PEMBAHASAN baru

43
PENDAHULUAN Latar Belakang Hampir sebagian besar organisasi besar dan kecil memakai bentuk organisasi perseroan terbatas untuk melakukan aktivitas-aktivitas usaha mereka. Karakteristik-karakteristik legal dari perseroan terbatas berbeda dari firma maupun perusahaan perseorangan. Bentuk organisasi perseroan terbatas juga mempunyai unggulan dan kelemahan yang berbeda, di samping entri-entri dan melaporkan informasi spesifik kepada manajemen perseroan terbatas. Perseroan terbatas pada dasarnya mudah menarik modal melalui penerbitan saham. Pembelian saham di dalam sebuah perseroan sering lebih menggoda bagi investor dibandingkan penanaman modal modal dalam persekutuan karena seorang pemegang saham mempunyai kewajiban yang terbatas dan sahamnya gampang pula dialihkan. Selain itu, banyak individu berkesempatan menjadi pemegang saham walaupun hanya menanamkan sedikit dananya. Karakteristik ini mengangkat kemampuan perusahaan untuk menghimpun dana yang sangat besar dengan cara menerbitkan saham. Karena baik pemodal kecil maupun pemodal besar bisa membeli saham perusahaan, maka terdapat spektrum luas pemodal potensial. Kemampuan untuk mengakumulasikan dan 1

Transcript of PEMBAHASAN baru

Page 1: PEMBAHASAN baru

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hampir sebagian besar organisasi besar dan kecil memakai bentuk

organisasi perseroan terbatas untuk melakukan aktivitas-aktivitas usaha mereka.

Karakteristik-karakteristik legal dari perseroan terbatas berbeda dari firma

maupun perusahaan perseorangan. Bentuk organisasi perseroan terbatas juga

mempunyai unggulan dan kelemahan yang berbeda, di samping entri-entri dan

melaporkan informasi spesifik kepada manajemen perseroan terbatas.

Perseroan terbatas pada dasarnya mudah menarik modal melalui

penerbitan saham. Pembelian saham di dalam sebuah perseroan sering lebih

menggoda bagi investor dibandingkan penanaman modal modal dalam

persekutuan karena seorang pemegang saham mempunyai kewajiban yang

terbatas dan sahamnya gampang pula dialihkan. Selain itu, banyak individu

berkesempatan menjadi pemegang saham walaupun hanya menanamkan sedikit

dananya. Karakteristik ini mengangkat kemampuan perusahaan untuk

menghimpun dana yang sangat besar dengan cara menerbitkan saham. Karena

baik pemodal kecil maupun pemodal besar bisa membeli saham perusahaan, maka

terdapat spektrum luas pemodal potensial. Kemampuan untuk mengakumulasikan

dan menggunakan jumlah modal yang sangat besar membuat perseron terbatas

dominan dalam perekonomian dewasa ini.

Investasi ekuitas umumnya berhubungan dengan pembelian dan

menyimpan saham pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam

mengantisipasi pendapatan dari deviden dan keuntungan modal sebagaimana nilai

saham meningkat. Hal tersebut juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi

saham ( kepemilikan ) dengan turut serta dalam suatu perusahaan swasta (tidak

tercatat di bursa ) atau perusahaan baru ( suatu perusahaan sedang dibuat atau baru

dibuat ). Ketika investasi dilakukan pada perusahaan yang baru, hal itu disebut

sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti mempunyai risiko

1

Page 2: PEMBAHASAN baru

lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham tercatat di bursa

dilakukan.

Dengan latar belakang ini penulis tertarik untuk membuat makalah

seminar yang berjudul “ MODAL DISETOR “.

Identifikasi Masalah

Dalam makalah ini penulis akan membahas beberapa masalah,

diantaranya:

a) Apakah yang dimaksud dengan modal disetor?

b) Apakah sumber-sumber modal disetor?

c) Bagaimana akuntansi untuk penerbitan saham?

d) Bagaimana akuntansi untuk pemesanan saham?

e) Bagaimana akuntansi untuk penerbitan saham dengan konversi?

f) Bagaiman akuntansi untuk pecah saham?

g) Bagaimana akuntasi untuk saham yang diperolah kembali?

h) Apakah yang dimaksud dengan hak, Waran dan Opsi Atas saham?

2

Page 3: PEMBAHASAN baru

PEMBAHASAN

Pengertian Modal Disetor

Dua kategori ekuitas pemilik yaitu modal saham dan tambahan modal

disetor merupakan modal disetor kontribusi. Modal kontribusi ( modal disetor )

adalah total jumlah yang disetorkan ke modal saham-jumlah tertentu tersebut

diberikan oleh pemegang saham kepada perseroan untuk digunakan dalam

bisnisnya.

Sumber-sumber Modal Disetor

Sumber utama modal disetor berasal dari penerbitan saham. Saham ini

disebut modal saham ( capital stock ), yang dapat dijual secara secara umum

kepada investor atau dijual secara pribadi kepada beberapa investor.

Perseroaan adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan UU, mempunyai

eksistensi yang terpisah dari para pemiliknya dan dapat melakukan usaha dalam

batas-batas tertentu. Pada saat perseroaan terbatas berdiri, biasanya hanya

diterbitkan satu jenis saham, yang disebut dengan saham biasa ( common stock ).

Perusahaan kemudian menyadari adanya keuntungan dengan menerbitkan satu

atau lebih jenis saham lainnya dengan prioritas dan hak-hak yang berbeda. Saham

dengan hak-hak tertentu yang melebihi saham biasa disebut saham prefered

(preferred stock).

Saham Biasa ( Common Stock )

Pemegang saham biasa dari suatu perseroan terbatas dapat disebut sebagai

pemilik sesungguhnya dari perusahaan tersebut. Jika kinerja perusahaan buruk,

maka pemegang saham biasa dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasinya

karena mereka dapat menerima bagian kas dari perusahaan hanya setelah

kewajiban terhadap semua pihak lain ( seperti kreditor, karyawan, pemerintah,

pemegang saham preferen ) telah dipenuhi. Jika kinerja perusahaan baik, maka

pemegang saham biasa dapat memperoleh keuntungan karena mereka memiliki

seluruh aktiva perusahaan setelah dikurangi kewajiban yang harus dipenuhi

3

Page 4: PEMBAHASAN baru

kepada pihak lain. Singkatnya, pemegang saham biasa memiliki resiko yang lebih

besar, namun mereka juga dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi pula

dari investasi mereka.

Dalam akuntansi sering disebut modal dasar. Modal perseroan adalah

jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian perusahaan dan merupakan

jumlah maksimum yang diotorisasi ( authorized ) atas penerbitan surat-surat

saham. Modal perseroan merupakan jumlah tetap. Penambahan atau pengurangan

dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil modal melalui perubahan akta

pendirian. Istilah diterbitkan ( issued ) mengacu kepada saham-saham yang telah

ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham. Saham yang masih tersisa

di pemegang saham kemudian dinamakan saham yang beredar (outstanding

stock).

Hak-hak utama yang menyertai kepemilikan saham adalah sebagai berikut:

1. Hak untuk memberikan suara dalam hal-hal yang terkait dengan

perusahaan.

2. Hak untuk mendapatkan bagian dari distribusi laba.

3. Hak untuk mendapatkan bagian atas aktiva perusahaan saat perusahaan

dilikuidasi.

Saham biasa menanggung resiko terbesar karena para pemegangnya

menerima dividen setelah pemegang saham preferen dibayar.

Nilai-nilai Saham Biasa

Lembar saham biasanya dinyatakan dalam satuan mata uang, yang disebut

nilai nominal ( nominal value ) atau nilai pari ( par value ). Perusahaan mungkin

menerbitkan sertifikat saham ( stock sertificated ) bagi para pemegang saham

untuk mencatat kepemilikan mereka. Dalam sertifikat saham tercetak dalam

nominal saham, nama pemegang saham, dan jumlah saham yang dimiliki. Saham

juga bisa diterbitkan tanpa nilai nominal, yang disebut tanpa nilai nominal

nominal ( no par stock ). Sejumlah negara bagian mewajibkan dewan direksi 4

Page 5: PEMBAHASAN baru

untuk menentukan nilai ditetapkan atau nilai dinyatakan ( stated value )bagi

saham tanpa nilai nominal ( yang berfungsi sebagai nilai nominal untuk tujuan

pelaporan keuangan ). Modal saham yng nilainya ditetapkan tidak terdapat di

indonesia. Nilai yang ditetapkan biasanya dipatok dibawah harga pasar pada

waktu penerbitan. Namun berbeda dengan nilai pari nilai yang ditetapkan tidaklah

tercetak pada sertifikat saham.

Perusahaan menerbitkan saham tanpa bernilai pari dengan dua alasan.

Alasan pertama adalah menghindari kebingungan. Penggunaan nilai pari dapat

membingungkan kalangan pemodal karena nilai pari biasanya tidak sesuai dengan

nilai pasar. Penerbitan saham tidak bernilai pari akan menghindarkan sumber

kebingungan tersebut.

Alasan kedua adalah bertalian dengan undang-undang harga penerbitan

orisinal per lembar saham. Diskonto atas modal saham (discount on capital stock)

merupakan jumlah dengannya nilai pari saham melebihi harga penerbitannya.

Saham tanpa nilai pari biasanya dimiliki oleh perusahaan yang belum

terbuka. Saham tanpa nilai pari disebut juga dengan nilai intrinsik. Ada 2 metoda

untuk menghitung nilai wajar saham ini yaitu:

1. Metode dividend discount model. Metoda ini dengan menggunakan

dasar pertumbuhan dividen, dengan formula seperti berikut:

Po= D 1k−g

diman a

Po = Harga saham saat ini

D1 = dividen yang akan diterima tahun depan, dapat dicari dengan formula: D1 = Do x (1+g)

k = tingkat keuntunan pemegang saham

g = pertumbuhan laba, yang dapat dicari dengan formula ROE x b

5

Page 6: PEMBAHASAN baru

2. Metode Earning Multiplier. Metode ini menggunakan dasar “ Earning

Multiplier” (EM) yang dapat dihitung dengan formula:

Ea rning Multiplier= Dpok−g

diman a:

Dpo=dividend payout=dividen per sahamlaba per saham

atau

¿ jumlah dividenEAT

Nilai saham dihitung dengan formula: Po = EM x EPS1, dimana

EPS1 = EPS satu tahun yang akan datang, dengan pertumbuhan

konstan dapat diketahui dengan formula EPS1 = EPSo x (1+g)

Saham Preferren ( Preferred Stock )

Beberapa perusahaan menerbitkan lebih dari satu jenisa saham. Jenis- jenis

saham dapat berbeda dari hak suara dan hak dividen. Laporan perusahaan akan

menggambarkan kelas-kelas saham yang berbeda yang diterbitkan perusahaan.

Salah atu jenis saham yang diterbitkan oleh banyak perusahaan disamping saham

biasa, adalah saham preferen.

Saham preferen ( preferred stock ) adalah jenis saham dengan bermacam-

macam karakteristik yang membendakan dari saham biasa. Saham preferen ini

mempunyai di atas saham biasa. Biasanya preferen ini berkaitan dengan dividen

dan aset perusahaan manakala perusahaan dilikuidasi. Dividen kas harus

dibayarkan pada para pemegang saham preferen sebelum dividen kas tersebut

dibagikan pada kalangan pemegang saham biasa. Jika perusahaan tidak sanggup

memenuhi kewajibannya dan harus melikuidai asetnya, maka para pemegang

saham preferen akan dibayar terlebih dahulu sebelum para pemegang saham biasa.

Perusahaan menerbitkan saham preferen untuk memikat kalangan pemodal

yang tidak menghendaki resiko sebesar para pemegang saham biasa. Dewan

direksi sebuah perusahaan memiliki wewenang penuh untuk mendistribusikan

dividen kepada para pemegang saham. Pada saat memutuskan untuk

6

Page 7: PEMBAHASAN baru

mendistribusikan dividen, dewan direksi mengatakan mengumumkan ( declare )

dividen. Para pemegang saham preferen memiliki hak prioritas terhadap dividen,

mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menerima dividen secara

teratur dibandingkan pemegang saham biasa.

Perlindungan ( hak istimewa ) yang dimiliki pemegang saham preferen,

dibandingkan pemegang saham biasa adalah:

1. Pemegang saham preferen berhak menerima seluruh dividen

tunai sebelum dividen tunai apapun dibagikan ke pemegang

saham biasa.

2. Jika perusahaan pailit, pemegang saham preferen didahulukan

dalam pengembalian investasi sepenuhnya, sebelum bagian

pemegang saham biasa dibagikan.

Jika saham preferen mempunyai nilai pari, maka dividen dinyatakan

dengan suatu persentase dan nilai pari. Tapi jika saham preferen tidak mempunyai

nilai pari, maka dividen harus dinyatakan dalam jumlah uang.

Contohnya: Pemegang saham preferen 5% dengan nilai pari 50 akan berhak atas

dividen tahunan sebesar 2,5 per saham sebelum dilakukan distribusi kepada para

pemegang saham biasa, dan pemegang saham preferen 5%, tanpa nilai nominal,

berhak atas dividen tahunan sebesar 5 per saham sebelum dividen dibayarkan

kepada para pemegang saham biasa.

Saham preferen dapat dikelompokan menjadi:

1. Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock)

2. Saham preferen konvertibel (convertible preferred stock)

3. Saham preferen yang dapat ditarik kembali (callable preferred stock)

7

Page 8: PEMBAHASAN baru

Saham preferen Kumulatif dan Nonkumulatif ( Cumulative and

Noncumulative )

Saham preferen kumulatif menetapkan bahwa jika perusahaan tidak

mengumumkan dividen untuk golongan ini, dividen itu diakumulasikan dan harus

dibayar kemudian hari sebelum dividen dibayarkan kepada para pemegang saham

biasa.

Contoh:

PT ABC mempunyai 100.000 lembar saham preferen kumulatif 9% yang beredar

dengan nilai pari sebesar Rp 10.

Dividen yang dibayarkan terakhir adalah tahun 1994.

Total dividen sebesar Rp 300.000 telah diumumkan oleh dewan direksi pada

tahun 1997. Mayoritas dari jumlah tersebut akan diperuntukkan bagi para

pemegang saham preferen dengan komposisi sebagai berikut:

Dividen bagiPemegang

SahamPreferen

Dividen bagiPemegang

SahamBiasa

JumlahDividen

Dividen kumulatif - 1995

90.000 0 90.000

Dividen kumulatif - 1996

90.000 0 90.000

Dividen untuk tahun 1997

90.000 30.000 120.000

Jumlah 270.000 30.000 300.000

Jika saham preferen bersifat nonkumulatif, penetapan jumlah dividen yang

berlaku tidak diperlukan. Dividen yang tidak dibayarkan pada tahun tertentu

berarti tidak akan dibayarkan untuk selamanya.

8

Page 9: PEMBAHASAN baru

Contoh diambil dari contoh diatas:

Dividen bagiPemegang

SahamPreferen

Dividen bagiPemegang

SahamBiasa

JumlahDividen

Dividen kumulatif - 1995

0 0 0

Dividen kumulatif - 1996

0 0 0

Dividen untuk tahun 1997

90.000 210.000 300.000

Jumlah 90.000 210.000 300.000

Saham Preferen Konvertibel (Convertible Preferred Stock)

Saham preferen dapat dikonversi jika syarat penerbitan menetapkan bahwa saham

preferen itu dapat ditukarkan oleh pemiliknya dengan surat berharga lain dari

perseroan yang menerbitkannya.

Saham Preferen yang dapat ditarik (Callabel Preferred Stock)

Saham preferen dapat ditarik jika saham itu dapat ditebus sesuai dengan kehendak

perusahaan.

Saham Preferen yang dapat ditebus (Redeemable Preferred Stock)

Saham preferen kadang tunduk pada persyaratan penebusan yang diharuskan atau

ketentuan penebusan lain yang mengakibatkan sifat surat berharga itu tumpang

tindih antara sifat hutang dan sifat ekuitas. Jenis saham ini disebut sebagai saham

preferen yang dapat ditebus.

Saham Aktiva dan dividen dalam likuiditas Perseroan (Asset and Dividend

Preferences Upon Corporation Liquidation)

Saham preferen biasanya didahulukan terhadap saham biasa atas pendistribusian

aktiva dalam likuiditas perseroan.

9

Page 10: PEMBAHASAN baru

Penerbitan Saham

Penerbitan Saham Biasa dengan Nilai Nominal Secara Tunai

Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, nilai nominal tidak

menunjukkan nilai pasar saham. Oleh karen itu, hasil pembayaran dari penerbitan

saham dengan nilai nominal bisa sama, di atas nilai, atau di bawah nilai

nominalnya.

Contoh:

PT. DFB menerbitkan 20.000 lembar saham dengan nilai nominal $ 1 per lembar

saham secara tunai. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

Date Description Ref Debit Kredit

1 Jan Kas $ 20.000

Saham Biasa $ 20.000

Jika PT. DFB menerbitkan 20.000 lembar saham secara tunai seharga $ 5 per

lembar saham dengan nilai nominal $ 1 per lembar, maka jurnalnya:

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $ 100.000

Saham Biasa $ 20.000

Agio Saham $ 80.000

10

Page 11: PEMBAHASAN baru

Penerbitan Saham Biasa Tanpa Nilai Nominal Secara Tunai

Saat saham biasa tidak memiliki nilai nominal namun memiliki nilai yang

ditetapkan, maka ayat jurnal yang dibuat sama dengan contoh untuk saham

dengan nilai nominal. Tetapi jika perusahaan tidak menentukan nilai yang

ditetapkan pada saham tanpa nilai nominal akan dicatat sebagai berikut ( contoh

sama dengan di atas ):

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $ 100.000

Saham Biasa $ 100.000

Pada saat penerbitan saham preferen ayat jurnal yang dicatat sama dengan

saat mencatat penerbitan saham biasa.

Penerbitan Saham untuk jasa atau aset non tunai

saham dapat juga diterbitkan untuk jasa yang diterima atau menerima

pembayaran bukan dalam bentuk tunai. Dalam kasus ini, berapakah biaya

perolehan yang harus diakui sebagai nilai transaksi? Kita harus kembali ke prinsip

biaya perolehan, dalam transaksi nonkas ini yang dimaksud dengan biaya adalah

harga setara tunai yang dibayarkan

Contoh:

PT. Ballack menerbitkan 200 lembar saham biasa dengan nilai nominal $ 0,50

yang ditukar dengan tanah. Saham tersebut dijual dengan harga $ 50 per lembar

11

Page 12: PEMBAHASAN baru

Date Description Ref Debit Kredit

Tanah $ 10.000

Saham Biasa $ 100

Agio Saham $ 9.900

Pemesanan Saham

Perusahaan biasanya menjual sahamnya secara tunai dan langsung

menerbitka sahamnya. Dalam transaksi pesanan saham ( stock subscription ),

pembeli saham menyepakati perjanjian untuk membeli saham perusahaan. Dalam

kontrak pesanan saham, pemesan saham setuju ( investor ) setuju untuk membeli

sejumlah saham pada suatu harga tertentu.

Penerbitan saham atas dasar pesanan adalah setara dengan penerbitan

saham secara kredit. Perusahaan yang nenerbitkan saham menerima uang muka

secara tunai dan mendapat janji akan dibayar secara tunai, piutang dagang, sebesar

nilai pembelian yang tertangguh. Piutang, yang disebut piutang kepada pemesan

saham, merupaka jumlah yang akan ditagih oleh perusahaan penerbit saham

sebelum menerbitkan sahamnya.

Contoh:

PT. Dadali menerima pesanan sebanyak 2000 lembar saham biasa dengan harga $

50 per lembar saham. Dibayarkan uang muka sebesar $ 20 dan sisanya akan

dibayar nanti. Dan menerima pesanan saham preferen sebanyak 1000 lembar

dengan harga $ 100 per lembar saham. Dibayarkan uang muka sebesar $ 50 dan

sisanya akan dibayar nanti. Nilai nominal saham biasa adalah $ 40 dan saham

preferen adalah $ 80. Ayat jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut:

12

Page 13: PEMBAHASAN baru

Pemesanan

Date Description Ref Debit Kredit

Piutang pemegang saham biasa

$ 100.000

Piutang pemegang saham preferen

$ 100.000

Saham biasa yang dipesan

$ 80.000

Saham preferen yang dipesan

$ 80.000

Agio saham biasa $ 20.000

Agio saham preferen $ 20.000

Uang muka

Date Description Ref Debit Kredit

Tanah $ 90.000

Saham Biasa $ 40.000

Saham Preferen $ 50.000

500 saham biasa gagal membayar dan seluruh pembayaran oleh pemesan

dikembalikan, dan seluruh saham yang dipesan dikembalikan.

13

Page 14: PEMBAHASAN baru

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $ 25.000

Piutang saham biasa $ 25.000

Penghapusan Saham

Date Description Ref Debit Kredit

Saham biasa yang dipesan $ 20.000

Agio saham biasa $ 15.000

Kas $ 10.000

Piutang saham biasa $ 25.000

Pembayaran

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $ 95.000

Piutang saham biasa $ 45.000

Piutang saham preferen $ 50.000

14

Page 15: PEMBAHASAN baru

Penerbitan

Date Description Ref Debit Kredit

Saham biasa yang dipesan $ 60.000

Saham preferen yang dipesan

$ 80.000

Saham biasa $ 60.000

Saham preferen $ 80.000

Jika pemesan membatalkan pesanan karena gagal menbayar sisa pesanan

ketika jatuh tempo, perusahaan dapat:

1. Mengembalikan jumlah pembayaran yang telah dilakukan

2. Mengembalikan jumlah yang dibayar dikurangi dengan biaya yang

terjadi pada saat menjual kembali saham tersebut

3. Menyatakan jumlah yang dibayarkan oleh pemesan telah hangus dan

mencatat jumlah yang telah dibayarkan sebagai tambahan modal dari

pembatalan penjualan saham

4. Menerbitkan saham yang sebanding dengan jumlah pembayaran yang

telah dilakukan.

Praktiknya tergantung dari kebijakan perusahaan dalam batasan undang-

undang negara bagian dimana perusahaan didirikan.

15

Page 16: PEMBAHASAN baru

Penerbitan Saham Dengan Konversi

Para pemegang saham dengan syarat perjanjian atau kebijakan tertentu,

dimungkin untuk menukarkan sahamnya dengan saham dari kelas lain. Tidak ada

keuntungan atau kerugian yang diakui dalam konversi ini karena konversi

merupakan suatu pertukaran satu ekuitas dengan ekuitas yang lain.

Dalam hal tertentu penukaran itu dapat mempengaruhi perkiraan modal

setoran saja, dalam hal lain penukaran itu mungkin mempengaruhi perkiraan

modal maupun laba yang ditahan dapat dipengaruhi.

Contoh:

Pada saat penerbitan 1000 lembar saham preferen dengan nilai pasar $ 100

dikonvers menjadi 4 lembar saham biasa untuk satu lembar saham pereferen. Nilai

nominal saham biasa adalah $ 5 per lembar saham. Ayat jurnal untuk mencatat

transaksi adalah:

Date Description Ref Debit Kredit

Saham preferen $ 80.000

Agio saham preferen $ 20.000

Saham biasa $ 20.000

Agio saham biasa $ 80.000

16

Page 17: PEMBAHASAN baru

Pecah Saham

Pemecahan saham tidaklah terlalu mempengaruhi aset bersih atau ekuitas

pemegang saham, dan tidak ada imbasnya terhadap saldo laba. Oleh karena itu,

perusahaan tidak perlu membuat ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham.

Walaupun demikian, perusahaan haruslah mencantumkan informasi perihal

pemecahan saham dalam catatn pemegang sahamnya. Selain itu, perusahaan perlu

pula memodifikasi deskripsi saham dalam neracanya.

Saham Treasuri

Saham treasuri ( treasury stock ) adalah saham sendiri yang dibeli kembali

dan disimpan atas nama perseroan dan tidak dihentikan peredarannya secara

formal.

Perlakuan saham treasuri:

1. Tidak boleh dianggap sebagai aktiva.

2. Saham ini harus dilaporkan sebagai pengurang terhadap modal sendiri

secara total.

3. Tidak mempunyai hak-hak seperti yang dimiliki oleh para pemegang

saham perseroan seperti dividen atau hak suara.

4. Modal resmi tidak akan terpengaruh oleh pembelian atau penerbitan

kembali saham treasuri.

5. Pembelian saham treasuri menurunkan jumlah saham yang beredar,

sementara penerbitannya kembali akan menaikkan jumlah saham yang

beredar tapi modal resmi tidak berubah baik dengan adanya pembelian

saham sendiri maupun penerbitan atau pengeluarannya kembali.

6. Tidak ada pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul dengan

adanya pembelian saham sendiri, penerbitan kembali atau penghentian

peredaran saham treasuri untuk selamanya.

17

Page 18: PEMBAHASAN baru

7. Laba ditahan dapat berkurang dengan adanya transaksi saham treasuri

tapi tidak akan pernah bertambah dengan adanya transaksi seperti diatas.

Akuntansi untuk saham treasuri ( Accounting for Treasury Stock )

Ada 2 metode yang dipakai untuk pencatatan transaksi saham treasuri yang dapat

diterima umum:

Metode biaya atau harga perolehan ( cost method )

Di mana pembelian saham treasuri dianggap menimbulkan elemen modal yang

tujuan akhirnya masih akan ditentukan.

Metode Biaya ( Cost Method )

1. Pembelian saham treasuri dicatat dengan cara:

Date Description Ref Debit Kredit

Saham treasuri xx

Kas xx

2. Harga perolehan ditentukan menurut harga pasar saham yang berlaku

dan tidak dihubungkan dengan harga penerbitan awal saham.

3. Saldo saham treasuri dilaporkan dalam neraca sebagai pengurangan

terhadap total ekuitas pemegang saham.

4. Jika Saham treasuri akan disimpan selamanya, maka saldo debet dalam

perkiraan saham treasuri dieliminasi dengan mengalokasikan jumlah yang

setara pada perkiraan modal saham, atau tambahan modal setoran atau laba

yang ditahan

18

Page 19: PEMBAHASAN baru

5. Jika saham treasuri dijual, maka selisih antara harga perolehan dengan

harga penjualan dilaporkan sebagai penambahan atau pengurangan ekuitas

pemegang saham

Contoh:

Perseroan yang baru didirikan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa, nilai pari

$ 100 dengan harga jual $ 150 per lembar saham.

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $1.500.000

saham biasa $1.000.000

Agio saham biasa $ 500.000

Laba bersih untuk operasi tahun pertama sebesar $ 300.000

Date Description Ref Debit Kredit

Ikhtisar Laba Rugi $300.000

Laba ditahan $300.000

Pada tahun 200a perusahaan membeli saham biasanya pada harga $ 160

Date Description Ref Debit Kredit

Saham treasuri $1.600.000

Kas $1.600.000

Dijual 200 lembar saham treasuri seharga Rp 200 per lembar

19

Page 20: PEMBAHASAN baru

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $40.000

Saham Treasuri $32.000

Agio dari saham treasuri

$8.000

Dijual 500 lembar saham treasuri dengan harga Rp 140 per lembar

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $ 70.000

Agio dari saham treasuri $ 8.000

Laba ditahan $ 2.000

Saham treasuri $ 80.000

Dihentikan peredaran 300 lembar saham treasuri untuk selamanya

Date Description Ref Debit Kredit

Saham biasa $30.000

Agio saham biasa $18.000

Saham treasuri $48.000

20

Page 21: PEMBAHASAN baru

Metode Nilai Pari atau Nilai Statuter ( Par or stated Value Method )

Dalam metode ini, setiap pembelian saham treasuri dianggap pengunduran diri

sekompok pemegang saham.

Setiap terjadi penjualan atau penerbitan kembali saham treasuri berarti dianggap

masuknya kelompok pemegang saham baru, sehingga diperlukan ayat jurnal yang

memperlihatkan adanya pengaruh dari investasi kelompok tersebut.

Contoh:

Perseroan yang baru didirikan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa, nilai pari

$ 100 dengan harga jual $ 150 per lembar saham.

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $1.500.000

saham biasa $1.000.000

Agio saham biasa $500.000

Laba bersih untuk operasi tahun pertama sebesar $ 300.000

Date Description Ref Debit Kredit

Ikhtisar Laba Rugi $300.000

Laba ditahan $300.000

21

Page 22: PEMBAHASAN baru

Pada tahun 200a perusahaan membeli saham biasanya pada harga $ 160

Date Description Ref Debit Kredit

Saham treasuri $1.000.000

Agio saham biasa $500.000

Laba ditahan $100.000

Kas $1.600.000

Dijual 200 lembar saham treasuri seharga $ 200 per lembar

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $40.000

Saham Treasuri $20.000

Agio dari saham treasuri

$20.000

Dijual 500 lembar saham treasuri dengan harga $ 140 per lembar

Date Description Ref Debit Kredit

Kas $70.000

Saham Treasuri $50.000

Agio dari saham treasuri

$20.000

22

Page 23: PEMBAHASAN baru

Dihentikan peredaran 300 lembar saham treasuri untuk selamanya

Date Description Ref Debit Kredit

Saham biasa $30.000

Saham treasuri $30.000

HAK, WARAN DAN OPSI ATAS SAHAM (Stock Rights, Warrants, and Option )

Perseroan dapat memberikan hak, waran dan opsi atas saham yang

memperbolehkan pembelian saham perseroan selama periode tertentu (periode

pelaksanaan) dengan harga tertentu (harga pelaksanaan)

Perbedaan hak, waran dan opsi:

1. Hak atas saham biasanya diberikan kepada para pemegang saham yang ada untuk memungkinkan mereka mempertahankan proporsi hak milik mereka jika ada penerbitan saham baru

2. Waran atas saham biasanya dijual oleh perseroan untuk memperoleh kas, pada umumnya dalam kaitannya dengan sekuritas lainnya

3. Opsi atas saham biasanya diberikan kepada para pejabat atau karyawan perseroan, kadang-kadang sebagai bagian dari program kompensasi

Maksud perusahaan menawarkan hak, waran atau opsi yaitu:

• Menambah modal

• Mendorong penjualan kelas sekuritas tertentu

• Kompensasi atas jasa yang diterima perusahaan

Periode pelaksanaan untuk waran dan opsi umumnya lebih lama

dibandingkan hak atas saham. Waran dan hak atas saham dapat diperdagangkan

bebas di antara para investor.

23

Page 24: PEMBAHASAN baru

Sedangkan opsi hanya diperdagangkan sebatas untuk orang-orang atau

kelompok tertentu saja yaitu kepada siapa opsi tersebut diberikan.

Hak atas Saham ( Stock Rights )

Saat perusahaan mengumumkan diberikan hak untuk membeli tambahan

modal saham, maka direksi perseroan akan menetapkan tanggal kapan hak

tersebut akan diberikan atau diterbitkan.

Semua para pemegang saham yang terdaftar pada tanggal penerbitan akan

dicatat untuk menerima hak. Jadi antara tanggal pengumuman hak dan penerbitan

hak, saham tersebut di anggap menjual right on.

Setelah hak itu diterbitkan, maka saham tersebut menjual ex-right dan hak

tersebut dapat dijual secara terpisah oleh orang-orang yang menerimanya dari

perseroan.Tanggal kadarluwarsa juga ditentukan pada saat hak tersebut

diumumkan, dan hak tidak yang tidak dimanfaatkan sampai tanggal kadarluwarsa

tidak bernilai lagi.

Akuntansi untuk hak atas saham oleh penerbit (Accounting for Stock Rights

by the Issuer)

Jika hak atas saham diterbitkan bagi para pemegang saham, maka yang

perlu dibuat hanya memo yang menunjukkan jumlah lembar saham yang dapat

dimiliki berdasarkan hak yang beredar. Informasi ini diperlukan agar perusahaan

menyediakan saham yang belum diterbitkan atau yang dibeli kembali dalam

masalah yang memadai untuk memenuhi ketentuan hak atas saham tersebut.

Atas penyerahan hak dan penerimaan pembayaran sebagaimana digariskan

oleh hak tersebut, diterbitkanlah saham dan dibuat satu jurnal memori untuk

mencatat penurunan jumlah lembar hak yang beredar disertai satu jurnal untuk

mencatat penjualan saham.

Informasi yang berkaitan dengan hak atas saham yang masih beredar harus

dilaporkan dalam neraca perseroan sehingga pengaruh dari penggunaan atas hak

yang masih tersisa dapat ditentukan.

24

Page 25: PEMBAHASAN baru

Waran atas Saham (Stock Warrants)

Waran dapat dijual dalam kaitan dengan sekuritas jenis lain sebagai suatu

penarik untuk sekuritas tersebut.

Waran untuk membeli saham biasa suatu perseroan dapat diterbitkan

bersama-sama dengan obligasi untuk mendorong para investor agar tertarik

membeli obligasi tersebut.

Waran akan bernilai jika harga beli dengan memanfaatkan waran tersebut

jauh lebih rendah dibanding dengan nilai pasar, apakah yang berlaku sekarang

atau yang mungkin akan terjadi di kemudian hari, dari sekuritas yang dapat dibeli

dengan memanfaatkan waran tesebut.

Waran dapat diterbitkan bersama-sama dengan sekuritas lainnya, dapat

sama-sama berdiri sendiri atau saling tergantung.

Waran yang berdiri sendiri (detachable warrant) mirip dengan hak atas saham

karena dapat diperdagangkan secara terpisah dari sekuritas yang semula

diterbitkan bersama-sama dengan waran tersebut.

Waran yang tidak dapat berdiri sendiri (nondetachable warrant) tidak dapat

dipisahkan dari sekuritas yang diterbitkan bersama-sama dengan waran tersebut.

Nilai yang ditetapkan = Jumlah harga X nilai pasar wajar dari waran Untuk waran penerbitan nilai pasar wajar dari + nilai pasar wajar

Sekuritas tanpa waran dari waran

Menurut APB dalam Opinion no 14 merekomendasikan penetapan sebagian dari

harga penerbitan sekuritas hutang sebagai waran atas saham yang dapat berdiri

sendiri dan mengklasifikasikannya sebagai bagian dari modal sendiri.

Opsi atas saham yang diterbitkan bagi karyawan ( Stock Options Issued to

Employees )

25

Page 26: PEMBAHASAN baru

Ada banyak perusahaan yang menganut berbagai jenis program opsi

saham untuk memberikan kemungkinan bagi para eksekutif serta karyawan

lainnya untuk membeli saham perusahaan yang dimaksudkan sebagai suatu

bentuk kompensasi, terutama jika ditujukan atau terbatas hanya bagi para anggota

eksekutif saja.

Program seperti ini disebut program kompensasi, dimana berbeda dengan

program nonkompensasi yang ditawarkan bagi semua karyawan tetap dengan

dasar yang sama.

Program nonkompensasi secara umum memberikan kemungkinan untuk

membeli saham dengan diskonto yang relatif kecil dari harga saham yang berlaku

di bursa.

Tidak ada masalah akuntansi khusus yang timbul dari program opsi saham

nonkompensasi. Saham yang diterbitkan dengan penggunaan opsi dicatat secara

biasa, yaitu sebagai penambahan saham biasa atau saham preferen termasuk

penambahan agio atas nilai pari atau nilai statuter.

Harga saat penerbitan adalah sebesar jumlah yang diterima yaitu harga

yang berlaku.

Pengukuran besarnya beban kompensasi (Measuring Compensation Expense)

Salah satu masalah penting yang berkaitan dengan program opsi atas

saham adalah mengenai masalah tanggal pengukuran yang tepat yaitu kapan nilai

opsi atas saham harus ditentukan.

Dalam hal ini terdapat beberapa kemungkinan yaitu:

1. Tanggal dimulai program (tanggal program)

2. Tanggal suatu opsi diberikan kepada pihak penerima tertentu (tanggal

pemberian)

26

Page 27: PEMBAHASAN baru

3. Tanggal di mana pihak penerima pertama kali menggunakan suatu opsi

(tanggal mulai berlaku)

4. Tanggal di mana pihak penerima benar-benar menggunakan suatu opsi

(tanggal penggunaan)

5. Tanggal di mana pihak penerima menjual saham yang diperoleh

(tanggal penjualan)

6. Pada saat terdapatnya faktor-faktor variabel, yaitu tanggal di mana baik

jumlah lembar saham maupun harga saham pertama sekali diketahui.

APB (Accounting Principles Board) telah menetapkan tanggal pengukuran yang

tepat adalah saat pertama sekali kedua hal ini diketahui yaitu:

1. Banyaknya saham yang akan diberikan kepada seorang karyawan

2. Harga opsi atau harga penggunaan opsi jika ada

Untuk program yang bersifat tetap, yaitu program di mana jumlah lembar

saham serta harga dengan menggunakan opsi ditetapkan pada tanggal pemberian

opsi, tanggal pengukuran yang digunakan pada umumnya adalah pemberian opsi.

Akan tetapi program yang bersifat tidak tetap, sering menggunakan

tanggal mulai berlaku atau tanggal penggunaannya.

Besarnya beban kompensasi yang diakui untuk suatu program kompensasi

adalah kelebihan harga pasar pada tanggal pengukuran terhadap harga dengan

menggunakan opsi yang berlaku.

Jika seorang majikan hanya akan mengakui adanya beban kompensasi jika

harga dengan penggunaan opsi lebih rendah daripada harga pasar pada tanggal

pengukuran.

Masalah yang ada setelah beban kompensasi ini telah diakui dan

jumlahnya ditetapkan yaitu mengenai penentuan kapan beban kompensasi tersebut

harus diakui.

27

Page 28: PEMBAHASAN baru

Secara umum, beban kompensasi harus dibebankan ke periode berjalan

dan periode mendatang pada saat para karyawan memberikan jasa sebagai dasar

pemberi opsi tersebut.

Periode yang sudah lewat tidak boleh disesuaikan. Program opsi dapat

menetapkan satu atau beberapa periode pemberian jasa, atau hal ini dapat dilihat

dari pola-pola pemberian imbalan atau penghargaan di masa lalu.

Jika terdapat beberapa periode di mana karyawan bekerja sebelum saham

diterbitkan, maka perseroan harus menangguhkan beban kompensasi dalam setiap

periode yang terkait.

Jika tanggal pengukuran adalah setelah tanggal pemberian, maka beban

kompensasi untuk setiap periode sebelum tanggal pengukuran harus diestimasi

berdasarkan harga pasar saham yang t ercatat di bursa pada akhir setiap periode.

28

Page 29: PEMBAHASAN baru

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam melaporkan ekuitas pemegang saham, informasi yang diberikan

kepada pembaca informasi adalah:

1.Sumber-sumber ekuitas pemegang saham, khususnya mengenai jumlah

yang dibayarkan oleh pemegang saham dan jumlah laba yang ditahan

dalam perusahaan

2.Kelas saham, termasuk nilai pari atau nilai statuter, jumlah lembar saham

yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar, dan jumlah lembar saham

treasuri

3.Semua pembatasan terhadap laba yang ditahan.

29

Page 30: PEMBAHASAN baru

DAFTAR PUSTAKA

Fees, Phillip.E, Warren, Carl.S, Reeve, James.f., 2005, Accounting, Edisi 21,

Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Horngren, T.Charles, T.Walter, Harrison Jr, Linda., Bamber, Smith., 2005,

Akuntansi, Edisi 6, Jakarta, Penerbit Indeks.

Simamora, Hendry., 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid

II, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Stice, K.Earl, James.D, Stice, K.Fred, Skousen., 2004, Intermediate Accounting,

Buku Satu Edisi 15, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Tim Penyusun Modul Lab. Akuntansi Keuangan II, 2008, Modul Lab.Akuntansi

Keuangan II, Bogor, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan.

Weygandt, J.Jerry, E.Donald, Kieso, D.Terry, Walfield., 2002, Akuntansi

Intermediate, Edisi 10, Jakarta, Penerbit Erlangga.

Weygandt, J.Jerry, E.Donald, Kieso, Paul.D, Kimmel., 2008, Accounting

Principal, Buku II, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

http://ana-ekonomi.blogspot.com/2010/05/ekuitas.html.

30

Page 31: PEMBAHASAN baru

31