Pemahaman Tentang Seni Ukir Indonesia

6
PEMAHAMAN TENTANG SENI UKIR INDONESIA Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung(k ruwi k an) dan bagian-bagian cembung(bule dan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan- bahan lain. Bangsa Indonesia mulai mengenal ukir sejak zaman batu muda(Neol i ti k ), yakni sekitar tahun 1500 SM. Pada zaman itu nenekmoyang bangsa Indonesia telahmembuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah liat atau bahan lain yang ditemuinya. Motif dan pengerjaan ukiran pada zaman itu masih sangat sederhana. Umumnya bermotif geometris yang berupa garis, titik, dan lengkungan, dengan bahan tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, dan tanduk hewan Pada zaman yang lebih dikenal sebagai zaman perunggu, yaitu berkisar tahun 500 hingga 300 SM. Bahan untuk membuat ukiran telah mengalami perkembangan yanitu menggunakan bahan perunggu, emas, perak dan lain sebagainya. Dalam pembuatan ukirannya adalah menggunakan teknologi cor. Motif- motif yang di gunakanpada masa zaman perunggu adalah motif meander, tumpal, pilin berganda, topeng, serta binatang maupun manusia. Motif meander ditemukan pada nekara perunggu dari Gunung merapi dekat Bima. Motif tumpal ditemukan pada sebuah buyung perunggu dari kerinci Sumatera Barat, dan pada pinggiran sebuah nekara (moko dari Alor, NTT. Motif pilin berganda ditemukan pada nekara perunggu dari Jawa Barat dan pada bejana

description

bnbjm,

Transcript of Pemahaman Tentang Seni Ukir Indonesia

Page 1: Pemahaman Tentang Seni Ukir Indonesia

PEMAHAMAN TENTANG SENI UKIR INDONESIA Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung(k ruwi k an) dan bagian-bagian cembung(bule dan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain. Bangsa Indonesia mulai mengenal ukir sejak zaman batu muda(Neol i ti k ), yakni sekitar tahun 1500 SM. Pada zaman itu nenekmoyang bangsa Indonesia telahmembuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah liat atau bahan lain yang ditemuinya. Motif dan pengerjaan ukiran pada zaman itu masih sangat sederhana. Umumnya bermotif geometris yang berupa garis, titik, dan lengkungan, dengan bahan tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, dan tanduk hewan Pada zaman yang lebih dikenal sebagai zaman perunggu, yaitu berkisar tahun 500 hingga 300 SM.

Bahan untuk membuat ukiran telah mengalami perkembangan yanitu menggunakan bahan perunggu, emas, perak dan lain sebagainya. Dalam pembuatan ukirannya adalah menggunakan teknologi cor. Motif-motif yang di gunakanpada masa zaman perunggu adalah motif meander, tumpal, pilin berganda, topeng, serta binatang maupun manusia. Motif meander ditemukan pada nekara perunggu dari Gunung merapi dekat Bima. Motif tumpal ditemukan pada sebuah buyung perunggu dari kerinci Sumatera Barat, dan pada pinggiran sebuah nekara (moko dari Alor, NTT. Motif pilin berganda ditemukan pada nekara perunggu dari Jawa Barat dan pada bejana perunggu darikerinci, Sumatera. Motif topeng ditemukan pada leher kendi dari Sumba. Nusa Tenggara, dan pada kapak perunggu dari danau Sentani, Irian Jaya. Motif ini menggambarkan muka dan mata orang yang memberi kekuatan magis yang dapat menangkis kejahatan. Motif binatang dan manusia ditemukan pada nekara dari Sangean.

Setelah agama Hindu, Budha, Islam masuk ke Indonesia, seni ukir mengalami perkembangan yang sangat pesat, dalam bentuk desain produksi, dan motif. Ukiran banyak ditemukan pada badan-badancandi dan prasasti-prasasti yang di buat orang pada masa itu untuk memperingati para raja-raja. Bentuk ukiran juga ditemukan pada senjata-senjata, seperti keris dan tombak, batu nisan, masjid, keraton, alat-alat musik, termasuk gamelan dan wayang.

Page 2: Pemahaman Tentang Seni Ukir Indonesia

Motif ukiran, selain menggambarkan bentuk, kadang-kadang berisi tentang kisah para dewa, mitos kepahlawanan, dll. Bukti-bukti sejarah peninggalan ukiran pada periode tersebut dapat dilihat pada relief candi Penataran di Blitar, candi Prambanan dan Mendut di Jawa Tengah.

Saat sekarang ukir kayu dan logam mengalami perkembangan pesat. Dan fungsinyapun sudah bergeser dari hal-hal yang berbau magis berubah menjadi hanya sebagai alat penghias saja.pada ukiran kayu meliputi motif Pejajaran, Majapahit, Mataram, Pekalongan, Bali, Jepara, Madura, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan berbagai macam motif yang berasal dari luarJawa.Motif-motif KERAJINAN

Rajin : suka dan giat bekerja, selalu berusaha, getol.Kerajinan : hal ( sifat ) rajin, kegetolan.Jadi dengan demikian yang dimaksud dengan Kerajinan Ukir adalah barang-barang ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh seseorang yang dalamperwujudannya memerlukan ketekunan, keterampilan, dan perasaan seni dengan cara di toreh / dipahat di atas kayu, batu, logam, gading, dsb. Sedangkan yang dimaksud dengan kerajinan ukir

kayu adalah jenis kerajinan yang menggunakan teknik ukir pada bahan kayu. Sedangkan teknik ukir adalah teknik pembuatan hiasan yang menggunakan alat berupa tatah / pahat ukir.Seni Ukir merupakan gubahan dari bentuk-bentuk visual yang dalam pengolahannymempunyai sifat kruwikan ( Jawa ) dengan susunan yang harmonis, sehingga memikiki nilai estetis. Seni ukir diujudkan melalui bahan kayu, logam, gading , batu dan bahan- bahan lain yang memungkinkan untuk dikerjakan. Adapun bentuk-bentuk gubahan tersebut merupakan stilisasi dari bentuk alam yang meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang, awan, air, manusia, dsb. Selanjutnya yang dimaksud dengankerajinan adalah jenis kesenian yang menghasilkan berbagai macam perabot, hiasan atau barang-barang yang

Page 3: Pemahaman Tentang Seni Ukir Indonesia

artistik, terbuat dari kayu, besi, porselin, emas, gading, kain tenunan, dsb. Hasil dari suatu kerajinan tangan juga di sebut“seni guna”.

Latar Belakang Seni Ukir Jawa Motif ukiran trdisional yang ada di Jawa sangat beraneka ragam coraknya sehingga untuk menganl sat persatu motif sangat sulit apabila kita tidak mengetahiu pola dasarnya.

Untuk itu pertama-tama yang perlu diketaui adalah corak corak perdaerah yaitu nama, bentuk dan ciri-ciri motif ukiran tersebut. Pada umumnya motif motif ukiran yang ada dijawa dan bali selalu menggunakan tehnik stilasi dari timbuhan-tumbuhan, binatang bahkan kadang -kadang juga manusia.Motif Pajajaran

Ciri – Ciri mum

Semua bentuk ukiran daun mulai dari daun pokok , dunn trubus , daun patran bunga buah dan sebagainya berbentuk cembung

Ciri – Ciri Khusus

Angkup= motif pajajaran ini mempunyai beberapa angkup yaitu (1). Angkup besar pada daun pokok (2).Angkup Sedang pada daun sedang (3). Angkup kecil pada daun trubusan.

Cula= Cula motif ini berbentuk melengkung menghadap kedepan.

Endong = Bentuk ukiran yang tumbuh berdampingan / dibelakn g daun pokok dengan ikal yang terdapat pada penghabisan ukiran daun endong tersebut .

Simbar=Mempunyai simbar sebagai pemanis ukiran daun pokok dengan bentuk khas pula.

Page 4: Pemahaman Tentang Seni Ukir Indonesia

Benangan= Benangan dalam ukiran daun poko berbentuk timbul seperti tangkai yang terdapat dimuka ukiran daun pokok, sedangkan benangan garis terdapat pada ukiran daun yang masih muda.

Pecahan= Pecahan garis berfungsi sebagai pemanis , menjalar pada daun pokok , daun dan pecahan cawen pada daun patran serta pecahan pada ukiran daun yang lain

Motif Madura

Ciri – Ciri Umum

Pada garis besarnya bentuk ukiran daun madura ini melengkung dan terdapat ikal pada ujung daunnya . Pecahan cawen pada daun pokok menyerupai gergaji.

Ciri – Ciri Khusus

Benangan= Pada ukiran daun poko terdapat benangan timbul yang menuju ke arah ikal pada ujung daun tersebut.

Pecahan=Pecahan garis mirip dengan motif Jepara

Motif Surakarta

Ciri – Ciri Umum

Bentuk Ukiran daun motif Surakarta diambil dari relung daun pakis yang menjalar bebas berirama. Daun-daunnya berbentuk cembung dan cekung (campuran).

Page 5: Pemahaman Tentang Seni Ukir Indonesia

Cir – Ciri Khusus

Bentuk Ukiran . Corak motif Surakarta seolah olah menggambarkan watak dan kepribadian si pencipta, disamping pengaruh yang ada disekitarnya. Hal ini terlihat pada keindahan dan keharmonisan tata cara Surakarta sehingga ukiran daun pada motif ini pun keliahatan indah harmonis.