pembahasan fisbang 1

1
Nama : Wisnu Yudha Nugraha NRP : 2410100107 Pembahasan Pada praktikum pengukuran waktu dengung, ruangan yang dijadikan objek pengukuran adalah ruangan P106 Jurusan Teknik Fisika ITS. Pengukuran pertama dilakukan dengan metode Sabine. Metode ini menghitung waktu dengung berdasarkan luas permukaan benda, koefisien absorbsi bahan serta jumlah benda atau objek yang berada di dalam ruangan. Karena nilai koefisien absorbsi kurang dari 0.2 maka dapat diketahui jika pengukuran telah dilaksanakan dengan cukup akurat karena menggunakan metode yang tepat. Pengukuran waktu dengung yang kedua menggunakan bantuan software Yoshimasa. Data yang didapatkan selama pengukuran kemudian di plot untuk menjadi sebah grafik. Pada praktikum ini, pengambilan data dilakukan sebanyak lima kali pada lima kali ulangan pengukuran. Grafik yang diperoleh dari hasil plotting menunjukkan pola yang hampir sama. Pola ini memiliki amplitudo yang rendah dan hampir bisa dibilang linier pada 0 – 10 detik setelah bunyi dari sumber bunyi diperdengarkan. Kemudian, pada 10 – 15 detik berikutnya dihasilkan amplitudo yang sangat tinggi sebelum kemudian turun secara cepat pada satu detik selanjutnya. Hal ini menunjukkan jika waktu dengung sebelum benar-benar meluruh akan melepaskan energi yang yang jauh berbeda dan terjadi secara tiba-tiba pada waktu yang mendekati peluruhannya.

description

fisika bangunan

Transcript of pembahasan fisbang 1

Page 1: pembahasan fisbang 1

Nama : Wisnu Yudha Nugraha

NRP : 2410100107

Pembahasan

Pada praktikum pengukuran waktu dengung, ruangan yang dijadikan objek

pengukuran adalah ruangan P106 Jurusan Teknik Fisika ITS. Pengukuran pertama dilakukan

dengan metode Sabine. Metode ini menghitung waktu dengung berdasarkan luas permukaan

benda, koefisien absorbsi bahan serta jumlah benda atau objek yang berada di dalam ruangan.

Karena nilai koefisien absorbsi kurang dari 0.2 maka dapat diketahui jika pengukuran telah

dilaksanakan dengan cukup akurat karena menggunakan metode yang tepat.

Pengukuran waktu dengung yang kedua menggunakan bantuan software Yoshimasa.

Data yang didapatkan selama pengukuran kemudian di plot untuk menjadi sebah grafik. Pada

praktikum ini, pengambilan data dilakukan sebanyak lima kali pada lima kali ulangan

pengukuran. Grafik yang diperoleh dari hasil plotting menunjukkan pola yang hampir sama.

Pola ini memiliki amplitudo yang rendah dan hampir bisa dibilang linier pada 0 – 10 detik

setelah bunyi dari sumber bunyi diperdengarkan. Kemudian, pada 10 – 15 detik berikutnya

dihasilkan amplitudo yang sangat tinggi sebelum kemudian turun secara cepat pada satu detik

selanjutnya. Hal ini menunjukkan jika waktu dengung sebelum benar-benar meluruh akan

melepaskan energi yang yang jauh berbeda dan terjadi secara tiba-tiba pada waktu yang

mendekati peluruhannya.