PEMBAHASAN NANGKA
-
Upload
devita-putri-herwiandani -
Category
Documents
-
view
40 -
download
6
description
Transcript of PEMBAHASAN NANGKA
Nangka mempunyai nama latin Artocarpus
heterophyllus dan termasuk dalam famili Moraceae.
Dalam bahasa Inggris buah nangka dikenal dengan
sebutan Jackfruit. Nangka masih bersaudara dengan
cempedak dan sukun. Buah nangka memiliki sifat manis
dan tekstur yang agak kenyal. Sangat berbeda dengan
durian walaupun buahnya hampir mirip, sama-sama
memiliki kulit luar berduri. Namun dari kulit nangka
tidak setajam duri kulit buah durian.
Konsumsi nangka kebanyakan dalam bentuk buah
utuh saja atau dibuat masakan seperti kripik nangka dan
gudeg yang masa penyimpanan relatif tidak tahan lama ,
oleh karena itu nangka dapat diubah menjadi produk
yang mudah dalam penyimpanan dan tahan lama seperti
penepungan. Penepungan yaitu pengubahan dan
pengurangan (reduksi) bentuk sehingga partikel menjadi
halus sekitar 100 mesh ataupun lebih halus lagi sehingga
untuk pengolahan lebih mudah diproses. Sebelum
penepungan, nangka dihaluskan terlebih dahulu
menggunakan blender.. Pada nangka dilakukan
pengeringan pada suhu rendah karena nangka memiliki
kadar glukosa tinggi sehingga jika dilakukan
pengeringan dengan pemanasan akan menyebabkan
pelunakan jaringan dan terbentuknya karamelisasi yang
diawali pelelehan polisakarida atau disakarida menjadi
monosakarida (glukosa) pada suhu diatas 120oC dan bila
terus dipanaskan melampui titik leburnya maka mulai
terjadinya karamelisasi sehingga penepungan tidak dapat
dilakukan karena jaringan telah rusak dan berubah warna
menjadi cokelat. Oleh karena itu, pengeringan nangka
dengan suhu rendah sehingga akan memisahkan molekul
air dengan cara mengkristalkan air akibat melampaui
titik beku air dan molekul air tersebut tidak bebas
bergerak, kemudian kristal air pada nangka dapat
dihilangkan dengan proses selanjutnya.
Penepungan nangaka melalui berbagai tahapan,
meliputi pemilihan nangka yaitu dipilih yang belum
teralu masak karena mengantisipasi kadar karbohidrat
yang akan mempengaruhi pengeringan selanjutnya
karena pematangan akan mempengaruhi kadar glukosa
dan kadar air dimana labu yang mengalami pematangan
optimal akan tinggi kadar glukosa dan kadar air sehingga
akan menyulitkan saat pendinginan karena kadar glukosa
tinggi akan mempengaruhi struktur labu menjadi lebih
lunak dan kadar air tinggi akan memakan waktu lebih
lama untuk mengurangi air dalam jaringan labu. Nangka
dipotong dengan ukuran yang disesuaikan, dipisahkan
dari biji, serabut dan kulitnya, untuk pengupasan
kulitnya Potongan nagka tanpa kulit dicuci dengan air
bersih dan mengalir untuk menghilangkan getah yang
muncul saat pemotongan. Kemudian potongan
nangkalangsung dimasukkan dalam wadah es batu
karena daging buah yang telah kontak langsung dengan
udara akan mengalami pencokelatan sehingga dengan
memberikan lingkungan yang suhunya rendah akan
sedikit menghambat pencokelatan enzimatis.
Potongan nangka yang telah dihaluskan mulai
didinginkan dalam wadah aluminium agar
mendistribusikan suhu ke jaringan nangka. Pengeringan
suhu rendah yang digunakan secara konvensional
menggunakan lemari es yaitu dimasukkan dalam chiller
pada suhu -4o C hingga -5oC selama 5 hari untuk
mengoptimalkan pengkristalan molekul air dalam
jaringan nagka. Pendinginan ini menyebabkan pelepasan
panas sehingga terbentuk kristal yang membuat air tidak
bebas meskipun es bersifat kurang padat dan terbentuk
diatas permukaan daging, hal ini menguntungkan karena
kristal air mudah untuk dipisahkan. Potongan labu
setelah 5 hari tampak mengerut, keras, dan tampak basah
hal ini menunjukkan penurunan kadar air. Untuk
memisahkan kristal dari jaringan labu maka dilakukan
penjemuran dibawah sinar matahari sehingga kristal
berubah menjadi cair dan menguap. Pengeringan nangka
tidak langsung dilakukan pada pengeringan suhu tinggi
karena untuk mengantisipasi kerusakan daging labu
akibat transisi suhu ekstrim yang mengakibatkan lunak,
berair, bahkan hancur. Setelah pengeringan nangka
menjadi keras dagingnya dan kering sehingga mudah
dihancurkan.
Hasil yang diperoleh tepung kasar nangka berwarna
kuning pucat dan berbau khas. Setelah itu, tepung
nangka di ayak kira 30-40 mesh untuk memperoleh
struktur yang seragam. Produk tepung nangka dilakukan
pengemasan dengan bahan plastik yang tujuannya untuk
mencegah terjadinya pergerakan gas dan uap air karena
tepung memiliki sifat higrokopis dan mudah
terkontaminasi serangga terutama jika tahapan akhir
tidak sesuai. Untuk tipe kemasannya juga dapat
diklasifikasikan menurut struktur sistem kemas yaitu tipe
kemasan sekunder , yaitu kemasan yang fungsi utamanya
melindungi kemasan sebelumnya karena tepung nangka
dibungkus dengan plastik dan dibungkus kembali dengan
kemasan berbahan karton yaitu kertas kraft karena
sifatnya kaku dan biaya lebih murah, selain itu untuk
meningkatkan nilai estetika, jual, dan mempermudah
penyimpanan tepung dari nangka.