pemanfaatan lumpur sawit...

38

Transcript of pemanfaatan lumpur sawit...

Page 1: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa
Page 2: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa
Page 3: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Pemanfaatan Lumpur Sawit

Petunjuk TeknisPEMANFAATAN LUMPUR SAWIT/SOLID EX-

DECANTER SEBAGAI BAHAN PAKANRUMINANSIA

I

Diterbitkan : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Hak Cipta @ 2010. Loka Penelitian Kambing PotongSei P utih Po. Box i Galang Deli Serdang

Sumatera Utara 20585

Penanggung Jawab : Kepala Loka Penelitian Kambing Potong

Penyunting PelaksanaRantan KrisnanSimon P. Ginting

Tata Letak dan Rancangan Sampul: Rantan Krisnan

Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya

ii

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Lumpur Sawit / Solid Ex-decantersebagai Bahan Pakan Ruminansia, 2010Penulis : Rantan Krisnan dan Simon P. GintingLoka Penelitian Kambing Potong Sei Putih : vii + 31 halamanISBN : 978-602-8475-20-4

Lolit Kambing

Page 4: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Lolit Kambing

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atassegala Hidayah dan InayahNya, dengan diselesaikannya petunjukteknis "Pemanfaatan Lumpur Sawit / Solid ex-decanter sebagaiBahan Pakan Ruminansia".

Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan informasikepada para pelaku usaha dan pemerhati peternakan khususnyaternak ruminansia tentang potensi lumpur sawit / solid ex-decantersebagai bahan pakan alternatif guna mendukung ketersediaanpakan nasional dalam rangka menuju swasembada daging tahun2014.

Lumpur sawit / solid ex-decanter merupakan limbah darii ndustri pengolahan kelapa sawit yang ketersediannya cukupberlimpah dan masih belum dimanfaatkan secara optimal sertamasih belum punya nilai ekonomis berbeda dengan limbah kelapasawit lainnya seperti bungkil inti sawit. Beberapa kajianmenunjukkan selain memiliki potensi kuantitas, lumpur sawit / solidex-decanter juga mempunyai potensi kualitas nutrisi yang cukupbaik, walaupun ada beberapa kendala yang masih dapat diatasimelalui teknologi prosesing.

Mudah-mudah pentunjuk teknis yang sederhana inibermanfaat bagi peternak khususnya dan semua pelakupeternakan pada umumnya.

Bogor, Agustus 2010Kepala Pusat

Dr. Darminto

Pemanfaatan Lumpur Sawit

iii

Page 5: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Loitt /am6ing

DAFTAR 1 St

.Pemanfaatan Lumpur Sawit

Halaman

Kata engantar� iii2. Daftar Isi� iv3. Daftar Tabel� v4. Daftar Gambar� viI. BAB I. PENDAHULUAN� 1II. BAB II. POTENSI DAN KENDALA LUMPUR SAWIT/

SOLID EX-DECANTER SEBAGAI BAHANPAKAN RUMINANSIA� ::� 3

1. Ketersediaan (Potensi Kuantitas) Lumpursawit / Solid Ex-decanter� 3

2. Kandungan dan Komposisi Gizi Lumpursawit / Solid Ex-decanter� 6

3. Faktor Pembatas Pemanfaatan Lumpursawit / Solid Ex-decanter� 8

III. BAB III. TEKNIK PENGOLAHAN LUMPUR SAWITISOLID EX-DECANTER SEBAGAI PAKANRUMINANSIA� 9

1. Peningkatan Kualitas Nutrisi denganProses Fermentasi� 11

2. Teknik Drying (Pengeringan) dan TeknikBlending (Pencampuran)� 14

IV. BAB IV. STATUS PENGGUNAAN LUMPUR SAWITISOLID EX-DECANTER SEBAGAI PAKANRUMINANSIA� 18

1. Sebagai Pakan Suplemen � 182. Sebagai Perekat Pembuatan Pakan

Komplit Berbentuk Pelet � 21

i v

Page 6: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

V BAB V. KONSEP MODEL PENGEMBANGANTERNAK RUMINANSIA BERBASISLUMPUR SAWIT/SOLID EX-DECANTER.. 25

1. Konsep Model Pengembangan Usaha� 252. Potensi Dampak� 28

VI. BAB VI. DAFTAR PUSTAKA� 29

Pemanfaatan Lumpur Sawit

V Lolit Kambing

Page 7: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

NoTabel

DAFTAR TABEL

Pemanfaatan Lumpur Sawit

Judul Tabel

Halaman

1

Komposisi kimia lumpur sawit kering yang dikutip dariberbagai pustaka� 7

2 Kandungan gizi lumpur sawit sebelum dan sesudahfermentasi� 12

3 Efisiensi penggunaan beberapa kombinasi lumpursawit (LS) dan bungkil inti sawit (BIS) sebagai bahandasar konsentrat pada kambing� 16

Lolit Kambing vi

Page 8: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

BAB IPENDAHULUAN

Pakan merupakan salah satu komponen terbesar dalamstruktur biaya produksi ternak yang dikelola secara intensif,sehingga efisiensi penggunaan pakan akan berpengaruh langsungkepada efisiensi usaha secara keseluruhan. Pemanfaatan sumberdaya lokal secara maksimal merupakan langkah strategis dalamupaya mencapai efisiensi usaha. Ada beberapa kriteria yang perludiperhatikan dalam kaitannya dengan efisiensi bahan pakantersebut, yaitu: tersedia secara kontinyu, murah dan mudahdidapat, mempunyai nilai gizi yang cukup, mudah dicerna sertatidak mengganggu kesehatan ternak. Produk yang berpotensisebagai bahan pakan alternatif yang tersedia dalam volume besardan tersedia sepanjang tahun umumnya terkait dengan sektorindustri agro yang menghasilkan berbagai produk, baik yangsifatnya sampingan, sisa, maupun limbah.

Industri perkebunan kelapa sawit yang menghasilkanminyak sawit sebagai produk utamanya, menawarkan produklimbah dan hasil ikutan yang berpotensi diolah menjadi pakanternak, salah satunya adalah lumpur sawit atau dewasa ini lebihdikenal dengan sebutan solid ex-decanter. Secara kuantitas,

Pemanfaatan Lumpur Sawit

Lolit Kambing1

Page 9: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Pemanfaatan Lumpur Sawit

lumpur sawit tersedia cukup banyak dan belum dimanfaatkansecara optimal, malah membutuhkan biaya untuk penanganannya.Berbeda halnya dengan Iimbah industri kelapa sawit lainnya yaitubungkil inti sawit (BIS) yang sudah banyak diekspor ke eropasehingga mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi.

Dilihat dari segi kualitas nutrisi, lumpur sawit/solid ex-decanter mempunyai kandungan gizi yang cukup baik. Batubara eta/, (1995) melaporkan kandungan protein kasar berkisar 11 - 14

`% dan DE 3,0 Mcal/kg. Namun demikian pemanfaatan lumpursawit sebagai bahan pakan ternak, akan dibatasi dengan tingginyakandungan serat kasar serta kandungan tembaga (Cu : 20 - 50ppm). Kadar air yang tinggi pada lumpur sawit akan menuntutteknologi pengelolaan yang tepat agar limbah ini dapat diawetkan.

Petunjuk teknis ini secara rind memaparkan; potensi dankendala biomassa lumpur sawit serta penanganannya sebagaipakan ternak, status penggunaannya sebagai pakan ternak,teknologi prosesing, serta konsep model pengembangan industripakan ruminansia berbasis lumpur sawit/solid ex-decanter.

2Lolit Kambing

Page 10: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Pemanfaatan Lumpur Sawit

BAB IIPOTENSI DAN KENDALA LUMPUR SAWIT

SOLID EX-DECANTER SEBAGAI BAHANPAKAN RUMINANSIA

Ketersediaan (Potensi Kuantitas) Lumpur sawit/SolidEx-decanter

Industri kelapa sawit di Indonesia mengalamiperkembangan yang cukup pesat seiring meningkatnya tingkatproduksi dan luas areal kelapa sawit setiap tahunnya.Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan (2010)menunjukkan luas areal kelapa sawit di I ndonesia Tahun 2009mencapai 7.508.023 Ha dengan tingkat produksi 18.640.881 tondan diperkirakan pada tahun 2010 i ni mencapai 7.824.623 Hadengan produksi 19.844.901 ton. Data i ni mengindikasikan adanyakonsekuensi peningkatan juga terhadap jumlah Iimbah atauproduk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapasawit.

Lumpur sawit merupakan salah satu Iimbah yang dihasilkandalam proses pemerasan buah sawit untuk menghasilkan minyaksawit kasar atau crude palm oil (CPO). Pada saat ini, lumpur sawitdihasilkan dengan dua cara, tergantung mesin peralatan yang

Lolit Kambing 3

Page 11: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

.Pemanfaatan Lumpur Sawit

dipakai yaitu dengan "slurry separator" atau dengan "decanter"

(Gambar 1). Sistem "decanter" akan menghasilkan lumpur sawityang agak padat dikenal dengan istilah solid ex-decanter,meskipun masih mengandung air yang tinggi sekitar 70 - 80(Sinurat 2003). Sedangkan lumpur sawit yang dihasilkan melalui"slurry separator" bentuknya encer sekali dan biasanya dialirkanatau ditampung di kolam pembuangan, sehingga seringmenimbulkan masalah dalam pengangkutannya. Oleh karena itu

'`sebagian besar Industri kelapa sawit yang ada sekarang ini beralihke mesin decanter dalam pengolahannya.

4

Gambar 1. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi lumpur sawitmenggunakan mesin decanter

Lolit Kambing

Page 12: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Bagan proses pengolahan buah kelapa sawit yangmenghasilkan limbah lumpur sawit dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses pengolahan kelapa sawit dan perkiraanproporsi bahan (Devendra 1978 dalam Sinurat 2003)

Jumlah produksi lumpur sawit sangat tergantung darijumlah buah sawit yang diolah. Menurut'Devendra (1978),.lumpi rsawit (setara kering) akan dihasilkan sebanyak 2 % dari tandanbuah segar atau sekitar 10 % dari minyak sawit kasar yangdihasilkan. Kajian l ain melaporkan untuk setiap hektar kebunkelapa sawit, maka akan diperoleh limbah lumpur sawit sebanyak840 - 1260 kg dan 567 kg bungkil inti sawit ( Sianipar, et.a/.,

Lolit Kambing

.Pemanfaatan Lumpur Sawit

Page 13: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

.Pemanfaatan Lumpur Sawit

2003). Sebuah pabrik minyak sawit yang kapasitas mesinnyadapat memproses 800 ton buah sawit segar / hari diprediksi dapatmenghasilkan 5 ton lumpur sawit kering dan 6 ton bungkil inti sawitkering per hari ( Horne,dkk 1994 ). Bila dikonversikan terhadapkebutuhan ternak (20 - 70% dalam ransum), maka daya dukungsatu pabrik (PKS) dapat memenuhi kebutuhan ± 15.000 ekordomba atau ± 1500 ekor sapi / tahun.

Lumpur sawit yang dihasilkan industri pengolahan sawitimasih belum dimanfaatkan secara ekonomi. Di areal perkebunan,

lumpur sawit digunakan sebagai penimbun jurang, bahkan seringdibuang sembarangan sehingga menimbulkan polusi bagimasyarakat di sekitar perkebunan. Perbedaan dalam prosespengolahan lumpur sawit (pengendapan atau decanter) akanmengakibatkan keragaman yang tinggi pada beberapa kandungangizi lumpur sawit. Perbedaan mencolok terlihat pada kandunganserat kasar, lemak kasar dan BETN relatif tinggi. Perbedaan lemakakan berakibat kepada perubahan kandungan unsur gizi lainnya.

Kandungan dan Komposisi Gizi Lumpur sawittSolidEx-decanter

Berikut ini adalah komposisi kimia dan kandungan gizilumpur sawit yang disarikan dari berbagai sumber pustaka dandilaporkan Sinurat (2003), sedangkan untuk solid ex-decanterdilaporkan Ginting dan Krisnan (2005) seperti yang dapat dilihatpada Tabel 1 di bawah ini.

6Lolit Kambing

Page 14: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Tabel 1. Komposisi kimia lumpur sawit kering yang dikutip dariberbagai pustaka

Sumber : *' Sinurat, 2003; *'' Ginting dan Krisnan (2005)

cPemanfaatan LumpurSawit

7

Komposisi Nutrien LumpurSawit

. ySolid

Ex-decanter '~Bahan Kering (%) 90 90,3Bahan Organik (%) 79.6Lemak kasar (%) 10,5 14,8Serat kasar (%) 11,5-32,9 20.1ADF (%) 44,29 44,3NDF (%) 62,77 43,9BETN (%) - 40,9Energi Kasar (kkal/kg) 3.315 - 4.470Energi Tercerna 2.450(kkal/kg)Energi Metabolis 1.125 -1.593 2.670(kkal/kg)Protein Kasar (%) 9,6-15,52 12,2Protein sejati (%) 8,9-10,44Abu (%) 9-25 20,3Kalsium (%) 0,50-0,97 0,85Fosfor (%) 0,17-0,75 0,39Asam Amino (%)

Threonin 0,33-0,78Alanine 0,41-0,56Sistin 0,12-0,13Valine 0,36-0,48

Metionin 0,14-0,16•

I soleusin 0,35Leusin 0,52-0,60Fenilalanin 0,21Lisin 0,21 -0,31

Arginin 0,19-0,21

Page 15: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

rPemanfaatan LumpurSawit

Hasil beberapa penelitian diatas menunjukkan kandungangizi lumpur sawit yang bervariasi. Besarnya variasi ini mungkintergantung pada banyak hal, termasuk pada perbedaan prosespemisahannya dari minyak sawit. Tingginya kandungan lemak danenergi mengindikasikan bahwa lumpur sawit maupun solid ex-decanter merupakan bahan pakan sumber energi. Tetapi tidakmenutup kemungkinan apabila melihat kandungan protein yangberkisar 9,6 - 15,52 %, maka bahan tersebut dapat dijadikan pula

,isebagai bahan oakan sumber protein non hewani.

Faktor Pembatas Pemanfaatan Lumpur sawit/SolidEx-decanter

Faktor pembatas penggunaan lumpur sawit dan solid ex-decanter sebagai bahan pakan ternak adalah kandungan seratkasar dan abu yang cukup tinggi serta ketersediaan asam aminoyang rendah sehingga menjadi critical point terutama bagi ternakunggas atau monogastrik. Disamping itu lumpur sawit jugamengandung tembaga (Cu : 20 - 50 ppm) yang dapatmenyebabkan keracunan akibat "chronic copper" dan bisa timbuldalam 8 minggu. Ternak kambing dan sapi mempunyai toleranyang tinggi terhadap keracunan ini, tetapi bagi ternak domba perluditambahkan antagonist copper dalam pakan sewaktupencampuran, yakni molybdenum atau zinc sulfat sebanyak 500ppm (Batubara, 2003)

Tingginya kadar air pada limbah ini, menuntut suatupenanganan yang cepat dan tepat, karena dapat menyebabkankerusakan bahan seperti tumbuhnya jamur yang tidak diinginkan.Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka penggunaan lumpursawit / solid ex-decanter sebagai bahan pakan ternak hendaknyaterlebih dahulu dilakukan teknologi penangangan (processing)yang bertujuan untuk meningakatkan dan memperbaiki kandungangizi serta penyimpanan yang lebih lama.

8Lolit Kambing

Page 16: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

BAB IIITEKNIK PENGOLAHAN LUMPUR SAWIT / SOLIDEX-DECANTER SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA

Pada dasarnya, upaya penyediaan teknologi pengolahanbahan pakan bertujuan untuk meningkatkan kualitas nutrisi pakan,mempermudah untuk dicerna, dan memperpanjang daya simpantanpa harus mengurangi mutu pakannya. Oleh karena itu, kegiatanpengelolaan atau prosesing lumpur sawit akan terfokus kepadafaktor pembatas atau yang menjadi kendala dari bahan itu sendiriuntuk dijadikan sebagai pakan ternak. Tingginya kadar airmerupakan prioritas utama yang perlu segera ditangani agarbahan tersebut tidak cepat rusak, disamping ada beberapakomposisi kimiawi seperti serat kadar dan kandungan Cu yangcukup tinggi yang dinilai dapat memberikan implikasi negatifterhadap produksi ternak.

Apabila dilihat dari tujuan pengelolaan bahan pakan, makaprosesing lumpur sawit (solid ex-decanter) menjadi pakan ternakdapat dibagi menjadi tiga pola pengelolaan/ prosesing seperti yangterlihat pada Gambar 3.

Lolit Kambing � 9

cremanfaatan LumpurSawit

Page 17: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

tFemanfaatan LumpurSawit

I''Fermentasi

Kapang

10

PKSPabrik Kelapa Sawit

Lumpur sawit! Solidex-decanter

Gambar 3. Skema prosesing lumpur sawit/solid ex-decantersebagai pakan ternak ruminansia

PengeringanMesin

Sinar matahari

Pe(+) ZnSO4500 ppb

s

Pencampuran(mixing)

Mash /peletting

PABRIK PAKAN

Pe + ZnSO4 500 ppb

Lolit Kambing

Page 18: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Peningkatan Kualitas Nutrisi dengan Proses Fermentasi

Pendekatan "pola prosesing ke-1" adalah bertujuan untukmeningkatkan gizi lumpur sawit. Salah satu kendala nutrisi lumpursawit adalah kandungan serat kasar yang relatif tinggi dengantingkat kecernaan yang sedang. Upaya meningkatkan kualitasnutrisi lumpur sawit telah dilakukan dengan teknik fermentasimenggunakan Aspergillus niger (Pasaribu et. al., 1998;Purwadaria et. al., 1999). Penggunaan kapang jenis ini sudahumum dilakukan dalam proses fermentasi secara komersil untukmenghasilkan enzim-enzim amilolitik, proteolitik dan lipolitik(Rapper dan Fennel, 1977). Bahkan Iebih lanjut dilaporkan bahwaproduk fementasi lumpur sawit dengan menggunakan Aspergillusniger menunjukkan kandungan enzim mananase dan selulaseyang baik (Sinurat et. al., 1998 ; Purwadaria et. alt 1999 ;Pasaribu et. al., 2001). Enzim selulase dibutuhkan dalam prosesfermentasi lumpur sawit untuk memecah komponen serat menjadimolekul karbohidrat yang Iebih sederhana sehingga jumlah energiyang dapat dimetabolisme oleh ternak menjadi meningkat.

Proses fermentasi menggunakan Aspergillus niger pernahdilaporkan Batubara et. al., (2005) i- 3da lumpur sawit yang akandigunakan sebagai bahan pakan ternak kambing. Lumpur sawitdicampur dengan air sampai kandungan air bahan mencapai 50%kemudian dicampur dengan mineral terdiri dari 3,6% ZA, 2,0%urea, 0,75 % NaH 2 PO 4 , 0,075% KCL dan 0,25% MnSO4 .Selanjutnya dikukus selama 30 menit dan didinginkan. Setelah itudicampur dengan spora kapang Aspergillus niger 0,3% dari beratbahan dan diinkubasi didalam baki plastik yang ditutup denganketebalan 2 cm pada suhu ruang selama 3 hari. Setelah itu bahandipadatkan pada kantung plastik dan disimpan secara anaerob.

Pemanfaatan LumpurSawit

Page 19: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

cPemanfaatan LumpurSawit

pada suhu ruang selama 3 hari. Produk akhir lumpur sawitfermentasi selanjutnya dikeringkan dan digiling sebelum diberikanke ternak.

Secara umum rangkaian proses fermentasi lumpur sawitdengan menggunakan Aspergillus niger dapat dilihat padaGambar 4 berikut.

Penggunaan Aspergillus niger dinilai mudah tumbuh pada'lumpur sawit sehingga proses fermentasi Iebih efisien dan nilai giziyang dihasilkan dari produk fermentasinya menjadi lebih balk.Sinurat (2003) melaporkan dari beberapa pustaka yangdisarikannya bahwa lumpur sawit yang terfermentasi mempunyaikandungan gizi jauh lebih balk dibanding sebelum fermentasiseperti yang terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan gizi lumpur sawit sebelum dan sesudahfermentasi

Sumber : Sinurat, 2003

12Lolit Kambing

Komposisi Nutrien

Bahan 4~,,enngj%

umpur.sawitering

Lumpur sawt ifermentasi

3 84Lemak=icasa° ,4

Serat kasar ( %) 29,76 , 6ADF L%) 44,29 33,94NDF (%) 62,77 53,99Ene~i Kasar kkal/kg) 3260� 3290Protein Kasar (%) 1,94 22,07AJo) 28,'65� 25,85Kalsiium;!(%) 4 4Fosfor= C/ ~_ . 0 55

Page 20: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Lolit Kambing

Rangkaian Proses Fermentasi Lumpur Sawitdengan Menggunakan Aspergillus niger

Lumpur Sawit

iPenambahan air clan mineral I

Dikukus

Penambahan spora Aspergillus niger

1Fermentasi aerobilk

1Fermentasi anaerobik

4.Pengeringan

1Penggilingan

1Bahan Pakan Ternak

TPemanfaatan LumpurSawit

Gambar 4. Proses Fermentasi lumpur sawit (Pasaribu et. al.,1998)

1 3

Page 21: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Femanfaatan LumpurSawit

Berdasarkan data Tabel 2 terlihat adanya perubahankomposisli gizi pada lumpur sawit terfermentasi menjadi lebih balkyaitu meningkatnya kadar protein kasar dan menurunnya seratkasar. Peningkatan protein kasar mencapai 10,13 %, sedangkanserat kasar menurun sebesar 11,16%. Perubahan energi tidakbegitu signifikan hanya meningkat 30 kkal/kg, begitu pula dengankandungan abu hanya menurun 2,8%. Lebih lanjut dijelaskanPasaribu et. al., (2001) bahwa lumpur sawit terfermentasi ini dapatdisitipan pada suhu kamar selama 12 minggu tanpa mengalamiperubahan nilai gizi.

Teknik Drying (Pengeringan) dan Teknik Blending(Pencampuran)

Prinsip pola prosesing lumpur sawit atau solid ex-decanter"model ke-2 dan ke-3" pada ditunjukkan pada Gambar 3 adalahsama, yaitu penanganan bahan terfokus terhadap kandungankadar air yang tinggi. Hanya saja perbedaannya terletak pada carayang digunakan dalam penangananan kadar air. Pada prosesingmodel ke-2, penurunan kadar air melalui pengeringan seperti yangl azim dilakukan, baik dengan mesin maupun denganmemanfaatkan sinar matahari. Teknik pengeringan ini cenderungmemerlukan biaya yang tinggi,, sehingga akan menyebabkanlumpur sawit yang pada dasarnya sebagai Iimbah menjadi mahal.Upaya teknik penanganan kadar air yang tepat dan efesien padalumpur sawit perlu dilakukan.

Salah satu karakteristik lumpur sawit yaitu dapat digunakansebagai pakan konsentrat dengan atau tanpa penambahan bahanlain. Oleh karena itu, teknik pencampuran dengan bahan lain yangmempunyai kadar air relatif rendah (misal : bungkil inti sawit), akanmembuka peluang untuk mengolah campuran bahan tersebutuntuk tujuan penanganan (handling) lumpur sawit yang lebih

14Lolit Kambing

a

r

Page 22: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

2'emanfaatan LumpurSawit

efisien. Teknik blending tersebut ("Gambar 3 : pola prosesingbahan model ke-3") akan sangat efisien dalam menurunkanbiaya pengeringan lumpur sawit. Tentunya dalam teknik blendingi ni perlu diperhatikan kondisi kadar air pada campuran lumpursawit dengan bahan lain tidak melebihi 12-13% untuk mencegahtumbuhnya jamur.

Besarnya biaya pengeringan per satuan berat lumpur sawitakan menentukan titik optimal rasio lumpur sawit dengan bahanl ain secara ekonomis. Namun, optimal ekonomis prosespengeringan melalui teknik blending tersebut, perlu dikaitkandengan optimal biologis ketika dimanfaatkan sebagai pakanternak, sehingga akhirnya akan diperoleh rasio lumpur sawitdengan bahan lain yang paling menguntungkan. Ginting danKrisnan (2005) melaporkan imbangan optimal untuk campuranlumpur sawit dan bungkil inti sawit (BIS) sebagai pakan konsentratuntuk kambing sedang tumbuh.

Pada Tabel 3 di bawah ini terlihat campuran LS dan BISyang digunakan sebanyak 96% dari total konsentrat (bahankering) dengan komposisi LS/BIS yang beragam serta ditambahbahan pelengkap konsentrat lainnya, seperti urea (1,5%), garam(1,5%) dan tepung batu (1,0%). Hasil penelitian tersebutmenunjukkan bahwa penggunaan konsentrat denganmenggunakan bahan pakan konvensional (dedak, jagung, tepungkedelei, tepung ikan), menghasilkan PBBH dan efisiensi biologispenggunaan pakan (EPR) pada kambing yang nyata lebih tinggidibandingkan dengan penggunaan campuran BIS dan LS. Akantetapi, secara ekonomis penggunaan BIS/LS sebagai konsentratlebih efisien. Misalnya, biaya pakan yang dibutuhkan untuk setiapkg PBBH berkisar antara Rp. 4740,- dan Rp. 5260,- pada kambingyang diberi BIS dan LS, atau lebih murah 27%-34% dibandingkandengan konsentrat konvensional.

15

Page 23: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

remanfaatan LumpurSawit

Tabel 3. Efisiensi penggunaan beberapa kombinasi lumpur sawit(LS) dan bungkil inti sawit (BIS) sebagai bahan dasarkonsentrat pada kambing

a)5aka 7.904 54 529 8,222r'icapai

s bobot juaf,(Rp/ekor) -

Rasio G.terhadap pakan�konvensional

Sumber : Ginting dan Krisnan (2005)

Apabila dilihat secara umum, penanganan lumpursawit/soljfi ex-decanter melalui tiga pola penanganan/prosesingmempunyai kelebihannya masing-masing. Teknologi fprmentasi

16Lolit Kambing

s

p

i

Page 24: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Femanfaatan LumpurSawit

pada lumpur sawit menghasilkan produk yang mempunyaikandungan gizi Iebih balk dengan indikasi turunnya kandunganserat kasar dan meningkatnya kandungan protein serta dayacerna. Akan tetapi, sebelum diterapkan dalam usaha produksiternak diperlukan analisis ekonomis kelayakan penerapanteknologi terhadap total efesiensi usaha sebagai pendekatandalam upaya memperbaiki kualitas Lumpur sawit. Penerapanteknologi fermentasi dalam upaya meningkatkan gizi lumpur sawit,cenderung efektif dilakukan dalam skala besar dengan orientasiuntuk pakan nonruminansia yang mempunyai daya toleran rendahterhadap pakan berserat tinggi. Sedangkan untuk pakanruminansia termasuk kambing, pola prosesing model ke-2 dan ke-3 yaitu teknik drying (pengeringan) dan blending (pencampuran)dinilai akan Iebih efektif.

Gout Wm6ing 1 7

Page 25: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

tPemanfaatan LumpurSawit

BAB IVSTATUS PENGGUNAAN LUMPUR SAWIT/SOLIDEX-DECANTER SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA

Lumpur sawit kering mengandung zat gizi yang hampirsama dengan dedak, akan tetapi bahan ini mengandung seratyang cukup tinggi. Beberapa penelitian telah dilakukan untukmemanfaatkan lumpur sawit sebagai bahan pakan untuk ternakruminansia dan non ruminansia. Pemanfaatan pada ternakruminansia, tentunya akan lebih efektif mengingat ternak jenis inimempunyai toleran yang tinggi terhadap pakan berserat tinggi.Ternak ruminansia dikenal memiliki mekanisme adaptasi yangkompleks didalam menangani pakan berserat tinggi dan berproteinrendah.

Sebagai Pakan suplemen

Lumpur minyak sawit (decanter) dapat digunakan sebagaisuplemen pakan tunggal pada taraf 1,0% bobot badan danmenghasilkan pertambahan bobot badan kambing 50-60 g/h(Handayani et al., 1987). Berbeda halnya dengan Krisnan et al.,

(2006) melaporkan, penggunaan solid ex-decanter sebagaisuplemen tunggal pada pakan kambing berbentuk pelet, optimal

18 Lout Ki c m6ing

F

a

Page 26: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

cPemanfaatan LumpurSawit

pada level penggunaan 45 % solid ex-decanter dan 55 % rumput,dengan pencapaian rataan bobot badan harian sebesar 74,11g/e/h dan konsumsi ransum 691,07 g/e/h. Analisis ekonomi (IOFC)menunjukkan pada level penggunaan solid ini, diperoleh net gainyang paling baik. Bahkan lebih lanjut dijelaskan, penggunaansampai level 60 % pun masih mempunyai nilai akseptabilitas yangbalk.

Penelitian lumpur sawit/solid ex-decanter yangdikombinasikan dengan bahan lain, yang masih merupakan limbahkelapa sawit lainnya juga sudah banyak dilakukan. Rahman et al.,(1987) melaporkan bahwa pemberian 47 % lumpur sawit dan 50%bungkil inti sawit dalam ransum kambing atau domba yangdipelihara secara intensif (feedlot), menghasilkan performans yangsama dengan kambing atau domba yang diberi ransum komersil.Sedangkan menurut Batubara et al., (2005), pengunaan lumpursawit sampai 30% dalam campuran dengan bungkil inti sawit(70%) sebagai pakan tambahan selain rumput, dapat memberikanpertambahan bobot hidup kambing jantan muda sekitar 54-62g/ekor/hari dengan konversi pakan berkisar 8,1-9,4 sertamemberikan keuntungan sebesar 30 % lebih tinggi dibandingkandengan ransum berkualitas baik untuk setiap pertambahan 1 kgbobot hidup kambing.' Nilai i ni hampir sama dengan yangdilaporkan pada penelitian sebelumya, yaitu kombinasipenggunaan berbagai limbah sawit yang terdiri dari lumpur sawit(20%) ; bungkil inti sawit (50%) ; daun sawit (29%) ; serta mineralmix (1,0%) dapat menghasilkan pertambahan bobot hidupkambing pada tingkat sedang yakni berkisar antara 52-57gram/ekor/hari dengan nilai konversi pakan berkisar 10,3-10,8(Batubara et al., 2004).

Lout 71am6ing 1 9

Page 27: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Pemanfaatan LumpurSawit

20

Gambar 5. Lumpur sawit/solid ex-decanter sebagai pakansuplemen

Lo(it 7(Qmbing

Page 28: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Lo it ICam6ing

cPemanfaatan LumpurSawit

Sebagai Perekat Pembuatan Pakan Komplit Berbentuk Pelet

Proses pengolahan ransum di pabrik pakan merupakanproses produksi dengan menggunakan mesin-mesin pemrosesanyang menghasilkan ransum dalam bentuk mash, pellet dancrumble. Dewasa ini ada kecenderungan pakan diberikan kepadaternak dalam bentuk komplit (complete feed), karena dinilai sangatefektif, apalagi pakan tersebut dikemas dalam bentuk pelet.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pakan komplit berbentukpelet lebih acceptable (bisa diterima) bagi ternak, disampingpemberiannyapun relatif lebih mudah dan tidak berabu.

Umumnya proses pengolahan pelet terdiri dari 3 tahap,yaitu 1) pengolahan pendahuluan meliputi pencacahan,pengeringan dan penghancuran menjadi tepung, 2) Pembuatanpelet meliputi pencetakan, pendinginan dan pengeringan, 3)Perlakuan akhir meliputi sortasi, pengepakan dan penggudangan(Tjokroadikoesoemo, 1989). Secara ringkas tahapan pebuatanpelet sebenarnya hanya meliputi beberapa proses penting yaitupencampuran (mixing), pengaliran uap (conditioning), pencetakan(extruding) dan pendinginan (cooling). Bagi industri atau pabrikpakan unggas (non ruminansia) dan pakan ikan (aqua feed), haltersebut umum dilakukan mengingat dukungan peralatan danmesin yang modern pada skala usaha industri. Namun berbedahalnya dengan industri pakan ruminansia yang umumnya masihmenggunakan mesin sederhana pada skala usaha menengah ataukecil.

Perbedaan yang mencolok terjadi pada proses conditioningatau proses pemanasan dengan uap air yang menyebabkan patidari bahan baku pakan menjadi gelatin (perekat pelet) melaluiproses gelatinisasi agar terjadi perekatan antar partikel bahan

2 1

Page 29: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

gPemanfaatan Lumpur Saudt

penyusun sehingga penampakan pelet menjadi kompak, teksturdan kekerasannya bagus. Untuk mendapatkan pelet dengankualitas tersebut, tentunya industri modern pakan unggas ataupakan ikan akan memastikan peralatan mesin peletnya dilengkapiconditioner (steam) dan cooler. Tetapi bagi sebagian besar pabrikpakan ruminansia, mesin pelet yang digunakan masih bersifatsederhana tanpa dilengkapi conditioner, akibatnya pelet yangdihpsilkan banyak yang pecah atau kualitas pelet menjaditerkoreksi.

Bahan baku mempunyai pengaruh yang sangat nyataterhadap kualitas pelet. Kandungan perekat (binder) alami(misalnya pati), protein, serat, mineral dan lemak dari bahan bakuakan mempengaruhi kualitas pellet. Barley, gandum, kanola danrape seed meal mengandung perekat alami yang membentukikatan fisik - kimia selama proses untuk menghasilkan pelet yangberkualitas lebih baik (Dozier, 2001). Namun bahan pakan tersebutumumnya bersifat konvensional atau dinilai kurang ekonomis bagipakan ruminansia. Oleh karena itu perlu dipikirkan alternatif laindengan cara mengoptimalkan bahan baku pakan yang mempunyaisifat perekat tetapi tersedia secara lokal dan murah dalam jumlahbanyak.

Pemanfaatan limbah industri pengolahan minyak sawitberupa bungkil inti sawit (BIS) dan solid ex-decanter sebagaibahan pakan ternak telah banyak dilakukan. Mengingat dari segikuantitas dan kualitas, kedua bahan tersebut berpotensi besardijadikan sebagai bahan pakan ternak. Perpaduan bungkil intisawit (BIS) dan solid ex-decanter dalam pakan komplit dinilai baik,karena solid ex-decanter mempunyai sifat perekat sehinggakualitas pelet tidak pecah.

22 LoCit T\pmbing

Page 30: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

cPemanfaatan LumpurSawit

Gambar 6. Lumpur sawit/solid ex-decanter sebagai perekatpembuatan pakan komplit berbentuk pelet

Menurut Krisnan (2009) dijelaskan bahwa pelet yangdikategorikan paling baik secara fisik adalah mempunyai nilaistabilitas air dan densitas yang tinggi serta tahan terhadapbenturan, namun mempunyai daya serap air yang sedang danrasio ekspansi yang rendah. Kajian terhadap karakteristik fisikpelet tersebut pernah dilakukan Krisnan (2009) dengan hasilmenunjukkan bahwa pelet yang mempunyai karakteristik fisik yangbaik disusun dari kombinasi bungkil inti sawit (BIS) dan solid ex-decanter dengan perbandingan 2 : 1 tanpa penambahan kanji.Hasil ini mengindikasikan bahwa solid ex decanter mempunyai

Go(it ?pmbing 23

Page 31: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Pemanfaatan LumpurSawit

potensi sebagai bahan perekat alami dalam proses pembuatanpelet. Penggunaan BIS dan solid yang dikemas dalam pakankomplit berbentuk pelet ini perlu juga diarahkan kepada industriatau usaha temak ruminansia (penggemukan sapi/feed lot danindustri sapi perah) yang semakin berkembang di I ndonesia.

24 Lo(it cm6ing

Page 32: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Pemanfaatan LumpurSaw t

BAB VKONSEP MODEL PENGEMBANGAN TERNAK

RUMINANSIA BERBASIS LUMPUR SAWIT/SOLID EX-DECANTER

Konsep Model Pengembangan UsahaTeknologi prosesing atau pengolahan bahan pakan, baik

berupa penyimpanan, pengeringan, penggilingan, pencampuranatau bahkan pembuatan pakan komplit berbentuk pelet, dinilaipenting untuk menjadikan pakan lokal sebagai basispengembangan industri pakan ternak ruminansia. Teknologiprosesing yang tepat dan didukung dengan keberadaan alsin (alatdan mesin) didesain dalam suatu Rancang Bangun Pabrik,tentunya akan membantu prosesing lumpur sawit/solid ex-decanter sebagai bahan pakan secara efisien.

Dewasa ini, dibidang peternakan sudah mulaidikembangkan suatu konsep pengembangan kawasan agribisnispeternakan sebagai strategi pembangunan pertanianberkelanjutan. Pengembangan kawasan agribisnis berbasispeternakan adalah suatu proses pembangunan di suatu wilayah

Loft Y~,am6ing 25

Page 33: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

26

2'emanfaatan LumpurSawit

khusus yang memilki kegiatan utama usaha peternakan dankawasan terpadu yaitu kawasan ternak dengan tanaman panganatau perkebunan.

Sebagai simpul agribisnis, agar semua faktor produksiterutama ransum yang merupakan 70 - 80% dari biaya totalproduksi dapat tersedia dan diperoleh secara efisien, kawasanperkebunan sawit yang mempunyai pabrik kelapa sawit (PKS)akan1 menjadi tumpuan pengembangan model. Berdasarkanpeluang tersebut, maka pentingnya keberadaan alsin (alat-mesin)yang didesain dalam suatu rancang bangun pabrik, tentunya perludiintroduksikan pada pihak perkebunan (PKS) sebagai pemilikbiomasa bahan pakan, agar dapat mendukung pendirian pabrikindustri pakan yang tidak terlalu jauh dari kawasan pabrik kelapasawit (PKS), bahkan apabila memungkinkan, pola kemitraan intidan plasma dapat diterapkan, dimana pihak perkebunan (PKS)sebagai inti dan karyawan perkebunan / petani sekitar sebagaiplasma.

Menurut Batubara (2003) dijelaskan bahwa untuk skalapengembangan usaha harus disesuaikan dengan daya tampungmaksimal. Skala usaha pada Inti maksimal 5000 ekor untukpembibitan (breeding) dan 1000 ekor untuk penggemukan 4-5bulan bagi komoditas ternak ruminansia kecil, sedangkan untukkomoditas ruminansia besar (sapi) maskimal 1000 ekor untukpembibitan dan 1000 ekor/4 bulan untuk penggemukan. PadaPlasma, program pembibitan ruminansia kecil bisa mencapai 25ekor/keluarga sebanyak 100 kk, sedangkan untuk ruminansiabesar sekitar 6 ekor/kk sebanyak 50 kk.

Keberadaan plasma dikharapkan dapat menghasilkanbakalan untuk penggemukan yang dijual ke inti, karenapenggemukan membutuhkan biaya yang lebih besar. Kegiatan

LoCit Kam6ing

Page 34: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

2'emanfaatan LumpurSawit

perbanyakan bakalan (breeding) merupakan keharusan untukmenjamin ketersediaan bakalan secara kontinyu, karena sampaisaat ini suplai bakalan baik ruminansia kecil (domba, kambing)maupun ruminansia besar (sapi) masih sangat terbatas.

Industri pakan sebaiknya dibangun oleh inti untuk dapatmensuplai kebutuhan pakan ternak untuk inti, plasma maupunkemungkinan pemasaran keluar. Inti juga berperan sebagaipemberi pinjaman modal bagi plasma dengan sistem kredit usahakecil. Di samping itu inti berperan sebagai pensuplai saranaproduksi (obat-obatan, pakan jadi) serta sarana pemasaran,terutama peluang ekspor.

Pendirian suatu pabrik pakan di kawasan perkebunankelapa sawit, tentunya perlu didasarkan kepada pola pengelolaanatau prosesing bahan yang akan digunakan. Apabila melihatskema prosesing lumpur sawit pada Gambar 3, maka prosesinglumpur sawit dengan orientasi sebagai pakan ruminansicenderung efektif menggunakan "pola prosesing model ke-3".Teknologi yang digunakan meliputi penanganan kadar air melaluiteknik blending dan penanganan bahaya keracunan Cu melaluipenambahan zinc sulfat sebanyak 500 ppm. Teknologi ini akanmenentukan jenis alsin (alat mesin) pabrik yang dinilai pentingkeberadaannya, diantaranya saja ; mesin giling, mesin pencampur( mixer), dan mesin pelet. Apabila produk pakan yang diharapkanpakan komplit atau dengan kata lain tidak ada lagi pemisahanbahan pakan sumber serat (rumput, daun dan pelepah sawit),maka keberadaan mesin pencacah (chopper) harus tersedia.Begitu juga dengan mesin pengepres pakan, perlu tersedia bilapakan yang dibuat dalam bentuk pakan blok (wafer).

LoCit Tslam6ing27

Page 35: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Pemanfaatan LumpurSawit

Potensi Dampak

Secara persfektif, saat ini teknologi mekanisasi untukagribisnis peternakan sangat diperlukan. Penerapan inovasiteknologi akan bermanfaat bagi peningkatan potensi sumber daya,peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian yangkompetitif dan selaras dengan lingkungan, yang akhirnya akandapat meningkatkan kesejahteraan petani/peternak sebagaipelaJ u agribisnis. Pengembangan teknologi prosesing bahanpakan bukan hanya sebagai langkah konservasi bahan, tetapisecara aktif telah memberikan sumbangan yang nyata terhadappenurunan potensi limbah pertanian yang terbuang.

Salah satu potensi dampak yang riil dari pemanfaatanlumpur sawit/solid ex-decanter sebagai bahan pakan ternakadalah meningkatnya nilai ekonomis dari bahan tersebut sertaberkembangnya industri pabrik pakan disentra perkebunan kelapasawit. Apalagi ada kecenderungan bahan tersebut lebih efektif biladiberikan ke ternak dalam bentuk pakan komplit (complete feed)dan dikemas dalam bentuk pelet. Proses pembuatan peletmembutuhkan peralatan khusus dan investasi modal, sehinggaakan semakin sulit untuk dikembangkan ditingkat petani. Olehkarena itu, usaha pengolahan limbah menjadi pakan ternaksebenarnya dapat dilakukan oleh pabrik kelapa sawit melaluidiversifikasi usaha. Hal ini dimungkinkan mengingat industripengolahan buah kelapa sawit memiliki modal yang cukup danmemiliki jangkauan potensi pasar yang lebih luas, sehinggapengolahan pakan dapat dilakukan dalam skala industri. Alternatifl ain adalah munculnya usaha yang secara khusus memproduksipakan ternak berbasis limbah yang disuplai oleh industripengolahan kelapa sawit.

28 Lotit Kambing

Page 36: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

BAB VIDAFTAR PUSTAKA

Batubara, L.P. 2003. Potensi integrasi peternakan denganperkebunan kelapa sawit sebagai simpul agribisnisruminan. Wartazoa 13(3): 83-91.

Batubara, L.P., S.P. Ginting, M. Doloksaribu dan J. Sianipar.2004. Pengaruh kombinasi bungkil inti sawit denganlumpur sawit serta suplementsi molases terhadappertumbuhan kambing potong. Prosiding SemnasTeknologi Peternakan dan Veteriner. Puslibangnak Bogor.Hal. 421-426.

Batubara, L.P., Rantan, K., S.P.Ginting dan J. Sianipar. 2005.Penggunaan bungkl inti sawit dan lumpur sawit sebagaipakan tambahan untuk kambing potong. Prosiding SemnasTeknologi Peternakan dan Veteriner. Puslibangnak Bogor.Hal. 611-616.

Pemanfaatan LumpurSawit

Devendra, C. 1978. The utilization of feedingstuffs from the oilfalm plant. Proc. Symp. On feedingstuffs for livestock inSouth East Asia, 17-19 October 1977. Kualalumpur. Pp.116-131.

Lout Rambing 29

Page 37: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

30

cPemanfaatan LumpurSawit

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2010. Luas areal dan produksiperkebunan seluruh indonesia menurut pengusahaan.http://ditienbun.deptan.go.id/, [16 Agustus 2010]

Dozier, W.A. 2001. Kualitas pellet pakan unggas pedaging[terhubung berkala]. http://www.alabio.cib.net. [5 Juli2009]

Ginting, S.P. dan R. Krisnan. 2005. Optimalisasi pemanfaatanbungkil inti sawit dan lumpur sawit sebaga bahan pakanternak kambing. Semnas Reorientasi PengembanganKelapa Sawit. Samarinda 21-22 September 2005. Buku I(hal 137-143). Dinas Perkebunan dan BPTP Kaltim.

Handayani, S.W. , S.P. tinting dan P.P. Ketaren. 1987. Seffect ofpalm oil mill effluent to sheep fed a basal diet of nativegrass. Proc. 10"' nn. Conf. MSAP. Pp. 292-294. UniversityPertanian Malaysia, Selangor.

Krisnan, R., L.P. Batubara, K. Simanihuruk dan J. Sianipar. 2006.Optimalisasi penggunaan solid decanter sebagaisuplemen tunggal pada ransum kambing. ProsidingSemnas Teknologi Peternakan dan Veteriner.Puslibangnak Bogor. Hal. 421-426.

Krisnan, R. 2009. Penggunaan solid ex-decanter sebagai perekatpembuatan pakan komplit berbentuk pelet: Evaluasi fisikpakan komplit berbentuk pelet. Prosiding SemnasTeknologi Peternakan dan Veteriner 13-14 Agustus 2009.Puslibangnak Bogor.

Pasaribu, T., A.P. Sinurat, T. Purwadaria, Supriyati dan H. Hamid.1998. peningkatan nilai gizi lumpur sawit melalui prosesfermentasi : Pengaruh jenis kapang, suhu dan lamaproses enzimatis. JITV 3(4): 237-242.

Pasaribu, T., T. Purwadaria, A.P. Sinurat, J. Rosida dan D.O.DSaputra. 2001. Evaluasi nilai gizi lumpur sawit hasilfermentasi dengan Aspergillus niger pada berbagaiperlakuan penyimpanan. JITV 6(4):233-238.

GoCit Kam6ing

Page 38: pemanfaatan lumpur sawit 2009sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/TeknPemanfatanLumpurSawitutkPakanTernak... · produk ikutan yang dihasilkan dari industri pengolahan kelapa

Purwadaria, T., A. P. Sinurat, Supriyati, H. Hamid, dan I.A.K.Bintang. 1999. Evaluasi nilai gizi lumpur sawit fermentasidengan Aspergillus niger setelah proses pengeringandengan pemanasan. JITV 4(4): 257-263

Rahrnan, A.M.Y., DM. Jaafar, H. Sharif and M. Faizah. 1987.Feedlot performance of goat and sheep fed oil palm andrice bay-oducts. Proc. 10'

hnn. Conf. MSAP. University

Pertanian Malaysia, Selangor. Pp. 240-244.

Rapper, K.B. dan DI Fennel, 1977. The Genus Aspergillus. R.E.Krieger Pub. Co. !nc.NNNeo„ Yc <.

Sianipar, J. L. P. Batubara; Simon P. Ginting, Kiston Simanuhurkdan Andi Tarioan. 2003. Analisis potensi ekonomi limbahdan hasil ikutan perkebunan kelapa sawit sebagai pakankanibing potona. Laporan Hasil Penelitian. Loka Peneiitian:Kambing Potong Sungai Putih, Sumatera Utara.

Sinurat, A.P., T. Purwadaria, J. Rosida, H. Surachman, H. Hamiddan I.P. Kompiang. 1998. Pengaruh suhu ruang fermentasidan kadar air substrat terhadap nilai gizi produk fermentasil umpur sawit. JITV 3(4): 225-229.

Sinurat, A.P. 2003. Pemanfaatan lumpur sawit untuk bahan pakanunggas. Wartazoa 13(2): 39-47.

Lo&t 'Kam6ing

Pernanfaatan LuinpurSawit

31