PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT KEGIATAN DAN INFORMASI ARSITEKTUR II.pdfteknologi terbaru, dan perlengkapan...
-
Upload
trinhtuyen -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT KEGIATAN DAN INFORMASI ARSITEKTUR II.pdfteknologi terbaru, dan perlengkapan...
BAB 2
PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT KEGIATAN
DAN INFORMASI ARSITEKTUR
Pada Bab II ini akan dijabarkan mengenai tinjauan pustaka mengenai Pusat
Kegiatan dan Informasi Arsitektur dan hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas
objek, serta tinjauan dan studi proyek sejenis mengenai objek sejenis juga dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan kedepanya.
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur
Untuk memudahkan memahami judul maka perlu diuraikan pengertian
judul proyek ini sebagai berikut :
- Pusat : menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pusat berarti
Pokok, pangkal atau yang jadi pumpunan 1.
- Kegiatan diartikan sebagai suatu aktivitas; usaha; pekerjaan (KBBI) 2.
- Informasi : pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu (KBBI)
1 Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka 2 Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi ketiga, Jakarta : Balai Pustaka
- Arsitektur : Arsitektur merupakan ilmu yang berkaitan dengan
perencanaan dan perancangan suatu wadah untuk menampung kegiatan
manusia. Menurut Amos Rappoport (1981 ) : Arsitektur adalah ruang
tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur
kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus
memperngaruhi arsitektur3.
Jadi Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur dapat didefinisikan sebagai
pusat atau sentra segala aktifitas yang berkaitan dengan ilmu arsitektur dan segala
bentuk informasi terkini mengenai perkembangan arsitektur, karya arsitektur, serta
menjadi suatu wadah kerjasama diantara konsumen, produsen dan para profesional
bidang arsitektur.
Menurut Prana (2015), selaku ketua IAI Bali, Pusat Kegiatan dan Informasi
Arsitektur erat kaitannya pada suatu wadah pelayanan baik berupa barang maupun
jasa, khususnya di bidang bangunan dan arsitektur. Wadah ini juga sebagai
eksebisi, edukasi, dan pelatihan skill para arsitek muda untuk mempersiapkan diri
sebagai arsitek handal/Profesional Architect agar dapat bersaing dikancah global4.
2.1.2 Batasan Proyek
Batasan mengenai Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur yaitu mencakup
Fasilitas-fasilitas yang hanya mewadahi kegiatan arsitektur, dengan lingkup
pelayanan untuk masyarakat awam, mahasiswa arsitektur, Arsitek dan Pencinta seni
arsitektur. Fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan arsitektur dan desain seperti :
1. kantor konsultan Perencana/Architecture Studio
2. Perpustakaan
3. Exhibition hall
4. Function Room (Ruang Seminar, Workshop, Meeting)
3 Zahmad, Markus. 2009. Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur. Yogyakarta : Kanisius 4 Prana. 2015. Wawancara.
5. Showroom tempat penjualan furniture, material bangunan dengan
teknologi terbaru, dan perlengkapan arsitektur yang ada kaitannya
dengan kebutuhan mahasiswa.
2.1.3 Fungsi dasar Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur
Sebagai suatu lembaga yang baru dan mempunyai ruang lingkup yang
spesifik di bidang bangunan, maka fungsi dasar suatu pusat kegiatan arsitektur
adalah sebagai berikut:
a. Aktifitas pengembangan skill arsitektur muda dan pusat informasi
perkembangan arsitektur terkini, pusat informasi pengembangan arsitektur
daerah,serta pusat informasi perlombaan sayembara nasional dan
internasional.
b. Pusat diadakannya pertemuan mengenai Arsitektur antara arsitek dengan
arsitek atau dengan Pihak Pemerintah, serta masyarakat awam. Untuk
membudayakan dialog, kritik serta apresiasi masyarakat terhadap
Arsitektur.
c. Mewadahi pameran-pameran Arsitektur baik dari dalam dan luar negeri
untuk meningkatkan penghayatan masyarakat dan arsitek terhadap
Arsitektur secara luas.
2.1.4 Tinjauan Terhadap Fasilitas Proyek terkait
1. Kantor Konsultan Perencana
Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian konsultan perencana
arsitektur, ruang lingkup profesi, persyaratan dan klasifikasi, bentuk badan usaha,
hak dan tanggung jawab, serta cara mendapatkan pekerjaan
A. Pengertian Konsultan Perencana Arsitektur
Konsultan perencana adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan tugas konsultasi dalam bidang perencanaan (planning) lingkungan,
perancangan (designing) bangunan beserta kelengkapannya, berfungsi membantu
pengelola projek untuk melaksanakan pengadaan dokumen perancangan, dokumen
lelang, dokumen pelaksanaan konstruksi dan memberikan penjelasan pada waktu
pelelangan serta memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan perancangan
yang timbul selama tahap konstruksi serta bertanggung jawab secara konstruksi
kepada pemimpin projek atau pemimpin bagian projek 5.
Menurut Hunt, W.D. (dalam Meyer,1983), Kantor adalah suatu bangunan yang
mewadahi transaksi bisnis dengan pelayanan secara professional6. Jadi Kantor
Konsultan Perencana Arsitektur dapat didefinisikan sebagai suatu wadah yang
memberikan pelayanan terhadap konsultasi dalam bidang perencanaan (planning)
lingkungan, perancangan (designing) bangunan beserta kelengkapannya.
B. Ruang Lingkup Pelayanan Konsultan Perencana Arsitektur
Ruang lingkup layanan jasa konsultasi yang diberikan oleh konsultan
perencana mencakup layanan survey, layanan studi makro, layanan studi rinci,
layanan perancangan dan perencanaan, layanan pengawasan, layanan produksi dan
industri, layanan konsultasi operasi dan pemeliharaan serta rehabilitasi, layanan
jasa informasi, layanan jasa manajemen, penelitian dan pelatihan serta layanan jasa
penasehat6. Bentuk layanan konsultan perencana arsitektur dapat dibagi menjadi 2,
yaitu Planning and Design dan Design Direction.
a. Planning and Design, meliputi:
1) Architectural Planning and Design
2) Landscape Planning and Design
3) Lighting Planning and Design
b. Design Direction, meliputi:
1) Structure
2) Mechanical & Electrical
3) Interior Design
5 Departemen Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2000 : 55 6 Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komesial. Yogyakarta : Andi Offset
4) Communication Media
C. Pelaku Kegiatan dan Alur Koordinasi Konsultan Perencana
Dalam Konsultan perencana Arsitektur umumnya dipimpin oleh Principal
Architect, yang menjadi penghubung antara client untuk menentukan requirement
project, dan menyepakati nilai proyek. Berdasarkan buku The Profesional
Practiceof Architectural Working Drawing (5:2003), maka dapat digambarkan
pelaku kegiatan dan alur koordinasi pada konsultan perencana Arsitektur sebagai
berikut :
D. Kantor Konsultan Perencana Arsitektur
Bentuk fisik penataan kantor perencana arsitektur mengalami perubahan
seiring dengan perkembangan jaman, dahulunya ruang kerja arsitektur yang hanya
dilengkapi dengan meja gambar, namun seiring dengan kemajuan teknologi sudah
mengalami perubahan menjadi sistem komputerisasi.
Gambar 2.1 Pelaku kegiatan dan Alur Koordinasi Kantor Konsultan Perencana
Arsitektur
Sumber: The Profesional Practice of Architectural Working Drawing (5 : 2003)
“The Physical plan of architectural office has began take a new look. Rows and
rows of drafting tables and cubicle are being replaced to the work mobile stations,
giving an entirely new appearance to the work environtment”7.
Di era perkembangan teknologi, sistem manual yang digunakan terdahulu sudah
berubah menjadi berbasis komputerisasi yang lebih dikenal dengan CAD
(Computer Aided Design), sehingga para perancang akan semakin dipermudah
dengan teknologi ini.
1. Standar Ruang Konsultan Perencana Arsitektur
Standar Fasilitas Ruang
Ruang-ruang yang dibutuhkan pada kantor konsultan perencana arsitektur
diantaranya Studio Arsitektur, Ruang Administrasi, Ruang Receptionist,
Ruang Meeting, Ruang Kepala Studio, Ruang Direktur, dan Toilet. Serta
perlengkapan yang diperlukan diantaranya meja kerja, meja rapat, kursi,
lemari buku, Rak kayu, Buffet, Komputer, Printer, Telepon, Komputer
Printer, Scanner, LCD &Layard an Plotter.
7 Wakita, Osamu & M.Linde, Richard.2003. The Profesional Practice of Architectural Working
Drawing. New York : John Wiley & Sons Inc,
Gambar 2.2 Perubahan Tampilan Kantor Arsitektur
Sumber: : The Profesional Practice of Architectural Working Drawing (4 : 2003)
Standar Penataan Ruang Kerja
a. Penataan Studio Arsitektur
Gambar 2.3 Penataan Ruang Studio Arsitektur Tipe Self-regulatory-mixed
Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data, Third Edition (185 : 2008)
Gambar 2.4 Penataan Ruang Studio Arsitektur Tipe comby office
Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data, Third Edition (186 : 2008)
Gambar 2.5 Space and circulation requirements of filing and other office equipment
Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data, Third Edition (187 : 2008)
2 Perpustakaan
Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian Perpustakaan, jenis
perpustakaan, ruang lingkup literatur yang diwadahi dan persyaratan ruang pada
perpustakaan.
A. Pengertian Perpustakaan
Menurut IFLA (Internasional Federation of Library Association)
“Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau
sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk
kepentingan pemakai8. Perpustakaan juga dapat didefinisikan sebagai tempat
untuk mengembangkan informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu
lembaga pendidikan, sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu
memperlancar cakrawala pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar8.
8 Basuki, Sulistyo. 2003. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: universitas terbuka.
Gambar 2.6 Standar Meja pada Ruang Kerja
Sumber: : Metric Handbook Planning and Design Data,
Third Edition (188 : 2008)
B. Jenis Perpustakaan
Berdasarkan IFLA mengelompokkan jenis-jenis perpustakaan atas :
1. Perpustakaan Nasional (National Library)
2. Perpustakaan Umum (Public Library)
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)
4. Perpustakaan Sekolah (School Library)
5. Perpustakaan Khusus (Special Library)
6. Perpustakaan Wilayah
7. Perpustakaan Keliling
C. Perpustakaan Khusus
The Internationl Standard For Library and Information ScienceI, mendefinisikan
perpustakaan khusus sebagai perpustakaan yang berdiri sendiri yang mencakup satu
disiplin ilmu atau bidang pengetahuan khusus atau area minat khusu. Istilah
perpustakaan khusus meliputi perpustakaan yang secara utama melayani pengguna
dengan kategori tertentu, atau terutama menyediakan bagian dokumen secara
spesifik.
a. Layanan Informasi Perpustakan Khusus
Layanan informasi yang disediakan oleh perpustakaan khusus merupakan salah satu
karakteristik yang membedakkan perpustakaan khusus dengan perpustakaan jenis
lainnya. Ferguson dan Mobley (8:1984) mengatakan bahwa “These Libraries are
devoted to utilitarian information service rather than scholarly or educational9”.
Dari hal ini dapat disimpulakan bahwa perpustakaan khusus lebih menekankan
pada fungsi layanan informasi daripada fungsi pendidikan.
Ada tujuh jenis pelayanan informasi yang dapat disediakan oleh
perpustakaan khusus, diantaranya layanan peminajaman, layanan referens, layanan
9 Anggia Lestari, Ririn. 2009. Peran Perpustakaan.Skripsi Jakarta : Universitas Indonesia
bibliografis, layanan kesiagaan informasi, layanan terjemahan dan layanan
penelurusan online.
b. Sistem Layanan Perpustakaan
Ada dua macam sistem pelayanan yang biasa dilakukan oleh perpustakaan yaitu
sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup.
1) Sistem Pelayanan Tertutup (Close Access)
a. Kebalikan dari sistem terbuka, pengunjung tidak boleh masuk ke
ruangan koleksi, tetapi yang dibutuhkannya harus diambilkan oleh
petugas. Penelusuran/pencarian koleksi harus melalui katalog.
Petugas selain mencatat peminjaman dan pengembalian, juga
mengambilkan dan mengembalikan koleksi ke rak.
2) Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access)
a. Dalam sistem pelayanan terbuka perpustakaan memberi kebebasan
kepada pengguna untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi
yang diinginkannya dari rak. Petugas hanya mencatat apabila
koleksi tersebu akan dipinjam serta dikembalikan.
C. Standar Ruang Perpustakaan
Standar Kebutuhan Ruang
Standar ruang yang dibutuhkan pada perpustakaan yaitu Ruang baca dan
Belajar komunal, ruang baca dan belajar personal, ruang koleksi, ruang
pengadaan dan pengolahan koleksi, ruang koordinator otomasi, ruang rapat,
ruang pelayanan sirkulasi, ruang pelayanan referensi dan ruang pelayanan
umum.
Standar Komponen Ruang Perpustakaan
2.1.4.3 Exhibition Center
Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian Exhibition Center, jenis
jenis-jenis exhibition center, dan persyaratan ruang pada perpustakaan.
A. Pengertian Exhibition Center
Exhibition Center secara umum merupakan gedung multifungsi yang
memadukan fungsi eksibisi dan konferensi yang di dalamnya menawarkan area
Gambar 2.7 Hubungan Antar Ruang Perpustakaan
Sumber: : Data Arsitek Jilid 1 (148 : 1991)
Gambar 2.8 Standar Furniture Perpustakaan
Sumber: : Data Arsitek Jilid 1 (150 : 1991)
yang cukup untuk mengakomodasi ribuan pengunjung. Exhibition Center
menyewakan ruang untuk pertemuan seperti konferensi perusahaan, pameran dan
perdagangan industri. Exhibition center merupakan gabungan yang harus
mewadahi 3 fungsi yaitu pertemuan (meeting), konferensi (conference), dan
pameran (exhibition)10.
Fasilitas Eksibisi disediakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
masyarakat dan komersial. Eksibisi tersebut digunakan untuk memungkinkan
pengunjung untuk melihat dan memperoleh informasi spesifik, misalnya:
Karya seni, peninggalan sejarah, penemuan-penemuan ilmiah, prestasi
teknologi, keragaman lingkungan dan warisan budaya
Produk dan jasa yang tersedia untuk konsumen umum atau yang
diidentifikasi sebagai kelompok pengguna barang dan jasa.
B. Bentuk Kegiatan Exhibition Center
Berikut bentuk-bentuk pertemuan menurut Fred Lawson, dalam bukunya
Conference, Convention, and Exhibition Facilities, yang dapat ditampung dalam
sebuah exhibition center, antara lain:
1. Kegiatan exhibition dan trade fair
1. Trade show and fairs, yang mengumpulkan penjual dan pembeli produk,
barang dan jasa bersama-sama dalam sektor industri tertentu
2. Consumer show or fair, pameran yang terbuka untuk masyarakat umum
3. Campuran trade-consumer shows or fair, yang mengizinkan masyarakat
umum mengikuti atau membuka pameran pada hari-hari tertentu saja
4. Private exhibitions, di mana masing-masing perusahaan atau lembaga
menyelenggarakan pameran mereka sendiri untuk menunjukkan produk
yang mereka pilih atau ciptakan ke khalayak
10 Lawson, Fred. 2000. Congress, convention & Exhibition Facilities. London : Architectural
Press Planning and Design Series
5. peluncuran produk, yang memperkenalkan barang baru dan layanan yang
mungkin ditampilkan dalam perdagangan, pameran pribadi atau keduanya.
2. Kegiatan Convention dan Congres
1. Kongres, merupakan pertemuan untuk mendiskusikan atau menetapkan
penyelesaian sejumlah permasalahan.
2. Konvensi, merupakan pertemuan sejumlah orang untuk suatu objek umum
atau untuk bertukar pikiran, pandangan dalam grup.
3. Konferensi, merupakan sesi umum dan face to face kelompok dengan
partisipasi yang tinggi terutama terhadap perencanaan, mendapatkan fakta
informasi, ataupun menyelesaikan masalah. Biasanya terdiri dari satu
golongan seperti profesi, asosiasi, dan perusahaan. Pertemuan ini terkesan
sangat formal dan mendorong partisipasi kolektif dalam mencapai pendapat
obyektif dan tujuan.
4. Seminar, umumnya tatap muka berbagi pengalaman tentang fakta di bawah
bimbingan seorang pemimpin diskusi. Pesertanya lebih dari 30 orang
5. Workshop, umumnya terdiri dari sesi umum bersamaan dengan tatap muka
peserta untuk meningkatkan pengetahuan baru, kemampuan dan wawasan
dalam masalah. Pesertanya lebih dari 35 orang.
6. Simposium, diskusi panel dengan pemberian pemaparan ahli sebelum sesi
audiensi. Walaupun partisipasi pendengar rendah dalam simposium
7. Forum, diskusi panel yang mengambil sisi yang bertolak belakang oleh ahli
dengan pemberian pemaparan dan memberikan kesempatan kepada
pendengar untuk berpartisipasi.
8. Kuliah umum, presentasi resmi oleh seorang ahli yang diikuti dengan sesi
tanya jawab.
9. Panel, dua atau lebih pembicara yang mengemukakan sudut pandang
dengan diskusi antar pembicara yang dipimpin oleh moderator.
10. Colloquium, program dengan penentuan masalah oleh peserta di awal yang
kemudian didiskusikan, pemimpin diskusi kemudian membangun program
seputar masalah yang paling banyak. Diskusi ini memiliki penekanan sama
pada diskusi dan instruksinya.
C. Jenis-jenis Exhibition Center
Tabel 2.1 Jenis Exhibition Center
Roles (peran) Types Of centers
Types of exhibits
cultural
Visitor centers
Museum
Art galeries
Science center
- National collections
- Regional collections
- Local collections
- Private collections
Commercial-cultural
Visitor centres
Private colletions
- Company sponsored
- Privatly operated
- Designed exhibitions
Commercial
Design centres
Trade centres
Display cases
- Company display
- Leased space
- Featured exhibitions
Sumber: Congress, Convention, and Exhibition Facilities, Fred Lawson hal. 117
D. Jenis dan Persyaratan Exhibition Center
Tabel 2.2. Persyaratan Fasilitas Exhibition Center
Aspect Checklist Public accsess Sarana transportasi, ruang tunggu, fasilitas parkir
Sensitive areas Perlindungan terhadap pengrusakan dan kerusakan (pagar, parit).
Penggabungan dalam susunan (halaman, konservatori kaca)
Security generally Pengendalian jalur akses, sistem pengawasan
Flood lighting pencahayaan bangunan dan outdoor pameran (Sistem
pencahayaan, lokasi). Pencahayaan pintu masuk dan pendekatan
Maintenance Ground maintance, building fabric, window cleaning
Emergency access
and egress Lokasi keluar dan tempat berkumpul. Akses kendaraan, hidran
air, pencahayaan darurat Technical plant Plant room requirements, location, limitation of noise, vibration;
effuvia, storage and safety requirements
Exhibits and other
deliveries Loading dock requirements, dimensional clearances, handling
equipment, security control, weather protection
Sumber: : Congress, Convention, and Exhibition Facilities, Fred Lawson (117:2000)
Gambar 2.9 Sirkulasi Pada Exhibition Center
Sumber: : Congress, Convention, and Exhibition Facilities, Fred Lawson (118:2000)
2.1.4.4 Showroom /Tempat penjualan produk Arsitektur
Pada pemahaman ini akan dibahas tentang pengertian Showroom, Fungsi dan
Tujuan Showroom
A. Pengertian Showroom
Showroom dapat diartikan sebagai tempat display untuk furniture ataupun
barang yang bertujuan untuk dipamerkan dan dijual oleh suatu produsen.
Sedangkan Showroom Arsitektur adalah suatu wadah untuk memamerkan produk-
produk arsitektur baik berupa furniture, material bangunan terbaru, maupun
perlengkapan lainnya yang ada kaitannya dengan bidang arsitektur.
B. Fungsi dan Tujuan
Fungsi showroom/anchor tenant menurut Drs. Abdul Latif menyebutkan
ada 4 fungsi perdagangan, yaitu11 :
- Sebagai tempat untuk menginformasikan dan memasarkan berbagai jenis
barang/produk dari produsen ke konsumen.
- Sebagai market test terhadap produk-produk yang dilempar ke pasaran
untuk mengetahui harga, kualita dan opini masyarakat.
- Sebagai suatu titik orientasi kehidupan sosial masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.
11Latif, Abdul. 2000.Beberapa Aspek Pemasaran Barang-barang, Majalah Promosi Ekonomi.
Jakarta.
Gambar 2.10 Alternatif Sirkulasi Pada Exhibition
Center
Sumber: : Congress, Convention, and Exhibition
Facilities, Fred Lawson (122:2000)
- Sebagai community center yaitu tempat berkumpulnya, interaksi sosial dan
bisnis antara konsumen dan lembaga terkait.
Tujuan dari pengadaan fasilitas showroom arsitektur ini adalah :
- Sebagai wadah unutuk memberikan pelayanan informasi dan promosi untuk
para pengunjung atau calon pembeli.
- Sebagai wadah untuk memberikan pelayanan informasi dan pemberdayaan
terhadap industri kreatif khususnya dalam industri furniture dan bahan
bangunan teknologi terbaru.
- mewadahi kegiatan pemasaran (marketing) dan penjualan (sales) produk-
produk arsitektur secara efektif dan terkodinir.
B. Contoh Showroom Arsitektur
Gambar 2.11 Contoh Showroom
Sumber: : https://i.vimeocdn.com/video/489853872_640.jpg. Diakses 11 Oktober 2015
2.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis
Pada Tinjauan proyek sejenis akan mengamati serta meninaju atau
membandingkan proyek sejenis yang digunakan sebagai acuan pada proyek yang
akan dibuat, dalam hal ini proyek sejenis yang akan dikaji yaitu :
2.2.1 Jakarta Design Center (JDC)
Jakarta Design Center merupakan sebuah wadah untuk menampung karya-
karya arsitektur, tempat kerjasama diantara konsumen, produsen dan para
profesional bidang arsitektur disamping itu juga dapat meningkatkan kualitas
produk dalam negeri.
Jakarta Design Center yang mulai beroperasi pada pertengahan bulan Maret
1990 merupakan suatu gedung pusat pelayanan desain terpadu serta sebuah sentra
spesifik di bidang arsitektur dan desain baru di Jakarta ataupun di Indonesia.
Gedung Design Center pertama di Indonesia ini dimaksudkan sebagai pusat
informasi mengenai produk interior dan arsitektur dalam bentuk visual dan tiga
dimensi, baik untuk perancang maupun untuk masyarakat umum. Sebagai pusat
pelayanan desain terpadu, Jakarta Design Center menyajikan kepada perancang
maupun masyarakat untuk melihat langsung semua elemen bangunan dan interior
secara lengkap dalam skala sesungguhnya sehingga tidak perlu membuang waktu
untuk mencari informasi produk yang letaknya berjauhan.
- Lokasi
Gambar 2.12 . Lokasi Jakarta Design Center
Sumber: Lokasi JDC.
http://2.bp.blogspot.com/_FcxmXDt3E0Q/TUbvovyLLhI/AAAAAAAAAUI/iGmmnfuMKd
A/s1600/lokasiJDC.JPG . Diakses 10 Oktober 2015
Lokasi Jakarta Design Center sangat strategis yaitu di Jl. Jendral Gatot Subroto.
Pemilihan lokasi ini berdasarkan letaknya yang mudah dicapai dari arah manapun
sehingga sangat mendukung fungsinya sebagai pusat informasi interior dan
arsitektur. Jakarta Design Center ini terletak pada lahan seluas 1,3 Ha mempunyai
dengan total luas bangunan sekitar 24.000m2. JDC ini terletak pada jalur yang
sangat padat dan juga bukan pada daerah terpencil.
- Tampilan Fisik Jakarta Design Center
Tampilan fisik bagunan Jakarta Design Centre merupakan bentuk segi
empat dengan penampilan eksterior massif mengadopsi langgam arsitektur modern
yaitu Internatinal Style yang secara keseluruhan disebut clear architecture, artinya
tanpa penggunaan ornamentasi, hanya permainan bidang-bidang geometri. Bentuk
yang demikian diharapkan dapat diterima oleh semua generasi, sehingga usia desain
dapat bertahan sampai 100 tahun.
Bentuk segi empat masif muncul akibat orientasi bangunan yang mengarah
ke dalam. Ruang-ruang pamer selalu dilihat dari dalam bangunan, sehingga tidak
perlu adanya bukaan pada fasad. Hal ini lebih mendukung obyek yang dipamerkan
agar lebih jelas dan terfokus bila tidak ada bukaan kaca pada dinding luarnya. Agar
tampilan luar bangunan tidak terlalu masif, maka dibuat pada keempat sudut segi
Gambar 2.13 Tampilan Jakarta Design Center
Sumber: Tampilan JDC. http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
empat. Bukaan kaca pada keempat sudut tersebut selain berfungsi sebagai bukaan
juga difungsikan sebagai tempat tangga darurat.
- Tampilan Ruang Dalam
Jakarta Design Centre memiliki luasan total bangunan sekitar 26.000 m2.
Pada gedung ini terdapat atrium sebagai ruang terbuka yang menerus dari lantai
dasar sampai lantai enam. Atrium disini mempunyai peranan yang cukup penting
yang dapat digunakan sebagai sarana kontak visual lantai.
Eskalator sebagai alat transportasi vertikal terdapat pada atrium. Lubang
atrium yang seluas kurang lebih 155 meter persegi berfungsi juga sebagai pusat
orientasi ruang dalam, hal ini untuk memudahkan orientasi pengunjung yang
sedang memperhatikan obyek yang dipamerkan dan memberikan kenyamanan dan
kemudahan bagi pengunjung dapat tercapai. Selain itu untuk menunjang
kenyamanan pengunjung dibuat koridor dengan ukuran yang cukup lebar, kurang
lebih 5 meter. Secara umum fungsi bangunan Jakarta Design Centre ini adalah
tempat pameran. Pembagian fungsi dan aktifitas dalam bangunan design centre ini
dibuat dari lantai ke lantai.
Gambar 2.14 . Tampilan Atrium Jakarta Design Center
Sumber: Tampilan Atrium. http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.15. (a)Ground Floor (b) 1th Floor Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
(a) (b)
Gambar 2.16 (a) 2nd Floor (b) 3rd Floor Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
(a) (b)
Gambar 2.17 . (a) 4th Floor (b) 5th Floor Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
(a) (b)
Ground Floor
- Ruang Chalwan Konsultan
- Ruang Kopkar
- Bank Mandiri - Ruang mesin
- Toilet
- R. Security - R. MEP
- Tenant (Adirasa Catering, Kopkar BTG, Acqua
Trend, Galleria Prima Asri, Kuka)
4th Floor
- Wintec
- Datascrip
- Master Lamp
- Far East Indonesia
- Radita Nutrin Selaras - Calia Italia - Toilet - R. AHU dan Elektrikal
1th Floor
- Ariston
- Felione Fine Gallery - Malinda Furniture Gallery
- Flexsteel by Malinda
- Masterpiece - Cafe - Toilet - R. AHU
5th floor
- Modera
- Infico Furnindo - Radita Nutrin Selaras
- Radita Nutrin Selaras
- Febal - Toilet - R. AHU dan Elektrikal
2nd Floor
- Kuka - Class International
- Galleria
- Galleria Prima Asri - Nolff Kitchen
- Toilet - R. AHU
6th floor
- Vinoti - JDC Business Center
- JDC Office
- Trend Interiors - Vivere Collection
- R. Seminar (lotus, Orchid, Flamboyan) - Toilet
- Kitchen
3rd Floor
- Outdoor Living
- Bangun Anugrah Handjaya - Broco Mobel Industry
- Le Menon - Cellini Design Center
7th Floor
- Vivente
- Casa Creativa - Office Culture by Cellini
- Trend Interiors Commercial - Trend Interiors Office - Kantor IAI (IAI nasional dan DKI) - Kantor HDII DKI dan Nasional - R. Pompa dan Chiller - R.Meeting
Gambar 2.18 . (a) 6th Floor (b) 7th Floor Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
(a) (b)
Tabel 2.3. Daftar Ruang pada Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
- Fasilitas Seminar dan Showroom
Pada Jakarta Design Center menyediakan ruang seminar dan showroom
yang berkaitan dengan perlengkapan arsitektur. Ruang seminar yang disediakan
memiliki 3 tipe, yaitu Lotus, Orchid, dan Flamboyan.
1. Lotus
Deskripsi Lotus 1 Lotus 2 Lotus 3
Harga Rp. 1.300.000/hari Rp. 2.500.000/hari Rp. 3.200.000/hari
Dimensi 14,4 x 7,2m 14,4 x 14,4m 14,4 x 21,6m
KapasitasTipe
Theater
100 orang 200 orang 300 orang
Kapasitas tipe
ruang kelas
50 orang 100 orang 150 orang
2. Orchid
Gambar 2.19. Ruang Seminar Tipe Lotus Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Tabel 2.4 . Daftar Harga, Dimensi dan Kapasitas Tipe Lotus
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.20 . Ruang Seminar Tipe Orchid Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Deskripsi Orchid 1 Orchid 2
Harga Rp. 1.100.000/hari Rp. 1.100.000/hari
Dimensi 11 x 7,6m 12 x 6,2m
KapasitasTipe
Theater
60 orang 60 orang
Kapasitas tipe
ruang kelas
35 orang 35 orang
3. Flamboyan Room
Deskripsi Standar Audiovisual
Harga Rp. 1.250.000/hari Rp. 1.750.000/hari
Dimensi 12,1 x 13,7m 12,1 x 13,7m
KapasitasTipe
Theater
130 orang 130 orang
Fasilitas - LCD,DVD, VCD
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.21 Ruang Seminar Tipe Flamboyan Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Tabel 2.6 . Daftar Harga, Dimensi dan Kapasitas dan fasilitas Tipe
Flamboyan
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Tabel 2.5 . Daftar Harga, Dimensi dan Kapasitas Tipe Orchid
-Showroom
Showroom merupakan fasilitas yang disediakan oleh Jakarta Design Center
berupa tenant-tenant yang disewakan untuk menampilkan suatu produk-produk
arsitektur, desain interior, dan material bangunan terbaru.
Gambar 2.22 . Showroom di Jakarta Design Center
Sumber: http://j-d-c.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
2.2.2 Boston Design Center (BDC)
Boston Design Center merupakan pusat pelayanan desain terpadu dan
menjadi sebuah sentra spesifik di bidang arsitektur dan desain interior di daerah
Boston, Inggris. Terletak di areal kawasan bisnis Innovation and Design Building,
bangunan ini berdiri di lahan yang memiliki luasan 1.4 juta sq/ft dengan luas
bangunan 350.000 sq/feet. Wadah ini juga sebagai pusat berkumpulnya Designer,
Arsitek, Mahasiswa dan komunitas desain untuk berdiskusi dan berbisnis.
Boston Design Center memiliki 70 Showroom dengan 1200 merk terkenal
yang menampilkan produk-produk arsitektur, desain interior dan material-material
terbaru. Pusat desain ini juga sebagai kantor pusat BSA (Boston Society of
Architect) selaku pengelola gedung ini yang bekerja sama dengan AIA (American
Institute of Architect), American Society of Landscape Architects (ASLA),
American Society of Interior Designers (ASID), International Interior Design
Association (IIDA), dan International Furnishings & Design Association (IFDA).
- Fasilitas
1. Showroom Produk Arsitektur desain interior dan material-
material terbaru
2. Kantor Instansi Arsitektur (Boston Society Of Architecture)
3. Perpustakaan
4. Kantor Biro konsultan Arsitektur dan Desain Interior
5. Café dan Bar
6. Ruang Pameran (exhibition Hall)
7. Ruang Seminar
8. Designer Longue
Gambar 2.23. Fasad Boston Design Center
Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.24 . Showroom pada Boston Design Center
Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
(a) (b)
Gambar 2.25. (a) Designer Longue (b) Café pada Boston Design Center
Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
2.2.3 Pasific Design Center (PDC)
Pasific Design Center merupakan pusat pelayanan desain yang mewadahi
kebutuhan arsitektur dan interior, dan seni serta menjadi sentra bisnis dan kampus
arsitektur dan desain di California. PDC didesain oleh Caesar Pelli yang dibangun
pada tahun 1975 dengan luas lahan 57.000m2
Pasific Design Center memiliki 130 Showroom dengan 2100 merk terkenal
yang menampilkan produk-produk arsitektur, desain interior. Ada beberapa fasilitas
yang diwadahi diantaranya :
1. Showroom Produk Arsitektur desain interior dan material-material
terbaru
2. Kantor Instansi Arsitektur
3. Perpustakaan
4. Kantor Biro konsultan Arsitektur dan Desain Interior
5. Restaurant
6. Ruang Pameran (Exhibition Hall)
7. Ruang Seminar
8. Ruang Komunitas Seni
9. Kampus Seni, Desain dan Arsitektur
10. Bussiness Center Longue
Gambar 2.26 . Kantor Biro Konsultan pada Boston Design Center
Sumber: http://bostondesign.com/ . Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.27 . Fasad Pasific Design Center
Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.28. Pasific Design Center Mall
Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.29 . Architecture Studio pada Pasific Design Center
Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.31. Bussines Center dan Ruang Seminar Pasific Design Center
Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.32 . Restaurant Pasific Design Center
Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015
Gambar 2.30 Galeri Seni, Interior dan Arsitektur pada Pasific Design Center
Sumber: http://www.pacificdesigncenter.com/. Diakses 10 Oktober 2015
2.2.4 Kesimpulan Proyek Sejenis
TINJAUAN
OBJEK
Jakarta Design
Center
Boston Design
Center
Pasific Design
Center
FASILITAS
1. Showroom
2. Kantor IAI, dan
HDII
3.Perpustakaan
4. Kantor Biro
konsultan Arsitektur
dan Desain Interior
5.Café
6. Bussiness Center
7. Function room
1. 70
Showroom
2. Kantor
Instansi
Arsitektur
(Boston Society
Of
Architecture)
3. Perpustakaan
4. Kantor Biro
konsultan
Arsitektur dan
Desain Interior
5. Café dan Bar
6. exhibition
Hall
7.Ruang
Seminar
8. Designer
Longue
1. Showroom
2. Kantor Instansi
Arsitektur
3. Perpustakaan
4. Kantor Biro
konsultan
Arsitektur dan
Desain Interior
5. Restaurant
6. Ruang Pameran
(Exhibition Hall)
7. Ruang Seminar
8. Ruang
Komunitas Seni
9. Kampus Seni,
Desain dan
Arsitektur
10. Bussiness
Center Longue
LOKASI
JL Gatot Subroto
Kav 53, Jakarta
Pusat
Boston, MA
02210
Melrose Avenue
West Hollywood,
California
PENGELOLA
Swasta oleh PT
Cipta Paramula
Sejati
Swasta
Swasta
2.3. Spesifikasi Umum
Pada pembahasan ini akan dijelaskan secara umum tentang Pusat Kegiatan
dan Informasi Arsitektur itu mulai dari tujuan dan sasaran, fungsi, fasilitas, ruang
lingkup pelayanan, Persyaratan pemilihan lokasi, serta sistem operasional dengan
hasil studi pustaka yang sebelumnya dilakukan.
2.3.1 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur ini adalah untuk
mewadahi segala bentuk aktifitas yang berkaitan dengan ilmu arsitektur dan
informasi terkini mengenai perkembangan karya-karya arsitektur menjadi suatu
wadah kerjasama diantara konsumen, produsen dan para profesional bidang
arsitektur. Wadah ini juga sebagai sarana eksebisi, edukasi, dan pelatihan skill para
arsitek muda untuk mempersiapkan diri sebagai arsitek handal/Profesional
Architect agar dapat bersaing dikancah global. Sasaran wilayah mencakup daerah
Denpasar, wilayah regional Bali, maupun Nasional, serta sasaran pengunjungnya
adalah masyarakat awam, mahasiswa arsitektur, Arsitektur Profesional maupun
pecinta ilmu arsitektur.
2.3.2 Fungsi Rancangan
Fungsi dari perencaan Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur ini yaitu :
1. Fungsi Edukasi dan Informasi
Mengembangkan skill arsitektur muda dan menjadi pusat informasi
perkembangan arsitektur terkini, pusat informasi pengembangan arsitektur
daerah,serta pusat informasi perlombaan sayembara nasional dan
internasional.
2. Fungsi Pertemuan dan Diskusi
Pusat diadakannya pertemuan mengenai Arsitektur antara arsitek dengan
arsitek atau dengan Pihak Pemerintah, serta masyarakat awam. Untuk
membudayakan dialog, kritik serta apresiasi masyarakat terhadap
Arsitektur.
3. Fungsi Eksebisi/Pameran
Mewadahi pameran-pameran Arsitektur baik dari dalam dan luar negeri
untuk meningkatkan penghayatan masyarakat dan arsitek terhadap
Arsitektur secara luas.
4. Fungsi Ekonomi
Sebagai sarana promosi produk-produk arsitektur seperti material bangunan
dengan teknologi terbaru, serta penjualan perlengkapan arsitektur yang ada
kaitannya dengan kebutuhan mahasiswa arsitektur.
2.3.3 Aktifitas
Ada beberapa jenis aktifitas dari Pusat kegiatan dan Informasi
Arsitektur ini, yaitu :
1. Kegiatan Edukasi dan Informasi
Yaitu melakukan kegiatan pembinaan terhadap ilmu arsitektur dan
desain terutama pembinaan dalam rangka mempersiapkan lomba sayembara
desain, dengan cara mencari literatur di perpustakaan maupun kegiatan
workshop yang dilakukan oleh professional architect.
2. Kegiatan Pertemuan dan diskusi
Selain sebagai pusat pembinaan dan informasi arsitektur, Pusat
Kegiatan dan Informasi Arsitektur juga mewadahi kegiatan pertemuan dan
diskusi bagi para professional architect, mahasiswa arsitektur, dan pihak
yang terkait, untuk melakukan kegiatan seminar maupun workshop dalam
rangka memperdalam pengetahuan terhadap bidang arsitektur, serta sebagai
wadah untuk berbagi informasi.
3. Kegiatan Eksebisi dan Pameran
Kegiatan eksebisi atau pameran yang dilakukan seperti pameran bahan
atau material terbaru, pameran karya-karya arsitek bali dan mahasiswa
arsitektur, maupun pameran rencana pembangunan daerah Bali.
4. Kegiatan Ekonomi
Yaitu kegiatan terjadi adanya transaksi ekonomi seperti membeli
perlengkapan yang ada kaitannya dengan kebutuhan mahasiswa arsitektur,
dan kegiatan lainnya yang mewadahi transaksi ekonomi.
5. Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan yang dilakukan yaitu Pengadaan rapat internal oleh pihak
pengelola, Penyediaan barang – barang /logistik yang dibutuhkan oleh Pusat
Kegiatan dan Informasi Arsitektur dan kegiatan lainnya yang berhubungan
dengan pengengolaan.
6. Kegiatan Servis
Kegiatan servis yang dilakukan seperti servis terhadap fasilitas yang
disediakan, baik Utilitas maupun yang berkaitan Pembersihan area gedung.
2.3.4 Civitas
Ada beberapa jenis pelaku kegiatan dari Pusat kegiatan dan
Informasi Arsitektur ini, yaitu :
1. Pengelola (Direktur, Wakil Direktur, General Manager, Manager on
Duty (MOD), Staff, Cleaning service, dll)
2. Produsen Produk Arsitektur (Penyewa showroom)
3. Pengelola Konsultan Arsitektur (Arsitek dan staff)
7. 4.Pengunjung (Arsitek, Mahasiswa Arsitektur, dan Masyarakat yang
berkepentingan terhadap bidang arsitektur).
2.3.5 Fasilitas Rancangan
Berdasarkan dari hasil pemahaman studi objek sejenis dapat disimpulkan
bahwa fasilitas Pusat Kegiatan Informasi Arsitektur dapat diklasifikasikan menjadi
3 bagian fasilitas, yaitu fasilitas Utama, Fasilitas Penunjang, dan Fasilitas
pelengkap
1. Fasilitas Utama
a. kantor konsultan Perencana/Architecture Studio
b. Function Room (Seminar, Workshop dan Meeting)
c. Perpustakaan
d. Exhibition Center
e. Ruang Pembinaan Sayembara Arsitektur
2. Fasilitas Penunjang
a. Showroom tempat penjualan furniture, material bangunan dengan
teknologi terbaru (showroom), dan perlengkapan arsitektur yang ada
kaitannya dengan kebutuhan mahasiswa.
b. Cafetaria
c. Ruang Pengelola
d. Information Center
3. Fasilitas Pelengkap
a. Areal Parkir
b. Outdoor Event Center
c. Toilet
d. Ruang MEP (Mekanikal dan Elektrikal)
2.3.6 Ruang Lingkup Layanan
Lingkup pelayanan Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur dapat ditinjau
dari beberapa sudut pandang, yaitu :
1. Berdasarkan sudut pandang Pengunjung : termasuk bangunan fasilitas
umum/komersial karena pengunjungnya adalah segala jenis masyarakat. Secara
garis besar dapat dibagi menjadi :
a. Masyarakat awam : masyarakat yang kurang paham terhadap arsitektur
serta memiliki kepentingan dan tertari terhadap bidang ini.
b. Mahasiswa arsitektur : merupakan sasaran pengujung yang strategis, yang
memiliki kebutuhan secara intensif terhadap informasi, edukasi dan produk-
produk arsitektur.
c. Arsitek dan Masyarakat Pecinta Seni dan Arsitektur : juga termasuk sasaran
yang strategis. Berperan ganda sebagai pemantau dan pengarah
perkembangan arsitektur, juga sebagai pemberi sumbangan karya-karyanya.
2. Berdasarkan sudut pandang Kegiatan : Jika ditinjau dari kegiatan , maka wadah
ini termasuk proyek khusus karena terdiri dari satu bidang yaitu Arsitektur.
2.3.7 Persyaratan Lokasi
Berikut merupakan persyaratan lokasi Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur,
antara lain :
1. Lokasi yang strategis, memiliki akses dekat dengan kampus-kampus yang
menyediakan program studi arsitektur.
2. Dapat dilalui oleh kendaraan umum seperti bus,mobil, motor, dan lain-lain.
3. Lokasi berada dekat dengan daerah pemukiman
4. Memungkinkan untuk akses emergency seperti mobil pemadam kebakaran,
ambulance
5. Memiliki akses yang mudah dicapai(baik dari luar kota maupun pusat kota
6. Terdapat jalur traffic rendah
7. Lokasi tersedia jaringan utilitas yang lengkap
2.3.8 Sistem Operasional
Sistem Operasional merupakan bagaimana pengaturan sistem pengelolaan
gedung berdasar pada kepemilikan gedung atau bangunan tersebut. Pada
perancangan sistem operasional pengelolaan Pusat Kegiatan dan Informasi
Arsitektur ini, manajemen akan diatur dan dikelola oleh pihak swasta yang
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan arsitektur dan desain di Denpasar
khususnya dan di Bali pada umumnya. Setiap sub fungsi, seperti perpustakaan,
konsultan arsitektur, kantor IAI, Exhibition Center, Function Room, memiliki
manajemen masing- masing namun tetap di kontrol dan dikepalai oleh satu
Direktur. Hal ini berkaitan dengan fungsi bangunan yang mewadahi lebih dari satu
fungsi sehingga memerlukan fasilitas penunjang yang dan sistem pelayanan yang
lebih maksimal dalam bidag arsitektur.