PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup...

50
i PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN NILAI NUTRISI TONGKOL JAGUNG SKRIPSI Oleh: HASRUL I211 10 277 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

Transcript of PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup...

Page 1: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

i

PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK

MENINGKATKAN NILAI NUTRISI

TONGKOL JAGUNG

SKRIPSI

Oleh:

HASRUL

I211 10 277

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

ii

PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK

MENINGKATKAN NILAI NUTRISI

TONGKOL JAGUNG

SKRIPSI

Oleh:

HASRUL

I211 10 277

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 3: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Hasrul

Nim : I211 10 277

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan, tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan

dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan

seperlunya.

Makassar, Mei 2016

HASRUL

Page 4: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

iv

Page 5: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya yang senantiasa

tercurah kepada penulis sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi

ini. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Rasullullah Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah membimbing ummatnya dari

alam gelap gulita menuju alam terang benderang.

Terima kasih tak terhingga kepada ibu Dr. Jamila, S.Pt.,M.Si selaku

Pembimbing Utama dan ibu Dr. Andi Mujnisa, S.Pt, MP selaku Pembimbing

Anggota atas bimbingan, serta waktu yang telah diluangkan untuk memberikan

petunjuk mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya skripsi ini.

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih kepada

Ayahanda dan ibunda saya Mannakki dan Wahida, serta saudaraku Hamka dan

Haerul yang selama ini memberikan doa, semangat, dan kasih sayangnya.

Terima kasih setinggi-tingginya penulis sampaikan dengan segala

kerendahan hati kepada :

Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc selaku Dekan FakultasPeterna

kan dan juga kepada Dr. Budiman Nohong, MP selaku Ketua Jurusan

Nutrisi dan Makanan Ternak. Kepada seluruh Dosen dan Staf Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, khususnya Jurusan Nutrisi dan Makanan

Ternak yang telah memberikan sumbangsih ilmu selama penulis berada di

bangku kuliah.

Page 6: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

vi

Pembimbing Akademik saya ibu Dr.Ir. Syahriani Syahrir M.Si yang selalu

memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

Keluarga besar MATADOR 10, HUMANIKA UNHAS, SEMA FAPET

UNHAS, IPMI SIDRAP, KKN Sanglepongan Angk.87, BACO KUTTU,

SERIGALA MALAM, atas segala bantuan, pengalaman, ilmu dan

pencerahan terhadap penulis.

Kawan Sayudin, Komang, Herni, Tika dan Tilawati atas segala bantuan,

saran dan arahannya.

Teman-teman penelitian Fardil, Darto, Fredy, Raka, dan Kasman, terima

kasih atas segala perjuangan yang telah dilalui.

Ucapan terima kasih yang sangat spesial buat Mita Arifa Hakim yang selalu

menemani, mendukung, menyemangati dan membantu dalam segala hal.

Semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang selalu

memberikan doa kepada penulis hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih perlu masukan dan saran dari berbagai pihak yang

sifatnya membangun agar penulisan berikutnya senantiasa lebih baik lagi. Akhir

kata penulis ucapkan banyak terima kasih dan menitip harapan semoga tugas

akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.

Makassar, Mei 2016

Hasrul

Page 7: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

vii

Hasrul (I211 10 277), Jamila (Pembimbing Utama), Andi Mujnisa

(Pembimbing Anggota) Pemanfaatan Jamur Pelapuk Untuk Meningkatkan

Nilai Nutrisi Tongkol Jagung.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein kasar, serat kasar,

lemak kasar, dan BETN tongkol jagung yang difermentasi menggunakan jamur

pelapuk. Penelitian ini menggunakan jamur Trametes versicolor dan Ganoderma

applanatum, tongkol jagung, dedak, kapur serta bahan kimia untuk anlisa

proksimat. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

yang terdiri dari 3 perlakuan diulang sebanyak 5 kali yaitu A (Tongkol jagung

tanpa fermentasi), B (Tongkol jagung yang difermentasi isolat jamur Trametes

versicolor), dan C (Tongkol jagung yang difermentasi isolat jamur Ganoderma

applanatum). Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat

nyata (P<0,01) terhadap protein kasar dan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap

lemak kasar tongkol jagung. Perlakuan fermentasi menggunakan isolat jamur

Trametes versicolor lebih baik dalam meningkatkan kualitas nutrisi tongkol

jagung dibandingkan dengan fermentasi menggunakan isolat jamur Ganoderma

applanatum.

Kata Kunci : Isolat Jamur Pelapuk, Tongkol Jagung, Protein kasar, Serat

kasar, Lemak kasar, BETN.

Page 8: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

viii

Hasrul (I211 10 277), Jamila (Supervisor) and Andi Mujnisa (Co-Supervisor)

Utilization rot fungus to Improve Nutritional Value Corn Cob.

ABSTRACT

This research was aimed to study determine the content of crude protein, crude

fiber, crude fat, and BETN fermented corn cobs using fungal rot. This study used

a Trametes versicolor mushroom and Ganoderma applanatum, corn cobs, rice

bran, lime and chemicals for analysis proximate. The design used was completely

randomized design (CRD), which consists of 3 treatments was repeated 5 times, A

(corn cobs without fermentation), B (corn cobs fermented fungus isolates

Trametes versicolor), and C (corn cobs fermented isolates of the fungus

Ganoderma applanatum). Analysis of variance showed that the treatments was

highly significantly (P <0.01) the crude protein and significantly (P <0.05) to the

crude fat corncobs. Treatments of fermentation using a fungal isolates Trametes

versicolor better in improving the nutritional quality of corn cobs compared to

fermentation using Ganoderma applanatum fungal isolates.

Key Words: Isolate rot fungus, Corn Cob, crude protein, crude fiber, crude fat,

BETN.

Page 9: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ........... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

Latar Belakang .......................................................................................... 1

Perumusan Masalah .................................................................................. 2

Hipotesis ................................................................................................... 2

Tujuan dan Kegunaan ............................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 3

Potensi Tongkol Jagung Sebagai Pakan Ternak ....................................... 3

Pengaruh Teknologi Fermentasi dalam Meningkatkan Kualitas

Bahan Pakan ............................................................................................. 6

Pemanfaatan Jamur dalam Teknologi fermentasi..................................... 7

Karakteristik Jamur Pelapuk .................................................................... 8

Kandungan Protein Kasar, Serat Kasar, Lemak Kasar dan

Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) .................................................. 10

METODE PENELITIAN ................................................................................. 13

Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 13

Materi Penelitian ..................................................................................... 13

Page 10: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

x

Metode Penelitian ..................................................................................... 13

Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 14

Protein kasar ............................................................................................. 16

Serat kasar ............................................................................................... 17

Lemak kasar.............................................................................................. 17

BETN ........................................................................................................ 17

Pengolahan Data ...................................................................................... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 19

Protein kasar ............................................................................................. 19

Serat kasar ................................................................................................ 21

Lemak kasar.............................................................................................. 23

BETN ........................................................................................................ 24

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 26

Kesimpulan ............................................................................................... 26

Saran ......................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 27

LAMPIRAN ....................................................................................................... 31

DOKUMENTASI

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

xi

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Proporsi limbah tanaman jagung, kadar protein kasar dan nilai kecernaan

bahan keringnya........................................................................................... 6

Page 12: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Tongkol jagung ............................................................................................ 4

2. Bagan Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 15

3. Pengruh Fermentasi jamur pelapuk terhadap kandungan Protein Kasar

tongkol jagung ............................................................................................. 20

4. Pengruh Fermentasi jamur pelapuk terhadap kandungan Serat Kasar

tongkol jagung .............................................................................................. 21

5. Pengruh Fermentasi jamur pelapuk terhadap kandungan Lemak Kasar

tongkol jagung .............................................................................................. 23

6. Pengruh Fermentasi jamur pelapuk terhadap kandungan BETN

tongkol jagung .............................................................................................. 24

Page 13: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Analisis statistik pemanfaatan jamur pelapuk terhadap Protein kasar

tongkol jagung ............................................................................................ 31

2. Analisis statistik pemanfaatan jamur pelapuk terhadap Serat kasar

tongkol jagung ......................................................................................... 32

3. Analisis statistik pemanfaatan jamur pelapuk terhadap Lemak kasar

tongkol jagung ............................................................................................ 33

4. Analisis statistik pemanfaatan jamur pelapuk terhadap BETN tongkol

jagung ......................................................................................................... 34

5. Dokumentasi Penelitian.............................................................................. 35

Page 14: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

xiv

Page 15: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Faktor utama penentu suatu keberhasilan dalam usaha peternakan adalah

upaya pencarian sumber pakan alternatif yang tersedia sepanjang tahun. Ternak

ruminansia sangat tergantung pada pakan hijauan. Produktivitas hijauan sangat

berlimpah pada musim hujan namun terjadi kekurangan pada musim kemarau.

Apabila kekurangan pakan, baik secara kualitas maupun kuantitas dapat

menyebabkan rendahnya produksi ternak yang dihasilkan.

Kandungan nutrisi tongkol jagung terdiri dari bahan kering 90,0%, protein

kasar 2,8%, lemak kasar 0,7%, serat kasar 32,7%, dinding sel 80%, lignin 6,0%

dan ADF 32% (Murni dkk, 2008). Permasalahan utama penggunaan tongkol

jagung sebagai pakan ternak ruminansia adalah tingginya kandungan serat kasar.

Kadar lignin dan silika yang tinggi mengakibatkan kecernaan tongkol jagung

menjadi rendah dan konsumsinya oleh ternak terbatas. Sehingga perlu dicari

tekhnologi yang dapat meningkatkan nilai nutrisi dari tongkol jagung tersebut

untuk dapat dijadikan pakan alternatif.

Salah satu teknologi alternatif untuk memanfaatkan tongkol jagung

sebagai bahan baku pakan ternak adalah dengan cara mengubahnya menjadi

produk yang berkualitas, yaitu melalui proses fermentasi dengan menggunakan

jamur. Peran utama jamur pelapuk yaitu mendegradasi komponen lignin (Isroy,

2010), sehingga dilakukan fermentasi dengan penambahan jamur pelapuk untuk

meningkatkan nilai nutrisinya.

Page 16: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

2

Rumusan masalah

Pada saat ini tongkol jagung kurang dimanfaatkan sebagai pakan ternak

karena kandungan serat kasar tinggi dan protein kasarnya rendah padahal ditinjau

dari potensinya tongkol jagung dapat dijadikan sebagai pakan alternatif ternak

ruminansia. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan dengan tekhnologi

fermentasi menggunakan inokulan jamur pelapuk sehingga dapat meningkatkan

nilai nutrisi tongkol jagung.

Hipotesis

Diduga bahwa fermentasi tongkol jagung dengan menggunakan jamur

pelapuk dapat meningkatkan nilai nutrisi limbah tanaman jagung .

Tujuan dan kegunaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi oleh

jamur pelapuk terhadap nilai nutrisi (protein kasar, serat kasar, lemak kasar, dan

BETN) tongkol jagung.

Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai

fermentasi tongkol jagung dengan menggunakan jamur pelapuk untuk

meningkatkan kualitas tongkol jagung.

Page 17: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

3

TINJAUAN PUSTAKA

Potensi Tongkol Jagung (Zea mays L.) Sebagai Pakan Ternak

Tongkol jagung adalah hasil ikutan dari tanaman jagung yang telah

diambil bijinya dan merupakan limbah padat. Selama ini janggel jagung selalu

dibuang atau dibakar, padahal sebetulnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan

alternatif karena mudah didapat, kandungan nutrisinya memadai dan

ketersediaannya cukup. Sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai pakan

ternak. Palatabilitas tongkol jagung yang rendah masih dapat dimanfaatkan

sebagai pakan ruminansia dengan pengolahan terlebih dahulu (Richana dkk.,

2004)

Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang

digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung (Yulistiani, 2010).

Tongkol jagung adalah limbah yang diperoleh ketika biji jagung dirontokkan dari

buahnya. Akan diperoleh jagung pipilan sebagai produk utamanya dan sisa buah

yang disebut tongkol atau janggel (Rohaeni dkk., 2006).

Potensi limbah tanaman jagung berupa daun dan batang sebesar 12.19

ton/ha dalam bentuk segar. Pemanfaatan jerami jagung meskipun sudah cukup

baik (24.69 %), namun perlu diupayakan peningkatannya karena kualitas dan

palatabilitasnya lebih baik dari jerami padi. Pemberian jerami jagung dengan

penambahan probiotik dan urea dalam proses fermentasi dapat memperbaiki

nutrisi jerami jagung dan daya cernanya (Direktorat Budidaya Ternak

Ruminansia, 2006).

Page 18: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

4

Tongkol jagung merupakan bagian terbesar dari limbah jagung. Dari berat

jagung bertongkol, diperkirakan 40-50% adalah tongkol jagung, yang besarnya

dipengaruhi oleh varietas jagungnya. Tongkol jagung merupakan bahan

berlignoselulosa (kadar serat 38,99%) yang mengandung xilan tertinggi (12,4%)

dibanding limbah pertanian lain (Richana dkk., 2004).

Gambar 1. Tongkol Jagung

Tongkol jagung mengandung lignoselulosa yang terdiri dari lignin,

selulosa, dan hemiselulosa (Aylianawaty dan Susiani, 1985). Janggel atau tongkol

kosong berbentuk batang berukuran cukup besar, sehingga tidak dapat dikonsumsi

ternak jika diberikan langsung, oleh karena itu untuk memberikannya perlu

penggilingan terlebih dahulu (Suhartanto dkk, 2003).

Tongkol jagung ini sangat potensial dikembangkan untuk pakan ternak

ruminansia, namun hasil samping ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai

bahan pakan ternak. Hal ini mungkin disebabkan oleh kualitasnya yang relatif

rendah seperti pada limbah pertanian lainnya. Tongkol jagung ini mempunyai

kadar protein yang rendah (4,64%) dengan kadar lignin (15.8%) dan selulosa yang

tinggi (Brandt and Klofenstein, (1984).

Page 19: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

5

Tongkol jagung/janggel adalah limbah yang diperoleh ketika biji jagung

dirontokkan dari buahnya. Tongkol jagung berbentuk batang berukuran cukup

besar, sehingga tidak dapat dikonsumsi ternak jika diberikan langsung, oleh

karena itu, untuk memberikannya perlu penggilingan terlebih dahulu (Suhartanto

dkk, 2003).

Peningkatan kualitas nutrisi pada tongkol jagung melalui pengurangan

ukuran partikel dan fermentasi secara nyata dapat meningkatkan protein kasar,

namun tidak mampu memperbaiki nilai nutrisi pada serat kasar maupun pada total

digestible nutrients (TDN). Penggunaan tongkol jagung yang telah difermentasi

dengan Aspergillus niger sebanyak 50% dalam konsentrat pada sapi PO yang

mendapat pakan basal jerami padi mampu menghasilkan pertambahan bobot

hidup harian (PBBH) yang tidak berbeda nyata dengan sapi PO yang diberi pakan

konsentrat tanpa tongkol jagung, sehingga penggunaan tongkol jagung dalam

konsentrat sebanyak 50% mampu meningkatkan nilai keuntungan (Anggraeny

dkk, 2008).

Upaya peningkatan kualitas tongkol jagung sebagai pakan ruminansia

dapat dilakukan dengan perlakuan fisik, kimiawi, biologi atau gabungan

perlakuan tersebut. Perlakuan fisik dengan pencacahan dapat digabungkan dengan

perlakuan kimiawi berupa amoniasi dan perlakuan biologi yaitu fermentasi

menggunakan starter mikrobia sellulolitik (Tampoebolon, 1997).

Kandungan lignin pada tongkol jagung yang dapat menghambat hidrolisis

tersebut dapat diatasi dengan delignifikasi. Delignifikasi bertujuan untuk

memudahkan pelepasan hemiselulosa dan mengurangi kandungan lignin pada

tongkol jagung yang dapat menghambat fermentasi selulosa menjadi gula-gula

Page 20: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

6

sederhana. Delignifikasi dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu pengecilan

ukuran, perendaman dalam NaOCl 1 % (b/v), pembilasan, penyaringan, dan

pengeringan untuk menurunkan kadar air tongkol jagung. Selain itu, enzim

lignase yang juga diproduksi oleh Aspergillus niger dapat memecah ikatan lignin

polisakarida menjadi bagian yang lebih sederhana (Rizqi, 2012).

Komponen tanaman jagung tua dan siap panen terdiri atas 38% biji, 7%

tongkol, 12% kulit, 13% daun dan 30% batang. Janggel jagung termasuk bahan

pakan yang kurang palatable dan jika tidak segera dikeringkan akan ditumbuhi

jamur dalam beberapa hari. Komposisi janggel jagung terdiri dari bahan kering

90,0%, protein kasar 2,8%, lemak kasar 0,7%, abu 1,5%, serat kasar 32,7%,

dinding sel 80%, selulosa 25,0%, lignin 6,0% dan ADF 32% (Murni dkk, 2008).

Tabel 1.Proporsi limbah tanaman jagung, kadar protein kasar dan nilai kecernaan

bahan keringnya

Limbah

jagung

Kadar air

(%)

Proporsi

limbah (%)

Protein

kasar (%)

Kecernaan BK

in vitro (%)

Palatabilitas

Batang 70-75 50 3,7 51 Rendah

Daun 20-25 20 7,0 58 Tinggi

Tongkol 50-55 20 2,8 60 Rendah

Kulit jagung 45-50 10 2,8 68 Tinggi

Sumber: Wilson et al. (2004)

Pengaruh Teknologi Fermentasi dalam Meningkatkan Kualitas Bahan

Pakan

Menurut Winarno dan Fardiaz (2003) bahwa fermentasi adalah segala

macam proses metabolik dengan bantuan enzim dari mikroba (jasad renik) untuk

melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa dan reaksi kimia lainnya, sehingga terjadi

perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan produk

tertentu dan menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan tersebut.

Page 21: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

7

Definisi teknologi fermentasi adalah memanfaatkan bahan-bahan yang

murah harganya bahkan tidak berharga dengan menggunakan mikroorganisme

menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna bagi

kesejahteraan manusia (Ansori, 1992).

Fermentasi adalah segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim

dari mikroba (jasad renik) untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa, dan

reaksi kimia lainnya. Proses fermentasi secara umum memiliki beberapa tujuan,

yaitu memproduksi sel-sel mikrobia atau menghasilkan biomassa; memproduksi

enzim-enzim mikrobia; memproduksi senyawa metabolit; dan untuk proses

ransformasi zat-zat tertentu yang ditambahkan pada proses fermentasi yang

dilakukan (Stanbury and Whitaker, 1984).

Menurut (Muchtadi, 1992) bahwa proses-proses yang menghasilkan

komponen-komponen kimia yang kompleks sebagai akibat adanya pertumbuhan

maupun metabolisme mikrobia telah terjadi dalam proses fermentasi. Biokatalis

yang digunakan untuk mengubah substrat menjadi produk baru biokatalis tersebut

dapat berasal dari bakteri, jamur dan khamir (Smith, 1990).

Pemanfaatan Jamur dalam Teknologi Fermentasi

Jamur pelapuk putih adalah jamur yang memiliki kemampuan

mendegradasi lignin. Jamur pelapuk putih adalah jamur pendegradasi lignin dari

kelas basidiomycetes yang membentuk sekumpulan miselia dan berkembang biak

secara aseksual melalui spora atau seksual dengan perlakuan tertentu. Jamur

pelapuk putih dapat mendegradasi lignin dan senyawa turunannya secara efektif

dengan cara menghasilkan enzim peroksidase ekstraselular yang berupa lignin

peroksidase (LiP) dan mangan peroksidase (MnP) (Soilman dkk, 2000).

Page 22: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

8

Proses fermentasi juga telah dilakukan terhadap limbah tanaman jagung.

Pamungkas dkk (2006), menggunakan Pleurotus flabelatus untuk fermentasi

tongkol jagung. Jamur Pleurotus merupakan jamur pembusuk putih (white rot

fungi). Jamur ini dapat mengeluarkan enzim-enzim pemecah selulosa dan lignin

sehingga kecernaan bahan kering tongkol jagung akan meningkat.

Fermentasi dengan menggunakan Jamur pelapuk putih secara substrat

padat memungkinkan terjadi perubahan komponen bahan yang sulit dicerna

menjadi lebih mudah dicerna serta meningkatkan nilai gizi protein dan energi

metabolis. Melalui fermentasi terjadi pemecahan substrat oleh enzim-enzim

tertentu terhadap bahan yang tidak dapat dicerna, misalnya selulosa dan

hemiselulosa menjadi gula sederhana. Selama proses fermentasi terjadi

pertumbuhan kapang yang dihasilkan oleh protein hasil metabolisme dari kapang

sehingga terjadi peningkatan kadar protein (Soilman, dkk,. 2000).

Karakteristik Jamur Pelapuk

Jamur pelapuk ada berbagai macam jenis serta memiliki daya degradasi

yang berbeda-beda setiap jenis. Beberapa contoh jamur pelapuk yang sudah

terbukti memiliki daya degradasi tinggi antara lain: P. Ostreatus, P. Crysosporum,

C. Subvermispora, L. Edodes, C. Versicolor, dan yang cukup menggembirakan

juga telah diisolasi jamur pelapuk dari Indonesia seperti PSM01 (Samsuri, 2010).

Jenis mikroorganisme yang diteliti secara intensif untuk mendegradasi

lignin adalah jamur pelapuk putih dari kelas basidiomicetes. Jenis jamur

ini merupakan satu-satunya kelompok mikroorganisme yang memiliki

kemampuan memecah lignin secara ekstensif menjadi karbondioksida dan air.

Kelompok jamur ini menghasilkan sekelompok enzim yang secara langsung

Page 23: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

9

terlibat dalam perombakan lignin, diantaranya adalah jenis phenol-oxidase yang

disebut laccase, lignin peroxidase (LiP) dan manganese peroxidase (MnP)

(Sembiring, 2006).

Jamur pelapuk putih dapat mendegradasi lignin secara lebih cepat

dan ekstensif dibanding mikroorganisme lain. Substrat bagi

pertumbuhan mikroorganisme ini adalah selulosa dan hemiselulosa dan degradasi

lignin terjadi pada akhir pertumbuhan primer melalui metabolisme sekunder

dalam kondisi defisiensi nutrien seperti nitrogen, karbon atau sulfur (Hatakka

2001). Jamur pelapuk putih menguraikan lignin melalui proses oksidasi

menggunakan enzim phenol oksidase menjadi senyawa yang lebih sederhana

sehingga dapat diserap oleh mikroorganisme (Sanchez, 2009).

Jamur pelapuk putih memiliki keistimewaan yang unik, yaitu

kemampuannya untuk mendegradasi lignin. Jamur pelapuk putih sanggup

menguraikan lignin secara sempurna menjadi air (H2O) dan karbondioksida

(CO2). Lebih menakjubkan lagi, jamur pelapuk putih lebih suka makan lignin

daripada selulosa. Secara garis besar selulosa terdiri dari 3 komponen utama, yaitu

lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Selulosa berbentuk serat panjang. Rantai

selulosa menyatu dengan ikatan hydrogen membentuk serat selulosa. Serat-serat

ini diikat menjadi satu oleh hemiselulosa membentuk benang halus. Beberapa

serat diikat dan diselubungi oleh lignin. Hemiselulosa adalah komponen yang

paling mudah didegradasi (Isroy, 2010).

Page 24: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

10

Nelson dan Suparjo (2011) menyatakan bahwa mikroorganisme yang

ideal dalam biokonversi lignoselulosa menjadi pakan adalah jenis mikroorganisme

yang mempunyai kemampuan besar dalam mendekomposisi lignin tetapi rendah

daya degradasi terhadap selulosa dan hemiselulosa.

Ketika jamur sudah masuk pada fase pertumbuhan, kadar

hemiselulosa meningkat sejalan dengan kemampuan isolat dalam mendegradasi

lignin dan selulosa menjadi gula-gula sederhana yang membatasi produksi

sebagian besar enzim-enzim pendegradasi hemiseluosa oleh jamur pelapuk putih

(Kirk dan Cowling 1984).

Kandungan Protein Kasar, Serat Kasar, Lemak Kasar dan Bahan Ekstrak

Tanpa Nitrogen (BETN)

Protein merupakan zat gizi yang amat penting, karena paling erat

hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Protein adalah sumber asam

amino yang memiliki unsur-unsur C, H, O dan N. Fungsi utama protein adalah

membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada, karena

protein merupakan materi penyusun dasar dari semua jaringan tubuh yang

dibentuk (Anggorodi, 1994).

Protein kasar dalam analisa yang mendekati angka nyata (proksimat) hanya

menggambarkan komposisi asam-asam amino dalam protein. Protein kasar

mengandung senyawa protein murni dan senyawa NPN. Protein mewakili nitrogen

yang ditemukan terikat dalam suatu ikatan peptide untuk membentuk protein

sedangkan senyawa NPN nitrogen yang berasal dari senyawa bukan protein dan

tanaman termasuk asam amino, lipid, nitrogen, amina, nitrat, alkali dan vitamin

(Tillman, dkk., 1998).

Page 25: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

11

Serat merupakan bahan dalam pangan/pakan asal tanaman yang tahan

terhadap penguraian oleh enzim dalam saluran pencernaan dan karenanya tidak

diabsorpsi. Serat makanan ini terdiri dari selulosa dan senyawa lainnya dari

polisakarida atau yang berkaitan dengan polisakarida seperti lignin dan

hemiselulosa (Gaman and Sherrington, 1992).

Kandungan selulosa yang cukup tinggi yang merupakan komponen serat

yang dapat dicerna maka tongkol jagung dapat menyediakan energi yang cukup

untuk pertumbuhan mikroba dalam rumen. Namun karena rendahnya kandungan

protein dan tingginya kadar lignin menyebabkan selulosa menjadi tidak tersedia

untuk difermentasi di dalam rumen akibatnya kecernaannya menjadi rendah. Oleh

karena itu perlu diolah untuk meningkatkan nilai nutrien dan kecernaannya. Hasil

penelitian sebelumnya pengolahan tongkol jagung menggunakan urea dapat

menghasilkan kadar protein sebasar 10% dan kecernaan sebasar 60% (Yulistiani

dkk., 2010).

Selulosa merupakan zat penyusun tanaman yang terdapat pada struktur sel.

Kadar selulosa dan hemiselulosa pada tanaman pakan yang muda mencapai 40%

dari bahan kering. Bila hijauan makin tua proporsi selulosadan hemiselulosa

makin bertambah (Tillman dkk, 1998).

Hemiselulosa relatif lebih mudah dihidrolisis denganasam menjadi

monomer yang mengandung glukosa,mannosa, galaktosa, xilosa dan arabinosa.

Hemiselulosa mengikat lembaran serat selulosa membentuk mikrofibril yang

meningkatkan stabilitas dinding sel. Hemiselulosa juga berikatan silang dengan

lignin membentuk jaringan kompleks dan memberikan struktur yang kuat

(Suparjo, 2010).

Page 26: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

12

Lemak adalah suatu golongan senyawa yang bersifat tidak larut air, namun

larut dalam pelarut organik. Pelarut yang umum digunakan untuk mengukur kadar

lemak adalah heksana, dietil eter dan proteleum eter (Sudarmaji, dkk 1996).

Analisis kadar lemak kasar adalah usaha untuk mengetahui kadar lemak bahan

baku pakan (Murtidjo,1987). Kadar lemak dalam analisis proksimat ditentukan

dengan mengekstraksikan bahan pakan dalam pelarut organik. Zat lemak terdiri

dari karbon, oksigen dan hidrogen. Lemak yang didapatkan dari analisis lemak ini

bukan lemak murni akan tetapi campuran dari berbagai zat yang terdiri dari

klorofil, xantofil, karoten dan lain-lain (Anggorodi, 1994).

Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) dalam arti umum adalah

sekelompok karbohidrat yang kecernaannya tinggi, sedangkan dalm analisis

proksimat yang dimaksud Ekstrak Tanpa Nitrogen adalah sekelompok karbohidrat

yang mudah larut dengan perebusan menggunakan asam sulfat 1,25% atau 0,255

N dan perebusan dengan menggunakan larutan NaOH 1,25% atau 0,313 N yang

berurutan masing-masing selama 30 menit. Walaupun demikian untuk penentuan

kadar Ekstrak Tanpa Nitrogen hanya berdasarkan perhitungan 100%-

(%air+%abu+%serat kasar+%protein kasar+%lemak kasar) (Samsuri, 2010).

Kandungan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen suatu bahan pakan sangat

tergantung pada komponen lainnya, seperti abu, protein kasar, serat kasar dan

lemak kasar. Bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) didapat dari 100 dikurangi

jumlah abu, protein kasar, esktrak eter dan serat kasar (Soejono, 1990). BETN

merupakan karbohidrat yang dapat larut meliputi monosakarida, disakarida dan

polisakarida yang mudah larut dalam larutan asam dan basa serta memiliki daya

cerna yang tinggi (Anggorodi, 1994).

Page 27: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

13

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2015

dengan dua tahap. Tahap pertama yaitu proses fermentasi tongkol jagung di

Laboratorium Valorisasi Limbah, dan tahap kedua yaitu analisis protein kasar,

serat kasar, lemak kasar dan BETN di Laboratorium Kimia dan Makanan Ternak,

keduanya di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur pelapuk

(Trametes versicolor, Ganoderma applanatum), tongkol jagung, dedak, kapur, air

serta bahan kimia untuk analisis proksimat.

Alat-alat yang digunakan botol kaca, gelas ukur, oven, autoclave, neraca

analitik, talenan serta alat-alat laboratorium dalam analisis kandungan protein

kasar, serat kasar, lemak kasar dan BETN.

Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut

Gasperz (1991). Terdiri dari 3 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5

kali. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah :

A = Tongkol jagung yang tidak difermentasi (Kontrol)

B = Tongkol jagung yang difermentasi dengan isolat jamur Trametes versicolor (B3)

C = Tongkol jagung yang difermentasi dengan isolat jamur Ganoderma applanatum (B5)

Page 28: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

14

Pelaksanaan Penelitian

Bibit jamur (Trametes versicolor, Ganoderma applanatum) yang

ditumbuhkan pada media Potato Dextro Agar (PDA) dimurnikan dengan

mengambil isolat dari cawan petri yang berisi koloni tunggal yang telah tumbuh.

Perlakuan tersebut diulang beberapa kali sampai diperoleh miselium yang benar-

benar murni.

Selanjutnya dilakukan pembuatan media (F0) yaitu tempat pertumbuhan

jamur dengan substrat jagung, kemudian dimasukkan dalam botol pengamatan,

setiap botol pengamatan (tinggi 9 cm dan diameter 5 cm ) diisi 100 gram,

kemudian ditutup rapat dan disterilkan ke dalam autoclave dengan suhu121 0C

dengan tekanan 1 atmosfer selama 1 jam, sebanyak 2 kali hingga semua spora dan

mikroba pengganggu benar-benar mati. Inokulasi dilakukan keesokan harinya

pada saat media telah dingin. Setelah dingin, isolat yang berasal dari cawan petri

sebanyak 5 carkborer dimasukkan kedalam botol dan dicampurkan dengan subtrat

kemudian botol ditutup. Diamati secara teratur agar tidak terkontaminasi oleh

pertumbuhan mikroorganisme lain.

Setelah itu, dilakukan pembuatan media organik (F1) dengan cara

mencampurkan tongkol jagung sebanyak 92%, dedak 6%, dan kapur 2%, lalu

menambahkan air sampai kadar 70% campur secara merata. Media tanam

dikemas dalam botol sebanyak 100 gram, lalu memadatkan dan memasukkan

kedalam autoclave pada suhu 1210C dengan tekanan 1 atmosfer selama 1 jam,

sebanyak 2 kali. Diamkan selama 12 jam sebelum inokulasi dilakukan. Isolat

jamur yang telah ditumbuhkan dalam media organik (F0) diinokulasikan ke dalam

media tanam pada level 10% dari berat substrat (B/B). Selanjutnya dilakukan uji

Page 29: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

15

proksimat yaitu protein kasar, serat kasar, lemak kasar dan BETN. Bagan

Pelaksanaan Penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Bagan Pelaksanaan Penelitian

Bibit jamur Trametes versicolor, Ganoderma applanatum

Pemurnian

Pembuatan Media Tempat

Pertumbuhan Jamur (F0)

Inokulasi (F0) 10% (B/B)

Pembuatan Media Organik (F1)

Inkubasi 30 hari

Analisis Proksimat

(Protein, Serat, Lemak, BETN)

Gambar 2. Bagan pelaksanaan penelitian

Page 30: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

16

Parameter yang diukur

Parameter yang diukur adalah protein kasar, serat kasar, lemak kasar, dan

BETN. Prosedur kerja dari analisis proksimat ini menurut Anonimous (2000)

yaitu :

a. Analisis Protein Kasar

1. Sampel ditimbang 0,5 garam (a gram) kemudian dimasukkan dalam labu

kjeldahl.

2. Ditambhakan 1 sendok teh takaran selenium mix dan 10 ml H2SO4.

3. Sampel dikocok hingga seluruh sampel terbasahi oleh H2SO4 kemudian

didestruksi (dalam lemari asam) di atas alat pemanas hingga jernih.

4. Sampel yang telah didestruksi kemudian diencerkan dengan aquades

sampai tanda garis (pengenceran b kali).

5. H3BO3 2% sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer,

kemudian ditambahkan dengan indikator metil merah sebanyak 3 tetes.

6. Memipet larutan sebanyak 10 ml, kemudian dimasukkan dalam destilasi

dan ditambahkan 10 ml NaOH 40 % serta aquades sebnanyak 100 ml.

7. Alat destilasi dijalankan sampai larutan N mencapai 50 ml.

8. Menitrasi dengan menggunakan H2SO4 0,02 N sampai terjadi perubahan

warna (c ml). Keberhasilan analisis ini ditandai dengan terjadinya

perubahan warna hijau menjadi merah pada labu penampung N.

Hasil pengamatan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

Kadar Protein Kasar =𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑥 𝑁H2SO4 x 0,014 𝑥 6,25 𝑥𝑏

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚) x 100%

Page 31: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

17

b. Analisis Serat Kasar

1. Sampel ditimbang sebanyak kurang lebih 0,5 gram (a gram) kemudian

dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 ml.

2. 50 ml H2SO4 0,3N ditambahkan kemudian didihkan selama 30 menit.

3. 25 ml NaOH 1,5 N ditambahkan kemudian didihkan lagi selama 30

menit.

4. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan sintered glass dan pompa

vakum.

5. Sampel yang disaring dicuci dengan menggunakan 50 ml air panas, 50 ml

H2SO4 0, 3 N, 50 ml air panas dan 25 ml alkohol 95%.

6. Sampel dimasukkan dalam oven pada suhu 1050C selama 12 jam

kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (b gram).

7. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan dalam tanur selama 3 jam (serat

kasar merupakan kehilangan berat sesudah pengabuan) (c gram).

Hasil pengamatan dihitumg berdasarkan rumus sebagai berikut :

Kadar Serat Kasar = 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑜𝑣𝑒𝑛−𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑢𝑟

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑥 100 %

c. Analisis Lemak Kasar dan BETN

1. Menimbang sampel sebanyak 1 gram (a gram), kemudian dimasukkan

kedalam tabung reaksi.

2. Larutan chloroform diberikan sebnayak 10 ml kemudian tabung reaksi

ditutup agar larutan tidak menguap, dikocok sampai homogen dan

dibiarkan selama 24 jam.

Page 32: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

18

3. Sampel disaring dengan menggunakan kertas saring kemudian pipet

sebanyak 5 ml.

4. Sampel yang telah dipipet dimasukkan kedalam cawan porselin yang telah

ditimbang berat kosongnya (b gram).

5. Sampel dimasukkan dalam oven selma 24 jam pada suhu 1050c, kemudian

didinginkan dalam desikator selma 30 menit dan ditimbang (c gram).

Hasil pengamatan dihitumg berdasarkan rumus sebagai berikut :

Kadar Lemak Kasar = 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑣𝑒𝑛−𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 𝑥 𝑏

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑥 100%

Kadar BETN =100 – (% Protein Kasar + % Serat Kasar + % Lemak Kasar

+ % Abu)

Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan sidik ragam sesuai

dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut (Gasperz, 1991).

Model matematikanya adalah :

Yij = µ + τi + €ij

Keterangan :

Yij = Nilai Pengamatan dengan ulangan ke-j

µ = Rata - rata umum (nilai tengah pengamatan)

τi = Pengaruh Perlakuan ke- i ( i = 1, 2, 3)

€ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i pada pengamatan

ke –j ( j = 1, 2, 3,4,5)

Apabila perlakuan berpengaruh nyata, selanjutnya dilakukan uji lanjut

Duncan. Data diolah dengan bantuan software SPSS versi 16.

Page 33: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian diperoleh rata-rata kandungan protein kasar, serat kasar,

lemak kasar dan BETN limbah tongkol jagung menggunakan isolat jamur

Trametes versicolor dan Ganoderma applanatum dapat dilihat pada Gambar 3, 4,

5 dan 6.

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk terhadap kandungan Protein Kasar

tongkol jagung

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan

fermentasi limbah tongkol jagung menggunakan jamur Trametes versicolor dan

Ganoderma applanatum berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kandungan

protein kasar tongkol jagung. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan

tanpa fermentasi (kontrol) berbeda sangat nyata (P<0.01) dengan perlakuan yang

di fermentasi dengan isolat jamur Trametes versicolor, dan isolat jamur

Ganoderma applanatum (C), namun antara perlakuan B dan C tidak menunjukkan

perbedaan terhadap kandungan protein kasar (Lampiran 1). Hasil penelitian

fermentasi tongkol jagung menggunakan jamur pelapuk mampu meningkatkan

protein kasar sebesar 1,73%. Hasil lebih tinggi dilihat pada penelitian Awal,

(2015) menggunakan jamur Pelapuk Isolat dari Kayu karna mampu meningkatkan

protein kasar sebesar 4.84%. Pengaruh perlakuan fermentasi isolat jamur

Trametes versicolor dan Ganoderma applanatum terhadap kandungan protein

kasar tongkol jagung dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 34: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

20

Gambar 3. Rata-rata Kandungan Protein Kasar (%) pada perlakuan A (Tongkol

jagung tanpa Fermentasi); B (Tongkol jagung yang difermentasi

Jamur Trametes versicolor); C (Tongkol jagung yang difermentasi

Jamur Ganoderma applanatum).

Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan bahwa kandungan protein kasar

limbah tongkol jagung yang difermentasi dengan isolat jamur Tramestes

versicolor (B3) dan Ganoderma applanatum (B5) lebih tinggi dibandingkan

dengan perlakuan tanpa fermentasi (kontrol). Kenaikan protein kasar ini diduga

diakibatkan oleh konsentrasi miselium yang semakin banyak. Hal ini didukung

Garraway dan Evans (1984) bahwa dalam pertumbuhan jamur mempergunakan

karbon serta nitrogen untuk komponen sel tubuh, sehingga semakin padat

konsentrasi miselium akibat pertumbuhan jamur makin banyak nitrogen tumbuh

(Protein murni). Peningkatan kandungan protein murni dalam biomassa yang

sejalan dengan pertumbuhan jamur karena pada tubuh jamur terdiri dari elemen

yang mengandung nitrogen. Dinding sel jamur mengandung 6,3% protein,

sedangkan membran sel pada jamur yang berhiphae mengandung protein 25-45%

dan karbohidrat 25-30%. Oleh Wilkinson (1998) menyatakan bahwa proses

fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya

2.82

4.55

4.07

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

A B C

Pro

tein

Kas

ar (

%)

Perlakuan

A

B

C

Page 35: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

21

perubahan, sehingga mempengaruhi nilai gizi yaitu karbohidrat diubah menjadi

alkohol, asam organik, air dan karbondioksida.

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk terhadap kandungan Serat Kasar

tongkol jagung

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan

fermentasi limbah tongkol jagung menggunakan jamur Trametes versicolor dan

Ganoderma applanatum tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kandungan

serat kasar tongkol jagung. Pengaruh perlakuan fermentasi isolat jamur Trametes

versicolor dan Ganoderma applanatum terhadap kandungan serat kasar tongkol

jagung dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Rata-rata Kandungan Serat Kasar (%) pada perlakuan A (Tongkol

jagung tanpa Fermentasi); B (Tongkol jagung yang difermentasi

Jamur Trametes versicolor); C (Tongkol jagung yang difermentasi

Jamur Ganoderma applanatum).

Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan bahwa kandungan serat kasar limbah

tongkol jagung yang difermentasi dengan isolat jamur Tramestes versicolor (B3)

dan Ganoderma applanatum (B5) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan

tanpa fermentasi (kontrol). Tingginya kandungan serat kasar pada tongkol jagung

menunjukkan bahwa jamur Tramestes versicolor dan Ganoderma applanatum

belum mampu mengurai serat kasar menjadi senyawa yang lebih sederhana dan

47.63

51.2952.53

44

46

48

50

52

54

A B C

Sera

t K

asar

(%)

Perlakuan

A

B

C

Page 36: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

22

mudah larut sehingga lama fermntasi selama 30 hari dengan menggunakan jamur

pelapuk belum memecah karbohidrat pada media untuh masa pertumbuhan. Hal

ini menunjukkan bahwa jamur pelapuk hanya mampu merenggangkan ikatan

lignin, sehingga kandungan serat pada tongkol jagung yang difermentasi lebih

tinggi dibandingkan kontrol. Menurut Nelson dan Suparjo (2011), bahwa

degradasi lignin akan membuka akses untuk perombakan selulosa dan

hemiselulosa. Hasil perombakan selulosa menghasilkan enzim selulose merombak

gula-gula sederhana membatasi produksi sebagian besar enzim-enzim

pendegradasi hemiselulosa oleh jamur pelapuk (Kirk dan Cowling, 1984). Lebih

lanjut dijelaskan bahwa dalam mendegdasi hemiselulosa, Ikatan hemiselulosa

diserang pertamakali oleh endoenzim-endoenzim (mannanase dan xilanase)

yang menghasilkan secara intensif ikatan-ikatan pendek yang dihidrolisis menjadi

gula sederhana oleh glukosidase (mannosidase, xilosidase dan glukosidase).

Selulosa diduga menjadi sumber karbon penting untuk mendorong terbentuknya

enzim-enzim pendegradasi hemiselulosa oleh jamur. Menurut Rizqi (2012) yang

menyatakan bahwa kandungan lignin pada tongkol jagung yang dapat

menghambat hidrolisis dapat diatasi dengan delignifikasi menggunakan jamur

Aspergillus niger yang bertujuan untuk memudahkan pelepasan hemiselulosa dan

mengurangi kandungan lignin pada tongkol jagung yang dapat menghambat

fermentasi selulosa menjadi gula-gula sederhana.

Page 37: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

23

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk terhadap kandungan Lemak Kasar

tongkol jagung

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan

fermentasi limbah tongkol jagung menggunakan jamur Trametes versicolor dan

Ganoderma applanatum berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kandungan

lemak kasar tongkol jagung. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan

tanpa fermentasi (kontrol) berbeda sangat nyata (P<0.01) dengan perlakuan

fermentasi menggunakan isolat jamur Trametes versicolor (B), dan isolat jamur

Ganoderma applanatum (C), pada perlakuan B dan C menunjukkan perbedaan

nyata terhadap kandungan lemak kasar (Lampiran 3). Pengaruh perlakuan

fermentasi isolat jamur Trametes versicolor dan Ganoderma applanatum terhadap

kandungan lemak kasar tongkol jagung dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Rata-rata Kandungan Lemak Kasar (%) pada perlakuan A (Tongkol

jagung tanpa Fermentasi); B (Tongkol jagung yang difermentasi

Jamur Trametes versicolor); C (Tongkol jagung yang difermentasi

Jamur Ganoderma applanatum).

Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa kandungan lemak kasar limbah

tongkol jagung yang difermentasi dengan isolat jamur Tramestes versicolor (B3)

dan Ganoderma applanatum (B5) lebih tinggi dibanding perlakuan tanpa

0.49

1.120.95

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

A B C

Lem

ak K

asar

(%

)

Perlakuan

A

B

C

Page 38: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

24

fermentasi (kontrol). Hal ini menandakan bahwa jamur Tramestes versicolor (B3)

dan Ganoderma applanatum (B5) mampu memperbaiki kadar lemak kasar. Proses

fermentasi bahan berserat tidak mempengaruhi kadar lemak bahan, sedangkan

proses fermentasi yang sangat aktif, dapat menurunkan kadar lemak bahan

(substrat). Menurut Shurtleff and Aoyagi (2001), perubahan yang terjadi selama

proses fermentasi berlangsung dapat terjadi pada lemak dalam substrat, lemak

netral akan terhidrolisis menjadi asam lemak bebas, yang digunakan untuk

pertumbuhan fungi.

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk terhadap kandungan BETN tongkol

jagung

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan

fermentasi limbah tongkol jagung menggunakan jamur Trametes versicolor dan

Ganoderma applanatum tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kandungan

BETN tongkol jagung. Pengaruh perlakuan fermentasi isolat jamur Trametes

versicolor dan Ganoderma applanatum terhadap kandungan BETN tongkol

jagung dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Rata-rata Kandungan BETN pada perlakuan A (Tongkol jagung tanpa

Fermentasi); B (Tongkol jagung yang difermentasi Jamur Trametes

versicolor); C (Tongkol jagung yang difermentasi Jamur Ganoderma

applanatum).

37.21

41.0640.56

35

36

37

38

39

40

41

42

A B C

BET

N (

%)

Perlakuan

A

B

C

Page 39: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

25

Berdasarkan Gambar 6 menunjukkan bahwa kandungan BETN limbah

tongkol jagung yang difermentasi dengan isolat jamur Tramestes versicolor (B3)

dan Ganoderma applanatum (B5) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan

tanpa fermentasi. Bahan ekstrak tanpa nitrogen ditentukan melalui pengurangan

bahan kering dengan seluruh komponen nutrien substrat. Nilai BETN sangat

bergantung pada kandungan nutrien lain dimana peningkatan secara signifikan

pada kadar BETN dari kontrol sampai mencapai masa inkubasi selama 30 hari.

Peningkatan BETN tergantung pada peningkatan nutrient jamur Tramestes

versicolor (B3) dan Ganoderma applanatum (B5). Jenis jamur ini dapat memcah

karbohidrat pada media jamur untuk pertumbuhan. Hal ini dijelaskan oleh Nelson

dan Suparjo, 2011) yang menyatakan bahwa peningkatan kandungan BETN dapat

terjadi karena perombakan karbohidrat structural. Ditambahkan pula (Kamal,

1998). Kandungan BETN mengalami peningkatan selama proses fermentasi.

Peningkatan kandungan BETN dapat terjadi karena perombakan karbohidrat

struktural, terutama hemiselulosa menjadi bahan mudah larut. Hemiselulosa

dirombak menjadi monomer gula dan asam asetat. Semakin lama inkubasi tongkol

jagung dengan jamur semakin tinggi pula kandungan BETN, pada proses

fermentasi mikroba dapat memecah komponen kompleks menjadi yang lebih

sederhana. Seperti dikemukakan oleh Hungate (1996) Hemiselulosa dirombak

menjadi monomer gula dan asam asetat.

Page 40: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

26

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Perlakuan fermentasi menggunakan jamur Tramestes versicolor dan

Ganoderma applanatum mampu meningkatkan kandungan protein kasar dan

lemak kasar tapi tidak berpengaruh pada kandungan serat kasar dan BETN

tongkol jagung.

b. Perlakuan fermentasi menggunakan jamur Tramestes versicolor lebih baik

dalam meningkatkan kualitas nutrisi tongkol jagung dibandingkan dengan

fermentasi menggunakan jamur Ganoderma applanatum, karena mampu

meningkatkan kandungan protein kasar, lemak kasar, BETN dan menurunkan

serat kasar pada tongkol jagung.

Saran

Dari hasil yang diperoleh, disarankan untuk dilakuakan penelitian lebih

lanjut untuk melihat pengaruh penggunaan tongkol jagung hasil fermentasi jamur

Tramestes versicolor pada ternak atau dilakukan pengujian secara in vivo.

Page 41: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

27

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak. PT. Gramedia, Jakarta.

Anggraeny, Y.N., U. Umiyasih dan N.H. Krishna. 2008. Potensi limbah jagung

siap rilis sebagai sumber hijauan sapi potong. Prosiding Lokakarya

Nasoinal Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung – Sapi. Buletin

Ilmu Peternakan Indonesia Vol. 18 No.3

Anonimous. 2000, Official Methods of Analysis. 13 Edition. Association of

Official Analytical Chemist. Washington, D.C.

Ansori, R. 1992. Teknologi Fermentasi. Arcan, Kerjasama dengan Pusat

AntarUniversitas Pangan dan Gizi.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Halaman 33-35.

Aylianawaty dan E. Susiani. 1985. Pengaruh berbagai pre-treatment pada limbah

tongkoljagung terhadap aktivitas enzim selulase hasilfermentasi substrat

padat dengan bantuan Aspergillus niger. Available at

http://www.lppm.wima.ac.id/ailin.pdf.[15 April 2015].

Brandt, Jr. R. 1. and T. J. Klopfenstein, 1984. Evaluation of Alfalfa-Corn Cob

Associative Action. I. Interactions between Alfalfa Hay and Ruminal

Escape Protein on Growth of Lambs and Steers, J Anim Sci 63894-901.

Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia. 2006. Limbah tanaman sebagai pakan

ruminansia, Jakarta.

Gaman dan Sherrington (1992) Interaction Between Solia Substrat and Cellulase

Enzyme in Cellulose Hydrolysis. In : G. T. Tsao sd Annual Reports on

Fermentation Processes. 6: 323-358. Garraway, M.D. and R.C. Evans. 1984. Fungal Nutrition & Physilogy. John

Wiley & Sons, Singapore.

Gasperz, V. 1991. Metode Rancangan Percobaan CV. Armico, Bandung.

Hatakka A. 2001. Biodegradation Of Lignin. In: Steinbuchel A. [ed] Biopolymers.

Vol. 1: Lignin, Humanic Substances and Coal. Germany: Wiley VCH. pp.

129-180.

Hungate, R.E. 1996. The Ruminant and Its Microbes.Agricultural Experimental

Station, University of California. Academic Press, New York, Sanfransisco,

London. P. 197-199

Page 42: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

28

Isroy, 2010. Keunikan Jamur Pelapuk Putih Selektif Mendegradasi

Lignin. http://isroi.com/2010/08/08/keunikan-jamur-pelapuk-putih

selektifmendegradasi- lignin/. (25 September 2012).

Kamal, M. 1998.Nutrisi Ternak I. Rangkuman. Lab. Makanan Ternak, jurusan

Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, UGM. Yogyakarta.

Kirk, T.K. and Cowling, E.B. 1984. Biological Decomposition of Solidd Wood.

Dalam: Rowell, R.M, Editor. The Chimestry of Solid Wood.Washington

DC: American Chemical Society.

Muchtadi, 1992.Enzim dalam Industri Pangan.Depdikbud. Dirjen Dikti,

PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Murni, R., Suparjo, Akmal dan B.L. Ginting. 2008. Buku Ajar. Teknologi

Pemanfaatan Limbah untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak

Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi.

Murtidjo.1987. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Yogyakarta: Kanisius.

Nelson dan Suparjo, 2011. Penentuan Lama Fermentasi Kulit Buah Kakao

Dengan Phanerochaete Chrysosporium: Evaluasi Kualitas Nutrisi Secara

Kimiawi AGRINAK. Vol. 01 No. 1 September 2011:1-10.

Pamungkas, D., E. RomjalI dan Y.N. Anggraeny. 2006. Peningkatan mutu biomas

jagung menunjang penyediaan pakan sapi potong sepanjang tahun.

Pros. Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung

– Sapi. Pontianak, 9 – 10 Agustus 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor.

hlm. 142 – 148.

Richana dan Suwarni. 2004. Teknologi Pengolahan Jagung. (Online)

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/bpp10249.pdf diakses 22

februari 2013 pukul 17:00.

Rizqi. 2012. Bahan Bakar Alternatif Dari Tongkol Jagung .http: // rizqidiaz.

blogspot. com/ archive.html. Diakses pada hari Kamis 22 Januari 2015.

Rohaeni, E.S., A. Subhan dan A. Darmawan. 2006. Kajian penggunaan pakan

lengkap dengan memanfaatkan janggel jagung terhadap pertumbuhan sapi.

Pros. Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi

Jagung-Sapi. Pontianak. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 185 – 192.

Samsuri. 2010. Eksplorasi Keanekaragaman Khamir pada Ekosistem Mangrove

dan Kajian Potensinya dalam Bioremediasi. Laporan Riset Unggulan

Terpadu. Kementerian Riset dan Teknologi dan Lembaga Pengetahuan

Indonesia.

Page 43: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

29

Sanchez, C. 2009. Lignocellulosic Residues : Biodegradation and Bioconversion

by Fungi. Biotechnology Advances 27.

Sembiring, P. 2006. Biokonversi Limbah Pabrik Minyak Inti Sawit dengan

Phanerochaete Crysosporium dan Budidaya Jamur. Pascasarjana, UNPAD,

Bandung.

Setiawan A. 2015. Pengaruh fermentasi menggunakan jamur pelapuk Isolat dari

kayu dan jerami padi terhadap Kandungan nutrisi kulit buah kakao.

Makassar. Universitas Hasanuddin.

Shurtleff and Aoyagi 2001. Origins and factors associated with mycotoxins

level in corn used as animal feed in Indonesia. IJAS (in print).

Smith, J.E. 1990. Prinsip Bioteknologi. PT. Gramedia, Jakarta. Institut

National De La Recherche Agronomique. INRA, Paris.

Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis dan Evaluasi Pakan. Fakultas

Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Soilman, H, Hamza AS, Shinnawy El MM. 2000. Effect of incubation Periods

with White Rot Fungi on The Nutritive Value of Corn Stalkss.

http://www.actahort.org/books/608.

Stanbury, P.F. and A. Whitaker. 1984. Principle of Fermentation

Technology. Pergamon Press Ltd, England.

Sudarmadji, and Slamet, 1996.Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian.

Yogyakarta: Penerbit Liberty. Sudarmadji, and Slamet, 1996.Prosedur

Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Suhartanto, B., B.P. Widyobroto, dan R. Utomo. 2003. Produksi ransum lengkap

(complete feed) dan suplementasi undegraded protein untuk meningkatkan

produksi dan kualitas daging sapi potong. Laporan Penelitian Ilmu

Pengetahuan Terapan (Hibah Bersaing X/3). Lembaga Penelitian

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Suparjo, 2010.Laboratorium Makanan Ternak fakultas Peternakan

Universitas.Jambi.

Tampoebolon, B. I. M. 1997. Seleksi dan Karakterisasi Enzim Selulase Isolat

Mikrobia Selulolitik Rumen Kerbau. Program Pascasarjana Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta (Tesis Magister Ilmu Ternak).

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S.

Lebdosoekojo, 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Ke –V.

Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.hlm: 249 – 267

Page 44: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

30

Wilkinson. J. M. 1998. The Feed Value of By Product and Wastes In Feed

Science. Edited Ab 2 9 SB. Scotland. Wilson, C.B., G.E. Erickson, T.J. Klopfenstein, R.J. Rasby, D.C. Adams dan G.

Rush. 2004. A Review of Corn Stalk Grazing on Animal Performans and

Crops Yield. Nebraska Beef Cattle Report. pp. 13 – 15.

http://digitalcommons.unl.edu/animalscinber/215.

Winarno FG dan Fardiaz. 2003. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta. Penerbit

PT. Gramedia.

Yulistiani, D. 2010. Fermentasi Tongkol Jagung (kecernaan >50%) dalam

Ransum Komplit Domba Komposit Sumatera dengan Laju Pertumbuhan

>125 gram/hari. Program Insentif Riset Terapan. Balai Penelitian Ternak.

Bogor.

Page 45: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

31

Lampiran 1. Analisis Statistik Pemanfaatan Jamur Pelapuk Terhadap Protein

Kasar Tongkol Jagung

Descriptives

Protein_Kasar

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1 5 2.8208 .42446 .18983 2.2938 3.3479 2.52 3.54

2 5 4.5488 .33314 .14899 4.1351 4.9624 4.16 5.07

3 5 4.1865 .32785 .14662 3.7794 4.5936 3.83 4.66

Total 15 3.8520 .84084 .21710 3.3864 4.3177 2.52 5.07

ANOVA

Protein_Kasar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8.303 2 4.152 31.244 .000

Within Groups 1.595 12 .133

Total 9.898 14

Homogeneous Subsets

Protein_Kasar

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana 1 5 2.8208

3 5 4.1865

2 5 4.5488

Sig. 1.000 .142

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Page 46: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

32

Lampiran 2. Analisis Statistik Pemanfaatan Jamur Pelapuk Terhadap Serat Kasar

Tongkol Jagung

Descriptives

Serat_Kasar

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1 5 47.6269 5.88060 2.62988 40.3251 54.9286 37.25 50.92

2 5 51.2928 2.12119 .94862 48.6590 53.9266 48.77 53.94

3 5 52.5253 2.35622 1.05373 49.5996 55.4509 49.79 55.15

Total 15 50.4817 4.17006 1.07670 48.1724 52.7910 37.25 55.15

ANOVA

Serat_Kasar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 64.921 2 32.460 2.182 .156

Within Groups 178.531 12 14.878

Total 243.451 14

Homogeneous Subsets

Serat_Kasar

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1

Duncana 1 5 47.6269

2 5 51.2928

3 5 52.5253

Sig. .079

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Page 47: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

33

Lampiran 3. Analisis Statistik Pemanfaatan Jamur Pelapuk Terhadap Lemak

Kasar Tongkol Jagung

Homogeneous Subsets

Descriptives

Lemak_Kasar

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1 5 .4891 .17104 .07649 .2767 .7014 .31 .70

2 5 1.1241 .22958 .10267 .8390 1.4091 .94 1.52

3 5 .9458 .67681 .30268 .1054 1.7862 .49 2.11

Total 15 .8530 .48054 .12407 .5869 1.1191 .31 2.11

ANOVA

Lemak_Kasar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.073 2 .536 2.980 .089

Within Groups 2.160 12 .180

Total 3.233 14

Lemak_Kasar

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana 1 5 .4891

3 5 .9458 .9458

2 5 1.1241

Sig. .114 .519

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Page 48: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

34

Lampiran 4. Analisis Statistik Pemanfaatan Jamur Pelapuk Terhadap BETN

Tongkol Jagung

Descriptives

BETN

N Mean Std. Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1 5 37.2066 5.27140 2.35744 30.6613 43.7519 33.25 46.39

2 5 41.0647 2.23067 .99759 38.2950 43.8345 37.98 44.19

3 5 40.5637 .80278 .35902 39.5669 41.5605 39.54 41.48

Total 15 39.6117 3.56214 .91974 37.6390 41.5843 33.25 46.39

ANOVA

BETN

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 44.012 2 22.006 1.976 .181

Within Groups 133.632 12 11.136

Total 177.644 14

Homogeneous Subsets

BETN

Perlakuan N

Subset for alpha =

0.05

1

Duncana 1 5 37.2066

3 5 40.5637

2 5 41.0647

Sig. .107

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Page 49: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

35

DOKUMENTASI

Penggilingan Tongkol jagung Fermentasi Tongkol jagung

Analisis Di Laboratorium Kimia Pakan

Page 50: PEMANFAATAN JAMUR PELAPUK UNTUK MENINGKATKAN … · Hasil sisa tanaman pertanian yang cukup melimpah tetapi masih jarang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah tongkol jagung

36

RIWAYAT HIDUP

HASRUL (I211 10 277) Lahir di Sidrap, Tanggal 13 April

1992, Anak dari pasangan Mannakki dan Wahida . Memulai

Pendidikan di Tingkat Dasar pada Sekolah Dasar Negeri 2

kulo kemudian melanjutkan Pendidikan Lanjutan Pertama

Di SMP Negeri 3 Panca Rijang, setelah itu melanjutkan

Pendidikan Menengah Atas di SPP Snakma Negeri Rappang dan lulus pada tahun

2010. Pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan di Universitas Hasanuddin

Fakultas Peternakan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi

mahasiswa penulis aktif di berbagai organisasi seperti HUMANIKA UNHAS,

SEMA FAPET, HmI Kom. Peternakan, IKA SPP/SNAKMA Negeri Rappang,

IPMI SIDRAP Cab.Kulo, IPMI SIDRAP BKPT UNHAS dan SERIGALA

MALAM.