Pembahasan Fraksinasi II

2
Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan fraksinasi ke-2(subfraksi) dengan menggunakan kromatografi kolom. Dari hasil pemantauan sebelumnya , kumarin terlihat lebih banyak terkandung dalam fraksi etil asetat, sehingga dilanjutkan subfraksi dengan menggunakan kromatografi kolom dari fraksi etil asetat. Prinsip kromatografi kolom adalah suatu pemisahan yang didasarkan pada peristiwa adsorbsi . Metode ini memungkinkan pemisahan satu sampel yang ebrupa campuran dengan berat beberapa gram, sehingga merupakan metode preparatif. Eluen dialirkan kedalam kolom dengan bantuan gravitasi maka eluen akan melewati kolom dan terjadi pemisahan. Fase diamnya adalah silika gel. Pertama –tama fraksi etil asetat dipekatkan terlebih dahulu sehingga didapatkan ekstrak kental. Kemudian ekstrak ini digerus dengan silika gel(fase diam)secukupnay hingga homogen. Silika gel tersebut digunakan dari total silika yang sudah ditimbang sebelumnya. Kapas bebas lemak dimasukkan kedalam kolom untuk menyumbat bagian dasar kolom agar silika gel dapat tertahan didalam kolom. Untuk membebaskan lemak pada kapas , maka kapas dibasahi dengan menggunakan alkohol. Basahi silika gel sehingga terbentuk seperti bubur, kemudian dimasukkan perlahan melalui dinding kolom, usahakan tidak terbentuk gelembung udara. Jika gelembung udara terbentuk , maka dapat diatasi dengan mengetuk dinding kolom secara perlahan atau dengan cara menempelkan tissue pada dinding kromatografi kolom yang telah dibasahi dengan menggunakan aseton. Karena apabola terbentuk gelembung udara, maka kolom yang dihasilkan tidak kompak dan menyebabkan proses pemisahan tidak optimum. Dibiarkan silika gel memadat hingga kompak. Setelah silika terbentuk dimasukkan ekstrak kental yang telah digerus tadi kedalam kolom secara perlahan. Selalu ditambahkan eluen berada diatas silika gel beberapa centimeteragar silika gel terus terbasahi. Dibuka tutup keran kemudian ditampung kedalam vialyang telah ditimbang dan dikalibrasi sebanyak 5ml. Ditampung fraksi yang didapat sebanyak 5 ml sehingga berjumlah 30 vial. Fungsi penimbangan vial adalah untuk digunakan menghitung bobot dari fraksi yang akan dipantau. Ditambahkan eluen jika eluen sudah mendekati bagian teratas silika gel agar silika gel tidak kering. Eluen yang digunakan adalah n-Hexane dan Etil Asetat dengan perbandingan 3:2 Hal ini dikarenakan pada pemantauan sebelumnya, pemantauan dari

description

fraksinasi

Transcript of Pembahasan Fraksinasi II

PembahasanPada praktikum kali ini dilakukan fraksinasi ke-2(subfraksi) dengan menggunakan kromatografi kolom. Dari hasil pemantauan sebelumnya , kumarin terlihat lebih banyak terkandung dalam fraksi etil asetat, sehingga dilanjutkan subfraksi dengan menggunakan kromatografi kolom dari fraksi etil asetat. Prinsip kromatografi kolom adalah suatu pemisahan yang didasarkan pada peristiwa adsorbsi . Metode ini memungkinkan pemisahan satu sampel yang ebrupa campuran dengan berat beberapa gram, sehingga merupakan metode preparatif. Eluen dialirkan kedalam kolom dengan bantuan gravitasi maka eluen akan melewati kolom dan terjadi pemisahan. Fase diamnya adalah silika gel.Pertama tama fraksi etil asetat dipekatkan terlebih dahulu sehingga didapatkan ekstrak kental. Kemudian ekstrak ini digerus dengan silika gel(fase diam)secukupnay hingga homogen. Silika gel tersebut digunakan dari total silika yang sudah ditimbang sebelumnya. Kapas bebas lemak dimasukkan kedalam kolom untuk menyumbat bagian dasar kolom agar silika gel dapat tertahan didalam kolom. Untuk membebaskan lemak pada kapas , maka kapas dibasahi dengan menggunakan alkohol. Basahi silika gel sehingga terbentuk seperti bubur, kemudian dimasukkan perlahan melalui dinding kolom, usahakan tidak terbentuk gelembung udara. Jika gelembung udara terbentuk , maka dapat diatasi dengan mengetuk dinding kolom secara perlahan atau dengan cara menempelkan tissue pada dinding kromatografi kolom yang telah dibasahi dengan menggunakan aseton. Karena apabola terbentuk gelembung udara, maka kolom yang dihasilkan tidak kompak dan menyebabkan proses pemisahan tidak optimum. Dibiarkan silika gel memadat hingga kompak.Setelah silika terbentuk dimasukkan ekstrak kental yang telah digerus tadi kedalam kolom secara perlahan. Selalu ditambahkan eluen berada diatas silika gel beberapa centimeteragar silika gel terus terbasahi. Dibuka tutup keran kemudian ditampung kedalam vialyang telah ditimbang dan dikalibrasi sebanyak 5ml. Ditampung fraksi yang didapat sebanyak 5 ml sehingga berjumlah 30 vial. Fungsi penimbangan vial adalah untuk digunakan menghitung bobot dari fraksi yang akan dipantau. Ditambahkan eluen jika eluen sudah mendekati bagian teratas silika gel agar silika gel tidak kering. Eluen yang digunakan adalah n-Hexane dan Etil Asetat dengan perbandingan 3:2 Hal ini dikarenakan pada pemantauan sebelumnya, pemantauan dari eklompok pertama dengan menggunakan eluen tersebut didapat nilai Rf yang berada pada rentang 0,2-0,3 sehingga dipilih eluen dengan perbandingan tersebut. Selanjutnay setelah didapatkan 30 fraksi yang dipisahkan berdasarkan volume maka akan dilanjutkan dengan tahapan pemantauan fraksi