Pemanfaatan tik pada riset keperawatan

5
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PADA RISET KEPERAWATAN Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan layanan Medical Record Service. Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-

Transcript of Pemanfaatan tik pada riset keperawatan

Page 1: Pemanfaatan tik pada riset keperawatan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PADA

RISET KEPERAWATAN

Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga

dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin

meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai

menyediakan layanan Medical Record Service.

Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di

rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis

mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk

memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa

setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi,

riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan

mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan

Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola

rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi

dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan sistem layanan

kesehatan yang lebih efektif dan progresif.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke

berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan

medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi

adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika

transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur

standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia

baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun

rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya,

tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS,

Page 2: Pemanfaatan tik pada riset keperawatan

negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun

teknologi informasinya, rumah sakit rerata hanya menginvestasinya 2%

untuk teknologi informasi.

Dalam era informasi seperti sekarang ini, peranan teknologi informasi dapat diaplikasikan

untuk berbagai bidang kehidupan salah satunya adalah pada bidang kesehatan. Sektor kesehatan

merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang mendapat perhatian besar dari

pemerintah, karena sektor ini merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial

untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi.

Salah satu contoh aplikasi teknologi informasi di bidang kesehatan adalah dengan

mengimplementasikan suatu sistem jaringan kesehatan global dalam satu komunitas, yang dapat

berbasis pada LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network) maupun WAN

(Wide Area Network), yang menghubungkan beberapa pusat pelayanan kesehatan seperti rumah

sakit.

Pemanfaatan teknologi  informasi di bidang kesehatan seperti penyampaian hasil

laboratorium secara online maupun lewat Short Message Service (SMS) dapat memberikan

pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif kepada masyarakat. Sistem informasi hasil

laboratorium online yang dapat dengan mudah diakses lewat website maupun SMS. Pasien dari

rumah tidak harus datang kembali ke laboratorium untuk mengambil hasil pemeriksaan. Hal ini 

tentunya akan lebih efisien dari segi waktu, dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada

pasien.

Sistem informasi membantu perawat mengerjakan berbagai tugas kaitannya dengan

pengambilan keputusan dengan DSS (Decision Support System). DSS membantu membuat

hubungan antara informasi yang didapatkan dari pasien literature pilihan tindakan berdasarkan

integrasi sistem. Sistem informasi juga meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien.

Informatika dapat mencegah eror dengan melaksanakan fungsi pengambilan keputusan dan

mencegah fungsi yang tidak tepat.

Untuk aktivitas fungsional, Teknologi informasi telah memperlihatkan peran yang sangat

signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran. Teknologi digunakan

untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh

manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

Page 3: Pemanfaatan tik pada riset keperawatan

Salah satu contoh pemanfaatannya adalah Teknologi informasi berupa Sistem

Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan

mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.

Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR)

yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. Data-data ini

kemudian akan digunakan oleh dokter atau praktisi medis sebagai dasar penegakan diagnosis

maupun aktivitas pemeriksaan.

Untuk hal administratif pada suatu rumah sakit teknologi informasi digunakan untuk

menangani transaksi yang berhubungan dengan karyawan, juru medis, dan pasien. Sebagai

contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar

dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan

pengembangan billing system.

Sekarang ini sudah banyak rumah sakit yang menerapkan sistem informasi untuk

memberikan kepuasan pelayanan terhadap masyarakat. Teknologi informasi telah banyak

diaplikasikan misalnya, rekam medis elektronis telah diterapkan untuk mendukung pelayanan

rawat inap, rawat jalan maupun rawat darurat. Berbagai hasil pemeriksaan laboratoris baik

berupa teks, angka maupun gambar (seperti patologi, radiologi, kedokteran nuklir, kardiologi

sampai ke neurologi sudah tersedia dalam format elektronik.

Sedangkan pada bagian rawat intensif teknologi informasi digunakan untuk mengcapture

data secara langsung dari berbagai monitor dan peralatan elektronik. Sistem pendukung

keputusan (SPK) juga sudah diterapkan untuk membantu dokter dan perawat dalam menentukan

diagnosis, pemberitahuan riwayat alergi, pemilihan obat serta mematuhi protokol klinik. Dengan

kelengkapan fasilitas elektronik, dokter secara rutin menggunakan komputer untuk menemukan

pasien, mencari data klinis serta memberikan instruksi klinis. Namun demikian, bukan berarti

kertas tidak digunakan. Dokter masih menggunakannya untuk mencetak ringkasan data klinis

pasien rawat inap sewaktu melakukan visit. Di bagian rawat jalan, ringkasan klinis tersebut

dicetak oleh staf administratif terlebih dahulu.