Pembahasan Tugas 3.5
-
Upload
necromotion -
Category
Education
-
view
2.386 -
download
2
description
Transcript of Pembahasan Tugas 3.5
Febrie Dharma Kuncoro (41609120011)
Dion Mahendra Wicaksono (41609120041)
1. Jelaskan pengertian hutan !
Hutan merupakan salah satu bentuk tata guna lahan yang laim dijumpai di
daerah tropis, subtropis, di dataran rendah maupun pegunungan, bahkan di
daerah kering sekalipun.
Pengertian hutan disini adalah suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang hidup dalam lapisan maupun permukaan tanah, yang terletak
pada suatu kawasan dan membentuk suatu kesatuan ekosistem yang
berada dalam keseimbangan dinamis.
2. Jelaskan beberapa proses saling berhubungan yang terjadi di dalam hutan !
Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat
menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya
ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur
menurut irama alam. Hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan
daur unsur haranya.
Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air,
sinar matahari dan suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi
kehidupan yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.
Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentukan humus utama
dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah
ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya, kondisi
selama dalam pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang meliputi
kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad-jasad
hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-
macam formasi hutan dan vegetasi hutan.
Keanekaragaman genetik, artinya hutan memiliki kekayaan dari berbaai jenis
flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan
kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi
karena hutan semakin berkurang habitatnya.
Sumber daya alam, artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam
yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri. Selain itu hutan
juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.selai kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal,
gondorukem, terpentin kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.
Wilayah wisata alam,Wilayah wisata alam, artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber
inspirasi, keagungan Tuhan yang Maha Esa, nilai estetika, etika dan sebagainya.
3. Jelaskan mengenai fungsi hutan !
1. Hutan lindung, yang menjaga kelestarian tanah dan tata air wilayah.
2. Suaka alam, yang melestarikan kehidupan tumbuhan dan hewan langka,
sekaligus untuk pengembangan ilmu, kepentingan kebudayaan, estetika, dan juga
rekreasi.
3. Hutan produksi, yang menghasilkan kayu dan non kayu, seperti hasil industri
kayu yang disamak serta obat-obaan.
Walaupun demikian, fungsi utama hutan tidak akan pernah berubah,
yakni untuk menyelenggarakan keseimbangan oksigen
dan karbon dioksida serta untuk mempertahankan
kesuburan tanah, keseimbangan tata air
wilayah dan kelestarian daerah dari bahaya
erosi.
4. Jelaskan kerusakan hutan akibat penebangan (deforestasi) menurut analisa para ahli !
A. Eksploitasi Berlebihan
Eksploitasi ternyata tidak hanya terjadi di hutan pegunungan, tetapi juga
di kawasan hutan lainnya, seperti hutan yang ada di sekitar daerah
aliran sungai (DAS). Secara umum eksplotasi hutan menimbulkan
terganggunya berbagai fungsi hutan yang sangat sulit untuk dipulihkan
kembali.kembali.
B. Multi Fungsi Hutan
Hutan memiliki multi fungsi, mulai dari fungsi klimatologis, hidrologis,
sosiologis, biologis, dan ekonomis. Fungsi klimatologis hutan erat
kaitannya dengan unsur-unsur iklim seperti hujan, suhu, kelembaban,
angin dan sinar matahari. Seluruh hutan yang ada di Banten berperan
sebagai 'paru-paru' seluruh ekosistem Propinsi Banten. Gejala-gejala
ekosistem yang 'sakit' antara lain, pemasukan dan pengeluaran (siklus)
air tidak terkendali, suhu dan kelembaban meningkat, sinar matahari
dan angin kurang termanfaatkan dan tidak terarah.
5. Bagaimana kondisi hutan di daerah-daerah saat ini, khususnya di Propinsi Banten ?
Kondisi dan berbagai fungsi hutan yang ada di Propinsi Banten perlu
direvitalisasi, begitu pula kebijakan dan strategi dalam manajemen
hutan perlu diperbaiki. Upaya yang harus ditempuh Pemerintah Daerah
(Pemda) dan masyarakat, antara lain melalui penerapan teknik
silvikultur (perbaikan kualitas tegakan), pengelolaan aspek ekologisilvikultur (perbaikan kualitas tegakan), pengelolaan aspek ekologi
(biodiversity), konservasi tanah dan air, pencegahan bahaya kebakaran
hutan, serta penelitian dan pengembangan (Litbang) kehutanan.
5. Asd
6. Bagaimana pendapat anda mengenai Hutan
Tanaman Industri (HTI) ?
Program HTI yang saat ini sedang dikembangkan dirasa sangat baik
untuk kepentingan masyarakat sekitar dan negara. Dengan
menjalankan program ini secara bijaksana & konsisten, maka kita dapat
meningkatkan perekonomian negara sebagai salah satu negara
penghasil dan pengekspor kayu terbesar di dunia serta alam dapat
dikelola secara lebih bijak dan aman tanpa merusak dandikelola secara lebih bijak dan aman tanpa merusak dan
menghancurkan ekosistem yang ada. Hal ini juga salah satu upaya
untuk melestarikan lingkungan dengan cara mengoptimalkan potensi
sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara indonesia.
7. Tuliskan opini anda mengenai Hutan Desa sebagaimana studi kasus pada bab ini !
Studi Kasus
Kawasan hutan negara di Kulon Progo memiliki status hutan produksi
dan sebagian hutan lindung. Kondisi hutan negara tersebut berada
dalam keadaan rusak. Beberapa petak yang berbatasan dengan tiga
desa dampingan (Hargowilis, Sendangsari dan Hargorejo) sebagiandesa dampingan (Hargowilis, Sendangsari dan Hargorejo) sebagian
besar berada dalam kondisi memprihatinkan. Bibrikan (okupasi lahan)
oleh masyarakat sebagai akibat dari adanya proses pemiskinan
karena adanya struktur pemilikan lahan yang timpang. Sementara itu,
akses mereka terhadap sumberdaya hutan di kawasan hutan negara
tertutup.
Hutan Desa sebagai alternatif model pengelolaan hutan kolaboratif
yang berbasis masyarakat adalah sebuah tawaran solusi untuk
menjawab persoalan kerusakan hutan tersebut. Hutan Desa adalah
kawasan hutan negara yang masuk dalam wilayah desa tertentu dan
dikelola serta digunakan untuk kesejateraan masyarakat desa.
Tanggapan
Kebijakan Hutan Adat (HA), Hutan Desa (HD), hutan kemasyarakatan
(HKm) membuka peluang lebih besar kepada masyarakat kampung/desa
untuk akses dan memegang hak pengelolaan atas sumberdaya hutan
yang dikuasai Negara dengan suatu jaminan kepastian (secara hukum)
yang lebih kuat, meskipun masih mengandung pembatasan-pembatasan.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam mewujudkan
peluang untuk mengelola hutan negara berasal dari internal danpeluang untuk mengelola hutan negara berasal dari internal dan
eksternal masyarakat.
Kendala internal masyarakat berupa kapasitas teknis dan manajemen,
dan kendala eksternal justru berasal dari ketidakssiapan pemerintah
(Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, para penyuluh kehutanan
lapangan, dan dinas-dinas lainnya) untuk melayani dan memfasilitasi
masyarakat belum memadai. Belum memadai jumlahnya, pengetahuan
dan keterampilannya, dan (yang lebih penting) pedoman norma
moralnya yang mendasari pandangan, sikap dan perilakunya.