Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Jambi 2010.pdf

15
1 JAMBI JAMBI 1. PENDAHULUAN Pengelolaan potensi sumber daya alam daerah harus mampu meningkatkan peluang daerah untuk dijadikan target dan tujuan investasi yang menarik. Salah satu upaya peningkatan peluang tersebut adalah melalui pendekatan berbagai aspek/ sektoral yang secara umum menggambarkan kondisi geografi, sosial dan perekono- mian, serta menunjukkan lokasi kegiatan sektoral tersebut dapat dikembangkan. Ketersediaan data dan informasi tentang potensi daerah dan keberadaannya menjadi sangat penting dalam perumusan kebijakan investasi di daerah. Informasi potensi sumberdaya tersebut juga diharapkan dapat membantu para calon investor memilih dan memutuskan minat 1. INTRODUCTION Managing natural resources should be able to increase the regional opportunities to be targeted and attractive at investment destination. One of the efforts to increase these opportunities is through the approach of the various aspects/sectors which generally describe the geographic, social and economic, as well as indicate the location of these sectoral activities can be developed. The availability of data and information on local potential and its existence becomes very important in the formulation of investment policy in the region. Information resource potential is also expected to assist the prospective investors to choose and decide their investment interests,

Transcript of Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Jambi 2010.pdf

  • 1

    JAMBI

    JAMBI

    1. PENDAHULUAN

    Pengelolaan potensi sumber daya

    alam daerah harus mampu

    meningkatkan peluang daerah

    untuk dijadikan target dan tujuan

    investasi yang menarik. Salah

    satu upaya peningkatan peluang

    tersebut adalah melalui

    pendekatan berbagai aspek/

    sektoral yang secara umum

    menggambarkan kondisi

    geografi, sosial dan perekono-

    mian, serta menunjukkan lokasi

    kegiatan sektoral tersebut dapat

    dikembangkan.

    Ketersediaan data dan informasi

    tentang potensi daerah dan

    keberadaannya menjadi sangat

    penting dalam perumusan

    kebijakan investasi di daerah.

    Informasi potensi sumberdaya

    tersebut juga diharapkan dapat

    membantu para calon investor

    memilih dan memutuskan minat

    1. INTRODUCTION

    Managing natural resources

    should be able to increase the

    regional opportunities to be

    targeted and attractive at

    investment destination. One of the

    efforts to increase these

    opportunities is through the

    approach of the various

    aspects/sectors which generally

    describe the geographic, social and

    economic, as well as indicate the

    location of these sectoral activities

    can be developed.

    The availability of data and

    information on local potential and

    its existence becomes very

    important in the formulation of

    investment policy in the region.

    Information resource potential is

    also expected to assist the

    prospective investors to choose and

    decide their investment interests,

  • 2

    investasinya, diantaranya dengan

    melakukan pemetaan potensi

    investasi daerah.

    Kajian potensi investasi daerah

    dilakukan dengan menampung

    aspirasi dan permintaan

    Pemerintah Daerah terkait

    dengan potensi investasi serta

    memperhatikan arahan rencana

    pembangunan jangka panjang

    dan rencana pembangunan

    jangka menengah dari setiap

    sektor atau kementerian yang

    terkait dengan investasi daerah.

    2. KONDISI UMUM WILAYAH

    2.1. Letak dan Luas

    Provinsi Jambi secara geografis

    terletak antara 0,45 Lintang

    Utara, 2,45 Lintang Selatan dan

    antara 101,10-104,55 Bujur

    Timur. Di sebelah Utara

    berbatasan dengan Provinsi Riau,

    sebelah Timur dengan Selat

    Berhala, sebelah Selatan

    berbatasan dengan Provinsi

    Sumatera Selatan dan sebelah

    Barat dengan Provinsi Sumatera

    among others by mapping

    potential areas of investment.

    Study on regional investment

    potential made by the aspirations

    and demands associated with the

    Local Government and concerned

    about the direction of investment

    potential long-term development

    plans and medium term

    development plans of each sector

    or ministry related to regional

    investment.

    2. GENERAL CONDITIONS

    2.1. Location and Area

    Jambi Province is geographically

    located between 0.45 North

    latitude, 2.45 South Latitude and

    between 101.10 - 104.55 east

    longitude. In the northern borders

    of Riau province, east of the Strait

    of Idolatry, the southern border

    province of South Sumatra and the

    west by the Province of West

    Sumatra. A strategic geographical

    conditions among other towns in

  • 3

    Barat. Kondisi geografis yang

    cukup strategis diantara kota-

    kota lain di provinsi sekitarnya

    membuat peran provinsi ini

    cukup penting terlebih lagi

    dengan dukungan sumber daya

    alam yang melimpah. Luas

    Wilayah Provinsi Jambi 53.435

    km, dengan luas daratan 51.000

    km, luas lautan 425,5 km, dan

    panjang pantai 185 km.

    Secara administratif Provinsi

    Jambi terbagi ke dalam 11

    Kabupaten/Kota, yaitu

    Batanghari, Bungo, Kerinci,

    Merangin, Muaro Jambi,

    Sarolangun, Tanjung Jabung

    Barat, Tajung Jabung Timur,

    Tebo, Kota Jambi, dan Kota

    Sungai Penuh. Masing-masing

    luas wilayah Kabupaten/Kota

    disajikan pada Tabel 1.

    the surrounding provinces to make

    this province an important role

    even more so with the support of

    abundant natural resources. Jambi

    Province area is 53,435 km, with

    land area of 51,000 km, wide sea

    of 425.5 km , and 185 km long

    coastline.

    Jambi province is divided

    administratively into 11 regencies

    / cities, namely Batanghari, Bungo,

    Kerinci, Merangin, Muaro Jambi,

    Sarolangun, Jabung Western Cape,

    Eastern Jabung Tajung, Tebo,

    Jambi City, and Full of River City.

    Each area of Regency is presented

    in Table 1.

  • 4

    Tabel 1. Luas Wilayah Masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

    No Kota/ Kabupaten Luas (km) 1. Kota Jambi 205 2. Batanghari 4.983 3. Bungo 7.160 4. Kerinci 4.200 5. Merangin 6.380 6. Muaro Jambi 6.147 7. Sarolangun 7.820 8. Tanjung Jabung Barat 4.870 9. Tanjung jabung Timur 5.330

    10. Tebo 6.340

    Jumlah 53.435

    Sumber : Data SUPAS Proyeksi dari BPS Provinsi Jambi, 2006

    Table 1. Each Area Regency in Jambi Province

    No Regency/Municipality Area (km) 1. Kota Jambi 205 2. Batanghari 4,983 3. Bungo 7,160 4. Kerinci 4,200 5. Merangin 6,380 6. Muaro Jambi 6,147 7. Sarolangun 7,820 8. Tanjung Jabung Barat 4,870 9. Tanjung jabung Timur 5,330 10. Tebo 6,340 Total 53,435

    Source: Data from BPS SUPAS Projection Jambi Province, 2006

  • 5

    2.2. Karakteristik Fisik

    Wilayah

    2.2.1. Topografi

    Topografi bagian Timur Provinsi

    Jambi umumnya merupakan

    rawa-rawa sedangkan wilayah

    Barat pada umumnya adalah

    tanah daratan (lahan kering)

    dengan topografi bervariasi dari

    datar, bergelombang sampai

    berbukit.

    2.2.2. Iklim

    Sebagian besar wilayah Provinsi

    Jambi beriklim tipe B

    berdasarkan klasifikasi iklim

    Schmidt dan Ferguson dengan

    bulan basah antara 8-10 bulan

    dan bulan kering 2-4 bulan. Rata-

    rata curah hujan bulanan Jambi

    adalah 179-279 mm pada bulan

    basah dan 68-106 mm pada

    bulan kering. Musim hujan di

    Propinsi Jambi dari bulan

    November sampai Maret dan

    musim kemarau dari bulan Mei

    sampai Oktober. Rata-rata curah

    hujan 116-154 hari pertahun.

    2.2. Physical Characteristics of Area

    2.2.1. Topography

    Topography of the Eastern part of

    Jambi province is generally a

    swamp while the West region in

    general is a land of land (dry land)

    with the topography varies from

    flat, undulating to hilly.

    2.2.2. Climate

    Large parts of Jambi Province

    temperate climate classification

    type B based on Schmidt and

    Ferguson with wet months

    between 8-10 months and 2-4

    months dry months. Average

    monthly rainfall is 179-279 mm

    Jambi in wet and 68-106 mm in the

    dry months. The rainy season in

    Jambi province from November to

    March and the dry season from

    May to October. Average annual

    rainfall is 116-154 days. The

    maximum temperature of 31C.

  • 6

    Suhu maksimum sebesar 31 C.

    2.2.3. Jenis Tanah

    Jenis tanah di wilayah Provinsi

    Jambi yang potensial secara

    umum didominasi oleh Podsolik

    Merah Kuning (PMK) yaitu

    sebesar 44,56%. Jenis tanah

    lainnya adalah Latosol termasuk

    Regosol 18,67% dan Gley Humus

    10,74%.

    2.2.4. Penggunaan Lahan

    Provinsi Jambi dengan luas

    wilayah 53,435 km diantaranya

    sekitar 60% lahan merupakan

    kawasan perkebunan dan

    kehutanan yang menjadikan

    kawasan ini merupakan salah

    satu penghasil produk

    perkebunan dan kehutanan

    utama di wilayah Sumatera.

    Kelapa sawit dan karet menjadi

    tanaman perkebunan primadona

    dengan luas lahan perkebunan

    kelapa sawit mencapai 400.168

    hektar serta karet mencapai

    595.473 hektar.

    2.2.3. Soil Type

    Types of land in Jambi Province in

    general potential is dominated by

    Podsolic Red Yellow (PMK) that is

    equal to 44.56%. Other soil types

    are Latosol including Regosol

    18.67% and 10.74% Humus Gley.

    2.2.4. Land Use

    Jambi Province with an area of

    53.435 km of which about 60% of

    land is an area of plantation and

    forestry who make this area is one

    of the main forestry products and

    plantation in Sumatra. Oil palm

    and rubber plantations of mature

    belle with oil palm plantation area

    reached 400,168 hectares and

    595,473 hectares of rubber

    reached.

  • 7

    2.3. Kependudukan

    Jumlah penduduk Provinsi Jambi

    pada tahun 2010 berjumlah

    3.088.618 jiwa (Data BPS hasil

    sensus 2010). Sedangkan

    sebanyak 46,88% dari jumlah

    tenaga kerja Provinsi Jambi

    bekerja pada sektor pertanian,

    perkebunan dan perikanan;

    21,58% pada sektor

    perdagangan, dan 12,58% pada

    sektor jasa. Dengan kondisi

    ketenagakerjaan yang sebagian

    besar masyarakat di provinsi ini

    sangat tergantung pada hasil

    pertanian, perkebunan sehingga

    menjadikan upaya pemerintah

    daerah maupun pusat untuk

    mensejahterakan masyarakat

    adalah melalui pengembangan

    sektor pertanian.

    3. PEREKONOMIAN DAERAH

    PROVINSI JAMBI

    Nilai Pertumbuhan Produk

    Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Provinsi Jambi pada tahun 2009

    meningkat sebesar 6,4%

    2.3. Population

    The population of Jambi province

    in 2010 amounted to 3,088,618

    people (census data BPS 2010).

    The remaining 46.88% of total

    labor force working in Jambi

    Province in agriculture, plantation

    and fisheries; 21.58% in the trade

    sector, and 12.58% in the service

    sector. With a condition of

    employment that most people in

    this province depends on

    agriculture, plantation making

    regional and national efforts for

    the welfare of society is through

    the development of the

    agricultural sector.

    3. REGIONAL ECONOMIC JAMBI PROVINCE

    Value Growth in Gross Regional

    Domestic Product (GDP) in Jambi

    province in 2009 increased by

    6.4% compared to the year 2008.

  • 8

    dibanding tahun 2008.

    Peningkatan ini didukung oleh

    semua sektor ekonomi dengan

    pertumbuhan tertinggi terjadi

    pada Sektor Keuangan,

    Persewaan, dan Jasa Perusahaan

    sebesar 17,9%. Pertumbuhan

    terkecil terjadi pada Sektor

    Pertambangan dan Penggalian

    dengan laju sebesar 0,7%.

    Perekonomian Provinsi Jambi

    yang diukur berdasarkan PDRB

    atas dasar harga berlaku pada

    tahun 2009 mencapai Rp. 42.816

    milyar, sedangkan PDRB atas

    dasar harga konstan tahun 2000

    pada tahun 2009 sebesar Rp.

    16.272 milyar. Laju pertumbuhan

    ekonomi tahun 2009 (sebesar

    6,4%) didukung oleh sumber

    pertumbuhan utama pada Sektor

    Pertanian sebesar 2,0%, diikuti

    oleh Sektor Perdagangan, Hotel,

    dan Restoran sebesar 1,3%.

    Dilihat dari sisi penggunaan,

    PDRB Provinsi Jambi sebagian

    besar masih digunakan untuk

    memenuhi kebutuhan konsumsi

    This increase is supported by all

    sectors of the economy with the

    highest growth occurred in the

    Financial Sector, Ownership, and

    Business Services 17.9%. The

    smallest growth occurred in

    Mining and Quarrying Sector at a

    rate of 0.7%. Jambi province's

    economy as measured by GDP at

    current prices in 2009 reached Rp.

    42,816 billion, while GDP based on

    constant 2000 prices in 2009

    amounted to Rp. 16,272 billion.

    The rate of economic growth in

    2009 (6.4%) is supported by the

    main source of growth in the

    Agricultural Sector by 2.0%,

    followed by Trade, Hotels and

    Restaurants of 1.3%.

    Viewed from the side of use, GDP

    Jambi Province still largely used to

    meet the needs of household

    consumption that is equal to

  • 9

    rumah tangga yaitu sebesar

    64,6%, konsumsi pemerintah

    17,0%, pembentukan modal tetap

    bruto 17,3%, ekspor 45,9%, serta

    impor 48,1%. Semua komponen

    PDRB penggunaan pada tahun

    2009 mengalami pertumbuhan

    dengan pertumbuhan tertinggi

    pada konsumsi lembaga nirlaba

    sebesar 18,7% dan terkecil pada

    komponen pembentukan modal

    tetap bruto sebesar 3,2%.

    4. PELUANG INVESTASI

    UNGGULAN DAERAH JAMBI

    Potensi kekayaan alam di

    Provinsi Jambi adalah minyak

    bumi, gas bumi, batubara, dan

    timah putih. Jumlah potensi

    minyak bumi Provinsi Jambi

    mencapai 1.270,96 juta m3 dan

    gas 3.572,44 milyar m3. Daerah

    cadangan minyak bumi utama di

    struktur Kenali Asam, Kecamatan

    Jambi Luar Kota, Kabupaten

    Batanghari dengan jumlah

    cadangan minyak 408,99 juta

    barrel. Sedangkan cadangan gas

    64.6%, 17.0% government

    consumption, gross fixed capital

    formation 17.3%, 45.9% exports,

    and imports 48 , 1%. All

    components of GDP in 2009, the

    use of growth with the highest

    growth in consumption of non-

    profit institutions 18.7% and the

    smallest of components of gross

    fixed capital formation by 3.2%.

    4. THE MAIN REGIONAL INVESTMENT OPPORTUNITIES IN JAMBI

    Potential natural wealth in the

    province of Jambi are petroleum,

    natural gas, coal, and tin. The

    number of potential petroleum

    province of Jambi to reach 1270.96

    million m3 and 3,572.44 billion m3

    of gas. The main area of oil

    reserves in the structure Recognize

    Acid, Jambi Regency Outside the

    City, County Batanghari with total

    reserves of 408.99 million barrels

    of oil. While the major gas reserves

    in the structure Bulian Muara,

  • 10

    bumi utama di Struktur Muara

    Bulian, Kecamatan Muara Bulian,

    Kabupaten Muaro Jambi dengan

    jumlah cadangan 2.185,73 milyar

    m3.

    4.1. Sektor Pangan dan

    Pertanian

    Beberapa peluang investasi

    unggulan dalam sektor industri,

    seperti industri pengolahan hasil

    perkebunan, kehutanan,

    pertanian, dan Agroindustri.

    Komoditas perkebunan yang

    sangat dominan adalah Karet dan

    Kelapa Sawit. Hal ini didukung

    dengan program Pemerintah

    Daerah Provinsi Jambi yaitu

    Pengembangan Kelapa Sawit

    Sejuta Hektar serta Replanting

    Karet. Selain itu, casiavera juga

    banyak dibudidayakan terutama

    di daerah Kerinci.

    Lahan di Provinsi Jambi pada

    tahun 2009 seluas 5.356.279

    hektar, terdiri dari lahan sawah

    179.828 hektar (3,36%), luas

    pertanian bukan sawah

    Muara Regency Bulian Muaro

    Jambi with total reserves of

    2,185.73 billion m3.

    4.1. Food and Agriculture Sector

    Some of the leading investment

    opportunities in the industrial

    sector, such as plantation product

    processing industries, forestry,

    agriculture, and agro-industry.

    Commodities that are very

    dominant is Rubber and Oil Palm.

    This is supported by the Provincial

    Government of Jambi program

    called "One Million Hectare Oil

    Palm Development" and "Rubber

    replanting." In addition, casiavera

    also many cultivated mainly in the

    area of Kerinci.

    Land in Jambi Province in 2009

    covering an area of 5,356,279

    hectares, comprising 179,828

    hectares of wetland (3.36%),

    agricultural area rather than

  • 11

    3.151.868 hektar (58,84%) dan

    lahan bukan pertanian 2.024.583

    hektar (37,80%). Hal ini

    menunjukkan bahwa Provinsi

    Jambi merupakan wilayah

    potensi tanaman pangan. Sektor

    perkebunan daerah Jambi pada

    umumnya adalah Perkebunan

    Rakyat. Produksi perkebunan

    rakyat yang terbesar adalah karet

    memiliki luas tanaman 643.338

    hektar dengan produksi 265.875

    ton pada tahun 2008. Komoditas

    andalan lainnya yaitu kelapa

    sawit dengan produksi 1.156.414

    ton serta kelapa dalam 116.714

    ton. Sementara di sektor

    kehutanan, yang terbesar adalah

    Pulp. Komoditi kedua terbesar

    adalah kayu bulat sebesar

    108.722 ton, hasil hutan ini

    mengalami penurunan produksi

    sebesar 68,06 pada tahun 2008.

    Ternak sapi masih mendominasi

    jenis ternak besar yaitu dengan

    jumlah populasi sebesar 197.796

    ekor atau meningkat 19,12% dari

    tahun sebelumnya (2008) dengan

    3,151,868 hectares of rice fields

    (58.84%) and 2,024,583 hectares

    of agricultural land is not

    (37.80%). This shows that the

    province of Jambi is a potential

    area of food crops. Jambi

    plantation sector in general is of

    Smallholders. Production of the

    people of the largest plantations of

    rubber have an area of 643,338

    hectares with crop production

    265,875 tons in 2008. Another

    commodity that is palm oil with

    production of 1,156,414 tons and

    116,714 tons of coconut. While in

    the forestry sector, the largest in

    pulp. Commodity is the second

    largest timber amounted to

    108,722 tons, this forest has

    decreased production by 68.06 in

    the year 2008.

    Cattle are still dominated by large

    livestock population of 197,796

    heads or increased 19.12% from

    previous year (2008) with the

    largest population in Bungo. While

  • 12

    jumlah populasi terbanyak

    berada di Kabupaten Bungo.

    Sedangkan ternak kecil

    terbanyak adalah hewan kambing

    sebesar 210.853 ekor dengan

    populasi di Kabupaten Tebo.

    Adapun ternak unggas terbesar

    adalah ayam pedaging sebesar

    11.818.067 ekor.

    Potensi kelautan hanya berada di

    dua kabupaten yaitu Tanjung

    Jabung Timur dan Tanjung

    Jabung Barat dengan masing-

    masing produksi 22.539,2 ton

    dan 21.405,5 ton. Sedangkan

    perikanan darat tersebar di

    semua kabupaten/kota terbagi

    menjadi perairan umum dan

    budidaya. Secara keseluruhan

    hasil produksi perikanan darat

    sebesar 77.004 ton dengan

    konsentrasi terbanyak di

    Kabupaten Muaro Jambi,

    sedangkan produksi perikanan

    hasil budidaya sebanyak 10.773,5

    ton dimana Kabupaten Muaro

    Jambi sebagai pemegang andil

    terbesar budidaya ikan patin.

    most small animals are animals

    goat tail with a population of

    210,853 in Tebo regency. The

    largest poultry broiler for

    11,818,067 tail.

    Potential marine only be in two

    regenciess of Eastern Cape and

    Cape Jabung Jabung West with

    each production 22,539.2 ton and

    21,405.5 tons. While aquaculture is

    spread across all regenciess / cities

    are divided into public waters and

    aquaculture. Overall, aquaculture

    production amounted to 77,004

    tons with the largest concentration

    Muaro Jambi, while production of

    cultured fish as much as 10,773.5

    tons where Muaro Jambi as the

    largest share holder catfish

    culture.

  • 13

    4.2. Sektor Energi

    Perkembangan bidang energi

    listrik di Provinsi Jambi pada

    tahun 2009 juga meningkat

    sesuai dengan laju

    perkembangan pembangunan.

    Listrik yang terjual

    dikelompokkan menurut enam

    (6) (enam) golongan: yaitu

    sosial/sekolah, rumah tangga,

    perdagangan, industri,

    pemerintahan dan penerangan

    jalan. Cadangan minyak bumi

    Provinsi Jambi sebesar

    218.937.180 Barel. Cadangan

    minyak bumi antara lain terdapat

    di Kabupaten Tanjung Jabung

    Timur, struktur Kenali Asam,

    Kecamatan Jambi Luar Kota, dan

    Kabupaten Batanghari.

    Sementara itu cadangan gas bumi

    Provinsi Jambi sebesar 3.572,44

    milyar m. Cadangan tersebut

    sebagian besar terdapat di

    Struktur Muara Bulian,

    Kecamatan Muara Bulian,

    Kabupaten Muara Jambi dengan

    jumlah cadangan 2.185,73 milyar

    4.2. Energy Sector

    The development of the field of

    electric energy in Jambi Province in

    2009 also increased according to

    the rate of development progress.

    Electricity sold divided by six (6)

    (six) categories: namely the social

    / school, household, commercial,

    industrial, government and street

    lighting. Crude oil reserves

    amounted to 218,937,180 barrels

    of Jambi Province. Petroleum

    reserves, among others, found in

    East Tanjung Jabung, Get to know

    the structure of aciis m, Jambi

    Regency Outside the City, and

    Regency Batanghari. Meanwhile,

    natural gas reserves amounted to

    3,572.44 billion Jambi Province m.

    Reserves are largely contained in

    the structure Bulian Muara, Muara

    Regency Bulian, Muara Jambi

    Regency with total reserves of

    2,185.73 billion m3. Jambi Province

    coal reserves by 18 million tons,

    which is a calorie-class coal is

    suitable for use as power plants.

    Largest reserves are found in the

  • 14

    m3. Cadangan batubara Provinsi

    Jambi sebesar 18 juta ton, yang

    merupakan batubara kelas kalori

    sedang yang cocok digunakan

    sebagai pembangkit tenaga

    listrik. Cadangan terbesar

    dijumpai di Kabupaten Muara

    Bungo.

    4.3. Sektor Infrastruktur

    Faktor daya tarik investasi

    tertinggi terletak pada aparatur

    dan pelayanan. Ketersediaan

    infrastruktur fisik menjadi

    prioritas keempat bagi investor

    dalam melakukan pertimbangan

    berinvestasi di Provinsi Jambi. Ini

    berarti bahwa sarana dan

    prasarana transportasi,

    komunikasi dan hal yang

    berkaitan dengan itu juga

    menjadi salah satu pertimbangan

    utama bagi investor. Temuan

    menunjukkan bahwa kualitas

    infrastruktur termasuk jalan

    menjadi pertimbangan

    kedelapan, di bawah faktor

    keamanan dan kondisi sosial

    politik. Ini berarti bahwa yang

    Muara Bungo Regency.

    4.3. Infrastructure Sector

    Factors highest investment

    attractiveness lies in the apparatus

    and service. The availability of

    physical infrastructure become the

    fourth priority for investors in

    doing considerations invest in

    Jambi Province. This means that

    transportation facilities,

    communications and related

    matters was also one of the key

    considerations for investors. The

    findings indicate that the quality of

    infrastructure including roads into

    consideration the eighth, under the

    factor of safety and socio-political

    conditions. This means that the

    most important to investors is the

    availability of physical

    infrastructure in advance, while

  • 15

    paling penting bagi investor

    adalah tersedianya infrastruktur

    fisik terlebih dahulu, sedangkan

    kualitasnya bisa dilakukan secara

    bertahap.

    the quality can be done gradually.

    Gambar 1. Peta Potensi dan Investasi Provinsi Jambi

    (Figure 1. Maps and Investment Potential of Jambi Province)