Peluang Budidaya Ubi Kayu

13
PELUANG BUDIDAYA UBI KAYU (KUNJUI…) PERKEBUNAN SINGKONG SATU HEKTAR 200 Ton (majalah Trubus) Diposkan kembali oleh Ari, sebagai literatur dan wawasan petani di sampit agar tidak lagi ketinggalan peluang didepan mata…. Pensiun dini dari sebuah bank, berpendidikan sarjana, dan datang dari keluarga berada, Yordan Bangsaratoe memilih menjadi pekebun singkong, bahan baku bioetanol. Beragam cibiran seperti orang gila, tak menyurutkan niatnya. Kini dari kebun singkong ia menuai laba bersih Rp40-juta per ha, jauh lebih besar ketimbang gaji sebagai karyawan bank. Rahasianya? Ia menggenjot produksi hingga 120 ton/ha; pekebun lain rata-rata cuma 20-30 ton per ha. Usianya 38 tahun ketika bank tempatnya bekerja selama 9 tahun itu dilikuidasi. Namanya tercatat dalam deretan karyawan yang harus ‘pensiun dini’. Sarjana Ekonomi alumnus Universitas Lampung itu sempat gamang. Untuk apa uang pesangon itu? Ia akhirnya memutuskan menanam singkong, komoditas yang banyak diusahakan di Lampung. Yordan tertantang lantaran banyak petani singkong di bumi Ruwai Jurai itu miskin. Setelah bertemu peneliti, berselancar di dunia maya, dan membaca pustaka, Yordan menyambung bibit singkong. Ia menjadikan singkong kasetsart sebagai batang bawah dan singkong karet sebagai batang atas. Kasetsart dipilih sebagai batang bawah karena unggul. ‘Potensi hasilnya mencapai 30 ton/hektar,’ kata Yordan. Soal singkong karet? Varietas yang tidak menghasilkan ubi itu berdaun rimbun. Yordan berasumsi, dengan banyaknya jumlah daun, maka pertumbuhan ubi semakin besar. Sebab, daun tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Dari proses itu dihasilkan makanan yang akan dipasok ke seluruh bagian tanaman. Sedangkan kelebihannya akan disimpan dalam umbi. Penyambungan itu ia lakukan sendiri untuk menghasilkan 4.400-4.500 bibit. Itu cukup untuk penanaman di lahan 1 ha. Ayah 2 anak itu menyiapkan bibit pada musim kemarau. Sambungan antara singkong kasetsart dan singkong karet diikat dengan plastik. Ia rutin mengontrol pertumbuhan bibit di persemaian selama sebulan. Jika terjadi penyumbatan alias bottleneck, dipastikan sambungan tidak sempurna, jadi tidak layak dijadikan bibit. Bila kulit batang dan gabus berwarna putih dan tumbuh mata tunas, maka penyambungan itu berhasil. Pupuk Sebulan pascapenyambungan, ia memindahtanamkan bibit ke lahan setelah memotong bagian akar. Yordan membudidayakan anggota famili Euphorbiaceae itu berjarak tanam 1,5 m x 1,5 m sehingga populasi 4.400-4.500 batang per ha. Itu cukup memberikan

description

hj

Transcript of Peluang Budidaya Ubi Kayu

Page 1: Peluang Budidaya Ubi Kayu

PELUANG BUDIDAYA UBI KAYU (KUNJUI…)

PERKEBUNAN SINGKONG SATU HEKTAR 200 Ton (majalah Trubus)

Diposkan kembali oleh Ari, sebagai literatur dan wawasan petani di sampit agar tidak lagi ketinggalan

peluang didepan mata….  

Pensiun dini dari sebuah bank, berpendidikan sarjana, dan datang dari keluarga berada, Yordan

Bangsaratoe memilih menjadi pekebun singkong, bahan baku bioetanol. Beragam cibiran seperti orang

gila, tak menyurutkan niatnya. Kini dari kebun singkong ia menuai laba bersih Rp40-juta per ha, jauh

lebih besar ketimbang gaji sebagai karyawan bank. Rahasianya? Ia menggenjot produksi hingga 120

ton/ha; pekebun lain rata-rata cuma 20-30 ton per ha.

Usianya 38 tahun ketika bank tempatnya bekerja selama 9 tahun itu dilikuidasi. Namanya tercatat dalam

deretan karyawan yang harus ‘pensiun dini’. Sarjana Ekonomi alumnus Universitas Lampung itu sempat

gamang. Untuk apa uang pesangon itu? Ia akhirnya memutuskan menanam singkong, komoditas yang

banyak diusahakan di Lampung. Yordan tertantang lantaran banyak petani singkong di bumi Ruwai Jurai

itu miskin. Setelah bertemu peneliti, berselancar di dunia maya, dan membaca pustaka, Yordan

menyambung bibit singkong. Ia menjadikan singkong kasetsart sebagai batang bawah dan singkong

karet sebagai batang atas. Kasetsart dipilih sebagai batang bawah karena unggul. ‘Potensi hasilnya

mencapai 30 ton/hektar,’ kata Yordan.

Soal singkong karet? Varietas yang tidak menghasilkan ubi itu berdaun rimbun. Yordan berasumsi,

dengan banyaknya jumlah daun, maka pertumbuhan ubi semakin besar. Sebab, daun tempat

berlangsungnya proses fotosintesis. Dari proses itu dihasilkan makanan yang akan dipasok ke seluruh

bagian tanaman. Sedangkan kelebihannya akan disimpan dalam umbi. Penyambungan itu ia lakukan

sendiri untuk menghasilkan 4.400-4.500 bibit. Itu cukup untuk penanaman di lahan 1 ha. Ayah 2 anak itu

menyiapkan bibit pada musim kemarau.

Sambungan antara singkong kasetsart dan singkong karet diikat dengan plastik. Ia rutin mengontrol

pertumbuhan bibit di persemaian selama sebulan. Jika terjadi penyumbatan alias bottleneck, dipastikan

sambungan tidak sempurna, jadi tidak layak dijadikan bibit. Bila kulit batang dan gabus berwarna putih

dan tumbuh mata tunas, maka penyambungan itu berhasil. Pupuk Sebulan pascapenyambungan, ia

memindahtanamkan bibit ke lahan setelah memotong bagian akar. Yordan membudidayakan anggota

famili Euphorbiaceae itu berjarak tanam 1,5 m x 1,5 m sehingga populasi 4.400-4.500 batang per ha. Itu

cukup memberikan ruang bagi singkong untuk tumbuh maksimal. Bandingkan dengan jarak tanam

pekebun lain 1 m x 1 m-total populasi lebih dari 9.000 tanaman-sehingga tampak rapat. Dampaknya,

Page 2: Peluang Budidaya Ubi Kayu

produksi justru rendah. Menurut Yordan, jarak tanam lebar bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan

produksi singkong.

‘Komposisi pupuk kunci utamanya, bukan banyaknya pupuk,’ kata pria kelahiran 11 Desember 1960 itu.

Yordan menaburkan 5 ton pupuk kandang per ha di lahan yang sudah diolah. Empat hari usai tanam, ia

menambahkan 0,5 gram pupuk NPK di sekeliling batang. Total pupuk NPK yang diberikan 200 kg. Ia

kembali memberikan total 300 kg NPK ketika kerabat karet itu berumur 3 bulan. Yordan memanen

singkong berumur 10 bulan. Produktivitas ubikayu yang dibudidayakan di Madukoro, Lampung Utara, itu

mencapai 30 kg per tanaman atau sekitar 120 ton per hektar. Saat ini, ia mengebunkan 17 ha. Dengan

begitu ia mampu memanen 80 ton singkong per hari. Dengan kadar pati 30%, hanya perlu 4 kg singkong

untuk menghasilkan 1 liter bioetanol; varietas lain, 6 kg.

Yang juga menerapkan sistem budidaya intesif adalah Tjutju Juniar Sholiha, pekebun singkong di

Sukabumi, Jawa Barat. Ia berpegang pada komposisi pupuk untuk memaksimalkan singkong varietas

darul hidayah. ‘Bila tidak dipupuk, bobot umbi paling 15-20 kg. Tapi dengan pemupukan intensif,

produksi menjulang 20-40 kg per tanaman,’ katanya.

Rendam Sebelum menanam, Tjutju merendam bibit sepanjang 10-15 cm dalam pupuk organik

cair selama 3 jam. Bukan cuma sebagian, tetapi seluruh permukaan bibit terendam dalam

pupuk. Tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Ia menanam bibit-tanpa daun-

berjarak 2,5 m x 1 m sehingga total populasi 5.000 tanaman.

Alumnus Fakultas Biologi Universitas Nasional itu langsung memberikan 1 kg kompos per tanaman

sekaligus menyiramkan pupuk organik cair. Hanya dalam waktu 2 pekan, bibit memunculkan tunas

muda. Perempuan kelahiran Bandung 17 Juni 1969 itu kembali memberikan pupuk organik cair pada

bulan kedua dan keempat dengan total dosis per bulan sebanyak 2 liter untuk seluruh tanaman.

Sedangkan pada bulan ketiga dan kelima ia memberikan 600 kg Urea dan 495 kg NPK di bawah tajuk

tanaman. Setelah bulan kelima hingga panen, ia tak pernah memupuk lagi. Oleh karena itu, penanaman

sebaiknya saat musim hujan. Dengan budidaya seperti itu Manihot utillisima berproduksi maksimal, 200

ton per hektar atau rata-rata 40 kg per tanaman. Bahkan ia pernah memanen 100 kg umbi dari 1

tanaman. Hasil penelitian Institut Pertanian Bogor, singkong darul hidayah yang dikembangkan Tjutju

berkadar pati 32%.

Yordan dan Tjutju mantap berkebun singkong lantaran pasar terbuka lebar. Produsen bioetanol dan

tapioka menyerap singkong produksi mereka. Dengan harga Rp520 per kg, Yordan meraup omzet Rp62-

juta per ha. Padahal, biaya produksi hanya Rp130 per kg sehingga laba bersih Yordan Rp46-juta per ha.

Saat ini ia mengelola 10 ha lahan. Tingginya produksi singkong mereka menjadi incaran Korea, China,

Taiwan, dan Kamboja. ‘Karena produksi bibit masih terbatas, saya baru akan memasok Kamboja,’ kata

Tjutju.

https://wongtaniku.wordpress.com/2012/03/02/peluang-budidaya-ubi-kayu-kunjui/

Page 3: Peluang Budidaya Ubi Kayu

Johnny Waas Tergelitik dengan Ubi Kayu 50 Kg per PohonPosted on November 15, 2011 | 3 Komentar

Johnny Waas Tergelitik dengan Ubi Kayu 50 Kg per Pohon

AgriBisnis Senin, 14 Nov 2011 07:26 WIB

“Jika ingin kaya, jadilah petani ubi.” Begitu Johnny Waas dengan penuh percaya diri

mempromosikan usaha menanam  ubi kayu yang sejak satu tahun belakangan ini

digelutinya. Kini pria yang hobi membudidayakan tanaman itu sedang menanti

panen dari pertanaman ubi kayu seluas 20 hektare yang berada di wilayah

Deliserdang dan Tanah Karo. Ia meyakini dalam per batang ubi yang ditanamnya

mampu menghasilkan 50 kg buah ubi kayu.

Berawal dari perjumpaan Johnny dengan Kamsiah (56), petani ubi asal Tulung

Agung, Jawa Timur dua tahun silam,  membuat pria ini semakin tergelitik untuk

membuktikan  informasi bahwa satu batang ubi kayu mampu menghasilkan antara

40 hingga 50 kg per pohon.

“Awalnya saya tidak percaya, karena biasanya perpohon ubi itu hanya mampu

menghasilkan maksimal 7 hingga 8 kg buah ubi, itu pun sudah digolongkan ubi yang

paling produktif,” ucapnya kepada MedanBisnis, belum lama ini.

Johnny pun melakukan “privat” nanam ubi  dengan wanita yang sangat kental

dengan logat Jawa Timur-nya itu. Kamsiah diboyong ke Medan. Ketika melakukan

percobaan, Johnny hanya menyiapkan lahan seluas 1.250 meter per segi.  Kamsiah

membuktikan metode yang dipelajarinya secara turun temurun dalam keluarganya.

Bahwa, dalam setiap satu pohon ubi kayu mampu menghasilkan antara 40 hingga

50 kg buah ubi.

Di wilayah jawa, metode penanaman ubi yang dilakukan Kamsiah sudah sering

diterapkan oleh petani ubi tradisional. Percobaan  itu memberi hasil sesuai yang

diprediksikan. Ia meraih hasil 10 kali lipat dari metode menanam ubi dengan cara

konvensional yang rata-rata perpohonnya menghasilkan antara 5 hingga 7 kg buah

ubi.

Page 4: Peluang Budidaya Ubi Kayu

Sukses dengan uji coba pertama, semangat pria ini semakin mantap untuk lebih

serius lagi membudidayakan ubi silang. Kini ia sedang menanti panen ubi sebanyak

20 hektare yang lahannya berada di wilayah Deliserdang dan Tanah Karo.

Johnny juga sedang giat-giatnya mengkampanyekan  metode penanaman ubi silang

ini kepada para petani hingga ke instansi pemerintah dengan tujuan untuk

meningkatkan taraf hidup para petani, khususnya petani ubi kayu.

Perkawinan dengan Ubi Biasa

Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan batang ubi unggul. Bisa menggunakan

batang ubi Malaysia, ubi Thailand atau pun batang ubi kampung yang sering 

digunakan oleh petani ubi umumnya. “Batang ubi mentega bisa, ubi roti, ubi pulut.

Pokoknya semuanya bisa, yang penting, batangnya yang sehat,” imbuhnya. 

Selanjutnya batang ubi karet. Dua batang ubi, yaitu ubi kampung dan ubi karet

disambung. Ubi Kampung sebagai batang bawah dan ubi karet sebagai batang atas.

“Teknik penyambungan itu bisa menggunakan tali plastik,” tutur Johnny seraya

menambahkan sebelum disambung  benih batang ubi terlebih dahulu direndam ke

dalam pupuk organik agar nantinya tunas gampang tumbuh. 

Selain pupuk organik, bisa juga menggunakan pupuk urea untuk lebih mempercepat

proses pertumbuhan tunas. Untuk persiapan satu hektare lahan, membutuhkan

6.600 batang ubi, Johnny hanya membutuhkan 200 kg pupuk Urea yang digunakan

untuk merendam benih batang ubi.

Soal ubi  karet? Varietas yang tidak menghasilkan ubi itu berdaun rimbun. Johnny 

berasumsi, dengan banyaknya jumlah daun, maka pertumbuhan ubi semakin besar.

Sebab, daun tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Dari proses itu dihasilkan

makanan yang akan dipasok ke seluruh bagian tanaman. Sedangkan kelebihannya

akan disimpan dalam umbi.  Itulah alasannya mengapa ubi kayu  yang dihasilkan

dari perkawinan silang itu memiliki hasil yang lebih maksimal  dibanding ubi kayu

biasa.

Johnny menambahkan, sebaiknya teknik sambungan antara ubi biasa dan ubi karet

itu dilakukan saat musim kemarau. Tunas hasil sambungan itu akan keluar sekitar

dua minggu. Jika terjadi penyumbatan  dipastikan sambungan tidak sempurna. Jadi

tidak layak dijadikan bibit. Bila kulit batang dan gabus berwarna putih dan tumbuh

mata tunas, maka penyambungan itu dianggap berhasil. Sebulan setelah

Page 5: Peluang Budidaya Ubi Kayu

penyambungan, bibit sudah bisa dipindahkan ke areal lahan penanaman.

Pupuk dan pH Cukup

Johnny menegaskan, proses penanaman ubi kayu yang dilakukannya adalah

menggunakan mekanisasi dan teknologi. “Ini adalah syarat mutlak. Menanam ubi

dengan hasil yang melimpah itu ada ilmunya, jadi segala prosedur itu harus

dipatuhi,”jelas ayah tiga putra, pasangan Ida Waas ini.

Lahan pun dipersiapkan. Lahan diolah dengan menggunakan traktor sebanyak tiga

kali olah.

Olahan pertama untuk membersihkan rumput-rumput, olahan kedua memecahkan

tanah, hingga tanah menjadi gembur. Dan traktor yang ketiganya adalah proses

pembutan gundukan.

Gundukan dibuat setinggi 25 hingga 30 cm. Masing-masing jarak antara satu pohon

ubi ke pohon yang lain, sekitar  1×1 meter per segi.  Di sisinya gundukan dibuat

bedengan, untuk membuat air tidak tergenang di kala sedang musim hujan.

Sebelum ubi ditanam, tanah yang sudah diberi gundukan diberi pupuk. Tanah

terlebih dahulu diperiksa Phnya, agar bisa menentukan jumlah pupuk yang akan

diberi. Menurut Johnny, pH tanah yang terbaik adalah rata-rata 5,6. Di atas tanah 

juga perlu diberi kapur dolomit atau jiolit yang berfungsi untuk membersihkan tanah

dari bakteri jahat. “Tapi yang ini sebaiknya diberi saat pengolahan tanah yang kedua

kali,” jelasnya.

Disaat bersamaan, sekaligus juga dilakukan pemberian pupuk. Ketika ditanya

tentang jumlah pemberian pupuk, ia menggambarkan itu perlu dirujuk dari kondisi

tanah, yang mencakup jumlah pH-nya. “Ini sama seperti kita memberi makanan

bayi, kita harus lihat kondisinya, jika kebutuhannya hanya satu piring, ya jangan beri

dua piring. Jadi artinya, pupuk itu dilihat bukan karena banyaknya, tapi juga karena

kebutuhannya,”ucapnya.

Ketika lahan sudah siap tanam, maka perlu dipersiapkan jarak penanaman. Ia

mengisahkan, jarak penanaman ubi silang ini memang berbeda dengan ubi yang

ditanam secara tradisional. Jarak yang lega, yakni 1 meter per pohon  akan

membuat proses foto sintesis berjalan lancar. Meski jarak ini bukan satu-satunya

syarat memberi hasil ubi yang melimpah, tapi hal ini dianggap harus diikuti. Sebulan

setelah penyambungan, ubi pun sudah siap di tanam.

Page 6: Peluang Budidaya Ubi Kayu

Johnny berpesan, cara penanamannya adalah tegak lurus. Tanah diberi lobang

besar, selanjutnya batang ubi ditancapkan ke dalam tanah yang sudah digembur

hingga kedalaman 10 cm atau sepertiga dari batangnya. Dipastikan, batang ubi

tidak goyang.  Dalam satu hektare lahan membutuhkan 6600 batang ubi sambung.

Di atas lahan satu hektare itu, Johnny memprediksikan kelak hasil buah ubi kayunya

mencapai 330 ton ubi kayu.

“Ini adalah siasat cerdas bagi petani ubi untuk mengantisipasi gejolak harga. Jika

pun saat panen, harga di ubi sedang murah, tapi karena hasilnya yang melimpah,

petani tidak akan rugi,”jelas pria yang hobi membudidayakan tanaman ini.

Dalam hal pemberian pupuk, menurut Johnny lebih baik menggunakan pupuk

organik seperti pupuk kandang. “Karena bagaimana pun pupuk organik tetap lebih

baik. Tapi bisa juga menggunakan pupuk Urea,”jelasnya. Komposisi pupuk kunci

bertumbuhnya ubi kayu lebih maksimal, bukan dari banyaknya pupuk.

Saat ubi sudah mulai tumbuh, sekitar 1 bulan, perawatan yang diperlukan hanyalah

membersihkan gulma yang ada di sekitar batang ubi. Usia 9 bulan, ubi silang ini

sudah siap di panen. Johnny mengisahkan, ubi silang ini juga bisa dipersingkat masa

panen menjadi 4 atau 5 bulan. “Hanya saja, hasil per batangnya tidak bisa mencapai

50 kg,”ujarnya. Kini ia sedang meneliti sebuah cara menyingkat produksi ubi kayu

dari 9 bulan  menjadi 4 bulan, tapi mempu menghasilkan buah yang maksimal.

“Tetap saja ada caranya,” ucapnya penuh percaya diri. (tarwiyah ar)

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Ubi Kayu

Meski tanaman ubi kayu sangat gampang tumbuh, tapi pemeliharaan tanaman perlu

dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh

hasil yang tinggi. Serangan hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu juga harus

diperhatikan. Untuk hama yang sering mengganggu yakni Tungau daun merah dan

Kumbang.

Sedangkan penyakit yang sering menyerang ubi kayu, Layu bakteri dan Bercak

daun.

Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman ubi kayu, kata

Sarmin dengan cara sanitasi lapang panen atau sisa tanaman dibakar. Menggunakan

bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit, pengolahan tanah secara sempurna

dan pergiliran atau tumpang sari dengan tanaman palawija atau lainnya.

Page 7: Peluang Budidaya Ubi Kayu

“Mendapatkan daun ubi, tanaman biasanya ditumpang sari dengan tanaman kelapa

sawit atau lainnya. Tapi kalau untuk dapatkan ubi nya, khusus lahannya dan harus

bersih dari gulma-gulma yang bisa mengakibatkan ukuran buah menjadi kecil dan

sedikit,” akunya.

Biasanya dalam satu batang pohon, bisa mendapatkan umbi sebanyak 15 hingga 20

kg. Ini dapat menghasilan banyak ubi jika pemberian pupuk dan pengelolahannya

terjaga. Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik dengan

pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau serta juga pupuk an organik seperti Urea,

TSP dan KCL. Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan

tanah, yang diharapkan dapat memperbaiki struktur tanah.

“Tanaman ubi kayu memang bisa tumbuh dimana saja, tapi jangan didaerah yang

terendam air karena buah nya akan busuk dan ukuran mengecil,” jelas Sarmin.

Ubi kayu termasuk tanaman tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh

dengan baik di daerah sub tropis. Secara umum tanaman ini tidak menuntut iklim

yang spesifik untuk pertumbuhannya. Bibit ubi kayu yang baik, berasal dari tanaman

induk yang mempunyai persyaratan, produksi tinggi, kadar tepung tinggi dan tahan

terhadap Hama dan Penyakit

Waktu mengerjakan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek

atau berair, agar struktur tanah tidak rusak. Jika tanah gembur, pertumbuhan akar

dan umbi berkembang dengan baik.

Untuk penanaman ubi kayu dapat dilakukan setelah bibit atau stek dan tanah

disiapkan. Waktu yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal

ini disebabkan ubi kayu memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu

umur 4-5 bulan, selanjutnya kebutuhan akan air relatif lebih sedikit. (yuni naibaho)

https://tengkudirkhansyah.wordpress.com/2011/11/15/johnny-waas-tergelitik-dengan-ubi-kayu-50-kg-per-pohon/

Cara Perlakuan Bibit Ubi Kayu: Sepele tapi Penting

Written By Admin on 27 November 2012 | 10.17

Page 8: Peluang Budidaya Ubi Kayu

Perlakuan bibit ubi kayu terbukti mampu dongkrak hasil panen. Bagaimana caranya?

baca sampai tuntas.

Salah satu faktor kunci dalam budidaya ubi kayu adalah pemilihan bibit yang baik.

Seperti memilih istri, dalam prinsip Jawa ada istilah Bibit, Bobot, Bebet. Bibit tentu jadi

pertimbangan karena faktor genetik dan kesehatan menjadi salah satu penentu kualitas

sifat keturunan. Pada tanaman, bibit juga menentukan nilai hasil panen. Kita dapat

melihat dengan jelas prinsip "perbedaan kualitas bibit menentukan hasil" ini pada

komoditas nanas. Bibit yang dihasilkan dari mahkota buah nanas memiliki kualitas yang

lebih rendah dari bibit yang diperoleh dari anakan. Nanas yang ditanam dari bibit

mahkota baru mulai berbuah pada umur 2 tahun, sedang bibit anakan mampu berbuah

pada umur 1 tahun. Kualitas nanas yang dihasilkan bibit mahkota buah juga tidak

seragam baik dari segi waktu dan rasa, sedang hasil bibit anakan relative lebih seragam.

Perbandingan ini menunjukkan dengan jelas bahwa pemilihan bibit adalah salah satu

tahapan penting yang harus dilakukan mengingat bibit yang baik memiliki beberapa

keunggulan seperti: 1. kualitas hasil panen yang seragam, 2. Kualitas panen lebih baik,

3. Lebih tahan dari serangan hama, 4. Daya tumbuh lebih baik.

Setelah melakukan pemilihan bibit yang baik, sebelum penanaman sebaiknya dilakukan

perlakuan bibit terlebih dahulu agar diperoleh hasil yang maksimal. Perlakuan bibit

biasanya dilakukan untuk meningkatkan daya tumbuh bibit, ketahanan terhadap

serangan hama penyakit, dan merangsang peningkatan hasil panen. Perlakuan bibit

untuk masing-masing komoditas berbeda, sesuai dengan karakteristik tanaman yang

diinginkan.

Perlakuan bibit ubi kayu masih sangat jarang dilakukan oleh petani. Anggapan ubi kayu

adalah tanaman sampingan masih sulit untuk dihilangkan. Padahal jika ubi kayu

dibudidaya secara intensif, mampu memberikan hasil yang menggiurkan. Saya pernah

membahasnya Panen Ubi Kayu 56 ton/ha? Ini caranya. Perlakuannya sangat mudah

dilakukan sehingga teknologinya mudah di serap oleh petani. Dengan catatan harus

dilakukan pendampingan secara intensif.

Berikut adalah cara sederhana untuk perlakuan bibit ubi kayu.

Bahan dan Alat:

1. Bibit ubi kayu yang baik.

2. Ember lebar

3. Gergaji

4. Pisau/sabit

5. Zat Perangsang tumbuh.

Tahap Perlakuan Bibit Ubi Kayu:

Page 9: Peluang Budidaya Ubi Kayu

1. Pilih bibit ubi kayu yang baik. Usahakan pilih bibit dari batang pohon bagian

tengah. Bagian ini mampu tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik dari

bagian lainnya.2. Potong ubi kayu dengan panjang 20 -25 cm menggunakan gergaji. Dari

pengalaman lapang, pemotongan ubi kayu dengan gergaji memberikan hasil lebih

baik daripada dengan golok. Saya belum menemukan kajian ilmiahnya, tapi saya

rasa bisa menjadi masukan menarik. Kelebihan lain dengan menggunakan gergaji

adalah hasil pemotongannya lebih terukur dan rapi.

Proses Pemotongan Menggunakan Gergaji

Bibit yang Sudah di Potong

3.Lukai bibit ubi kayu bagian bawah dengan menggunakan pisau atau sabit. Lukai sekitar

3-5 cm dibagian paling bawah. Ada juga yang berpendapat lukai hingga 15 cm dibagian

Page 10: Peluang Budidaya Ubi Kayu

paling bawah, hanya disisakan dua tunas dibagian paling atas. Fungsi pelukaan ini

adalah sebagai tempat munculnya akar yang akan berkembang menjadi ubi.

Proses Pelukaan

Bibit yang Sudah di Lukai

4. Rendam bibit yang telah dilukai dengan zat perangsang tumbuh akar.. Fungsi

perendaman ini untuk merangsang tumbuhnya akar lebih cepat dan merata. Dosis ZPT

nya tergantung produk yang digunakan. Di pasaran sudah ada beberapa zat perangsang

Page 11: Peluang Budidaya Ubi Kayu

akar. Silahkan dicari sendiri di toko pertanian terdekat. Lama perendaman tergantung

produk yang digunakan, tapi sebagai acuan adalah 15-30 menit. Setelah itu dikering

anginkan agar tidak terlalu basah dan lembab saat penanaman. Bibit yang terlalu basah

mudah terserang penyakit dan dapat menyebabkan kebusukan. Baik jika sebelum

perendaman bibit diikat dengan jumlah 25 buah per ikat agar memudahkan saat

pemindahan kea real tanam. 

Pencampuran ZPT

Page 12: Peluang Budidaya Ubi Kayu

Perendaman ZPT

5. Setelah perendaman, bibit siap ditanam. Jangan sampai terbalik, bibit harus

menghadap keatas.

Penting Untuk Anda Baca http://www.gagaspertanian.com/2012/11/cara-perlakuan-bibit-ubi-kayu-mudah.html#ixzz3W4dvezzH