PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI...

99
PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA SMA BINA INSANI BOGOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan IPS Konsentrasi Geografi. Oleh Febrillian Gemilang Putra NIM: 1110015000097 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI...

Page 1: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI SUMBER

PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA SMA BINA INSANI

BOGOR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Jurusan Pendidikan IPS Konsentrasi Geografi.

Oleh

Febrillian Gemilang Putra

NIM: 1110015000097

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia
Page 3: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia
Page 4: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia
Page 5: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

i

ABSTRAK

Febrillian Gemilang Putra. (NIM: 1110015000097). Pemanfaatan Kebun

Raya Bogor sebagai Sumber Pembelajaran geografi pada SMA Bina Insani

Bogor. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan Kebun Raya

Bogor sebagai Sumber Pembelajaran geografi pada SMA Bina Insani Bogor .

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.

Sampel populasi dari penelitian ini adalah siswa/siswi SMA Bina Insani ( Kelas X

- IPS 1 ) tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 19 orang dan guru geografi

SMA Bina Insani Bogor. Teknik pengumpulan data menggunakan metode

dokumentasi , wawancara, dan observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk

melakukan pendataan siswa-siswi Kelas X - IPS 1 dan guru geografi SMA Bina

Insani Bogor serta pendataan tentang gambaran umum SMA Bina Insani Bogor.

Observasi digunakan untuk mengungkap serta mengetahui kegiatan belajar siswa-

siswi Kelas X - IPS 1 dengan memanfaatkan Kebun Raya Bogor sebagai Sumber

Pembelajaran Geografi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebelum siswa kelas X – IPS 1

dan guru geografi SMA Bina Insani melakukan kegiatan belajar di Kebun Raya

Bogor, siswa kelas X – IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani lebih sering

melakukan kegiatan belajar pada mata pelajaran geografi di dalam kelas yang

dikarenakan guru geografi menggunakan sumber belajar berupa buku paket

pelajaran geografi. Selain buku paket pelajaran geografi, guru geografi tersebut

juga menggunakan sumber belajar lain seperti ensiklopedia, internet, dan

sebagainya. akibatnya peserta didik kelas X – IPS 1 merasa bosan atau jenuh,

bahkan ada yang mendapatkan hasil belajar geografi yang rendah sehingga pada

akhirnya guru geografi mengajak peserta didik kelas X – IPS 1 untuk melakukan

kegiatan pembelajaran geografi di Kebun Raya Bogor.

Page 6: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

ii

Setelah siswa kelas X – IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani

melakukan kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor, rata – rata para peserta didik

menjadi senang, karena para peserta didik tersebut bisa belajar sambil refreshing.

Selain itu, para peserta didik juga cepat menangkap materi geografi juga, karena

yang dari teori di buku geografi bisa langsung dipraktekkan dan dilihat oleh para

peserta didik secara langsung.

Page 7: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata yang paling indah dan bermakna selain untaian kata syukur

kehadirat Allah SWT, atas berkat nikmat sehat, karunia serta ridho-Nya. Shalawat

dan salam penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi rahmat

bagi seluruh alam, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis

bersyukur karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan (S.Pd) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini tak lepas dari dukungan dan

dorongan serta jasa dari seluruh pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih tak terhingga kepada:

1. Nurlena Rifai, M. A Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Iwan Purwanto M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Drs.

Syaripulloh selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah

memberikan layanan akademik selama penulis menempuh perkuliahan.

3. Bapak Andri Noor Ardiyansyah, M. Si dan Bapak M. Noviadi Nugroho, M.

Pd Selaku dosen pembimbing skrispsi yang telah memberikan motivasi dan

meluangkan waktu, tenaga, serta pikirannya untuk membimbing hingga

terselesaikannya skripsi ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu dosen program studi Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah

mendidik, mengajar, dan melatih dengan memberikan ilmu dan

pengetahuannya selama perkuliahan.

5. Kedua orang tua tercinta Farid Wajdi, S.H. dan Sulastri Sitorus yang tidak

lelah mendidik penulis sampai saat ini, curahan kasih sayang yang tulus, do’a-

do’a yang tiada henti mengalir, nasihat, motivasi serta dukungan moril

maupun materil yang selalu diberikan selama ini. Dan tak lupa keluarga

Page 8: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

iv

tercinta, Adik-adikku , paman dan bibiku, sepupuku dan Nenek tercinta H.

Sofiah atas segala doa dan dukungannya selama ini.

6. Pimpinan Yayasan Bina Insani Bogor atau Sekolah Bina Insani Bogor Bapak

Dedi Supriyadi, S.Ag , para pengurus serta para tutor dan siswa – siswi SMA

Bina Insani Bogor Kelas XI – IPS 1 yang telah memfasilitasi penulis dalam

melakukan penelitian hingga selesai.

7. Teman-teman seperjuangan Penddidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2010,

Geografi 2010, ATK Fam’s, dan lain – lain Atas kebersamaan dan canda tawa

yang selalu tercipta selama masa perkuliahan.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga

seluruh kebaikan, jasa, dan doanya yang telah diberikan kepada penulis

menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang oleh Allah SWT di dunia dan

di akhirat kelak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi khazanah ilmu pengetahuan.

Ciputat, 12 Februari 2015

Penulis

Febrillian Gemilang Putra

Page 9: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASAH

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .........................................................................................iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ..... viii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................9

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 9

D. PerumusanMasalah .....................................................................................9

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................10

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis ..................................................................................10

b. Manfaat Praktis ...................................................................................10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pemanfaatan ……………………………….………………..............…...11

B. Sejarah Kebun Raya Bogor ………………………………………… .....12

C. Sumber Belajar

1. Pengertian Sumber Belajar ……......................................................... 13

2. Klasifikasi Sumber Belajar..................................................................16

Page 10: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

vi

3. Memilih Sumber Belajar......................................................................19

4. Fungsi Sumber Belajar .......................................................................21

D. Penelitian Yang Relevan ……………………………………........….......22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat danWaktu Penelitian ....................................................................24

B. Metode Penelitian ......................................................................................24

C. Sumber data ...............................................................................................25

D. Objek Penelitian ........................................................................................25

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................26

1. Observasi .............................................................................................26

2. Wawancara ..........................................................................................26

3. Dokumentasi .......................................................................................26

F. Tahap Persiapan Penelitian .......................................................................27

1. Menyusun rancangan penelitian ..........................................................27

2. Memilih lapangan ................................................................................27

3. Mengurus perizinan .............................................................................27

4. Menjajagi dan menilai keadaan ...........................................................28

5. Memilih dan memanfaatkan informan ................................................28

6. Menyiapkan instrumen penelitian .......................................................28

G. Teknik Analisis Data .................................................................................29

1. Analisis sebelum ke / di lapangan .......................................................29

2. Penyajian data .....................................................................................29

3. Verifikasi data .....................................................................................30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SMA Bina Insani

1. Mukadimah ........................................................................................31

2. Visi Dan Misi .....................................................................................31

A. VISI ...............................................................................................31

B. MISI ..............................................................................................32

Page 11: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

vii

3. Kurikulum ..........................................................................................32

4. Tenaga Pendidik ................................................................................32

5. Fasilitas ..............................................................................................33

6. Data Siswa Kelas X – IPS 1 ..............................................................33

B. Pemanfaatan Kebun Raya Bogor sebagai Sumber Pembelajaran geografi

pada SMA Bina Insani Bogor ...................................................................34

1. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ( Observasi ) .................................35

a. Pertemuan Pertama ........................................................................35

b. Pertemuan Kedua ..........................................................................37

2. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ( Wawancara ) ..............................40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN .........................................................................................42

B. SARAN .....................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................44

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkip Wawancara …………………………………………………….47

2. Lembar Jawaban Observasi Siswa Sebelum Ke Kebun Raya Bogor …...56

3. Lembar Jawaban Observasi Siswa Sesudah Ke Kebun Raya Bogor …...57

4. Foto Kegiatan Belajar Mengajar Di Kebun Raya Bogor ………………..58

5. Lembar Uji Referensi ……………………………………………………65

6. RPP Kunjungan Ke Kebun Raya Bogor ……………………….………..68

Page 13: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

ix

DAFTAR TABEL

I. Tabel.1.1. Data Siswa Kelas X – IPS 1 .......................................................34

II. Observasi Siswa Sebelum Ke Kebun Raya Bogor

Tabel.2.1. Jawaban Annisa M. ....................................................................56

III. Observasi Siswa Sesudah Ke Kebun Raya Bogor

Tabel.3.1. Jawaban Annisa M. ....................................................................57

Page 14: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

x

DAFTAR GAMBAR

1. Foto Kegiatan Belajar Mengajar Di Kebun Raya Bogor hari Jum’at …...58

2. Foto Kegiatan Belajar Mengajar Di Kebun Raya Bogor hari Selasa …....61

Page 15: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ini, pendidikan merupakan salah satu sarana

yang vital untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan kecerdasan

bangsa adalah salah satu tujuan pembangunan nasional dalam bidang

pendidikan sebgaimana tercantum dalam Undang-undang Republik

Indonesia No. 14 Tahun 2005 yaitu : “Pembangunan Nasional dalam

bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa,

berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Tahun 1945.”1

Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut seseorang

untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari

semakin kerasnya kehidupan dan dari berbagai tantangan yang harus

dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu

pengetahuan yang dibutuhkan baik melalui pendidikan formal maupun non

formal.

Di era globalisasi saat ini pendidikan memiliki peranan penting,

yakni bagaimana suatu bangsa dapat bersaing dikancah internasional hal

ini berkaitan dengan sumber daya manusia yang berkualitas guna

membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan

merupakan awal bangsa yang maju. Pendidikan didefinisikan sebagai

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

1 UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen & UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya (Bandung :Fermana, 2006), 1

Page 16: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

2

kepribadian, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara2.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berakar

pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap

terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Melalui proses

pembelajaran setiap pengetahuan, ketrampilan dan sikap manusia dibentuk

dan dikembangkan.

Tujuan pendidikan nasional secara umum adalah untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlepas dari hal itu, penanaman nilai-

nilai melalui sikap dan perilaku kepada siswa sesuai dengan norma-norma

bangsa Indonesia yang sesuai dengan ideologi Pancasila juga menjadi

tujuan dalam dunia pendidikan. Hal tersebut juga dinyatakan dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Bab II

Pasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.3

Tujuan akhir dari pendidikan adalah terwujudnya suatu tatanan

masyarakat dengan ditandai adanya budi pekerti luhur pada setiap diri

individu dan keadilan dalam negara dalam segi kehidupan. Begitu juga

dengan tujuan pendidikan di Sekolah Dasar, sekolah selalu dituntut untuk

mengacu kepada tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan

tahap karakteristik perkembangan siswa; kesesuaian dengan lingkungan

dan kebutuhan pembangunan daerah; arah pembangunan nasional; serta

2 Sanjaya.2010.Perencanaan danDesainSistemPembelajaran.Jakartat: Kencana

3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

Page 17: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

3

memperhatikan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan

kehidupan umat manusia secara global.4

Saat ini pendidikan dihadapkan oleh beberapa persoalan. Beberapa

persoalan itu antara lain berkaitan dengan rendahnya mutu proses dan hasil

pembelajaran. Persoalan rendahnya mutu proses dan hasil belajar salah

satunya disebabkan oleh rendahnya dedikasi dan kreativitas para guru

dalam menggali model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pembelajaran. dalam hal ini guru belum menerapkan PAIKEM

GEMBROT ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan,

Gembira, Berbobot). Pembelajaran memang harus tidak dilakukan secara

sembarangan, diperlukan mulai dari perencanaan yang matang, pembuatan

perangkat pembelajaran, pemilihan strategi, media, teknik, model

pembelajaran, hingga evaluasi pembelajaran yang semua itu saling

berkesinambungan.

Salah satu faktor yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi

hasil belajar anak didik adalah sikap siswa terhadap mata pelajaran. Sikap

besar pengaruhnya, Misalnya siswa yang bersikap positif mau mendukung

pelajaran tertentu sehingga membantu siswa itu sendiri dalam mengikuti

dan menyerap materi pelajaran yang diberikan guru. Sikap positif

seseorang terhadap suatu objek merupakan titik awal munculnya tindakan

– tindakan positif misalnya siswa lebih giat membaca, berlatih soal,

mempelajari kembali pelajaran yang telah diperoleh dan berusaha

meningkatkan prestasinya. Hal ini menyatakan bahwa sikap secara umum

selalu terkait dengan objek tertentu dan ditandai dengan sikap terhadap

objek tersebut sikap siswa yang positif terhadap suatu pelajaran akan

membantu siswa itu sendiri selama mengikuti dan menyerap materi

pelajaran yang diberikan guru sedangkan siswa yang bersikap negatif

terhadap suatu mata pelajaran tentu akan mengalami sebaliknya.5

4 Syaiful Sagala. 2010.Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung : Alfabeta

5 Tirtarahardja, Umar. dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Page 18: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

4

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan

terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi dan

kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai

seorang individu dan sebagai warga negara di masa mendatang6. Dilihat

dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang

sengaja dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam

menghadapi dan melaksanakan tugas yang dialaminya dalam setiap

periode perkembangan. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang

besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Namun

masih banyak kenyataannya anak usia sekolah yang tidak atau belum bisa

menikmati bangku sekolah sehingga merupakan masalah yang harus

dipecahkan bersama antara pemerintah dan warga negaranya.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan

suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus terus menerus diperbaiki

baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Adanya pendidikan dasar 9

tahun menunjukkan bahwa pemerintah berusaha untuk meningkatkan

mutu pendidikan. PP. No.28/1990 tentang Pendidikan Dasar

mengemukakan bahwa pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan

bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan

kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan

anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk

mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan tidak hanya cukup sampai

pada tingkat dasar saja tetapi masih ada jenjang pendidikan di atasnya

berupa pendidikan menengah yang harus ditempuh oleh siswa.

Bertolak pada urgensi pendidikan di atas, pembelajaran

merupakan hal yang vital dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pembelajaran yang optimal tidak bisa dilepaskan dari peran seorang guru.

Guru berperan penting dalam usaha mendewasakan anak didik agar

nantinya dapat menemukan jati dirinya secara utuh. Disamping itu guru

6 Undang-Undang No.20 Tahun 2003

Page 19: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

5

harus memehami hal-hal yang bersifat filiosofis dan konseptual, juga harus

mengetahui dan melaksanakan interaksi belajar mengajar.

Lemahnya proses pembelajaran merupakan salah satu masalah

yang dihadapi dunia pendidikan. Dalam proses pembelajaran, siswa

kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses

pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk

menghafal informasi, otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun

berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang

diingatnya itu dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika siswa lulus

dari sekolah, mereka kaya teori tetapi miskin aplikasi. Gejala semacam ini

merupakan gejala umum dari hasil proses pendidikan di negeri ini.

Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak siswa dengan berbagai bahan

ajar yang harus dihafal. Pendidikan tidak diarahkan untuk membangun

dan menumbuhkan karakter serta potensi yang dimiliki. Proses pendidikan

tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang cerdas, memiliki

kemampuan memecahkan masalah hidup serta tidak diarahkan untuk

membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses belajar dan

mengajar. Dewasa ini, sekolah dan guru diberikan keleluasaan untuk

mengembangkan kurikulum dalam melaksanakan pembelajaran.

Berlakunya Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi yang telah direvisi

melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006

menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran,

khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal (persekolahan).

Perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran harus pula

diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan

pembelajaran di sekolah (di dalam kelas ataupun di luar kelas).

Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah

orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered)

Page 20: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

6

beralih dan berpusat pada peserta didik (student centered); metodologi

yang semula lebih didominasi ekspositori berganti menjadi partisipatori;

dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk

memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil

pendidikan.

Satu hal lagi bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya

mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya

tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman,

tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis,

aplikasi, dan sintesis.Guru harus bijaksana dalam menentukan suatu

strategi pembelajaran yang sesuai sehingga dapat menciptakan situasi dan

kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat

berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan

kesempatan kepada seseorang untuk mengembangkan potensi diri agar

semua potensi yang dimiliki dapat dikembangkan dengan maksimal.

Melalui pembelajaran, nantinya akan diperoleh pengetahuan yang luas,

keterampilan yang kompleks, dan sikap yang berkarakter.

Pembelajaran merupakan proses yang kompleks meliputi

perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian. Proses belajar mengajar

meliputi kegiatan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan,

sampai penilaian dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.7 Mulyasa perencanaan

menyangkut perumusan tujuan dan kompetensi serta memperkirakan cara

pencapaian tujuan dan pembentukan kompetensi tersebut. Kemudian,

pelaksanaan adalah proses yang memberikan kepastian bahwa program

7 B. Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta

Page 21: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

7

pembelajaran telah memiliki sumber daya manusia dan sarana serta

prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan sehingga dapat membentuk

kompetensi, karakter, dan mencapai tujuan yang diinginkan. 8Terakhir,

penilaian bertujuan untuk menjamin bahwa proses dan kinerja yang

dicapai telah sesuai dengan rencana dan tujuan. Untuk kepentingan

tersebut, pelaksanaan penilaian perlu membandingkan kinerja aktual

dengan kinerja standar. Pembelajaran melibatkan interaksi antara guru

dengan siswa. Guru sebagai pihak yang mengajar dan siswa sebagai pihak

yang belajar. Pertama, mengenai guru. Dalam pembelajaran, guru

memunyai peran yang sangat penting. Guru harus mampu mengarahkan

semua potensi siswanya dengan baik, tidak bertindak menyampaikan

materi saja untuk mengembangkan kompetensi siswa, tetapi bertindak

sebagai agen pembentuk kepribadian siswa seperti dikatakan oleh

Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik

untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan

untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya

setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan

mewujudkan masyarakat belajar. Kedua, mengenai siswa. Dalam proses

pembelajaran siswa dijadikan sebagai pusat kegiatan dalam pembelajaran.

Siswa dituntut aktif menerima dan merespons segala pelajaran yang

diberikan oleh guru supayamereka mendapatkan pengalaman belajar yang

berarti, tidak hanya menerima materi pembelajaran tanpa aktif berpikir.9

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas

mengajar dan aktivitas belajar. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar10

.

Kegiatan pengajaran merupakan suatu kegiatan yang disadari dan

8 Mulyasa. H.E. ( 2013 ). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya 9 Sanjaya, Wina. 2011.PenelitianTindakanKelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

10

Nasution,S, (1994), Berbagai Pedekatan Dalam Proses belajar Mengajar, Bina Aksara,

Jakarta

Page 22: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

8

direncanakan. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari

beberapa komponen yang saling terkait satu dengan yang lainnya untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Pembelajaran yang baik akan tercapai apabila disertai dengan

perencanaan pengajaran sebagai acuan dalam mengajar. Perencanaan

Pembelajaran mempunyai peranan penting dalam memandu guru

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Oleh karena itu, seorang guru

harus memiliki rencana pembelajaran karena perencanaan tersebut adalah

fungsi pedagogi yang penting untuk meningkatkan kualitas praktik

pembelajaran dan mungkin sekali untuk memotivasi guru11

. Perencanaan

pembelajaran dibuat dengan mengacu pada kurikulum.

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan siswa di bawah

pengajaran dan pengawasan guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam proses pembelajaran, terkandung aspek integral yang di dalamnya

harus dipersiapkan dengan baik dan matang. Aspek-aspek tersebut antara

lain adalah persiapan terhadap situasi di kelas, siswa dengan sajian materi

yang diajarkan guru, model pengajaran yang diterapkan, tujuan yang ingin

dicapai, teknik penilaian yang akan digunakan, dan kemungkinan

hambatan yang ada serta berbagai cara mengatasinya.

Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai

proses penyusunan materi pelajaran, penggunaaan media pengajaran,

penggunaan pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu

lokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan12

. Seorang guru dituntut untuk mengetahui

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang professional dalam

membelajarkan siswa.

11

Wawan S. Suherman. 2001.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani.Yogyakarta. FIK

UNY. 12

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Remaja Rosdakarya, cetakan pertama,

2005)

Page 23: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

9

SMA Bosowa Bina Insani adalah salah satu sekolah menengah atas

swasta di Indonesia. SMA Bosowa Bina Insani (sering disingkat menjadi

SMA Bina Insani saja atau disingkat sebagai "SMABI") berdiri sejak

tahun 1995.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswa yang

bernama Afri Fahrezi Aryansyah bahwa proses pembelajaran pada mata

pelajaran geografi terasa membosankan karena mereka hanya

menggunakan satu sumber belajar berupa buku paket atau modul belajar

dalam proses pembelajaran geografi sehingga menyebabkan hasil belajar

mereka menjadi rendah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti ingin

melakukan penelitian dengan judul“ Pemanfaatan Kebun Raya Bogor

sebagai Sumber Pembelajaran geografi pada SMA Bina Insani Bogor ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran IPS ( Geografi ) yang dirasa oleh peserta didik

menjenuhkan.

2. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS ( Geografi ) di SMA Bina Insani

Bogor masih dibawah KKM.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka Pembatasan Masalah

dari penelitian ini adalah: Hanya membatasi pada“ Pemanfaatan Kebun

Raya Bogor sebagai Sumber Pembelajaran geografipada SMA Bina Insani

Bogor ”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana Pemanfaatan Kebun Raya Bogor sebagai Sumber

Pembelajaran geografi pada SMA Bina Insani Bogor ?

Page 24: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian

ini adalah: Menganalisis Pemanfaatan Kebun Raya Bogor sebagai Sumber

Pembelajaran geografi pada SMA Bina Insani Bogor.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini diharapkan

memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan yaitu:

a. Manfaat Teoritis

1. Bagi mahasiswa, penelitian ini merupakan sarana pengembangan

wawasan dan pengembangan kemampuan analisis tentang

Pemanfaatan Kebun Raya Bogor sebagai Sumber Pembelajaran

geografi pada SMA Bina Insani Bogor dan juga sebagai salah satu

syarat kelulusan untuk mendapat gelar sarjana.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian Pemanfaatan

Kebun Raya Bogor sebagai Sumber Pembelajaran geografi pada

SMA Bina Insani Bogor diharapkan dapat dijadikan sebagai

rujukan, informasi, serta bahan referensi dalam melakukan

penelitian lanjutan.

2. Bagi SMA Bina Insani Bogor, penelitian ini bisa dijadikan sumber

dalam mata pelajaran geografi .

3. Bagi pengelola Kebun Raya Bogor, penelitian ini bisa dijadikan

sebagai masukan dalam pengelolaan kawasan Kebun Raya Bogor.

Page 25: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PEMANFAATAN

1. Pengertian Pemanfaatan

Kata pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti

guna, faedah. Pemanfaatan memiliki makna “Proses, cara atau perbuatan

memanfaatkan.13

Pengertian pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan

sumber belajar 14

.

Menurut Clark, ada lima aspek pemanfaatan yaitu: Media sebagai

teknologi mesin; Media sebagai tutor ; Media sebagai pengubah perilaku ;

Media sebagai pemotivasi belajar ; Media sebagai alat berpikir dan

memecahkan masalah.

Pemanfaatan dapat berupa kemanfaatan satu faktor seperti

pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, meningkatkan produktifitas,

efektifitas, dan meningkatkan kinerja pekerjaan15

.

Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan

antara peserta didik dengan bahan belajar atau sistem pembelajaran.

Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab

untuk mencocokkan peserta didik dengan bahan belajar dan aktivitas yang

spesifik, menyiapkan peserta didik agar dapat bermteraksi dengan bahan

belajar dan aktivitas yang dipilih, memberikan binibingan selama kegiatan

belajar, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai peserta didik, serta

memasukannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan.

13

Salim, Peter dan Yenny Salim. 2002.Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.Jakarta: Modern

English Press 14

Seels, Barbara B. & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran. Seri Pustaka

Teknologi Pendidikan No.12 15

Chin, Todd. 1995.The Condition of Learning. Diambil dari http : // forum .upi. edu /v3/index.

php?PHPSESSID/. Di unduh pada tanggal 10 November 2011 jam 15.45

Page 26: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

12

B. SEJARAH KEBUN RAYA BOGOR

Hingga tahun 1927, sedemikian banyak tanaman yang telah

diintroduksikan hingga terjadi kekurangan lahan. Oleh karena itu wilayah

di sebelah timur ditambahkan. Bagian selatandari areal ini ditanami serupa

dengan bagian utama kebun Raya Bogor, sisanya dibiarkan sebagai

padang rumput, jalan besar, kolam-kolam, rumah kaca untuk anggrek, dan

kedai-kopi, Cafe Botanicus.

Pada tahun 1962, Kebun Raya Bogor menjadi bagian dari Lembaga

Biologi Nasional ( LBN ), dimana Otto Soemarwoto diangkat menjadi

direkturnya pada tahun 1964. Beliau mendorong dilakukannya penelitian

ilmiah murni, juga mengembangkan Kebun Raya sebagai Lembaga

Penelitian Biologi Tropika, yang pada akhirnya memberikan beragam

keuntungan bagi bidang pertanian, industri farmasi, dan kesehatan.

Sekitar tahun 1980an, Lembaga Biologi Nasional ditata-ulang dan

dipecah menjadi Puslitbang Biologi dan Kebun Raya. Pada tahun 1990,

Sampurno Kadarsan menyerahkan manajemen Puslitbang Biologi pada

Soetikno Wirjoatmodjo dan Suhirman menjadi kepala Kebun Raya.

Dengan berlalunya waktu, Kebun Raya Bogor mengalami banyak

perubahan : gedung baru dibangun dan koleksi tanaman bertambah.

Perubahan alami juga terjadi, pohon dan tanaman baru tumbuh dan pohon-

pohon tumbang dimakan usia, rayap, atau karena angin. Kebun Raya

Bogor menjadi tempat rekreasi bagi penduduk sekitar dan wisatawan.

Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat sejalan dengan upaya

pemerintah untuk mendorong perkembangan pariwisata. Sebagai upaya

mengatasi masalah peningkatan jumlah pengunjung, pada tahun 1996

Rotary Club Bogor mengawali kampanye untuk meningkatkan kesadaran

pengunjung akan pentingnya menjaga kebersihan Kebun Raya.16

16

Levelink, Jose, Amanada Mawdsley, Theo Rijnberg, Empat Rute jalan Kaki Dengan

Panduan kebun Raya Bogor, ( Bogor: PT. Bogorindo Botanicus),

Page 27: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

13

C. SUMBER BELAJAR

1. Pengertian Sumber Belajar

Belajar tidak harus dihadiri oleh guru. Dalam belajar siswa dapat

menggunakan sumber belajar yang tersedia di sekolah, baik berupa buku-

buku, majalah, perpustakaan, laboratorium, dan kegiatan lain yang dapat

menjadi sumber belajar. siswa harus aktif mencari dan berinteraksi dengan

sumber belajar.

Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses

belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai dengan perkembangannya

dan lingkungannya. Peserta didik seharusnya tidak hanya belajar dari guru

atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar dengan berbagai sumber

belajar yang tersedia dilingkungannya. Oleh karena itu, sumber belajar

adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang

diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik

belajar secara individual.

Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi

manusia sepanjang masa. Jadi, konsep sumber belajar memiliki makna

yang sangat luas, meliputi segala yang ada di jagat raya ini.

Menurut Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan/ AECT,

sumber belajar adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau

benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas ( kemudahan) belajar

bagi peserta didik. Oleh karena itu, sumber belajar adalah semua

komponen sistem instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun

yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan

pembelajaran.

Sumber belajar adalah “ Segala daya yang dapat dimanfaatkan guru

memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya “. 17

Sesungguhnya sumber belajar itu banyak jenisnya. Adapun sumber

belajar itu meliputi pesan (Message), orang ( people ), bahan ( materials ),

17

Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung : Sinar Baru, 2001 ) h 77.

Page 28: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

14

alat ( device ), teknik ( tehnique ), lingkungan ( setting ), dan lainnya yang

bisa digunakan untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar

dan pengetahuannya. Dengan sumber belajar tersebut, maka siswa

mendapatkan fasilitas yang dapat memungkinkan untuk belajar dengan

baik. 18

Jenis-jenis sumber belajar diantaranya adalah :

a. Pesan adalah informasi pembelajaran yang akan disampaikan yang

dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan data. Dalam sistem

persekolahan, pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang

disampaikan kepada peserta didik.

b. Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan,

pengolah, dan penyaji pesan. Contohnya guru, dosen, pustakawan,

instruktur, pelatih olahraga, tenaga ahli, produser, peneliti dan masih

banyak lagi, bahkan termasuk peserta didik itu sendiri.

c. Bahan adalah merupakan perangkat lunak (Software) yang

mengandung pesan-pesan pembelajaran yang biasanya disajikan

melalui peralatan tertentu ataupun oleh dirinya sendiri. Contohnya

buku teks, modul, OHP, kaset program video, kaset program audio,

program slide suara, pembelajaran berbasi komputer, film, dan lain-

lain.

d. Alat adalah perangkat keras (Hardware) yang digunakan untuk

menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya, OHP,

proyektor slide, tape recorder, video/ CD player, komputer, proyektor

film, dan lain-lain.

e. Teknik adalah prosedur atau langkah – langkah tertentu yang disiapkan

dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan, dan orang untuk

menyampaikan pesan. Misalnya demonstrasi, diskusi, praktikum,

pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/ jarak jauh, tutorial

tatap muka, dan sebagainya.

18

Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008) h 208 –

209.

Page 29: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

15

f. Latar/lingkungan adalah situasi di sekitar terjadinya proses

pembelajaran tempat peserta didik menerima pesan pembelajaran.

Lingkungan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu lingkungan fisik dan

lingkungan nonfisik. Lingkungan fisik contohnya, gedung sekolah,

perpustakaan, laboratorium, aula, bengkel, dan lain – lain. Sedangkan

lingkungan nonfisik contohnya, tata ruang belajar, ventilasi udara,

cuaca, suasana lingkungan belajar dan lain – lain. 19

Menurut Donald P. Ely, sumber belajar adalah data, orang, dan

atau sesuatu yang memungkinkan peserta didik melakukan belajar.

Sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan data,

manusia, barang – barang yang memungkinkan dapat digunakan secara

terpisah atau kombinasi, yang oleh peserta didik biasanya digunakan

secara optimal untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan belajar.

Dengan demikian sumber belajar yang dimanfaatkan dalam pendidikan

adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi

yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan

peserta didik belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang

sering disebut media pembelajaran. 20

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah

informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses

belajar dan mengajar. 21

Selain itu sumber belajar adalah segala macam sumberyang ada

diluar diri seseorang ( peserta didik ) dan yang memungkinkan (

memudahkan ) terjadinya proses belajar. Oleh karena itu, dalam

pemilihan sumber belajar yang baik, perlu memperhatikan beberapa

kriteria, yaitu : ekonomis, praktis, sederhana, mudah diperoleh,

19

Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008) Cet I, h

209 – 210. 20

Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008)Cet I, h

210 – 211. 21

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung : Remaja Rosydakarya, 2003 ) h 24

Page 30: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

16

fleksibel, dan komponen – komponennya sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Sumber belajar meliputi apa saja dan siapa saja yang

memungkinkan peserta didik dapat belajar. Setiap sumber belajar harus

memuat pesan pembelajaran dan harus ada interaksi timbal balik antara

peserta didik dengan sumber belajar tersebut. Sumber belajar dapat

juga berarti satu set bahan atau situasi yang sengaja diciptakan untuk

menunjang peserta didik belajar. Dengan demikian, sumber belajar

adalah segala sesuatu baik yang disengaja dirancang ( by design )

maupun yang tersedia ( by utilization ) yang dapat dimanfaatkan baik

secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat atau

membantu peserta didik belajar. 22

Dari pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber

belajar adalah segala sesuatu yang mendatangkan manfaat dan

memberikan kemudahan pada peserta didik dalam memperoleh

sejumlah sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan

keterampilan yang dapat memudahkan pencapaian tujuan belajar yang

tersedia atau dipersiapkan baik langsung maupun tidak langsung yang

kongkrit atau abstrak.

2. Klasifikasi Sumber Belajar

Dari berbagai sumber belajar yang ada dan mungkin dikembangkan

dalam pembelajaran dan garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi :

a. Manusia, b. Bahan, c. Lingkungan, d. Alat dan Peralatan, e. Aktivitas, f.

Pesat, g. Tehnik.

a. Manusia

Yang dimaksud manusia yaitu orang yang menyampaikan pesan secara

langsung : seperti guru konselor, administrator, yang diniati secara

khusus dan sengaja untuk kepentingan belajar ( by design ). Manusia

yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan, tidak

22

Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008) Cet I, h

211 – 212.

Page 31: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

17

termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan

pengolahan sumber belajar, misalnya guru pembina, tutor, murid,

pemain, pembicara tidak termasuk tim guru pembimbing kurikulum,

peneliti, produser, tehnisi, dan lain – lain. Di samping itu ada pula

orang yang tidak diniati untuk kepentingan proses belajar mengajar

tetapi memiliki sesuatu keahlian yang bisa dimanfaatkan untuk

kepentingan proses belajar mengajar, misalnya pemimpin perusahaan,

pengurus koperasi, dan sebagainya. Orang – orang tersebut tidak

diniati tetapi sewaktu – waktu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan

belajar.

b. Bahan

Bahan yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran : baik yang

diniati secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafi, buku paket,

dan sebagainya, yang biasanya disebut sebagai media pengajaran

( instructional media ), maupun bahan yang bersifat umum.

c. Lingkungan

Lingkungan yaitu ruang dan tempat dimana sumber – sumber dapat

berinteraksi dengan para pesert didik. Ruang dan tempat yang diniati

secara sengaja untuk kepentingan belajar, misalnya perpustakaan,

ruang kelas, laboratorium, ruang micro teaching, dan sebagainya. Di

samping itu, ada pula ruang dan tempat yang tidak diniati untuk

kepentingan belajar, namun bisa dimanfaatkan ; misalnya museum,

kebun binatang, kebun raya, candi, dan tempat – tempat beribadah.

d. Alat dan Peralatan

Alat adalah sesuatu ( biasa pula disebut hard ware atau perangkat

keras ) yang diberikan untuk menyampaikan pesan. Atau dengan kata

lain alat dan peralatan adalah sumber belajar untuk produksi dan atau

memainkan sumber – sumber lain. Alat dan peralatan untuk produksi

menghasilkan misalnya kamera untuk produksi foto dan tape recorder.

Sedangkan alat dan peralatan yang digunakan untuk memainkan

Page 32: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

18

sumber lain misalnya proyektor, film, pesawat televisi, pesawat radio,

dan sebagainya.

e. Aktivitas

Aktivitas yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi

antar suatu tehnik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar,

misalnya pengajaran berprogama merupakan kombinasi antara teknik

penyajian bahan dengan buku, contoh lain seperti simulasi dan karya

wisata.

f. Pesan

Pesan adalah pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh kompenen

lain dalam bentuk ide, fakta, arti, atau data. Contoh : Semua bidang

studi atau mata pelajaran seperti IPS, IPA, Bahasa, Politik, Ekonomi,

Logika, Etika, Kesehatan dan lain – lain.

g. Tehnik

Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk

menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk

menyampaikan pesan. Contohnya pengajaran terprogram, belajar

sendiri, simulasi, permainan, demonstrasi, kuliah, ceramah, tanya

jawab.

Sedangkan klasifikasi yang biasa dilakukan terhadap sumber belajar

menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai yaitu :

1. Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, poster, denah,

ensiklopedi, kamus, dan lain – lain.

2. Sumber belajar non cetak : film, video, model, audio cassete,

transparansi, realita, objek, dan lain – lain.

3. Sumber belajar yang terbentuk fasilitas : perpustakaan,

laboratorium, ruang belajar, studio, lapangan olahraga, dan lain –

lain.

4. Sumber belajar yang berupa kegiatan : wawancara, kerja

kelompok, observasi, simulasi, permainan, dan lain – lain.

Page 33: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

19

5. Sumber belajar yang berupa lingkungan masyarakat : taman,

terminal, toko, pasar , pabrik, museum, dan lain – lain.

Dari pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber

belajar meliputi banyak jenis. Sumber belajar merupakan salah satu

alat pendidikan baik dalam bentuk lingkungan atau situasi dimana

bila dimanfaatkan dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan

sesuatu yang berguna, dan salah satunya menambah pengetahuan.

3. Memilih Sumber Belajar

Memilih sumber belajar harus didasarkan pada kriteria tertentu, yaitu “

kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai “.

Kriteria – kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kriteria Umum

a. Ekonomi dalam pengertian murah

Ekonomi tidak berarti harganya rendah, dapat juga dana untuk

pengadaan sumber belajar cukup tinggi namun karena

pemanfaatannya untuk jangka panjang sehingga terhitung murah.

Misalnya video, tape recorder.

b. Praktis dalam sederhana

Praktis maksudnya tidak memerlukan pelayanan serta pengadaan

sampingan yang sulit dan langka. Sederhana maksudnya tidak

memerlukan keterampilan khusus yang rumit. Semakin praktis dan

sederhana sumber belajar itu, akan semakin diprioritaskan untuk

dipilih dan dimanfaatkan.

c. Mudah diperoleh

Sumber belajar sedapat mungkin berada di dekat tempat kegiatan

belajar berlangsung, tidak perlu diadakan atau dibeli di toko.

Sumber belajar yang tidak dirancang mudah diperoleh dan dapat

dicari di lingkungan sekitar.

d. Bersifat fleksibel

Sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan

pendidikan dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya

Page 34: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

20

kemajuan teknologi, nilai budaya, berbagai keinginan pemakai

sumber belajar itu sendiri. Contohnya : kaset video bersifat

fleksibel karena dapat dipakai untuk beberapa program

instrusional.

e. Komponen – komponen yang sesuai dengan tujuan.

Sering terjadi sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai, pesan

cocok, tetapi keadaan fisik tidak terjangkau, karena di luar

kemampuan yang disebabkan oleh biaya yang tinggi dan memakan

waktu lama.

2. Kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai

Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan antara

lain :

a. Sumber belajar untuk memotivasi

Sumber belajar untuk memotivasi terutama berguna untuk

memotivasi mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan.

Misalnya dengan memanfaatkan gambar – gambar yang menarik,

darmawisata.

b. Sumber belajar untuk pengajaran

Yaitu untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang biasanya

dipakai oleh guru untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi

kekurangan bahan, sebagai kerangka bahan yang sistematis.

c. Sumber belajar untuk penelitian

Merupakan bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dan dicatat

secara teliti. Jenis sumber belajar ini diperoleh langsung di tengah

masyarakat atau lingkungan. Sedangkan sumber belajar yang

dirancang dapat dibentuk melalui rekaman video ataupun audio.

d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah

Beberapa ciri yang harus diperhatikan, misalnya sebelum dimulai

perlu diketahui apakah masalah yang dihadapi sudah cukup jelas

sehingga dapat diperoleh sumber belajar yang tepat. Apakah

sumber belajar memungkinkan didapat atau disediakan dan

Page 35: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

21

dimanakah dapat diperoleh. Apakah sumber belajar tersebut masih

aktual, seperti apa jenisnya, dan apakah sumber belajar lain dapat

dipakai. Kemudian dapat dibuat kesimpulan benarkah atau

tepatkah keputusan yang diambil terhadap sumber belajar itu.

e. Sumber belajar untuk presentasi

Sumber belajar macam inilebih ditekankan sebagai alat metode

atau strategi untuk menyampaikan pesan. Fungsi sumber belajar ini

sebagai metode, tehnik, atau strategi. Jadi sumber belajar

merupakan perantara dari pesan siswa.23

Jadi dapat disimpulkan bahwa memilih sumber belajar yang tepat

sangat perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan supaya peserta didik

dapat menyerap ilmu dan melakukan belajar yang baik. Jadi

pemilihan sumber belajar tersebut tidak boleh sembarangan dan

pemilihan sumber belajar yang tepat harus berdasarkan dari macam

– macam kebutuhan untuk pembelajaran dimana siswa akan dapat

cepat dan mudah dalam menyerap pengetahuan dan belajarnya. 24

4. Fungsi Sumber Belajar

Dalam keragaman sifat – sifat dan kegunaan sumber belajar dapat

dirumuskan kegunaannya sebagai berikut :

1. Merupakan pembuka jalan dan pengembangan wawasan terhadap

proses belajar mengajar yang ditempuh.

2. Merupakan pemandu teknis dan langkah – langkah operasional untuk

menelusuri secara teliti guna penguasaan keilmuan tuntas.

3. Memberikan ilustrasi dan contoh – contoh yang berkaitan dengan

aspek – aspek bidang keilmuan yang dipelajari.

4. Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang

sedang dipelajari dengan berbagai bidang keilmuan lainnya.

5. Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh

orang lain yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. 23

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai . Tehnologi Pengajaran, ( Bandung : Sinar Baru, 2001 ) . 24

Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung : Sinar Baru, 2001 ) h 77.

Page 36: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

22

6. Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul dan merupakan

konsekuensi logis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut adanya

kemampuan pemecahan dari orang yang mengabdikan diri dalam

bidang tersebut. 25

D. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Lely Halimah dalam Jumal Penelitian Pendidikan Dasar Nomor 5

Tahun 11 1998 Edisi Khusus Penelitian Tindakan Kelas yang

diterbitkan Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta dengan judul

Kemandirian Profesional Guru dalam Pemanfaatan Lingkungan

Sebagai Sumber Belajar, menyimpulkan bahwa pengembangan

model pembelajaran inkuiri akrab lingkungan merupakan tindakan

yang secara kolaboratif inkuiri reflektif temyata dapat

meningkatkan kemandirian profesional guru dan beberapa

perubahan peran guru, seperti: (1) Dari peran guru sebagai sumber

informasi berubah menjadi peran guru selaku fasilitator belajar

peserta didik (siswa) melalui pemanfaatan sumber - sumber belajar

yang terdapat di sekitar lingkungan siswa; (2) Guru terlatih untuk

melakukan inkuiri refleksi terhadap kinerjanya dan mencari solusi

untuk lebih meningkatkan aktivitaspembelajarannya.

2. Hasil penelitian yang dilakukan Hadiyah tahun 2004

mengungkapkan bahwa lingkungan sekolah sebagai sumber belajar

mata pelajaran ilmu pengetahuan social ( IPS ) kelas IV sekolah

dasar ( SD ) negeri Kleco II Surakarta. Melalui pemanfaatan

lingkungan sebagai sumber belajar, hubungan sesama siswa,

maupun siswa dengan guru dapat berjalan dengan baik.Melalui

kegiatan tersebut ternyata menumbuhkan semangat dan motivasi

siswa untuk mempelajari IPS, terutama sejarah semakin meningkat.

3. Hasil penelitian yang dilakukan Edhy Nooryono tahun 2009

mengungkapkan bahwa Lingkungan sebagai sumber belajar dalam

25

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung : Remaja Rosydakarya, 2003 ) h 19

- 20

Page 37: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

23

rangka meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran sejarah di

SMA 2 Bae Kudus. Melalui pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar, hubungan sesama siswa, maupun siswa dengan

guru dapat berjalan dengan baik.Melalui kegiatan tersebut ternyata

menumbuhkan semangat motivasi dan minat siswa untuk

mempelajari IPS, terutama sejarah menjadi terus meningkat

walaupun belum sepenuhnya optimal.

Page 38: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Bina Insani, lebih tepatnya pada

peserta didik SMA Bina Insani. Adapun waktu penelitian tersebut yaitu

dilakukan pada bulan April 2015.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong, metodologi penelitian kualitatif

adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata

– kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memenfaatkan metode alamiah26

. Penelitian kualitatif adalah riset yang

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan

pendekatan induktif27

.

Kemudian dalam Basrowi dan Suwandi, memahami penelitian

kualitatif dijelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan – temuannya tidak

diperoleh dari prosedur penelitian secara statistik28

.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif

adalah sebuah penelitian naturalistik, disusun secara induktif, dan

penjelasannya dilakukan secara deskriptif.

26

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2010), h. 6. 27 http://id.wikipedia.org/wiki/penelitian kualitatif, diakses tanggal 1 desember 2011 28

Basrowi dan Suwandi, memahami penelitian kualitatif, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009 ),

h.22

Page 39: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

25

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya,

maka sumber data yaitu orang merespon atau menjawab pertanyaan –

pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis ataupun lisan. Untuk

mempermudahkan mengidentifikasi sumber data, Prof. Dr. Suharsimi

Arikunto29

. mengklasifikasikannya menjadi tiga, yaitu :

1. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa

jawaban lisan melalui wawancara. Person dalam penelitian ini

adalah guru geografi dan peserta didik kelas X – IPS 1.

2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa

keadaan diam ( ruangan kelas, fasilitas kelas, sumber belajar, dan

lain – lain ) dan bergerak ( kegiatan belajar – mengajar, aktivitas,

dan lain - lain ). Keduanya merupakan objek untuk penggunaan

metode observasi. Place dalam penelitian ini adalah aktivitas

belasar siswa Kelas X – IPS 1 SMA Bina Insani.

3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda – tanda berupa

huruf, angka, dan lain – lain. Paper dalam penelitian ini adalah

profil SMA Bina Insani dan beberapa dokumen penting lainnya.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sumber person yakni

siswa – siswi SMA Bina Insani dan sumber paper yang berasal

dari data – data yang terkait seperti profil SMA Bina Insani Bogor,

data siswa – siswi SMA Bina Insani kelas X – IPS 1, dan lain –

lain.

D. Objek Penelitian

Dalam penelitian diperlukan adanya obyek yang akan menjadi sasaran

penelitian yang biasa disebut dengan populasi. Populasi adalah

29

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:PT

Rineka Cipta.

Page 40: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

26

keseluruhan objek penelitian30

. Berdasarkan sumber data yang diatas,

maka populasi objek penelitian tersebut adalah peserta didik kelas

X – IPS 1 yang berjumlah sekitar 19 orang .

Menurut Sugiyono (2010:215) sampel adalah “sebagian dari populasi

itu”31 Adapun sampel dalam penelitian ini adalah beberapa peserta didik

kelas X – IPS 1 dan guru geografi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini , teknikpengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Nasition ( 1988 ) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan32

. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Instrumen dalam observasi ini adalah lembar observasi.

2. Wawancara atau Interview

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana 2 orang

atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang

lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.

Dalam interview dapat diketahui ekspresi muka, gerak – gerik tubuh

yang dapat dicheck dengan pertanyaan verbal. Dengan interview dapat

diketahui tingkat penguasaan materi. Instrumen dalam wawancara ini

adalah pedoman wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

30

Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:PT

Rineka Cipta. h 173. 31

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 32

Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

Page 41: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

27

tentang gambaran SMA Bina Insani Bogor dan Siswa-siswi Kelas X –

IPS 1 SMA Bina Insani Bogor .

F. Tahap persiapan penelitian

1). Menyusun rancangan penelitian

Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam

lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta

diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian.

Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-

orang/organisasi.

2). Memilih lapangan

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka

dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan

mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan)

tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan

pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang

berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan

keadaan sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada

rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari

keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat yang

menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.

3). Mengurus perizinan

Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan

penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu

kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya

dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan

dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan

perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan

lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.

Page 42: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

28

4). Menjajagi dan menilai keadaan

Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi

kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses

penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah

yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah

lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat

digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan

menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data

apapun dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu.

5). Memilih dan memanfaatkan informan

Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal

penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja

sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak

tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar

orang yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara

kepentingan penelitian atau kepentingan karier.

6). Menyiapkan instrumen penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai

pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke

lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan.

Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif, meliputi

ciri-ciri sebagai berikut :

a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus

dan lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian;

b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan

yang dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus;

c. Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau

angket yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh;

Page 43: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

29

d. Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami

oleh pengetahuan semata-mata;

e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang

diperoleh;

f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari

data yang diperoleh;

g. Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat

perhatian yang seksama. 33

G. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, teknik analisis data, melalui tahapan dibawah ini :

1. Analisis sebelum ke / di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi

pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk

menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini

masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk

dan selama di lapangan34

.

2. Penyajian data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut35

.

33

Faisal, Sanafiah, (1990), Penelitian Kualitatif ; dasar dan aplikasi, Malang : Y A 3 Malang. 34

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

ALFABETA. h 245. 35

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

ALFABETA. h 249.

Page 44: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

30

3. Verifikasi data

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan

mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel36

.

36

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

ALFABETA h 252.

Page 45: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SMA Bina Insani

1. Mukadimah

Sekolah Bosowa Bina Insani adalah sekolah umum yang

berciri khas yang berada dibawah Yayasan Bosowa Bina Insani.

Sekolah Bosowa Bina Insani dahulu bernama Sekolah Bina Insani,

terhitung sejak tanggal 1 April 2012, manajemen Sekolah Bina

Insani dipegang oleh Yayasan Bosowa Bina Insani (Yayasan

BBI). Yayasan ini didirikan oleh Bosowa Foundation, sayap

kegiatan sosial Bosowa Group, sebuah kelompok bisnis nasional

terkemuka yang didirikan dan dikembangkan oleh Bpk Aksa

Mahmud. Yayasan Bosowa Bina Insani berkomitmen untuk terus

memajukan Sekolah Bina Insani menjadi sekolah yang bermutu

dan islami, yang tidak hanya berbicara di level Bogor, tapi juga

nasional, bahkan internasional.

Sekolah Bosowa Bina Insani memiliki 4 unit sekolah, yaitu

unit Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak Bina Insani

(Berdiri tahun 1990), Sekolah Dasar Bina Insani (Berdiri tahun

1990), Sekolah Menengah Pertama Bina Insani (Berdiri tahun

1992) dan Sekolah Menengah Atas Bina Insani (Berdiri tahun

1995). Seluruh unit memiliki program reguler dan internasional,

kecuali Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak.

2. Visi Dan Misi

A. VISI

“ Menjadi lembaga pendidikan Islam terdepan dalam

melahirkan generasi yang smart, islami, disiplin, inovatif, dan

competitif dalam kancah kehidupan global.

Page 46: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

32

B. MISI

1. Menciptakan iklim belajar yang kondusif dengan

lingkungan yang nyaman.

2. Mengembangkan sekolah yang bernafaskan islam.

3. Menumbuhkan sikap dan jiwa kepemimpinan, kemandirian,

dan kepekaan sosial dalam integritas pribadi yang tangguh

dan sabar.

4. Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif, dan menyenangkan selaras denga tuntutan dan

perubahan zaman.

5. Menumbuhkan semangat dan budaya belajar yang tinggi

dalam meraih prestasi.

3. Kurikulum

Kurikulum Sekolah Bosowa Bina Insani merupakan hasil

pengembangan kurikulum nasional yang sudah dipadukan dengan

nilai-nilai kekhasan Bina Insani, typical kurikulum of bina insane

( Islamic studies ) dan Cambridge curriculum. Islamic studies

merupakan kurikulum keagamaan ( kekhasan ) yang digunakan di

Bina Insani dari PG/TK sampai SMA secara terpadu dan

berkesinambungan. Cambridge curriculum merupakan kurikulum

yang diadopsi SD, SMP, dan SMA untuk memberikan layanan

khusus kepada para siswa yang memilih program dual degree.

4. Tenaga Pendidik

Sekolah Bosowa Bina Insani ditunjang tenaga-tenaga

pendidik yang profesional dalam bidangnya sehingga turut

mempercepat optimalisasi konsep pengembangan pendidikan yang

ada di Sekolah Bosowa Bina Insani. Tenaga pendidik sekolah

bosowa bina insani memiliki empat kompetensi wajib, yaitu:

Page 47: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

33

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial,

dan kompetensi kepribadian.

5. Fasilitas

Sekolah Bosowa Bina Insani memiliki fasilitas yang sangat

representatif yaitu: Ruang kelas ber – AC, Masjid, Laboratorium

Terpadu ( Lab. Multimedia, Lab. Sains, Perpustakaan, Musik dll ),

lapangan Olahraga dan halaman bermain yang asri dan nyaman.

Penataan gedung, taman dan halaman yang seimbang memberikan

keleluasaan gerak bagi peserta didik, sehingga kebutuhan akan

oksigen bagi peserta didik dapat terpenuhi.

6. Data Siswa Kelas X – IPS 1

No NAMA SISWA

1 Afri Fahrezi Aryansyah

2 Annisa Medina Yusuf

3 Asyraf Aulia Rakhman

4 Cathlya Virzani

5 Denisa Fahira

6 Fahira Nabila

7 Fatimah Anandati

8 Hanif Dwi Putra

9 Hanifah Amnisnoro Najamudin Putri

10 Julian Fernando

11 Muhammad Daffa Nugraha

12 Muhammad Rizky

13 Mutiara Nabila Putri

14 Nieken Aprieliandhary

15 Rafa Putera Pamungkas

16 Rheasya Ristanty

17 Rizal Firmansyah

Page 48: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

34

Tabel.1.1. Data Siswa Kelas X – IPS 1

B. Pemanfaatan Kebun Raya Bogor sebagai Sumber Pembelajaran geografi

pada SMA Bina Insani Bogor

Proses penelitian ini dilakukan melalui wawancara pada guru dan beberapa

peserta didik kelas X – IPS 1 di SMA Bina Insani Bogor dan melakukan

observasi kegiatan belajar siswa di Kebun Raya Bogor selama 2 kali

pertemuan atau selama 2 minggu, di bulan april.

Objek penelitian ini adalah peserta didik kelas X – IPS 1 yang berjumlah

sekitar 19 orang dan guru geografi SMA Bina Insani. Berdasarkan hasil

pengamatan sebelum melakukan observasi di Kebun Raya Bogor, baik

melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dengan siswa kelas X

– IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani, penelitian menyimpulkan bahwa

sebelum siswa kelas X – IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani

melakukan kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor, siswa kelas X – IPS 1 dan

guru geografi SMA Bina Insani lebih sering melakukan kegiatan belajar pada

mata pelajaran geografi di dalam kelas. Sebelum melakukan kegiatan

pembelajaran geografi di Kebun Raya Bogor, pembelajaran geografi masih

berpusat pada guru geografi dan siswa belum dijadikan subjek belajar. Hal ini

terjadi dikarenakan guru geografi menggunakan sumber belajar berupa buku

paket pelajaran geografi. Selain buku paket pelajaran geografi, guru geografi

tersebut juga menggunakan sumber belajar lain seperti ensiklopedia, internet,

dan sebagainya. Selain itu, Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran

geografi di Kebun Raya Bogor, pembelajaran geografi lebih banyak

menempatkan siswa pada aktivitas mencatat, mendengar, atau menjawab

pertanyaan guru, akibatnya peserta didik kelas X – IPS 1 merasa bosan atau

jenuh, bahkan ada yang mendapatkan hasil belajar geografi yang rendah

sehingga pada akhirnya guru geografi mengajak peserta didik kelas X – IPS 1

18 Salwa Sihab Muhibin

19 Saskia Ramadhanti

Page 49: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

35

untuk melakukan kegiatan pembelajaran geografi di Kebun Raya Bogor pada

tanggal 17 April dan 21 April 2015. Setelah melakukan observasi siswa kelas

X – IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani yang melakukan kegiatan

belajar di Kebun Raya Bogor, penelitian juga menyimpulkan bahwa setelah

siswa kelas X – IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani melakukan

kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor mereka merasa senang karena selain

bisa belajar sambil refreshing, para peserta didik kelas X – IPS 1 juga

mendapatkan banyak sekali ilmu geografi yang tidak hanya dari sumber

belajar berupa buku paket geografi saja.

1. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ( Observasi )

a. Pertemuan Pertama

Kegiatan belajar mengajar di Kebun Raya Bogor di kelas X –

IPS 1 pada hari jum’at 17 April 2015 dimulai pukul 13. 30 – 14.15 guru

geografi hadir untuk membantu peneliti dalam melaksanakan kegiatan

pada saat itu.

Perjalanan ke Kebun Raya Bogor dimulai setelah sholat jum’at ,

yaitu dari pukul 12.50 – 13.25. Dalam perjalanan ke Kebun Raya

Bogor, para peserta didik kelas X – IPS 1 tampak ceria, karena selain

menyenangkan, para peserta didik kelas X – IPS 1 juga merasa tidak

membosankan dan tidak merasa jenuh pada mata pelajaran geografi

yang dikarenakan guru geografi tersebut memang hanya menggunakan

buku geografi sebagai sumber belajar geografi sehingga guru geografi

tersebut menggunakan Kebun Raya Bogor sebagai sumber belajarnya

untuk melakukan proses pembelajaran geografi yang dilakukan diluar

lingkungan SMA Bina Insani Bogor. Setelah kami sampai di Kebun

Raya Bogor, guru geografi dan peserta didik kelas X – IPS 1 pun

langsung memulai proses pembelajaran geografi.

Proses pembelajarannya diawali dengan pembukaan, yaitu guru

menyapa siswa kemudian mengabsen. Sebelum proses pembelajaran

dilakukan, maka terlebih dahulu guru menjelaskan langkah – langkah

proses pembelajaran dengan menggunakan Kebun Raya Bogor sebagai

Page 50: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

36

sumber belajarnya. Setelah itu, guru memberikan motivasi mengenai

materi yang akan diajarkan, yaitu materi tentang jenis – jenis vegetasi

alam yang hidup di sekitar Kebun Raya Bogor, dan manfaat jenis –

jenis vegetasi alam yang hidup di sekitar Kebun Raya Bogor, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran tentang jenis – jenis vegetasi alam

yang hidup di sekitar Kebun Raya Bogor. Kemudian dilanjutkan

memberikan apersepsi yang dilakukan oleh guru kepada para peserta

didik dengan tujuan untuk merangsang siswa agar aktif berpikir dengan

memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa ataupun siswa

mengungkapkan pendapatnya. Setelah itu, guru menyajikan materi

tentang jenis – jenis vegetasi alam yang hidup di sekitar Kebun Raya

Bogor yang dimulai dengan menyampaikan keseluruhan indikator

pembelajaran yang harus dicapai pada pertemuan pertama. Kemudian

guru juga memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan

dipelajari. Selanjutnya guru membagi kelompok menjadi 2 kelompok.

Setiap masing – masing kelompok, mereka mengidentifikasi dan

mencatat jenis – jenis vegetasi alam yang hidup di Kebun Raya Bogor

yang berdurasi sekitar 30 – 40 menit. Setelah mereka melakukan

identifikasi dan mencatat jenis – jenis vegetasi alam yang hidup di

Kebun Raya Bogor, mereka akan melakukan analisa hasil catatan serta

mengumpulkan laporan catatan tentang jenis – jenis vegetasi alam yang

hidup di sekitar Kebun Raya Bogor.

Tahap selanjutnya selama 10 – 15 menit guru melakukan tanya

jawab kepada peserta didik dan peserta didik mendemonstrasikan

terkait dengan materi yang disampaikan pada pertemuan pertama, hal

ini dilakukan agar peserta didik berani dan termotivasi untuk

mengemukakan pendapat dan memahami materi.

Setelah itu, kami semua pulang dari Kebun Raya Bogor pada

pukul 14. 40. Dalam perjalanan pulang dari Kebun Raya Bogor, para

peserta didik kelas X – IPS 1 tampak puas, karena selain

menyenangkan, para peserta didik kelas X – IPS 1 juga mendapatkan

Page 51: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

37

banyak sekali ilmu geografi yang membahas jenis – jenis vegetasi alam

yang hidup di sekitar Kebun Raya Bogor pada mata pelajaran geografi

dan dikarenakan guru geografi tersebut telah menggunakan Kebun Raya

Bogor sebagai sumber belajarnya untuk melakukan proses

pembelajaran geografi yang dilakukan diluar lingkungan SMA Bina

Insani Bogor supaya para peserta didik dan tidak merasa jenuh dan

bosan pada mata pelajaran geografi .

b. Pertemuan kedua

Kegiatan belajar mengajar di Kebun Raya Bogor pada

pertemuan kedua di kelas X – IPS 1 pada hari selasa 21 April 2015

dimulai pukul 10. 00 – 11.30 guru geografi hadir untuk membantu

peneliti dalam melaksanakan kegiatan pada saat itu.

Perjalanan ke Kebun Raya Bogor dimulai pada pagi hari, yaitu

dari pukul 09.05 – 09.55. Dalam perjalanan ke Kebun Raya Bogor,

para peserta didik kelas X – IPS 1 tampak ceria, karena selain

menyenangkan, para peserta didik kelas X – IPS 1 juga merasa lebih

bersemangat dan lebih serius pada mata pelajaran geografi yang

dikarenakan guru geografi tersebut telah menggunakan Kebun Raya

Bogor sebagai sumber belajarnya untuk melakukan proses

pembelajaran geografi pada pertemuan kedua yang sebelumnya

dilakukan pada pertemuan pertama diluar lingkungan SMA Bina

Insani Bogor. Setelah kami sampai di Kebun Raya Bogor, guru

geografi dan peserta didik kelas X – IPS 1 pun langsung memulai

proses pembelajaran geografi.

Pada pertemuan kedua ini, proses pembelajaran dilakukan

dengan melanjutkan materi pembelajaran yang sudah dilakukan pada

pertemuan pertama, yang diawali dengan pembukaan, yaitu guru

menyapa siswa kemudian mengabsen. Seperti yang dilakukan pada

pertemuan pertama, Sebelum proses pembelajaran dilakukan, maka

terlebih dahulu guru menjelaskan langkah – langkah proses

Page 52: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

38

pembelajaran dengan menggunakan Kebun Raya Bogor sebagai

sumber belajarnya pada pertemuan kedua. Setelah itu, guru

memberikan motivasi mengenai materi yang akan diajarkan pada

pertemuan kedua, yaitu materi tentang pemanasan global ( El Nino

dan La Nina ) yang terjadi di sekitar Kebun Raya Bogor, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran tentang pemanasan global ( El

Nino dan La Nina ) di sekitar Kebun Raya Bogor. Kemudian

dilanjutkan memberikan apersepsi yang dilakukan oleh guru kepada

para peserta didik dengan tujuan untuk merangsang siswa agar aktif

berpikir dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa

ataupun siswa mengungkapkan pendapatnya.

Setelah itu, guru menyajikan materi tentang pemanasan global

( El Nino dan La Nina ) yang terjadi di sekitar Kebun Raya Bogor

yang dimulai dengan menyampaikan keseluruhan indikator

pembelajaran yang harus dicapai pada pertemuan kedua. Kemudian

guru juga memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan

dipelajari. Selanjutnya guru kembali membagi kelompok menjadi 2

kelompok. Setiap masing – masing kelompok, mereka

mengidentifikasi dan mencatat tentang perubahan iklim global ketika

terjadi pemanasan global ( El Nino dan La Nina ) di sekitar Kebun

Raya Bogor yang berdurasi sekitar 30 – 40 menit dengan dibimbing

oleh guru geografi. Setelah mereka melakukan identifikasi dan

mencatat tentang perubahan iklim global ketika terjadi pemanasan

global ( El Nino dan La Nina ) di sekitar Kebun Raya Bogor, mereka

akan melakukan analisa hasil catatan serta mengumpulkan laporan

catatan tentang perubahan iklim global ketika terjadi pemanasan

global ( El Nino dan La Nina ) di sekitar Kebun Raya Bogor.

Tahap selanjutnya selama 10 sampai 15 menit guru melakukan

tanya jawab kepada peserta didik dan peserta didik

mendemonstrasikan terkait dengan materi yang disampaikan pada

Page 53: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

39

pertemuan pertama, hal ini dilakukan agar peserta didik berani dan

termotivasi untuk mengemukakan pendapat dan memahami materi.

Setelah itu, kami semua pulang dari Kebun Raya Bogor pada

pukul 11. 40. Dalam perjalanan pulang dari Kebun Raya Bogor, para

peserta didik kelas X – IPS 1 tampak puas, karena selain

menyenangkan, para peserta didik kelas X – IPS 1 juga mendapatkan

banyak sekali ilmu geografi yang membahas pemanasan global ( El

Nino dan La Nina ) di sekitar Kebun Raya Bogor pada mata pelajaran

geografi dan dikarenakan untuk kedua kalinya, guru geografi tersebut

telah menggunakan Kebun Raya Bogor sebagai sumber belajarnya

untuk melakukan proses pembelajaran geografi yang dilakukan diluar

lingkungan SMA Bina Insani Bogor supaya para peserta didik lebih

bersemangat dan lebih serius pada mata pelajaran geografi .

Dari pembahasan Deskripsi Data Hasil Pengamatan

( Observasi ) diatas, dapat dijelaskan bahwa, guru geografi dan siswa

– siswi kelas X – IPS 1 menggunakan jenis sumber belajar yang

berupa latar/lingkungan, yaitu lingkungan fisik. Selain itu, guru

geografi dan siswa – siswi kelas X – IPS 1 juga menggunakan sumber

belajar yang berupa aktivitas, seperti karyawisata. Di sisi lain, guru

geografi dan siswa – siswi kelas X – IPS 1 memilih sumber belajar

yang berdasarkan kriteria, baik kriteria umum maupun kriteria

berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan kriteria umum,

guru geografi dan siswa – siswi kelas X – IPS 1 memilih sumber

belajar yang berupa Kebun Raya Bogor, yang dikarenakan sumber

belajar tersebut mudah diperoleh. Sedangkan, berdasarkan kriteria

khusus, guru geografi dan siswa – siswi kelas X – IPS 1 memilih

sumber belajar yang berupa Kebun Raya Bogor, yang dikarenakan

sumber belajar tersebut memiliki kriteria yang berdasarkan tujuan,

antara lain : untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, serta

untuk penelitian yang dimana siswa – siswi kelas X – IPS 1 tersebut

meneliti dan mengidentifikasi serta mencatat tentang keadaan alam

Page 54: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

40

sekitar Kebun Raya Bogor, seperti pemanasan global dan lain

sebagainya. Di sisi lain pula, guru geografi dan siswa – siswi kelas X

– IPS 1 memilih sumber belajar yang berupa Kebun Raya Bogor

memiliki fungsi, yang diantaranya :

1. Sebagai pembuka jalan dan pengembangan wawasan terhadap

proses belajar mengajar yang ditempuh.

2. Sebagai petunjuk dan gambaran yang berkaitan dengan aspek –

aspek bidang keilmuan yang dipelajari.

Itulah penjelasan Hasil Pengamatan ( Observasi ) tentang

pemanfaatan Kebun Raya Bogor sebagai sumber belajar

geografi pada SMA Bina Insani Bogor.

2. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ( Wawancara )

Hasil wawancara pada guru dan beberapa siswa kelas X – IPS 1

SMA Bina Insani menunjukkan bahwa Sebelum melakukan kegiatan

pembelajaran geografi di Kebun Raya Bogor, guru geografi menggunakan

sumber belajar berupa buku paket pelajaran geografi. Selain buku paket

pelajaran geografi, guru geografi tersebut juga menggunakan sumber

belajar lain seperti ensiklopedia, internet, dan sebagainya. Supaya peserta

didik kelas X – IPS 1 tidak merasa bosan atau jenuh dan mendapatkan

hasil belajar geografi yang tinggi, maka pada akhirnya guru geografi

mengajak peserta didik kelas X – IPS 1 untuk melakukan kegiatan

pembelajaran geografi di Kebun Raya Bogor yang terkait pada materi

tentang vegetasi alam dan pemanasan global ( El nino dan La nina ). Guru

geografi mengajak peserta didik kelas X – IPS 1 untuk melakukan

kegiatan pembelajaran geografi di Kebun Raya Bogor karena guru

geografi mendapatkan inspirasi dari dari artikel buku yang membahas

tentang “ Biosfer “ atau kumpulan jenis vegetasi alam. Selain itu, Proses

pembelajaran ketika di Kebun Raya Bogor yang pada awalnya tidak

kondusif, tetapi lambat laun para peserta didik tersebut bisa dikontrol yang

dikarenakan para peserta didik menjadi lebih fresh dalam belajar geografi

Page 55: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

41

yang disebabkan peserta didik belajar tidak hanya didalam kelas saja.

Selain itu, para peserta didik kelas X – IPS 1 mendapatkan informasi

Ketika di Kebun Raya Bogor, yaitu tentang jenis – jenis tumbuhan yang

hidup dan tumbuh di Kebun Raya Bogor dan tentang sejarah seputar

Kebun Raya Bogor.

Ketika guru geografi SMA Bina Insani membuat pembelajaran

efektif dan efisien ketika di Kebun Raya Bogor , guru geografi harus

sesuai dengan rencana yang guru geografi tersebut dibuat dan harus tegas

kepada para peserta didik supaya pembelajaran ketika di Kebun Raya

Bogor menjadi efektif dan efisien. Selain itu, guru geografi SMA Bina

Insani harus mengatur waktu ketika pembelajaran di Kebun Raya Bogor ,

yaitu harus sesuai denga time table yang dibuat supaya pembelajaran

peserta didik kelas X – IPS 1 yang dilakukan di Kebun Raya Bogor itu

terasa sangat menyenangkan dan tidak bosan dengan adanya pembelajaran

geografi di luar kelas.

Kendala yang dirasakan oleh peserta didik kelas X – IPS 1 dan

guru geografi ketika melakukan kegiatan pembelajaran geografi di Kebun

Raya Bogor, yaitu Kebun Raya Bogor yang jaraknya agak jauh dari SMA

Bina Insani dan kondisi cuaca di Kebun Raya Bogor tersebut panas. Selain

itu, terkadang kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor mengalami kendala

teknis apabila terjadi hujan, dan pengontrolan awal peserta didik waktu di

Kebun Raya Bogor.

Terakhir, kesan dan pesan peserta didik setelah melakukan

kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor, yaitu rata – rata para peserta didik

menjadi senang, karena para peserta didik tersebut bisa belajar sambil

refreshing. Selain itu, para peserta didik juga cepat menangkap materi

geografi juga, karena yang dari teori di buku geografi bisa langsung

dipraktekkan dan dilihat oleh para peserta didik secara langsung.

Disamping itu juga, para peserta didik bisa langsung datang serta melihat

keadaan alam diluar sekolah secara langsung.

Page 56: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang Pemanfaatan Kebun Raya Bogor Sebagai

Sumber Belajar geografi Pada SMA Bina Insani, maka diambil

kesimpulan :

1. Sebelum siswa kelas X – IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani

melakukan kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor, siswa kelas X – IPS 1

dan guru geografi SMA Bina Insani lebih sering melakukan kegiatan

belajar pada mata pelajaran geografi di dalam kelas yang dikarenakan

guru geografi menggunakan sumber belajar berupa buku paket pelajaran

geografi. Selain buku paket pelajaran geografi, guru geografi tersebut juga

menggunakan sumber belajar lain seperti ensiklopedia, internet, dan

sebagainya. akibatnya peserta didik kelas X – IPS 1 merasa bosan atau

jenuh, bahkan ada yang mendapatkan hasil belajar geografi yang rendah

sehingga pada akhirnya guru geografi mengajak peserta didik kelas X –

IPS 1 untuk melakukan kegiatan pembelajaran geografi di Kebun Raya

Bogor.

2. Setelah siswa kelas X – IPS 1 dan guru geografi SMA Bina Insani

melakukan kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor, rata – rata para peserta

didik menjadi senang, karena para peserta didik tersebut bisa belajar

sambil refreshing. Selain itu, para peserta didik juga cepat menangkap

materi geografi juga, karena yang dari teori di buku geografi bisa

langsung dipraktekkan dan dilihat oleh para peserta didik secara langsung.

Page 57: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

43

B. Saran

Dari Kesimpulan diatas, penulis mencoba untuk memberikan saran – saran

sebagai berikut :

1. Di dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peserta didik di

dalam sekolah perlu diperhatikan dan dipertimbangkan kelebihan dan

kekurangannya, supaya peserta didik kelas tidak merasa bosan atau jenuh

dan mendapatkan hasil belajar yang tinggi dan memuaskan. Oleh karena

itu Penulis menyarankan untuk memberikan porsi yang lebih banyak

belajar di luar lingkungan sekolah.

2. Dari Kesimpulan rata-rata siswa menyenangi kegiatan belajar mengajar di

luar lingkungan sekolah yang bisa belajar sambil refreshing , maka Penulis

menyarankan proses belajar dan mengajar dilakukan tidak hanya di

lingkungan sekolah saja, tetapi proses belajar dan mengajar juga bisa

dilakukan di lingkungan sekolah seperti, di Kebun Raya Bogor atau

tempat wisata lainnya.

Page 58: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

44

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

B. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta : Rineka

Cipta.

Basrowi dan Suwandi. 2009. memahami penelitian kualitatif. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Chin, Todd. 1995. The Condition of Learning. Diambil dari http : // forum

.upi. edu /v3/index. php? PHPSESSID/. Di unduh pada tanggal 10 November 2011

jam 15.45.

Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian Kualitatif ; dasar dan aplikasi, Malang : Y A

3 Malang.

Levelink, Jose, Amanada Mawdsley, Theo Rijnberg. 1997. Empat Rute jalan

Kaki Dengan Panduan kebun Raya Bogor, ( Bogor: PT. Bogorindo Botanicus).

Lexy J. Moleong, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, h. 6.

Mulyasa, 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja

Rosydakarya .

Mulyasa. H.E. 2013 . Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai . Tehnologi Pengajaran. Bandung : Sinar

Baru, 2001.

Page 59: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

45

Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:

Tarsito.

Nasution, S. 1994. Berbagai Pedekatan Dalam Proses belajar Mengajar,

Bina Aksara, Jakarta

Salim, Peter dan Yenny Salim. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Modern English Press.

Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran Jakarta :

Kencana.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup.

Seels, Barbara B. & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran. Seri

Pustaka Teknologi Pendidikan No.12.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung : ALFABETA.

Tirtarahardja, Umar. dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen & UU RI No. 20 Tahun

2003. 2006.tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya. Bandung :

Fermana.

Warsita, Bambang . Teknologi Pendidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008.

Wawan S. Suherman. 2001. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani.

Yogyakarta. FIK UNY.

Undang-Undang No.20 Tahun 2003.

Page 60: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

46

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Bab II

Pasal 3.

http://id.wikipedia.org/wiki/penelitian kualitatif, diakses tanggal 1 desember

2011

Page 61: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

47

LAMPIRAN 1

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara dengan guru geografi

1. Sumber belajar apakah yang selama ini bapak / ibu lain gunakan untuk

pembelajaran geografi ?

2. Apa sajakah sumber belajar lain itu yang pernah bapak / ibu gunakan selama

proses pembelajaran geografi ?

3. Apakah bapak / ibu pernah mengajak siswa/ i ke Kebun Raya Bogor terkait

dengan mata pelajaran geografi ?

4. Hal apakah yang terdapat di Kebun Raya Bogor yang dapat bapak / ibu

berikan kepada siswa/ i terkait dengan mata pelajaran geografi ?

- Darimanakah inspirasi yang bapak / ibu dapatkan sehingga ibu / bapak

mengajak siswa/ i ke Kebun Raya Bogor ?

- Bagaimana proses pembelajaran ketika di Kebun Raya Bogor ?

- Bagaimanakah bapak / ibu membuat pembelajaran efektif dan efisien

ketika di Kebun Raya Bogor ?

- Bagaimana Bapak / Ibu mengatur waktu ketika pembelajaran di Kebun

Raya Bogor ?

- Apa sajakah kendala ketika melakukan pembelajaran di Kebun Raya

Bogor ?

5. Bagaimanakah kesan dan pesan siswa/ i setelah melakukan kegiatan belajar di

Kebun Raya Bogor ?

Jawaban / Pembahasan

1. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 1 diatas, sumber belajar yang

digunakan oleh guru geografi SMA Bina Insani adalah buku paket pelajaran

Page 62: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

48

geografi. Selain buku paket geografi, guru geografi tersebut juga

menggunakan sumber belajar lain seperti ensiklopedia, pengetahuan umum

dan internet.

2. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 2 diatas, sumber belajar lain yang

digunakan oleh guru geografi SMA Bina Insani selama proses pembelajaran

geografi adalah ensiklopedia tentang kebumian, ilmu bumi, atmosfer.

3. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 3 diatas, guru geografi SMA Bina

Insani pernah mengajak siswa/ i ke Kebun Raya Bogor dan mata pelajaran

geografi yang terkait dengan Kebun Raya Bogor adalah Biosfer.

4. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 4 diatas, banyak hal yang terdapat

di Kebun Raya Bogor yang guru geografi SMA Bina Insani berikan kepada

siswa/ i terkait dengan mata pelajaran geografi, yaitu :

- Inspirasi yang guru geografi SMA Bina Insani dapatkan sehingga ibu /

bapak mengajak siswa/ i ke Kebun Raya Bogor adalah dari artikel buku

yang membahas tentang “ Biosfer “ .

- Proses pembelajaran ketika di Kebun Raya Bogor yang pada awalnya

tidak kondusif, tetapi lambat laun para peserta didik tersebut bisa

dikontrol.

- Cara guru geografi SMA Bina Insani membuat pembelajaran efektif dan

efisien ketika di Kebun Raya Bogor yaitu, harus sesuai dengan rencana

yang guru geografi tersebut dibuat dan harus tegas kepada para peserta

didik supaya pembelajaran ketika di Kebun Raya Bogor menjadi efektif

dan efisien.

- Cara guru geografi SMA Bina Insani mengatur waktu ketika

pembelajaran di Kebun Raya Bogor , yaitu harus sesuai denga time table

yang dibuat.

- Kendala ketika melakukan pembelajaran di Kebun Raya Bogor adalah,

kendala teknis, apabila terjadi hujan, dan pengontrolan awal peserta didik

waktu di Kebun Raya Bogor.

Page 63: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

49

5. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 5 diatas, kesan dan pesan peserta

didik setelah melakukan kegiatan belajar di Kebun Raya Bogor, yaitu rata –

rata para peserta didik menjadi senang, karena para peserta didik tersebut bisa

belajar sambil refreshing. Selain itu, para peserta didik juga cepat menangkap

materi geografi juga, karena yang dari teori di buku geografi bisa langsung

dipraktekkan dan dilihat oleh para peserta didik secara langsung.

Page 64: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

50

Wawancara dengan Siswa kelas X – IPS 1

1. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran di luar kelas ?

Jawab :

2. Apa saja yang kamu dapat di Kebun Raya Bogor ?

Jawab :

3. Bagaimana kesan kamu setelah melakukan pembelajaran di Kebun Raya

Bogor ?

Jawab :

4. Kesulitan apa yang kamu rasakan ketika pembelajaran di Kebun Raya Bogor ?

Jawab :

5. Materi geografi manakah yang kamu dapat di Kebun Raya Bogor

dibandingkan di kelas ?

Jawab :

Jawaban / Pembahasan

1. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 1 diatas, pendapat yang

dikemukakan oleh Afri Fahrezi. A. tentang pembelajaran di luar kelas adalah

cukup menyenangkan dan para peserta didik menjadi tidak bosan dalam

belajar yang dikarenakan peserta didik belajar hanya didalam kelas saja.

2. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 2 diatas, , yang didapatkan oleh

Afri Fahrezi. A. Ketika di Kebun Raya Bogor adalah tentang jenis – jenis

Page 65: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

51

tumbuhan yang hidup dan tumbuh di Kebun Raya Bogor dan tentang sejarah

seputar Kebun Raya Bogor.

3. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 3 diatas, kesan yang dikemukakan

oleh Afri Fahrezi. A. setelah melakukan pembelajaran di Kebun Raya Bogor

adalah sangat menyenangkan.

4. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 4 diatas, kesulitan yang dirasakan

oleh Afri Fahrezi. A. ketika pembelajaran di Kebun Raya Bogor adalah letak

Kebun Raya Bogor yang agak jauh dari SMA Bina Insani dan kondisi cuaca

di Kebun Raya Bogor tersebut panas.

5. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 5 diatas, Materi geografi yang

didapatkan oleh Afri Fahrezi. A. di Kebun Raya Bogor dibandingkan di kelas

adalah materi yang berhubungan dengan keadaan alam dan tumbuh –

tumbuhan yang hidup di sekitar Kebun Raya Bogor.

Page 66: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

52

Wawancara dengan Siswa kelas X – IPS 1

6. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran di luar kelas ?

Jawab :

7. Apa saja yang kamu dapat di Kebun Raya Bogor ?

Jawab :

8. Bagaimana kesan kamu setelah melakukan pembelajaran di Kebun Raya

Bogor ?

Jawab :

9. Kesulitan apa yang kamu rasakan ketika pembelajaran di Kebun Raya Bogor ?

Jawab :

10. Materi geografi manakah yang kamu dapat di Kebun Raya Bogor

dibandingkan di kelas ?

Jawab :

Jawaban / Pembahasan

6. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 1 diatas, pendapat yang

dikemukakan oleh M. Rizky tentang pembelajaran di luar kelas adalah lebih

menyenangkan dan para peserta didik menjadi lebih fresh dalam belajar yang

dikarenakan peserta didik belajar tidak hanya didalam kelas saja.

7. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 2 diatas, , yang didapatkan oleh

M. Rizky Ketika di Kebun Raya Bogor adalah tentang jenis – jenis tumbuhan

yang hidup dan tumbuh di Kebun Raya Bogor.

Page 67: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

53

8. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 3 diatas, kesan yang dikemukakan

oleh M. Rizky. setelah melakukan pembelajaran di Kebun Raya Bogor adalah

sangat menyenangkan dan tidak bosan dengan adanya pembelajaran geografi

di luar kelas.

9. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 4 diatas, kesulitan yang dirasakan

oleh M. Rizky. ketika pembelajaran di Kebun Raya Bogor adalah lokasi

Kebun Raya Bogor terkadang panas dan terkadang belajar di Kebun Raya

Bogor menjadi kurang konsen.

10. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 5 diatas, Materi geografi yang

didapatkan oleh M. Rizky di Kebun Raya Bogor dibandingkan di kelas

adalah proses yang terjadi dialam sekitar Kebun Raya Bogor, yang terutama

proses tumbuhnya pohon – pohon yang hidup di sekitar Kebun Raya Bogor.

Page 68: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

54

Wawancara dengan Siswa kelas X – IPS 1

11. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran di luar kelas ?

Jawab :

12. Apa saja yang kamu dapat di Kebun Raya Bogor ?

Jawab :

13. Bagaimana kesan kamu setelah melakukan pembelajaran di Kebun Raya

Bogor ?

Jawab :

14. Kesulitan apa yang kamu rasakan ketika pembelajaran di Kebun Raya Bogor ?

Jawab :

15. Materi geografi manakah yang kamu dapat di Kebun Raya Bogor

dibandingkan di kelas ?

Jawab :

Jawaban / Pembahasan

11. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 1 diatas, pendapat yang

dikemukakan oleh Rafa Putra tentang pembelajaran di luar kelas adalah perlu

dan supaya para peserta didik menjadi tidak bosan dalam belajar yang

dikarenakan peserta didik belajar hanya didalam kelas saja.

12. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 2 diatas, , yang didapatkan oleh

Rafa Putra Ketika di Kebun Raya Bogor adalah tentang jenis – jenis

Page 69: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

55

pepohonan yang hidup dan tumbuh di Kebun Raya Bogor dan tentang sejarah

seputar Kebun Raya Bogor.

13. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 3 diatas, kesan yang dikemukakan

oleh Rafa Putra setelah melakukan pembelajaran di Kebun Raya Bogor adalah

sangat menyenangkan dan bisa langsung datang serta melihat keadaan alam

diluar sekolah secara langsung.

14. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 4 diatas, kesulitan yang dirasakan

oleh Rafa Putra ketika pembelajaran di Kebun Raya Bogor adalah Kebun

Raya Bogor yang jaraknya agak jauh dari SMA Bina Insani dan kondisi cuaca

di Kebun Raya Bogor tersebut panas.

15. Berdasarkan pertanyaan wawancara nomor 5 diatas, Materi geografi yang

didapatkan oleh Rafa Putra di Kebun Raya Bogor dibandingkan di kelas

adalah materi yang berhubungan dengan keadaan alam dan letak geografis

Kebun Raya Bogor.

Page 70: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia
Page 71: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia
Page 72: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

58

LAMPIRAN 4

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KEBUN RAYA BOGOR

( JUMAT , 17 APRIL 2015 )

Page 73: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

59

Page 74: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

60

Page 75: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

61

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KEBUN RAYA BOGOR

( SELASA , 21 APRIL 2015 )

Page 76: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

62

Page 77: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

63

Page 78: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

64

Page 79: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

65

LEMBAR UJI REFERENSI

BAB I

Judul Buku / Referensi Paraf

Pembimbing

I

Pembimbing

II

1. Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran,(Bandung :

RemajaRosdakarya, cetakan pertama, 2005)

2. B. Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar Di

Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta

3. Mulyasa. H.E. ( 2013 ). Pengembangan dan

Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

4. Nasution,S, (1994), Berbagai Pedekatan Dalam

Proses belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta

5. Sanjaya.2010.Perencanaan dan Desain Sistem

Pembelajaran. Jakarat: Kencana

6. Sanjaya, Wina. 2011.Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

7. Syaiful Sagala. 2010. Konsep dan Makna

Pembelajaran Bandung: Alfabeta

8. Tirtarahardja, Umar. dkk. 2005. Pengantar

Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

9. Undang-Undang No.20 Tahun 2003

10. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20

Tahun 2003 Bab II Pasal 3

11. UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

& UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya

( Bandung : Fermana, 2006), 1

12. Wawan S. Suherman. 2001.Pengembangan

Kurikulum Pendidikan Jasmani.Yogyakarta. FIK

UNY.

Page 80: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

66

LEMBAR UJI REFERENSI

BAB II

Judul Buku / Referensi Paraf

Pembimbing

I

Pembimbing

II

1. Chin, Todd. 1995.The Condition of Learning.

Diambil dari http : // forum .upi. edu /v3/index. php?

PHPSESSID/. Di unduh pada tanggal 10 November

2011 jam 15.45

2. Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, (

Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008) h 208 – 209.

3. Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, (

Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008) Cet I, h 209 – 210.

4. Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, (

Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008)Cet I, h 210 – 211.

5. Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pendidikan, (

Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008) Cet I, h 211 – 212.

6. Levelink, Jose, Amanada Mawdsley, Theo Rijnberg,

Empat Rute jalan Kaki Dengan Panduan kebun Raya

Bogor, ( Bogor: PT. Bogorindo Botanicus),

7. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (

Bandung : Remaja Rosydakarya, 2003 ) h 19 - 20

8. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (

Bandung : Remaja Rosydakarya, 2003 ) h 24

9. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai . Tehnologi

Pengajaran, ( Bandung : Sinar Baru, 2001 ) .

10. Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung

: Sinar Baru, 2001 ) h 77.

11. Salim, Peter dan Yenny Salim. 2002.Kamus Bahasa

Indonesia Kontemporer.Jakarta: Modern English

Press

12. Seels, Barbara B. & Rita C. Richey. 1994.

Teknologi Pembelajaran. Seri Pustaka Teknologi

Pendidikan No.12

13. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung : ALFABETA. h

246.

Page 81: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

67

LEMBAR UJI REFERENSI

BAB III

Judul Buku / Referensi Paraf

Pembimbing

I

Pembimbing

II

1. Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

2. Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka

Cipta. h 173.

3. Basrowi dan Suwandi, memahami penelitian

kualitatif, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009 ), h.22

4. Faisal, Sanafiah, (1990), Penelitian Kualitatif ;

dasar dan aplikasi, Malang : Y A 3 Malang.

5. http://id.wikipedia.org/wiki/penelitian kualitatif,

diakses tanggal 1 desember 2011

6. Ibid, h. 174

7. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian

Kualitatif, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2010), h. 6

8. Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik

Kualitatif. Bandung: Tarsito.

9. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung : ALFABETA. h

245.

10. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung : ALFABETA. h

249.

11. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung : ALFABETA h

252.

Page 82: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Bina Insani

b. Kelas : X

c. Semester : 2

d. Program : Ilmu Sosial

e. Mata Pelajaran : Geografi

f. Jumlah Pertemuan : 1 x 45 menit ( Pertemuan ke 1 )

2. STANDAR KOMPETENSI : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

3. KOMPETENSI DASAR : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi

4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengungkapkan kembali ciri-ciri lapisan atmoster dan pemanfaatannya (berpikir

kritis)

2. Menganalisis dinamika unsure-unsur cuaca dan iklim (penyinaran suhu, angina awan

kelembaapan, curah hujan) (berpikir kritis)

3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyinaran matahari (berpikir kritis,

inovatif)

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melaksanakan proses pembelajaran , siswa mampu :

1. Mengidentifikasi ciri-ciri atmosfer dan unsure-unsur cuaca atau iklim

6. MATERI AJAR

Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup dan iklim global

7. ALOKASI WAKTU : 1 X 45 menit

8. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi

Tanya jawab

Page 83: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

9. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan I

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)

1. Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan

tujuan pembelajaran.

5 Menit

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan penjelasan tentang Atmosfer.

Elaborasi

Siswa menganalisa tentang :

o Ciri-ciri lapisan atmoster

o Unsur-unsur cuaca

Konfirmasi

Setiap siswa membuat laporan analisa.

30 menit

3. Penutup

Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dibahas, kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

kurang dimengerti.

10 menit

Page 84: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Performance/Sikap

Penilaian saat diskusi, lihat rubrik penilaian berikut ini.

Indikator Nilai

kualitatif

Nilai kuantitatif Deskripsi

(Alasan)

Pengetahuan tentang fenomena atmosfer

Pemahaman tentang unsure-unsur cuaca dan

iklim

Kemampuan melakukan analisis terhadap

pernyataan

Kemampuan menyampaikan pendapat

Partisipasi dalam diskusi

Kemampuan penggunaan bahasa yang baik

dalam analisa

Nilai rata-rata

Komentar

Keterangan:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

11. SUMBER BELAJAR

Buku geografi, majalah, koran, dan internet

Bogor, 7 April 2015

Mengetahui,

Kepala SMA Bina Insani Guru Mata Pelajaran

Dedi Supriyadi, S.Ag. M. Nasir Rusunah, S.S.

Page 85: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Bina Insani

b. Kelas : X

c. Semester : 2

d. Program : Ilmu Sosial

e. Mata Pelajaran : Geografi

f. Jumlah Pertemuan : 1 x 45 menit ( Pertemuan ke 2 )

2. STANDAR KOMPETENSI : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

3. KOMPETENSI DASA : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi

4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menyajikan informasi tentang persebaran curah hujan di Indonesia (mandiri,

tanggung jawab, inovatif)

2. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim(berpikir kritis)

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melaksanakan proses pembelajaran , siswa mampu :

1. Mengklasifikasi tipe iklim dan persebaran curah hujan

7. MATERI AJAR

Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup dan iklim global

7. ALOKASI WAKTU : 1 X 45 menit

8. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi

Tanya jawab

Page 86: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

9. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan II

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)

1. Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan

tujuan pembelajaran.

5 Menit

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan penjelasan tentang persebaran

curah hujan di Indonesia.

Elaborasi

Secara berkelompok, membuat peta persebaran

curah hujan dan tipe iklim di Indonesia.

Konfirmasi

Setiap kelompok mengumpulkan peta maksimal 2

minggu.

30 menit

3. Penutup

Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dibahas, kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

kurang dimengerti.

10 menit

Page 87: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Performance/Sikap

Penilaian saat diskusi, lihat rubrik penilaian berikut ini.

Indikator Nilai

kualitatif

Nilai kuantitatif Deskripsi

(Alasan)

Pengetahuan tentang fenomena curah hujan

Pemahaman tentang tentang persebaran

curah hujan di Indonesia.

Kemampuan melakukan analisis terhadap

pernyataan

Kemampuan menyampaikan pendapat

Partisipasi dalam diskusi

Kemampuan penggunaan bahasa yang baik

dalam analisa

Nilai rata-rata

Komentar

Keterangan:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

11. SUMBER BELAJAR

Buku geografi, majalah, koran, dan internet

Bogor, 10 April 2015

Mengetahui,

Kepala SMA Bina Insani Guru Mata Pelajaran

Dedi Supriyadi, S.Ag. M. Nasir Rusunah, S.S.

Page 88: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Bina Insani

b. Kelas : X

c. Semester : 2

d. Program : Ilmu Sosial

e. Mata Pelajaran : Geografi

f. Jumlah Pertemuan : 1 x 45 menit ( Pertemuan ke 3 )

2. STANDAR KOMPETENSI : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

3. KOMPETENSI DASA : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi

4.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

4. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim(berpikirkritis)

5. Mengklasifikasikan dasar-dasar pembagian iklim dan berbagai pakar (berpikirkritis,

inovatif, mandiri)

6. Menentukan jenis iklim berdasarkan tipe iklim Schmidt – Ferguson (berpikirkritis,

inovatif, mandiri)

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melaksanakan proses pembelajaran , siswa mampu :

3. Mengidentifikasi kaitan iklim dengan jenis-jenis vegetasi alam

6. MATERI AJAR

Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup dan iklim global

7. ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit

8. METODE PEMBELAJARAN

Observasi

Tanya jawab

Page 89: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

9. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan III

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)

1. Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan

tujuan pembelajaran.

5 Menit

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan penjelasan tentang jenis-jenis

vegetasi alam yang berada di Kebun Raya Bogor.

Elaborasi

Secara kelompok, mengidentifikasi jenis-jenis

vegetasi alam yang berada di Kebun Raya Bogor.

Konfirmasi

Setiap kelompok menganalisa dan mengumpulkan

laporan catatan tentang jenis-jenis vegetasi alam

yang berada di Kebun Raya Bogor.

30 menit

3. Penutup

Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dibahas, kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

kurang dimengerti.

10 menit

Page 90: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Performance/Sikap

Penilaian saat Observasi, lihat rubrik penilaian berikut ini.

Indikator Nilai

kualitatif

Nilai kuantitatif Deskripsi

(Alasan)

Pengetahuan tentang fenomena atmosfer dan

vegetasi

Pemahaman tentang unsure-unsur atmosfer ,

iklim global serta vegetasi

Kemampuan melakukan analisis terhadap

studi kasus

Kemampuan menyampaikan pendapat

Partisipasi dalam kelompok

Kemampuan penggunaan bahasa yang baik

dalam analisa

Nilai rata-rata

Komentar

Keterangan:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

11. SUMBER BELAJAR

Buku geografi, kebun raya bogor, internet

Bogor, 17 April 2015

Mengetahui,

Kepala SMA Bina Insani Guru Mata Pelajaran

Dedi Supriyadi, S.Ag. M. Nasir Rusunah, S.S.

Page 91: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Bina Insani

b. Kelas : X

c. Semester : 2

d. Program : Ilmu Sosial

e. Mata Pelajaran : Geografi

f. Jumlah Pertemuan : 1 x 45 menit ( Pertemuan ke 4 )

2. STANDAR KOMPETENSI : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

3. KOMPETENSI DASA : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi

4.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengidentifikasi factor-faktor terjadinya pemanasan global ( Ei Nino dan La Nino)

( berpikir kritis ).

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah melaksanakan proses pembelajaran , siswa mampu :

1. Menjelaskan faktor penyebab perubahan iklim global

6. MATERI AJAR

Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup dan iklim global

7. ALOKASI WAKTU : 1 X 45 menit

8. METODE PEMBELAJARAN

Observasi

Tanya jawab

Page 92: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

9. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan IV

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)

1. Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan

tujuan pembelajaran.

5 Menit

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan penjelasan tentang Pemanasan

global (El Nino dan La Nino).

Elaborasi

Secara kelompok, menganalisa tentang perubahan

iklim global di Kebun Raya Bogor.

Konfirmasi

Setiap siswa membuat laporan analisa tentang

Pemanasan global (El Nino dan La Nino) yang

berada di Kebun Raya Bogor.

30 menit

3. Penutup

Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dibahas, kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

kurang dimengerti.

10 menit

Page 93: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Performance/Sikap

Penilaian saat Observasi, lihat rubrik penilaian berikut ini.

Indikator Nilai

kualitatif

Nilai kuantitatif Deskripsi

(Alasan)

Pengetahuan tentang fenomena El Nino dan

La Nina

Pemahaman tentang unsure-unsur atmosfer ,

iklim global serta El Nino dan La Nina

Kemampuan melakukan analisis terhadap

studi kasus

Kemampuan menyampaikan pendapat

Partisipasi dalam kelompok

Kemampuan penggunaan bahasa yang baik

dalam analisa

Nilai rata-rata

Komentar

Keterangan:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

11. SUMBER BELAJAR

Buku geografi, kebun raya bogor, internet

Bogor, 21 April 2015

Mengetahui,

Kepala SMA Bina Insani Guru Mata Pelajaran

Dedi Supriyadi, S.Ag. M. Nasir Rusunah, S.S.

Page 94: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Bina Insani

b. Kelas : X

c. Semester : 2

d. Program : Ilmu Sosial

e. Mata Pelajaran : Geografi

f. Jumlah Pertemuan : 1 x 45 menit ( Pertemuan ke 5 )

2. STANDAR KOMPETENSI : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

3. KOMPETENSI DASA : 3.3 Menganalisis hidrosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi

4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengidentifikasi unsur-unsur utama siklus hidrologi ( berpikir kritis, inovatif,

mandiri)

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melaksanakan proses pembelajaran , siswa mampu :

a. Mengidentifikasi unsur-unsur siklus hidrologi dan jenis-jenis perairan

6. MATERI AJAR

Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup

7. ALOKASI WAKTU : 1 X 45 menit

8. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi

Tanya jawab

Penugasan

Page 95: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

9. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan V

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)

1. Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan

tujuan pembelajaran.

5 Menit

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan penjelasan tentang Hidrosfer.

Elaborasi

Secara individu, mengidentifikasi unsure utama

siklus hidrologi dari berbagai referensi

Menggambar bagan siklus hidrologi

Konfirmasi

Guru menjelaskan benang merah dari hidrosfer.

30 menit

3. Penutup

Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dibahas, kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

kurang dimengerti.

10 menit

Page 96: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Performance/Sikap

Penilaian saat diskusi, lihat rubrik penilaian berikut ini.

Indikator Nilai

kualitatif

Nilai kuantitatif Deskripsi

(Alasan)

Pengetahuan tentang siklus hidrologi dan

jenis-jenis perairan

Pemahaman tentang siklus hidrologi dan

jenis-jenis perairan

Kemampuan melakukan analisis terhadap

pernyataan

Kemampuan menyampaikan pendapat

Partisipasi dalam diskusi

Kemampuan penggunaan bahasa yang baik

dalam analisis

Nilai rata-rata

Komentar

Keterangan:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

11. SUMBER BELAJAR

Buku geografi, majalah, koran, dan internet

Bogor, 28 April 2015

Mengetahui,

Kepala SMA Bina Insani Guru Mata Pelajaran

Dedi Supriyadi, S.Ag. M. Nasir Rusunah, S.S

Page 97: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Bina Insani

b. Kelas : X

c. Semester : 2

d. Program : Ilmu Sosial

e. Mata Pelajaran : Geografi

f. Jumlah Pertemuan : 1 x 45 menit ( Pertemuan ke 6 )

2. STANDAR KOMPETENSI : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

3. KOMPETENSI DASA : 3.3 Menganalisis hidrosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di muka bumi

4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengidentifikasi berbagai jenis parairan darat (berpikir kritis)

2. Menentukan jenis air tanah berdasarkan letaknya (berpikir kritis)

3. Mengklasifikasi jenis-jenis pola aliran sungai (mandiri, tanggung jawab, inovatif)

5. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melaksanakan proses pembelajaran , siswa mampu :

a. Menjelaskan DAS, potensi air permukaan, dan air tanah

6. MATERI AJAR

Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup

7. ALOKASI WAKTU : 1 X 45 menit

8. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi

Tanya jawab

Penugasan

Page 98: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

9. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan VI

No. Kegiatan Belajar Waktu (Menit)

1. Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan

tujuan pembelajaran.

5 Menit

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Guru memberikan penjelasan tentang Perairan

darat.

Elaborasi

Membaca referensi tentang berbagai jenis

perairan darat

Secara kelompok, diskusi menentukan jenis air

tanah berdasarkan letaknya dari struktur lapisan

air tanah

Mengamati ciri-ciri sungai menurut profil

memanjang di daerah aliran sungai lingkungan

sekitar

Mengamati gambar pola aliran sungai musi

Konfirmasi

Siswa membuat rangkuman tentang perairan darat.

30 menit

3. Penutup

Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dibahas, kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

kurang dimengerti.

10 menit

Page 99: PEMANFAATAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29255/1... · B. Identifikasi Masalah ... Klasifikasi Sumber Belajar ... bangsa Indonesia

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Performance/Sikap

Penilaian saat diskusi, lihat rubrik penilaian berikut ini.

Indikator Nilai

kualitatif

Nilai kuantitatif Deskripsi

(Alasan)

Pengetahuan tentang DAS, potensi air

permukaan, dan air tanah

Pemahaman tentang DAS, potensi air

permukaan, dan air tanah

Kemampuan melakukan analisis terhadap

pernyataan

Kemampuan menyampaikan pendapat

Partisipasi dalam diskusi

Kemampuan penggunaan bahasa yang baik

dalam analisis

Nilai rata-rata

Komentar

Keterangan:

Nilai kualitatif Nilai kuantitatif

Memuaskan 4 > 80

Baik 3 68 - 79

Cukup 2 56 - 67

Kurang 1 < 55

11. SUMBER BELAJAR

Buku geografi, majalah, koran, dan internet

Bogor, 5 Mei 2015

Mengetahui,

Kepala SMA Bina Insani Guru Mata Pelajaran

Dedi Supriyadi, S.Ag. M. Nasir Rusunah, S.S