PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

12
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020 Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814 PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS CORELDRAW SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN MOTIF DASAR BATIK BERBASIS DIGITAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Okta Purnawirawan SMK Ibu Kartini Semarang, Jawa Tengah, Indonesia Korenspondesi Penulis Email : [email protected] Kata kunci: Coreldraw, Batik, SMK Keywords: Coreldraw, Batik, SMK ABSTRAK Batik merupakan warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi dunia dari Bangsa Indonesia yang sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sejak 30 SeptemberOktober 2009. Sebagai penerus generasi selanjutnya, siswa seyogyanya mampu mengenali dan mempelajari bagaimana proses batik dibuat. Pembelajaran sejak dini tentang pengenalan batik pada siswa sangatlah tepat dilakukan agar batik tidak dilupakan. Pembelajaran pembuatan motif dasar batik pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bentuk kegiatan konservatif batik pada anak. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan dari 72 responden bahwa minat remaja dalam pemakaian batik terhadap pelestarian batik dilihat dari variabel minat diperoleh presentase 84% sedangkan variabel pelestarian 82,5 %. Data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peluang sangat tinggi mengadakan pembelajaran sejak dini pada siswa untuk mengenalkan pembuatan mitif batik. Pembelajaran pada siswa SMK mengenai pembuatan motif batik sangat tepat karena untuk membekali keterampilan hardskills tambahan ketika sudah lulus nanti sebagai salah satu pelung kerja dan menjadi wirausaha. Software aplikasi desain grafis coreldraw merupakan salah satu software aplikasi komputer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam pembuatan motif dasar batik berbasis digital. Siswa SMK dapat mengkreasikan berbagai jenis motif dasar batik menggunakan software aplikasi tersebut. Tools-tools atau menu yang terdapat di dalam software aplikasi desain grafis coreldraw mampu membantu siswa dalam membuat desain dasar motif batik. Hasil penelitian menunjukan efektifitasan penggunaan software aplikasi desain grafis coreldraw pada pembelajaran dasar desain grafis kelas sepuluh kompetensi keahlian RPL dalam membuat motif dasar batik berbasis digital sebesar 81,09%. ABSTRACT Batik is a human heritage for the world's oral and non-material culture from the Indonesian nation which has been recognized by the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) since October 2, 2009. As the successor to the next generation, students should be able to recognize and learn how the batik process is made. Early learning about the introduction of batik to students is very appropriate so that batik is not forgotten. Learning the making of basic batik motifs in vocational high school (SMK) students is a form of batik conservative activity for children. The results of previous research indicated that from 72 respondents that the interest of adolescents in the use of batik towards batik preservation, seen from the interest variable, the percentage was 84% while the preservation variable was 82.5%. The data from the research results indicate that there is a very high chance of conducting early learning for students to introduce batik making. Vocational school students' learning about making batik motifs is very appropriate because it is to provide additional

Transcript of PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Page 1: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS CORELDRAW SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN MOTIF DASAR BATIK BERBASIS DIGITAL

PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Okta Purnawirawan

SMK Ibu Kartini Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Korenspondesi Penulis

Email : [email protected]

Kata kunci: Coreldraw, Batik, SMK

Keywords: Coreldraw, Batik, SMK

ABSTRAK

Batik merupakan warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi dunia dari Bangsa

Indonesia yang sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(UNESCO) sejak 30 SeptemberOktober 2009. Sebagai penerus generasi selanjutnya, siswa seyogyanya

mampu mengenali dan mempelajari bagaimana proses batik dibuat. Pembelajaran sejak dini tentang

pengenalan batik pada siswa sangatlah tepat dilakukan agar batik tidak dilupakan. Pembelajaran

pembuatan motif dasar batik pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bentuk

kegiatan konservatif batik pada anak. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan dari 72 responden

bahwa minat remaja dalam pemakaian batik terhadap pelestarian batik dilihat dari variabel minat

diperoleh presentase 84% sedangkan variabel pelestarian 82,5 %. Data hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa peluang sangat tinggi mengadakan pembelajaran sejak dini pada siswa untuk

mengenalkan pembuatan mitif batik. Pembelajaran pada siswa SMK mengenai pembuatan motif batik

sangat tepat karena untuk membekali keterampilan hardskills tambahan ketika sudah lulus nanti

sebagai salah satu pelung kerja dan menjadi wirausaha. Software aplikasi desain grafis coreldraw

merupakan salah satu software aplikasi komputer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran

dalam pembuatan motif dasar batik berbasis digital. Siswa SMK dapat mengkreasikan berbagai jenis

motif dasar batik menggunakan software aplikasi tersebut. Tools-tools atau menu yang terdapat di

dalam software aplikasi desain grafis coreldraw mampu membantu siswa dalam membuat desain

dasar motif batik. Hasil penelitian menunjukan efektifitasan penggunaan software aplikasi desain

grafis coreldraw pada pembelajaran dasar desain grafis kelas sepuluh kompetensi keahlian RPL dalam

membuat motif dasar batik berbasis digital sebesar 81,09%.

ABSTRACT

Batik is a human heritage for the world's oral and non-material culture from the Indonesian nation

which has been recognized by the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(UNESCO) since October 2, 2009. As the successor to the next generation, students should be able to

recognize and learn how the batik process is made. Early learning about the introduction of batik to

students is very appropriate so that batik is not forgotten. Learning the making of basic batik motifs in

vocational high school (SMK) students is a form of batik conservative activity for children. The results

of previous research indicated that from 72 respondents that the interest of adolescents in the use of

batik towards batik preservation, seen from the interest variable, the percentage was 84% while the

preservation variable was 82.5%. The data from the research results indicate that there is a very high

chance of conducting early learning for students to introduce batik making. Vocational school

students' learning about making batik motifs is very appropriate because it is to provide additional

Page 2: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 36 No. 1, Juni 2019

Sukaya,Y, Eskak, E. Salma, I Penambahan Nilai Guna pada Kreasi Baru Produk Boneka Batik Kayu Krebet Bantul

2

hard skills skills when they graduate as one of the opportunities for work and become entrepreneurs.

CorelDraw graphic design application software is a computer application software that can be used as

a learning medium in making digital-based batik motifs. SMK students can create various types of

basic batik motifs using this application software. The tools or menus contained in the CorelDraw

graphic design application software are able to assist students in making basic designs of batik motifs.

The results showed the effectiveness of the use of graphic design application software Coreldraw in

the tenth grade basic learning of graphic design with RPL expertise in making digital-based batik

motifs by 81.09%

Page 3: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

3

PENDAHULUAN

Batik merupakan suatu hasil kerajinan dari kain putih yang digambar corak yang

diinginkan oleh pembuatnya. Dengan beberapa proses khusus maka kain batik memiliki

berbagai motif dan warna. Menurut Asti dan Arini (Asti 2011) berdasarkan etimologi dan

terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa

dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata

titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain. Adapula yang mengatakan

bahwa kata batik berasal dari kata amba yang berarti kain yang lebar dan kata titik. Artinya

batik merupakan titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian sehingga

menghasilkan pola-pola yang indah.

Batik merupakan suatu produk kerajinan dengan nilai seni tinggi dan telah menjadi

bagian dari budaya Negara Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sejak lama. Pada dahulu

perempuan-perempuan Jawa menjadikan keterampilan membatik dengan cara menuliskan

langsung pada selembar kain kosong secara langsung dan dengan adanya perkembangan

teknologi informasi pembuatan batik dapat menggunakan teknik cap/komputer. Lisbijanto

(Lisbijanto, 2013) memaparkan bahwa ada tiga jenis batik menurut teknik pembuatannya,

yaitu: (1) batik tulis; (2) batik cap; dan (3) batik lukis. Batik tulis dibuat secara manual

menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik.

Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat

dari tembaga. Batik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain

putih. Batik tulis adalah salah satu teknik pembatikan yang memiliki proses pembatikan

(batik tulis) keterampilan dalam mendesain motif gambar, apabila dalam oleh peserta didik

maka proses pembatikan (batik tulis) tidak akan terlaksana dengan baik. Di dalam

pembuatan batik tulis sangat diperlukan keahlian serta pengalaman, ketelitian, kesabaran,

dan juga waktu yang lama dalam pengerjaannya, (Chairullah, 2018).

Batik merupakan warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi dunia dari

Bangsa Indonesia yang sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural

Organization (UNESCO) sejak 30 September 2009. Sebagai penerus generasi selanjutnya,

siswa seyogyanya mampu mengenali dan mempelajari bagaimana proses batik dibuat.

Menurut Handayani, (Handyani, 2016) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh minat

remaja dalam pemakaian batik terhadap pelestarian batik kudus menyatakan bahwa dari 72

responden bahwa minat remaja dalam pemakaian batik terhadap pelestarian batik dilihat

dari variabel minat diperoleh presentase 84 % sedangkan variabel pelestarian 82,5 %. Data

tersebut menunjukkan bahwa respon pemakaian dalam bentuk minat dan pelestarian batik

pada golongan remaja saat ini sangat baik. Akan tetapi menurut Suliyanto (suliyanto, et al.,

2015) menyatakan bahwa generasi muda tidak mau menjadi pengrajin membatik karena

penghasilannya tidak pasti, tidak memiliki cita rasa seni, dan tidak punya cukup modal. Hal

tersebut juga merupakan kendala-kendala yang harus segera diatasi sehingga batik tidak

dikesampingkan dan akan lenyap pada masa mendatang.

Page 4: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

4

Generasi muda atau yang saat ini sebagai kaum milenial seyogyanya bisa menjadi

generasi penerus bangsa yang mampu untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya

Bangsa Indonesia. Menurut Nurcahyanti, (Nurcahyanti, 2019) menyatakan bahwa metode

pendekatan pada generasi milenial terhadap batik ada dua yaitu pendekatan langsung

melalui sosialisasi media sosial dan aplikasi digital serta pendekatan tidak langsung melalui

keterlibatan aktif para generasi milenial dalam berbagai bentuk kegiatan yang melibatkan

batik sebagai topik dan elemen pendukung. Batik dapat meningkatkan rasa cinta tanah air

pada generasi muda karena mereka merasa memiliki dan bangga akan warisan budaya dari

negeri sendiri. Suryaningsum (Suryaningsum, et al.,2019) menyatakan bahwa penanaman

rasa cinta kepada batik nusantara mengandung juga unsur bela negara, perbatikan

nusantara merupakan salah satu kekuatan bela negara sehingga menjadi hal penting bagi

kehidupan bernegara. Menurut Damayanti, (Damayanti, 2018) menyatakan bahwa kegiatan

membatik dapat meningkatkan kreativitas seni anak. Nilai kreativitas akan meningkat ketika

anak mulai dengan membuat pola tau motif batik sesuai dengan yang diinginkan. Anak akan

mencoba mengambar beberapa pola atau motif yang diinginkan.

Suatu batik ada tidak lepas dari proses pembuatan batik itu sendiri. Pengrajin batik

harus mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mampu menghasilkan batik yang

berkualitas. Menurut Widiastuti (Widiastuti, et al., 2019) untuk mencapai SDM pengrajin batik

yang berkualitas maka diperlukan motivasi, peningkatan kompetensi, sertifikasi keterampilan,

best practice dan pameran. Generasi muda atau yang sering disebut dengan kaum milenial

saat ini perlunya wawasan pengenalan bagaimana membuat motif batik guna peningkatan

SDM dan melestarikan budaya batik pada generasi muda. Sekolah selaku lembaga

pendidikan mempunyai stategi dan peran penting terhadap pelestarian batik pada generasi

muda. Sekolah sebagai rumah kedua untuk menimba ilmu perluanya kegiatan akademik dan

non akademik berbasis pelestarian batik. Pembelajaran batik tetes lilin ini dapat dijadikan

sebagai alternatif pembelajaran membatik sederhana. Batik tetes lilin adalah teknik

membatik pada kain dengan menggunakan media tetesan lilin sebagai perintang warna dan

media untuk menghasilkan motif pengganti canting (Prayitno, 2019).

Pembelajaran Dasar Desain Grafis pada Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak

(RPL) SMK kelas sepuluh, guru selaku pendidik dapat memanfaatkan kegiatan pembelajaran

sekaligus mengenalkan dan melestarikan batik pada siswa. Pada pembelajaran Dasar Desain

Grafis siswa di tuntut untuk dapat menggunakan software aplikasi Desain Garfis untuk

menciptakan desain berbasis digital. Keterampilan batik tradisional dapat diberikan pada

siswa dengan memberikan wawasan komputer grafis dalam membuat motif batik, software

aplikasi desain grafis photoshop dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang

dapat mempermudah sekaligus memanfaatkan teknologi informasi dalam meningkatkan

kreativitas siswa (Ernawati, 2015).

Menurut Suhud dan Firtiansyah, (Suhud & Fitriansyah, 2017) menyatakan bahwa dengan

memanfaatkan software aplikasi desain grafis Photoshop dan Adobe Flash Professional

Page 5: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

5

dapat membuat media pembelajaran berbasis multimedia pada pembelajaran batik banten.

Perkembangan teknologi dan informasi seyogyanya mampu mempermudah dalam

pembuatan motif-motif batik secara digital. Di era revolusi industi 4.0 sangat tepat

manfaatkan teknologi dan informasi sebagai media pendukung pembuatan motif batik.

Pengembangan aplikasi D’Batik mampu meningkatkan produktifitas pembuatan motif batik

bagi pelaku IKM Batik Semarang. Aplikasi D’Batik memiliki fitur-fitur yang mempermudah

proses pembuatan motif batik, diantaranya pembuatan garis, kurva, dan motif pengulangan,

refleksi, serta diamond drop pattern, (Wibawanto, W. & Nugrahani, R., 2018). Selain itu juga,

media pembelajaran batik berupa komik edukasi dengan unsur cerita, ilustrasi, materi dan

gaya bahasa untuk siswa SMP sekaligus mengandung nilai sikap, pengetahuan dan

keterampilan mengenai batik yang dibutuhkan siswa SMP (Permatasari, 2015).

Proses pembelajaran membatik dengan menggunakan software aplikasi desain grafis

mempermudah siswa dalam membuat motif batik. Akan tetapi bimbingan, arahan dan

motivasi pada siswa sangatlah penting diberikan oleh guru pada Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) di kelas, (Sunaryo & Rahmawati, 2012). Selain siswa dapat menggunakan software

aplikasi pada kegiatan praktikum arahan dan bimbingan diperlukan agar kreatifitas membuat

motif pada siswa bisa tumbuh dan berkembang. Pada kegiatan KBM tentunya diperlukan

model pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga siswa dapat menerima materi yang

diberikan guru. Pada pembelajaran membatik tentunya guru harus mempunyai model

pembelajaran yang baik sehingga siswa mampu memiliki keterampilan dalam membuat

motif batik. Model pembelajaran direct instruction memiliki efektif untuk meningkatkan

keterampilan membatik, model pembelajaran direct instruction dapat menjadi alternative

dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan siswa karena sifatnya yang

mudah diaplikasikan dan sistematis (Ma’arif, 2020).

Berdasarkan latarbelakang tersebut disini penulis memanfaatkan software aplikasi desain

grafis Coreldraw sebagai media pembelajaran pembuatan motif dasar batik berbasis digital

pada sekolah menengah kejuruan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

efektifitas penggunaan software aplikasi desain grafis Coreldraw pada pembelajaran dasar

desain grafis kelas sepuluh kompetensi keahlian RPL, serta untuk mengetahui HASIL

keterampilan siswa dalam menggunakan software aplikasi desain grafis Coreldraw khususnya

pada bidang mendesain motif batik berbasis digital.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, praktikum dan evaluasi. Penelitian ini

dilakukan di SMK Ibu Kartini Semarang pada Kompetensi Keahlian RPL Mata Pelajaran Dasar

Desain Grafis. Periode penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2019-

2020 Bulan Januari sampai dengan April Tahun 2020. Subyek penelitiannya yaitu siswa kelas

10 (sepuluh) pada kelas RPL 1 dan RPL 2 sebanyak 55 siswa/responden. Objek yang diamati

Page 6: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

6

berupa keterampilan psikomotorik dalam membatik berbasis digital, sehingga alat yang

digunakan berupa perangkat komputer atau laptop yang sudah terinstal oleh software

aplikasi desain grafis Coreldraw.

Terdapat dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Perangkat

pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul/jobsheet,

dan lembar kerja siswa; dan 2) Instrumen pengumpulan data terdiri dari tes keterampilan

psikomotorik dan lembar pengamatan. Data yang peneliti peroleh yaitu berupa aktivitas

siswa dalam proses membatik dengan menggunakan software aplikasi desain grafis

Coreldraw.

1. Tes Keterampilan Membatik

Tes keterampilam membatik dilakukan melalui evalusi hasil membatik yang dilakukan 2

(dua) kali berdasarkan indikator yang telah ditentukan.

2. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran telah berjalan

sesuai dengan yang telah direncanakan, dengan demikian pada pengamatan peneliti

menyiapkan lembar observasi untuk siswa. Lembar observasi tersebut telah peneliti

sesuaikan dengan RPP yang telah dibuat. Selanjutnya, hasil data yang diperoleh peneliti

analisis secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskkripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Ibu Kartini Semarang Kompetensi Keahlian RPL Kelas

Sepuluh RPL 1 dan RPL 2 Tahun Ajaran 2019-2020 sebanyak 55 siswa/responden. Periode

penelitian pada Bulan Januari sampai April Tahun 2020, berikut pembahasannya:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan ini berisi pemaparan guru kepada siswa untuk sosialisasi terkait isi

modul/jobsheet yang akan dikerjakan. Siswa diminta mempersiapkan peralatan

praktikum seperti seperangkat komputer/laptop yang sudah terinstal aplikasi desain

grafis coreldraw.

b. Tahap Pelaksanaan Praktikum

Kegiatan ini berisi aktivitas praktikum siswa, siswa melakukan praktikum sesuai instruksi

dan materi yang ada di dalam modul/jobsheet yang sudah disediakan oleh guru. Siswa

menggunakan seperangkat komputer/laptop yang sudah terinstal aplikasi desain grafis

coreldraw untuk membuat motif batik secara digital.

c. Tahab Observasi

Kegiatan ini berisi pengamatan guru selama praktikum dan selesai praktikum. Kegiatan

praktikum sudah ada di dalam modul/jobsheet yang sudah disediakan oleh guru. Guru

mengamati berdasarkan lembar observasi yang sebelumnya.

Page 7: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

7

d. Tahap Evaluasi

Kegiatan ini berisi menilai hasil akhir desain motiv batik berbasis digital yang sudah

dibuat siswa. Guru memberikan evaluasi penilaian berdasarkan lembar penilaian yang

sudah dibuat sebelumnya. Hasil evaluasi penilaian digunakan sebagai acuan untuk

menilai keefektifitasan software aplikasi desain grafis coreldraw sebagai media

pembelajaran dalam membuat motif dasar batik berbasis digital.

Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan modul/jobsheet yang dibuat guru siswa membuat lima macam motif dasar

batik dengan menggunakan software aplikasi desain grafis coreldraw. Lima macam motif

dasar batik pada gambar satu sampai dengan gambar lima dibawah ini.

Gambar 1. Motif Dasar Batik Pertama

Gambar 2. Motif Dasar Batik Kedua

Page 8: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

8

Gambar 3. Motif Dasar Batik Ketiga

Gambar 4. Motif Dasar Batik Keempat

Gambar 5. Motif Dasar Batik Kelima

Berdasarkan kelima motif dasar batik berbasis digital tersebut, semua siswa kelas

sepuluh RPL 1 dan RPL 2 SMK Ibu Kartini Semarang yang berjumlah 55 siswa dapat

membuat menggunakan software aplikasi desain grafis coreldraw pada laptop/komputer

masing-masing, akan tetapi ada yang termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup baik

dan kurang baik. Hasil praktikum membuat motif dasar batik berbasis digital yang dilakukan

55 siswa RPL didapatkan hasil sesuai dengan tabel 1.

Page 9: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

9

Tabel 1. Hasil praktikum membuat motif batik berbasis digital

Jenis Motif Kategori Penilaian

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Batik ke-satu 25 siswa 10 siswa 5 siswa 15 siswa

Batik ke-dua 38 siswa 10 siswa 5 siswa 2 siswa

Batik ke-tiga 18 siswa 15 siswa 2 siswa 20 siswa

Batik ke-empat 20 siswa 8 siswa 15 siswa 12 siswa

Batik ke-lima 27 siswa 20 siswa 5 siswa 3 siswa

Berdasarkan tabel 1 dapat dianalisis bahwa jumlah siswa tertinggi yang dapat

membuat desain dasar motif batik berbasis digital kategori sangat baik pada jenis motif ke-

dua, kemudian kategori baik pada motif batik jenis ke-lima, kategori cukup baik pada motif

batik ke-empat dan kategori kurang baik pada jenis motif ke-tiga. Sedangkan jumlah siswa

terendah yang dapat membuat desain dasar motif batik berbasis digital kategori sangat baik

pada jenis motif ke-tiga, kemudian kategori baik pada motif batik jenis ke-empat, kategori

cukup baik pada motif batik ke-tiga dan kategori kurang baik pada jenis motif ke-dua.

Berdasarkan uji tingkat keefektifan dinyatakan efektifitas penggunaan software aplikasi

desain grafis Coreldraw pada pembelajaran dasar desain grafis kelas sepuluh kompetensi

keahlian RPL dalam membuat motif dasar batik berbasis digital sebesar 81,09%. Pernyataan

tersebut berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

𝑃𝐾 (𝑥) = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎𝑋 100%

𝑃𝐾(𝑚𝑜𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒 − 1) = 40

55𝑋 100% = 72,73 %

𝑃𝐾(𝑚𝑜𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒 − 2) = 53

55𝑋 100% = 96,36 %

𝑃𝐾(𝑚𝑜𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒 − 3) = 35

55𝑋 100% = 63,63 %

𝑃𝐾(𝑚𝑜𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒 − 4) = 43

55𝑋 100% = 78,18 %

𝑃𝐾(𝑚𝑜𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒 − 5) = 52

55𝑋 100% = 94,54 %

𝑃𝐾(𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎) = 72,73 + 96,36 + 63,63 + 78,18 + 94,54

5= 81,09 %

Page 10: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

10

Pembahasan

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa siswa kelas sepuluh RPL 1 dan RPL 2 SMK

Ibu Kartini Semarang Tahun Ajaran 2019-2020 bisa membuat motif dasar batik berbasis

digital dengan menggunakan software aplikasi desain grafis coreldraw. Akan tetapi

berdasarkan pengamatan dan evaluasi akhir dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu

sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik. coreldraw salah satu software aplikasi desain

grafis membantu siswa dalam membuat desain motif batik berbasis digital. Pada software

aplikasi coreldraw terdapat beberapa tools-tools yang digunakan untuk membuat garis, titik

dan lain-lain berfungsi untuk membuat isen-isen batik. selain itu terdapat beberapa perintah

di dalam software aplikasi coreldraw yang mempermudah menggandakan beberapa motif

sehingga siswa tidak membuat secara berulang-ulang. Siswa hanya membuat satu motif saja

kemudian dapat diperbanyak dengan mudah dan cepat.

Beberapa siswa yang sudah pernah menggunakan software aplikasi coreldraw tidak

mengalami kesulitan dalam membuat desain motif dasar batik dikarenakan sudah

mengetahui beberapa nama dan fungsi tools-tools di dalam aplikasi tersebut. Siswa yang

baru pertama menggunakan mengalami kendala belum mengetahui nama-nama dan fungsi

tools di dalam aplikasi. Dampaknya siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

menuntaskan dalam membuat desain dasar batik. Tingkat kreatifitas anak juga

mempengaruhi hasil macam-macam kreasi motif dasar batik yang dihasilkan. Karena siswa

bisa mekreasi bentuk-bentuk dan penggunaan unsur warna di dalam desain motif dasar

batik.

Adanya modul/jobsheet yang sudah disediakan oleh guru mempermudah siswa dalam

memahami tools-tools di dalam software aplikasi coreldraw. Pada modul/jobsheet diberikan

materi-materi dasar penggunaan aplikasi tersebut. Selain itu, ada langkah-langkah petunjuk

menggunakan tools. Tingkat efektifitasan penggunaan software aplikasi coreldraw

berdasarkan rata-rata efektifitas sebesar 81,09%. Artinya bawah software aplikasi coreldraw

efektif dalam menunjang siswa membuat motif dasar batik berbasis digital.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Siswa kelas sepuluh RPL 1 dan RPL 2 SMK Ibu Kartini Semarang Tahun Ajaran 2019-2020

bisa membuat motif dasar batik berbasis digital dengan menggunakan software aplikasi

desain grafis coreldraw. Jumlah siswa tertinggi yang dapat membuat desain dasar motif batik

berbasis digital kategori sangat baik pada jenis motif ke-dua, kemudian kategori baik pada

motif batik jenis ke-lima, kategori cukup baik pada motif batik ke-empat dan kategori

kurang baik pada jenis motif ke-tiga. Sedangkan jumlah siswa terendah yang dapat

membuat desain dasar motif batik berbasis digital kategori sangat baik pada jenis motif ke-

tiga, kemudian kategori baik pada motif batik jenis ke-empat, kategori cukup baik pada

motif batik ke-tiga dan kategori kurang baik pada jenis motif ke-dua. Tingkat efektifitasan

Page 11: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

11

penggunaan software aplikasi coreldraw berdasarkan rata-rata efektifitas sebesar 81,09%.

Artinya bawah software aplikasi coreldraw efektif dalam menunjang siswa membuat motif

dasar batik berbasis digital.

Saran

Penelitian ini dapat dikembangakan dengan membuat motif-motif batik yang lain, dan

dapat diterapkan pada siswa SMK Kompetensi Keahlian Tata Busana sebagai siswa yang

bergerak dalam bidang model fashion.

KONTRIBUSI PENULIS

Okta Purnawirawan selaku penulis pertama adalah kontributor utama dalam penulisan

ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Artikel ilmiah ini merupakan hasik dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga penulis

mengucapkan terimakasih kepada Kepala SMK Ibu Kartini Semarang Dra. Sri Utami yang

memberikan ijin untuk melakukan penelitian, siswa kelas Sepuluh RPL 1 dan RPL 2 Tahun

Ajaran 2019-2020 yang bisa berkerjasama dalam penelitian ini dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Asti, Musman & Arini B,Ambar. (2011). Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: ANDI.

Chairullah, Achmad. (2018). Pelaksanaan Pembelajaran Batik Tulis di SMK Negeri 8 Padang. E- Jurnal

Seni Rupa FBS Universitas Negeri Padang. 2(1), 1-11.

Damayanti, (2018). Peningkatan Kreativitas Seni Melalui Kegiatan Membatik (Pendidikan Pusaka

Membangun Karakter Anak Usia Dini). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Era Revolusi

“Membangun Sinergitas dalam Penguatan Pendidikan Karakter pada Era IR 4.0”. (pp. 79 – 88).

Jakarta.

Ernawati (2015). Batik Design Training Sebagai Upaya Pembekalan Soft Skill di Bidang Desain Grafis

Terhadap Siswa-Siswi SMK Negeri 5 Kota Bengkulu. Jurnal Rekursif. 3(1). 54-60.

Handayani, Retno Astuti. (2016). Pengaruh Minat Remaja Dalam Pemakaian Batik Terhadap Pelestarian

Batik Kudus. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

Lisbijanto, Herry. (2013). Batik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ma’arif, Minhatul. (2020). Effectiveness of Direct Instruction for Learning Models Improving Batik Skills

in Basic School Students in Sanggar Batik Cikadu. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran). 4(1),

151 – 158.

Nurcahyanti dkk. (2019). Metode Pendekatan Pada Generasi Milenial Untuk Keberlanjutan dan

Ketahanan Batik Nasional. In A. Editor (Ed.), Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan

Batik 2019. (pp. A4-1 - A4-16). Yogyakarta.

Permatasari, Intan. (2015). Penciptaan Media Pembelajaran Batik Bagi Siswa Smp Melalui Media Komik

Edukasi. Jurnal Pendidikan Seni Rupa. 11(1), 1-11.

Page 12: PEMANFAATAN SOFTWARE APLIKASI DESAIN GRAFIS …

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2020

Yogyakarta, 6 Oktober 2020 eISSN 2715-7814

12

Prayitno. (2019). Pembelajaran Batik Tetes Lilin Sebagai Alternatif Teknik Membatik Sederhana Pada

Mahasiswa PAUD. Jurnal Pendidikan Anak. 8(1), 38-47.

Suhud dan Firtiansyah. (2017). Perancangan Media Pembelajaran Pembuatan Batik Banten Pada PT.

Batik Banten Mukarnas Berbasis Multimedia. Jurnal PROSISKO. 4(1), 48-52.

Suliyanto, dkk. (2015). Persepsi Generasi Muda Terhadap Profesi Pengrajin Batik Tulis Di Purbalingga.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 18(1), 135-144.

Sunaryo dan Kartika Nurlaila Rahmawati. (2012). Pembelajaran Keterampilan Membatik pada Siswa

Tunarungu Jenjang SMALB di SLB B Negeri Cicendo Kota Bandung. Jurnal Jassi_Anakku. 11(1), 10-

17.

Suryaningsum, dkk. (2019). Roadmap Perbatikan Nusantara dalam Revolusi Industri 4.0. Editor (Ed.),

Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2019. (pp. A2-1 – A2-12). Yogyakarta.

Wibawanto, Wandah dan Rahina Nugrahani. (2018). Inovasi Pengembangan Motif Batik Digital Bagi

IKM Batik Semarang. Indonesian Journal of Conservation. 7(2), 111-118.

Widiastuti dkk. (2019). Strategi Peningkatan Sumber Daya Manusia Kreatif dan Inovatif Pada UKM

Batik Semarangan (Studi Di Kampung Batik Semarang). Jurnal Riptek. 13(2), 124-130.