PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN...

15
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI PENELITIAN TINDAK LANJUT ENDAPAN LUMPUR DI DAERAH PORONG KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR R. Hutamadi, Edie Kurnia, Danny Z. H., Mangara P. Pohan (Kelompok Program Penelitian Konservasi-Pusat Sumber Daya geologi) ABSTRAK Endapan lumpur Porong dengan kandungan bahan padat utama berupa lempung merupakan bahan galian industri yang dapat digunakan untuk banyak keperluan. Selain pemanfaatan fisik lempung, unsur atau senyawa yang terkandung di dalamnya perlu untuk dicermati kemungkinan adanya kandungan bahan galian bernilai ekonomi tinggi agar bencana endapan lumpur porong berpotensi menjadi sumber daya geologi yang bermanfaat bagi pembangunan. Secara umum pemboran mencapai tanah dasar, karena faktor teknis pemboran dan keselamatan kerja, pemboran secara sistematis pada masing-masing pond lumpur sulit dilakukan mengingat kondisi endapan lumpur sebagian tergenang air dan masih sangat plastis (lunak). Analisis major element dan trace element conto endapan lumpur hasil pemboran yang dilakukan pada penelitian tahun yang lalu menunjukkan relatif tidak adanya peningkatan konsentrasi unsur-unsur tersebut terhadap kedalaman lumpur, hal ini menunjukkan kandungan unsur-unsur tersebut sifatnya merata pada endapan lumpur dan tidak terjadi proses konsentrasi unsur-unsur tersebut di bagian bawah (pada kedalaman) endapan lumpur tersebut, sedangkan hasil analisis untuk kegiatan tahun 2008 ini belum diperoleh. PENDAHULUAN Semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo yang muncul pertama kali pada tanggal 29 Mei 2006 bertepatan 2 hari setelah gempa di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006, terjadi suatu peristiwa geologi yang pertama kali terjadi di Indonesia di areal persawahan Desa Siring, Kecamatan Porong. Dimulai dari semburan- semburan kecil di dekat titik pengeboran, kemudian berhenti, setelah itu terjadi semburan baru yang muncul di daerah lain, namun masih berdekatan dengan lokasi pengeboran, kemudian berhenti lagi. Sampai kemudian lumpur muncul di tempat lain, yang sampai sekarang lumpur ini belum berhenti. Sampai saat ini semburan lumpur belum menunjukkan penurunan tingkat semburannya, meskipun berbagai penelitian dan hipotesa yang terkait dengan penyebab semburan telah dilakukan oleh berbagai instansi serta melibatkan berbagai bidang disiplin ilmu. Bahkan jumlah debit semburan semakin besar, dari awal tanggal 23 Juni 2006 sebesar 50.000 m3/hari sampai dengan sekarang 120.000 m3/hari. Dari fenomena geologi yang menantang,

Transcript of PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN...

Page 1: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

PENELITIAN TINDAK LANJUT ENDAPAN LUMPUR DI DAERAH PORONG KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

R. Hutamadi, Edie Kurnia, Danny Z. H., Mangara P. Pohan (Kelompok Program Penelitian Konservasi-Pusat Sumber Daya geologi)

ABSTRAK

Endapan lumpur Porong dengan kandungan bahan padat utama berupa lempung

merupakan bahan galian industri yang dapat digunakan untuk banyak keperluan. Selain pemanfaatan fisik lempung, unsur atau senyawa yang terkandung di dalamnya perlu untuk dicermati kemungkinan adanya kandungan bahan galian bernilai ekonomi tinggi agar bencana endapan lumpur porong berpotensi menjadi sumber daya geologi yang bermanfaat bagi pembangunan.

Secara umum pemboran mencapai tanah dasar, karena faktor teknis pemboran dan keselamatan kerja, pemboran secara sistematis pada masing-masing pond lumpur sulit dilakukan mengingat kondisi endapan lumpur sebagian tergenang air dan masih sangat plastis (lunak).

Analisis major element dan trace element conto endapan lumpur hasil pemboran yang dilakukan pada penelitian tahun yang lalu menunjukkan relatif tidak adanya peningkatan konsentrasi unsur-unsur tersebut terhadap kedalaman lumpur, hal ini menunjukkan kandungan unsur-unsur tersebut sifatnya merata pada endapan lumpur dan tidak terjadi proses konsentrasi unsur-unsur tersebut di bagian bawah (pada kedalaman) endapan lumpur tersebut, sedangkan hasil analisis untuk kegiatan tahun 2008 ini belum diperoleh.

PENDAHULUAN

Semburan lumpur panas di

Kabupaten Sidoarjo yang muncul

pertama kali pada tanggal 29 Mei 2006

bertepatan 2 hari setelah gempa di

Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006, terjadi

suatu peristiwa geologi yang pertama

kali terjadi di Indonesia di areal

persawahan Desa Siring, Kecamatan

Porong. Dimulai dari semburan-

semburan kecil di dekat titik

pengeboran, kemudian berhenti, setelah

itu terjadi semburan baru yang muncul

di daerah lain, namun masih berdekatan

dengan lokasi pengeboran, kemudian

berhenti lagi. Sampai kemudian lumpur

muncul di tempat lain, yang sampai

sekarang lumpur ini belum berhenti.

Sampai saat ini semburan

lumpur belum menunjukkan penurunan

tingkat semburannya, meskipun

berbagai penelitian dan hipotesa yang

terkait dengan penyebab semburan telah

dilakukan oleh berbagai instansi serta

melibatkan berbagai bidang disiplin

ilmu. Bahkan jumlah debit semburan

semakin besar, dari awal tanggal 23 Juni

2006 sebesar 50.000 m3/hari sampai

dengan sekarang 120.000 m3/hari. Dari

fenomena geologi yang menantang,

Page 2: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

peristiwa ini kemudian menjadi

peristiwa sosial yang mengenaskan.

Lebih dari 10.000 jiwa harus mengungsi

karena rumah dan lahan mereka

diterjang lumpur. Ketinggian lumpur

sampai dengan radius 2 km mencapai 2

m, bahkan di beberapa tempat sudah

lebih dari 10 m.

Kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui kandungan unsur logam

yang terdapat dalam lumpur sehingga

dapat dikaji lebih lanjut untuk

kemungkinan pemanfaatannya.

Kegiatan penelitian tindak lanjut

endapan lumpur Porong pada tahun

2008 ini adalah merupakan suatu

rangkaian dan kelanjutan dari kegiat

an penelitian endapan lumpur di

daerah Porong yang telah dilakukan

sebelumnya. Adapun kegiatan yang

dilakukan meliputi pemboran,

pengambilan conto sedimen, conto air di

sepanjang aliran S. Porong hingga ke

muara dan pengambilan conto gas di

sekitar daerah Siring Barat.

Latar Belakang

Dalam penelitian yang dilakukan

pada tahun 2007 yang lalu, bahwa

sebagian lokasi genangan lumpur masih

banyak yang tergenang air terutama di

daerah utara sehingga pengambilan

conto pemboran atau lokasi titik bor

lebih banyak diambil di daerah selatan.

Pada penelitian ini walaupun

masih terdapat juga daerah yang

tergenang air yang cukup luas tetapi

pengambilan contoh tetap dilakukan,

tentunya dengan mempertimbangkan

faktor keamanan dan keselamatan dalam

melakukan pemboran.

Hasil penelitian terdahulu

menunjukkan bahwa kandungan unsur-

unsur logam pada endapan lumpur

Porong relatif kecil, namun terdapat

sedikit peninggian nilai pada beberapa

unsur apabila dibandingkan dengan

kadar yang umum dijumpai pada

batulempung. Kandungan logam pada

endapan lumpur Porong mempunyai

kemungkinan dapat berubah apabila ada

fluida hidrotermal yang terus

mempengaruhi, sehingga terjadi

akumulasi. Kuantitas akumulasi

kandungan logam tergantung pada

karakteristik dan debit larutan

hidrotermal yang keluar.

Untuk lebih mengetahui pola

sebaran vertikal dan lateral dari unsur

logam dasar secara lebih detil, maka

dilakukan kegiatan pemboran endapan

lumpur. Hasil dari kegiatan ini nantinya

dapat digunakan sebagai bahan kajian

untuk mengetahui kandungan unsur

logam dasar dalam lumpur serta

kemungkinan pemanfaatan dan atau

dampak luapan lumpur terhadap

lingkungan.

Page 3: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

Maksud dan Tujuan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk

melengkapi data dan menindak lanjuti

kegiatan sebelumnya secara lebih rinci

dan melakukan pemantuan kualitas

endapan sungai di sepanjang aliran S.

Porong.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk

mengetahui sebaran unsur baik secara

vertikal dan lateral untuk diketahui

pemanfaatannya dan akibat dari

pembuangan lumpur tersebut terhadap

kualitas endapan S. Porong.

Lokasi Penelitian dan Kesampaian

Daerah

Lokasi kegiatan secara

administratif termasuk dalam

Kecamatan Porong, Kecamatan

Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo

Provinsi Jawa Timur. Secara geografis

daerah kegiatan terletak diantara 112o

42’ 19.87” – 112o 44’ 0.56” Bujur Timur

dan 7o 31’ 3.20” - 7o 32’ 30.03” Lintang

Selatan.

Daerah kegiatan dapat dicapai

dengan sangat mudah karena adanya

berbagai sarana transportasi baik darat

maupun udara melalui Surabaya, dari

Bandung dapat menggunakan kereta api

atau kendaraan roda empat, atau dapat

pula dengan menggunakan pesawat

terbang ke Surabaya kemudian

dilanjutkan dengan kendaraan roda

empat ke lokasi semburan lumpur di

daerah Porong.

Waktu dan Pelaksana Penelitian

Waktu pelaksanaan kegiatan

lapangan selama 40 hari dari tanggal 19

Agustus 2008 sampai dengan 27

September 2008 dengan pelaksana

kegiatan sebanyak 12 orang petugas

lapangan, yang terdiri dari Ahli Geologi,

Tambang, Surveyor, Teknisi Pemboran

dan Juru Gambar, disamping itu dibantu

seorang petugas pendamping dari Dinas

Lingkungan Hidup dan Pertambangan

Energi Kabupaten Sidoarjo, yaitu Agus

Darsono ST. Kegiatan penelitian di

lapangan senantiasa didampingi pula

oleh petugas Badan Penanggulangan

Lumpur Sidoarjo (BPLS).

Kegiatan penyusunan laporan

dimulai sejak minggu keempat bulan

September membutuhkan sekitar tiga

minggu setelah kembali di Bandung

dilanjutkan penyelesaian laporan akhir

diharapkan sebelum akhir bulan

Desember 2008 hal itu sangat

tergantung pada selesainya hasil analisis

conto laboratorium,.

2. METODOLOGI

Metodologi yang dilakukan

dalam rangka melakukan penelitian

tindak lanjut endapan lumpur Porong

ini, secara umum dapat dibagi menjadi 4

tahapan yaitu :

• Pengumpulan Data Sekunder

Page 4: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

• Pengumpulan Data Primer dan

Pemercontoan

• Analisis Laboratorium

• Pengolahan Data dan Pelaporan

Pengumpulan Data Sekunder.

Dalam mengumpulkan data

sekunder yang menyangkut kegiatan

tindak lanjut ini dititik beratkan pada

penelaahan hasil penelitian endapan

lumpur di daerah Porong yang telah

dilakukan sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kandungan unsur-unsur logam

pada endapan lumpur Porong relatif

kecil, namun terdapat sedikit peninggian

nilai pada beberapa unsur apabila

dibandingkan dengan kadar yang umum

dijumpai pada batulempung. Kandungan

logam pada endapan lumpur Porong

mempunyai kemungkinan dapat berubah

apabila ada fluida hidrotermal yang

terus mempengaruhi, sehingga terjadi

akumulasi. Akumulasi kandungan logam

tergantung pada karakteristik dan debit

larutan hidrotermal yang keluar.

Pengumpulan Data Primer dan

Pengambilan conto

Pengumpulan data primer pada

penelitian lanjutan ini yaitu meneliti

kandungan lumpur lebih difokuskan

penelitian endapan lumpur secara

vertikal yaitu dengan melakukan

pengamatan fisik endapan lumpur,

pemboran dan pengambilan conto inti

bor.

Disamping itu dilakukan

pengambilan conto sedimen di daerah

sepanjang S. Porong sebelum dan

sesudah pipa pembuangan lumpur

dengan maksud untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh pembuangan

lumpur tersebut terhadap komposisi

sedimen S. Porong.

Pengambilan conto air dari

sekitar titik pembuangan sampai di

muara sungai. Untuk pengambilan conto

di sekitar muara dilakukan dengan

menggunakan perahu nelayan setempat.

Selanjutnya conto-conto air tersebut

dianalisis untuk unsur-unsur logam (Cu,

Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se)

dan unsur I.Daftar conto dan koordinat

lokasi pengambiln conto dapat dilihat

pada Tabel 4.1 dan 4.2.

Analisis Laboratorium

Conto lumpur, sedimen sungai

aktif dan conto gas hasil kegiatan

lapangan dianalisis seperti terlihat pada

Tabel. 1.

GEOLOGI

Kondisi Geologi

Secara fisiografis daerah

kegiatan termasuk ke dalam Zona

Randublatung (Bemmelen, 1949) yang

merupakan zona sempit memanjang

sekitar 250 km dan lebar 10 km dari

Page 5: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

Semarang sampai Surabaya. (Lihat

Gambar Peta Geologi Daerah jawa

Timur)

Secara struktur subsurface,

Zona Randublatung diindikasikan

sebagai triangle zone, sebuah zona

segitiga yang diapit zona-zona sesar

yang saling berlawanan kemiringan dan

arahnya. Di Jawa Tengah dan Jawa

Timur, Zona Randublatung merupakan

wilayah pertemuan dua buah zone besar

yakni Zona Rembang dan Zona

Kendeng.

Zona Rembang merupakan

daerah paparan dan slope yang dicirikan

dengan dominasi sesar naik yang

mengarah (vergency) ke selatan. Zona

Kendeng merupakan slope dan bathyal

dengan dominasi sesar naik ke arah

utara. Sehingga di daerah pertemuan

tersebut terbentuk sebuah zona sangat

sempit, memanjang dan sangat dalam

yang disebut Zona Randublatung. Pada

Oligo-Miosen zone ini secara isostatik

tenggelam untuk mengkompensasi

pengangkatan di kedua zona

pengapitnya dan menjadi dapur yang

baik untuk terakumulasinya hidrokarbon

selama ada suplai sedimen yang kaya

organik dan diendapkan di dalamnya.

Subsided triangle zone

memberikan implikasi terhadap

pematangan batuan induk dan adanya

sub-thrust structure di bawah zona sesar

naik menjadi perangkap yang baik,

sedangkan reservoir akan tergantung

kepada suplai sedimen berkualitas

reservoir dari daerah yang lebih dangkal.

Batupasir kuarsa Formasi Kerek dan

Merawu yang berumur Middle Miosen

dan sedimen debris kuarsaan dari

Formasi Ngrayong yang berumur

Middle Miosen yang diendapkan ke

Zona Randublatung dan Kendeng,

source-nya banyak mengandung serpih

napalan dan sedimen calcareous

lainnya.

Dengan tatanan geologi yang

demikian menjadikan Zona

Randublatung menjadi daerah prospek

minyak dan gas dan telah dibuktikan

dengan temuan Pertamina di karbonat

Formasi Kujung pada zona ini.

Secara stratigrafi daerah

kegiatan pada Zaman Pleistocene

merupakan daerah marine, Selat Madura

menjorok jauh ke barat hampir sampai

Kota Semarang. Sungai-sungai seperti

Bengawan Solo dan sungai lainnya

bermuara di Selat Madura purba

mengendapkan sedimen seperti pasir

dan lumpur sehingga terbentuk delta

pada pantainya yang selanjutnya

berangsur-angsur terjadi pendangkalan.

Akibat pendangkalan tersebut lama

kelamaan daratan bertambah ke arah

pantai Selat Madura dan terbentuklah

daratan seperti yang terlihat saat ini.

Pada peta geologi regional lembar

Surabaya dan Sapulu dan peta geologi

Page 6: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

regional lembar Malang yang

dikeluarkan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi, disebutkan

bahwa batuan penyusun daerah kegiatan

adalah endapan aluvial.

Luapan Lumpur Porong

Semburan lumpur panas di

Porong merupakan fenomena geologi

yang menarik dan menjadi perhatian

tidak saja para ahli dari dalam negeri

namun juga dari luar negeri. Awal

semburan terjadi di sekitar Sumur

Banjar Panji 1 (BJP-1), dengan debit

5.000 m3/hari. (Lihat Gambar 3.2)

Lubang semburan terjadi di beberapa

tempat, sebelum akhirnya menjadi satu

lubang yang dari waktu ke waktu

menyemburkan lumpur panas dengan

volume yang terus meningkat. Pada

bulan Mei-Agustus 2006 debit lumpur

telah mencapai 126.000 m3/hari.

Semburan lumpur dari lubang

pemboran yang menembus sampai pada

kedalaman 10.300 kaki membawa bahan

padat dan cair dengan unsur-unsur dan

senyawa terlarut di dalamnya. Bahan

padat berasal dari batuan penyusun

formasi yang ditembus lubang bor,

sedangkan bahan cair sangat tergantung

kondisi geologi dan geohidrologi daerah

di sekitarnya.

Unsur-unsur dan senyawa

terlarut pada fluida yang terbawa keluar

bersama semburan lumpur panas akan

terdispersi dan mempengaruhi

kandungan kimiawi lumpur. Akumulasi

dari unsur-unsur tertentu yang terus

terbawa dalam fluida, pada kurun waktu

yang lama berpotensi menimbulkan

perubahan kandungan kimiawi lumpur

dan lingkungan yang terlewati.

Tingginya suhu lumpur

menimbulkan hipotesa kemungkinan

adanya faktor geotermal yang ikut

berperan pada mekanisme keluarnya

material lumpur panas. Proses geotermal

dapat terbentuk oleh pengaruh magmatik

menghasilkan cairan hidrotermal yang

umumnya mengandung unsur-unsur Cu,

Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, As, Sb, Au, Ag, Hg,

Tl, dan Se.

Untuk mengurangi volume

lumpur yang ada saat ini telah dilakukan

pembuangan lumpur melalui S. Porong

setelah ada rekomendasi dari

Kementerian Lingkungan Hidup.

Kendala yang ada yaitu, karena lumpur

bersifat plastis dan pekat, terjadi

pengendapan di aliran S. Porong.

Menurut Subaktian Lubis (2008),

Karakteristik lumpur Porong mirip

dengan lumpur-lumpur yang umum

dijumpai di muara-pantai atau rawa-

rawa. Lumpur jenis ini sebenarnya

sudah akrab dengan kehidupan manusia

terutama nelayan pantai, bahkan

dimanfaatkan sebagai dasar kolam-

kolam pengendapankristalgaram.

Lumpur ini umumnya tidak berbahaya

atau beracun, kalaupun terkandung

Page 7: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

mineral logam atau unsur logam berat

maka secara alami akan dinetralkan oleh

media lingkungannya. Terbatasnya

pemahaman tentang karakter lumpur ini

telah mengakibatkan banyaknya

kalangan masyarakat (terutama

pemerhati lingkungan) yang secara tegas

menolak

kehadiranlumpurPorongdiSelatMadura.

Adalah tidak mungkin menahan

lumpur ini di darat menggunakan sistem

dam atau tanggul, karena secara alami

lumpur ini akhirnya akan mengalir ke

laut juga melalui berbagai media, seperti

aliran permukaan, limpasan, aliran

sungai, ataupun banjir. Mengalirkan

luapan lumpur ke Kali Porong sebagai

media aliran, secara teknik masih

mungkin dilakukan sebab debit aliran air

Kali Porong jauh lebih besar dari pada

debit aliran lumpur ini. Demikian pula

kualitas air dan kandungan padatan

tersuspensi Kali Porong di bagian hilir

juga sudah jauh lebih pekat, dicirikan

oleh cepatnya proses pembentukan

delta-delta baru pada muara Kali

Porong. Wacana penempatan lumpur ke

dasar laut perlu mempertimbangkan

debit aliran. Dengan perkiraan debit

rata-rata semburan 50.000 m3/hari maka

volume lumpur padatan yang akan

mengendap di dasar laut mencapai

15.000 m3.

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Pendahuluan

Kegunaan Lumpur

Hasil penelitian yang dilakukan

pada tahun lalu (2007), menunjukkan

kandungan unsur-unsur logam pada

endapan lumpur Porong apabila

dibandingkan dengan kandungan logam

rata-rata yang terdapat pada batu

lempung relatif sama, namun ada sedikit

peninggian nilai pada beberapa unsur.

Uji pemanfaatan lumpur dengan

cara pembakaran, lumpur tersebut dapat

digunakan untuk pembuatan body

keramik dengan pembakaran antara suhu

800-900oC dan untuk pembuatan

keramik hias dengan pembakaran suhu

1400oC serta pembuatan bata dan

genteng.

Hasil penelitian terdahulu

menunjukkan bahwa kandungan unsur-

unsur logam pada endapan lumpur

Porong relatif kecil, namun terdapat

sedikit peninggian nilai pada beberapa

unsur apabila dibandingkan dengan

kadar yang umum dijumpai pada

batulempung. Kandungan logam pada

endapan lumpur Porong mempunyai

kemungkinan dapat berubah apabila ada

fluida hidrotermal yang terus

mempengaruhi, sehingga terjadi

akumulasi. Kuantitas akumulasi

kandungan emas tergantung pada

karakteristik dan debit larutan

hidrotermal yang keluar. Hasil

penelitian sekarang ini belum diperoleh

Page 8: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

karena conto sedang dianalisis di

laboratorium.

Penelitian Lanjutan Endapan

Lumpur

Sesuai dengan tujuan dari

penelitian lanjutan ini yaitu : untuk

mengetahui sebaran unsur baik secara

vertikal dan lateral dengan melakukan

pemboran endapan lumpur pada lokasi

genangan lumpur untuk diketahui

pemanfaatannya dan mengetahui

kandungan unsur-unsur dari lumpur

tersebut yang terendapkan di aliran S.

Porong.

Adapun kegiatan penelitian

meliputi pekerjaan pemboran endapan

lumpur pada beberapa lokasi terpilih,

pengambilan conto sedimen di

sepanjang aliran S. Porong, dari daerah

Watukosek hingga ke muara sungai, air

permukaan dan pengambilan conto

semburan gas di daerah Siring Barat.

Pemboran Endapan Lumpur

Pemboran dilakukan dengan

menggunakan alat bor yang biasa

digunakan dalam eksplorasi endapan

gambut. Pemilihan jenis bor ini setelah

mempelajari sifat dari endapan lumpur

yang relatif plastis sehingga lubang bor

tidak bisa utuh terbentuk, maka dengan

menggunakan peralatan bor gambut

tersebut pekerjaaan pemboran cukup

efektif.

Pemboran endapan lumpur

dilakukan pada lokasi-lokasi yang

merupakan lanjutan pemboran tahun

yang lalu, pada pemilihan lokasi

diusahakan mewakili masing-masing

luas endapan lumpur. Pekerjaan

pemboran tetap dilakukan walaupun

beberapa lokasi masih tergenang air

tentunya dengan mempertimbangkan

faktor teknis pemboran dan keselamatan

kerja. Pemboran diupayakan sampai

mencapai kedalaman dasar dari endapan

lumpur yaitu permukaan tanah sebelum

tergenang. (Lihat Foto2)

Hasil pemboran menunjukkan

tidak seluruhnya dapat mencapai titik

dasar karena membentur pondasi atau

bekas puing-puing reruntuhan rumah.

Pada lokasi yang sudah sangat kering

pemboran secara manual ini juga

mengalami kendala untuk mencapai

kedalaman lebih dari 5 m karena alat bor

gambut tersebut sudah mulai

melengkung. Dengan kondisi endapan

lumpur yang ada pada saat itu

kedalaman hanya dapat mencapai

maksimal 8 m. Pengambilan conto inti

bor lumpur umumnya dilakukan dengan

interval kedalaman 1 m. Ada pula yang

hanya pada kedalaman tertentu saja pada

lokasi yang tergenang air karena

berbahaya bagi keselamatan kerja

pemboran.

Selama penelitian berlangsung

telah dilakukan pemboran sebanyak 33

Page 9: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

lubang bor dengan jumlah kedalaman

110 m dengan jumlah conto yang

didapat 110 conto. Seluruh titik lokasi

pengambilan conto pemboran

koordinatnya diikat dengan GPS. Peta

lokasi pengambilan conto lumpur dapat

dilihat pada Gambar 4.1, daftar conto

dan koordinat pengambilan conto dapat

dilihat pada Lampiran Tabel 4.1.

Seluruh conto lumpur tersebut

selanjutnya dianalisis :

1. Analisis Major Element, guna

mengetahui kandungan unsur-

unsur utama yaitu SiO2, Al2O3,

Fe2O3, CaO, MgO, TiO2, P2O5,

SO3, MnO, H2O, NaO, K2O dan

HD yang terkandung dalam

lumpur tersebut yang dikaitkan

dengan kegunaan dan manfaat

dari lumpur tersebut.

2. Analisis Trace Element, guna

mengetahui kandungan unsur-

unsur Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn,

Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se dan I

Pengambilan conto sedimen dan air di daerah aliran S. Porong Pengambilan conto sedimen

Dalam penelitian ini dilakukan

juga pengambilan conto sedimen di

aliran S. Porong, di daerah sebelum titik

pembuangan lumpur dan daerah setelah

titik pembuangan lumpur hingga ke

muara sungai, telah diambil sebanyak 8

conto. Seluruh titik lokasi pengambilan

conto koordinatnya diikat dengan GPS.

Lokasi pengambilan conto

dipilih mulai daerah sekitar Watukosek

untuk mengetahui rona awal dari

sedimen S. Porong tersebut hingga

muara sungai, untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh pembuangan

lumpur tersebut terhadap komposisi

sedimen S. Porong, khususnya

kandungan unsur-unsur trace

elementnya.

Pada saat dilakukan penelitian

di sekitar titik pembuangan lumpur

kondisi di S. Porong dipenuhi dengan

endapan lumpur, terjadi pengendapan

dan pendangkalan (blocking), endapan

tersebut tidak larut atau mengalir akibat

cuaca musim kering, debit aliran S.

Porong juga sangat jauh berkurang.

(lihat Foto 4.3) Upaya untuk mengatasi

hal tersebut dilakukan pengerukan dan

penggarukan oleh beberapa alat

ekskavator yang telah dilengkapi

ponton.

Peta lokasi pengambilan conto

sedimen S. Porong dapat dilihat pada

Gambar 4.2, daftar conto sedimen dan

koordinat pengambilan conto dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

Pengambilan conto air

Pengambilan conto air

dilakukan di 18 lokasi. Pengambilan

conto air dari sekitar titik pembuangan

sampai di muara sungai. Untuk

Page 10: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

pengambilan conto di sekitar muara

dilakukan dengan menggunakan perahu

nelayan setempat. Selanjutnya conto-

conto air tersebut dianalisis untuk unsur-

unsur logam (Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd,

Cr, Hg, As, Sb, Se) dan unsur I.

Pengambilan conto semburan gas di sekitar Siring Barat

Pengambilan conto semburan

gas di daerah Siring Barat telah

dilakukan sebanyak 4 tabung conto,

terutama di lokasi kemunculan gas yang

sudah ditangani oleh BPLS dimana

sudah dipasang instalasi penyaluran dan

pembuangannya. Di luar daerah itu

berupa semburan liar yang berhubungan

langsung dengan udara terbuka dan

umumnya kemunculan gas disertai

semburan air keatas sehingga tidak

mungkin diambil contonya karena sudah

terkontaminasi. Seluruh titik lokasi

pengambilan conto koordinatnya diikat

dengan GPS.

Hasil pengamatan di lapangan

sifat gas yang keluar berbau dan mudah

terbakar. Kemunculan gas ini di

beberapa tempat telah dimanfaatkan

oleh penduduk setempat sebagai bahan

bakar untuk memasak.

KESIMPULAN

Kesimpulan sementara

penelitian tindak lanjut ini, berdasarkan

pengamatan di lapangan adalah :

1. Pekerjaaan pemboran cukup

efektif dengan menggunakan

peralatan bor gambut.

Kedalaman pemboran maksimal

yang dapat dicapai sekitar 8 m.

2. Meskipun beberapa lokasi

masih tergenang air kegiatan

pemboran tetap dilakukan.

Pemboran telah dilakukan

sebanyak 33 titik dengan jumlah

kedalaman 110 m.

3. Pemboran secara sistematis sulit

dilakukan pada lokasi yang

masih tergenang air.

4. Pengambilan conto disepanjang

S. Porong berupa conto air

sebanyak 18 conto dan conto

sedimen sebanyak 8 conto.

Pengambilan conto dilakukan di

daerah sebelum titik

pembuangan lumpur dan daerah

setelah pembuangan hingga ke

muara sungai.

5. Analisis major element dan

trace element conto endapan

lumpur hasil pemboran yang

dilakukan pada penelitian tahun

yang lalu menunjukkan relatif

tidak adanya peningkatan

konsentrasi unsur-unsur tersebut

terhadap kedalaman lumpur, hal

ini menunjukkan kandungan

unsur-unsur tersebut sifatnya

merata pada endapan lumpur

dan tidak terjadi proses

Page 11: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

konsentrasi unsur-unsur tersebut

di bagian bawah (pada

kedalaman) endapan lumpur

tersebut, sedangkan hasil

analisis untuk kegiatan tahun

2008 ini belum diperoleh.

6. Pengambilan conto gas

sebanyak 4 tabung diambil di

sekitar desa Siring Barat. Gas

yang keluar bersifat berbau dan

mudah terbakar, sehingga perlu

penanganan yang serius.

DAFTAR PUSTAKA

Davis Jr, R., 1983, Depositional System ; A Genetic Approach to Sedimentary Geology,

Prientice Hall Inc.

Kep. Men. LH No 42 Thn 1996, tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak

dan Gas Serta Panas Bumi.

Keputusan Gubernur Jawa Timur No.45 Tahun 2002, tentang Baku Mutu Limbah Cair

Bagi Industri atau Kegiatan Industri Lainnya di Jawa Timur.

Peraturan Pemerintah, PP No.18 tahun 1999, tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun.

Pettijohn, 1975, Sedimentary Rocks, Harper and Row Publisher.

Santosa, S dan Suwarti, T., 1992. Geologi Lembar Malang, Jawa. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi, Bandung

Sabtanto, J.S., Gunradi, R., Ramli, Y.R., 2007, Geokimia Sebaran Unsur Logam Pada

Endapan Lumpur Sidoarjo, Pusat Sumber Daya Geologi..

Tim Penelitian Tindak Lanjut, 2007, Laporan Penelitian Tindak Lanjut Endapan Lumpur

di daerah Porong Kab. Sidoarjo, Prov. Jawa Timur, PMG, Badan Geologi,

Bandung.

www.detiknews.com

www.esdm.go.id

www.hotmudflow.wordpress.com

www.iagi.co.id

www.rovicky.wordpress.com

Page 12: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

Tabel 1. Jenis dan Analisis yang Dilakukan

Jenis Conto Jumlah Metoda Unsur yang dianalisis

Lumpur 110 Analisis Basah

Major Element : SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, TiO2, P2O5, SO3, MnO, H2O, NaO, K2O dan HD

Lumpur 110 AAS Trace Element : Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se dan I

Sedimen Sungai

8 AAS Trace Element : Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se dan I

Gas 4 H2, O2, + Ar, N2, CH4, CO2, SO2, H2S, HCl, NH3, H2O

Lokasi Penelitian

Gambar 1. Lokasi Penelitian

Page 13: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

Gambar 2. Peta Geologi Daerah Jawa Timur

Gambar 3. Sketsa Penampang Terjadinya LUSI (Sumber : Hot Mud Flow in East Java- www.hotmudflow.wordpress.com)

Page 14: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

0 0,5 1

kilometers

Daerah Penelitian

JAWA TIMUR

PETA INDEK

SIDOARJO

Keterangan :

Titik Bor

Titik Tanggul

Titik Ga, air dan lumpur

PETA KERJA PENANGGULANGAN LUMPUR PETA LOKASI TITIK BOR DI DAERAH LUMPUR SIDOARJO

Bor 30

Bor 31

Bor 27

GAS/2

AIR/3A/L/4

GAS/5

Bor 28

Bor 29

Bor 22

Bor 26

Bor 32

Bor 25

Bor 24

Bor 23

Bor 21

Bor 19

Bor 20

Bor 18

Bor 16

Bor 17

Bor 08A/G/1

Bor 15

Bor 01

Bor 05Bor 06

Bor 09

Bor 02

Bor 03

Bor 07

Bor 04Bor 14

Bor 10

Bor 13

Bor 11

Bor 12

(Sumber : Peta Genangan Lumpur Agustus 2008, BPLS)

Gambar 4. Peta Lokasi Titik Bor

0 2,5

kilometers5

6950

00

7000

00

7050

00

9165000

9170000 6900

00

9160000

6850

00

Daerah Penelitian

PETA INDEK

JAWA TIMUR

LPD/S/01

LPD/S/02

LPD/S/03

LPD/S/05

LPD/S/04

LPD/A/S/08LPD/A/06

LPD/A/07 LPD/A/S/09

LPD/A/L/10

LPD/A/11

LPD/A/12

LPD/A/14

LPD/A/13 LPD/A/17LPD/A/15

LPD/A/16

LPD/A/18

LPD/A/19

LPD/A/21

LPD/A/22

LPD/A/23

LPD/L/20

LPD/A/S/24

-7 30'

112 45'

-7 30'

((((

Bor 25

Bor 24

Bor 23

Bor 29

A/ L/ 4

((Bor 30Bor 31

A/ G / 1

G AS/ 2

AI R/ 3G AS/ 5

(Bor 32

((((

Bor 26

Bor 27

Bor 28Bor 33

Bor 19 ((((((Bor 17

Bor 18

Bor 20Bor 21

Bor 22

(

((

((

Bor 01

Bor 09

Bor 15Bor 16

((((Bor 02

Bor 03

Bor 07

Bor 08(

Bor 05

((Bor 04

Bor 06

Bor 14(Bor 12

Bor 11

Bor 13

Bor 10

(

((

(((((

Titik Lokasi

Sungai

Titik Bor

PETA LOKASI CONTODI SUNGAI PORONG SIDOARJO Pusat semburan

Keterangan :

Jalan Tol

Rel Kereta Api

Jalan raya

SELAT MADURA

Sumber Peta dari Dem

Gambar 5. Peta Lokasi Conto Sedimen dan conto air di S. Porong

Page 15: PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium 2008/KONSERVASI/PENELITIAN TINDAK... · pengambilan contoh tetap dilakukan, ... PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI

Foto 1. Pusat semburan lumpur Foto 2. Pemboran endapan lumpur

Foto 3. Pembuangan lumpur di S. Porong terjadi pengendapan dan pendangkalan sungai (September 2008)

Foto 4. Pemanfaatan kemunculan gas untuk memasak di Pamotan