PELAYANAN KESEHATAN KERJA · PPT file · Web view2013-11-30 · DASAR-DASAR KESEHATAN KERJA DAN...
Transcript of PELAYANAN KESEHATAN KERJA · PPT file · Web view2013-11-30 · DASAR-DASAR KESEHATAN KERJA DAN...
DASAR-DASAR KESEHATAN KERJA DAN P3K DI TEMPAT KERJA
SIGIT PRIYANTO, ST, MMKASI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
BIDANG PENGAWASAN DISNAKERTRANSDUK PROV. JATIM
DAFTAR RIWAYAT HIDUPDAFTAR RIWAYAT HIDUP1. NAMA1. NAMA : SIGIT PRIYANTO: SIGIT PRIYANTO2. TANGGAL LAHIR2. TANGGAL LAHIR : 9 AGUSTUS 1968: 9 AGUSTUS 19683. ALAMAT KANTOR3. ALAMAT KANTOR : JL. DUKUH MENANGGAL NO. 124 – 126 SURABAYA: JL. DUKUH MENANGGAL NO. 124 – 126 SURABAYA4. E-MAIL4. E-MAIL : [email protected]: [email protected]. PENDIDIKAN TERAKHIR5. PENDIDIKAN TERAKHIR : ( S2 ) SUMBER DAYA MANUSIA: ( S2 ) SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIKAN NON FORMALPENDIDIKAN NON FORMAL
1. DIKLAT PENGAWAS KETENAGAKERJAAN1. DIKLAT PENGAWAS KETENAGAKERJAAN2. PRACTICAL TRAINING THE GLOBALLY HARMONIZED SYSTEM (PENGELOLAAN B3)2. PRACTICAL TRAINING THE GLOBALLY HARMONIZED SYSTEM (PENGELOLAAN B3)3. 3. SPECIALIS/AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KIMIASPECIALIS/AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KIMIA4. BIMTEK PENERAPAN PRODUKTIVAS RAMAH LINGKUNGAN4. BIMTEK PENERAPAN PRODUKTIVAS RAMAH LINGKUNGAN5. BIMTEK GREEN PRODUKTIVITY ENVIRONMENT HEALTY AND SAFETY5. BIMTEK GREEN PRODUKTIVITY ENVIRONMENT HEALTY AND SAFETY6. BIMTEK IMPLEMENTASI QUANTITATIVE RISK ASSESMENT DI INDUSTRY6. BIMTEK IMPLEMENTASI QUANTITATIVE RISK ASSESMENT DI INDUSTRY7. BIMTEK DOKTER PENASEHAT, DOKTER PEMERIKSA/DOKTER PERUSAHAAN7. BIMTEK DOKTER PENASEHAT, DOKTER PEMERIKSA/DOKTER PERUSAHAAN8. BIMTEK WORLD CLAS SAFETY CULTURE/KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA8. BIMTEK WORLD CLAS SAFETY CULTURE/KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA9. PELATIHAN PENGAWASAN PEKERJA ANAK9. PELATIHAN PENGAWASAN PEKERJA ANAK10. BIMTEK PENGAWASAN PERUSAHAAN JASA TENAGA KERJA INDONESIA10. BIMTEK PENGAWASAN PERUSAHAAN JASA TENAGA KERJA INDONESIA11. TOT HIV/AIDS DARI GLOBAL FUND AMERIKA AND UNIVERSITAS INDONESIA11. TOT HIV/AIDS DARI GLOBAL FUND AMERIKA AND UNIVERSITAS INDONESIA12. PENANGANAN KASUS TKI/TRAFIKING12. PENANGANAN KASUS TKI/TRAFIKING13. 13. REFORMASI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (HUKUM HAM RI)REFORMASI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (HUKUM HAM RI)14. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TINGKAT IV (DIKLATPIM IV)14. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TINGKAT IV (DIKLATPIM IV)15. WAWASAN KEPEMIMPINAN (WASPIM)15. WAWASAN KEPEMIMPINAN (WASPIM) 22
PENGALAMAN PENGALAMAN 1. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MADYA1. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MADYA2. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN2. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN3. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MUDA3. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MUDA4. PENGAJAR DIKALT DAN SERTIVIKASI CALON AHLI K3 KIMIA4. PENGAJAR DIKALT DAN SERTIVIKASI CALON AHLI K3 KIMIA5. SAKSI AHLI / KETERANGAN AHLI BIDANG KETENAGAKERJAAN5. SAKSI AHLI / KETERANGAN AHLI BIDANG KETENAGAKERJAAN
PENGALAMAN ORGANISASIPENGALAMAN ORGANISASI1. ANGGOTA ASOSIASI HIPERKES JAWA TIMUR1. ANGGOTA ASOSIASI HIPERKES JAWA TIMUR2. ASOSIASI PENGAWS KETENAGAKERJA SE-JAWA TIMUR2. ASOSIASI PENGAWS KETENAGAKERJA SE-JAWA TIMUR3. ANGGOTA DEWAN PENGUPAHAN PROVINSI3. ANGGOTA DEWAN PENGUPAHAN PROVINSI
PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA
SATYA LANCANA KARYA SATYA DARI PRESIDEN RISATYA LANCANA KARYA SATYA DARI PRESIDEN RI
PENGHARGAAN SELAKU ANGGOTA DEWANPENGHARGAAN SELAKU ANGGOTA DEWANPENGUPAHAN PROVINSI JAWA TIMURPENGUPAHAN PROVINSI JAWA TIMUR
33
Pertolongan pertama pada kecelakaan
The Male Brain
TIADA PERTOLONGAN PERTAMA TANPA
KEPEDULIAN DAN
TIADA KEPEDULIAN TANPA KESADARAN
P3K
8
Sangat gemuk
Gemuk
Normal
Kurus
Sangat Kurus
9
TANDA – TANDA ANEMIA GIZI BESITANDA – TANDA ANEMIA GIZI BESI
Telapak Tangan Tampak Pucat
Pucat Normal
- Lesu - Lelah - Letih - Lemah - Lalai
KECELAKAAN KERJA
RESIKO KERJA
DIDARAT
DILAUT DIUDARA
Semburan lumpurSemburan lumpurLAPINDOLAPINDO
JembatanSUROMADU
TOL ULUJAMI
Jembatan GROGOL
FAKTAKECELAKAAN
Mobil TERJUN
Kasus Kebakaran BIKorban 15 orang
Kasus Kebakaran Kantor Pertamina
Keempat korban yang kini masih dirawat di UGD RS Jakarta adalah Heru dan Yohanes dari sekolah BPK Penabur, Adi Bagus Dirto tamu PT Santos, serta Arif Joko karyawan PT Bakrie.
Jakarta, Jumat (16/11). Lift jatuh di Ratu Plaza .
Pertamina Plumpang
• Apakah ada potensi utk terjadi kecelakaan/kebakaran.
• Apa konsekuensinya bila terjadi kecelakaan/kebakaran.
• Upaya apa yang telah dilakukan untuk mengendalikan.
DIMANA P3K & P2K3?
MENINGGAL DULU OR NYAWA DULU/ BANYAK JANDA
KECELAKAAN KERJAKECELAKAAN YANG TERJADI BERHUBUNG
DENGAN HUBUNGAN KERJA,TERMASUK PENYAKIT
YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA
TERMASUKMENINGGAL DITEMPAT KERJA,DI R.S SEBELUM 1 X
24 JAMSERANGAN PENYAKIT DITEMPAT KERJA &
MENINGGAL DIRUMAH SEBELUM 1 X 24 JAM
PASAL 1 AYAT 6UU.3 / 1992
JALAN YANG BIASA ATAU WAJAR DILALUI
RUMAH
TEMPAT KERJA
KESEHATAN KERJA
ADALAH :
- SPESIALISASI ILMU KESEHATAN/- SPESIALISASI ILMU KESEHATAN/ KEDOKTERAN DAN PRAKTEKNYAKEDOKTERAN DAN PRAKTEKNYA
- - BERTUJUAN AGAR TENAGA KERJA BERTUJUAN AGAR TENAGA KERJA MEMPEROLEH DERAJAT KESEHATAN MEMPEROLEH DERAJAT KESEHATAN YANG SETINGGI-TINGGINYA BAIK FISIK, YANG SETINGGI-TINGGINYA BAIK FISIK, MENTAL MAUPUN SOSIALMENTAL MAUPUN SOSIAL - - DILAKUKAN DENGAN USAHA- USAHA DILAKUKAN DENGAN USAHA- USAHA PREVENTIF DAN KURATIFPREVENTIF DAN KURATIF
Latar Belakang (1)• Tenaga Kerja merupakan aset berharga sebagai
faktor utama dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan,
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) salah satu aspek perlindungan tenaga wajib diberikan pengurus perusahaan,
• K3 merupakan tanggungjawab semua pihak terkait dalam kegiatan industri
• K3 sangat terkait dengan daya saing dalam era globalisasi
• Kesehatan kerja merupakan bagian tak terpisahkan dari K3 secara keseluruhan
21
Latar Belakang (2) Adanya sumber bahaya di setiap tempat kerja,
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja :
Mesin/Pesawat/Alat KerjaBahanLingkungan KerjaSifat PekerjaanCara KerjaProses Produksi
Perlindungan K3 wajib dilaksanakan sesuai ps. 3 UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pemenuhan syarat2 keselamatan & kesehatan kerja
Tujuan Kesehatan Kerja (ILO/WHO 1995)
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja.
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan oleh kondisi kerja.
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya.
5. Penyesuaian setiap orang kepada pekerjaannya.
LANDASAN HUKUM (1)LANDASAN HUKUM (1)
• Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 tahun Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 tahun 1969 tentang Hygiene Dalam Perniagaan 1969 tentang Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor)dan Kantor-Kantor)
• Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
• Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan KerjaKeselamatan Kerja
• Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan PestisidaPenyimpanan dan Penggunaan Pestisida
LANDASAN HUKUM (2)LANDASAN HUKUM (2)
• Kep.Pres. No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Kep.Pres. No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan KerjaTimbul Karena Hubungan Kerja
• PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan Dalam Tempat KerjaKebersihan serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1976 tentang Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Dokter Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Dokter PerusahaanPerusahaan
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis PerusahaanPerusahaan
LANDASAN HUKUM (3)LANDASAN HUKUM (3)
• Per.Men. Tenaga Kerja No. 2 tahun 1980 tentang Per.Men. Tenaga Kerja No. 2 tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan KerjaPenyelenggaraan Keselamatan Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1981 tentang Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat KerjaKewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1982 tentang Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan KerjaPelayanan Kesehatan Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1985 tentang Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian AsbesKeselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes
LANDASAN HUKUM (4)LANDASAN HUKUM (4)• Per.Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1986 tentang Per.Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1986 tentang
Syarat-Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola Syarat-Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola PestisidaPestisida
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1998 tentang Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dgn Manfaat Lebih BaikKesehatan dgn Manfaat Lebih Baik
• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 333 tahun 1989 Kep. Men. Tenaga Kerja No. 333 tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat KerjaKerja
• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 62A tahun 1992 Kep. Men. Tenaga Kerja No. 62A tahun 1992 tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat KerjaKarena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999 Kep. Men. Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999 tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerjatentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
LANDASAN HUKUM (5)LANDASAN HUKUM (5)
• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 187 tahun 1999 tentang Kep. Men. Tenaga Kerja No. 187 tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat KerjaPengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
• Surat Edaran Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang Surat Edaran Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang Kantin dan Ruang MakanKantin dan Ruang Makan
• Surat Edaran Men.Tenaga Kerja No. 1 tahun 1997 tentang Surat Edaran Men.Tenaga Kerja No. 1 tahun 1997 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Kimia di Udara Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Kimia di Udara Lingkungan KerjaLingkungan Kerja
• Kepts. Dirjen Binawas No. 157 tahun 1989 tentang Tata Kepts. Dirjen Binawas No. 157 tahun 1989 tentang Tata Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan KerjaKesehatan Kerja
• SE Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang Perusahaan SE Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang Perusahaan Katering yang Mengelola Makanan bagi Tenaga KerjaKatering yang Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja
FUNGSI DOKTER PERUSAHAAN / DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA
KERJADALAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA
1. Bertanggung jawab dalam Higiene perusahaan2. Memimpin dan menjalankan PKK3. Pembinaan dan pengawasan norma kesehatan
kerja4. Melaksanakan tugas pokok PKK termasuk
membuat perencanaan tanggap darurat medik5. Mendiagnosa PAK6. Bertanggung jawab dalam medical record
serta menganalisis7. Melaporkan pelaksanaan kegiatan
Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja Permennakertrans NO. 03 Tahun 1982
• Memberikan bantuan kepada TK dalam penyesuaian diri dengan pekerjaannya
• Melindungi TK thd. gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
• Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja
• Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi TK yang sakit
Tugas Pokok PKK1) Pemeriksaan kesehatan TK (awal, berkala, khusus)2) Pembinaan & pengawasan atas penyesuaian pekerjaan thd. TK.3) Pembinaan & pengawasan terhadap lingkungan kerja.4) Pembinaan & pengawasan perlengkapan sanitair.5) Pembinaan & pengawasan perlengkapan kesehatan TK.6) Pencegahan dan pengobatan thd. penyakit umum & PAK7) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).8) Pendidikan kesehatan untuk TK dan latihan untuk petugas P3K9) Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan
tempat kerja, pemilikan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makan di tempat kerja.
10)Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK.11)Pembinaan dan pengawasan thd. TK dg. kelainan tertentu dalam
kesehatannya.12)Memberikan laporan berkala tentang PKK kepada pengurus.
Kewajiban-KewajibanDalam Pelayanan Kesehatan Kerja
Pengurus Perusahaan : Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu & teknologi Memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang
menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja. Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Kerja bebas memasuki tempat-tempat kerja untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksan dan mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan.
Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK kepada Direktur (Dirjen Binwasnaker)
Dokter dan Tenaga Kesehatan : Memberikan keterangan2 tentang PKK kepada Pegawai
Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja jika diperlukan
Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan dan produktivitas tenaga
kerja
Beban kerja Lingkungan kerja
Kapasitas kerja
- Fisik-Mental-Sosial
- Ketrampilan- Kesegaran jasmani & rohani- Status kesehatan /gizi- Usia, Jenis kelamin- Ukuran tubuh
-Kimia-Biologi-Ergonomi-Fisik-Psikologi
Promotif:-Pembinaan-Gerakan O.R-Tdk merokok-Gizi seimbang-Ergonomi -Pengendalian lingk.kerja-Higiene sanitasi
Preventif:-Pemeriksaan kes.kerja-Imunisasi-APD-Rotasi-Pengurangan waktu kerja
Kuratif :- Pengobatan
- P3K- Rawat jalan- Rawat inap
Rehabilitatif:-Orthose /Alat bantu -Protese/Alat ganti-Kompensasi
Upaya Penanganan Kesehatan Kerja
Pengertian
• P3K adalah merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
Pengertian
• Petugas P3K adalah seseorang yang diberi tugas dan wewenang memberikan pertolongan pertama kepada korban yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah mendapat pelatihan P3K.
Maksud dan Tujuan P3K
P3K dimaksudkan :• memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.
P3K diberikan untuk :• Menyelamatkan nyawa korban• Meringankan penderitaan korban• Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah• Mempertahankan daya tahan korban• Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Ketentuan P3K di tempat kerja :• UU No. 13 tahun 2003• UU No. 1 tahun 1970• Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982• Permennaker No. Per. 05/Men/1996• Peraturan Khusus AA.• Permennakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008
ttg P3K di tempat kerja.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3KDI TEMPAT KERJA
PENGATURAN PELAKSANAAN P3KDI TEMPAT KERJA
Perlindungan Tenaga Kerja telah diundangkan sejak jaman penjajahan Belanda dengan VR 1910 Staatsblad No. 406 dikenal dengan UU Keselamatan, yang berlaku hingga dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970
Untuk pelaksanaan VR 1910, maka diterbitkan peraturan khusus termasuk peraturan Khusus AA untuk Pertolongan Pada Kecelakaan.
Peraturan khusus AA masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru.
Peraturan Khusus AA dalam penerapannya di tempat kerja tidak sesuai lagi dengan kondisi perkembangan industri, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan kerja.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K
DI TEMPAT KERJA Perlindungan tenaga kerja merupakan hak setiap tenaga kerja
termasuk dalam perlindungan atas K3.
Pasal 4 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan :
Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi,Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional nasional dan daerah,Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K DI TEMPAT KERJA
Pasal 86(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :a. Keselamatan dan Kesehatan Kerjab. Moral dan kesusilaan c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3KDI TEMPAT KERJA
UU No. 1 tahun 1970Menetapkan SYARAT-SYARAT K3 di
Tempat KerjaMewajibkan kepada pengurus untuk
Melaksanakan ketentuan dan syarat syarat K3 sesuai ketentuan yang berlaku (termasuk memberikan P3K)
membina tenaga kerja dalam pemberian P3K.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3KDI TEMPAT KERJA
5. Permennaker No. Per. 05/Men/1996 ttg SMK3 Pedoman Penerapan : 3.3.9 Prosedur menghadapi insiden.
Untuk mengurangi pengaruh yang meungkin timbul akibat insisden perusahaan harus memilki prosedur yang meliputi : Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan
sesuai sampai mendapatkan pertolongan medik Proses perawatan lanjutan
Pedoman Teknis Audit : 6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin
bahwa sistem P3K yang ada memenuhi standar dan pedoman teknis yang berlaku
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Penyempurnaan berkaitan dengan :a. Isi kotak disesuaikan dengan perkembangan
bidang kesehatan (tidak semua terdapat lagi di pasaran, ada yang sudah di larang)
b. Jenis kotak P3K disesuaikan jumlah pekerja dan unit kerja
c. Jumlah petugas disesuaikan dengan jumlah pekerja dan potensi bahaya
d. Petugas P3K mempunyai lisensi dan buku kegiatan.
e. Ruang P3Kf. APD dan alat evakuasi
PENGATURAN PELAKSANAAN P3KDI TEMPAT KERJA
Kondisi fisiologis manusia
• - Pernafasan.• - Denyut nadi.• - Tekanan darah.• - Kesadaran.• - Turgor (elastisitas kulit).• - Reflek.
PRINSIP DASARTINDAKAN PERTOLONGAN
1. Pedoman tindakan• Penolong harus memahami dan terampil• Tindakan pertolongan harus berurutan• Amankan korban dan beri tanda tempat kejadian• Cari bantuan sambil memberikan pertolongan
2. Ciri-ciri gangguan• Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban
3. Kesiapan pertolongan• Personil• Buku petunjuk/buku pedoman panduan• Kotak P3K & kotak khusus dokter• Alat angkut & transportasi• Alat perlidungan• Peralatan darurat
Gangguan Umum
• Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan).
• Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung, kekurangan zat asam/oksigen).
• Gangguan peredaran darah (perdarahan hebat, luka bakar yang luas, rasa nyeri yang hebat, kekuarangan cairan tubuh secara cepat, keadaan allergi atau tidak tahan obat).
Gangguan lokal
• Perdarahan atau luka yang disebabkan karena adanya pembuluh darah terputus atau robek.
• Patah tulang yang disebabkan karena adanya benturan atau pukulan.
• Luka bakar yang disebabkan karena panas kering, kontak dengan aliran listrik, gesekan dari roda yang berputar, asam dan basa kuat, panas yang basah.
Kesiapan Pertolongan
• Petugas/personil• Buku petunjuk• Kotak P3K• Alat pengangkut penderita• Isi kotak P3K• Kotak khusus dokter• Transportasi• Peralatan darurat pada pabrik