Pemanfaatan Sampah Buah

5
PEMANFAATAN SAMPAH JERUK SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIOETANOL DALAM RANGKA MENAMBAH SUMBER ENERGI ALTERNATIF Pengunaan energi yang berbasis fosil sudah dilakukan manusia dalam waktu yang lama untuk keperluan sehari-hari. Energi tersebut bersifat terbatas dan akan habis jika dieksploitasi secara terus-menerus karena tidak dapat diperbaharui. Di sisi lain, alam menyediakan berbagai sumber yang secara langsung maupun tak langsung untuk kita manfaatkan sebagai sumber energi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan kenyataan tersebut, manusia sebagai makhluk yang berkarya cipta terus mengembangkan alternatif guna menanggulangi permasalahan tersebut. Ketidaktersediaan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa depan memacu kreativitas manusia untuk mengupayakan sumber energi alternatif sebanyak-banyaknya berdasarkan bahan yang mudah didapat, yaitu sampah. Sampah dikenal sebagai sumber masalah dari berbagai macam bencana, seperti: wabah penyakit, banjit, longsor sampah, dan sebagainya. Secara umum, masyarakat menanggulangi masalah sampah dengan cara mengubur, membakar, atau membuangnya ke tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan

description

sampah buah dapat dimanfaatkan

Transcript of Pemanfaatan Sampah Buah

PEMANFAATAN SAMPAH JERUK SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIOETANOL DALAM RANGKA MENAMBAH SUMBER ENERGI ALTERNATIF

Pengunaan energi yang berbasis fosil sudah dilakukan manusia dalam waktu yang lama untuk keperluan sehari-hari. Energi tersebut bersifat terbatas dan akan habis jika dieksploitasi secara terus-menerus karena tidak dapat diperbaharui. Di sisi lain, alam menyediakan berbagai sumber yang secara langsung maupun tak langsung untuk kita manfaatkan sebagai sumber energi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan kenyataan tersebut, manusia sebagai makhluk yang berkarya cipta terus mengembangkan alternatif guna menanggulangi permasalahan tersebut.Ketidaktersediaan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa depan memacu kreativitas manusia untuk mengupayakan sumber energi alternatif sebanyak-banyaknya berdasarkan bahan yang mudah didapat, yaitu sampah. Sampah dikenal sebagai sumber masalah dari berbagai macam bencana, seperti: wabah penyakit, banjit, longsor sampah, dan sebagainya. Secara umum, masyarakat menanggulangi masalah sampah dengan cara mengubur, membakar, atau membuangnya ke tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA). Tanpa kita sadari, ternyata sampah-sampah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat sumber energi alternatif. Di samping menemukan sumber energi alternatif untuk kehidupan, kita juga dapat menanggulangi permasalahan lingkungan akibat sampah dan mengurangi atau bahkan mengganti penggunaan sumber energi berbasis fosil di masa depan dengan sumber energi terbarukan.Sumber sampah terbesar adalah dari kegiatan manusia sehari-hari, diantaranya adalah aktivitas pasar. Jika ditinjau salah satu komponen yang menyumbang sampah di pasar adalah truk pengangkut buah-buahan. Pada umumnya, buah-buahan yang sampai di pasar tidak sepenuhnya dapat dijual, 30% buah-buahan hancur, berserakan, dan terbuang di jalan. Buah-buahan tersebut menjadi sumber sampah organik yang dapat mengganggu estetika dan kesehatan lingkungan.Sampah buah-buahan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bioetanol. Bioetanolpada umumnya terbuat dari bahan dasar pati-patian seperti singkong, adapula yang berbahan dasar tetes tebu, buah-buahan dan lain-lain sejenisnya. Proses pembuatanbioetanoladalah dengan cara memfermentasikan bahan-bahan tersebut menjadi alcohol dan memanfaatkan kerja enzim sebagai pemecah dinding sel.Tebas, Kabupaten Sambas merupakan penyumbang jeruk yang dikenal sebagai jeruk Pontianak di seluruh Indonesia. Jika musim panen tiba, sampah-sampah jeruk serta jeruk yang membusuk berserakan di pinggir jalanan perkebunan jeruk tersebut. Ironisnya, tumpukan jeruk yang menggunung itu seringkali hanya dibiarkan hingga diangkut oleh petugas kebersihan kota. Kenyataannya, jeruk tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bioetanol.Dewasa ini, pemanfaatan jeruk sebagai bahan bioetanol berkembang dengan adanya penambahan campuran tembakau sebagai sumber enzim yang dapat menghancurkan dinding sel. Etanol yang diciptakan dari produk limbah jeruk dan campuran tembakau dengan cara menggunakan enzim yang berasal dari tembakau yang bisa menghancurkan kulit jeruk dan material lainnya menjadi bentuk gula. Produk gula yang dihasilkan kemudian difermentasi dan akhirnya menjadi ethanol . Tembakau dipilih sebagai tanaman ideal untuk memproduksi enzim karena beberapa alasan. Pertama karena tembakau bukan produk pangan, kedua karena produksinya sangat berlimpah dan ketiga, penggunaan tembakau sebagai bahan penghasil enzim bisa mengurangi produksi rokok dan jumlah perokok.Kulit jeruk dipilih sebagai bahan pembuatan etanol karena dapat menyelesaikan sampah yang menggunung . sampah merupakan penyumbang emisi sampah mengakibatkan sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik, dan proses itu menghasilkan gas CH4 (metana). Metana sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2. Sampah menghasilkan gas metana (CH4) dengan komposisi rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sehingga dengan mengolah limbah kulit jeruk menjadi bahan bakar dapat mengurangi gas metana.Produktifitas rata-rata bioetanol 5.000 liter/ha per- tahun, konsumsi seluruh bensin sebesar 16 juta kilo per-tahun (tahun 2005) dapat diproduksi dengan budidaya bahan baku seluas 3,2 juta hektar saja (1,7% dari luas daratan Indonesia). Dengan menggunakan bioetanaol dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas buang yang lebih banyak. Sehingga bioetanol dapat menjadi sumber energi masa depan yang terbarukan dan ramah lingkungan.Penggunaan sumber energi alternatif bioetanol memang perlu terus dikembangkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan energi untuk kehidupan sehari-hari dan mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi di masa datang. Seiring dengan berkurangnya sumber energi berbasis fosil yang terus dieksploitasi, pengembangan sumber energi terbarukan melalui sumber energi yang berbasis alam yang ramah lingkungan, mudah, murah, dan aman dinanti masyarakat. Kekhawatiran masyarakat akan sumber energi yang pada umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang akan terus berkurang memang tak dapat dielakkan. Namun demikian, dengan adanya sumber energi alternatif sebagai pilihan atau bahkan menjadi sumber energi utama nantinya yang akan digunakan masyarakat dapat menjawab kebutuhan manusia akan energi dalam menjalani kehidupan.Nama: ALVIONITA SILVIANTYNIM: F03111003Fakultas/Prodi: FKIP / Pendidikan Fisika