PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude...

113
PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) DARI METIL ESTER OLEIN UNTUK PEMBUATAN HEAVY DUTY CLEANER RACHMANIA WIDYASTUTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Transcript of PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude...

Page 1: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) DARI METIL ESTER OLEIN UNTUK PEMBUATAN

HEAVY DUTY CLEANER

RACHMANIA WIDYASTUTI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012

Page 2: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pemanfaatan

Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) dari Metil Ester Olein untuk Pembuatan

Heavy Duty Cleaner” adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini

Bogor, Agustus 2012

Rachmania Widyastuti F351090071

Page 3: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

ABSTRACT

RACHMANIA WIDYASTUTI. F351090071. Utilization of Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) from Olein based Methyl Ester in Heavy Duty Cleaner Making. Under the Direction of ANI SURYANI and ERLIZA HAMBALI.

The industry related to materials that are very difficult to remove in the cleaning process, such as crude oil, grease, oil, or other materials need heavy duty cleaning products that can handle the difficulty in cleaning. Cleaning products that have a tough task to clean the dirt is sometimes called a heavy duty cleaner. This product is effective for cleaning storage tank, reception tank, pipes, floors, equipment or machinery. Just like any other cleaning products, in the formulation of heavy duty cleaner needed surfactant.

The purposes of this research were to obtain heavy duty cleaner utilizing methyl ester sulfonic acid (MESA) from olein based methyl ester, to know the performance generated from heavy duty cleaner, and financial feasibility information of heavy duty cleaner industry. This research started with preparation of C16 dominant methyl ester, olein based methyl ester, MESA production by sulphonating methyl ester with SO3 as reactant in a single tube falling-film reactor, then followed by MESA characterization. Furthermore, continued with heavy duty cleaner making and characterisazion.

Design of the research was using factorial completely rendomized with two factors including type of MESA and NaOH concentration. The type of MESA consist of four levels (MESA olein off grade, MESA olein steady state, MESA olein C16 dominant off grade and MESA olein C16 dominant steady state). NaOH concentration consist of four levels ( 35%, 40%, 45% and 50%). Washing capasity value was chosen as key parameter because it was representing the performance of heavy duty cleaner in removing impurity. Based on variance analysis, MESA types gave significance influence to the value of product washing capasity, whereas NaOH concentration was not giving significance influence. The highest washing capasity average value was generated from MESA olein dominant C16 steady state type. The results showed that heavy duty cleaner which used MESA olein dominan C16 steady state type with 35% NaOH concentration was resulting 98,11% emultion stability, 9 ml/ ml 0,1% sample solution foaming capacity, 13,75% foam stability, and 91,31% washing capasity was the best composition obtain. Based on four investment criteria, those were NPV (Rp 19.210.855.000), IRR (19%), B/C Ratio (1,52) and PBP (5,36 years) show that it is feasible to run.

Key word: heavy duty cleaner, MESA, heavy duty cleaner composition

Page 4: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

RINGKASAN

RACHMANIA WIDYASTUTI. F351090071. Pemanfaatan Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) dari Metil Ester Olein untuk Pembuatan Heavy Duty Cleaner. Dibimbing oleh ANI SURYANI dan ERLIZA HAMBALI.

Industri yang berkaitan dengan bahan-bahan yang sangat sulit dihilangkan dalam proses pembersihannya, seperti minyak mentah, gemuk, oli, atau bahan lainnya membutuhkan produk pembersih yang mampu menangani kesulitan dalam pembersihannya. Produk pembersih yang memiliki tugas berat untuk membersihkan kotoran-kotoran tersebut pada umumnya disebut dengan heavy duty cleaner. Produk ini efektif untuk membersihkan tangki timbun, tangki penerimaan, pipa, lantai, peralatan ataupun mesin. Sama seperti produk pembersih lainnya, dalam formulasi heavy duty cleaner dibutuhkan surfaktan.

Surfaktan yang populer digunakan adalah petroleum sulfonat. Salah satu contohnya yaitu linear alkilbenzen sulfonat (LAS). Surfaktan ini diproduksi dari fraksi minyak bumi. Minyak bumi bersifat tidak terbarukan (non renewable) dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu dimanfaatkan bahan baku lain yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Olein sawit memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku surfaktan di Indonesia. Produk surfaktan yang dihasilkan akan memiliki kelebihan, yaitu lebih ramah lingkungan, tahan terhadap salinitas tinggi dan air sadah. Olein sawit mengandung asam lemak dominan C16 dan C18. MES C16 memperlihatkan daya detergensi terbaik, kemudian diikuti oleh C18 dan C14. Salah satu pendekatan yang dapat diaplikasikan untuk mendapatkan metil ester olein dominan C16 antara lain melalui fraksinasi metil ester olein.

Mehtyl ester sulfonic acid (MESA) merupakan produk antara yang dihasilkan selama proses sulfonasi untuk menghasilkan metil ester sulfonat (MES). Pada proses sulfonasi secara kontinyu, sebelum mencapai kondisi steady state produk yang dihasilkan belum dapat diaplikasikan. Jika kondisi steady state dicapai pada jam ke-6, maka MESA sebelum jam ke-6 akan terbuang dan produk ini disebut MESA off grade. Selain itu MESA berwarna gelap. Senyawa pemberi warna gelap pada MESA merupakan senyawa polisulfonat yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi. Warna gelap (hitam) pada MESA inilah yang menjadi pertimbangan MESA tidak digunakan sebagai bahan baku produk pembersih perkakas rumah tangga atau untuk pembersih kain. Oleh karena itu diperlukan alternatif pemanfaatan, salah satunya yaitu mencoba mengaplikasikan MESA sebagai cleaning agent untuk industri yang berkaitan dengan bahan-bahan yang sulit dihilangkan dalam proses pembersihannya, seperti industri perminyakan.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendapatkan heavy duty cleaner dengan memanfaatkan methyl ester sulfonic acid (MESA) dari metil ester olein, mengetahui kinerja heavy duty cleaner yang dihasilkan dan mengetahui informasi kelayakan finansial dari industri heavy duty cleaner. Produk heavy duty cleaner terbaik ditentukan berdasarkan pengukuran sifat fisikokimia dan kinerja dari heavy duty cleaner yang dihasilkan. Pengukuran sifat fisikokima meliputi viskositas, bobot jenis dan stabilitas emulsi. Pengukuran kinerja dari heavy duty cleaner yang dihasilkan meliputi daya pembusaan, stabilitas busa dan daya cuci.

Page 5: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Penelitian ini diawali dengan persiapan fraksinasi metil ester dominan C16, pembuatan surfaktan MESA dengan mereaksikan metil ester dengan SO3 pada reaktor single tube falling film, lalu karakterisasi MESA. Selanjutnya dilakukan pembuatan dan analisis sifat fisik dan kinerja heavy duty cleaner. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor, yaitu jenis MESA dan konsentrasi NaOH. Jenis MESA terdiri dari empat taraf, yaitu MESA olein off grade, MESA olein steady state, MESA olein dominan C16 off grade dan MESA olein dominan C16 steady state. Konsentrasi NaOH terdiri dari empat taraf, yaitu 35%, 40%, 45% dan 50%.

Nilai daya cuci dipilih sebagai parameter penentu karena mewakili kinerja dari heavy duty cleaner dalam menghilangkan kotoran. Berdasarkan analisis keragaman, jenis MESA memberikan pengaruh nyata terhadap nilai daya cuci produk, sedangkan konsentrasi NaOH tidak memberikan pengaruh yang nyata. Nilai rata-rata daya cuci tertinggi yaitu pada jenis MESA olein dominan C16 steady state. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa heavy duty cleaner yang menggunakan jenis MESA olein dominan C16 steady state dengan konsentrasi NaOH 35% menghasilkan stabilitas emulsi 98,11%, daya pembusaan 9 ml/ ml larutan sampel 0,1%, stabilitas busa 13,75% dan daya cuci 91,31% sudah dapat digunakan. Berdasarkan empat kriteria investasi yang digunakan yaitu NPV (Rp 19.210.855.000), IRR (19%), B/C Ratio (1,52) dan PBP (5,36 tahun) menunjukkan bahwa industri heavy duty cleaner layak untuk dijalankan.

Kata kunci: heavy duty clenaer, MESA, komposisi heavy duty cleaner

Page 6: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

C Hak Cipta milik IPB, tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan daan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 7: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci
Page 8: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) DARI METIL ESTER OLEIN UNTUK PEMBUATAN

HEAVY DUTY CLEANER

RACHMANIA WIDYASTUTI

Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012

Page 9: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ika Amalia Kartika, STP, MT

Page 10: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tesis : Pemanfaatan Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) dari Metil Ester

Olein untuk Pembuatan Heavy Duty Cleaner

Nama : Rachmania Widyastuti

NIM : F351090071

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Ani Suryani, DEA Prof. Dr. Ir. Erliza Hambali, MSi Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian Dr. Ir. Machfud, MS Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc. Agr

Tanggal Ujian : 29 Juni 2012 Tanggal Lulus :

Page 11: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga penelitian ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam

penelitian ini adalah Pemanfaatan Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) dari Metil

Ester Olein untuk Pembuatan Heavy Duty Cleaner. Penyusunan tesis ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Dalam penyusunan tesis ini, berbagai pihak telah banyak memberikan

dorongan, bantuan serta masukan sehingga dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Ani Suryani, DEA dan Prof. Dr.

Ir. Erliza Hambali, Msi selaku pembimbing yang telah memberikan pengetahuan,

arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat; staf di Laboratorium SBRC LPPM

IPB dan Laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian, PT Mahkota

Indonesia; rekan-rekan di Departemen Teknologi Industri Pertanian angkatan

2009. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua, suami dan

seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak kekurangan, oleh

karenanya kritik dan saran sangat penulis harapkan guna menyempurnakan

penulisan ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga

karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2012

Rachmania Widyastuti

Page 12: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarjaya, Lampung Tengah pada tanggal 23 Juli

1986. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDK No. 3

Bandarjaya Lampung Tengah dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP

Negeri 3 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Tahun 2004 penulis lulus dari SMA

Negeri I Terbanggi Besar Lampung Tengah dan pada tahun yang sama diterima di

Universitas Lampung melalui SPMB di jurusan Teknologi Hasil Pertanian,

Fakultas Pertanian serta meraih gelar Sarjana Teknologi Pertanian (STP) di

Universitas Lampung tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan program S2 di Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Page 13: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Tujuan ............................................................................................ 2 1.3. Hipotesa ......................................................................................... 3 1.4. Ruang Lingkup ............................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Heavy Duty Cleaner ........................................................................ 5 2.2. Surfaktan ........................................................................................ 8 2.3. Metil Ester Olein ............................................................................ 13 2.4. Methyl Eter Sulfonic Acid (MESA) ................................................. 18 2.5. Kajian Analisis Finansial ................................................................ 22

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat ......................................................................... 25 3.2. Bahan dan Alat ............................................................................... 25 3.3. Metode Penelitian............................................................................ 25

3.3.1. Persiapan Fraksinasi Metil Ester Olein Dominan C16................ 26 3.3.2. Analisis Sifat Fisikokimia Metil Ester Olein ............................ 26 3.3.3. Proses Produksi dan Analisis Methyl Ester Sulfonic

Acid .......................................................................................... 26 3.3.4. Proses Pembuatan dan Analisis Sifat Fisik dan

Kinerja Heavy Duty Cleaner ..................................................... 27 3.4. Rancangan Percobaan ...................................................................... 28 3.5. Analisis Finansial ............................................................................ 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Fraksinasi Metil Ester Olein Dominan C16 ...................... 33 4.2. Sifat Fisikokimia Metil Ester Olein dan Metil Ester Olein

Dominan C16 ................................................................................... 35 4.3. Sifat fisikokimia Methyl Ester Sulfonic Acid .................................... 38 4.4. Sifat Fisik dan Kinerja Heavy Duty Cleaner .................................... 41

4.4.1. Stabilitas Emulsi ..................................................................... 41 4.4.2. Daya Pembusaan ...................................................................... 42 4.4.3. Stabilitas Busa ........................................................................ 44 4.4.4. Daya Cuci ............................................................................... 45

4.5. Penentuan Produk dari Kinerja Terbaik ........................................... 47

Page 14: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

4.6. Aspek Finansial Heavy Duty Cleaner dari MESA Olein Terbaik ............................................................................................ 48

4.6.1. Asumsi Analisis Finansial ..................................................... 48 4.6.2. Biaya Investasi ....................................................................... 50 4.6.3. Penyusutan ............................................................................ 56 4.6.4. Biaya Operasional ................................................................. 56 4.6.5. Harga Penjualan dan Perkiraan Penerimaan ........................... 60 4.6.6. Modal Kerja ........................................................................... 61 4.6.7. Pembiayaan ........................................................................... 61 4.6.8. Proyeksi Laba Rugi ............................................................... 63 4.6.9. Break Even Point (BEP) ....................................................... 63 4.6.10. Kriteria Kelayakan Investasi ................................................. 64

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan .................................................................................... 67 5.2. Saran .............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 69

LAMPIRAN ................................................................................................. 75

Page 15: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Komposisi heavy duty cleaner ................................................................ 5

2 Komposisi heavy duty exothermic all-purpose cleaning ......................... 5

3 Komposisi heavy duty degreaser cleaning ............................................... 6

4 Komposisi heavy duty degreaser cleaning .............................................. 6

5 Komposisi heavy duty aerosol cleaner ................................................... 7

6 Karakteristik larutan kaustik soda 50% ................................................... 8

7 Komposisi asam lemak beberapa produk kelapa sawit ............................ 15

8 Karakteristik metil ester sulfonat (MES)................................................. 22

9 Titik didih asam lemak pada berbagai tekanan ....................................... 33

10 Sifat fisiko kimia metil ester olein dan metil ester dominan C16 .............. 35

11 Sifat fisik methyl ester sulfonic acid ....................................................... 40

12 Rincian modal investasi (dalam ribuan rupiah) ...................................... 50

13 Rincian biaya pembelian alat dan mesin (dalam ribuan rupiah) ............... 51

14 Rincian biaya bangunan (dalam ribuan rupiah) ....................................... 53

15 Harga sewa lahan industri heavy duty cleaner (dalam ribuan rupiah) .................................................................................................. 53

16 Rincian biaya perlengkapan (dalam ribuan rupiah) ................................ 54

17 Rincian biaya prainvestasi (dalam ribuan rupiah) .................................. 55

18 Rincian bunga selama pembangunan pabrik (dalam ribuan rupiah) .................................................................................................. 55

19 Rincian biaya tenaga kerja tak langsung (dalam ribuan rupiah) ............... 57

20 Rincian biaya tenaga kerja langsung (dalam ribuan rupiah) ................... 57

21 Biaya bahan baku, bahan penolong dan utilitas produksi dalam ribuan rupiah) ........................................................................................ 58

22 Kebutuhan utilitas kantor (dalam ribuan rupiah) ..................................... 58

23 Rincian biaya pemeliharaan (dalam ribuan rupiah) ................................. 59

24 Rincian biaya asuransi (dalam rupian rupiah) ........................................ 59

25 Rincian pajak (dalam ribuan rupiah) ....................................................... 60

Page 16: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

26 Harga dan penerimaan (dalam ribuan rupiah) ........................................ 61

27 Struktur pembiayaan (dalam ribuan rupiah) ........................................... 62

28 Angsuran modal investasi tetap (dalam ribuan rupiah) ........................... 62

29 Angsuran modal kerja (dalam ribuan rupiah) .......................................... 62

30 Proyeksi laba rugi (dalam ribuan rupiah) ............................................... 63

31 Analisis BEP (dalam ribuan rupiah) ....................................................... 64

32 Kriteria kelayakan investasi ................................................................... 64

Page 17: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Molekul air ditarik oleh molekul air yang lain dengan kekuatan

yang sama dalam tiga arah (Hargreaves 2003) ........................................ 9

2 Ilustrasi pembentukan micelle (Hargreaves 2003) .................................. 10

3 Mekanisme pembersihan oleh surfaktan (Hargreaves 2003) ................... 11

4 Diagram alir proses produksi biodiesel .................................................. 14

5 Reaksi transesterifikasi pada proses produksi biodiesel ......................... 15

6 Molekul asam lemak ............................................................................. 16

7 Struktur kimia MESA dari metil ester olein dominan C16 ....................... 18

8 Reaksi sulfonasi untuk pembuatan MES (Watkins, 2001) ....................... 19

9 Kemungkinan terikatnya pereaksi kimia dalam proses sulfonasi (Jungerman, 1979) ................................................................................. 19

10 Diagram alir proses pembuatan heavy duty cleaner ................................ 27

11 Produk fraksinasi metil ester olein ......................................................... 34

12 Bahan baku pembuatan Methyl Ester Sulfonic Acid ............................... 36

13 Grafik komposisi FAME hasil fraksinasi metil ester olein ..................... 37

14 Tahapan reaksi pembentukan MESA pada sulfonasi metil ester ............. 39

15 Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya pembusaan heavy duty cleaner ................................................................................. 43

16 Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai stabilitas busa heavy duty cleaner ................................................................................. 45

17 Grafik pengaruh jenis MESA terhadap daya cuci heavy duty cleaner ................................................................................................... 47

Page 18: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Prosedur analisis metil ester olein .......................................................... 77

2 Diagram alir pengolahan methyl ester sulfonic acid ............................... 78

3 Prosedur analisis methyl ester sulfonic acid (MESA) .............................. 80

4 Prosedur analisis produk heavy duty cleaner .......................................... 82

5 Proses fraksinasi metil ester olein .......................................................... 83

6 Proses produksi methyl ester sulfonic acid (MESA) .............................. 84

7 Proses pembuatan heavy duty cleaner .................................................... 85

8 Hasil analisis ragam terhadap stabilitas emulsi heavy duty cleaner ........ 86

9 Analisis daya pembusaan dan stabilitas busa pada heavy duty cleaner ................................................................................................... 87

10 Data hasil analisis anova dan uji lanjut Duncan terhadap daya pembusaan heavy duty cleaner ............................................................... 88

11 Data hasil penelitian, hasil analisis anova dan uji lanjut Duncan terhadap stabilitas busa heavy duty cleaner ............................................ 89

12 Analisis daya cuci pada heavy duty cleaner ............................................ 90

13 Data hasil analisis anova dan uji lanjut Duncan terhadap daya cuci heavy duty cleaner ................................................................................. 91

14 Spesifikasi mesin dan peralatan pada produksi heavy duty cleaner ................................................................................................... 92

15 Penyusutan dan nilai sisa (dalam ribuan rupiah) .................................... 93

16 Rincian biaya operasional (dalam ribuan rupiah) ................................... 95

17 Neraca masa industri heavy duty cleaner ............................................... 97

18 Rincian modal kerja (dalam ribuan rupiah) ............................................ 98

19 Proyeksi arus kas (dalam ribuan rupiah) ................................................ 99

Page 19: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri yang berkaitan dengan bahan-bahan yang sangat sulit dihilangkan

dalam proses pembersihannya, seperti minyak mentah, gemuk, oli, atau bahan

lainnya membutuhkan produk pembersih yang mampu menangani kesulitan dalam

pembersihannya. Produk pembersih yang memiliki tugas berat untuk

membersihkan kotoran-kotoran tersebut pada umumnya disebut dengan heavy

duty cleaner. Produk ini efektif untuk membersihkan tangki timbun, tangki

penerimaan, pipa, lantai, peralatan ataupun mesin. Sama seperti produk pembersih

lainnya, dalam formulasi heavy duty cleaner dibutuhkan surfaktan.

Surfaktan yang populer digunakan adalah petroleum sulfonat. Salah satu

contohnya yaitu linear alkilbenzen sulfonat (LAS). Surfaktan ini diproduksi dari

minyak bumi. Minyak bumi bersifat tidak terbarukan (non renewable) dan tidak

ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu dimanfaatkan bahan baku lain yang

dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Olein sawit memiliki potensi untuk

dimanfaatkan sebagai bahan baku surfaktan di Indonesia. Produk surfaktan yang

dihasilkan akan memiliki kelebihan, yaitu lebih ramah lingkungan, tahan terhadap

salinitas tinggi dan air sadah. Olein sawit mengandung asam lemak dominan C16

dan C18. Hui (1996) menyatakan bahwa alkil ester asam lemak C14, C16 dan C18

baik digunakan untuk bahan baku surfaktan karena mampu memberikan tingkat

detergensi yang terbaik, mampu mempertahankan aktivitas enzim dan memiliki

toleransi terhadap ion Ca lebih baik. Watkins (2001) menyatakan bahwa metil

ester palmitat (C16) merupakan salah satu komponen metil ester yang sangat baik

apabila digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan surfaktan metil ester

sulfonat (MES). Asam lemak C16 dan C18 mampu memberikan tingkat detergensi

yang tinggi sehingga potensial sebagai bahan baku pembuatan surfaktan. MES C16

memperlihatkan daya detergensi terbaik, kemudian diikuti oleh C18 dan C14. Salah

satu pendekatan yang dapat diaplikasikan untuk mendapatkan metil ester olein

dominan C16 antara lain melalui fraksinasi metil ester olein. Melalui aplikasi

teknologi tersebut maka dapat memperbaiki karakteristik metil ester, terutama

sebagai bahan baku surfaktan.

Page 20: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Mehtyl ester sulfonic acid (MESA) merupakan produk antara yang

dihasilkan selama proses sulfonasi untuk menghasilkan metil ester sulfonat

(MES). Pada proses sulfonasi secara kontinyu, sebelum mencapai kondisi steady

state produk yang dihasilkan belum dapat diaplikasikan. Jika kondisi steady state

dicapai pada jam ke-6, maka MESA sebelum jam ke-6 akan terbuang dan produk

ini disebut MESA off grade. Selain itu MESA berwarna gelap. Selain itu MESA

berwarna gelap. Senyawa pemberi warna gelap pada MESA merupakan senyawa

polisulfonat yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi (Yamada and Matsunani

(1996); Roberts et al. (2008). Warna gelap (hitam) pada MESA inilah yang

menjadi pertimbangan MESA tidak digunakan sebagai bahan baku produk

pembersih perkakas rumah tangga atau untuk pembersih kain. Oleh karena itu

diperlukan alternatif pemanfaatan, salah satunya yaitu mencoba mengaplikasikan

MESA sebagai cleaning agent untuk industri yang berkaitan dengan bahan-bahan

yang sulit dihilangkan dalam proses pembersihannya, seperti industri

perminyakan.

Susi (2010) telah melakukan kajian terhadap proses aging pasca sulfonasi

metil ester olein sawit menggunakan Singletube Falling Film Reactor (STFR) dan

pengaruhnya terhadap karakteristik MESA dengan kondisi proses sulfonasi

terbaik yaitu kontak gas SO3 dan metil ester olein dilakukan pada laju alir 50

ml/menit, suhu input 100⁰ C, MESA diakumulasikan pada proses sulfonasi 2-3

jam serta suhu aging 80⁰ C selama 60 menit. Kondisi proses ini menghasilkan

MESA yang memiliki karakteristik bahan aktif 23,04%, viskositas 96,5 cP, pH

0,76, bilangan iod 21,09 mg I/g, bilangan asam 14,02 mg KOH/g, warna (Klett)

630, emulsi 85,45% dan stabil selama 10,53 menit.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan heavy duty cleaner

dengan memanfaatkan methyl ester sulfonic acid (MESA) dari metil ester olein,

mengetahui kinerja heavy duty cleaner yang dihasilkan dan mengetahui informasi

kelayakan finansial dari industri heavy duty cleaner.

Page 21: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

1.3. Hipotesa

Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini yaitu MESA olein dan MESA olein dominan C16 dengan kualitas off grade dan steady state diduga mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja heavy duty cleaner yang dihasilkan.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan fraksinasi metil ester olein dominan C16

2. Analisis sifat fisikokimia metil ester olein dan metil ester olein dominan

C16

3. Proses sulfonasi metil ester dengan menggunakan gas SO3

4. Analisis sifat fisikokimia beberapa jenis surfaktan methyl ester sulfonic

acid

5. Proses Pembuatan heavy duty cleaner

6. Analisis sifat fisik dan kinerja heavy duty cleaner

7. Analisis finansial produksi heavy duty cleaner

Page 22: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Heavy Duty Cleaner

Dalam industri produk pembersih, heavy duty cleaner merupakan agen

pembersih yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran berat seperti

minyak mentah, oli, dan gemuk. Produk ini efektif untuk membersihkan tangki

penyimpanan, tangki penerimaan, pipa, lantai, peralatan dan mesin. Ada beberapa

contoh formula heavy duty cleaner, salah satu komposisi heavy duty cleaner yaitu

formula yang berasal dari Flick (1999) seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi heavy duty cleaner

Bahan Konsentrasi (%) Water 74 Na4EDTA (Ethylenediaminetetracetic acid) 2 TKPP (Tetra Potassium Pyrophosphate) 4 Pilot SXS-40 5 KOH, 45% Calamide C

10 5

Selain itu sudah ada beberapa paten untuk produk heavy duty cleaner.

Selwyn et al. (1974) telah mempatenkan heavy duty exothermic all-purpose

cleaning composition. Komposisi dari produk ini ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi heavy duty exothermic all-purpose cleaning

Bahan Konsentrasi (%) Sodium hidroksida 49,60 Sodium bisulfat 47,44 Sodium dodecyl benzene sulfonate 1,70 Dye 0,01 Sodium ddichloroisocinaturate 1,00 Dedusting oil 0,25 Sumber: Selwyn et al. (1974)

Produk heavy duty cleaner ini memiliki manfaat sebagai bahan pembersih

rambut, saluran dan karat, yang di dalamnya terdiri dari campuran bahan aktif

yang penting, bahan asam dan alkali kaustik, yang ketika kontak dengan air,

mampu menghasilkan cairan panas. Cairan ini dapat digunakan dalam pelarutan

Page 23: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

atau penghancuran lemak, minyak, kotoran, rambut dan karat. Bahan lainnya yang

terkandung pada produk heavy duty cleaner ini yaitu surfaktan yang cocok, agen

pemutihan, germisida, dan sejenisnya.

Ahmed (2000) telah mempatenkan heavy duty degreaser cleaning

compositions and methods of using the same. Penemuan ini berhubungan dengan

komposisi heavy duty degreaser clener dan metode untuk penggunannya.

Penemuan ini khususnya berhubungan dengan komposisi pembersih yang

berguna untuk membersihkan minyak, pelumas dan saluran pembuangan gas pada

otomotif dan industri. Selain itu juga dapat digunakan untuk membersihkan

minyak atau shortening yang tertinggal pada alat penggorengan atau peralatan

masak lainnya. Komposisi dari produk ini ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi heavy duty degreaser cleaning

Bahan Konsentrasi (%) EDTA-Na4 (30%) 13,65 HP3PO4 (75%) 4,52 Sulfonic L12-6 2,03 Neodol 91-2.5 2,03 Sodium xylene 15,10 Sumber: Ahmed (2000)

Palmore (2011) telah mempatenkan vissualy enhancing heavy duty

degreaser-cleaning composition. Penemuan ini berhubungan dengan komposisi

pembersih gemuk atau pembersih pada umumnya, khususnya yangberhubungan

dengan komposisi pembersih gemuk atau pembersih yang berguna untuk

menghilangkan minyak dan mentega dari permukaan logam. Komposisi dari

produk ini ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi heavy duty degreaser cleaning

Bahan Konsentrasi (%) Sodium hidroksida 90,0 Trisodium fosfat 8,5 Tripotasium fosfat 1,0 Polychlorinated copper phthalocyanine 0,5 Sumber: Palmore (2011)

Page 24: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Strand et al. (1972) telah mempatenkan heavy duty aerosol cleaner.

Komposisi heavy duty aerosol cleaner diadaptasi untuk membersihkan lantai

dengan permukaan yang keras tanpa efek yang merugikan pada lantai tersebut.

Pembersih ini terdiri dari suspensi thixotropic bentonit, partikel abrasif, agen

untuk pencegahan korosi, minimal satu asam lemak alkanolamide lebih tinggi

untuk menghasilkan busa, dan air yang cukup untuk menghasilkan viskositas yang

diinginkan. Formula dari produk ini ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Formulasi heavy duty aerosol cleaner

Bahan Konsentrasi (%) Bentonit 24 Isopropyl alcohol 13 Amonium hidroksida, 28% 6 Silika 72 Coconut fatty acid diethanol amide 5,1 Sumber: Strand et al. (1972)

Pada penelitian ini, selain menggunakan surfaktan methyl ester sulfonic

acid (MESA), dalam komposisinya terdapat NaOH. NaOH adalah zat padat

rapuh berwarna putih yang sangat kuat dalam menyerap kelembaban dan karbon

dioksida dari udara. Istilah lain untuk NaOH adalah kaustik soda. Istilah kaustik

soda digunakan karena sifatnya yang korosif terhadap kulit. Penggunaan

tradisionalnya dalam bidang sabun, tekstil dan pengolahan minyak bumi masih

menonjol (Austin 1984).

Menurut Buehr (1962), Salah satu konsumen terbesar kaustik soda adalah

industri pulp dan kertas. Industri ini menggunakan kaustik soda dalam

pembuatan pulp dan proses pemutihan, de-inking limbah kertas, dan pengolahan

limbah cair. Kaustik soda adalah bahan baku dasar dalam pembuatan berbagai

bahan kimia, yaitu digunakan sebagai perantara dan reaktan dalam proses yang

menghasilkan pelarut, plastik, serat sintetis, pemutih, perekat, pelapis, herbisida,

pewarna, tinta, dan kegiatan farmasi yang berkaitan dengan aspirin.

Kaustik soda, sebagai larutan 50%, merupakan cairan yang tidak berbau

dan tidak berwarna. Pada semua bentuk, kaustik soda sangat korosif dan reaktif.

Larutan kaustik soda bereaksi dengan logam seperti aluminium, magnesium,

seng, timah, kromium, perunggu, kuningan, tembaga, dan campuran

Page 25: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

mengandung logam-logam ini. Kaustik soda dapat bereaksi dengan kebanyakan

jaringan hewan, termasuk kulit, kulit manusia, dan mata (Anonimb 2009).

Karakteristik larutan kaustik soda disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Karakteristik larutan kaustik soda 50%

Boiling Point 289°F (143°C)

Melting Point Mengkristal mulai suhu 54 – 49°F (12 – 15°C)

Solidification Point 41°F (5°C)

Daya larut Larut dalam air, alkohol dan gliserol

Specific Gravity (Air = 1) 1,53 pada suhu 60°F (15,6°C)

pH >14,0 pada suhu 20°C

Sumber: Anonim (2009b) Kaustik soda berfungsi sebagai penetralisir sifat keasaman yang dimiliki

oleh MESA. Bahan ini berbentuk lempengan atau padatan tipis-tipis (flake).

Sebelum direaksikan dengan MESA, flake tersebut harus dilarutkan dengan air.

Jika larutan yang diinginkan berkadar 40% maka perbandingan antara lempengan

kaustik dengan air kurang lebih adalah 40:60 (perbandingan pendekatan).

2.2. Surfaktan

Surfaktan (surface active agent) merupakan senyawa organik yang dalam molekulnya memiliki sedikitnya satu gugus hidrofilik dan satu gugus hidrofobik. Apabila ditambahkan ke suatu cairan pada konsentrasi rendah, maka dapat mengubah karakteristik tegangan permukaan dan antarmuka cairan tersebut. Antarmuka adalah bagian dimana dua fasa saling bertemu/kontak. Permukaan yaitu antarmuka dimana satu fasa kontak dengan gas, biasanya udara (Shaw 1980).

Surfaktan memiliki kecenderungan terabsorpsi pada permukaan atau antar muka sistem, sehingga dapat mempengaruhi energi bebas permukaan antarmuka sistem, seperti pada permukaan campuran minyak dan air yang tidak saling campur tetapi terpisah karena perbedaan berat jenis. Bagian kepala bersifat yang hidrofilik (suka air), merupakan bagian yang sangat polar, sedangkan bagian ekor yang bersifat hidrofobik (benci air/suka minyak), merupakan bagian nonpolar. Kepala dapat berupa anion, kation atau nonion, sedangkan ekor dapat berupa rantai linier atau cabang hidrokarbon. Konfigurasi kepala-ekor tersebut membuat surfaktan memiliki fungsi yang beragam di industri (Hui 1996; Hasenhuettl 1997).

Page 26: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Surfaktan sebagai bahan aktif dalam deterjen memiliki fungsi tertentu dalam proses pencucian. Surfaktan berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan, berperan dalam peristiwa adsoprsi, pembentukan micelle dan deterjensi.

1. Penurunan Tegangan Permukaan

Menurut Hargreaves (2003), tegangan permukaan merupakan gaya yang terjadi di antara molekul dalam cairan. Setiap molekul dalam cairan mengalami gaya dalam tiga dimensi (arah) dari molekul tetangga. Molekul yang berada di permukaan cairan mengalami defisiensi di posisi atas, tetapi kuat di tiga arah lainnya seperti diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Gambar 1 menyajikan interaksi antar molekul air yang menyebabkan terjadinya tegangan permukaan.

Gambar 1. Molekul air ditarik oleh molekul air yang lain dengan kekuatan yang sama dalam tiga arah (Hargreaves 2003)

Sebagian besar surfaktan, pada tingkat 0.1%, akan mengurangi tegangan

permukaan air dari 72 menjadi 32 mN m-1 (dyne cm-1). Hal ini terjadi karena

molekul-molekul dalam sebagian besar cairan saling tertarik satu sama lain oleh

gaya van der Walls yang menggantikan ikatan hidrogen air (Hargreaves 2003).

Surfaktan digunakan untuk menurunkan tegangan permukaan media cair (Cooper

dan Zajic 1980). Hal ini disebabkan oleh kehadiran gugus hidrofilik dan

hidrofobik dalam satu molekul yang menyebabkan surfaktan cenderung berada

pada antar fasa yang berbeda tingkat polaritas dan ikatan hidrogen seperti minyak

dengan air atau udara dengan air. Pembentukan film pada antar muka ini dapat

menurunkan energi antar muka dan menyebabkan sifat-sifat khas molekul

surfaktan (Georgeiou et al. 1992).

2. Adsorpsi

Page 27: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Ketika molekul surfaktan berada di dalam air, gugus hidrofilik ditarik

menuju molekul air (molekul polar ditarik molekul polar yang lain). Kondisi

kontradiktif terjadi karena molekul surfaktan lebih memilih berada dalam

permukaan cairan dimana orientasi gugus lipofilik jauh dari air. Efek molekul

pada permukaan dikenal sebagai adsorpsi dan menjadi dasar untuk mengetahui

perilaku molekul surfaktan. Akibat dari mekanisme ini adalah efek terhadap

tegangan permukaan dapat terjadi dalam waktu singkat (Hargreaves 2003).

Bagian hidrokarbon dari molekul surfaktan berperan dalam kelarutan dalam

minyak karena kelompok ionik (polar) memiliki afinitas terhadap air untuk

menarik rantai hidrokarbon nonpolar ke dalam larutan. Hal ini terjadi dalam

rentang waktu yang lebih lama, didorong oleh hidrasi dari kelompok kepala

hidrofilik. Kontribusi kecil juga diperoleh dari gaya van der Waals yang terjadi

sepanjang ekor lipofilik (Durbut 1999).

3. Pembentukan Micelle

Pada konsentrasi yang cukup tinggi, molekul-molekul surfaktan akan beragregat membentuk sebuah struktur melingkar yang disebut micelle, sedangkan gugus hidrofilik berorientasi keluar micelle. Agregasi molekul surfaktan didorong oleh adanya gaya van der Waals yang terjadi sepanjang ekor lipofilik dan gaya tolak ionik dari gugus hidrofilik. Ilustrasi pembentukan micelle dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Ilustrasi pembentukan micelle (Hargreaves 2003)

Pada kondisi tersebut konsentrasi surfaktan disebut dengan critical micelle concentration (CMC). Pada konsentrasi surfaktan dibawah CMC, tegangan permukaan dan antar muka turun dengan meningkatnya konsentrasi, namun pada saat konsentrasi mencapai taraf CMC atau lebih tinggi dari itu, tidak terjadi penurunan tegangan permukaan dan antar muka atau penurunannya sangat rendah (Schueller dan Romanousky 1998).

Page 28: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

4. Deterjensi

Deterjensi adalah proses penghilangan kotoran dari suatu permukaan.

Adapun hal-hal yang harus menjadi perhatian dalam proses ini, antara lain: sifat

alamiah kotoran, substrat atau permukaan dimana kotoran menempel, proses yang

dilibatkan dalam penghilangan kotoran, jenis air yang digunakan dan juga suhu.

Proses pencucian yang efektif harus menunjukkan fungsi-fungsi dasar selama

proses penghilangan kotoran, antara lain netralisasi komponen-komponen kotoran

yang bersifat asam, emulsifikasi minyak dan lemak, deflokulasi partikel kotoran,

pengendapan kotoran dan pencegahan proses redeposisi (Anonim 2009a).

Bagaimana deterjen bekerja merupakan kajian yang kompleks karena

melibatkan banyak fungsi bahan yang berbeda, variasi substrat dan campuran

berbagai jenis pengotor (soiling). Efektifitas dalam menurunkan tegangan

antarmuka antara air, partikel pengotor (soil) dan subtrat (permukaan bahan yang

dicuci) merupakan faktor penting agar proses wetting dapat diperoleh (Hargreaves

2003). Molekul yang diadsorpsi pada tegangan antarmuka air-udara tidak secara

langsung berpengaruh terhadap deterjensi, tetapi membentuk busa yang berperan

sebagai indikator yang menunjukkan deterjen telah digunakan. Surfaktan dengan

konsentrasi tinggi (nilai CMC yang tinggi) akan efektif dalam proses deterjensi

(Hargreaves 2003). Mekanisme pembersihan oleh surfaktan ditunjukkan pada

Gambar 3.

Gambar 3 mengilustrasikan oily soil dihilangkan dari substrat (permukaan

bahan yang dicuci) yang melibatkan molekul surfaktan di dalam air. Pada gambar,

ekor lipofilik ditarik menuju oily soil dan teradsorpsi ke dalamnya dengan kepala

hidrofilik mengarah ke luar menuju air. Oily soil terdispersi ke dalam air dengan

cara yang hampir sama dengan formasi emulsi oil-in-water (O/W). Secara

simultan, molekul surfaktan teradsorbsi menuju permukaan subtrat dengan gugus

hidrofilik mengarah ke air, mencegah oily soil teredeposisi kembali. Ketika

konsentrasi surfaktan dalam jumlah tinggi membentuk misela, sebagian oily soil

Page 29: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

dapat dihilangkan dengan cara solubilisasi membentuk busa mikro-emulsi

(Hargreaves 2003).

Gambar 3. Mekanisme pembersihan oleh surfaktan (Hargreaves 2003).

Surfaktan berbasis bahan alami dapat dibagi ke dalam empat kelompok

dasar, yaitu : (a) berbasis minyak lemak, seperti mono gliserida, digliserida, poligliserol ester, fatty alkohol sulfat, fatty alkohol etoksilat, MES, dietanolamida, sukrosa ester, dan sebagainya, (b) berbasis karbohidrat, seperti alkil poliglikosida dan N-metil glukamida, (c) ekstrak bahan alami, seperti lesitin dan saponin, serta (d) biosurfaktan yang diproduksi oleh mikroorganisme, seperti rhamnolipida, sophorolipida, lipopeptida, threhaloslipida dan sebagainya (Flider 2001).

Pada penelitian ini surfaktan yang digunakan adalah methyl ester sulfonic acid (MESA). MESA merupakan produk antara yang dihasilkan selama proses sulfonasi untuk menghasilkan metil ester sulfonat (MES). Pada proses sulfonasi secara kontinyu, sebelum mencapai kondisi steady state produk yang dihasilkan belum dapat diaplikasikan. Jika kondisi steady state dicapai pada jam ke-6, maka MESA sebelum jam ke-6 akan terbuang dan produk ini disebut MESA off grade. MESA ini di produksi dari metil ester olein. Olein sawit memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku surfaktan di Indonesia. Produk surfaktan yang dihasilkan akan memiliki kelebihan, yaitu lebih ramah lingkungan, tahan terhadap salinitas tinggi dan air sadah.

2.3. Metil Ester Olein

Menurut SNI (1999), metil ester adalah ester yang dibuat melalui proses

esterifikasi asam lemak dengan metil alkohol dan berbentuk cairan. Metil ester

diproduksi melalui proses transesterifikasi menggunakan metanol atau disebut

Page 30: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

metanolisis. Proses metanolisis terhadap minyak atau lemak akan menghasilkan

metil ester dan gliserol melaui pemecahan molekul trigliserida.

Metil ester mampu dihasilkan dengan beberapa teknik baik menggunakan

konversi enzimatik maupaun proses kimiawi. Konversi menggunkan proses

biologi digunakan enzim lipase dalam menghasilkan biodiesel. Proses produksi

biodiesel dengan enzim lipase ini disebut sebagai lipase-catalyzed

transesterification (Mittelbach 1990). Secara kimiawi, proses pembuatan

biodiesel bisa dilakukan dengan esterifikasi-transesterifikasi kimiawi (dua tahap)

dan poses transesterifikasi langsung (satu tahap). Proses dua tahap biasanya

dilakukan untuk sumber minyak nabati dengan kadar FFA (free fatty acid) tinggi.

Meher et al. (2006) menyebutkan proses esterifikasi minyak kedelai

menggunakan katalis H2SO4 sebanyak 1% dan rasio molar Sementara itu, tahap

transesterifikasi langsung digunakan jika kandungan FFA sangat kecil (Nimcevic

et al. 2000). Menurut Ma dan Hanna (2001), minyak dengan FFA kurang dari 1%

dapat dikonversi menjadi metil ester menggunakan katalis basa, sedangkan

Ramadhas et al. (2005) dan Sahoo et al. (2007) mensyaratkan FFA kurang dari

2%. Skema diagram produksi biodiesel menurut Gerpen (2005) dapat dilihat pada

Gambar 4.

Pengering

Netralisasi dan pencucian

Penghilangan

metanol

Separator

Metil ester

Reaktor

Biodiesel akhir

Rektifikasi metanol/air

Acidulation dan pemisahan

Penghilangan metanol

Metanol

Minyak

Katalis

Gliserol (50%)

Asam

Air Air cucian

Asam

Asam lemak bebas

Air Penyimpanan metanol

Gambar 4. Diagram alir proses produksi biodiesel

Page 31: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Transesterifikasi merupakan reaksi kimia antara trigliserida dan alkohol

dengan adanya katalis untuk menghasilkan mono-ester atau biodiesel (Sharma dan

Singh 2009). Menurut Ma dan Hanna (2001), sumber alkohol yang digunakan

dapat bermacam-macam. Apabila direaksikan dengan metanol, maka akan didapat

metil ester, apabila direaksikan dengan etanol akan didapat etil ester. Metanol

lebih banyak digunakan sebagai sumber alkohol karena rantainya lebih pendek,

lebih polar dan harganya lebih murah dari alkohol lainnya.

Menurut Hui (1996), transesterifikasi menjadi proses paling efektif untuk

mengkonversi trigliserida (minyak atau lemak) menjadi molekul ester.

Transesterifikasi berfungsi untuk menggantikan gugus alkohol gliserol dengan

alkohol sederhana seperti metanol atau etanol dengan bantuan katalis seperti

sodium metilat, NaOH atau KOH. Menurut Vicente et al. (2004) katalis KOH

memberikan yield metil ester lebih tinggi yaitu sekitar 91,67% dibandingkan

dengan katalis NaOH (85,9%). Darnoko dan Cheryan (2000) telah melakukan

proses transesterifikasi secara kontinyu menggunakan suhu proses 60oC, waktu

proses 1 jam dengan menggunakan katalis KOH 1% (w/w) terlarut dalam metanol

dengan perbandingan rasio mol reaktan antara metanol dengan minyak sebesar 6:1

menghasilkan rendemen sebesar 95%. Jumlah katalis yang diperlukan dalam

proses transesterifikasi adalah sebesar 0,7% sampai dengan 1,5% dan menurut

Leung dan Guo (2006) jumlah katalis KOH yang diperlukan sebanyak 1,1%,

sedangkan katalis NaOH yang diperlukan sebanyak 1,5%. Reaksi transesterifikasi

antara trigliserida minyak nabati menjadi aklil ester atau biodiesel dapat dilihat

pada Gambar 5 (Knothe 2004).

O CH2–O–C–R CH2–OH │ O O │

CH–O–C–R + 3 R’OH 3 R’–O–C–R + CH–OH │ O │

CH2–O–C–R CH2–OH

Trigliserida Alkohol Alkil Ester Gliserol (Minyak Nabati) (Biodiesel)

katalis

Page 32: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Gambar 5. Reaksi transesterifikasi pada proses produksi biodiesel

Secara umum proses fraksinasi minyak sawit dapat menghasilkan 73%

olein, 21% stearin, 5% Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), dan 0,5% limbah.

Olein sawit merupakan fraksi cair yang dihasilkan dari proses fraksinasi minyak

sawit setelah melalui pemurnian. Karakteristik fisik olein sawit bersifat cair pada

suhu ruang, berbeda dengan stearin sawit yang bersifat padat pada suhu ruang.

Komposisi asam lemak beberapa produk sawit ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Komposisi asam lemak beberapa produk sawit

Asam Lemak Jenis Bahan

CPO a) PKO b) Olein c) Stearin c) PFAD d)

Laurat (C12:0) < 1,2 40 – 52 0.1 – 0.5 0.1 – 0.6 0.1 – 0.3

Miristat (C14:0) 0.5 – 5.9 14 – 18 0.9 – 1.4 1.1 – 1.9 0.9 – 1.5

Palmitat (C16:0) 32 – 59 7 – 9 37.9 – 41.7 47.2 – 73.8 42.9 – 51.0

Palmitoleat (C16:1) < 0.6 0,1 – 1 0.1 – 0.4 0.05 – 0.2 -

Stearat (18:0) 1.5 – 8 1 – 3 4.0 – 4.8 4.4 – 5.6 4.1 – 4.9

Oleat (18:1) 27 – 52 11 – 19 40.7 – 43.9 15.6 – 37.0 32.8-39.8

Linoleat (C18:2) 5.0 – 14 0.5 – 2 10.4 – 13.4 3.2 – 9.8 8.6-11.3

Linolenat (C18:3) < 1.5 0.1 – 0.6 0.1 – 0.6

Arachidonat (C20:0) 0.2 – 0.5 0.1 – 0.6

Sumber : a) Godin dan Spensley (1971) dalam Salunkhe et al. (1992). b) Swern (1979). c) Basiron (1996). d) Hui (1996).

Dari Tabel 7 menunjukkan bahwa olein sawit lebih didominasi oleh C18 dan

C16. Metil ester asam lemak C16 merupakan salah satu bahan baku pembuatan

surfaktan dengan nilai tambah yang tinggi. Diketahui bahwa surfaktan dari C16

mempunyai daya detergensi yang tinggi. Biodiesel dari minyak sawit memiliki

kandungan fraksi metil ester palmitat (C16:0) dan metil ester oleat (C18:1) paling

dominan masing-masing sekitar 40-47% dan 36-44% (Knothe 2008). Komponen

ini sangat baik apabila digunakan secara spesifik untuk produk turunan

berikutnya.

Page 33: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Panjang rantai dan letak ikatan rangkap menentukan sifat fisik baik asam

lemak maupun trigliserida itu sendiri. Distribusi asam lemak jenuh (ikatan

tunggal) dan asam lemak tidak jenuh (ikatan rangkap) dalam gliserol dalam

minyak nabati tidak terjadi secara acak, namun ditentukan oleh enzim lipase

selama proses biosintesis pada jaringan tanaman sawit (Mittelbach dan

Remschmidt 2006).

Setiap asam lemak memiliki sifat spesifik meski memiliki jumlah karbon yang sama. Ada tidaknya ikatan rangkap sangat berpengaruh terhadap sifat asam lemak tersebut. Gambar 6 adalah beberapa molekul asam lemak penyusun trigliserida minyak (Cole dan Thompson 2001).

(a) (b) (c)

Gambar 6. Molekul asam lemak

(Asam stearat C18:0 (a); Asam oleat C18:1 (b); Asam linoleat C18:2 (c))

Ketiga asam lemak diatas memiliki jumlah atom karbon yang sama yaitu 18 atom. Hal yang membedakan adalah ketidakjenuhan dilihat dari ada tidaknya ikatan rangkap. Asam stearat tidak memiliki ikatan rangkap dan disebut sebagai molekul asam lemak jenuh. Berbeda dengan asam lemak stearat, asam lemak oleat memiliki 1 ikatan rangkap cis dan asam linoleat memiliki 2 ikatan rangkap cis. Ikatan ini mempengaruhi struktur dan titik beku. Ketaren (1996), menyebutkan bahwa panjang rantai dan kejenuhan molekul minyak dan lemak mempengaruhi sifat fisiko kimia secara keseluruhan meliputi densitas, bilangan iod, bilangan penyabunan, bilangan asam, titik didih, titik nyala, titik beku, dan sifat yang lainnya.

Menurut Watkins (2001), surfaktan MES dengan bahan baku dominan metil

ester palmitat memiliki sifat deterjensi yang sangat baik. Sementara itu Knothe

(2008) juga menyebutkan bahwa biodiesel yang memiliki kandungan metil ester

1 ikatan rangkap cis

2 ikatan rangkap cis

Page 34: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

oleat (C18:1) dominan sangat baik apabila digunakan sebagai bahan bakar.

Karakteristik melting point metil ester oleat pada suhu -20oC cocok untuk

pemanfaatan bahan bakar pada suhu rendah. Viskositas kinematik C18:1 meningkat

dari 4,51 mm2/s pada suhu 40oC menjadi 21,33 mm2/s pada suhu -10oC. Selain itu

juga C18:1 sebagai bahan bakar yang menghasilkan emisi NOx paling kecil

dibandingkan metil ester lainya. Salah satu pendekatan yang dapat diaplikasikan

untuk mendapatkan metil ester olein dominan C16 antara lain melalui fraksinasi

metil ester olein.

Teknologi fraksinasi merupakan salah satu teknik dalam pemisahan

komponen melalui perbedaan titik didih. Teknologi Fraksinasi juga umum dikenal

dengan istilah distilasi. Distilasi pada suhu rendah memiliki keuntungan yaitu

mencegah pembentukan produk polimer, mencegah kerusakan produk,

menghasilkan rendemen yang tinggi, menghasilkan produk dengan kemurnian

yang tinggi dan dapat diaplikasikan pada kapasitas yang besar (Lee et al. 2004).

Melalui aplikasi teknologi tersebut maka dapat memperbaiki karakteristik metil

ester, terutama sebagai bahan baku surfaktan.

2.4. Methyl Ester Olein Sulfonic Acid (MESA)

Surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini adalah MESA yang

merupakan produk antara yang dihasilkan selama proses sulfonasi untuk

menghasilkan metil ester sulfonat (MES). MES merupakan surfaktan anionik

yang sejak tahun 1990an mulai digunakan sebagai bahan baku dalam industri

detergen bubuk. Surfaktan ini termasuk ke dalam kelompok surfaktan anionik.

Surfaktan anionik adalah senyawa yang bermuatan negatif dalam bagian aktif

permukaan (surface-active) atau pusat hidrofiliknya (misalnya RCOO-Na, R

adalah fatty hydrophobe). Surfaktan ini memiliki sifat dispersi yang paling baik

dan dalam bentuk larutan dapat mengalami ionisasi. MESA yang digunakan pada

penelitian ini dibuat dari metil ester olein dan metil ester olein dominan C16 hasil

fraksinasi. Struktur kimia MESA dari metil ester olein dominan C16 ditunjukkan

pada Gambar 7.

CH3 – (CH2)13 – CH – COOCH3

SO3H

Page 35: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Gambar 7. Struktur kimia MESA dari metil ester olein dominan C16

Proses sulfonasi menghasilkan produk turunan yang terbentuk melalui

reaksi kelompok sulfat dengan minyak, asam lemak (fatty acid), ester, dan alkohol

lemak (fatty alcohol). Jenis minyak yang biasanya disulfonasi adalah minyak

yang mengandung ikatan rangkap ataupun grup hidroksil pada molekulnya. Bahan

baku minyak yang digunakan pada industri adalah minyak berwujud cair yang

kaya akan ikatan rangkap (Bernardini 1983). Distribusi asam lemak yang

beragam dan tingginya komponen asam lemak tidak jenuh, yaitu oleat sekitar

25,19%, menyebabkan tingginya peluang SO3 melekat pada ikatan rangkap ME.

Berger (2009) menyebutkan surfaktan yang paling sesuai untuk aplikasi EOR

adalah surfaktan anionik yang diturunkan dari asam lemak tidak jenuh, karena

efektif dalam menurunkan tegangan antarmuka dan tahan terhadap suhu dan

salinitas tinggi serta mempunyai kemampuan adsorpsi yang tinggi pada batuan

reservoir.

Proses sulfonasi dapat dilakukan dengan mereaksikan asam sulfat, sulfit,

NaHSO3, atau gas SO3 dengan ester asam lemak (Bernardini, 1983; Watkins

2001). Reaksi sulfonasi menggunakan gas SO3 merupakan reaksi yang paling

efektif dibandingkan dengan menggunakan reagen sulfonasi lainnya. Metode

sulfonasi dengan menggunakan SO3 merupakan proses yang sedang menjadi

fokus perhatian saat ini. Hal ini disebabkan karena penggunaan SO3 sebagai agen

sulfonasi menghasilkakn reaksi sulfonasi yang zero waste. Gas SO3 yang

dimasukkan ke dalam sistem reaksi akan bergabung dengan molekul alkil ester

menjadi alkil ester sufonat, sedangkan sisa gas SO3 yang tidak bergabung akan

dikembalikan lagi ke dalam sistem reaksi melalui mekanisme loop (Foster 1996).

Reaksi sulfonasi untuk pembuatan MES dapat dilihat pada Gambar 8.

O

Metil ester sulfonat

SO2OSulfur trioksida Metil ester

OCH3 Rn-SO3 Rn C C C OCH+

Page 36: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Gambar 8. Reaksi sulfonasi untuk pembuatan MES (Watkins 2001)

Reaksi sulfonasi molekul asam lemak dapat terjadi pada tiga sisi yaitu (1)

gugus karboksil; (2) bagian α-atom karbon; (3) rantai tidak jenuh (ikatan rangkap)

(Gambar 9).

Gambar 9. Kemungkinan terikatnya pereaksi kimia dalam proses sulfonasi

(Jungermann 1979)

Menurut Stein dan Bumann (1975), suhu dan rasio mol reaktan merupakan

faktor penting dalam proses sulfonasi dimana peningkatan suhu dapat

mempercepat laju reaksi dengan meningkatkan jumlah fraksi molekul yang

mencapai energi aktivasi, sementara rasio mol reaktan harus dikendalikan dalam

proses sulfonasi karena kelebihan reaktan (SO3) akan menyebabkan pembentukan

produk samping.

Kajian sulfonasi minyak nabati untuk menghasilkan surfaktan MES telah di

lakukan oleh beberapa peneliti. Pore (1976) melakukan reaksi sulfonasi alkil α-

sulfopalmitat dengan menggunakan natrium bisulfit pada suhu antara 60 – 100oC

dengan waktu reaksi 3 sampai 6 jam tanpa pemurnian menghasilkan tegangan

permukaan 40,2 mN/m dan 9,7 mN/m.

Sheats dan MacArthur (2002) mengkaji pengaruh suhu dan rasio mol

reaktan dalam proses sulfonasi untuk menghasilkan MES dengan mereaksikan gas

SO3 dan metil ester dalam tubullar falling film reactor pada perbandingan reaktan

gas SO3 dan metil ester 1,2:1 hingga 1,3:1 pada suhu 50 – 60oC. Proses sulfonasi

menggunakan Falling Film Reactor (FFR) dengan laju sekitar 0,1 kg mol per jam.

Suhu masuk gas SO3 ke dalam reaktor adalah 42oC dan suhu masuk untuk metil

ester sekitar 40 – 56oC.

Page 37: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Baker (1993) melakukan proses sulfonasi dengan mereaksikan alkil ester

dan gas SO3 dalam falling film reactor, dengan perbandingan reaktan antara SO3

dan alkil ester yaitu 1,1:1 hingga 1,4:1, pada suhu 75 – 79oC selama 20 – 90

menit.

Smith dan Stirton (1967) mensulfonasi metil, etil dan isopropil ester asam

palmitat dan stearat secara langsung melalui penambahan SO3 cair pada rasio

molar 2,4 : 1 pada suhu 60oC dan mereesterifikasi menggunakan metil, etil atau

isopropil alkohol sebelum netralisai untuk meningkatkan rendemen alpha sulfo

fatty acid hingga 70 – 80% dan menurunkan produk samping disodium sulfofatty

acid (disalt). Sulfonasi ester dimulai dengan pembentukan komplek SO3 dengan

eter. Pembentukan komplek ini mengaktifkan atom H pada posisi alpha. Kondisi

sulfonasi terbaik untuk menghasilkan produk sulfonat menggunakan bahan baku

metil stearat yaitu pelarut CCL4 1 g, suhu sulfonasi 60 oC, selama 1 jam dan

meresterifikasi menggunakan 40 ml alkohol selama 4 jam produk yang dihasilkan

terdiri dari 90% sodium alpha sulfonat dan 1% garam disodium.

Mujdalipah (2010) melakukan kajian terhadap proses produksi Methyl Ester

Sulfonic Acid dari metil ester olein dengan kodisi proses sulfonasi terbaik

menggunakan STFR slaka 5 L pada suhu proses sulfonasi 90oC dan lama proses

sulfonasi 90 menit. Kondisi ini menhasilkan MESA yang memiliki karakteristik

kadar air 0,49%, pH 2,66, bilangan asam 24,88 ml NaOH/g sampel, kadar bahan

aktif 31,44%, dan bilangan iod 11,95 mg I/ g sampel. MESA yang dihasilkan

memiliki kinerja menurunkan tegangan permukaan air dari 65,22 dyne/cm

menjadi 37,08 dyne/cm serta menurunkan IFT antara minyak dan air formasi dari

30 dyne/cm menjadi 2,99 dyne/cm atau menurunkan IFT air – minyak sebesar

90,03%.

Susi (2010) melakukan kajian terhadap proses aging pasca sulfonasi metil

ester olein sawit menggunakan Singletube Falling Film Reactor (STFR) dan

pengaruhnya terhadap karakteristik MESA dengan kondisi proses sulfonasi

terbaik yaitu kontak gas SO3 dan metil ester olein dilakukan pada laju alir 50

ml/menit suhu input 100⁰ C, MESA diakumulasikan pada proses sulfonasi 2-3

jam serta suhu aging 80⁰ C selama 60 menit. Kondisi proses ini menghasilkan

MESA yang memiliki karakteristik bahan aktif 23,04%, viskositas 96,5 cP, pH

Page 38: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

0,76, bilangan iod 21,09 mg I/g sampel, bilangan asam 14,02 mg KOH/g, warna

(Klett) 630, emulsi 85,45% dan stabil selama 10,53 menit.

Proses sulfonasi akan menghasilkan produk berwarna gelap, sehingga

dibutuhkan proses pemurnian, meliputi pemucatan dan netralisasi (Watkins 2001).

Oleh karena itu diperlukan tahap pemurnian. Pemurnian bertujuan untuk

mengurangi warna gelap akibat terbentuknya komponen warna dan menghasilkan

MES yang memiliki daya kinerja yang lebih baik. Sherry et al. (1995) melakukan

proses pemurnian palm C16 – 18 kalium metil ester sulfonat (KMES) yang diteliti

tanpa proses pemucatan. Pemurnian produk dilakukan dengan mencampurkan

ester sulfonat dengan 10 – 15 persen metanol di dalam digester dan dilanjutkan

dengan proses netralisani berupa penambahan 50% KOH.

Menurut Matheson (1996), MES memperlihatkan karakteristik dispersi yang

baik, sifat deterjensi yang baik terutama pada air dengan tingkat kesadahan yang

tinggi (hard water), ester asam lemak C14, C16 dan C18 memberikan tingkat

deterjensi terbaik, serta bersifat mudah didegradasi (good biodegradability).

Dibandingkan petroleum sulfonat, surfaktan MES menunjukkan beberapa

kelebihan diantaranya yaitu pada konsentrasi MES yang lebih rendah daya

deterjensinya sama dengan petroleum sulfonat, dapat mempertahankan aktivitas

enzim yang lebih baik, toleransi yang lebih baik terhadap keberadaan kalsium dan

kandungan garam (di-salt) lebih rendah. Karakteristik MES dari berbagai bahan

baku dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Karakteristik surfaktan metil ester sulfonat (MES)

Karakteristik Metil Ester

C12 – C14 C16 C18 Lemak Tallow

Rendemen MES (%b/b) 70,7 80,3 78,4 77,9 Disodium karboksi sulfonat (di-salt) (b/b) 2,1 5,5 4,8 4,74,7 Metanol (%b/b) 0,46 0,18 0,23 0,22 Hidrogen peroksida (%b/b) 0,10 0,04 0,02 0,02 Air (%b/b) 14,0 0,7 1,8 1,6 Petroleum ether extractables (PEX) (%b/b)

2,6 3,2 3,9 2,8

Sodium karboksilat (%b/b) 0,16 0,29 0,29 0,29 Sodium sulfat (%b/b) 1,99 2,07 2,83 2,85 Sodium metil sulfat (%) 8,0 7,7 7,8 9,5 pH 5,0 5,6 5,6 4,3

Page 39: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Klett color 5% aktif 11 35 79 168 Sumber: MacArthur et al. (2002)

2.5. Kajian Analisis Finansial

Aspek finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan

manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama

umur proyek (Husnan dan Suwarsono 2000). Menurut Kasmir dan Jakfar (2006),

penelitian dalam aspek finansial dilakukan untuk menilai biaya-biaya yang akan

dikeluarkan dan meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika

proyek dijalankan. Menurut Umar (2005), tujuan menganalisis aspek keuangan

dari studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi

melalui perhitungan biaya dan manfaat yangdiharapkan dengan membandingkan

antara pengeluaran dan pendapatan, serta ketersediaan dana, biaya modal,

kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang

telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus.

Ditambahkan pula oleh Suratman (2002) bahwa aspek keuangan berkaitan dengan

bagaimana menentukan kebutuhan jumlah dana dan pengalokasianya serta

mencari sumber dana yang efisien, sehingga memberikan tingkat keuntungan

yang menjanjikan bagi investor. Tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi

investor adalah tingkat keuntungan yang diukur berdasarkan kas bukan

berdasarkan laba akuntansi.

Evaluasi aspek finansial dilakukan untuk memperkirakan jumlah dana yang

diperlukan. Selain itu juga dipelajari struktur pembiayaan serta sumber dana yang

menguntungkan (Djamin 1984). Dari aspek finansial dapat diperoleh gambaran

tentang struktur pemodalan bagi perusahaan yang mencakup seluruh kebutuhan

modal untuk dapat melaksanakan aktivitas mulai dari perencanaan sampai pabrik

beroperasi. Secara umum, biaya dikelompokkan menjadi biaya investasi dan biaya

modal kerja. Kemudian dilakukan penilaian aliran dana yang diperlukan dan

kapan dana tersebut dapat dikembalikan sesuai dengan jumlah waktu yang

ditetapkan, serta apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak ( Edris 1993).

Penentuaan apakah suatu proyek investasi dikatakan layak diperlukan

teknik-teknik kriteria penilaian investasi yang didasarkan pada aliran kas proyek

yang bersangkutan. Pada umumnya metode yang biasa digunakan dalam

Page 40: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

penentuan kriteria investasi adalah Payback Period, Net Present Value, Internal

Rate of Return, dan Profitability Index, serta Break Even Point (Umar 2005).

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2011 di laboratorium SBRC Institut Pertanian Bogor dan PT Mahkota Indonesia. 3.2. Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metil ester olein, gas SO3, dan NaOH. Bahan kimia yang digunakan untuk analisa antara lain KOH, H2SO4 95%, metanol, HCl, phenolphtalein, Na2SO4, pati, air suling (aquades), sikloheksan, asam asetat glasial 96%, kalium iodida, Na2S2O3, K2Cr2O7, larutan Wijs, toluen, kloroform, petroleum eter, indikator metilene blue, dan Cetyltrimethylammonium Bromide (CTAB) dan xylen.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan peralatan proses dan peralatan analisa. Alat proses yang digunakan adalah reaktor sulfonasi STFR (Single Tube Falling Film Reactor) dan hotplate stirrer. Peralatan analisa yang digunakan antara lain yaitu viscometer brookfield, tensiometer Du Nouy, blender, pH meter, timbangan analitik, sudip, gelas kimia 100 ml, gelas kimia 300 ml, gelas kimia 500 ml, gelas kimia 1000 ml, erlenmeyer 500 ml, erlenmeyer 1000 ml, pipet 1 ml, pipet 5 ml, pipet 10 ml, pipet 25 ml, gelas arloji, pengaduk gelas, botol sampel, jirigen 5 L, jirigen 20 L.

3.3. Metode Penelitian

Tahapan proses yang dilakukan pada penelitian ini yaitu persiapan fraksinasi metil ester olein dominan C16, analisis sifat fisikokimia bahan baku sulfonasi, proses produksi Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA), analisis sifat fisikokimia Methyl Ester Sulfonic Acid yang dihasilkan, proses pembuatan heavy duty cleaner dan analisis sifat fisik serta kinerja heavy duty cleaner yang dihasilkan.

3.3.1. Persiapan Fraksinasi Metil Ester Olein Dominan C16

Proses fraksinasi metil ester dilakukan menggunakan fractional distillation

system. Kondisi prosesnya menggunakan tekanan 37,5 mmHg dan suhu 235oC

selama 12 jam. Prosedur pengoperasian alat fraksinasi yaitu memasukkan sampel

metil ester ke dalam boiling vessel melalui iinput valve, kemudian semua valve

ditutup. Setelah itu pompa vakum dijalankan dan boilling vessel dipanaskan

Page 41: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

menggunakan burner yang dihubungkan dengan tabung gas sampai suhu yang

diinginkan tercapai. Setelah suhu terccapai, valve reflux dibuka beberapa saat

untuk menstabilkan proses dan meningkatkan kemurnian produk. Tahapan

selanjutnya valve reflux ditutup dan valve menuju tangki penampung dibuka, serta

sirkulasi air dijalankan untuk mendinginkan reflux.

3.3.2. Analisis Sifat Fisikokimia Metil Ester Olein

Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisikokimia dari metil ester

minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku. Analisis meliputi

densitas, viskositas, bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan dan

komposisi asam lemak. Prosedur analisis metil ester olein dapat dilihat pada

Lampiran 1.

3.3.3. Proses Produksi dan Analisis Sifat Fisikokimia Methyl Ester Sulfonic

Acid

Proses produksi MESA dilakukan melalui proses sulfonasi dengan

menggunakan Single Tube Falling Film Reactor (STFR). Terdapat tiga reaksi

yang terjadi dalam reaktor, yaitu: kontak antara fase gas dan liquid, penyerapan

gas SO3 dari fase gas dan reaksi dalam fase liquid. Metil ester dipompakan ke

head reactor, masuk ke liquid chamber dan mengalir turun membentuk liquid film

dengan ketebalan tertentu yang dibentuk oleh corong head. Diagram alir

pengolahan metil ester olein menjadi MESA dapat dilihat pada Lampiran 2.

Kondisi proses produksi MESA menggunakan laju alir umpan 50 ml/menit,

gas SO3 1/4 valve dan akumulasi MESA selama 1 jam pada sulfonasi 2 – 3 jam,

kemudian di aging pada suhu 80oC selama 60 menit. MESA yang dihasilkan

dianalisis sifat fisikokimianya meliputi tegangan permukaan, densitas dan

viskositas. Prosedur analisis methyl ester sulfonic acid (MESA) dapat dilihat pada

Lampiran 3.

3.3.4. Proses pembuatan dan Analisis Sifat Fisik dan Kinerja Heavy Duty

Cleaner

Pada penelitian ini faktor perlakuan yang diujikan adalah jenis MESA dan

konsentrasi NaOH. Jenis MESA yang digunakan yaitu MESA olein off grade,

Page 42: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

MESA olein steady state, MESA olein dominan C16 off grade dan MESA olein

dominan C16 steady state dan konsentrasi NaOH yang digunakan yaitu 35%,

40%, 45% dan 50%. Proses pembuatan heavy duty cleaner dilakukan dengan

mencampurkan bahan-bahan penyusunnya hingga homogen dan mencapai pH 7.

Proses pertama yang dilakukan dalam pembuatan heavy duty cleaner adalah

membuat larutan NaOH sesuai konsentrasi yang ditentukan. Larutan NaOH yang

telah dibuat ditambahkan ke dalam surfaktan pada suhu 60 – 80oC sambil

dilakukan pengadukan. Diagram alir proses formulasi heavy duty cleaner dapat

dilihat pada Gambar 10.

Heavy duty cleaner yang dihasilkan dianalisis sifat fisiknya meliputi

stabilitas emulsi dan kinerja heavy duty cleaner yang meliputi daya pembusaan,

stabilitas busa, daya cuci. Setelah itu dibandingkan dengan produk yang ada di

pasaran dengan parameter sifat fisik dan kinerja yang sama. Prosedur analisis

heavy duty cleaner dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.4. Rancangan Percobaan

Dalam proses produksi heavy duty cleaner menggunakan Rancangan Acak

Lengkap Faktorial (RAL). Faktorial dengan 2 perlakuan yaitu jenis surfaktan

MESA dan konsentrasi NaOH.

NaOH

Homogenasi

Air

NaOH 35%, 40%, 45% dan 50%

MESA

Homogenasi

Heavy Duty Cleaner

Gambar 10. Diagram alir proses pembuatan heavy duty cleaner

Page 43: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Jenis surfaktan MESA terdiri dari 4 taraf, yaitu:

M1 : MESA olein off grade

M2 : MESA olein steady state

M3 : MESA olein dominan C16 off grade

M4 : MESA olein dominan C16 steady state

Konsentrasi NaOH terdiri dari 4 taraf , yaitu:

N1 : 35%

N2 : 40%

N3 : 45%

N4 : 50%

Percobaan dilakukan 2 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis

menggunakan Anova, untuk mengetahui perbedaan perlakuan dilakuan uji Jarak

Berganda menurut Duncan pada taraf 5%.

Model rancangan percobaannya adalah sebagai berikut:

Yijk = µ + Mi + Nj + MNij + εijk

Yij = Variabel respon percobaan karena pengaruh jenis MESA taraf ke-i,

konsentrasi NaOH taraf ke-j dan ulangan ke-k dengan i = 1, 2, 3, 4; j =

1, 2, 3, 4 dan k = 1, 2

µ = Pengaruh rata-rata yang sebenarnya

Mi = Pengaruh jenis MESA pada taraf ke-i

Nj = Pengaruh konsentrasi NaOH pada taraf ke-j

MNij = Interaksi antara jenis MESA dan konsentrasi NaOH

εijk = Pengaruh galat dari faktor M taraf ke-i, faktor N taraf ke-j dan ulangan

ke-k

3.5. Analisis Finansial

Kajian analisis ini dilakukan untuk menduga kelayakan dari desain proses

produksi pada industri. Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu pengamatan

terhadap keseluruhan tahapan simulasi proses. Prosedur untuk menentukan

simulasi proses meliputi penentuan bahan yang digunakan, penentuan kapasitas

Page 44: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

produksi, pemilihan unit operasi yang sesuai, serta penentuan kondisi input yang

diinginkan (temperatur, waktu, formula dan kondisi lainnya).

Menurut Gray et al. (1993), dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh

sebagai dasar penerimaan atau penolakan atas pengurutan suatu proyek, telah

dikembangkan berbagai cara yang dinamakan kriteria investasi. Metode penilaian

yang digunakan untuk menentukan kelayakan investasi ini meliputi: net present

value, internal rate of return, benefit cost ratio, break even point, pay back

period.

1. Net Present Value (NPV)

Menurut Soeharto (1999), NPV didasarkan pada konsep mendiskonto

seluruh aliran kas masuk dan keluar selama umur proyek (investasi) ke nilai

sekarang, kemudian menghitung angka neto maka akan diketahui selisihnya

dengan memakai dasar yang sama yaitu harga pasar (saat ini). Rumus NPV yaitu

sebagai berikut.

Keterangan

(C)t = aliran kas masuk tahun ke-t

(Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t

n = umur unit usaha hasil investasi

i = arus pengembalian (rate of return)

t = waktu

Indikasinya,

NPV = positif, usulan dapat diterima, semakin tinggi nilai NPV maka

semakin baik

NPV = negatif, usulan ditolak

NPV = 0 berarti netral

2. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah arus pengembalian yang menghasilkan

NPV aliran kas masuk=aliran kas keluar. Untuk IRR ditentukan terlebih dahulu

Page 45: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

NPV=0, kemudian dicari berapa besar arus pengembalian (diskonto) (i) agar hal

tersebut terjadi. Rumus IRR yaitu sebagai berikut.

Keterangan

(C)t = aliran kas masuk tahun ke-t

(Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t

i = arus pengembalian (diskonto)

n = tahun

Indikasinya,

IRR > arus pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return),

maka diterima

IRR < arus pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return),

maka ditolak.

3. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio )

Menurut Soeharto (1999), Benefit/cost ratio adalah perbandingan manfaat

terhadap biaya. Pada proyek-proyek swasta benefit umumnya berupa pendapatan

minus biaya di luar biaya pertama (misalnya untuk produksi dan operasi. Rumus

B/C ratio yaitu sebagai berikut.

keterangan

B/C ratio = Benefit cost ratio

R = Nilai sekarang pendapatan

(C)op = Nilai sekarang biaya (di luar biaya pertama)

Cf = Biaya pertama

Indikasinya,

B/C ratio > 1 usulan diterima

B/C ratio < 1 usulan ditolak

B/C ratio = 1 netral

Page 46: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

4. Pay Back Period (PBP)

Pay Back Period menurut Soeharto (1999) adalah jangka waktu yang

digunakan untuk mengembalikan modal investasi, dihitung dari aliran kas bersih.

Aliran kas bersih sendiri adalah selisih pendapatan dikurangi pengeluaran

pertahun. Bila aliran kas tiap tahunnya berubah-ubah maka rumusnya sebagai

berikut:

Keterangan

Cf = Biaya pertama

An = Aliran kas pada tahun n

n = Tahun pengembalian ditambah 1

5. Break even point (BEP)

Menurut Ibrahim (2003), Break even point adalah titik pulang pokok dimana

total revenue sama dengan total cost. Semakin besar keuntungan yang diterima

maka semakin cepat waktu pengembalianya. Rumus untuk menghitung BEP yaitu

sebagai berikut.

Keterangan

a : biaya tetap

b : biaya variabel per unit

p : harga per unit

q : jumlah produksi

BEP (jumlah produksi) =

BEP (rupiah) =

Page 47: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Persiapan Fraksinasi Metil Ester Olein Dominan C16

Kinerja proses fraksinasi terbaik adalah mendapatkan kondisi proses dengan

tekanan paling rendah sehingga suhu proses tidak terlalu tinggi dan produk tidak

mengalami kerusakan karena panas, sehingga didapatkan rendemen metil ester

olein dominan C16 paling tinggi. Selain itu, parameter penting lainnya adalah

diukur dari kemurnian produk yang dihasilkan dari proses fraksinasi ini.

Pemilihan kondisi proses fraksinasi dilakukan melalui pendekatan beberapa

literatur. Knothe (2002) menyebutkan bahwa pada tekanan 747,04 mmHg (996

mbar) titik didih metil ester palmitat adalah 416,5oC. Hasil uji kinerja fraksinasi

dengan menggunakan suhu 250oC, ditemukan polimer yang merupakan biodiesel

rusak akibat pemansasan terlalu tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemakaian suhu 250oC untuk fraksinasi yang tidak sesuai. Pendekatan lain yang

digunakan adalah menentukan titik didih metil ester palmitat dari asam lemak

palmitat menurut Tabel 9. Alat fractional distillation system dan produk metil

ester dominan C16 dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 9. Titik didih asam lemak pada berbagai tekanan

Tekanan

(mmHg)

Titik Didih Asam Lemak

C6:0 C8:0 C10:0 C12:0 C14:0 C16:0 C18:0

1 61,7 87,8 120,3 130,2 149,2 167,4 183,6

2 71,9 97,9 121,13 141,8 161,1 179,0 195,9

4 82,8 109,1 132,7 154,1 173,9 192,2 209,2

8 94,6 121,3 145,5 167,4 187,6 206,1 224,1

16 107,3 134,6 159,4 181,8 202,4 221,5 240,0

32 120,8 149,2 174,6 197,4 218,3 238,4 257,1

64 136,0 165,3 191,3 214,6 236,3 257,1 276,8

128 152,5 183,3 209,8 234,3 257,3 278,7 299,7

256 171,5 203,0 230,6 256,6 281,5 303,6 324,8

512 192,5 225,6 254,9 282,5 309,0 332,6 355,2

Page 48: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

760 205,8 239,7 270,0 298,9 326,2 351,5 376,1

Sumber : Gunstone et al. (1994)

Berdasarkan Tabel 9, titik didih asam lemak palmitat dengan tekanan 16-32

mmHg berkisar antara 221,5-238,4oC. Melalui asosiasi dengan kemampuan

vakum alat fraksinasi sebesar 20–31 mmHg, maka dipilih rentang suhu yang

digunakan 225-235oC dengan lama proses 10 dan 12 jam. Setiap satuan running

fraksinasi digunakan 50 l sampel metil ester. Proses fraksinasi ini menghasilkan

dua fraksi metil ester yang memiliki sifat berbeda, yaitu metil ester hasil

fraksinasi (HF) dan metil ester sisa fraksinasi (SF). HF merupakan destillate atau

produk metil ester yang teruapkan pada penggunaan suhu fraksinasi. SF

merupakan metil ester yang tidak teruapkan selama proses fraksinasi karena

memiliki titik didih yang lebih tinggi. Produk fraksinasi metil ester olein dapat

dilihat pada Gambar 11.

(a) (b)

Gambar 11. Produk fraksinasi metil ester olein (Metil ester HF (a); Metil ester SF (b))

Kondisi proses fraksinasi terbaik ditunjukkan dengan kemurnian produk

tertinggi yang diharapkan. Hasil proses fraksinasi yang mampu menghasilkan

fraksi metil ester palmitat (C16:0) terbaik pada suhu 235oC selama 12 jam dengan

Page 49: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

kemurnian 80,17 % (b/v). Proses fraksinasi berpengaruh pada perubahan sifat

fisikokimia metil ester. Metil ester hasil fraksinasi (HF) mengalami beberapa

perubahan diantaranya penurunan densitas, penurunan bilangan iod, penurunan

bilangan asam, kadar FFA serta derajat asam.

4.2. Sifat Fisikokimia Metil Ester Olein dan Metil Ester Dominan C16

Metil ester olein dalam penelitian ini digunakan sebagai bahan baku dalam

pembuatan methyl ester sulfonic acid. Metil ester dominan C16 diperoleh dari

proses frakasinasi, yang kemudian diberikan pengujian sifat fisikokimia terhadap

kedua jenis metil ester olein tersebut. Sifat fisikokimia metil ester olein dan metil

ester olein dominan C16 disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Sifat fisikokimia metil ester olein dan metil ester dominan C16

Parameter Metil Ester Olein Metil Ester Dominan C16 Densitas (g/cm3) 0,87 ± 0,001 0,864 ± 0,001 Bilangan Iod (mg Iod/g) 57,14 ± 0,33 26,61 ± 4,59 Bilangan Penyabunan (mg KOH/g) 96,90 ± 0,11 184,33

Bilangan Asam (mg KOH/g) 0,27 ± 0,01 0,12 ± 0,009 FFA (%) 0,12 ± 0,01 0,06 ± 0,004 Komposisi asam lemak (%) Laurat (C12:0) Miristat (C14:0) Palmitat (C16:0) Stearat (C18:0) Oleat (C18:1) Linoleat (C18:2) Linolenat (C18:3) Arachidat (C20:0)

0,21 0,62

29,64 3,20

29,89 11,95 0,24 0,41

-

1,05 80,17 0.41 14,31 4,10

- -

Metil ester olein dominan C16 memiliki nilai densitas lebih rendah

dibandingkan dengan metil ester olein. Nilai densitas yang kecil berakibat pada

nilai viskositas yang rendah juga. Metil ester olein dominan C16 memiliki

viskositas yang lebih cair dibandingkan dengan metil ester olein. Hal ini

disebabkan karena metil ester dominan C16 tersusun oleh komponen Palm Fatty

Acid Distillate (FAME) dengan berat molekul yang lebih rendah. Bahan baku

pembuatan methyl ester sulfonic acid dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 50: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Bilangan iod yang dihasilkan dari metil ester olein dominan C16 lebih

rendah dibandingkan dengan metil ester olein. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

metil ester olein dominan C16 lebih didominasi oleh metil ester dengan ikatan

jenuh (ikatan tunggal). Mittelbach (1994) dan Worgette et al. (1998) menyatakan

bahwa bilangan iod merupakan gambaran banyaknya komponen ikatan tidak

jenuh dalam biodiesel. Merurut Ketaren (2008), bilangan iod adalah jumlah (g)

iod yang dapat diikat oleh 100 g lemak. Ikatan rangkap yang terdapat pada asam

lemak yang tidak jenuh akan bereaksi dengan iod atau senyawa-senyawa iod.

Gliserida dengan tingkat ketidakjenuhan yang tinggi, akan mengikat iod dalam

jumlah yang lebih besar.

(a) (b)

Gambar 12. Bahan baku pembuatan Methyl Ester Sulfonic Acid (Metil ester olein (a); Metil ester olein dominan C16 (b))

Bilangan penyabunan adalah jumlah mg KOH yang diperlukan untuk

menyabunkan satu g minyak atau lemak. Apabila sejumlah contoh minyak atau

lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebihan dalam alkohol maka KOH

akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu

molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan

titrasi menggunakan asam, sehingga jumlah alkali yang turut bereaksi dapat

diketahui (Ketaren 2008). Bilangan penyabunan dari metil ester olein dominan C16

memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan metil ester olein yaitu 184,33 mg

KOH/g.

Page 51: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Bilangan asam adalah jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan

asam-asam lemak bebas dari 1 g minyak atau lemak. Bilangan asam dipergunakan

untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau

lemak. Nilai bilangan asam untuk metil ester olein dominan C16 lebih rendah

dibandingan bilangan asam metil ester olein. Semakin rendah bilangan asam yang

dihasilkan semakin rendah pula kandungan free fatty acid. Kadar asam lemak

bebas atau free fatty acid (FFA) memperlihatkan penurunan pada metil ester olein

dominan C16 dibandingkan dengan metil ester olein. Rendahnya nilai FFA

diakibatkan karena rendahnya kadar asam lemak bebas dalam metil ester olein

dominan C16.

Kemurnian metil ester palmitat yang terkandung dalam metil ester olein

dominan C16 adalah 80,17% (b/v). Hal ini berarti dalam 100 ml metil ester

terdapat 80,17 g fraksi metil ester palmitat. Nilai ini didapat dari analisis

menggunakan gas kromatografi. Kandungan metil ester dominan palmitat sangat

baik apabila diaplikasikan sebagai bahan baku untuk pembuatan surfaktan MES

khususnya untuk produk pencuci dan pembersih (washing and cleaning product).

Kondisi ini didukung oleh Watkins (2001) yang menyatakan bahwa pemanfaatan

metil ester palmitat (C16) sebagai bahan baku surfaktan akan memberikan sifat

deterjensi paling baik, kemudian diikuti oleh metil ester miristat (C14) dan metil

ester oleat (C18). Komposisi FAME metil ester hasil fraksinasi ditunjukkan pada

Gambar 13.

Gambar 11 menunjukkan hasil analisis gas kromatografi terhadap komposisi

Gambar 13. Grafik komposisi FAME hasil fraksinasi metil ester olein

Kondisi Proses (suhu (oC) - waktu (jam))

Page 52: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa metil ester hasil fraksinasi

mengandung metil ester palmitat (C16:0) secara dominan. Pada metil ester hasil

fraksinasi, selain metil ester palmitat terdapat metil ester lain yang mampu terbaca

oleh GC, yaitu metil ester miristat (C14:0), metil ester stearat (C18:0), metil ester

oleat (C18:1), metil ester linoleat (C18:2).

4.3. Sifat Fisikokimia Methyl Ester Sulfonic Acid

Surfaktan methyl ester sulfonic acid pada penelitian ini dibuat sebagai bahan

aktif dalam heavy duty cleaner. Methyl ester sulfonic acid yang digunakan

merupakan hasil sulfonasi metil ester olein tanpa fraksinasi dan hasil fraksinasi

(MESA olein dominan C16). Methyl ester sulfonic acid diproduksi menggunakan

reaktor Singletube falling film dengan tinggi reaktor 6 m dan diameter dalam 25

mm yang dikembangkan oleh Hambali et al. (2009). Gas SO3 sebagai agen

pensulfonasi diperoleh dari PT. Mahkota Indonesia. Gas SO3 yang dihasilkan

memiliki konsentrasi 25 – 26%. Oleh karena itu diperlukan instalasi pensuplai

udara kering untuk mengencerkan gas SO3 menjadi 4 – 7% agar dapat digunakan

dalam proses sulfonasi metil ester. Proses produksi methyl ester sulfonic acid

(MESA) dan produk yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Pada proses sulfonasi, gas SO3 dialirkan dalam tube, di dinding bagian

dalam reaktor dialirkan metil ester olein dalam bentuk film tipis. Kedua bahan

tersebut mengalir. Kontak antara metil ester olein dan gas SO3 dimulai dari

puncak reaktor dan mengalir membentuk film tipis ke seluruh permukaan

menuruni reaktor. Karakteristik reaktor harus dapat menghasilkan ketebalan film

metil ester yang tepat dan konstan, sehingga kontak dengan gas SO3 terjadi merata

di sepanjang tube. Ketebalan lapisan film harus dijaga konstan sepanjang tube

ketika dilakukan sulfonasi. Apabila film yang terbentuk menebal pada beberapa

tempat dan menipis di tempat lain, metil ester akan mengalir melalui lintasan

tertentu di dalam dinding reaktor. Lapisan film yang menipis pada bagian reaktor

dapat mengering dan terbentuk kerak. Pembentukan kerak menyebabkan MESA

tidak dapat dikeluarkan dan dapat pula menghambat aliran bahan baku. Tahapan

reaksi pembentukan MESA pada sulfonasi metil ester (MacArthur et al. 1998)

dapat dilihat pada Gambar 14.

Page 53: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

O O

R – CH2 – C – OCH3 (I) + SO3 R – CH2 – (C – OCH3): SO3 (II)

O O

R – CH2 – (C – OCH3): SO3 (II) + SO3 R – CH – (C – OCH3): SO3 (III)

SO3H

O O

R – CH – (C – OCH3): SO3 (III) R – CH – C – OCH3 (IV) + SO3

SO3H SO3H

Gambar 14. Tahapan reaksi pembentukan MESA pada sulfonasi metil ester

Absorpsi SO3 oleh metil ester dalam singletube falling film reactor (STFR)

ditunjukkan oleh mekanisme reaksi yang cepat yang membentuk produk

intermediet (II), biasanya dilukiskan sebagai satu sulfonated anhydride.

Sulfonated anhydride dapat bereaksi kembali dengan molekul SO3 kedua melalui

bentuk enol-nya. Molekul sulfonated anhydride yang membawa dua unit SO3,

dapat kehilangan satu unit SO3 yang dapat bereaksi dengan molekul metil ester

lain. Untuk itu perlu digunakan SO3 berlebih. dalam kondisi reaksi yang

setimbang, produk intermediet (II) tersebut akan mengaktifkan gugus alfa (α)

pada rangkaian gugus karbon metil ester sehingga membentuk produk intermediet

(III). Selanjutnya, produk intermediet (III) tersebut mengalami restrukturisasi

dengan melepaskan gugus SO3. Dengan terlepasnya gas SO3 selama proses aging

tersebut, maka terbentuklah methyl ester sulfonic acid (MESA) (IV). SO3 yang

dilepaskan lalu akan mengkonversi sisa produk intermediet (II) membentuk

produk intermediet (III). Produk intermediet (III) kemudian dikonversi menjadi

MESA (IV) (MacArthur et al. 1998). Sifat Fisiko kimia methyl ester sulfonic acid

yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 11.

Densitas merupakan salah satu sifat dasar fluida yang didefinisikan massa

per satuan volume sampel pada suhu 25oC. Efek temperatur pada densitas cairan

tidak dapat diabaikan karena cairan akan meregang mengikuti perubahan

temperatur. Hasil analisis densitas pada MESA dengan kualitas offgrade

Page 54: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

menghasilkan nilai densitas yang lebih rendah dibandingkan dengan MESA

dengan kualitas steadystate. Peningkatan densitas terjadi karena semakin

banyaknya gugus SO3 yang terikat dengan metil ester, sehingga meningkatkan

pembentukan MESA. Menurut MacArthur et al. (1998), mekanisme reaksi

bertahap pembentukan MESA pada reaktor sulfonasi akan mempengaruhi

penambahan gugus SO3H- yang terbentuk, sehingga menambah berat molekul

senyawa dan meningkatkan densitas.

Tabel 11. Sifat fisik methyl ester sulfonic acid

Parameter MESA Olein Offgrade

MESA Olein Steadystate

MESA Olein dominan C16 Offgrade

MESA Olein dominan C16 steadystate

Densitas (g/cm3)

0,96 1,01 0,95 0,96

Viskositas (cP)

14 28 10 12

Tegangan Permukaan (dyne/cm)

38,8 37,7 36,0 35,0

Viskositas atau kekentalan suatu cairan merupakan sifat fluida yang

dipengaruhi oleh ukuran molekul atau gaya antarmolekul. Terikatnya gugus

sulfonat pada metil ester menjadikan MESA cenderung memiliki ukuran molekul

yang lebih besar sehingga memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan

bahan bakunya. Analisis viskositas MESA yang diperoleh menunjukkan variasi

rata-rata 10 cP – 28 cP. Peningkatan viskositas MESA disebabkan oleh terikatnya

gugus sulfonat pada rantai hidrokarbon metil ester. Semakin banyak gugus SO3

yang terikat pada metil ester, mengakibatkan peningkatan bobot molekul.

Semakin besar bobot molekul, viskositas cairan akan menjadi lebih tinggi.

Viskositas tinggi disebabkan adanya gaya tarik menarik antarmolekul yang besar

dalam cairan, rantai molekul yang tidak teratur, serta suhu sehingga molekul lebih

sulit bergerak.

Tegangan permukaan merupakan fenomena akibat adanya

ketidakseimbangan antara gaya-gaya yang dialami oleh molekul-molekul yang

berada di permukaan antara molekul-molekul cairan dengan udara akibat gaya

tarik menarik antara molekul-molekul cairan lebih besar dibanding pada gas.

Page 55: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Resultan gaya yang terjadi pada molekul-molekul di permukaan cenderung

menggerakkan molekul-molekul tersebut menuju pusat cairan sehingga

menggerakkan cairan berperilaku membentuk lapisan tipis yang menyelimuti

seperti kulit (Rosen 2004). Tegangan permukaan air sebelum ditambahkan

surfaktan MESA sebesar 50,63 dyne/cm. Hasil analisis tegangan permukaan air

dengan beberapa jenis MESA bervariasi antara 35,0 – 38,8 dyne/cm.

4.4. Sifat Fisik dan Kinerja Heavy Duty Cleaner

Analisis sifat fisik yang dilakukan terhadap heavy duty cleaner yaitu

stabilitas emulsi, sedangkan kinerjanya yaitu daya pembusaan, stabilitas busa dan

daya cuci. Proses pembuatan heavy duty cleaner dapat dilihat pada Lampiran 7.

4.4.1. Stabilitas Emulsi

Emulsi merupakan sistem dispersi yang terdiri dari dua cairan yang imisibel

(tidak dapat bercampur), dimana droplet suatu cairan (fase terdispersi) terdispersi

pada cairan media yang lain (fase kontinyu). Untuk mendispersikan dua cairan

yang imisibel diperlukan komponen ketiga yaitu emulsifier. Dalam penyimpanan

beberapa proses kerusakan emulsi dapat terjadi dimana tergantung pada distribusi

ukuran partikel dan perbedaan densitas antara droplet dan medium (Tadros 2005).

Stabilitas emulsi menunjukkan ketahanan emulsi dalam kondisi

penyimpanan yang berubah-ubah, sehingga komponen-komponen aktifnya tidak

hilang, rusak atau berkurang akibat perubahan suhu atau lamanya penyimpanan.

Kestabilan suatu emulsi dipengaruhi oleh tegangan permukaan antar kedua fasa,

sifat zat yang teradsoprsi pada lapisan interfasial, besar muatan listrik partikel,

ukuran partikel, volume fasa terdispersi, viskositas medium pendispersi,

perbedaan densitas kedua fasa serta kondisi penyimpanan (Bennet 1947; Rieger

dan Rhein 1995).

Nilai stabilitas emulsi produk yang dihasilkan berkisar antara 96,74% -

99,49% (Lampiran 8 a). Kisaran nilai tersebut menunjukkan bahwa produk yang

dihasilkan memiliki nilai stabilitas emulsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

produk pembanding (75,55%). Hasil penelitian yang diperoleh Susi (2010),

stabilitas emulsi MESA dari metil ester olein yang dinetralkan menggunakan

NaOH yaitu berkisar antara 63,6 – 95,0%. Berdasarkan analisa keragaman

Page 56: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

(Lampiran 8 b), jenis MESA, konsentrasi NaOH dan interaksi antara keduanya

tidak memberikan pengaruh nyata terhadap stabilitas emulsi produk. Analisa

keragaman tersebut dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Menurut Schick (1987), stabilitas emulsi akan mencapai maksimum apabila

gaya tolak antara globula-globula fase terdispersi mencapai maksimum,

sebaliknya gaya tarik-menarik akan mencapai minimum dimana gaya tarik-

menarik berasal dari gaya Van der Waals. Nilai stabilitas emulsi dari heavy duty

cleaner menujukkan peningkatan sejalan dengan kemampuan surfaktan MESA

dalam menurunkan tegangan permukaan. Menurut Sibuea (2008), tegangan

permukaan air dapat turun dikarenakan molekul surfaktan terorientasi dan

teradsorbsi pada permukaan larutan dengan gugus hidrofobik menghadap udara.

Gaya kohesif cairan yang tinggi menyebabkan gaya kohesif hidrokarbon lebih

rendah dari tegangan air, sehingga tegangan permukaan turun. Semakin tinggi

kemampuan menurunkan tegangan permukaan, maka semakin tinggi stabilitas

emulsi.

4.4.2. Daya Pembusaan

Pembentukan busa disebabkan oleh adanya surfaktan yang menguatkan area

lemah pada molekul air dan menurunkan tegangan permukaan air yang

menyebabkan busa dapat terbentuk pada permukaan air. Busa yang berbentuk

gelembung disebabkan adanya udara yang mengisi ruang tengah dari busa,

sehingga bila tekanan udara dalam busa terlalu tinggi maka akan menekan lapisan

film dinding-dinding busa, dan gelembung busa akan pecah. Analisis daya

pembusaan dilakukan untuk mengetahui kemampuan heavy duty cleaner untuk

menghasilkan busa. Hasil pengukuran daya pembusaan dinyatakan sebagai

volume busa selama 0,5 menit. Pengukuran daya pembusaan dapat dilihat pada

Lampiran 9.

Nilai daya pembusaan produk yang dihasilkan berkisar antara 9 ml/200 ml

larutan sampel 0,1% - 55 ml/200 ml larutan sampel 0,1% (Lampiran 10 a).

Kisaran nilai tersebut menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan memiliki nilai

daya pembusaan yang lebih rendah dibandingkan dengan produk pembanding

(315 ml/200 ml larutan sampel 0,1%). Kemampuan untuk menghasilkan busa

yang banyak tidak dapat dijadikan parameter untuk menghasilkan produk

Page 57: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

pembersih dengan kualitas tinggi. Adanya persepsi konsumen bahwa semakin

banyak busa maka akan semakin baik daya cuci produk pembersih tersebut,

merupakan pernyataan yang tidak benar.

Berdasarkan analisa keragaman (Lampiran 10 b), jenis MESA memberikan

pengaruh nyata terhadap daya pembusaan produk, sedangkan konsentrasi NaOH

dan interaksi antara jenis MESA dan konsentrasi NaOH tidak memberikan

pengaruh yang nyata. Analisa keragaman tersebut dilakukan pada tingkat

kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya

pembusaan ditunjukkan pada Gambar 15.

M1 = MESA olein off grade ; M2 = MESA olein steady state ; M3 = MESA olein dominan C16

off grade ; M4 = MESA olein dominan C16 steady state

Gambar 15. Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya pembusaan heavy duty cleaner

Hasil uji Duncan (Lampiran 10 c) menunjukkan bahwa jenis MESA olein

offgrade (M1) berbeda nyata dari jenis MESA lainnya. Nilai rata-rata daya

pembusaan yang dihasilkan dari perlakuan jenis MESA olein offgrade

menunjukkan angka yang paling besar yaitu 48,44 ml/200 ml larutan sampel

0,1%. Menurut Cavitch (2001), setiap asam lemak memberikan sifat yang berbeda

pada sabun yang dihasilkan. Asam lemak dengan rantai karbon 12-14 memberikan

fungsi yang baik untuk pembusaan sementara asam lemak dengan rantai karbon

16-18 baik untuk kekerasan dan daya detergensi. MESA olein offgrade memiliki

nilai daya pembusaan paling tinggi dikarena jenis MESA ini dibuat dari metil

Page 58: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

ester olein yang belum difraksinasi, sehingga masih mengandung asam lemak C12

dan C14 yang memiliki fungsi baik dalam pembusaan, berbeda dengan MESA

olein dominan C16 yang dibuat dari metil ester olein hasil fraksinasi dengan

kandungan dominan C16 yang memberikan sifat baik untuk kekerasan dan daya

detergensi.

4.4.3. Stabilitas Busa

Analisis stabilitas busa dilakukan untuk mengetahui kemampuan deterjen

cair dalam mempertahankan kestabilan busa yang dihasilkan. Analisis ini

dilakukan berurutan dengan analisis daya pembusaan. Stabilitas busa disebabkan

adanya penambahan NaOH yang menaikkan kerapatan muatan negatif diantara

dinding busa sampai kapasitas optimum dari dinding busa, sehingga stabilitas

busa meningkat. Kenaikan muatan negatif membentuk gaya tolak menolak

diantara lapisan buih, yang menyebabkan antar buih tidak saling menyatu

Stabilitas busa dikaitkan dengan penurunan volume busa terhadap faktor aging,

yaitu dengan menghubungkan volume busa terhadap waktu (MPOB 2001 dalam

Sidik 2009).

Nilai stabilitas busa produk yang dihasilkan berkisar antara 8,85% - 61,90%

(Lampiran 11 a). Berdasarkan analisa keragaman (Lampiran 11 b), jenis MESA

memberikan pengaruh nyata terhadap stabilitas busa produk, sedangkan

konsentrasi NaOH dan interaksi antara jenis MESA dan konsentrasi NaOH tidak

memberikan pengaruh yang nyata. Analisa keragaman tersebut dilakukan pada

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya

pembusaan ditunjukkan pada Gambar 16.

Hasil uji Duncan (Lampiran 11 c) menunjukkan bahwa formula heavy duty

cleaner yang menggunakan jenis MESA olein off grade (M1) berpengaruh nyata

terhadap stabilitas busa dibandingankan dengan jenis MESA yang lain. Nilai rata-

rata daya pembusaan jenis MESA olein off grade yaitu 50%. Nilai stabilitas busa

tertinggi dihasilkan dari produk dengan formula yang menggunakan jenis MESA

olein off grade dan konsentrasi NaOH 50%, yaitu 61,90%. Nilai ini lebih tinggi

jika dibandingkan dengan nilai stabilitas busa yang dihasilkan oleh produk

pembanding (46,02%).

Page 59: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

M1 = MESA olein off grade ; M2 = MESA olein steady state ; M3 = MESA olein dominan C16

off grade ; M4 = MESA olein dominan C16 steady state

Gambar 16. Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai stabilitas busa heavy duty cleaner

Nantakupa (2010) telah melakukan formulasi produk pembersih sebagai

biodegradable hard surface cleaner menggunakan kombinasi surfaktan metil

ester sulfonat (MES) dan sodium lauryl ether sulphate (SLES) dan menghasilkan

stabilitas busa 92,50%. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai stabilitas

heavy duty cleaner yang dihasilkan. Nilai stabilitas busa yang tinggi dapat

diperoleh dengan menggunakan dua jenis surfaktan. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Anonim (2008) dalam Nantakupa (2010), bahwa campuran dua jenis

surfaktan mampu meningkatkan stabilitas busa. Faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi stabilitas busa yaitu kerapatan muatan di antara molekul-molekul

surfaktan (kapasitas dinding busa) dan elastisitas dinding busa. Selain itu

pengukuran stabilitas busa dapat dipengaruhi oleh suhu saat pengukuran,

kecepatan pengocokan dan kecepatan angin saat pengukuran.

4.4.4. Daya Cuci

Proses pembersihan terjadi melalui pembentukan micelle oleh surfaktan

yang mampu membentuk globula zat pengotor. Proses pelepasan globula zat

pengotor terjadi melalui penurunan tegangan antar muka dan dibantu dengan

adanya interaksi elektrostatik antar muatan (Lynn 1996). Proses pencucian

menggunakan larutan heavy duty cleaner terhadap pipa yang sudah diberi

Page 60: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

pengotor oli bekas dapat dilihat pada Lampiran 12. Nilai daya cuci produk yang

dihasilkan berkisar antara 80,12% - 94,73% (Lampiran 13 a).

Berdasarkan analisa keragaman (Lampiran 13 b), jenis MESA memberikan

pengaruh nyata terhadap nilai daya cuci produk, sedangkan konsentrasi NaOH dan

interaksi antara jenis MESA dan konsentrasi NaOH tidak memberikan pengaruh

yang nyata. Analisa keragaman tersebut dilakukan pada tingkat kepercayaan 95%

(α = 0,05). Pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya cuci ditunjukkan pada

Gambar 17.

M1 = MESA olein off grade ; M2 = MESA olein steady state ; M3 = MESA olein dominan C16

off grade ; M4 = MESA olein dominan C16 steady state

Gambar 17. Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya cuci heavy duty cleaner

Hasil uji Duncan (Lampiran 13 c) menunjukkan bahwa jenis MESA olein

off grade (M1) berpengaruh nyata terhadap nilai daya cuci. Nilai rata-rata daya

cuci yang dihasilkan dari formula yang menggunakan jenis olein off grade yaitu

82,52%. Nilai ini merupakan nilai terendah dari nilai daya cuci yang

menggunakan MESA jenis lain. Nilai rata-rata daya cuci tertinggi yaitu pada jenis

MESA olein dominan C16 steady state (M4). Nilai daya cuci tertinggi dihasilkan

oleh MESA olein dominan C16 steady state dengan NaOH 50% (94,73%). Nilai

ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai daya cuci yang dihasilkan

oleh produk pembanding (95,58%).

Jika dilihat pada Gambar 17, heavy duty cleaner yang menggunakan MESA

off grade menghasilkan nilai daya cuci yang lebih rendah dibandingkan dengan

Page 61: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

heavy duty cleaner yang menggunakan MESA steady state. Hal ini diduga karena

kadar bahan pengotor meningkat, sehingga mempengaruhi daya adsorbsi dari

surfaktan. Peningkatan kadar bahan pengotor juga mengganggu pembentukan

micelle karena molekul surfaktan sudah mengadsorbsi bahan pengotor. Pada

MESA off grade masih terkandung metil ester yang belum terkonversi menjadi

MESA karena belum tersulfonasi secara sempurna. Kandungan metil ester ini

yang dapat meningkatkan kadar bahan pengotor sehingga mengurangi kinerja

surfaktan dalam proses pembersihan.

4.5. Penentuan Produk dari Kinerja Terbaik

Untuk mendapatkan produk heavy duty cleaner terbaik dari seluruh

perlakuan yang dicobakan diperlukan metode penentuan yang dapat mewakili

sifat fisikokimia dan kinerja heavy duty cleaner yang terbaik. Dalam memilih

perlakuan terbaik digunakan parameter-parameter yang diujikan pada produk

heavy duty cleaner yang dihasilkan, yaitu stabilitas emulsi, daya pembusaan,

stabilitas busa dan daya cuci.

Nilai kepentingan tertinggi diberikan pada daya cuci karena parameter uji

ini mewakili kinerja heavy duty cleaner dalam menghilangkan kotoran. Pada hasil

uji daya cuci didapatkan daya cuci terbaik pada produk yang menggunakan jenis

MESA olein dominan C16 steady state (M4). Stabilitas emulsi diberikan

kepentingan tinggi karena parameter ini dapat mewakili ketahanan produk ketika

disimpan pada suhu dan lama penyimpanan yang bervariasi. Pada uji stabilitas

emulsi didapatkan hasil uji tertinggi yang sama, yaitu pada produk yang

menggunakan jenis MESA olein dominan C16 steady state (M4).

Daya pembusaan dan stabilitas busa mendapat tingkat kepentingan lebih

rendah. Kebanyakan konsumen berpikir bahwa daya pembusaan berhubungan

dengan tingginya tingkat deterjensi. Pada kenyataannya, busa tidak berhubungan

langsung dengan deterjensi dalam pembersihan. Tingkat pembusaan yang

berlebihan dapat menyebabkan surface active cleaning agent tertentu membentuk

konsentrat dalam busa, sehingga mengurangi kontak dengan kain yang akan

dibersihkan (Hui 1996). Namun dikarenakan konsumen dari cleaning agent ini

adalah pihak industri, sehingga daya dan stabilitas busa tidak terlalu dipentingkan.

Page 62: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Konsentrasi NaOH yang digunakan pada pembuatan heavy duty cleaner

tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diujikan

pada produk yang dihasilkan. Oleh karena itu dari empat konsentrasi NaOH (35%,

40%, 45% dan 50%), dipilih konsentrasi terendah untuk digunakan dalam

pembuatan heavy duty cleaner, yaitu NaOH 35%. Dari penentuan produk terbaik

diperoleh bahwa produk menggunakan MESA olein dominan C16 dengan

konsentrasi NaOH 35% sudah dapat digunakan dalam pembuatan heavy duty

cleaner.

4.6. Aspek Finansial Heavy Duty Cleaner dari MESA Olein Terbaik

Aspek finansial mengkaji mengenai perkiraan modal investasi, biaya

operasional, struktur pembiayaan, rencana penerimaan, proyeksi laba rugi,

proyeksi arus kas dan kriteria investasi.

4.6.1. Asumsi Analisis Finansial

Penentuan aspek finansial ini menggunakan beberapa asumsi untuk

memudahkan perhitungan. Asumsi-asumsi yang digunakan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Analisis finansial dilakukan selama 10 tahun.

Mempertimbangkan umur ekonomis mesin dan peralatan sekitar 10 tahun.

2. Jumlah hari kerja 300 hari dalam setahun.

Direncanakan dalam satu minggu terdiri 6 hari produksi

3. Kapasitas terpasang 20 ton/hari

4. Produksi pada tahun ke-1 hingga ke-2 adalah 90% dari kapasitas

terpasang, tahun ke-3 hingga ke-10 adalah 100% dari kapasitas terpasang.

5. Harga bangunan:

8. Ruang proses produksi : Rp 2.000.000/m2

9. Ruang nonproduksi : Rp 1.000.000/m2

6. Harga yang ditetapkan oleh PT. Mahkota Indonesia antara lain:

Harga sewa lahan : Rp 250.000/m2/tahun

Harga SO3 : Rp 4.375/kg

Harga udara kering : Rp 1.000/kg

Harga Steam : Rp 1.300/kg

Page 63: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Harga air : Rp 12.500/m3

Harga listrik : Rp 700/kwh

7. Harga bahan tambahan

Harga NaOH : Rp 3.000/kg

8. Harga Metil ester olein : Rp 15.000/kg

9. Berdasarkan perkiraan biaya menurut Peters et al. (2004), maka penetapan

biaya adalah sebagai berikut:

10. Biaya instalasi pemipaan industri bahan berbentuk cair sebesar 68%

dari harga pembelian mesin dan peralatan produksi

11. Biaya instalasi listrik 11% dari harga pembelian mesin dan peralatan

produksi

12. Kontingensi 10% dari harga pembelian mesin dan peralatan produksi

13. Biaya asuransi 1% dari awal pembelian barang yang diasuransikan

14. Biaya laboratorium ditetapkan sebesar 10% dari biaya operator

15. Biaya distribusi dan pemasaran ditetapkan sebesar 2% dari biaya total

produksi

10. Penyusutan menggunakan Straight Line Methode

16. Nilai sisa mesin dan peralatan, instalasi pemipaan, instalasi listrik,

perlengkapan dan kendaraan ditetapkan sebesar 10% dari harga awal

pembelian

17. Nilai sisa bangunan sebesar 50% dari harga pembangunan

18. Umur ekonomis mesin dan peralatan, pemipaan, instalasi listrik,

kendaraan dan perlengkapan adalah 10 tahun

19. Umur ekonomis bangunan adalah 20 tahun

11. Besarnya pajak ditetapkan sebagai berikut:

Pajak bumi dan bangunan sebesar 0,1% dari total investasi (UU no 26

tahun 2000)

Pajak kendaraan sebesar 0,5% dari harga pembelian (UU no 22 tahun

1999)

Pajak penghasilan untuk perusahaan sebesar 25% (www. pajak.goid)

12. Skema pembiayaan investasi adalah 65% dari pembiayaan bank dan 35%

dari pembiayaan sendiri. Skema pembiayaan ini mengacu pada skema

Page 64: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

pembiayaan maksimum yang ditawarkan oleh Bank Mandiri. Bunga 12%

berdasarkan bunga pada Bank Mandiri untuk industri turunan kelapa

sawit.

13. Pembayaran kredit menggunakan metode sliding rate

14. Jangka waktu pembayaran kredit modal investasi tetap adalah lima tahun,

sedangkan kredit modal kerja selama dua tahun.

4.6.2. Biaya Investasi

Sebelum industri heavy duty cleaner ini dapat berjalan, terdapat modal yang

harus dikeluarkan pada awal pendirian. Modal ini dinamakan modal investasi

yang terdiri dari modal investasi tetap dan modal kerja. Modal investasi tetap

berhubungan dengan kebutuhan manufakturing dan fasilitas pabrik. Modal

investasi tetap terdiri atas biaya untuk pembelian peralatan dan mesin,

pemasangan dan instalasi pemipaan dan listrik, bangunan, lahan, perlengkapan,

pembelian kendaraan, biaya kontingensi dan termasuk bunga selama

pembangunan atau IDC (interest during construction) yang diperhitungkan

sebesar 10% dalam satu tahun. Modal kerja merupakan modal yang diperlukan

untuk menjalankan kegiatan operasional industri. Modal ivestasi yang diperlukan

untuk mendirikan industri ini ditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Rincian modal investasi (dalam ribuan rupiah) No Komponen Nilai (Rp) A. Modal investasi tetap 1 Biaya Pembelian Alat dan Mesin 2.566.400 2 Biaya Pemipaan 1.745.152 3 Biaya instalasi listrik 282.304 4 Bangunan 597.000 5 Lahan 1.831.554 6 Biaya perlengkapan 132.100 7 Biaya kendaraan 1.050.000 8 Biaya pra investasi 7.542.000 9 Biaya Kontingensi 1.574.651

10 Bunga selama pembangunan 1.125.875 Subtotal 18.447.036

B. Modal kerja subtotal 20.383.313 Total investasi 38.830.349

Page 65: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

1) Biaya pembelian peralatan dan mesin

Mesin dan peralatan yang digunakan terdiri dari beberapa tangki dan

reaktor. Pengoprasian mesin ini semi otomatis dengan kendali di lakukan

di ruang operator. Spesifikasi mesin dan peralatan yang dibutuhkan pada

produksi heavy duty cleaner ditunjukan pada Lampiran 14.

Biaya pembelian mesin dan alat adalah biaya yang digunakan untuk

membeli mesin dan peralatan produksi. Biaya ini terdiri dari pembelian

material, asesoris yang dibutuhkan pada peralatan tersebut dan ongkos

fabrikasinya. Harga pembelian tangki merupakan harga material berupa

lembaran plat yang dibutuhkan untuk membuat tangki sesuai dengan

kapasitas yang diinginkan dan telah ditambah ongkos fabrikasinya, selain

itu telah lengkap dengan asesoris tangki seperti pompa gear, termometer

dan presseure gauge. Harga Multi Tube Film Reaktor terdiri dari harga

material, biaya fabrikasinya dan harga pembelian SO3 flow meter. Detail

biaya pembelian peralatan dan mesin ditunjukkan pada Tabel 13.

Tabel 13. Rincian biaya pembelian alat dan mesin (dalam ribuan rupiah)

No Nama alat dan mesin Jumlah (unit)

Harga/unit (Rp)

SubTotal (Rp)

1 Tangki penyimpanan bahan baku 1 232.100 232.100 2 Tangki penyimpanan HDC 2 417.500 835.000 3 Tangki fraksinasi 1 295.200 295.200 4 Tangki masukan metil ester 2 130.700 261.400 5 Multi Tube Film Reactor 1 295.200 295.200 6 Tangki pematangan 2 75.900 151.800 7 Tangki formulasi 2 112.200 224.400 8 Scrubber 1 223.700 223.700 9 Quencher 1 3.200 3.200

10 Oil & Gas Separator 1 6.500 6.500 11 Cyclone 1 3.100 3.100 12 Tangki penyimpanan NaOH 1 34.800 34.800 Total biaya alat dan mesin 2.566.400

2) Pemipaan dan instalasinya

Biaya pemipaan terdiri dari material yang dibutuhkan dalam

pemipaan, katup dan insulasi pemipaan serta ditambah instalasi pemipaan.

Penentuan harga ini melalui pendekatan estimasi modal investasi

berdasarkan penurunan biaya peralatan. Biaya pemipaan pada proses yang

Page 66: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

bahan bakunya berbentuk cairan mencapai 68% dari total harga pembelian

peralatan dan mesin (Peters et al. 2004). Bila biaya pembelian peralatan

alat dan mesin mencapai Rp 2.566.400.000, maka biaya pemipaan dan

instalasinya mencapai Rp 1.745.152.000.

3) Biaya instalasi listrik

Biaya instalasi listrik terdiri dari biaya material yang dibutuhkan

dalam pembelian material ditambah instalasi listrik. Penentuan harga ini

melalui pendekatan estimasi modal investasi berdasarkan penurunan biaya

peralatan. Biaya instalasi listrik pada proses yang mencapai 11% dari total

harga pembelian peralatan dan mesin (Peters et al. 2004). Bila biaya

pembelian peralatan alat dan mesin mencapai Rp 2.566.400.000 maka

biaya instalasi listriknya mencapai Rp 282.304.000.

4) Bangunan

Bangunan meliputi bangunan untuk ruang produksi dan

nonproduksi. Ruang produksi terdiri dari unit pemasukan metil ester, unit

sulfonasi, unit pematangan, unit formulasi, unit penyimpanan NaOH.

Ruang nonproduksi meliputi kantor, unit penyimpanan bahan baku, unit

penyimpanan heavy duty cleaner, laboratorium, bengkel, kontrol produksi,

penanganan limbah, jalan dan parkir. Estimasi biaya untuk membangun

ruang produksi adalah sebesar Rp 2.000.000/m2 yang terdiri dari dua

tingkat, tingkat dasar untuk ruang produksi dan tingkat kedua untuk tangki

penyimpanan NaOH. Estimasi biaya untuk membangun ruangan

nonproduksi sebesar Rp 1.000.000/m2 yang hanya terdiri dari satu tingkat.

Rincian biaya bangunan ditunjukkan pada Tabel 14.

1) Lahan

Berdasarkan pertimbangan pemakaian SO3 di PT. Mahkota

Indonesia, maka lahan industri heavy duty cleaner akan berada di dalam

lokasi PT. Mahkota Indonesia. Bentuk kerjasamanya adalah Industri heavy

duty cleaner membayar biaya sewa lahan selama jangka waktu tertentu

sebesar Rp 250.000/m2/tahun dengan kenaikan sebesar 5%/tahun. Kontrak

Page 67: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

kerjasama ini akan diperbaharui setiap 10 tahun. Rincian harga lahan

dijelaskan pada Tabel 15.

Tabel 14. Rincian biaya bangunan (dalam ribuan rupiah)

No Komponen Luas area (m2)

Harga per m2 (Rp)

Sub total Harga (Rp)

A Ruang proses produksi 2.000

1 Proses produksi 15 30.000 B Ruang nonproduksi 1 Laboratorium 40

1.000 40.000

2 Kontrol Proses 15 15.000 3 Kantor 127 127.000 4 Pengolahan Limbah 5 5.000 5 Penyimpanan Bahan

baku 54 54.000

6 Penyimpanan produk 96 96.000 7 Bengkel 30 30.000 8 Jalan dan parkir 200 200.000

Total biaya bangunan 582 597.000

Tabel 15. Harga sewa lahan industri heavy duty cleaner (dalam ribuan rupiah)

Tahun Luas lahan (m2) Harga lahan/m2 Subtotal 1 582 250 145.500 2 263 153.066 3 276 160.632 4 290 168.780 5 304 176.928 6 319 185.658 7 335 194.970 8 352 204.864 9 370 215.340 10 388 225.816

Total 1.831.554

2) Biaya perlengkapan

Biaya perlengkapan terdiri dari biaya perlengkapan kantor,

perlengkapan laboratorium, perlengkapan pemeliharaan alat dan mesin,

peralatan kebersihan dan peralatan keamanan/ APD (Alat Pelindung Diri).

Rincian biaya perlengkapan ditunjukkan pada Tabel 16.

Page 68: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Tabel 16. Rincian biaya perlengkapan (dalam ribuan rupiah)

No Komponen Jumlah Satuan Harga/unit (Rp)

Subtotal (Rp)

1 Perlengkapan kantor a. Meja kursi pimpinan 1 set 3.000 3.000 b. Meja kursi manajer 3 set 2.500 7.500 c. Meja kursi supervisor 3 set 2.000 6.000 d. Meja kursi tenaga pembantu 5 set 1.500 7.500 e. Meja kusi ruang meeting 1 set 3.500 3.500 f. Meja kursi tamu 1 set 1.000 1.000 g. File cabinet 12 unit 800 9.600 h. Komputer 10 unit 4.000 40.000 i. Printer 10 unit 600 6.000 j. Telepon 2 unit 500 1.000 k. Faksimili 1 unit 1.500 1.500 l. AC 2 unit 2.500 5.000

2 Perlengkapan laboratorium 1 unit 30.000 30.000 3 Perlengkapan pemeliharaan 1 unit 5.000 5.000 4 Perlengkapan keamanan/APD 1 unit 5.000 5.000 5 Perlengkapan kebersihan 1 unit 500 500 Total biaya perlengkapan 132.100

1) Biaya kendaraan

Biaya kendaraan berupa biaya yang digunakan untuk membeli tiga

kendaraan operasional seharga Rp 350.000.000/buah sehingga total biaya

sebesar Rp 1.050.000.000.

2) Biaya prainvestasi

Biaya prainvestasi meliputi biaya perizinan, riset, konsultasi dan

feasibility study. Biaya perizinan sendiri berupa biaya untuk mendapatkan

Izin Usaha Industri (IUI), Undang-Undang Gangguan (UUG) dan Analisa

Mutu Lingkungan (AMDAL). Besarnya biaya awal riset ditetapkan Rp

2.000.000 dan biaya Engineering, Procurement, and Consulting (EPC)

ditetapkan Rp 5.000.000.000 serta biaya feasibility study sebesar Rp

500.000.000. Rincian biaya prainvestasinya ditunjukkan pada Tabel 17.

Page 69: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Tabel 17. Rincian biaya prainvestasi (dalam ribuan rupiah)

No Komponen Sub Total (Rp) 1 Biaya Perijinan a. IUI 4.000 b. UUG 8.000 c. AMDAL 30.000 2 Biaya riset 2.000.000 3 Biaya EPC 5.000.000 4 Feasibility study 500.000 Total biaya prainvestasi 7.542.000

3) Kontingensi

Faktor kontingensi diperhitungkan sebesar 10% dari total investasi

(pembelian peralatan dan mesin, pemipaan dan instalasinya, listrik dan

instalasinya, lahan, bangunan, biaya kendaraan, biaya perlengkapan, biaya

prainvestasi). Faktor kontingensi merupakan kompensasi dari kejadian

yang tidak dapat diprediksi misalnya bencana alam, kesalahan dalam

estimasi dan biaya yang tidak terduga lainnya.

4) Bunga selama pembangunan

Bunga selama pembangunan pabrik diperhitungkan sebesar 12% dari

nilai investasi tetap. Nilai dari investasi tetapnya sebesar Rp

17.323.691.000 dengan 65% didanai dari pinjaman bank sehingga jumlah

pinjamannya sebesar Rp 11.260.400.000. Bunga ini berjangka waktu satu

tahun dengan skema pembiayaan dibayar pada akhir semester pertama dan

akhir semester kedua. Perhitungan bunga investasi tetap ditunjukkan pada

Tabel 18.

Tabel 18. Rincian bunga selama pembangunan pabrik (dalam ribuan rupiah)

Tahun Skema (%)

Kebutuhan dana (Rp)

Modal sendiri (Rp)

Pinjaman (Rp)

Bunga selama pembangunan

(Rp) I - 1 50 8.661.846 3.031.646 5.630.200 675.624 I - 2 50 8.661.846 3.031.646 5.630.200 675.624

100 17.323.691 6.063.292 11.260.400 1.351.248

Page 70: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

4.6.3. Penyusutan

Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus (staight line

methode). Nilai sisa mesin dan peralatan, instalasi pemipaan, instalasi listrik,

perlengkapan dan kendaraan ditetapkan sebesar 10% dari harga awal pembelian.

Nilai sisa bangunan sebesar 50% dari harga pembangunan.

Selanjutnya, umur ekonomis mesin dan peralatan, pemipaan, instalasi

listrik, perlengkapan dan kendaraan adalah 10 tahun. Umur ekonomis bangunan

adalah 20 tahun. Rincian nilai sisa dan nilai penyusutan ditunjukkan pada

Lampiran 15.

4.6.4. Biaya Operasional

Biaya operasional yang dikeluarkan pada industri heavy duty cleaner terdiri

dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak

dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan, sedangkan biaya

variabel dipengaruhi oleh naik turunnya produksi. Biaya tetap industri heavy duty

cleaner antara lain biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya administrasi kantor,

biaya utilitas kantor, biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya pemasaran, biaya

laboratorium, pajak dan penyusutan. Biaya variabel industri heavy duty cleaner

antara lain biaya pembelian bahan baku, biaya bahan penolong, biaya utilitas

produksi dan biaya tenaga kerja langsung. Rincian biaya operasional dijelaskan

pada Lampiran 16.

1) Biaya tenaga kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam industri heavy duty cleaner

sebanyak 21 orang yang terdiri atas tenaga kerja langsung dan tenaga kerja

tidak langsung. Tenaga kerja langsung terdiri dari 6 orang operator, 1

orang laboran, 1 orang teknisi dan 2 orang supir, sedangkan tenaga kerja

tidak langsung terdiri dari 1 orang direktur, 3 orang manajer, 3 orang

supervisor, 2 orang tenaga keuangan, 1 orang tenaga riset dan 1 orang

tenaga pemasaran.

Gaji tenaga kerja terdiri dari gaji pokok dan tunjangan. Gaji pokok

terdiri dari 13 bulan gaji, sedangkan tunjangan 12 bulan gaji. Besarnya

tunjangan ditetapkan 30% dari gaji pokok. Rincian gaji tenaga kerja tidak

Page 71: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

langsung dan tenaga kerja langsung ditunjukkan pada Tabel 19 dan Tabel

20.

Tabel 19. Rincian biaya tenaga kerja tak langsung (dalam ribuan rupiah)

Jabatan Jumlah Gaji pokok /orang

/bulan(Rp)

Tunjangan /orang/ bulan

(Rp)

Gaji dan tunjangan

/tahun (Rp) Direktur 1 30.000 9.000 498.000 Manager 3 15.000 4.500 747.000 Supervisor 3 8.000 2.400 398.400 Tenaga keuangan 2 5.000 1.500 166.000 Tenaga riset 1 8.000 2.400 132.800 Tenaga pemasaran 1 5.000 1.500 83.000 Subtotal biaya tenaga kerja tak langsung 2.025.200

Tabel 20. Rincian biaya tenaga kerja langsung (dalam ribuan rupiah)

Jabatan Jumlah Gaji pokok

/orang /bulan(Rp)

Tunjangan /orang/

bulan (Rp)

Gaji dan tunjangan

/tahun (Rp) Teknisi pemeliharaan 1 5.000 1.500 83.000 Laboran 1 5.000 1.500 83.000 Sopir 2 5.000 1.500 166.000 Operator 6 5.000 1.500 498.000 Subtotal biaya tenaga kerja langsung 830.000

1) Biaya bahan baku, bahan penolong dan utilitas produksi

Biaya bahan baku terdiri dari biaya bahan baku utama berupa metil

ester olein. Biaya bahan penolong terdiri dari biaya untuk pembelian

NaOH, udara kering dan gas SO3. Neraca masa industri heavy duty cleaner

dapat dilihat pada Lampiran 17. Biaya utilitas produksi terdiri atas biaya

steam, air dan listrik. Rincian biaya bahan baku, bahan penolong dan biaya

utilitas produksi ditunjukkan pada Tabel 21.

2) Biaya kebutuhan administrasi kantor

Biaya administrasi kantor ditetapkan sebesar Rp 5.000.000/bulan.

Biaya ini meliputi pembelian perlengkapan kantor, seperti kertas, peralatan

tulis, tinta dan lain sebagainya.

Page 72: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Tabel 21. Biaya bahan baku, bahan penolong dan utilitas produksi (dalam ribuan rupiah) Komponen Kebutuhan/

hari Kebutuhan/

tahun Satuan Harga/

satuan (Rp)

Biaya/ tahun (Rp)

Biaya bahan baku

Metil ester olein 36.763 11.028.900 kg 15 165.433.500 Subtotal 165.433.500 Biaya bahan penolong

NaOH untuk scrubber

368 110.289 kg 3 330.867

NaOH 600 180.000 kg 3 540.000 Gas SO3 5.344 1.603.152 kg 4,375 7.013.790 Udara kering 8.878 2.663.400 kg 1 2.663.400 Subtotal 10.548.057 Biaya utilitas produksi

Steam 1134,27 340.281 kg 1,3 442.365 Air 0,4 120 m3 12,5 1.500 Listrik 81.170 24.351.000 kwh 0,7 17.045.700 Subtotal 17.489.565

3) Biaya utilitas kantor

Biaya utilitas kantor meliputi biaya listrik, air dan telepon yang

digunakan oleh kantor. Kebutuhannya ditunjukkan pada Tabel 22.

Tabel 22. Kebutuhan utilitas kantor (dalam ribuan rupiah)

No Komponen Kebutuhan/tahun Satuan Harga (Rp) Subtotal (Rp) 1 Air 90 m3 12,500 1.125 2 Listrik 24.211 kw 0,7 16.948 3 Telepon 36.000

Total biaya utilitas kantor 54.073

4) Biaya laboratorium

Biaya laboratorium meliputi biaya pembelian bahan kebutuhan

laboratorium. Biayanya ditetapkan sebesar 10% dari biaya gaji operator

(Peter et al. 2004). Bila biaya gaji operator sebesar Rp 498.000.000/tahun

maka biaya laboratorium mencapai Rp 49.800.000/tahun.

Page 73: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

5) Biaya pemeliharaan

Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya pemeliharaan bangunan,

instalasi, mesin dan peralatan serta kendaraan. Biaya ini diasumsikan 10%

dari harga pembelian. Rincian biaya pemeliharaan ditunjukkan pada Tabel

23.

Tabel 23. Rincian biaya pemeliharaan (dalam ribuan rupiah)

No Komponen Subtotal (Rp) 1 Mesin dan peralatan 256.640 2 Instalasi Pemipaan 174.515 3 Instalasi Listrik 28.230 4 Bangunan 59.700 5 Perlengkapan 13.210 6 Kendaraan 105.000

Total biaya pemeliharaan 637.296

6) Biaya asuransi

Asuransi terdiri dari biaya dari objek yang diasuransikan. Objek

yang diasuransikan antara lain bangunan, mesin dan peralatan serta

kendaraan. Asumsi biaya asuransi sebesar 1% dari nilai beli objek. Rincian

biaya asuransi ditunjukkan pada Tabel 24.

Tabel 24. Rincian biaya asuransi (dalam rupian rupiah)

No Komponen Subtotal (Rp) 1 Bangunan 5.970 2 Mesin dan peralatan 25.664 3 Kendaraan 10.500

Total biaya asuransi 42.134

7) Pajak

Pajak yang dikenakan berupa pajak bumi dan bangunan serta pajak

kendaraan. Pajak bumi dan bangunan diperhitungkan sebesar 0,1% /tahun

dari total investasi kendaraan (UU No 22 tahun 1999). Rincian pajak

ditunjukkan pada Tabel 25.

Page 74: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Tabel 25. Rincian pajak (dalam ribuan rupiah)

No Komponen Subtotal (Rp) 1 Pajak Bumi dan bangunan 1.832 2 Pajak kendaraan 5.250

Total 7.082

8) Biaya distribusi dan pemasaran

Biaya distribusi dan pemasaran ditetapkan 2% dari biaya total

produksi (biaya variabel dan biaya tetap), yaitu sebesar Rp 3.616.895.000.

4.6.5. Harga Penjualan dan Perkiraan Penerimaan

Biaya per unit produk heavy duty cleaner ditentukan menggunakan metode

full costing dengan rumus sebagai berikut:

biaya tetap + biaya variabel Biaya per unit produk =

Jumlah produk yang dihasilkan

Biaya untuk memproduksi heavy duty cleaner per kilognya pada tahun

pertama sebesar Rp 34.262, sedangkan pada tahun ke dua Rp 34.058, tahun ke

tiga Rp 33.708, tahun ke empat Rp 33.657, tahun ke lima Rp 33.607 dan tahun ke

enam hingga tahun ke sepuluh mencapai Rp 33.557. harga jual heavy duty cleaner

perkilognya ditetapkan sebesar Rp 36.500, sehingga profit yang diterima berkisar

antara 6,53 – 8,77%.

Perkiraan penerimaan seluruhnya berasal dari penjualan heavy duty cleaner.

Asumsi yang digunakan seluruh produksi habis terjual. Produksi heavy duty

cleaner pada tahun pertama dan kedua mencapai 90% dari kapasitas terpasang.

Hal ini mempertimbangkan daur hidup produk yang pada awal pendirian berada

dalam fase pertumbuhan, sedangkan pada tahun ke tiga hingga ke sepuluh berada

dalam fase stabil, yaitu produksi mencapai 100% kapasitas terpasang. Harga dan

penerimaan industri heavy duty cleaner ditunjukkan pada Tabel 26.

Page 75: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Tabel 26. Harga dan penerimaan (dalam ribuan rupiah)

Tahun Biaya Total (Rp)

Kapasitas Produksi

(kg)

Biaya Produksi

(Rp)

Harga Jual (Rp)

Profit (%)

Penerimaan (Rp)

1 185.012.790 5.400.000 34.262 36.500 6,53 197.100.000 2 183.915.161 5.400.000 33.058 36.500 7,17 197.100.000 3 202.247.645 6.000.000 33.708 36.500 8,28 219.000.000 4 201.944.965 6.000.000 33.657 36.500 8,45 219.000.000 5 201.642.285 6.000.000 33.607 36.500 8,61 219.000.000 6 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 7 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 8 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 9 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 10 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000

4.6.6. Modal Kerja

Modal kerja ini merupakan modal yang digunakan untuk menjalankan

operasional perusahaan hingga memperoleh penerimaan. Penentuan nilai modal

kerja ini dipengaruhi dengan perputaran modal kerja itu sendiri. Asumsi yang

digunakan dalam penentuan modal kerja adalah sebagai berikut:

1. Account receivable (piutang usaha) sebesar 45 hari

Hal ini mempertimbangkan konsumen baru membayar barang yang telah

mereka beli selama 45 hari setelah mereka melakukan transakasi pembelian.

2. Account payable (hutang usaha) sebesar 45 hari

Hal ini mempertimbangkan perusahaan dapat melakukan kredit pembelian

bahan baku dalam jangka waktu 45 hari.

3. Inventori (persediaan) sebesar 15 hari

Hal ini mempertimbangkan bahwa harus ada persediaan untuk minimal

satu kapasitas tangki penyimpanan. Kapasitas satu tangki penyimpanan

sendiri cukup menyimpan minyak selama 15 hari. Rincian kebutuhan modal

kerja ditunjukkan pada Lampiran 18.

4.6.7. Pembiayaan

Pendirian industri heavy duty cleaner ini dibiayai dengan modal sendiri dan

modal pinjaman dari bank dengan perbandingan 65:35. Hal ini mengacu pada

kebijakan salah satu bank yaitu bank Mandiri, bahwa maksimal porsi pembiayaan

Page 76: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

bank, baik untuk modal investasi ataupun modal kerja maksimal 65%. Struktur

pembiayaan ditunjukkan pada Tabel 27.

Tabel 27. Struktur pembiayaan (dalam ribuan rupiah)

Jenis Kredit Kebutuhan investasi

Modal sendiri 35%(Rp)

Pinjaman 65 %(Rp)

Modal investasi tetap 18.674.939 6.063.292 12.611.647 Modal Kerja 20.383.313 7.134.159 13.249.153

Jumlah 39.058.252 13.197.451 25.860.800

Lama masa peminjaman kredit modal investasi tetap adalah 5 tahun,

sedangkan untuk kredit bunga modal investasi tetap maupun modal kerja. Hal ini

mengacu pada bunga yang diberlakukan di bank Mandiri untuk pembiayaan

industri turunan kelapa sawit. Pembayaran bunga ditetapkan dengan

menggunakan metode slidding rate. Proyeksi pembayaran angsuran bersama

bunganya pada tiap tahun ditunjukkan pada Tabel 28 dan Tabel 29.

Tabel 28. Angsuran modal investasi tetap (dalam ribuan rupiah)

Tahun Jumlah kredit (Rp)

Angsuran pokok (Rp)

Bunga (Rp) Jumlah Angsuran

(Rp) 0 12.611.647 1 12.611.647 2.522.329 1.513.398 4.035.727 2 10.089.318 2.522.329 1.210.718 3.733.048 3 7.566.988 2.522.329 908.039 3.430.368 4 5.044.659 2.522.329 605.359 3.127.688 5 2.522.329 2.522.329 302.680 2.825.009

Jumlah 12.611.647 4.540.193 17.151.840

Tabel 29. Angsuran modal kerja (dalam ribuan rupiah)

Tahun Jumlah kredit (Rp)

Angsuran pokok (Rp)

Bunga (Rp)

Jumlah Angsuran (Rp)

0 13.249.153 1 13.249.153 6.624.577 1.589.898 8.214.475 2 6.624.577 6.624.577 794.949 7.419.526

Jumlah 13.249.153 2.384.848 15.634.001

Page 77: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

4.6.8. Proyeksi Laba Rugi

Proyeksi laba rugi menggambarkan besarnya keuntungan dan kerugian pada

industri ini. Proyeksi ini memuat mengenai pengeluaran dan penerimaan secara

keseluruhan. Selisih antara penerimaan dengan pengeluaran produksi dinamakan

laba operasi. Laba operasi setelah pengurangan pajak merupakan laba bersih.

Pajak penghasilan ditetapkan sebesar 25%. Ini berdasarkan pajak penghasilan

yang berlaku di Indonesia untuk badan perusahaan. Rincian laba rugi industri

ditunjukkan pada Lampiran 19, sedangkan proyeksi laba rugi ditunjukkan pada

Tabel 30.

Tabel 30. Proyeksi laba rugi (dalam ribuan rupiah)

Tahun Penerimaan (Rp)

Biaya Produksi

(Rp)

Laba operasi Pajak Laba

bersih

1 197.100.000 185.012.790 12.087.210 3.021.803 9.065.408 2 197.100.000 183.915.161 13.184.839 3.296.210 9.888.629 3 219.000.000 202.247.645 16.752.355 4.188.089 12.564.267 4 219.000.000 201.944.965 17.055.035 4.263.759 12.791.276 5 219.000.000 201.642.285 17.357.715 4.339.429 13.018.286 6 219.000.000 201.339.606 17.660.394 4.415.009 13.245.296 7 219.000.000 201.339.606 17.660.394 4.415.009 13.245.296 8 219.000.000 201.339.606 17.660.394 4.415.009 13.245.296 9 219.000.000 201.339.606 17.660.394 4.415.009 13.245.296 10 219.000.000 201.339.606 17.660.394 4.415.009 13.245.296

4.6.9. Break Even Point (BEP)

Break even point (BEP) merupakan titik dimana total biaya produksi sama

dengan total biaya penerimaan. Analisis BEP menunjukkan pada tahun pertama

industri ini harus menjual minimal sebesar 2.463.702 kg, pada tahun ke dua

sebesar 2.197.060 kg, kemudian pada tahun ke tiga menurun menjadi 1.930.417

kg dan terus menurun hingga pada tahun ke sepuluh. Titik impas berada pada

1.709.831 kg, yaitu pada tahun ke enam. Titik impas industri heavy duty cleaner

ditunjukkan pada Tabel 31.

Page 78: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Tabel 31. Analisis BEP (dalam ribuan rupiah)

Tahun Biaya Tetap (Rp)

Harga Jual (Rp)

Produksi perunit

Biaya Variabel per

Unit (Rp) BEP (kg) BEP (Rp)

1 10.141.780 36,500 5.400.000 32,384 2.463.702 89.925.128 2 9.044.151 36,500 5.400.000 32,384 2.197.060 80.192.674 3 7.946.522 36,500 6.000.000 32,384 1.930.417 70.460.221 4 7.643.843 36,500 6.000.000 32,384 1.856.888 67.776.422 5 7.341.163 36,500 6.000.000 32,384 1.783.360 65.092.623 6 7.038.484 36,500 6.000.000 32,384 1.709.831 62.408.824 7 7.038.484 36,500 6.000.000 32,384 1.709.831 62.408.824 8 7.038.484 36,500 6.000.000 32,384 1.709.831 62.408.824 9 7.038.484 36,500 6.000.000 32,384 1.709.831 62.408.824 10 7.038.484 36,500 6.000.000 32,384 1.709.831 62.408.824

4.6.10. Kriteria Investasi

Penilaian kriteria investasi menggunakan metode NPV, IRR, B/C ratio dan

PBP. Tabel perhitungan metode NPV, IRR, B/C ratio dan PBP ditunjukkan pada

Tabel 32.

Tabel 32. Kriteria kelayakan investasi

Kriteria kelayakan Nilai Satuan NPV 19.210.855.000 Rp IRR 19 % B/C Ratio 1,52 PBP 5,36 tahun

1. Net Present Value (NPV)

Net Present Value merupakan salah satu metode untuk menentukan

kelayakan dengan mempertimbangkan nilai waktu uang. Nilai keuntungan

yang diterima pada tahun sekarang akan berbeda pada keuntungan nilai

yang akan datang walaupun secara nominalnya sama. Industri heavy duty

cleaner ini memiliki NPV sebesar Rp 19.210.855.000 dengan discount

rate sebesar 12% (sesuai dengan bunga pinjaman). Nilai NPV industri ini

menunjukkan nilai positif, sehingga dapat dikatakan industri ini layak.

2. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return merupakan tingkat yang menghasilkan NPV

sama dengan nol. Industri dikatakan layak bila nilai IRR lebih besar dari

Page 79: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

suku bunga yang telah ditetapkan. Nilai IRR industri ini adalah 19%. Nilai

ini lebih besar dari tingkat suku bunga (12%), sehingga industri ini dapat

dikatakan layak.

3. Benefit/ Cost Ratio (B/C Ratio)

Benefit/ Cost Ratio merupakan perbandingan manfaat terhadap biaya.

Bila nilai B/C ratio > 1 maka proyek layak dijalankan. Nilai B/C Ratio

Industri heavy duty cleaner sebesar 1,52, sehingga layak untuk dijalankan.

4. Pay Back Period (PBP)

Pay Back Period merupakan metode penilaian kriteria dengan tidak

mempertimbangkan nilai waktu. Metode ini melihat berapa lama waktu

yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal investasi awal. Perhitungan

PBP menunjukkan bahwa pada tahun awal pendirian kas masih negatif

sebesar Rp 18.674.939.000. Hal yang sama juga terjadi pada tahun

pertama, kas masih negatif sebesar Rp 19.929.843.000. Tahun ke dua arus

kas mampu menghasilkan Rp 1.276.691.000, tahun ke tiga menghasilkan

Rp10.576.905.000, tahun ke empat menghasilkan Rp 10.803.915.000,

tahun ke lima menghasilkan Rp 11.030.925.000 dan tahun ke enam

menghasilkan Rp 13.780.264.000. Ini menunjukkan pay back period

terjadi antara tahun ke lima dan ke enam, yaitu 5,36 tahun atau sekitar 5

tahun lebih 4 bulan.

Page 80: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Nilai daya cuci dipilih sebagai parameter penentu karena mewakili kinerja

dari heavy duty cleaner dalam menghilangkan kotoran. Berdasarkan analisis

keragaman, jenis MESA memberikan pengaruh nyata terhadap nilai daya cuci

produk, sedangkan konsentrasi NaOH tidak memberikan pengaruh yang nyata.

Nilai rata-rata daya cuci tertinggi yaitu pada jenis MESA olein dominan C16

steady state.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa heavy duty cleaner yang

menggunakan jenis MESA olein dominan C16 steady state dengan konsentrasi

NaOH 35% menghasilkan stabilitas emulsi 98,11%, daya pembusaan 9 ml/ ml

larutan sampel 0,1%, stabilitas busa 13,75% dan daya cuci 91,31% sudah dapat

digunakan. Berdasarkan empat kriteria investasi yang digunakan yaitu NPV (Rp

19.210.855.000), IRR (19%), B/C Ratio (1,52) dan PBP (5,36 tahun)

menunjukkan bahwa industri heavy duty cleaner layak untuk dijalankan.

5.2. Saran

Dalam proses pencucian, pada penelitian ini menggunakan dosis aplikasi

1%. Dosis ini belum memberikan hasil yang optimum, sehingga perlu dicari

kembali dosis aplikasi heavy duty cleanaer untuk proses pencuciannya.

Page 81: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed FU, penemu; Kay Chemical Incorporated. 5 Desember 2000. Heavy Duty Degreaser Cleaning compositions and Methods of Using The Same. US paten 6 156 716.

Anonim. 2009a. Detergen Formulatory. PQ Coorporation, Penysilvania. Anonim. 2009b. Caustic Soda (Sodium Hidroksida). Georgia Gulf Corporation.

Plaquemine, Louisiana [AOAC] Official Method of Analysis of the Association of Official Analitical

Chemist. 1984. Washington: AOAC. [ASTM] American Society for Testing and Material. 2001. Annual Book of

ASTM Standards: Soap and Other Detergents, Polishes, Leather, Resilient Floor Covering. Baltimore: ASTM

Austin GT. 1984. Shreve’s Chemical Process Industries. Fifth Edition. Singapore:

McGraw-Hill. Baker J, penemu; The procter & Gamble Company. 16 Desember 1993. Process

for Making Sulfonated Fatty Acid Alkyl Ester Surfactant. US patent 5 475 134.

Basiron Y. 1996. Bailey’s Industrial oil and Fat Products. Edisi ke-5 Volume

ke-2. New York: J Wiley. Bennet H. 1947. Practical Emulsion. Edisi ke-2. New York, USA: Chemical

Publshing Co. Inc, Brooklyn. Berger P. 2009. Surfactants Based on Monounsaturated Fatty Acids for Enhanced

Oil Recovery. Inform 20:682-685. Bernardini E. 1983. Vegetable oils and fats processing. Volume ke-2. Rome:

Interstampa. Buehr W. 1962. Caustic Soda Production Tecnique. Park Ride: Noyes. Cole PA , Thompson PR. 2001 Probing the mechanism of enzymatic phosphoryl

transfer with a chemical trick. Proc Natl Acad Sci 98:8170-8171. Cooper DG, Zajic JE. 1980. Surface Active Compound From Microorganism. Adv

Appl Microbiol 26: 229-253.

Page 82: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Darnoko D, Cheryan M. 2000. Continous Produstion of Palm Methyl Ester. J Am Oil Chem Soc 77(12):1269 – 1272.

Djamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisis Proyek. Jakarta: Fakultas Ekonomi,

Universitas Indonesia. Durbut P. 1999. Surface Activity. Handbook of Detergents Part A: Properties.

New York: Marcel Dekker. Edris M. 1993. Penuntun Penyususn Studi Kelakyakan Proyek. Bandung: Sinar

Baru. Flick EW. 1999. Advance Cleaning Product Formulation. Vol 5. New York:

Noyes Publ. William Andrew Publishing, LCC. Flider FJ. 2001. Commercial Considerations and Market for Naturally Derived

Biodegradable Surfactants. Inform 12(12):1161 – 1164. Foster NC. 1996. Sulfonation and Sulfation Processes. In: Spitz, L. (Ed). Soap and

Detergens: Atheoretical and Practical Rev. AOCS Press, Champaign, Illinois.

Georgeiou G, Lin S dan Sharma MM. 1992. Surface-Active Compounds From

Microorganism. J. Biotechnol 10:60 – 65. Gerpen JV. 2005. Biodiesel Processing and Production. Fuel Processing Technol

86:1097 – 1107. Gray C, Simanjuntak P, Sabur LK, Maspatiella PFL, Varley RGC. 1993.

Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: PT Gedia Pustaka Utama. Gunstune F D, Harwood JL, Padly FB. 1994. The Lipid. Edisi ke-2. USA. Hambali E, M Rivai, P Suarsana, Sugihardjo dan E Zulchaidir, peneliti. 2009.

Peningkatan Nilai Tambah Minyak Sawit Melalui Perkembangan Teknologi Proses Produksi Surfaktan MES dan Aplikasinya untuk meningkatkan Produksi Minyak Bumi Menggunakan Metode Huff dan Puff. Buku Catatan Harian Peneliti Periode Juni – Oktober 2009. SBRC LPPM-IPB. Bogor.

Hasenhuettl GL. 1997. Overview of Food Emulsifier. In : Food Emulsifier and

Their Applications. G.L. Hasenhuettl dan R.W. Hartel (Eds.). New York: Chapman & Hall.

Hargreaves T. 2003. Chemical Formulation : An Overview surfactant-Based

Preparations Used in Everyday Life. Cambridge: RSC Paperbacks. Hui YH. 1996. Bailey’s Industrial Oil and Fat Product. Vol ke-3. United State: A

Wiley Interscience Publication. J Wiley.

Page 83: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Husnan S dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: AMP

YKPN Ibrahim YHM. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipata. Jungermann E. 1979. Bailey’s Industrial Oil and Fat Product. Edisi ke-4, volume

ke-1. New York: J Wiley. Ketaren S. 2008. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak. Jakarta: UI-Press. Knothe G. 2002. Structure indices in fatty acid chemistry. J Am Oil Chem Soc

79:847 – 854. Knothe G. 2008. Five Approaches to Improving the Fuel Properties of Biodiesel

[abstract]. Including "Designer" Biodiesel 2nd International Congress on Biodiesel. Munich, Germany.

Lee SH, Faessler, Peter, Kolmetz K, Seang KW. 2004. Advanced fractionation

technology for the oleochemical industry. Paper : Oil and Fats International Congress 2004, World Congress on Oleochemicals 2004, Malaysian Palm Oil Board, Malaysia

Leung DYC, Guo Y. 2006. Transesterification of neat and used frying:

optimization for biodiesel production. Fuel Processing Technol 87:883 – 900

Ma F, Hanna MA. 2001. Biodiesel Production : Areview. Bioresource Technol

70:77 – 82. MacArthur BW, Brooks B, Sheats WB, Foster NC. 2002. Meeting The Challenge

of Methylester Sulfonation. USA: The Chemiton Corporation. Matheson KL. 1996. Formulation of Household and Industrial Detergents. In :

Soap and detergens : A Theorotical and Practical Review. Spitz, L. (Ed). AOCS Press, Champaign, Illinois.

Meher LC, Vidya Sagar D, Naik SN. 2006. Technical Aspects of Biodiesel

Produsction by Transesterification – a review. Renewable and Sustainable Energy Rev 10:248 – 268.

Mittelbach ML. 1990. Catalyze Alcoholysis of Sunflower Oil. J Am Chem Soc

67(3): 168-170. Mittelbach M, Koncar M. 1994. Process for Preparing Fatty Acid Alkyl Esters.

European Patent EP 0708813 B1.

Page 84: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Mujdalipah S. 2010. Proses produksi Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) dari Olein Sawit Menggunakan Single Tube Falling Film Reactor (STFR) [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Nantakupa DMH. 2010. Foemulasi Deterjen Cari Berbasis Asam Sebagai

Biodegradable Hard Surface Cleaner [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Nimcevic D, Puntigam R, Worgetter M, Gapes R. 2000. Preparation of Rapeseed

Oil ester of Low Aliphatic Alcohol. J Am Oil Chem Soc 77 (3): 275-280 Palmor JF, penemu. 16 Agustus 2011. Vissualy Enhancing Heavy Duty

Degreaser-Cleaning Composition. US patent 7 998 971 B1. Peters MS, Klaus DT, Ronald EW. 2004. Plant Design and Economic Chemichal

Engineering. New York: Mc Graw-Hill. Pore J. 1976. Oil and Fats Manual. Intercept Ltd, Andover, New York. Ramadhas AS, Jayaraj S, Muraleedharan C. 2005. Biodiesel production from

hight FFA rubber seed oil. Fuel 84: 335 – 340. Roberts DW, Giusti L, Forcella A. 2008. Chemistry of Methyl Ester Sulfonates.

Biorenew Res 5:2-19. Rosen MJ 2004. Surfactans and Interfacial Phenomena. Edisi ke-3. New jersey:

J Wiley. Sahoo PK, Das LM, Babu MKG, Maik SN. 2007. Biodiesel Development from

High acid Value Polanga Seed Oil and Performance Evaluation in a Cl engine. Fuel. 86: 448 – 454.

Salunkhe JK, Chavan RN, Adsule SS, Khadam. 1992. World Oilseeds Chemistry,

Technology, and Utilization. New York : AVI Book Publ. by van Nostrans Reinhold.

Schick MJ. 1987. Nonionic Surfactants Physical Chemistry. New York: Marcel

Dekker. Schueller R, Romanousky P. 1998. Cosmetics and Toiletries Magazine:

Understanding Emulsions. Illinois: Allured Publishing Corp. Selwyn JA, River F, James OG, penemu; Chemtrust Industries Corporation. 12

Februari 1974. Heavy Duty Exothermic All-Purpose Cleaning Composition. US patent 3 791 977

Sharma YC, Singh B. 2009. Development of biodiesel: Current scenario.

Renewable and Sustainable Energy Rev 13:1646 – 1651.

Page 85: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Shaw DJ. 1980. Introduction to Colloid and Surface Chemistry. Oxford:

Butterworhts. Sheats WB, MacArthur BW. 2002. Methyl Ester Sulfonate Products. USA: The

Cheminthon Corporation.

Sherry AE, Chapman BE, Creedon MT, Jordan JM, Moese RL. 1995. Nonbleach process for the puryfication of palm C16 – 18 methyl ester sulfonates. J Am Oil Chem Soc 72(7):835 – 841.

Sibuea P. 2008. Virgin Coconut Oil: Penyembuh Ajaib dari Buah Kelapa. Bogor:

LIPI. Sidik NR. 2009. Kajian Pengaruh Konsentrasi Metil Ester Sulfonat (MES) dan

Konsentrasi Alkali (KOH) Terhadap Kinerja Deterjen Cair Industri. [skripsi] Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Smith FD, Stirton J. 1967. Alpha-Sulfonation of Alkyl Palmitates and Strearates.

J Am Oil Chem Soc 44:405 – 406. [SNI] Standar Nasional Indonesia. 1999. Metil Ester. Jakarta: SNI No. 06-6048-

1999 Soeharto. 1999. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional.

Jakarta: Erlangga.

Stein W, Baumann H. 1974. α-Sulfonated Fatty Acids and Esterss: Manufacturing Process, Properties, and Aplications. J Am Chem Soc 50:322 – 329.

Strand DL, Maplewood, Roger LA, penemu; Minnesota Mining and

Manifacturing Company. 21 Maret 1972. Heavy Duty Aerosol Cleaner. US patent 3 650 956.

Susi. 2010. Proses Aging Pasca Sulfonasi Metil Ester Olein Sawit Menggunakan

Singletube Falling. Film Reactor (STFR) dan Pengaruhnya Terhadap Karakteristik MESA. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Swern D. 1979. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products. Edisi ke-4 volume ke-

1. New York: J Wiley. Tadros TF. 1992. Encyclopedia of Physical Science and Technology. Edisi ke-2

volme ke-16. California: Academic Pr, Inc. Umar H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Gedia Pustaka Utama.

Page 86: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Vicente G, Martinez M, Aracil J. 2004. Integrated biodiesel production : a comparison of different homogenous catalysts systems. Bioresource Technol 92 : 297 – 305.

Watkins C. 2001. All Eyes are on Texas. Inform 12 :1152-1159. Worgetter M, Prankl H, Rathbauer J. 1998. Eigenschaften von Biodiesel.

Fachtagung biodiesel. Optimierungspotentiale and Umwelteffekte. Landbauforschung Volkenrode. Sonerhelft 190: 31-43.

Yamada K, Matsutani S. 1996. Analysis of the Dark-Colored Impurities in

Sulfonated Fatty Acid Methyl Ester. J Am Oil Chem Soc 73:121 – 125.

Page 87: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

LAMPIRAN

Page 88: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci
Page 89: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 1. Prosedur analisis metil ester olein

1. Densitas Biodiesel (SNI 01-2891-1992) Densitas merupakan perbandingan berat dari suatu volume sampel pada

suhu 25oC dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Peralatan yang digunakan adalah piknometer 5 ml. Piknometer dibersihkan dengan cara dibilas dengan aseton kemudian dengan dietil eter. Piknometer kosong diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W0). Piknometer yang bersih dan kering diisi dengan air destilasi yang telah didihkan dan didinginkan pada suhu 20oC dan piknometer disimpan dalam water bath (penangas air) pada suhu konstan 25oC selama 30 menit. Piknometer berisi air diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W1). Catat volume air dalam piknometer (V1). Piknometer dibersihkan dan dikeringkan. Sampel dimasukkan ke dalam piknometer hingga meluap dan pastikan tidak terbentuk gelembung udara lalu ditutup. Piknometer bagian luar dikeringkan, kemudian piknometer berisi sampel dimasukkan ke dalam penangas pada suhu konstan 25oC selama 30 menit. Piknometer kemudian diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W2).

W2 – W0 Densitas =

V1

Keterangan : V1 = volume air dalam piknometer W0 = bobot piknometer kososng W1 = bobot piknometer beserta air W2 = bobot piknometer beserta sampel

2. Bilangan Iod (AOAC, 1995)

Contoh minyak yang telah disaring ditimbang sebanyak 0,5 g di dalam erlenmeyer 200 ml, lalu dilarutkan dengan 10 ml kloroform atau tetraklorida dan ditambahkan dengan 25 ml pereaksi hanus. Semua bahan di atas dicampur merata dan disimpan di dalam ruangan gelap selama 1 jam. Sebagian iodiom akan dibebaskan dari larutan. Setelah penyimpanan, ke dalamnya ditambahkan 10 ml larutan KI 15%. iod yang dibebaskan kemudian dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai warna biru larutan tidak terlalu pekat. Selanjutnya ditambahkan larutan kanji 1% dan titrasi kembali sampai warna biru hilang. Balanko dibuat dengan cara yang sama tanpa menggunakan minyak

(B-S) x N x 12,69 Bilangan iod = G Keterangan: B = ml Na2S2O3 blanko S = ml Na2S2O3 contoh N = normalitas Na2S2O3 G = berat contoh 12,69 = berat atom iod/10

Page 90: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

3. Bilangan Penyabunan (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 2 g contoh ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer

250 ml. Kemudian ditambahkan 25 ml KOH alkohol 0,5 N dengan menggunakan pipet dan beberapa butir batu didih. Erlenmeyer yang berisi larutan dihubungkan dengan pendingin tegak dan dididihkan di atas penangas air atau penangas listrik selama satu jam. Lalu ditambahkan 0,5 – 1 ml fenolftalein ke dalam larutan tersebut dan dititer dengan HCl 0,5 N sampai warna indikator berubah menjadi tidak berwarna. Lakukan juga blanko.

Bilangan penyabunan Keterangan: V0 = volume HCl 0,5 N yang diperlukan pada peniteran blanko (ml) V1 = volume HCl 0,5 N yang diperlukan pada peniteran contoh (ml) M = bobot contoh (g)

4. Metode Analisis Standar Bilangan Asam, FFA, dan Derajat Asam Biodiesel Sebanyak 19 – 21 ± 0,05 g contoh biodiesel ester alkil ditimbang ke dalam

sebuah labu erlenmeyer 250 ml, kemudian 100 ml campuran pelarut yang telah dinetralkan ditambahkan ke dalam labu erlenmeyer tersebut. Dalam keadaan teraduk kuat, larutan isi labu Erlenmeyer dititrasi dengan larutan KOH dalam alkohol sampai kembali berwarna merah jambu dengan intensitas yang sama seperti pada campuran pelarut yang telah dinetralkan di atas. Warna merah jambu ini harus bertahan paling sedikitnya 15 detik. Volume titran yang dibutuhkan dicatat. 56,1 x V x N Bilangan Asam = m M x V x N Kadar FFA = 10 m 100 x V x N Derajat Asam = m

Keterangan : V = volume larutan KOH dalam alkohol yang dibutuhkan pada titrasi (ml) N = normalitas eksak larutan KOH dalam alkohol m = berat contoh biodiesel ester alkil (g)

= 56,1 x T x (V0 – V1)

m =

56,1 x T x (V0 – V1)

Page 91: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 2. Diagram alir pengolahan methyl ester sulfonic acid

MESA off grade

Fraksinasi

Metil Ester

ME C16 ME C18:1

Sulfonasi ME C16

Generator SO3

Air Supply MESA

SO3

Oksidasi (420-450oC)

Burning (700oC)

Melting (136oC)

Sulfur Supply

Page 92: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 3. Prosedur analisis methyl ester sulfonic acid (MESA)

1. Tegangan Permukaan Metode du Nouy (ASTM D 1331, 2000)

Metode pengujian ini dilakukan untuk menentukan tegangan permukaan larutan surfaktan dengan menggunakan alat Tensiometer du Nouy. Peralatan dan wadah contoh yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu. Wadah yang digunakan biasanya terbuat dari bahan gelas dengan diameter lebih besar dari 6 cm. Wadah gelas dicuci dengan larutan chromicsulfuric acid, kemudian dibilas dengan air destilata. Cincin platinum merupakan bagian dari alat Tensiometer, memiliki diameter 4 atau 6 cm. Sebelum digunakan, cincin dicuci terlebih dahulu dengan pelarut yang sesuai dan dibilas dengan air destilata, lalu dikeringkan. Posisi alat diatur supaya horizontal dengan water pas dan diletakkan pada tempat yang bebas dari gangguan, seperti getaran, angin, sinar matahari dan panas. Larutan contoh dimasukkan ke dalam gelas dan diletakkan diatas dudukan (platform) pada Tensiometer. Suhu cairan sampel diukur dan dicatat. Selanjutnya cincin platinum dicelupkan ke dalam sampel tersebut (lingkaran logam tercelup 3 - 5 mm di bawah permukaan cairan), dengan cara menaikkan dudukan (platform). Skala vernier Te nsiometer di set pada posisi nol dan jarum penunjuk harus berada pada posis berimpit dengan garis pada kaca.

Selanjutnya platform diturunkan perlahan, dan pada saat yang bersamaan skrup kanan diputar sedemikian rupa sehingga jarum penunjuk tetap berimpit dengan garis pada kaca. Proses ini diteruskan sampai film cairan tepat putus. Pada saat cairan putus skala dibaca dan dicatat sebagai nilai tegangan permukaan. Pengukuran dilakukan paling sedikit dua kali. Kemampuan surfaktan dalam menurunkan tegangan permukaan dapat dilakukan dengan menambahkan konsentrasi surfaktan sebanyak 10 persen (dalam air). Nilai tegangan permukaan setelah ditambahkan surfaktan diukur kembali. Kemudian dibandingkan nilai tegangan permukaan air sebelum dan sesudah ditambahkan surfaktan. 2. Densitas

Tahap awal pengukuran densitas minyak ditentukan bobot air terlebih dahulu. Piknometer bersih dan kering ditimbang di dalam neraca analitik dan dicatat bobot piknometer kosong. Kemudian piknometer diisikan dengan air destilasi yang telah didihkan dan dinginkan pada suhu 20oC selama 10 menit dan simpan piknometer dalam water bath bersuhu konstan 25 - 27 oC selama 30 menit. Kemudian piknometer diangkat, dikeringkan, dan ditimbang. Dicatat bobot piknometer berisi air. Dalam tahap kedua tentukan bobot contoh. Contoh yang telah disaring didinginkan sampai suhu 20oC selama 10 menit, lalu dimasukkan ke dalam piknometer hingga meluap dan pastikan tidak terbentuk gelembung udara. Kemudian dikeringkan bagian luar piknometer dan kemudian ditempatkan piknometer dalam water bath bersuhu konstan 25oC selama 30 menit. Setelah itu piknometer diangkat, dikeringkan, dan ditimbang. Dicatat bobot piknometer yang berisi contoh minyak. Kemudian dihitung densitas dari contoh surfaktan.

Perhitungan Densitas:

Page 93: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

(berat pignometer dan contoh) – (berat pignometer kosong)

Densitas = (berat pignometer dan air) – (berta pignometer kosong

3. Viskositas Pengukuran viskositas atau kekentalan sampel dilakukan dengan pengisian

sampel ke dalam gelas piala 250 ml. Penentuan nilai viskositas menggunakan viskometer Brookfield dengan spindel nomor 1 pada putaran 50 rpm jika menggunakan Model RV atau 30 rpm jika menggunakan Model LV viskometer.

Steker dipastikan telah dipasang pada power supply. Tombol hitam pada viskometer digunakan sebagai pengontrol on (ke kanan) untuk menyalakan, off untuk mematikan (ke kiri), atau pause (tengah). Viskometer LV dapat diset untuk 4 macam spindel dengan kaki penahan yang lebih sempit; viskometer RV diset untuk 7 macam spindel dengan wadah dengan kaki penahan yang lebih lebar; HA dan HB viskometer diset untuk 7 macam spindel tanpa kaki. Kecepatan (dalam rpm) diatur dengan tombol di bagian atas viskometer pada kecepatan yang diinginkan.

Viskometer yang digunakan adalah viskometer LV dengan kecepatan 30 rpm Jarum merah untuk membaca skala dipastikan di titik nol. Gunakan tuas di belakang viskometer untuk mengatur kemiringan sehingga jarum merah berhimpit pada titik nol. Spindel dipasang sesuai kekentalan sampel. Makin kental sampel, makin kecil nomor spindel yang digunakan. Sampel dimasukkan ke dalam gelas piala 100 ml. Kaki penahan diturunkan tetapi tidak sampai menyentuh dasar gelas piala. Tombol kontrol ditekan on. Saat piringan skala berputar, skala yang ditunjuk jarum merah dibaca pada putaran pertama.

Page 94: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 4. Prosedur analisis produk heavy duty cleaner 1. Stabilitas Emulsi (Acton dan Saffle, 1970)

Sejumlah bahan emulsi yang sudah ditimbang seberat 5 g dimasukkan ke dalam wadah alumunium. Wadah dan bahan tersebut dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 45oC selama satu jam, kemudian bersuhu 0 oC selama satu jam. Selanjutnya dipanaskan kembali dalam oven dengan suhu 45oC dan biarkan sampai beratnya konstan. Rumus untuk menghitung stabilitas emulsi adalah sebagai berikut:

Berat fase yang tersisa

SE (%) = x 100% Berat total emulsi

2. Daya Pembusaan dan Stabilitas Busa (Malayasian Palm Oil Board, 2001) Larutan sampel 0,1% sebanyak 200 ml diblender pada kecepatan level satu

selama tiga detik, kemudian dimasikkan kedalam gelas ukur 500 ml. Volume busa dicatatsetelah didiamkan 0,5 menit dan 5,5 menit. Nilai daya pembusaan adalah volume busa setelah pendiaman selama 0,5 menit. Stabilitas busa adalah perbandingan volume busa ketika 5,5 menit terhadap volume busa 0,5 menit.

3. Daya Pencucian Bahan Pengotor pada Pipa (Lynn, 2005, modifikasi)

Sampel heavy duty cleaner sebanyak 1% dilarutkan di dalam air dan digunakan sebagai larutan pencuci. Pipa bersih ditimbang dan dihitung sebagai M1. Pipa direndam ke dalam pengotor selama 30 menit dan ditimbang sebagai M2. Pipa kotor direndam dalam larutan pencuci selama 30 menit dan cuci, ditimbang sebagai M3.

M3 – M1

Daya deterjensi = x 100 M1 – M2

Page 95: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 5. Proses fraksinasi metil ester olein

Rangkaian fractional distillation system

Metil ester dominan C16 hasil fraksinasi

Page 96: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 6. Proses produksi methyl ester sulfonic acid (MESA)

Proses sulfonasi menggunakan Single Tube Falling Film Reactor (STFR)

MESA hasil sulfonasi metil ester olein

Page 97: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 7. Proses pembuatan heavy duty cleaner

Pemanasan MESA (60 – 80oC) sebelum ditambahkan NaOH

Heavy duty cleaner dan produk komersial sebagai pembanding

Page 98: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 8. Data hasil penelitian dan hasil analisis ragam terhadap stabilitas emulsi heavy duty cleaner

A. Data hasil uji stabilitas emulsi heavy duty cleaner

Konsentrasi

NaOH

Jenis MESA

MESA 1 MESA 2 MESA 3 MESA 4

35% 97,90 96,74 99,01 98,11

40% 97,15 97,98 99,29 98,43

45% 99,09 98,52 97,50 99,18

50% 98,75 99,20 98,99 99,49

B. Tabel anova

Source of Variation SS df MS F F crit

Sample 6,125105 3 2,041702 1,762285 3,238872

Columns 2,823588 3 0,941196 0,812389 3,238872

Interaction 11,33823 9 1,259803 1,087393 2,537667

Within 18,53686 16 1,158554

Total 38,82378 31 Keterangan: F hitung < F tabel, tidak berbeda nyata pada α = 0,05

Page 99: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 9. Analisis daya pembusaan dan stabilitas busa pada heavy duty cleaner

Larutan heavy duty cleaner 1%

Pengukuran daya pembusaan dan stabilitas busa

Page 100: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 10. Data hasil penelitian, hasil analisis anova dan uji lanjut Duncan terhadap daya pembusaan heavy duty cleaner

A. Data hasil uji daya pembusaan heavy duty cleaner

Konsentrasi

NaOH

Jenis MESA

MESA 1 MESA 2 MESA 3 MESA 4

35% 45,00 9,00 11,50 9,00

40% 52,50 11,00 12,00 10,50

45% 55,00 12,00 14,00 17,50

50% 40,00 17,50 40,00 11,00

B. Tabel anova

Source of Variation SS df MS F F crit

Sample 235,8438 3 78,61458 0,723829 3,238872

Columns 8129,281 3 2709,76 24,9496 3,238872

Interaction 196,8438 9 21,87153 0,201378 2,537667

Within 1737,75 16 108,6094

Total 10299,72 31

Keterangan: F hitung < F tabel, tidak berbeda nyata pada α = 0,05 F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0,05

C. Uji lanjut Duncan

Duncan Grouping Mean MESA

A 48,438 1

B 12,188 4

B 11,875 3

B 10,875 2

Page 101: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 11. Data hasil penelitian, hasil analisis anova dan uji lanjut Duncan terhadap stabilitas busa heavy duty cleaner A. Data hasil uji stabilitas busa heavy duty cleaner

Konsentrasi

NaOH

Jenis MESA

MESA 1 MESA 2 MESA 3 MESA 4

35% 48,21 16,11 17,42 13,75

40% 43,75 13,33 15,56 11,82

45% 46,19 12,50 13,85 9,46

50% 61,90 9,09 10,10 8,85

B. Tabel anova

Source of Variation SS df MS F F crit

Sample 235,8438 3 78,61458 0,723829 3,238872

Columns 8129,281 3 2709,76 24,9496 3,238872

Interaction 196,8438 9 21,87153 0,201378 2,537667

Within 1737,75 16 108,6094

Total 10299,72 31

Keterangan: F hitung < F tabel, tidak berbeda nyata pada α = 0,05 F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0,05

C. Uji lanjut Duncan

Duncan Grouping Mean MESA

A 50,014 1

B 14,213 3

B 14,226 2

B 10,658 4

Page 102: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 12. Analisis daya cuci pada heavy duty cleaner

Perendaman pipa dalam pengotor (oli bekas)

Perendaman pipa yang sudah direndam pengotor dalam larutan pencuci (heavy duty cleaner)

Page 103: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 13. Data hasil penelitian, hasil analisis anova dan uji lanjut Duncan terhadap daya cuci heavy duty cleaner

A. Data hasil uji daya cuci heavy duty cleaner Konsentrasi

NaOH

Jenis MESA

MESA 1 MESA 2 MESA 3 MESA 4

35% 86,11 92,89 88,73 91,31

40% 80,12 91,48 91,56 93,65

45% 82,45 91,05 90,71 92,74

50% 81,42 89,45 92,40 94,73

B. Tabel anova

Source of Variation SS df MS F F crit

Sample 2,354742 3 0,784914 0,187227 3,238872

Columns 49,89727 3 16,63242 3,967364 3,238872

Interaction 45,42599 9 5,047333 1,20395 2,537667

Within 67,07697 16 4,192311

Total 164,755 31

Keterangan: F hitung < F tabel, tidak berbeda nyata pada α = 0,05 F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0,05

D. Uji lanjut Duncan

Duncan Grouping Mean MESA

A 93,110 4

A 91,217 2

A 90.850 3

B 82,524 1

Page 104: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 14. Spesifikasi mesin dan peralatan pada produksi heavy duty cleaner No Nama Mesin dan

Peralatan Jumlah Mesin

Spesifikasi Fungsi

1 Tangki penyimpanan bahan baku

1 Kapasitas 166,244 m3 Tempat penyimpanan bahan baku metil ester

2 Tangki penyimpanan HDC

2 Kapasitas 331,172 m3 b ahan stainless steel

Tempat penyimpanan produk HDC

3 Tangki masukan metil ester

2 Kapasitas 0,754m3 bahan stainless steel, dilengkapi dengan flow meter, pressure gauge, dan termometer

Tempat penampungan sementara dari tangki penyimpanan metil ester sebelum dialirkan menuju reaktor

4 Fractional distillation system

1 Alat ini dilengkapi dengan boiling vesel, coloumn, condensor, pompa dan tangki air

Tempat proses fraksinasi metil ester olein

5 Single Tube Falling Film Reactor (STFR)

1 Reaktor dilengkapi dengan pressure gauge, termometer dan SO3 flow meter

Tempat reaksi sulfonasi antara metil ester dengan gas SO3

6 Tangki pematangan 2 Kapasitas 1,178 m3, bahan stainless steel, dilengkapi pengaduk, pressure gauge,dan termometer

Tempat menyempurnakan reaksi dengan cara pengadukan

7 Tangki formulasi 2 Kapasitas 1,178 m3, bahan stainless steel, dilengkapi pengaduk, pressure gauge, temometer, dan pompa NaOH otomatis

Tempat reaksi formulasi

8 Srubber 1 Kapasitas 1,178 m3, dilengkapi pH meter

Tempat penanganan limbah oleum dan sisa-sisa gas

9 Quencher 1 Kapasitas 0,032 m3 Tempat pengenceran gas SO3 dengan udara kering

10 Cyclone 1 Kapasitas 0,032 m3 Tempat mengalirkan sisa-sisa gas sebelum dialirkan menuju scrubber

11 Oil & gas separator 1 Kapasitas 0,130 m3 Tempat pemisahan asam metil ester ulfonat dengan gas SO3

12 Tangki penyimpanan NaOH

1 Kapasitas 6,706 m3 Tempat penyimpanan NaOH

Page 105: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 15. Penyusutan dan nilai sisa (dalam ribuan rupiah)

Komponen Nilai (Rp) Nilai sisa (Rp) Penyusutan (Rp)

Mesin dan Peralatan Tangki penyimpanan bahan baku 232.100 23.210 20.889 Tangki penyimpanan HDC 835.000 83.500 75.150 Tangki fraksinasi 295.200 29.520 26.568 Tangki masukan metil ester 261.400 26.140 23.526 Multitube falling film reactor 295.200 29.520 26.568 Tangki pematangan 151.800 15.180 13.662 Tangki netralisasi 224.400 22.440 20.196 Scrubber 223.700 22.370 20.133 Quencher 3.200 320 288 Oil & Gas Separator 6.500 650 585 Cyclone 3.100 310 279 Tangki penyimpanan NaOH 34.800 3.480 3.132 subtotal 2.566.400 256.640 230.976

Pemipaan 1.745.152 174.515 157.064 subtotal 1.745.152 174.515 157.064

Instalasi listrik 282.304 28.230 25.407 subtotal 282.304 28.230 25.407

Bangunan Proses produksi 30.000 15.000 750 Laboratorium 40.000 20.000 1.000 Kontrol proses 15.000 7.500 375 Kantor 127.000 63.500 3.175 Pengolahan limbah 5.000 2.500 125 Penyimpanan bahan baku 54.000 27.000 1.350 Penyimpanan produk 96.000 48.000 2.400 Bengkel 30.000 15.00 0 750 Jalan dan parkir 200.000 100.000 5.000 subtotal 597.000 298.500 14.925

Page 106: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 15. Penyusutan dan nilai sisa (dalam ribuan rupiah) ...lanjutan

Komponen Nilai (Rp) Nilai sisa (Rp) Penyusutan (Rp)

Perlengkapan Perlengkapan kantor Meja kursi pimpinan 3.000 300 270 Meja kursi manajer 7.500 750 675 Meja kursi superviser 6.000 600 540 Meja kursi tenaga pembantu 7.500 750 675 Meja kusi ruang meeting 3.500 350 315 Meja kursi tamu 3.300 330 297 File cabinet 9.600 960 864 Komputer 40.000 4.000 3.600 Printer 8.000 800 720 Telepon 1.000 100 90 Faksimili 1.500 150 135 AC 6.000 600 540 Perlengkapan laboratorium 30.000 3.000 2.700 Perlengkapan pemeliharaan 5.000 500 450 Perlengkapan keamanan/APD 2.000 200 180 Perlengkapan kebersihan 500 50 45 subtotal 134.400 13.440 12.096

Kendaraan 1.050.000 105.000 94.500 subtotal penyusutan kendaraan 1.050.000 105.000 94.500

Total 6.375.256 876.326 534.968

Page 107: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 16. Rincian biaya operasional (dalam ribuan rupiah)

Komponen Tahun 1 2 3 4 5

Kapasitas 90% 90% 100% 100% 100% Biaya variabel Bahan baku 148.890.150 148.890.150 165.433.500 165.433.500 165.433.500 Bahan penolong 9.493.251 9.493.251 10.548.057 10.548.057 10.548.057 Utilitas produksi 15.740.609 15.740.609 17.489.565 17.489.565 17.489.565 Tenaga kerja langsung 747.000 747.000 830.000 830.000 830.000 Subtotal 174.871.010 174.871.010 194.301.122 194.301.122 194.301.122 Biaya tetap Tenaga kerja tidak langsung 2.025.200 2.025.200 2.025.200 2.025.200 2.025.200 Kebutuhan administrasi kantor 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 Utilitas kantor 54.073 54.073 54.073 54.073 54.073 Laboratorium 49.800 49.800 49.800 49.800 49.800 Pemeliharaan 637.296 637.296 637.296 637.296 637.296 Asuransi 42.134 42.134 42.134 42.134 42.134 Pajak 7.082 7.082 7.082 7.082 7.082 Distribusi dan Pemasaran 3.627.702 3.627.702 3.627.702 3.627.702 3.627.702 Depresiasi 534.968 534.968 534.968 534.968 534.968 Bunga investasi tetap 1.513.398 1.210.718 908.039 605.359 302.680 Bunga modal kerja 1.589.898 794.949 - - - subtotal 10.141.780 9.044.151 7.946.522 7.643.843 7.341.163 Total 185.012.790 183.915.161 202.247.645 201.944.965 201.642.285

95

Page 108: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 16. Rincian biaya operasional (dalam ribuan rupiah) ...lanjutan

Komponen Tahun 6 7 8 9 10

Kapasitas 100% 100% 100% 100% 100% Biaya variabel Bahan baku 165.433.500 165.433.500 165.433.500 165.433.500 165.433.500 Bahan penolong 10.548.057 10.548.057 10.548.057 10.548.057 10.548.057 Utilitas produksi 17.489.565 17.489.565 17.489.565 17.489.565 17.489.565 Tenaga kerja langsung 830.000 830.000 830.000 830.000 830.000 Subtotal 194.301.122 194.301.122 194.301.122 194.301.122 194.301.122 Biaya tetap Tenaga kerja tidak langsung 2.025.200 2.025.200 2.025.200 2.025.200 2.025.200 Kebutuhan administrasi kantor 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 Utilitas kantor 54.073 54.073 54.073 54.073 54.073 Laboratorium 49.800 49.800 49.800 49.800 49.800 Pemeliharaan 637.296 637.296 637.296 637.296 637.296 Asuransi 42.134 42.134 42.134 42.134 42.134 Pajak 7.082 7.082 7.082 7.082 7.082 Distribusi dan Pemasaran 3.627.702 3.627.702 3.627.702 3.627.702 3.627.702 Depresiasi 534.968 534.968 534.968 534.968 534.968 Bunga investasi tetap - - - - - Bunga modal kerja subtotal 7.038.484 7.038.484 7.038.484 7.038.484 7.038.484 Total 201.339.606 201.339.606 201.339.606 201.339.606 201.339.606

96

Page 109: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 17. Neraca masa industri heavy duty cleaner

Fraksinasi

Metil ester olein 36.763 kg

Sisa Fraksinasi 22.058 kg

Gas dari Pabrik 33.399 kg

Pengenceran

Udara kering 8,874 kg

Oleum 423 kg

Gas SO3 7%

Sulfonasi

MESA

Sisa gas 36.763 kg

Pematangan Sisa gas 396 kg

NaOH 600 kg Formulasi

HDC 600 kg

ME olein dominan C16 14.705 kg

41.854

41.854

19.796

19.796

19.400

Page 110: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 18. Rincian modal kerja (dalam ribuan rupiah)

No Komponen Hari 1 2 3 4 5 1 Account Receivable 45 produk 24.637.500 24.637.500 27.375.000 27.375.000 27.375.000 2 Inventory 15 produk 12.318.750 12.318.750 13.687.500 13.687.500 13.687.500 3 Account Payable 45 bahan baku (18.611.269) (18.611.269) (20.679.188) (20.679.188) (20.679.188) Total 18.344.981 18.344.981 20.383.313 20.383.313 20.383.313

No Komponen Hari 6 7 8 9 10 1 Account Receivable 45 produk 27.375.000 27.375.000 27.375.000 27.375.000 27.375.000 2 Inventory 15 produk 13.687.500 13.687.500 13.687.500 13.687.500 13.687.500 3 Account Payable 45 bahan baku (20.679.188) (20.679.188) (20.679.188) (20.679.188) (20.679.188) Total 20.383.313 20.383.313 20.383.313 20.383.313 20.383.313

98

Page 111: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 19. Proyeksi arus kas (dalam ribuan rupiah)

Komponen Tahun 0 1 2 3 4 5

Penerimaan bersih Laba bersih - 9.065.408 9.888.629 12.564.267 13.018.276 13.245.286 Depresiasi - 534.968 534.968 534.968 534.968 534.968 Nilai sisa - - - - - - subtotal - 9.600.376 10.423.597 13.099.235 13.326.244 13.553.254

Pengeluaran bersih Investasi + bunga sebelum pembangunan 18.674.939 - - - - -

Modal Kerja - 20.383.313 - - - - Angsuran modal investasi tetap - 2.522.329 2.522.329 2.522.329 2.522.329 2.522.329 Angsuran modal kerja - 6.624.577 6.624.577 - - - Subtotal 18.674.939 29.530.218 9.146.906 2.522.329 2.522.329 2.522.329

Arus kas bersih (18.674.939) (19.929.834) 1.276.691 10.576.905 10.803.915 11.030.925 DF 1 0,91 0,83 0,75 0,68 0,62 Present value (18.674.939) (18.118.039) 1.055.117 7.946.585 7.379.219 6.849.336 Present value kumulatif (18.674.939) (36.792.978) (35.737.861) (27.791.276) (20.412.056) (13.562.720)

99

Page 112: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci

Lampiran 19. Proyeksi arus kas (dalam ribuan rupiah ...lanjutan Komponen Tahun 6 7 8 9 10 Penerimaan bersih Laba bersih 13.245.296 13.245.296 13.245.296 13.245.296 13.245.296 Depresiasi 534.968 534.968 534.968 534.968 534.968 Nilai sisa - - - - 876.326 subtotal 13.780.264 13.780.264 13.780.264 13.780.264 14.656.589 Pengeluaran bersih Investasi + bunga sebelum pembangunan - - - - -

Modal Kerja - - - - - Angsuran modal investasi tetap - - - - - Angsuran modal kerja - - - - - Subtotal - - - - - Arus kas bersih 13.780.264 13.780.264 13.780.264 13.780.264 14.656.589 DF 0,56 0,51 0,47 0,42 0,39 Present value 7.778.600 7.171.454 6.428.595 5.844.177 5.650.750 Present value kumulatif (5.784.121) 1.287.334 7.715.928 13.560.105 19.210.855

100

Page 113: PEMANFAATAN METHYL ESTER SULFONIC ACID (MESA) … · 2013-09-09 · cleaning process, such as crude oil, grease, oil, ... viskositas, bobot jenis dan ... Nilai rata-rata daya cuci