PELESTARIAN HADIS

30
Titik Rahmawati, M.Ag

description

hadis

Transcript of PELESTARIAN HADIS

  • Titik Rahmawati, M.Ag

  • Masa Nabi Masa Sahabat Masa Tabi`in

  • PENGHAFALAN PENULISAN PEMBUKUAN

  • Pada masa Nabi, tulis menulis sudah mulai mentradisi. Sebagai contoh, Rasulullah SAW mengangkat para penulis wahyu hingga jumlahnya 40 orang. Nama-nama penulis yang tersebut pada kitab At-Taratib al-Idariyah.

  • Balazuri dalam kitab Futuhul Buldan menyebutkan sejumlah penulis wanita, diantaranaya; Ummul Mukminin Hafshah, Ummu Kultsum binti Uqbah, Asy-Syifa` binti Abdullah al-Quraisyiyah, `Aisyah binti Sa`ad dan Karimah binti al-Miqdad.

  • Para penulis di Madinah setelah Hijrah, setelah perang Badar. Disebutkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam kitab al-Isti`ab, Nabi menyuruh Abdullah bin Sa`id bin Ash (nama aslinya al-Hakam; menurut Ibnu Hajar) agar mengajar menulis di Madinah.

  • Diantara sahabat Rasulullah SAW yang mempunyai catatan Hadis adalah Abdullah bin Amr bin Ash yang menulis Sahifah Shadiqah yang berisi sekitar 1000 (seribu) Hadis. (M. Agus Sholahuddin dan Agus Suyadi, hlm. 59)

  • Kebanyakan Para sahabat dalam menerima hadis dari Nabi SAW berpegang pada kekuatan hafalannya. Mereka menerima hadis melalui mendengar dengan hati-hati yang disabdakan Nabi. Mereka dapat melihat langsung apa yang nabi kerjakan atau mendengar pula dari orang yang mendengar sendiri dari Nabi karena tidak semua dapat mengikuti atau menghadiri majelis Nabi.

  • Ada beberapa sahabat yang tercatat sebagi sahabat yang banyak menerima hadis dari Rasulullah dengan beberapa penyebab yang disebutkan sebelumnya. Mereka itu antara lain :

  • Al-Sbiqn al-awwaln (para sahabat yang pertama kali masuk Islam) seperti Abu bakar, Umar, Utsman bin Affn, Ali bin Abi Thalib dan Ibn Masd. Mereka banyakmenerima hadis dari Rasulullah karena lebih awal masuk Islam dibanding sahabat-sahabat lainnya.

  • Ummaht al-awwaln (istri-istri Rasul) seperti Aisyah dan Ummu Salamah. Mereka secara pribadi lebih dekat dengan Rasulullah daripada sahabat-sahabat lainnya. Hadis-hadis yang diterimanya banyak yang berkaitan dengan soal-soal keluarga dan pergaulan suami istri.

  • Para sahabat yang disamping selalu dekat dengan Rasul juga menuliskan hadis yang diterimanya, seperti Abdullah bin Amr bin al-Ash. Sahabat yang meskipun tidak lama bersama Rasul, tetapi banyak bertanya kepada para sahabat lainnya secara sungguh-sungguh seperti Ab Hurairah.

  • Para sahabat yang secara sungguh-sungguh megikuti majelis Rasul, banyak bertanya kepada sahabat lain dan dari sudut usia tergolong hidup lebih lama terhitung sejak wafatnya Rasulullah. Mereka misalnya seperti Abdullah bin Umar, Anas bin Mlik dan Abdullah bin Abbs.

  • Hal penting lainnya yang harus dicatat pada masa ini adalah adanya larangan Nabi untuk menulis hadis dan hanya menyuruh menghapalnya. Dalam hal ini Nabi bersabda, yang artinya :Janganlah kamu tulis (apa yang berasal) dariku dan barangsiapa yang telah menulis dariku selain al-Quran, maka hendaklah ia menghapusnya.

  • Akan tetapi, pada sisi lain ditemukan pula perintah Nabi untuk menulis hadis. Sehingga Hadis yang datang kemudian menasakh hadis sebelumnya. Itulah yang mendorong sehingga pada masa Nabi, sebagian sahabat melakukan penulisan hadis ke dalam catatan-catatannya yang dikenal dengan nama shahfah.

  • Diantara sahabat yang paling banyak menghafal atau meriwayatkan hadis adalah Abu Hurairah berjumlah 5.374 buah hadis. Adapun sahabat yang paling banyak hafalannya sesudah Abu Hurairah adalah:

  • Abdullah bin Umar ra meriwayatkan 2.630 hadis Anas bin Malik meriwayatkan 2.276 Hadis Aisyah meriwayatkan 2.210 Hadis `Abdullah Ibnu Abbas meriwayatkan 1.660 Hadis Jabir bin Abdullah meriwayatkan 1.540 Hadis Abu Said al-Khudriy meriwayatkan 1.170 Hadis

  • Pada abad pertama Hijriah, yakni masa Rasulullah SAW, Khulafa` ar-Rasyidin, dan sebagian besar masa Bani Umayyah hingga akhir Abad pertama Hijriah, hadis-hadis itu berpindah-pindah dan disampaikan dari mulut ke mulut. Ide penghimpunan Hadis Nabi secara tertulis untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Khalifah Umar bin Khaththab (w. 23 H/ 644 M).

  • Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz (Tabi`in) yang dinobatkan akhir abad pertama Hijriah, yakni 99 Hijriah, yang mendukung kelestarian Hadis. Umar bin Abdul Aziz terkenal sebagai seorang khalifah dari Bani Umayyah yang terkenal adil dan Wara` sehingga dipandang sebagai khalifah ar-Rasyidin yang kelima.

  • Pada Tahun 100 Hijriah, Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan kepada Gubernur Madinah, Abu Bakar bin Muhammad bin Amer bin Hazm untuk membukukan hadis-hadis Nabi dari penghafal.

  • Surat Khalifah Umar bin Abdul Aziz Abu Bakar bin Muhammad bin Amer bin Hazm selaku Gubernur Madinah: Perhatikanlah apa yang dapat diperoleh dari Hadis Rasulullah lalu, tulislah karena aku takut lenyap ilmu disebabkan meninggalnya ulama, dan jangan diterima selain hadis Rasul SAW, dan hendaklah disebarluaskan ilmu dan diadakan majlis-majelis ilmu supaya orang yang tidak mengetahuinya maka sesungguhnya ilmu itu dirahasiakan.

  • Selain itu Umar bin Abdul Aziz juga secara khusus menulis surat ke seorang Tabiin yaitu Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah Syihab az-Zuhri (15-124 H). Slogan Az-Zuhri: Al-Isnadu minaddiin, laulal isnadu la qaala man syaaa maa sya` (Sanad itu bagian dari agama, sekiranya tidak ada sanad, maka berkata siapa saja ttg apa saja. Az-Zuhri menyelamatkan hadis + 90 hadis.

  • Setelah Az-Zuhri, dilanjutkan oleh: Ibnu Juraijd di Makkah (l. 80 Hw. 150 H/699-767 M)), Ar-Rabi bin Shabih di Madinah(w. 160 H/ 777 M ), Ibnu Ishaq di Madinah (w. 150 H/ 767 M)

  • Said bin `Arubah ( w. 156 H/773 M)Malik bin an-Nas di di Madinah (93-179 H/712-798 M), dan masih banyak lagi. Ma`mar al-Ardi di Yaman (w. 152 H/ 768 M) Abu Amar al-Auzai di Syam (88-157 H/707-773 M)

  • Sufyan ats-Tsauri di Kufah (w. 161 H/ 778 M) Hammad bin Salamah di Basrah (w. 167 H/ 773 M) Abdullah bin Mubarak di Khurasan (117-181 H/ 735-798 M Hasyim di Wasith-Irak (w. 95-153 H/ 728-804 M)

  • Pada akhir masa pemerintahan Bani Umayyah pembukuan belum sempurna. Lalu, pada masa pemerintahan Bani Abbasiyyah, yaitu pada pertengahan abad ke II H, dilakukan upaya penyempurnaan. karya yang terkenal adalah Al-Muwatha` oleh Imam Malik dan Al-Musnad oleh Imam Syafi`I (w. 240 H).

  • Dari Mereka, kita kenal kutubus Sittah yaitu Shahih Bukhari, shahih Muslim, Sunan An-Nasa`I, dan At-Tirmidzi.

  • Sahabat adalah orang yang hidup semasa dan menyaksikan (bertemu dengan nabi, dalam keadaan iman kepadanya dan meninggal dalam keadaan beriman pula, dan meriwayatkan dengannya Tabi`in adalah setiap Muslim yang belum sempat melihat nabi, namun ia sempat melihat dan bertemu sahabat baik meriwayatkan hadis darinya atau tidak.

  • Sabda Nabi, sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudia generasi berikutnya, dan kemudian generasi berikutnya. (HR. Bukhori Muslim) Abad pertama adalah Era Rasulullah (1-100 H/621-720M) dan Khulafa` ar-Rasyidin, Abad kedua, Tabiin (101-200 H/721-820 M), abad ke tiga Tabi`it Tabi`in (201-300 H/821-920 M).

  • Masa sahabat Kecil dan Tabi`in adalah masa setelah Khulafa` ar-rasyidin, Dinasti Umayyah dan sampai pertengahan Dinasti abasiyah

    ******************************