PELAYANAN PRIMA OLEH RESEPSIONIS PADA PT ......v ABSTRAK Cut Fara Pinkan. Pelayanan Prima oleh...
Transcript of PELAYANAN PRIMA OLEH RESEPSIONIS PADA PT ......v ABSTRAK Cut Fara Pinkan. Pelayanan Prima oleh...
PELAYANAN PRIMA OLEH RESEPSIONIS
PADA PT SHISEIDO COSMETICS INDONESIA
JAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta
Oleh:
Cut Fara Pinkan
150113030032
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
2018
ii
PENGESAHAN NASKAH
TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir : Pelayanan Prima Oleh Resepsionis
Pada PT Shiseido Cosmetics Indonesia
Jakarta
Nama Mahasiswa : Cut Fara Pinkan
NIM : 150113030032
Program Studi : Administrasi Bisnis
Konsentrasi : Administrasi Perkantoran
Menyetujui :
Maya Sofiana, S.Pd., M.M. Dra. Euis Winarti, M.M.
Pembimbing Tugas Akhir Ketua Program Studi
Mengesahkan :
Rony Setiawan, S.Kom., M.Kom.
Wakil Direktur I Bidang Akademik
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa
Nama Mahasiswa : Cut Fara Pinkan
NIM : 150113030032
Program Studi : Administrasi Bisnis
Konsentrasi : Administrasi Perkantoran
Dinyatakan telah mengikuti ujian Sidang Tugas Akhir di hadapan Tim
Dosen Penguji pada tanggal dan yang bersangkutan dinyatakan LULUS.
Tim Penguji Tugas Akhir
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
1.
Ketua Penguji
2.
Penguji Ahli
Jakarta, 13 April 2018
Sekretaris Sidang
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
v
ABSTRAK
Cut Fara Pinkan. Pelayanan Prima oleh Resepsionis pada PT
Shiseido Cosmetics Indonesia, Jakarta.
Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang bagaimana pelayanan prima
oleh resepsionis pada sebuah perusahaan, baik terhadap pihak internal
maupun eksternal perusahaan dengan tujuan memberikan kepuasan
terhadap pelanggan dan rekan kerja sehingga dengan begitu perusahaan
akan tetap berdiri dan terus berkembang.
Penulisan laporan Tugas Akhir ini disajikan secara deskriptif untuk
memperoleh gambaran dan informasi yang jelas mengenai pelayanan
prima oleh resepsionis pada PT Shiseido Cosmetics Indonesia, Jakarta.
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan studi
pustaka, studi lapangan yang terdiri dari pengamatan (observasi) dan
wawancara (interview), serta teknik dokumentasi.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa resepsionis PT Shiseido
Cosmetics Indonesia mampu memberikan pelayanan prima kepada pihak
internal dan eksternal perusahaan, sehingga perusahaan tetap berdiri
dan memiliki banyak stakeholder di seluruh wilayah di Indonesia.
vi
SURAT KETERANGAN KERJA
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Politeknik LP3I Jakarta, bahwa
mahasiswa tingkat akhir diharuskan menyusun dan memaparkan Tugas
Akhir sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik
LP3I Jakarta Program D3. Untuk itu penulis melakukan observasi dari
bulan Agustus 2017 di PT Shiseido Cosmetics Indonesia kemudian
menyusun laporan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk TA ini di
bawah bimbingan Maya Sofiana, S.Pd., M.M.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam mendorong dan membantu penulis
dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan Tugas Akhir, khususnya
kepada :
1. Drs. Jaenudin Akhmad, S.E., M.M., M.Pd, Direktur Politeknik LP3I
Jakarta.
2. Rony Setiawan, S.Kom, M.Kom, Wakil Direktur I Bidang Akademik.
3. D. Purnomo, S.E., M.M, Wakil Direktur II Bidang Personalia dan
Keuangan.
4. Arifin Setiabudi, S.Kom., M.M, Wakil Direktur III Bidang Kerjasama dan
Kemahasiswaan.
5. Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Dra. Euis Winarti, M.M.
6. Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Maya Sofiana, S.Pd., M.M., yang
bersedia membimbing penulis dalam menyusun Tugas Akhir di tengah
kesibukannya.
7. Kepala Bagian Administrasi Akademik, Isti Nuraini, S.E.
viii
8. Kepada semua dosen Kampus Blok M yang telah mengajarkan penulis
banyak ilmu pengetahuan.
9. HRD PT Shiseido Cosmetics Indonesia, Doddy Tamaela.
10. Segenap Staf dan Karyawan, PT Shiseido Cosmetics Indonesia.
11. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, semangat dan
motivasi.
12. Teman-teman Politeknik LP3I Jakarta Kampus Blok M.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Untuk semua bimbingan dan arahan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terimakasih. Semoga kebaikan Bapak/Ibu sekalian
mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat kepada kita semua, khususnya bagi mahasiswa Politeknik LP3I
dan perusahaan terkait.
Jakarta,13 April 2018
Cut Fara Pinkan
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
SURAT KETERANGAN KERJA .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
1.2 Alasan Pemilihan Objek ...................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................... 3
1.3.1 Tujuan Penulisan ..................................................... 3
1.3.2 Manfaat Penulisan ................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah .............................................................. 4
1.5 Batasan Masalah ................................................................ 4
1.6 Metodologi Penulisan ......................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ........................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pelayanan ........................................................ 7
2.2 Pelayanan Prima ................................................................ 7
2.2.1 Pengertian Pelayanan Prima .................................... 7
2.2.2 Tujuan Pelayanan Prima........................................... 8
2.2.3 Konsep Pelayanan Prima ......................................... 8
x
2.2.4 Karakter Pelanggan ................................................ 10
2.2.5 Proses dan Tahap Pelayanan Prima ...................... 12
2.2.6 Pentingnya Pelayanan Prima .................................. 13
2.2.7 Jenis-jenis Pelayanan Prima ................................... 15
2.2.8 Langkah-langkah menghadapi komplain via
telepon ................................................................... 15
2.2.9 Prosedur Pelayanan Prima ..................................... 17
2.3 Resepsionis ...................................................................... 18
2.3.1 Pengertian Resepsionis .......................................... 18
2.3.2 Fungsi Resepsionis ................................................ 19
2.3.3 Sifat yang Harus Dimiliki Resepsionis .................... 19
2.3.4 Syarat-Syarat Resepsionis ..................................... 21
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................ 24
3.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................. 26
3.2.1 Visi PT Shiseido Cosmetics Indonesia ................... 26
3.2.2 Misi PT Shiseido Cosmetics Indonesia .................. 26
3.3 Bidang Usaha Perusahaan ............................................... 27
3.4 Deskripsi Kerja .................................................................. 30
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pelayanan Prima oleh Resepsionis Pada PT Shiseido
Cosmetics Indonesia. ....................................................... 37
4.2 Kendala pada Pelaksanaan Pelayanan Prima oleh
Resepsionis PT Shiseido Cosmetics Indonesia. ............... 45
4.3 Solusi dalam Menghadapi Kendala Pelaksanaan
Pelayanan Prima oleh Resepsionis PT Shiseido Cosmetics
Indonesia. ......................................................................... 47
xi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 50
5.2 Saran ................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Shiseido Cosmetics Indonesia……31
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Interview Lampiran 2 Buku Telepon Masuk Lampiran 3 Buku Surat Masuk Lampiran 4 Buku Harian Perjalanan Kurir Lampiran 5 Data Rekap Medical dan Glasess Claim Lampiran 6 Data Rekap Absensi dan Cuti Lampiran 7 Form Purchase Order Kantor Lampiran 8 Form Purchase Order devisi Visual Merchandising Lampiran 9 Web DHL Lampiran 10 Shipment Receipt Lampiran 11 Extension Telepon Lampiran 12 Google Calender Lampiran 13 Form Taksi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia usaha
semakin pesat sehingga menimbulkan bertambahnya perusahaan
yang memasuki pasar barang. Banyak perusahaan yang berusaha
untuk mengubah strategi usaha dan pemasarannya yang mengarah
lebih dekat dengan pelanggan, mengatasi ancaman persaingan,
serta berusaha menanggulangi. Ini semua menjadi tantangan di
dunia usaha.
Salah satu tujuan dari bisnis atau usaha adalah menciptakan
pelanggan. Pelanggan merupakan fondasi bisnis dan merekalah
yang membuat bisnis tetap ada. Tanpa keberadaan pelanggan,
sebuah bisnis tidak akan berarti. Walaupun ada banyak bisnis atau
usaha yang sejenis, tapi perusahaan bisa menghadapi persaingan
tersebut dengan pelayanan berkualitas yang dapat mempertahankan
dan menciptakan pelanggan.
Kebanyakan orang menginginkan kualitas layanan untuk
kehidupannya setiap hari dan menginginkan sesuatu yang sesuai
dengan harapannya. Persaingan pelayanan terhadap pelanggan
semakin ketat, unit pelayanan perusahaan yang dahulu hanya
terkesan memberikan pelayanan seadanya kini dituntut mampu
memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan. Dengan kata
lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi
standar kualitas yang sudah ditentukan”. Unit layanan yang mampu
melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan prima memiliki
daya saing untuk mampu berbicara dalam bisnis barang.
2
Hal tersebut dijadikan tolak ukur untuk meningkatkan kepercayaan
pelanggan kepada perusahaan dalam hal layanan pelanggan.
Sehingga pelayanan yang baik akan menghasilkan tanggapan yang
baik pula oleh pelanggan. Akan tetapi, pelayanan yang buruk akan
menghabiskan kesabaran pelanggan.
Tentu saja dalam hal ini resepsionis harus memiliki peran cukup
besar pada pemberian pelayanan yang baik kepada pelanggan,
memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan, berinteraksi
langsung dengan pelanggan maupun calon pelanggan, seperti
security yang bertugas memberikan pelayanan di awal pelanggan
akan masuk kedalam perusahaan, setelah pelanggan menjelaskan
maksud tujuannya kemudian disitulah peranan resepsionis dalam
memberikan informasi kegiatan perusahaan yang bertugas melayani
pelanggan, sehingga pelayanan resepsionis bisa menjadi daya tarik
pelanggan untuk menambatkan keinginan untuk menjadi pelanggan
dari perusahaan tersebut. Selain memberikan pelayanan terbaiknya
untuk menarik pelanggan yang baru datang, tentu saja resepsionis
juga harus dapat memberikan pelayanan-pelayanan terbaiknya untuk
pelanggan yang sudah lama bermitra dengan perusahaan.
Namun pada kenyataannya pelayanan prima yang diberikan belum
maksimal. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil judul
“Pelayanan Prima oleh Receptionist pada PT Shiseido
Cosmetics Indonesia Jakarta” sebagai Laporan Tugas Akhir ini.
1.2 Alasan Pemilihan Objek
Adapun alasan penulis dalam pemilihan objek ini adalah: karena
penulis bekerja sebagai resepsionis di PT Shiseido Cosmetics
3
Indonesia sehingga memudahkan dalam pengambilan data dan
merupakan tugas dan pekerjaan sehari-hari penulis.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari pembuatan TA ini
adalah sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pelayanan prima oleh resepsionis pada
PT Shiseido Cosmetics Indonesia Jakarta.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam
menjalankan pelayanan prima oleh resepsionis pada PT
Shiseido Cosmetics Indonesia Jakarta.
3. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan dalam
menanggulangi hambatan-hambatan yang dihadapi
dalam menjalankan pelayanan prima oleh resepsionis
pada PT Shiseido Cosmetics Indonesia Jakarta.
1.3.2 Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan TA ini dapat memberikan
kontribusi kepada berbagai pihak diantaranya :
1. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan untuk membantu memberikan masukan
dalam perkembangan kinerja para karyawannya dan
dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
2. Bagi Dunia Pendidikan
Laporan ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan
informasi dan sumber bagi pihak-pihak yang berkompeten
terhadap masalah yang dibahas, sehingga dapat pula
dijadikan sebagai bahan perbandingan dari laporan
sejenis yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Selain itu,
4
sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang tertarik
pada objek yang sama.
3. Bagi Penulis
Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis mengenai peran sebagai resepsionis serta dapat
menerapkan ilmu yang telah didapatkan dan dipelajari di
dunia kerja dan Politeknik LP3I Jakarta.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul tersebut di atas, maka penulis merumuskan
masalah pada :
1. Bagaimana pelayanan prima oleh resepsionis pada PT Shiseido
Cosmetics Indonesia Jakarta?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pelayanan prima oleh
resepsionis pada PT Shiseido Cosmetics Indonesia Jakarta?
3. Apa saja usaha yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan-
hambatan yang dihadapi dalam pelayanan prima oleh resepsionis
pada PT Shiseido Cosmetics Indonesia Jakarta?
1.5 Batasan Masalah
Dalam kajian ini penulis hanya membatasi kajian pada masalah
Pelayanan Prima oleh Resepsionis pada PT Shiseido Cosmetics
Indonesia Jakarta. Hal ini dikarenakan untuk membatasi penulis
fokus dalam satu masalah saja agar penelitian yang penulis lakukan
menjadi lebih terarah.
1.6 Metodologi Penulisan
Dalam menyelesaikan TA penulisan laporan ini teknis
pelaksanaannya dan prosedur yang penulis gunakan mendapatkan
5
data guna penyusunan laporan meliputi beberapa metode penelitian,
metode ini terdiri dari:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai macam bahan tertulis seperti buku-buku
penunjang kajian, catatan-catatan, maupun referensi lain yang
bersifat tertulis.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Pengumpulan data secara langsung ke lapangan dengan
mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Pengamatan (observasi)
Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi yang diperoleh pada bagian resepsionis secara
langsung serta mengamati langsung pelayanan prima oleh
resepsionis pada PT Shiseido Cosmetics Indonesia agar
data-data yang dihasilkan lebih konkrit.
b. Wawancara (Interview)
Penulis menggunakan teknik wawancara yaitu cara
mengumpulkan data yang di lakukan melalui percakapan
antara penulis dengan pihak yang berhubungan langsung
dengan masalah yang akan di teliti yaitu semua yang ada
dalam pelayanan prima oleh resepsionis yang dilakukan di
perusahaan ini.
3. Teknik dokumentasi
Cara Pengumpulan data melalui peninggalan tertulis berupa
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori,
dalil-dalil atau buku-buku lain yang berkenaan dengan masalah-
masalah penyelidikan.
6
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan TA ini, pembahasan dan penganalisaan masalah
diklasifikasikan secara sistematis ke dalam 5 (lima) bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, alasan pemilihan
objek, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, metodologi penulisan, serta sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis mengemukakan berbagai macam
referensi atau tinjauan pustaka yang mendukung kajian
yang penulis sampaikan.
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan perusahaan yang menjadi objek
kajian, seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi,
aspek kegiatan usaha, struktur organisasi serta deskripsi
kerja.
BAB IV : PEMBAHASAN
Di dalam bab ini penulis melakukan kajian terhadap materi
yang penulis angkat pada tempat penelitian sesuai dengan
judul yang telah disajikan sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan mengenai pembahasan yang
telah dilakukan sebelumnya, serta saran-saran yang
berguna bagi perusahaan sebagai bahan masukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pelayanan
Pengertian pelayanan menurut beberapa sumber dinyatakan secara
berbeda-beda.Berikut pengertian pelayanan yang dikutip dari
beberapa sumber:
Menurut Horovitz dalam Mhd Rusydi (2017:50), “Pelayanan adalah
kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada
konsumen yang bersifat tidak terwujud dan tidak dapat di miliki”.
Sedangkan Menurut Normann dalam Mhd Rusydi (2017:51),
“Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang, pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang sifatnya adalah tindakan sosial”.
Selain itu, menurut Kotler dalam Mhd Rusydi (2017:85), “Pelayanan
merupakan kunci sukses oleh karena itu kualitas jasa harus menjadi
fokus utama perhatian bagi manajemen dalam menjalankan
usahanya”.
2.2 Pengertian Pelayanan Prima
2.2.1 Pengertian Pelayanan Prima
Menurut Mhd Rusydi (2017:73),
“Pelayanan Prima adalah pelayanan yang sangat baik/terbaik atau pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku/dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan. Bisa juga diterjemahkan sebagai pelayanan yang memuaskan pelanggan”.
8
Sedangkan menurut Nina Rahmayanty (2017:17), “Pelayanan
yang sangat baik dan melampaui harapan pelanggan”.
Selain itu, menurut Atep Adya Barata (2017:125), “Kepedulian
kepada pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik
untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan
mewujudkan kepuasannya agar mereka selalu loyal kepada
organisasi”.
2.2.2 Tujuan Pelayanan Prima
Tujuan pelayanan prima adalah mencegah pembelotan dan
membangun kesetiaan pelanggan atau customer loyality.
Pembelotan pelanggan atau berpalingnya pelanggan
disebabkan karena kesalahan pemberian pelayanan maupun
sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam melayani
pelanggan.
2.2.3 Konsep Pelayanan Prima
Menurut Barata (2017:75) konsep pelayanan prima
berdasarkan A6 adalah sebagai berikut :
1. Attitude (sikap)
Attitude adalah perilaku yang harus ditonjolkan ketika
menghadapi pelanggan, yang meliputi penampilan yang
sopan dan serasi, berpikir positif, sehat dan logis, dan
bersikap menghargai.
2. Attention (perhatian)
Attention adalah kepedulian penuh kepada pelanggan, baik
yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan
keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan
kritiknya, yang meliputi mendengarkan dan memahami
9
secara sungguh-sungguh kebutuhan para pelanggan,
mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan, dan
mencurahkan perhatian penuh kepada pelanggan.
3. Action (tindakan)
Action adalah berbagai kegiatan nyata yang harus
dilakukan dalam memberikan leyanan kepada pelanggan,
yang meliputi mencatat setiap pesanan para pelanggan,
mencatat kebutuhan para pelanggan, menegaskan kembali
kebutuhan para pelanggan, mewujudkan kebutuhan para
pelanggan, dan menyatakan terima kasih dengan harapan
pelanggan mau kembali.
4. Ability (kemampuan)
Ability adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang
mutlak diperlukan untuk menunjang program pelayanan
prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang
ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif,
mengembangkan motivasi, dan mengembangkan public
relation sebagai instrument dalam membina hubungan
kedalam dan keluar organisasi atau perusahaan.
5. Appearance (penampilan)
Appearance adalah penampilan seseorang baik yang
bersifat fisik saja maupun fisik atau non fisik, yang mampu
merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak
lain.
6. Accountability (tanggung jawab)
Accountability adalah suatu sikap keberpihakan kepada
pelanggan sebagai suatu wujud kepedulian untuk
10
menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau
ketidakpuasan pelanggan.
2.2.4 Karakter Pelanggan
Menurut Selamet S (2017:65), ada beberapa karakteristik
pelanggan adalah sebagai berikut :
1. Pelanggan yang pendiam.
Faktor-faktor :
a. Rasa malu
b. Sedang memikirkan sesuatu
c. Kelainan psikis
Cara mengatasinya:
a. Pelanggan yang pendiam dan cenderung pemalu akan
merasa tentram jika dihadapi dengan ramah-tamah dan
penuh perhatian.
b. Jika pelanggan seolah-olah sedang memikirkan sesuatu,
sebaiknya kita jangan mengajak berbicara tapi cukup
melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menarik
perhatian pada produk yang ditawarkan.
c. Jika menemui pelanggan yang kesulitan dalam
berbicara (gagap) kita hendaknya jangan terpaku pada
keadaan tersebut dan hendaknya bersikap biasa saja.
2. Pelanggan tidak sabar.
Faktor-faktor :
a. Perilaku yang tidak sabar (tabiat/watak)
b. Memiliki waktu yang sedikit/terburu-buru
11
Cara mengatasinya :
a. Mengenali pelanggan yang tidak sabar melalui sikapnya,
lalu meminta maaf kepadanya atas tertundanya
pelayanan.
b. Katakan padanya bahwa dia akan dibantu semaksimal
mungkin dan sesegera mungkin.
c. Atasi situasi tersebut secara cepat dan efisiensi dan
tenangkan kondisi pelanggan tersebut.
d. Ucapkan terima kasih bahwa pelanggan tersebut masih
bersedia menunggu.
3. Pelanggan tidak banyak bicara.
Faktor-faktor :
a. Pendiam
b. Suasana hati yang tidak mendukung/lagi ada masalah
c. Sedang mengamati produk yang ditawarkan
Cara mengatasinya :
a. Mengenali kedatangan pelanggan dengan
mengucapkan salam.
b. Menawarkan bantuan yang diperlukan pelanggan
tersebut.
c. Menawarkan bantuan dan memuji kehebatannya,
berbicara secara wajar.
4. Pelanggan senang berdebat/mendebat
Faktor-faktor :
a. Perilaku yang senag berdebat
b. Suasana hati yang tidak mendukung/lagi ada masalah
12
Cara mengatasinya :
a. Tidak menunjukan reaksi apabila pelanggan tersebut
berada pada pihak yang salah, sebab jika kita
menunjukan reaksi, akan timbul diskusi yang
berkepanjangan.
b. Bersikap tenang, tidak gugup dan tidak terpancing untuk
marah.
c. Membatasi percakapan pada masalah yang sedang
dihadapi, tidak menyimpang dari pokok pembicaraan.
d. Mengemukakan argument yang masuk akal, agar
pelanggan menghargai anda. Apabila pelanggan sudah
tenang, anda mulai memberikan pelayanan.
e. Mengulangi argument anda sekedar untuk
mengingatkannya apabila pelanggan kembali bersikeras
dengan pendapatnya.
f. Mencari kelemahan dar argument pelanggan dan
menunjukan kekeliruannya agar pelanggan tenang.
2.2.5 Proses dan Tahap Pelayanan Prima
Menurut Judiari dalam Mhd Rusydi (2017:78) proses dan
tahap pelayanan prima adalah sebagai berikut :
1. Pancarkan segenap sikap positif kepada orang
lain/pelanggan.
Langkah:
identifikasi kebutuhan dasar manusia (pengertian),
membaca kebutuhan pelanggan (perhatian), pengaturan
waktu pelayanan (tepat waktu), situasi dan kondisi,
kepekaan dan empati (mendengarkan).
13
2. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
Langkah:
identifikasi kebutuhan dasar manusia (pengertian),
membaca kebutuhan pelanggan (perhatian), pengaturan
waktu pelayanan (tepat waktu), situasi dan kondisi,
kepekaan dan empati (mendengarkan).
3. Aplikasi diri pengidentifikasian kebutuhan pelanggan.
Langkah:
ambil inisiatif untuk memperluas tanggung jawab,
berkomunikasi dengan jelas/asertif, pengertian, pelanggan
disambut dengan baik, membantu mereka merasa penting,
memberikan lingkungan yang menyenangkan.
4. Ada pengakuan kepuasan dari pelanggan yang anda layani.
Langkah:
tuntaskan semua kebutuhan pelanggan, ambil langkah
ekstra bagi pelayanan, beri sikap yang menjadikan
pelanggan berada di pihak anda.
2.2.6 Pentingnya Pelayanan Prima
Menurut Rahmayanty dalam Mhd Rusydi (2013:79) ada
beberapa alasan mengapa pelayanan prima penting bagi
suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan prima memiliki makna ekonomi
Pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Tujuan
tersebut berupa memaksimalisasi laba dengan
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih
pasar yang besar. Bila membina hubungan dan
mempertahankan pelanggan yang sudah lama dengan
memberikan pelayanan yang sangat baik dan konsisten,
14
bila mereka puas ada kemungkinan menunjukkan
loyalitasnya dengan memberikan informasi kepada orang
lain dan tingkat kepercayaan melalui ucapan seseorang
lebih tinggi dan efektif selain biaya yang dikeluarkan lebih
rendah.
2. Pelayanan adalah tempat berkumpulnya uang dan
pekerjaan.
Perusahaan bergantung pada pelanggan dan untuk
pelangganlah mereka bekerja, karena pelanggan sumber
uang dan pekerjaan. Memusatkan perhatian pada
kebutuhan pelanggan, dengan memadukan semua
kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan
menghasilkan laba melalui kegiatan pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan.
3. Persaingan yang semakin maju.
Terus membesarnya kegiatan bisnis, semakin kompetisi
serta rendahnya atau turunnya pangsa pasar dikarenakan
semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Kunci
utama untuk memenangkan persaingan adalah
memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui
penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga
bersaing.
4. Pemahaman yang semakin baik terhadap pelanggan.
Perhatian terhadap kepentingan pelanggan dengan cara
melihat kebutuhan serta kepentingan pelanggan dengan
cara melihat kebutuhan serta kepuasan atas pelayanan
menjadi factor kunci untuk keberhasilan usaha di tengah
15
iklim persaingan yang semakin ketat. Memahami sudut
pandang pelanggan menyadari kepuasan pelanggan tak
sekedar membeli produk, melaikan juga memenuhi
berbagai unsur emosi dan afeksi, seperti gaya hidup, jati
diri, petualangan, cinta dan persahabatan, kedamaian
serta kepercayaaan.
2.2.7 Jenis-jenis Pelayanan Prima
Menurut Gasperz dalam Mhd Rusydi (2017:8), pelayanan
dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu meliputi :
1. Core Service (Layanan inti)
Adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan
yang merupakan produk utamanya, misalnya untuk hotel
adalah penyediaan kamar.
2. Facilitating Service (Memfasilitasi Layanan)
Adalah fasilitas pelayanan plus kepada pelanggan,
misalnya pelayanan front office pada perusahaan.
3. Supporting Service (Layanan Pendukung)
Merupakan pelayanan tambahan atau pendukung untuk
meningkatkan nilai pelayanan atau untuk membedakan
dengan pelayanan-pelayanan dari pihak pesaingnya.
2.2.8 Langkah-langkah menghadapi komplain via telepon
Apabila kita mendapatkan keluhan dan komplain dari
pelanggan, berikan langkah tindakan berikut ini :
1. Ditelepon kembali jika dijanjikan.
Bila ada kesepakatan waktu untuk memberikan informasi
dan perkembangan penyelesaian masalah melalui telepon,
16
segera lakukanlah karena janji adalah reputasi perusahaan
dan petugas layanan.
2. Diberi laporan kemajuan jika suatu masalah tidak dapat
langsung diselesaikan.
Sampaikan juga perkembangan demi perkembangan agar
pelanggan mengetahui kondisi yang terbaru selain itu
untuk menghindari masalah yang bertumpuk dan menjadi
besar.
3. Diberi pilihan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Berikan alternative pilihan dan solusi yang ada atau
tanyakan keinginan terbaik dari pelanggan agar titik terang
jalan keluar permasalahan dapat langsung diketahui dan
dilaksanakan.
a. Memberikan permintaan maaf yang tulus bila kesalahan
dilakukan.
Kesalahan yang dilakukan maupun tidak dilakukan, kata
“maaf” selayaknya memang harus disampaikan baik
terhadap tamu, klien atau pelanggan dalam bertanya,
menjawab ataupun meminta maaf terhadap kesalahan
yang sudah dan pernah dilakukan.
5. Pastikan masalah tidak terulang.
Pastikan masalah yang sama dari pelanggan yang sama
tidak terulang, karena bila terulang terlihat
ketidakprofesionalan kita sebagai petugas dalam
mengatasi dan menangani permasalah sebelumnya dan
mengantisipasi permasalahan yang mungkin akan terjadi.
17
6. Ucapkan terimakasih atas komplain yang disampaikan.
Akhiri percakapan dengan salam penutup, dan ucapan
terima kasih kepada pelanggan/penelpon sudah menelpon
untuk menyampaikan maksud, keluhan ketidak puasan
pelayanan maupun produk dan komplain lainnya.
2.2.9 Prosedur Pelayanan Prima
Menurut Daryanto (2014:26), ada beberapa prosedur yang
harus dilakukan pada saat memberikan pelayanan kepada
pelanggan yaitu menerima kedatangan tamu, menerima dan
menjawab telepon dengan ramah dan baik, dan melayani
pelanggan dengan baik.
1. Menerima kedatangan tamu.
Mengucapkan salam seperti “Selamat pagi Ibu/Bapak”,
melayani tamu dengan sikap sopan dan ramah, berbicara
menggunakan bahasa yang baik dan benar, menanyakan
maksud dan tujuannya datang kekantor, memberitahu
kepada pimpinan bahwa ada tamu yang ingin bertemu,
mempersilahkan tamu untuk duduk menunggu pimpinan
datang menemuinya, menanyakan kepada tamu tersebut
ingin minum apa, dan setelah tamu sudah selesai dan ingin
pulang, selalu ucapkan terimakasih.
2. Menerima dan menjawab telepon dengan ramah dan baik.
a. Jangan mengatakan “hallo” saat menjawab teleepon.
b. Panggilan telepon dijawab secara cepat, jelas dan
sopan sesuai dengan standar perusahaan.
c. Bantuan yang ramah ditawarkan pada penelpon dan
tujuan panggilan dijelaskan secara akurat.
d. Rincian diulangi pada penelpon untuk
menkonfirmasikan pemahaman.
18
e. Pertanyaan-pertanyaan penelpon dijawab atau
ditransfer kepada orang yang dituju.
f. Permintaan dicatat secara akurat dan disampaikan
kepada departemen/orang yang dituju untuk
penindaklanjutan.
g. Pesan secara akurat disampaikan kepada orang yang
bersangkutan sesuai kurun waktu yang ditentikan.
3. Melayani pelanggan dengan baik.
a. Memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
pelanggan untuk mengemukakan keinginannya.
b. Mendengarkan apa yang disampaikan oleh pelanggan
tanpa memotong pembicaraannya.
c. Menunjukkan simpati dan berbicara dengan penuh
perasaan, untuk menunjukkan bahwa kita mengerti dan
memahami perasaan pelanggan.
d. Sebelum pelanggan selesai berbicara, kita hendaknya
tidak memotong atau menyela pembicaraan. Usahakan
menanggapi pelanggan jika benar-benar telah selesai
berbicara sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
e. Ucapkan terima kasih kepada pelanggan yang sudah
mau mengerti dan memahami penjelasan yang telah
kita diberikan.
2.3 Resepsionis
2.3.1 Pengertian Resepsionis
Menurut Prasetyo Aji Prakoso (2017:45),
“Resepsionis adalah orang yang penting bagi tamu dan perusahaan, bagi perusahaan petugas reception adalah orang yang menciptakan dan mempertahankan citra yang baik dan membuat tamu ingin datang kembali ke perusahaan.
19
Sedangkan Menurut Bagyono (2016:21), “Receptionist adalah
sebutan untuk petugas kantor depan yang langsung
berhubungan dengan tamu.
2.3.2 Fungsi Resepsionis
Menurut Komar (2014:15) mengungkapkan bahwa:
“Fungsi resepsionis yaitu menangani tamu secara efisien, ramah-tamah dan professional dibagian resepsionis serta selalu meningkatkan dan mempertahankan standar pelayanan dan keramahtamahan dari waktu ke waktu”.
2.3.3 Sifat yang Harus Dimiliki Resepsionis
1. Gigih.
Ini yang pertama. Karena seorang resepsionis selalu
mengerjakan pekerjaan yang sama dari pagi hingga sore.
Kebosanan adalah kata pertama yang harus dihadapi.
Karena kebosanan bisa mengarahkan resepsionis pada
keteledoran dalam pekerjaannya. Misalnya, menghadapi
tamu perusahaan dengan wajah yang tidak ramah &
senyum yang tidak tersungging di bibir. Atau juga, lupa
menukarkan KTP tamu dengan ID card
“tamu”/”pengunjung” pada tiap tamu perusahaan yang
datang.
2. Baik dan Ramah.
Baik karena selalu memberikan layanan terbaik kepada
antar bagian dalam perusahaan dan kepada perusahaan
lain. Resepsionis di perusahaan tertentu, ada kalanya
ditugaskan untuk menyambungkan antar bagian dalam
perusahaan melalui telepon intra-perusahaan. Resepsionis
juga harus ramah kepada perusahaan lain, karena ini
20
adalah salah satu cara untuk menampilkan citra baik
perusahaan.
3. Kenal dengan Banyak Orang dan Tahu Posisi Mereka di
Perusahaan.
Karena itu resepsionis harus ramah kepada karyawan
dalam perusahaan, resepsionis harus mengenali berbagai
nama dan posisi yang jumlahnya sangat banyak itu.
Makanya, beberapa karakter seringkali menjadi kriteria
untuk menjadi seorang resepsionis. Misalnya, supel. Supel
artinya pandai bergaul. Biasanya mereka yang berkarakter
supel, mudah untuk mengingat wajah, nama dan “siapa”
orang lain itu. Biasanya juga, mereka adalah pribadi yang
SKSD: “sok kenal sok dekat”. Karakter seperti ini akan
sangat menunjang karir seorang resepsionis yang handal.
4. Bahasa Inggris
Sebagai bahasa internasional harus juga dikuasai oleh
resepsionis. Bila ini dikuasai oleh resepsionis, maka ini
adalah senjata ampuh yang dapat membawa karir sang
resepsionis melompat setinggi-tingginya. Wajar, ini adalah
bahasa pergaulan yang dipakai secara internasional.
Bertemu dengan tamu dari negara lain, ekspatriat dari
eropa atau amerika, misalnya. Bahkan, kadang-kala
eksekutif perusahaan harus diajak berkomunikasi dalam
bahasa Inggris.
Demikian empat hal yang akan memperkuat kinerja, posisi
dan karir seorang resepsionis di dalam perusahaan. Empat
hal yang sebenarnya semua resepsionis pasti punya, tetapi
dalam kadar yang berbeda-beda.
21
2.3.4 Syarat-Syarat Resepsionis
Resepsionis merupakan fungsi yang sangat penting karena ia
adalah cerminan suatu perusahaan. Citra perusahaan akan
banyak bergantung padanya. Dengan demikian, karyawan
yang ditunjuk oleh perusahaan haruslah seseorang yang
profesional dan berkepribadian baik. Jika tamu dalam
kunjungan pertamanya ke suatu perusahaan mendapat citra
yang kurang baik, maka hal ini akan berpengaruh buruk pada
kunjungan tamu tersebut di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, resepsiosis perusahaan selalu dituntut memiliki
kemampuan dan persyaratan tertentu yaitu:
1. Berkepribadian yang baik.
Seorang resepsionis harus memiliki kepribadian yang baik
dan menyenangkan, yang senantiasa selalu siap
membantu tamu bila diperlukan, senang berhubungan
dengan tamu dan orang lain serta dapat menjadi
pendengar yang baik.
2. Rasa Tanggap.
Dalam hal ini resepsionis dituntut untuk dapat mengambil
keputusan dengan cepat dan tepat dalam mengahadapi
situasi di kantor depan.
3. Diplomatis
Seorang resepsionis yang diplomatis harus mampu
mengatakan sesuatu dengan cara lugas, efektif, efisien
dan ramah sehingga tamu tidak merasaksn kecewa
walaupun keinginannya tidak terpenuhi. Dengan demikian,
tamu dapat memahami dan maklum dengan suatu
keadaan melalui penjelasan resepsionis yang baik.
22
4. Kerjasama.
Kerjasama yang harmonis, baik dengan atasan, sesama
rekan kerja, bawahan maupun dengan departemen lainnya
sanagt diperlukan demi kelancaran pekerjaan. Untuk itu,
resepsionis harus memiliki keinginan untuk saling
membantu dan menghormati. Tidak hanya pada saat
bekerja tetapi juga di luar pekerjaan.
5. Loyalitas.
Seorang resepsionis dituntut untuk mampu menyelesaikan
pekerjaanya. Meskipun ada penambahan jam kerja dari
yang telah ditetapkan, sebagai wujud dari rasa
kesetiaannya kepada perusahaan.
6. Ketelitian.
Ketelitian menjadi hal yang sangat penting mengingat
bahwa resepsionis adalah orang yang menangani penjual
kamar tamu. Sehingga ia dituntut untuk selaluteliti dalam
menghitung rekening tamu, menuliskan nama dan nomor
kamar tamu dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan
dengan tamu.
7. Penampilan yang baik, rapi dan bersih.
Hal ini tidak saja berhubungan dengan kepribadian
resepsionis yang bersih dan rapi, tetapi juga mencakup
hal-hal yang ada disekitarnya, misalnya peralatan kerja
seperti alat-alat tulis harus tersusun rapi diatur pada
tempatnya. Tamu akan merasa terkesan dan merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh resepsionis yang
baik, rapi dan bersih.
23
8. Rasa Tanggung Jawab.
Resepsionis yang bertanggungjawab atas pekerjaaannya
selalu berusaha menyelesaikan tugasnya dengan baik dan
tepat waktu tanpa harus selalu diawasi oleh atasannya.
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Shiseido Company adalah perusahaan kosmetik terkemuka di
Jepang dan terbesar keempat di dunia. Di rumah dan di lebih dari 60
negara di luar negeri, Shiseido menawarkan berbagai perawatan
makeup, perawatan kulit, perawatan rambut, perawatan tubuh,
perawatan sinar matahari, dan produk wangi. Di Jepang dan negara-
negara asing yang dipilih, perusahaan memasarkan produk
tambahan, termasuk perlengkapan mandi, makanan kesehatan dan
kecantikan, obat-obatan, dan bahan kimia. Selain merek unggulan
Shiseido, perusahaan memasarkan produk dengan merek lain,
termasuk Aqua Label, Benefique, d'ici la, Elixir Superieur, Integrate,
IPSA, Maquillage, Tsubaki, dan Uno. Shiseido telah membangun
jaringan sekitar 25.000 gerai ritel kosmetik di Jepang, keduanya
berdiri sendiri dan berada di dalam department store dan
supermarket gerai ritel tambahan berada di luar negeri, terutama di
China. Melampaui outlet yang dikendalikan perusahaan, produk
Shiseido didistribusikan melalui sekitar 83.000 toko di Jepang dan
sekitar 39.000 di luar negeri. Perusahaan juga mengelola berbagai
salon, butik kelas atas, dan restoran. Dari penjualan Shiseido, sekitar
79 persen berasal dari divisi kosmetiknya sekitar 9 persen dari divisi
peralatan mandi, yang terdiri dari sabun, produk perawatan rambut,
kosmetik pasar massal, dan perlengkapan mandi yang bagus dan
sisanya 11 persen dari divisi "lainnya" yang menangkap semua
produk salon kecantikan, makanan kesehatan dan kecantikan, obat-
obatan, barang fashion, dan bahan kimia. Semakin global dalam
penekanannya, Shiseido sekarang memperoleh hampir 30 persen
25
penjualannya dari luar Jepang. Berbagai produk perusahaan
diproduksi di delapan pabrik di Jepang dan selusin di luar negeri.
Pada tahun 1872 Arinobu Fukuhara, mantan kepala apoteker untuk
Angkatan Laut Jepang, membuka Farmasi Shiseido di Ginza di
Tokyo, sebuah pukulan berani yang menciptakan apotek bergaya
barat pertama di Jepang. Karakter dalam nama toko dan filosofi toko
berasal dari filsafat klasik Asia. Nama Shiseido menyiratkan
"kekayaan kehidupan", yang menurut pemikiran Konghucu, bisa
dicapai hanya melalui harmoni pikiran, tubuh, dan jiwa. Toko kecil, di
daerah perbelanjaan berpenduduk padat, menarik pembeli obat
tradisional serta pencari rasa ingin tahu yang tertarik pada hal baru
impor Barat layanan personal dan produk berkualitas tinggi
memenangkan loyalitas mereka. Pada tahun 1880-an Shiseido mulai
memproduksi obat-obatan, dan pada tahun 1888 perusahaan
tersebut mengenalkan produk baru ke Jepang pasta gigi. Shiseido
mulai menjual produk kosmetik yang diproses dengan standar yang
digunakan untuk obat-obatan pada tahun 1897. Produk pertama
adalah lotion kulit Eudermine.
Shinzo Fukuhara, putra Yushin Fukuhara, memimpin Shiseido
selama periode ini dan menjadi presiden pertama Shiseido pada
tahun 1927. Shinzo Fukuhara telah menghabiskan lima tahun belajar
farmakologi di Universitas Columbia di New York City, dan telah
mengunjungi Prancis selama satu tahun.
Di Prancis, dia membuat ikatan penting dengan para seniman yang
gagasannya memengaruhi perkembangan pemasaran, periklanan,
dan kemasan Shiseido. Direktur pemasaran Shiseido, Noboru
Matsumoto, juga pernah belajar di Amerika Serikat, di New York
University.
26
Shiseido telah membangun bisnisnya sebagai operasi keluarga,
memberikan perhatian khusus pada kebutuhan pelanggannya di
Tokyo dan daerah sekitarnya. Bisnis berulang dihasilkan baik dari
keunggulan produk maupun layanan personal. Kebutuhan khusus
dicatat bersamaan dengan rincian transaksi sehingga pengingat
dapat disesuaikan dengan masing-masing pelanggan dan diberi
waktu untuk memenuhi pesanan pengisian ulang.
Pada saat itu, toko-toko tersebut mengeluarkan kartu kredit kepada
anggota dan terus berhubungan melalui majalah bulanan yang
menampilkan petunjuk mode dan kecantikan.
Ukuran perusahaan membengkak dengan cepat, melampaui
statusnya sebagai kemitraan terbatas. Direorganisasi sebagai
perusahaan pada tahun 1927, Shiseido tercatat di Bursa Saham
Tokyo.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1 Visi PT Shiseido Cosmetics Indonesia
SCI akan menjadi Perusahaan Kosmetik Jepang terbaik
dengan membuat orang bahagia melalui kecantikan.
3.2.2 Misi PT Shiseido Cosmetics Indonesia
1. Kami memperlakukan setiap orang dengan hormat dan
menjaga hubungan baik.
2. Kami menciptakan nilai yang berarti di setiap layanan dan
produk kami dengan sepenuh hati.
3. Kami memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk
kecantikan berkualitas tinggi dari Jepang.
27
3.3 Bidang Usaha Perusahaan
PT Shiseido Cosmetics Indonesia telah menjadi Brand Cosmetics
terbaik No.4 di Indonesia. Perusahaan ini berusaha untuk selalu
menjadi kosmetik Jepang terbaik dengan menjadikan orang
berbahagia melalui kecantikan.
Kami juga memperlakukan semua orang dengan baik, memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan produk kecantikan yang berkualitas
tinggi dari Jepang, dan kami menciptakan nilai yang berarti dalam
setiap pelayanan dan produk kami dengan sepenuh hati.
Shiseido itu sendiri memiliki beauty consultant untuk mempromosikan
produknya dan tim sales marketing juga membantu mengarahkan
mereka saat meeting setiap bulannya, dan mereka pun harus mampu
mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan ini, mereka juga
harus mempunyai kriteria yang sesuai dengan ketentuan yaitu harus
mampu mempromosikan produknya dengan baik dan membuat
pelanggan merasa puas dengan apa yang diberikan.
Perusahaan ini juga harus memberikan timbal balik yang baik untuk
mereka yaitu seperti bonus saat mereka dapat mencapai target yang
sudah ditetapkan. Biasanya karyawan termotivasi jika ada sesuatu
yang ingin mereka dapatkan, dan setiap perusahaan memiliki
motivasi yang berbeda untuk karyawannya sendiri.
Dan sampai sekarang perusahaan ini memberikan motivasi yang
baik bagi karyawannya, dan setiap bulan ada evaluasi dari semua
devisi untuk dapat mengetahui perkembangan atau penurunan
penjualan yang terjadi disetiap bulannya. Setiap ada penurunan
dalam penjualan akan dicari tahu apa penyebabnya dan akan
diperbaiki untuk kelanjutannya.
28
Berikut beberapa nama-nama produk kecantikan yang dijual disetiap
counter Shiseido, antara lain: STM Stick Foundation, STM Sponge
Puff (for Foundation), STM Smoothing Eyeliner Pencil, SMK Natural
Eyebrow Pencil GY, SMK Perfect Mascara Defining Volume, SMK
Perfect Rouge, SMK Sheer Matifying Compact, SMK Natural Finish
Cream Concealer, SWL Whitening Lucent, Deep Cleansing Foam,
Bio Performance, Eye Correcting, UVW Whitening Softener, SBN
Nutri Perfect Day Cream, Night Cream dan Waso.
29
Gambar 3.1 Struktur PT Shiseido Cosmetics Indonesia
Sumber: PT Shiseido Cosmetics Indonesia
FINANCE &
ACCOUNTING
MANAGER
SUPPLY
CHAIN
SUPERVISOR
HR & GA
SUPERVISOR
FINANCE
ACCOUNTANT
SUPERVISOR
MANAGEMENT
ACCOUNTANT
SUPERVISOR
RECEPTIONIST
OFFICE BOY
MESSENGER
IT
STAFF
29
30
3.4 Deskripsi Kerja
1. FINANCE DIRECTOR
a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan
informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan
yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan
dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien,
akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku. Menetapkan strategi-strategi yang
strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus
kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang
dan hutang sehingga memastikan ketersediaan dana untuk
operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan
anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan
anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana
secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan
operasional perusahaan.
e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan
sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta
mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua
proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan
teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan
analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari
sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil
keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi,
operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
31
g. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh
perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan
kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
2. FINANCE & ACCOUNTING MANAGER
a. Memimpin dan menerapkan pedoman sistem akuntansi yang
telah disetujui direktur keuangan dan akuntansi yaitu mulai
dari pemeriksaan bukti-bukti akuntansi, pencatatannya,
pengelompokan sampai dengan penyusunan laporan
keuangan menurut pedoman Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK).
b. Memimpin penyusunan laporan keuangan, laporan laba-rugi
komprehensif, laporan mutasi ekuitas, laporan laba ditahan,
laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan
mengkonsolidasikan semua laporan keuangan tersebut
untuk pihak manajemen serta laporan keuangan untuk pihak
luar agar laporan tersebut benar, teliti dan tepat waktu.
c. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas yang
dibebankan kepada bawahannya menurut sistem dan
prosedur yang ditentukan
d. Menjalakan fungsi akuntansi dalam memproses data dan
informasi keuangan guna menghasilkan laporan keuangan
yang diperlukan perusahaan dengan akurat dan tepat waktu.
e. Mengendalikan dan mengkoordinasikan perencanaan,
pelaporan, dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan
agar akurat, efisien, dan tepat waktu serta sesuai dengan
aturan pemerintah yang berlaku.
32
3. FINANCE ACCOUNTANT SUPERVISOR
a. Menyusun laporan keuangan bulanan P/L statement, stock,
price spread) dengan data yang terdapat dari sistem sebagai
bahan rapat bulanan manajer-manajer di perusahaan.
b. Menyusun laporan keuangan bulanan balance sheet, P/L
statement, cash flow melalui accounting system
berdasarkan informasi keuangan yang ada di sistem sebagai
informasi/kontrol keuangan dari perusahaan induk.
c. Membuat laporan keuangan triwulanan untuk keperluan
penyampaian informasi keuangan kepada manajemen dan
pihak terkait lainnya.
d. Melakukan cek dan kontrol dari data-data pendukung
transaksi akuntansi dari departemen-departemen terkait
untuk memastikan transaksi keuangan disusun berdasarkan
data atau fakta yang ada.
4. MANAGEMENT ACCOUNTANT SUPERVISOR
a. Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam
mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran-
sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat
untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian
sasaran.
b. Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi
historikal dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta
membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
c. Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang
berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-
sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan
mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk
mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
33
d. Mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang
disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
dalam suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut
dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas
penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi
manajemen.
e. Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari
pelaporan eksternal.
5. SUPPLY CHAIN SUPERVISOR
a. Menyusun, bersama-sama dengan penanggung jawab
supply chain di semua area, kebijakan dan strategi
perusahaan untuk menjadi acuan dalam pengelolaan supply
chain dalam menunjang pengadaan kebutuhan barang di
setiap tempat
b. Menganalisa total kebutuhan barang dan mengatur
penyediaan, pengadaan, dan pengiriman barang
sedemikian rupa agar alokasi barang di setiap tempat dapat
memenuhi kebutuhan dengan efisien, efektif dan tepat
waktu.
c. Mengumpulkan informasi tingkat persediaan stock level di
setiap tempat, melakukan stock opname secara berkala dan
menganalisa jumlah dan jenis persediaan barang di gudang
untuk mengontrol akurasi data persediaan dan tingkat
persediaan yang sehat di setiap tempat.
d. Menerima dan memproses permintaan barang dari setiap
tempat, dan mengontrol pengiriman barang dari pemasok
supplier agar barang dapat diterima oleh gudang, sesuai
dengan waktu, kuantitas, kualitas dan biaya yang telah
ditetapkan.
34
e. Menyusun anggaran biaya supply chain dan menjaga agar
kegiatan operasional dapat berjalan dengan efisien dan
efektif sesuai anggaran yang telah dialokasikan.
6. HR & GA SUPERVISOR
a. Bertanggung jawab mengelola dan selalu mengembangkan
sumber daya manusia dalam hal yang termasuk
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
b. Membuat HR yang sangat efektif, seperti membuat program
SOP, job description, training dan development.
c. Bertanggung jawab sangat penuh saat dalam proses
rekrutmen karyawan, mulai dari mencari seorang karyawan
dan juga wawancara hingga seleksi dilakukan oleh
supervisor.
d. Melakukan kegiatan yang mengarahkan pembinaan,
pelatihan dan kegiatan yang berhubungan dengan
perkembangan kemampuan, potensi, mental dan yang lain.
e. Bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan
absensi karyawan tersebut.
f. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbarui masa
berlakunya kontrak kerja seorang supervisor.
g. Melakukan tindakan yang baik pada karyawan yang
melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan tersebut.
7. IT STAFF
a. Merawat seluruh komputer ataufasilitas yang menunjang
kinerja karyawan di suatu perusahaan.
b. Memperbaiki jaringan kantor jika sewaktu-waktu mengalami
masalah.
c. Memperbaiki jaringan internet jika mengalami gangguan.
d. Maintenance aplikasi komputer seperti Accurate.
35
e. Mengupgrade atau memperbaiki seluruh PC karyawan.
f. Membuat aplikasi untuk mempermudah pekerjaan unitkerja.
g. Memasang koneksi internet untuk unit kerja.
h. Memastikan semua hardware dan komputer berfungsi
optimal.
8. RECEPTIONIST
a. Menerima tamu.
b. Menjawab telepon masuk.
c. Menangani dokumen masuk dan keluar.
d. Menginput jadwal penggunaan ruang rapat di Google
Calender.
e. Membalas e-mail yang masuk dari internal perusahaan
maupun dari klien
f. Rekap medical dan glasses claim karyawan.
g. Rekap absensi dan cuti karyawan perbulan.
h. Membuat purchase order kantor.
i. Membuat purchase order devisi Visual Merchandising
j. Mencatat surat atau dokumen masuk
k. Mencatat harian perjalanan kurir.
9. OFFICE BOY
a. Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan
perlengkapan lainnya.
b. Membersihkan karpet dan lantai
c. Menyediakan minuman untuk tamu.
d. Melayani permintaan fotokopi dan faksimili.
e. Membereskan piring, gelas dan perlengkapan makan siang
karyawan.
f. Membuang sampah yang ada di ruang kerja dan area
tanggung jawabnya.
36
10. MESSENGER
a. Mengirim barang atau dokumen tepat waktu.
b. Memastikan barang yang diterima oleh konsumen atau
pelanggan dalam keadaan baik dan tidak rusak.
c. Menjaga kerahasiaan barang dan menjaga serta menjaga
keamanan dokumen.
d. Mengecek terlebih dahulu barang yang akan dikirimkan
kepada konsumen agar terjadi kesalahan pengiriman
barang.
e. Membantu mengecek dan mengemasi barang agar layak
antar dan tidak rusak.
f. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
g. Membuat laporan harian mengenai barang yang terkirim
dan diterima konsumen.
h. Mengambil barang atau dokumen dari konsumen.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pelayanan Prima oleh Resepsionis Pada PT Shiseido Cosmetics
Indonesia Jakarta.
Berikut Pelayanan yang resepsionis berikan pada PT Shiseido
Cosmetics Indonesia terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
1. Pelayanan Resepsionis pada Internal
a. Menerima Tamu
Dalam penerimaan tamu sehari-hari ada beberapa jenis tamu
yang datang. Resepsionis biasanya menanyakan nama,
maksud kedatangan dan menanyakan apakah sudah
membuat janji sebelumnya. Berikut beberapa jenis tamu yang
datang:
1) Tamu yang sudah mengadakan perjanjian terlebih dahulu.
Tamu yang sudah mengadakan perjanjian terlebih dahulu
seperti klien, calon klien, karyawan dari cabang lain dan
tamu keluarga pimpinan biasanya sudah membuat janji
dengan pimpinan/staf melalui telepon, e-mail atau sms.
Atau resepsionis biasanya menanyakan kepada masing-
masing Kepala Bagian apakah pada hari tersebut ada
jadwal meeting atau tidak. Jika ada maka resepsionis
membuat jadwal agenda di Google Calender (gambar
terlampir) dengan format penulisan: Nama staf_Nama
klien serta mencantumkan jam berapa perjanjian tersebut
akan dilaksanakan. Jika memang sudah membuat
perjanjian maka tamu langsung diarahkan ke ruang
meeting jika pimpinan/staf tidak sibuk, tetapi jika sibuk
tamu tersebut dipersilakan untuk menunggu sebentar di
38
ruang tunggu dan diberikan jamuan seperti minum,
permen, buku bacaan, atau majalah. Setelah itu
resepsionis melakukan konfirmasi kepada pimpinan/staf
yang dituju bahwa tamu tersebut sudah datang dan
berada di ruang meeting atau ruang tunggu.
2) Tamu yang belum mengadakan perjanjian.
Untuk tamu jenis ini biasanya resepsionis meminta tamu
untuk menunggu sebentar, kemudian resepsionis
memberitahukan kepada pimpinan/staf apakah bersedia
menerima kunjungan tamu tersebut, jika bersedia maka
langsung diarahkan ke ruang meeting tapi jika tidak
bersedia menerima, tamu tersebut dipersilakan
meninggalkan pesan dan nomor telepon nanti akan
dihubungi kembali. Dan untuk tamu yang menawarkan
produk/jasa seperti hotel atau bank biasanya tamu
tersebut diminta untuk meninggalkan brosur dan
meninggalkan nomer telepon yang bisa dihubungi.
b. Menangani Telepon Masuk
Beberapa hal yang resepsionis lakukan ketika ada panggilan
telepon masuk yaitu:
1) Mengangkat telepon dengan segera bila telepon
berdering.
2) Mengucapkan salam seperti "Selamat pagi, Shiseido
Cosmetics ada yang bisa dibantu?"
3) Menyiapkan alat tulis dan buku telepon masuk (gambar
terlampir), jika ada pesan atau informasi yang perlu dicatat
agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan informasi.
4) Menanyakan nama dan nama perusahanaan. Jika
penelpon ingin berbicara dengan karyawan lain,
39
resepsionis bertugas untuk menyambungan line telepon
tersebut kepada orang yang dituju dengan cara menekan
tombol transfer yang ada di bagian telepon, kemudian
menekan nomor extension (gambar terlampir) yang dituju.
Setelah telepon diangkat, resepsionis memberikan
informasi siapa orang yang menelpon tersebut, lalu
menutup gagang telepon agar penelpon dan orang yang
dituju tersambung. Jika orang yang dituju tidak berada di
tempat, maka resepsionis menanyakan kepada penelpon
pesan yang ingin disampaikan lalu mencatatnya dan
menginformasikan ketika orang yang dituju sudah berada
di tempat.
5) Jika sudah selesai, resepsionis mengucapkan terima
kasih serta menunggu penelpon untuk menutup
teleponnya terlebih dahulu, kemudian barulah resepsionis
menutup gagang telepon tersebut.
c. Menangani Surat Masuk
Setiap surat ataupun dokumen yang masuk ke perusahaan
pertama kali diserahkan kepada resepsionis. Resepsionis
harus memeriksa surat atau dokumen tersebut apakah sesuai
dengan alamat dan nama yang dituju, Jika surat atau
dokumen tersebut sudah sesuai, langkah selanjutnya
resepsionis harus mencatat di buku surat masuk (gambar
terlampir). Setelah itu resepsionis meminta tanda tangan
orang yang bersangkutan dengan dokumen tersebut sebagai
bukti bahwa telah menerima dokumen.
Selanjutnya surat yang masuk diserahkan kepada penerima
utama, tapi resepsionis juga harus teliti dengan surat-surat
yang masuk. Resepsionis harus bisa membedakan surat
40
tersebut untuk divisi mana dan siapa yang menerima
suratnya. Jangan sampai salah dalam memberikan surat
karena nanti surat tersebut pasti ingin diproses.
d. Mengatur Ruang Meeting
Dalam mengatur ruang meeting biasanya resepsionis dibantu
oleh tenaga office boy supaya ruangan terlihat rapi. Ofiice boy
juga membantu dalam menyiapkan minum dan snack.
Meeting biasanya dilakukan dengan jadwal hari dan jam yang
sudah dijadwalkan.
Resepsionis dalam menjadwalkan ruang meeting biasanya
sudah mendapat instruksi terlebih dahulu dari pihak
pimpinan/staf untuk menjadwalkan ruangan untuk meeting.
Kemudian resepsionis mengagendakan janji temu tersebut
dalam google calender, format penulisan nya yaitu: Nama
staf_Nama klien. Guna nya dalam mengatur ruang meeting
adalah agar tidak terjadi bentrok antara pertemuan satu
dengan yang lain dan agar tamu/klien tidak menunggu terlalu
lama karena ruangan sedang digunakan.
e. Membalas E-mail
Semua karyawan di Shiseido memiliki alamat e-mail masing-
masing. Dalam hal ini resepsionis memiliki alamat e-mail yaitu
[email protected]. Pesan yang masuk ke dalam email
resepsionis biasanya sering berkaitan dengan info absensi
dan cuti karyawan. Resepsionis juga harus tetap membalas
setiap e-mail yang masuk dari klien.
41
f. Rekap Medical dan Glasess Claim
Setiap karyawan yang ingin meng-klaim rawat jalan ataupun
kacamata kita cek jumlah yang ada didalam kwitansi dan bukti
rawat jalannya dan kita cek diplafon mereka masih ada atau
tidak dan jika plafonnya masih ada maka kita tanda tangan
agar orang yang bersangkutan dapat meminta tanda tangan
kepada atasannya dan jika disetujui maka diberikan lagi ke
resepsionis tetapi jika plafonnya sudah habis maka
resepsionis akan mengembalikan klaim-an tersebut tanpa
tanda tangan dan akan memberitahu bahwa plafonnya sudah
habis karena terkadang karyawan tidak mengecek plafon yang
tersisa sebelum memberikan klaimannya. Peraturan untuk
klaim rawat jalan dan kacamata yaitu jika karyawan
memberikan klaim tersebut ke resepsionis tanggal 6 Februari-
4 Maret maka resepsionis akan menyerahkan ke bagian
finance tanggal 5 Maret dan begitu seterusnya.
g. Rekap Absensi dan Cuti
Setiap bulannya resepsionis harus membuat rekap absensi
dan cuti karyawan sesuai data yang sudah diberikan, data
karyawan akan didapatkan dari divisi IT dan data tersebut
berupa finger print sehari-hari karyawan. Dan data cuti
didapatkan melalui rekap cuti yang sudah diinput oleh
resepsionis setiap ada yang mengajukan cuti. Resepsionis
membuat rekap absensi dan cuti dengan memakai rumus:
=Vlookup(nomor induk,rekap absensi dan cuti,nomor yang
ingin diinput,diakhiri dengan angka 0), resepsionis juga harus
mengecek dengan teliti absensi dan cuti karyawan agar tidak
terjadi kesalahan yang membuat pekerjaan menjadi terhambat
dan jika ada karyawan tidak hadir pada beberapa tanggal
maka resepsionis akan menanyakan melalui e-mail.
42
h. Membuat Purchase Order Kantor
Setiap awal bulan resepsionis membuat purchase order kantor
seperti keperluan atk, pantry, dan divisi sales karena biasanya
divisi tersebut akan memesan atk khusus counter yang
mereka handle. Yang pertama resepsionis lakukan adalah
mengecek ketersediaan atk, pantry dan mencatat sisa yang
ada di stock kantor setelah itu resepsionis akan menginput di
data “Office Supplies List” dan data tersebut sudah diberikan
oleh supervisor hrd dengan memakai rumus agar saat
pembuatan purchase order tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan pemesanan. Dan setelah itu resepsionis membuat
purchase order yang sesuai data yang telah diinput, dan
resepsionis akan memberikan kepada supervisor hrd dan
akan memberikan kepada direktur utama dan presiden
direktur. Setelah semuanya sudah di tanda tangan maka
resepsionis akan scan dan langsung mengirim e-mail terkait
purchase order yang sudah disetujui kepada vendor yang
telah bekerja sama dengan perusahaan kami agar barang
yang kita pesan dapat segera dikirimkan ke kantor.
i. Membuat Purchase Order divisi Visual Merchandising
Divisi Visual Merchandising mendapatkan surat penawaran
dari vendor yang bekerja sama dengan perusahaan kami,
setelah surat penawaran tersebut sudah di terima oleh pihak
divisi tersebut maka mereka akan memberikan kepada
resepsionis untuk pembuatan purchase order, resepsionis
akan menerima surat penawaran tersebut melalui e-mail dan
resepsionis akan print yang diterimanya. Setelah itu
resepsionis akan membuat purchase order sesuai dengan
surat penawaran yang telah dikirimkan, jika semuanya sudah
terbuat maka resepsionis akan memberikan kepada manager
43
Visual Merchandising untuk di tanda tangan setelah itu
resepsionis akan memberikan kepada direktur dan presiden
direktur tetapi khusus presiden direktur resepsionis akan
menitipkan kepada sekretarisnya jika semuanya sudah di
tanda tangan maka resepsionis akan memberikannya kembali
kepada divisi tersebut agar mereka bisa mengirimkan e-mail
kepada vendor terkait dengan purchase order yang sudah di
tanda ditangani.
j. Mencatat Perjalanan Kurir
Resepsionis harus mencatat perjalanan kurir setiap harinya di
buku perjalanan kurir dan memberikan voucher taksi dengan
menggunakan form yang sudah diberikan kantor (gambar
terlampir), pencatatan perjalanan kurir sangat penting karena
agar tidak terjadi bentrok antar divisi lain karena tidak hanya
satu orang yang ingin mengirimkan barang maupun dokumen.
Tetapi perusahaan membuat peraturan untuk perjalanan kurir
yaitu dokumen penting seperti faktur pajak itu harus
didahulukan karena penyerahannya hanya ditanggal tertentu,
jika tidak ada pengiriman faktur maka barang yang penting
dahulu yang akan dikirimkan dan setiap ada karyawan yang
bertanya soal perjalanan kurir maka resepsionis dapat
langsung mengecek di buku catatan tersebut karena
terkadang ada karyawan yang mendadak menitipkan sesuatu
saat kurir sudah sampai di lokasi yang ditujunya.
2. Pelayanan Resepsionis kepada Eksternal
a. Menangani Telepon Keluar
Jika ada karyawan yang meminta bantuan untuk melakukan
panggilan keluar, resepsionis harus menelpon ke nomor yang
dituju selanjutnya memperkenalkan diri dengan kalimat
44
"Selamat Pagi, ini Pinkan dari Shiseido Cosmetics Indonesia,
bisa berbicara dengan Bapak/Ibu..." apabila sudah
tersambung dengan orang yang dituju selanjutnya resepsionis
menyambungan line telepon tersebut kepada karyawan
dengan cara menekan tombol transfer yang ada di bagian
telepon, kemudian menekan nomor extension (gambar
terlampir) yang dituju. Setelah telepon diangkat, resepsionis
memberikan informasi bahwa karyawan bisa berbicara dengan
orang yang dituju, lalu menutup gagang telepon agar penelpon
dan karyawan tersambung.
b. Menangani Surat Keluar
Di Shiseido Cosmetics dalam mengirim surat atau dokumen
menggunakan jasa pengiriman antara lain:
1) DHL
Pengiriman dokumen menggunakan jasa DHL apabila
jarak yang ditempuh jauh misalnya ke kantor yang berada
di luar negeri. Untuk DHL barang atau dokumen yang
dikirim akan di pick up oleh kurir dari DHL, tetapi
sebelumnya ada beberapa langkah yang resepsionis
lakukan dalam pengiriman via DHL seperti:
a) Menyiapkan dokumen yang ingin dikirim.
b) Membuka web DHL (gambar terlampir) untuk
melakukan pengisian data yang ada di web tersebut.
Data yang resepsionis isi haruslah jelas dan benar.
c) Mencetak shipment receipt (gambar terlampir) yang
akan diberikan kepada kurir untuk diparaf, sebagai
tanda dokumen telah dipick up.
d) Menyimpan dokumen di atas meja resepsionis sampai
nanti diambil oleh kurir tersebut.
45
2) JNE/TIKI
Pengiriman dokumen menggunakan jasa JNE/TIKI apabila
jarak yang ditempuh tidak begitu jauh hanya antar kota
saja. Resepsionis mencetak nama dan alamat yang dituju
di depan amplop untuk menginformasikan siapa dan
dimana alamat tujuan dokumen tersebut akan dikirim.
Untuk pengiriman jenis ini biasanya resepsionis meminta
bantuan kepada office boy untuk membawa dokumen
tersebut ke JNE/TIKI di sekitar kantor untuk dikirim ke
alamat yang dituju.
3) Ojek Online
Pengiriman dokumen menggunakan ojek online apabila
jarak yang ditempuh dekat dari perusahaan. Biasanya
resepsionis menggunakan aplikasi Go-Send yang ada di
Go-Jek untuk mengirim dokumen tersebut.
Meskipun tidak bertemu dengan orang yang menerima
dokumen tersebut, resepsionis harus tetap menulis serah
terima dokumen, ini gunanya sebagai bukti bahwa
Shiseido Cosmetics telah mengirim surat atau dokumen
tersebut. Resepsionis juga harus menulis nomor
pengiriman agar jika terjadi sesuatu pada pengiriman
dokumen, resepsionis dapat melacak keberadaan
dokumen tersebut.
4.2 Kendala pada Pelaksanaan Pelayanan Prima oleh Resepsionis
PT Shiseido Cosmetics Indonesia Jakarta.
1. Rekap medical dan glasess claim karyawan.
Setiap karyawan yang ingin meng-klaim rawat jalan ataupun
kacamata kita cek jumlah yang ada didalam kwitansi dan bukti
46
rawat jalannya dan kita cek diplafon mereka masih ada atau
tidak dan jika ada plafonnya maka kita tanda tangan agar orang
yang bersangkutan dapat meminta tanda tangan kepada
atasannya dan jika disetujui maka diberikan lagi ke resepsionis
tetapi jika plafonnya sudah habis maka resepsionis akan
mengembalikan klaim-an tersebut tanpa tanda tangan dan akan
memberitahu bahwa plafonnya sudah habis karena terkadang
karyawan tidak mengecek plafon yang tersisa sebelum
memberikan klaimannya. Jika karyawan memberikan klaim
tersebut ke resepsionis tanggal 6 Februari-4 Maret maka
resepsionis akan menyerahkan ke bagian finance tanggal 5
Maret dan begitu seterusnya. Dengan adanya prosedur baru
seperti itu, semua karyawan merasa keberatan dan komplain
kepada resepsionis terhadap hal ini karena jangka waktu untuk
pembayaran klaimnya terlalu lama sedangkan karyawan
membutuhkan uang klaim itu secepatnya.
2. Rekap absensi dan cuti karyawan perbulan.
Dalam rekap absensi dan cuti karyawan, terjadi perselisihan
data karena resepsionis yang bekerja sebelumnya tidak
mengecek dengan teliti nomor induk pegawai yang akan
berpengaruh besar terhadap rekap absensi dan cuti karena
rekapan tersebut menggunakan rumus Vlookup, begitu juga
komputer yang digunakan resepsionis mengalami hang
sehingga saat pekerjaan tersebut harus mengulang dan tidak
efesien dalam pengerjaannya.
3. Membuat Purchase Order divisi Visual Merchandising.
Dalam pembuatan purchase order divisi Visual Merchandising
mendapatkan surat penawaran dari vendor yang bekerja sama
dengan perusahaan kami, saat surat penawaran tersebut sudah
47
dikirim melalui email tetapi staf divisi tersebut tidak mengecek
terlebih dahulu apakah sudah benar sesuai yang telah disetujui
kedua belah pihak, dan staf tersebut langsung mengirimkan
kepada resepsionis melalui email dan saat resepsionis sudah
membuat purchase order sesuai dengan surat penawaran dan
resepsionis memberikan kepada manajer divisi tersebut untuk
ditanda tangan lalu terjadi kesalahan pada surat penawaran
yang diberikan maka resepsionis harus menunggu surat
penawaran yang baru dan harus mengulang purchase order
yang telah dibuat. Hal tersebut membuat pekerjaan semakin
lama dan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Menghadapi komplain dari pelanggan.
Biasanya resepsionis menghadapi komplain karena salah satu
staf di perusahaan kami memberikan janji akan menelpon salah
satu pelanggannya tetapi orang tersebut tidak mengkonfirmasi
kepada resepsionis jika dia tidak dapat menghubungi
pelanggannya karena ada rapat dadakan dengan pimpinan dan
tidak ada orang yang menggantikannya untuk menerima telepon
saat pelanggan tersebut menelpon langsung ke kantor kami dan
pelanggan akan komplain ke resepsionis dalam hal ini karena
pelanggan tersebut sudah dijanjikan untuk ditelepon dan
biasanya yang akan dibahas yaitu hal yang penting seperti
mengenai produk dan pelanggan merasa tidak puas dan
kecewa dalam hal ini.
4.3 Solusi dalam Menghadapi Kendala Pelaksanaan Pelayanan
Prima oleh Resepsionis PT Shiseido Cosmetics Indonesia
Jakarta.
1. Menjelaskan kepada semua karyawan jika prosedur itu dapat
memberikan efek yang baik bagi devisi yang bersangkutan,
48
seperti divisi HR & GA dan Finance karena agar tidak banyak
catatan di divisi Finance setiap resepsionis memberikan medical
dan glasess claim karyawan dan begitu pula HR & GA juga
dapat meminimalisir catatan dan pengerjaan dalam hal tersebut.
Dan perusahaan akan memberikan timbal balik yang baik
kepada semua karyawan seperti memberikan fasilitas yang baik
agar karyawan tetap merasa diperhatikan.
2. Berusaha untuk mengecek secara lengkap data resepsionis
yang bekerja sebelumnya dan mengkonfirmasi ke Supervisor
HRD mengenai data yang telah diperbaiki agar mengetahui apa
yang membuat perselisihan data tersebut karena pada saat itu
Supervisor HRD mengatakan kepada resepsionis saat
konfirmasi permasalahan ini jika pada saat itu tidak detail dalam
pengecekan data yang telah diberikan oleh resepsionis yang
bekerja sebelumnya dan pada akhirnya Supervisor HRD lebih
teliti lagi dalam pengecekan pengerjaan absensi dan cuti yang
sudah dikerjakan oleh resepsionis agar tidak terjadi kesalahan
yang sudah pernah terjadi, dan untuk permasalahan komputer
akan menghubungi bagian IT di kantor mengenai permasalahan
yang ada pada komputer tersebut dan meminta untuk diperbaiki
karena hal ini sangat mengganggu saat pengerjaan sedang
berlangsung.
3. Resepsionis harus sering berkomunikasi perihal surat
penawaran yang diberikan dari divisi Visual Merchandising
karena surat tersebut sangat berpengaruh saat pembuatan
purchase order, dan meminta kepada staf tersebut untuk
menyampaikan kesalahan yang disampaikan oleh resepsionis
kepada vendor yang mengirimkan surat penawaran tersebut
dan meminta vendor untuk secepatnya mengirimkan surat
49
penawaran yang baru kepada resepsionis untuk mempercepat
pengerjaan purchase order yang beberapa waktu tertunda
karena kesalahan surat penawaran tersebut.
4. Memberitahu kepada semua karyawan sebelum membuat
perjanjian telepon dengan pelanggan sebaiknya memberikan
informasi terlebih dahulu ke resepsionis dan jika orang tersebut
sedang ada rapat dadakan dengan pimpinan maka harus
menginformasikan juga ke resepsionis bahwa ada rekan
kerjanya yang memahami juga hal tersebut dan akan
menangani telepon dari pelanggan agar resepsionis juga dapat
menghindari kesalahanpahaman yang sudah pernah terjadi dan
pelanggan juga merasa lebih diperhatikan dalam hal tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab IV (empat) diatas penulis dapat
menyimpulkan Pelayanan Prima oleh Resepsionis pada PT Shiseido
Cosmetics Indonesia sebagai berikut:
1. Beberapa pelayanan yang resepsionis berikan pada PT Shiseido
Cosmetics Indonesia diantaranya menerima tamu, menjawab
telepon masuk, memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan, menerima dokumen masuk, menginput jadwal
penggunaan ruang rapat di Google Calender, membalas e-mail
yang masuk dari internal perusahaan maupun dari klien, rekap
medical dan glasses claim karyawan, rekap absensi dan cuti
karyawan perbulan, membuat purchase order kantor, membuat
purchase order Visual Merchandising, Mencatat surat atau
dokumen masuk di buku surat masuk, mencatat harian
perjalanan kurir.
2. Kendala yang resepsionis temui adalah rekap medical dan
glasess claim karyawan, rekap absensi dan cuti karyawan,
membuat Purchase Order Visual Merchandising dan
menghadapi komplain dari pelanggan.
3. Solusi yang resepsionis lakukan antara lain menjelaskan kepada
semua karyawan jika prosedur itu dapat memberikan efek yang
baik bagi divisi yang bersangkutan, seperti divisi HR & GA dan
Finance karena agar tidak banyak catatan di divisi Finance
setiap resepsionis memberikan medical dan glasess claim
karyawan dan begitu pula HR & GA juga dapat meminimalisir
51
catatan dan pengerjaan dalam hal tersebut, berusaha untuk
mengecek secara lengkap data resepsionis yang bekerja
sebelumnya dan mengkonfirmasi ke Supervisor HRD mengenai
data yang telah diperbaiki agar mengetahui apa yang membuat
perselisihan data tersebut karena pada saat itu Supervisor HRD
mengatakan kepada resepsionis saat konfirmasi permasalahan
ini jika pada saat itu tidak detail dalam pengecekan data yang
telah diberikan oleh resepsionis yang bekerja sebelumnya,
resepsionis harus sering berkomunikasi perihal surat penawaran
yang diberikan dari divisi Visual Merchandising karena surat
tersebut sangat berpengaruh saat pembuatan purchase order,
dan meminta kepada staf divisi tersebut untuk menyampaikan
kesalahan yang disampaikan oleh resepsionis kepada vendor
yang mengirimkan surat penawaran tersebut, memberitahu
kepada semua karyawan sebelum membuat perjanjian telepon
dengan pelanggan sebaiknya memberikan informasi terlebih
dahulu ke resepsionis dan jika orang tersebut sedang ada rapat
dadakan dengan pimpinan.
5.2 Saran
Adapun dibawah ini saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi
pihak Perusahaan:
1. Sebaiknya pihak perusahaan memberitahu kepada semua
karyawan melalui e-mail mengenai prosedur baru yaitu medical
dan glasess claim agar karyawan dapat mengetahui sebelum
mereka menjalankan prosedurnya karena ada beberapa
karyawan akan merasa keberatan dan melakukan komplain
kepada resepsionis atas prosedur yang baru yang belum mereka
ketahui sebelumnya, karena pada dasarnya karyawan sangat
membutuhkan secepatnya uang yang sudah terpakai tersebut
tetapi resepsionis akan berusaha memberikan penjelasan
52
dengan baik dan jelas kepada karyawan yang komplain dan
merasa keberatan dengan prosedur yang baru mengenai proses
pembayaran medical dan glasess claim.
2. Sebaiknya Supervisor HRD lebih memperhatikan dan mengecek
dengan teliti hasil kerja dari staf yang lama maupun staf yang
baru agar tidak terjadi kesalahan yang membuat keterlambatan
dalam proses pengerjaan tersebut karena absensi dan cuti
karyawan sangat penting untuk diberikan kepada pimpinan
melalui e-mail agar pimpinan mengetahui absensi karyawan
yang bekerja diperusahaan ini dan perusahaan lebih
memperhatikan kebutuhan karyawannya dengan mencari tahu
dan memberikan fasilitas menunjang dalam pekerjaan kepada
karyawan agar karyawan dapat bekerja lebih giat lagi dengan
adanya fasilitas yang memadai.
3. Sebaiknya divisi Visual Merchandising mengecek surat
penawaran terlebih dahulu sebelum memberikan kepada
resepsionis karena surat penawaran tersebut sangat
berpengaruh saat pembuatan purchase order, dan jika terjadi
kesalahan maka divisi Visual Merchandising harus
mengkonfirmasikan kesalahan surat penawarannya kepada
vendor dan memintanya untuk secepatnya mengirimkan surat
penawaran yang baru karena untuk mempercepat pengerjaan
purchase order.
4. Sebaiknya setiap karyawan memiliki rasa kerjasama yang baik
seperti memberikan informasi yang belum diketahui oleh
resepsionis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
mendapat komplain dari pelanggan dan pelanggan merasa tidak
puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
53
Dengan adanya kerjasama yang baik dari semua karyawan
maka kita akan mendapatkan pelanggan dengan mudah melalui
pelayanan yang baik yang kita berikan kepada pelanggan dan
pastinya pelanggan akan merasa puas dan akan selalu continue
membeli produk diperusahaan kita karena dengan adanya
pelayanan yang baik akan sangat berpengaruh dalam
menciptakan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagyono. Hotel Front Office. Bandung: Alfabeta, 2016. Barata, Atep Adya. Manajemen Sekretaris dan Perkantoran Terampil dan
Profesional. Bandung: Pustaka Setia, 2017. Daryanto. Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta: Gava Media, 2014. Komar. Hotel Management. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2014. Rusydi Mhd. Customer Excellence. Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2017. Rahmayanty Nina. Manajemen Pelayanan Prima. Bandung: Graha Ilmu, 2017. Prakoso, Prasetyo Aji. Front Office Praktis Administrasi dan Prosedur
Kerja. Malang: Gava Media, 2017. S Selamet. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius, 2017.
BIODATA PENULIS
Data Pribadi
Nama : Cut Fara Pinkan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Agustus 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Orang Tua
1. Nama Ayah : Alm. Di Faisal Alhamudy
2. Nama Ibu : Raden Rosalina
Alamat : Jl. Balimatraman No. 17 RT 006 RW 04 Jakarta Selatan 12860
Pendidikan
1. SD : SDI Asyafi’iyah 01 Pagi, Tahun 2009
2. SMP : SMPS YWKA 1, Tahun 2012
3. SMK : SMAN 79 Jakarta, Tahun 2015
4. Perguruan Tinggi : Politeknik LP3I Jakarta, 2018
a. Program Studi : Administrasi Bisnis
b. Konsentrasi : Administrasi Perkantoran
c. Kampus : Blok M
Pengalaman Kerja :
1. Receptionist di PT Shiseido Cosmetics Indonesia (25 Agustus 2017-
Sekarang)
Jakarta, 13 April 2018
Cut Fara Pinkan
Penulis
Lampiran 1: Daftar Pertanyaan Interview
1. Apa saja prosedur pelayanan prima oleh receptionist pada PT
Shiseido Cosmetics Indonesia ?
2. Bagaimana cara menerima tamu dengan ramah dan sopan ?
3. Bagaimana cara yang baik untuk menanyakan keperluan pelanggan
melalui telepone ?
4. Siapa yang mengirimkan surat penawaran untuk pembuatan purchase
order divisi Visual Merchandising ?
5. Bagaimana cara menghadapi komplain pelanggan ?
6. Bagaimana cara menjawab telepone dengan baik ?
7. Apa saja hambatan dalam pembuatan rekap absensi dan cuti ?
8. Bagaimana cara menginput jadwal penggunaan ruang rapat di Google
Calender ?
9. Mengapa perjalanan kurir sehari-hari harus dicatat oleh receptionist ?
10. Apa saja yang harus dilampirkan dalam pembuatan petty cash ?
Lampiran 2: Buku Telepon Masuk
Lampiran 3: Buku Surat Masuk
Lampiran 4: Buku Harian Perjalanan Kurir
Lampiran 5: Data Rekap Medical dan Glasess Claim
Lampiran 6: Data Rekap Absensi dan Cuti
Lampiran 7: Form Purchase Order Kantor
Lampiran 8: Form Purchase Order divisi Visual Merchandising
Lampiran 9: Web DHL
Lampiran 10: Shipment Receipt
Lampiran 11: Extension Telepon
Lampiran 12: Google Calender
Lampiran 13: Form Taksi