Pelayanan-UAS.doc

29
Yoga Kevan Rahmat 335113100 7 (6) PERAN FARMASI KLINIK DALAM PERAWATAN PASIEN : 1. Meningkatkan kepatuhan pasien melalui fungsi farmasi klinik KESALAHAN PENGOBATAN, AKIBAT DARI ? 1. Minimnya pengetahuan 2. Kegagalan sistem SISTEM MELIPUTI : 1. Pelatihan, co/ PKPA 2. Pengawasan, co/ dari POM tentang kita 3. Komunikasi yang baik. Ingat 7 STARS!! 4. Beban kerja yang cukup. Co/ kelelahan 5. Kualitas manajemen tergantung fasilitas APOTEKER ITU mencegah, mendeteksi, memutuskan, mengawasi, aktif berpartisipasi dalam komite di RS Mendeteksimendapat obat yang rasional Memutuskancontoh kasus pentobarbital 3x1 KESALAHAN PENGOBATAN : 1. Hasil klinik mungkin kecil 2. Tanpa efek yang timbul pada penderita TIPE KESALAHAN TERAPI : 1. Penulisan resep 2. Kesalahan dalam pemberian obat 3. Penanganan penderita Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 23

description

Pelayanan-UAS.doc

Transcript of Pelayanan-UAS.doc

Page 1: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

(6)

PERAN FARMASI KLINIK DALAM PERAWATAN PASIEN :

1. Meningkatkan kepatuhan pasien melalui fungsi farmasi klinik

KESALAHAN PENGOBATAN, AKIBAT DARI ?

1. Minimnya pengetahuan

2. Kegagalan sistem

SISTEM MELIPUTI :

1. Pelatihan, co/ PKPA

2. Pengawasan, co/ dari POM tentang kita

3. Komunikasi yang baik. Ingat 7 STARS!!

4. Beban kerja yang cukup. Co/ kelelahan

5. Kualitas manajemen tergantung fasilitas

APOTEKER ITU mencegah, mendeteksi, memutuskan, mengawasi, aktif berpartisipasi dalam komite di

RS

Mendeteksimendapat obat yang rasional

Memutuskancontoh kasus pentobarbital 3x1

KESALAHAN PENGOBATAN :

1. Hasil klinik mungkin kecil

2. Tanpa efek yang timbul pada penderita

TIPE KESALAHAN TERAPI :

1. Penulisan resep

2. Kesalahan dalam pemberian obat

3. Penanganan penderita

4. Kepatuhan penderita

DALAM PENULISAN RESEP :

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 23

Page 2: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

1. Penyeleksian obat yang tidak benar

2. Resep yang tidak jelas

3. Aturan yang tidak sesuai

4. Jumlah yang terlalu banyak

KESALAHAN PADA PENGOBATAN :

KESALAHAN KARENA OBAT YANG DIBERIKAN TIDAK SESUAI Pemberian obat yang tidak diberikan

kepada penderita oleh dokter

KESALAHAN KARENA KELALAIAN Dalam memberi dosis obat sebelum waktu pemberian berikutnya

FORMULASI kesalahan pada proses pembuatan/peracikan

KESALAHAN KARENA BENTUK SEDIAAN YANG BERBEDA Obat diberikan berbeda dari bentuk sediaan

yang tertulis dalam resep

KESALAHAN KARENA TEKNIK PEMBERIAN OBAT YANG TIDAK TEPAT kesalahan produk. Co/ kasus

obat asma

KESALAHAN AKIBAT MUTU OBAT YANG JELEK Obat yang diberikan sudah kadaluarsa dan wujud obat

berubah

KESALAHAN DALAM PENGAWASAN 1). Tata cara obat yang di resep kan.

2). Dalam memecahkan masalah

3). Dalam memutuskan terapi dari data lab

KESALAHAN KARENA DOSIS TIDAK SESUAI 1). Dosis yang diberikan terlalu besar atau kecil. 2). Dosis

ganda.

PENYEBAB KESALAHAN :

1. Penandaan pada label/kemasan yang memiliki 2 arti

2. Penamaan obat

3. Tulisan tangan yang tidak terbaca

4. Penulisan obat yang tidak layak

5. Singkatan yang tidak jelas

6. Beban kerja petugas

KESALAHAN DAN KEGAGALAN PERAN APOTEKER ?

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 24

Page 3: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

1. Apoteker dapat mengamati dan mempelajari regimen terapi pasien

2. Apoteker mengamati dan mempelajari respon pasien terhadap obat dari hari ke hari

3. Apoteker memperoleh akses ke rekaman medic pasien

4. Apoteker berkomunikasi langsung dengan pasien

5. Apoteker memantau, mendeteksi obat pasien

USULAN BERDASARKAN ASHP ?

Dokter :

1. Mendiagnosis____menetapkan masalah

2. Menulis resep

3. Aturan pakai dan kewaspadaan terhadap pasien

4. Monitor______hentikan bila perlu

Perawat :

1. Monitor penggunaan obat di ruang perawatan

2. Mencocokan obat____rekam medis

3. Mencatat kemajuan pasien sesuai obat yang digunakan

Pasien :

1. Memberikan keterangan yang jelas

2. Jawaban_____tidak tertekan

3. Mengerti nama obat yang biasa digunakan

Apoteker :

1. Berpartisipasi dalam pengawasan terapi obat

2. Tidak boleh menduga-duga resep

3. Sebaiknya dosis unit

4. Dispensing, formulasi

5. Masalah? Harus bisa menyelesaikan obat yang berkaitan dengan pharmaceutical care

6. Informasi dan rekomendasi pada dokter

7. Monitor kepatuhan pasien terhadap obat yang digunakan

PROGRAM PENGAWASAN TERHADAP KESALAHAN :

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 25

Page 4: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

1. Program kerja

2. Beban kerja

3. Tipe sistem distribusi

4. Tulisan jangan sampai tidak terbaca

5. Jangan pesan secara lisan

MENDETEKSI TERJADI KESALAHAN :

1. Perlu pemberian terapi perbaikan dan suportif

2. Perlu didokumentasikan, pelaporan

3. Penyebab kesalahan? Cepat informasikan

4. Diskusikan, cara penanggulangannya?

5. Monitoring tingkatkan

6. Perlu SOP ditiap bagian RS

HAL YANG MENDUKUNG DALAM PELAYANAN FARMASI :

1. SDM

2. Teknis

3. SOP

4. Fasilitas

MATERI UAS PELAYANAN FARMASI

(7)

EPO (EVALUASI PENGGUNAAN OBAT)

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 26

Page 5: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

- Kenapa EPO harus dipakai di RS? Kan mutu obat itu harus aman dan efektif.

- Perlu ada criteria? Perlu!

- Apakah dengan staf profesi hanya di RS tersebut? Hanya dengan RS tertentu, tidak bisa

dengan RS lain.

EPO MERUPAKAN proses jaminan mutu terstruktur yang dilakukan secara terus menerus dan

terorganisasi, diakui dan ditujukan untuk menjamin agar obat yang digunakan tepat aman dan efektif.

JAMINAN MUTU PENGGUNAAN OBAT :

1. Direncanakan sistemik

2. Harus sesuai persyaratan mutu

3. Sehingga EPO menjadi program audit mutu

4. Keamanan

5. Keefektifan berbasis bukti

SASARAN EPO :

1. Mengadakan pengkajian penggunaan obat yang efisien dan terus menerus

2. Meningkatkan pengembangan standar penggunaan terapi obat

3. Mengidentifikasi edukasi

4. Meningkatkan kemitraan

5. Menyempurnakan pelayanan yang diberikan

6. Mengurangi resiko ………………

7. Biaya RS?

PEMBAGIAN EPO SECARA :

KUANTITATIF Pengumpulan data, pengorganisasian, ditabulasi, dilaporkan (komite FRS)

KUALITATIF Kriteria : ketepatan obat, dosis, rute, rasional, kombinasi, Interaksi obat

UNSUR DASAR EPO :

1. Kriteria ata standar penggunaan obat

(penggunaan criteria objektif dan dapat diukur/standar yang menggunakan obat yang tepat)

2. Mengidentifikasi masalah penting berkaitan dengan penggunaan obat

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 27

Page 6: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

3. Menganalisis penggunaan obat secara terus menerus

4. Untuk memastikan terapi maksimal

5. Tegas dan tanggung jawab

STANDAR UNTUK MELAKUKAN EPO :

1. Dilakukan oleh staf medic

2. Proses terus menerus

3. Terstandar

4. Sistematik

5. Berbasis criteria

CARA EPO :

1. Pengorganisasian data/rekam medic/P3

2. Sumber data lain

- Penentuan obat non formularium

- Formulir order obat kurang

- Rekam medic

- Kartu obat di ruang perawatan

PATIENT WELL INFORMED (MENTAATI, HATI-HATI DENGAN PENGGUNAAN, MEMAHAMI

TUJUAN PENGGUNAANTHE THERAPEUTIC AGENT)

PENDERITA HARUS MEMBERI INFORMASI TENTANG :

1. Alergi obat

2. Diet

3. Keadaan/kord (hamil/menyusui)

4. Bila punya problem medic

SELEKSI SEDIAAN OBAT :

1. Ketepatan suatu obat dalam terapi suatu penyakit untuk penderita tertentu

2. Dosis dan bentuk sediaan yang tepat

3. Tersedianya obat yang ditulis hanya obat terjangkau

4. Dapat meminimalkan efek yang merugikan

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 28

Page 7: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

5. Dapat mengatasi dan meminimalisir interaksi obat atau komponen obat

SELEKSI OBAT :

Rasio manfaat Biaya

APOTEKER MEMBERI MASUKAN DAN KONSULTASI DENGAN DOKTER.

KONKUREN (PASIEN ADA, DAN OBAT PERNAH DIGUNAKAN) DAN PROSPEKTIF (PASIEN ADA, BARU,

TAPI BELUM DIBERIKAN OBAT)

PENENTUAN HUBUNGAN TERAPEUTIK :

- Penilaian

- Perencanaan

- Evaluasi

EPO - KEGIATAN RESMI DI RS. – TEKNIK PENGELOLAAN SISTEM FORMULARIUM

TANGGUNG JAWAB APOTEKER :

1. Mengadakan koordinasi penggunaan obat

2. Pengkajian order obat terhadap criteria EPO

3. Bila diperlukan data oleh dokter

4. Apoteker bisa menginterpretasikan data

5. Berpartisipasi pada upaya perbaikan

6. Memantau keefektifan tindakan perbaikan

7. Membuat laporan_____KFT

BAGAIMANA PELAKSANAAN EPO ?

1. Penegasan tanggung jawab

2. Pemakaian pola penggunaan obat

3. Penetapan obat-obat khusus untuk evaluasi

4. Penetapan criteria

5. Pengorganisasian data

6. Evaluasi

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 29

Page 8: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

EPO HARUS……..

Dilakukan oleh suatu :

1. Staf medic

2. Apoteker/staf IFRS

3. Para ahli yang relevan di RS

(8)

EPO DIDESAIN untuk metode perbaikan mutu pada proses penggunaan obat program jaminan mutu

DESAIN PENGENDALIAN MUTU DALAM PELAYANAN OBAT :

1. Identifikasi dari tiap proses yang mempunyaipengaruh signifikan terhadap mutu pelayanan

2. Analisis dari kegiatan…. Assessment

3. Menetapkan metode untuk mengevaluasi karakteristik yang dipilih

4. Menetapkan sarana untuk mengadakan karakteristik dalam batas yang ditetapkan

JAMINAN MUTU PENGGUNAAN OBAT :

1. Direncanakan secara sistematik

2. Harus sesuai dengan persyaratan mutu

3. EPO ada program audit mutu

4. Keamanan

5. Keefektifan berbasis bukti

TUJUAN EPO :

1. Mendapatkan gambaran pola penggunaan obat

2. Membandingkan pola penggunaan obat yang satu dengan yang lainnya

3. Penilaian berkala atas penggunaan obat golongan tertentu

4. Menilai pengaruh intervensi kebijakan atas pola penggunaan obat (DEPKES, 2008)

KEBERHASILAN EPO TERGANTUNG :

1. Perencanaan yang matang

2. Koordinasi

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 30

Page 9: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

3. Melibatkan semua unsure yang terkait

4. Criteria

4 PARAMETER MONEV EPO :

1. Penggunaan standar/pedoman pengobatan

2. Proses pengobatan

3. Ketepatan diagnosis

4. Ketepatan pemilihan intervensi pengobatan

STANDAR PENGGUNAAN OBAT Harus ada acuan untuk menetapkan ketepatan dan ketidaktepatan

penggunaan obat

PROGRAM EPO program jaminan mutu untuk terapi obat

UNSUR DASAR YANG BERPERAN PADA EPO :

1. Kriteria/standar EPO

2. Kaji masalah

3. Tetapkan prioritas

4. Tindakan

5. Dokumentasikan

6. Re-Evaluasi

KRITERIA EPO :

1. Dapat diukur

2. Tegas. Co/ kasus asetaminofen

3. Objektif

4. Dapat menggambarkan penggunaan obat

5. Dari pustaka yang mutakhir

6. Harus objektif… akan membantu untuk memastikan konsistensi penggunaan obat yang optimal

7. Harus dapat merefleksikan standar praktik medic di RS

8. Harus absah secara klinik

9. Pustaka mutakhir dapat diukur

10. Spesifik dan lengkap…. Dapat dipercaya

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 31

Page 10: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

11. Berbasis pustaka mutakhir

12. Unsure yang masuk dalam criteria

13. Indikasi, dosis, kombinasi, efek samping, duplikasi, kontra indikasi, dll

KRITERIA EKSPLISIT :

1. Dipersyaratkan untuk EPO yang efektif

2. Wajib ditetapkan bersama staf professional RS

3. Harus merupakan keputusan bersama

KRITERIA OBAT YANG DI EPO :

1. Obat yang dicurigai menyebabkan interaksi

2. Obat yang digunakan pasien beresiko tinggi… ESO

3. Obat yang paling sering diresepkan

4. Obat yang kemungkinan toksis…dosis harus normal

5. Obat yang paling efektif bila digunakan dengan cara tertentu

DESAIN STUDI EPO :

1. Retrospektif

2. Konkuren

3. Prospektif

Harus ada outcomes, tindak lanjut untuk pendidikan dan pelatihan!!!

PENGKAJIAN PUSTAKA artinya mengorganisasikan suatu pendekatan multidisiplin (sebagai katalisator)

ORGANISASI DATA ?? :

1. Rekaman medic

2. Rekaman pemberian obat di ruang perawatan

3. Formulir permintaan obat

4. Hasil laboratorium, rontgen, EKG, MRI, USG

5. Laporan POM, keracunan, dll

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 32

Page 11: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

OUTCOMES :

1. Perbaikan

2. Pelatihan

3. Informasi

4. Hasil positif pasien sembuh

5. Jika ada reevaluasi lakukan upaya perbaikan

6. Edukasi ; pernyataan, pelatihan, pendidikan

7. Pembatasan penggunaan obat dan alat kesehatan… hubungannya dengan formularium

STRATEGI UNTUK BERTINDAK :

1. Edukasi… laporan hasil EPO

2. Pembatasan penggunaan obat

3. Pembawa sistem… revisi kebijakan

4. Intervensi prosprektif dan konkuren

5. Identifikasi penyimpangan penggunaan obat (rekomendasi ke penulis resep)

6. Bekerja sama

7. Konferensi edukasi

8. Laporan EPO

9. Informasi disebar……. Bulletin dan promkes

SIMPULAN :

1. EPO dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif

2. Berdasarkan criteria

3. Hasil EPO dikaji…laporkan ke KFT/PFT

4. Outcomes…adanya usaha perbaikan

5. Presentasikan

6. Re-Evaluasi

(9)

PELAYANAN INFORMASI DI RS

Sistem pelayanan kesehatan :

1. Menggunakan interaksi

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 33

Page 12: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

2. Pelayanan terpadu

Pelayanan farmasi :

1. PTO

2. Proses penggunaan obat

3. PIO (pelayanan IO)

4. Kunjungan ke ruang perawatan (visite)

Informasi Obat dari :

- Dokter, perawat, dan profesi lain

(jumlah dan jenis obat, pustaka jurnalnya)

Definisi Informasi Obat :

Setiap data atau penggunaan obat yang diuraikan secara ilmiah terdokumentasi mencakup penggunaan

terapi obat. Informasi itu tidak terbatas pada pengetahuan, seperti nama kimia, struktur, dan sifat-sifat,

identifikasi, indikasi, dosis jadwal, bioekivalen, efek samping, dll. ARTINYA untuk informasi ada

pengumpulan, pengkajian, pengevaluasian, pengindexan, pengorganisasian, penyimpanan dan

distribusi.

Penyampaian informasi obat kepada pengguna sasaraanya?

1. Kepada lembaga

2. Kelompok orang, individu

3. Kepanitiaan

4. Penerima informasi obat (promkes)

Fasilitas IO :

1. Ruangan

2. Perawatan

3. Computer, internet

4. Lembaga ; BPOM, Industri farmasi

5. Organisasi profesi

SUMBER PUSTAKA :

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 34

Page 13: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

1. Primer artikel orbital yang dipublikasikan atau tidak yang memperkenalkan pengetahuan

baru

2. Sekunder memungkinkan apoteker memasuki sumber informasi secara cepat dan efisien

3. Tersier dikategorikan atau dari pustaka primer, adanya pelatihan dalam penggunaan

Data tersier ( database, text book, kajian artikel, kompedia, dan pedoman praktis, mudah

ditelusuri, bisa memenuhi permintaan informasi obat)

KATEGORI PERTANYAAN IO :

1. ROM

2. Ketersediaan obat

3. Kompatibilitas/stabilitas

4. Pembuatan/formulasi

5. Dosis/jadwal

6. Interaksi

7. Toksikologi

EVALUASI SUMBER IO :

Dengan studi, koleksi data, interpretasi hasil, kesimpulan, dll. Informasi itu harus :

1. Benar

2. Bermutu

3. Dapat dipercaya

KARAKTERISTIK INFORMASI :

1. Informasi harus spesifik

2. Informasi harus disuplai, berpengaruh pada pemeriksaan resep

3. Informasi harus perhatikan data dan document

SENTRA INFORMASI OBAT :

1. Reaktif/pasif, pemberian informasi untuk menjawab pertanyaan orang datang

2. Proaktif, menjangkau orang yang memerlukan informasi obat, dalam suatu format yang baik

dan efektif

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 35

Page 14: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

KETERLIBATAN APOTEKER :

1. WAJIB… bertanya dengan ketepatan, kerasionalan, keefektifan dalam penggunaan obat dan

alkes.

2. Apoteker mempunyai kemampuan memberikan kontribusi ilmu pengetahuannya kepada staf

professional di RS

3. Perlu melibatkan spesialisasi praktis FRS yang terlibat langsung terhadap pelayanan di RS

MENJAWAB PERTANYAAN ITU UNTUK :

1. Program in service

2. Sentra pengendalian keracunan

3. Proyek penelitian farmasi

4. Fungsi FRS seperti dalam manufacturing, dll

5. Memelihara formularium

PRIORITASNYA :

1. Pengaman darurat pasien dan situasi hidup dan mati

2. Penanganan pasien dengan masalah terapi obat tertentu

3. Pennganan ambulatory dengan masalah terapi

4. Penelitian, kebutuhan pendidikan terhadap staf RS

FUNGSI PELAYAMAM SIO :

1. Pengumpulan dan penyampaian informasi

2. Penelusuran kembali informasi yang disimpan

3. Evaluasi informasi

PENYEBARAN INFORMASI :

Lisan, tertulis, media cetak

INFORMASI OBAT DALAM FORMAT TERTULIS :

1. Jawaban terhadap pertanyaan

2. Monografi obat (evaluasi) untuk PFT

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 36

Page 15: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

3. Surat berita/bulletin

BULETIN OBAT :

1. Mengerti alasan dari perilaku penulisan order dokter

2. Berorientasi pada keputusan dan tindakan

3. Penekanan dan pengulangan hanya pada beberapa pasien utama

4. Teks singkat dan sederhana

5. Relevan

UNTUK PINTAR HARUS ADA PENELITIAN :

1. Pelatihan penelusuran informasi obat

2. Evaluasi pustaka

3. Pengembangan publikasi

4. Perencanaan berkelanjutan

PERSYARATAN PELAKSANAAN :

1. Struktur

2. SDM

3. Sumber referensi

4. Proses

5. Hasil

HAMBATAN DAN KENDALA :

1. Jumlah apoteker ndi IFRS terbatas

2. Kemampuan apoteker

3. IFRS hanya sebagai penunjang

4. Sosialisasi PIO kurang

5. Cukup informasi dari industry farmasi

KRITERIA :

1. Pengobatan darurat pada pasien

2. Pengobatan penderita terapi khusus

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 37

Page 16: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

3. Staf professional RS

4. Keperluan dari berbagai fungsi komite farmasi

APOTEKER HARUS :

1. Terampil

2. Cepat, tepat

3. Pelatihan

4. Pendidikan berkelanjutan

(10)

TEACHING AND CONSELING ABOUT DRUG

KONSELING adalah suatu proses penyelesaian masalah untuk menilai kefahaman pasien terhadap terapi

obat, menilai ketepatan obat yang diberikan, dan menyesuaikan obat dengan aktivitas pasien

(UNDERSON)

KONSELING adalah suatu proses dimana pemberi konseling membantu pasien untuk menafsirkan fakta-

fakta yang berkaitan dengan suatu pilihan perancangan atau penyesuaian yang perlu dilakukan (SMITH)

KONSELING adalah suatu proses yang sistematis untuk membimbing dan menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan penyakit dan terapi obat suatu pasien dapat melakukan pengobatan dengan

sempurna (EDWARD BARLET)

(11)

MENGAPA KONSELING DIPERLUKAN?

TUJUAN KONSELING :

1. Mengerti permasalahan dalam pengambilan dan penggunaan obat

2. Membimbing dan mendidik penderita dalam menggunakan obat secara rasional

3. Mewujudkan hubungan professional dengan pasien

4. Memberi perlindungan farmasetika kepada penderita untuk mencegah terjadinya kesalahan-

kesalahan obat

5. Mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkan mutu kehidupan pasien

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 38

Page 17: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

KONSELING BISA DILAKUKAN ?

1. Dimana saja

2. Kapan saja

3. Tidak formal

4. Lebih pada materi yang praktis

PROSES-PROSES KONSELING :

Pengumpulan data ------ seleksi masalah

Rancangan

Pemantauan

Pasien

RS dr

IFRS Apotek

Perlu konseling pulang

Kembali ke RS

Ada kegagalan terapi karena kesalahan :

1. Medical

2. Clinical

3. Educational

PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN :

1. Masalah kesalahan pribadi penderita

2. Pada penderita yang terus menerus mengkonsumsi laksansia, antasida, analgetik, dsb

3. Petunjuk pemakaian obat di rumah

4. Petunjuk obat yang digunakan

5. Menafsirkan petunjuk dokter yang berkaitan dengan terapi

KONSULTASI menjawab pertanyaan penderita tentang obat

KONSELING ATAU PENDIDIKAN :

1. Mengembangkan dan menyiapkan materi pendidikan bagi penderita

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 39

Page 18: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

2. Memberikan konsultasi kepada professional pelayanan kesehatan tentang pendidikan penderita

3. Berpartisipasi dalam program pendidikan bagi apoteker dan profesi pelayanan kesehatan yang

terlibat dalam program pendidikan penderita

JENIS KONSELING :

1. Dilakukan di loker

2. Individu

3. Kelompok

HAMBATAN DALAM MELAKUKAN KONSELING

1. Dari penderita

3. Penderita mengalami masalah fungsi

4. Penderita mengalami gangguan sensorik

5. Penderita buta huruf

6. Gangguan bahasa

7. Gangguan emosi

2. Dari pemberi konseling

8. Gangguan vocal

9. Gangguan penggerakan badan/gaya

10. Ruang interpersonal konsultasi tidak sesuai

CLOSER :

1. Control distruction

2. Learn forward patient

3. Open body postured

4. Squarely face patient

5. Eye contact

6. Rilex

HAMBATAN DARI LINGKUNGAN FARMASI ATAU RUANG :

1. Terlalu banyak barang

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 40

Page 19: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

2. Counter bagian farmasi terlalu sesak

3. Deringan telpon

4. Sistem pemanggilan terlalu keras

5. Gangguan dari karyawan

(12)

TERAPI PARENTERAL DAN NUTRISI

PERSYARATAN :

1. Bebas nutrisi

2. Steril

3. Pemberian terlatih

ASEPTIS Bebas pirogen

TEKNIS ASEPTIS Prosedur kerja, meminimalkan kontaminan

Containing edukasi oleh farmasi pada SDM (Apt) karena pengetahuan atau keterampilan kurang.

SARANA DAN PRASARANA :

1. Ruang peralatan khusus

2. Tata letak ruangan, jenis ruangan

HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN TPN :

1. Tanggung jawab Apoteker (peracik)

2. Lingkungan percikan

- Fasilitas

- Peralatan

3. Stabilitas sediaan racik

- Kemasan primer

- Sterilitas

4. Kriteria stabilitas dan tanggal batas penggunaan

Pelabelan tentang masa daluarsa

5. Jenis sediaan racikan

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 41

Page 20: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

TERAPI INTRA VENA :

Memasukkan cairan : elektrolit (kalsium, natrium) dan nutrisi

TPN DILAKUKAN UNTUK PASIEN :

1. Tidak mau makan

2. Tidak cukup makan

3. Tidak bisa makan

4. Tidak boleh makan

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX (tidak ada judul)

1. Turn over cairan tubuh

2. Input intake makanan minuman

3. Hasil metabolism

4. Urin, feses

TERMINOLOGI :

Nutrisi, nutrient, adanya asupan substrat/zat gizi yang ada pada bahan mamin yang dibutuhkan oleh

setiap manusia baik dalam keadaan normal/sakit.

Tubuh mendapatkan air, elektrolit, vitamin dan nutrient lain seperti : Carb, Prot, Lemak menjadi

energy

DUKUNGAN NUTRISI :

1. Sumber energy

2. Komposisi tubuh

MANAJEMEN NUTRISI :

1. Parenteral

2. Enteral

PARENTERAL : asupan gizi yang dihitung dan disesuaikan dengan kebutuhan dari seseorang yang tidak

normal atau sakit dalam upaya mencapai target

ALASAN PEMBERIAN TPN :

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 42

Page 21: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

1. Nutrient diberikan melalui vena perifer, cairan nutrisi, parenteral diberikan dalam jangka waktu

yang singkat

2. Melalui vena central, membutuhkan waktu lebih dari 2 minggu

3. Hanya untuk makanan, TIDAK OBAT

Contoh pada pasien koma :

1. Sukar makan/minum/anoreksia

2. Saluran cerna perlu diistirahatkan

3. Kelainan gastrointestinal

TUJUAN TPN :

1. Memberi kebutuhan nutrisi

2. Mensuplai energy

3. Menjamin akses IV bila darurat

FAKTOR-FAKTOR :

1. Berapa lama pasien harus menerima nutrisi parenteral

2. Jumlah dan jenis nutrisi yang diperlukan

3. Kapasitas tubuh menerima cairan

4. Kondisi pembuluh vena

5. Jenis penyakit yang diderita dan terapi pengobatan yang dialami

CARA PEMBERIAN TPN :

1. Melalui jalur hidung – lambung (nastrogastric)

2. Hidung usus (nasojejunal)

3. Bolus atau cara infuse lewat pompa infuse enternal

4. Bahan makanan untuk nutrisi enternal…. Melalui konsultasi gizi

5. Formula yang beredar…. Ada dua kategori berdasarkan kandungan carbo, prot, lemak :

- Full digestion formula

- Partial digestion formula

TERAPI NUTRISI ENTERNAL :

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 43

Page 22: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

1. Oral, tidak bisa makan, tapi fungsi pencernaan dan absorbs masih baik

2. Mempunyai efek enteropatik indirect

SYARAT NUTRISI ENTERAL :

1. Memiliki kepadatan kalori tinggi, karena melalui sonde kecil maka harus bentuk cair sehingga

dengan volume yang tidak terlalu besar jumlah kalori sudah dapat tercapai

2. Kandungan nutrisi seimbang, jumlah minimal 2000 Kkal harus sudah mengandung semua

komponen nutrisi esensial seperti protein asam amino, lemak, vitamin, elektrolit dan lainnya

sesuai dengan jumlah kebutuhan

3. Memilih osmolaritas yang sama dengan osmolaritas cairan tubuh

4. Mudah diresopsi

5. Kurang mengandung serat atau tanpa serat supaya lebih efektif dan efisien

6. Bila banyak mengandung serat akan bersifat bulk

7. Harus bebas dari purin dan kolesterol

AIR DALAM TUBUH :

1. Cairan tubuh

2. Volume bervariasi tergantung usia, jenis kelamin

3. Berat air 60% atau 61,6%, sisa protein, lemak, dll

ASUPAN AIR :

1. Rata-rata 2000 mL

2. 200 mL air metabolic, dihasilkan dari metabolism nutrient dalam tubuh

Eksresi urin 1300 mL/hari

SUMBER LAIN :

1. Asupan cairan didapat dari metabolism oksidatif dari karbohidrat, protein, lemak, yaitu sekitar

250-300 mL perhari

2. Cairan yang diminum setiap hari 1100-1400 mL

3. Cairan dari makanan 800-1000 mL

4. Kehilangan cairan, eksresi urin rata-rata 1300 mL-1500 mL perhari

40-80 mL perjam, dewasa.

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 44

Page 23: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

Kebutuhan harian cairan = 30-40 mL/kg

VISITE

VISITE adalah kunjungan apoteker, dokter, perawat, ke ruang rawat inap di RS/puskesmas, kunjungan

dilakukan setiap saat bila diperlukan untuk menilai, memantau, tentang penggunaan obat di RS, mulai

dari obat sampai menilai kepatuhan pasien terhadap obat yang diberikan.

TUJUAN VISITE :

1. Pemilihan obat… prospektif

2. Menerapkan secara langsung pengetahuan farmakologik terapeutik

3. Menilai kemajuan pasien… berhubungan dengan obat yang digunakan

4. Bekerja sama dengan tenaga lain

KEGIATAN VISITE :

1. Apoteker … memperkenalkan diri

2. Pasien baru, Tanya obat yang pernah digunakan dan masalah yang terjadi

3. Apoteker memberikan keterangan pada formulir resep untuk menjamin penggunaan obat yang

benar

4. Melakukan pengkajian

5. Loog book

6. Jangan ulang kunjungan

WHO BERBICARA TENTANG VISITE :

1. Apoteker, menjamin keselamatan penggunaan obat di ruang perawatan

2. Mutu obat terjamin

3. Informasi sampai ke pasien

PERSIAPAN VISITE :

1. Mempelajari tentang penyakit dan obat

2. Mencatat status pasien lama/baru

3. Mengkaji obat-obatan sesuai diagnosis

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 45

Page 24: Pelayanan-UAS.doc

Yoga Kevan Rahmat 3351131007

4. Melakukan visite mandiri

5. Ada DRP

6. Informasi pada pasien dan keluarga

LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIPERSIAPKAN :

1. Apoteker harus tegas, dalam mengambil keputusan tentang penggunaan obat

2. Ilmu pengetahuan farmakoterapi harus kuat, informasi yang didapat harus independen,

komprehensif, objektif

3. Perlu menetapkan standar

Materi Pelayanan Farmasi Semester Ganjil Profesi Apoteker TA 2013-2014 UNJANI - CIMAHI 46