Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika...

27
MODUL PERKULIAHAN Business Ethic And Good Governance Ethical Decision Making: Employer Responsibilities and Employee Rights Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FEB Magister Manajemen 06 MK35040 Cecep Winata

Transcript of Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika...

Page 1: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

MODUL PERKULIAHAN

Business Ethic And Good GovernanceEthical Decision Making: Employer Responsibilities and Employee Rights

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

FEB Magister Manajemen 06 MK35040 Cecep Winata

Abstract KompetensiPengambil kebijakan pada sebuah perusahaan harus benar dan karyawanpun harus bertangungjawab

Mahasiswa harus mampu memahami tanggungjawab pengusaha dan karyawan

Page 2: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

akan pekerjaannya

2012 2 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

PembahasanBAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bisnis beretika adalah suatu prinsip yang harus dijalani para pengusaha, juga

dibarengi dengan kinerja unggul dan berkesinambungan, mentaati aturan dan kebijakan

sesuai kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika

Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen

dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan

dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang professional. Seiring dengan

munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan

menuntut etika dalam berbisnis segera dibenahi agar tatanan ekonomi dunia semakin

membaik. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa

prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam sutu pola hubungan yang bersifat interaktif.

Kehati-hatian harus menjadi landasan seorang penentu, Seiring dengan munculnya

masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika

dalam berbisnis segera dibenahi agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik.

Kode Etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah

dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang

karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya kode

etik, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan

mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul. Kode

Etik, dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika.

(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam

melindungi lingkungan hidup). Kode etik menjelaskan bagaimana perusahaan menilai

tanggung jawab sosialnya. Kode Etik, menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis

pada umumnya, kemungkinan untukmengatur diri sendiri (self regulation). Soal untuk

dikerjakan dan dikumpulkan.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

2012 3 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

A. Apa Pengertian etika dan tanggung jawab?

B. Bagaimana hubungan etika pengambilan keputusan terhadap hak karyawan?

C. Apa Prinsip-prinsip Etika pengambilan keputusan ?

D. Bagaimana Etika Lingkungan Hidup ?

E. Bagaimana Paradigma Etika Lingkungan ?

F. Bagaimana Kode Etik di Tempat Kerja ?

G. Bagaimana Perbandingan Kode Etik ?

BAB II

PEMBAHASAN

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG PEMIMPIN

A. Pengertian

Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau

apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu, memutuskan tepat yang konsisten

dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Sedangkan tanggung

jawab adalah kesiapan seseorang dalam menerima tugas dan kewajiban yang diberikan

kepadanya.

2012 4 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

Untuk menjadi seorang pemimpin wajib bagi dirinya untuk memiliki etika dalam

berorganisasi dan berinteraksi dengan orang yang dipimpinnya dan juga seorang

pemimpin harus bertanggung jawab terhadap kewajibannya atau tugasnya serta terhadap

yang dipimpinnya.

Tanggung jawab kepemimpinan menjelaskan tentang adanya penaggungjawaban yang

ditanggungkan kepada soerang pemimpin yang bersifat menyeluruh. Untuk memahami

penanggungjawaban seorang pemimpin ini.

Pertama, pemimpin sejati harus menyadari akan tanggung jawabnya secara

menyeluruh dan memahami mengapa ia ada sebagai pemimpin serta mengetahui untuk apa

ia berada dengan tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggung jawab,

pertanggungjawaban kepemimpinan yang ada padanya.

Kedua, pemimpin harus harus menyadari bahwa ia memilik kapasitas utuh disertai

kemampuan dan kehandalan dengan visi, misi dan fokus yang jelas untuk bekerja. Tahu

bagaimana bekerja efektif, efisien dan sehat, guna memimpin yang membawa keuntungan

besar bagi organisasi seperti bawahan, staf, dan pemimpin dan lingkungan dimana

kepemimpinan dijalankan.

Ketiga, pemimpin harus menerima pemercayaan dalam penanggungjawaban

kepemimpinan ini dan bertekad kuat mengamalkan tanggung jawab dalam mengelola

sikap serta perilaku berkualitas, dalam memanajemeni, fokus pada sasaran berhasil,

melalui upaya memimpin secara berkualitas.

Disamping itu, seorang pemimpin juga harus menjalankan kepemimpinan dan

tanggung jawabnya dengan beretika. Sehingga didapatlah pemimpin yang memiliki

integritas serta kinerja yang baik di mata orang-orang yang dipimpinnya.

Kepemimpinan yang etik menggabungkan antara pengambilan keputusan etik dan perilaku

etik dan ini tampak dalam konteks individu dan organisasi. Tanggung jawab utama dari

seorang pemimpin adalah membuat keputusan etik dan berperilaku secara etik pula, serta

mengupayakan agar organisasi memahami dan menerapkannya dalam kode-kode etik.

Bila pemimpin etik memiliki nilai-nilai etika pribadi yang jelas dan nilai-nilai etika

organisasi, maka perilaku etik adalah apa yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Ada beberapa pendapat yang diadaptasi dari Blanchard dan Peale (1998) berikut ini:

2012 5 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

a. Berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda (Blanchard dan

Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda lalui dalam hidup ini; jalan yang

memberikan makna dan arti hidup anda). Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan

dasar bagi perilaku etik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat

perilaku organisasi yang etik.

b. Berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda secara pribadi merasa bangga akan

perilaku anda. Kepercayaan diri merupakan seperangkat peralatan yang kuat bagi

perilaku etik. Bukankah kepercayaan diri merupakan rasa bangga (pride) yang diramu

dengan kerendahan hati secara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat

anda harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.

c. Berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan anda dan diri anda

sendiri. Kesabaran, kata Blanchard dan Peale, menolong kita untuk bisa tetap memilih

perilaku yang terbaik dalam jangka panjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-

hal yang terjadi secara tiba-tiba.

d. Berperilakulah dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara etik sepanjang waktu, bukan

hanya bila kita merasa nyaman untuk melakukannya. Seorang pemimpin yang memiliki

etika, menurut Blanchard dan Peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan

mencapai apa yang dicita-citakannya.

e. Berperilakulah secara konsisten dengan apa yang benar-benar penting. Ini berarti anda

harus menjaga perspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukan refleksi dan

melihat hal-hal lebih jernih sehingga kita bisa melihat apa yang benar-benar penting

untuk menuntun perilaku kita sendiri sehingga kita mampu menuntun orang lain.

Siapapun pasti tidak ingin disebut sebagai pemimpin tanpa etika. Namun,

kekuasaan dan kekuatan di cengkraman diri akan menggoda untuk mempermainkan

kekuasaan dan kekuatan sesuai nafsu dan ego diri. Padahal kekuasaan dan kekuatan itu

ada karena titipan dari orang-orang yang percaya pada integritas pemimpin. Oleh

karena itu, pemimpin tidak boleh lupa untuk menjalani kekuasaan dan kekuatan dengan

panduan etika dan moralitas yang tinggi.

Seorang pemimpin yang beretika pasti memiliki kepercayaan diri yang kuat

sehingga mampu menggoreskan rasa bangga yang diikuti dengan sikap rendah hati

kepada orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memiliki etika juga memiliki

2012 6 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

kesabaran yang akan mampu menolongnya untuk tetap konsisten terhadap pilihannya

dan menunggu hasilnya dengan usaha yang maksimal. Sehingga orang yang

dipimpinnya merasa bahwa pemimpin seperti itu patut dijadikan teladan bagi dirinya.

Pada hakikatnya setiap pribadi manusia adalah pemimpin yang mempunyai

tujuan untuk dicapai. Setidaknya setiap pribadi adalah pemimpin bagi dirinya sendiri.

Jika ia telah mampu untuk memimpin dirinya sendiri maka barulah ia akan mampu

untuk memimpin orang lain serta membimbing mereka mencapai tujuan. Seorang

pemimpin tentunya memiliki tanggung jawab terhadap sesuatu yang menjadi kewajiban

atau tugasnya dan juga harus bertanggungjawab atas kepemimpinannya secara

menyeluruh.

Selain tanggung jawab seorang pemimpin juga harus memiliki etika dalam

memimpin. Siapapun pasti tidak ingin disebut sebagai pemimpin yang tidak beretika.

Pemimpin yang bijak tahu bahwa kekuasaan dan kekuatan tidak akan berjalan sempurna

tanpa panduan etika dan moralitas kepemimpinan. Kepemimpinan tanpa etika adalah

malapetaka karena dapat menimbulkan ketidakstabilan dan kehancuran. Seorang

pemimpin wajib untuk memimpin dengan berpondasikan etika yang kuat dan santun.

Sebab, tanpa etika kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu

menyentuh hati terdalam dari para pengikut. Dan dia juga akan menjadi yang gampang

untuk diolok-olok oleh lawan dan kawan. Bila lawan, kawan, dan bawahan sudah suka

memperolok-olokan pemimpin, maka malapetaka akan menjadi sahabat kepemimpinan

tersebut.

Seorang pemimpin yang memiliki etika dan tanggung jawab akan mampu

membawa organisasi yang dipimpinnya sampai ke puncak keberhasilan dengan

memanfaatkan semua potensi yang ada pada semua anggota organisasi yang dipimpin

Seorang pemimpin menjadikan etika sebagai dasar mengoptimalkan semua bakat dan

potensi sumber daya manusia, dan meningkatkan nilai dari semua sumber daya yang

dimiliki oleh organisasi serta menghargai semua kualitas dan kompetensi sumber daya

manusia. Dan bukan seorang pemimpin yang menciptakan jarak antara mimpi dan

realitas. Tetapi dia seorang pemimpin beretika yang membantu semua mimpi

pengikutnya menjadi kenyataan dalam kebahagiaan.

Kepemimpinan beretika akan selalu meningkatkan interaksi antara dirinya

dengan semua orang yang terlibat bersamanya dalam sebuah tugas ataupun pekerjaan.

2012 7 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

Interaksi menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang yang terlibat

bersama sang pemimpin tidak tersingkir oleh jarak komunikasi. Tetapi semua orang

dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam etika yang

membangun kerjasama dan keyakinan dalam kepercayaan diri yang tinggi.

Pemimpin yang beretika tidak akan pernah punya niat untuk menyingkirkan

bakat-bakat hebat yang menjanjikan masadepan cerah. Dia akan mengilhami semua

orang dengan motivasi dan keteladanan untuk mampu mencapai keunggulan, dan

merangsang semua orang untuk berpikir positif dan bekerja efektif.

Seorang pemimpin harus mengawali dengan membangun kesadaran dirinya

bahwa kepadanya ada penanggungjawaban kepemimpinan. Penanggungjawaban

kepemimpinan menjelaskan bahwa pemimpin telah diakui serta dipercayai sehingga ia

menjadi pemimpin.

Penanggungjawaban kepemimpinan ini juga menjelaskan bahwa pemimpin

memiliki tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggungjawab, dan pertanggungjawaban

menyeluruh atas segala dan semua dalam kepemimpinannya. Penanggungjawaban

kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin menjelaskan bahwa ia sepenuhnya

bertanggungjawab atas jatuh-bangunnya kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya.

Dalam kaitan ini, keberhasilan atau pun kegagalan kepemimpinan tergantung dan

bergantung sepenuhnya pada sang pemimpin. Penanggungjawaban kepemimpinan

seorang pemimpin memberikan otoritas sebagai landasan kewibawaan

kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang bijak dan bertanggung jawab pasti

memiliki kiat untuk menghindari sekaligus mengatasi tabrakan antara kepentingan

pribadi dengan etika dan moralitas kehidupan serta memiliki hati nurani untuk hidup

dalam etika yang tidak melecehkan semua kepercayaan dari para stakeholdersnya.

Pemimpin yang bijak tahu bahwa kekuasaan dan kekuatan tidak akan berjalan sempurna

tanpa panduan etika dan moralitas kepemimpinan.

Penggungjawaban kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin

menjelaskan bahwa ia sepenuhnya bertanggungjawab atas jatuh-bangunnya

kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya. Dalam kaitan ini, keberhasilan atau pun

kegagalan kepemimpinan tergantung dan bergantung sepenuhnya pada sang pemimpin.

Pemimpin dalam hal ini harus berperan aktif memastikan bahwa ia sedang meneguhkan

organisasinya, melengkapi bawahannya dan menyiapkan infrastruktur serta semua

2012 8 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

sumber mengelola kepemimpinannya dengan efektif, efisien dan sehat yang

memastikan keberhasilan kepemimpinannya

Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga

bertanggung jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya.

Dia bertanggung jawab atas hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun

hasil yang buruk.

Pemimpin bertanggung jawab untuk memulai komunikasi secara proaktif.

Ketika kesalahpahaman terjadi dan gossip timbul, pemimpin bertanggung jawab untuk

meluruskan dan membangun komunikasi agar kesalahpahaman tidak muncul lagi.

Pemimpin bertanggung jawab untuk memberi contoh sikap baik dengan

berdasarkan etika seorang pemimpin serta menjadi agen perubahan. Pemimpin mengerti

bahwa apa dilakukannya akan ditiru dan diperbesarnya oleh orang yang dipimpinnya,

dan karenanya mereka harus mengenakan standar yang tinggi pada dirinya. Menjadi

pemimpin adalah menjadi orang yang bisa jadi panutan, baik dalam kinerja maupun

integritas. Ia harus hidup sesuai dengan nilai-nilai etika baik yang dianutnya.

Dengan demikian untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, karena

seorang pemimpin bukanlah sembarang orang. Seorang pemimpin harus memiliki etika

dan wajib bertanggung jawab kepada orang yang dipimpinnya. Dengan kepemimpinan

yang beretika maka akan tercipta keharmonisan dalam menjalin hubungan kerja dengan

bawahannya tanpa ada status kedudukan. Serta seorang pemimpin juga memilik

tanggung jawab yang besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang-

orang dibawah kepemimpinannya.

Tanggung jawab kepimpinan bukanlah sesuatu hal yang dapat dijalankan

dengan mudah. Tetapi, semakin besar tanggung jawab kepemimpinan itu, semakin

besar pula penghargaan yang diberikan jika dapat memenuhi peranan tersebut.

B. BAGAIMANA HUBUNGAN ETIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP

HAK KARYAWAN ?

1. Menurut Caux Round :

a. Tanggung Jawab Bisnis: dari stakeholders ke stakeholders

2012 9 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

b. Dampak Ekonomis dan Sosial dari Bisnis

c. Perilaku Bisnis: dari Hukum yang Tersurat ke Semangat Saling Percaya.

d. Sikap menghormati aturan

e. Dukungan bagi perdagangan multilateral

f. Sikap hormat bagi lingkungan alam.

g. Menghindari operasi-operasi yang tidak etis

2. Menurut Weiss :

a. martabat/hak

b. Kewajiban

c. Kewajaran

d. Keadilan

3.

C. APA PRINSIP-PRINSIP ETIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN ?

Menurut Sonny Keraf :

a. Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan

dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk

dilakukan.

b. Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan

secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak

didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian

dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan

harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu

perusahaan.

c. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai

dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat

dipertanggung jawabkan.

2012 10 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis

dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

e. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri

pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga

nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

D. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

Isu Lingkugan Hidup:

Masalah etika tidak hanya dipahami sebatas pengaruh perilaku manusia terhadap

manusia lainnya, tetapi juga mempelajari hubungan dan keterkaitan antara manusia

dengan alam dan pengaruh tindakan manusia terhadap kerusakan lingkungan. Dari

pertumbuhan ekonomi secara global, saat ini telah memunculkan enam persoalan

lingkungan hidup yaitu :

1. Akumulasi bahan beracun

2. Efek rumah kaca

3. Perusakan lapisan ozon

4. Hujan asam

5. Deforestasi dan penggurunan

6. Serta kematian bentuk-bentuk kehidupan (keanekaragaman hayati)

Contoh Kasus :

Hujan Asam (Acid Rain )

Perlombaan pendirian pabrik-pabrik di banyak kawasan industri oleh hamper

semua negara demi memacu pertumbuhan ekonomi tanpa disertai program pengendalian

limbah asap telah mengakibatkan banyaknya volume asap hitam pekat yang terus

menerus dimuntahkan dari cerobong-cerobong pabrik tsb. Asap tebal hitam pekat ini

kemudian menyatu dengan udara dan awan yang pada gilirannya menurunkan hujan asam

(Acid Rain) ke bumi sekitar awan tsb. Sejak beberapa dekade terakhir ini, terutama di

kawasan industri padat negara-negara maju seperti AS, Kanada, Jerman, Belanda dsb.

Hujan asap ini ternyata berbahaya bagi kehidupan di bumi. Bila ini terus berlangsung,

2012 11 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

maka hujan asam itu dapat merusak hutan, mencemari air, bahkan merusak gedung-

gedung.

E. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN

Berbagai isu lingkungan hidup tidak dapat lagi diabaikan bila ingin memahami

dan menyadari bahwa perilaku manusia juga berpengaruh terhadap keberadaan bumi

beserta seluruh isinya, bukan hanya menentukan keberadaam umat manusia saja.

Sehubungan dengan hal ini, ada beberapa paradigm (cara pandang/pola pikir) yang

berkembang dalam memahami etika dalam kaitannya dengan isu lingkungan hidup.

1. Etika kepentingan generasi mendatang, yang memandang bahwa suatu keputusan dan

tindakan hendaknya jangan hanya memikirkan kepentingan umat manusia pada

generasi saat ini saja, tetapi juga kepentingan umat manusia pada generasi-generasi

mendatang.

2. Etika lingkungan biosentris, yang memandang perilaku etis bukan saja dari sudut

pandang manusia, tetapi juga dari sudut pandang nonmanusia (flora, fauna, dan benda

bumi nonorganisme) sebagai satu kesatuan sistem lingkungan.

3. Etika ekosistem, menganggap Sang Pencipta (Tuhan) dan seluruh ciptaannya (bumi

dan seluruh isinya, sistem tata surya, sistem galaksi, dan sistem alam jagat raya)

dianggap sebagai moral patients.

F. KODE ETIK DI TEMPAT KERJA

Kode Etik Sumber Daya manusia :

Enam dimensi program etik agar kode etik dapat dipenuhi :

1. Kode etik formal : Kode etik yang dirumuskan/ditetapkan secara resmi oleh suatu

organisasi profesi, suatu lembaga/entitas tertentu dsb.

2. Kode Etika : Entitas yang mengembangkan kebijakan, mengevaluasi tindakan,

menginvestigasi, dan menghakimi pelanggaran-pelanggaran etika.

3. Sistem komunikasi etika : Cara untuk mensosialisasikan kode etik dan

perubahannya, termasuk isu-isu dan cara mengatasinya yang bersifat dua arah

4. Pejabat etika : Pihak yang mengkoordinasikan kebijakan, memberikan pendidikan,

dan menyelidiki tuduhan adanya pelanggaran etika

2012 12 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

5. Program pelatihan etika : Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran

dan membantu karyawan dalam merespon masalah-masalah etika

6. Proses penetapan disiplin : dalam hal terjadi perilaku tidak etis.

Kode Etik Pemasaran :

American Marketing Association (AMA)

1. Tanggung jawab (responsibilities), … pelaku pemasaran harus bertanggungjawab

atas konsekuensi aktivitas mereka dan selalu berusaha agar keputusan,

rekomendasi dan fungsi tindakan mereka mengidentifikasi, melayani, dan

memuaskan masyarakat (publik) yang relevan : para pelanggan, organisasi dan

masyarakat.

2. Kejujuran dan kewajaran (honesty and fairness), pelaku pemasaran harus menjaga

dan mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat profesi pemasaran.

3. Rights and duties of parties (Hak (Rights) dan Kewajiaban (Duties), pihak-pihak).

4. Organizational relationships (Hubungan Organisasi)

Kode Etik Akuntansi :

Insitute of Management Accountants

1. Kompetensi

Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya,

mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan

lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Praktisi manajemen

akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

● Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan

berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

● Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang

berlaku.

● Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan

serta dapat diandalkan.

2. Kerahasiaan

Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi

rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal

2012 13 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung

jawab untuk :

● Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh

dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.

● Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang

diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini

dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.

● Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk

kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

3. Integritas

Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang

dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab

untuk :

● Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar

dari potensi konflik.

● Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi

kemampuan mereka dalam menjalankan tugas secara etis.

● Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat

mempengaruhi tindakan mereka.

● Menahan diri dari aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam pencapaian

tujuan organisasi.

● Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang

dapat menghalangi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.

● Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang

menguntungkan dalam penilaian profesional.

● Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan

profesi.

4. Objektivitas

Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan

objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang

2012 14 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan

rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen

keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

● Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.

● Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan

pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.

5. Resolusi atas Etis

Dalam menerapkan standar kode etik, praktisi akuntansi manajemen dan manajemen

keuangan mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasikan perilaku tidak

etis atau di dalam memecahkan suatu konflik etis.

Kode Etik Keuangan :

Association for Investment Management and Research (AIMR)

1. Bertindak berdasarkan integritas, kompetensi, martabat dan bertindak etis dalam

berhubungan dengan publik dst.

2. Menjalankan dan mendorong pihak lain untuk bertindak etis dan professional.

3. Berusaha keras untuk memeliharan dan meningkatkan kompetensi dan kompetensi

pihak lain.

4. Menerapkan kehati-hatian dan menjalankan penilaian yang bersifat independen.

Standar-standar perilaku professional juga meliputi :

1. Tanggung jawab fundamental

2. Hubungan dan tanggung jawab atas profesi

3. Hubungan dan tanggung jawab pada atasan

4. Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan

5. Hubungan dan tanggung jawab kepada publik

Kode Etik Teknologi Informasi :

Association for Computing Machinary

Komitmen terhadap kode etik professional diharapkan bagi setiap anggota (anggota

yang mempunyai hak suara, anggota asosiasi dan anggota mahasiswa) dari Association for

2012 15 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

Computing Machinary. Kode ini mencakup 24 keharusan yang dirumuskan sebagai

pernyataan tentang tanggung jawab pribadi, mengidentifikasi unsur-unsur seperti komitmen.

Kode Etik Fungsi Lainnya :

Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainnya yang

akan memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sekecil apapun peran yang dimainkan

oleh setiap elemen tersebut. Misalnya bagian produksi di suatu perusahaan. Walaupun bagian

produksi tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun kualitas produk yang

dihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.

2012 16 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

G. PERBANDINGAN KODE ETIK

American Marketing

Association (AMA)

Institute of

Management

Accountants

Association for

Investment

Management and

Research (AIMR)

Association for Computing

Machine (ACM)

Tanggung jawab Kompetensi KompetensiTanggung jawab dan

komitmen

Kejujuran dan

KewajaranIntegritas

Integritas,

Martabat(dignity)Jujur dan dapat dipercaya

Hak dan KewajibanKerahasiaan,

Objektivitas

Kerahasiaan,

Objektivitas,

Independensi

Kerahasiaan, Menghormati

hak kekayaan intelektual

Hubungan organisasiResolusi atas

konflik etis

Kehati-hatian; Larangan

menggunakan informasi

nonpublik

Adil dan tidak diskriminatif;

Menghormati privasi orang

lain

Sehubungan dengan hal tersebut dibawah ini akan diulas beberapa konsep yang biasa muncul

dalam pedoman kode etis suatu profesi :

1. Integritas

Banyak yang mengitepretasikan integritas sama dengan keujujuran, meski

sebenarnya konsep integritas lebih luas dari konsep kejujuran. Kejujuran hanya

merupakan salah satu unsur yang membangun integritas seseorang. Menurut Cloud,

Pengertian integritas bukan hanya sekedar berarti jujur, tetapi juga menyiratkan

adanya sifat utuh, tidak terbagi, menyatu, kokoh, serta konsisten. Pandangan lain

dikemukakan oleh Julian M dan Alfred yang mengatakn bahwa integritas merujuk

pada segala hal yang membuat seseorang bisa dipercaya.

Dengan menyimak kedua pandangan diatas, dapat disimpulkan bahwa

integritas menyiratkan pengertian keutuhan atau keseimbangan, menjadi dasar atau

2012 17 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

pondasi untuk membangun kepercayaan, meliputi banyak atribut atau kualitas terkait

untuk membangun karakter atau pribadi utuh.

2. Whistleblowing

Menurut Sonny Keraf, Whistleblowing dalam konteks etika adalah tindakan yang

dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan

kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.

3. Kompetensi

Dalam arti luas, Kompetensi mencakup penguasaan ilmu atau pengetehuan

dan keterampilan atau skill yang mencukupi, seta mempunyai sikap dan perilaku yang

sesuai untuk melaksanakan pekerjaan atau profesinya. Bila kompetensi mencakup

ketuga unsure ini, pegetahuan, ketampilan, sikap dan perilaku, maka orang yang

kompeten sama artinya dengan orang yang professional.

4. Objektifitas dan Independensi

Objektif Berarti sesuai tujuan, sesuai sasaran, tidak berat sebelah, selalu

didasarkan atas fakta, atau bukti yang mendukung. Konsep ini menyiratkan bahwa

segala sesuatu diungkapkan apa adanya, tidak menyembunyikan sesuatu, jujur dan

wajar. Independensi mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak dibawah

pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil keputusan atau tindakan.

2012 18 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 19: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika pengambilan keputusan merupakan cara untuk melakukan kegiatan

produktif, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan

juga masyarakat. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut :Prinsip Otonomi, Prinsip Kejujuran, Prinsip Keadilan,

Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle),Prinsip Integritas Moral ;

Prinsip etika lingkungan hidup dirumuskan dengan tujuan untuk dapat dipakai

sebagai pegangan dan tuntutan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam.

Prinsip dan isu etika untuk beberapa fungsi, seperti fungsi sumber daya manusia

(SDM), pemasaran, akuntansi, keuangan, teknologi informasi, dan fungsi-fungsi lainnya.

3.2 Saran

Tugas ini masih memiliki kekurangan-kekurangan baik dari bentuk penyusunan

maupun materinya. Adanya Kritik konstruktif, saran dan usulan yang relevan dapat

membantu menyempurnakan sajian makalah ini.

2012 19 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 20: Pembahasan - Mercu Buana University · Web viewSeiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera

Daftar PustakaAgoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. Etika Bisnis dan Profesi:Tantangan Membangun

Manusia Seutuhnya - Jakarta : Salemba Empat, 2009

Rindjin, Ketut. Etika Bisnis dan Implementasinnya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,

2004

Bertens, K. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius, 2009

Etika bisnis perbankan / H.As. Mahmuddin. Cetakan 1. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,

1994

Ernawan, Erni. 2011. Business Ethics. Penerbit: Alfabeta. Bandung

Kanter, E.Y 2001. Etika Profesi Hukum : Sebuah Pendekatan Sosio-Religius. Jakarta: Storia

Grafika

Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya. Yogyakarta : Kanisius

2012 20 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id