PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN...

6

Click here to load reader

Transcript of PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN...

Page 1: PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

135

Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

ISSN : 2503-2844

PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN

JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA &

KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS

Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini Teknik Informatika

Universitas Muria Kudus

Gondang Manis PO BOX 53 Bae Kudus

[email protected]

Abstrak

Pom Bensin, yang disebut (SPBU) sebagai

agen resmi distribusi bahan bakar minyak yang

tersebar di seluruh Indonesia yang berkembang pesat.

Semua wilayah terutama di Pulau Jawa memiliki pom

bensin dengan jumlah depot dan fasilitas yang

berbeda. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor,

membuat pom bensin menjadi salah satu tempat

penting bagi manusia. Dengan menggunakan

Application Programming Interface (API) di Google

Maps, distribusi SPBU dan fasilitas khususnya di

Jepara dan Kudus kota dapat secara digital dipetakan

dengan tampilan 3D. Pemetaan jalur dapat membantu

masyarakat untuk memandu jarak terpendek dari

lokasi SPBU dengan cepat dan akurat. Sistem ini

akan dibangun dengan pengembangan metode

menggunakan sistem prototipe dengan teknologi

node.js yang menggunakan mongodb. Dimana

mongodb merupakan database yang diterapkan pada

beberapa perusahaan besar karena mampu menangani

data besar, sehingga cocok diterapkan pada sistem ini

karena kemungkinan untuk dikembangkan di seluruh

Indonesia. Selain itu, teknologi 3D pada pom bensin

ini, diharapkan dapat membantu pengguna

menemukan pom bensin dan semua fasilitas yang ada

pada pom bensin tersebut.

Kata kunci :

Pom bensin, node.js, mongodb, google maps.

Abstract

Gas Station in Indonesia, called (SPBU) as

official agent the distribution of fuel oil scattered

throughout Indonesia and growing rapidly. All of the

region especially in Java Island have Gas Station

with number of depots and different facilities. The

increasing number of motor vehicles, make Gas

Station in everywhere is one of important place for

human. By using Application Programming Interface

(API) on Google Maps, distribution of Gas Stations

and all off facilities especially in Jepara and Kudus

city can be digitally mapped with 3D view. Mapping

the paths can be helping peoples to guide the shortest

distance of location SPBU with quickly and

accurately. This system will be builds with method

development using a prototype system, collaboration

with node.js technology and using mongodb for

databases which applied on some big companies

because it is able to handle bigdata, so suitable to be

applied on this system because of possible to be

developed in throughout Indonesia. Besides that,

technology 3D on view of Gas Station, expected to

help users found a Gas Station and all facilities in

that Gas Station.

Keywords :

gas station, node.js, mongodb, google maps.

I. PENDAHULUAN

Semakin banyaknya kendaraan bermotor,

membuat keberadaan SPBU di setiap kota menjadi

tempat prioritas yang banyak dicari masyarakat.

Dengan memanfaatkan Application Programming

Interface (API) yang terdapat pada Google Maps

yang dipadukan dengan teknologi node.js dan

mongodb, persebaran SPBU disetiap wilayah

khususnya di kota Jepara dapat dipetakan secara

digital dan juga dilengkapi dengan gambar 3 dimensi

SPBU, membuat pengguna mudah dalam mencari

Page 2: PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

136

Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

ISSN : 2503-2844

dan menuju SPBU serta memilih fasilitasnya sesuai

kebutuhan. Untuk perumusan masalah dalam

penelitian ini terdiri dari beberapa masalah, antara

lain: (1) Bagaimana cara membuat Sistem Informasi

Geografis yang mencakup lokasi dan

merepresentasikan fasilitas pada setiap SPBU dengan

gambar 3 dimensi serta menampilkan jalur menuju

SPBU sehingga dapat menunjang efektifitas dan

efisiensi dalam mengaksesnya. (2) Bagaimana cara

menerapkan teknologi node.js pada pembuatan

Sistem Informasi Geografis yang memetakan lokasi

dan fasilitas serta menampilkan jalur menuju SPBU

yang terdapat di Jepara dan Kudus. (3) Bagaimana

cara memanfaatkan dan menggunakan database

mongodb yang merupakan database NoSql pada

Sistem Informasi Geografis SPBU. (4) Bagaimana

cara memanfaatkan teknologi Google Maps API

untuk memetakan persebaran SPBU di kota Jepara

dan Kudus. (5) Bagaimana cara mengintegrasikan

Sistem Informasi Geografis yang memetakan lokasi

dan fasilitas SPBU dengan Sistem Infomasi

Geografis pencarian jalur SPBU terdekat di kota

Jepara dan Kudus.

Dengan latar belakang dan perumusan yang

telah dijelaskan maka dapat diambil tujuan dan

manfaat dari penelitian ini, yaitu mengetahui kendala

atau masalah apa saja yang dihadapi dalam

pembangunan Sistem Informasi Geografis SPBU di

kota Jepara dan Kudus dan juga bagaimana cara

menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu aplikasi

ini juga memanfaatkan teknologi node.js serta

mongodb dalam pembuatan Sistem Informasi

Geografis. Serta menyajikan informasi lokasi serta

fasilitas yang disediakan oleh SPBU di kota Jepara

dan Kudus dengan cepat dan tepat.

II. PENELITIAN TERKAIT

Artha Eka Darmawan, Nerfita Nikentari, dan

Martaleli Bettiza, (2013), Sistem Informasi Geografis

Stasiun Dan Pengisian Bahan Bakar Umum Di Kota

Batam. Sistem ini membahas tentang bagaimana

membuat sebuah sistem informasi geografis berbasis

web yang dipadukan dengan Quantum GIS dengan

menggunakan metode waterfall, sistem informasi ini

menampilkan peda pada halaman web dengan

memanfaatkan alov map untuk mempermudah user

dalam membaca peta yang ditampilkan (Darmawan,

2015). Siti Nur Fahadhilah, (2013), Aplikasi Sistem

Informasi Geografis (SIG) Untuk Evaluasi Sebaran

Lokasi Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum

(SPBU) Di Kabupaten Kudus. Sistem ini membahas

tentang pola persebaran spasial lokasi SPBU di

wilayah Kabupaten Kudus dan mengetahui sejauh

mana pengaruh tingkat pelayanan (Level Of Service)

ruas jalan terhadap kesesuaian kondisi eksisting

SPBU. Sistem ini menggunakan digitasi peta manual

untuk menentukan lokasi SPBU yang terdapat di kota

Kudus yang berbasis desktop (Fahadhilah, 2013).

Muhammad Rizki Samsul Ariefin dkk, (2014),

Sistem Real-Time untuk Manajemen Mobil

Antarkota Menggunakan Node Js Berbasis TCP/IP.

Permaslahan yang diangkat di dalam penelitian ini

yaitu sistem ini dapat mengoptimalkan penjemputan

penumpang jasa transportasi mobil antarkota pada

Kota Pontianak, yaitu dengan menggunakan

perangkat GPS. Sistem real-time dapat diterapkan

pada TCP/IP sehingga memberikan keluaran dengan

waktu tunda yang singkat. Perangkat keras utama

yang digunakan adalah Mikrokontroler Arduino

beserta GPS Shield dan Mini Komputer Raspberry

PI. Setelah implementasi dan pengujian maka sistem

real-time untuk manajemen penjemputan penumpang

mobil antarkota menggunakan Google Maps ini dapat

memberikan solusi berupa akurasi koordinat posisi

(Ariefin, 2014).

II.1 Landasan Teori

Sistem informasi adalah suatu sistem yang

dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

tujuan, yaitu menyajikan informasi (Bahra, 2005).

Sedangkan sistem informasi geografis merupakan

sistem informasi khusus yang mengelola data yang

memiliki informasi spasial maupun non-spasial,

untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

perencanaan dan pengelolaan suatu wilayah (Suseno,

2015). Metode pengembangan perangkat lunak yang

dipakai pada sistem ini adalah metode prototype yaitu

metode pengembangan perangkat lunak yang

memodelkan dari sistem kerja suatu perangkat lunak

yang belum lengkap dari pihak user. Para

pengembang perangkat lunak melakukan koordinasi

dan pertemuan-pertemuan yang secara intensif

dengan user guna menampung informasi yang akan

dijadikan dasar dalam perancangan perangkat lunak.

Dalam situasi seperti ini paradigma pembuatan

prototype mungkin bisa menawarkan sebuah

Page 3: PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

137

Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

ISSN : 2503-2844

pendekatan yang baik (Pressman, 2002). Pemodelan

prototype dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Prototype Paradigm

Perancangan sistem informasi geografis ini

menggunakan flowchart dan Unified Modeling

Language (UML). Flowchart adalah bagan-bagan

yang mempunyai arus yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu

algoritma (Bahra, 2005). Sedangkan Unified

Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa

yang telah menjadi standar dalam industri untuk

visualisasi, merancang dan mendokumentasikan

sistem piranti lunak. UML mendefinisikan notasi dan

syntax atau semantik. Notasi UML merupakan

sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan

berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk

memiliki makna tertentu, dan UML syntax

mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut

dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama

diturunkan dari tiga notasi yang telah ada sebelumnya

: Grady Booch OOD (Object Oriented Design), Jim

Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan

Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software

Engineering) (Sugiarti, 2013). Pengujian sistem

informasi geografis ini menggunakan metode

pengujian white-box testing yaitu sebuah metode

pengujian yang menggunakan struktur kendali dari

desain prosedural. Teknik white-box testing

menggunakan alur logika dari program untuk

membuat test cases. Alur logika suatu program dapat

direpresentasikan dengan flowgraph, mencakup

semua bagian dari program tertentu yang dieksekusi

saat menjalakan program.

Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa

pemrograman node.js karena bahasa ini merupakan

kategori bahasa server side scripting yang berbasis

Javascript V8 dan memiliki keunggulan dengan

teknologi non-blocking socket yang artinya bahasa ini

dapat melakukan semua request tugas secara

bersamaan sehingga menghemat waktu pemrosesan.

Dalam node disediakan package manager yang

bernama NPM untuk membantu mengintall modul

yang diinginkan user. Untuk menginstal modul dapat

dilakukan dengan mengetikkan perintah npm install.

(Teixeira, 2013). Pada MongoDB juga terdapat Data

Manipulating Language (DML) yaitu seperangkat

perintah yang dimiliki oleh database yang meliputi

Create atau Insert, Update, Delete, serta Read atau

Select atau sering disebut (CRUD). Google maps

dipilih untuk menunjang peta dalam sistem ini.

Google Maps merupakan suatu peta yang dapat

dilihat dengan menggunakan suatu browser. Kita

dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web

yang telah kita buat atau pada blog kita yang

berbayar maupun gratis sekalipun dengan Google

Maps API. Google Maps API adalah

suatu library yang berbentuk JavaScript.

Database yang dipakai adalah mongodb.

Database ini merupakan salah satu jenis database

dari NoSQL. Meski namanya aneh tapi

kehandalannya sudah dibuktikan oleh website-

website dengan big trafic, dan tentunya big database,

seperti Foursqure, Disney, Forbes, Sourceforge,

ataupun Github. Mongo sebetulnya database yang

tidak memiliki relasional, berbeda dengan MySQL

yang memang dibuat untuk menangani relasi

database. Justru mongo memang dibuat

menggunakan manajemen database berorientasi

document oriented. Pada MongoDB juga terdapat

Data Manipulating Language (DML) yaitu

seperangkat perintah yang dimiliki oleh database

yang meliputi Create atau Insert, Update, Delete,

serta Read atau Select atau sering disebut (CRUD).

Perintah DML dalam MongoDB yaitu:

a. Insert

server.GetDatabase("[db]").GetCollect

ion("[table]").Insert(object)

b. Update

server.GetDatabase("[db]").GetCollect

ion("[table]").

Page 4: PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

138

Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

ISSN : 2503-2844

Update(Query, Update.Set("field"

,object.ToBsonDocument))

c. Delete

server.GetDatabase("[db]").GetCollect

ion("[table]").Delete (Query)

d. Select

server.GetDatabase("[db]").GetCollect

ion("[table]").Find (Query)

Dapat dilihat dari syntax yang telah dipaparkan

sebelumnya, bahwa proses query dengan

menggunakan MongoDB memiliki kemiripan dengan

query SQL Server (Emanuel, 2013). MongoDB

menyimpan data dalam bentuk collection berupa

struktur tipe data seperti array. Collection dalam

MongoDB menggunakan struktur data J-SON.

Perintah dasar yang biasa digunakan dalam

MongoDB seperti pada tabel 1 (Kubat, 2015).

Tabel 1. Perintah dasar MongoDB

Perintah Keterangan

Use <nama_db> Membuat database baru atau memilih database

yang sudah ada.

Db.mycoll.save(object) Insert data baru ke dalam collection

Db.mycoll.update(kondisi) Update data yang ada

dalam collection Db.mycoll.remove(kondisi) Delete data yang ada

dalam collection

Db.mycoll.find(kondisi) Select ata mencari data yang ada dalam collection.

Google maps dipilih untuk menunjang peta

dalam sistem ini. Google Maps merupakan suatu peta

yang dapat dilihat dengan menggunakan

suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur Google

Maps dalam web yang telah kita buat atau pada blog

kita yang berbayar maupun gratis sekalipun

dengan Google Maps API. Google Maps API adalah

suatu library yang berbentuk JavaScript.

II.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Jepara dan

Kudus dengan fokus penelitian menerapkan sebuah

peta digital pada sistem informasi geografis yang

akan diimplementasikan kedalam sistem. Dalam

pembuatan sistem ini penulis mengunakan model

pengembangan perangkat lunak prototyping dimana

model ini merupakan proses iterative yang

melibatkan hubungan kerja yang dekat antara

perancang dan pengguna. Tahapan-tahapan

prototyping antara lain: Komunikasi, suatu

komunikasi yang dilakukan oleh pengembang sebuah

perangkat lunak dengan client atau pelanggan untuk

mendefinisikan sasaran dari keseluruhan software

atau perangkat lunak yang akan atau sedang

dikembangkan (Pressman, 2002). Perancangan

Secara Cepat adalah dimana pengembang perangkat

lunak atau software mencoba untuk mengidentifikasi

spesifikasi dari sebuah perangkat lunak yang akan

atau yang sedang dikembangkan secara keseluruhan

(Pressman, 2002). Analisis kebutuhan sistem

digolongkan menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional

(functional requirement) dan kebutuhan

nonfungsional (nonfunctional requirement).

Konstruksi Prototipe, pada tahap sekarang ini,

pembangun dari sebuah software atau perangkat

lunak mulai dilakukan atau dikerjakan (Pressman,

2002). Developer atau pengembang mulai melakukan

pembuatan sistem baik itu user interface maupun

pengkodean program sesuai dengan hasil analisis dan

desain yang terdapat dalam flowchart, Unified

Modeling Language (UML) dan Database

MongoDB. Di dalam MongoDB tidak ada namanya

tabel, kolom dan baris. Dalam MongoDB yang ada

hanyalah koleksi (Collection – bisa dianggap tabel)

dan dokumen (Document – bisa dianggap row).

Koleksi dalam MongoDB bisa kita anggap sebuah

folder dan dokumen bisa kita anggap sebagai berkas

dalam folder tersebut. Pengiriman dan Umpan Balik,

prototipe dari sistem yang sudah dibangun kemudian

akan diserahkan kepada stakeholder dan kemudian

mereka akan melakukan evaluasi atau pengujian

tertentu terhadap prototipe sistem yang telah

dibangun sebelumnya, kemudian akhirnya akan

memberikan umpan balik untuk melengkapi

spesifikasi kebutuhan dari sistem prototipe tersebut

(Pressman, 2002). Setelah tahap pengujian selesai,

sistem akan di-hosting dan diambil beberapa sampel

user untuk mengetahui respon mereka mengenai

layak atau tidaknya sistem tersebut dengan mengisi

kuisioner yang telah disediakan. Tahap ini

merupakan tahap akhir pembangunan sistem jika

sistem layak dan diterima user, selanjutnya akan

dipublikasikan ke masyarakat luas.

Page 5: PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

139

Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

ISSN : 2503-2844

III. HASIL PENELITIAN

Hasil dari pembangunan sistem informasi

geografis SPBU yang akan diimplementasikan adalah

sebagai berikut:

Halaman Utama, halaman ini adalah halaman yang

akan diakses oleh user untuk mencari lokasi, fasilitas,

dan menemukan jalur menuju SPBU yang

diinginkan. Halaman utama sistem akan digambarkan

pada gambar 2.

Gambar 2. Tampilan halaman utama sistem

Tampilan Jalur, Navigasi dan 3D, titik-titik lokasi

SPBU pada halaman utama dapat dipilih dengan cara

diklik titik lokasi yang diinginkan sehingga sistem

akan menampilkan informasi jalur serta animasi 3

dimensi dari SPBU terpilih. Tampilan tersebut akan

digambarkan pada gambar 3.

Gambar 3. Tampilan Jalur, Navigasi dan 3D

Sistem ini dibangun dengan menggunakan

node.js yang dapat memproses request data-data

secara bersamaan tanpa harus mengalami thread

sehingga membutuhkan waktu yang relatif sedikit

dan ditunjang dengan database mongodb yang

merupakan database nosql dan memiliki konsep

OODBMS serta menggunakan peta dan library dari

google maps API sehingga perubahan peta akan

selalu update mengikuti google maps sehingga peta

akan selalu valid dan up to date.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan perancangan, serta

implementasi dan pengujian pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

a. Node.JS merupakan bahasa yang terdiri dari

struktur javascript sehingga sebagian besar proses

kerjanya dijalankan dalam event serta dapat

melakukan request secara bersamaan tanpa harus

menunggu request sebelumnya selesai sehingga

lebih efektif dalam penyajian bigdata.

b. Data pada MongoDB tidak dapat direlasikan

karena strukturnya terdiri dari beberapa indeks

array object.

c. Menghasilkan Sistem Informasi Geografis jalur

SPBU dengan jarak terdekat di Kota Jepara dan

Kudus sesuai pilihan dari lokasi pengguna berada

dan untuk melakukan pendataan lokasi SPBU

serta informasi secara umum tentang fasilitas

yang dimiliki SPBU.

d. Bukan untuk menghasilkan Sistem Pendukung

Keputusan untuk dapat menentukan jalur terdekat

secara otomatis, tetapi memanfaatkan Maps API

yang telah disediakan untuk dapat menentukan

jalur terdekat sesuai dengan pilihan pengguna

karena sistem ini bertujuan untuk mempermudah

warga atau pendatang dari luar kota dalam

menemukan SPBU kota Jepara dan Kudus yang

berada pada radius sekitarnya.

REFERENSI

Ariefin, M. d. (2014). Sistem Real-Time untuk

Manajemen Mobil Antarkota Menggunakan

Node Js Berbasis TCP/IP. Jurnal Coding,

Vol 02, No 3. ISSN: 2338-493x, 20 – 30.

Bahra, A. B. (2005). Analisis dan Desain Sistem

Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Darmawan, A. d. (2015, Februari 25). Sistem

Informasi Geografis Stasiun Dan Pengisian

Bahan Bakar Umum Di Kota Batam.

Diambil kembali dari Jurnal Umrah:

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-

Page 6: PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PENCARIAN JALUR LOKASI SPBU TERDEKAT DI KOTA JEPARA & KUDUS DENGAN TEKNOLOGI NODE-JS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

140

Ahmad Syafiq, Zuniar Rizqi Prastyo, Tri Listyorini

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

ISSN : 2503-2844

content/uploads/2013/08/Artha-Eka-

Darmawan-080155201022.pdf

Emanuel, A. d. (2013). Perbandingan Kinerja Data

Manipulation Language MongoDB dan SQL

Server. Prosiding of Seminar Nasional Ilmu

Komputer. (hal. 155-159). Bandung:

Universitas Maranatha.

Fahadhilah, S. (2013). Aplikasi Sistem Informasi

Geografis (SIG) Untuk Evaluasi Sebaran

Lokasi Stasiun Pelayanan Bahan Bakar

Umum (SPBU) Di Kabupaten Kudus.

Semarang: Skripsi, Jurusan Geografi,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Semarang.

Kubat, A. d. (2015, Maret 23). MongoDB (DBMS

Document Oriented Database - NoSQL) Not

Only SQL. Diambil kembali dari

https://goshohib.files.wordpress.com/2012/0

5/ bd2-c6_tugas2.pdf

Pressman, R. (2002). Software Engineering A

Practitioner's Approach 7th Edition. New

York: McGraw-Hill.

Sugiarti, Y. (2013). Analisis dan Perancangan UML

(Unified Modeling Language) Generated

VB.6. Yogyakarta: Graha ilmu.

Suseno, A. d. (2015, Februari 27). Penggunaan

Quantum GIS dalam Sistem Informasi

Geografis. Diambil kembali dari

http://ricky.staff.gunadarma.ac.id/Download

s/files/32934/Buku+Quantum+GIS++halam

an +1-20.pdf

Teixeira, P. (2013). Professional Node.js Building

Javascript Based Scalable Software.

Indianapolis, Indiana: John Wiley & Sons,

Inc.

Zubair, M. (2015, Maret 20). Testing dan

Implementasi Sistem. Diambil kembali dari

https://drive.

google.com/a/fisip.net/file/d/0BxKkETAepe

c6X0hxY3ExVm4xRVU/view