PEMAPARAN BIDANG TEKNIS KONSERVASI -...

23
PEMAPARAN BIDANG TEKNIS KONSERVASI “RESTORASI” r KETAHANAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN DALAM MENGHADAPI BENCANA ERUPSI Oleh : Farianna Prabandari Kuliah Tamu dan Launching Buku Pasca Sarjana UB , 19 Februari 2018

Transcript of PEMAPARAN BIDANG TEKNIS KONSERVASI -...

PEMAPARAN

BIDANG TEKNIS KONSERVASI

“RESTORASI”

r

KETAHANAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN

DALAM MENGHADAPI BENCANA ERUPSI

Oleh :

Farianna Prabandari

Kuliah Tamu dan Launching Buku

Pasca Sarjana UB , 19 Februari 2018

1. Ketahanan Lingkungan,

Ketahanan Sosial dan Ketahanan

Nasional

• Ketahanan Nasional ( National Resilience/

National Defence): Kondisi dinamis suatu bangsa , yang berisi keuletan dan

ketangguhan , kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional dalam mengatasi ATHG dari dalam dan luar negri,

langsung tidak langsung yang membahayakan integritas,

identitas , kelangsungan hidup bernegara serta perjuangan

mengejar tujuan dan cita cita nasionalnya (Kemenhan, 2015)

• Bencana Alam merupakan salah satu issue strategis dalam

ketahanan nasional.

• Bencana Alam merupakan ancaman nyata dan bentuknya

ancaman nirmiliter

• Erupsi gunung berapi merupakan salah satu bencana alam

yang mendapat prioritas penanganan dalam pertahanan

negara

Ruang Lingkup Tannas : Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi, Ketahanan

Lingkungan, Ketahanan Sosial

Sifat Ketahanan Nasional : dinamis dan Kibernetik (

mempunya adapatsi dan merupakan fungsi dari

lingkungkungan (Env), Ruang (space), waktu (time) dan

gerak ( Motion)

Tahapan Strategi Pembinaan Tannas : • 1) Ketahanan Sosial ( pribadi dan rumah tangga) ,

• 2) Ketahanan Lingkungan (masyarakat),

• 3) Ketahan daerah

• 4) Tannas

Ketahanan Lingkungan (Environment Resilience): Keamanan publik secara proporsional dari bahaya-bahaya

lingkungan yang diakibatkan oleh proses-proses alamiah atau

buatan manusia (karena keteledoran, kecelakaan, salah kelola

ataupun kesengajaan) .(Sumarno, 2013)

Ketahanan Sosial (Social Resilience): Kemampuan masyarakat untuk bertahan dan memulihkan

keadaan dari berbagai tekanan seperti perubahan lingkungan,

pergolakan sosial, ekonomi, atau politik (Kartono , 2004)

Ketahanan lingkungan dan ketahanan sosial bagian dari

Pertahanan Nirmiliter . Ketahanan Nirmiliter bagian dari

Pertahanan Negara/Ketahanan Nasional (UU No 3 Tahun

2002 ttg Pertahanan Negara)

Aspek Aspek Ketahanan Sosial ( berbagai sumber)

1. Modal sosial : nilai2/ norma informal yang

dimiliki masyarakat

2. Kepercayaan sosial : kesadaran/tindakan kolektif untuk

mendapat manfaat bersama

3. Struktur sosial : keutuhan/ integrasi sosial

4. Partisipasi masyarakat : partisipasi dalam organisasi

sosial lokal berbasis tradisi

5. Pranata Sosial : aturan sosial yang dijalankan

masyarakat

6. Indikator Ketahanan Sosial Suatu Komunitas: • mampu melindungi secara efektif anggotanya dari perubahan sosial

• mampu melakukan investasi sosial dalam jaringan sosial yang

menguntungkan

• mampu mengembangkan mekanisme yang efektif dalam mengelola

konflik dan kekerasan

Aspek Aspek Ketahanan Lingkungan

( dari berbagai sumber )

1. mengkaji ancaman akibat kejadian lingkungan,

2. pengelolaan lingkungan fisik di sekitar masyarakat

3. upaya proaktif untuk meminimumkan ancaman

antopogenik terhadap fungsional biosfer dan

kemanusiaan

4. ketahanan air, udara, degradasi lingkungan,

degradasi sumberdaya alam ( air, udara, tanah,

pembangungan tidak ramah lingkungan, konflik

tenurial, dll)

5. bersifat lintas sektoral, terkait kebijakan politik

nasional, dan mempengaruhi pertahanan negara,

stabilitas ekonomi, peluang kerja dan peluang

usaha

2. Erupsi Gunung Bromo

Dalam Perspektif

Ketahanan Sosial dan Ketahanan

Lingkungan

Stakeholders yang berperan

1. TNBTS

2. PVMBG

3. BPBD

4. Tokoh Masyarakat

5. Pemda

6. TNI

7. POLRI

8: Jurnalis

9. Pelaku jasa wisata

10. Wisatawan

Ketahanan Sosial Masyarakat Tengger

terkait Erupsi Gunung Bromo

Aspek Keterangan

Modal sosial Gotong royong , rasa kebersamaan dan sabar dalam

menghadapi erupsi, terbuka dengan masyarakat dari

luar

Kepercayaan sosial memiliki kepercayaan :

- bahwa erupsi adalah bukan bencana, melainkan

suatu berkah berupa kesuburan

- erupsi adalah mitos penguasa bromo sedang

punya hajat, sedang marah sehingga proses erupsi

terus diikuti dengan sabar

Struktur sosial memiliki petinggi desa, tokoh masyarakat, pemuka

agama (Dukun ) yang menjadi panutan dalam

kegiatan adaptasi dan mitigasi bencana erupsi

Partisipasi masyarakat masyarakat mau mengikuti arahan pemerintah

terkait mitigasi bencana, kecuali untuk mengungsi

Aspek Keterangan

Pranata Sosial

- mampu membaca gejala alam yang diikuti dengan

tindakan untuk waspada dan mawas diri

- memiliki rituil bersih desa dan tolak bala sebagai

upaya mitigasi bencana

Indikator

Ketahanan Sosial

masyarakat

Tengger selama

erupsi:

- memiliki tekad bahwa suku tengger harus tetap

eksis dalam situasi apapun, termasuk erupsi demi

eksistensi dan integritas masyarakat tengger

- mau bergabung dengan para pihak dalam

penanganan bencana erupsi ( sebagai investasi

sosial)

- mampu mencegah terjadinya konflik sesaama

masyarakat maupun dengan pihak luar selama

erupsi

Rumusan Ketahanan Sosial Masyarakat Tengger

SRt = f {( SM + ST + SS + CP + SO) + (EyB +EcB)}

• SRt = Social Resilience of

Tenggerense :

Intangible

• SM = social modal

• ST = social trust

• SS - social structure

• CP = comunity participation

• SO= social organization

Tangible

• EyB = Ecological Benefit

• EcB= Economic Benefit

• Faktor2 yang mempengaruhi SDt

:

• Intangible factor

• 1. keyakinan masyarakat terhadap

gunung Bromo (religi, fungsi G.

Bromo)

• 2, kecintaan pada bumi Tengger

(sandang, pangan, papan)

Tangible factor

• 3.manfaat ekologi kawasan TNBTS

(air, udara,kesuburan tanah)

• 4,. manfaat ekonomi kawasan

TNBTS ( usaha jasa wisata)

.

intangible tangible

Ketahanan Sosial Wisatawan TNBTS

• Kebutuhan untuk rekreasi tetap dilakukan dengan

pilihan destinasi TNBTS meskipun sedang erupsi

dengan tujuan ingin melihat fenomena unik erupsi

(need of recreatiom = NoR)

• Mematuhi larangan dari PVMBG untuk tidak masuk

kawasan radius 2,5 dari Gunung Bromo ( Gunung

Bromo - Laut Pasir Tengger) (0bidience to

Regulation = OtR)

• Melakukan aktivitas wisata pada lokasi yang

diperbolehkan oleh pengelola TNBTS( Pananjakan,

Mentigen, Jemplang, Gunung Semeru, Coban

Trisula) (Limited Activity Spot =LAS))

• Mematuhi anjuran untuk memakai perlengkapan

keselamatan diri ( masker, kacamata) ( Self

Security = SS)

Social

Resilience of

Tourist (SRTr)

• intangible

factor

• adaptasi thd

lingkungan

SRTr = f (NoR + OtR + LAS + SS)

No. Bulan

Wisatawan Penelitian Jumlah

Total

DN LN DN LN DN LN

1 Januari 0 0 0 0 0 0 0

2 Februari 1,878 41 0 0 1,878 41 1,919

3 Maret 979 40 0 0 979 40 1,019

4 April 2,905 244 0 0 2,905 244 3,149

5 Mei 1,155 144 15 0 1,170 144 1,314

6 Juni 0 100 5 0 5 100 105

7 Juli 0 350 0 0 0 350 350

8 Agustus 2,968 536 0 0 2,968 536 3,504

9 September 1,311 60 0 0 1,311 60 1,371

10 Oktober 2,621 76 1 0 2,622 76 2,698

11 November 1,117 41 0 0 1,117 41 1,158

12 Desember 1,134 43 0 0 1,134 43 1,177

Jumlah 16,068 1,675 21 0 16,089 1,675 17,764

Jumlah Wisatawan TNBTS selama Erupsi 2014-2016

Ketahanan Lingkungan

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

1. Merespons informasi dari PVMBG terkait status

gunung Bromo ( Normal, Waspada, Siaga, Awas)

2. Membuat Pengumuman Buka/Tutup kawasan bagi

wisatawan dan masyarakat ke media cetak, elektronik,

medsos

3. Koordinasi dengan para pihak ( PVMBG, Pemda ,

Tokoh masyarakatTNI/Polri. Pelaku Jasa Wisata, BPBD

)terkait langkah penanganan /pengelolaan erupsi dan

pengamanan pengunjung/wisatawan

4.Membuat Posko Erupsi dan jalur evakuasi dan papan

/banner tanda bahaya/larangan

5. Menempatkan petugas (dari berbagai instansi) di

lokasi-lokasi yang rawan bahaya maupun lalu lintas

pengunjung /wisatawandan masyarakat

6. Memantau perkembangan erupsi secara visual di

lapangan dan berdasarkan data seismograf dari PVMBG

sebagai dasar membuat keputusan buka tutup untuk

wisatawan atau menentukan lokasi obyek wisata yang

tetap dapat dikunjungi

7. Bersama para pihak melakukan patroli bersama dan

membuat laporan kepada atasan / instansi masing-masing

8. Menghimbau kepada wartawan untuk melalukan smart

journalism dengan pemberitaan yang menyejukkan dan

proporsional.

9. Mengumumkan kembali status normal gunung

bromo, serta persiapan pembukaan kembali untuk

wisatawan dengan terlebih dahulu mengadakan rapat

dengan para pihak

18

S

II I

0,27

T O

0,51

IV III

w

ANALISIS SWOT Gunung Bromo TNBTS

Sumber, TNBTS 2014

19

Faktor

Internal

Faktor

Eksternal

Kekuatan (S)

Sebagai gunung api ikon

wisata nasional dan

internasional yang menjadi

Pusat kunjungan di TNBTS

Kelemahan (W)

frekuensi aktif gunung

bromo cukup tinggi dan sulit

diprediksi

Peluang (O)

erupsi gunung Bromo

sebagai pemandangan

unik

Strategi SO

Jadikan melihat erupsi

gunung Bromo ( Wisata

Erupsi) sebagai branding

baru kegiatan wisatawan

TNBTS

Strategi WO

Buat aturan tertntu dalam

menikmati wisata erupsi

Ancaman (T)

masih banyaknya

wisatawan yang ingin

mendaki gunung bromo

meski dalam kondisi

erupsi

Strategi ST

Informasikan kepada

wisatawan tentang potensi

bahaya mendaki gunung

bromo pada saat erupsi

Strategi WT

Tingkatkan tindakan

pengamanan kepada

wisatawan di sekitar gunung

Bromo

STRATEGI PENGELOLAAN BLOK ARGOWULAN

Respon Masyarakat terhadap Lingkungan

pada saat erupsi

Adaptasi

• Masyarakat tetap tinggal di

rumah /enggan mengungsi

karena percaya tetap aman

• Mengurangi aktivitas bertani

untuk menghindari kerugian

yang lebih besar

• bekerja keluar desa sebagai

pengganti hilanggai

pendapatan dari bertani dan

usaha jasa wisata

• memanfaatkan peluang usaha

jasa wisata di lokasi yang

diperbolehkan ( Pananjakan,

Jemplang, Semeru)

Mitigasi

• mengikuti arahan-arahan

pemerintah terkait bahaya

erupsi sebatas kepercayaan

dan kenyamanannya

• berperan serta dalam kegiatan

pemantauan erupsi, patroli dan

posko bencana bersama para

pihak

3. Penelitian terkait Erupsi

Pemodelan untuk

Penyusunan Strategi

Pengurangan Resiko

Bencana Erupsi Gunung

Bromo Berbasis Human

Security di Kecamatan

sukapura Kabupaten

Prpbolinggo

( akan dilaksanakan oleh

Tyas ayu, Fak. Teknik

UB)

- Economic Security

- Food Security

- Health Security

- Environment Security

- Political Security

RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA, AL:

PEMBUATAN BASELINE DATA

MELAKUKAN PATROL PENGAMANAN

PENYULUHAN DAN BINA CINTA ALAM

MENETAPKAN TIM INTERNAL TNBTS

SURVEY POTENSI TEGAKAN

SURVEY FAUNA (DISTRIBUSI, HABITAT, POPULASI, DLL)

TERIMA KASIH