Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang dibawa oleh para nabi dan Rasul. Bahwa Allah SWT tidak mengutus para nabi dan Rasul-Nya kecuali mengajak manusia untuk menganut agama Islam dengan artian berserah diri kepada Allah, mengesakan Allah dan beribadah hanya kepada Allah semata.Oleh karena itulah, ketika Allah SWT mengutus Nabi akhir zaman, fokus yang dibawa oleh dibawa adalah mengajak manusia untuk berislam seperti yang telah diajarkan oleh nabi-nabi dan rasul-rasul sebelumnya. Lalu Allah memproklamirkan bahwa hanya Islamlah yang diridhai oleh Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-Nya: َ امَ لْ س اْ الُ مُ كَ لُ ت ي ضَ رَ و ي تَ مْ ع نْ مُ كْ يَ لَ عُ تْ مَ مْ تَ # اَ وْ مُ كَ ي ي دْ مُ كَ لُ تْ لَ مْ كَ # اَ مْ وَ يْ ل ا اً ي ي د“Pada hari ini, telah Aku sempurnakan agamamu, dan Aku beri nikmat atasmu, dan Aku ridha bahwa Islam sebagai agama (yang sah)”. (Al- Maidah:3) 1

description

makalah untuk mahasiswa

Transcript of Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Page 1: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah agama yang dibawa oleh para nabi dan Rasul. Bahwa Allah

SWT tidak mengutus para nabi dan Rasul-Nya kecuali mengajak manusia untuk

menganut agama Islam dengan artian berserah diri kepada Allah, mengesakan

Allah dan beribadah hanya kepada Allah semata.Oleh karena itulah, ketika Allah

SWT mengutus Nabi akhir zaman, fokus yang dibawa oleh dibawa adalah

mengajak manusia untuk berislam seperti yang telah diajarkan oleh nabi-nabi dan

rasul-rasul sebelumnya. Lalu Allah memproklamirkan bahwa hanya Islamlah

yang diridhai oleh Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-Nya:

ت�ي �ت�م�م�ت� ع�ل�ي�ك�م� ن�ع�م� أ ل�ت� ل�ك�م� د�ين�ك�م� و� ال�ي�و�م� أ�ك�م�

م� د�ين�ا ال� �س� يت� ل�ك�م� اإل� ض� و�ر�

“Pada hari ini, telah Aku sempurnakan agamamu, dan Aku beri nikmat atasmu,

dan Aku ridha bahwa Islam sebagai agama (yang sah)”. (Al-Maidah:3)

Dan bagi siapa yang tidak mengambil Islam sebagai agamanya dan jalan

hidupnya, maka dirinya akan tertolak dan merugi dunia akhirat.

Allah SWT berfirman:

ن�ه� ب�ل� م� ل�ن� ي�ق� م� د�ين�ا ف� ال� �س� و�م�ن� ي�ب�ت�غ� غ�ي�ر� اإل�

ر�ين� اس� ة� م�ن� ال�خ� ر� �خ� و� ف�ي اآل� و�ه�

“Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agamanya, maka tidak

akan diterima darinya, dan kelak diakhirat akan menjadi orang-orang yang

merugi”. (Ali Imran:85)

1

Page 2: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Oleh karena itu perlu dipahami bahwa Islam adalah agama yang memiliki

karakteristik yang universal sehingga mampu menjangkau lapisan masyarakat

yang berlainan dan beragam model dan bentuknya; dari ras, suku, bangsa, warna

kulit, bahasa, jenis, dan kedudukan. Dan dengan itulah, Islam memberikan banyak

solusi dalam berbagai kehidupan di sepanjang zaman. Dan inilah yang merupakan

karakteristik dari ajaran Islam yang hakiki.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusa masalah yang ingin penulis bahas adalah :

1. Bagaimana karakteristik ajaran islam?

2. Bagaimana karakteristik umat islam?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui karakteristik ajaran islam.

2. Untuk mengetahui karakteristik umat islam.

1.4 Metode Penulisan

Penulis menuiskan karya tulis ilmiah ini mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas melalui metode penulisan antara lain:

1. Studi pustaka

Penulis membaca berbagai sumber dari buku-buku yang berkaitan dengan

materi pembahasan dari makalah.

2. Browsing

Penulis mencari sumber-sumber referensi yang berkaitan dengan materi

pembahasan dalam makalah menggunakan internet.

2

Page 3: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Ajaran Islam

Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari

agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh

diharapkan dapat menyelamatkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai

bagian.Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui

bagaimana cara mengatasinya.

Tidak mudah membahas karakteristik ajaran Islam,karena ruang

lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat Islam. Untuk

mengkaji secara rinci semua karakteristik ajaran Islam perlu ditelusuri, mulai dari

risalah Allah terakhir dan menjadi agama yang diridhai Allah, untuk dunia dan

seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat.

Apabila meneliti sumber kepustakaan Islam yang ditulis oleh para

cendekiawan atau para ulama, kita akan mengetahui bahwa ajaran-ajaran Islam

memiliki karakteristik yang khas, yang berbeda dari ajaran-ajaran agama lainnya.

Dimana karakteristik islam diantaranya meliputi:

1. Komprehensif

Ajaran islam membentuk umat dalam suatu kesatuan yang bulat

walaupun umat islam itu berbeda-beda bangsa dan berlainan suku. Di

dalam menghadapai asas-asas yang umum, umat islam bersatu padu,

meskipun dalam segi-segi kebudayaan berbeda-beda.

2. Moderat

Ajaran islam memenuhi jalan tengah, jalan yang imbang, tidak terlalu

berat ke kanan mementingkan kejiwaan (rohani) dan tidak berat pula ke

3

Page 4: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

kiri mementingkan kebendaan (jasmani). Inilah yang diistilahkan dengan

teori wasathiyah, menyelaraskan diantara kenyataan dan fakta dengan

ideal dan cita-cita. Hal ini tergambar di banyak tempat dalam Al-Quran

(Q.S. Al-Baqarah [2]: (143):

ط�ا ة� و�س� م4ع�ل�ن�اك�م� أ� ك�ذ�7ل�ك� ج� و�

د�اء� ع�ل�ى الن4اس� ه� ل�ت�ك�ون�وا ش�

�يد ه� ول� ع�ل�ي�ك�م� ش� س� ي�ك�ون� الر4 او� .

Artinya:

“Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat Islam),

umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas

(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi

atas (perbuatan) kamu.”

(Q.S. Al-Baqarah [2]: (143)

3. Dinamis

Dari segi ini, ajaran islam mempunyai kemampuan bergerak dan

berkembang, mempunyai daya hidup, dapat membentuk diri sesuai

dengan perkembangan dan kemajuan ajaran Islam terpancar dari sumber

yang luas dan dalam, yaitu Islam yang memberikan kepada manusia

sejumlah hukum positif yang dapat dipergunakan untuk segenap masa dan

tempat.

4. Universal

4

Page 5: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Ajaran Islam tidak ditunjukan kepada suatu kelompok atau bangsa

tertentu, melainkan sebagai rahmatan lil’alamin, sesuai dengan misi yang

diemban oleh Rasulullah SAW. Ajaran Islam diturunkan Allah SWT.,

untuk dijadikan pedoman hidup seluruh manusia yang bertujuan bahagia di

dunia dan akhirat. Dengan demikian, hukum Islam bersifat universal,

untuk seluruh umat manusia di muka bumi serta dapat diberlakukan di

setiap bangsa dan Negara. Terganbar dalah Al-Quran (Q.S. Saba’ [34]: 28)

ا �ير ة� ل�لن4اس� ب�ش� ل�ن�اك� إ�ال4 ك�اف4 س� ر�ا أ� م� و�

ل�7ك�ن4 أ�ك�ث�ر� الن4اس� ال� ي�ع�ل�م�ون ا و� �ن�ذ�ير و�

Artinya:

“Tiada kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk

seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai

pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”

(Q.S. Saba’ [34]: 28)

ل�ن�اك� إ�ال4 س� ر�ا أ� م� و�

ة� ل�ل�ع�ال�م�ين� م� ح� ر�

Artinya:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi semesta alam.”

(Q.S. Al-Anbiya [21]: 107)

5. Elastis atau Fleksibel

5

Page 6: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Ajaran Islam berisi disiplin-disiplin yang dibebankan kepada setiap

individu. Disiplin-disiplin tersebut wajib ditunaikan dan berdosa bagi yang

melanggarnya. Meskipun jalurnya sudah jelas membentang, namun dalam

keadaan tertentu terdapat kelonggaran (ruskhshah). Kelonggaran-

kelonggaran tersebut menunjukan bahwa ajaran Islam itu bersifat elastis,

luwes, dan manusiawi. Demikian pula, adanya qiyas, ijtihad, istihsan, dan

mashlahih mursalah, merupakan salah satu jalan keluar dari kesempitan.

6. Tidak memberatkan

Manusia adalah makhluk dha’if (lemah), mempunyai kemampuan

yang serba terbatas. Oleh sebab itu, syariat Islam tidak membebani

seseorang sampai melampaui kadar kemampuanya. Sesuaidengan misi

Islam sebagai rahmat bagi manusia, maka Islam dating untuk

membebaskan manusia dari segala sesuatu yang memberatkanya. Hal ini

tergambar dalam Al-Quran (Q.S. Al-Baqarah [2]: 286)

ا ع�ه� ا إ�ال4 و�س� �س ا ا ي�ك�لLف� الل4ه� ن�ف� ا م� ل�ه�ب�ت� ا اك�ت�س� ا م� ب�ت� و�ع�ل�ي�ه� ك�س�

Artinya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kemamuannya, ia mendapat pahala dari kebaikan yang

diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang

diusahakanya”

(Q.S. Al-Baqarah [2]: 286)

ع�ل� ع�ل�ي�ك�م� ف�ي ا ج� و�م�

Mج ر� الدLين� م�ن� ح�

6

Page 7: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Artinya:

“Allah tidak menciptakan dalam urusan agama (Islam) itu suatu

kesulitan”

)Q.S. Al-Hajj [22]: 78(

7. Graduasi (berangsur-angsur)

Allah sebagai pembuathukum adalah Maha Bijaksana. Hukum atau

ajaran-ajaran yang diberikan kepada manusia secara psikologis sesuai

dengan fitrahnya sendiri. Sangat sulit dilaksanakan bila hukum itu dating

sekaligus. Oleh karena itu, Allah memberikannya secara bertahap atau

berangsur-angsur. Seperti perintah dalam meninggalkan minuman keras,

judi, dan yang lainnya.

8. Sesuai dengan Fitrah Manusia

Kata Fitrah secara umum berarti “ ciptaan, suci dan seimbang”.

Dalam konteks ini fitrah berarti watak hakiki dan asli yang dimiliki oleh

setiap insan atau sifat alami manusia. Dengan demikian, ajaran Islam yang

sesuai dengan fitrah manusia memberikan keterangan yang pasti tentang

kepercayaan asli dan hakiki yang ada dalam diri manusia. Artinya, kondisi

awal ciptaan manusia memiliki potensi untuk selalu mengetahui dan

cenderung pada kebenaran.

9. Argumentatif Filosofis

Ajaran Islam merupakan ajaran yang argumentative; tidakcukup

dalam persoalan-persoalanya dengan mengandalkan doktrin lugas dan

instruksi yang keras. Maksudnya, dalam ajaran Islam tidak cukup hanya

berdialog dengan hati dan perasaan sebagai pedoman tetapi Islam

7

Page 8: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

memgharuskan umatnya untuk memahami Islam secara utuh. Seperti yang

tergambar dalam Al-Quran (Q.S. Al-Baqarah [2]: 111)

إ�ن�ق� ان�ك�م� ه� ب�ر� ات�وا ه� ل�

اد�ق�ين� ك�ن�ت�م� ص�

Artinya :

“Katakanlah : Tunjukanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah

orang-orang yang benar”.

(Q.S. Al-Baqarah [2]: 111)

2.2 Karakteristik Umat Islam

Degan adanya karakteristik ajaran Islam tersebut, selanjutnya melahirkan

karakteristik terhadap para pemeluknya atau umatnya. Karakteristik tersebut

seperti banyak diungkapkan oleh para ulama melputi antara lain:

1. Umat islam sebagai umat yang satu (ummatan wahidah).

Manusia pada dasarnya adalah satu yang diikat oleh kesamaan visi,

dan tujuan hidup yang berdasarkan kepada akidah tauhid yang menjadi

misi para nabi. Kesatuan yang diikat oleh akidah ini mengalahkan segala

ikatan primordial yang ada. Oleh karena itu, ia merupakan satu kesatuan

yang dasyat yang mengalahkan segala jenis kesatuan yang diikat oleh

ikatan lainya. Firman Allah SWT:

ر�ين� Lب�ش ب�ع�ث� الل4ه� الن4ب�يLين� م� د�ة� ف� اح� ة� و� م4 ك�ان� الن4اس� أ�

ك�م� ب�ي�ن� الن4اس� قL ل�ي�ح� م� ال�ك�ت�اب� ب�ال�ح� ع�ه� ل� م� �ن�ز� أ ن�ذ�ر�ين� و� م� و�وا ف�يه� ت�ل�ف� ا اخ� يه� إ�ال4 ال4ذ�ين� أ�وت�وه� م�ن�ف�يم� ت�ل�ف� ف� ا اخ� م� و�

م� م� ال�ب�يLن�ات� ب�غ�ي�ا ب�ي�ن�ه� اء�ت�ه� ا ج� د�ى الل4ه� ال4ذ�ين�ب�ع�د� م� ه� ف�قL ب�إ�ذ�ن�ه� يه� م�ن� ال�ح� وا ف� ت�ل�ف� ا اخ� ن�وا ل�م� د�ي م�ن�آم� الل4ه� ي�ه� و�

Mيم ت�ق� اطM م�س� ر� �ل�ى7 ص� اء� إ ي�ش�

Artinya:

“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),

maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan

8

Page 9: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk

memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka

perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang

yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang

kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki

antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang

yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka

perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi

petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”

(Q>S>Al-Baqarah [2]: 213)

2. Umat Islam sebagai umat multi ras, suku dan bangsa.

Islam adalah agama yang tidak membedakan ras, suku, dan bangsa. Ia

diturunkan Allah untuk seluru manusia dari bangsa dan golongan mana

pun. Orang-orang Barat seringkali menyamakan Islam dengan Arab,

seolah-olah Islam itu sama dengan Arab. Padahal keterkaitan Islam dengan

Arab terbatas pada sejarah dan bahasa, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Pembawanya dari orang Arab dan Al-Quran sebagai kitab sucinya

diturunkan Allah dalam bahasa Arab. Hal diluar itu, Islam tidak identic

dengan Arab. Ajaran Islam mendorong lahirnya umat multi ras, etnik, dan

golongan, tetapi memiliki satu kebanggaan yang menyatukan semuanya.

Ikatan yang mempekokoh kesatuan dirinya adalah tauhid. Oleh karena itu,

perbedaan-perbedaan yang ada pada mereka tidak akan melahirkan

perpecahan. Firman Allah SWT:

ع�ل�ن�اك�م� �ن�ث�ى7 و�ج� أ ن�اك�م� م�ن� ذ�ك�رM و� ل�ق� �ن4ا خ� ا الن4اس� إ �ي_ه� ي�ا أوا ف� ب�ائ�ل� ل�ت�ع�ار� ق� ع�وب�ا و� اك�م� ش� �ت�ق� ن�د� الل4ه� أ م�ك�م� ع� إ�ن4 أ�ك�ر�

ب�ير إ�ن4 الل4ه� ع�ل�يمa خ�

Artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-

9

Page 10: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 

(Q.S. Al-Hujarat [49]: 13)

3. Umat yang menekankan kesamaan dan kesetaraan.

Prinsip kesamaan dan kesetaraan di antara manusia sehingga

menghindarkan diskriminasi apa pun, merupakan ciri yang sangat

menonjol dalam konsep keumatan. Ajaran Islam sangat menekankan

prinsip dasar ini, baik secara tersurat dalam ayat-ayat Al-Quran dan Hadis

maupun secara tersirat dalam symbol-simbol ritual Islam.

Al-Quran menyatakan:

اك�م� �bbت�ق� ه� أ 4bbد� الل �bbن م�ك�م� ع� إ�ن4 أ�ك�ر�

aب�ير إ�ن4 الل4ه� ع�ل�يمa خ�

Artinya:

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

(Q.S. Al-Hujarat [49]: 13)

4. Umat yang mendorong tegaknya masyarakat dalam segala urusan

Islam.

Islam mendorong lahirnya masyarakat yang berdiri kokoh diatas nlai-

nilai illahiyah yang sangat sesuai dengan budaya manusia. Dalam ajaran

Islam, hubungan ritual mendasari dan sekaligus memberi warna terhadap

sistem sosial masyarakat, Allah SWT. berfirman:

الة� ام�وا الص4 أ�ق� م� و� بLه� اب�وا ل�ر� ت�ج� ال4ذ�ين� اس� و�

ون� ق� ن�اه�م� ي�ن�ف� ق� ز� ا ر� م� و�م�م4 ى ب�ي�ن�ه� ور� ه�م� ش� م�ر�أ� و�

Artinya:

10

Page 11: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

“Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya

dan mendirikan salat, sedang urusan mereka diputuskan dengan

musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian

dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

(Q.S. Asy-Syura [42]: 38)

Dalam ayat diatas tampak bahwa tegaknya masyarakat adalah

manakala masyarakat menaati hokum-hukum Allah SWT., menjalani

hubungan yang konsisten dan terus-menerus dengan Allah SWT., melalui

ibadah, serta menjaga dan mengembangkan hubungan sosial atas dasar

saling emperhatikan dan kasih sayang.

5. Umat yang mencintai keadilan.

Ajaran Islam sangat menekankan terwujudnya keadilan di tengah

masyarakat, tegaknya hukum, dan komitmen terhadapajaran Islam.

Keadilan pada dasarnya merupakan implikasi dari sifat Allah yang Maha

Adil yang mendorong orang yang mentaatinya untuk bersikap adil.

��ا ل ل�� ى� ل ل م� و ل� ن� آ� ل� ل� و� ن� �� ل ل� ر� و� �ل ل�ا �ل � ر و! ر" و# ر$� ل% ل&� ل' ن� ر) � ل ر# ل( ر�ي � � ل ل� � ن+ ن, � ن� ل� آ� ل( �ر- #� ل � ل'� �ن� ل�� ��ل ل� ن ل. و/ ل0 ل.� ر$ ر� ر2ي ل3 ل) � ل #� ل�� ر�4 � ل) � ل #� � ن" 0� ل ��ل � ى6 ل و" 7� ل ر# ن8 ل� و� ل�� ل ن9 � ن# ر& و � � � ن# ر& و/ ل0

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang

yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi

dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap

sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku

adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah

kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan”

(Q.S. Al-Maidah [5]: 8)

11

Page 12: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Adil merupakan ciri ketakwaan dank arena itu, keadilan yang dimiliki

seseorang akan memiliki dampak sosial yang cukup luas. Hukum yang

ditegakan secara adil akan berdampak pada lahirnya harapan dan optimism

masyarakat untuk menerima apa yang semestinya diterima. Dengan

demikian, dalam masyarakat yang menjungjung tinggi keadilan, akan lahir

ketentraman dan keamanan.

6. Persatuan dan kebersamaan (kejama’ahan)

Islam mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan yang

didasarkan kepada kesamaan akidah. Kesatuan dan persatuan ini lebih

banyak diungkapkan dengan istilah persaudaraan.

وا ق� ر4 يع�ا و�ال� ت�ف� م� ب�ل� الل4ه� ج� م�وا ب�ح� اع�ت�ص� وا ن�ع�م�ت�و� اذ�ك�ر� و�ت�م� ب�ح� ص�

أ� ل�وب�ك�م� ف� أ�ل4ف� ب�ي�ن� ق� �ذ� ك�ن�ت�م� أ�ع�د�اء� ف� الل4ه� ع�ل�ي�ك�م� إذ�ك�م� أ�ن�ق� ةM م�ن� الن4ار� ف� ر� ف� ا ح� ف� ك�ن�ت�م� ع�ل�ى7 ش� ان�ا و� و� ت�ه� إ�خ� ب�ن�ع�م�

ا ن�ه� ت�د�ون�م� ك�ذ�7ل�ك� ي�ب�يLن� الل4ه� ل�ك�م� آي�ات�ه� ل�ع�ل4ك�م� ت�ه�

Artinya:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah

kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,

maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena

nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada

di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar

kamu mendapat petunjuk”.

(Q.S. Ali Imran [3]; 103)

Dalam ayat diatas hubungan dengan Allah SWT., dijadikan

dasar untuk terwujudnya persatuan dan kesatuan umat. Hubungan

12

Page 13: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

dengan Allah menjadi faktor pemersatu dan menjadi dasar bagi

kebersamaan dan persaudaraan di kalangan umat.

7. Adanya pemimpin yang berwibawa.

Dalam ajaran Islam kepemimpinan merupakan prsoalan yang penting

sehingga banyak ayat dan hadis yang memuat pentingnya kepemimpinan.

Menegakan kepemimpinan ini dikaitkan langsung dengan tanggung jawab.

Pentingnya kepemimpinan dalam Islam dinyatakan bukan hanya sekedar

imbauan tetapi lebih jauh menjadi kewajiban untuk menegakan dan

menaatinya.

ول� س� أ�ط�يع�وا� الر4 � اللhه� و� � أ�ط�يع�وا ن�وا ا ال4ذ�ين� آم� �ي_ه� ي�ا أ

�ل�ى د_وه� إ ر� ءM ف� ي� ع�ت�م� ف�ي ش� إ�ن ت�ن�از� ل�ي األ�م�ر� م�نك�م� ف� و�أ� و�

ر� ذ�ل�ك� ال�ي�و�م� اآلخ� ن�ون� ب�اللhه� و� ول� إ�ن ك�نت�م� ت�ؤ�م� س� الر4 اللhه� و�

�و�يالن� ت�أ� أ�ح�س� ي�رa و� خ�

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-

Nya, dan ulil amri diantara kamu, kemudian jika kamuberlainan

pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-

Quran) dan Rasul (Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada

Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu)

dan lebih baik akibatnya”

(Q.S. An-Nisa’ [4]; 59)

Taat kepada pemimpin merupakan lanjutan dari taat kepada Allahdan

Rasul-Nya. Hal ini mengandung arti pula bahwa ketaatan kepada

pemimpin bukan tanpa reserve dan membabi buta, tetapi kepemimpinan

yang mendasari kepemimpinannya itu dengan nilai-nilai Ilahiyah yang

menjadi misi Rasul.

8. Saling menghargai.

13

Page 14: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

Konsep persamaan yang terkandung dalam ajaran Islam melahirkan

sikap saling menghargai yang menjadi salah satu ciri umat Islam.

Menghargai orang lain, baik fisik, kondisi, maupun pendapatnya juga

merupakan salah satu ciri dari demokrasi . saling menghargai dalam

tatanan umat Islam merupakan suatu keharusan yang menjadi ciri dalam

komunikasi sehari-hari seperti tercantum dalam firman Allah SWT.

�وا �ون �ك �ن� ي � ع�س�ى أ خ�ر� ق�وم م�ن� ق�و�م �س� �وا ال ي �ذ�ين� آم�ن ي ه�ا ال� �ا أ ي

�ه�ن� و�ال ا م�ن �ر" ي �ن� خ� �ك �ن� ي اء� ع�س�ى أ �س� اء م�ن� ن �س� �ه�م� و�ال ن ا م�ن �ر" ي خ�

�ع�د� �ف�س�وق� ب م� ال �س� االس� �ئ �ق�اب� ب �األل وا ب �ز� �اب �ن �م� و�ال ت ك �ف�س� �ن وا أ �م�ز� �ل ت

�م�ون� �ك� ه�م� الظ�ال �ئ �ول �ب� ف�أ �ت �م� ي اإليم�ان� و�م�ن� ل

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-

olokkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-

olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan), dan

jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain,

(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih

baik dari wanita (yang mengolok-olokkan), dan janganlah kamu

mencela dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil memanggil

dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah

(panggilan) yang buruk, sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak

bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

(Q.S. Al-Hujarat [49]; 11)

Umat Islam sebagai komunitas muslim pada dasarnya haruslah sebagai

kumpulan manusia yang mencerminkan idealitas umat yang penuh dengan

kebaikan. Al-Quran menyebutkan umat Islam itu sebagai masyarakat

marhamah; masyarakat yang mewujudkan rasa damai, saling peduli, dan

mengembangkan kasih saying. Hubungan antaranggota masyarakat dalam

komunitas muslim adalah hubungan saling memberi dan memperhatikan.

14

Page 15: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Apabila meneliti sumber kepustakaan Islam yang ditulis oleh para

cendekiawan atau para ulama, kita akan mengetahui bahwa ajaran-ajaran Islam

memiliki karakteristik yang khas, yang berbeda dari ajaran-ajaran agama lainnya.

Dimana karakteristik islam diantaranya meliputi:

1. Komprehensif

2. Moderat

3. Dinamis

15

Page 16: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

4. Universal

5. Elastis atau Fleksibel

6. Tidak memberatkan

7. Graduasi (berangsur-angsur)

8. Sesuai dengan Fitrah Manusia

9. Argumentatif Filosofis.

Degan adanya karakteristik ajaran Islam tersebut, selanjutnya melahirkan

karakteristik terhadap para pemeluknya atau umatnya. Karakteristik tersebut

seperti banyak diungkapkan oleh para ulama melputi antara lain:

1. Umat islam sebagai umat yang satu (ummatan wahidah).

2. Umat Islam sebagai umat multi ras, suku dan bangsa.

3. Umat yang menekankan kesamaan dan kesetaraan.

4. Umat yang mendorong tegaknya masyarakat dalam segala urusan

Islam.

5. Umat yang mencintai keadilan.

6. Persatuan dan kebersamaan (kejama’ahan)

7. Adanya pemimpin yang berwibawa.

8. Saling menghargai.

3.2 Saran

1. Mahasiswa

Kepada mahasiswa Universitas Majalengka pentingnya mempelajari

karakter ajaran dan umat Islam untuk membentuk karakter yang baik

dan religius sehingga kelak mahasiswa Universitas Majalengka bisa

menjadi orang yang berilmu dan memiliki karakter seorang muslim.

2. Pemerintah

Kepada pemerintah pentingnya mengadakan program pendidikan yang

berkarakter berdasarkan ajaran Islam sejak dini akan bisa membentuk

karakter seorang muslim sejati di generasi yang akan dating sehingga

16

Page 17: Pembahasan Tentang Karakteristik Ajaran

mampu mengurangi tindakan-tindakan yang melanggar dari ajaran

Islam di kemudian hari.

17