Pembahasan Sperma
-
Upload
puriartini-1 -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Pembahasan Sperma
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 1/8
Aglutinasi
Yang disebut aglutinasi adalah spermatozoa motil (sperma yang masih dapat
bergerak) yang saling melekat satu dengan yang lainnya/bergerombol (bisa kepala dengan
kepala, bagian tengah dengan tengah, ekor dengan ekor atau campuran) di mana dalam 1
gerombol ditemukan minimal 5 spermatozoa yang bergerak.
Cairan semen yang normal tidak terdapat aglutinasi, diamati bersamaan pada saat
mengerjakan motilitas (ihat minimal dalam 1! lapang pandang secara acak). "ada
praktikum kali ini, tidak ditemukan aglutinasi pada spermatozoa. #pabila ditemukan
aglutinasi maka, $nterpretasi %asilnya sebagai berikut &
'egati & ika tidak ada aglutinasi
"ositi (*1) & terdapat 1 + kelompok
"ositi (*) & terdapat - + 5 kelompok
"ositi (*-) & terdapat 5 kelompok
Pemeriksaan jumlah sperma
"emeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan jumlah sperma. "emeriksaan
mikroskopik berikutnya adalah memeriksa jumlah sperma. "emeriksaan dapat dilakukan
dengan cara, yaitu secara kasar dan penghitungan dalam kamar hitung. "enentuan secara
kasar dilakukan dengan menghitung jumlah spermatozoa ratarata pada beberapa lapangan
pandang pembesaran objekti 0! kali, kemudian mengalikan angka tersebut dengan 1!. ika
ada 0! sperma/lapangan maka jumlah sperma secara kasar kirakira 0! juta/ml. "ada
perhitungan konsentrasi sperma ini digunakan metode hemositometer atau 2electronic coulter
counter2. 3etode hemositometer lebih sering digunakan untuk sperma yang mempunyai
perkiraan spermatozoa yang sangat rendah (misalnya 1! juta/ml) atau pemeriksaan sperma
yang memerlukan penentuan jumlah dengan segera. 3etode hemositometer ini dipergunakan
di sebagian besar negara.
"emeriksaan hitung jumlah sperma dilakukan dengan cara sperma yang telah diaduk
dengan baik diencerkan menggunakan pipet leukosit dimana cairan semen dipipet sampai
tanda 1 yang kemudian dipipet a4uades sampai tanda 11. 3aka dari itu pengenceran yang
dilakukan adalah pengencaran 1!. 3eskipun sering digunakan, pipet leukosit tidak cukup
tepat untuk digunakan sebagai alat pengenceran dan karena itu disarankan sebagai alat
pengenceran dipergunakan pipet mikro modern (1!, 5!, 1!! atau !!ul). 6perma yang
diencerkan harus dihomogenkan dalam pipet terlebih dahulu, kemudian -0 tetes pertama
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 2/8
dibuang dan tetesan berikutnya segera diteteskan ke hemositometer (kamar hitung 'eubauer)
yang telah ditutup dengan gelas penutup. 6elanjutnya, hemositometer diletakan pada 7adah
yang lembab selama 5 menit agar semua sel mengendap kemudian dihitung diba7ah
mikroskop cahaya atau mikroskop ase kontras dan pembesaran 0! spermatozoa.
8emudian dalam kamar hitung tersebut, dihitung spermatozoa dalam satu kotak besar
leukosit yang 9olumenya & !,1cm !,1 cm !,!1 cm : !,!!!1 cm-.
;alam hal ini konsentrasi sperma adalah jumlah sperma/ml. 3aka dari itu satuan
dikon9ersikan ke cm, karena 1 cm- : 1 m. 6elanjutnya untuk menghitung jumlah sperma
dalam kamar hitung, dapat menggunakan rumus sebagai berikut &
:f . pengenceran
volumebilik hitung jumlah sperma
6ehingga, dapat disederhanakan &
:10
0,0001cm3 jumlah sperma
: 1!!.!!! jumlah sperma
;alam praktikum, ditemukan 11< spermatozoa dalam 1 kotak besar leukosit, sehingga
apabila di masukkan ke rumus perhitungan maka &
8onsentrasi sperma : 11< 1!!.!!!
: 11.<!!.!!!
: 11,< juta / ml
=erdasarkan hasil yang didapat saat praktikum, konsentrasi sperma yang didapat
kurang dari normal. ;imana menurut >%? tahun 1@@@ dikatakan konsentrasi sperma normal
adalah A ! jt/m. %asil yang abnormal ini dapat diakibatkan karena kesalahan dari
praktikan. ;imana seharusnya sebelum menggunakan metode hemositometer untuk
perhitungan sperma,
dilakukan dahulu estimasi (perkiraan) pengenceran dengan cara&
1. 3enghisap sperma dengan pipet
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 3/8
. 3eneteskan sperma pada permukaan object glass, kemudian ditutup dengan deck glass.
-. 3engamati sperma dengan mikroskop perbesaran objekti 0! kali sebanyak 5 lapangan
pandang
0. %itung spermatozoa setiap lapangan pandang. %asil hitungan rerata dijadikan patokan
untuk pengenceran. (Babel 1)
Babel 1. "engenceran dan aktor kon9ersi untuk %aemocytometer 'eubeuer $mpro9e
6etelah mengetahui pengenceran yang akan digunakan menurut Babel 1, lakukan %itung
spermatozoa, dimana spermatozoa yang dihitung adalah sperma yg lengkap ( masih memiliki
kepala D ekor ). 6perma dihitung dalam kotak eritrosit, dimana &
• ika didapatkan E 1! spermatozoa per kotak sedang, hitung semua spermatozoa dalam
5 kotak dari setiap bilik
• ika didapatkan 1!0! spermatozoa, hitung 1! kotak
• ika didapatkan 0! spermatozoa, hitung 5 kotak
• "enghitungan harus dilakukan dua kali. %asil yang didapatkan dari kedua
pemeriksaan dibuat ratarata, kemudian dibagi dengan aktor kon9ersinya akan
menghasilkan konsentrasi spermatozoa (Babel 1.)
6ehingga dari perhitungan tersebut, dapat ditemukan konsentrasi sperma sebenarnya.
"ada praktikum kali ini, didapatkan hasil 11,< juta/ml. %asil yang abnormal tersebut
disebut dengan oligospermia. ?ligospermia adalah ketika kuantitas sperma dalam air mani
sangat rendah, sehingga sperma tampak encer. $nertilitas pada pria sangat umum saat ini.
Fmumnya disebabkan karena bertambahnya usia dan menurunnya kualitas hidup. "ilihan
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 4/8
gaya hidup seperti obatobatan, alkohol atau merokok, berolahraga berlebihan, dan obat
obatan terusmenerus (karena penyakit), semua dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
air mani dan sperma pria. Gisiko lain yang dapat menyebabkan oligospermia meliputi&
• "ubertas dini
• "aparan zat beracun atau radiasi dalam bentuk apapun
• %ernia
• Bestis tidak turun
"enyebab lain yang mungkin berpengaruh terhadap inertilitas pada pria antara lain&
• 3eskipun kesehatan hormonal yang baik, kadangkadang usia dapat mempengaruhi
tingkat kesuburan.
• Cacat genetik atau kromosom yang abnormal.
• Brauma pada testis.
• "enyakit seperti malaria atau gondongan.
• %ipogonadisme.
• %ambatan ejakulasi.
• ?bstruksi atau penghapusan 9as deerens.
• $neksi seperti prostatitis.
?ligospermia, seperti kebanyakan kondisi kesuburan pria lainnya, dapat didiagnosis
hanya setelah menjalani tes sperma secara lengkap. 6ebuah analisis melibatkan
mengambil ri7ayat medis lengkap dari pasien yang melibatkan sesi tanya ja7ab dengan
dokter, pemeriksaan isik rinci, dan pengujian sampel air mani.
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 5/8
Pemeriksaan morfologi sperma
8ualitas spermatozoa salah satunya ditentukan oleh morologi dari spermatozoa.
3orologi yang diukur disini antara lain adalah& kepala, leher dan ekor dari spermatozoa.
3enurut data dari >%?, sperma dikatakan normal dan ertil jika mempunyai jumlah lebih
dari 15H morologi yang normal. 8ondisi tersebut yang menyebabkan pentingnya
pemeriksaan morologi spermatozoa pada setiap pemeriksaan sperma yang dilakukan di
laboratorium. 3orologi spermatozoa adalah salah satu pengukuran kualitas sperma. %al ini
dilihat dari bentuk dari sel spermatozoa yang dilihat pada pemeriksaaan spermatozoa dengan
menggunakan mikroskop. 3orologi yang diukur meliputi kepala, midpiece dan ekor
sperma. Fntuk morologi kepala yang normal tidak ditemukan adanya macrohead,
microhead, double head, leptohead, dan beberapa kelainan lainnya. 6edangkan untuk mid
piece dan ekor pada keadaan normal tidak ditemukan suatu abnormalitas seperti halnya
bentuk doubletail.
Iambar .1
(3orologi sperma yang dapat ditemukan, selain normal maka digolongkan abnormal)
8epala spermatozoa terdiri atas sel berinti padat dengan hanya sedikit sitoplasma dan
lapisan membran sel di sekitar permukaannya. ;i bagian luar, dua pertiga anterior terdapat
selubung tebal disebut akrosom yang terutama dibentuk dari alat Iolgi. 6elubung ini
mengandung sejumlah enzim yang serupa dengan enzim yang ditemukan pada lisosom pada
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 6/8
selsel tertentu, termasuk hialuronidase, yang dapat mencerna ilamen proteoglikan dari
jaringan, dan enzim proteolitik yang sangat kuat. Jnzimenzim tersebut mempunyai peranan
penting dalam hal memungkinkan sperma untuk membuahi o9um.
Jkor spermatozoa, yang disebut lagellum, memiliki - komponen utama, yaitu&
rangka pusat, membran sel, dan sekelompok mitokondria yang terdapat pada proimal dari
ekor. 6emua tahap pengubahan akhir dari spermatosit menjadi spermatozoa terjadi ketika
spermatid terdapat pada lapisan selsel 6ertoli. 6elsel 6ertoli memelihara dan mengatur
proses spermatogenesis. 6eluruh masa spermatogenesis, dari sel germinal sampai
spermatozoa terbentuk membutuhkan 7aktu kirakira 0 hari. 6etelah terbentuk sperma di
dalam tubulus seminierus, sperma membutuhkan 7aktu beberapa hari untuk mele7ati
epididimis yang panjangnya kurang lebih enam meter. 6perma yang bergerakdari tubulus
seminierus dan dari bagian a7al epididimis adalah sperma yang belum motil, dan tidak dapat
membuahi o9um. #kan tetapi, setelah sperma berada dalam epididimis selama 1K0 jam,
sperma akan memiliki kemampuan motilitas, 7alaupun beberapa aktor penghambat protein
dalam cairan epididimis masih mencegah motilitas yang sebenarnya sampai setelah terjadi
ejakulasi.
"ada pemeriksaan morologi sperma dilakukan dengan cara membuat preparat hapus
sperma. angkah pertama yang dilakukan dengan meneteskan sperma pada object glass agak
ke tepi, kemudian dengan menggunakan bagian tepi object glass lain, dengan membuat sudut
-! derajat dari object glass pertama, ratakan tetesan tersebut. 8emudian keringkan kirakira
5 menit. 6etelah kering, kemudian iasi dengan menggunakan larutan metanol (1&1) selama
5 menit. 8emudian di7arnai dengan larutan Iiemsa (yang telah diencerkan ! kali) selama
-! menit. "reparat kemudian dicuci dengan air kran dan dikeringkan. 8emudian periksa di
ba7ah mikroskop dengan pembesaran objecti 1!! (dengan minyak emersi).
=erdasarkan hasil pengamatan morologi sperma pada bagian kepala, hasilnya sebagai
berikut &
Kepala
'ormo 0H
3ikro 5H
3akro 5H
;ouble head -H
Leher abnormal 7%
Ekor abnormal 15%
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 7/8
3orologi kepala normal yang didapat dalah 0H. 3enurut data dari >%?, sperma
dikatakan normal dan ertil jika mempunyai jumlah lebih dari 15H morologi yang normal.
3aka dari itu morologi kepala spermatozoa normal.
'amun dalam praktikum kali ini, seharusnya perlu dilakukan pemeriksaan kembali.
=ila dalam pemeriksaan 3orologi 6perma ditemukan jumlah 6perma 'ormal -!H, ulangi
pemeriksaan morologi untuk memastikan tidak adanya kategori 6perma #bnormal yang
dimasukkan/dihitung sebagai kategori 6perma 'ormal, contoh & bentuk "iri/epto dibaca
sebagai bentuk normal. ika ditemukan morologi sperma yang meragukan/antara 'ormal
dan #bnormal, laporkan sebagai sperma #bnormal. %asil motilitas sangat berkorelasi dengan
hasil morologi sperma, contoh& bila motilitas sperma #*= E 5!H, maka tidak mungkin hasil
morologi sperma 'ormal -!H.
3orologi sperma dikatakan normal apabila memiliki kepala, leher dan ekor
memiliki bentuk dan ukuran normal (bentuk lengkap D ukuran normal). 6edangkan sperma
yang abnormal, ditandai dengan adanya kelainan pada &
• =entuk kepala, meliputi & 8epala & besar, kecil, bentuk lisong/taper, bola
lampu/round, kepala kembar atau bentuk kombinasi, terato (amor), pin.
• =entuk leher/bagian tengah, meliputi & eher dan ekor membentuk sudut lebih
besar dari @!L, ketidaksimetrisan dari bagian tengah sampai kepala, bag.tengah
tipis, bagian tengah membengkak / irreguler/ bengkok, atau kombinasi dari
semuanya.
• 8elainan ekor, meliputi & Jkor pendek, ganda, seperti tusuk rambut, patah,
tergulung, lebar tak teratu. 6isa sitoplasma lebih besar dari 1/- daerah kepala
normal.
8eterangan &
•
"iri adalah spermatozoa yang mempunyai kepala yang memberi gambarann Mtetesanair mata2 dengan ujung yang menitik pada midpiece/berbentuk buah pear.
• 3acro adalah kepala spermatozoa yang berbentuk o9al tetapi ukurannya 5H lebih
besar dari kepala normal
• 3icro adalah kepala spermatozoa yang berbentuk o9al tetapi ukurannya 5H lebih
kecil dari kepala normal
• ;ouble adalah spermatozoa yang mempunyai kepala lebih dari satu
• Bail deect adalah spermatozoa yang mempunyai ekor pendek (E dari @ panjang
kepala), ekor bentuk spiral/koil, atau ekor ganda
7/23/2019 Pembahasan Sperma
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-sperma 8/8
• 3idpicedeect adalah spermatozoa dengan midpiece gemuk ( dari N lebar kepala),
panjangnya E dari kali panjang kepala dan tidak satu garis dengan sumbu panjang
kepala
• Cytoplasmicdroplet adanya tetesan sitoplasma yang menempel pada kepala atau
midpiece.
http&//adiyarea.blogspot.co.id/!11/!/spermaanalisa.html
http&//inoanalis.blogspot.co.id/!!@/!1/analisasperma.html
http&//rullyde7i.blogspot.co.id/!1/!5/pemeriksaansperma.html
https&//a.yimg.com/k4/groups/K<050-/55<@551/name/"G#8B$8F3*#'#$6$6*6"J
G3#.pd