Pemantauan Erosi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit · 2019-12-19 · Cara Kerja Alat a. Curah hujan...
Transcript of Pemantauan Erosi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit · 2019-12-19 · Cara Kerja Alat a. Curah hujan...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
1
Pemantauan Erosi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit
Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
41
Riwayat Perubahan Dokumen
Revisi Tanggal
Revisi Uraian Oleh
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
42
Daftar Isi
1. Tujuan ........................................................................................................................ 43
2. Ruang Lingkup ........................................................................................................... 43
3. Referensi ................................................................................................................... 43
4. Definisi ....................................................................................................................... 43
5. Tanggung Jawab ........................................................................................................ 44
6. Prosedur Kerja ........................................................................................................... 44
7. Laporan...................................................................................................................... 50
8. Lampiran.................................................................................................................... 50
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
43
1. Tujuan
Mendapatkan besarnya erosi sesaat di suatu tempat serta besarnya
sedimentasi sesaat.
2. Ruang Lingkup
Penunjukan lokasi pambuatan alat, pengambilan sampel serta perhitungan
dan pengolahan data
3. Referensi
a. Undang-Undang No. 37 Tahun 2014 Tentang Konservasi Tanah dan Air
b. PP 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
c. PP No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
d. Permenhut P. 60 tahun 2014 tentang Kriteria Penetapan Klasifikasi Daerah
Aliran Sungai
e. Permentan P. 45 tahun2006 tentang Pedoman umum budidaya pertanian
pada lahan pegunungan.
4. Definisi
a. Erosi tanah adalah peristiwa terpindahkannya sebagian massa tanah oleh suatu faktor penyebab erosi dari suatu tempat ke tempat yang lain.
b. Erosi percikan adalah lepasnya partikel-partikel tanah akibat tetesan air hujan yang memukul permukaan tanah.
c. Erosi permukaan tanah adalah terbawanya butir-butir tanah yang terdapat dipermukaan tanah akibat aliran air pada permukaan tanah.
d. Erosi alur adalah kelanjutan dari erosi aliran permukaan yang terkonsentrasi pada suatu tempat sehingga membentuk alur-alur.
e. Sedimentasi adalah proses pengendapan material –material sedimen yang terbawa oleh muatan air.
f. Nisbah Pelepasan Erosi (NPE) adalah nisbah/rasio antara sedimen terhadap erosi.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
44
5. Tanggung Jawab
1. Asisten kebun
Asisten Kebun dalam pemantuan erosi bertanggung jawab atas alokasi
tempat, kebenaran data serta penyajian dan pelaporan
2. SPO Officer
SPO Officer di Kebun untuk kegiatan pemantauan erosi bertanggung jawab
atas kebenaran pengambilan data, pengelolaan serta penyajian serta
pelaporannya.
3. Staf Lapangan
Staf lapangan pada kegiatan pemantuan erosi bertanggung jawab atas
pengambilan dan kebenaran data lapangan
6. Prosedur Kerja
Prosedur dan urutan kerja pemantauan erosi ini diatur seperti bagan dibawah ini :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
45
6.0.1 PERENCANAAN
Perencanaan dilakukan di atas peta kerja skala 1 : 25.000 yang menggambarkan
seluruh areal kebun untuk menentukan lokasi-lokasi yang akan dijadikan titik-titik
pemantauan di lapangan sesuai dengan pertimbangan dan kepentingannya.
Hal – hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi pemantauan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Lokasi Pemantauan merupakan perwakilan dari kegiatan pengelolaan kebun
yang dilaksanakan oleh kebun seperti : Tanaman muda, land clearing, dan
kebun menghasilkan.
b. Lokasi dipilih dengan mengutamakan keterwakilan dari setiap kegiatan
pengelolaan kebun dan hamparan disekitar lokasi, disamping memperhatikan
faktor aksesibilitas dan keamanan.
c. Topografi yang dipersyaratkan dalam penentuan lokasi pematauan erosi adalah
> 45o
Alur kegiatan
Pemantauan Erosi Tanah & Sedimentasi
Perencanaan Lokasi
-Waktu
-Biaya PIC Persiapan
Tujuan-
Ruang Lingkup-
-Pembuatan Bak Kontrol
ukr.2m x 40cm x 25cm
13 lubang diameter 5 cm
Alat & bahan
-papan
-pipa d 5cm
-drum
-alat tukang
-dll
Survey
-Kemiringan min 9 %
-Kemiringan stabil
-Dpt mewakili
-Mudah dijangkau
Droping Peralatan &
bahan Pemasangan -Membuat petak ukur
-Memasang bak kontrol
-Pemasangan Drum penampung Pengambilan Data -. Berat Basah Material
-. Sample Material Bak 100 gram
Pengolahan Data -. Berat Kering ( lab
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
46
Sedangkan waktu pemasangan pemantauan erosi dilaksanakan sebelum musim
penghujan sehingga diharapkan dapat diperoleh data dari awal musim penghujan
sampai dengan akhir musim penghujan, dengan curah hujan yang berbeda pada setiap
hari hujan.
Biaya pembuatan stasiun pemantauan erosi diperoleh dari pembiayaan bidang produksi,
dengan urutan sebagai berikut :
1. SPO Officer membuat usulan dan rencana anggaran biaya pembuatan stasiun
pemantuan erosi kepada manager yang diketahui oleh Asisten kebun.
2. Asisten Kebun melakukan koreksi terhadap usulan dan rencana anggaran biaya
pembuatan stasiun pemantauan erosi, setelah dikoreksi dan benar maka usulan
tersebut dimintakan pengesahan oleh Manager Kebun.
3. Manager Kebun mengesahkan rencana anggaran biaya pembuatan stasiun
pemantauan erosi, menjadi surat perintah kerja pembuatan stasiun pemantauan
erosi.
4. SPO Officer melaksanakan pembuatan stasiun pemantauan erosi, segera
setelah menerima surat perintah kerja dan melaksanakan pemantauan erosi
dengan bantuan anggota organisasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
6.0.2 PERSIAPAN
Pembuatan stasiun pemantauan erosi diperlukan bahan dan alat sebagai berikut :
a. Bahan
- Semen, Pasir, Batu bata
- Pipa PVC Ø 0,5 Cm
- Drum Air
- Cat
b. Alat
- Cangkul, dkk
- Meteran
- Gergaji
Stasiun pemantauan erosi dibuat seperti gambar dibawah ini:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
47
Gambar : Bak Pengukur erosi Metode Petak Kecil
Keterangan :
Bak A : Bak besar dengan uk. 22 m x 2 m , dengan tinggi
20 cm
Bak B : Bak kecil dengan uk. 40 cm x 2 m, dengan tinggi
25 cm, terdapat 13 lobang dari paralon panjang
5cm, sedang panjang paralon paling tengah + 50
cm, sampai ke drum C
Bak C : Bak C (drum) dengan kapasitas air + 40 liter
Cara Kerja Alat
a. Curah hujan yang jatuh pada plot petak kecil (bak A) menimbulkan aliran permukaaan.
b. Aliran permukaan tersebut menyebabkan terjadinya pengangkutan
meterial tanah dari Bak A menuju Bak B.
c. Bila curah hujan sangat tinggi, menyebabkan aliran permukaan
menjadi besar dan secara otomatis akan melimpah keluar melalui
A
B Pararlon
2 m 22
20 cm
40 cm
25 cm 50 cm
C
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
48
13 lubang yang salah satunya dihubungkan dengan drum
penampung C
d. Drum penampung C menampung limpasan air dari bak penampung
B melalui satu lubang.
6.0.3 SURVEY LOKASI
Lokasi dipilih dengan memperhatikan keterwakilan kegiatan pengelolaan
hutan, kemiringan lokasi > 9 % dan stabil, mudah dijangkau dan aman.
6.0.4 PEMASANGAN ALAT
Alat dipasang pada lokasi yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan.
6.1. PENGAMBILAN SAMPEL TANAH
6.1.1. Tentukan waktu pengukuran laju erosi selama ± 2 kali berturut-turut
pada saat curah hujan tertinggi dan terendah (makin banyak
pengukuran hasilnya akan semakin baik)
6.1.2. Catat tinggi muka air (mm) pada bak penampung erosi (bak B) jika ada.
6.1.3. Timbang semua tanah yang tertampung pada bak penampung erosi
jika kondisi tanah tidak berair. Catat beratnya dalam satuan Kg.
6.1.4. Apabila dalam bak B tanahnya tercampur air, maka aduk air dan tanah
yang ada sampai merata, ambil contoh larutan sebanyak 600 ml.
6.1.5. Contoh tanah tersebut dianalisa seperti penentuan sedimen
sungai/TDS.
6.1.6. Ukur air yang tertampung pada drum/bak C sebagai limpasan
permukaan (liter).
6.1.7. Ukur endapan pada bak C sebagai sedimen dengan cara mengambil
semua endapan tersebut dan dianalisa persis seperti penentuan TDS.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
49
6.2. PENGOLAHAN DATA
a. Jika dalam bak B tidak berair
6.2.1. Penentuan erosi = (berat tanah x 0,001) x luas bak A Dimana erosi = ton/ha; berat tanah = kg; luas bak A = ha
6.2.2. Laju Erosi (ton/ha/tahun) = (berat tanah (kg) x 0,001 ) x luas bak A (ha) x jumlah hari hujan
6.2.3. Aliran permukaan (mm) = [volume air pada bak C (liter) : luas bak A (m2)] x 13
6.2.4. Sedimen (ton/ha/th) = [berat sedimen bak C (kg) x 0,001] x jumlah lubang x luas bak A x jumlah hari hujan
6.2.5. Tentukan nilai Nisbah Pelepasan Erosi (NPE) NPE = sedimen / erosi
b. Jika dalam bak B berair
6.2.6. Penentuan Erosi (ton/ha/th) = [berat sedimen di bak B(kg) x 0,001] x luas bak A (ha) x jumlah hari hujan
6.2.7. Penentuan sedimen dan aliran permukaannya adalah hasil dari pengukuran bak C (langkahnya sama dengan ketika di bak B tidak berair)
6.2.8. Penentuan Nisbah pelepasan erosi (NPE) = sedimen / erosi
Rumus Volume drum : π R²T
R = Jari-jari drum
π = 3.14
T = Tinggi drum
6.2.9. Catat data-data pengdukung berupa : % kemiringan lokasi (bak
A), Penutupan tanah dalam petak kecil (A) dan penutupan
vegetasi, tebal solum/lapisan tanah, curah hujan dan hari hujan,
bulanan dan tahunan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
50
6.2.10. Untuk mengetahui apakah besarnya erosi tersebut masih berada
dalam ambang diijinkan, cocokkan nilai erosi dengan tabel
tolerable Soil Lost dibawah ini :
6.2.11. Tentukan besarnya indeks erosi dengan rumus :
Indeks erosi (IE) = Erosi aktual (ton/ha/tahun)
TSL (ton/ha/tahun)
Tabel : Erosi yang dapat dibiarkan (Tolerable Soil Lost )
7. Laporan
7.1. Pengambilan data dilakukan pada setiap selesai hujan. Kalau dalam satu hari maka pengambilan data tetap satu kali pada pagi hari
7.2. Data lapangan dimasukan ke dalam format yang telah ditentukan (Lampiran 1.)
7.3. Data lapangan dilaporkan ke PIC KPH setiap hari Sabtu.
7.4. Proses analisis sample dan rekapitulasi data lapangan/SPL (Lampiran 2)
7.5. Rekapitulasi data dan penyusunan Laporan Bulanan Pemantauan Lingkungan (Erosi) (Lampiran 3.)
8. Lampiran
8.1. Contoh Perhitungan Erosi Tanah
1. Diketahui data-data sebagai berikut : a. Volume larutan air + tanah 15.000 ml
No Sifat Tanah TSL ( ton/th )
1 Tanah dangkal diata batuan 1.12
2 Tanah dalam di atas batuan 2.24
3 Tanah yang lapisan bawahnya padat terletak di atas substrata
yang tidak terkonsolidasi
4.48
4 Tanah dengan lapisan bawah yang permeabilitasnya lambat
diatas subrata yang tidak terkonsolidasi
8.97
5 Tanah dengan lapisan bawah yang agak permeabel di atas
substrata yang tidak terkonsolidasi
11.21
6 Tanah yang lapisan bawahnya permeabel di atas substrata
yang tidak terkonsolidasi
13.45
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
51
b. Berat kering mutlak sampel tanah di bak B = 20 gram (diambil dari jumlah sampel 600 ml)
c. Volume air di drum C = 0.24 m³ d. Berat kering mutlak sedimen terlarut dan drum C = 2 gram e. Hari hujan tahunan = 160 hari
2. Perhitungan a. Luas petak kecil = 22 x 2 m² = 44 m² = 0,0044 ha b. Berat erosi =( 20 gr x 15.000 ml ) = 500 gram / petak
600 ml
c. Pengambilan sampel dilakukan setelah terjadi 3 hari hujan
Erosi / Hari = 500 gram / petak = 166,6 gram/petak/hari
3
Erosi / Ha = 0,000167 ton = 0,038 ton/ha/hari
0,00440 ha
d. Laju erosi/tahun = 0,038 ton / ha x 160 = 6,08 ton/ha/tahun
e. Aliran permukaan (Volume) air selama 3 hari/satu lubang = 0.24 m³ = 240 ltr Besarnya aliran permukaan untuk 13 lubang = 240 ltr x 13
= 3.120 ltr = 1.040 ltr/hari
Besarnya aliran permukaan (mm) = 1.040 liter : 44 m2
= 23,6 mm
f. Berat kering mutlak sedimen terlarut pada drum C = 2 gram Berat sedimen selama 1 tahun = (2/3) x 160 x 13 lbng =
24.242.42 gr/ha/thn 0,0044 ha
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
52
= 0,0242 ton/ha/thn
g. Total erosi = ( 6,08 + 0,0242 ) ton/ha/thn
= 6,1042 ton/ha/thn.
h. NPE = sedimen / erosi = 0,0242 / 6,08
= 0,004 = 0.4 %
Artinya, sebanyak 0,4% dari tanah yang tererosi akan terus terbawa
aliran permukaan.
i. Indeks Erosi, jika erosi yang dapat dibiarkan (TSL) = 2,24 ton/ha/tahun IE = 6,1042 / 2,24
= 2,72
Karena nilai IE > 1, maka kondisi lahan tersebut buruk.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
53
Lampiran 1. TALLY SHEET PENGAMBILAN SAMPLE EROSI
Kebun :……………………………………
Afdeling :……………………………………………
SPL :………………………………………………….
Lokasi :…………………………………………….
Bulan :………………………………………………..
Drum
Tanggal Jam Nomor Berat Vol Vol
Pengambilan Pengambilan Sampel Tanah Air Air
(Kg) (ltr) (ltr)
1 2 3 4 5 6 7 8
,
......., ................ 20....
Dibuat Oleh , Mengetahui Asisten Kebun
(…………….) (……………………...)
No
Bak
Deskripsi Situasi saat
pengambilan sample
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
41
LAMPIRAN 2 . REKAPITULASI DATA PADATAN TERLARUT
REKAPITULASI DATA PADATAN TERLARUT
BULAN :
NO LOKASI
PENGUKURAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Dibuat oleh, Mengetahui,
SPO Officer Asisten Kebun
Padatan Terlarut (Mg/Ltr) pada Tanggal Pengukuran
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Tanggal :
Halaman :
Revisi :
Pemantauan Erosi
42
LAMPIRAN 3. TALLY SHEET PENGUKURAN EROSI
Bulan : SPL : Lokasi : Kebun : Afdeling :
No. Tgl Nomor
Sample
Hari
Hujan/
Tahun
DATA-DATA LAPANGAN HASIL PENGOLAHAN DATA
Deskripsi Situasi Saat
Pengambilan Sample
Bak A Bak B Drum C Drum C Bak B
Erosi Total
(Ton/Ha/Th) Luas
(Ha)
Berat Basah
Tanah/Material
(Kg)
Berat Kering
Sample
(Gram)
Tinggi Air
(cm)
Volume
air (Ltr)
Volume
air (ltr)
Berat Kering
Mutlak Sediment
(Gram)
Aliran
permukaan
(mm)
Berat Sedimen
selama 1 tahun
(ton/ha/th)
Berat Erosi
(Gram/petak)
Erosi/Hari
(Gram/Petak/
Hari)
Erosi/Ha
(ton/Ha)
Laju Erosi/
Tahun
(ton/Ha/Thn)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17 18