peledakan

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang perusahaan Lokasi PT.SEMEN PADANG (Persero) terletak dikelurahan Indarung, kecamatan Lubuk Kilangan Kotamadya Padang, Provinsi Sumatera Barat. Berjarak lebih kurang 15 KM arah timur pusat Kotamadya Padang. Secara geografis lokasi PT.SEMEN PADANG berada diketinggian 200 M diatas permukaan laut. Merupakan industri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di lingkungan Direktorat Jendral Industri Logam, Mesin dan Kimia, Departemen Industri dan Perdagangan. Tahun 1906, seorang ahli teknik berkebangsaan Jerman yang bekerja untuk militer Belanda bernama Christofer Lau menemukan deposit batu kapur, silika dan tanah liat di lokasi yang berdekatan dengan Indarung. Bahan-bahan tersebut merupakan bahan bahan baku utama untuk pembuatan semen. Penemuan ini mengundang pihak swasta Belanda untuk mengelolanya. Pada tanggal 18 Maret 1910 mereka mendirikan sebuah perusahaan semen dengan akte notaris Johanes Piede Smidth di Ansterdam, yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Perusahaan ini bernama NV Nederlanss Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Secara resmi perusahaan ini beroperasi pada tahun 1911. pada tahun 1921 penambangan dipindahkan ke Karang Putih yang mempunyai cadangan batu kapur yang cukup banyak. Pada tanggal 17 Agustus 1942 Jepang memasuki Padang dan menguasai pabrik semen dari tangan Belanda. Untuk menjalakan pabrik, Jepang

description

******

Transcript of peledakan

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang perusahaan

Lokasi PT.SEMEN PADANG (Persero) terletak dikelurahan Indarung, kecamatan Lubuk Kilangan Kotamadya Padang, Provinsi Sumatera Barat. Berjarak lebih kurang 15 KM arah timur pusat Kotamadya Padang. Secara geografis lokasi PT.SEMEN PADANG berada diketinggian 200 M diatas permukaan laut. Merupakan industri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di lingkungan Direktorat Jendral Industri Logam, Mesin dan Kimia, Departemen Industri dan Perdagangan.

Tahun 1906, seorang ahli teknik berkebangsaan Jerman yang bekerja untuk militer Belanda bernama Christofer Lau menemukan deposit batu kapur, silika dan tanah liat di lokasi yang berdekatan dengan Indarung. Bahan-bahan tersebut merupakan bahan bahan baku utama untuk pembuatan semen. Penemuan ini mengundang pihak swasta Belanda untuk mengelolanya. Pada tanggal 18 Maret 1910 mereka mendirikan sebuah perusahaan semen dengan akte notaris Johanes Piede Smidth di Ansterdam, yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Perusahaan ini bernama NV Nederlanss Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Secara resmi perusahaan ini beroperasi pada tahun 1911. pada tahun 1921 penambangan dipindahkan ke Karang Putih yang mempunyai cadangan batu kapur yang cukup banyak. Pada tanggal 17 Agustus 1942 Jepang memasuki Padang dan menguasai pabrik semen dari tangan Belanda. Untuk menjalakan pabrik, Jepang tetap memakai tiga pimpinan dari NV NIPCM dengan manajemen dari ASANO CEMENT. Pada tahun 1945 pabrik diambil alih oleh karyawan pribumi dibawah pimpinan Bpk. Doesoen dan Bpk. Siroen yang kemudian diserahkan kepada pemerintahan Indonesia dengan nama Kilang Semen Indarung . Pada tahun 1947 terjadi Agresi Militer Belanda I dan pabrik kembali dikuasai oleh Belanda dan namanya diganti dengan NV Padang Portland Cement Maatschappij (NV PPCM). Walaupun perang antara Indonesia dengan Belanda telah berakhir tahun 1949, tapi pihak belanda masih menginginkan perusahaanya yang berada di Indonesia tetap berproduksi terus sehingga peningkatan produksi terus membaik. Pada tanggal 5 juli 1958 sesuai

keppres No.10 tahun 1958 pabrik ini diambil alih kembali oleh pemerintah RI. Setelah dinasionalisasikan perusahaan berada dibawah badan Pengusaha dan Penyelenggaraan Industri dan Tambang (BAPPIT). Berdasarkan UU No. 19 Th 1960 dan peraturan Pemerintah No. 135 Th. 1961, perusahaan ini berubah statusnya menjadi Perusahaan Negara (PN) Semen padang yang yang mulai berlaku sejak 1 April 1961. Kemudian pada tanggal 1971 sesuai dengan peraturan pemerintah No. 7 Th. 1971 status perusahaan berubah lagi dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan akta No. 5 tanggal 4 Juli 1972 dengan modal seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Repoblik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 15 September 1995 pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga buah BUMN Semen, yaitu PT. Semen Gersik, PT. Semen Padang dan PT. Semen Tonasa.

Sebagai pabrik semen tertua di Indonesia, PT. Semen Padang diharapkan untuk dapat memacu pembangunan baik ditinjau dari segi ekonomi maupun dari segi kesejahtraan rakyat. Karena itu pada pelita I, pemerintah telah memberikan perhatian yang cukup besar dalam pembangunan pabrik semen ini. Hingga saat ini pabrik PT. Semen Padang terdiri dari 5 (lima) pabrik, satu pabrik tidak aktif lagi yaitu Indarung I :

a. Pabrik Indarung I (Tidak Lagi Beroperasi)

Ini merupakan cikal bakal dari pabrik semen di Indonesia. Pabrik Indarung I ini mempunyai dua proses, yaitu proses kering dan proses basah. Dalam perkembangannya melalui Rehabilitasi Tahap I (1973) dan Tahap II (1976), kapasitas Pabrik Indarung I mencapai 330.000 ton/tahun dengan lima bauah klin dengan perincian sebagai berikut :

Klin I - 110 Ton/ Hari, Klin II 110 Ton/ Hari, Klin III 210 Ton/Hari, Klin IV 270 Ton/Hari dan Klin V 350 Ton/Hari.

b. Pabrik Indarung II

Pabrik Indarung II ini beroperasi sejak tahun 1980, mempunyai satu buah klin dengan sistem Stage Suspension Preheater dan berkapasitas 2000 Ton/Hari atau 600.000 Ton/Tahun. Melalui proyek optimalisasi yang selesai pada tahun 1992 kapasitas pabrik meningkat menjadi 660.000 Ton/Tahun

c. Pabrik Indarung III

Pabrik Indarung III ini mempunyai sistem yang sama dengan Pabrik Indarung II, dan mulai beroperasi pada tahun 1983 dengan kapasitas produksi yang dihasilkan sama dengan Pabrik Indarung II yaitu 660.000 Ton/Tahun

d. Pabrik Indarung IV

Pabrik Indarung IV ini terdiri dari Pabrik Indarung IIIB dan Pabrik Indarung IIIC. Pabrik ini beroperasi (Trial-run) pada Oktober 1985, tetapi karena berbagai problem yang dihadapi operasi baru mulai Lancar pada akhir tahun 1986. Sebelum dikembangkan Pabrik Indarung IIIB ini berkapasitas 600.000 Ton/Tahun, setelah dikembangkan menjadi Pabrik Indarung III C kapasitasnya meningkat menjadi 1.620.000 Ton/Tahun yang diselesaikan menjelang tahun 1993.

e. Pabrik Indarung V

Pabrik Indarung V diresmikan pada tanggal 16 Desember 1998. Pabrik ini memiliki Sistem yang lengkap dan beragam yaitu ada proses kering serta Klin Conventional Suspension Preheater dengan sistem Pre-calciner. Kapasitas klinnya dari 110 Ton/hari sampai dengan 7800 Ton/Hari. Kapasitas produksi untuk Indarung V ini adalah 2.300.000 Ton/Tahun. Shingga total produksi PT. Semen Padang keseluruhan pabriknya mencapai 5.700.000 Ton/Tahun

B. Gambaran Kondisi Tambang

Lokasi PT SEMEN PADANG merupakan suatu lokasi yang sangat besar peluangnya sebagai lokasi penambangan dimana hasil yang didapatkan menjanjikan dalam proses perindustrian.

Didalam lokasi ini terdapat berbagai macam bahan yang digunakan dalam proses pembuatan semen,diantara bahan-bahan yang digunakan :

Batu kapur (Lime Stone = 81 %)

Batu kapur merupakan sumber kalsium oksida (CaO)dan kalsium karbonat (CaCo3). Batu ini didatangkan dari penambangan Bukit Karang Putih Indarung. Penambangan batu kapur ini melewati tahapan-tahapan sebagai berikut :

Shipping, yaitu pengupasan atau pembukaan lapisan kerak dari batu bukit karang putih sehingga diperoleh lapisan batu kapur.

Borring, yaitu pengeboran dengan menggunakan alat crawler drill dan drill master dengan tenaga udara tekanan dari kompresor. Pengeboran lubang dengan diameter 5,5 inci bertujuan untuk menanamkan bahan peledak.Blasting, yaitu proses peledakan dengan menggunakan dinamit dan bahan pencampur berupa Amonium Nitrat dan Fuel Oil (ANFO).

Dazing, yaitu proses pengumpulan batu kapur yang telah diledakkan dengan menggunakan dozer untuk selanjutnya ditransportasikan ke tempat penampungan.

Crushing, yaitu proses memperkecil ukuran material sampai kepada ukuran tertentu yang dikehendaki dimana proses ini berlangsung di area penambangan.

Pengiriman material ketempat penyimpanan (storage) dengan menggunakan Belt Conveyor sebagai transportasi.

Batu Silika (Silica Stone = 9 %)

Material ini merupakan sumber sisilium Oksida (SiO2) dan Alumunium Oksida (Al2SO3). Material ini ditambang dibukit Ngalau Indarung. Penambangan dilakukan tampa bahan peledak tetapi diturunkan dengan exsavator dan dibawa ke crusher dengan sheel loader atau dump truck.

Tanah Liat (Clay = 9 %)

Tanah liat merupakan sumber Alumunium Oksida dan Iron Oksida. Bahan baku ini ditambang dibeberapa lokasi di padang. Pengambilan dilakukan dengan excavator dan ditransportasiakan ke pabrik dengan dump tuck.

Pasir Besi (Iron Sand = 1 %)

Pasir besimerupakan sumber Fe2O3. material ini didatangkan dari daerah Cilacap Propinsi Jawa Barat.

Gibsum (Gybsum = 3-5 %)

Gibsum merupakan sumber CaSO4.H2O. material ini dipakai sebagai penahan agar semen tidak cepat mengering dan mngeras (False Set). Gibsum ini didatangkan dari Gresik, Australia dan Thailand

Bahan lain yang digunakan yaitu batu bara,dimana batu bara ini didatangkan dari PT Bukit asam sawah lunto

Kendala lain yang dihadapi oleh PT SEMEN PADANG yaitu mengenai lokasi yang akan ditambang,dimana sebagian besar lokasi merupakan kawasan hutan lindung.

BAB II

PELAKSANAN PEKERJAAN

A.Pemboran

Definisi pemboran merupakan suatu kegiatan dalam membuat lubang ledak terhadap batuan yang akan dibongkar dengan menggunakan alat bor yang sesuai dengan jenis gaya yang dipakai dalam memecahkan batuan pada waktu pemboran.

apersiapanDalam kegiatan pemboran yang harus disiapkan adalah alat bor apa yang akan digunakan,seperti yang digunakan oleh PT SEMEN PADANG pada waktu itu yang digunakan adalah alat bor drill master.

Drill Master

kemudian yang harus diperhatikan lagi yaitu mengenai kekerasan batuan apakah sesuai dengan alat bor yang kita gunakan ,kemudian diameter lubang ledak dan kondisi dilapangan

bpelaksanaan

dalam pelaksanaannya PT SEMEN PADANG menggunakan pola parallel square drill patter yang dikombinasikan dengan v delay pattern dalam rangkaiannya.pola ini dilakukan untuk mendapatkan distribusi bahan peledak dengan baik.

Chasil

Hasil pemboran yang dilakukan PT SEMEN PADANG adalah

130 lubang

burden = spasing= 4m

BPeledakan

Definisi peledakan merupakan salah satu tahap penambangan yang bertujuan untuk menghancurkan batuan yang semula berukuran besar menjadi berukuran kecil agar mudah dalam proses pengangkutan.

Pada Quarry PT SEMEN PADANG menggunakan sistim peledakan jenjang dengan memakai lubang bor vertikal.

apersiapanPada sistim Quarry PT SEMEN PADANG menggunakan sistim peledakan jenjang dengan memakai lubang bor vertikal.Ada beberapa hal sebelum melakukan peledakan :

Pengisian bahan peledak

Sebelum bahan peledak diisi kedalam lubang ledak terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan lubang bor dengan cara menurunkan tali plastic yang diberi pemberat.Bila terjadi penyumbatan maka lubang tersebut harus dibor kembali sehingga kedalaman sesuai dengan yang ditentukan. Pemakaian bahan peledak

Bahan peledak utama yang digunakan PT SEMEN PADANG adalah ANO (Amonium Nitrat Fuel an unit ) menyalakannya digunakan detonator listrik dengan memakai mesin peledak.

Sistim rangkaian peledakan

Pada penambangan batu kapur Bukit karang putih menggunakan sisitim rangkaian yang berhubung secara seri yang ujung ujung kabel dari rangkaian tersebut terangkai secara seri dan disambungkan pada Blasting machine.

bpelaksanaan

Pada pengisian bahan peledak pada lubang ledak di bukit karang putih dilakukan secara manual dimana primer yang merupakan rangkaian antara pemula ledak dengan detonator listrik dimasukkan terlebih dahulu kedalam lubang ledak dilanjutkan dengan pengisian ANFO. Setelah pengisian bahan peledak, lubang ledak di isi dengan serbuk hasil pemboran (cutting) yang biasanya dinamakan steming. kabel yang berasal dari detonator yang didalam lubang ledak dirangkai seri,setelah dilakukan rangkaian tersebut maka kabel yang dihubungkan rangkaian tersebut disambungkan ke Ohm Meter, untuk mengukur hambatan pada rangkaian peledakan tersebut. Setelah di lakukan pengukuran dengan Ohm meter ,maka ujung kabel yang di hubungkan rangkaian tersebut disambungkan ke Blasting Machine, maka peledakan dapat dilakukan. dengan mengamankan semua yang ada disekitar ledakan nantinya.

chasil

> setiap lubang diberikan 50 kg ANFO

> setiap hari dapat menghabiskan 5 ton ANFO

> jadi diparkirakan terdapat lubang

jmlah lubang=

= 100 lubang

> Primer perlubang

= = 0,17 kg (ket : 1 kg dari 1 batang primer).

> Burden = Spasi = 4 m

> Kedalamn lubang (L) = 8 m

> Subdrilling (J)

= 1 m

>Tinggi jenjang (H)

= L-J= 8-1= 7m

> Diameter lubang (D)= 6,5 inch = 0,1625 m

> Density batuan

= 1,5 ton/m3> jadi Volume batuan yang diledakkan

V batuan = Jumlah lubang ledak x (BxSxH)

= 100 lubang x (4x4x7)

= 11.200 m3

> maka Berat batuan (W batuan)

= Vbtuan x Density batuan

= 11.200 m3 x 1,5 ton/m3

= 16.800 ton

> Powder Vaktor (PC)

=

=

= 0,029 kg/m3BAB III

RANCANGAN

Arangkaian peledakanDalam ruang lingkup PT SEMEN PADANG , proses dalam penambnagan menyangkut semua aktifitas peralatan tambang. Karena semua aktifitas yang dilakukan dalam tambang menggunakan peralatan yang ada. Proses aktifitas dalam penambangan di PT SEMEN PADANG padang meliputi:

a. penyisiran

penyisiran merupakan pembuatan jalan kmasuk untuk pembukaan daerah yang akan digunakan sebagai tempat aktifitas penambangn. Biasanya mengguankan buldozer, exavator, power scroper.

b. pembabatan (Clearing)

pekerjaan yang bertujuan untuk membersihkan daerah tambang dari kotoran dan tumbuhan yang ada. Biasanya pekerjaan ini menggunakan buldozer.

c. pengupasan

kegiatan ini mrenyangkut pembongkaran tanah penutup yang ada dengan ketebalan yang bervariasi. Ini bertujiaun membersihakan material yang ditambang dari material pengotor, biasanya kegiatan ini mengguanakan buldozer dan exavator.

d. pemboran

kegiatan ini ialaah membuat lubang pada kedalaman tertentu untuk nanatinya digunakan umtuk lubang ledak dengan menggunakan Drill master DM30. lubang yang dibuat mempunyai diameter 6,5 inc. Produksi pemboran dalam sehari mencapai 100 lubang, ini masih jauh dari target yang diiinginkan yaitu 130 lubang.

e. Peledakan

Dalam kegiatan ini peralatan seperti cangkul, balasting machine, stick mempunyai fungsi sebagai alat pembantu dalam pelaksanaan peledakan bahan material. Peledakan ini menggunakan bahan peledak ANFO.

f. pengumpulan material

setelah dilidakkan otomatis material tidak tertumpuk secara bagus, pasti ada yang berserakan. Pekerjaan mengumpulkan material yang telah diledakkan biasanya mengguanakn buldozer. Karena jika menggunakan tenaga manusia akan memerlukan tenaga kerja yang bayak dan memakan waktu yuang banyak.

g. pemuatan

material yang telah diledakkan ini kemudian dimuat oleh oleh brexavator ke alat pengangkut. Suatu yang lanmgka jika pemuatan material menggunakan tenaga manusia, karena disamping lama juga produksinya akan kecil. Ini juga mengkin dilakukan oleh tambang-tambang kecil seperti tambnag rakyat.

h. pengangkutan

proses pengangkutan materila yamng telah diledakkan dalam tambang ini menggunakan Damptruck.

Brancangan peledakan

Perancangan peledakan meliputi :

akekuatan (strength)Kekuatan bahan peledak menunjukkan kandungan energi yang dimiliki dan merupakan ukuran kemampuan bahan peledak untuk melakukan kerja.Harga kekuatan bahan peledak dinyatakan dalam :

a. Weigth Strength merupakan nisbah kekuatan bahan peledak standar dengan berat yang sama.

b. Bulk Strength merupakan nisbah kekuatan peledakan terhadap bahan peledak standar dengan volume yang sama.

bkecepatan detonator (Detonation Velocity)Merupakan gelombang detonasi yang melalui bahan peledak.Besarnya kecepatan detonasi bahan peledak dapat dinyatakan sbb :

a. Kecepatan detonasi terkurung (Confined VOD)Dimana gelombang detonasi merambat melaui kolom bahan peledak di dalam tempat yang terkurung (lubang ledak)

b. Kecepatan detonasi tidak terkurung (Unconfined VOD)Dimana gelombang merambat melalui kolom bahan peledak di dalam tempat yang tidak terkurung. Secara umum harga kecepatan detonator tidak terkurung adalah 70 80 % dari kecepatan detonator terkurung.

ckerapatan (Dencity)

Kerapatan bahan peledak dinyatakan dalam spesifik grafity yaitu ratio kerapatan bahan peledak terhadap kerapat air pada kondisi standar atau loading dencity yaitu jumlah bahan peledak setiap kolom lubang ledak.

dTekanan detonasi (Detonation pressuare)

Merupakan fungsi dari pada kecepatan detonasi dan densitas dari suatu bahan peledak,dimana merupakan ukuran tekanan dalam gelombang detonasi.

eKetahanan terhadap air (Water Resistant)

Merupakan suatu bahan peledak berada dalam air dengan tidak merusak kepekaannya.Kandungan air cendrung menaikkan ketidak seimbangan dan dapat memperlambat reaksi panasBAB IV

PENUTUP

Akesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama melaksanakan praktek peledakan di Bukit karang putih PT SEMEN PADANG,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan pemboran bertujuan untuk menyiapkan lubang ledak yang akan digunakan pada tahap peledakan .

2. Peledakan merupakan lanjutan dari kegiatan pemboran yang bertujuan untuk mengambil batu kapur sebagai bahan utama semen.

3. Adanya ketidak keseimbangan antara dalamnya lubang ledak yang dibuat dengan banyaknya bahan peledak yang dimasukkan karena jika pengisian bahan peledak terlalu banyak.

BSaran

Setelah penulis mengambil kesimpulan dalam melakukan praktek peledakan di PT SEMEN PADANG ,maka penulis juga dapat mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Perlunya kerja sama dan kekompakan para pekerja di area penambangan guna mencapai hasil peledakan yang lebih optimal dan sesuai dengan permintaan pabrik.

2. Agar pelaksanaan kegiatan peledakan tidak mengalami gangguan pada peralatan,maka perlu dilakukannya pengecekan alat sebelum dilakukan kegiatan pemboran.

3. Perlunya ketelitian dalam memasukkan bahan peledak agar bahan peledak dengan kedalaman lubang ledak dan penemparan batuan menjadi tidak jauh.

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Data data,laporan dan arsip PT SEMEN PADANG.

Arif,irwandi,(2000), Teknik peledakan di tambang terbuka ,pendidikan dan pelatihan mekanika batuan terapan tambang terbuka.

Marangin Simatupang dan Sutaryo sigit,(1992), pengantar pertambangan indonesia,Asosiasi pertambangan indonesia,Indonesia.

Yazir,Dahrul,(1992),kursus Esselon II tambang,Bahan Peledak, PT SEMEN PADANG, Padang.

TUGAS

PELEDAKAN

Nama

: Rio satria eka putra

BP/NIM: 2004/49198

P. Study: Teknik Pertambangan

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2007

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan laporan peledakan.

Penyusunan laporan ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat: 1. Bapak Drs.Raimon Kopa,M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Teknik peledakan .

2. Bapak Dedi Yulhendra,ST dan Bapak Mulya Gusman, ST selaku dosen pendamping mahasiswa dalam melaksanakan praktek lapangan.

3.Rekan rekan seperjuangan program studi teknik Pertambangan yang selalu memberikan motivasi yang luar biasa sehingga laporan ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan,untuk itu kritikan,masukan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporang ini sangat penulis harapkan.Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga laporan yang sederhana ini bermanfaat untuk kita semua.

Padang,maret 2007

Penulis

Daftar isi

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang perusaan

B.Gambaran kondisi tambang

BAB II PELAKSANAAN PEKERJAAN

A.Pemboran

a.Persiapan

b.pelaksanaan

c.hasil

B.Peledakan

a.Persiapan

b.Pelaksanaan

c.Hasil

BAB III RANCANGAN

A.Rangkaian peledakan

B.Rancangan peledakan

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

Daftar pustaka

_1233687944.unknown

_1233825807.unknown

_1235341809.doc

_1233825741.unknown

_1233687777.unknown