PEMANFAATAN RHIZOBAKTERIA DARI TANAMAN SOLANACEAE … · Bintil Akar pada Tanaman Kedele Bintil...
Transcript of PEMANFAATAN RHIZOBAKTERIA DARI TANAMAN SOLANACEAE … · Bintil Akar pada Tanaman Kedele Bintil...
PEMANFAATAN RHIZOBAKTERIA DARI TANAMAN SOLANACEAE UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN BAKTERI RHIZOBIUM SP DALAM
PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN MENGINDUKSI KETAHANAN SISTEMIK TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRIL)
TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT DI LAHAN SAWAH
Oleh
Prof.Dr. Ir. Made Sudana, MS (NIDN. 0018065401)
Dr. IGN. Alit Susanta Wirya, MP.MAgr (NIDN. 0015016802)
Ir. Gusti Ngurah Raka, MS (NIDN. 0021085502 )
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PENDAHULUAN Di Indonesia kedelai digunakan untuk:
Bahan makanan ; tahu, tempe, tauco, kecap, dan tauge, serta
bungkilnya untuk campuran pakan ternak.
Kebutuhan kedelai di Indonesia saat ini mencapai 2,2 juta ton per tahun, sementara produksi dalam negeri baru mampu memenuhi kebutuhan 35-40%, Sehingga kekurangannya dipenuhi dari impor
Rata-rata produktivitas kedelai nasional masih rendah, yakni hanya 1,1 ton/ ha.
Sebetulnya masih dapat ditingkatkan menjadi 2,0 – 2,5 ton/ha,
untuk itu perlu dilakukan penelitian yang mendalam agar dapat meningkatkan produksi kedelai di Indonesia
Salah satunya adalah dengan memperbaiki pertumbuhan bakteri Rhizobium, untuk menyediakan Nitrogen bagi tanaman dan pemakaian Rhizobakteria pelarut Fosfat, untuk menyediakan Unsur Fosfat
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan;
1. Menghasilkan Biofertilizer untuk menyediakan N dan P bagi tanaman kedelai
2. Menghasilkan Biopestisida (Pestisita hayati), Dengan cara kerja sebagai penginduksi ketahanan sistemik terhadap Hama dan penyakit, dengan menghasilkan Protein PR (Patogenesis Related protein). Protein ini mampu menginduksi setiap sel tanaman untuk menghasilkan senyawa senyawa yang beracun terhadap patogen dan hama tanaman
METODA PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di:
● Laboratorium Ilmu penyakit Tumbuhan,
● Rumah kaca Fakultas pertanian unud dan
Tahap-tahap penelitian meliputi;
Penelitian Tahun I
A. Isolasi Rhizobacteria Perangsang Bakteri Rhizobium dalam membentuk bintil akar kedele dan sebagai Pelarut Fosfat
Isolasi Rhizobakteria diambil dari akar dan permukaan akar (Rhizosfer) tanaman solanaceae, dan leguminosae serta bersifat sebagai Pelarut Fosfat
Akar yang sudah bersih di potong kecil kecil dan dimasukan dalam tabung berisi air steril dan mengandung 10 % MgCl2, sambil di kocok kocok guna melepaskan lapisan eksudat tanaman yang ada dipermukaan akar, selanjutnya air yang berisi eksudat dan akar diambil untuk mendapatkan mikroba.
Bakteri dari Sampel cair diisolasi dengan metode tuang (pour plate
method) dengan menggunakan media NA, bakteri yg tumbuh
disimpan dalam tabung reaksi.
Untuk mendapatkan bakteri pelarut Fosfat, Isolat dibiakan pada
media Pikovskaya + PCNB, bakteri yang membentuk cincin
bening (halow) merupakan Bakteri pelarut fosfat
Rhizobakteria Sebagai pelarut Fosfat, karena koloninya Dapat membentuk Cincin (hallow) Pada media Pikovskya’s
Pada Media NA
B. Isolasi dan Seleksi Bakteri Rhizobium pembentuk Bintil Akar pada Tanaman Kedele
Bintil akar dari tanaman kedelai berumur sekitar 2 – 3 bulan dari berbagai daerah di cuci bersih agar tanah yang melekat hilang. Kemudian bintil bintil akar dimasukan dalam tabung reaksi berisi alkohol 75%, selama 5 menit, guna mensterilkan permukaan bintil akar dari mikroba,.
Selanjutnya bintil bintil akar di belah memakai pisau skapel steril, dan diinokulasikan kedalam petri berisi media khusus untuk Rhizobium yaitu media YEMA (Yeast Extract Mannitol Agar)
Biakan diinkubasi selama 2 – 4 hari pada suhu kamar dan dalam ruangan gelap, bakteri Rhizobium yang tumbuh diisolasi dan dibiakan kembali dalam media YEMA tanpa PCNB.
Uji Postulat Koch ,
Benih tanaman kedele direndam dalam larutan Bakteri Rhizobium Sp, kemudian di tanam dalam pot plastik berisi tanah steril, Tanaman dipelihara hingga berumur 15 atau 20 hari, setelah itu tanaman dicabut dan diamati apakah ada bintil akarnya,
Bakteri yang membentuk bintil akar adalah bakteri Rhizobium yang akan digunakan sebagai inokulum untuk penelitian selanjutnya
C. Uji Pengaruh Rhizobakteria dari tanaman Solanaceae Pada pertumbuhan tanaman kedelai
1. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman (Penelitian dilakukan di
rumah kaca,) Rhizobakteria hasil isolasi dari tanaman solanaceae diuji
kemampuannya dalam memacu Rhizobium membentuk bintil akar dan memacu pertumbuhan kedele di rumah kaca dengan cara;
● Cara kerjanya adalah, isolate Rhizobakteria pelarut fosfat,
diinkubasi bersama isolate Rhizobium dalam media Humus Seteril selama 30 hari,
Setelah itu benih tanaman kedele dimasukan dalam campuran humus tersebut dan diinkubasi selama 1 hari.
Setelah masa inkubasi berakhir, benih di tanam dalam pot plastic berisi media tanah sawah. Setelah tanaman berumur 2 minggu, tanaman diinokulasi dengan patogen Virus Mosaic.
. ● Tanaman dipelihara hingga siap panen
Selama pemeliharaan Tanaman dilakukan pengamatan :
● Tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah klorofil, jumlah biji dan berat biji
-Kandungan senyawa fenol total,
-Kandungan asam salisilat,
dan
-Kandungan proksidase
● Pengamatan Tanaman yang terserang penyakit Mosaic diuji dengan metoda Elisa
● Dihitung jumlah dan berat bintil dalam akar, dan panjang akarnya.
● Kemudian diamati juga kandungan NPK pada tanah.
D. Identifikasi Spesies Rhizobakteria Pemacu Rhizobium membentuk Bintil akar terbaik
Identifikasi Spesies mikroba Bakteri sebagai penyebab Pemacu Rhizobium membentuk Bintil akar terbaik dan Spesies Rhizobium pembentuk bintil akar di lakukan secara molekuler menggukan PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan menggunakan primer spesifik Prokaryot dilakukan di lab. Biologi Molekuler LIPI, Bogor, dengan memanfaatkan program BLAST-N (Basic Local Alignment Search Tool-Nucleotide) dan merunut ke Gen Bank NCBI
HASIL PENELITIAN
A. Isolasi Rhizobacteria
1. Isolasi Rhizobacteria dari Tanaman Solanacearum dan Leguminosae
Bakteri Rhizobakteria Saoanaceae diisolasi dari Seluruh Kabupaten di Bali, dan di peroleh 134 isolat.
Yang, mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan akar kedele seleksi diperoleh 58 isolate bakteri seperti pada table 1
Rhizobakteria yang merangsang pertumbuhan akar di gunakan untuk penelitian
Kontrol
Kode Isolat
Rhizobakteria
Jenis Solanaceae/
Leguminosae
Bahas Latin Tanaman Asal Tanaman
daerah/Kabupaten
Rhi 1 Kacang Kara Mucuna pruriens Sading, Badung
Rhi 2 Gereng-gereng Crotalaria juncea Darmasaba,
Badung
Rhi 3 Subya (Kara
Benguk)
Mucuna pruriens. Gerih, Badung
Rhi 4 Kemerakan Caesalpinia pulcherrima Perang, Badung
Rhi 5 Turi Besar Sesbania grandiflora Perang, Badung
Rhi 6 Turi kecil Sesbania rostrata Perang, Badung
Rhi 7 Kacang panjang Vigna sinensis Darmasaba,
Badung
Rhi 8 Gamal Gliricidia sepium Gerih Badung
Rhi 9 Lamtoro Leucaena glauca Perang, Badung
Rhi 10 Dapdap Erythrina variegate. Sading, Badung
Rhi 11 Kecipir Psophocarpus
tetragonolobus
Sading, Badung
Tabel 1. Rhizobacteria dari Tanaman Solanacearum dan Leguminosae yang
mampu merangsang perakaran tanaman kedele
Kode Isolat
Rhizobakteria
Jenis Solanaceae/
Leguminosae
Bahas Latin Tanaman Asal Tanaman
daerah/Kabupaten
Rhi 12 Kacang tanah Arachis hypogaea Sading, Badung
Rhi 13 Putri Malu Mimosa pudica Celuk Gianyar
Rhi 14 Lamtoro-1 Leucaena glauca Kediri, Tabana
Rhi 15 Lamtoro 2 Leucaena glauca Penitih,
Denpasar
Rhi16 Gereng gereng Crotalaria juncea Tembau,Denpsr
Rhi17 Mirif Kecipir
(Saga)
Abrus precatorius Pegok, Denpasar
Rhi 18 Kembang
Telang
Clitoria ternatea Ubung, Denpasar
Rhi 19 Gamal Gliricidia sepium Sanur, Denpasar
Rhi 20 Kacang
Sangketan
Arachis pintoi Kerta, Gianyar
Rhi 21 Kacang Tanah
akar
Arachis hypogaea Antosari,
Tabanan
Rhi 22 Undis akar Cajanus cajan Kerta, Gianyar
Kode Isolat
Rhizobakteria
Jenis Solanaceae/
Leguminosae
Bahas Latin Tanaman Asal Tanaman
daerah/Kabupaten
Rhi 23 Terung Kokak Solanum torvum Pedungan,
Denpasar
Rhi 24 Undis akar, Cajanus cajan Sukasada,
Singaraja
Rhi 25 Terung Kokak, Solanum torvum Kediri, Tabanan
Rhi 25 Undis akar,
grogak
Cajanus cajan Grokgak
Singaraja
Rhi 26 Terung Ranti 1 Solanum nigrum Kerta, Gianyar
Rhi 27 Terung rantil 2 Solanum nigrum Marga, Tabanan
Rhi 28 Kacang tanah D Arachis hypogaea Mendoyo Negara
Rhi 29 Kacang Panjang Vigna sinensis Celuk, Gianyar
Rhi 30 Undis akar c Cajanus cajan Kalibugbug,
Singaraja
Rhi 32 Kacang Tanah A Arachis hypogaea Beraban,
Tabanan
Rhi 33 Cabe 5 Capsicum annum Canggu, Badung
Kode Isolat
Rhizobakteria
Jenis Solanaceae/
Leguminosae
Bahas Latin Tanaman Asal Tanaman
daerah/Kabupaten
Rhi 34 Terong ranti4 Solanum nigrum Pegok, Denpasar
Rhi 35 Undis 4 Cajanus cajan Mayong,
Singaraja
Rhi 36 Undis 3 Cajanus cajan Kubu, Singaraja
Rhi 37 Kaliandra Calliandra calothrysus Jagaraga,
Singaraja
Rhi 38 Undis F Cajanus cajan Bondalem,
Singaraja
Rhi 39 Kacang Panjang Vigna sinensis Mendoyo, Negara
Rhi 40 Kacang Tanah Arachis hypogaea Celuk, Gianyar
Rhi 41 Cabe 2 Capsicum annum
Batu Bulan,
Gianyar
Rhi 42 Buncis akar P Phaseolus vulgaris Payangan,
Gianyar
Rhi 43 K. Panjang akar
P
Vigna sinensis Pemogan,
Denpasar
Rhi 44 Buncis akar H Phaseolus vulgaris Padang Sambian
Denpasar
Kode Isolat
Rhizobakteria
Jenis Solanaceae/
Leguminosae
Bahas Latin Tanaman Asal Tanaman
daerah/Kabupaten
Rhi 45 Buncis akar B Phaseolus vulgaris Krambitan,Tabanan
Rhi 46 Kokak 2 Solanum torvum Sesetan, Denpasar
Rhi 47 Cabe 1 Capsicum annum Penebel, Tabanan
Rhi 48 Undis 2 Cajanus cajan Gitgit, Singaraja
Rhi 49 Kacang panjang Vigna sinensis Pupuan, Tabanan
Rhi 50 Kacang
sangketan
Arachis pintoi Kerta, Gianyar
Rhi 51 Undis 5 Cajanus cajan Jagaraga, Singaraja
Rhi 52 Terung ranti Solanum nigrum Tuak Ilang Tabanan
Rhi 53 Undis 1 Cajanus cajan Beratan Sukasada
Rhi 54 Terung ranti Solanum nigrum Desa Tunjuk Marga
Rhi 55 Kacng Panjang Vigna sinensis Sempidi, Tabanan
Rhi 56 Akasia Acacia
auriculiformis
Antosari, Tabanan
Rhi 57 Petai Parkia speciosa Desa Baha, Badung
Rhi 58 Kacang Panjang Vigna sinensis Badjra, Tabanan
2. Pengujian Rhizobakteria sebagai Mikroba Pelarut Fosfat
Isolat Rhizobakteria yang telah terkoleksi dari berbagai jenis tanaman solanaceae dibiakan pada media petri berisi media Pikovskaya + PCNB dan diinkubasi pada suhu kamar selama 2 – 3 hari.
Setelah masa inkubasi berakhir, mikroba yang tumbuh dan membentuk zona bening yang melingkar disekeliling koloni adalah Rhizobakteria pelarut Fosfat,
Kemampuan Rhizobakteri sebagai pelarut fosfat dihitung Indeks Efisiensi Pelarutan (EIP) dengan rumus:
Diameter zona bening (B-A) IEP = ------------------------------------- X 100 Dimeter koloni (A)
IEP = indeks efisiensi pelarutan
Pada table 2, diperoleh 16 Isolat Rhizobakteri pelarut Fosfat dan dapat dilihat bahwa Rhizobakteria terbaik adalah isolate Rhi 36 dan Rhi 35 (Rhizobakteri akar tanaman Undis) diikuti oleh Rhi 51 dan Rhi 53 yang juga berasal dari tanaman Undis. Dari penelitian ini ternyata Rhizobakteria yang diambil dari akar tanaman undis sangat potensial berfungsi melarutkan fosfat dalam tanah dan di harapkan nantinya mampu meningkatkan produtivitas tanaman kedele
B. Koleksi bintil akar dari tanaman kedele asal
berbagai daerah penanaman kedele, Dari hasil isolasi bakteri Rhizobium dari berbagai
daerah diperoleh 11 Isolat Rhizobium, bakteri yang tumbuh kemudian di murnikan dan di simpan pada media YEMA (Yeast Extract Mannitol Agar), dalam tabung reaksi untuk penelitian lebih lanjut isolat bakteri dapat dilihat pada Tabel 3.
No Kode Isolat
Rhzobium
Jenis Solanaceae/
Leguminosae
Asal Tanaman Kedele daerah/Kabupaten
1 Btl 1 Kedele Kediri, Tabanan
2 Btl 2 Kedele Canggu, Badung
3 Btl 3 Kedele Beraban, Tabanan
4 Btl 4 Kedele Penatih, Denpasar
5 Btl 5 Kedele Kerobokan, Badung
6 Btl 6 Kedele Celuk, Gianyar
7 Btl 7 Kedele Uluwatu, Jimbaran
8 Btl 8 Kedele Pedungan, Denpasar
9 Btl 9 Kedele Pekutatan, Negara
10 Btl 10 Kedele Yeh embang, Negara
11 Btl 11 Kedele Antosari, Tabanan
Tabel 3. Koleksi Rhizobium sp (dalam bintil akar) dari tanaman kedele
asal berbagai daerah penanaman kedele
Uji kemampuan Rhizobium membentuk bintil akar pada tanaman kedele
Pada table 4, dapat dilihat bahwa semua isolate Rhizobium mampu membentuk bintil akar pada tanaman kedele, namun isolate Btl 8 mempunyai kemampuan lebih tinggi dalam pembentukan bintil akar di bandingkan isolate lainnya, isolate Btl 8, juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedede di bandingkan dengan isolate lainnya.
Bakteri Rhizobum isolat Btl 8 akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut
Jenis
Rhizobi
um
akar batang daun bintil akar
Berat
basah
(g)
Berat
kering
(g)
Berat
basa
h (g)
Berat
kering
(g)
Berat
basa
h (g)
Berat
kering
(g)
Jumla
h
(bh)
Berat
basah
(g)
Berat
kerin
g (g)
Btl 1 0,79 0,11 2,80 0,45 3,44 0,54 26 0,22 0,05
Btl 2 0,77 0,10 2,36 0,34 3,35 0,45 24 0,18 0,04
Btl 3 0,66 0,11 2,73 0,42 3,44 0,53 22 0,18 0,04
Btl 4 1,09 0,12 2,87 0,45 3,68 0,55 32 0,21 0,04
Btl 5 0,48 0,08 2,68 0,39 2,82 0,43 26 0,11 0,02
Btl 6 1,19 0,14 3,30 0,51 4,45 0,64 31 0,21 0,05
Btl 7 0,96 0,11 2,76 0,43 3,61 0,51 26 0,17 0,04
Btl 8 1,50 0,17 2,58 0,40 4,34 0,64 26 0,24 0,05
Btl 9 1,19 0,12 2,68 0,38 4,46 0,61 27 0,27 0,06
Btl 10 1,10 0,15 2,67 0,38 4,34 0,61 34 0,20 0,05
Btl 11 1,30 0,12 2,69 0,38 4,08 0,57 36 0,19 0,04
Tabel 4. Pertumbuhan tanaman kedelai dan kemampuan Rhizobium
membentuk bintil akar (umur tiga minggu)
BTL 8 (Rhizobium 8), mempunyai kemampuan besimbiose dengan tanaman lebih baik dari perlakuan lainnya
C. Uji Pengaruh Rhizobakteria dari tanaman Solanaceae terhadap pertumbuhan tanaman kedelai
Penelitian ini merupakan penelitian rumah kaca penanamannya di lakukan pada tanggal 30 Juni 2015 adapun perlakuannya adalah 13 isolat Rhizobakteria pelarut fosfat sebagai hasil isolasi dari berbagai tanaman solanaceae, dan pemberiannya di campur dengan Isolat bakteri Rhizobium Btl 8.
Isolate Rhizobakteria pelarut fosfat, diinkubasi bersama isolate Rhizobium Btl8 dalam media Humus selama 30 hari,
Setelah itu benih tanaman kedele dimasukan dalam campuran humus tersebut dan diinkubasi selama 1 hari. Selanjutnya benih di tanam dalam pot plastic berisi media tanah sawah.
Setelah tanaman berumur 2 minggu, tanaman diinokulasi dengan patogen Virus Mosaic yang sumber inokulumnya berasal dari Desa Angantaka (kedele rusak karena virus Mosaic)
Pengamatan pertumbuhan vegetative tanaman di lakukan setiap minggu, begitu juga pengamatan gejala penyakit mosaik. sedangkan pembentukan bintil akar dilakukan pada saat akan panen.
Tanaman sakit karena Virus Mosaic
Virus Potyvirus Virus CMV
Pengaruh perlakuan Rizobakteria terhadap
pertumbuhan tanaman baik vegetative maupun generative dapat dilihat pada table 5,
Tampak bahwa isolat Rhi 6 (dari tanaman turi) memacu pertumbuhan geratif tanaman dengan jumlah biji dan berat biji yang dihasilkan isolat ini tertinggi.
Sedangkan isolat Rhi 9 (dari tanaman Lamtoro) memacu pertumbuhan vegetatif tanaman dengan menghasilkan berat kering tanaman dan berat kering akar tertinggi.
Pengaruh perlakuan Rhizobakteria pelarut fosfat dan Rhizobium terhadap kandungan NP dan K dalam tanah dapat dilihat pada Tabel 6.
Pada table 6, tampak pengaruh Rhizobakteria pelarut fosfat sudah bekerja, hal ini dapat dilihat pada perlakuan Rhi 53 dan Rhi 36 yang semuanya rizobakteri berasal dari tanaman undis berhasil melarutkan fosfat yang terikat dalam tanah dan mudah di serap oleh tanaman, maka kandungan P dalam tanah pada kedua perlakuan itu lebih rendah dari perlakuan lainnya.
Rhizo bacteria dari tanaman lamtoro Rhi 9 dan dari tanaman kacang panjang Rhi 7, Kadar fosfat dalam tanah tertinggi berarti sedikit diserap oleh akar tanaman
No Perlakuan
Rhizobakteria dari
tanaman
pH Kandungan Hara Tahah
Nitrogen
%
P2O5 (P)
ppm
Kalium (K) ppm
1 Rhi 53 (Undis 1) 6.6 0.30 66.2 655.8
2 Rhi 36 (Undis Ant) 6.6 0.30 58.9 560.6
3 Rhi 11 (Kecipir 11) 6.4 0.37 76.2 657.3
4 Rhi 51 (Undis 5) 6.4 0.34 70.7 679.8
5 Rhi 6 (Turi Kecil ) 6.4 0.38 71.4 705.5
6 Rhi 3 (Kara Benguk 6.4 0.33 70.7 619.1
7 Rhi 26 (Terung Ranti ) 6.4 0.36 71.0 712.6
8 Rhi 48 (Undis 2) 6.4 0.34 78.6 685.7
9 Rhi 7 (K.Panjang 6.5 0.33 88.5 664.4
10 Rhi 9 (Lantoro ) 6.4 0.32 96.1 685.0
11 Rhi 10 (Dadap ) 6.6 0.30 70.7 606.8
12 Rhi 55 (K. Panjang) 6.4 0.33 82.7 668.8
13 Rhi 46 (Kokak 2) 6.3 0.38 82.9 717.2
14 Air (Kontrol) 6.7 0.30 85.0 657.0
15 Tanah sebelum tanam 5,8 0.39 107.8 790.2
Tabel 6. Kandungan N, P dan K tanah kedele setelah di berikan Rhizobakteria
Pengaruh Zhizobakteri pelarut fosfat sebagai penginduksi ketahanan sistemik tanaman terhadap patogen virus Mosaic dapat kita lihat pada tabel 7.
Jika di amati pengaruh senyawa senyawa yang terbentuk pada saat diinokulasi dengan Rhizobakteria pelarut fosfat, ternyata senyawa fenol, asam salisilat dan peroksidase, tidak jelas mempengaruhi tanaman tahan terhadap virus,
Hal ini dapat dilihat pada table 7, bahwa perlakuan Rhi 9 (dari lamtoro) dan Rhi 48 (dari Undis) memproduksi ketiga senyawa tersebut dalam jumlah yang cukup tinggi, namun tanaman terserang virus CMV dan Potyvirus,
Sedangkan pada perlakuan Rhi 6 (dari tanaman turi) dan Rhi 3 (dari tanaman kara), menghasilkan peroksidase tinggi demikian juga fenol dan asam salisilat, tahan terhadap kedua virus tersebut,
Jadi dari pengamatan ini bisa dikatakan ada suatu senyawa lain yang dibentuk oleh tanaman yang terinduksi oleh Rhizobakteria, dan senyawa tersebut perlu diteliti lebih lanjut.
No Perlakuan Rhizobakteria dari tanaman
Fenol (ppm)
Asam Salisilat (ppm)
Peroksidase
µm/g/jam
Uji Elisa Tanaman terinfeksi virus
Virus CMV
Potyvirus
1 Rhi 53 (Undis 1) 9 24 0.22 - -
2 Rhi 36 (Undis Ant) 14 27 0.29 + +
3 Rhi 11 (Kecipir 11) 28 26 0.56 + +
4 Rhi 51 (Undis 5) 14 13 0.41 - +
5 Rhi 6 (Turi Kecil ) 17 24 0.89 - -
6 Rhi 3 (Kara Benguk ) 26 29 0.61 - -
7 Rhi 26 (Terung Ranti ) 19 21 0.44 + -
8 Rhi 48 (Undis 2) 26 36 0.92 + +
9 Rhi 7 (K.Panjang 21 17 0.00 + -
10 Rhi 9 (Lantoro ) 28 39 0.77 + +
11 Rhi 10 (Dadap 11 13 0.00 - +
12 Rhi 55 (K. Panjanx 29 28 0.02 + -
13 Rhi 46 (Kokak 2) 18 16 0.11 + -
14 Air (Kontrol) 17 35 0.43 + +
Tabel 7. Kadungan senyawa Fenol, asam Salisilat, Peroksidase serta tanaman terserang Virus CMV dan Potyvirus pada tanaman kedele setelah diaplikasi Dengan Rhizobakteria pelarut Fosfat
Kondisi tanaman menjelang panen
KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini di peroleh beberapa kesimpulan yang cukup ber manfaat untuk mengembangkan kedele di lahan sawah yaitu; 1. Rhizobakteria yang diperoleh berbagai akar tanaman Solanaceae dan tanaman Leguminosae di jumpai 16 isolate bakteri yang bersifat pelarut fosfat pelarut fosfat dalam tanah. 2. Rhizobakteria yang di isolasi dari akar tanaman Undis mempunya kemampuan yang tinggi sebagai pelarut fosfat di bandingkan dengan isolate lainnya 3. Bakteri yang mampu hidup bersimbiosis dengan tanaman kedele adalah isolate Rhizobium Btl 8. dari akar kedele desa Pedungan 4. Untuk memacu pertumbuhan vegetative isolate terbaik adalah Rhizobakteria Rhi 6 (dari turi kecil), Untuk memacu pertumbuhan Generatif terbaik adalah isolate Rhizobakteria Rhi 9 ( dari lamtoro) 5. Rhizobakteri pelarut fosfat yang berpotensi sebagai penginduksi ketahanan sistemik tanaman kedele terhadap pathogen virus CMV dan Potyvirus adalah Rhi 6 dari tanaman turi kecil, Rhi 53 dari tanamn undis dan Rhi 6 dari tanaman kara benguk. Diduga ketiga isolate tersebut menginduksi tanaman dengan membentuk senyawa kimia yang bukan senyawa fenol, asam salisilat dan peroksidase