PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT KEGIATAN DAN INFORMASI ARSITEKTUR II.pdfteknologi terbaru, dan perlengkapan...

36
BAB 2 PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT KEGIATAN DAN INFORMASI ARSITEKTUR Pada Bab II ini akan dijabarkan mengenai tinjauan pustaka mengenai Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur dan hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas objek, serta tinjauan dan studi proyek sejenis mengenai objek sejenis juga dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan kedepanya. 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur Untuk memudahkan memahami judul maka perlu diuraikan pengertian judul proyek ini sebagai berikut : - Pusat : menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pusat berarti Pokok, pangkal atau yang jadi pumpunan 1 . - Kegiatan diartikan sebagai suatu aktivitas; usaha; pekerjaan (KBBI) 2 . - Informasi : pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu (KBBI) 1 Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka 2 Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka

Transcript of PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT KEGIATAN DAN INFORMASI ARSITEKTUR II.pdfteknologi terbaru, dan perlengkapan...

BAB 2

PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT KEGIATAN

DAN INFORMASI ARSITEKTUR

Pada Bab II ini akan dijabarkan mengenai tinjauan pustaka mengenai Pusat

Kegiatan dan Informasi Arsitektur dan hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas

objek, serta tinjauan dan studi proyek sejenis mengenai objek sejenis juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan kedepanya.

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur

Untuk memudahkan memahami judul maka perlu diuraikan pengertian

judul proyek ini sebagai berikut :

- Pusat : menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pusat berarti

Pokok, pangkal atau yang jadi pumpunan 1.

- Kegiatan diartikan sebagai suatu aktivitas; usaha; pekerjaan (KBBI) 2.

- Informasi : pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu (KBBI)

1 Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka 2 Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka

- Arsitektur : Arsitektur merupakan ilmu yang berkaitan dengan

perencanaan dan perancangan suatu wadah untuk menampung kegiatan

manusia. Menurut Amos Rappoport (1981 ) : Arsitektur adalah ruang

tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga

menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur

kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus

memperngaruhi arsitektur3.

Jadi Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur dapat didefinisikan sebagai

pusat atau sentra segala aktifitas yang berkaitan dengan ilmu arsitektur dan segala

bentuk informasi terkini mengenai perkembangan arsitektur, karya arsitektur, serta

menjadi suatu wadah kerjasama diantara konsumen, produsen dan para profesional

bidang arsitektur.

Menurut Prana (2015), selaku ketua IAI Bali, Pusat Kegiatan dan Informasi

Arsitektur erat kaitannya pada suatu wadah pelayanan baik berupa barang maupun

jasa, khususnya di bidang bangunan dan arsitektur. Wadah ini juga sebagai

eksebisi, edukasi, dan pelatihan skill para arsitek muda untuk mempersiapkan diri

sebagai arsitek handal/Profesional Architect agar dapat bersaing dikancah global4.

2.1.2 Batasan Proyek

Batasan mengenai Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur yaitu mencakup

Fasilitas-fasilitas yang hanya mewadahi kegiatan arsitektur, dengan lingkup

pelayanan untuk masyarakat awam, mahasiswa arsitektur, Arsitek dan Pencinta seni

arsitektur. Fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan arsitektur dan desain seperti :

1. kantor konsultan Perencana/Architecture Studio

2. Perpustakaan

3. Exhibition hall

4. Function Room (Ruang Seminar, Workshop, Meeting)

3 Zahmad, Markus. 2009. Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur. Yogyakarta : Kanisius 4 Prana. 2015. Wawancara.

5. Showroom tempat penjualan furniture, material bangunan dengan

teknologi terbaru, dan perlengkapan arsitektur yang ada kaitannya

dengan kebutuhan mahasiswa.

2.1.3 Fungsi dasar Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur

Sebagai suatu lembaga yang baru dan mempunyai ruang lingkup yang

spesifik di bidang bangunan, maka fungsi dasar suatu pusat kegiatan arsitektur

adalah sebagai berikut:

a. Aktifitas pengembangan skill arsitektur muda dan pusat informasi

perkembangan arsitektur terkini, pusat informasi pengembangan arsitektur

daerah,serta pusat informasi perlombaan sayembara nasional dan

internasional.

b. Pusat diadakannya pertemuan mengenai Arsitektur antara arsitek dengan

arsitek atau dengan Pihak Pemerintah, serta masyarakat awam. Untuk

membudayakan dialog, kritik serta apresiasi masyarakat terhadap

Arsitektur.

c. Mewadahi pameran-pameran Arsitektur baik dari dalam dan luar negeri

untuk meningkatkan penghayatan masyarakat dan arsitek terhadap

Arsitektur secara luas.

2.1.4 Tinjauan Terhadap Fasilitas Proyek terkait

1. Kantor Konsultan Perencana

Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian konsultan perencana

arsitektur, ruang lingkup profesi, persyaratan dan klasifikasi, bentuk badan usaha,

hak dan tanggung jawab, serta cara mendapatkan pekerjaan

A. Pengertian Konsultan Perencana Arsitektur

Konsultan perencana adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan untuk

melaksanakan tugas konsultasi dalam bidang perencanaan (planning) lingkungan,

perancangan (designing) bangunan beserta kelengkapannya, berfungsi membantu

pengelola projek untuk melaksanakan pengadaan dokumen perancangan, dokumen

lelang, dokumen pelaksanaan konstruksi dan memberikan penjelasan pada waktu

pelelangan serta memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan perancangan

yang timbul selama tahap konstruksi serta bertanggung jawab secara konstruksi

kepada pemimpin projek atau pemimpin bagian projek 5.

Menurut Hunt, W.D. (dalam Meyer,1983), Kantor adalah suatu bangunan yang

mewadahi transaksi bisnis dengan pelayanan secara professional6. Jadi Kantor

Konsultan Perencana Arsitektur dapat didefinisikan sebagai suatu wadah yang

memberikan pelayanan terhadap konsultasi dalam bidang perencanaan (planning)

lingkungan, perancangan (designing) bangunan beserta kelengkapannya.

B. Ruang Lingkup Pelayanan Konsultan Perencana Arsitektur

Ruang lingkup layanan jasa konsultasi yang diberikan oleh konsultan

perencana mencakup layanan survey, layanan studi makro, layanan studi rinci,

layanan perancangan dan perencanaan, layanan pengawasan, layanan produksi dan

industri, layanan konsultasi operasi dan pemeliharaan serta rehabilitasi, layanan

jasa informasi, layanan jasa manajemen, penelitian dan pelatihan serta layanan jasa

penasehat6. Bentuk layanan konsultan perencana arsitektur dapat dibagi menjadi 2,

yaitu Planning and Design dan Design Direction.

a. Planning and Design, meliputi:

1) Architectural Planning and Design

2) Landscape Planning and Design

3) Lighting Planning and Design

b. Design Direction, meliputi:

1) Structure

2) Mechanical & Electrical

3) Interior Design

5 Departemen Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2000 : 55 6 Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komesial. Yogyakarta : Andi Offset

4) Communication Media

C. Pelaku Kegiatan dan Alur Koordinasi Konsultan Perencana

Dalam Konsultan perencana Arsitektur umumnya dipimpin oleh Principal

Architect, yang menjadi penghubung antara client untuk menentukan requirement

project, dan menyepakati nilai proyek. Berdasarkan buku The Profesional

Practiceof Architectural Working Drawing (5:2003), maka dapat digambarkan

pelaku kegiatan dan alur koordinasi pada konsultan perencana Arsitektur sebagai

berikut :

D. Kantor Konsultan Perencana Arsitektur

Bentuk fisik penataan kantor perencana arsitektur mengalami perubahan

seiring dengan perkembangan jaman, dahulunya ruang kerja arsitektur yang hanya

dilengkapi dengan meja gambar, namun seiring dengan kemajuan teknologi sudah

mengalami perubahan menjadi sistem komputerisasi.

Gambar 2.1 Pelaku kegiatan dan Alur Koordinasi Kantor Konsultan Perencana

Arsitektur

Sumber: The Profesional Practice of Architectural Working Drawing (5 : 2003)

“The Physical plan of architectural office has began take a new look. Rows and

rows of drafting tables and cubicle are being replaced to the work mobile stations,

giving an entirely new appearance to the work environtment”7.

Di era perkembangan teknologi, sistem manual yang digunakan terdahulu sudah

berubah menjadi berbasis komputerisasi yang lebih dikenal dengan CAD

(Computer Aided Design), sehingga para perancang akan semakin dipermudah

dengan teknologi ini.

1. Standar Ruang Konsultan Perencana Arsitektur

Standar Fasilitas Ruang

Ruang-ruang yang dibutuhkan pada kantor konsultan perencana arsitektur

diantaranya Studio Arsitektur, Ruang Administrasi, Ruang Receptionist,

Ruang Meeting, Ruang Kepala Studio, Ruang Direktur, dan Toilet. Serta

perlengkapan yang diperlukan diantaranya meja kerja, meja rapat, kursi,

lemari buku, Rak kayu, Buffet, Komputer, Printer, Telepon, Komputer

Printer, Scanner, LCD &Layard an Plotter.

7 Wakita, Osamu & M.Linde, Richard.2003. The Profesional Practice of Architectural Working

Drawing. New York : John Wiley & Sons Inc,

Gambar 2.2 Perubahan Tampilan Kantor Arsitektur

Sumber: : The Profesional Practice of Architectural Working Drawing (4 : 2003)

Standar Penataan Ruang Kerja

a. Penataan Studio Arsitektur

Gambar 2.3 Penataan Ruang Studio Arsitektur Tipe Self-regulatory-mixed

Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data, Third Edition (185 : 2008)

Gambar 2.4 Penataan Ruang Studio Arsitektur Tipe comby office

Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data, Third Edition (186 : 2008)

Gambar 2.5 Space and circulation requirements of filing and other office equipment

Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data, Third Edition (187 : 2008)

2 Perpustakaan

Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian Perpustakaan, jenis

perpustakaan, ruang lingkup literatur yang diwadahi dan persyaratan ruang pada

perpustakaan.

A. Pengertian Perpustakaan

Menurut IFLA (Internasional Federation of Library Association)

“Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau

sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk

kepentingan pemakai8. Perpustakaan juga dapat didefinisikan sebagai tempat

untuk mengembangkan informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu

lembaga pendidikan, sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu

memperlancar cakrawala pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar8.

8 Basuki, Sulistyo. 2003. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: universitas terbuka.

Gambar 2.6 Standar Meja pada Ruang Kerja

Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data,

Third Edition (188 : 2008)

B. Jenis Perpustakaan

Berdasarkan IFLA mengelompokkan jenis-jenis perpustakaan atas :

1. Perpustakaan Nasional (National Library)

2. Perpustakaan Umum (Public Library)

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)

4. Perpustakaan Sekolah (School Library)

5. Perpustakaan Khusus (Special Library)

6. Perpustakaan Wilayah

7. Perpustakaan Keliling

C. Perpustakaan Khusus

The Internationl Standard For Library and Information ScienceI, mendefinisikan

perpustakaan khusus sebagai perpustakaan yang berdiri sendiri yang mencakup satu

disiplin ilmu atau bidang pengetahuan khusus atau area minat khusu. Istilah

perpustakaan khusus meliputi perpustakaan yang secara utama melayani pengguna

dengan kategori tertentu, atau terutama menyediakan bagian dokumen secara

spesifik.

a. Layanan Informasi Perpustakan Khusus

Layanan informasi yang disediakan oleh perpustakaan khusus merupakan salah satu

karakteristik yang membedakkan perpustakaan khusus dengan perpustakaan jenis

lainnya. Ferguson dan Mobley (8:1984) mengatakan bahwa “These Libraries are

devoted to utilitarian information service rather than scholarly or educational9”.

Dari hal ini dapat disimpulakan bahwa perpustakaan khusus lebih menekankan

pada fungsi layanan informasi daripada fungsi pendidikan.

Ada tujuh jenis pelayanan informasi yang dapat disediakan oleh

perpustakaan khusus, diantaranya layanan peminajaman, layanan referens, layanan

9 Anggia Lestari, Ririn. 2009. Peran Perpustakaan.Skripsi Jakarta : Universitas Indonesia

bibliografis, layanan kesiagaan informasi, layanan terjemahan dan layanan

penelurusan online.

b. Sistem Layanan Perpustakaan

Ada dua macam sistem pelayanan yang biasa dilakukan oleh perpustakaan yaitu

sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup.

1) Sistem Pelayanan Tertutup (Close Access)

a. Kebalikan dari sistem terbuka, pengunjung tidak boleh masuk ke

ruangan koleksi, tetapi yang dibutuhkannya harus diambilkan oleh

petugas. Penelusuran/pencarian koleksi harus melalui katalog.

Petugas selain mencatat peminjaman dan pengembalian, juga

mengambilkan dan mengembalikan koleksi ke rak.

2) Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access)

a. Dalam sistem pelayanan terbuka perpustakaan memberi kebebasan

kepada pengguna untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi

yang diinginkannya dari rak. Petugas hanya mencatat apabila

koleksi tersebu akan dipinjam serta dikembalikan.

C. Standar Ruang Perpustakaan

Standar Kebutuhan Ruang

Standar ruang yang dibutuhkan pada perpustakaan yaitu Ruang baca dan

Belajar komunal, ruang baca dan belajar personal, ruang koleksi, ruang

pengadaan dan pengolahan koleksi, ruang koordinator otomasi, ruang rapat,

ruang pelayanan sirkulasi, ruang pelayanan referensi dan ruang pelayanan

umum.

Standar Komponen Ruang Perpustakaan

2.1.4.3 Exhibition Center

Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian Exhibition Center, jenis

jenis-jenis exhibition center, dan persyaratan ruang pada perpustakaan.

A. Pengertian Exhibition Center

Exhibition Center secara umum merupakan gedung multifungsi yang

memadukan fungsi eksibisi dan konferensi yang di dalamnya menawarkan area

Gambar 2.7 Hubungan Antar Ruang Perpustakaan

Sumber: : Data Arsitek Jilid 1 (148 : 1991)

Gambar 2.8 Standar Furniture Perpustakaan

Sumber: : Data Arsitek Jilid 1 (150 : 1991)

yang cukup untuk mengakomodasi ribuan pengunjung. Exhibition Center

menyewakan ruang untuk pertemuan seperti konferensi perusahaan, pameran dan

perdagangan industri. Exhibition center merupakan gabungan yang harus

mewadahi 3 fungsi yaitu pertemuan (meeting), konferensi (conference), dan

pameran (exhibition)10.

Fasilitas Eksibisi disediakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan

masyarakat dan komersial. Eksibisi tersebut digunakan untuk memungkinkan

pengunjung untuk melihat dan memperoleh informasi spesifik, misalnya:

Karya seni, peninggalan sejarah, penemuan-penemuan ilmiah, prestasi

teknologi, keragaman lingkungan dan warisan budaya

Produk dan jasa yang tersedia untuk konsumen umum atau yang

diidentifikasi sebagai kelompok pengguna barang dan jasa.

B. Bentuk Kegiatan Exhibition Center

Berikut bentuk-bentuk pertemuan menurut Fred Lawson, dalam bukunya

Conference, Convention, and Exhibition Facilities, yang dapat ditampung dalam

sebuah exhibition center, antara lain:

1. Kegiatan exhibition dan trade fair

1. Trade show and fairs, yang mengumpulkan penjual dan pembeli produk,

barang dan jasa bersama-sama dalam sektor industri tertentu

2. Consumer show or fair, pameran yang terbuka untuk masyarakat umum

3. Campuran trade-consumer shows or fair, yang mengizinkan masyarakat

umum mengikuti atau membuka pameran pada hari-hari tertentu saja

4. Private exhibitions, di mana masing-masing perusahaan atau lembaga

menyelenggarakan pameran mereka sendiri untuk menunjukkan produk

yang mereka pilih atau ciptakan ke khalayak

10 Lawson, Fred. 2000. Congress, convention & Exhibition Facilities. London : Architectural

Press Planning and Design Series

5. peluncuran produk, yang memperkenalkan barang baru dan layanan yang

mungkin ditampilkan dalam perdagangan, pameran pribadi atau keduanya.

2. Kegiatan Convention dan Congres

1. Kongres, merupakan pertemuan untuk mendiskusikan atau menetapkan

penyelesaian sejumlah permasalahan.

2. Konvensi, merupakan pertemuan sejumlah orang untuk suatu objek umum

atau untuk bertukar pikiran, pandangan dalam grup.

3. Konferensi, merupakan sesi umum dan face to face kelompok dengan

partisipasi yang tinggi terutama terhadap perencanaan, mendapatkan fakta

informasi, ataupun menyelesaikan masalah. Biasanya terdiri dari satu

golongan seperti profesi, asosiasi, dan perusahaan. Pertemuan ini terkesan

sangat formal dan mendorong partisipasi kolektif dalam mencapai pendapat

obyektif dan tujuan.

4. Seminar, umumnya tatap muka berbagi pengalaman tentang fakta di bawah

bimbingan seorang pemimpin diskusi. Pesertanya lebih dari 30 orang

5. Workshop, umumnya terdiri dari sesi umum bersamaan dengan tatap muka

peserta untuk meningkatkan pengetahuan baru, kemampuan dan wawasan

dalam masalah. Pesertanya lebih dari 35 orang.

6. Simposium, diskusi panel dengan pemberian pemaparan ahli sebelum sesi

audiensi. Walaupun partisipasi pendengar rendah dalam simposium

7. Forum, diskusi panel yang mengambil sisi yang bertolak belakang oleh ahli

dengan pemberian pemaparan dan memberikan kesempatan kepada

pendengar untuk berpartisipasi.

8. Kuliah umum, presentasi resmi oleh seorang ahli yang diikuti dengan sesi

tanya jawab.

9. Panel, dua atau lebih pembicara yang mengemukakan sudut pandang

dengan diskusi antar pembicara yang dipimpin oleh moderator.

10. Colloquium, program dengan penentuan masalah oleh peserta di awal yang

kemudian didiskusikan, pemimpin diskusi kemudian membangun program

seputar masalah yang paling banyak. Diskusi ini memiliki penekanan sama

pada diskusi dan instruksinya.

C. Jenis-jenis Exhibition Center

Tabel 2.1 Jenis Exhibition Center

Roles (peran) Types Of centers

Types of exhibits

cultural

Visitor centers

Museum

Art galeries

Science center

- National collections

- Regional collections

- Local collections

- Private collections

Commercial-cultural

Visitor centres

Private colletions

- Company sponsored

- Privatly operated

- Designed exhibitions

Commercial

Design centres

Trade centres

Display cases

- Company display

- Leased space

- Featured exhibitions

Sumber: Congress, Convention, and Exhibition Facilities, Fred Lawson hal. 117

D. Jenis dan Persyaratan Exhibition Center

Tabel 2.2. Persyaratan Fasilitas Exhibition Center

Aspect Checklist Public accsess Sarana transportasi, ruang tunggu, fasilitas parkir

Sensitive areas Perlindungan terhadap pengrusakan dan kerusakan (pagar, parit).

Penggabungan dalam susunan (halaman, konservatori kaca)

Security generally Pengendalian jalur akses, sistem pengawasan

Flood lighting pencahayaan bangunan dan outdoor pameran (Sistem

pencahayaan, lokasi). Pencahayaan pintu masuk dan pendekatan

Maintenance Ground maintance, building fabric, window cleaning

Emergency access

and egress Lokasi keluar dan tempat berkumpul. Akses kendaraan, hidran

air, pencahayaan darurat Technical plant Plant room requirements, location, limitation of noise, vibration;

effuvia, storage and safety requirements

Exhibits and other

deliveries Loading dock requirements, dimensional clearances, handling

equipment, security control, weather protection

Sumber: : Congress, Convention, and Exhibition Facilities, Fred Lawson (117:2000)

Gambar 2.9 Sirkulasi Pada Exhibition Center

Sumber: : Congress, Convention, and Exhibition Facilities, Fred Lawson (118:2000)

2.1.4.4 Showroom /Tempat penjualan produk Arsitektur

Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian Showroom, Fungsi dan

Tujuan Showroom

A. Pengertian Showroom

Showroom dapat diartikan sebagai tempat display untuk furniture ataupun

barang yang bertujuan untuk dipamerkan dan dijual oleh suatu produsen.

Sedangkan Showroom Arsitektur adalah suatu wadah untuk memamerkan produk-

produk arsitektur baik berupa furniture, material bangunan terbaru, maupun

perlengkapan lainnya yang ada kaitannya dengan bidang arsitektur.

B. Fungsi dan Tujuan

Fungsi showroom/anchor tenant menurut Drs. Abdul Latif menyebutkan

ada 4 fungsi perdagangan, yaitu11 :

- Sebagai tempat untuk menginformasikan dan memasarkan berbagai jenis

barang/produk dari produsen ke konsumen.

- Sebagai market test terhadap produk-produk yang dilempar ke pasaran

untuk mengetahui harga, kualita dan opini masyarakat.

- Sebagai suatu titik orientasi kehidupan sosial masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya.

11Latif, Abdul. 2000.Beberapa Aspek Pemasaran Barang-barang, Majalah Promosi Ekonomi.

Jakarta.

Gambar 2.10 Alternatif Sirkulasi Pada Exhibition

Center

Sumber: : Congress, Convention, and Exhibition

Facilities, Fred Lawson (122:2000)

- Sebagai community center yaitu tempat berkumpulnya, interaksi sosial dan

bisnis antara konsumen dan lembaga terkait.

Tujuan dari pengadaan fasilitas showroom arsitektur ini adalah :

- Sebagai wadah unutuk memberikan pelayanan informasi dan promosi untuk

para pengunjung atau calon pembeli.

- Sebagai wadah untuk memberikan pelayanan informasi dan pemberdayaan

terhadap industri kreatif khususnya dalam industri furniture dan bahan

bangunan teknologi terbaru.

- mewadahi kegiatan pemasaran (marketing) dan penjualan (sales) produk-

produk arsitektur secara efektif dan terkodinir.

B. Contoh Showroom Arsitektur

Gambar 2.11 Contoh Showroom

Sumber: : https://i.vimeocdn.com/video/489853872_640.jpg. Diakses 11 Oktober 2015

2.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis

Pada Tinjauan proyek sejenis akan mengamati serta meninaju atau

membandingkan proyek sejenis yang digunakan sebagai acuan pada proyek yang

akan dibuat, dalam hal ini proyek sejenis yang akan dikaji yaitu :

2.2.1 Jakarta Design Center (JDC)

Jakarta Design Center merupakan sebuah wadah untuk menampung karya-

karya arsitektur, tempat kerjasama diantara konsumen, produsen dan para

profesional bidang arsitektur disamping itu juga dapat meningkatkan kualitas

produk dalam negeri.

Jakarta Design Center yang mulai beroperasi pada pertengahan bulan Maret

1990 merupakan suatu gedung pusat pelayanan desain terpadu serta sebuah sentra

spesifik di bidang arsitektur dan desain baru di Jakarta ataupun di Indonesia.

Gedung Design Center pertama di Indonesia ini dimaksudkan sebagai pusat

informasi mengenai produk interior dan arsitektur dalam bentuk visual dan tiga

dimensi, baik untuk perancang maupun untuk masyarakat umum. Sebagai pusat

pelayanan desain terpadu, Jakarta Design Center menyajikan kepada perancang

maupun masyarakat untuk melihat langsung semua elemen bangunan dan interior

secara lengkap dalam skala sesungguhnya sehingga tidak perlu membuang waktu

untuk mencari informasi produk yang letaknya berjauhan.

- Lokasi

Gambar 2.12 . Lokasi Jakarta Design Center

Sumber: Lokasi JDC.

http://2.bp.blogspot.com/_FcxmXDt3E0Q/TUbvovyLLhI/AAAAAAAAAUI/iGmmnfuMKd

A/s1600/lokasiJDC.JPG . Diakses 10 Oktober 2015

Lokasi Jakarta Design Center sangat strategis yaitu di Jl. Jendral Gatot Subroto.

Pemilihan lokasi ini berdasarkan letaknya yang mudah dicapai dari arah manapun

sehingga sangat mendukung fungsinya sebagai pusat informasi interior dan

arsitektur. Jakarta Design Center ini terletak pada lahan seluas 1,3 Ha mempunyai

dengan total luas bangunan sekitar 24.000m2. JDC ini terletak pada jalur yang

sangat padat dan juga bukan pada daerah terpencil.

- Tampilan Fisik Jakarta Design Center

Tampilan fisik bagunan Jakarta Design Centre merupakan bentuk segi

empat dengan penampilan eksterior massif mengadopsi langgam arsitektur modern

yaitu Internatinal Style yang secara keseluruhan disebut clear architecture, artinya

tanpa penggunaan ornamentasi, hanya permainan bidang-bidang geometri. Bentuk

yang demikian diharapkan dapat diterima oleh semua generasi, sehingga usia desain

dapat bertahan sampai 100 tahun.

Bentuk segi empat masif muncul akibat orientasi bangunan yang mengarah

ke dalam. Ruang-ruang pamer selalu dilihat dari dalam bangunan, sehingga tidak

perlu adanya bukaan pada fasad. Hal ini lebih mendukung obyek yang dipamerkan

agar lebih jelas dan terfokus bila tidak ada bukaan kaca pada dinding luarnya. Agar

tampilan luar bangunan tidak terlalu masif, maka dibuat pada keempat sudut segi

Gambar 2.13 Tampilan Jakarta Design Center

Sumber: Tampilan JDC. http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

empat. Bukaan kaca pada keempat sudut tersebut selain berfungsi sebagai bukaan

juga difungsikan sebagai tempat tangga darurat.

- Tampilan Ruang Dalam

Jakarta Design Centre memiliki luasan total bangunan sekitar 26.000 m2.

Pada gedung ini terdapat atrium sebagai ruang terbuka yang menerus dari lantai

dasar sampai lantai enam. Atrium disini mempunyai peranan yang cukup penting

yang dapat digunakan sebagai sarana kontak visual lantai.

Eskalator sebagai alat transportasi vertikal terdapat pada atrium. Lubang

atrium yang seluas kurang lebih 155 meter persegi berfungsi juga sebagai pusat

orientasi ruang dalam, hal ini untuk memudahkan orientasi pengunjung yang

sedang memperhatikan obyek yang dipamerkan dan memberikan kenyamanan dan

kemudahan bagi pengunjung dapat tercapai. Selain itu untuk menunjang

kenyamanan pengunjung dibuat koridor dengan ukuran yang cukup lebar, kurang

lebih 5 meter. Secara umum fungsi bangunan Jakarta Design Centre ini adalah

tempat pameran. Pembagian fungsi dan aktifitas dalam bangunan design centre ini

dibuat dari lantai ke lantai.

Gambar 2.14 . Tampilan Atrium Jakarta Design Center

Sumber: Tampilan Atrium. http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.15. (a)Ground Floor (b) 1th Floor Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

(a) (b)

Gambar 2.16 (a) 2nd Floor (b) 3rd Floor Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

(a) (b)

Gambar 2.17 . (a) 4th Floor (b) 5th Floor Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

(a) (b)

Ground Floor

- Ruang Chalwan Konsultan

- Ruang Kopkar

- Bank Mandiri - Ruang mesin

- Toilet

- R. Security - R. MEP

- Tenant (Adirasa Catering, Kopkar BTG, Acqua

Trend, Galleria Prima Asri, Kuka)

4th Floor

- Wintec

- Datascrip

- Master Lamp

- Far East Indonesia

- Radita Nutrin Selaras - Calia Italia - Toilet - R. AHU dan Elektrikal

1th Floor

- Ariston

- Felione Fine Gallery - Malinda Furniture Gallery

- Flexsteel by Malinda

- Masterpiece - Cafe - Toilet - R. AHU

5th floor

- Modera

- Infico Furnindo - Radita Nutrin Selaras

- Radita Nutrin Selaras

- Febal - Toilet - R. AHU dan Elektrikal

2nd Floor

- Kuka - Class International

- Galleria

- Galleria Prima Asri - Nolff Kitchen

- Toilet - R. AHU

6th floor

- Vinoti - JDC Business Center

- JDC Office

- Trend Interiors - Vivere Collection

- R. Seminar (lotus, Orchid, Flamboyan) - Toilet

- Kitchen

3rd Floor

- Outdoor Living

- Bangun Anugrah Handjaya - Broco Mobel Industry

- Le Menon - Cellini Design Center

7th Floor

- Vivente

- Casa Creativa - Office Culture by Cellini

- Trend Interiors Commercial - Trend Interiors Office - Kantor IAI (IAI nasional dan DKI) - Kantor HDII DKI dan Nasional - R. Pompa dan Chiller - R.Meeting

Gambar 2.18 . (a) 6th Floor (b) 7th Floor Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

(a) (b)

Tabel 2.3. Daftar Ruang pada Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

- Fasilitas Seminar dan Showroom

Pada Jakarta Design Center menyediakan ruang seminar dan showroom

yang berkaitan dengan perlengkapan arsitektur. Ruang seminar yang disediakan

memiliki 3 tipe, yaitu Lotus, Orchid, dan Flamboyan.

1. Lotus

Deskripsi Lotus 1 Lotus 2 Lotus 3

Harga Rp. 1.300.000/hari Rp. 2.500.000/hari Rp. 3.200.000/hari

Dimensi 14,4 x 7,2m 14,4 x 14,4m 14,4 x 21,6m

KapasitasTipe

Theater

100 orang 200 orang 300 orang

Kapasitas tipe

ruang kelas

50 orang 100 orang 150 orang

2. Orchid

Gambar 2.19. Ruang Seminar Tipe Lotus Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Tabel 2.4 . Daftar Harga, Dimensi dan Kapasitas Tipe Lotus

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.20 . Ruang Seminar Tipe Orchid Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Deskripsi Orchid 1 Orchid 2

Harga Rp. 1.100.000/hari Rp. 1.100.000/hari

Dimensi 11 x 7,6m 12 x 6,2m

KapasitasTipe

Theater

60 orang 60 orang

Kapasitas tipe

ruang kelas

35 orang 35 orang

3. Flamboyan Room

Deskripsi Standar Audiovisual

Harga Rp. 1.250.000/hari Rp. 1.750.000/hari

Dimensi 12,1 x 13,7m 12,1 x 13,7m

KapasitasTipe

Theater

130 orang 130 orang

Fasilitas - LCD,DVD, VCD

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.21 Ruang Seminar Tipe Flamboyan Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Tabel 2.6 . Daftar Harga, Dimensi dan Kapasitas dan fasilitas Tipe

Flamboyan

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Tabel 2.5 . Daftar Harga, Dimensi dan Kapasitas Tipe Orchid

-Showroom

Showroom merupakan fasilitas yang disediakan oleh Jakarta Design Center

berupa tenant-tenant yang disewakan untuk menampilkan suatu produk-produk

arsitektur, desain interior, dan material bangunan terbaru.

Gambar 2.22 . Showroom di Jakarta Design Center

Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

2.2.2 Boston Design Center (BDC)

Boston Design Center merupakan pusat pelayanan desain terpadu dan

menjadi sebuah sentra spesifik di bidang arsitektur dan desain interior di daerah

Boston, Inggris. Terletak di areal kawasan bisnis Innovation and Design Building,

bangunan ini berdiri di lahan yang memiliki luasan 1.4 juta sq/ft dengan luas

bangunan 350.000 sq/feet. Wadah ini juga sebagai pusat berkumpulnya Designer,

Arsitek, Mahasiswa dan komunitas desain untuk berdiskusi dan berbisnis.

Boston Design Center memiliki 70 Showroom dengan 1200 merk terkenal

yang menampilkan produk-produk arsitektur, desain interior dan material-material

terbaru. Pusat desain ini juga sebagai kantor pusat BSA (Boston Society of

Architect) selaku pengelola gedung ini yang bekerja sama dengan AIA (American

Institute of Architect), American Society of Landscape Architects (ASLA),

American Society of Interior Designers (ASID), International Interior Design

Association (IIDA), dan International Furnishings & Design Association (IFDA).

- Fasilitas

1. Showroom Produk Arsitektur desain interior dan material-

material terbaru

2. Kantor Instansi Arsitektur (Boston Society Of Architecture)

3. Perpustakaan

4. Kantor Biro konsultan Arsitektur dan Desain Interior

5. Café dan Bar

6. Ruang Pameran (exhibition Hall)

7. Ruang Seminar

8. Designer Longue

Gambar 2.23. Fasad Boston Design Center

Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.24 . Showroom pada Boston Design Center

Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

(a) (b)

Gambar 2.25. (a) Designer Longue (b) Café pada Boston Design Center

Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

2.2.3 Pasific Design Center (PDC)

Pasific Design Center merupakan pusat pelayanan desain yang mewadahi

kebutuhan arsitektur dan interior, dan seni serta menjadi sentra bisnis dan kampus

arsitektur dan desain di California. PDC didesain oleh Caesar Pelli yang dibangun

pada tahun 1975 dengan luas lahan 57.000m2

Pasific Design Center memiliki 130 Showroom dengan 2100 merk terkenal

yang menampilkan produk-produk arsitektur, desain interior. Ada beberapa fasilitas

yang diwadahi diantaranya :

1. Showroom Produk Arsitektur desain interior dan material-material

terbaru

2. Kantor Instansi Arsitektur

3. Perpustakaan

4. Kantor Biro konsultan Arsitektur dan Desain Interior

5. Restaurant

6. Ruang Pameran (Exhibition Hall)

7. Ruang Seminar

8. Ruang Komunitas Seni

9. Kampus Seni, Desain dan Arsitektur

10. Bussiness Center Longue

Gambar 2.26 . Kantor Biro Konsultan pada Boston Design Center

Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.27 . Fasad Pasific Design Center

Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.28. Pasific Design Center Mall

Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.29 . Architecture Studio pada Pasific Design Center

Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.31. Bussines Center dan Ruang Seminar Pasific Design Center

Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.32 . Restaurant Pasific Design Center

Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015

Gambar 2.30 Galeri Seni, Interior dan Arsitektur pada Pasific Design Center

Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015

2.2.4 Kesimpulan Proyek Sejenis

TINJAUAN

OBJEK

Jakarta Design

Center

Boston Design

Center

Pasific Design

Center

FASILITAS

1. Showroom

2. Kantor IAI, dan

HDII

3.Perpustakaan

4. Kantor Biro

konsultan Arsitektur

dan Desain Interior

5.Café

6. Bussiness Center

7. Function room

1. 70

Showroom

2. Kantor

Instansi

Arsitektur

(Boston Society

Of

Architecture)

3. Perpustakaan

4. Kantor Biro

konsultan

Arsitektur dan

Desain Interior

5. Café dan Bar

6. exhibition

Hall

7.Ruang

Seminar

8. Designer

Longue

1. Showroom

2. Kantor Instansi

Arsitektur

3. Perpustakaan

4. Kantor Biro

konsultan

Arsitektur dan

Desain Interior

5. Restaurant

6. Ruang Pameran

(Exhibition Hall)

7. Ruang Seminar

8. Ruang

Komunitas Seni

9. Kampus Seni,

Desain dan

Arsitektur

10. Bussiness

Center Longue

LOKASI

JL Gatot Subroto

Kav 53, Jakarta

Pusat

Boston, MA

02210

Melrose Avenue

West Hollywood,

California

PENGELOLA

Swasta oleh PT

Cipta Paramula

Sejati

Swasta

Swasta

2.3. Spesifikasi Umum

Pada pembahasan ini akan dijelaskan secara umum tentang Pusat Kegiatan

dan Informasi Arsitektur itu mulai dari tujuan dan sasaran, fungsi, fasilitas, ruang

lingkup pelayanan, Persyaratan pemilihan lokasi, serta sistem operasional dengan

hasil studi pustaka yang sebelumnya dilakukan.

2.3.1 Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur ini adalah untuk

mewadahi segala bentuk aktifitas yang berkaitan dengan ilmu arsitektur dan

informasi terkini mengenai perkembangan karya-karya arsitektur menjadi suatu

wadah kerjasama diantara konsumen, produsen dan para profesional bidang

arsitektur. Wadah ini juga sebagai sarana eksebisi, edukasi, dan pelatihan skill para

arsitek muda untuk mempersiapkan diri sebagai arsitek handal/Profesional

Architect agar dapat bersaing dikancah global. Sasaran wilayah mencakup daerah

Denpasar, wilayah regional Bali, maupun Nasional, serta sasaran pengunjungnya

adalah masyarakat awam, mahasiswa arsitektur, Arsitektur Profesional maupun

pecinta ilmu arsitektur.

2.3.2 Fungsi Rancangan

Fungsi dari perencaan Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur ini yaitu :

1. Fungsi Edukasi dan Informasi

Mengembangkan skill arsitektur muda dan menjadi pusat informasi

perkembangan arsitektur terkini, pusat informasi pengembangan arsitektur

daerah,serta pusat informasi perlombaan sayembara nasional dan

internasional.

2. Fungsi Pertemuan dan Diskusi

Pusat diadakannya pertemuan mengenai Arsitektur antara arsitek dengan

arsitek atau dengan Pihak Pemerintah, serta masyarakat awam. Untuk

membudayakan dialog, kritik serta apresiasi masyarakat terhadap

Arsitektur.

3. Fungsi Eksebisi/Pameran

Mewadahi pameran-pameran Arsitektur baik dari dalam dan luar negeri

untuk meningkatkan penghayatan masyarakat dan arsitek terhadap

Arsitektur secara luas.

4. Fungsi Ekonomi

Sebagai sarana promosi produk-produk arsitektur seperti material bangunan

dengan teknologi terbaru, serta penjualan perlengkapan arsitektur yang ada

kaitannya dengan kebutuhan mahasiswa arsitektur.

2.3.3 Aktifitas

Ada beberapa jenis aktifitas dari Pusat kegiatan dan Informasi

Arsitektur ini, yaitu :

1. Kegiatan Edukasi dan Informasi

Yaitu melakukan kegiatan pembinaan terhadap ilmu arsitektur dan

desain terutama pembinaan dalam rangka mempersiapkan lomba sayembara

desain, dengan cara mencari literatur di perpustakaan maupun kegiatan

workshop yang dilakukan oleh professional architect.

2. Kegiatan Pertemuan dan diskusi

Selain sebagai pusat pembinaan dan informasi arsitektur, Pusat

Kegiatan dan Informasi Arsitektur juga mewadahi kegiatan pertemuan dan

diskusi bagi para professional architect, mahasiswa arsitektur, dan pihak

yang terkait, untuk melakukan kegiatan seminar maupun workshop dalam

rangka memperdalam pengetahuan terhadap bidang arsitektur, serta sebagai

wadah untuk berbagi informasi.

3. Kegiatan Eksebisi dan Pameran

Kegiatan eksebisi atau pameran yang dilakukan seperti pameran bahan

atau material terbaru, pameran karya-karya arsitek bali dan mahasiswa

arsitektur, maupun pameran rencana pembangunan daerah Bali.

4. Kegiatan Ekonomi

Yaitu kegiatan terjadi adanya transaksi ekonomi seperti membeli

perlengkapan yang ada kaitannya dengan kebutuhan mahasiswa arsitektur,

dan kegiatan lainnya yang mewadahi transaksi ekonomi.

5. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan yang dilakukan yaitu Pengadaan rapat internal oleh pihak

pengelola, Penyediaan barang – barang /logistik yang dibutuhkan oleh Pusat

Kegiatan dan Informasi Arsitektur dan kegiatan lainnya yang berhubungan

dengan pengengolaan.

6. Kegiatan Servis

Kegiatan servis yang dilakukan seperti servis terhadap fasilitas yang

disediakan, baik Utilitas maupun yang berkaitan Pembersihan area gedung.

2.3.4 Civitas

Ada beberapa jenis pelaku kegiatan dari Pusat kegiatan dan

Informasi Arsitektur ini, yaitu :

1. Pengelola (Direktur, Wakil Direktur, General Manager, Manager on

Duty (MOD), Staff, Cleaning service, dll)

2. Produsen Produk Arsitektur (Penyewa showroom)

3. Pengelola Konsultan Arsitektur (Arsitek dan staff)

7. 4.Pengunjung (Arsitek, Mahasiswa Arsitektur, dan Masyarakat yang

berkepentingan terhadap bidang arsitektur).

2.3.5 Fasilitas Rancangan

Berdasarkan dari hasil pemahaman studi objek sejenis dapat disimpulkan

bahwa fasilitas Pusat Kegiatan Informasi Arsitektur dapat diklasifikasikan menjadi

3 bagian fasilitas, yaitu fasilitas Utama, Fasilitas Penunjang, dan Fasilitas

pelengkap

1. Fasilitas Utama

a. kantor konsultan Perencana/Architecture Studio

b. Function Room (Seminar, Workshop dan Meeting)

c. Perpustakaan

d. Exhibition Center

e. Ruang Pembinaan Sayembara Arsitektur

2. Fasilitas Penunjang

a. Showroom tempat penjualan furniture, material bangunan dengan

teknologi terbaru (showroom), dan perlengkapan arsitektur yang ada

kaitannya dengan kebutuhan mahasiswa.

b. Cafetaria

c. Ruang Pengelola

d. Information Center

3. Fasilitas Pelengkap

a. Areal Parkir

b. Outdoor Event Center

c. Toilet

d. Ruang MEP (Mekanikal dan Elektrikal)

2.3.6 Ruang Lingkup Layanan

Lingkup pelayanan Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur dapat ditinjau

dari beberapa sudut pandang, yaitu :

1. Berdasarkan sudut pandang Pengunjung : termasuk bangunan fasilitas

umum/komersial karena pengunjungnya adalah segala jenis masyarakat. Secara

garis besar dapat dibagi menjadi :

a. Masyarakat awam : masyarakat yang kurang paham terhadap arsitektur

serta memiliki kepentingan dan tertari terhadap bidang ini.

b. Mahasiswa arsitektur : merupakan sasaran pengujung yang strategis, yang

memiliki kebutuhan secara intensif terhadap informasi, edukasi dan produk-

produk arsitektur.

c. Arsitek dan Masyarakat Pecinta Seni dan Arsitektur : juga termasuk sasaran

yang strategis. Berperan ganda sebagai pemantau dan pengarah

perkembangan arsitektur, juga sebagai pemberi sumbangan karya-karyanya.

2. Berdasarkan sudut pandang Kegiatan : Jika ditinjau dari kegiatan , maka wadah

ini termasuk proyek khusus karena terdiri dari satu bidang yaitu Arsitektur.

2.3.7 Persyaratan Lokasi

Berikut merupakan persyaratan lokasi Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur,

antara lain :

1. Lokasi yang strategis, memiliki akses dekat dengan kampus-kampus yang

menyediakan program studi arsitektur.

2. Dapat dilalui oleh kendaraan umum seperti bus,mobil, motor, dan lain-lain.

3. Lokasi berada dekat dengan daerah pemukiman

4. Memungkinkan untuk akses emergency seperti mobil pemadam kebakaran,

ambulance

5. Memiliki akses yang mudah dicapai(baik dari luar kota maupun pusat kota

6. Terdapat jalur traffic rendah

7. Lokasi tersedia jaringan utilitas yang lengkap

2.3.8 Sistem Operasional

Sistem Operasional merupakan bagaimana pengaturan sistem pengelolaan

gedung berdasar pada kepemilikan gedung atau bangunan tersebut. Pada

perancangan sistem operasional pengelolaan Pusat Kegiatan dan Informasi

Arsitektur ini, manajemen akan diatur dan dikelola oleh pihak swasta yang

bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan arsitektur dan desain di Denpasar

khususnya dan di Bali pada umumnya. Setiap sub fungsi, seperti perpustakaan,

konsultan arsitektur, kantor IAI, Exhibition Center, Function Room, memiliki

manajemen masing- masing namun tetap di kontrol dan dikepalai oleh satu

Direktur. Hal ini berkaitan dengan fungsi bangunan yang mewadahi lebih dari satu

fungsi sehingga memerlukan fasilitas penunjang yang dan sistem pelayanan yang

lebih maksimal dalam bidag arsitektur.