pembahasan skrining fitokimia

6
a. Flavonoid Hasil pemeriksaan senyawa golongan flavonoid pada penelitian ini menunjukkan hasil yang positif. Hal itu ditandai dengan terbentuknya warna merah setelah ekstrak daun bus-buas ditambahkan dengan serbuk Mg dan HCl pekat. Warna merah ini terbentuk karena adanya reduksi flavonoid oleh Mg dan HCl. Fungsi penambahan HCl adalah untuk melarutkan Mg sehingga dapat mereduksi senyawa flavonoid. Warna merah ini mengidentifikasikan adanya flavonoid jenis flavon 56,57 . b. Alkaloid Hasil pemeriksaan alkaloid pada ekstrak daun buas- buas menunjukkan hasil positif dengan pereaksi mayer, dragendorf dan wagner. Ekstrak terlebih dahulu ditambahkan asam sulfat 2N untuk mengektraksi alkaloid dalam bentuk garamnya, kemudian ditambahkan kloroform untuk menghilangkan pigmen warna dan senyawa pengotor, dan ditambahkan amonia untuk mengendapkan alkaloid bebas. Alkaloid yang sudah terekstraksi kemudian di uji dengan pereaksi Mayer, Dragendorf dan Wagner. Hasil positif Mayer menunjukkan adanya endapan putih. Pada pembuatan pereaksi Mayer, larutan merkurium (II) klorida ditambah kalium iodida akan bereaksi membentuk

description

jjj

Transcript of pembahasan skrining fitokimia

a. FlavonoidHasil pemeriksaan senyawa golongan flavonoid pada penelitian ini menunjukkan hasil yang positif. Hal itu ditandai dengan terbentuknya warna merah setelah ekstrak daun bus-buas ditambahkan dengan serbuk Mg dan HCl pekat. Warna merah ini terbentuk karena adanya reduksi flavonoid oleh Mg dan HCl. Fungsi penambahan HCl adalah untuk melarutkan Mg sehingga dapat mereduksi senyawa flavonoid. Warna merah ini mengidentifikasikan adanya flavonoid jenis flavon 56,57.b. Alkaloid Hasil pemeriksaan alkaloid pada ekstrak daun buas-buas menunjukkan hasil positif dengan pereaksi mayer, dragendorf dan wagner. Ekstrak terlebih dahulu ditambahkan asam sulfat 2N untuk mengektraksi alkaloid dalam bentuk garamnya, kemudian ditambahkan kloroform untuk menghilangkan pigmen warna dan senyawa pengotor, dan ditambahkan amonia untuk mengendapkan alkaloid bebas. Alkaloid yang sudah terekstraksi kemudian di uji dengan pereaksi Mayer, Dragendorf dan Wagner. Hasil positif Mayer menunjukkan adanya endapan putih. Pada pembuatan pereaksi Mayer, larutan merkurium (II) klorida ditambah kalium iodida akan bereaksi membentuk endapan merah merkurium (II) iodida. Jika kalium iodida yang ditambahkan berlebih maka akan terbentuk kalium tetraiodomerkurat(II). Alkaloid mengandung atom nitrogen yang mempunyai pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion logam 58,59. Reaksi dugaan yang terjadi pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer terlihat pada gambar 4.5 60.

Gambar 4.1 Reaksi antara alkaloid dan pereaksi Mayer 60.Selanjutkan dilakukan uji dengan pereaksi dragendorf. Hasil positif mengandung senyawa alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata ketika ditambahkan reagen dragendorf. Endapan terbentuk karena adanya pembentukan kompleks antara ion logam dari pereaksi yang digunakan dengan senyawa alkaloid. Reaksi dugaan yang terjadi pada uji alkaloid dengan pereaksi Dragendorf terlihat pada gambar 4.2 58

Gambar 4.2 Reaksi antara alkaloid dan pereaksi Dragendorf 60Selanjutkan dilakukan uji dengan pereaksi wagner. Hasil positif alkaloid pada uji Wagner ditandai dengan terbentuknya endapan coklat muda sampai kuning. Endapan tersebut adalah kalium-alkaloid. Pada pembuatan pereaksi Wagner, iodin bereaksi dengan ion I- dari kalium iodida menghasilkan ion I3- yang berwarna coklat. Pada uji Wagner, ion logam K+ akan membentuk ikatan kovalen koordinat dengan nitrogen pada alkaloid membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap 61. Reaksi dugaan yang terjadi pada uji alkaloid dengan pereaksi Wagner terlihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Reaksi antara alkaloid dan pereaksi Wagner61c. FenolHasil pemeriksaan senyawa golongan fenolik pada penelitian ini menunjukkan hasil yang positif dengan menggunakan larutan pereaksi FeCl3 1%. Hal itu terlihat dari terjadinya perubahan warna menjadi warna biru kehitaman. Senyawa fenol akan membentuk komplek dengan besi, sehingga menimbulkan perubahan warna dari ungu sampai hijau 62. Adapun reaksi yang terjadi, dapat dilihat pada gambar 4.4

Senyawa Fenol Besi(3) Kompleks Besi + Fenol

Gambar 4.4 Reaksi uji fenol 62d. TaninHasil pemeriksaan tanin pada ekstrak menunjukan hasil negatif. Hasil negatif ini ditandai dengan tidak terbentuknya endapan putih setelah diberi NaCl dan larutan gelatin 1%. Adanya tanin akan mengendapkan protein pada gelatin. Tanin bereaksi dengan gelatin membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam air. Reaksi ini lebih sensitif dengan penambahan NaCl untuk mempertinggi penggaraman dari tanin-gelatin yang akhirnya muncul sebagai endapan berwarna putih 56,57. e. SaponinHasil pemeriksaan saponin pada ekstrak menunjukkan hasil positif. Hasil positif ini ditunjukkan dengan adanya buih pada uji Forth. Timbulnya busa pada uji Forth menunjukkan adanya glikosida yang mempunyai kemampuan membentuk buih dalam air yang terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa lainnya 63. Reaksi yang terjadi dapat dilihat pada gambar 4.5

f. Steroid/TriterpenoidPemeriksaan senyawa steroid dan triterpenoid pada ekstrak dilakukan dengan menambahkan reagen Lieberman-Burchard (asam asetat glasial dan asam sulfat pekat). Terbentuknya warna merah menunjukkan hasil positif triterpenoid dan perubahan warna menjadi cincin hijau sampai biru dapat digolongkan ke dalam steroid57. Perubahan warna yang terjadinya dikarenakan reaksi oksidasi pada golongan terpenoid/steroid melalui pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi (senyawa pentaenilik) 64. Hasil skrining menunjukkan bahwa ekstrak daun buas-buas tidak mengandung triterpenoid dan steroid karena tidak menunjukkan perubahan warna merah dan tidak menunjukkan cincin hijau sampai biru setelah penambahan reagen Lieberman-Burchard.