Pemanfaatan Teknik Pengolahan Citra

4
Nama : ADITYA MUHTADI NIM : 08/268659/TK/33979 Prodi : FISIKA TEKNIK PEMANFAATAN TEKNIK PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI ALAT BANTU DIAGNOSIS TUMOR TULANG Abstrak . . . . Tinjauan Pustaka Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai (scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam [1]. Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau (noise), warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya. Tentu saja citra semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi METODOLOGI PENELITIAN

description

Perkembangan teknologi turut mempengaruhi perkembangan dari Medical Imaging,yang hingga saat ini kian memegang peranan penting pada aplikasi-aplikasi yang dibuat gunamendukung proses diagnosa, evaluasi obat-obatan, riset medis, pelatihan dan pengajarandalam bidang medis.

Transcript of Pemanfaatan Teknik Pengolahan Citra

Page 1: Pemanfaatan Teknik Pengolahan Citra

Nama : ADITYA MUHTADI

NIM : 08/268659/TK/33979

Prodi : FISIKA TEKNIK

PEMANFAATAN TEKNIK PENGOLAHAN CITRA

SEBAGAI ALAT BANTU DIAGNOSIS TUMOR TULANG

Abstrak

. . . .

Tinjauan Pustaka

Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi).

Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari

intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek

memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap

oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai (scanner), dan

sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam [1].

Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki

mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau (noise),

warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya. Tentu saja citra

semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra

tersebut menjadi berkurang. Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi (baik

oleh manusia maupun mesin), maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang

kualitasnya lebih baik. Bidang studi yang menyangkut hal ini adalah pengolahan citra (image

processing) [1].

Pengolahan citra digital adalah teknologi penerapan beberapa algoritma komputer

untuk memproses gambar digital. Hasil proses ini dapat berupa gambar atau karakteristik

perwakilan set atau properti dari gambar aslinya. Aplikasi pengolahan gambar digital telah

METODOLOGI

PENELITIAN

Page 2: Pemanfaatan Teknik Pengolahan Citra

secara umum ditemukan di robotika/sistem cerdas, pencitraan medis, penginderaan jauh,

fotografi dan forensik [4].

Khusus untuk, pencitraan medis mencakup teknik-teknik dan proses untuk

menghasilkan citra tubuh manusia untuk tujuan medis (diagnosa) atau ilmu kesehatan (studi

anatomi dan fungsi tubuh) [2].

Perkembangan teknologi turut mempengaruhi perkembangan dari Medical Imaging,

yang hingga saat ini kian memegang peranan penting pada aplikasi-aplikasi yang dibuat guna

mendukung proses diagnosa, evaluasi obat-obatan, riset medis, pelatihan dan pengajaran

dalam bidang medis. Tulang, yang merupakan penopang tubuh manusia, tidak dapat dengan

mudah divisualisasikan jika diduga bermasalah. Keberadaan tulang dalam tubuh manusia (di

balik kulit dan daging) tidak dapat dengan mudah dilihat. Minimal (secara tradisional) harus

dilakukan pembedahan untuk mengetahui apa yang terjadi. Salah satu jenis gangguan yang

mungkin didapati di daerah tulang adalah tumor. Kasus tumor tulang merupakan kasus yang

tidak dapat dengan mudah diidentifikasi, namun memiliki urgensi tinggi dalam

penanganannya. Dokter tidak dapat langsung memvonis pasiennya menderita tumor tulang

hanya karena menerima keluhan nyeri tulang (konstan di satu tempat) atau menemukan

benjolan yang kemudian dapat dengan mudah diduga sebagai pertumbuhan tulang abnormal

[3].

Dan, para praktisi bidang kedokteran mengandalkan visualisasi untuk mempelajari

hubungan struktur anatomi fungsi biologis dan untuk mendeteksi serta menangani (merawat,

mengobati) penyakit dan trauma yang mengganggu atau mengancam proses hidup normal

makhluk. Pencitraan medis merupakan proses yang dimana dokter melakukan evaluasi atas

tubuh subyek yang tak terlihat (bagian dalam tubuh) [3].

Daftar Pustaka

[1] Bab 1 Pengantar Pengolahan Citra.

http://www.informatika.org/~rinaldi/Buku/Pengolahan%20Citra%20Digital/Bab-

1_Pengantar%20Pengolahan%20Citra.pdf (25 Oktober 2010).

[2] Mayditia, Hasan. Pencitraan Medis.

http://hsn.mayditia.googlepages.com/PencitraanMedis.pdf (26 Oktober 2010).

[3] Wulandari, Ayu. 2006. Pengolahan Citra untuk Membantu Diagnosis Tumor Tulang.

http://kuke.files.wordpress.com/2008/03/ip-osteosarcoma_23205036_makalah.pdf (26

Oktober 2010).

Page 3: Pemanfaatan Teknik Pengolahan Citra

[4] Zhou, Huiyu., Wu, Jiahua., and Zhang, Jianguo. 2010. Digital Image Processing – Part 1.

http://bookboon.com/int/student/electro/digital-image-processing-part-one (26

Oktober 2010).