Edit Proses Cetak 3.5

14
Tak kenal, maka tak sayang. Idiom ini juga sangat tepat menggambarkan nasib kelistrikan Indonesia. Masih banyak masyarakat yang tak memiliki kepedulian pemanfaatan listrik dengan benar. Bahkan bisa disebut mereka baru menyadari manfaat listrik saat listrik padam. Ketidakpedulian ini berujung pada perilaku boros listrik yang masih jamak terjadi di masyarakat hingga kini. Salah satu untuk meningkatkan rasa memiliki pelayanan kelistrikan di benak setiap pengguna listrik, PT PLN (Persero) Tanjung Jati B memberikan kesempatan bagi siapapun untuk berkunjung ke PLTU Tanjung Jati B. Selain beragam ilmu dan wawasan baru yang dapat diperoleh bagi setiap pengunjung. PLTU Tanjung Jati B kini siap menjadi salah satu tujuan wisata edukatif di Jepara. Dan yang misi yang utama adalah menumbuhkan sikap peduli kelistrikan Indonesia di segenap masyarakat Indonesia. edisi 7 / Triwulan III 2010 t anjung j ati dari Jepara untuk Indonesia Lebih dekat dengan Pelabuhan Khusus di PLTU Tanjung Jati B BERKUNJUNG KE PLTU PULANG BAWA ILMU BARU Pembangkitan Tanjung Jati B

Transcript of Edit Proses Cetak 3.5

Page 1: Edit Proses Cetak 3.5

Tak kenal, maka tak sayang. Idiom ini juga sangat tepat menggambarkan nasib

kelistrikan Indonesia. Masih banyak masyarakat yang tak memiliki kepedulian

pemanfaatan listrik dengan benar. Bahkan bisa disebut mereka baru

menyadari manfaat listrik saat listrik padam. Ketidakpedulian ini berujung

pada perilaku boros listrik yang masih jamak terjadi di masyarakat hingga kini.

Salah satu untuk meningkatkan rasa memiliki pelayanan kelistrikan di benak

setiap pengguna listrik, PT PLN (Persero) Tanjung Jati B memberikan

kesempatan bagi siapapun untuk berkunjung ke PLTU Tanjung Jati B.

Selain beragam ilmu dan wawasan baru yang dapat diperoleh bagi setiap

pengunjung. PLTU Tanjung Jati B kini siap menjadi salah satu tujuan wisata

edukatif di Jepara. Dan yang misi yang utama adalah menumbuhkan sikap

peduli kelistrikan Indonesia di segenap masyarakat Indonesia.

edis i 6 / M ei 2010edis i 7 / Tr iw u la n I I I 2 010

t anjung jatidari Jepara untuk Indonesia

Lebih dekat denganPelabuhan Khususdi PLTU Tanjung Jati B

BERKUNJUNG KE PLTU PULANG BAWA ILMU BARU

Pembangkitan Tanjung Jati B

Page 2: Edit Proses Cetak 3.5

Daftar Isi

ragam 14

wajah jepara06

MENJAGA IDENTITAS PESISIR JEPARA

int i08

“Niat saya berkunjung ke PLTU Tanjung Jati B ingin mengetahui jalannya proyek Unit 3 dan 4. Ternyata terget pembangunan yang dicapai lebih cepat dari target yang ditentukan” (Dahlan Iskan)

Pembangunan PLTU Tanjung Jati unit 3

dan 4 adalah asa baru dalam

ketersediaan listrik di Indonesia.

Perhatian setiap komponen perusahaan

adalah suntikan semangat yang berarti

bagi kami yang terlibat di proyek ini.

Segenap karyawan PLTU Tanjung Jati B

sangat berterimakasih atas apresiasi dari

Bapak Dahlan Iskan, Direktur Utama PT

PLN (Persero) saat berkunjung ke PLTU

Tanjung Jati B.

Peran Penting pelabuhan di PLTU Tanjung Jati B

SURYA FITRIADI

Manajer SDM, Keuangan dan Umum

ragam06

SAMBUT CUACA EKSTRIM DESEMBER - FEBRUARI

int i

10

12

ragam

opini

16

18

PERAN PENTING PELABUHAN DI PLTU TANJUNG JATI B

PERLATAN-PERALATAN UTAMAPELABUHAN PLTU TANJUNG JATI B

SAMBUT CUACA EKSTRIM DESEMBER - FEBRUARI

Surya Fitriadi

MENULIS & BERPROSESMENJADI KNOWLEDGE WORKER

sosia l i ta20

rana22

SILATURAHMI KE PANTI ASUHAN

DAN PODOK PESANTREN

KUNJNGAN DIRUT PT PLN (PERSERO) PUSAT

PENYULUHAN NARKOBA/ NAPZA DAN HIV AIDS

TINGKATKAN MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN

UPACARA PERINGATI KEMERDEKAANINDONESIA

e d i s i 7 t r iw u l a n I I I 2 0 1 0

Page 3: Edit Proses Cetak 3.5

Majalah Tanjung Jati adalah sarana komunikasi

dan informasi PT PLN (Persero) Pembangkitan

Tanjung Jati B (TJB).

Diterbitkan berdasarkan SK GM PT PLN

(Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B (TJB) No:

020K/GM.UBPTJB/2008 Jo.

049K/GM.UBPTJB/2009

PELINDUNG

General Manager

PEMBINA

Para Manajer Bidang & KAI

PENANGGUNG JAWAB

Manajer Bidang Keuangan dan SDM

DEWAN REDAKSI

Deputi Manajer Hukum & Humas

Ngadiman

Joko Sungkono

Dewanto

Hery Wiyoto

Ika Safitri

Sunari

Joko Purnomo

Ondoran A.L Nababan

Ferry Enstamto

Dani Puji Astuti

Sirkulasi, Distribusi, & Dokumentasi

Humas PT PLN (Persero)

Pembangkitan Tanjung Jati B.

Ketua

Anggota

Pembangkitan Tanjung Jati B

Desa Tubanan, Kecamatan Kembang,

Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Tel. (0291) 772121, 772122, 772123, 772124

Faks. (0291) 772125

Tanjung Jati B

t anjung jatibuletin GM letter03

65 tahun Indonesia telah merdeka dan menyatakan diri sebagai Negara yang berdaulat. Jiwa nasionalisme pahlawan-pahlawan bangsa ini secara heroik merebut kemerdekaan dari tangan penjajah baik saat dikuasai oleh Belanda ataupun Jepang. Ungkapan “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya” bukanlah sebuah kalimat tanpa makna.

U n g k a p a n i t u m e n g a j a k k i t a menghargai jasa pahlawan dengan melanjutkan perjuangan mereka. Tentunya tanpa senjata, melainkan perjuang mengisi k e m e rd e k a a n d e n g a n s e m a n g a t nasionalisme untuk menjadikan Indonesia bangsa yang besar. Salah satu wujud nyata yang bisa kami lakukan yaitu menerangkan Indonesia melalui energi listrik yang kami produksi di PLTU Tanjung Jati B.

Sejarah kelistrikan nasional juga di warnai pasang surut terutama saat masa-masa penjajahan. Abad ke-19 ketika Indonesia dijajah oleh Belanda, merupakan awal dimulainya kelistrikan nasional. NV NIGN sebuah perusahaan swasta Belanda yang bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kepentingan umum.

Adanya pembangkit listrik pun diawali dibentuknya S'Lands Waterkracht Bedrijven (LB) oleh Pemerintah Belanda sebagai perusahaan listrik Negara pada tahun 1927. Tugasnya mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan (keduanya di Pengalengan, Bandung) dan PLTA Tonsea Lama di Manado. Pengelolaan sempat berpindah ke tangan Jepang yang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Kekalahan Jepang terhadap sekutu dimanfaatkan para pemuda dan buruh untuk merebut pembangkit-pembangkit listrik yang ada dari tangan Jepang.

Pada September 1945 delegasi dari buruh / pegawai listrik dan gas yang diketuai Kobarsjih menghadap pimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pusat untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Pimpinan KNPI Pusat bersama dengan Koarjsih menemui Presiden Soekarno. Soekarno pun akhirnya menetapakan pembentukan Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga di dalam Peraturan Penetapan Pemerintah tahun 1945 No.1 tanggal 27 Oktober 1945. Tanggal ini kemudian dicanangkan sebagai Hari Listrik Nasional.

Perjuangan para pahlawan untuk bisa mengalirkan listrik di Indonesia tidak semulus jalan tol. Belanda kembali menguasai dengan melancarkan Agresi Militer I dan II. Sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik telak dikuasai pemerintah Belanda kembali. Hingga akhirnya dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisme semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18

Tahun 1958 tentang nasionalisasi listrik dan gas milik belanda. Dengan Undang-undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada di tangan bangsa Indonesia.

Begitu pelik kiranya melihat sejarah untuk bisa mengalirkan listrik keseluruh negeri ini. Semangat nasionalisme ini harus ditiru para generasi muda. Kami senantiasa mengajak berbagai pihak yang menangani kebutuhan listrik nasional untuk senantiasa profesional sesuai tugasnya masing-masing.

PLTU Tanjung Jati B telah berperan dalam pengadaan energi listrik dengan 2 unit pembangkit yaitu unit 1 dan 2. Daya yang dihasilkan sebesar 2 x 661 MW memberikan kontribusi untuk menerangi listrik di Jawa, Madura dan Bali sebesar 9,8 %. Pembangunan Unit 3 dan 4 saat ini tentunya akan menambah pasokan energy untuk kebutuhan listrik di Jawa, Bali dan Madura.

Tugas kita sekarang ini lebih mudah dibanding pendahulu kita yang harus mengorbankan nyawa dan harta mereka. Menerangi listrik di seluruh Indonesia berarti kita ikut serta dalam pembangunan. Pelayanan terbaik untuk segenap komponen bangsa.

Adanya listrik membuat hidup lebih mudah. Para pelajar mulai mengisi nasionalisme dengan belajar sebaik mungkin demi cita-citanya. Listrik yang mengaliri rumah mereka dapat menyalakan lampu untuk penerangan saat belajar. Industri-industri baik besar maupun kecil bisa bergerak untuk mendukung ekonomi Indonesia dengan barang-barang yang diproduksi. Pembangunan sarana prasarana juga bisa dilakukan ke semua wilayah di Indonesia.

Akhirnya, kelistrikan nasional dapat mendukung segala bentuk perjuangan nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan. Ke depan semua daerah dari Sabang sampai Merauke hingga pelosok pun sudah dialiri listrik, sehingga pembangun di semua daerah merata dan semua masyarakat dapat menikmatinya.

MELALUI LISTRIK, HARGAI JASA PAHLAWAN

Ir. H. Basuki Siswanto, MM

General Manager PT PLN (Persero)

Pembangkitan Tanjung Jati B

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

Pahlawan-pahlawan nasional telah berjuang meraih kemerdekaan. Melalui PLTU Tanjung Jati B menjadi upaya kita untuk mengisi kemerdekaan dengan memenuhi kebutuhan listrik nasional. Tak dapat dipungkiri listrik menjadi suatu kebutuhan yang dapat menerangkan dan membangun Indonesia.

Segenap manajemen PLN TJB berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik untuk menyediakan kebutuhan listrik nasional khususnya Jawa, Bali dan Madura. Semangat Nasionalisme memberikan semangat baru untuk mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa melalui PLTU Tanjung Jati B.

Listrik dan Semangat Nasionalisme

Page 4: Edit Proses Cetak 3.5

persona04

Sebelum sebagai Koordinator Proyek ekspansi unit 3 & 4, pernah bertugas dimana?

Sebelum saya bertugas di PLN TJB, saya di tempatkan di luar jawa tepatnya proyek PLTU Bukit Asam Unit 3 dan 4, sebagai pengawas lapangan. Di Bukit Asam saya mengawasi masalah teknisnya. Setelah dari Bukit Asam, saya dipindah ke Kantor induk Palembang Sumbagsel. Kemudian bertugas lagi di proyek PLTU Musi, kembali lagi ke Palembang, dan ke Proyek PLTU tarahan.

Saya sempat melanjutkan kuliah di Malaysia untuk mengambil studi teknik mesin. Lulus kuliah dari Malaysia, saya kembali lagi ke kantor Induk PLN di Palembang baru ke PLN TJB. Pada saat di Palembang saya masih dalam masa transisi, belum sempat menduduki posisi definitive di struktural sudah dipindah ke PLN TJB untuk jadi koordinator Unit 3 dan 4.

A d a k a h k e s a n p e r t a m a k a l i ditempatkan di PLN TJB?

Pastinya ya senang, dalam hal ini berkaitan dengan keluarga jadi lebih dekat. Dulu pada saat saya kuliah di Malaysia keluarga ikut tinggal di sana selama 1 tahun, lalu kembali lagi ke Jawa. Saya jadi wira-wirinya dari Malaysia ke Jawa. Setelah lulus kuliah saya kembali lagi ke Palembang. Sekarang ini, bekerja di PLN TJB menjadikan saya lebih dekat dengan keluarga di Ponorogo. Waktu bertemu keluarga jadi lebih banyak dan lebih irit.

Sosok Kunci Pembangunan Unit 3 & 4

Sedangkan saat baru pertama kali di PLTU TJB, saya baru melihat proyek sebesar ini. Sebelumnya ketika ditugaskan di Sumatera, hanya ada proyek-proyek pembangkitan kecil biasa. Paling banter di bukit asam, kapasitas totalnya sebesar 260 MWh. Sedangkan di sini 1 unitnya saja sudah 660 MWh, jadi ini merupakan proyek yang besar sekali bagi saya yang sebelumnya belum pernah memegang proyek sebesar ini

Bagaimana perasaan ketika ditunjuk langsung sebagai Koordinator Proyek Unit 3 dan 4?

Ya kebetulan ketika saya di Sumatra juga bekerja di proyek. Meskipun kapasitas proyek di sini lebih besar, tapi pada prinsipnya sama dengan proyek-proyek sebelumnya yang pernah saya tangani.

Sebenarnya, apa saja tugas utama sebagai koordinator proyek unit 3 dan 4?

Tugas utama sebagai koordinator proyek unit 3 dan 4 yaitu supervisi pembangunan unit 3 dan 4. Jadi saya harus melakukan pengawasan pembangunan unit 3 dan 4 yang sedang berlangsung. Selain itu menjadi panitia pengadaan batubara dan batu kapur, kemudian panitia untuk mobilsasi. Itu sangat menyita waktu, dengan jadwal yang ketat sekali. Sehingga menyebabkan harus sering rapat untuk koordinasi.

Proyek ini melitbatkan beragam pihak

Pembangunan pembangkit unit 3 dan 4 adalah salah satu proyek yang memiliki kompleksitas tinggi yang pernah dimiliki oleh PLN. Walau pasti proyek ini jauh lebih sederhana dari pengerjaan unit 1 dan 2 yang hampir semua hal menggunakan pendekatan-pendekatan baru. Namun tetap saja proyek unit 3 & 4 memiliki kesan yang mendalam bagi banyak orang.

Salah satunya adalah pria ini yang diamanati sebagai Koordinator Proyek. Begitu banyaknya pihak yang terlibat di proyek ini, baik dari dalam maupun asing, pastinya membutuhkan koordinasi yang kompleks pula.

Agung Wahyudi, bercerita mengenai pengalaman, dan cara mengkoodinir pembangunan unit 3 dan 4. Berikut petikan wawancaranya.

BIODATA

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

dengan beragam latar belakang, pernahkan terjadi salah komunikasi?

Pernah dan sering terjadi. Apalagi dengan pihak asing. Biasanya masalah bahasa penyebab utamanya. Bila bicara dengan orang asing yang sama-sama lagi belajar Bahasa Inggris seperti orang dari Jepang itu lebih mudah dipahami dibanding komunikasi dengan orang yang bahasa ibunya asli Bahasa Inggris. Kalau kita kan masih inggris separo-separo. Bahasa inilah kendala utama, apabila kita bisa menguasai bahasa seolah-olah bahasa itu menjadi bahasa kita sendiri saya rasa kendala yang lain akan mudah diatasi.

Apa saja pengaruhnya?

Pengaruhnya sangat besar sekali. Apa yang disampaikan antara kedua belah pihak tidak berjalan sesuai harapan. Dalam menjelaskan sesuatu info yang panjang, tanggapan terhadap info tersebut cuma sepotong-sepotong. Mereka menganggap kami telah paham yang mereka jelaskan hingga detail-detailnya. Ketika hal yang telah disampaikan itu tidak terealisasi mereka akan mengklain ke kami. Mereka mengira kita telah paham saat koordinasi. Dalam pemakaian bahasa Inggris saat koordinasi biasanya ada intonasinya dan gerakan tubuh sehingga terc ipta komunikasi yang baik. Tetapi, Jangankan untuk mikir itu, untuk sekedar berbicara menggunakan bahasa Inggris secara lancar saja masih susah.

Dengan resiko besar ini, adakah solusi untuk komunikasi?

Solusinya kita menggunakan jasa konsultan. Konsultan yang kami gunakan rata-rata memiliki kemampuan bahasa inggris yang bagus. Jadi saat koordinasi dengan pihak asing kekurangan pada masalah bahasa bisa dieliminir dan masalah mis komunikasi bisa terhindarkan. Jasa konsultan yang kami gunakan jumlah tenaga kerjanya lebih banyak karena fokus pada suatu pokok pekerjaan. Sedangkan kami sendiri masih harus ngurusi masalah-masalah lain.

Pernah juga diadakan pelatihan Bahasa Inggris untuk karyawan PLN TJB. Adanya pelatihan itu diharapkan memberikan tambahan ilmu sekaligus skill di karyawan, sehingga tidak akan repot ketika berkomunikasi dengan pekerja asing yang ada di sini.

Bagaimana kinerja ekspatriat disini?

Kinerja mereka bagus. Mereka itu mempunyai jadwal yang sangat ketat dengan target-target yang telah ditetapkannya. Kemudian pekerjaan yang mereka kerjakan diorganisir secara rapi dan pekerjaan itu rutin dilakukan terus menerus, sehingga mereka bisa lebih fokus.

Seperti sepakbola, orang yang berada di negara sepakbola dengan lingkungan yang seperti itu akan jauh berbeda dengan orang yang di negara bukan negara sepakbola. Pekerjaan yang kontinyu dan tidak nyambi di sana-sini akan membuat mereka ahli dibidangnya masing-masing. Kebiasaan itu diharapkan dapat menular di pegawai-pegawai di sini untuk selalu belajar dan bekerja lebih baik.

Contoh yang dapat diambil?

Contoh Secara umum saja. File-file mereka lebih lengkap, dokumentasinya bagus, tahap demi tahap pekerjaan lebih fokus. Mereka selalu melakukan persiapan matang jadi terlihat lebih siap dalam pekerjaan mereka.

Nama : Ir. Agung Wahyudi, M ENG

Tempat, Tanggal Lahir: Ponorogo, 20 April 1965

Riwayat Pendidikan :

- Sekolah Dasar Surodikraman (1977)

- SMP Negeri 2 Ponorogo (1981)

- SMA Negeri 1 Ponorogo (1984)

- S1 Teknik Mesin Universita Brawijaya (1990)

- S2 Bidang Mesin University Tenaga Nasionalism Malaysia (2009)

Riwayat Jabatan :

1993 – Ahli muda III calon pegawai PLN Pusat pada PT PLN (Persero) kantor pusat

1996 – Ahli muda II Teknik Mesin pada bagian sarana kerja dan logistic staf operasi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatra Selatan

1999 – Kepala Bagian Sarana Kerja dan Logistik pada staf operasi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar, dan Riau

2000 – Kepala Proyek PLTA Musi pada PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar, dan Riau

2001 – Ahli Madya III Pengendalian Proyek pada bagian pengendalian staf operasi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar, dan Riau

2002 – Ahli Muda Desain Konstruksi Listrik pada bagian perencanaan elektro mekanik staf perencanaan PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar, dan Riau

2002 - Ahli Muda Teknik Mesin pada Proyek PLTU Tarahan PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar, dan Riau

Kepala Bagian Teknik Mesin dan Listrik pada Proyek PLTU tarahan PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar, dan Riau

Asisiten Manajer Bagian Teknik Mesin dan Listrik pada Proyek PLTU Tarahan PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar

Ahli Madya Operasi Proyek Pembangkitan pada bidang operasi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar

2008 - Senior Engineer II Operasi Proyek Pembangkitan pada bidang operasi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar

2009 - Senior Engineer II Konstruksi Pembangkit pada bidang operasi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumsel, Jambi, Lampung. Bengkulu, Babel, Sumbar

2009 - Senior Engineer II Operasi Pembangunan Proyek merangkap sebagai Koordinator Project Management Group PT PLN Tanjung Jati B - Jepara

Page 5: Edit Proses Cetak 3.5

Daura06

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

Mekanisme kerjasama yang terjadi di TJB membuat pria ini belajar banyak hal. Tak lagi hanya mengurusi hal teknis yang selama ini identik dengan dirinya. Di sini dia tersadar harus pula bisa menguasai hal administratif terutama yang berkait dengan konsep dan detil FLA yang menjadi dasar kerjasama di PLTU TJB. “Karena perlu dipelajari secara detail hal-hal yang berkaitan dengan skema leassing dengan pemiliki aset PT CJB,” ungkapnya.

Sebagai DM Engineering, Dahlan tak lagi hanya fokus dengan masalah tehnis, melainkan keseluruhan sistem. Belajar untuk mengop ima lkan ase t f i s i k perusahaan dengan sistem yang ada menjadi kewajibannya selama umur pakai aset tesebut masih ada. “Harus bisa mengidentifikasi kondisi pembangkit, memprediksi kerusakan yang akan terjadi, melakukan pengembangan pembangkit dengan Plant Modification System, yaitu suatu usaha untuk mengubah alat-alat agar fungsinya lebih baik sehingga keandalan

pembangkit tetap terjaga,” ujar Dahlan.

SDM yang terbatas bisa menjadi masalah dalam pekerjaannya. Tetapi dengan mengoptimalkan SDM yang ada seefisien mungkin, serta komunikasi dengan teman yang menguasai suatu bidang dapat membantu masalah yang ada.

Tak lupa motivasi kepada karyawan PLN TJB juga dia berikan. Dia mengungkapkan bahwa yang masih muda ini untuk tidak berhenti dalam belajar dan pintar memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Menurutnya, secara kemampuan karyawan muda disini tidak kalah dengan yang senior, hanya saja dibutuhkan komitmennya untuk maju kedepan.

“Selama ini kita banyak tergantung dengan pihak asing. Sebenarnya orang-orang Indonesia tidak kalah pintar, hanya semangat bekerja harus ditingkatkan. Kalau perlu kita upayakan dan wujudkan sendiri,”jelasnya dengan penuh semangat.

Bekerja dalam sistem yang unik alias berbeda dengan unit-unit lain, pasti membawa kesan tersendiri bagi setiap karyawan PLN yang bertugas di PLTU Tanjung Jati B. Banyak yang langsung tertantang, namun tak jarang pula yang diawal merasa kebingungan. Pria ini memiliki tips untuk melakoni pekerjaannya.

Apapun pekerjaan harus disikapi dengan sikap yang positif. Itulah yang menjadikan Nanang Supriyanto merasa enjoy selama bekerja di PLN Tanjung Jati B ini. Sebagai Deputi Manajer Energi Primer, Nanang mengatakan pekerjaan yang dijalaninya dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada.

”Ya memang pekerjaan yang harus dikerjakan seperti ini. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Apalagi berhubungan dengan pengadaan, tapi ya ga usah dibikin pusing. Berarti harus tahu juga bagaimana prosedur menganai pengadaan barang sendiri,” jelas nanang.

Setiap pekerjaan yang ada harus

mendukung sistem FLA yang menjadi dasar semua sistem. Sumber daya manusia yang ada di PLN TJB harus terus ditingkatkan di setiap pekerjaannya.

Nanang menjelaskan bahwa banyak hal di sini yang menjadikan banyak pihak di luar sana tertarik dengan keunikan sistem kerja di PLN TJB. Jadi paling tidak karyawan disini juga harus lebih mengetahui dan paham masalah leassing ini.

”Untuk mudahnya skema leassing ini dapat diumpamakan seperti seorang yang menyewa angkot untuk menar ik penumpang, dalam waktu tertentu harus setor kepada pemilik angkot. Baru setelah berapa tahun angkot tersebut bisa dimiliki,” ungkapnya.

Ketika ditanyai mengenai cara membagi waktu dengan ke luarga, Nanang menjelaskan harus pintar membagi waktu. Bagaimanapun keluarga tidak bisa ditinggalkan. ”Semuanya harus diatur waktunya, kebetulan keluarga ada di Jepara jadi t idak ter lalu repot membagi waktunya,” tambahnya.

Berhadapan dengan rekan kerja yang memiliki karakter berbeda-beda membuat Hamry Desmon Kawuwung belajar untuk mengenali karakter tiap pegawai yang dilayaninya. Ia bertugas untuk melayani pegawai dari berbagai tingkat jabatan. “Latar belakang jabatan, asal dan pendidikan menjadikan karakter orang yang saya temui berbeda-beda. Jadi diperlukan keikhlasan dalam melayani semuanya,” ujar Hamry.

Sebelum berada di PLN TJB, Hamry telah bertugas di tanah Papua selama 18 tahun. Pada tahun 1990 merupakan awal karirnya di PLN Wilayah Papua di PLN Cabang Sorong dengan tugasnya sebagai TU langganan selama 4 tahun. Ia dipindah di bagian kepegawaian pada tahun 1994. Pada tahun 2003 – 2007, Hamry dipindah tugaskan di kantor induk PLN Wilayah Papua. Barulah di tahun 2007 sampai sekarang ini dia bertugas di PLN TJB.

Kesan ketika berada di PLN TJB ialah lokasinya berada di pelosok desa Jepara,

sedangkan di sana berlokasi di ibu kota provinsi. Namun, pengalaman menangani bidang kepegawaian di PLN tanah Papua merupakan bekal berharga untuk bertugas di PLN TJB. Menurutnya kondisi di PLN TJB jauh lebih kondusif dibandingkan ketika berada di Irian Jaya. “Dari sisi pekerjaan sama saja. Cuma volume pekerjaan tidak sebanyak di Papua. Di sana saya menangani 850 pegawai. Sedangkan di PLN TJB saya menangani 450 pegawai,” jelasanya.

Ia menceritakan pengalaman menarik ketika bertugas disana. Saat melayani pegawai yang bertanya mengenai informasi, cara penyampaiannya ada yang menyenangkan kadang juga ada yang membuatnya sungkan untuk melayani. “Pernah ada yang bertanya ke saya dengan kondisi mabuk. Jadi cara ngomongnya tidak jelas. Prinsipnya Pekerjaan saya adalah pelayanan saya terhadap semua sebaik mungkin,” ceritanya.

PLancarnya proses pembongkaran batubara di pelabuhan bongkar muat bisa menjadi salah satu tahapan awal yang menentukan keseluruhan proses produksi PLTU. Jangan heran bila penanggungjawab tugas ini selalu bersemangat menjelaskan detil kerja yang terjadi di lingkungan pelabuhan.

“Kita harus mengamati siklus dari setiap kapal batubara. Karena ini efeknya juga akan berantai terhadap ketersediaan batubara kita,” ujar heri.

Heri menjelaskan, untuk pemeliharaan pelabuhan di PLTU TJB ini dilakukan kontrak kerjasama panjang dengan PT Arpeni. Pemeliharaan ini meliputi pemeliharaan tempat bongkar muat kapal di jeti pelabuhan seperti ship unloader, menjaga kebers ihan pe labuhan sehingga didapatkan kenyamanan saat bekerja.

Sedangkan di sekitar perairan pelabuhannya yaitu pemeliharaan pada rambu navigasi. ”Masalahnya rambu navigasi yang kami miliki sering hilang dicuri, karena berada di tengah laut jadi agak susah untuk mengawasinya,” jelas

Heri yang juga didaulat menjabat ketua koperasi karyawan PLN TJB ini.

Perlakuan lainnya untuk pemeliharaan berupa pengamatan cathodic protection. Cathodic protection adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada pe rmukaan l ogam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Jadi dilakukan inspeksi kondisi pada pile atau tiang di pelabuhan. Sehingga umur penggunaan pile jeti ini bisa lebih lama.

Hal-hal lain yang menjadi penghambat pengangkutan stock batubara bukan pada keberadaan pelabuhan. Tetapi faktor kondisi alam seperti datangnya angin musim barat inilah salah satu hambatannya. Antara bulan November – Februari pengiriman batubara berkurang stoknya. Karena kondisi laut dengan angin dan ombak yang tidak dapat diprediksi menjadikan kapal kesulitan untuk bersandar di pelabuhan. Pertimbangannya yaitu antisipasi keselamatan kapal batubara dan pelabuhan itu sendiri.

Penting Kelola Pelabuhan

Heri WiyotoDM Pengelolaan dan Pengendalian Pelabuhan

Muhammad Dahlan DjamaludinDeputi Manajer Engineering

Semangat Kerja Semangat Nasionalisme Analogi Angkot

Hamry Desmon KawuwungSupervisor ASDM

Berikan Pelayanan Terbaik

Nanang SupriyantoDeputi Manajer Energi Primer

Page 6: Edit Proses Cetak 3.5

semua elemen masyarakat dari kalangan akademisi, LSM sampai instansi-instansi.

Manfaat konservasi

Gerakan penanaman mangrove di daerah Teluk Awur yang dilakukan mulai t a h u n 2 0 0 3 t e l a h m e n u n j u k a n keberhasilannya. Vegetasi mangrove tumbuh dengan lebat. Selain itu kondisi pesisir pantai terlindung dari abrasi yang awalnya menjadi ancaman serius. Semakin rapat keberadaan tanaman mangrove, semakin kuat pula perlindungan pantai dari abrasi dan terjanan ombak laut.

Melihat keberadaan mangrove yang tumbuh lebat di sepanjang pesisir Teluk Awur, banyak manfaat yang dapat di ambil. Secara ekologis, ekosistem mangrove berfungsi sebagai plasma nutfah, tempat pemijahan, pengasuhan dan mencari makan bagi berbagai biota perairan.

Perairan sekitar hutan mangrove m e n j a d i t e m p a t p e m i j a h a n d a n pembesaran ikan-ikan kecil karena banyaknya makanan untuk menunjang proses hidupnya. Hal itu bermanfaat bagi nelayan sekitar Teluk Awur yang mencari ikan disekitar perairan Teluk Awur. Dalam jangka panjang jumlah ikan yang ditangkap tetap terjaga. Satwa-satwa yang mendiami hutan mangrove di Teluk Awur ini juga bervariasi.

Mangrove juga berfungsi sebagai sumber daya ekonomi yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil kayu bakar

dan bahan bangunan serta sebagai tempat pariwisata. Pemanfaatan potensi kawasan mangrove sebagai ekowisata menjadi sebuah alternatif dalam usaha konservasi ekosistem mangrove karena berfokus pada keutuhan wilayah alam dan pemeliharaan kondisi alam itu sendiri.

Dibandingkan saat daratan pantai di Teluk Awur gundul tanpa tanaman, kegiatan wisata di tempat ini dalam tiga tahun terakhir menjadi lebih baik. Banyak pengunjung berwisata di Pantai Teluk Awur. Selain menikmati pasir putihnya, airnya juga masih bersih. Adanya tanaman mangrove dapat digunakan sebagai tempat berteduh, dikala tidak adanya fasilitas memadai di pantai yang masih alami ini.

Dari sisi ekonomi, selain mata pencaharian nelayan yang mencari ikan diperairan Teluk Awur tetap terjaga, tumbuhan mangrove dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar dan makanan. Rasa pahit dan tawar yang “terkandung” di buah Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) misalnya, serta merta berubah menjadi sangat manis, legit dan gurih pada saat menjadi cake atau kue bolu.

Tak hanya itu, buah Sonneratia (Bogem atau Pidada), juga semakin lezat saja, begitu disulap menjadi jenang, sirup, dodol dan kerupuk mangrove. Pengolahan untuk menjadi makanan juga tidak sulit. Hanya kandungan tanini yang bersifat racun harus dihilangkan terebih dahulu.

mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip yang memiliki kampus di daerah Teluk Awur. Tingginya tingkat abrasi pantai dikhawatirkan merembet sampai mendekati kampus sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar. Apalagi kondisi pantai saat pada tahun 2001 masih gundul tanpa tanaman mangrove.

Pada tahun 2003 barulah kegiatan konservasi pesisir daerah Telu Awur dengan melakukan rehabilitasi hutan mangrove. Perlahan tapi pasti keberadaan vegetasi mangrove di daerah ini menjadi vegetasi mangrove yang lebat. Pemerintah Kabupaten Jepara ikut memberikan dukungan dengan bantuan dana tiap tahun untuk kegiatan-kegiata yang bersifat konservasi ekosistem mangrove.

Menjadikan daerah Teluk Awur sebagai vegetasi mangrove yang lebat tidak berjalan lancar begitu saja. Banyak permasalahan yang harus dihadapi. Kesadaran masyarakat akan keberadaan hutan mangrove yang masih kurang menjadi ancaman utama.

Masyarakat dengan mudahnya menebang pohon-pohon mangrove untuk berbagai keperluan, mulai dari pembukaan lahan pertambakan udang sampai pengambilan kayunya untuk dijual sebagai kayu bakar. Untuk itu selain kegiatan penanaman juga dilakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sekitar akan pentingnya hutan mengrove di daerah pesisir Teluk Awur.

Adapun kegiatan konservasi yang dilakukan di daerah pesisir Teluk Awur ini meliputi pembibitan mangrove kembali (Mangrove Cultivation) yaitu membibitkan kembali tanaman bakau berasal dari buah yang telah dipilih. Sebisa mungkin diambil dari buah yang jatuh disekitar tempat tumbuhnya pohon mangrove.

Selain itu, ada juga kegiatan penanaman mangrove kembali (Mangrove Replant) yaitu menanam kembali bibit mangrove yang telah siap tanam di daerah pantai yang telah ditentukan. Bibit mangrove yang baru ditanam sebisa mungki dihindarkan dari terjangan ombak langsung karena mudah mati. Berbagai kegiatan yang dilakukan tidak ditangani sendiri oleh KeSEMat, melainkan merangkul

Hampir di semua pesisir pantai kabupaten Jepara mengalami ancaman kerusakan. Penyebab utamanya abrasi pantai. Abrasi pantai dapat terjadi karena faktor alam, seperti adanya gelombang air laut dan ombak tinggi yang bisa mengikis daratan sedikit demi sedikit menjadi perairan. Sehingga bukan hanya wilayah pantai saja yang hilang. Daratan pesisir yang menjadi tempat tinggal ataupun pencaharian warga ikut hilang karena terendam air laut.

Jepara memiliki pengalaman harus melakukan bedol desa karena ada 2 desa yang tertelan laut yakni Desa Bulak dan sebagian Tanggul Tlare. Pada era gubernur Suparjo Rustam, dipindahkan desa yang hancur itu satu kilometer dari tempat asalnya.Tempatnya yang baru sekarang diberi nama Desa Bulak Baru.

Abrasi oleh alam ini tidak luput dari ulah manusia juga. Masyarakat pada umumnya tidak bisa menjaga kelestarian pesisir . Kelestarian ekosistem pantai dapat mencegah abrasi dikarenakan hantaman ombak yang tinggi. Hutan mangrove menjadi rumah utama dari ekosistem di perairan pantai, sekaligus tempat tinggal banyak binatang dan berpijahnya ikan-ikan. Namun, kenyataannya aksi penebangan hutan mangrove ini dengan mudahnya dilakukan, baik untuk diambil kayunya ataupun untuk membuka lahan pertambakan ikan yang baru.

Memulai Konservasi

Penanaman hutan mangrove kembali di wilayah pesisir pantai Jepara menjadi salah satu solusi untuk mencegah bertambahnya kerusakan di pesisir pantai Jepara. Kegiatan penanaman ini di lakukan di sebuah desa pesisir benama Teluk Awur. Daerah ini menjadi pusat percontohan konservasi ekosistem mangrove di daerah pesisir Jepara.

Salah satu pelaku konservasi ini adalah Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMat) Universitas Diponegoro (Undip). Kegiatan konservasi ini berawal dari keprihatinan

Keindahan alam

berupa pantai telah

menjadi ikon wisata

bagi kota ini. Namun,

sungguh ironi ketika

melihat keindahan

alam tersebut rusak

baik secara alami atau

akibat ulah tangan

manusia. Diperlukan

upaya-upaya untuk

penyelamatan

lingkungan pesisir

Jepara agar tidak

tambah parah.

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

MENJAGA IDENTITAS PESISIR JEPARA

w ja jah epara08

Page 7: Edit Proses Cetak 3.5

sekarang masih dalam tahap kontruksi adalah pelabuhan khusus pembongkaran batubara yang nantinya akan melayani kebutuhan batubara untuk pembangkit unit 3 dan 4 yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Dalam proses penyediaan batubara di PLTU TJB, hal krusial yang ada adalah bagaimana mampu membongkar batubara dari kapal dengan waktu seefektif mungkin untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan operasional bahan bakar batubara.

Pada pelabuhan khusus PLTU TJB telah didesain untuk bisa disandari kapal bertipe Panamax yang mampu mengangkut 66.000 ton batubara untuk kebutuhan bahan bakar PLTU TJB. Kapal ini merupakan ukuran kapal terbesar yang mampu melewati terusan panama dengan memiliki panjang maksimum 275 meter, lebar 32 meter dan mampu berada di kedalaman 12 m.

Dalam jangka waktu 5 hari, muatan batubara yang dibawa harus terkuras habis. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan stok batubara PLTU TJB tidak terganggu. Coal unloading guaranty yang diberikan yaitu 20.000 ton batubata per harinya.

Besarnya kapal pengangkut ini memiliki konsekwensi pada kedalaman dasar laut di dermaga tempat kapal bersandar. Untuk memperoleh kedalaman yang baik, lokasi dermaga berada di lepas pantai dengan panjang dermaga 240 meter. Untuk mengakses dermaga tersedia acess road sepanjang 1,37 Km.

Di dermaga tersedia peralatan-peralatan pembongkaran berupa 2 unit shunlo (ship unloader) dan 2 line conveyor. Selanjutnya menggunakan belt conveyor menuju ke coal stockpile. Dari stockpile batu bara didistribusikan dengan Stacker Reclaimer dan sistem Conveyor, menuju ke coal silo. Batubara yang ditampung di coal silo akan dihancurkan menggunakan coal pulverizer selanjutnya masuk ke ruang bakar atau furnace dan digunakan untuk memanaskan air yang nantinya akan memutar turbin dengan tekanan uapnya.

Peran banyak Pihak

Deputi Manajer Operasional dan Pemeliharaan Pelabuhan PLTU TJB, Heri Wiyoto menyatakan keberadaan pelabuhan di PLTU TJB ini di kelola oleh PLN TJB. PLN TJB telah mendapatkan surat ijin untuk mengoperasikan pelabuhan ini dan telah memenuhi Keputusan Menteri No. 55 tentang pengelolaan pelabuhan khusus. “Sebagai pengelola, PLN mempunyai tanggung jawab melaporkan secara berkala setiap bulan mengenai kegiatan operasional pelabuhan khusus kepada Dirjen Perhubuingan Laut kantor Pelabuhan Jepara,” tambahnya.

Dalam pengoperasian dan pemeliharan pelabuhan, PT PLN menggandeng pihak lain sebagai kontraktor pengoperasioan dan pemeliharaan pelabuhan. Kontraktor tersebut adalah PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk tertuang kesepakatan jangka panjang Pengelolaan Dermaga dan Pengangkutan Batu bara (Coal Shipping & Jetty Management Agreement). PT Arpeni juga menyediakan dua kapal pengangkut batubara bertipe Panamax jenis gearless dengan bobot tonnase mati 69.332 DWT. Kedua kapal itu masing-masing adalah MV Citrawati dan MV indrani.

Adapun pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam pengelolaan pelabuhan khusus ini adalah Kantor Pelabuhan Jepara yang merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah. Tugas utamanya untuk memastikan dan memantau keselamatan pelayaran dan pelabuhan.

Perlu diperhatikan

Mengelola pelabuhan khusus tentunya tidak mudah, banyak hal yang harus diperhatikan. Apalagi berhubungan dengan masalah operasional yang bisa mengganggu produksi listrik yang dihasilkan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain kondisi antrian kapal dan kesiapan peralatan bongkar.

Apabila terjadi kondisi antrian kapal yang panjang akan mengganggu proses bongkar batubara. Adanya vessel line up menjadi pemecahan tersendiri dengan strategi pemindahan kapal yang antri ke loading board yang lain sehingga siklus kapal berjalan lancar.

Pada persiapan peralatan bongkar, semua peralatan mulai disiapkan 1 jam sebelum kapal memulai pembongkaran. Hal ini dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya kerusakan sebelum kapal datang. Dapat juga untuk memprediksi maintenance untuk antisipasi kerusakan yang akan terjadi.

Selama proses kegiatan pengoperasian, tak jarang ada kendala ataupun masalah yang terjadi. Sebagai bahan evaluasi yang sering mendapat sorotan menurut Heri ialah unloading rate dan kerusakan pada peralatan yang ada.

“Garansi pembongkaran batubara dari kapal sebanyak 20.000 ton/hari bukan pekerjaan yang mudah, evaluasi sering dilakukan terutama untuk perawatan ship unloader. Untuk masalah kerusakan pada peralatan yang ada solusinya ya harus segera diperbaiki. Biar bisa dioperasikan,”terang Heri.

Batubara sebanyak itu sebagian besar dikirim dari Kalimantan dan disediakan oleh sejumlah pemasok batubara yang telah terikat perjanjian jangka panjang dengan PLN Tanjung Jati B. Ada pula batubara yang dikirim dari dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Perjanjian jangka panjang ini memungkinkan untuk memastikan kebutuhan rutin operasional lebih aman. Namun terkadang dalam kondisi tertentu dilakukan pembelian batubara melalui pasar spot.

Hal ini dilakukan bila dalam perencanaan diproyeksikan perlu melakukan penambahan cadangan batubara yang tersedia di stockpile atau lokasi penimbunan cadangan batubara. Stockpile ini mampu menampung persediaan kebutuhan batubara hingga 2 bulan. Antisipasi ini lebih karena proyeksi kondisi alam yang bisa mengganggu proses pengiriman maupun pembongkaran batubara di pelabuhan khusus pembongkaran barubara yang ada di PLTU TJB.

Biasanya penambahan stock ini dilakukan menjelang pergantian tahun. Dalam pengalaman, tiap bulan Desember maupun Januari angin kencang melanda perairan utara Pulau Jawa. Hal ini bisa berakibat buruk pada proses pembongkaran batubara.

PLTU dengan 3 Pelabuhan

Tak banyak yang tahu bahwa di PLTU TJB ada 3 buah pelabuhan dengan status pelabuhan khusus. Berbeda dengan pelabuhan umum yang diperuntukan untuk kepentingan umum. Pelabuhan khusus dibangun untuk kepentingan sendiri sehingga menunjang kegiatan perusahaan atau intansi itu sendiri. Jelas ada spesifikasi tersendiri antara pelabuhan khusus yang satu dengan yang lainnya.

Ketiga pelabuhan tersebut adalah; pelabuhan khusus pembongkaran batu kapur, pelabuhan khusus pembongkaran batubara untuk pembangkit unit 1 dan 2, dan yang

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I Ap ri l 2010

Sebagai salah satu pemasok

utama kebutuhan listrik di

sistem Jawa Madura Bali dan

beroperasi menggunakan

batubara, sudah barang

tentu masalah penyediaan

batubara adalah sebuah hal

yang sangat diperhatikan

serius. Dalam sehari, untuk

mengoperasikan

pembangkit unit 1 dan 2

PLTU Tanjung Jati B

membutuhkan batubara

sebanyak 13.000 ton.

Peran Penting pelabuhan di PLTU Tanjung Jati B

10 int i

Page 8: Edit Proses Cetak 3.5

Pelabuhan khusus PLTU TJB merupakan pelabuhan yang diperuntukan memenuhi kebutuhan operasional PLTU TJB. Kegiatan operasional di pelabuhan ini ditunjang dengan berbagai fasilitas yang lengkap sehingga didapat efisiensi kerja. Fasilitas penunjang wajib yang harus ada di pelabuhan khusus ini juga tercantum di dalam surat keputusan Menteri perhubungan melalui Kepmen No. 55 tahun 2002 tentang Pengelolaan Pelabuhan Khusus.

Fasilitas penunjang yang ada di dalam pelabuhan PLTU TJB ini terdiri dari peralatan utama dan peralatan bantu. Peralatan utama yang ada antara lain ship unloader, konveyor. Sedangkan peralatan bantu yang ada yaitu berupa tug boat, whale loader, sarana bantu navigasi dan lainnya

Ship Unloader

Ship unloader yang terpasang di dermaga pembongkaran PLTU TJB merupakan peralatan utama di Pelabuhan PLTU TJB. Bentuk Ship unloader sangatlah mudah dikenali. Struktur bajanya yang besar dan tinggi berdiri di atas dermaga. Lengan panjangnya berfungsi sebagai pembongkar muatan batubara yang ada di dalam kapal.

Conveyor

Conveyor system adalah penggerak mekanis yang dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Sistem ini biasa diaplikasikan untuk pemindahan bahan berat sehingga menjadi lebih efisien dan menghemat waktu. Keberadaan conveyor menggantikan pemindahan barang menggunakan tenaga kerja manusia.

Conveyor merupakan suatu alat yang terdiri dari banyak roll yang di atasnya terdapat putaran ban/karet berjalan. Terjadinya titik kontak antara sabuk transmisi dan katrolnya menjadikan putaran yang dapat membawa barang yang ada diatas sabuk conveyor ke tempat penanganan selanjutnya.

PLTU TJB menerapkannya untuk pemindahan batubara dari dermaga hingga menuju tempat penampungan batubara. Conveyor banyak membantu di dalam pekerjaan pemuatan batubara yang telah diangkat menggunakan ship unloader. Batubara akan lebih mudah dipindahkan dengan adanya coveyor ini hingga sampai pengeruk timbunan (stacker reclaimer). Karet berjalan yang melekat di dua sisi roll bergerak terus ditambah dengan beban yang dibawanya.

Coal Pulverizer

Untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, batubara yang masuk ruang pembakaran harus digiling terlebih dahulu hingga berbentuk serbuk (pulverized coal). Penggilingan batubara menjadi serbuk dilakukan pulverizer yang dikenal juga dengan nama bowl-mill. Disebut demikian karena di dalamnya terdapat mangkuk (bowl) tempat batu bara ditumbuk dengan grinder.

Proses masuk batubara dari coal silo ke pulverizer diatur dengan coal feeder, sehingga jumlah batu bara yang masuk ke pulverizer bisa diatur dari control room.

Stacker dan Reclaimer

Stacker adalah sebuah mesin besar yang digunakan untuk menangani material curah berjumlah massal seperti kapur, bijih besi, batubara dan sereal ke sebuah tempat persediaan. Stacker biasanya beroperasi pada struktur seperti rel dengan roda bergerak, tapi operasi utama dilakukan di tempat tetap.

Sedangkan reclaimer merupakan mesin besar yang digunakan dalam menangani bahan material curah dengan fungsinya untuk memulihkan bahan material. Reclaimers biasanya dijalankan di atas rel antara stok di tempat penyimpanan itu. Sebuah reclaimer roda ember biasanya bisa bergerak dalam tiga arah: horisontal di sepanjang rel; vertikal dengan "luffing" boom dan rotationally oleh slewing boom.

Tug Boat

Tug Boat atau sering disebut kapal tunda merupakan kapal penarik kapal-kapal besar yang akan bersandar. Tugboat berfungsi sebagai guide untuk merapatkan kapal ke dermaga. Kapal-kapal cargo dengan ukuran besar akan kesulitan bila merepatkan kapalnya sendiri.

Selain karena lokasinya yang sempit, biasanya kapal tugboat lebih mengetahui jalur dan kedalaman perairan pelabuhan sehingga kapal tidak karam karena laut yang terlalu dangkal. Kapal yang ditarik oleh tugboat dalam kondisi mati. Fungsi lain dari tugboat yaitu sebagai pembuka komunikasi /percakapan dengan kapal-kapal lain.

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

PERALATAN-PERALATAN UTAMAPELABUHAN PLTU TANJUNG JATI B

int i12

Tugboat juga sering digunakan untuk penyelamatan kapal yang akan ditarik ketepi pantai.

PLTU TJB menggunakan tug boat sebagai penarik kapal pengangkut batubara bertipe PANAMAX yang akan merapat ke dermaga pembongkaran batubara di PLTU TJB. Sebelum kapal melakukan tugasnya, terlebih dahulu pihak kapal yang akan merapatkan kapalnya ke dermaga menghubungi PLN TJB untuk ijin masuk. Setelah itu tugas tugboat inilah yang membantu merapatkan kapal-kalap pengangkut batubara ke dermaga.

Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

Suatu pelabuhan wajib memiliki sarana bantu navigasi pelayaran sehingga kapal yang akan bersandar untuk menandai alur pelayaran, menandai bahaya dan penentuan posisi kapal. Navigasi dalam pelabuhan meliputi penetapan frekwensi kapal yang dapat diterima mulai dari alur masuk pelabuhan, pintu masuk pelabuhan dan dalam kolam.

Untuk menghindari bahaya bagi kapal yang keluar masuk pelabuhan kapal dengan ukuran tertentu diwajibkan menggunakan serta kapal pandu. Beberapa jam sebelum masuk pelabuhan, kapal sudah harus berkomunikasi dengan stasiun radio pantai untuk memberitahukan posisi mereka dan waktu yang direncanakan untuk masuk ke pelabuhan.

Biasanya 5 sampai 10 mil dari pelabuhan telah terdapat sarana bantu navigasi sebagai sarana mempermudah kapal yang akan masuk pelabuhan. Kesimpulannya bahwa sarana bantu navigasi (SBN) merupakan sarana yang sangat vital dan mutlak diperlukan untuk menuntun kapal agar bisa melakukan perjalanan dengan aman, lancar dan efisien dari satu tempat ke tempat tujuan.

Rambu-rambu navigasi yang ada di perairan pelabuhan PLTU TJB membantu kapal yang masuk dan akan merapat ke dermaga. Selain itu kapal-kapal lain yang melewati perairan sekitar pelabuhan TJB akan mengetahui keberadaannya. Sarana alat bantu navigasi disini sudah terdaftar di International Association for Learning Alternatives (IALA) sebagai organisasi sarana bantu navigasi internasional.

Page 9: Edit Proses Cetak 3.5

int i14

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

Adanya Pelabuhan khusus PLTU TJB ini diperlukan untuk mendukung operasional PLTU TJB tiap harinya, terlebih lagi pengangkutan batubara yang diangkut menggunakan kapal. Agar Keadaan keselamatan dan keamanan di pelabuhan terjamin, diterapkanlah standar keamanan internasional untuk pelabuhan, yakni International Ship and Port Facility System (ISPS) Code.

Standar keamanan internasional ini tak main-main kebaradaannya. Amerika Serikat sebagai pengggas utama standar keamanan ISPS Code ini setelah terjadinya pengeboman di gedung kembar WTC tahun 2001. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Amerika Serikat, serta upaya menghindari kegiatan teroris yang masuk melalui pelabuhan.

Pada bulan November 2001, IMO) sebagai organisasi yang mengurusi hubungan kemaritiman level

internasional, secara aklamasi menyetujui pengembangan tindakan-

International Maritime Organization (

tindakan baru berkenaan dengan peningkatan keamanan di atas kapal-kapal dan pelabuhan-pelabuhan. Indonesia sebagai negara anggota IMO telah meratifikasi SOLAS 1974 melalui Keputusan Presiden No. 65 tahun 1980 yang mau tidak mau harus dilaksanakan oleh pelabuhan yang disinggahi kapal asing.

ISPS Code oleh IMO mulai resmi diterapkan kepada Negara anggotanya pada 1 Juli 2004. Indonesia yang juga anggota dari IMO ikut menerapkan ISPS Code ini. Lalu hubungannya dengan keberadaan pelabuhan khusus PLTU TJB dikarenakan pelabuhan ini harus terdaftar dalam peta maritime internasional sebagai pelabuhan khusus agar dapat disinggahi kapal-kapal pelayaran internasional bersertfikat ISPS Code.

Apabila pelabuhan khusus ini belum mendapatkan sertifikasi ISPS Code kapal-kapal internasional yang akan bersandar terlebih

MENJAGA KESELAMATAN DAN KEAMANAN

DI CELAH MASUK

dahulu mengeluarkan Declaration of Security (DOS) kepada pihak pengelola pelabuhan.

DOS ini untuk memastikan bahwa keselamatan kapal dan keamanan pelabuhan saat kapal bersandar benar-benar terjamin. “Adanya DOS ini jelas akan membutuhkan penambahan keamanan dengan menyewa orang keamanan tambahan, sehingga kapal yakin keamanannya terjamin. Jelas ini akan membutuhkan biaya tambahan yang ditanggung pihak manajemen PLN TJB,” jelas Heri yang menjabat sebagai DM Pemeliharaan dan Perawatan Pelabuhan PLTU TJB ini.

Supaya mendapatkan sertifikat ISPS Code tent ada tahapnya. Pemerintah atau organisasi yang diakui (Recognized Security Organization / RSO) terlebih dahulu melakukan assessment kepada PLTU TJB. RSO yang ditunjuk ialah PT Sucofindo. Hasil assessment tersebut akan direkomendasikan oleh RSO untuk pengelola pelabuhan khusus PLTU TJB agar memastikan keamanan dan keselamatan di pelabuhan khusus PLTU TJB ini terjaga.

Rekomendasi tersebut tidak hanya berupa rekomendasi semata, melainkan akan ada peninjauan lebih lanjut kepada pengelola pelabuhan khusus. Hasil tindak lanjut ini akan dimonitor oleh sebuah auditor untuk memastikan rekomendasi yang diberikan telah dijalankan atau belum. Masa berlaku sertifikasi ISPS Code ini selama 5 tahun dari penetapan awal.

Standard khusus pengamanan yang ada pada ISPS Code itu sendiri tidak ditentukan secara terperinci. Namun lebih kepada kerangka kerja, standar untuk mengevaluasi resiko sehingga pemerintah dapat ikut mengawasi dan mengimbangi perubahan kerentanan untuk kapal dan fasilitas pelabuhan.

PLTU Tanjung Jati B merupakan salah

satu obyek vital nasional yang perlu

diberikan perlakuan khusus dalam

penjagaan keamanan dan keselamatan

tempat ini. Selain memperketat

keamanan di pintu masuk utama,

keberadaan pelabuhan khhus PLTU

TJB sebagai pintu masuk dari wilayah

perairan menjadi perhatian

manajemen PLN TJB.

ISPS Code oleh IMO mulai resmi diterapkan kepada Negara anggotanya pada 1 Juli 2004. Indonesia yang juga anggota dari IMO ikut menerapkan ISPS Code ini. Lalu hubungannya dengan keberadaan pelabuhan khusus PLTU TJB dikarenakan pelabuhan ini harus terdaftar dalam peta maritime internasional sebagai pelabuhan khusus agar dapat disinggahi kapal-kapal pelayaran internasional bersertfikat ISPS

Pada kapal persyaratan yang harus ada yaitu rencana keamanan kapal, anak buah kapal, satuan pengamanan, dan beberapa peralatan onboard. Sedangkan untuk fasilitas pelabuhan meliputi rencana pengamanan fasilitas pelabuhan, petugas keamanan pelabuhan, dan beberapa peralatan keamanan. Selain kedua persyaratan untuk kapal dan pelabuhan diatas, ada juga persyaratan lainnya seperti pemantauan dan pengendalian akses, pemantauan aktivitas warga dan fasilitas kargo, dan memastikan keamanan komunikasi tersedia.

Hal lain yang perlu diperhatikan ialah sisi keselamatan pelabuhan. Siapapun yang memasuki pelabuhan ada harus mematuh peraturan yang ada seperti menggunakan alat pelindung diri, dilarang merokok, dan dilarang memancing di area pelabuhan.

Hubungan dengan nelayan

Selama ini, daerah perairan di sekitar pelabuhan khusus PLTU TJB sering di jadikan oleh nelayan yang kebanyakan warga sekitar untuk mencari ikan. Wilayah perairan pelabuhan khusus PLTU TJB ini tidak diperbolehkan untuk tempat mencari ikan karena tempat ini merupakan obyek vital nasional. Sengketa yang sering terjadi ketika nelayan menebarkan jaring di sekitar perairan pelabuhan khusus ini. Kapal-kapal besar yang akan bersandar terkadang tidak mengetahui posisi jaring berada, apalagi saat malam hari.

Bagi pengelola pelabuhan khusus PLTU TJB, hal ini dapat mengganggu pembongkaran stok batubara karena kapal tidak bisa melewati jaring tersebut. Bahkan hal lain yang bisa terjadi berupa jaring yang ditebar menyangkut pada baling-baling kapal dan membuatnya rusak, sehingga ada biaya tambahan untuk perbaikan baling-baling tersebut.

Page 10: Edit Proses Cetak 3.5

ragam16

SAMBUT CUACA EKSTRIM DESEMBER - FEBRUARI

Kenangan buruk kondisi persediaan batubara di PLTU Tanjung Jati B pada pergantian tahun dari 2007 ke 2008 memberi banyak pelajaran. Menipisnya persediaan batubara di stockpile memaksa hanya mengoperasikan 1 unit pembangkit. Bahkan hanya berjalan dengan separoh kapasitas pun dalam perhitungan hanya akan mampu beroperasi tak lebih dari 4 hari.

Kala itu “lawan” kita adalah alam. Ombak ombak di sepanjang pantai utara jawa, menyerang daerah semenanjung Jepara dengan ketinggian mencapai 5 meter. 3 buah kapal pengangkut batubara hanya bisa menanti di sekitaran Pulau Panjang, 15 mil dari PLTU Tanjung Jati B.

Berkurangnya pasokan dari Tanjung Jati B ditambah masalah serupa yang juga terjadi di PLTU Cilacap memaksa 5 unit bisnis distribusi di Jawa Bali. Dan masalah baru terselesaikan ketika “alam” kembali dalam keadaan normal.

Belajar dari masalah tahun pertama beroperasinya PLTU Tanjung Jati B ini, berbagai langkah telah disiapkan untuk memastikan tak berulang. Cara yang dilakukan dipastikan bukan dengan mengalahkan alam, namun dengan mengantisipasinya. Dalam iklim normal, pada bulan Desember hingga Februari cuaca di pantai utara pulau Jawa memang sedang ganas-ganasnya. Sayangnya kian hari kita dihadapkan dengan beragam anomali cuaca.

“Terjadinya angin musim barat diantara bulan Desember – Februari akan mempengaruhi pengiriman menggunakan kapal angkut batubara. Bagaimanapun juga menggunakan transportasi laut sangat berhubungan

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

02

dengan kondisi alam yang sulit untuk diprediksi,” ujar nanang, Deputi Manajer P e n g e n d a l i a n B a h a n B a k a r P L N Pembangkitan Tanjung Jati B. Antisipasi yang akan dilakukan adalah melakukan penumpukan persediaan lebih banyak dibanding kondisi normal. Dengan kapasitas hingga 630 ribu metric ton m a m p u m e n a m p u n g p e r s e d i a a n kebutuhan konsumsi batubara hingga 60 hari.

Pada kondisi normal, kapasitas maksimal stockpile ini jarang dimanfaatkan. Kapasitasnya hanya terisi 420 ribu ton sesuai dengan kontrak pengiriman per bulan dengan PT Arpeni. Pada musim ombak tinggi pengiriman batubara per bulan hanya bisa dilakukan sebanyak 200 ribu ton. Padahal konsumsi hariannya mencapai 11 ribu ton batubara atau 330 ribu ton per bulan.

Penimbunan ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November dan selanjutnya dijaga kapasitas stockpilenya tetap optimal hingga bulan Februari.

“Secara otomatis dengan penimbunan stok batubara kapal pengangkutan yang dibutuhkan untuk mengangkut batubara pun juga akan ditambah,” ujar Nanang. Pengiriman batubara ke PLTU Tanjung Jati B

menggunakan kapal bertipe Panamax yang mampu mengangkut sejumlah 66 ribu ton. Dalm kondisi normal pengiriman batubara dilakukan 1 hingga 2 kali perminggu. Pada masa penimbunan berarti hampir setiap hari akan kita lihat aktivitas pembongkaran batubara di pelabuhan khusus batubara PLTU Tanjung Jati B, karena untuk membongkar semua isi kapal diperlukan waktu hingga 3 hari.

Koordinasi dengan pihak-pihak yang mensuplai batubara ini juga diperlukan. Dalam kondisi terjadinya angin barat ini, koordinasi dan rapat bersama empat p e r u s a h a a n p e n y u p l a i b a t u b a r a ditingkatkan menjadi sebulan sekali. Koordinasi ini dimaksudkan agar jadwal pengiriman stok batubara dari tiap perusahaan penyedia dapat disesuaikan

Selama ini batubara yang digunakan di PLTU TJB lebih banyak diambil dari Kalimantan. Batubara yang berasal dari tempat ini memiliki jumlah kalori sesuai dengan spesifikasi unit pembangkit yaitu antara 5100– 6300 kkal/gram. Sebagian kecil lainnya diambil dari Tanjung Enim Sumatera Selatan.

Permasalahan penyediaan batubara

Pada dasarnya permasalahan dalam penyediaan batubara di PLTU Tanjung Jati B

bukan hanya berakar pada cuaca saja. Masalah lainnya juga datang dari kebijakan pemerintah pada peraturan aktivitas usaha pertambangan. Para usaha pertambangan lebih suka menjual hasil tambangnya ke luar negeri terutama Australia dan China karena harga yang didapat otomatis lebih tinggi daripada pasaran lokal.

Di pasaran lokal pun nyaris tak ada dukungan berarti untuk menjamin ketersediaan batubara bagi proses pembangkitan listrik nasional. PLTU Tanjung Jati B juga harus bersaing dengan industri nasional lainnya. Karena itu hubungan bisnis yang muncul dari PLN dan rekan usaha pemasok batubara murni hubungan bisnis.

Permasalahan lain di penyediaan batubara di PLTU Tanjung jati B adalah kontruksi pelabuhan bongkar muat yang menyulitkan kapal merapat saat terjadi ombak tinggi. Namun permasalahan ini sedikit bisa terbantu dengan keberadaan unit pembangkit 3 dan 4 yang memiliki rancangan pelabuhan bongkar muat yang lebih ramah bagi kapal merapat walau saat ada ombak, meski tidak dalam kondisi ekstrim seperti pada ketinggian ombak mencapai 5 meter.

Ketersedian batubara di

PLTU Tanjung Jati adalah

sebuah hal yang vital.

Gangguan di persediaan

batubara pun memiliki

implikasi yang fatal. Tak

cuma dipastikan

mengganggu ketersediaan

listrik bagi masyarakat di

Jawa Madura Bali,

pengalaman gangguan

ketersediaan batubara pun

beresiko secara di organisasi

bukan cuma di PLN

Pembangkitan Tanjung Jati B

namun juga di PLN Pusat.

02

Page 11: Edit Proses Cetak 3.5

ragam16

Cerobong asap yang menjuntai tinggi ke awan merupakan salah satu daya tarik bagi seseorang yang melintasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap di manapun berada, tak terkecuali keberadaan PLTU Tanjungjati B (TJB) di Kecamatan Mlonggo Desa Tubanan Kabupaten Jepara.

Meskin begitu dekat dengan pemanfaatan listrik, masih banyak juga masyarakat yang tak dapat membayangkan proses produksi listrik. Banyak sekali ekspresi kekaguman dari masyarakat serta banyak pertanyaan yang tersimpan akan keberadaan PLTU sebagai produsen listrik yang mereka konsumsi. Apalagi dengan berbagai bentuk bangunan besar dan bila saat malam hari tiba tatanan lampu yang rapi membuat masyarakat berdecak kagum dibuatnya.

PT PLN Tanjungjati B (TJB), sebagai pengelola PLTU TJB tidak tinggal diam dengan pertanyaan dan keingintahuan masyarakat mengenai PLTU. Pihak

manajemen PLN TJB membuka pintu bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke salah satu obyek vital nasional ini. Tentunya untuk bisa masuk ke dalamnya tidak semudah saat kita memasuki pasar tradisional dan tempat umum lainnya.Syarat berkunjung ke PLTU TJB tidaklah sulit. Sekedar mengirimkan surat permohonan kunjungan yang ditujukan kepada PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B, serta mencantumkan tujuannya, kedua; bila telah disetujui manajemen tinggal menentukan hari yang tepat untuk berkunjung, Ketiga; kunjungan tidak diperuntukkan per individu, tapi dilakukan dengan rombongan yang berkapasitas maksimal 50 orang baik itu dari instansi pemerintahan, akademisi, lembaga sosial maupun masyarakat lainnya.

“Rombongan yang pernah datang kesini diantaranya pelajar sekolah, mahasiswa dari Universitas Diponegoro, kunjungan kerja Menteri Linkungan Hidup dan komisi 7 DPR,” tambah Sihono yang menjabat sebagai DM Umum PLN TJB ini.

Sihono menjelaskan bahwa sebagian pengunjung yang berkunjung di PLTU TJB ingin mengetahui secara lebih dekat tentang PLTU TJB ini. Menurutnya, manfaat yang akan didapatkan pengunjung dari hasil kunjungannya di PLTU TJB berupa pengetahuan lebih mengenai pembangkitan disini. Seperti apa pengetahuan itu?

Pertama; pengetahuan mengenai kapasitas PLTU TJB sebesar 2 x 660 MW netto. Produk listrik tersebut disalurkan dari PLTU TJB menuju Gardu Induk di Ungaran, Kabupaten Semarang melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)menjadi 509 KV.

Penyaluran selanjutnya menjadi tanggung jawab PLN Pusat Pangendalian dan Pengaturan Beban yang mengurusi masalah jaringan. Kapasitasnya diturunkan berturut-turut dari 500 KV menjadi 150 KV lalu 70 KV. Pada kapasitas 70 KV ini penyaluran di bagi menjadi dua jenis tegangan yaitu 380 V untuk kebutuhan listrik

industri dan 20 V untuk listrik rumah tangga dengan tanggung jawab dibebankan kepada PLN Distribusi.

Kedua; Disamping mengetahui produk PLTU lebih dekat, pengunjungan dapat mengetahui sistem pengoperasian PLTU TJB dan sistem transportasi batubara yang menjadi bahan bakar utama PLTU TJB.

Ketiga; pengunjung dapat mengetahui kontribusi PLTU TJB dengan dua unit pembangkit yang memasok 9,8% dari kebutuhan listrik yang ada di Jawa, Madura, dan Bali. Penambahan dua unit baru dapat membantu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang cenderung naik.

Saat pertama kali rombongan yang berkunjung tiba di PLTU TJB ini, mereka akan diterima di Konfrensi Room dan mendapatkan sambutan dari manajemen PLN TJB. Setelah itu akan dipresentasikan mengenai PLTU TJB sebagai pengantar. Pada akhirnya ditutup dengan kunjungan langsung ke lapangan. “Pengunjung ke lapangan harus naik bis, dan tidak boleh turun langsung. Biasanya dimulai dari gedung utama menuju ke pelabuhan khusus pembongkaran batubara, kemudian menuju boiler pembangkit unit 1 & 2 dan terakhir ke lokasi proyek unit 3 dan 4,” papar Sihono.

Hubungan simbiosis mutualisme dapat terbentuk dari kehadiran pengunjung ini. Sihono mengungkapkan bahwa PLN TJB juga mendapatkan manfaat dari kunjungan ini. Adanya pengunjung diharapkan dapat mensosialisasikan PLTU TJB kepada masyarakat umum khususnya masyarakat Jepara. Selain itu PLTU TJB merupakan PLTU terbesar di Indonesia. Sehingga diharapkan masyarakat Jepara mempunyai rasa bangga dan memiliki PLTU TJB ini.

Oleh-Oleh Berkunjung ke PLTU Tanjung Jati B

Selain bermanfaat turut

menyediakan kebutuhan listrik bagi

penduduk Jawa Bali dan Madura,

PLTU Tanjung Jati B juga memiliki

potensi keilmuan yang sangat

stretegis. Bekal ini menjadilkan PLTU

TJB sering dikunjungi oleh para

pelajar maupun akademisi lainnya.

Page 12: Edit Proses Cetak 3.5

opini18

MENULIS & BERPROSES

MENJADI KNOWLEDGE WORKER

Knowledge Management (KM) tak hanya menjadi fokus perhatian di PLN saja. Secara global, sangat banyak perusahaan yang s e d a n g b e r u s a h a k e r a s mengimplementasikan KM. Di beberapa BUMN lain juga terlihat sejumlah perusahaan yeng telah memiliki sebuah sistem yang canggih untuk membantu penerapkan KM, atau yang sering disebut KM aplications system.

Awal mula dirasakan perlunya mengelola pengetahuan adalah adanya kesadaran kian pentingnya pengetahuan bagi perusahaan yang ingin tetap eksis di jaman yang berputar kian cepat ini. Alvin Toffler melalui bukunya “The Third Wave” sejak tahun 1980 telah meramalkan hal ini.

To f l e r m e n y e b u t n y a s e b a g a i gelombang ketiga yang merupakan kelanjutan gelombang perubahan yang mempengaruhi peradaban manusia. Pada gelombang pertama dunia dikuasai oleh para tuan tanah sesuai dengan era pertanian yang mengakhiri sistem mencari bahan pangan dengan cara berburu. Gelombang kedua dikuasai oleh para industralis dan pemilik modal, sesuai dengan era industri yang mulai berkibar setelah revolusi industri abad ke 16.

Sedangkan gelombang ketiga adalah era pengetahuan yang hanya akan dikuasai oleh perusahaan yang memiliki informasi atau berpengetahuan. Sistem ekonomi yang berlaku disebut Knowledge Economy.

Di era knowledge economy, aset terpentingnya adalah knowledge yang merupakan intangible asett (aset tak berwujud). Bukan lagi aset berwujud

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

SURYA FITRIADI

Manajer SDM, Keuangan dan Umum

Awal mula dirasakan perlunya mengelola pengetahuan adalah

adanya kesadaran kian pentingnya pengetahuan bagi

perusahaan yang ingin tetap eksis di jaman yang berputar kian

cepat ini. Alvin Toffler melalui bukunya “The Third Wave” sejak

tahun 1980 telah meramalkan hal ini.

(tangible asett) seperti tanah, gedung mobil atau lainnya. Singkatnya, untuk menjadi penguasa di era knowledge economy tak dibutuhkan penguasaan aset tanah maupun aset berwujud lain. Yang dibutuhkan “hanyalah” pengetahuan.

Titik krusialnya adalah, di manakah pengetahuan perusahaan itu berada? Jawaban pastinya adalah dibenak masing-masing karyawan. Tanpa pengelolaan yang terencana, pengetahuan yang dimiliki tiap k a r y a w a n b e l u m t e n t u m e n j a d i pengetahuan perusahaan. Perusahaan yang ingin sukses tak mungkin lagi hanya mengandalkan kemampuan individu atau pengetahuan yang dimiliki unit kerja tertentu. Hasil terbaik hanya dapat diperoleh melalui kolaborasi antar individu, antar unit, antar fungsi dan antar disiplin knowledge, serta kerjasama yang lebih kreatif antar perspektif dan skill yang berbeda.

Hal buruk yang pasti terjadi bila pengetahuan tak terkelola dengan baik antara lain;

Tiap karyawan baru harus belajar dari awal

Pengalaman karyawan lama tak bisa dijadikan pengalaman bagi karyawan baru

Banyak biaya dan tenaga yang dikeluarkan sekedar untuk pelatihan pada bidang yang telah dikuasai perusahaan.

Pengetahuan perusahaan tersebar di banyak tempat (termasuk yang di benak tiap-tiap karyawan).

Kelangkaan personil yang memiliki kompetensi untuk dipersyaratkan mengisi

?

?

?

?

?

jabatan strategis

Karyawan yang memiliki pengetahuan s e r i n g m o b i l e , s u l i t m e m b a g i pengetahuan pada rekan dan yuniornya.

K n o w l e d g e l o s s , p e n g e t a h u a n perusahaan pergi bersamaan dengan kepergian karyawan penguasa-penguasa pengetahuan.

Karyawan yang ideal di knowledge economy disebut knowledge worker, yakni karyawan yang bekerja menggunakan otak dan jiwa, bukan menggunakan tangan dan otot. Ada banyak ciri knowledge worker lainnya, antara lain;

Melihat pekerjaan sebagai sumber kepuasan, tempat berkreasi dan berproduksi

Aktivitas keseharian: mengakses, mengolah, menganalisa, menyimpan dan mentransfer data dan informasi

Peduli dengan segala hal yang berkait dengan bidang profesinya

Walau memiliki pendidikan yang tinggi, mereka tetap belajar secara fleksibel sepanjang hidup

Menyuka i , te rbuka dan mudah menyesuaikan diri dengan ide-ide baru

Berbagi pengetahuan secara bebas dan tak takut disaingi

Berbagai upaya untuk bertranformasi menjadi perusahaan berpengetahuan. Proses knowledge sharing yang sering dilakukan dalam Community of Practice menjadi referensi yang sering kita dengar dalam implementasi KM di PLN. Namun disini, saya ingin menekankan pentingnya menulis bagi tiap karyawan PLN. Menulis apa saja terutama menulis pengetahuan, pengalaman dan ide konsep yang ada di benak masing-masing.

Menulis adalah satu cara utama merubah bentuk pengetahuan dari tacit knowledge menjadi explicit knowledge. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang masih ada di benak kita, sedangkan expilicit knowledge adalah pengetahuan yang telah berbentuk, bisa tertuang dalam sebuah artikel, buku panduan, video tutorial ataupun manual book.

Satu ha l keunggulan exp l ic i t knowledge adalah, pengetahuan ini mudah disebarkan. Berbeda dengan tacit

?

?

?

?

?

?

?

?

knowledge yang harus bertemu dan bertatap muka untuk bisa membagikan pengetahuan. Dengan bentuk explicit pengetahuan, pengalaman atau pemikiran kita bisa disebar dengan cara yang gampang. Misal dengan email. Cukup klik sana klik sini, ratusan rekan kerja lain bisa menerima kiriman pengetahuan kita. Cara yang lebih terkini adalah mengirim ke pusat penampungan pengetahuan (knowledge repos i to ry ) , yang memungk inkan pengelompokan pengetahuan dan mudah dicari oleh rekan kerja lainnya yang membutuhkan.

Jadi apakah bila budaya menulis sudah

terbentuk di PLN, community of practice (CoP) tak diperlukan lagi? Salah. Tatap muka, bertemu dengan pakar dan proses adalah salah satu bagian penting dalam KM. Bahkan inti KM adalah di proses knowledge sharing. Dua orang ilmuan dari Jepang, Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi memiliki teori Sprilalisasi Pengetahuan, yakni siklus pengubahan pengetahuan yang terdiri dari 4 tahapan siklus; sosialisasi, ekternalisasi, kombinasi dan internalisasi. CoP adalah salah satu wujud dari tahap sosialisasi.

Bila kempat tahap ini bisa dilakukan, pengetahuan akan menjadi ”hidup”, menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru serta memiliki manfaat yang luas.

Knowledge Management dan PLN TJB

Saat pertama mempelajari proses bisnis PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, saya mendapat kesan awal unit bisnis ini adalah model penerapan knowledge management. Banyak hal yang menjadi pembeda dengan unit bisnis PLN lain yang menjadikan PLN TJB memperhatikan masalah knowledge management dengan l e b i h s e r i u s . Te r u t a m a p a d a

”ketiadaan”aset pembangkit.

Posisi PLN yang tak berinvestasi di sisi kepemilikan aset instalasi pembangkit Tanjung Jati B sinonim dengan kriteria aset dalam knowledge economy. Di era ini aset fisik menjadi tak penting, karena yang mutlak ada adalah aset pengetahuan.

Pengelolaan pengetahuan di PLN TJB pun juga memiliki keunikan tersendiri. Misalkan FLA yang menjadi dasar ikatan proses bisnis kita, tak banyak diketahui detil oleh karyawan PLN lain bila belum pernah bertugas di TJB. Sebagian besar dari kita saat ini baru belajar tentang FLA setelah masuk di TJB. Karena itu proses regenerasi

Dalam wacana kebijakan

bidang sumber daya

manusia di PT PLN TJB,

ada satu hal penting yang

layak menjadi

keprihatinan bersama,

yakni tentang Knowledge

Management. Tentang

upaya kita dalam

berperan dalam

menjadikan PLN—atau

setidaknya PLN

Pembangkitan Tanjung

Jati B—sebagai organisasi

pembelajar.

kepakaran adalah hal vital di sini.

Contoh kecilnya adalah kondisi dalam rapat koordinasi dengan pihak lain yang terlibat di PLTU TJB. Orang-orang yang mewakili PLN pastinya tak pernah tetap, sering harus berganti tanggungjawab dengan karyawan-karyawan baru yang menggantikan karyawan-karyawan lama. Siapapun yang mewakili PLN harus memiliki bank informasi yang lengkap tentang historikal perkembangan kerjasama anatara PLN dan pihak lain di PLTU TJB. Karyawan lama tentu ak bisa lama-lama melakukan pendampingan ke suksesornya. Yang bisa d i s i a p k a n h a n y a l a h m e m a s t i k a n pengetahuannya dapat mudah berpindah ke benak karyawan baru.

Dengan KM, perhatian penting bukan hanya di alih pengetahuan dari orang lama ke orang baru saja. Karena setidaknya ada 4 aktivitas dalam sistem KM; yakni Knowledge Creat ion (penc ip taan pengetahuan), Knowledge retention (penyimpanan pengetahuan), Knowledge sharing (penyebaran pengetahuan), Knowledge utilisation (penggunaan pengetahuan).

Page 13: Edit Proses Cetak 3.5

01

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

Datangnya Bulan Ramadhan 1431 H menjadi momentum berharga untuk saling berbagi ke sesama umat manusia. PT PLN (Pesrsero) Pembangkitan Tanjungjati B tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan mengadakan kegiatan Safari Ramadhan. Safari Ramadhan merupakan kegiatan rutin tahunan setiap memasuki Bulan Ramadhan.

Bila pada tahun lalu acara diadakan di pondok pesantren, panti asuhan di daerah ring I PLTU TJB. Pada Ramadhan kali ini

Silaturahmi ke Panti Asuhan dan Podok PesantrenSafari Ramadhan

wilayah cakupannya di perluas meliputi wilayah Kota Jepara. Kegiatan ini d imaksudkan untuk menjaga ta l i silaturahmi antara PLN Tanjungjati B dengan masyarakat Kota Jepara.

General manager PLN TJB, Basuki, bersama rombongan mengunjungi beberapa tempat antara lain Panti Asuhan (PA) Putra Muhamadiyah Karang kebagusan, PA Putri Aisyah Muhamadiyah Jepara,Pondok Pesantren (Ponpes) Faddlu Robbirrohim Panggang, Ponpes Darussalam Saripan,

Ponpes Darut Tauhid Al Alawiyah Potroyudan, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Jepara, dan anak yatim piatu Desa Tubanan.

Selain itu, PLN TJB memberikan dana bantuan kepadamasisng tempat yang dikunjungi. “Semoga dapat membantu biaya operasional untuk kegiata-kegiatan yang diadakan,” ujar Basuki. GM berharap dengan adanya Safari Ramadhan ini kedepan diharapkan tali silaturahmi dengan masyarakatetap terjaga.

sosia l i ta20

Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan, berkunjung ke PLTU TJB tanggal 27 Agustus 2010. Kedatangan Dirut PLN ini dalam rangka kunjungan kerja.

Sebagai pembangkit listrik yang memiliki kontribusi 9,7% kebutuhan listrik nasional, PLTU Tanjung Jati B mendapat perhatian khusus dari Dirut.

Dalam menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya kali ini untuk meninjau kinerja beberapa proyek PLTU di Jawa dan Sumatra. Dia menilai kondisi di PLTU TJB sejauh ini tidak ada masalah. “PLTU Tanjung Jati B selama ini tidak bermasalah, saya juga ingin mengetahui keberadaan PLTU ini. Selain itu sakalian meninjau proyek pembangunan pembangkit baru unit 3 dan 4,” paparnya di hadapan karyawan PLN TJB dan keryawan dari perusahaan mitra lainnya.

Menurut Dahlan, pembangunan proyek unit 3 dan 4 di PLTU TJB dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional terutama di Jawa, Bali dan Madura. Pembangunan harus bejalan sesuai jadwal tidak ada molor sehingga dapat segera dioperasikan dan dimanfaatkan.

Kunjungan yang hanya berlangsung sekitar 30 menit ini diawali dengan peninjauan ke pelabuhan khusus PLTU TJB. Kemudian berturut-turut melihat-lihat pembangkit unit 1 dan 2, proyek unit 3 dan 4, dan lobi kantor utama PLN TJB.

Dahlah menghimbau untuk lebih serius dalam memberikan yang terbaik bagi pelayanan kebutuhan listrik untuk masyarakat di PLTU TJB. Dia juga berterimakasih kepada mitra kerja PLN TJB baik dari dalam negeri ataupun luar negeri untuk kerjasamanya selama ini.

Ini merupakan kujungan pertama kali Dirut PLT PLN ke PLTU TJB ini. Selain berkunjung di PLTU TJB, Dahlan bersama rombongannya juga berkunjung ke PLTU Tuban di Tanjung Awar-Awar, PLTU Sluke di Rembang, PLTU Paiton Di Surabaya, dan diakhiri di PLTU Asahan Medan.

Kunjungan Direktur UtamaPT PLN (Persero)

Masalah narkoba, HIV dan AIDS, pergaulan bebas dan kenakalan remaja saat ini menjadi keprihatinan bersama. Kepedulian manajemen PLN Tanjungjati B (TJB) terhadap generasi muda ini diwujudkan dengan mengadakan kegiatan “Penyuluhan Narkoba / NAPZA dan HIV AIDS” di beberapa SMP wilayah ring I PLTU TJB.

Kegiatan ini diadakan di SMP N 3 Kaliaman pada 21 juli. SMPN 1 Kembang mendapatkan giliran penyuluhan tanggal 29 juli. Sedangkan kegiatan penyuluhan terakhir diadakan di Balai Desa Tubanan dengan mengundang pemuda pemudi sekitar pada tanggal 10 Agustus 2010. Tampak di foto Humas PT PLN (Persero) TJB, Sihono, mewakili manajemen menyampaikan sambutan.

Penyuluhan NAPZA & AIDS

Ada perjumpaan ada pula perpisahan. Kiranya kalimat itu sesuai dengan pergantian General Manajer (GM) yang dilakukan oleh PT PLN Tanjung Jati B. Basuki Siswanto yang sebelumnya menjabat sebagai GM PLN TJB digantikan oleh Dewa Gede Ngurah Ambara. Sebelumnya, Ambara bertugas di PLN Pusat Jakarta. Sedangkan Basuki Siswanto sekarang bertugas di PLN Pusat Jakarta.

Pergantian ini dilangsukan bersama kegiatan serah terima jabatan yang dilakukan Manajemen PLN Pembangkitan Tanjung Jati B di kantor PLN Pusat Jakarta pada 18 Oktober 2010. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran perwakilan direksi PLN Pusat.

Sertijab GM PLN TJB

Page 14: Edit Proses Cetak 3.5

rana22

t ja nj u ng a t i t r iw u la n I I A p ri l 2010

03

Pihak manajemen PLN TJB memantapkan diri untuk selalu menjadi lebih baik dengan pendeklarasian ISO 9001 mengenai sistem manajemen mutu. Terpenuhinya ISO 9001 ini , dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.

Acara deklarasi ini telah berlangsung pada 25 Juni 2010 yang diselenggarakan di Aula lantai 1 gedung utama PLN TJB. Adapun jalannya acara diawali dengan pengumuman laporan dari tim ISO oleh Pak Sugeng,dilanjutkan oleh penandatanganan deklarasi oleh seluruh manajer bidang Kepala Audit Internal (KAI) dan Wakil Manajemen Mutu, dan acara diakhiri dengan sambutan oleh Pak Basuki selaku General Manager PLN TJB. “seluruh karyawan baik PLN ataupun outsourching agar dapat mendukung dan melaksanakan progam ISO yang telah disepakati bersama ini,” ujarnya Basuki dalam sambutannya.

Pelaksanaan ISO 9001 ini bisa dilakukan dengan cara merapikan segala arsip yang berhungan dengan dokumen-dokumen yang ada. Hal itu dilakukan oleh masing-masing bidang kerja yang di dokumentasikan dalam aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan. Pelanggang akhir dari PLN TJB tentunya masyarkat yang akhirnya menggunakan listrik

Deklarasi ISO9001 : 2008

02

Tingkatkan Manajemen

Mutu Perusahaan

PLN Tanjungjati B mengadaka kegiatan upacara bendera dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agutstus 2010. Kegiatan yang rutin diadakan tiap tahunnya ini diikuti oleh semua pihak yang berada di PLTU Tanjungjati B seperti PLN TJB, Outsourching, perusahaan mitra, dan perwakilan dari Unit 3 dan Komite Pembangkitan Tanjungjati B (KPJB).

Upacara dimulai pada pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 09.00 WIB. Sugeng Sulistya, didaulat sebagai pemimpin upacara. Sedangkan Basuki, General Manager PLN TJB sebagai pembina upacara. Pasukan pengibar bendera dipercayakan kepada security dari TJBPS.

Dalam pidatonya Basuki membacakan sambutan Menteri BUMN Mustofa Abu Bakar. Isi pidato berkaitan dengan keberadaan dan sejarah BUMN dari masa ke masa. Pesan yang disampaikan kepada semua perusahaan BUMN agar meningkatkan kinerja perusahaan untuk menjadi World Class Corporate dengan bekerja profesional, disiplin dan sesuai peraturan yang ada.

Selain upacara bendera, diadakan juga Coffe Morning setelah upacara. Coffe Morning yang diadakan di Conference Room ini wajib diikuti semua karyawan PLN TJB. Tujuan acara ini untuk memberikan pengarahan kepada karyawan berkaitan dengan kinerja perusahaan dan pemberian informasi penting.

Upacara Peringati Kemerdekaan

Indonesia