahan tambahan makanan yang digunakan Diagram alir produk yang teliti dan telah diverifikasi Deskripsi produk yang menyangkut kelompok konsumen, cara konsumsi, cara penyiapan dll
Prinsip 2. Menetapkan CCPCCP (Critical Control Point = Titik Kendali Kritis)
suatu titik atau prosedur dalam seluruh rantai pengolahan pangan yang jika tidak dikendalikan dengan baik dapat mmengakibatkan risiko bahaya bagi kesehatan manusia
Apa saja yang dapat menjadi CCP- langkah proses: pencampuran inggredien,
pemanasan, pengemasan- Formulasi- Bahan baku
“Decision Tree” untuk membantu penetapan CCP
Prinsip 3. Menetapkan Batas Kritis Untuk
Suatu CCPBatas Kritis (Critical Limit)
- Kriteria yang harus dipenuhi untuk setiap tindakan pencegahan yang diterapkan pada suatu CCP
- Memisahkan antara “yang diterima” dan “yang ditolak”
- Diaplikasikan pada semua CCP- Harus dapat dijustifikasi- Harus divalidasi
Prinsip 4. Menetapkan Prosedur Pemantauan Batas
KritisTahapan pengamatan atau pengukuran batas kritis secara terencana untuk menghasilkan rekaman yang tepat dan ditujukan untuk meyakinkan bahwa batas kritis tersebut mampu mempertahankan keamanan produk
untuk mendapat data (informasi) untuk mendasari
keputusan-keputusan yang dibuat early warning Mencegah/meminimalkan kehilangan produk Menunjukkan sebab-sebab timbulnya masalah Menyediakan dokumen bahwa produk telah dihasilkan sesuai
dengan rencana HACCP
Prinsip 5. Menentukan Tindakan KoreksiSemua tindakan yang diambil jika hasil pemantauan pada CCP menunjukkan penyimpangan batas kritis (kehilangan kendali) karena jika kendali hilang, maka produk menjadi tidak memenuhi syarat
Tindakan segera- melakukan adjusment pada proses- melakukan tindakan pada produk
Tindakan Pencegahan- menetapkan penanggung jawab tindakan koreksi- merekam tindakan koreksi
Prinsip 6. Menetapkan Prosedur Verifikasi Program
HACCP Aplikasi suatu metode, prosedur, pengujian atau evaluasi
lainnya untuk menetapkan kesesuaian suatu pelaksanaan dengan rencana HACCP
Apa yang diverifikasi dan siapa yang bertanggung melakukan verifikasi
Kegiatan Verifikasi meliputi :
1. Validasi terhadap rencana/program HACCP
2. Review hasil pemantauan, review berkala
3. Pengujian produk
4. Audit
Prinsip 7. Menetapkan Sistem Perekaman Data
yang Efektif Sehingga Tersusun Dokumen HACCP
Dokumen atau rekaman adalah bukti tertulis bahwa suatu tindakan telah dilakukan
Menggunakan formulir Guna :
Untuk keperluan inspeksi Untuk mempelajari kerusakan yang mengakibatkan penyimpangan
dan tindakan koreksi yang sesuai
Jenis Rekaman Rencana HACCP dan semua materi pendukungnya Dokumen pemantauan Dokumen Tindakan Koreksi Dokumen Verifikasi
Lembar Kerja HACCPRencana HACCP
Nama Produk : ………………………………..Perusahaan : ………………………………..
Tahap Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7Proses Bahaya CCP CL Apa Bagaimana Dimana Siapa Kapan Tdk.Koreksi Verifikasi Dokementasi
apa siapa
Contoh Tabel Ringkasan Rencana HACCP
TKKBahaya
Batas Kritis
Prosedur Pemantauan
Tindakan Koreksi
Prosedur Verifikasi
Catatan HACCP
TKK–2 : M ;beratmaks.
Mbakteri fakult.aerob
: Berat bahan
maks. (X grm)
Pengamatan danpencatatan Manual,
Perbaiki timbangan (pegas tim- bangan)
Pemeriksaan catatan² hsil pemantauan;
Sertifikat Kalibrasi Timbangan