OIL AND GAS

25
OIL AND GAS SITI RACHMAWATI, M.SI S1 ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNS

Transcript of OIL AND GAS

Page 1: OIL AND GAS

OIL AND GAS

SITI RACHMAWATI, M.SI

S1 ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNS

Page 2: OIL AND GAS

MINYAK BUMI

Page 3: OIL AND GAS
Page 4: OIL AND GAS
Page 5: OIL AND GAS
Page 6: OIL AND GAS

Teori Pembentukan Minyak Bumi

Teori Biogenetik adalah Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beranekaragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah

laut, kemudian karena pengaruh suhu, tekanan, dan waktu akhirnya berubahmenjadi batuan induk pembentuk bahan-bahan hidrokarbon

Teori Anorganik Minyak bumi dan gas alam terbentuk

akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang,

dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat

adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti

minyak yang berisi hidrokarbon.k

Teori Duplex Minyak bumi terbentuk dari jasadrenik yang berasal dari hewan atau tumbuhan

yang telah mati lalu jasad renik tersebutterbawa air sungai bersama lumpur dan akanberubah menjadi bintik bintik dan gelembung

minyak atau gas

Page 7: OIL AND GAS

ILUSTRASI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI SECARA

UMUM

1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan

energi dari matahari dengan fotosintesis.

Page 8: OIL AND GAS

2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan

terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk

batuan induk.

Page 9: OIL AND GAS

3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan

lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun

Page 10: OIL AND GAS

4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen

membentuk hidrokarbon.

Page 11: OIL AND GAS

PENGOLAHAN MINYAK BUMI

DESTILASI BERTINGKAT

TAHAP I

BERBAGAI PROSES

LANJUTAN DARI TAHAP I

TAHAP II

Page 12: OIL AND GAS

DESTILASI BERTINGKAT (Tahap I)

Pengolahan minyak bumi tahap

pertama dilakukan dengan

distilasi bertingkat, yaitu proses

distilasi berulang-ulang sehingga

didapatkan berbagai macam

hasil berdasarkan perbedaan titik

didihnya. Hasil pada proses distilasi

bertingkat ini meliputi:

1. Fraksi pertama menghasilkan

gas yang pada akhirnya

dicairkan kembali dan

dikenal dengan nama elpiji

atau LPG (Liquefied

Petroleum Gas). LPG

digunakan untuk bahan

bakar kompor gas dan mobil

BBG, atau diolah lebih lanjut

menjadi baha kimia lainnya.

Page 13: OIL AND GAS

2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga sebagai bensin berat.

3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).

4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.

5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

Page 14: OIL AND GAS

Tahap II

Cracking Ektraksi

KristalisasiTreating

Page 15: OIL AND GAS

Proses crakcing dapat dilakukan melalui beberapa

cara, yaitu :

Perengkahan termal : proses perengkahan

dengan menggunakan suhu dan tekanan

tinggi saja.

Perengkahan katalitik : proses perengkahan

dengan menggunakan panas dan katalisator

untuk mengubah distilat yang memiliki titik

didih tinggi menjadi bensin dan karosin.

Proses ini juga akan menghasilkan butana dan

gas lainnya.

Perengkahan dengan hidrogen (hydro-

cracking) : proses perengkahan yang

merupakan kombinasi perengkahan termal

dan katalitik dengan "menyuntikkan" hidrogen

pada molekul fraksi hidrokarbon tidak jenuh.

Dengan cara seperti ini, maka dari minyak

bumi dapat dihasilkan elpiji, nafta, karosin,

avtur, dan solar. Jumlah yang diperoleh akan

lebih banyak dan mutunya lebih baik

dibandingkan dengan proses perengkahan

termal atau perengkahan katalitik saja.

CrackingPerengkahan

Perengkahan

(cracking): Pada proses

perengkahan, dilakukan

perubahan struktur kimia

senyawa-senyawa

hidrokarbon yang

meliputi: pemecahan

rantai, alkilasi

(pembentukan alkil),

polimerisasi

(penggabungan rantai

karbon), reformasi

(perubahan struktur), dan

isomerisasi (perubahan

isomer).

Page 16: OIL AND GAS

TABEL FRAKSI HASIL PENGOLAHAN

MINYAK BUMITtitik

Didih

Jumlah Atom

KarbonKegunaan

< 20oC C1 – C4

Bahan bakar gas, dikenal sebagai LPG (elpiji)

Bahan baku pembuatan berbagai produk

petrokimia

20 – 60 oC C5 – C6

Dikenal sebagai petroleum eter, merupakan pelarut

non-polar digunakan sebagai cairan pembersih

60 –

100 oCC6 – C7

Ligrolin atau nafta, pelarut non-polar, dan cairan

pembersih

40 -200 oC C5 – C10 Bensin sebagai bahan bakar minyak

175 –

325 oCC12 – C18 Kerosin (minyak tanah), bahan bakar jet

250 –

400 oCC12 ke atas Solar, miyak diesel

Zat cair C20 ke atas Oli, pelumas

Zat padat C20 ke atas Lilin parafin, aspal ter

Page 17: OIL AND GAS
Page 18: OIL AND GAS

Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Udara

Hujan Asam

Efek Rumah Kaca

Perairan

tercemar

Kesehatanterganggu

Page 19: OIL AND GAS

GAS ALAM

Page 20: OIL AND GAS

DEFINISI

Gas bumi adalah bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas bumi sering juga

disebut sebagai gas alam atau gas rawa. Gas bumi dapat ditemukan di

ladang minyak, gas bumi, dan juga tambang batubara.

Page 21: OIL AND GAS
Page 22: OIL AND GAS
Page 23: OIL AND GAS
Page 24: OIL AND GAS
Page 25: OIL AND GAS

THANK YOU