Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct

8
BAB IV PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini membahas menganai prinsip dan proses kerja dari alat cooling tower apparatus. Alat ini merupakan suatu rangkaian alat yang terdiri dari: heater ,louver, fan, packing, basin, nozzle, manometer, flow meter, make up tank, dll. Pada alat tersebut masing masing memiliki peranan dan fungsi tertentu. Pada cooling tower apparatus ini memiliki 2 macam jenis aliran yang bisa dilakukan, yaitu; cross current dan counter current. Pada aliran cross current (bersilangan) dimana memiliki karakteristik louver pada menaranya terbuka sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam menara melalui celah tersebut. Pada pola aliran cross current ini memakai alat bantu berupa induced draft, yang artinya udara dari luar disedot dari atas menara dengan menggunakan blower sehingga waktu kontak antara udara dan air proses hanya ¾ dari keseluruhan bagian cooling tower. Pada pola aliran counter current, udara dan air proses masuk melalui arah yang berlawanan. Air masuk melalui nozzle yang di semprotkan dari atas sementara udara dihembuskan dengan fan dari dasar menara (forced draft). Dimana waktu kontak antara air dan udara tersebut terjadi diseluruh bagian menara secara keseluruhan. Cooling tower merupakan contoh proses direct

description

CT

Transcript of Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct

Page 1: Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini membahas menganai prinsip dan proses kerja

dari alat cooling tower apparatus. Alat ini merupakan suatu rangkaian alat yang

terdiri dari: heater ,louver, fan, packing, basin, nozzle, manometer, flow meter,

make up tank, dll. Pada alat tersebut masing masing memiliki peranan dan fungsi

tertentu. Pada cooling tower apparatus ini memiliki 2 macam jenis aliran yang

bisa dilakukan, yaitu; cross current dan counter current. Pada aliran cross current

(bersilangan) dimana memiliki karakteristik louver pada menaranya terbuka

sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam menara melalui celah tersebut.

Pada pola aliran cross current ini memakai alat bantu berupa induced draft, yang

artinya udara dari luar disedot dari atas menara dengan menggunakan blower

sehingga waktu kontak antara udara dan air proses hanya ¾ dari keseluruhan

bagian cooling tower.

Pada pola aliran counter current, udara dan air proses masuk melalui

arah yang berlawanan. Air masuk melalui nozzle yang di semprotkan dari atas

sementara udara dihembuskan dengan fan dari dasar menara (forced draft).

Dimana waktu kontak antara air dan udara tersebut terjadi diseluruh bagian

menara secara keseluruhan. Cooling tower merupakan contoh proses direct

contact karena pada prosesnya air dan udara bertemu secara langsung dalam

menara tersebut tanpa melalui perantara.

Pada prinsipnya cooling tower apparatus ini bekerja dengan prinsip

difusi, maksudnya adanya perubahan temperatur yang dapat mengakibatkan

perbedaan besarnya laju perpindahan massa yang terjadi yang bergantung pada

luas daerah kontak antara fluida panas dan fluida dinginnya. Terdapat dua macam

perpindahan pada cooling tower ini yaitu perpindahan panas dan perpindahan

massa. Perpindahan panas terjadi saat fluida panas (air) yang dikontakkan secara

langsung dengan fluida dingin (udara), terjadi perpindahan panas pada temperatur

air yang lebih panas akan turun setelah dikontakkan ke fluida dinginnya.

Sedangkan perpindahan massa terjadi pada saat penguapan di dalam cooling

tower atau karena adanya losses dalam proses tersebut.

Page 2: Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct

Macam-macam losses yang dapat terjadi dalam proses tersebut ada 3

macam yaitu: drift, evaporation, dan blowdown. Drift merupakan losses yang

terjadi karena percikan air yang terkena packing sehingga dapat menyebabkan

volume air berkurang. Sementara itu, evaporation terjadi pada saat air tersebut

menguap di dalam cooling tower tersebut karena dikontakkan dengan fluida

dingin yang perbedaan temperaturnya cukup jauh sehingga dapat menyebabkan

penurunan volume air. Blowdown merupakan salah satu losses yang terjadi saat

air proses yang ditampung oleh basin terdapat endapan yang mengendap,

sehingga endapan tersebut harus dibuang dan akibatnya volume air juga akan

berkurang.

Penggunaan packing pada cooling tower ini juga sangat penting karena

packing merupakan media yang dapat memperlama waktu kontak antara air dan

udara di dalam cooling tower tersebut. Jenis packing ada dua macam yaitu:

packing regular dan random. Perbedaannya terdapat pada cara pemasangannya

didalam menara, dimana packing reguler dipasang teratur sesuai stage sementara

packing regular diletakan secara acak di dalam cooling tower. Penggunaan

packing reguler cukup dianjurkan dalam perancangan cooling tower. Karena,

packing reguler dapat meminimalisir terjadinya losses secara berlebihan dan

mengurangi pressure drop di dalam menara, sementara penggunaan packing

random dapat memperbesar terjadinya pressure drop dan losses di dalam menara.

Pada proses lanjutan setelah air hasil proses di cooling tower ditampung

di dalam basin, selanjutnya adalah menambahkan air tersebut dengan make-up

water yang disimpan di dalam make-up tank. Make-up water ini merupakan air

domestik yang ditambahkan ke dalam basin yang ditujukan untuk menambah

kembali volume air yang berkurang akibat adanya losses selama proses tersbut

berlangsung yang selanjutnya air tersebut akan kembali di alirkan ke semua alat.

Tidak semua proses di dalam cooling tower berjalan sempurna, tentunya

akan ada masalah yang terjadi di dalam cooling tower tersebut seperti korosi,

fouling, scalling blowdown dll. Untuk meminimalisirnya ditambahkan chemical

treatment pada cooling tower tersebut. Chemical treatment itu dapat berupa

corrosion inhibitor, oxygen scavanger, biocide, penambahan senyawa anti bakteri,

Page 3: Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct

dan menjaga pH antara 6,8-7,2 di dalam cooling tower tetap terjaga. Seperti

contoh pada basin ditambahkan senyawa klorin yang digunakan untuk

menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang terbawa dari cooling tower tersebut.

Page 4: Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1) Prinsip pada cooling tower didasarkan pada prinsip difusi, dimana

perubahan temperatur dapat mengakibatkan besarnya perbedaan laju

perpindahan massa yang terjadi. Cara kerja pada cooling tower dengan

mengkontakan air pendingin dengan udara dari lingkungan.

2) Salah satu aplikasi cooling tower dalam industri adalah pada pabrik

petrokimia seperti pada perusahaan PT.Petrokimia Gresik yaitu dalam sistem

utilitas dan penyediaan air. Unit ini bertugas menyediakan air pendingin

dengan suhu ± 30 untuk unit utilitas dan proses.

3) Semakin cepat aliran udara maka semakin besar pula penurunan temperatur.

5.2. Saran

1) Penggunaan laju alir udara harus disesuaikan dengan kebutuhan pendinginan

agar kehilangan air dapat dikontrol.

2) Dalam penggunaan pompa supaya diatur debit alir airnya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct

McCabe, L. 1993. Operasi Teknik Kimia. Jakarta: Erlangga.

Nicholas P and Paul N. 1983. Cooling Tower Selection Design and Practice.

Michinger, USA: ANN Arbor Science.

Perry, H dan Don Green, H. 1984. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook. Edisi

Keenam. USA: McGraw-Hill.

Treyball, E. 1987. Mass Transfer Operation, Edisi ketiga. USA: McGraw-Hill.

Yulhamar.2012.Tinjauan Pustaka Cooling Tower.

(Online)

.http://yulharmanino.blogspot.co.id/2012/07/behaviorurldefaultvmlo.html

(Diakses 26 September 2015)

Page 6: Pembahasan, Kesimpulan Saran, Dapus Ct