pelayanan dan persekutuan.” PERSEKUTUAN aug03.pdf · 2 Misi: Hidup Kristen yang sukses (7) Bulan...

20
Edisi Agustus 2003 Dewan Redaksi : Penasihat: Pdt. Roy Tamaweol, Dkn Jahja Ujaya, Dkn Yuyun Ariati D, Pem. Red: Andreas Jonathan. Editor: Pdt. Roy Tamaweol, Andreas Jonathan. Reporter: Julianto(BB), Noni (KM), Lay out: Tanti, Yuyun, Printing/Distribusi: Habiba Samadi. Email: [email protected] Diterbitkan oleh Gereja Presbyterian Orchard 3 Orchard Road, Singapore 238825 Tel : 65-63376681 Visi GPO: “ Menjadi jemaat yang mengakui dan memuliakan Allah berdasarkan Alkitab, yang terwujud dengan hidup yang bersinergi dalam doa, pemuridan, kesaksian, pelayanan dan persekutuan.” Daftar Isi 1 Artikel Tema 2 Renungan 4 Wawancara 6 J urnal Misi 9 Selingan Liputan GPO 10 Refleksi 14 Liputan Komisi 15 Rekaman Peristiwa 18 Pengumuman 19 D ari R edaksi Sesuai dengan tema bulanan gereja kita, Gema edisi kali ini bicara tentang Persekutuan. Dimana Persekutuan adalah salah satu dari beberapa aspek bergereja. Gema juga menampilkan rangkaian liputan acara yang terjadi GPO. Liputan tersebut dapat dibaca melalui artikel atau dilihat melalui rekaman photo-photo. Mulai dari acara peneguhan Majelis, pelantikan pengurus Komisi-komisi periode 2003-2005, TeReSia dan yang terakhir adalah hari appresiasi bagi para Majelis dan Pengurus periode 2001- 2003 yang telah menyelesaikan tugas pelayanannya. Selamat membaca dan menikmati sajian Gema edisi Agustus ini. Tuhan memberkati PERSEKUTUAN Ketika kita bicara tentang persekutuan, apakah yang terlintas dalam pikiran saudara? Apakah suatu kumpulan yang penuh dengan orang-orang yang begitu riang gembira, glamour, dan lain-lain seperti apa yang menjadi standar orang-orang dunia ini? Mari sejenak kita renungkan, apa yang kita dapatkan dalam persekutuan dengan bentuk seperti yang dunia ini tawarkan? Atau bentuk persekutan yang bagaimanakah yang dapat memberikan suatu makna yang menguatkan diri kita pada saat kita menghadapi berbagai macam persoalan hidup? Mungkin kita dapat belajar dari apa yang Alkitab katakan mengenai cara hidup jemaat yang pertama (Kis 2 : 41 - 47). Bagaimana persekutuan mereka telah membuat banyak orang yang tidak percaya menjadi takut dan akhirnya mau mengikut Tuhan. Persekutuan seperti itulah yang dapat memberikan suatu makna yang benar-benar berarti dan menguatkan orang- orang yang menjadi anggota persekutuan tersebut. Persekutuan yang didalamnya Nama Allah dipermuliakan. Bukan suatu bentuk persekutuan yang masing-masing anggotanya hanya mementingkan diri sendiri Hidup kita sebagai anggota tubuh Kristus, janganlah jauh dari hidup persekutuan. Baik persekutuan dengan sesama anggota tubuh/jemaat Allah dalam gereja, maupun persekutuan yang erat secara pribadi dengan Allah sang Khalik. Melalui AnakNya yang tunggal Yesus Kristus, maka persekutuan yang kudus dengan Allah akan membawa kita dalam hidup yang penuh dengan sukacita. Meskipun persoalan hidup tetap ada namun dengan persekutuan yang erat kita dikuatkan. Amin.

Transcript of pelayanan dan persekutuan.” PERSEKUTUAN aug03.pdf · 2 Misi: Hidup Kristen yang sukses (7) Bulan...

1

Edisi Agustus 2003

Dew

an R

edak

si :

Pen

asih

at: P

dt. R

oy T

amaw

eol,

Dkn

Jah

ja U

jaya

, Dkn

Yuy

un A

riati

D, P

em. R

ed: A

ndre

as J

onat

han.

Edi

tor:

Pdt

. Roy

Tam

aweo

l, A

ndre

as J

onat

han.

Rep

orte

r: J

ulia

nto(

BB

), N

oni (

KM

), L

ay o

ut: T

anti,

Yuy

un,

Prin

ting/

Dis

trib

usi:

Hab

iba

Sam

adi.

E

mai

l: ge

ma@

orpc

.info

Diterbitkan oleh Gereja Presbyterian Orchard3 Orchard Road, Singapore 238825 Tel : 65-63376681

Visi GPO: “ Menjadi jemaat yang mengakui dan memuliakan Allah berdasarkan Alkitab,yang terwujud dengan hidup yang bersinergi dalam doa, pemuridan, kesaksian,pelayanan dan persekutuan.”

Daftar Isi1 Artikel Tema2 Renungan4 Wawancara6 J urnal Misi9 Selingan

Liputan GPO 10Refleksi 14

Liputan Komisi 15Rekaman Peristiwa 18

Pengumuman 19

Dari Redaksi

Sesuai dengan tema bulanan gereja kita, Gemaedisi kali ini bicara tentang Persekutuan.Dimana Persekutuan adalah salah satu daribeberapa aspek bergereja. Gema jugamenampilkan rangkaian liputan acara yangterjadi GPO. Liputan tersebut dapat dibacamelalui artikel atau dilihat melalui rekamanphoto-photo. Mulai dari acara peneguhanMajelis, pelantikan pengurus Komisi-komisiperiode 2003-2005, TeReSia dan yang terakhiradalah hari appresiasi bagi paraMajelis dan Pengurus periode 2001-2003 yang telah menyelesaikantugas pelayanannya.Selamat membaca dan menikmatisajian Gema edisi Agustus ini.Tuhan memberkati

PERSEKUTUANKetika kita bicara tentang

persekutuan, apakah yang terlintas dalampikiran saudara? Apakah suatu kumpulanyang penuh dengan orang-orang yang begituriang gembira, glamour, dan lain-lain sepertiapa yang menjadi standar orang-orang duniaini?

Mari sejenak kita renungkan, apayang kita dapatkan dalam persekutuandengan bentuk seperti yang dunia initawarkan? Atau bentuk persekutan yangbagaimanakah yang dapat memberikansuatu makna yang menguatkan diri kitapada saat kita menghadapi berbagai macampersoalan hidup?

Mungkin kita dapat belajar dari apayang Alkitab katakan mengenai cara hidupjemaat yang pertama (Kis 2 : 41 - 47).Bagaimana persekutuan mereka telahmembuat banyak orang yang tidak percayamenjadi takut dan akhirnya mau mengikutTuhan. Persekutuan seperti itulah yangdapat memberikan suatu makna yangbenar-benar berarti dan menguatkan orang-orang yang menjadi anggota persekutuantersebut. Persekutuan yang didalamnyaNama Allah dipermuliakan. Bukan suatu

bentuk persekutuan yang masing-masinganggotanya hanya mementingkan dirisendiri

Hidup kita sebagai anggota tubuhKristus, janganlah jauh dari hiduppersekutuan. Baik persekutuan dengansesama anggota tubuh/jemaat Allah dalamgereja, maupun persekutuan yang eratsecara pribadi dengan Allah sang Khalik.Melalui AnakNya yang tunggal YesusKristus, maka persekutuan yang kudusdengan Allah akan membawa kita dalamhidup yang penuh dengan sukacita.Meskipun persoalan hidup tetap ada namundengan persekutuan yang erat kitadikuatkan. Amin.

2

Misi: Hidup Kristen yang sukses (7)

Bulan lalu kita telah melihat “flash back”sejarah misi 4 abad pertama. Melihat kebelakang (sejarah) membuat kita tidak“pongah” atau merasa diri hebat, karenasebenarnya apa yang dapat kita nikmati danmiliki hari ini adalah hasil jerih lelah danpengorbanan besar dari para pendahulukita. Apabila para rasul, bapa gereja danorang Kristen di abad 1-4 tidak beranimembayar harga iman mereka (bahkandengan nyawa mereka), maka Kekristenankita hari ini akan sangat lemah, bahkanmungkin kita tidak pernah mendengar Injildan tidak pernah mengenal Kristus; disinilahkita harus terdorong untuk tidak hanya ‘takeit for granted’; tapi harus makin giatmenyebarkan injil berapapun harga yangharus kita bayar, karena Injil itu lebihberharga dari apapun di dunia ini.

Marilah kita mengingat kembali kisah nyataseorang bapa gereja yang bernamaPolykarpus yang hidup di abad ke-2:

Pada masa itu, orang-orang Kristen dikejar-kejar dan ditangkap oleh penguasaKerajaan Roma. Mereka diminta untukmenyangkal iman mereka dan menghujatKristus. Polykarpus akhirnya tertangkapjuga dan dibujuk agar Polykarpus maumenyangkal imannya maka dia akandibebaskan. Karena Polykarpus menolakbujukan itu, akhirnya dia dibawa masuk kestadium dimana penduduk kota telahberkumpul di sana. Ada banyak orangKristen yang diadu dengan binatang buasdi tengah arena itu.

Polykarpus yang saat itu telah berusia 80tahun lebih dengan tegas dan beranimengatakan: “Empat puluh enam tahunaku telah melayani DIA, dan Dia tidakpernah melakukan kesalahan kepadaku.Bagaimana mungkin sekarang aku

by : Andreas Jonathan

menghujat RAJA ku yang telahmenyelamatkan aku.”Polykarpus akhirnya dibakar hidup-hidup ditengah arena itu.

Hal kedua yang kita bisa pelajari adalahkasih dan kesetiaan Tuhan kepadamanusia. Tuhan dengan sabar terusmemakai anak-anakNya untukmenyebarkan Injil, walaupun seringkalipunya banyak kelemahan. Tugas belumselesai, dan saat ini tongkat estafet itu adapada kita. Para pendahulu kita di abadpermulaan telah memberikan teladan yangsangat baik; rindukah kita saat ini jugamenjadi alat-alat Tuhan yang taat dan setia?Benarkah kita rindu menyenangkan hatiTuhan melalui hidup kita? Tuhan akansangat disenangkan apabila hidup kitabenar-benar dipersembahkan untukmenggenapkan Amanat AgungNya. Itulahhidup Kristen yang sukses di mata Tuhan!

Sekarang marilah kita lanjutkan melihatperkembangan misi dalam 4 abadberikutnya.Di abad ini, kekristenan telah menjadiagama negara. Karena situasi yang enakini, justru membuat orang Kristen tidak lagimemiliki semangat untuk pergimemberitakan Injil. Namun, Roma akhirnyajatuh ke tangan orang-orang Barbar.Menarik sekali cara Tuhan bekerja, karenadengan masuknya orang-orang Barbar ini,maka Injil juga dapat “ditularkan” kepadamereka. Pada masa ini, Injil cukup kuat ditanah yang sekarang kita sebut “Inggris”.Namun saat Roma mulai kehilangankuasanya, masuklah orang-orang Angle danSax yang tidak percaya pada Kristus.Orang-orang Kristen di sana diusir keluarke barat dan utara. Ada banyak pula yangdibunuh.

3

Ada seorang yang bernama Patrick (432),dari sebuah keluarga Kristen. Iman patrickmuda inipun belum begitu kuat, namun terusbertumbuh saat melayani sebagai budakdari seorang majikan yang kejam. Akhirnyasuatu hari dia bisa melarikan diri danberlayar hingga tiba di sebuah biara. Disana dia tinggal beberapa tahun, dia belajarAlkitab dan makin dewasa secara rohani.Suatu hari Patrick kembali ke Inggris danmendapat penglihatan seorang dari Irlandiayang mengatakan “Anak kudus, datanglahdan berjalanlah di tengah kami sekali lagi”.Patrick kemudian kembali ke sana, danbahkan mengutus para pengikutnya untukmemberitakan Injil dari satu tempat ketempat yang lain. Dan sungguh luar biasa,dalam waktu yang relatif singkat seluruhtanah itu telah menjadi Kristen.

Ada seorang muda yang bernama Columba,yang karena membuat sebuah salinanAlkitab sendiri, maka dia dikucilkan ke Iona.Tapi justru dengan demikian, dia memulaisebuah pusat pelatihan misionaris. Pusat

pelatihan ini berjalan selama 1000 tahunmengutus misionaris ke negara-negaraEropa. Dia menjangkau Skotlandia danColumbanus.

Seorang raja bernama Charlemagne, dariPerancis juga berpengaruh besar dalampenyebaran Injil di Eropa barat. Diamendorong para misionaris untukmemberitakan Injil di daerahnya, bahkandidirikan sekolah-sekolah Kristen sertamengembangkan tulisan-tulisan Kristen.

Negeri Belanda, dilayani oleh misionarisbernama Willibrord (690) dan kemudianBonifatius masuk dan melayani negeriJerman (741) hingga akhirnya dia dibunuhdi usia 80 tahun.

Hampir seluruh Eropa barat akhirnya telahdijangkau di abad ke 8, hanya sajaSkandinavia belum tersentuh karena disana tinggal orang-orang Viking yangmenakutkan.

Bersambung..

4

1994 saya diminta oleh majelisGPO untuk menjadi ketuaKomisi Pelaut. Secara pribadisaya merasa tidak sanggupkarena tugas pelayanan iniadalah tugas mulia yangdipercayakan oleh Tuhan lewatmajelis gereja. Tetapi sayapercaya bahwa Tuhan punyamaksud yang indah untuk sayadan teman-teman pelaut

lainnya.

(G) : Apakah ada suka dan dukanya ketikapak Herman menjadi pengurus KomisiPelaut GPO.

(H) : Bersama-sama dengan teman-temanpengurus yang lain kami selaluberusahan untuk berbuat yang terbaikdalam pelayanan GPO. Denganadanya wadah ini (Komisi Pelaut),maka para pelaut Kristen dari seluruhtanah air boleh mengenal satu denganyang lain. Dapat saling memberidorongan moral dalam bekerja karenajauh dari keluarga dan tetap menjagacitra pelaut Kristen Indonesia.Tantangan yang cukup berat adalahketika terjadi persaingan kerja yangcukup berat dengan pelaut-pelaut darinegara-negara lain. Sehingga kualitaskerja lebih ditingkatkan dan jam kerjalebih banyak. Karena itu tidak semuapelaut yang dapat beribadah secara

Data Pribadi

(G)ema: Bisakah diceritakanbagaimana awalnya pak Hermanmeniti karir sebagai pelaut?.

(H)erman: Sebelumnya sayaadalah anggotaAngkatan LautRepublik Indonesia(ALRI) dengan pangkatLetnan II laut (Pelaut).Tahun 1989 sayaditugaskan di Komando LintasLaut Militer, Jakarta. Saya pernahbertugas di KRI Karimata, KRINusantara, KRI Teluk Langsa.Pada tanggal 31 Desember 1992,saya berhenti dari Letnan Lautdan saya ingin menjadi pelaut.Tanggal 11 Januari 1993 sayadatang di Singapura dan bekerjasebagai pelaut.

(G) : Bagaiman Pak Herman dapat mengenaljemaat GPO ?

(H) : Tahun 1993 saya mulai mengenaljemaat GPO dari teman-teman pelaut.Pertama kali saya datang di GPO sayamerasa cocok karena saya merasasuasananya seperti di Indonesia.Disamping bisa bertemu denganrekan-rekan sesama pelaut, juga dapatberkomunikasi dengan jemaat lainyang berasal dari Indonesia. Padatahun yang sama saya juga langsungaktif dalam komisi pelaut GPO. Tahun

Nama Lengkap : Herman Tumang LikuTempat/Tgl Lahir : Ujung Pandang / 12 Juni 1965

Istri : Romauli SihombingAnak-anak : 1. Claudia Glenesha Nathalie

2. Kevin Rigel Mailano 3. Sheren Amanda

Lebih Jauh dengan

Herman Liku

Herman T. Liku

5

rutin dalam setiap hari Minggu.Makanya, kami merasa sulit untukmerancang suatu program yangpanjang dan berkesinambungan.

(G) : Setelah sekian tahun pak Hermanberibadah di GPO, hal-hal apakahyang bisa pak Herman lihat sebagaisuatu kekuatan dan kelemahan?

(H): Saya bisa katakan bahwa GPO adalahIndonesia Mini, yang mewakili semuasuku dan bangsa. Persekutuannyasudah baik, apalagi dengan adanyapersekutuan sesudah ibadah(refreshment). Program kerja dimajelis dan komisi berjalan lancar.Orang-orangnya cukup ramah. Sayajuga merasa cocok dengan liturgidalam ibadah Minggu. Adanyaperhatian majelis dan komisi yang laindalam acara-acara kebersamaankomisi pelaut. Hal yang perluditingkatkan adalah komunikasi,khususnya dengan para pelaut diGPO. Sehingga para pelaut tidakmerasa orang asing yang datangberibadah di gereja orang. Tetapi akanmerasa berada di “my home church”.

(G): Apa visi pak Herman sebagai pelautKristen?

(H): Tuhan Yesus menghendaki setiaporang itu harus menjadi pembawa

berita sukacita, pembawa kabar baikdan menegakkan kebenaran, siapapundia dan apapun profesinya. Profesisebagai pelaut dipakai juga olehTuhan untuk menjadi pembawa kabarbaik bagi semua orang. Saya punyaharapan bahwa semua pelaut kristenakan tetap berjuang untuk tugas inidan menjadikan profesinya sebagaialat Tuhan untuk mendatangkanbanyak orang yang mengasihi TuhanYesus.

(G): Adakah pesan pak Herman untukjemaat dan untuk para pelaut?

(H): Bagi jemaat, kiranya tetapmemasukkan para pelaut dalam doapribadi, doa keluarga dan doa jemaat.Bagi rekan-rekan pelaut lebihmengaktifkan diri dalam kegiatangereja dan kegiatan komisi pelaut dan

tidak hanya muncul pada acara haripelaut atau natal pelaut. Para pelautsebagai salah satu embrio berdirinyajemaat GPO harus lebih banyakberperan dalam kegiatan-kegiatanjemaat GPO, bila teman- teman semuatidak melaut. Kita semua bersatudalam pelayaan di GPO. Rekan-rekanpelaut, mari kita juga memilikikegiatan doa syafaat yang rutin untukmendaoakan GPO, Keluarga kita,negara Singapura dan negaraIndonesia.

--0--

Bersama mantan KSAL Bp. RudolfKasenda dan Ibu Tilly dan rekanpelaut yang kini menjadi MJ GPODkn Zefnat Kainama

Bersama Pdt Joseph Theo, Bp. & IbuRudolf Kasenda dan rekan-rekan pelautpada perayaan Natal tahun lalu

6

MISSION EXPOSURE TRIP VI - LINGKAJournal

Jum’at, 8 Agustus 2003

Mission Trip Lingka kembali diadakan. Tripyang ke-6 ini diikuti oleh 5 orang peserta, yaituSuryani, Pak Lawrence, Kelvin (menyusul hariSabtu), Stephan dan Triana. Dimulai darikeberangkatan 4 peserta pada tanggal 8Agustus. Ada tantangan tersendiri bagi timyang berangkat tgl 8 ini, mengingat tidak adaseorangpun dari kami yang pernahmenginjakkan kaki di Lingka. Kami yangmenurut rencana dijemput oleh Pak Amin,warga Lingka, untuk langsung menuju Lingkadari pelabuhan Sekupang, tiba-tiba beberapasaat sebelum keberangkatan, mendapatkabar bahwa Pak Amin berhalangan danmasih belum tahu dengan pasti siapa yangakan menjemput. Puji syukur kepada Tuhan,karena pada akhirnya Pak Elias datangmenjemput dan mengantar kami ke Sagulung.

Setelah menyantap makan siang bersama diSagulung, kami kembali melanjutkanperjalanan dengan perahu kecil (dikenaldengan sebutan ‘pancung’) menuju Lingka.Pak Elias tidak bersama dengan kami,karena beliau berencana menjemput dokteryang akan pergi ke Lingka esok harinya.

Perjalanan menuju Lingka dengan pancungmerupakan suatu pengalaman baru pula bagibeberapa peserta. Menumpangi sebuahperahu kecil yang terbuka di tengah terik sinarmatahari, dengan perjalanan yang cukuppanjang (sekitar 40 menit), membawapergumulan tersendiri bagi peserta yangtidak dapat berenang

Puji syukur kepada Tuhan sekali lagi, karenapada akhirnya tim pertama dapat tiba diLingka dengan selamat, tanpa kekurangansuatu apapun sekitar pukul 12.30 siang.Kedatangan kami disambut oleh 2 bocahlaki-laki bernama Ayub dan Wawan, yangdengan begitu ramahnya menyapa kami.

Meski demikian, kami agak heran karenasuasana yang sepi di rumah-rumahpenduduk. Kami diantar ke tempat Lenny dandisana kami disambut oleh Mba Ati, salahsatu Guru Sekolah Minggu di Lingka.

Saat itu Lenny sedang mengajar dan sambilmenunggu beliau kami duduk-duduk danberbincang-bincang dengan Mba Ati. Dariperbicangan itu kami diberitahu bahwasebagian penduduk akan segera berangkatke belakang padang dan akan bertandingsepak bola dalam rangka hari kemerdekaanRI. Akhirnya kami bertemu dengan Lenny dankami juga ikut berdoa bagi tim Lingka yangakan berangkat bertanding.

Siang harinya kami memulai kunjunganpertama kami ke rumah penduduk. Kamimengunjungi keluarga Pak Sakti dan IbuSarinah, istrinya. Perjalanan menuju rumahPak Sakti, melewati sebuah jembatan yangamat parah kondisinya. Dengan lubang disana-sini, dan papan-papan yang rapuh, yangsudah tentu amat membahayakan anak-anakyang sering melewati jembatan tersebut.Alangkah baiknya jika suatu saat nanti, timmission trip dapat mengajak warga untukbergotong-royong memperbaiki jembatantersebut.

Setibanya di rumah Pak Sakti, kami hanyabertemu dengan Ibu Sarinah yang sedangduduk bersantai dengan adiknya. Kamidiundang duduk di teras bersama denganmereka. Cukup lama kami berbincang-bincang dengan beliau dan angin sepoi-sepoi hampir membuat kami tertidur. Setelahitu kami berkunjung ke rumah Pak Ruslanyang terletak di balik bukit. Perjalanan kesana juga cukup menantang, karena jalananyang ditempuh berupa tanah lempung yangtidak rata dan berbahaya, terutama jika turunhujan, yang membuat tanah menjadi licinsekali. Kami berbincang sejenak dengan

7

Pak Rusli, kemudian kembali ke tempatLenny.

Sore harinya kami mandi di tempat Lenny dankami bersantap malam bersama denganLenny dan Ati. Sekitar pukul 7 malam kamiberangkat bersama dengan Lenny menujurumah Pak Jitan untuk menghadiriPersekutuan Kaum Bapak yang biasadiadakan. Renungan dibawakan oleh PakLawrence. Tema yang dibawakan adalahmengenai pengampunan. Persekutuan ituberlangsung sekitar 1 jam dan diakhiridengan menyantap snack bersama. Setelahitu kami kembali ke rumah penduduk dimanakami akan tinggal. Stephan dan PakLawrence tinggal di rumah Pak Apan dan IbuFarida. Triana dan Suryani tinggal di rumahkeluarga Pak Sakti.

Sabtu, 9 Agustus 2003

Kami bangun jam 6 pagi dan kamimenyantap sarapan kami bersamadengan keluarga dimana kami tinggal.Setelah itu kami bergegas menuju rumahLenny untuk mengadakan renungan pagibersama. Setelah itu kami kembalimengunjungi rumah penduduk. Kali inikami mendapat kesempatan mengujungirumah Pak Amin. Bersyukur untukkesempatan berbincang-bincang dengan

Ibu Ida (istri Pak Amin), di mana kamidiberi kesempatan untuk meyakinkan IbuIda mengenai konsep keselamatan yangbenar melalui metode EE. Seusaiperbincangan, kami kembali menujurumah Lenny untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk Klinik yangakan diadakan siang hari.

Sekitar siang hari Kelvin beserta dokterSahat tiba di Lingka dengan membawaobat-obat yang diperlukan. Setelahmakan bersama di rumah penduduk kamimulai mempersiapkan tempat di manaklinik pengobatan akan dibuka. Kamimenggunakan ruangan di belakang

gereja sebagai tempat pemeriksaan pasien.Sekitar jam 13.30 klinik dibuka danmendapatkan respon yang baik. Sekitar 56orang datang untuk berobat. Klinik kesehatanini berlangsung sampai jam 5 sore. Setelahitu kami kembali ke rumah Lenny untukmelakukan evaluasi.

Sore hari kami kembali ke rumah pendudukdan makan malam bersama kembali di rumahmasing-masing dimana kami menginap.Setelah itu kami kembali bersiap-siap karenamalam itu akan diadakan acara keluargadengan penduduk Lingka yang diadakan di

Acara ceramah Sabtu Malam

Anak-anak Lingka seusai Sekolah Minggu

8

gereja. Kami mengundang semua pendudukLingka untuk hadir.

Sekitar jam 7 malam acara keluarga dimulai.Acara dimulai dengan ceramah yangdibawakan oleh pak Lawrence. Tema yangdibawakan adalah tentang Kasih di dalamkeluarga, kasih terhadap istri dan anak.Sementara ceramah berlangsung, Kelvin danTriana mengajak anak-anak untuk bermaindan bernyanyi bersama di rumah Lenny. Halini baik sehingga para orang-tua dapatberkosentrasi selama ceramah berlangsung.Setelah renungan acara dilanjutkan denganpermainan yang melibatkan semua anggotakeluarga termasuk anak-anak mereka. Acaragames ini sangat menyenangkan dan merekamengharapkan acara kebersamaan sepertiitu dapat diadakan setiap hari. Bersyukurkarena ceramah yang dibawakan benar-benar mengena bagi penduduk Lingka,terbukti dengan langkah Pak Sakti yangdengan mesranya mengajak Ibu Sarinahmenepi berdua sambil menikmati bulan yangbersinar terang dan bulat.

Setelah selesai kami sempat berkumpuldengan beberapa warga dan berbincang-bincang sambil menikmati tempe goreng.Setelah itu kami kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat. Ini adalah malamterakhir kami berada di Lingka.

Minggu, 10 Agustus 2003

Hari Minggu..hari Sabat. Kami bangun pagisekitar jam 6 pagi dan setelah mandi kamisarapan bersama dengan keluarga dimanakami tinggal dan juga berbincang-bincangdengan mereka. Setelah itu, sebagian darikami menuju ke gereja untuk mengikuti acaraSekolah Minggu bersama dengan anak-anakdi Lingka, bersama dengan Lenny, Ati dan BuLeha. Setelah selesai, kami kembaliberkumpul di tempat Lenny untukmengadakan renungan dan sharing bersama.Suatu waktu yang sungguh mengesankan, dimana kami dapat saling berbagi berkat-berkat yang Tuhan nyatakan kepada setiap

peserta, termasuk juga Lenny, selama beradadi Lingka.

Berikut cuplikan kesaksian parapeserta Mission Trip VI kali ini:

“Saya benar-benar bersyukur bisa pergi kepulau Lingka dan melihat langsungkehidupan penduduk di sana. Kehidupanyang begitu sederhana tapi mereka tidakcomplain, malahan bisa mengucap syukur,hal yang tidak bisa kita rasakan diSingapore. Dimana hidup di Singapore inicukup stress, banyak tuntutan, kadangselalu merasa tidak cukup.Dengan tinggal 3 hari 2 malam di sana,benar-benar membuka mata saya akankehidupan di sisi lain. Mereka bisa cukupmandi dengan sedikit air, makan dengansederhana, tinggal di rumah sederhana,listrik yang nyala di malam hari saja dandengan tv 14" hitam putih sebagai hiburansatu-satunya. Benar-benar menggugah hatisaya. Di mana selama ini saya hidupberkecukupan di Singapore, tapi karenalingkungan yang banyak menuntut, karenamembandingkan kehidupan yang lebih wah,saya jarang bisa benar-benar mengucapsyukur untuk apa yang saya punyai. Tapisetelah pulang dari Lingka saya merasasaya benar2 grateful untuk kehidupan sayaselama ini di mana Tuhan sudah begitumemberkati saya.” – Suryani -

“Saya tertegun dengan keramahan danketulusan hati orang-orang di Lingka. Jugadikuatkan dengan sharing dari Pak Aminmengenai kisahnya mengenal YesusKristus. Bersyukur pula dengan keberadaanPak Sakti yang dipenuhi hikmat Tuhan,sehingga beliau memiliki pemikiran yangjauh ke depan, seperti layaknya orangberpendidikan, padahal beliau tidak pernahmengecap bangku sekolah.” – PakLawrence –

“Bersyukur untuk kesempatan yang Tuhanberikan, dapat mengunjungi Lingka sekalilagi. Rasa letih, lesu, dan penat dengankehidupan yang penuh dengan tuntutan di

9

Singapore, benar-benar diobati, diubahkandan disegarkan dengan kehangatan orang-orang di Lingka. Bersyukur untukperkembangan-perkembangan di pulauLingka, mulai dari meningkatnya semangatbelajar anak dan dukungan orang tua padapendidikan anak, perubahan sikap dantingkah laku anak yang jelas terlihat, sertabersyukur untuk beberapa warga Lingkayang berhenti merokok. Di antaranyaadalah Pak Atan, yang dulunya perokokberat, saat ini telah berhasil berhentimerokok sama sekali. – Kelvin –

“Mission Trip ini telah sungguh merubahpola pikir saya 180 derajat. Saya yangberangkat dengan motivasi ingin sekedarmemberi / melakukan sesuatu bagi orangdi Lingka, justru tertegun dengan begitubanyak pelajaran dan berkat yang Tuhanberikan selama Trip ini. Pandangan sayaselama ini mengenai Mission Tripdiubahkan total. Saya mulai menyadaribahwa ketika kita mengikuti Mission Trip,tidak hanya kita berbuat sesuatu untuk orangdi Lingka, tapi itupun menjadi suatu prosespertumbuhan bagi kehidupan pribadipeserta. Saya akan terus mendoakan danmenggumulkan peran apa yang Tuhan mausaya mainkan dalam menjalankan AmanatAgung Tuhan di dunia ini.” – Stephan –

“Saya amat bersyukur dengan pekerjaandan pimpinan Tuhan yang begitu nyatadalam proses persiapan sampai pada tahappelaksanaan Mission Trip VI ini. Di tengah-tengah kesulitan dan pergumulan yang ada,justru kasih karunia Tuhan, campur tanganTuhan terlihat dan terasa lebih nyata.Bersyukur untuk setiap peserta yangmendapat berkat melimpah melalui Trip ini,bersyukur untuk setiap kegiatan yangberjalan dan menjadi berkat bagi wargaLingka. Saya pribadi diingatkan kembaliuntuk tak habis-habisnya mengucap syukur

dan menghargai segala apa yang Tuhanberikan pada saya. Diingatkan kembalibahwa hikmat Tuhan melebihi apapun dimuka bumi ini. Hikmat Tuhan lah yangseharusnya selalu kita minta dari Tuhan. -Triana -

Pukul 10 pagi, kebaktian Minggu dimulai.Khotbah dibawakan oleh Ibu Lolita (istri PakElias). Kebaktian berlangsung kurang lebih1 jam dan setelah kebaktian kami kembalike rumah kami masing-masing danmenyantap makan siang yang terakhirbersama penduduk Lingka. Setelah itu kamibersiap-siap kembali ke Batam. Kami diantaroleh para penduduk sampai menaiki pancungkami yang tumpangi. Setibanya di Sagulungkami dijemput dengan mobil dan menujurumah pak Elias untuk menjenguk beliau.Kami berbincang-bincang dengan beliauyang dalam keadaan masih kurang sehat.Setelah berdoa bersama lalu kami kembalimelanjutkan perjalanan untuk kembali keSingapore.

Mission Exposure Trip VI telah usai. Tetapibiarlah semua kenangan manis itu terusmelekat dalam ingatan, membuat kitasemakin rindu mendoakan saudara-saudaradi Lingka, termasuk Lenny yang melayani disana. Puji syukur kepada Tuhan, sdri. Lennytelah bersedia untuk memperpanjangpelayanannya di Lingka sampai 1 tahun lagi.Mari kita sama-sama mendoakan saudara-saudari kita di Lingka. Dan bagi anda yangbelum pernah ke Lingka, belum pernahmengikuti Mission Exposure Trip ini, janganlewatkan kesempatan yang ada. MissionExposure Trip yang berikutnya akan diadakanpada tanggal 31 Januari – 2 Februari 2004.Daftarkan diri anda mulai dari sekarang,nikmati pengalaman yang tak ternilaiharganya ini!

Soli Deo Gloria!

10

Seorang Ibu Guru mengajarkan anak2 SekolahMinggu tentang masuk sorga. Mengasihi TuhanYesus dan melakukan perintahnya, berbuat baik danmengampuni - di antara hal2 yang diajarkan.Lantas untuk menguji pemahaman anak2 SMtersebut, Ibu Guru pun bertanya : Guru : “Kalau saya udah mengikut Tuhan Yesus

dan berbuat baik, apakah saya kan masuksorga?”

Anak2 : (serentak). Tidaakk...!!Guru : “Kalau saya terima Tuhan Yesus dan

melakukan perintahNYA, apakah saya akanmasuk sorga?”

Anak2 : (serentak). Tidaakk...!!Guru : O.K. kalau saya ikut Tuhan Yesus dan selalu

mengampuni, apakah saya akan masuksorga?

Anak2 : (serentak). Tidaakk…!!Guru : (mulai bingung, apakah anak2 tidak mengerti

yg diajarkan)! Kalau saya terima TuhanYesus dan

melakukan semua yg saya sebutkan tadi,nah, apakah saya akan masuk sorga?!

Anak2 : (serentak). Tidaakk...!!Guru : (kebingungan). Loh, kalian mengerti ndak

apa yg Ibu ajarkan?Anak2 :(serentak). Mengerti !!Guru : Lantas, kenapa saya tidak bisa masuk sorga

???Anak2 : (dengan serius) kan mesti mati dulu .....!!

Kalau kita percaya Tuhan Yesus danmelakukan perintahNYA, kalau mati ... nantimasuk sorga. Ibu kan belum mati....??!!!

Guru : Ooohhh..........!!

Ada seorang penginjil yg muda & menggebu2melayani Tuhan di kelompok orang2 mabuk & dilorong2 gelap.

Penginjil : Pak, kok suka minum2 sampai telerbegini untungnya apa, sih?

Peminum : Saya tidak tau!Penginjil : Apa Bapak tidak tahu bahwa alkohol

merusak tubuh Bapak yang adalahjuga Bait Allah.

Peminum : Hei anak muda, aku udah setua ini.Dari kecil kami di ajar untuk berdoa.Sebelum aku minum, aku berdoakepada Tuhan supaya memberkati minuman ini dengan kelezatan &kenikmatan. Nah, sekarang aku tauTuhan memberkati minuman inikarena ....aku selalu merasakankelezatan dan nikmatnya setiap kaliaku minum!!

Penginjil : (wah, gawat nih!)

Himbauan kepada jemaat :Mungkin humor kali ini dapat membuat andatersenyum, berfikir, merasa di tegur atau mungkinanda punya humor yg dapat membuat kita semuaketawa terpingkal2 sambil belajar & meningkatkanpengetahuan rohani atau iman kita.Ayo, jangan malu2, kirimkan ke Redaksi Gema :[email protected]

HAN Samadi

SANTAI SEJENAK

11

Liputan rangkaian acara peneguhan Penatua dan Diaken sebagai Majelis JemaatGPO, pelantikan Pengurus Komisi-komisi Badan Pembantu Majelis Jemaat periode2003 - 2005 yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 dan 13 Juli yang lalu.

Peneguhan Penatua Inge Halim danPenatua Wiryanto Wiryatmoko

Peneguhan 10 orang Diaken baru sebagai Majelis Jemaat GPO. Dkn IndraGoenadibrata, Dkn Jahja Ujaya, Dkn. Lydia Rini Gagarina, Dkn Petrus Bopeng,Dkn Rusmin Satiawijaya, Dkn Sri Widayati Marriott, Dkn Suhandy, DknYawaruddin Chandra, Dkn Yuyun Ariati dan Dkn Zefnat Kainama

12

Majelis Jemaat yang sudah menyelesaikan masa tugasnya : Dkn Rofina, DknJurianto Joe, Dkn John Liman, Pnt Lucy Arifin, Pnt Satiawati Muchtar, PntGieto Sugianto, Dkn Jonathan Tjhang, Dkn Sweety S. Rachmat (3 nama terakhirtidak ada dalam photo)

Berdoa bersamasetelah ibadah

Majelis Jemaat GPO periode 2001 - 2003(tidak lengkap)

Majelis Jemaat GPO periode 2003 - 2005minus Dkn Djoko, Dkn Enniwati, Dkn LinaSugianto, Dkn Martin

13

Pelantikan Pengurus Komisi-komisi GPOperiode 2003 - 2005

Pengurus Komisi Remajaperiode 2003 - 2004

Pengurus KomisiSekolah Minggu

14

Pengurus Komisi Pemuda

Pengurus Komisi Wanita

Pengurus Komisi Maria Marta

Pengurus Komisi Musik Gerejawi minusDirektur Musik

Pengurus Komisi Pelaut periode 2003-2004(sebagian besar tidak dapat hadir pada tgl13 Juli maka dilantik tgl 27 Juli)

Pengurus Komisi Misi

15

“Church and Restaurant”

Bayangkan jika gereja kita sepertisebuah rumah makan dan setiap hari Minggukita sedang menantikan kedatangan seorangtamu terhormat yang sangat penting.

Bagaimanakah persiapan kita, sebagai pelayan2di rumah makan tersebut, untuk menghadap danmelayani tamu vip tersebut?Bagaimana sikap kita selama melayani tamutersebut?

“Worship has an audience of One”

Dalam ibadah atau worship, Tuhanseharusnya menjadi pusat perhatian kita...maka saat kita datang menyembah Nya Iaharus selalu menjadi fokus kita. Saat kitamenaikkan puji2an, saat kita mendengarkanpujian, saat kita membaca dan mendengarkanFirman, saat kita memberikan persembahan,saat kita mendengarkan warta, saat kitaberdoa, saat kita berdiam diri kita harus terusmemikirkan dan menjadikan Tuhan sebagaifokus kita.

Tuhan adalah satu-satu Nya yang haruskita layani... Ia satu-satu Nya yang harus kita‘puas’kan... Segala sesuatu yang ada dan yangdilakukan hanyalah utk menyenangkan Rajayang Agung tersebut.

“Idolatry in the pew”

Segala sesuatu yang menggantikantempat Tuhan adalah merupakan suatu ilah lain/ berhala. Jika kita tidak berhati-hati, makaadalah sangat mungkin kita menyembah ilahlain (idolatry) bahkan saat kita duduk di dalamgereja. Persiapan hati, diri dan pikiran adalahsangat penting saat kita hendak beribadah agarpada saat kita beribadah kepada Nya, kitaboleh menyembahNya dengan “segenap hati,jiwa dan akal budi” dan menempatkan Dia ditempat yang tertinggi, inilah yang sebagaimanamestinya.

by Dkn Rusmin S

Alkisah padajaman dahulu kala,adalah sebuah rumahmakan di tengah2

sebuah pulau terpencil. Rumah makan ini begitutenarnya sampai2 seorang raja besar hendakdatang mengunjunginya. Namun tatkala sangraja memasuki pintu masuk rumah makan itu,tak seorang pun datang menyambutnya. Parapelayan nya nampak sibuk berbicara dengansesamanya.

Sang raja berpikir, mungkin rumahmakan ini bukan tenar karena sambutan danketulusannya. “Mungkin karena lain hal,” pikirnyalagi.

Maka raja pun mencari tempat duduk,namun beliau hanya mendapatkan tempatduduk di pojokan, karena tempat duduk untuktamu2 vip begitu kotor dan tidak tertata.Nampaknya memang mereka tidakmempersiapkan diri utk kedatangan tamuterhomat. Buktinya bahkan ada pelayan yangterlambat datang kerja dengan seragam ynggkusut dan penampilan yang tidak senonoh.

Raja mulai merasa tidak nyaman. Beliaumakin merasa kesal ketika tidak seorangpelayan pun datang untuk melayaninya. Saatsang raja memanggil, ada pelayan yang sedangtertidur, ada yang sedang makan permen, adayang sedang bermain SMS alias Singkat MenulisSurat (red: kan jaman dulu belon ada hp), danada juga yg sedang bengong2 memikirkan akanpergi kemana selesai jam kerjanya...

Kekesalan raja semakin memuncaksaat seorang pelayan malah memanggilnyauntuk membawakan piring2 kotor ke dapur...“Lho koq jadi raja yang disuruh-suruh...sebenarnya siapa yang pelayan siapa yang rajasih?” pikirnya dengan bingung bercampur keki.

Karena merasa tidak diindahkan dantidak diperlakukan sebagaimana mestinya, sangraja akhirnya memutuskan utk pergi.Selesai.

Restoran GPO

16

Sungguh merupakan suatu

anugerah besar yang telah Tuhan berikankepada kita sehingga acara Teresia 2 telahberakhir dengan membawakan suatu hasil yangbaik untuk yang kedua kalinya semenjak tahunlalu. Puji Tuhan !

Kira – kira 1 bulan sebelumnya parapanitia Teresia 2 telah mempersiapkan acara ini.Mereka berniat untukmengadakan sebuahgroup Band yangb e r n a m a“Unspoken” yanga k a nmempersembahkanbeberapa lagu dalamacara tersebut. Adajuga beberapagames yang sudahditentukan oleh parapanitia Teresia 2yang bertujuan untukmelibatkan parapeserta Teresia 2juga sehingga games tersebut akan terlihat lebihinteraktif. Tidak lupa juga kalau para panitiaTeresia 2 akan mempersembahkan suatudrama yang dinamai “Titanic To Chicago” dimana drama yang dipentaskan tersebutdipenuhi dengan canda dan tawa. Dramatersebut merupakan bagian acara yang terbesardan merupakan puncak dari acara Teresia 2 ini.

Semua bagian – bagian acara di atastidak akan membawakan suatu hasil apabilapara panitia tidak mempersiapkannya sejak dinidan apabila para panitia tidak berkomitmenpenuh kepada Tuhan. Mereka telahmengorbankan waktu luang mereka, usahamereka, dan pengorbanan semacam ini tidaklahkecil harganya. Terkadang mereka harusmenghabiskan waktu hingga cukup malam demiuntuk melatih diri mereka dalam drama atauband yang akan dipentaskan dalam acaratersebut. Dalam drama, mereka memeras otak

untuk bagaimana caranya agar membuat dramatersebut menjadi menarik dan dapat dinikmatioleh mereka yang hadir, sehingga mereka tidakmerasa bosan. Hal ini ‘pun terjadi pada grupband. Mereka berusaha untuk memilih lagu –lagu yang sesuai dengan selera hadirin Teresiayang hampir semuanya adalah para remaja.Alhasil, semuanya itu tidak sia – sia. Hadirinmenikmati seluruh jalannya acara Teresia 2 ini.Sekitar 142 orang datang untuk menghadiriacara yang telah ditunggu – tunggu ini. Darijumlah tersebut, antara 30% - 40% dari mereka

adalah orang yangbaru datang ke GPOuntuk yang pertamakalinya. Merekadisambut denganramah ketika datanguntuk menghadiriacara Teresia 2 ini.

Menjelangakhir dari acara ini,para panitiamengadakan suatupemilihan yangsudah menjaditradisi setiap kali

Teresia diadakan. Pemilihan “King Teresia” dan“Queen Teresia” adalah yang dimaksud di sini.Para hadirin juga diberikan kebebasan untukmemilihnya. Hasilnya…kedua orang yang telahterpilih untuk menjadi King dan Queen Teresiatersebut akan diingat selalu oleh mereka.

Kini Teresia 2 telah berakhir. Acarayang bertujuan untuk mengundang sertamempererat persahabatan dengan para remajaIndonesia di Singapura ‘pun telah usai. Banyakdari mereka yang masih mengenang masa –masa itu karena acara tersebut mungkinmemiliki suatu makna tersendiri bagi merekayang ikut serta dan baru saja selesai awal daribulan Agustus ini. Terima kasih kepada parapanitia yang telah bekerja begitu kerasnya dalamacara ini dengan tanpa melupakan kuasa Tuhanyang turut bercampur tangan dalam pelayananmereka kali ini.

TERESIA 2 (TEMU REMAJA INDONESIA DI SINGAPURA)(2 AGUSTUS 2003)

Berfoto bersama di akhir acara

17

K.K.R TERESIA 2(3 AGUSTUS 2003)

Theo membawakan khotbahK.K.R pada hari itu.

Pada akhirnya, K.K.Rkali ini ‘pun berlangsungdengan baik. Kuasa Tuhan

terasa ada di tengah – tengahkebaktian ini. Puji – pujian,pemberitaan firman serta waktu‘calling’ juga berjalan sesuai dengankehendak-Nya. Sekali lagi, pujiTuhan…!

diliput oleh : ~Arry~

Tuhan juga tidak

melupakan K.K.R Teresia 2yang berjalan keesokanharinya setelah usainya Teresia 2.Para pelayan K.K.R Teresia 2, benar– benar merasa diteguhkan lewat doademi doa semenjak 1 bulan yang lalu.Lewat doa dan persiapan yang rutin,para pelayan K.K.R Teresia percayakalau Tuhan tidak tinggal diam begitusaja. Tuhan benar – benar nyatadalam kuasa-Nya dan ini telah terbuktidalam K.K.R Teresia 2 yang baru sajaberakhir dengan baik. Puji Tuhan…!

Para jemaat yang menghadiriacara Teresia 2, kembali lagi untukmenghadiri K.K.R Teresia 2 ini.Mereka sadar kalau tujuan merekadatang kali ini adalah untuk bertobatdan dimulai lagi suatu kehidupan baru,yakni hidup di bawah naungan Tuhan.

Para jemaat menikmatijalannya kebaktian tersebut danmereka benar – benar memusatkanhati dan pikiran mereka kepadaTuhan. Kuasa Tuhan juga benar –benar terlihat nyata ketika Pdt. Joseph

18

Pada tanggal 23 Agustus 2003 yanglalu, Majelis Jemaat GPO mengadakanhari appresiasi bagi para penguruskomisi 2001 - 2003 yang telahmengakhiri masa pelayanannya.Berikut rangkaian acara tersebutdalam photo.

Komisi Sekolah Minggu berdrama singkattentang kisah Nuh dan bahteranya

Semua mengikuti dengan cermat cerita yangdisampaikan oleh pengurus Komisi SekolahMinggu

Komisi Remaja dengan ciri khasnya salingmenumpangkan tangan sambil mengucapkan kalimat dariayat Alkitab 1 Kor 15 : 58

Komisi Musik Gerejawi beraksi dengangaya “pantomim kata tak terucap”

19

Suasana ceria mengikuti drama yangmelibatkan semua hadirin ikut sebagaipemain

Pengurus Komisi Misi melantunkan pujiandengan iringan piano yang dimainkan olehDiana

Komisi Wanita tak mauketinggalan ikut meramaikansuasana dengan pantomim yangdimainkan oleh Ibu Cheong.Didahului gaya mengajak temanuntuk ikut dalam persekutuanyang dilakonkan oleh IbuRosalinda.

20

Bulan Keluarga di GPO

Bulan September 2003 ini Gereja Presbyterian Orchard menyelenggarakanacara dengan Tema Bulan Keluarga. Kami mengajak jemaat sekalian untuk ikutberpartisipasi dalam acara-acara yang diselenggarakan selama bulan September2003 ini. Apa saja acara sepenjang bula ini? Simak dan perhatikan warta / flyeryang disiapkan oleh panitia. Jangan lupa, kita semua adalah keluarga Allah dalamwadah Gereja Presbyterian Orchard. Oleh karena itu, marilah saudara-saudarakita berperan aktif dalam setiap acara Bulan Keluarga GPO, sehingga kitasemakin erat satu dengan yang lain sebagai “keluarga”.