BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara,...

23
29 BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT SURABAYA TAHUN 1933 1980 Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian ludruk, sejarah kelahiran ludruk, dari bentuk yang paling sederhana bandan sampai pada bentuk ludruk yang ada pada saat sekarang. Kemudian diuraikan juga unsur-unsur dalam ludruk dan keberadaan ludruk saat ini. Berikut uraiannya. A. Pengertian Ludruk Ludruk adalah salah satu kesenian tradisional yang berbentuk drama (Surjadi, 1992:6). Ludruk merupakan kesenian asli dari Jawa Timur. Pertunjukan ludruk ini diawali dengan adanya tari Ngrema 30 , kemudian dilanjutkan dengan kidungan, dan yang terakhir adalah drama yang membawakan sebuah lakon cerita. Kata ludruk berasal dari bahasa Jawa tingkat ngoko di daerah Jawa Timur yang berarti badut. 31 Ludruk memiliki makna etimologis yang diperoleh dari berbagai informasi yang relevan. Istilah ludruk diperoleh dari tokoh- tokoh seniman dan budayawan ludruk. Secara etimologis, kata ludruk berasal dari kata molo- molo dan gedrak- gedruk. Molo- molo berate mulutnya penuh dengan tembakau sugi (dan kata “molo”, adalah suatu kegiatan pada saat berbicara masih ada tembakau sugi 30 Tari Ngrema merupakan tarian asli Jawa Timur. Tari Ngrema juga menjadi tarian penyambutan tamu kenegaraan dan pada festival-festival kesenian daerah(http://id. wikipedia.org/wiki/Tari Remo diakses pada tanggal 14 April 2015) 31 Suripan Hadi Hutomo. (Anelusur Asal lan Tegese Tembung Ludruk, dalam Kamus Javanach Nederduitsch Woordenboek oleh J.F. G Gencke dan T Roorda 1847), dikutip Supriyanto, 2001)., hlm.9.

Transcript of BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara,...

Page 1: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

29

BAB III

LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT

SURABAYA TAHUN 1933 – 1980

Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian ludruk, sejarah kelahiran ludruk,

dari bentuk yang paling sederhana bandan sampai pada bentuk ludruk yang ada

pada saat sekarang. Kemudian diuraikan juga unsur-unsur dalam ludruk dan

keberadaan ludruk saat ini. Berikut uraiannya.

A. Pengertian Ludruk

Ludruk adalah salah satu kesenian tradisional yang berbentuk drama

(Surjadi, 1992:6). Ludruk merupakan kesenian asli dari Jawa Timur. Pertunjukan

ludruk ini diawali dengan adanya tari Ngrema30, kemudian dilanjutkan dengan

kidungan, dan yang terakhir adalah drama yang membawakan sebuah lakon cerita.

Kata ludruk berasal dari bahasa Jawa tingkat ngoko di daerah Jawa Timur

yang berarti badut.31 Ludruk memiliki makna etimologis yang diperoleh dari

berbagai informasi yang relevan. Istilah ludruk diperoleh dari tokoh- tokoh seniman

dan budayawan ludruk. Secara etimologis, kata ludruk berasal dari kata molo- molo

dan gedrak- gedruk. Molo- molo berate mulutnya penuh dengan tembakau sugi (dan

kata “molo”, adalah suatu kegiatan pada saat berbicara masih ada tembakau sugi

30 Tari Ngrema merupakan tarian asli Jawa Timur. Tari Ngrema juga

menjadi tarian penyambutan tamu kenegaraan dan pada festival-festival kesenian

daerah(http://id. wikipedia.org/wiki/Tari Remo diakses pada tanggal 14 April 2015)

31 Suripan Hadi Hutomo. (Anelusur Asal lan Tegese Tembung Ludruk,

dalam Kamus Javanach Nederduitsch Woordenboek oleh J.F. G Gencke dan T

Roorda 1847), dikutip Supriyanto, 2001)., hlm.9.

Page 2: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

30

didalam mulut pembicara), kegiatan tersebut seolah- olah hendak ingin

dimuntahkan, dan setelah itu keluarlah kata- kata kidungan dan berdialog.

Sedangkan gedrak- gedruk berarti kakinya menghentak – hentak pada saat menari

dipentas.

Pendapat lain mengatakan bahwa ludruk berasal dari kata- kata gela- gelo

dan gedrak- gedruk. Gela- gelo berarti menghentakkan kaki di pentas pada saat

menari. Unsur bahasa dalam ludruk terdiri atas dua macam bentuk verbal, yaitu (1)

nyanyian (kidungan); dan (2) dialog (narasi). Menurut data statistik Van Grisse Van

1822 dikatakan bahwa ludruk adalah tari- tarian yang dilengkapi dengan cerita lucu

yang diperankan oleh pelawak dan travesty atau lelaki yang merias diri sebagi

wanita. Ludruk mempunyai unsure tarian, cerita lucu, pelawak dan pemain yang

terdiri dari pria semua, meskipun yang diperankan ada peran wanitanya. Seiring

berkembangnya ludruk, masuk juga pemain wanita.

Purwantiri mengatakan bahwa ludruk sebagai tontonan yang berasal dari

kalangan masyarakat bawah.32 Sumber lain W.J.S Poerwadarminta menyatakan

ludruk mengandung arti penari wanita (teledhek) yang suka meledek/ menggoda

lelaki atau badhut yang artinya adalah pelawak yang lucu.33 Mengenai asal usul kata

ludruk terdapat beberapa pendapat. Cak Markaban, tokoh Ludruk Triprasetya RRI

Surabaya mengatakan bahwa ludruk berasal dari kata gela-gelo dan gedrak-gedruk.

32 Edi Sugiri. Fungsi Bentuk, dan makna Kidungan Seni Ludruk pada Era

Reformasi: Suatu Kajian Etnolinguistik. (Surabaya: Universitas Airlangga,2003).,

hlm.4.

33 Aji Jawoto. Mengenal Kesenian nasional 4, Ludruk. (Semarang:

Bengawan Ilmu, 2008)., hlm.7.

Page 3: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

31

Jadi yang membawakan ludrukan itu, kepalanya menggeleng-geleng (gela-gelo)

dan kakinya gedrak-gedruk (menghentak lantai) seperti penari Ngrema. Sedangkan

menurut Cak Kibat, tokoh Ludruk Besutan bahwa ludruk itu berasal dari kata molo-

molo lan gedrak-gedruk. Artinya seorang peludruk itu mulutnya bicara dengan

kidungan dan kakinya menghentak lantai gedrak - gedruk.

Menurut Dukut Imam Widodo pada bukunya Soerabaia Tempo Doeloe,

ludruk berasal dari bahasa Belanda. Pada masa itu banyak anak-anak Belanda muda

yang senang menonton. Mereka berkata kepada teman-temanya,“Mari kita leuk en

druk.” Artinya yang penting enjoy, happy sambil nonton pertunjukan yang lucunya

luar biasa ini, begitu kira-kira maksudnya. Kalau demikian halnya, kesenian itu

sudah ada sebelumnya, tetapi belum punya nama “baku”. Lalu lahirlah ucapan

bahasa Belanda “Leuk en Druk” itu. Lama kelamaan, leuk en druk diadopsi menjadi

bahasa sini ludruk.

Kidungan adalah kidung yang sudah diiramakan. Kidung berarti nyanyian;

syair yang dinyanyikan, sedangkan kidungan adalah nyanyian dengan lirik yang

melukiskan perasaan. Secara singkat kidung mempunyai makna yang lebih luas,

yaitu berupa tulisan yang belum mendapatkan tambahan notasi.34 Pada pertunjukan

ludruk, kidungan biasanya dibawakan oleh satu atau dua orang. Apabila satu orang,

maka orang yang sedang ngidung tidak ada bedanya dengan orang yang sedang

34 Yulia Indarti. Tesis: Metafora dalam Ludruk, (Yogyakarta: Universitas

Gadjah Mada,2008)., hlm.11

Page 4: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

32

menyanyi. Namun, apabila dua orang maka mereka bersahut-sahutan kidung, dan

seperti terjadi dialog di antara keduanya.

Bahasa yang digunakan pada pertunjukan ludruk ini adalah bahasa Jawa

dialek Surabaya, akan tetapi tidak jarang pula terdapat bahasa Indonesia pada lirik-

lirik kidung dan juga dialog dramanya. Pada setiap dialog atau monolog dalam

pertunjukan ludruk, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang lugas dan

sederhana. Pilihan kata yang lugas dan sederhana ini membuat setiap dialog,

monolog dan kidung dalam ludruk ini mudah dimengerti, dipahami, dan dinikmati

semua lapisan masyarakat.

Ludruk menyajikan sebuah bentuk kesenian yang sarat dengan adat tradisi

masyarakat Surabaya dan sekitarnya, dan seperti karya sastra pada umumnya,

ludruk bercerita tentang segala aspek hidup dan kehidupan masyarakat Surabaya

dan sekitarnya.35 Cerita yang dimainkan di dalam pertunjukan ludruk mengambil

kisah dari kehidupan sehari-hari, cerita perjuangan, dan juga cerita legenda.

Walaupun mengambil cerita dari kehidupan sehari-hari, cerita perjuangan ataupun

legenda, tetap saja dialog dan monolog yang ada pada pertunjukan ini disampaikan

dalam bentuk bahasa yang jenaka.

35 Surjadi. Cerita Kepahlawanan dalam drama Tradisional Ludruk.Skripsi.

(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1992)., .hlm.5.

Page 5: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

33

B. Sejarah Timbulnya Ludruk

Seni pertunjukan di Indonesia berangkat dari suatu keadaan yang berangkat

dari suatu keadaan yang berkembang di dalam lingkungan etnik yang berbeda satu

dengan yang lain. Perubahan – perubahan dan pengaruh dari luar adat bisa

membawa suatu pertunjukan tradisi mengalami perubahn – perubahan bentuk

maupun konsep.36 Hal tersebut terjadi juga pada kesenian dan seni pertunjukan

yang ada di Surabaya dan daerah di sekitarnya.

Daerah Surabaya, sesuai dengan letak geografisnya memiliki sejarah

perkembangan kebudayaan yang unik. Dalam hubungannya dengan perkembangan

kebudayaan pada khususnya kesenian, kedudukan daerah Surabaya memang

istemewa, karena dalam beberapa hal Surabaya telah mengembangkan coraknya

tersendiri. Perkembangan corak khas Surabaya atau dapat disebut Surabayaan, baik

di bidang kebudayaan maupun kesenian, memang sukar (diganti sulit) untuk

diterangkan(di ganti dijelaskan).mungkin sekali hal tersebut disebabkan karena

kedudukan Surabaya sebagai kota besar pantai dengan masyarakatnya yang sangat

heterogen, melebihi heterogenitas masyarakat kota – kota pantai tentangnya.

Kontak pengaruh berbagai macam kebudayaan dan kesenian inilah yang

membentuk corak khas Surabayaan.

36 Edi Sedyawati, Pertunjukan Seni Pertunjukan, (Jakarta : Sinar Harapan,

1981), hlm. 41 – 52.

Page 6: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

34

Selain itu, dipandang dari segi kebudayaan kawasan Selat Madura. Kota

Surabaya merupakan titik temu dari berbagai macam pengaruh kebudayaan.

Pengaruh kebudayaan tersebut ialah kebudayaan jawa yang bersumber dari Jawa

Tenga, Kebudayaan Madura, kebudayaan Bali, maupun kebudayaan asing seperti

Islam, Cina, dan Eropa. Unsur – unsur ini tampak jelas pada cabang – cabang

budaya yang berkembang dikawasan ini, terutama bentuk – bentuk kesenian, seperti

seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat.

Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan dari percampuran

berbagai macam pengaruh kebudayaan di Surabaya adalah Ludruk. Pada mulanya

ludruk adalah suatu bentuk pertunjukan rakyat yang dibawa oleh kaum urban dari

daerah Jombang. Setelah sampai di Surabaya, seni pertunjukan tersebut mengalami

perkembangan dan mendapat bermacam – macam pengaruh dari daerah lain,

sehingga akhirnya menjadi satu bentuk kesenian tradisional yang berbentuk drama.

1. Ludruk Bandan

Pada mulanya ludruk Bandan merupakan istilah untuk menyebut suatu

pertunjukan yang berbeda dengan drama tradisional yang dikenal sebagai ludruk

pada saat ini. Ludruk Badan, adalah pertunjukan yang mengawali kelahiran suatu

bentuk pertunjukan rakyat, yang kemudian mengalami beberapa kali perubahan dan

mendapat tambahan bermacam – macam unsur dari kesenian yang berbeda.

Ludruk Bandan tidak diketahui penciptanya, proses kelahirannya dan kapan

timbulnya. Akan tetapi hanya di ketahui bahwa ludruk bandan dimainkan pada

sekitar abad XV. Bentuk kesenian yang ada pada saat ini dan diperkirakan sebagai

Page 7: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

35

sisa ludruk Bandan adalah pertunjukan jaran dhor, yang ada di Tulungagung, Blitar,

Jombang, dan daerah sekitarnya.

Pada pementasan ludruk Bandan dipertontonkan Ilmu kesaktian, kemahiran

bela diri, dan kekuatan tenaga batin. Ludruk Bandan dipentaskan dihalaman rumah,

di tanah lapang, atau ditempat keramaian masyarakat. Pemain beratraksi dengan

diiringi musik yang sangat sederhan, mirip dengan musik pengiring pertunjukan

reog atau jaran dhor sekarang. Penonton berdiri melingkari disekeliling pemain

ludruk dan pemain musik. Pada sekitar abad XVII ludruk Bandan berangsur –

angsur menghilang. Kemudian muncul pertunjukan yang disebut Lerok.37

2. Ludruk Lerok

Ludruk lerok diperkirakan muncul pada abad XVI sampai sekitar abad

XVIII. Pergantian nama ludruk Bandan menjadi ludruk Lerok ditandai dengan

pemakaian alat musik semacam sitar dan beberapa alat musik (gamelan) yang lain.

Kalau dalam ludruk Bandan pertunjukan tanpa disertai nyanyian, maka pada

pertunjukan ludruk Lerok mulai dilagukan nyanyian – nyanyian. Nyanyian tersebut

kemudian terkenal sebagai gandhangan. Dalam pementasan ludruk Lerok, atraksi

yang disajikan mirip dengan atraksi pada pertunjukan ludruk Bandan, yaitu

permainan yang mempertontonkan kesaktian dan kekuatan tenaga batin pemainnya.

Akan tetapi dalam pementasan ludruk Lerok pemain beratraksi sambil bernyanyi,

bahkan kadang juga melucu. Pada sekitar tahun 1990 terkenal sebuah ludruk Lerok

37 Soemadji Adjiwongsokoesomo, Nglacak Sejarah Perkembangan Seni

Ludruk, dalam Bunga Rampai Sastra Jawa Mutakhir. (Jakarta: Grafitti Press,

1985)., hlm. 312.

Page 8: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

36

yang bernama Luduk Lerok pak Santik, kelompok tersebut berasal dari daerah

Jombang, beranggotakan hanya dua orang, yaitu Pak Santik dan pembantunya.

Dalam pementasan Ludruk Lerok Pak Santik tanpa menggunakan gamelan sebagai

pengiring. Musik pengiringnya hanyalah bunyi – bunyian mulut.38

3. Ludruk Besutan

Setelah ludruk lerok menghilang kemudian muncul ludruk Besutan, yang

muncul pada sekitar tahun 1911. Pada awalnya ludruk Besutan sangat mirip dengan

ludruk Lerok, hanya sedikit berbeda dengan tambahan pemakaian unsur drama

dalam pementasannya. Drama hanya terdiri dari dua pemain, yaitu Besut dan

istrinya Ning Asmonah.

Sekitar tahun 1920 ludruk Besutan mengalami perubahan besar dengan

penambahan beberapa pemain, yaitu paman Jamina, Somagambar, dan beberapa

tokoh tambahan yang tidak pasti namanya. Gamelan pengiringpun bertambah

lengkap, seperti perangkat gamelan yang mengiringi pentas ludruk sekarang. Cerita

dan nyanyianyang disajikan dalam pentas Ludruk Besutan umumnya berisi

pelajaran tentang hidup dan kehidupan, maka pemain yang memerankan tokoh

Besut haruslah orang yang berilmu, ilmu agama, bermasyarakat dan memiliki

wawasan hidup yang luas. Tokoh Besut dalam suatu pementasan, bertanggung

jawab atas kelancaran cerita dan kesuksesan pertunjukan. Selain itu tokoh Besut

38 Surjadi. Cerita Kepahlawanan dalam drama Tradisional Ludruk. Skripsi.

(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1992).hlm.27

Page 9: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

37

harus mempunyai cita rasa dan kemampuan seni tinggi, karena ia merupakan

pemain sekaligus sutradara dalam pementasan Ludruk Besutan.

Ludruk Besutan pada dasarnya merupakan kelanjutan Ludruk Lerok yang

mendapat pengaruh dalam gaya dan pementasan dari Komedie Stamboel Jawi.

Komedi Stamboel Jawi adalah kelompok drama modern yang pertama kali hadir

dipanggung pertunjukan Indonesia, yang berdiri di Surabaya pada tahun 1891.

Pengaruh Komedie Stamboel Jawi ternyata juga sangat kuat dalam perkembangan

Ludruk Besutan, sehingga Ludruk Besutan akhirnya mengalami perubahan besar,

terutama dalam pemasukan unsur – unsur drama yang bersifat lebh modern.

Misalnya dalam penokohan dan lakon yang dipentaskan. Adapun cici – ciri Ludruk

Besutan yang kemudian terdapat pada ludruk yang selanjutnya adalah penari

ngrema, kidungan, dan tokoh pelawak.

4. Ludruk Sandiwara

Pada tahun 1932 Ludruk Besutan mengalami perubahan besar, sehingga

dalam pementasannya mirip dengan kelompok sandiwara Komedie Stamboel Jawi.

Akhirnya ludruk yang ada pada saat itu disebut Ludruk Stamboel Jawi. Ludruk

Stamboel Jawi hanya berumur satu tahun, tahun berikutnya ludruk berganti nama

sebagai Ludruk Sandiwara atau Ludruk Senidrama. Meskipun hanya hidup selama

satu tahun Ludruk Stamboel Jawi membawa perubahan besar pada bentuk

pemetasan ludruk. Ludruk Stamboel Jawi mementaskan bermacam – macam lakon,

tidak hanya berkisar pada keluarga Besut, tetapi juga mulai melakoni cerita rakyat,

lengenda, bahkan juga cerita yang diambil dari buku roman dan cerita dari luar

Page 10: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

38

negeri. Beberapa tahun kemudian sebutan Ludruk Sandiwara atau Ludruk

Senidrama berganti menjadi Ludruk saja tanpa tambahan sandiwara atau

senidrama. Penamaan tersebut dugunakan sampai sekarang.

Penamaan ludruk tanpa tambahan sandiwara atau senidrama pertama kali

dipergunakan oleh kelompok ludruk pimpinan Cak Gondo Durasim. Ludruk Cak

Gondo Durasim akhirnya disebut sebagai kelompok ludruk modern pertama kali

yang muncul di Surabaya. Setelah Ludruk Cak Gondo Durasim, maka muncul

beberapa kelompok ludruk yang lain, misalnya Ludruk Jawa Timur, Ludruk Sekar

Mulya, Ludruk Marhein, Ludruk Masa, yang semua meniru bentuk konsep dan

pertunjukan dari Ludruk Cak Gondo Durasim. Mulai saat itu ludruk menyebar ke

berbagai wilayah disekitar Surabaya sebagai kesenian rakyat khas Surabaya.

C. Ludruk Dan Masyarakat Surabaya

Masyarakat Surabaya merupakan masyarakat heterogen, baik dalam hal

status ataupun asal anggota masyarakatnya. Heterogen dalam status artinya warga

masyarakat Surabaya terdiri dari bermacam – macam status sosial dan golongan

masyarakat, yaitu msyarakat kelas tinggi (elite), kaum pedagang, masyarakat

kampung, kaum buruh, pedagang kecil, tukang, dan pekerja kasar yang lain.

Heterogen asal anggota masyarakat artinya warga Surabaya terdiri dari bermacam

suku, yaitu : Suku Jawa, Suku Madura, Suku Bali, dan suku Bugis. Selain itu

terdapat beberapa kelompok keturunan asing yaitu : Cina, Arab, dan Eropa.

Surabaya mempunyai kebudayaan yang khas, yakni kebudayaan

Surabayaan. Menurut Ron Hatley, di Jawa Timur terdapat 3 macam arus

Page 11: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

39

kebudayaan, yakni kebudayaan Madura, Kebudayaan Jawa dan kebudayaan

Surabayaan atau kebudayaan Arek. Dari tiga macam arus kebudayaan tersebut,

kebudayaan Surabayaan memiliki berbagai keunikan yang melahirkna kesenian

khas. Kesenian tersebut merupakan percampuran bermacam – macam karya seni

yang dilahirkan dari para perantau. Berbagai bentuk karya seni khas Surabaya

tersebut adalah : wayang kulit Dak Dong, ludruk, berbagai macam tari khas

Surabaya, dan Gendhing khas Surabayaan.

Ludruk merupakan yang betul – betul tumbuh dari rakyat. Sebagai kesenian

rakyat ludruk adalah sosok wajah rakyat yang menampilkan kemauan dan

kemampuan rakyat, juga menampilkan tanggapan masyarakat pada peristiwa dan

keadaan yang terjadi disekitarnya. Ludruk modern yang mulai diperkenalkan oleh

Cak Gondo Durasim segera digemari oleh masyarakat Surabaya, karena disamping

berfungsi sebagai hiburan, ludruk juga mengandung banyak nilai yang merupakan

penggambaran sifat masyarakat Surabaya atau sering disebut Arek Surabayaan,

yaitu keluwesan, spontanitas, agak kasar, dan bersifat terbuka.

Pada waktu itu, pertunjukan ludruk mendapat pengawasan yang ketat oleh

PID (Dinas Polisi Rahasia Belanda), karena dalam pentas ludruk sering

diungkapkan pendapat rakyat, tentang penderitaan rakyat akibat penjajahan dan

kekejaman pemerintah Belanda. Bahkan sering juga diutarakan sindiran – sindiran

terhadap penjajah Belanda. Pada masa penjajahan Jepang, ludruk pada umumnya

dikuasai oleh pemerintah pendudukan Jepang dan dipergunakan sebagai alat

propaganda untuk kepentingan mereka . meskipun begitu, beberapa kelompok

ludruk berusaha menyuarakan nasib rakyat yang sengsara. Hal ini berakibat

Page 12: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

40

dibubarkannya kelompok ludruk tersebut, bahkan ada seseorang anggota ludruk

yang disiksa, akibat disiksa oleh kempetai ( Polisi Rahasia Jepang ) akhirnya ia

meninggal dunia.

Ludruk Sebagai produk budaya lokal, ludruk merupakan seni pertunjukan yang

khas bagi rakyat Jawa Timur. Sebagai produk budaya lokal yang khas, ludruk

mempunyai karakteristik yang tidak ditemukan dalam seni tradisional yang lain.

Sedyawati menyatakan bahwa ludruk sebagai drama tradisional, memiliki ciri khas,

antara lain:

(1) pertunjukan ludruk dilakukan secara improvisatoris, tanpa persiapan naskah;

(2) memiliki pakem/ konvensi:

a. terdapat pemeran wanita yang diperankan oleh laki-laki;

b. memiliki lagu khas, berupa kidungan jula-juli;

c. iringan musik berupa gamelan berlaras slendro, pelog, laras slendro dan

pelog;

d. pertunjukan dibuka dengan tari Ngrema;

e. terdapat adegan bedayan;

f. terdapat sajian/adegan lawak/dagelan;

g. terdapat selingan travesti;

h. lakon diambil dari cerita rakyat, cerita sejarah, dan kehidupan sehari-hari;

i. terdapat kidungan, baik kidungan tari Ngrema, kidungan bedayan, kidungan

lawak, dan kidungan adegan.

Senada dengan pendapat tersebut, Peacock (1968), mengemukakan ciri ludruk,

antara lain:

(1) lakon yang dipentaskan merupakan ekspresi kehidupan rakyat sehari-hari;

(2) diiringi musik gamelan dengan tembang khas jula-juli;

(3) tata busana menggambarkan kehidupan rakyat sehari-hari;

Page 13: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

41

(4) bahasa disesuaikan dengan lakon yang dipentaskan, dapat berupa bahasa

Jawa atau Madura;

(5) kidungan terdiri atas pantun atau syair yang bertema kehidupan sehari-hari;

(6) tampilan dikemas secara sederhana, dan sangat akrab dengan penonton.

D. Unsur-Unsur dalam Ludruk

Secara umum kesenian ludruk memiliki beberapa unsur pementasan yang harus

disiapkan yaitu :

1. Lakon ludruk

Lakon ludruk yang dipentaskan merupakan ekspresi kehidupan masyarakat

sehari – hari, ataupun peristiwa pada periode sejarah tertentu. Misalnya, lakon Pak

Sakerah dari Tampon Pajarakan (Bangil), terjadi pada zaman Belanda. Pak Sakerah

bekerja di pabrik tebu Kancil Mas Bangil, melawan penguasa Belanda yang

sewenang – wenang terhadap nasib Pak Sakerah.

2. Kidungan

Menurut James L Peacock, kidung merupakan nyanyian yang dibawakan

oleh penyanyi laki - laki yang menggunakan pakaian wanita dan pelawak, yaitu

berupa puisi yang mempunyai lirik dan diiringi irama musik Jawa Timur Jula – juli

dan diakhiri dengan sindian yang mendukung permasalahan yang sulit dipecahkan

sebagai klimaks puisi itu dalam cerita ludruk.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kidung berarti nyanyian; syair

yang dinyanyikan, sedangkan kidungan adalah nyanyian dengan lirik yang

melukiskan perasaan. Secara singkat kidung mempunyai makna yang lebih luas

Page 14: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

42

yaitu berupa tulisan yang belum mendapatkan tambahan notasi, sedangkan

kidungan adalah kidung yang sudah diiramakan sebagai lagu.

Kidungan adalah gaya nembang khas Jawa Timuran yang unik, menggelitik,

jenaka, kadang penuh dengan sindiran halus ataupun secara terang-terangan, tidak

jarang berupa kritik yang membangun, memotivasi, dan tidak jarang juga berupa

ejekan. Pada kidungan inilah komunikasi tradisional dalam masyarakat dapat

terjadi. Dalam pertunjukan ludruk kidungan disajikan setelah tari Ngrema,

kidungan ini mengawali pertunjukan lakon cerita yang akan dipentaskan.

3. Dagelan

Dagelan merupakan tokoh lucu yang utama dalam ludruk. Para pemain

dagelan sangat mendominasi pertunjukan ludruk. Ludruk pada mulanya terdiri

tidak lebih dari seorang pemain dagelan yaitu besut. Tokoh pahlawan yang paling

terkenal dalam ludruk yakni Tjak Gondo Durasim yang juga seorang pemain

dagelan. Pemain dagelan merupakan tokoh yang oleh para penonton ludruk paling

dianggap sebagai “salah satu dari kami”. Istilah “salah satu dari kami” dapat

diartikan bahwa cerita yang dipentaskan dalam ludruk adalah kisah yang terjadi

pada kehidupan sehari – hari masyarakat. Keragaman cerita tersebut dapat mewakili

kisah – kisah dari masyarakat dengan lakon dan cerita sederhana. Hal ini

mendorong para pemain ludruk secara tidak langsung telah mewakili ciri dan kisah

hidup masyarakat secara umum.

Para pemain dagelan memainkan peran – peran bawahan seperti pembantu

atau buruh. Umumnya para dagelan menggunakan bahasa Jawa Ngoko (kasar)

Page 15: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

43

dengan dialek Suroboyoan. Pemain dagelan mengenakan pakaian sederhana, yang

bersikap percaya akan tahayul, beringkah udik/kampungan dan tidak memiliki

uang. Pemain dagelan suka membuntut dibelakang majikannya dengan duduk di

lantai secara bercakap – cakap dengan penonton. Dialog pemain dagelan dengan

penonton dalam kesenian ludruk merupakan wujud ekspresi dan improvasi tentang

makna kehidupan sehari – hari.

Peranan lawak pada sandiwara ludruk tidak hanya menyajikan adegan

humor / lucu, tetapi mempunyai peran menentukan jalannya cerita. Latar belakang

budaya peranan lawak pada ludruk, bagaikan peranan Punakawan pada pertunjukan

wayang purwa. Jadi peranan lawak dalam ludruk sangat penting. Pelawak dalam

ludruk seringkali dilakukan oleh seniman ludruk yang sudah berpengalaman dan

sering pula dilakukan oleh seniman ludruk yang menjadi pengurus perkumpulan

ludruk.

4. Cerita Ludruk

Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering

diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat

menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-

hari (biasanya) kalangan wong cilik. Perkembangan cerita ludruk sangat bervariasi.

Secara umum, terdapat sepuluh macam tema yang dapat dipergunakan untuk

mengetahui perkembangan ludruk yaitu : (1) tema keindahan, meliputi

kegembiraan, keselarasanm dan keseimbangan unsur bentk pandangan yang

memunculkan kegembiraan, (2) tema cinta kasih, meliputi simpati, rasa senang,

kesetiaan, kebanggan, pengabdian, dan pembelaan, (3) tema keadilan yaitu meliputi

Page 16: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

44

perlakuan, tindakan, perbuatan, perolehan secara benar, jujur, serta merata baik dari

Tuhan maupun dari manusia mengenai pelaksanaan kewajiban dan hakna, (4) tema

tanggung jawab dan pengabdian, yaitu kesadaran untuk berperan serta atau

melaksanakan tugas dan kewajiban berdasarkan norma dan moral (5) tema

penderitaan, meliputi siksaan batin atau jasmani yang disebabkan oleh faktor dari

dalam atau luar yaitu adanya penindasan, (6) tema harapan dan cita – cita yaitu

suatu dambaan dan keinginan yang terwujud akan kebutuhan dan kebahagiaan

hidup (7) tema kemerdekaan dan kebebasan, yaitu terlepasnya seseorang atau

kelompok masyarakat / bangsa dari tekanan / penindasan jasmani dan rohani dan

terlaksananya dengan baik hak asasi manusia (8) tema hawa nafsu, yaitu dorongan

emosional yang sangat kuat yang bertentangan dengan kemanusiaan yang adil dan

beradab (9) tema keyakinan, keimanan, kepercayaan meliputi kepercayaan yang

kuat berdasarkan wahyu Tuhan / agama, (10) tema pandangan hidup yaitu suatu

wawasan tentang pedoman hidup berdasarkan agama, moral dan kenegaraan.39

5. Pelawak

Pelawak adalah tokoh humor yang mampu menciptkan suasanaan

pementasan itu bisa hidup, dengan cara menyajikan adegan humor. Pelawak yang

kreatif adalah pelawak yang mampu menyajikan kritik sosial, yang dihiasi dengan

candaan / humor yang dapat menggelitik perasaan publik. “Kritikklah penguasa,

39 Edi Sugiri. Fungsi Bentuk, dan makna Kidungan Seni Ludruk paada Era

Reformasi: Suatu Kajian Etnolinguistik. (Surabaya: Universitas Airlangga, 2003).,

hlm.4

Page 17: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

45

tetapi apa yang dikritik ikut tertawa”, demikian semboyan pelawak ludruk yang

baik.40

E. Makna dan Fungsi Ludruk

Pada zaman kolonial Belanda, ludruk dikenal sebagai media penyalur kritik

sosial kepada pemerintah. Kritik sosial ini ditampilkan melalui parikan (pantun),

berisi sindiran terselubung yang disebut besutan. Oleh karena itu, ludruk yang

mengandung sindiran disebut ludruk besat. Ludruk besut tidak hanya menyamarkan

kritik sosial, tetapi juga nama para pemain seperti Jumino, Ruswini, Singo gambar,

dan sebagainya. Permainan ludruk besut terdiri dari tandakan (menari bebas),

dagelan (lawak) dan besut. Ludruk ini belum mengenal cerita yang utuh, masih

berupa dialog yang dikembangkan secara spontan.

Pada zaman Jepang kesenian ludruk berfungsi sebagai media kritik terhadap

pemerintah. Ini tampak terutama dalam ludruk Cak Durasim yang terkenal dengan

parikan “Pagupon omahe dara, melok Nippon tambah sengsara.” Dengan parikan

serupa itu Cak Duraim ternyata berhasil membangkitkan rasa tidak senang rakyat

terhadap Jepang. Cak Durasim akhirnya ditangkap dan meninggal dalam tahanan

Jepang.

Pada zaman Republik Indonesia, seni ludruk masih hidup dan berkembang

sebagai kesenian rakyat tradisional yang berbentuk teater. Hanya saja, kalau pada

masa sebelumnya kesenian ini berfungsi sebagai penyalur kritik sosial dan sebagai

40 Henricus Supriyanto. Postkolonial Pada Lakon Ludruk Jawa Timur.

(Malang: Banyumedia, 2012), hlm.2.

Page 18: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

46

penyalur pesan kebijakan pemerintah. Selain itu ludruk juga digunakan sebagai

media promosi barang dagangan tertentu dengan sponsor tertentu. Fungsi dan

peranan ludruk dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pertunjukan Ludruk sebagai teater rakyat

Ludruk menyuguhkan cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, misalnya

cerita tentang kehidupan rakyat dari desa yang mencari pekerjan di kota

(urbanisasi), keluarga yang tidak harmonis (bercerai), putus cinta, dan lain

sebagainya. Ciri umum lakon – lakon kerakyatan yaitu (1) menceritakan kisah

hidup rakyat sehari – hari, (2) lakon cenderung mengalami perubahan dari waktu

ke waktu sesuai dengan kebutuhan pementasan dan situasi yang dihadapi saat itu.

2. Pertunjukan Ludruk sebagai sarana komunikasi pembangunan.

Ludruk mengangkat cerita-cerita kehidupan rakyat dan menggunakan

bahasa Jawa Timuran diiringi dengan musik gamelan dan kidungan. Ludruk

menekankan sesuatu yang baik melawan yang buruk, benar melawan salah dalam

setiap lakon yang dipentaskannya. Ludruk tidak hanya sebagai hiburan tetapi

masyarakat menganggap kesenian ludruk juga menyuguhkan tentang pembelajaran

moral dan sikap hidup. Pertunjukan ludruk dianggap sebagai cermin sebuah realita

kehidupan yang ada di sekeliling masyarakat.

Dalam setiap cerita ludruk dapat diisi dengan pesan-pesan pembangunan

melalui dialog atau kidungan. Misalnya pesan-pesan pembangunan yang dapat

menumbuhkan motivasi, melalui seni ludruk yang ikut serta dalam kegiatan

pembangunan melalui adegan lawakan (kidungan). Pelawak-pelawak ludruk yang

Page 19: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

47

tidak melepaskan diri dari identitas sebagai rakyat merupakan “apa kesenian

ludruk” karena melalui para pelawak inilah jiwa dan pikiran rakyat dapat

ditampilkan melalui media seni.

3. Pertunjukan ludruk sebagai alat pendidikan

Sebagai alat pendidikan kesenian ludruk dapat mengajarkan moral bahwa orang

yang sabar dan menerima nasibnya akan mendapat kebahagiaan, kemulian dan

pahala di kemudian hari. Contoh, dalam cerita Ande-Ande lumut yang serig-

dipentaskan kesenian ludruk di desa desa.

Pesan cerita ludruk sebagai alat pendidikan mempunyai peran besr untuk anak -

anak desa yang tidak memiliki kesempatan bersekolah. Selain dalam bentuk cerita,

pendidikan dan nasehat yang disampaikan melalui pertunjukan ludruk bisa melalui

kidungan.

4. Pertunjukan ludruk sebagai media perjuangan

Pada masa penjajahan, ludruk berperan untuk penanaman jiwa persatuan

dan kesatuan, menyuarakan semangat nasional demi kemerdekaan bersama. Ludruk

sebagai media perjuangan pada zaman Belanda dan Jepang diwujudkan dalam

bentuk cerita Untung Suropati dan Sawunggaling. Ludruk sebagai alat perjuangan

pada masa kemerdekaan untuk lebih memperkuat rasa persatuan dan kesatuan serta

semangat nasionalisme.

Page 20: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

48

5. Pertunjukan Ludruk sebagai kritik sosial.

Untuk menjaga agar norma-norma yang berlaku di masyarakat dapat

dijalankan, ludruk dapat digunakan sebagai alat pengendalian sosial melalui cerita-

cerita atau kidungan yang berisi tentang penyelewengan terhadap kepatuhan,

aturan, disiplin dan lain sebagainya yang seharusnya tidak untuk dilanggar. Jika

ditemui hal-hal yang telah melanggar norma-norma dalam masyarakat, maka

ludruk dapat membuat kritikan dengan menggunakan kritik halus melalui kidungan

yang lebih mengena kepada masyarakat. Dan yang menerima kritik itu dapat

menerima dengan positif.

F. Keberadaan Ludruk di Surabaya

Ludruk berkembang di wilayah budaya Arek, yakni Surabaya, Jombang,

Malang, Gresik, Sidoarjo, dan Kediri, serta sebagain Blitar. Keberadaan kali

(bengawan/sungai) Brantas tidak bisa dipisahkan dengan kelahiran budaya Arek.

Budaya arek berada di sisi timur kali Brantas, mulai dari Kediri dan perbatasan

dengan Blitar hingga Malang, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik hingga

Surabaya.

Di Jawa Timur khususnya di wilayah Surabaya banyak seniman-seniman

ludruk yang terkenal baik sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan

(1945-sekarang). Sebelum kemerdekaan dikenal seorang tokoh ludruk yang sampai

hari ini namanya tetap diabadikan karena keberaniannya dalam membawakan syair-

syair (parikan) dan kidungan dalam pertunjukan ludruk yang mengkritik

pemerintahan Jepang yang sedang menjajah dan berkuasa di Indonesia pada saat itu

Page 21: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

49

yaitu Cak Gondo Durasim. Taman Budaya Cak Durasim di Surabaya adalah nama

yang diambil dari tokoh ludruk tersebut. Sezaman dengan masa perjuangan Dokter

Soetomo di bidang politik yang mendirikan Parindra (Partai Indonesia Raya) pada

tahun 1933, seniman ludruk, Durasim, telah mendirikan perkumpulan Ludruk

Organisatie (LO).

Ludruk amat terkenal pada zaman Jepang karena kidungnya berani

menyindir pemerintah Jepang. Kidungan jula-juli, yang dimaksud berbunyi sebagai

berikut : Pagupon omahe dara, melok Nippon tambah sengsara (Pegupon rumah

burung dara, ikut Nippon tambah sengsara). Akibat kidungan di atas, Durasim dan

kawan-kawan sewaktu mengadakan pertunjukkan di Desa Mojorejo (Kabupaten

Jombang) di tangkap oleh pihak penguasa Jepang yang selanjutnya mereka di

masukkan ke dalam penjara.Sesudah dikeluarkan dari penjara, Durasim meninggal

dunia pada Bulan Agustus 1944.41

Cak Durasim adalah seorang rakyat jelata putera Surabaya asli yang berjiwa

patriot, jasanya besar sekali karena dari tahun 1931 – 1942, Durasim selalu ikut

menyebarkan semangat persatuan dan turut pula menyebar jiwa nasionalisme. Cak

Durasim terkait erat dengan sejarah berdirinya gedung nasional Indonesia di

Bubutan Surabaya, kemudian memegang peranan penting dalam memberi

penerangan propaganda kepada rakyat di beberapa tempat.

41 Henri supriyanto, Lakon Ludruk Jawa Timur, (Jakarta: Gramedia.1992).

hlm.13.

Page 22: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

50

Pada masa sesudah proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945, seni ludruk

tumbuh pesat di Kota Surabaya.Dari sekian banyak grup ludruk yang berdiri pada

waktu itu salah satunya yang terkenal adalah grup Ludruk Marhaen dengan tokoh-

tokohnya seperti Rukun Astari, Cak Wibowo, dan Cak Samsudin. Menurut data

statistic di Kanwil kebudayaan Departemen PPDK Tingkat I Surabaya, pada tahun

1963 di Jawa Timur terdaftar ada 549 organisasi atau perkumpulan ludruk.

Seiring dengan perkembangan jaman dan situasi politik di Indonesia, ludruk

di Jawa Timur khususnya di wilayah Surabaya mengalami pasang surut dalam

pertumbuhannya.Seni ludruk di Surabaya sempat mengalami kevakuman pada

tahun 1965 – 1968, baru terlihat bangkit kembali setelah situasi ekonomi dapat

dikendalikan. Pada masa orde baru tercatat beberapa grup ludruk terkenal di Kota

Surabaya di antaranya Ludruk Trisakti dengan utamanya Cak Meler, Ludruk RRI

dengan utamanya Cak Markuat, Cak Markaban, Cak Sidik, dan Cak Kartolo,

Ludruk Gema Tribata dengan utamanya Cak S Tawa.

Namun mulai tahun 1990-an keberadaan seni ludruk khususnya di Surabaya

cenderung mengalami penurunan, baik dalam prosentasi pertunjukannya maupun

dari segi peminatnya (masyarakat penonton), apresiasi masyarakat terhadap ludruk

terutama generasi muda terus merosot. Diakui atau tidak, seni pertunjukkan ludruk

merupakan salah satu jenis seni pertunjukkan tradisonal yang menjadi “korban”

perubahan selera berkesenian dan selera public terhadap jenis tontoan dan hiburan.

Ludruk mengalami perkembangan yang sangat pesat pada tahun 1980-an.

Berdasarkan data pada Sub Dinas Kebudayaan Departemen P&K Provinsi Jawa

Timur, jumlah Group ludruk sebagai berikut:

Page 23: BAB III LUDRUK DAN KEBERADAANNYA DI DALAM MASYARAKAT ... · seni bangun, seni ukir, seni suara, seni tari dan seni pertunjukan rakyat. Salah satu bentuk seni pertunjukan yag dihasilkan

51

Tabel 1. Jumlah Group Ludruk 1980an

Tahun Jumlah

1984-1985

1985-1986

1986-1987

1987-1988

789

771

621

525

Sumber: Bid. Kesenian, Kanwil Dep. P &K Provinsi Jawa Timur

Berbeda dari era tahun 1960-an dan 1980-an, kesenian tradisonal masih

berjaya, saat ini ludruk tidak lagi mendapatkan tempat dihati public.Hati

masyarakat telah dirampas oleh produk-produk kesenian modern atau pop.Menurut

Sidik Wibisono, meskipun grup-grup kesenian ludruk sampai sekarang tercatat

masih banyak yang tetap berdiri, tetapi seniman hampir tidak pernah pentas karena

tidak ada yang menanggap. Cak Kartolo (Periode tahun 1960-an sampai sekarang),

peranan dan kehadirannya sangat banyak memberikan kontribusi positif dalam

menjaga serta memelihara kesenian ludruk di Jawa Timur, terutama dalam

melestarikan kidungan jula-juli gaya Surabayaan.