PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI SARANA...
Transcript of PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI SARANA...
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI
SARANA PROMOSI PADA TAMAN BACA WIDYA
PUSTAKA KABUPATEN PEMALANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
MUHISON SALAFUDIN
NIM : 1113025100106
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
i
ABSTRAK
Muhison Salafudin (NIM: 1113025100106). Pemanfaatan Media Sosial
Instagram sebagai Sarana Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka
Kabupaten Pemalang. Skripsi di bawah bimbingan Nuryudi MLIS. Jakarta:
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini membahas mengenai Pemanfaatan Instagram sebagai Sarana
Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten Pemalang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan Instagram sebagai sarana
promosi di Taman Baca Widya Pustaka. Metode penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan, teknik
pengumpulan data adalah observasi, wawancara, riset kepustakaan dan
dokumentasi. Teknik penguji keabsahan data menggunakan teknik kredibilitas
dengan metode triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Teknis analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa TBM Widya Pustaka telah memanfaatkan
Instagram sebagai sarana promosi dengan baik. Konsep promosi TBM Widya
Pustaka dibuat dengan Instagramable. Konten yang dipromosikan berupa
informasi dan kegiatan terkait TBM Widya Pustaka. Fitur-fitur Instagram hampir
seluruhnya dimanfaatkan oleh TBM Widya Pustaka. Dampak yang diperoleh
melalui promosi adalah donasi (buku dan uang), membuat bertambahnya
pengunjung, dan kerjasama antara TBM Widya Pustaka dengan TBM lainnya,
diantaranya: saling mention akun TBM dengan TBM lainnya untuk saling
mempromosikan dan mention bila ada acara mengenai TBM. Kendala yang
dihadapi TBM Widya Pustaka dalam pemanfaatan media sosial Instagram sebagai
sarana promosi adalah anggaran dan susahnya koneksi internet.
Kata Kunci: Instagram, Promosi, Perpustakaan, Taman Baca.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat dan karuni-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Solawat beserta salam, semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta keluaraga, sahabat, dan para pengikutnya.
Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan pada program studi Ilmu Perpustakaan, dan juga
sekaligus sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan
di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa, berkat dukungan dan bimbingan dari
berbagi pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari
itu, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
iii
4. Bapak Nuryudi, MLIS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan arahan dan
masukan kepada penulis.
5. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen program studi Ilmu Perpustakaan
yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada
penulis.
6. Nurul Wijiasih, selaku ketua dan para pengelola Taman Baca Widya
Pustaka, yang telah mengizinkan dan memberikan banyak bantuan kepada
penulis dalam menyelesaikan penelitian.
7. Kedua Orang tua, ibu dan bapak yang telah mendukung dan mendidik
penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta do’a yang selalu
dipanjatkan untuk penulis.
8. Sahabatku, Ilyas Rikas, Lutfi Ferawati, Dhiafah Rahmawati, Rifki Sahuri,
dan Irham Maulana yang selalu memberikan semangat bagi penulis.
9. Teman-teman KKN Al-Musyarokah, Komunitas Prison In Heaven,
seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan Angkatan 2013,
khususnya Kelas C dan Grup Pion 2013. Semoga kita semua terjaga dalam
tali silaturahmi.
10. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, penulis
mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangatnya.Semoga jasa
dan bantuan rekan-rekan semua dibalas oleh Allah SWT.
iv
Akhir kata penulis hanya dapat mendoakan semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak atas kebaikan dan
bantuannya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat.
Jakarta, April 2019
Muhison Salafudin
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar belakang Masalah ............................................................................ 7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................ 7
1. Pembatasan Masalah ........................................................................... 7
2. Rumusan Masalah ............................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
E. Defisini Istilah ........................................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan................................................................................ 10
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 11
A. Perpustakaan Umum dan Taman Bacaan Masyarakat ............................ . 11
B. Promosi ..................................................................................................... 17
1. Pengertian Promosi ............................................................................. 17
2. Promosi Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat ...................... 18
3. Tujuan Promosi Perpustakaan ............................................................. 20
4. Cara-cara Promosi ............................................................................... 22
5. Media Promosi Perpustakaan .............................................................. 23
6. Media Sosial ........................................................................................ 25
C. Instagram .................................................................................................. 29
1. Pengertian Instagram .......................................................................... 29
2. Pemanfaatan Instagram ....................................................................... 31
D. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 44
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................ 44
B. Kriteria Informan ...................................................................................... 45
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 48
E. Teknik Penguji Keabsahan Data ............................................................... 51
F. Tempat dan Jadwal Penelitian ................................................................... 51
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 53
A. Profil Objek Penelitian .............................................................................. 53
1. Sejarah dan Profil Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten
Pemalang ............................................................................................. 53
vi
2. Visi dan Misi Taman Baca Widya Pustaka ......................................... 55
3. Struktur organisasi Taman Baca Widya Pustaka ................................ 55
4. Layanan Taman Baca Widya Pustaka ................................................. 56
5. Koleksi Taman Baca Widya Pustaka .................................................. 56
6. Fasilitas Taman Baca Widya Pustaka ................................................. 58
7. Program Taman Baca Widya Pustaka ................................................. 58
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 61
1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi
pada Taman Baca Widya Pustaka ....................................................... 61
2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 68
3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 72
C. Pembahasan ............................................................................................... 74
1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi
pada Taman Baca Widya Pustaka ....................................................... 74
2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 80
3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 83
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 84
A. Kesimpulan ............................................................................................... 84
B. Saran .......................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................................. 52
Tabel 4.1 Struktur Organisasi TBM Widya Pustaka ............................................. 56
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengguna aktif media sosial di Indonesia tahun 2019 ...................... 30
Gambar 4.1 Logo Taman Baca Widya Pustaka .................................................... 56
Gambar 4.2 Sebagian Koleksi Buku Taman Baca Widya Pustaka ....................... 57
Gambar 4.3 Koleksi Mainan Edukasi Anak ...................................................... ... 58
Gambar 4.4 Poster Program Membaca di depan Samudra ................................... 59
Gambar 4.5 Kegiatan Program Storytelling .......................................................... 60
Gambar 4.6 Program Outing Class ....................................................................... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari
setiap orang. Dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, hiburan,
pendidikan, dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda.
Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-
perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan dunia dalam
genggaman. Istilah ini sejajar dengan apa yang diutarakan oleh Thomas L.
Friedman yaitu the world is flat sebagaimana yang dikutip oleh Rulli
Nasrullah bahwa dunia semakin rata dan setiap orang bisa mengakses apapun
dari sumber mana pun.
Fungsi-fungsi media sebagaimana selama ini didapat dari media
tradisional juga telah bertambah bisa didapat di internet. Misalnya, media
televise menyediakan program yang bertujuan membuat penonton terhibur.
Kehadiran Youtube memberikan alternatif pilihan untuk menyaksikan
tayangan audio-visual yang bersaing dengan program televisi tersebut Tidak
hanya itu, waktu yang disediakan, sumber yang tanpa batas, serta bisa diakses
kapan dan dimana saja, menyebabkan kehadiran internet dan media-media
didalamnya, seperti media sosial (social media) menjadi lebih mendominasi.1
1Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 1-2.
2
Kemunculan media sosial pertama kali berasal dari atas ide untuk
menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Ide ini
dikembangkan agar manusia yang saling tak mengenal menjadi kenal satu
sama lain. Kehadiran media sosial pertama kali diawali dengan munculnya
Sixdegress.com pada tahun 1997 sebagai situs media sosial pertama kali di
dunia. Pada tahun 1999 dan tahun 2000 mulai muncul situs media sosial
bernama Lunarstrom, Live Journal, dan Cyword dengan system informasi
yang searah. Tahun 2003 mulai bermunculan situs jejaring sosial lain dengan
berbagai macam kategori seperti Flikr, Youtube, dan MySpace.
Tahun 2002 muncul Friendster sebagai situs anak muda pertama yang
semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh namun dalam
kelanjutannya, Friendster diminati pengguna untuk saling berkenalan dengan
pengguna lain. Kemudian pada tahun 2006, kehadiran Facebook langsung
menggeser posisi media sosial yang ada pada saat itu. Facebook yang
diluncurkan pada tahun 2004 itu saat ini telah memiliki lebih dari 750 juta
pengguna.Tahun 2009 muncul media sosial Twitter yang menjadi salah satu
media sosial populer. Pengguna Twitter dibatasi dalam berkicau maksimal
140 karakter. Namun justru pembatasan ini yang membuat Twitter menjadi
media sosial micro blogging popular.2 Selanjutnya pada tahun 2010
munculah media sosial Instagram yang saat ini menjadi media sosial populer.
Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang
memungkinkan pengguna mengambil foto dan video singkat, menerapkan
2Ega Dewa Putra, Menguak Jejaring Sosial (Serpong: Onnopurbo, 2014), h. 2.
3
filter digital, lalu membagikannya ke berbagai layanan media social termasuk
Instagram sendiri. Fitur Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau
iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru
dan telepon kamera Android apapun dengan sistem operasi 2.2 (Froyo) atau
yang terbaru. Aplikasi ini tersebar melalui Apple App Store dan Google
Play.3
Perkembangannya Instagram beralih fungsi dari yang awalnya hanya
sekedar membagikan foto atau video yang diunggah menjadi wadah promosi.
Sekarang telah banyak dijumpai di media sosial Instagram pengguna-
pengguna akun yang menjadikan akun dirinya tidak hanya membagikan foto
atau video yang sifatnya pribadi, melainkan mengunggah foto-foto yang
tujuannya mempromosikan produk. Organisasi, instansi, dan komunitas tidak
ketinggalan juga dalam memanfaatkan Instagram sebagai sarana promosi di
bidang jasa layanan seperti Perpustakaan maupun Taman Bacaan
Masyarakat.
Taman Bacaan Masyarakat disebut salah satu embrio atau cikal bakal
jenis perpustakaan umum yang berkembang di Indonesia guna mendukung
program pemberantasan buta huruf. Taman bacaan masyarakat secara fisik
memang belum dikatakan perpustakaan, meskipun fungsinya tidak berbeda,
yakni sebagai sumber ilmu yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang.4
3Agustina, “Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram terhadap Sikap Konsumerisme
Remaja di SMA Negeri 3 Samarinda,” eJurnal Ilmu Komunikasi 4, no. 3 (Agustus 2016): 410–
420. 4Habib Albar, “Taman Bacaan Masyarakat,” diakses 25 Juli 2017,
http://bicaraperpustakaan.com/2016/03/taman-bacaan-masyarakat.html/.
4
Program TBM dimulai sejak tahun 1992/1993, kehadirannya
merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) yang didirikan
oleh pendidikan masyarakat pada tahun 1950-an.5 Taman Bacaan Masyarakat
diselenggarakan bertujuan untuk memberi kemudahan akses kepada warga
masyarakat untuk memperoleh bahan bacaan. Di samping itu, TBM berperan
dalam meningkatkan minat baca, menumbuhkan budaya baca dan cinta buku
bagi warga belajar danmasyarakat. Sebagaimana menurut UU RI No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4)
disebutkan bahwa “Satuan pendidikan non-formal seperti pusat kegiatan
belajar masyarakat serta satuan pendidikan yang sejenis”.6
Secara khusus TBM dimaksudkan untuk mendukung gerakan
pemberantasan buta aksara yang antara lain, karena kurangnya sarana yang
memungkinkan para aksarawan baru dapat memelihara dan meningkatkan
kemampuan baca tulisnya.7 Informasi merupakan kebutuhan penting bagi
masyarakat yang kehidupannya memerlukan ketersediaan akses dan
kemudahan informasi, dimana sebagian besar yang dibutuhkan berada di
perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat.
Namun munculnya media sosial masyarakat menjadi lebih mudah
mendapatkan informasi melalui media sosial, yang perkembanganya dapat
mempengaruhi masyarakat untuk meninggalkan perpustakaan. Dengan
5Putri Sarah, “Taman Bacaan Masyarakat (TBM),” diakses 25 Juli 2017,
https://basipda.bekasikab.go.id/berita-taman-baca-masyarakat-tbm.html. 6Indonesia, UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Perpustakaan
Nasional RI, 2003), h. 8. 7Melati Indri Hapsari, “Analisis Penyelenggaraan Taman Baca Masyarakat di Kabupaten
Semarang,” Jurnal PNFI 1, no. 1 (November 2009), http://www.pustakaIndonesia.orgwp-
contentuploads201204Analisis-Sistemik-Penyelenggaraan-TBM-di-Kabupaten-Semarang.pdf.
5
adanya hal tersebut perpustakaan dituntut untuk mempromosikan
perpustakaannya melalui media sosial. Adanya promosi yang juga
memanfaatkan media sosial diharapkan masyarakat tidak hanya memperoleh
informasi, namun dapat juga mengenal layanan, koleksi dan semua yang ada
di perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat.
Demikian halnya dengan Taman Bacaan Masyarakat Widya Pustaka
yang mempunyai berbagai macam koleksi demi menunjang proses kebutuhan
para pengguna, serta memiliki sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan
pengguna. TBM Widya Pustaka merupakan TBM yang memiliki keunggulan
letaknya di pesisir pantai sehingga pengunjung dapat belajar sekaligus belajar
mengenal alam melalui program yang diterapkan pengelola TBM. Maka dari
itu untuk memaksimalkan fungsi taman bacaan masyarakatnya dengan baik,
menyampaikan ilmu-ilmu kepada masyarakat dengan melakukan promosi,
contohnya melalui media sosial Instagram.
Sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan
risalah yang Allah subahahu wa ta’ala turunkan kepada beliau, Beliau juga
memerintah ummatnya untuk menyampaikan apa yang mereka terima darinya
walaupun hanya satu ayat, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
غوا عن ى ولو آية بل
Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).
6
Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan, ولو آية maksudnya adalah walau
hanya satu ayat, hendaknya setiap orang yang mendengarnya bersegera
menyampaikan ilmu yang dia terima walaupun sedikit, agar semua ilmu yang
datang dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam terus bersambung.”
Dengan demikian, maka dalam hadits ini Nabi shallallahu alaihi wa
sallam memerintahkan semua kaum muslimin baik lelaki atau perempuan
untuk menyampaikan ilmu bermanfaat yang diketahuinya, karena tak
mungkin seorang muslim tidak memiliki ilmu apapun tentang agama islam.8
Kesimpulannya TBM ataupun siapapun diperintahkan untuk menyampaikan
ilmu yang kita ketahui sekecil apapun ilmu tersebut, karena kita tidak tahu
mungkin dari sedikit ilmu yang kita bagikan dapat memberi manfaat bagi
orang lain.
Dalam observasi awal yang penulis lakukan bahwa Taman Baca
Widya Pustaka merupakan taman baca yang berada di Desa Ambowetan,
kecamatan Ulujami, kabupaten Pemalang, Jawa Tengah berdiri pada tanggal
28 Oktober 2016. Taman Baca Widya Pustaka ini memanfaatkan media
sosial Instagram dalam mempromosikan taman bacanya. Sehingga taman
baca terbantu dalam menyampaikan pesan, yang salah satu tujuannya untuk
memperkenalkan kepada masyarakat luas dan meningkatkan pemanfaatan
taman baca terhadap pengguna. Sehingga koleksi dan sarana dan prasarana
berfungsi secara maksimal.
Akun Instagram Taman Baca Widya Pustaka bernama
@Widya_Pustaka yang baru memiliki 38 Follower saat ini. Taman Baca
8 Arinal Haq, “Menyampaikan Ilmu Walau Hanya Satu Ayat,” diakses 1 Mei 2019,
https://www.hisbah.net/menyampaikan-ilmu-walau-hanya-satu-ayat/.
7
Widya Pustaka merupakan taman yang masih baru, oleh sebab itu perlu
adanya sarana promosi dalam menunjang perkembangannya. Ini yang
menjadi salah satu alasan pendiri lembaga pendidikan masyarakat Taman
Baca Widya Pustaka memilih media sosial Instagram sebagai sarana
promosinya.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai pemanfaatan media sosial Instagram menjadi sarana
promosi. Dengan itu penulis akan menuangkannya dalam skripsi yang penulis
tulis dengan judul “Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana
Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten Pemalang”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan lebih terfokus dan terarah, maka peneliti
membatasi masalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada
Taman Baca Widya Pustaka
2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca
Widya Pustaka
3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca
Widya Pustaka
8
2. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana
Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka?
2. Bagaimana Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman
Baca Widya Pustaka?
3. Apa kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca
Widya Pustaka?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Mengetahui pemanfaatan Media Sosial Instagram Sarana Promosi pada
Taman Baca Widya Pustaka.
2. Mengetahui dampak pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman
Baca Widya Pustaka.
3. Mengetahui kendala pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman
Baca Widya Pustaka.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, manfaat yang ingin diperoleh dari
penelitian ini adalah:
9
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan memperluas
pengetahuan bagi mahasiswa ilmu perpustakaan lainya khususnya dalam
Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada
Taman Baca.
2. Sebagai bahan evaluasi dalam kegiatan Pemanfaatan Media Sosial
Instagram sebagai Sarana Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka.
3. Bagi universitas sebagai sumbangan pemikiran melalu penelitian ilmiah
dan menjadi salah satu referensi untuk kajian yang lebih mendalam bagi
peneliti selanjutnya.
E. Definisi Istilah
1. Taman Baca
Merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan
kemampuan membaca dan belajar.
2. Promosi
Merupakan mekanisme komunikasi persuasif pemasaran dengan
memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat.
3. Media Sosial
Merupakan media di internet yang memungkinkan pengguna
merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi,
berkomunikasi dengan pengguna lain.
10
4. Instagram
Merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya
ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini memuat literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti, dari definisi Media Sosial, Instagram, Promosi,
Perpustakaan, dan Taman Baca.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini memuat tentang jenis dan pedekatan penelitian yang akan
dilakukan, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan
analisis data yang dilakukan pada Taman Baca Widya Pustaka.
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian
Bab ini memuat tentang profil objek penelitian dan pembahasan
dari hasil penelitian di Taman Baca Widya Pustaka.
Bab V Penutup
Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari peneliti setelah
melakukan penelitian.
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum dan Taman Bacaan Masyarakat
Menurut Sulistyo Basuki Perpustakaan umum merupakan “sebuah
perpustakaan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah daerah atau dalam
kasus tertentu pemerintah pusat atau badan lain yang diberi wewenang untuk
bertindak atau bertindak atas nama badan, tersedia bagi masyarakat yang
ingin menggunakannya tanpa diskriminasi. Perpustakaan umum melayani
penduduk secara gratis atau dengan pungutan bayaran yang minimal”.9
Pengelolaan perpustakaan umum dibiayai oleh pemerintah atau oleh
swasta. Ciri perpustakaan umum adalah sebagai berikut:
a. Terbuka untuk umum, artinya bagi siapa saja tanpa memandang
perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan
politik, dan pekerjaan.
b. Dibiayai oleh dana umum, artinya dana berasal dari masyarakat,
biasanya dikumpulkan melalui pajak, dikelola oleh pemerintah. Dana
ini kemudian digunakan untuk mengelola perpustakaan umum. Karena
berasal dari umum maka perpustakaan umum harus terbuka untuk
umum.
c. Jasa yang diberikan mencakup jasa referal, artinya jasa memberikan
informasi, peminjaman, konsultasi studi. Sedangkan, jasa cuma-cuma
tidak perlu membayar. Pada beberapa perpustakaan umum di
Indonesia masih ada yang memungut biaya untuk jasa menjadi
anggota, namun hal ini semata-mata karena alasan administratif belaka
bukanlah prinsip utama.10
9Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.
2.6. 10Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 2.7.
12
Menurut manifesto perpustakaan umum UNESCO, misi utama
perpustakaan umum yang dikaitkan dengan informasi, melek huruf,
pendidikan dan kebudayaan adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan dan memperkuat kebiasaan membaca di kalangan anak-
anak sejak usia dini.
b. Membantu individual dan pendidikan non-formal dan pendidikan
formal pada semua tingkat.
c. Menyediakan kesempatan bagi pengembangan kreasi pribadi.
d. Merangsang imajinasi dan kreativitas anak-anak dan kawula muda.
e. Mempromosikan kesadaran akan warisan budaya, apresiasi seni,
keberhasilan ilmiah, dan inovasi.
f. Menyediakan akses untuk ungkapan kultural dari semua seni
pertunjukan.
g. Membina dialog antar budaya dan menghormati keaneragaman
badaya.
h. Menunjang tradisi lisan.
i. Menjamin akses bagi warga negara pada semua informasi komunitas.
j. Menyediakan jasa informasi yang cukup bagi perusahaan lokal,
asosiasi dan kelompok yang berkepentingan.
k. Memfasilitaskan pengembangan informasi dan ketrampilan melek
komputer.
l. Membantu dan ikut serta dalam aktivitas dan program literasi bagi
semua kelompok umur dan melalui aktivitas tersebut bilamana perlu.11
Di Indonesia perpustakaan umum memiliki berbagai jenis diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan umum kota (dahulu dikenal sebagai kota madya)
merupakan perpustakaan yang dikelola oleh kota. Berfungsi sebagai
pusat belajar, jasa referensi, informasi, penelitian, dan referensi bagi
seluruh lapisan masyarakat.
b. Perpustakaan umum kabupaten merupakan perpustakaan yang dikelola
oleh kabupaten. Fungsinya sama seperti dengan fungsi perpustakaan
umum kota.
c. Perpustakaan umum kecamatan merupakan perpustakaan umum yang
terdapat di kecamatan. Perpustakaan jeni ini masih belum berkembang
dibandingkan dengan perpustakaan umum kabupaten atau kota.
11Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 2.8.
13
d. Perpustakaan umum desa merupakan yang dikelola oleh swadaya
masyarakat desa serta terdapat di desa. Untuk DKI Jakarta
perpustakaan umum desa dikenal sebagai perpustakaan kelurahan,
namun dibubarkan sejak tahun 1990-an.
e. Perpustakaan keliling merupakan bagian perpustakaan umum yang
mendatangi pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun
air). Biasanya tugas ini merupakan bagian perluasan jasa dari sebuah
perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang
pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat memanfaatkan jasa
perpustakaan.
f. Perpustakaan komunitas merupakan perpustakaan yang didirikan oleh
komunitas atau lembaga swadaya masyarakat untuk melayani
komunitas tertentu dengan menyediakan materi perpustakaan umum.
Salah satu bentuk perpustakaan komunitas di Indonesia dikenal
dengan nama Taman Bacaan Masyarakat lazim disingkat TBM.12
Dari teori diatas, Perpustakaan Komunitas dikenal dengan nama
Taman Bacaan Masyarakat dilihat dari fungsinya dapat dikatakan
Perpustakaan Umum dimana sama-sama menyediakan materi mengenai
Perpustakaan Umum. TBM merupakan pengembangan program peningkatan
minat baca masyarakat menumbuhkan banyak Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) di berbagai wilayah di Indonesia. Tercatat sekitar 6.000 TBM ada di
seluruh Indonesia. Jumlah tersebut menunjukkan tingginya kepedulian dan
respon positif masyarakat terhadap pengembangan minat baca.13 Hal tersebut
selaras dengan hak setiap masyarakat untuk memperoleh informasi menuju
kehidupan bangsa yang lebih cerdas yang salah satunya didapatkan dari
perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi. Jaminan tersebut tertuang
dalam pasal 5 Bab II UU No 43 Tahun 2007 angka 1 tentang perpustakaan
yang menyatakan bahwa:
12Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 2.9. 13Blasius Sudarsono dan Ratih Rahmawati, Perpustakaan Untuk Rakyat (Jakarta: Sagung
Seto, 2012), h. 28.
14
Masyarakat mempunyai hak yang sama untuk:
a. Memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan
fasilitas perpustakaan.
b. Mengusualkan keanggotaan Dewan Perpustakaan.
c. Mendirikan dan/atau menyelenggarakan perpustakaan.
d. Berperan serta dalam pengawasan dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan perpustakaan.14
Taman Bacaan Masyarakat dapat dinyatakan sebagai perpustakaan
yang sangat dekat dengan masyarakat karena sasaran utamanya adalah warga
masyarakat bahkan sering tumbuh langsung dari masyarakat, terutama di
daerah yang sulit dijangkau perpustakaan umum (perpustakaan kota maupun
daerah). TBM hadir sebagai tempat baca dengan suasana yang sederhana dan
terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya.
Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran pemerintah setempat untuk
mengembangkan TBM di wilayahnya pemerintah daerah dan masyarakat
mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca untuk
menunjang pembudayaan kegemaran membaca. TBM pada hakikatnya
memiliki fungsi yang hampir sama dengan perpustakaan, sehingga untuk
memperjelas pemahaman tentang TBM dan perbedaanya dengan
perpustakaan sebaiknya melihat kembali pengertian perpustakaan menurut
Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 dalam Bab I Pasal I angka 1 yang
menyatakan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya
tulis, karya cetak, dan /atau karya rekam secara profesional dengan sistem
14Indonesia, UU RI No 23 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2007), h. 5.
15
yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka”.15
Pengertian TBM sendiri menurut kemendikbud dalam Petunjuk
Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat tahun 2012
mengatakan bahwa:
“lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang
menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa:
buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang
dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis,
dan kegiatan literasi lainnya, dan didukukng oleh pengelola yang berperan
sebagai motivator”.16
Dari kedua pengertian tersebut terlihat persamaan dan perbedaan
antara Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat, dari segi persamaan
keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat
akan informasi baik untuk memupuk kegemaran membaca maupun berbagai
fungsi pendidikan hingga rekreasi. Dalam pengertian tersebut juga terlihat
perbedaan yang terlihat dari segi pengelola (perpustakaan disebut profesional
sedangkan TBM pengelola berperan sebagai motivator), dari institusi terlihat
bahwa perpustakaan mengelola dengan sistem yang baku. Sedangkan TBM
membudayakan kegemaran membaca dengan menyediakan koleksi maupun
kegiatan literasi lainnya. Terlepas dari format dan spesifikasi kedua lembaga
tersebut, pada dasarnya menginginkan masyarakat yang cerdas dengan
pemenuhan kebutuhan informasi.17
15Indonesia, UU RI No 23 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, h. 2. 16Rahmawati, Perpustakaan Untuk Rakyat, h. 30. 17Rahmawati, Perpustakaan Untuk Rakyat, h. 31.
16
Pada perkembangan zaman yang semakin modern setiap orang
memiliki hak asasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak, termasuk
didalamnya yaitu hak dalam mendapatkan informasi.Untuk mencapai standar
hidup yang lebih baiksetiap orang membina kecakapan berkomunikasi,
keterampilan, menambah ilmu pengetahuan, dan budi pekerti secara terus
menerus. Bahkan seseorang perlu mendapatkan pemenuhan informasi sesuai
kebutuhannya guna menjawab setiap masalah yang terjadi pada diri mereka
sendiri dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Perpustakaan atau Taman Bacaan Masyarakat terus menjadi kunci
untuk membantu orang memahami, mengubah, dan memimpin masyarakat ke
masa depan. Sedangkan teknologi yang semakin maju merupakan teknologi
untuk menunjang kelancaran akses ke sumber daya mana saja dan kapan saja
pada setiap perangkat untuk menjaga pengetahuan mereka dan keterampilan
up to date.18 Layanan Taman Bacaan Masyarakat ini biasanya memiliki
koleksi bacaan yang sesuai dengan kondisi masyarakat tertentu guna
menjawab masalah yang dialami oleh masyarakat yang tinggal di sekitar
TBM. TBM sebagai wadah untuk membantu dan melayani masyarakat
sekitar untuk mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan.
18Direktorat Pendidikan Masyarakat, Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
(Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, 2006). h. 1.
17
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi berasal dari kata “promote” dalam bahasa inggris yang
diartikan sebagai pengembangan atau meningkatkan. Promosi
merupakan seni dan teknik untuk berhubungan dengan masyarakat,
memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan, pelayanan serta
fasilitas yang disediakan agar calon pengguna mengetahuinya.19
Menurut Badollahi Mustafa promosi merupakan “mekanisme
komunikasi persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik
hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi
antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi
tentang produk atau jasa terhadap produk atau jasa tersebut”.20
Reaksi konsumen terhadap promosi dapat muncul dalam berbagai
bentuk, mulai dari tumbuhnya kesadaran sekedar mengetahui keberadaan
produk sampai kepada tindakan membeli atau memanfaatkannya.
Promosi merupakan kegiatan penting disuatu organisasi usaha.
Bagaimanapun baiknya produk atau jasa yang dihasilkan, tidak ada
gunanya jika tidak diketahui dan tidak termanfaatkan oleh sebagian besar
konsumen.
19Phillip Kotler, Marketing Management Millenium Edition (New Jersey: Prentice-Hall,
2000), h. 563. 20Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.
19.
18
2. Promosi Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat
Banyak sekali definisi promosi perpustakaan menurut para ahli.
Misalnya menurut Ajay Kumar Sharma “promosi perpustakaan
merupakan cara perpustakaan untuk menginformasikan segala kegiatan
perpustakaan yang diperuntukan untuk pengguna sehingga perpustakaan
mendapat beberapa manfaat seperti peningkatan pengunaan, peningkatan
nilai dalam organisasi, pendidikan pengguna dan mengubah persepsi”.21
Sedangkan menurut Yuven yang dikutip oleh Nova “Promosi
perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang
dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan
melalui koleksi, fasilitas, dan produk atau layanan yang disediakan.
Melalui kegiatan promosi diharapkan masyarakat dapat mengenal dan
memanfaatkan pelayanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan.” 22
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi
perpustakaan adalah proses menginformasikan seluruh kegiatan, layanan,
dan koleksi yang ada di perpustakaan kepada masyarakat. Sedangkan,
Promosi Taman Bacaan Masyarakat pada hakikatnya sama halnya
dengan promosi pada perpustakaan. Promosi TBM dapat dilakukan
melalui kegiatan inovasi dan kreatif. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut:
21Ajay Kumar Sharma, “Marketing and Promotion of Library Services,” diakses 11 Juli
2017, http://crl.du.ac.in/ical09/papers/index_files/ical-79_73_172_2_RV.pdf. 22Nova Apriani dan Yunaldi, “Peranan Promosi Perpustakaan terhadap Kunjungan
Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok,” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan
Kearsipan 1, no. 1 (September 2012),
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24643&val=1516.
19
1) Meningkatkan Minat Membaca dan Kegemaran Menulis
TBM dapat dijadikan sebagai tempat berkumbulnya masyarakat.
Aktivitas yang bisa dikembangkan bisa bermacam-macam.
Mengadakan Storytelling, mendiskusikan buku-buku dengan tema
tertentu secara berkala, mempresentasikan bacaan yang berkean dari
seseorang, mengulas tema-tema hangat di media massa atau bisa yang
paling sederhana seperti bermain scrabble, monopoli dan teka-teki
silang.
2) Memberikan Ketrampilan Mengolah Informasi
Sumber daya elektronik yang baru merupakan tantangan tersendiri
bagi pengguna TBM. Penggunaan sumber daya elektronik yang baru
dapat sangat membingungkan. Pengelola TBM dapat memberikan
bantuan guna memilih informasi yang relevan dan bermutu dari
internet dalam waktu sesingkat mungkin.
3) Mengembangkan Kreatifitas Anak
TBM merupakan tempat nyaman bagi anak-anak untuk beraktifitas.
TBM menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat dinikmati anak
sekaligus mengembangkan daya kreatifitas mereka. Kegiatan tersebut
harus dilakukan secara berkala sehingga kebutuhan pengetahuan dan
rekreatif anak terpenuhi. Menyelenggarakan Diskusi Tematik
TBM dapat menyelenggarakan berbagai acara diskusi tematik yang
akan membahas suatu tren atau topik baru yang sedang berkembang di
masyarakat. TBM mengundang narasumber yang terkait dengan hal
20
tersebut untuk mengupas tren/isu atau topik tersebut. Dengan
melakukan kegiatan ini, TBM dapat menjadi fasilitator bagi
pengunjung pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk up
to date mendiskusikannya sebagai sarana untuk menambah dan
memperdalam pemahaman dan suatu tren atau topik tersebut.
4) Menyelengarakan Kegiatan Literasi Lainnya
TBM dapat dimanfaatkan sebagai lingkungan yang indah, berbudaya
serta merangsang dengan memiliki sumber daya berupa majalah, novel
dan terbitan laiinya serta audio visual. Kegiatan literasi lainnya dapat
diselenggarakan di TBM, misalnya kegiatan pameran, perayaan hari
buku, perayaan hari aksara, perayaan hari buku sedunia dan hari
literasi internasional.23
Para pengelola TBM dalam melaksanakan seluruh aktivitas yang
telah dilaksanakan harus didukung oleh upaya pemanfaatan melalui
media sosial berupa Facebook, Twitter, Instagram maupun media
sosial lainnya yang dapat digunakan untuk promosi dan publisitas
berbagai aktivitas lainnya yang dilakukan TBM tersebut.24
3. Tujuan Promosi Perpustakaan
Dalam dunia perdagangan, promosi merupakan usaha untuk
memajukan dan meningkatkan popularitas barang yang akan dijual.
23 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Taman Bacaan
Masyarakat Ruang Publik (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2006), h. 12. 24Yanto Andri, “Model Aktivitas Gerakan Literasi Berbasis Komunitas di Sudut Baca
Soreang,” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 2, no. 1 (Juni 2016): 107–118.
21
Menurut Jerome dan Andrew yang dikutip oleh Badollahi Mustafa,
mengemukakan bahwa kegiatan promosi mempunyai beberapa tujuan
yaitu sebagai berikut:
a. Untuk menarik perhatian.
b. Untuk menciptakan kesan.
c. Untuk membangkitkan minat.
d. Untuk memperoleh tanggapan.
Sedangkan menurut Stanley yang dikutip oleh Badollahi
Mustafa, tujuan promosi merupakan mempengaruhi pengetahuan sikap
dan perilaku dari penerima, dan membujuk mereka untuk menerima
konsep, pelayanan, ide atau barang yang dipromosikan. Definisi diatas
tidak terlalu berbeda dengan pendapat Jeromy tentang tujuan promosi
yaitu memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pembeli tentang
perusahaan serta produk-produknya. Promosi merupakan strategi yang
unik bagi masing-masing perusahaan.25 Berdasarkan prinsip promosi
yang telah diuraikan diatas, maka dapat pula menganalogikan tujuan
promosi secara umum ke dalam dunia perpustakaan yang disimpulkan
bahwa tujuan promosi perpustakaan merupakan mengenalkan
perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh
oleh pengguna perpustakaan.
Menurut Edsall yang dikutip oleh Badollahi Mustafa, tujuan
promosi perpustakaan adalah sebagai berikut:
25 Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 20.
22
a. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan
perpustakaan.
b. Memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, dan jenis
layanan
c. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan
sehingga menambah pengunjung yang membaca
d. Mengembangkan pengertian masyarakat agar membantu kegiatan
perpustakaan dan perannya dalam masyarakat.26
4. Cara-cara Promosi
Dalam kegiatan promosi, pustakawan atau staff yang berwenang
atas perpustakaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Pengunjung perpustakaan akan merasa puas atau nyaman dengan
layanan petugas perpustakaan. Biasanya bila pengunjung perpustakaan
akan menceritakan kepada orang lain tentang perpustakaan, baik keadaan
perpustakaan, koleksi perpustakaan, fasilitas yang diberikan oleh
perpustakaan maupun petugas perpustakaan. Sehingga lama-kelamaan
pengunjung perpustakaan akan terus bertambah. Utamanya, saluran
komunikasi yang paling penting itu adalah mulut, gerak isyarat, bahan
pandang dengar serta media promosi yang lain. Oleh karena itu,
perpustakaan dalam merencanakan kegiatan promosi agar tujuan tercapai
26Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 21.
23
perlu dibuat program secara baik dengan memperhatikan hal-hal yang
telah disinggung diatas.
Menurut Usherwood yang dikutip oleh Badollahi Mustafa di
dalam melakukan kegiatan promosi, pustakawan harus mengetahui
tentang prasangka masyarakat dan pelayanan perpustakaan. Ia
mengemukakan bahwa sesungguhnya ada enam potensi daya tarik yang
dapat dimanfaatkan dalam rangka melakukan promosi perpustakaan.
Keenam daya tarik itu antara lain:
a. Daya tarik sosial, yaitu semua orang butuh dan perlu menggunakan
perpustakaan.
b. Daya tarik prestise, yaitu semua orang yang terbaik pasti
menggunakan perpustakaan.
c. Daya tarik pertahanan hidup, yaitu tidak ada orang yang dapat
bertahan hidup di era modern tanpa bantuan perpustakaan.
d. Daya tarik kesenangan, yaitu perpustakaan itu untuk kesenangan dan
mengisi waktu senggang.
e. Daya tarik egomaniak, yaitu pengetahuan adalah kekuatan.
f. Daya tarik yang menakuti, yaitu jika tidak menggunakan
perpustakaan akan sulit dalam pekerjaan dan pergaulan.27
5. Media Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan menggunakan sejumlah metode seperti
iklan surat kabar, poster penawaran produk dan jasa perpustakaan, serta
kontak pribadi dengan pemakai individu dan kelompok. Secara umum
media promosi perpustakaan yang tersedia dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu media cetak dan media non-tercetak.
27Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 27.
24
a. Media Tercetak
Media dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti alat atau
sarana komunikasi. Ada beberapa jenis media tercetak yang dapat
mendukung kegiatan promosi perpustakaan. Salah satu contoh media
tercetak yang dipakai untuk promosi perpustakaan antara lain:
1) Brosur
Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas
cetak/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum tentang
perpustakaan, informasi tentang koleksi, daftar bacaan yang
menarik, petunjuk tentang subjek-subjek tertentu, informasi
tentang jenis perpustakaan.
2) Poster
Poster merupakan salah satu media promosi yang biasanya
menggunakan kertas ukuran besar (A3 atau A2) isinya selain
tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat dengan tujuan untuk
menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang lewat
diseputar pemasangan poster.
3) Newsletter
Newsletter (Surat kabar dan Majalah) merupakan salah satu
media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada
sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita untuk artikel-
artikel singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat:
editional, informasi singkat dan rinci tentang layanan, kegiatan,
25
koleksi,terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan yang diberi
juga ilustrasi atau gambar yang menarik.28
b. Non-Tercetak
Promosi perpustakaan dilakukan melalui iklan yang dimuat
dalam media massa baik dalam bentuk tercetak maupun non-tercetak
(elektronik). Dalam bentuk tercetak seperti surat kabar, majalah, brosur
dan lain-lain. Sedangkan promosi melalui media non-tercetak seperti
melalui iklan radio dan televisi, atau media online (internet).29 Pada
saat ini dengan pemanfaatan teknologi internet terdapat beberapa
jejaring sosial yang dapat juga dimanfaatkan sebagai media untuk
memasang iklan gratis. Jejaring sosial yang dapat memasang iklan
gratis seperti di media sosial Facebook, Twitter, Blog, Instagram, dan
lain-lain.
6. Media Sosial
Media sosial merupakan medium di internet yang memungkinkan
pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama,
berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan
sosial secara virtual. Ada enam kategori besar untuk melihat pembagian
media sosial, yakni:
28Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 89. 29Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 90.
26
1) Blog
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan
pengunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian, saling
mengomentari, dan berbagi, baik tautan web lain, informasi , dan
sebagainya. Jenis media sosial ini bisa dibagi menjadi dua: pertama,
kategori personal homepages, yaitu pemilik menggunakan nama
domain sendiri, seperti .com atau .net. kedua, dengan menggunakan
fasilitas penyedia halaman weblog gratis, seperti Wordpress
(www.wordpress.com) atau Blogspot (www.blogspot.com).
2) Microblogging
Microblogging merupakan jenis media sosial yang
memfasilitasi pengguna untuk menulis dan mempublikasikan
aktivitas serta pendapatnya. Jenis media sosial ini seperti Twitter. Di
Twitter pengguna disediakan ruang tertentu maksimal 140 karakter.
3) Media Sharing
Media berbagi atau Media Sharing merupakan jenis media
sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai
dari dokumentasi (file) video, audio, gambar, dan sebagainya.
Beberapa contoh media berbagi ini adalah YouTube, Flickr, Photo
bucket, atau Snapfish.
4) Social Bookmarking
Penanda Sosial atau Social Bookmarking merupakan media
sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola,
27
dan mencari informasi atau berita tertentu secara online. Informasi
yang diberikan media sosial ini bukanlah informasi yang utuh.
Artinya, pengguna hanya disediakan informasi bisa teks, foto, atau
video singkat. Beberapa situs social bookmarking yang populer
adalah Delicius.com, StumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan
di Indonesia ada LintasMe.
5) Wiki
Wiki merupakan media atau situs web yang secara program
memungkinkan para penggunanya berkolaborasi untuk membangun
konten bersama. Wiki membagi dua jenis media sosial ini, yakni
publik dan privasi. Wikipedia merupakan gambaran wiki publik
dimana konten bisa diakses oleh pengguna secara bebas. Sementara
wiki jenis yang bersifat privasi atau terbatas yang hanya bisa
disunting dan dikolaborasi dengan terbatas.
6) Social Networking
Jejaring sosial atau Social Networking merupakan medium
yang paling populer dalam media sosial. Medium ini merupakan
sarana yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan hubungan
sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial
tersebut, di dunia virtual. Kehadiran situs jejaring sosial ini seperti
Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya.30
30Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h. 40-46.
28
Promosi media sosial merupakan bentuk pemasaran internet yang
menerapkan berbagai jaringan media sosial dalam rangka mencapai
komunikasi pemasaran dan merek. Sosial media pemasaran terutama
meliputi kegiatan yang melibatkan berbagi sosial konten, video dan
gambar untuk tujuan pemasaran. Media sosial pemasaran adalah sebuah
tren baru dan berkembang pesat dengan cara di mana bisnis menjangkau
sasaran pelanggan dengan mudah. Media sosial pemasaran secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai penggunaan saluran media sosial
untuk mempromosikan dan produk-produknya. Jenis pemasaran ini dapat
dianggap sebagai bagian dari kegiatan pemasaran online web tradisional
lengkap berdasarkan strategi promosi seperti newsletter, e-mail, dan
kampanye iklan online.31
Perpustakaan memiliki alasan untuk menggunakan media sosial
sebagai media promosi. Gurepreet Kaur berpendapat bahwa beberapa
tujuan penggunaan media sosial untuk membantu mencapai apa yang
diinginkan antara lain sebagai berikut:
a. Untuk mencari pendapat tentang perpustakaan dan layanannya untuk
tujuan evaluasi diri, untuk mendorong perdebatan dan untuk
menghasut kesempatan untuk rebound untuk umpan balik pengguna
perpustakaan.
b. Untuk mempublikasikan acara, layanan, berita dan kehadiran.
c. Untuk mendorong kolaborasi, misalnya melalui pengembangan koleksi
dan bangunan repositori konten kolaboratif khusus untuk kelompok
pengguna tertentu.
d. Untuk meningkatkan penggunaan koleksi perpustakaan dengan
mempromosikan berita dan ada konten.
31Gurpreet Kaur, “Social Media Marketing,” Asian Journal of Multidisciplinary Studies 4,
no. 7 (7 Juni 2016): h. 34–36.
29
e. Agar terhubung dengan perpustakaan lain dan terus mengikuti berita
industri.32
C. Instagram
1. Pengertian Instagram
Instagram merupakan aplikasi berbagi foto yang dapat dilihat oleh
Followers dari peng-upload foto tersebut dan dapat saling berkomentar
antara sesama pengguna. Nama Instagram berasal dari insta dan gram,
“insta” yang berasal dari kata instant dan “gram” yang berasal dari
telegram, dapat disimpulkan dari namanya yang dapat diartikan
menginformasikan atau membagikan foto kepada orang lain dengan cepat
dan praktis. Sesuatu yang unik dari Instagram adalah foto yang berbentuk
persegi, terlihat seperti kamera Polaroid dan Kodak Instamatic bukan
seperti foto umumnya yang menggunakan rasio. Instagram diciptakan oleh
Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010.33
Indonesia sekarang menjadi salah satu negara terbesar yang
menggunakan media sosial Instagram. Pengguna Instagram di Indonesia
mencapai 53 juta orang itu artinya hampir seluruh pengguna ponsel pintar
di Indonesia adalah pengguna Instagram. Dalam hal ini, Indonesia
32Gurpreet Kaur, “Social Media Marketing,” h. 36. 33Aditya Arie Hanggono, dkk., “Aditya TAM (Technology Acceptance Model) Dalam
Mendukung Bisnis Online dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Instagram,” Jurnal
AdministrasBisnis (JAB) 26, no. 1 (September 2015),
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1030/1213.
30
menempati peringkat ketiga dunia setelah Amerika Serikat, dan Brazil
dalam penggunaan Instagram.34
Gambar 2.1 Pengguna aktif media sosial di Indonesia tahun
2019 (Sumber:www.wearesocial.com)
Berikut ini adalah data hasil survei menurut Simon Kemp melalui
HootSuite dan We Are Social yang merupakan sebuah situs layanan
manajemen konten yang menyediakan layanan media daring yang
terhubung dengan berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook, Youtube,
Whatsapp, Fb Messenger, Weixin/Wechat, Instagram, Qq, Qzone,
Douyin/Tiktok, Sina Weibo, Twitter, Reddit, Douban, Linkedin, Baidu
Tieba, Skype, Snapchat, Viber, Pinterest, dan Line. Hootsuite secara
berkala menyajikan data dan tren yang anda butuhkan untuk memahami
internet, media sosial, mobile, dan perilaku e- commerce di tiap tahunnya.
34 Bagus Ramadhan, “Inilah Perkembangan Digital Indonesia Tahun 2018,” diakses 25
April 2019, https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/02/06/inilah-perkembangan-digital-
indonesia-tahun-2018.
31
Biasanya Hootuite menerbitkan data dan tren tentang internet dan media
sosial pada akhir bulan pertama setiap tahunnya. Seperti pada tahun 2019
ini mengeluarkan data tren tentang internet dan media sosial pada akhir
Januari 2019.35 Menurut hasil survei pengguna aktif Instagram sebanyak
80% Instagram menempati posisi keempat, di posisi ketiga Facebook
sebanyak 81%, di posisi kedua Whatsapp sebanyak 83%, dan di posisi
pertama Youtube sebanyak 88%.
Menurut Caroline Björkgren bagi sebuah lembaga atau perusahaan
Instagram adalah saluran pribadi dengan kesempatan yang baik untuk
memberikan citra pada merek atau mencerminkan merek kepada
konsumen. Ini adalah konteks yang jujur karena gambar yang diambil on-
the-go (yang sedang berlangsung), memberikan rasa apa yang
didokumentasikan terjadi di sini dan sekarang.36
2. Pemanfaatan Instagram
Instagram telah unggul sebagai alat komunikasi dan alat
pemasaran yang efektif untuk menampilkan promosi dengan deskripsi
visual. Instagram mempunyai berbagai fitur yang banyak ditawarkan
sebagai layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam rangka
memudahkan berinteraksi. Fitur-fitur tersebut adalah:
35 Simon Kemp, “Digital 2019: Global Internet Use Accelerates,” diakses 25 April 2019,
www.wearesocial.com. 36Caroline Björkgren, “Kommunicera Rätt Med Instagram (Panduan: Berkomunikasi
Tepat Dengan Instagram),” diakses 11 Juli 2017,
http://internetworld.idg.se/2.1006/1.669591/helsingborg-digitalisering-internet.
32
a. Foto
Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk
mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto
yang ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera Smartphone
ataupun foto-foto yang ada di album foto di Smartphone tersebut. Foto
yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam
Smartphone tersebut. Penggunaan kamera melalui Instagram dapat
langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur
pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh pengguna.
Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas
atas jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan
ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam Instagram adalah
rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk kotak saja. Pada fitur foto
Instagram terdapat fitur tambahan pada unggahan foto, yakni Tilt-Shift
merupakan fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah
yang fungsinya sama dengan efek kamera melalui Instagram, yaitu
untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya
menjadi buram. Dalam penggunaannya aplikasi Tilt-Shift memiliki 2
bentuk, yaitu persegi panjang dan bulat. Kedua bentuk tersebut dapat
diatur besar dan kecilnya dengan titik fokus yang diinginkan. Tilt-Shift
juga mengatur rupa foto di sekeliling titik fokus tersebut, sehingga
33
para pengguna dapat mengatur tingkat keburaman pada sekeliling titik
fokus di dalam foto tersebut.37
b. Video
Video memiliki fungsi sama dengan foto pada Instagram yaitu
sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi video-video kepada
pengguna lainnya. Video yang ingin diunggah dapat diperoleh melalui
kamera Smartphone ataupun video-video yang ada di album video di
Smartphone tersebut. Namun pada video Instagram menambahkan
beberapa jenis fitur lainnya, yaitu:
1) Sampul
Pada pengunggahan file video pada Instagram terdapat
fitur bernama sampul disamping fitur efek. Fungsinya untuk
memilih gambar dalam video yang digunakan menjadi sampul
depan pada saat video telah di unggah. Pemilihan gambar menjadi
daya tarik Follower untuk menontonnya dan membuat rasa
penasaran. Dalam hal ini pengunggah harus pintar memanfaatkan
peluangnya agar banyak yang menonton.
2) Sound or Not Use Sound
Pada pengunggahan file video pada Instagram terdapat
pemilihan fitur akan menggunakan suara atau tidak menggunakan
suara.
37Achmad Sulthony Munfaid, “Instagram,” diakses 9 Agustus 2017,
https://id.scribd.com/doc/195027473/- Instagram/.
34
3) Live Video Instagram
Fitur terbaru platform ini adalah kemampuan untuk 'Go
Live' di Instagram. Pengguna akan melakukan siaran langsung dan
pengguna akan mendapatkan notifikasi jika akun tertentu mereka
ikuti mulai live streaming di aplikasi. Fitur ini tidak ada alat untuk
memberi judul video anda sebelum memulai dan video lenyap
begitu anda selesai menyiarkannya.38
c. Pengikut (Follower) dan mengikuti (Following)
Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan mengikuti
akun pengguna lainnya dan memiliki pengikut Instagram. Dengan
demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat
terjalin dengan memberikan tanda suka (like) dan juga mengomentari
foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Follower juga
menjadi salah satu unsur yang penting, dan jumlah tanda suka dari para
Follower sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi
sebuah foto yang populer atau tidak.
d. Tanda Suka (Like)
Instagram menyediakan fitur suka (like) yang dapat diakses
para pengguna Instagram untuk menyukai foto yang diupload. Tanda
suka (like) menjelaskan bahwa foto dan video yang telah diupload oleh
pengguna telah disukai (like) oleh pengguna lainnya. Pada fitur ini
terdapat fitur Popular. Popular yang dimaksud adalah jika sebuah foto
38Jessica Leonard, “Understanding Instagram: Stories vs. Live vs. Posts,” diakses 9
Agustus 2017, https://webfirst.uark.edu/understanding- Instagram-stories-vs-live-vs-posts/.
35
masuk ke dalam halaman popular, di mana tempat tersebut menjadi
sebuah halaman atau kumpulan dari foto-foto popular dari seluruh
dunia pada saat itu. Secara tidak langsung foto tersebut akan dapat
terlihat dan menjadi suatu hal yang dikenal oleh masyarakat
mancanegara, sehingga dapat memungkinkan jumlah Follower pun
juga dapat bertambah lebih banyak juga.
e. Efek foto dan video
Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek yang dapat
digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting
unggahannya. Efek tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird,
Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet,
Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kelvin. Namun, sekarang Instagam
telah menambahkan beberapa buah efek terbaru, yaitu Clarendon,
Gingham, Moon, Lark, Reyes, Juno, Slamber, Crema, Ludwig, Aden,
Perpetua, Mayfair, Sierra, Willow, Valencia, Amaro, Rise, Hudson,
dan menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham.
f. Arroba
Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki
fitur yang dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna
lain yang juga, dengan manambahkan tanda arroba (@) dan
memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna
tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto
36
maupun bagian komentar foto. Dikarenakan semua pengguna
Instagram memiliki arroba-nya masing-masing.
g. Geotagging
Setelah memasukkan judul foto pada saat pengunggahan,
bagian selanjutnya adalah bagian Geotag. Bagian ini akan muncul
ketika para pengguna mengaktifkan GPS mereka di Smartphone-nya.
Dengan demikian Smartphone tersebut dapat mendeteksi lokasi
dimana para pengguna Instagram tersebut berada. Dengan geotagging
para penguna dapat terdeteksi dimana mereka telah mengambil foto
tersebut atau dimana foto tersebut telah diunggah.
h. Tag dan Hashtag
Instagram mempunyai fitur tag dan hashtag, tag yang
fungsinya untuk menandai teman. Sedangkan, hashtag fungsinya
mengelompokkan foto dalam satu label, artinya sebuah kode yang
memudahkan para pengguna untuk mencari foto tersebut dengan
menggunakan "kata kunci". Bila para pengguna memberikan label
pada sebuah foto, maka foto tersebut dapat lebih mudah untuk
ditemukan. Digunakan memberitahukan suatu kegiatan sosial dalam
cakupan lokal ataupun mancanegara. Cara yang digunakan untuk
mengikuti hal ini adalah dengan menggunakan label Instagram.
Dengan menggunakan label yang membahas mengenai
kegiatan sosial, maka makin banyak masyarakat yang mengikuti hal
tersebut. Dengan demikian Instagram menjadi salah satu alat promosi
37
yang baik dalam menyampaikan sebuah kegiatan itu. Contohnya
seperti pada label #thisisjogja yang dapat menarik perhatian para
seluruh pengguna media sosial Instagram. Dalam organisasi banyak
juga yang mempublikasikan produk mereka, dengan memanfaatkan
fitur hastag, Contohnya saja seperti Starbucks, Red Bull, Burberry,
ataupun Levi’s. Banyak dari produk-produk tersebut yang sudah
menggunakan media sosial Instagram untuk memperkenalkan produk-
produk terbarunya kepada masyarakat.
Hal ini dikarenakan agar mereka tidak harus mengeluarkan
biaya sepersen pun untuk melakukan promosi tersebut. Tidak hanya itu
saja, produsen tersebut dapat berinteraksi secara langsung dengan para
konsumen mereka melalui Instagram. Hal ini juga dimanfaatkan oleh
para produsen untuk mendapatkan konsumen lebih banyak lagi,
terlebih lagi bila mereka ingin mendekati konsumen yang belum
pernah menggunakan produk mereka. Selain organisasi bersifat
perniagaan, organisasi jenis lainnya juga dapat menggunakan
Instagram untuk tujuan politik ataupun bidang lainnya.
i. Terhubung dengan media sosial lain
Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya
dapat membaginya ke dalam Instagram saja, melainkan foto maupun
video tersebut dapat dibagi juga melalui media sosial lainnya seperti
Facebook, Twitter, Vkontakte, Tumblr, Ameba, dan Ok.ru, yang
tersedia di halaman untuk membagi foto tersebut.
38
j. Multiple Image & Video Posts
Instagram merupakan sosial media yang terus melakukan
update dalam rentang waktu yang sangat cepat. Kini Instagram hadir
dengan fitur teranyar yaitu Multiple Image & Video Posts. Dengan
fitur keren ini, anda pengguna dapat membuat satu postingan dengan
memunculkan beberapa foto atau video secara bersamaan. Maksimal
jumlah foto dan video sebanyak 10 buah.39
k. Instagram Stories
Instagram stories merupakan fitur terbaru yang ditawarkan
oleh Instagram. Pengguna dapat mengunggah foto atau video secara
langsung dan setelah di unggah foto maupun video tersebut akan
bertahan dalam waktu 24 jam. Setelah 24 jam foto atau video tersebut
akan hilang dengan sendirinya.40 Dalam Instagram Stories terdapat
juga fitur tambahan yang membuat tampilan menjadi lebih menarik
seperti:
1) Normal, yaitu jika pengguna ingin mengunggah foto maupun video
dengan apa adanya.
2) Boomerang, yaitu jika pengguna ingin mengunggah foto maupun
video dengan efek maju-mundur.
3) Rewind, yaitu jika pengguna ingin mengunggah foto maupun video
dengan efek mundur saja.
39Brandy Shaul, “Here’s How to Add Multiple Pictures, Videos to Instagram Posts,”
diakses 9 Agustus 2017, http://www.adweek.com/digital/heres-how-to-add-multiple-pictures-
videos-to- Instagram-posts/. 40Sulthony Munfaid, “ Instagram.”
39
4) Hands-Free, yaitu pengguna mengunggah hanya perlu menekan
tombol Instagram Stories sekali saja tanpa perlu menekan sampai
batas waktu yang ditentukan habis.
f. Profil Bisnis
Profil bisnis adalah fitur gratis untuk akun yang ingin diakui
sebagai akun bisnis di Instagram. Dengan profil bisnis, bisnis dapat
memilih bagaimana mereka ingin pelanggan mereka untuk
berhubungan dengan-nya, melalui call, teks atau email dengan sekali
tekan tombol kontak serta mendapatkan arah (Instagram 2016). Profil
bisnis Instagram, pengguna bisa mengakses beberapa alat bisnis,
seperti tombol kontak yang menampilkan pilihan arahan (direction),
panggilan (call), dan email, tergantung informasi yang disediakan dan
wawasan Instagram (Instagram insight). Instagram Insight adalah
sebuah fitur statistik yang menampilkan siapa saja followers dari
pemilik profil bisnis (demografi), kapan saja mereka online, dan lain-
lain.41
g. Iklan
Kemampuan untuk mempromosikan memungkinkan Anda
mengubah postingan biasa ke postingan iklan berbayar yang terdapat
dalam aplikasi, hal ini dapat membantu terhubung dengan lebih banyak
pelanggan. Cukup memilih postingan yang sudah dibagikan di
Instagram dan menambahkan tombol yang mendorong orang untuk
41 Anom, “4 Langkah Membuat Profil Bisnis Instagram,” diakses 7 Mei 2019,
https://www.urbandigital.id/4-langkah-membuat-profil-bisnis-instagram/.
40
mengambil tindakan. Anda dapat memilih target pemirsa atau
mengizinkan Instagram untuk menyarankan target untuk anda. Setelah
itu, postingan anda akan dipromosikan sebagai iklan untuk waktu yang
lama yang anda pilih.42
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam
melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian yang akan peneliti lakukan. Dari
penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian dengan judul yang
sama seperti judul penelitian yang akan peneliti lakukan. Akan tetapi, peneliti
menemukan tema penelitian yang serupa dengan penelitian yangakan peneliti
lakukan. Di bawah ini akan diuraikan penelitian terdahulu yang memiliki
tema yang serupa serta perbedaannya dengan penelitian yang peneliti
lakukan.
1. Siti Sulthonah dengan judul skripsi Pemanfaatan Instagram dalam
Promosi Perpustakaan: Studi Kasus Simpul Library-Pustakalana di
Bandung. Dipublikasikan pada tahun 2017 oleh Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan mengetahui cara
Library-Pustakalana memanfaatkan Instagram sebagai cara untuk
mempromosikan perpustakaannya. Dengan penelitiannya tersebut,Siti
Sulthonah dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut: (1)
42 Instagram Bunisess Team, “New Instagram Business Tools,” diakses 7 Mei 2019,
https://business.instagram.com/.
41
Hasil penelitian memperoleh bahwa Instagram Perpustakaan Pustakalana
selain dimanfaatkan untuk kegiatan promosi, ternyata Instagram
Perpustakaan Pustakalana juga dimanfaatkan untuk media sharing
informasi dan media komunikasi dengan Pemustaka atau Followers. (2)
Fitur-fitur yang telah tersedia di Instagram itu sendiri seperti
memanfaatkan fitur upload foto dan video dengan menambahkan caption,
hastag (#), taging, maps, aroba. (3) serta memanfaatkan fitur terbaru yaitu
mengganti akun profil lama ke dalam bentuk profil bisnis, hanya fitur
interaksi ke media sosial lain dan fitur promosi yang ada pada fitur bisnis
yang belum dimanfaatkan oleh Perpustakaan Pustakalana. Kendala yang
dihadapi Perpustakaan Pustakalana dalam kegiatan promosi menggunakan
media sosial Instagram yaitu mengenai ketidaksesuaian antara jumlah
Followers dengan jumlah tanda suka atau like terhadap konten-konten
yang dipromosikan dan kurangnya sumber daya manusia (SDM).43
2. Maulidia Putri dengan judul skripsi Promosi Perpustakaan Rimba Baca.
Dipublikasikan pada tahun 2014 oleh Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan sejauh mana ke efektifan
promosi dan juga untuk mengetahui upaya dalam mengatasi beberapa
kendala terhadap promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Rimba Baca.
Maulidia Putri dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut: (1)
Menggunakan media internet seperti website dan teknologi 2.0 seperti
jejaring sosial yaitu Facebook dan Twitter. (2) Untuk mengatasi kendala
43Siti Sulthonah, “Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan: Studi Kasus
Simpul Library-Pustakalana di Bandung” (Skripsi, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017).
42
pihak perpustakaan membeli koleksi buku yang merupakan permintaan
dari anggota, memperbanyak koleksi buku terjemahan kedalam bahasa
Indonesia, perpustakaan saat ini hanya melakukan pembatasan jumlah
orang sekitar 20–30 orang jika ada yang ingin mengadakan kegiatan, pihak
perpustakaan yang mengerjakan promosi di jejaring sosial yaitu pemilik
perpustakaan sendiri melalui akun Facebook-nya di grup Rimba Baca
serta perpustakaan mempunyai sebuah akun grup Facebook yang selalu
mengunggah koleksi buku-buku barunya yang diharapkan dapat menarik
minat anggota grup tersebut, dan juga perpustakaan juga selalu
memposting kegiatan apa saja yang akan diadakan di perpustakaan.44
3. Aulianti Sasilia dengan judul skripsi Strategi Promosi Buku “Critical
Eleven” oleh akun Instagram Ika Natassa. Dipublikasikan pada tahun
2016 oleh Universitas Hasanudin Makasar. Tujuan penelitian ini adalah:
(1) Untuk mengetahui motif akun Instagram digunakan sebagai akun
aktivitas promosi, (2) Untuk mengetahui strategi promosi buku “critical
eleven” oleh akun Instagram Ika Natassa, (3) Untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi aktivitas promosi buku “critical eleven”
menggunakan media Instagram. Hasil penelitian ini menunjukkan motif
akun Instagram dipilih Ika Natassa adalah melihat potensi Instagram yang
dapat membawa keuntungan materi dan immaterial. Terdapat strategi
bauran promosi berupa iklan, publikasi, promosi penjualan dan interaktif
media ditambah tipe strategi pulling yang diterapkan. Dan faktor yang
44Maulidia Putri, “Promosi Perpustakaan ‘Rimba Baca’” (Skripsi, Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).
43
mempengaruhi keberhasilan aktivitas promosi pada akun Instagram tidak
lepas dari fitur–fitur Instagram dan pemilihan postingan yang memicu
Word of Mouth.45
4. Tubagus Ardyansyah dan Indra Satya Karsa dengan judul jurnal
Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi Screamous
Clothing. Dipublikasikan pada tahun 2018 oleh Universitas Islam
Bandung. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bentuk promosi apa saja
yang digunakan oleh Screamous Clothing dalam menggunakan Instagram
(2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang penghambat penggunaan
Instagram Screamous Clothing dan cara mengatasinya (3) mengetahui
alasan Screamous Clothing memilih Instagram sebagai salah satu media
promosi. Hasil penelitian ini (1) bentuk promosinya menggunakan
aktifitas promosi yang berusaha menciptakan product awareness bagi para
Follower melui postingan foto dan caption yang menarik. (2) faktor
penghambatnya kurangnya pengetahuan beberapa konsumen mengenai
akun resmi Instagram Screamous Clothing yang menimbulkan kekeliruan
antara akun resmi dan akun palsu. (3) alasan memilih Instagram sangat
membantu dan meningkatkan penjualan karena terkait fitur-fitur
Instagram seperti judul, tanda like, Follower, arroba (@), dan upload
foto.46
45 Aulianti Sasilia, “Strategi Promosi Buku ‘Critical Eleven’ oleh akun Instagram Ika
Natassa” (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin, 2016),
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/17958. 46 Tubagus Ardiansyah dan Satya Indra Karsa, “Pemanfaatan Media Sosial
Instagram sebagai Sarana Promosi Screamous Clothing,” Jurnal Prosiding Manajemen
Komunikasi 4, no. 1 (2018), h. 88–93.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yang
bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan media social
Instagram sebagai sarana promosi pada Taman Baca Widya Pustaka
Kabupaten Pemalang. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian saat sekarang.
Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana
pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian dskriptif, peneliti
berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat
perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.47
Penelitian deksriptif ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis,
akurat mengenai fakta–fakta, sifat, serta hubungan yang diselidiki.48
Pendekatan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata–kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah, memanfaatkan berbagai metode alamiah dan bersifat
47Juliansyah Noor, METODOLOGI PENELITIAN: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 34. 48Natsir Mohammad, Metode Penelitian (Jakarta: Galia Indonesia, 2003), h. 64.
45
penemuan.49 Pendekatan penelitian ini dipilih karena digunakan untuk
mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.50
B. Kriteria Informan
Dalam melakukan penelitian kualitatif, penulis harus cermat dalam
menentukan orang-orang (informan) yang akan diwawancarai.51 Informan
adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi
dan kondisi latar penelitian. Penentuan informan ditentukan dengan mencari
tahu pihak yang paling memahami objek penelitian dan ditentukan
berdasarkan konsep purposive sampling. Purposive sampling adalah metode
penentuan informan dengan cara sengaja memilih informan-informan tentu
dengan mengabaikan informan lainnya, karena informan tertentu ini memiliki
ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki informan lain.52Penulis mengambil
informan kepada:
1. Ketua Taman Baca Widya Pustaka, yaitu Nurul Wijiasih, S.pd. Alasan
saya memilih beliau sebagai informan, karena beliau memiliki wewenang
terhadap kebijakan mengenai hal promosi.
2. Anggota pertama Taman Baca Widya Pustaka, yaitu Titi Puji Lestari.
Alasan saya memilih beliau sebagai informan, karena beliau sebagai
49Lexy J Moleong, Metode Pendekatan Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
h. 6. 50Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 3. 51Emzir, Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.
53. 52Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999). h. 183.
46
anggota pertama lebih mengetahui mengenai pengaruh promosi di Taman
Baca Widya Pustaka.
3. Anggota kedua Taman Baca Widya Pustaka, yaitu Ferdi Irwansyah.
Alasan saya memilih beliau sebagai informan, karena beliau sebagai
anggota kedua lebih mengetahui mengenai pemanfaatan media sosial
sebagai sarana promosi di Taman Baca Widya Pustaka.
4. 7 Follower akun Instagram Widya Pustaka. 2 Follower pernah
berkunjung dan 5 Follower belum pernah berkunjung. Alasan saya
memilih mereka sebagai informan, untuk mengetahui pendapat mereka
mengenai promosi di TBM Widya Pustaka.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusah masalah penelitian. Penelitian harus
disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Sumber data ini diperoleh
dari dua sumber data, yakni berdasarkan data primer dan sekunder.
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data pertama atau asli yang
diperoleh di lapangan, meliputi: wawancara dan observasi. Adapun
sumber data primer pada penelitian ini antara lain:
a) Wawancara
Menurut Esterberg yang dikutip Sugiyono menjelaskan
wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar
47
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.53 Wawancara dilakukan untuk
menjawab permasalahan penelitian mengenai mekanisme pemanfaatan
media sosial Instagram sebagai sarana promosi dan kendala dalam
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi.
b) Observasi
Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip Sugiyono observasi
merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan.54 Observasi digunakan untuk memfokuskan
terhadap suatu gejala kejadian dengan maksud menafsirkannya,
mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya, dan menemukan kaidah-
kaidah yang mengaturnya.55 Teknik ini digunakan untuk melihat,
mengamati langsung aktivitas promosi menggunakan media sosial
Instagram.
c) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data kedua yan
diperoleh melalui perantara atau secara tidak langsung yang digunakan
sebagai pelengkap data pada penelitian, meliputi: riset kepustakaan
dan dokumentasi. Adapun sumber data sekunder pada penelitian ini
antara lain:
53Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 317. 54Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 203. 55Emzir, Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif, h. 38.
48
1) Riset Kepustakaan
Riset kepustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mencari sumber data penulis yang dapat dijadikan landasan
teori untuk memperkuat proses analisis data. Penulis melakukan
pencarian data menggunakan bahan-bahan pustaka yang terkait
dengan permasalahan penelitian baik berupa fisik maupun
elektronik.
2) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber tertulis yang berisikan
tentang informasi. Peneliti akan mencari dokumen yang berkaitan
dengan penelitian, seperti: otobiografi, surat-surat pribadi, buku,
atau catatan harian, memorial kliping, dokumen pemerintah atau
swasta, data di server dan flashdiks, data tersimpan di website, dan
lain-lain.56
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan teknik yang digunakan dalam
mengolah data yang bersumber dari informan mengenai topik tertentu
yang dilakukan dengan wawancara untuk menjadi sebuah data. Teknik
pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini berupa data
penelitian yang diperoleh dari jawaban para informan dengan
56Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 175.
49
menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaandan
wawancara. Setelah data diperoleh melalui wawancara dengan informan,
maka dilakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan,
maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu,
diperoleh data yang kredibel.57
Dalam mengambil data untuk diolah diperlukan instrumen yang
menunjang. Instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengukur suatu
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Handphone dapat menjadi
sebagai salah satu instrumen yaitu alat rekam. Dalam penelitian kualitatif
instrumen penelitian atau alat penelitian yang utama dalah peneliti.
Namun secara spesifik instrumen penelitian yang digunakan adalah daftar
pertanyaan untuk wawancara. Kemudian data diolah berdasarkan
rekaman yang dihasilkan.
2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan sebuah kegiatan untuk mengatur
mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan
mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus
masalah yang ingin dijawab.58 Adapun teknik analisis data sebagai
berikut:
57Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 90-91. 58Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 209.
50
1) Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang
muncul dari catatan-catatan lapangan. Dalam reduksi data, peneliti
menghimpun seluruh data, merangkum, memilih hal-hal pokok dan
memfokuskan pada hal-hal penting. Data kemudian dimanipulasi
dan disusun untuk menemukan pola dan menghubungkan informasi-
informasi yang sebelumnya tidak jelas59.
2) Penyajian Data
Penyajian data merupakan informasi tersusun, digunakan
untuk lebih meningkatkan pemahaman dan analisis sajian data.
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
dan hubungan antar kategori.60
3) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penelitian yang menjawab
fokus penelitian berdasarkan analisis data. Data disajiakan dalam
bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian
penelitian.61
59Matthew B Miles, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: Universitas Terbuka, 2012), h. 16. 60Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D, h. 247. 61Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 211.
51
E. Teknik Penguji Keabsahan Data
Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan terhadap data hasil
penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan
kredibilitas atau validitas internal, dengan triangulasi sebagai berikut:
1. Triangulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data untuk pengecekan ulang
wawancara, seperti hasil wawancara dan hasil observasi.
2. Triangulasi Teori
Penggunaan teori untuk memastikan bahwa data yang
dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, dari beberapa
teori yang telah dijelaskan di bab II untuk dipergunakan dan menguji
terkumpulnya data.
3. Triangulasi Metode
Penggunaan berbagai metode dalam melakukan penelitian, seperti
metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi
pada wawancara dilakukan.62
F. Tempat dan Jadwal Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Baca Widya Pustaka yang
beralamat di Jl. Pantai Kaliprau,Desa Ambowetan, kecamatan Ulujami,
62Bachtiar S. Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian
Kualitatif,” Jurnal Teknologi Pendidikan 10 No. 1 (2010): h. 56-57.
52
kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Waktu penelitian di lakukan mulai
dari bulan April s/d Oktober 2017
2. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2017-2019
Feb-
Maret
2017
April
2017-
Maret
2019
Sept-Okt
2017
Okt
2018-Jan
2019
April
2019
1
Penyusunan
Proposal dan
Pengajuan
Proposal dan
Dosen
Pembimbing
√
2
Pelaksanaan
Bimbingan
Skripsi
√
3 Penelitian √
4
Analisis Data
dan Pengolahan
Data
√
5 Ujian Skripsi √
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah dan Profil Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten
Pemalang
TBM Widya Pustaka berdiri 28 oktober 2016. Arti nama Widya
Pustaka yaitu karena anggota TBM ini mayoritas dari kampus STMIK
Widya Pratama Pekalongan. Widya memiliki arti yaitu “ilmu” dan Pustaka
artinya “buku”. Awalnya terbentuknya TBM Widya Pustaka sebenarnya
atas dasar keisengan Nurul Wijiasih selaku ketua di TBM Widya Pustaka
membuka pemberitahuan di media sosial Facebook adanya salah satu
temannya yang memposting tentang kegiatan membuka perpustakaan
jalanan di daerah Majenang, Cilacap Barat. Nurul Wijiasih sempat iri pada
teman-temannya itu.“Kenapa aku tidak bisa seperti mereka suka sama
buku, suka baca sampai mendirikan perpustakaan segala”.
Nurul Wijiasih memiliki mimpi dan cita-cita turut berpartisipasi
mencerdaskan warga. Kegiatannya adalah mengajak masyarakat untuk
sadar bahwa membaca buku adalah hal mulia yang banyak orang tak
melakukanya. Mimpi untuk membuka TBM Widya Pustaka itu sejak tahun
2015, saat itu Nurul Wijiasih sedang menanti duduk di semester akhir.
Namun, baru pada pertengahan Oktober tahun 2016, mimpi mendirikan
TBM Widya Pustaka baru terealisasikan.
54
Nurul Wijiasih bersama rekan-rekan ingin memberikan penyadaran
dengan mengkhususkan membuka stand dan menyediakan ragam buku
yang dapat dimanfaatkan warga untuk membaca. Mereka termotivasi
meluaskan wawasannya supaya tidak hanya pengetahuan sekolah-sekolah
yang diketahui dengan cara mendirikan perpustakaan yang berguna bagi
mereka dan masyarakat umum. Selain itu, sebagai sarjana pendidikan
Nurul Wijiasih juga sadar dibalik ambisi pribadinya ada nilai dasar
kemanusian yang harus diperjuangkan bersama dengan rekan-rekan. Nurul
Wijiasih tidak rela melihat generasi bangsa, aset negara, dan aset agama
terlantar begitu saja tanpa pendidikan khusus untuk mereka.
Kegiatannya awalnya mereka membuka hanya stand di Pantai
Blendung, Pantai Kertosari, dan Pantai Kaliprau setiap hari minggu
dengan alasan titik keramaian daerah Kecamatan Ulujami di tiga pantai
tersebut. Setelah itu di Pantai Kaliprau ternyata ada TBM seperti mereka
yang membuka stand juga, pada bulan maret pertengahan mereka
bergabung dengan kepala desa di Pantai Kaliprau memberi tempat untuk
TBM Widya Pustaka. Setelah itu mereka membuat kegiatan seperti lomba
menggambar, mewarnai, Storytelling, dan membaca di depan samudra.63
TBM Widya Pustaka memiliki logo yang menunjukkan eksistensinya
dirinya sebagai Taman Baca.
63Muhammad Arif Maulana, “Sejarah Taman Baca Widya Pustaka,” diakses 29 Desember
2017, http://www.kabarpemalang.id/2017/04/widya-pustaka-di-tengah-keisengan.html.
55
Gambar 4.1 Logo TBM Widya Pustaka
2. Visi dan Misi Taman Baca Widya Pustaka
Visi TBM Widya Pustaka adalah menjadi sahabat masyarakat
dengan menanamkan budaya gemar membaca. Sedangkan misinya adalah:
1) Menyediakan bahan pustaka yang dapat dinikmati oleh
masyarakat.
2) Menumbuhkan minat baca pada masyarakat.
3) Memasyarakatkan taman baca dan mengembangkan cinta buku
kepada masyarakat.
3. Struktur organisasi Taman Baca Widya Pustaka
TBM Widya Pustaka tidak ada struktur organisasi yang memiliki
bagian-bagian tugas sendiri. mereka semua kerja bersama-sama sebagai
pengelola atau relawan hanya saja Nurul Wijiasih sebagai ketuanya.
56
Tabel 4.1 Struktur Organisasi TBM Widya Pustaka
No Nama Pendidikan Jabatan
1 Nurul Wijiasih SI Ketua
2 Ferdi Irwansyah Mahasiswa Pengelola
3 Suswanti Mahasiswa Pengelola
4 Fajar Sidiq Purwo Mahasiswa Pengelola
5 Titi Puji Lestari Mahasiswa Pengelola
4. Layanan Taman Baca Widya Pustaka
Layanan di TBM Widya Pustaka diperuntukan untuk masyarakat
umum dari anak-anak, remaja sampai dewasa dan gratis. TBM Widya
Pustaka hanya buka menyediakan buku untuk membaca di tempat. Belum
ada layanan peminjaman. Waktu kunjungan TBM Widya Pustaka hari
selasa-minggu. Mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Hari libur nasional tutup.64
5. Koleksi Taman Baca Widya Pustaka
a. Buku
Koleksi buku yang ada di Taman Baca Widya Pustaka kurang
lebih telah mencapai 800 eksemplar. Koleksinya terdiri untuk anak-
anak, remaja sampai koleksi dewasa. Jenis koleksi di Taman Baca
Widya Pustakapun beragam untuk antara lain:
1) Koleksi Buku Umum, buku non-fiksi (Pendidikan dan Agama)
64Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih, Pemalang, 21 Oktober 2017.
57
2) Koleksi Referensi (Majalah, Jurnal, Tabloid, dan Skripsi)
3) Koleksi Buku Anak, buku fiksi (Komik, Dongeng, Novel, dan
Cerpen)
Gambar 4.2 Sebagian Koleksi Buku Taman Baca Widya Pustaka
b. Permainan Edukasi Anak
Taman Baca Widya Pustaka mempunyai permainan edukasi
motorik anak. Bagi anak berpengaruh dalam proses stimulasi
perkembangan mereka. Terutama dalam perkembangan fisik, kognitif
(kemampuan berfikir), keberanian, serta psikososial. Ini penting sekali
sebagai tahap awal mengajari pada mereka bagaimana harus cerdas
dalam merespon setiap kejadian yang ada dilingkungan sekitar, baik
dari apa yang di dengar, di lihat, maupun di rasakan.65 Gambar koleksi
permainan edukasi anak dapat dilihat sebagai berikut:
65Mayke S. Tedjasaputra, “Manfaat Mainan Edukatif Bagi Anak,” diakses 8 Oktober
2018, https://duniaanak.org/perlengkapan-anak/mainan-anak/manfaat-mainan-edukatif-bagi-
anak.html.
58
Gambar 4.3 Koleksi Mainan Edukasi Anak
6. Fasilitas Taman Baca Widya Pustaka
Fasilitas di TBM Widya Pustaka terdapat Ruang Baca, Rak Buku,
Televisi, Sound System, Ruang Tamu, Tempat Bermain, dan Toilet.
7. Program Taman Baca Widya Pustaka
Program yang diadakan oleh Taman Baca Widya Pustaka
merupakan program yang dapat menunjang kreativitas dan kecintaan anak
terhadap membaca. Antara lain:
a. Membaca di depan samudra
Program ini merupakan program dimana pengunjung dapat
membaca buku sambil menikmati keindahan pantai. TBM Widya
Pustaka berlokasi di pinggir pantai jadi beberapa pengunjung dapat
meminjam untuk di baca di dekat pantai. TBM Widya Pustaka
memiliki poster mengenai program ini.
59
Gambar 4.4 Poster Program Membaca di depan Samudra
b. Storytelling
Program ini merupakan cara yang dilakukan untuk
menyampaikan suatu cerita kepada para penyimak, baik dalam bentuk
kata-kata, gambar, foto, maupun suara. Storytelling di TBM Widya
Pustaka digunakan dalam proses belajar kepada anak-anak. Orang
yang ingin menyampaikan Storytelling harus mempunyai kemampuan
public speaking yang baik, memahami karakter pendengar, meniru
suara, pintar mengatur nada dan intonasi serta keterampilan memakai
alat bantu. Storytelling dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan
nilai pelajaran moral kepada orang lain. Melalui Storytelling orang tua
atau guru bisa menyampaikan sebuah pesanyang berisi kandungan
karakter terhadap anak-anak dan siswa mereka.66 Gambar kegiatan
Storytelling dapat dilihat sebagai berikut:
66Krisphianti Hidayah, dan Irtadji, “Efektivitas Teknik Storytelling Menggunakan Media
Wayang Topeng Malang untuk Meningkatkan Karakter Fairness Siswa,” PSIKOPEDAGOGIA 5,
no. 1 (2016): h. 22.
60
4.5 Kegiatan Program Storytelling
c. Outing Class
Program ini merupakan metode belajar yg menyenangkan,
mengajarkan kepada siswa untuk lebih dekat dengan alam dan
lingkungan sekitar. Kebetulan TBM Widya Pustaka ini berlokasi di
pantai jadi untuk pembelajaran Outing Class sudah tepat. Tujuan
program ini memberikan ketrampilan dan pengetahuan baru yang tidak
masuk dalam kurikulum, siswa mampu bersosialiasai di dalam
kehidupan bermasyarakat, dan siswa memiliki ketrampilan di alam
bebas. Outing Class dapat di terapkan disemua mata pelajaran. Dengan
setiap hari belajar di dalam ruang kelas selama bertahun-tahun sudah
biasa, maka tidak ada salahnya kita memberikan sesuatu yang beda
pada proses belajar dan pembelajaran yang patut dicoba.67 Gambar
kegiatan Outing Class dapat dilihat sebagai berikut:
67Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih.
61
Gambar 4.6 Program Outing Class
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan dengan proses wawancara dan observasi
terdapat beberapa hal yang akan dibahas dari pemanfaatan media sosial
Instagram sebagai sarana promosi pada TBM Widya Pustaka. Selain
melakukan wawancara dan observasi dalam memperoleh data penelitian,
penelitian ini juga melakukan kajian pustaka pada pembahasan penelitian
dengan melakukan analisis sumber-sumber yang terkait dengan pemanfaatan
media sosial Instagram sebagai sarana promosi pada TBM Widya Pustaka.
Adapun hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada
TBM Widya Pustaka.
Beberapa pertanyaan sudah diajukan kepada informan terkait
dengan pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi pada
TBM Widya Pustaka.
62
a. Media promosi melalui Instagram
Konten merupakan suatu hal yang terpenting dalam proses
promosi yang berisikan informasi yang ada di dalam media promosi
entah berupa gambar ataupun video. Nama akun Instagram TBM
Widya Pustaka yaitu @widya_pustaka. Menurut informan Ferdi
Irwansyah konten-konten yang dipromosikan oleh TBM Widya
Pustaka di akun adalah kegiatan membaca, donasi buku, kunjungan,
kegiatan Storytelling, acara taman baca dan kegiatan sosialisasi dari
pihak luar yang kemudian di publikasikan.
“Hal yang dipromosikan yaitu seperti kegiatan membaca
masyarakatnya saat berkunjung, kegiatan seperti donasi masuk kita
share terus ada kegiatan-kegiatan seperti Storytelling kami
dokumentasi kita share juga dan ada kunjungan-kunjungan dari ibu
pkk ingin mengadakan sosialisasi disitu kami dokumentasikan lalu di
share.”68
b. Pemanfaatan Instagram sebagai sarana promosi
Aplikasi Instagram mempunyai berbagai jenis fitur yang dapat
dimanfaatkan oleh penggunaagar postingannya lebih menarik
perhatian Follower. Biasanya, semakin menarik postingan maka akan
mendapat jumlah Like yang banyak. Begitupun TBM Widya Pustaka,
menurut informan Ferdi Irwansyah TBM Widya Pustaka
memanfaatkan Instagram dengan mengoptimalkan fitur-fitur yang
telah disediakan, seperti sebagai berikut:
68Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah, Pemalang, 21 Oktober 2017.
63
1) Fitur foto dan video
Dalam fitur foto pengguna dapat sekaligus menggunakan
beberapa jenis konten efek pada aplikasi Instagram yang membuat
suatu kiriman hasilnya menjadi lebih menarik. “Fitur foto
memanfaatkan juga efek supaya cerah saat di posting.”69
Begitupun pada fitur video, pengguna dapat memanfaatkan
beberapa jenis konten yang ada pada aplikasi Instagram. Seperti
Instagram stories dan Live Video Instagram.“Fitur video
memanfaatkan juga fitur tambahannya seperti insta story/
Instagram stories, Live Video Instagram, dan boomerang tapi
untuk yang satu ini jarang.”70
2) Fitur hastag (#) dan Arroba (@)
Setiap TBM Widya Pustaka memposting foto maupun
video menambahkan fitur hastag (#) dan arobba (@) untuk
memaksimalkan postingannya. Alasannya, pengguna Instagram
bila ingin mencari sesuatu mereka menggunakan fitur hastag (#)
untuk mempermudah apa yang dibutuhkan.
“Kami juga memanfaatkan fitur hastag (#) untuk
mempermudah pencarian di Instagram. Karena kebanyakan
pengguna di Instagram bila mencari akun tapi tak mengetahui
akun yang di carinya, maka mereka menggunakan hastag (#).”71
69Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah. 70Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah. 71Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
64
Lain halnya dengan menggunakan fitur arobba (@)
pengguna dapat memperluas jangkauan dengan pengguna
Instagram lain dengan mention ke akun lain yang selaras dengan
akun kita. Contohnya TBM Widya Pustaka, maka mentionnya ke
akun TBM lain atau ke akun-akun literasi lainnya. Sehingga, akun
kita diketahui oleh lebih banyak pengguna lain sehingga dapat
menambah jumlah pengikut.
“Setiap kami posting selalu memanfaatkan fitur arobba
(@) untuk mention ke akun lain. Jadi lebih memperluas jangkauan
Follower, akun yang kami posting juga dapat terlihat oleh mereka.
Sangat membantu dalam jangkauan di Instagram.”72
3) Terhubung ke media sosial lain
Fitur ini sangat membantu untuk kegiatan promosi.
Aplikasi Instagram dapat dihubungkan ke akun media sosial lain
yang dimilikinya, sehingga bila pengguna memposting foto
otomatis muncul di akun lain yang dihubungkannya. Hal tersebut
dapat membantu mempromosikan ke pengguna media sosial selain
Instagram. Walaupun TBM Widya Pustaka dihubungkannya ke
akun pribadi ketua. TBM Widya Pustaka tidak memiliki akun
media sosial selain Instagram.
“Untuk akun ini terhubung ke media sosial lain namun ke
akun pribadi ketua TBM kita. Jadi selain di Instagram di media
72Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
65
sosial lain juga mucul postingannya. Sangat membantu
mempromosikan ke masyarakat yang tidak memiliki Instagram.”73
4) Fitur yang sering digunakan
Aplikasi Instagram memiliki fitur Multiple Image & Video
Posts, yaitu pengguna dapat membuat satu posting dengan
beberapa foto atau video secara bersamaan. Maksimal foto dan
video sebanyak 10 buah. Fitur ini menjadi fitur yang sering
digunakan untuk melakukan promosi oleh TBM Widya Pustaka.
Namun penggabungan di akun TBM Widya Pustaka dominan foto
dan foto, bukan foto dan video.
Menurut informan Ferdi Irwansyah alasan memilih fitur ini
TBM Widya Pustaka menganggap pengguna Instagram lebih
fokus terhadap postingan foto daripada video. Disisi lain video
menguras banyak kuota dan pemutaran video memakan waktu
cukup lama yg menyebabkan pengguna tidak menontonnya.
Mengenai fitur video pengguna Instagram lebih tertarik ke fitur
Story Video atau Live Video Instagram.
“Fitur Foto dan fitur Multiple Image & Video Posts.
Artinya kita bisa memposting banyak foto maupun video di
gabungin dalam satu kiriman. Tapi kami lebih ke foto. Alasannya,
karena orang kan kalau melihat postingan video terkadang orang
cuman di scrool doang males buka selain banyak menguras kuota
mungkin menunggu memutarnya juga lumayan lama, tapi
tergantung jaringan juga sih. Nah, kalau foto menurut saya
walaupun di scrool atau cuman dilihat doang, pasti sudah otomatis
terlihat postingannya.Karena kalau masalah fitur video pengguna
73Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
66
lebih penasaran atau lebih tertarik ke Story Video atau Live Video
Instagram.”74
5) Waktu pemanfaatan Instagram oleh TBM
Instagram merupakan satu-satunya media sosial yang
digunakan oleh TBM Widya Pustaka, pertama kali memanfaatkan
Instagram pada bulan november 2016. Menurut Informan Ferdi
Irwansyah update postingan mengenai TBM tidak terjadwal.
Namun, awalnya TBM Widya Pustaka pernah rutin satu minggu
sekali dalam memposting kegiatannya.
“Kami kan membuka TBM Widya Pustaka bulan oktober
2016 jadi mulai aktif dalam bersosial media pakai Instagram
bulan novembernya.Tidak ada jadwal secara resmi. Namun
awalnya dulu setiap satu minggu sekali kita upload.”75
c. Keunggulan Instagram dengan media sosial lain
Menurut informan Ferdi Irwansyah TBM Widya Pustaka
memilih Instagram sebagai sarana promosi karena menurutnya
memiliki beberapa keunggulan yaitu simpel, penggunanya terus
meningkat dari tahun ke tahun, mengikuti perkembangan zaman,
unggul dalam foto dan video dan mudah dalam mencari sesuatu
dengan menggunakan fitur yang disediakan, seperti, fitur hastag (#),
arroba (@), dan lokasi.
“Instagram merupakan aplikasi yang simpel tanpa harus ada
keahlian khusus dalam pengunaanya. Kalau sekarang saya amatitahun
74Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah. 75Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
67
2015, 2016 sampe 2017 yang masih booming kanInstagram jadi ya
milih Instagram. Penggunanya terus meningkat banyak. Lebih hits
mengikuti perkembangan zaman.Instagram dalam mencari sesuatu
lebih mudah bisa menggunakan hastag contoh #tamanbaca nanti
langsung keluar semua. Bukan hanya hastag ada berbagai fitur yang
memudahkan pencarian seperti lokasi dan arroba (@) contoh
@tamanbaca.Instagram sebagai media sosial yang unggul dalam
memanfaatkan share foto dan video jadi lebih mudah untuk promosi
dari media sosial lainnya.”76
Kemudahan yang ditawarkan Instagram menjadikannya media
yg cepat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.
Memposting foto atau video, mengikuti, mengomentari, memberi Like,
hingga searching sesuai hashtag pun bisa dilakukan dengan sangat
praktis. Dapat terhubung dengan beberapa sosial media lain, jadi anda
dapat menghemat ketika karena tidak perlu melakukan posting berkali-
kali pada media sosial lain. Instagram menjadi media sosial yang
unggul pada hal posting melalui foto, membentuk media ini
menyampaikan tampilan serta kualitas foto yang baik, yang tentu saja
sangat cocok untuk media yang fokus mengandalkan foto.
Begitupun menurut akun @Marifmaulana10 Follower
Instagram TBM Widya Pustaka yang diwawancari, informan
mendapatkan info TBM Widya Pustaka dari fitur arroba (@) yang
dimanfaatkan akun lain dengan dengan men-tag atau mention akun
TBM Widya Pustaka.“Kalau ditanya kapan, kemungkinan tahun 2016
76Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
68
bulan dan tanggalnya kurang ingat. Dan aku tau dari akun Instagram
@explorepemalang dan @kabarpemalang.77
d. Tujuan Promosi
Menurut informan Ferdi Irwansyah TBM Widya Pustaka
memiliki beberapa tujuan dalam promosi TBM-nya melalui media
sosial Instagram. Yaitu, lebih dikenal masyarakat luas, mendapatkan
bantuan dari donatur, lebih banyak pengunjung, dan lebih
maju.Dikarenakan TBM Widya Pustaka merupakan TBM yang masih
baru, maka membutuhkan banyak anggaran untuk menambah koleksi-
koleksi yang diperlukan. Sasaran TBM Widya Pustaka semua kalangan
tidak terbatas usia.
“Kami kan di Instagram tujuannya mempromosikan TBM kami
agar lebih dikenal dan agar banyak yang membantu untuk TBM kami
supaya cepet berkembang. Dan Instagram jangkauannya sangat luas
dan mudah mengaksesnya, jadi ya kalau di tanya tujuannya agar cepat
mendapat donatur untuk TBM, supaya lebih maju, dan TBM Widya
Pustaka lebih dikenal masyarakat luas. Agar lebih banyak yang
berkunjung. Sasaranya semua kalangan tidak terbatas usia.”78
2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM Widya
Pustaka.
Dampak pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana
promosi terhadap Taman Baca Widya Pustaka selama satu tahun adalah
sebagai berikut:
77Wawancara Pribadi dengan @Marifmaulana10, 10 November 2017. 78Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
69
a. Donasi
Dalam mengelola kegiatan promosi dengan memanfaatkan
media sosial Instagram sebagai sarananya. TBM Widya Pustaka
merupakan TBM mandiri statusnya masih baru, maka memerlukan
anggaran dari pihak luar seperti donasi. Donasi merupakan sebuah
pemberian pada umumnya bersifat secara fisik oleh perorangan atau
badan hukum. Pemberian ini mempunyai sifat sukarela dengan tanpa
adanya imbalan bersifat keuntungan, walaupun pemberiandonasi dapat
berupa makanan, barang, pakaian, mainan ataupun kendaraan akan
tetapi tidak selalu demikian, pada peristiwa darurat bencana atau dalam
keadaan tertentu lain.79
Menurut informan Titi Puji Lestari donasi yang diterima
melalui promosi di Instagram oleh TBM Widya Pustaka sejauh ini
berupa buku dan uang. Buku memiliki dua jenis. Pertama koleksi fiksi
seperti contohnya komik dan cerita bergambar. Buku fiksi ini relevan
karena TBM dominan pengunjungnya anak-anak. Koleksi tersebut
sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan Storytelling dan masih
layak pakai dilihat dari fisiknya yang belum rusak dan beberapa ada
yang masih baru. Kedua, koleksi non-fiksi seperti biografi, isinya
biografi para pahlawan Indonesia. Sedangkan, donasi uang digunakan
untuk membeli buku yang baru.
79Zenita Wahyu Dewantry dkk, “Aplikasi Pengelolaan Dana Donasi Untuk Penderita
Kanker (Studi Kasus: Yayasan Kanker Indonesia),” e-Proceeding of Applied Science 1, no. 3 (3
Desember 2015): 1787.
70
“Selama satu tahun ini terdapat donatur yang mendonasikan
buku dan uang. Pada tanggal 8 dan 9 November 2016 dari akun
@heniehenoy dan @betyanggrae, berupa buku non-fiksi biografi.
Biografinya para pahlawan Indonesia dan buku fiksi seperti komik dan
cerita bergambar. Sebanyak 25 buku. Pada tanggal 4 Agustus 2017
dari akun @yana_azizah, dan @aprillia.rizkyol, berupa buku fiksi dan
non-fiksi seperti novel dan cerpen. Non-fiksinya buku pengetahuan
umum seperti buku pengetahuan tentang alam (IPA). Sebanyak 22
buku. Pada tanggal 16 April 2017 dari akun @rizka_utari
@verdiantl12 berupa buku fiksi (komik, dongeng) dan non fiksi seperti
tabloid (pengetahuan umum tentang agama). Sebanyak 15.”80
Dari 7 Follower akun TBM Widya Pustaka yang diwawancarai
ada 5 Follower yang turut berkontribusi dengan memberikan beberapa
donasi.
“Saya mendonasikan buku empat eksemplar buku pada awal
bulan maret 2017.81Pernah, mengirim buku bacaan sebanyak lima
buku pada 17 november 2016.82Iya, Donasi buku sekitar sepuluh buku
pada awal-awal berdirinya TBM Widya Pustaka.83Saya hanya pernah
menyumbangkan beberapa buku yang saya punya sekitar lima buku
pada agustus 2017.84Dari mengajukan usulan nama dan alhamdulilah
ada sedikit dana untuk menambah koleksi buku di TBM Widya
Pustaka..”85
b. Pengunjung
Selain donasi menurut informan Titi Puji Lestari adapun
pengaruh dari pengunjung setelah dibuatnya akun Instagram TBM
Widya Pustaka yaitu bertambahnya pengunjung. Pengunjung
mengetahui informasi TBM Widya Pustaka melalui Instagram.
Pengunjung yang datang di ajak membaca, karena kegemaran
80Wawancara Pribadi dengan Titi Puji Lestari, Pemalang, 21 Oktober 2017.
81Wawancara Pribadi dengan @Ilhamnurotomo, 10 November 2017. 82Wawancara Pribadi dengan @tri_dianasari, 9 November 2017. 83Wawancara Pribadi dengan @islamiyah295, 10 November 2017. 84Wawancara Pribadi dengan @atikawijayanti, 10-11 November. 85Wawancara Pribadi dengan @widyasturich, 11 November 2017.
71
membaca memberikan dampak yang positif untuk pengunjung dan
membuat pengunjung tersebut memiliki wawasan yang luas. Membaca
adalah berpikir. Berpikir merupakan suatu proses untuk mengenali,
memahami, dan kemudian menginterpretasikan lambang-lambang
yang bisa mempunyai arti. Adanya TBM seperti ini dapat
meningkatkan minat baca seseorang.
“Banyaknya pengunjung yang berkunjung. Setidaknya ada
beberapa pengunjung baru yang mengetahui info TBM Widya Pustaka
dari akun media sosial Instagram karena penasaran berkunjung lalu
kita bujuk untuk membaca dan menjadi relawan kalau mau.”86
Selain mendonasikan dan berkunjung adapun Followeryang
membantu berbaik hati ikut mempromosikan demi membantu
kemajuan TBM Widya Pustaka ke temannya ataupun memposting
informasi mengenai TBM Widya Pustaka di akun media sosial
pribadinya.“Saya hanya menyumbang satu sampai beberapa buku, tak
banyak jumlahnya sambil menyebarkan informasi masih terkait
dengan TBM Widya Pustaka kepada teman-teman.”87
c. Kerjasama antar TBM melalui Instagram
Menurut informan Ferdi Irwansyah ada beberapa beberapa
kerjasama yang dimiliki TBM Widya Pustaka, diantaranya: saling
mention/menyebut bila ada acara mengenai TBM. Hal tersebut dapat
digunakan untuk saling mempromosikan, hal tersebut dapat digunakan
86Wawancara Pribadi dengan Titi Puji Lestari. 87Wawancara Pribadi dengan @Marifmaulana10.
72
untuk saling mempromosikan. Ada dua cara melakukan mention pada
postingan. Pertama, pengguna bisa melakukan mention di bagian
“caption” dengan mengetik simbol “@” dan diikuti dengan nama akun
yang kalian tuju. Contohnya, “menunggu makan malam bersama
@benson”. Di sini si pemilik akun “@benson” akan mendapatkan
notifikasi bahwa ia telah di mention. Kedua, pengguna bisa melakukan
mention di bagian “comment”. Bila kalian ingin membalas komentar
di sebuah foto, maka pengguna hanya butuh menyentuh layar di bagian
nama akun beberapa saat. Dari situ, pengguna bisa langsung membalas
komentar dengan menyebutkan nama akun yang dituju.
“Saat posting di Instagram kami saling mention dengan akun
taman baca yang lain untuk saling mempromosikan. Supaya Follower
akun taman baca lain juga mengetahuinya. Jadi saling
menguntungkan dalam hal memberitahukan bahwa ada taman baca
lain juga. Mention-mention kalau ada acara tentang taman baca.
sepertiacara pas itu tentang buku bergerak yaitu tentang program
pemerintah memberikan buku ke taman baca di Indonesia, dengan
syarat tertentu. Saling memberitahukan untuk kemajuan bersama.”88
3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM Widya
Pustaka
Menurut informan Nurul Wijiasih ada beberapa kendala yang
dialamiTBM Widya Pustaka dalammemanfaatkan Instagram sebagai
sarana promosi TBM adalah sebagai berikut:
88Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
73
a. Anggaran
Dalam mengelola kegiatan promosi dengan memanfaatkan
media sosial Instagram sebagai sarananya, TBM Widya Pustaka yang
letaknya di pesisir pantai bahwa kuota internet menjadi salah satu
faktor yang mendukung sekaligus menjadi kendala. Akun Instagram
TBM Widya Pustaka dikelola langsung oleh Nurul Wijiasih selaku
ketuanya dengan kuota pribadi. Sebab, tidak adanya anggaran khusus
untuk hal ini. Dengan adanya hal tersebut, kuota internet menjadi salah
satu kendala yang dialami TBM Widya Pustaka. Walaupun tidak
begitu sering akibatnya TBM Widya Pustaka tidak bisa memposting
kegiatan dan melakukan fitur Live Video Instagram yang menguras
kuota banyak.
“Kalau tidak ada kuota. Berarti lebih ke anggaran, namun
kendala ini tak begitu sering hanya beberapa saat saja. Karena akun
ini yang pegang ketua TBM Widya Pustaka jadi kuota menjadi
kebutuhan pribadi juga.”89
b. Jaringan Internet
Jaringan internet menjadi kendala kedua yang dialami TBM
Widya Pustaka selama ini. Lokasi TBM yang di pesisir pantai yang
notabenya di ujung desa masih sulit menerima sinyal bagus dari
beberapa jaringan yang ada.
“Sinyalnya susah. Berarti lebih ke jaringan internet, karena
kami posisinya di pesisir pantai yang notabenya di ujung desa,
89Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih.
74
terkadang menjadi kendala juga saat kami ingin memposting harus
mencari-cari sinyal terlebih dahulu.
Kesesuaian dalam memilih kartu SIM dengan jaringan yang
bagus di lokasi TBM menjadi faktor yang sangat mendukung untuk
kegiatan promosi yang dilakukan dengan media internet. Begitupun
TBM Widya Pustaka mengatasi kendala tersebut.“Mencari tempat
yang terdapat sinyal. Menyesuaikan tempat dengan memilih kartu
perdana yang sinyalnya bagus disitu.”90
A. Pembahasan
1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada
TBM Widya Pustaka
a. Media Promosi melalui Instagram
Konsep TBM Widya Pustaka dibuat dengan konsep
Instagramable. Instagramable adalah sebuah atau sesuatu yang bisa,
layak, dan pantas untuk dibagikan ke media sosial seperti Instagram,
Facebook, dan lainnya dalam bentuk foto dan video.91 Karena saat ini
orang-orang lebih menyukai sesuatu lewat visual. Jadi, Instagram
merupakan satu-satunya media sosial TBM Widya Pustaka melakukan
kegiatan promosi. Nama akunnya @widya_pustaka. Terbukti semua
kegiatan diposting pada akun Instagram miliknya, seperti: membaca,
90Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih. 91 Baimbach, “Apa Itu Instagramable? Berikut adalah Arti dan Penjelasannya,” diakses
25 April 2019, https://www.kompasiana.com/baimbach2019/5c5d39f3677ffb68c624aa35/apa-itu-
Instagramable-berikut-adalah-arti-dan-penjelasannya.
75
donasi, Storytelling, dan kunjungan sosialisasi. Karena promosi
melalui Instagram lebih menarik dibanding dengan media lainnya.
Target sasaran TBM Widya Pustaka dalam promosi perpustakaan
melalui Instagram semua kalangan tidak terbatas usia.(Lihat di
lampiran 1).
Menurut Caroline Björkgren bagi sebuah lembaga atau
perusahaan Instagram adalah saluran pribadi dengan kesempatan yang
baik untuk memberikan citra pada merek atau mencerminkan merek
kepada konsumen. Ini adalah konteks yang jujur karena gambar yang
diambil on-the-go (yang sedang berlangsung), memberikan rasa apa
yang didokumentasikan terjadi di sini dan sekarang.92
Dengan demikian disimpulkan bahwa akun Instagram TBM
Widya Pustaka memiliki fungsi sebagai alat promosi TBM,
sebagaimana TBM Widya Pustaka merupakan merek dari TBM itu
sendiri dibuat dengan konsep yang menarik, koleksi, program, dan
segala kegiatan yang ada di TBM itu merupakan bagian dari produk
TBM Widya Pustaka.
b. Pemanfaatan Instagram sebagai Sarana Promosi.
Instagram memiliki banyak fitur yang dapat dimanfaatkan
oleh penggunanya dan dapat mempermudah pengguna dalam
pengoprasiannya. TBM Widya Pustaka juga memanfaatkan beberapa
fitur-fitur yang ada pada Instagram tersebut. Fitur-fitur yang terdapat
92 Björkgren, “Kommunicera Rätt Med Instagram (Panduan: Berkomunikasi Tepat
Dengan Instagram).”
76
pada Instagram yang telah di manfaatkan oleh TBM Widya Pustaka
adalah sebagai berikut:
1) Fitur Foto dan Video, berdasarkan penelitian yang ada TBM
Widya Pustaka sudah mengupload 40 file baik berupa foto, pada
setiap hasil yang telah diupload selalu dilengkapi dengan edit foto,
caption, hastag (#), taging, maps, arroba. Sedangkan, fitur video
dilengkapi dengan fitur khusus video, seperti: Story Video dan Live
Video Instagram.
2) Pengikut/Follower, saat ini TBM Widya Pustaka sudah memiliki
jumlah Follower Instagram sekitar 340. Pada bagian ini setiap
TBM Widya Pustaka mengupload baik foto maupun video selalu
mendapatkan respon atau tanggapan dari para pengikutnya dengan
mendapatkan tanda love atau suka pada postingan-postingannya.
3) Terhubung ke Media Sosial lain, dalam membagi foto tersebut,
para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya ke dalam
Instagram saja, melainkan foto maupun video tersebut dapat dibagi
juga melalui media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter,
Vkontakte, Tumblr, Ameba, dan Ok.ru. Walaupun akun terhubung
ke akun pribadi ketua TBM. Jadi selain di Instagram di media
sosial lain juga muncul postingannya.Sangat membantu
mempromosikan ke masyarakat yang tidak memiliki Instagram.
4) Fitur yang sering digunakan, fitur Multiple Image & Video Posts.
Artinya, pengguna dapat memposting banyak fotomaupun video di
77
gabungkan dalam satu kiriman. Namun, di TBM Widya Pustaka
lebih ke foto.
Dengan berdasarkan pada teori menurut Achmad Sulthony
Munfaid fitur-fitur yang terdapat pada Instagram, antara lain:
1) Upload Foto atau Video (Multiple Image & Video Posts.)
2) Pengikut/Follower.
3) Multiple Image dan Video Post.
4) Efek Foto dan Video.
5) Geotagging.
6) Hastag (#) dan Tag.
7) Arroba (@).
8) Instagram Stories.
9) Terhubung ke Media Sosial lain.
10) Profil Bisnis.93
Maka dapat disimpulkan TBM Widya Pustaka sudah
memanfaatkan fitur-fitur Instagram mencapai 80% dan fitur yang
belum dimanfaatkan mencapai 20%. Sebab, Instagram selalu
melakukan perkembangan dengan menambahkan fitur-fitur baru pada
Instagram.
Pertama, fitur Profil Bisnis menurut Anom merupakan fitur
gratis untuk akun yang ingin diakui sebagai akun bisnis di Instagram.
Dengan profil bisnis, bisnis dapat memilih bagaimana mereka ingin
93 Sulthony Munfaid, “Instagram.”
78
pelanggan mereka untuk berhubungan dengan-nya, melalui call, teks
atau email dengan sekali tekan tombol kontak serta mendapatkan arah
(Instagram 2016). Profil bisnis Instagram, pengguna bisa mengakses
beberapa alat bisnis, seperti tombol kontak yang menampilkan pilihan
arahan (direction), panggilan (call), dan email, tergantung informasi
yang disediakan dan wawasan Instagram (Instagram insight).
Instagram Insight adalah sebuah fitur statistik yang menampilkan siapa
saja followers dari pemilik profil bisnis (demografi), kapan saja
mereka online, dan lain-lain.94
Kedua, fitur Iklan menurut Tim Bisnis Instagram merupakan
kemampuan untuk mempromosikan memungkinkan Anda mengubah
postingan biasa ke postingan iklan berbayar yang terdapat dalam
aplikasi, hal ini dapat membantu terhubung dengan lebih banyak
pelanggan. Cukup memilih postingan yang sudah dibagikan di
Instagram dan menambahkan tombol yang mendorong orang untuk
mengambil tindakan. Anda dapat memilih target pemirsa atau
mengizinkan Instagram untuk menyarankan target untuk anda. Setelah
itu, postingan anda akan dipromosikan sebagai iklan untuk waktu yang
lama yang anda pilih.
c. Waktu Pemanfaatan oleh TBM Widya Pustaka
Instagram merupakan satu-satunya media sosial yang
digunakan oleh TBM Widya Pustaka,pertama kali memanfaatkan
94 Anom, “4 Langkah Membuat Profil Bisnis Instagram,”
79
Instagram pada bulan november 2016. Menurut Informan Ferdi
Irwansyah update postingan mengenai TBM tidak terjadwal.
d. Keunggulan Instagram dengan Media Sosial lain
Instagram menjadi media sosial yang unggul pada hal posting
melalui foto, membentuk media ini menyampaikan tampilan serta
kualitas foto yang baik, yang tentu saja sangat cocok untuk media
yang fokus mengandalkan foto, penggunaannya simpel dan
penggunanya terus meningkat. Untuk promosi Instagram lebih unggul
daripada media sosial lainnya dikarenakan fitur-fitur yang mendukung.
Contohnya, fitur terhubung dengan beberapa media sosial lain
pengguna dapat lebih efisien karena tidak perlu melakukan posting
berkali-kali pada media sosial lain.
e. Tujuan Promosi melalui Instagram
Promosi melalui Instagram TBM Widya Pustaka memiliki
tujuan lebih dikenal masyarakat luas, mendapatkan bantuan dari
donatur, lebih banyak pengunjung, dan lebih maju. Dikarenakan
TBM Widya Pustaka merupakan TBM yang masih baru, maka
membutuhkan banyak anggaran untuk menambah koleksi-koleksi
yang diperlukan. Sasaran TBM Widya Pustaka semua kalangan tidak
terbatas usia.
80
2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca Widya
Pustaka
Setelah memanfaatkan Instagram sebagai media untuk
mempromosikan TBM Widya Pustaka memiliki beberapa pengaruh yaitu
donasi dan pengunjung.
a. Donasi
Dalam mengelola kegiatan promosi dengan memanfaatkan
media sosial Instagram sebagai alat promosi dimana TBM Widya
Pustaka merupakan TBM mandiri statusnya masih baru, maka
memerlukan anggaran dari pihak luar seperti donasi. Donasi yang
diterima melalui promosi di Instagram oleh TBM Widya Pustaka
sejauh ini berupa buku dan uang. Buku memiliki dua jenis. Pertama
fiksi seperti contohnya komik dan cerita bergambar. Buku fiksi ini
relevan karena TBM dominan pengunjungnya anak-anak. Koleksi
tersebut sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan Storytelling.
Koleksi tersebut masih layak pakai dilihat dari fisiknya yang belum
rusak dana ada yang masih baru. Donasi uang dapat digunakan untuk
membeli buku yang baru.(Lihat di lampiran 3).
b. Pengunjung
Setelah memanfaatkan Instagram sebagai media untuk
mempromosikan TBM Widya Pustaka, menurut perspektif pengelola
semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan TBM Widya
Pustaka dan ada Follower yang membantu mempromosikan mengenai
81
TBM Widya Pustaka ke teman-temannya, hal ini secara tidak langsung
membuat bertambahnya pengunjung. Pengunjung yang datang ke
TBM Widya Pustaka tertarik untuk datang setelah mengetahui
informasi TBM dari Instagram.(Lihat di Lampiran 4).
Menurut Edsall yang dikutip oleh Badollahi Mustafa, tujuan
promosi perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya
pelayanan perpustakaan.
b. Memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, dan
jenis layanan
c. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan
perpustakaan sehingga menambah pengunjung yang
membaca
d. Mengembangkan pengertian masyarakat agar membantu
kegiatan perpustakaan dan perannya dalam masyarakat.95
Maka disimpulkan dari memanfaatkan Instagram sebagai
media promosi di TBM Widya Pustaka, salah satu hasilnya banyak
masyarakat yang mengetahui tentang TBM Widya Pustaka dan datang
ke TBM untuk memanfaatkan layanan dan fasilitas yang tersedia.
c. Kerjasama antar TBM melalui Instagram
Dengan adanya akun Instagram yang dirasakan oleh TBM
Widya Pustaka dalam menggunakan media sosial Instagram
95 Mustafa, "Promosi Jasa Perpustakaan.” h. 20.
82
berusaha meluaskan jaringan kerjasama antara TBM Widya Pustaka
dengan TBM lainnya, diantaranya: saling mention akun TBM dengan
TBM lainnya untuk saling mempromosikan dan mention bila ada
acara mengenai TBM.(Lihat di lampiran 2). Gurepreet Kaur
berpendapat bahwa beberapa tujuan penggunaan media sosial untuk
membantu mencapai apa yang diinginkan antara lain sebagai berikut:
a. Untuk mencari pendapat tentang perpustakaan dan layanannya
untuk tujuan evaluasi diri, untuk mendorong perdebatan dan
untuk menghasut kesempatan untuk rebound untuk umpan
balik pengguna perpustakaan.
b. Untuk mempublikasikan acara, layanan, berita dan kehadiran.
c. Untuk mendorong kolaborasi, misalnya melalui pengembangan
koleksi dan bangunan repositori konten kolaboratif khusus
untuk kelompok pengguna tertentu.
d. Untuk meningkatkan penggunaan koleksi perpustakaan dengan
mempromosikan berita dan ada konten.
e. Agar terhubung dengan perpustakaan lain dan terus mengikuti
berita industri.96
Salah satu tujuan penggunaan media sosial adalah untuk
mendorong adanya kolaborasi dengan kelompok atau organisasi
tertentu yang memiliki minat dan tujuan yang serupa. Hal ini yang
berusaha disampaikan dan dirasakan oleh TBM Widya Pustaka,
karena dengan memanfaatkan media social Instagram dapat
mempermudah TBM dalam kerjasama. Karena Instagram saat ini
sudah banyak digunakan oleh banyak orang maupun organisasi dan
komunitas sehingga dapat memudahkan untuk melakukan kerjasama
atau kolaborasi.
96 Gurpreet Kaur, “Social Media Marketing,” h. 34–36.
83
3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM Widya
Pustaka
a. Anggaran
Kendala yang dihadapi oleh TBM Widya Pustaka dalam
memanfaatkan media Instagram sebagai sarana promosi adalah lebih
kepada anggaran yaitu tidak adanya kuota. Dikarenakan tidak adanya
anggaran yang dikhususkan untuk promosi melalui media sosial.
Kuota yang ada difasilitasi oleh ketua TBM Widya Pustaka selaku
pemegang akun tersebut. TBM Widya Pustaka harusnya ada tim
khusus dan membuat anggaran khusus mengenai kegiatan promosi
melalui media sosial Instagram.
b. Jaringan Internet
Susahnya jaringan internet di wilayah TBM Widya Pustaka
merupakan sebuah kendala berikutnya. TBM Widya Pustaka
merupakan salah satu wilayah yang termasuk terpencil karena
lokasinya jauh dari kota, disisi lain jaringan internet merupakan salah
satu unsur penting dalam proses berjalannya suatu kegiatan melalui
media sosial Instagram,contohnya Live Video Instagram. Terkadang
ketua TBM Widya Pustaka harus mencari-cari jaringan yang bagus
pada saat akan posting kegiatan dan harus mengganti kartu perdana
yang sesuai dengan jaringan di wilayah TBM Widya Pustaka.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian di TBM
Widya Pustaka adalah sebagai berikut:
1. TBM Widya Pustaka telah memanfaatkan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi. Konsep TBM Widya Pustaka dibuat dengan
konsep Instagramable. Instagram merupakan satu-satunya media sosial
TBM Widya Pustaka melakukan kegiatan promosi. Tujuan Promosi
melalui Instagram supaya lebih dikenal masyarakat luas, mendapatkan
bantuan dari donatur, dan lebih banyak pengunjung. Fitur-fitur yang
dimanfaatkan seperti fitur upload foto dan video dengan menambahkan
caption, hastag (#), taging, maps, aroba, dan terhubung ke media sosial
lain. Fitur yang lebih sering digunakan TBM Widya Pustaka fitur
Multiple Image & Video Posts yaitu pengguna dapat memposting foto
atau video secara bersamaan dengan jumlah maksimal sebanyak 10 buah.
2. Dampak yang didapat dari memanfaatkan Instagram sebagai sarana
promosi yaitu donasi dan bertambahnya pengunjung. Donasi yang
diterima sejauh ini berupa buku dan uang. Donasi uang digunakan untuk
membeli buku yang baru. Sedangkan, bertambahnya pengunjung
membuat keberadaan TBM Widya Pustaka menjadi lebih dikenal dan
beberapa Follower ikut membantu mempromosikan mengenai TBM
85
Widya Pustaka ke teman-temannya. Dalam meluaskan jaringan TBM
Widya Pustaka dapat berkerjasama dengan TBM lain dalam
postingannya dengan cara saling memberitahukan bila ada acara
mengenai TBM. Konten-konten yang di promosikan adalah informasi
mengenai TBM, Program TBM, kegiatan TBM, dan acara TBM.
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh, kendala yang dihadapi TBM Widya
Pustaka dalam pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana
promosi adalah Pertama, Anggaran yang membuat kekurangan kuota
internet. Akibatnya TBM Widya Pustaka tidak bisa melakukan kegiatan
melalui Instagram. Dikarenakan tidak adanya anggaran yang
dikhususkan untuk promosi melalui media sosial. Kedua, susahnya
koneksi internet di wilayah TBM Widya Pustaka yang membuat
terganggunya kegiatan promosi melalui media sosial Instagram.
A. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk TBM Widya Pustaka mengenai
pemanfaatan Instagram sebagai sarana promosi adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya TBM Widya Pustaka lebih terjadwal dalam memposting foto
maupun videonya. Kemudian foto mapun video yang diupload harus
dibuat (edit) semenarik mungkin agar lebih menarik perhatian Followers.
2. Sebaiknya pengelola mengukur dampak pemanfaatan melalui Instagram
menggunakan riset yang baik. Contohnya membuat data kuesioner
terhadap pengunjung dan pengelola harus belajar memanfaatkan fitur-
86
fitur terbaru Instagram, mengingat Instagram akan selalu mengalami
perkembangan.
3. Sebaiknya TBM Widya Pustaka lebih memaksimalkan kegiatan donasi
tidak hanya melalui Instagram saja agar lebih cepat memajukan TBM-
nya bisa dengan mengajukan di website-website pengalangan dana
online seperti kitabisa.com dan indorelawan.com.
4. Sebaiknya TBM Widya Pustaka mengajukan Corporate Social
Responsibility (CSR) kepada perusahaan BUMN. Sebab, Telkom,
pertamina dan lain-lain menyisihkan sekitar 3% dari pendapatan
tahunan-nya untuk membantu kegiatan masyarakat. Contohnya telkom
perusahaan komunikasi dapat membantu koneksi internet di TBM Widya
Pustaka menjadi lancar.
5. Sebaiknya TBM Widya Pustaka melakukan kegiatan evaluasi berkala
mengenai pemanfaatan Instagram sebagai sarana promosi TBM.
Sehingga, TBM dapat mengetahui apa yang kurang dan apa yang harus
diperbaiki maupun dikembangkan.
87
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. “Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram terhadap Sikap
Konsumerisme Remaja di SMA Negeri 3 Samarinda.” eJurnal Ilmu
Komunikasi 4, no. 3 (Agustus 2016): 410–420.
Albar, Habib. “Taman Bacaan Masyarakat.” Diakses 25 Juli 2017.
http://bicaraperpustakaan.com/2016/03/taman-bacaan-masyarakat.html/.
Andri, Yanto. “Model Aktivitas Gerakan Literasi Berbasis Komunitas di Sudut
Baca Soreang.” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 2, no.
1 (Juni 2016): 107–118.
Anom. “4 Langkah Membuat Profil Bisnis Instagram.” Diakses 7 Mei 2019.
https://www.urbandigital.id/4-langkah-membuat-profil-bisnis-instagram/.
Apriani dan Yunaldi, Nova. “Peranan Promosi Perpustakaan terhadap Kunjungan
Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok.” Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan dan Kearsipan 1, no. 1 (September 2012).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24643&val=1516.
Ardiansyah, Tubagus, dan Satya Indra Karsa. “Pemanfaatan Media Sosial
Instagram sebagai Sarana Promosi Screamous Clothing.” Jurnal Prosiding
Manajemen Komunikasi 4, no. 1 (2018): 88–93.
Arie Hanggono, dkk., Aditya. “Aditya TAM (Technology Acceptance Model)
Dalam Mendukung Bisnis Online dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial
Instagram.” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 26, no. 1 (September 2015).
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/
1030/1213.
Arif Maulana, Muhammad. “Sejarah Taman Baca Widya Pustaka.” Diakses 29
Desember 2017. http://www.kabarpemalang.id/2017/04/widya-pustaka-di-
tengah-keisengan.html.
B Miles, Matthew. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Terbuka, 2012.
Bachtiar S. Bachri. “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada
Penelitian Kualitatif.” Jurnal Teknologi Pendidikan 10 No. 1 (2010): 46–
62.
Baimbach. “Apa Itu Instagramable? Berikut adalah Arti dan Penjelasannya.”
Diakses 25 April 2019.
88
https://www.kompasiana.com/baimbach2019/5c5d39f3677ffb68c624aa35/
apa-itu-instagramable-berikut-adalah-arti-dan-penjelasannya.
Björkgren, Caroline. “Kommunicera Rätt Med Instagram (Panduan:
Berkomunikasi Tepat Dengan Instagram).” Diakses 11 Juli 2017.
http://internetworld.idg.se/2.1006/1.669591/helsingborg-digitalisering-
internet.
Bunisess Team, Instagram. “New Instagram Business Tools.” Diakses 7 Mei
2019. https://business.instagram.com/.
Direktorat Pendidikan Masyarakat. Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan
Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, 2006.
dkk, Zenita Wahyu Dewantry. “Aplikasi Pengelolaan Dana Donasi Untuk
Penderita Kanker (Studi Kasus: Yayasan Kanker Indonesia).” e-
Proceeding of Applied Science 1, no. 3 (3 Desember 2015): 1787.
Emzir. Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Hapsari, Melati Indri. “Analisis Penyelenggaraan Taman Baca Masyarakat di
Kabupaten Semarang.” Jurnal PNFI 1, no. 1 (November 2009).
http://www.pustakaindonesia.orgwp-contentuploads201204Analisis-
Sistemik-Penyelenggaraan-TBM-di-Kabupaten-Semarang.pdf.
Haq, Arinal. “Menyampaikan Ilmu Walau Hanya Satu Ayat.” Diakses 1 Mei
2019. https://www.hisbah.net/menyampaikan-ilmu-walau-hanya-satu-
ayat/.
Hidayah, dan Irtadji, Krisphianti. “Efektivitas Teknik Storytelling Menggunakan
Media Wayang Topeng Malang untuk Meningkatkan Karakter Fairness
Siswa.” PSIKOPEDAGOGIA 5, no. 1 (2016): 22.
Indonesia. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Perpustakaan Nasional RI, 2003.
———. UU RI No 23 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2007.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.
J Moleong, Lexy. Metode Pendekatan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009.
89
Kaur, Gurpreet. “Social Media Marketing.” Asian Journal of Multidisciplinary
Studies 4, no. 7 (7 Juni 2016): 34–36.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Teknis Pengelolaan Taman
Bacaan Masyarakat Ruang Publik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2006.
Kemp, Simon. “Digital 2019: Global Internet Use Accelerates.” Diakses 25 April
2019. www.wearesocial.com.
Kotler, Phillip. Marketing Management Millenium Edition. New Jersey: Prentice-
Hall, 2000.
Kumar Sharma, Ajay. “Marketing and Promotion of Library Services.” Diakses
11 Juli 2017. http://crl.du.ac.in/ical09/papers/index_files/ical-
79_73_172_2_RV.pdf.
Leonard, Jessica. “Understanding Instagram: Stories vs. Live vs. Posts.” Diakses
9 Agustus 2017. https://webfirst.uark.edu/understanding-instagram-stories-
vs-live-vs-posts/.
Mohammad, Natsir. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia, 2003.
Mustafa, Badollahi. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
1996.
Nasrullah, Rulli. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015.
Noor, Juliansyah. METODOLOGI PENELITIAN: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Putra, Ega Dewa. Menguak Jejaring Sosial. Serpong: Onnopurbo, 2014.
Putri, Maulidia. “Promosi Perpustakaan ‘Rimba Baca.’” Skripsi, Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Ramadhan, Bagus. “Inilah Perkembangan Digital Indonesia Tahun 2018.”
Diakses 25 April 2019. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/02/06/inilah-perkembangan-
digital-indonesia-tahun-2018.
Sarah, Putri. “Taman Bacaan Masyarakat (TBM).” Diakses 25 Juli 2017.
https://basipda.bekasikab.go.id/berita-taman-baca-masyarakat-tbm.html.
90
Sasilia, Aulianti. “Strategi Promosi Buku ‘Critical Eleven’ oleh akun Instagram
Ika Natassa.” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanudin, 2016. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/17958.
Shaul, Brandy. “Here’s How to Add Multiple Pictures, Videos to Instagram
Posts.” Diakses 9 Agustus 2017. http://www.adweek.com/digital/heres-
how-to-add-multiple-pictures-videos-to-instagram-posts/.
Sudarsono dan Ratih Rahmawati, Blasius. Perpustakaan Untuk Rakyat. Jakarta:
Sagung Seto, 2012.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.
———. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet,
2013.
———. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA, 2016.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
2010.
Sulthonah, Siti. “Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan: Studi
Kasus Simpul Library-Pustakalana di Bandung.” Skripsi, Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Sulthony Munfaid, Achmad. “Instagram.” Diakses 9 Agustus 2017.
https://id.scribd.com/doc/195027473/-Instagram/.
Tedjasaputra, Mayke S. “Manfaat Mainan Edukatif Bagi Anak.” Diakses 8
Oktober 2018. https://duniaanak.org/perlengkapan-anak/mainan-
anak/manfaat-mainan-edukatif-bagi-anak.html.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Program Strata I 2013/2014. Jakarta: UIN
Press, 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN
A. Hasil Dokumentasi
1. Lampiran 1 : Profil Akun Instagram TBM Widya Pustaka
2. Lampiran 2 : Postingan Kerjasama dengan akun TBM lainnya.
3. Lampiran 3 : Beberapa contoh Postingan Penerimaan Donasi
4. Lampiran 4 : Postingan Follower yang berkunjung.
5. Lampiran 5 : Foto bersama Pengelola TBM Widya Pustaka setelah
wawancara
B. Lembar Tugas menjadi Pembimbing
C. Surat Izin Penelitian
D. Lembar Bimbingan Skripsi
E. Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan pada hari kamis, 21-24 September 2017 dan 29
Oktober 2017
Wawancara dengan Nurul Wijiasih, S.pd
Jabatan : Ketua Taman Baca Widya Pustaka
A. Profil Taman Baca Widya Pustaka
1. Apa nama akun media sosial Instagram TBM Widya Pustaka?
Jawab: @widya_pustaka. Alasan kami memilih nama Widya Pustaka
sebenarnya karena anggota TBM ini kebanyakan dari kampus STMIK
Widya Pratama Pekalongan. Widya sendiri setelah kami cari tau memiliki
arti yaitu “ilmu” dan Pustaka sendiri artinya “buku”.
2. Bagaimana sejarah berdirinya TBM Widya Pustaka?
Jawab: TBM Widya Pustaka berdiri 28 oktober 2016. Awalnya
terbentuknya TBM Widya Pustaka sebenarnya itu atas dasar keisengannya
membuka pemberitahuan di media sosial facebook. Ada salah seorang
temen saya yang memposting foto-foto membuka perpustakaan jalanan di
daerah Majenang, Cilacap Barat. Saya sempat iri pada teman-temannya
itu.“Kenapa aku tidak bisa seperti mereka suka sama buku, suka baca
sampai mendirikan perpustakaan segala”. Saya memiliki mimpi dan cita-
cita turut berpartisipasi mencerdaskan warga. Kegiatannya adalah
mengajak masyarakat untuk sadar bahwa membaca buku adalah hal
mulia yang banyak orang tak melakukanya. Mimpi untuk membuka TBM
Widya Pustaka itu sejak tahun 2015, saat itu saya sedang menanti duduk
di semester akhir. Namun, baru pada pertengahan Oktober tahun 2016,
mimpi mendirikan TBM Widya Pustaka baru terealisasikan. Saya bersama
rekan-rekan ingin memberikan penyadaran dengan mengkhususkan
membuka stand dan menyediakan ragam buku yang dapat dimanfaatkan
warga untuk membaca. Nah, atas dasar itulah saya termotivasi untuk suka
buku, meluaskan wawasannya biar tidak hanya pengetahuan sekolah-
sekolah yang saya ketahui dengan cara membaca buku.. Yakni, dengan
mendirikan perpustakaan yang berguna bagi saya dan masyarakat umum.
Selain itu, sebagai sarjana pendidikan saya juga sadar, dibalik ambisi
pribadinya, ada nilai dasar kemanusian yang harus saya perjuangkan
bersama dengan rekan-rekan. Saya tidak rela melihat generasi bangsa,
aset negara, dan aset agama terlantar begitu saja tanpa pendidikan
khusus untuk mereka. Perjuangan saya lumayan berat saat ingin
mendirikan TBM Widya Pustaka, berbagai penolakan sempat saya hadapi
dan terima pada saat perizinan. Mulai keluarga dan teman-teman kuliah,
bahkan pihak keluarga adalah penolak paling nomer satu. Alasannya
karena kegiatannya tidak menghasilkan, buang-buang tenaga dan waktu.
Sempat, karena tak ada dukungan keluarga saya mau memberhentikan
niatnya. Akan tetapi, saya sadar jika saya menyerah berarti saya kalah.
Namun, berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa saya mampu mewujudkan
mimpi menjadikan kenyataan dengan mendapatkan beberapa relawan
yang mau bekerja sama lewat ajakan membuat TBM yang saya share
lewat BBM. Ketika saya sukses mendapatkan beberapa tim relawan, saya
bingung untuk memulai mencari tempat yang dijadikan sasarannya.
Sampai akhirnya, saya bertemu dengan adik kelas, yakni titi. Bersama titi,
saya berhasil menambah relasi teman-teman lainnya untuk menjadi
relawan. Selain itu,permasalahan tempat pun segera mendapat titik
terang. Melalui rembug dengan beberapa relawan termasuk titi, mereka
menyepakati untuk mencari titik-titik keramaian di daerah Kecamatan
Ulujami yaitu di Pantai Blendung, Pantai Kertosari, dan Pantai Kaliprau.
Proses mendapatkan izin tempat ini pun tidak mudah, lumayan rumit,
dimana saya dan teman lainnya harus mendatangi kepala desa yang akan
mereka tempati sebagai wadah nantinya, setelah bertemu kepala desa dari
masing-masing desa, kami direkomendasikan untuk langsung datang ke
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk meminta surat perizinan
kegiatan. Akhirnya, kami diberikan surat tembusan ke kecamatan. Dengan
pertimbangan, kegiatan ini diadakan ditingkat kecamatan maka harus ada
pemberitahuan. Setelah bernegosiasi, akhirnya kami mendapatkan izin
dan dukungan untuk mengadakan kegiatan ini tiap hari minggu. Setelah
itu kami memikirkan dari mana buku di dapat, lalu kami mencari donasi
buku dan membebaskan untuk jenis buku yang akan di donasi karena
sasaran kami semua umur. Awalnya kami patungan dari para relawan.
Kemudian untuk buku, kami bersyukur karena teman-teman yang berhati
mulia rela mendonasikan buku-buku yang sudah tidak dipakai namun
masih layak baca untuk disumbangkan, guna menambah koleksi buku.
Kami buka setiap minggu pagi di Pantai Kertosari, Pantai Blendung dan
Pantai Kaliprau. Jadi awalnya kami hanya membuka stand untuk buku
belum ada tempat untuk TBM ini. Setelah itu di Pantai Kaliprau ternyata
ada TBM seperti kami yang membuka stand di pantai, dia mandiri hanya
satu orang namanya dawiwik setelah ada pembicaraan dengan dia kami
akhirnya bergabung dengan alasan untuk menambah koleksi dan juga
supaya tidak adanya dualisme antar TBM. Namun, tetap dengan nama
TBM Widya Pustaka. Pada bulan maret pertengahan kami bergabung,
kepala desa di Pantai Kaliprau memberi tempat untuk TBM Widya
Pustaka.
3. Apa visi dan misi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Visi TBM Widya Pustaka adalah menjadi sahabat masyarakat
dengan menanamkan budaya gemar membaca. Sedangkan Misinya
adalah:
a) Pertama, menyediakan bahan pustaka yang dapat dinikmati oleh
masyarakat.
b) Kedua, menumbuhkan minat baca pada masyarakat.
c) Ketiga, memasyarakatkan taman baca dan mengembangkan cinta
buku kepada masyarakat.
4. Bagaimana struktur organisasi/tenaga pengelola di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sebenarnya di TBM Widya Pustaka tidak ada struktur organisasi
yang memiliki bagian-bagian tugas sendiri. kami semua kerja bersama-
sama sebagai pengelola atau relawan. Paling saya Nurul Wijiasih yang
jadi ketuanya di bantu teman saya Ferdi Irwansyah, Suswati, Fajar Sidiq
Purwo, dan Titi Puji Lestari.
5. Apa saja koleksi di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Koleksi di TBM Widya Pustaka kan semua untuk semua kalangan,
yaitu:
a) Koleksi Buku Umum, kebanyakan buku non-fiksi (Pengetahuan
Umum, Pendidikan, dan Agama)
b) Koleksi Referensi (Majalah, Jurnal, Tabloid, dan Skripsi)
c) Koleksi Buku Anak, kebanyakan buku fiksi (Komik, Novel, Dongeng,
dan Cerpen)
Totalnya keseluruhan sekitar 800 buku
6. Apa saja layanan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Kami hanya buka menyediakan buku untuk membaca di tempat.
Belum ada peminjaman. Ada juga beberapa kegiatan lomba menggambar
dan mewarnai, Storytelling, dan membaca di depan samudra. Kami
sedang merencanakan untuk menyediakan kegiatan layanan menonton
film bersama. Filmnya adalah film animasi untuk anak kecil yang
mengedukasi. Film tersebut selain sebagai sarana hiburan yang dapat
menghilangkan kejenuhan juga untuk meningkatkan daya tangkap anak
untuk melihat sisi positif yang harus diambil dan negatifnya sebagai pesan
moral agar hal-hal negatif tidak perlu dilakukan. Jadi, setelah film selesai
akan ada reviewnya. Kalau film juga dapat meningkatkan imajinasinya
seperti menyukai salah satu tokoh terkadang anak ingin menggambarnya.
7. Apa saja sarana dan prasarana di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Untuk Sarana di TBM Widya Pustaka ada (Rak Buku, Televisi,
Sound System, Ruang Tamu, Koleksi Buku, Koleksi Permainan Edukasi
Anak, dan Toilet.
8. Kapan waktu kunjungan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Hari Selasa-Minggu
Dari jam 09.00-15.00 WIB
Hari libur nasional Tutup
9. Apakah ada anggaran TBM Widya Pustaka?
Jawab: Mengenai anggaran awalnya kami kalau butuh sesuatu pure
patungan dari para relawan dan mencoba mendapatkan anggaran dari
donatur. Kalau dapat donasi dalam bentuk uang kami langsung
alokasikan ke buku.
10. Darimana pengunjung mendapatkan informasi mengenai keberadaan TBM
Widya Pustaka?
Jawab :Setau saya dari berbagai macam-macam sumber, yaitu:
a) Pertama, kalau yang dulu saat TBM Widya Pustaka belum
begabung dengan TBM yang ada di Pantai Kaliprau, kami sebelum
membuka stand di hari sebelumnya kami informasikan lewat
aplikasi BBM, Instagram dan media sosial lainnya secara pribadi.
b) Kedua, kebetulan lokasi stand-nya di pantai, jadi masyarakat
Ulujami maupun dari luar Ulujami yang sedang berkunjung di
pantai tiba-tiba datang dan melihat awalnya karena penasaran.
Kemudian setelah mengetahui adanya TBM disini mereka yang
sudah tau bahwa terdapat TBM menginformasikan ke lainnya
secara lisan
Wawancara dengan Ferdi Irwansyah
Jabatan : Pengelola Taman Baca Widya Pustaka
B. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi
1. Apa pengertian promosi dan media sosial menurut informan?
Jawab: Promosi yaitu upaya memperkenalkan kepada khalayak luas kalau
misal jualan kan tentang produk kalau kami yaitu tentang taman bacanya
kepada masyarakat banyak dan luas agar tertarik berkunjung. Sedangkan
media sosial merupakan sarana untuk kita para pengguna berinteraksi
dan berkomunikasi tanpa bertemu yaitu lewat internet atau online.
2. Mengapa memilih media sosial Instagram sebagai sarana promosi?
Jawab: Alasan TBM Widya Pustaka memilih media sosial Instagram,
yaitu:
a) Pertama, Instagram merupakan aplikasi yang simpel tanpa harus
ada keahlian khusus dalam pengunaanya.
b) Kedua, kalau sekarang saya amati tahun 2015, 2016 sampe 2017
yang masih booming kan Instagram jadi ya milih Instagram.
Penggunanya terus meningkat banyak. Lebih hits mengikuti
perkembangan zaman.
c) Ketiga, Instagram dalam mencari sesuatu lebih mudah bisa
menggunakan hastag contoh #tamanbaca nanti langsung keluar
semua. Bukan hanya hastag ada berbagai fitur yang memudahkan
pencarian seperti lokasi dan arroba (@) contoh @tamanbaca.
d) Keempat, Instagram sebagai media sosial yang unggul dalam
memanfaatkan share foto dan video jadi lebih mudah untuk promosi
dari media sosial lainnya.
e) Kelima, Instagram dapat terkoneksi atau terhubung ke media sosial
lainnya. Jadi dalam promosi kalau posting di Instagram maka
muncul juga di media sosial lainnya yang dihubungkan dengan
akun Instagram tersebut.
f) Keenam, adanya informasi untuk kontak di profil, contoh kontak WA
dan LINE jadi lebih mudah bila ada sesuatu lebih mudah dalam
berhubungan untuk lebih lanjut.
3. Sejak kapan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana
promosi?
Jawab: Kami kan membuka TBM Widya Pustaka bulan oktober 2016 jadi
mulai aktif dalam bersosial media pakai Instagram bulan novembernya.
4. Apa tujuan memilih media sosial Instagram sebagai sarana promosi?
Jawab: Tujuan TBM Widya Pustaka memilih Instagram, yaitu:
a) Pertama, kami kan di Instagram tujuannya mempromosikan TBM
kami agar lebih dikenal dan agar banyak yang membantu untuk
TBM kami supaya cepet berkembang. Dan Instagram jangkauannya
sangat luas dan mudah mengaksesnya, jadi ya kalau di tanya
tujuannya agar cepat mendapat donatur untuk TBM, supaya lebih
maju, dan TBM Widya Pustaka lebih dikenal masyarakat luas.
b) Kedua, agar lebih banyak yang berkunjung.
5. Bagaimana memanfaaatkan media sosial Instagram sebagai sarana
promosi?
a. Hal apa saja yang dipromosikan?
b. Apa saja target dalam memanfaatkan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi?
c. Siapa saja sasaran dari promosi tersebut?
d. Bagaimana cara memperkenalkan akun Instagram TBM Widya
Pustaka ke masyarakat?
Jawab: Kami memanfaatkan media sosial Instagram, yaitu:
a) Pertama, hal yang dipromosikan yaitu seperti kegiatan membaca
masyarakatnya saat berkunjung, kegiatan seperti donasi masuk kita
share terus ada kegiatan-kegiatan seperti Storytelling kami
dokumentasi kita share juga dan ada kunjungan-kunjungan dari ibu
pkk ingin mengadakan sosialisasi disitu kami dokumentasikan lalu
di share.
b) Kedua, targetnya TBM Widya Pustaka menjadi lebih dikenal
masyarakat luas dan menjadikan TBM Widya Pustaka menjadi lebih
maju.
c) Ketiga, sasaranya semua kalangan tidak terbatas usia. Dan kami
tidak ada persiapan untuk promosi karena tinggal posting saja.
d) Keempat, cara memperkenalkannya kami secara lisan ke teman,
teman kerja, dan masyarakat di berbagai kesempatan. Kalau pas
lagi bareng teman kita juga memperkenalkan, contohnya “aku dan
teman yang ini buka TBM lo, ini Instagramnya di follow ya,
tempatnya disini, kapan-kapan berkunjung yah”. Jadi, dari masing-
masing pengelola secara pribadi di berbagai kesempatan pasti
memperkenalkan. Siapa tau juga ada yang mau menjadi donatur.
Kalau pada saat di TBM kami juga memperkenalkannya ke
pengunjung bahwa kami juga mempunyai akun Instagram TBM
Widya Pustaka.
6. Fitur apa saja yang dimanfaatkan dalam melakukan promosi melalui
media sosial Instagram? Contohnya:
a. Foto
- edit dan efek foto
b. Video
- live video Instagram
- sampul video
- efek dan edit video
c. Arroba (@)
d. Tag dan Hastag e. Geotagging (lokasi)
f. Menghubungkan ke media sosial lain
g. Multiple Image & Video Posts (posting foto dan video bersamaan)
h. StoriesInstagram
- normal
- boomerang (maju-mundur)
- rewind (video mundur)
Jawab: Kami memanfaatkan sebagian besar fitur Instagram, yaitu:
a) Pertama, fitur foto, memanfaatkan juga efek supaya cerah saat di
posting.
b) Kedua, fitur video, memanfaatkan juga fitur tambahannya seperti
insta story/Instagram stories, live video Instagram, dan boomerang
tapi untuk yang satu ini jarang.
c) Ketiga, setiap kami posting selalu memanfaatkan fitur arroba (@)
untuk mention ke akun lain. Jadi lebih memperluas jangkauan
follower, akun yang kami posting juga dapat terlihat oleh mereka.
Sangat membantu dalam jangkauan di Instagram.
d) Keempat, kami juga memanfaatkan fitur hastag (#) untuk
mempermudah pencarian di Instagram. Karena kebanyakan
pengguna di Instagram bila mencari akun tapi tak mengetahui akun
yang di carinya, maka mereka menggunakan hastag (#).
e) Kelima, Untuk akun ini terhubung ke media sosial lain namun ke
akun pribadi ketua TBM kita. Jadi selain di Instagram di media
sosial lain juga mucul postingannya. Sangat membantu
mempromosikan ke masyarakat yang tidak memiliki Instagram.
7. Dari semua fitur tersebut, lebih sering mana fitur yang dimanfaatkan,
alasannya?
Jawab: Fiturnya, yaitu:
a) Pertama, fitur Foto.
b) Kedua, fitur Multiple Image & Video Posts. Artinya kita bisa
memposting banyak foto maupun video di gabungin dalam satu
kiriman. Tapi kami lebih ke foto.
Alasannya, karena orang kan kalau melihat postingan video terkadang
orang cuman di scrool doang males buka selain banyak menguras
kuota mungkin menunggu memutarnya juga lumayan lama, tapi
tergantung jaringan juga sih. Nah, kalau foto menurut saya walaupun
di scrool atau cuman dilihat doang, pasti sudah otomatis terlihat
postingannya. Karena kalau masalah fitur video pengguna lebih
penasaran atau lebih tertarik ke story video atau live video Instagram.
8. Berapa lama waktu frekuensi update melalui media sosial Instagram?
Jawab: Tidak ada jadwal secara resmi. Setiap kegiatan kita posting kalau
tidak ada ya tidak ada yang di posting, karena kegiatan tidak ada setiap
harinya. Namun awalnya dulu setiap satu minggu sekali kita uplod.
efektifnya satu minggu sekali.
9. Adakah kerjasama dengan TBM lain mengenai promosi melalui media
sosial Instagram? Kalau ada, kerjasama seperti apa?
Jawab: kalau itu,
a) Pertama, saat posting di Instagram kami saling mention dengan
akun taman baca yang lain untuk saling mempromosikan. Supaya
Followerakun taman baca lain juga mengetahuinya. Jadi saling
menguntungkan dalam hal memberitahukan bahwa ada taman baca
lain juga.Kedua, mention-mention kalau ada acara tentang taman
baca. sepertiacara pas itu tentang buku bergerak yaitu tentang
program pemerintah memberikan buku ke taman baca di indonesia,
dengan syarat-syarat tertentu. Intinya saling memberitahukan untuk
kemajuan bersama.
b) Ketiga, kerjasama juga tidak hanya soal promosi, terkadang bila
ada buku yang judulnya sama dari taman baca lain mereka kasih ke
kami dan sebaliknya.
c) Keempat, di pemalang setiap minggu pagi di taman patih sampun
kalau di jakarta seperti car free day. Ada taman baca lain yang
mengajak kami membuka stand disana. Agar koleksi dan taman
baca di pemalang lebih dikenal.
10. Apakah TBM Widya Pustaka memanfaatkan media sosial lain sebagai
sarana promosi?
Jawab: Ada pemanfaatkan media sosial lain untuk promosi TBM Widya
Pustaka, namun memakai akun pribadi masing-masing pengelola tidak
mempunyai akun sendiri di media sosial lain. Akunnya ada facebook, path
dan BBM.
11. Adakah anggaran promosi melalui media sosial Instagram?
Jawab: Anggaran dalam ini kan memakai kuota internet. Karena akun ini
di pegang oleh ketua TBM Widya Pustaka jadi memakai uang pribadi
ketua.
12. Apakah TBM Widya Pustaka juga memanfaatkan bentuk promosi selain
media sosial? Kalau ada
a. Apa perbedaannya?
b. Lebih efektif mana?
Jawab: Ada, yaitu:
a) Pertama, kami memanfaatkan secara lisan ke teman-teman dan
masyarakat sekitar.
b) Kedua, membuat stiker yang dibagikan ke pengunjung dan
masyarakat.
c) Ketiga, membuat profil TBM Widya Pustaka yang diserahkan ke
media terkenal di pemalang. Namanya kabarpemalang.com supaya
di share.
Perbedaanya:
a) Pertama, secara lisan dalam segi respon banyak yang langsung
respon. Artinya kalau mereka memang ada buku ya langsung
didonasikan.
b) Kedua, dalam jangkauan lebih luas media sosial untuk
pemberitahuan kepada masyarakat. Tentang pengunjung ada juga
yang berkunjung karena penasaran.
c) Ketiga, masalah donasi di media sosial Instagram jangkauannya
lebih luas walaupun hanya donasi empat atau lima buku tapi
orangnya banyak. Tidak seperti yang secara lisan hanya satu atau
dua orang namun jumlahnya banyak. banyak juga donasi yang dari
luar kota.
d) Keempat, di media sosial biasanya terkendala pada pengiriman
kalau jumlahnya banyak ongkirnya juga banyak jadi ada keraguan
dalam pengiriman. Kalau donatur tidak jauh dari jangkauan kami
ya kami yang jemput.
Efektifnya, secara lisan lebih efektif dalam jumlah donasi. Walaupun
hanya satu atau dua orang tapi jumlahnya lumayan banyak pada saat
berdonasi. Namun dalam jangkauan untuk mempromosikan lebih efektif
lewat media sosial orang tidak hanya berdonasi namun berkunjung juga.
Mungkin karena ongkirnya tersebut kalau berdonasi orang tidak
berdonasi dalam jumlah yang besar.
Wawancara dengan Titi Puji Lestari
Jabatan : Pengelola Taman Baca Widya Pustaka
C. Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi
1. Bagaimana pengaruh atau dampak dari promosi melalui media sosial
Instagram untuk TBM?
Jawab: Pengaruhnya:
a) Pertama, selama satu tahun ini terdapat donatur yang
mendonasikan buku, uang, dan sarana.
b) Kedua, banyaknya pengunjung yang berkunjung. Setidaknya ada
beberapa pengunjung baru yang mengetahui info TBM Widya
Pustaka dari akun media sosial Instagram karena penasaran
berkunjung lalu kita bujuk untuk membaca dan menjadi relawan
kalau mau.
c) Ketiga, ada beberapa Followeryang yang ikut mempromosikan demi
membantu kemajuan TBM Widya Pustaka dengan mempromosikan
temannya ataupun memposting di akun media sosial pribadinya.
2. Bagaimana respon pengelola mengenai pengaruh dari promosi melalui
media sosial Instagram untuk TBM Widya Pustaka?
Jawab: Respon dari kami ya merasa senang karena merasa terbantu dan
perjuangan selama ini terasa tidak begitu sia-sia.
3. Apa saja kontribusi Followersetelah memanfaatkan media sosial
Instagram sebagai sarana promosi untuk TBM Widya Pustaka? Contohya:
a. Donasi (koleksi buku, uang, dan sarana)
b. Relawan
c. Ajakan kerjasama
d. Lainnya
Jawab: Kalau itu selama ini kontribusi yang kami dapatkan baru berupa
donasi baik buku dan uang. Awalnya memang dari para pengelola sendiri
pada saat pertama membuka TBM Widya Pustaka. Setelah berjalan kami
membuat akun Instagram untuk TBM Widya Pustaka. Setelah itu ada
beberapa yang menjadi donatur di awal bulan november 2017.
a) Berupa Buku
1) Pada tanggal 8 dan 9 November 2016 dari akun @heniehenoy
dan @betyanggrae, berupa buku non-fiksi biografi. Biografinya
para pahlawan indonesia dan buku fiksi seperti komik dan
cerita bergambar. Sebanyak 25 buku.
2) Pada tanggal 4 Agustus 2017 dari akun @yana_azizah dan
@aprillia.rizkyol, berupa buku fiksi dan non-fiksi seperti novel
dan cerpen. Non-fiksinya buku pengetahuan umum seperti buku
penegtahuan tentang alam (IPA). Sebanyak 22 buku.
3) Pada tanggal 16 April 2017 dari akun @rizka_utari
@verdiantl12 berupa buku fiksi (komik, dongeng) dan non fiksi
seperti tabloid (pengetahuan umum tentang agama). Sebanyak
15 buku.
b) Berupa Uang
1) Pada awal-awal terbentuknya TBM Widya Pustaka dari akun
@wdyastutirch berkontribusi dengan uang.
Ini semua data dari kontribusi Followerdari akun Instagram TBM Widya
pustaka. Kami sebenarnya tak memiliki data yang tertulis mengenai
donatur. Namun, data tersebut dari hasil kami mengingat-ingat siapa saja
yang pernah berkontribusi. Kontribusi ke TBM Widya Pustaka tidak
sepenuhnya dari Instagram ada beberapa dari non-Instagram seperti dari
mahasiswa KKN UNDIP dan UGM pada bulan juli 2017, dari kepala desa
juga berkontribusi sarana dan prasarana, dari teman-teman dari para
pengelola, dan dari masyarakat sekitar.
Wawancara dengan Nurul Wijiasih, S.pd
Jabatan : Ketua Taman Baca Widya Pustaka
D. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi
1. Adakah kendala melalui media sosial Instagram? Kalau ada, kendala
seperti apa?
a. Jaringan internet
b. Anggaran
c. Pengguna
d. Lainnya
Jawab: Kalau selama ini kendalanya,
a) Pertama, kalau tidak ada kuota. Berarti lebih ke anggaran, namun
kendala ini tak begitu sering hanya beberapa saat saja. Karena
akun ini yang pegang ketua TBM Widya Pustaka jadi kuota menjadi
kebutuhan pribadi juga.
b) Kedua, sinyalnya susah. Berarti lebih ke jaringan internet, karena
kami posisinya di pesisir pantai yang notabenya di ujung desa,
terkadang menjadi kendala juga saat kami ingin memposting harus
mencari-cari sinyal terlebih dahulu.
Adapun kendala yang lebih ke non media sosial, seperti:
a) Pertama, komentar negatif dari orang sekitar
b) Kedua, peizinan juga di persusah awalnya
c) Ketiga, cuaca yang tidak mendukung pada awalnya kita kan buka
stand saja di pantai.
2. Bagaimana cara mengatasinya?
Jawab: Caranya,
a) Pertama, yang pasti harus beli kuota.
b) Kedua, mencari tempat yang terdapat sinyal.
c) Ketiga, menyesuaikan tempat dengan memilih kartu perdana yang
sinyalnya bagus disitu.
d) Keempat, kami harus membuktikan bahwa TBM Widya Pustaka
menjadi TBM yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Wawancara Followerakun Media Sosial Instagram mengenai TBM Widya
Pustaka Kabupaten Pemalang, dilakukan pada hari Kamis 9 November
2017-11 November 2017 via WhatsApp.
A. Wawancara dengan akun @marifmaulana10 pada tanggal 9-10
November 2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya
Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Kalau ditanya kapan, kemungkinan tahun 2016 bulan dan
tanggalnya kurang ingat. Dan aku tau dari akun Instagram
@explorepemalang dan @kabarpemalang.
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Untuk saat-saat ini belum, berhubung saya masih di ciputat.
Kemarin-kemarin sewaktu liburan sempat ada rencana tapi ya itu. Belum
disediakan waktu yang pas.
3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?
Jawab: Selain tempatnya menarik, di pinggiran pantai sekalian menikmati
keindahannya. Tentu, motivasi lain adalah bertemu dengan kawan-kawan
sesama pegiat literasi dan warga yang mengunjungi. Barangkali disitu
bisa berbagi pengalaman sekaligus memberikan semangat agar mencintai
buku.
4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal
apa?
Jawab: Kalau kontribusi secara tenaga belum. Paling kemarin saya hanya
menyumbang satu sampai beberapa buku, tak banyak jumlahnya sambil
menyebarkan informasi masih terkait dengan TBM Widya Pustaka kepada
teman-teman.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum pernah. Semoga saja diberikan kesempatan berkunjung dan
bisa bergabung dengan teman-teman untuk mengaktifkan kegiatan TBM
Widya Pustaka.
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Semisal biasa ya tidak, kan saya belum pernah berkesempatan
berkunjung ke TBM Widya Pustaka. Namun saya sesekali pernah
mengulas profil TBM Widya Pustaka saja untuk kemudian dikirimkan ke
kabar pemalang. Itu saja.
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Baik dan sangat bagus sekali. Karena pas dengan pasaran. Selain
Instagram hadir sebagai media sosial yang sangat digandrungi oleh
banyak orang, terutama generasi muda.
8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik
perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Saya kira sih masih perlu tambahan lagi, selain media gambar
mungkin bisa sesekali membuat video berupa kampaye yang sifatnya
ajakan-ajakan pentingnya mencintai literasi kepada teman-teman SMA
atau yang lainnya agar mau bergabung dan meramaikan kegiatannya.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan
TBM Widya Pustaka?
Jawab: Ini inisiatif bagus dan mesti didukung. Karena mengajak itu
mudah tapi untuk menyadarkan sampai istiqomah itu agak susah.
Terutama kesadaran membaca buku apapun. Apalagi di era revolusi
informasi melalui media sosial berupa handphone android yang mudah
didapatkan. Maka harus di imbangi dengan membumikan bacaan yang
masih berupa wujud fisik. Karena bagaimanapun untuk mengetahui benar
tidaknya informasi itu ya minimal ada metode dan trik untuk menelaah itu.
Contohnya menyediakan bahan bacaan sebagai pembanding.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Lebih gencar lagi men-upload foto-foto kegiatan dan jangan lupa
teman-teman pengelolanya me-repost supaya semakin tersebarnya
informasi mengenai TBM Widya Pustaka ini.
B. Wawancara dengan akun @ilhamnurotomo pada tanggal 10 November
2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Mendapat info dari media sosial Instagram sejak akhir bulan
februari 2017.
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum.
3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?
Jawab: Kegiatan dan koleksi buku yang tersedia.
4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal
apa?
Jawab: Pernah, saya mendonasikan buku empat eksemplar buku pada
awal bulan maret 2017.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum pernah. Sebenarnya untuk masalah tidak bisa berkunjung
dikarenakan saat ini saya berdomisili di jogja, jadi untuk waktu susah.
Pulang ke pemalang juga jarang.
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum pernah.
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sangat signifikan bagi TBM Widya Pustaka dalam pengunaan
Instagram sebagai sarana promosi , karena di era serba digital banyak
individu yang memanfaatkan media sosial setiap waktu, ditambah
informasi yang ditampilkan cukup bagus, sehingga lumayan menarik
pengguna Instagram untuk mengetahui TBM Widya Pustaka tanpa harus
berkunjung ke lokasi.
8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik
perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Menarik, karena memberikan informasi kegiatan yang dilakukan
oleh TBM Widya Pustaka, begitu dengan koleksi buku yang ditampilkan di
akun Instagramnya.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan
TBM Widya Pustaka?
Jawab: Alasan utama karena hobi saya membaca dan ketika melihat
adanya kegiatan literasi di Pemalang rendah (menurut saya) dengan
indikator sedikitnya toko buku dan perpustakaan umum sekaligus
pengunjungnya, menjadikan saya sedikit ikut kontribusi melalui donasi
buku.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Perlu pengelolaan waktu yang terjadwal (konsisten) dalam
mengunggah foto/informasi di Instagram agar pengguna Instagram setiap
saat bisa melihat, sehingga dapat tertarik.
C. Wawancara dengan akun @tri_dianasari pada tanggal 9 November 2017
sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sekitar november 2016. Dari kakak tingkat di universitas sekaligus
pengurus TBM Widya Pustaka.
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum Pernah.
3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?
Jawab: Belum pernah mengunjungi hanya melihat di Instagram.
4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal
apa?
Jawab: Pernah, mengirim buku bacaan.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum sama sekali.
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: -
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Menurut saya pemanfaatan di Instagram untuk remaja dan dewasa
sudah baik dan tepat sasaran, namun untuk kalangan anak-anak
(walaupun anak jaman sekarang sebagian besar sudah mempunyai akun
Instagram) namun perlu di sosialisasikan secara langsung untuk
mengajak anak-anak membaca.
8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik
perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Cukup menarik.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan
TBM Widya Pustaka?
Jawab: Pada awalnya (saat itu)karena buku yang dikirim kurang
digunakan/sudah pernah dibaca oleh kami sehingga lebih baik dikirim ke
TBM yang harapannya bisa lebih berguna.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Lebih sering update kegiatan di TBM Widya Pustaka. Sertakan
kutipan-kutipan buku di saat meng-upload di Instagram supaya yang tidak
bisa berkunjung ke TBM setidaknya bisa membaca lewat Instagram atau
mengetahui buku bacaannya. Sertakan link ke web atau media lain untuk
buku yang lebih banyak bacaanya.
D. Wawancara dengan akun @islamiyah295 pada tanggal 10 November
2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Dari awal TBM Widya Pustaka akan didirikan.
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Pernah.
3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?
Jawab: Ikut berpartisipasi untuk mengenalkan adanya TBM Widya
Pustaka agar bisa dinikmati oleh masyarakat secara gratis.
4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal
apa?
Jawab: Iya, Donasi buku. Jumlahya 8 buku pada awal-awal berdirinya
TBM Widya Pustaka.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: dua kali kalau ngga salah.
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Bisa membaca dengan gratis dan bisa memilih berbagai macam
buku sesuai keinginan dan kebutuhan kita.
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Menurut saya sangat bagus. Karena dengan promosi ini
masyarakat akan lebih mengenal dan mengetahui kegiatan di TBM Widya
Pustaka tersebut.
8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik
perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Menurut saya cukup bagus. Hal ini dibuktikan dengan adanya
antusias pengunjung yang datang ke TBM Widya Pustaka lumayan
banyak.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan
TBM Widya Pustaka?
Jawab: Karena saya ingin masyarakat terbiasa dengan budaya membaca.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Ya mungkin lebih banyak memposting foto-foto kegiatan yang
dilakukan di TBM Widya Pustaka. Kemudian promosi yang dilakukan
kalau bisa tidak hanya dilakukan oleh admin TBM Widya Pustaka saja,
tapi juga relawan, donatur buku, maupun pengunjung kalau bisa diajak
untuk berpartisipasi dalam memperomosikan TBM tersebut.
E. Wawancara dengan akun @widyasturich pada tanggal 10-11 November
2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Dari ownernya sendiri yang cerita. Kebetulan roomate pas kuliah.
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum pernah, hanya melihat lewat Instagram.
3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?
Jawab: -
4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal
apa?
Jawab: Dari mengajukan usulan nama dan alhamdulilah ada sedikit dana
untuk menambah koleksi buku di TBM Widya Pustaka.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: -
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: -
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sangat membantu tentunya, dari sisi penggalangan dana atau
donatur buku sehingga akan banyak donatur yang tertarik untuk
menambah koleksi di TBM Widya Pustaka. Selain itu, bisa menjadi
inspirasi bagi para pemuda-pemudi lainnya untuk membuat hal-hal yang
lebih bermanfaat.
8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik
perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Menarik. Karena dari kata-kata yang komunikatif dan juga foto-
foto yang menarik untuk dibaca dan akhirnya menarik perhatian untuk
menjadi donatur tentunya.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Hanya ingin bisa bermanfaat. Walaupun saya belum jauh dan
belum pernah berkunjung ke TBM Widya Pustaka tapi saya ingin
berkontribusi untuk mengembangkan semangat membaca.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Foto-foto lebih menarik di setiap kegiatan di TBM Widya Pustaka
itu sendiri dan banyak yang memfollow akun donatur atau mungkin
seperti najwa shihab, andi arsyil intinya orang-orang yang sangat peduli
membaca.
F. Wawancara dengan akun @imamiyahayit pada tanggal 10-11 November
2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Saya mengetahui adanya TBM Widya Pustaka dari teman saya
yang merupakan salah satu pengelola TBM Widya Pustaka. Saya tahu
dari sekitar tahun yang lalu.
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Pernah beberapa kali.
3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?
Jawab: Karena TBM Widya Pustaka memiliki inovasi yang bagus. Apalagi
ditempat rekreasi itu sangat jarang orang mendapatkan pelayanan perpus
di pantai.
4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal
apa?
Jawab: Pernah. Saya membantu mensosialisasikan TBM Widya Pustaka
kepada beberapa kenalan saya di berbagai daerah melalui media sosial,
terutama saya tujukan kepada teman kuliah saya. Sebenarnya ada
beberapa buku yang sudah masuk ke saya. Namun, belum sempat saya
berikan ke TBM Widya Pustaka. Karena terkendala waktu saya yang
jarang pulang kampung.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Tiga kali
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Membaca koleksi non-fiksi dan mengobrol berbagai cerita dengan
teman saya sembari menikmati pantai.
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sangat bermanfaat. Karena di era digital seperti Instagram
memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya bahkan kemudahan
bagi penggunanya bahkan ini membantu saya mempermudah
mengenalkan bahwa ada lo inovasi sederhana yang keren yaitu
perpustakaan gratis di pinggir pantai. Dengan menggunakan Instagram
saya juga dapat mengetahui orang-orang yang mencari referensi untuk
berdonasi buku.
8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik
perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Belum. Menurut saya masih kurang.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Karena saya tertarik dengan inovasi mereka. Jiwa muda mengajak
generasi z untuk untuk membaca, bahwa masih ada buku. Serta
mengenalkan kepada anak-anak, remaja, dan dewasa berekreasi sambil
membaca buku.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Lebih diperluas lagi mempromosikan TBM Widya Pustaka pada
akun-akun komunitas lokal. Sehingga jangkauan pengenalan kepada
masyarakat lebih meluas. Kemudian mendekatkan pada akun masyarakat
lokal mengajak mereka untuk datang membaca dan berekreasi.
G. Wawancara dengan akun @atikawijayanti_ pada tanggal 10-11
November 2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya
Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Dari teman kerja saya dan melihat di Instagram
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum pernah, hanya melihat lewat Instagram.
3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?
Jawab: -
4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal
apa?
Jawab: Saya hanya pernah menyumbangkan beberapa buku yang saya
punya.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum pernah.
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum pernah.
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Hampir setiap orang menggunakan media sosial Instagram jadi
akan lebih gampang untuk mempromosikannya.
8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik
perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Belum sepenuhnya menarik perhatian pengguna Instagram.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Saya hanya ingin buku-buku yang sumbangkan agar lebih
bermanfaat bagi orang yang membacanya.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Merepost dari foto-foto yang di unggah di Instagram
F. Reduksi Data
TABEL REDUKSI DATA
No Kategori Sub-
Kategori
Sub-sub
Kategori Data Interpretasi
1
Pemanfaatan
Media sosial
sebagai
Sarana
Promosi pada
Taman Baca
Widya
Pustaka
Media
Promosi
melalui
Instagra
m
“TBM Widya
Pustaka
memanfaatkan
media sosial
Instagram sebagai
sarana promosi.
Nama akunnya
@widya_pustaka.
”[Nurul Wijiasih]
“Hal yang
dipromosikan
yaitu seperti
kegiatan membaca
masyarakatnya
saat berkunjung,
kegiatan seperti
donasi masuk kita
share terus ada
kegiatan-kegiatan
seperti Storytelling
kami dokumentasi
kita share juga
dan ada
kunjungan-
kunjungan dari ibu
pkk ingin
mengadakan
sosialisasi disitu
kami
dokumentasikan
lalu di share.
[Ferdi
Irwansyah]
Konsep TBM
Widya Pustaka
dibuat konsep
Instagramable. Jadi
merupakan media
paling utama TBM
Widya Pustaka
melakukan kegiatan
promosi. Nama
akunnya
@widya_pustaka.
Kegiatan diposting
pada akun
Instagram miliknya,
seperti: membaca,
donasi, Storytelling,
dan kunjungan
sosialisasi. Karena
promosi melalui
Instagram lebih
menarik dibanding
dengan media
lainnya.
Beberapa postingan
mendapat respon
baik dari beberapa
Pemanfaat
an
sebagai
Sarana
Promosi
Fitur
Foto
Fitur
Video
Fitur
Hastag
(#)
“Fitur foto
memanfaatkan juga
efek supaya cerah
saat di posting.”
[Ferdi Irwansyah]
“Fitur video
memanfaatkan
juga fitur
tambahannya
seperti insta
story/Instagram
stories, live video
Instagram, dan
boomerang tapi
untuk yang satu ini
jarang.” [Ferdi
Irwansyah]
“Kami juga
memanfaatkan
fitur hastag (#)
untuk
mempermudah
pencarian di
Instagram. Karena
kebanyakan
pengguna di
Instagram bila
mencari akun tapi
tak mengetahui
akun yang di
carinya, maka
mereka
menggunakan
hastag (#).” [Ferdi
Irwansyah
pengikut maupun
pengunjung yang
mengikuti kegiatan
tersebut.
Fitur Instagram
yang dimanfaatkan
oleh TBM Widya
Pustaka sebagai
sarana promosi,
seperti: fitur foto,
video, hastag (#),
arroba (@),
pengikut, like, dan
terhubung ke media
sosial lain. Fitur
yang dominan
digunakan yaitu
fitur Multiple Image
& Video Posts.
Artinya fitur
tersebut dapat
memposting foto
maupun video lebih
dari satu dan
digabungkan dalam
satu kiriman.
Namun
penggabungan di
akun TBM Widya
Fitur
Arroba
(@)
Terhubu
ng ke
Media
Sosial
lain
Fitur
yang
sering
digunak
an
“Setiap kami
posting selalu
memanfaatkan
fitur arroba (@)
untuk mention ke
akun lain. Jadi
lebih memperluas
jangkauan
follower, akun
yang kami posting
juga dapat terlihat
oleh mereka.
Sangat membantu
dalam jangkauan
di Instagram.”
[Ferdi Irwansyah]
“Untuk akun ini
terhubung ke
media sosial lain
namun ke akun
pribadi ketua TBM
kita. Jadi selain di
Instagram di
media sosial lain
juga mucul
postingannya.
Sangat membantu
mempromosikan ke
masyarakat yang
tidak memiliki
Instagram.”
[Ferdi Irwansyah]
“Fitur Foto dan
fitur Multiple
Image & Video
Posts. Artinya kita
bisa memposting
banyak foto
maupun video di
gabungin dalam
satu kiriman. Tapi
kami lebih ke foto.
Alasannya, karena
orang kan kalau
Pustaka dominan
foto dan foto, bukan
foto dan video.
Waktu
Pemanfaat
an
oleh TBM
Widya
Pustaka
melihat postingan
video terkadang
orang cuman di
scrool doang
males buka selain
banyak menguras
kuota mungkin
menunggu
memutarnya juga
lumayan lama, tapi
tergantung
jaringan juga sih.
Nah, kalau foto
menurut saya
walaupun di scrool
atau cuman dilihat
doang, pasti sudah
otomatis terlihat
postingannya.
Karena kalau
masalah fitur video
pengguna lebih
penasaran atau
lebih tertarik ke
story video atau
live video
Instagram.”
[Ferdi Irwansyah]
“Kami kan
membuka TBM
Widya Pustaka
bulan oktober
2016 jadi mulai
aktif dalam
bersosial media
pakai Instagram
bulan
novembernya.
Namun awalnya
dulu setiap satu
minggu sekali kita
uplod. efektifnya
satu minggu
TBM Widya
Pustaka mulai
memanfaatkan
Instagram pada
bulan november
2016. Ke efektifan
update dapat
disimpulkan hanya
satu minggu sekali.
Dilihat dari tidak
sekali.” [Ferdi
Irwansyah]
terjadwalnya
postingan yang ada.
Keunggula
n
dengan
Media
Sosial lain
merupakan
aplikasi yang
simpel tanpa harus
ada keahlian
khusus dalam
pengunaanya.
Kalau sekarang
saya amati tahun
2015, 2016 sampe
2017 yang masih
booming kan
Instagram jadi ya
milih Instagram.
Penggunanya terus
meningkat banyak.
Lebih hits
mengikuti
perkembangan
zaman. Instagram
dalam mencari
sesuatu lebih
mudah bisa
menggunakan
hastag contoh
#tamanbaca nanti
langsung keluar
semua. Bukan
hanya hastag ada
berbagai fitur yang
memudahkan
pencarian seperti
lokasi dan arroba
(@) contoh
@tamanbaca.
Instagram sebagai
media sosial yang
unggul dalam
memanfaatkan
share foto, video,
penggunaannya
simpel dan
penggunanya terus
meningkat. Untuk
promosi Instagram
lebih unggul
daripada media
sosial lainnya
dikarenakan fitur-
fitur yang
mendukung.
Contohnya,
Instagram dapat
terhubung ke media
sosial lain sehingga
untuk jangkauan
promosi lebih luas
karena saat posting
Instagram sebagai
media sosial yang
unggul dalam
memanfaatkan
share foto dan
video jadi lebih
mudah untuk
promosi dari
media sosial
lainnya. Instagram
dapat terkoneksi
atau terhubung ke
media sosial
lainnya. Jadi
dalam promosi
kalau posting di
Instagram maka
muncul juga di
media sosial
lainnya yang
dihubungkan
dengan akun
tersebut. [Ferdi
Irwansyah]
“Kalau ditanya
kapan,
kemungkinan
tahun 2016 bulan
dan tanggalnya
kurang ingat. Dan
aku tau dari akun
@explorepemalan
g dan
@kabarpemalang
[@marifmaulana
10]
di Instagram
otomatis terhubung
dengan beberapa
sosial media lain
yang dikaitkan.
Sehingga, pengguna
dapat menghemat
ketika karena tidak
perlu melakukan
posting berkali-kali
pada media sosial
lain.
“Kami kan di
tujuannya
mempromosikan
TBM kami agar
Tujuan promosi
TBM Widya
Pustaka melalui
2
Dampak
Pemanfaatan
Media Sosial
pada Taman
Baca Widya
Pustaka
Tujuan
Promosi
melalui
Donasi
lebih dikenal dan
agar banyak yang
membantu untuk
TBM kami supaya
cepet berkembang.
Dan Instagram
jangkauannya
sangat luas dan
mudah
mengaksesnya,
jadi ya kalau di
tanya tujuannya
agar cepat
mendapat donatur
untuk TBM, supaya
lebih maju, dan
TBM Widya
Pustaka lebih
dikenal
masyarakat luas.
Agar lebih banyak
yang berkunjung.
Sasaranya semua
kalangan tidak
terbatas usia.”
[Ferdi Irwansyah]
“Selama satu tahun
ini terdapat
donatur yang
mendonasikan
buku dan uang.
Pada tanggal 8 dan
9 November 2016
dari akun
@heniehenoy dan
@betyanggrae,
berupa buku non-
fiksi biografi.
Biografinya para
pahlawan
indonesia dan buku
fiksi seperti komik
dan cerita
bergambar.
Instagram yaitu
agar lebih dikenal
dan banyak yang
membantu supaya
TBM cepat
berkembang.
Karena Instagram
jangkauannya luas.
Adapun Sasaranya
yaitu semua
kalangan tidak
terbatas usia.
Dampak yang di
dapat dalam
mempromosikan
TBM Widya
Pustaka melalui
mendapat donasi
berupa buku dan
uang dari beberapa
pengikut akun TBM
Widya Pustaka di
Instagram.
Sebanyak 25 buku.
Pada tanggal 4
Agustus 2017 dari
akun
@yana_azizah, dan
@aprillia.rizkyol,
berupa buku fiksi
dan non-fiksi
seperti novel dan
cerpen. Non-
fiksinya buku
pengetahuan umum
seperti buku
pengetahuan
tentang alam
(IPA). Sebanyak 22
buku. Pada tanggal
16 April 2017 dari
akun @rizka_utari
@verdiantl12
berupa buku fiksi
(komik, dongeng)
dan non fiksi
seperti tabloid
(pengetahuan
umum tentang
agama). Sebanyak
15.” [Titi Puji
Lestari]
“Saya
mendonasikan
buku empat
eksemplar buku
pada awal bulan
maret 2017.”
[@ilhamnurotom
o]
“Pernah,
mengirim buku
bacaan sebanyak
lima buku pada 17
Buku memiliki dua
jenis. Pertama fiksi
seperti contohnya
komik dan cerita
bergambar. Buku
fiksi ini relevan
karena TBM
dominan
pengunjunnya anak-
anak. Koleksi
tersebut sangat
bermanfaat untuk
membantu kegiatan
story telling. Kedua,
koleksi non-fiksi
seperti biografi,
isinya biografi para
pahlawan Indonesia.
Koleksi tersebut
masih layak pakai
dilihat dari fisiknya
yang belum rusak
dana ada yang
masih baru. Donasi
uang dapat
digunakan untuk
membeli buku yang
baru.
Pengunjung yang
datang ke TBM
Widya Pustaka
Pengunjun
g
november 2016.”
[@tri_dianasari]
“Iya, Donasi buku
sekitar sepuluh
buku pada awal-
awal berdirinya
TBM Widya
Pustaka.”
[@islamiyah295]
“Dari mengajukan
usulan nama dan
alhamdulilah ada
sedikit dana untuk
menambah koleksi
buku di TBM
Widya Pustaka..”
[@widyasturich]
“Saya hanya
pernah
menyumbangkan
beberapa buku
yang saya punya
sekitar lima buku
pada agustus
2017.”
[@atikawijayanti_
]
“Banyak nya
pengunjung yang
berkunjung.
Setidaknya ada
beberapa
pengunjung baru
yang mengetahui
info TBM Widya
Pustaka dari akun
media sosial
bertambah dan ikut
membantu
mempromosikan
lewat akun media
sosial pribadinya.
TBM Widya
Pustaka memiliki
kerjasama
diantaranya: saling
mention akun TBM
dengan TBM
lainnya untuk saling
mempromosikan
dan mention bila
ada acara mengenai
TBM.
Instagram karena
penasaran
berkunjung lalu
kita bujuk untuk
membaca dan
menjadi relawan
kalau mau. Ada
beberapa pengikut
yang yang ikut
mempromosikan
demi membantu
kemajuan TBM
Widya Pustaka
dengan
mempromosikan ke
temannya ataupun
memposting di
akun media sosial
pribadinya.” [Titi
Puji Lestari]
Saya hanya
menyumbang satu
sampai beberapa
buku, tak banyak
jumlahnya sambil
menyebarkan
informasi masih
terkait dengan
TBM Widya
Pustaka kepada
teman-teman.”
[@marifmaulana
10]
“Saat posting di
Instagram kami
saling mention
dengan akun
taman baca yang
lain untuk saling
mempromosikan.
Kerjasam
a antar
TBM
melalui
Supaya pengikut
akun taman baca
lain juga
mengetahuinya.
Jadi saling
menguntungkan
dalam hal
memberitahukan
bahwa ada taman
baca lain juga.
Mention-mention
kalau ada acara
tentang taman
baca. seperti acara
pas itu tentang
buku bergerak
yaitu tentang
program
pemerintah
memberikan buku
ke taman baca di
indonesia, dengan
syarat tertentu.
saling
memberitahukan
untuk kemajuan
bersama.” [Ferdi
Irwansyah]
3
Kendala
Pemanfaata
n Media
Sosial
pada TBM
Widya
Pustaka
Anggaran
“Kalau tidak ada
kuota. Berarti lebih
ke anggaran,
namun kendala ini
tak begitu sering
hanya beberapa
saat saja. Karena
akun ini yang
pegang ketua TBM
Widya Pustaka jadi
kuota menjadi
kebutuhan pribadi
juga.”[Nurul
Wijiasih]
“Sinyalnya susah.
Berarti lebih ke
Kendala yang
dialami selama
promosi yaitu tidak
adanya kuota dan
jaringan internet
yang susah.
Terkadang saat
posting harus
mencari tempat
yang sinyalnya
bagus terlebih
Jaringan
Internet
jaringan internet,
karena kami
posisinya di pesisir
pantai yang
notabenya di ujung
desa, terkadang
menjadi kendala
juga saat kami
ingin memposting
harus mencari-cari
sinyal terlebih
dahulu. Mencari
tempat yang
terdapat sinyal.
Menyesuaikan
tempat dengan
memilih kartu
perdana yang
sinyalnya bagus
disitu.” [Nurul
Wijiasih]
dahulu.
BIODATA PENULIS
MUHISON SALAFUDIN. Lahir di Pemalang, 06
Januari 1995. Anak kedua dari tiga bersaudara,
ayahanda Safi’i, dan ibunda Raisah. Bertempat tinggal
di Jl. Dharma Bakti Rt/004 Rw/001 Desa Bulakan,
Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa
Tengah. Pendidikan yang pernah ditempuh penulis
antara lain: Pendidikan dasar ditempuh di SDN 3
Bulakan (2001-2007). Selanjutnya, penulis melanjutkan
sekolah menengah pertama di SMPN 2 Belik (2007-
2010). Kemudian, melanjutkan sekolah mengah atas di
SMAN 1 Karangreja (2010-2013). Pada tahun 2013
penulis melanjutkan pendidikan S1 dengan memilih Prodi Ilmu Perpustakaan
FAH Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan, menulis skripsi dengan
judul Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada Taman
Baca Widya Pustaka.Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama satu
bulan pada tahun 2016. Pada tahun yang sama penulis pernah menjalani Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Selatip, Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten
selama satu bulan. Penulis pernah magang di Perpustakaan SDN Warung boto,
Umbulharjo, Yogjakarta selama satu bulan pada tahun 2017.