Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

32
PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS ICT-KOMPUTER TERHADAP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Oleh ; Aldila Andhita N 2101406009 Siti Maisaroh 2101406011 Muhammad Rifai 2101406675

Transcript of Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

Page 1: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS ICT-KOMPUTER TERHADAP

PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Oleh ;

Aldila Andhita N 2101406009

Siti Maisaroh 2101406011

Muhammad Rifai 2101406675

FAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

Page 2: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan dalam KBM sangat dipengaruhi oleh guru, siswa dan media

yang digunakan dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Media merupakan

alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan.

Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Media dalam

pembelajaran bermacam-macam mulai dari media yang paling sederhana hingga

media yang sangat canggih. Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik

mampu mencipatakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang

telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam

kehidupannya,.

Pada zaman modern seperti sekarang, guru harus pandai memilih media

yang digunakan untuk menyampaikan materi agar anak didiknya merasa tertarik

untuk mengikuti KBM. Ketertarikan tersebut akan membuat siswa lebih mudah

memahamimateri yang disampaikan guru, semangat dan rajin dalam mengikuti

KBM, motivasi belajar juga meningkat sehingga output yang dihasilkan juga baik.

Media yang dianggap up to date sekarang adalah media pembelajaran

berbasis ICT (Information Communication and Tecnology). Indonesia memiliki

wilayah yang cukup luas, namun tidak semua wilayah itu terjangkau oleh

teknologi yang memadai. Banyak daerah pelosok yang masih kesulitan untuk

menerapkan sistem pendidikan yang layak. Sedangkan di daerah metropolitan

pendidikan serta perkembangan ICT sudah begitu luasnya. Percepatan

perkembangan ICT di daerah metropolitan ini belum diimbangi oleh

perkembangn ICT di daerah pelosok (tertinggal). Pendidikan di daerah ini

berjalan apa kadarnya dengan peralatan yang minimal. Akibatnya terjadi berbagai

ketimpangan tentang kualitas pendidikan di Indonesia.

Page 3: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian media yang berbasis ICT?

2. Bagaimana Penerapan Pendidikan Berbasis ICT di Daerah Tertinggal?

3. Bagaimana penggunaan media berbasis ICT di sekolah?

4. Apa kelebihan dan kekurangan media ICT ?

1.3 Tujuan

Penerapan media pembelajaran berbasis ICT bertujuan sebagai berikut:

1. Bagi guru

Untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa

2. Bagi siswa

a. Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru

b. Untuk menambah semangat belajar siswa

c. Untuk mengenalkan teknologi kepada siswa sehingga tidak gaptek

1.4 Manfaat

1. Bagi Guru

a. Guru mampu memilih dan menerapkan media yang sesuai

perkembangan zaman serta tingkat perkembangan siswa.

b. Meningkatkan wawasan IPTEK sehingga guru menjadi SDM yang

berkualitas

2. Bagi siswa

a. Menambah wawasan siswa dalam IPTEK

b. Menambah motivasi belajar siswa

c. Meningkatkan mutu belajar siswa

1.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini dikelompokkan menjadi tiga bab. Ketiga bab tersebut memuat rincian

sebagai berikut. Pada Bab I berfungsi untuk memaparkan segala latar belakang

Page 4: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

permasalahan yang mendorong penulis untuk memaparkan hal tersebut, rumusan

masalah, tujuan serta manfaat dari pembuatan makalah tersebut.

Bab II berisi pembahasan dari rumusan masalah. Bab III merupakan penutup

yang berisi simpulan dari materi yang dibahas serta saran.

PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS ICT-KOMPUTER TERHADAP

PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

2.1 Pengertian Media

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan

sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan

pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan

dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk

jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengan

demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi

belajar atau penyalur pesan.

Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak

harus membawa bungkusan berita-berita semua, siswa cukup dapat mengawasi

suatu berita.” Dari pendapat tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian

materi pelajaran dengan cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan

pemahaman oleh siswa. Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima

sesuatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar mengajar yang

tidak menggunakan media dimana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar

pekuang terjadinya verbalisme.

Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian

harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang

Page 5: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang

berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya

media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan presntasi power point

dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai

kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan

kelak.

Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan

sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk

dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya,.

Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan mamahami materi

pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka.

Arief S. Sadiman ( 1984:6 ) mengatakan bahwa media “ adalah segala alat fisik

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film,

buku dan kaset “. RE Clark ( 1996 : 62 ) mengungkapkan bahwa “ the of of media

to encourage student to invest more afford in hearing has along history “.

Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan

alat yang memungkinkan anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu

dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama

dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan

ceramah tanpa alat bantuan. Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada

beberapa alasan memilih media dalam proses belajar mengajar, yakni :

a. ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita

pakai di dalam proses belajar mengajar,

b. ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi

tertentu,

c. ada perbedaan karakteristik setiap media,

d. ada perbedaan pemakai media tersebut, dan

e. ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan.

Page 6: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah.

Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan

pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan

berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa.

Winn (1996) menambahkan ada tiga peranan media dalam pendidikan,

1. Media pembelajaran yang dalam hal ini berfungsi sebagai penyampaian pesan

khusus,

2. Sebagai pembentuk lingkaran perantara dimana media membantu siswa

melakukan eksplorasi dan membentuk pemahaman suatu pengetahuan,

3. Mengembangkan kemampuan kognitif, dinama media dipergunakan sebagai

model atau perluasan mental kemampuan

2.2 Penerapan Pendidikan Berbasis ICT di Daerah Tertinggal

Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas, namun tidak semua wilayah itu

terjangkau oleh teknologi yang memadai. Banyak daerah pelosok yang masih

kesulitan untuk menerapkan sistem pendidikan yang layak. Sedangkan di daerah

metropolitan pendidikan serta perkembangan ICT sudah begitu luasnya.

Percepatan perkembangan ICT di daerah metropolitan ini belum diimbangi oleh

perkembangn ICT di daerah pelosok (tertinggal). Pendidikan di daerah ini

berjalan apa kadarnya dengan peralatan yang minimal. Akibatnya terjadi berbagai

ketimpangan tentang kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pengalaman

dari negara-negara yang telah sukses menerapkan ICT untuk mengembangkan

pendidikan di negaranya, maka pengalaman tersebut hendaknya menjadi motivasi

serta referensi bagi pemerintah untuk mewujudkan pasal 31 UUD 45: ”Setiap

warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak”. Kita dapat menggali

pengalaman dari negara Thailand (dikutip dari: Belawati, tian., Thailand-ICT Use

In Education), rencana nasional Thailand untuk mengintegrasikan sarana dan

Page 7: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

prasarana dalam pendidikan dan pelatihan pada semua jenjang tidak hanya pada

bidang sains dan teknologi namun juga mencakup seluruh aspek.

Hal ini memunculkan inisiatif Thailand untuk melakukan beberapa hal berikut:

1. Menyediakan guru, dosen, profesor, siswa dan mahasiswa kesempatan untuk

belajar mengimplementasikan ICT.

2. Menciptakan link untuk sekolah, universitas, dan perpustakaan online.

3. Optimalisasi pemanfaatan ICT dan pembelajaran jarak jauh untuk memenuhi

kebutuhan akan pebelajaran yang kontinu.

Perhatian yang khusus ditujukan bagi masyarakat tertentu yang masih belum

familiar dengan ICT. Metode dari Thailand tersebut dapat kita generalisasi untuk

memberikan solusi bagi kesenjangan pendidikan yang dirasakan oleh masyarakat

Indonesia yang tinggal di daerah pelosok (tertinggal). Solusi yang mungkin dapat

dipertimbangkan oleh pemerintah dalam mengatasi hal tersebut di antaranya

adalah:

A. Duta daerah tertinggal — Program untuk mengundang duta daerah

tertinggal yang terdiri dari perwakilan guru, dosen, siswa maupun

mahasiswa dari daerah tersebut untuk mengikuti paket pelatihan

pengenalan dan pemanfaatan ICT untuk daerahnya. Bagi mereka yang

menjadi duta daerah diberi persyaratan untuk menggali kelemahan

daerahnya khususnya bidang pendidikan dan setelah menempuh paket

pelatihan mereka diharapkan mampu menjawab solusi untuk daerahnya

terkait dengan pemanfaatan ICT. Dengan adanya duta daerah tertinggal

tersebut diharapkan mampu menularkan pengetahuan tentang ICT kepada

masyarakat di daerahnya.

B. Simple Link– Setelah mengetahui daerah-daerah yang masih belum

menerapkan ICT, maka diharapkan pemerintah membuatkan simple link

dalam setiap instansi pendidikan untuk akses informasi bagi masyarakat

daerah tersebut.

Page 8: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

C. Optimalisasi potensi ICT daerah tertinggal–Pemberdayaan duta daerah

tertinggal untuk memberikan ilmunya kepada masyarakat dengan reward

berupa fasilitas ICT (Duta daerah diberi fasilitas laptop atau garansi

internet gratis). Kegiatan ini dapat direalisasikan dalam bentuk pelatihan

pemanfaatan ICT . Dengan mengundang duta daerah tertinggal yang

dilatih paket penerapan ICT untuk kemudian mereka diberi kewajiban

untuk mentransfer ilmu tersebut di daerah mereka. Diharapkan dapat

menjadi solusi bagi pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.

2.3 Jaringan ICT untuk Pendidikan Jardiknas Diluncurkan

Lama ditunggu momentumnya, Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)

akhirnya diluncurkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada

acara pembukaan Konferensi Menteri-menteri Pendidikan Asia Tenggara

(SEAMEO). Jaringan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) tersebut

ditujukan untuk menghubungkan 533 simpul di 33 provinsi, 441 kota/kabupaten,

lebih dari 3.600 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan lebih dari 84 perguruan

tinggi, serta 61 Kantor Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia.

Saat ini, jaringan internet dan intranet untuk pendidikan telah dikembangkan

di sepuluh provinsi yakni seluruh provinsi di Pulau Jawa, Sumatera Barat,

Kalimantan Selatan, Bali, dan Sumatera Selatan. Jaringan tersebut sudah

terpasang 25 persen di SMA/SMK/Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia.

Sedangkan, di perguruan tinggi telah dibentuk jaringan tersendiri dengan nama

Inherent (Indonesian Higher Education Network) yang baru tersambung untuk

seluruh perguruan tinggi negeri.

"Program Jardiknas akan menata dan memperkuat tata kelola pendidikan

nasional sebab program ini membantu pemerintah melakukan komunikasi

langsung dengan sekolah dan dinas pendidikan di daerah," kata Mendiknas

Bambang Sudibyo usai acara pembukaan Konferensi Seameo dan Peluncuran

Jardiknas. Indonesia dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dengan 247

Page 9: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

juta jiwa, keragaman etnik, geologi, geografi, bahasa daerah, dan 17 ribu pulau

memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan, wawasan, dan pengalaman

dengan memanfaatkan ICT. Semua itu, lanjut Bambang, untuk meningkatkan

mutu guru dan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Antara lain, bisa

belajar dari jarak jauh. Besarnya spectrum permasalahan yang harus dikelola

Depdiknas, baik persoalan guru, murid, rehabilitasi sekolah serta kondisi

geografis yang sering menjadi kendala telah mendorong pemerintah

mengembangkan system jejaring berbasis ICT.

"Sistem tersebut bermanfaat untuk membangun infrastruktur dan

konektivitas informasi dan teknologi skala nasional di lingkungan Depdiknas.

Selain itu,untuk mendukung proses belajar mengajar berbasis ICT," katanya.

Melalui penerapan sistem jejaring ICT untuk bidang pendidikan diharapkan akan

mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan

antardaerah di seluruh Indonesia, tambahnya.

Menurutnya, Indonesia akan bertukar pengalaman dalam hal pengembangan

ICT untuk peningkatan mutu pendidikan dengan Malaysia yang telah menerapkan

Smart School sejak tahun 2000. Demikian pula dengan Singapura dan Thailanda

yang memiliki cara sendiri-sendiri dalam pemanfaatan ICT. Dalam Konferensi

SEAMEO ke-42 akan didiskusikan target yang telah dicapai masing-masing

negara dalam pengembangan ICT untuk mendukung peningkatan mutu

pendidikan di sekolah.

2.4 Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dan

Penggunaannya

Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang

tidak mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa

teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal

dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut, dalam hal ini media yang

digunakan adalah Komputer dan LCD Proyektor. Arief S. Sadiman ( 1996 : 83 )

Page 10: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

mengatakan bahwa : Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan

dalam dua jenis, yaitu media jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang

terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai ( media by utilization ) dan

media rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk

maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.

Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer

dan LCD Proyektor merupakan media rancangan yang didalam penggunaannya

sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat

dimanfaatkan. Perangkat keras ( hard ware ) yang difungsikan dalam

menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit computer lengkap

yang sauah terkoneksikan dengan LCD Proyektor. Dengan demikian media ini

hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran khususnya PKn.

a. Komputer sebagai Media Pembelajaran

Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan

berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning).

Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan

sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer

network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan

interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan.

Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya

medium computer.

Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah

maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini

didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan

umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan

internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan

Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk

proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet.

Page 11: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual

IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan

Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak

(Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan

online.

Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah

Mada. Interaksi pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah

Sakit dan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat

elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab 75% pertanyaan melalui e-

mail. Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di Universitas

Indonesia (UI). Sejak tahun 1994 UI telah mengembangkan infrastruktur

informasi yang dikenal dengan nama Jaringan Universitas Indonesia Terpadu

(JUITA). JUITA menghubungkan sebelas fakultas dan lembaga-lembaga

penting yang ada di UI dengan menggunakan jaringan serat optik ( Sri Hartati,

dkk 1997 dalam Benny A. Pribadi dan Rosita, Tita, 2000).

Kelebihan Komputer

Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga

kelemahan yang ada pada medium komputer. Aplikasi komputer sebagai

alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer

memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan

kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang

ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat

mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.

Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan

keleluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan

memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan

komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh

pemakainya, yang diistilahkan dengan "kesabaran komputer", dapat

membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan

kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi

Page 12: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

mahasiswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu

efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat (fast

learner).Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu

memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan

pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan

kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record

keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan

skor hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar

dapat memberikan preskripsi atau saran bagi mahasiswa untuk melakukan

kegiatan belajar tertentu. Kemampuan ini mengakibatkan komputer dapat

dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual

(individual learning). Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan

dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik

(graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu

menyampaikan informasi dan pengetahu-an dengan tingkat realisme yang

tinggi. Hal ini me-nyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai

sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih

jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer memungkinkan

penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai

sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa

sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya.

Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar

dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya

yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer

simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan

teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan

dan peralatan untuk melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita

Rosita, 2002:11-12).

Kekurangan Komputer

Page 13: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping

memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi

interaktif juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah

tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer,

terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping

itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan

biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan manfaat

(cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk

menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah

compatability dan incompability antara hardware dan software.

Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat

keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer

seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak

sama. Di samping kedua hal di atas, merancang dan memproduksi

program pembelajaran yang berbasis komputer (computer based

instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi

program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu

banyak dan juga keahlian khusus.

b. Media Berbasiskan Komputer

Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan

Praktek dan latihan (drill and practice)

Tutorial

Permainan (games)

Simulasi (simulation)

Penemuan (discovery)

Page 14: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

Pemecahan masalah (problem solving)

(Heinich,et.al 1996)

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk

kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer

mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam

bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan

internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.

Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat

beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi

pengelola pengajaran berbasis komputer:

1. Perangkat keras -dan lunak- yang mahal dan cepat ketinggalan

jaman

2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan

perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan

ketinggalan zaman

3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal

perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati

dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan

pengoperasian program.

c. Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar

Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan

dalam kegiatan belajar dengan komputer.

CAI; yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk

menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan

belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam

kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan

Page 15: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan

(games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan

dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.

CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif

yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-

library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, kuitansi

dll.

Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya

seperti pada e-Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar

mengajar sudah masuk dalam satu sistem.

d. Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran

Untuk Tujuan Kognitif

Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-

langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat

menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan

visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan

pembelajaran mandiri.

Untuk Tujuan Psikomotor

Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi

sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa

contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang

dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

Untuk Tujuan Afektif

Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara

atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun

dapat dilakukan mengunakan media komputer.

Page 16: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

e. E-Learning

Pembelajaran Elektronik

Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic

learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-

learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid)

tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan

dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal

target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus

dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

1) Plus Minus E-learning

Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah

mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.

E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi,

peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik.

Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-

bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian

itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi

pembelajaran.

Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi

berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil

peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang

oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.

Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :

1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung

jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir;

2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan

Page 17: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

wawasannya;

3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi

secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang

elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-

learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri

dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai

kelebihan dan kekurangan.

2) Sejarah dan Perkembangan E-learning

E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan

oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem

instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer

bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa

adalah:

(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai

bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun

berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun

multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.

(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak

tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan

diproduksi secara massal.

(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan

perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi

dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat

mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah

halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin

pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar

LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul

Page 18: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT

Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.

Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang

secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar

mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah,

dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia ,

video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format

data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

Page 19: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Pencapaian tujuan pembangunan nasional juga sangat ditentukan oleh

kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia yang kualitas menunjukan

kualitas pendidikan dari suatu bangsa. Peran pendidikan yang menentukan

tercapinya sumberdaya manusia. Pendidikan yang bermutu berarti dapat

menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu bersaing di ere global ini. Salah

satu unsur yang sangat mempengaruhi pendidikan bermutu pada era global ini

adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media

pembelajaran dalam proses pendidikan. Penerapan teknologi informasi dan

komunikasi sebagai media pembelajaran dalam proses pendidikan sangat

bermanfaat bagi bagi unsur-unsur yang terlibat dalam efektivitas proses

pendidikan seperti bagi pengembangan profesionalisme guru, siswa maupun

sebagai sumber informasi dari berbagai ilmu di seluruh dunia.

Apabila seluruh proses pendidikan di Indonesia menggunakan ITC dalam

pendidikan maka mungkin saja proses pembelajaran yang dihasilkan akan lebih

efektif dan efisien. Dengan kata lain mencari ilmu tidak perlu mengeluarkan biaya

yang banyak untuk berkeliling dunia tetapi hanya dengan beberapa rupiah kita

sudah dapat mengakses informasi dari berbagai belahan dunia, pengetahuan dan

wawasan kita bertambah yang tentunya dapat mampu bersaing di era globalisasi

Page 20: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

ini, kita dapat mempu membangun bangsa ke arah yang lebih baik karena

dipimpin oleh sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan demikian maka ICT

sangat berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang secara tidak langsung

berpengaruh pada pembangunan suatu bangsa. Namun perlu disadari bahwa

penerapan ICT bisa menjadi masalah baru apabila sekolah tidak siap. Untuk itu

perlu diberikan kesadaran kepada seluruh stakeholder pendidikan agar

memberikan dukungan bagi kemajuan pendidikan, pemerintah perlu

mensosialisaikan kepada guru tentang pentingnya pemenfaatan media dalam

pembelajaran sehingga kesadaran guru lebih baik lagi, pemerintah perlu

melengkapi sarana yang diperlukan untuk pemanfaatan media dan penerapan mata

pelajaran teknologi komunikasi dan informasi kepada seluruh sekolah.

3.2 Saran

Pendidikan di Indonesia harus lebih ditingkatkan agar tidak ketinggalan dengan

Negara lain. Untuk itu diperlukan media yang canggih dan berkualitas dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Dengan media baik dan unik, siswa akan

merasa tertarik mengikiti KBM, semangat belajar siswa meningkat sehingga

output yang dihasilkan juga baik.Guru seharusnya pandai dan selektif dalam

membuat media demi peningkatan mutu siswa didik

Page 21: Pemanfaatan Media Berbasis Ict Edit

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Dwi Nur Alfan ( Http : // azizgo – blog. Blog sport. Com /. )

Melda end Dewi. Manfaat pendidika berbasis ICT, kamis 16 April 2009

Pemanfaatan media berbasis ICT terhadap pembelajaran di sekolah di

posting oleh Rulam 2009.

Pemanfaatan media berbasis ICT terhadap pembelajaran di sekolah di

posting oleh Sri Hidayati , September 2009.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Soeparno, s. 1987. Media Pengajaran Bahasa.Yogyakarta: Intan Pariwara

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.