Pelayanan Dan Orientasi Pelanggan Terhadap Loyalitas Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening...

23
e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013 1 ISSN 2355-0244 PELAYANAN DAN ORIENTASI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PENGGUNA KARTU KREDIT BCA Sri Wahyuni *) Pranoto **) ABFII Perbanas Jakarta ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of service quality, customer orientation, and customer satisfaction on customer loyalty BCA credit card users in Supermall Karawaci Tangerang. Total sample of 110 respondents. The method of data analysis is linear regression models. The estimation technique of Structural Equation Model (SEM). Result of analysis show that (1) on the goodness of fit test shows that models fit for use, (2) on the hypothesis test there are 4 accepted hypothesis that the first, second, third and fifth, (3) customer satisfaction variables as an intervening variable on the relationship service quality and customer orientation towards the customer loyalty. From the result of analysis, it can be recommended that the BCA should pay attention to the good quality of service and customer orientation in order to increase customer satisfaction and ultimately increases customer loyalty on all products issued by BCA. When all the wishes and expectations of customers are met, the customer will be satisfied and become loyal to the BCA. Key Words: Service Quality, Customer Orientation, Customer Satisfaction, Customer Loyalty, BCA Credit Card Customers *) Dosen ABFII Perbanas Jakarta **) Alumni ABFII Perbanas Jakarta

description

Pelayanan Dan Orientasi Pelanggan Terhadap Loyalitas Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Pengguna Kartu Kred

Transcript of Pelayanan Dan Orientasi Pelanggan Terhadap Loyalitas Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening...

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    1 ISSN 2355-0244

    PELAYANAN DAN ORIENTASI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS

    DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

    PENGGUNA KARTU KREDIT BCA

    Sri Wahyuni *)

    Pranoto **)

    ABFII Perbanas Jakarta

    ABSTRACT

    This study aimed to analyze the effect of service quality, customer orientation, and

    customer satisfaction on customer loyalty BCA credit card users in Supermall

    Karawaci Tangerang. Total sample of 110 respondents. The method of data analysis is

    linear regression models. The estimation technique of Structural Equation Model

    (SEM). Result of analysis show that (1) on the goodness of fit test shows that models

    fit for use, (2) on the hypothesis test there are 4 accepted hypothesis that the first,

    second, third and fifth, (3) customer satisfaction variables as an intervening variable on

    the relationship service quality and customer orientation towards the customer loyalty.

    From the result of analysis, it can be recommended that the BCA should pay

    attention to the good quality of service and customer orientation in order to increase

    customer satisfaction and ultimately increases customer loyalty on all products issued

    by BCA. When all the wishes and expectations of customers are met, the customer will

    be satisfied and become loyal to the BCA.

    Key Words: Service Quality, Customer Orientation, Customer Satisfaction, Customer

    Loyalty, BCA Credit Card Customers

    *) Dosen ABFII Perbanas Jakarta

    **) Alumni ABFII Perbanas Jakarta

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 2

    PENDAHULUAN

    Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran perbankan. Fungsi yang penting

    dan strategis perlu pengelolaan bank secara professional, efektif, efesien, dan

    mendukung terselenggaranya proses perekonomian dalam berbagai sektornya secara

    baik dan sehat. Seiring bertambah tingginya kebutuhan dan semakin konsumtif dalam

    berbelanja tentunya perusahaan perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki

    peranan yang sangat penting. Hal ini merupakan peluang bagi perbankan untuk

    memenuhi kebutuhan pelanggannya.

    Industri perbankan sebaiknya juga melakukan upaya pengenalan terhadap produk-

    produknya (termasuk kartu kredit). Kartu kredit merupakan sebuah alat pembayaran

    berupa kartu yang tertera nama dan tanda tangan pemilik serta dapat digunakan untuk

    membayar barang yang dibeli dengan dana yang dipinjamkan oleh suatu lembaga di

    tempat-tempat yang bersedia menerima pembayaran tanpa harus mengeluarkan uang

    tunai. Dengan kata lain, kartu kredit diciptakan untuk memudahkan nasabah dalan

    berbelanja. Saat ini, semakin banyak bank yang mengeluarkan produk kartu kredit

    sehingga persaingan antar kartu kredit semakin ketat (Imawan & Sucento 2009).

    Persaingan yang memanas di industri perbankan penerbit kartu kredit digunakan

    untuk menguji kadar loyalitas nasabah bank-bank.

    Untuk menciptakan loyalitas perusahaan perbankan harus memperhatikan

    kepuasan pelanggan, dengan memberikan kepuasan, pelanggan akan terus

    menggunakan jasa perusahaan. Loyalitas dapat berfungsi sebagai penghambat

    pelanggan untuk berpindah kepada bank yang lain.

    Kompetisi di bisnis kartu kredit makin ketat. Saat ini beberapa bank berlomba

    meluncurkan varian kartu kreditnya untuk menjadi yang terbaik. Meningkatnya

    jumlah kartu kredit dari tahun 2006 sampai juli 2012 hingga mencapai 15,3 juta kartu

    kredit yang beredar, peningkatan jumlah kartu diikuti dengan peningkatan nilai

    transaksi kartu kredit, namun jumlah (volume) transaksi di juli 2012 mengalami

    penurunan dari tahun 2011 yang mencapai 205 juta transaksi. Berikut ini adalah

    perkembangan jumlah kartu, jumlah transaksi dan nilai transaksi kartu kredit:

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    3 ISSN 2355-0244

    Tabel 1

    Jumlah Kartu, Jumlah Transaksi dan Nilai Transaksi

    Tahun Jumlah Kartu Jumlah Transaksi Nilai Transaksi

    (Juta)

    2006 8.215.923 107.918.543 53.839.505

    2007 9.148.104 124.488.918 69.304.597

    2008 11.548.318 161.346.501 103.468.544

    2009 12.259.295 177.817.542 132.651.567

    2010 13.574.673 194.675.233 158.687.057

    2011 14.785.382 205.303.560 178.160.763

    Juli 2012 15.300.000 195.000.000 183.000.000

    Sumber: Infobank (2012)

    Fenomena tersebut merupakan tantangan bagi bisnis kartu kredit untuk dapat

    mempertahankan loyalitas pelanggan, dengan loyalitas suatu bisnis akan dapat

    mempertahankan kelangsungan hidupnya.

    Loyalitas pelanggan dapat dibangun dengan meningkatkan kepuasan, dengan

    adanya kepuasan diharapkan pelanggan bersedia melakukan pembelian ulang serta

    akan melakukan rekomendasi. Lupiyoadi (2001) menyatakan bahwa kepuasan

    merupakan reaksi perilaku pelanggan sesudah pembelian terhadap apa yang sudah

    dibelinya. Kepuasan pelanggan mempengaruhi pengambilan keputusan untuk

    pembelian ulang atau pembelian yang sifatnya terus-menerus terhadap jasa yang sama

    serta mampu mempengaruhi pelanggan lain atau pihak luar untuk ikut serta dalam

    pembelian jasa tersebut.

    Akbar dan Pervesz (2009) menemukan bahwa variable kepuasan pelanggan

    memberikan efek positif dan signifikan terhadap loyalitas. Dan kepuasan pelanggan

    merupakan variable moderator yang sangat penting antara kualitas pelayanan yang

    dirasakan dan loyalitas pelanggan. Fujun Lai et al (2009) mengemukakan bahwa

    kepuasan pelanggan secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi

    loyalitas pelanggan dan dapat memainkan peran mediasi yang penting. Berbeda dengan

    hasil penelitian Sondoh (2007) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan negative

    dan signifikan antara kepuasan dan loyalitas pelanggan. Menurut beliau, bahwa tidak

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 4

    semua pelanggan yang mendapatkan kepuasan akan menunjukkan adanya pengaruh

    yang tinggi terhadap loyalitas.

    Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan

    dan orientasi pelanggan terhadap kepuasan pelanggan sebagai variabel antara

    selanjutnya menguji variabel-variabel tersebut dengan loyalitas pelanggan kartu kredit

    BCA

    KAJIAN LITERATUR

    Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan

    Pelayanan secara umum ialah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang

    lain disertai kemudahankemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka.

    Sehingga pelayanan merupakan suatu bentuk prosedur yang diberikan dalam upayanya

    memberikan kesenangankesenangan kepada orang lain dalam hal ini kepada

    pelanggan (Kotler 2002).

    Menurut Zeithamal et al (1996), kualitas pelayanan merupakan salah satu

    variabel yang menentukan kepuasan pelanggan disamping harga, situasi dan faktor

    personal. Sumarwan (2004), teori yang menjelaskan bagaimana kepuasan atau

    ketidakpuasan konsumen terbentuk adalah the expectancy disconfirmation model, yang

    mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan dampak

    dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang

    sesungguhnya, diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Berdasarkan

    uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H1 : Semakin baik kualitas pelayanan, maka semakin tinggi kepuasan

    pelanggan kartu kredit BCA

    Hubungan Orientasi Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan

    Narver dan Slater dalam Masri, (2009), orientasi pelanggan adalah pemahaman

    yang cukup memahami pembelinya, untuk menciptakan suatu nilai lebih terhadap

    mereka secara terus menerus, tidak hanya untuk saat ini tetapi sepanjang waktu sebagai

    subjek bagi dinamisasi internal dan pasar. Sejalan dengan Kim dan Cha (2002)

    mengemukakan bahwa perusahaan yang mengadopsi perspektif orientasi pelanggan

    lebih memungkinkan untuk memberikan kualitas, berkontribusi bagi kepuasan

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    5 ISSN 2355-0244

    pelanggan dan mempertahankan tujuan organisasi secara efisien dan efektif

    dibandingkan dengan para pesaing. Kepuasan pelanggan menurut Brown (2002) adalah

    suatu kondisi dimana suatu kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap

    produk dan jasa. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

    berikut:

    H2 : Semakin tinggi orientasi pelanggan, maka semakin tinggi kepuasan

    pelanggan kartu kredit BCA

    Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan

    Kualitas pelayanan memberikan kontribusi bagi penciptaan diferensiasi,

    positioning dan strategi bersaing setiap organisasi pemasaran baik perusahaan

    manufaktur maupun penyedia jasa. Kualitas pelayanan ditentukan oleh proses interaksi

    dan komunikasi yang berlangsung selama proses penyampaian jasa (Chang dan Chen,

    1998). Sebagai pihak yang membeli dan mengkonsumsi jasa, pelanggan lah yang

    menilai tingkat kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan. Oleh karena itu,

    perusahaan mempunyai kepentingan untuk mempertahankan kesetiaan pelanggan

    karena konsumen yang loyal merupakan keberlanjutan dari penjualan produk

    perusahaan. Tjiptono (2000) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan adalah komitmen

    pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sikap positif dan

    tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Sedangkan Dick dan Basu (1994)

    berargumen bahwa loyalitas pelanggan dipandang sebagai kekuatan hubungan antara

    sikap relatif(relative attitude) individu dan pembelian ulang (repeat patronage).

    Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H3 : Semakin baik kualitas pelayanan, maka semakin tinggi loyalitas

    pelanggan kartu kredit BCA

    Hubungan Orientasi Pelanggan dengan Loyalitas Pelanggan

    Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan dapat mengungguli para pesaingnya

    dengan mengantisipasi dan mengembangkan kebutuhan dari konsumen dan

    memberikan respon melalui barang dan jasa yang secara konsisten memiliki nilai yang

    superior dan memberikan kepuasan yang tinggi kepada konsumen (Sinkula et al,

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 6

    1997). Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan akan menjalankan strategi

    pemasaran yang menghasilkan kinerja yang memuaskan para pelanggannya (Brady dan

    Cronin, 2001). Pelanggan yang meresa puas karena harapan atau ekspektasinya sudah

    dipenuhi perusahaan, kemungkinan akan menunjukkan kesetiannya pada produk/jasa

    dari perusahaan tersebut. Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu menjadi

    pelanggan, yang memiliki kekuatan dan sikap positif atas perusahaan itu. Berdasarkan

    uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H4 : Semakin tinggi orientasi pelanggan, maka semakin tinggi loyalitas

    pelanggan kartu kredit BCA

    Hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Loyalitas Pelanggan

    Lupiyoadi (2001) mengemukakan bahwa kepuasan merupakan reaksi perilaku

    pelanggan sesudah melakukan pembelian terhadap apa yang sudah dibelinya.

    Kepuasan pelanggan juga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk

    pembelian ulang atau pembelian yang sifatnya terus-menerus terhadap jasa yang sama

    serta mampu mempengaruhi pelanggan lain atau pihak luar untuk ikut serta dalam

    pembelian jasa tersebut. Hasil penelitian Dong et al., (2011) tentang bentuk hubungan

    fungsional antara kepuasan dan loyalitas menyimpukan bahwa pengaruh kepuasan

    pelanggan pada loyalitas tidaklah selalu linier dalam semua keadaan, bentuk fungsional

    dari pengaruh kepuasan pada loyalitas bervariasi diseluruh segmen pada tiap kategori

    produk dan variabel ekonomi dan demografi pelanggan, yaitu berbentuk linier, kuadrat

    dan kubik.

    Sedangkan penelitian Seiders et al., (2005) menyebutkan bahwa bentuk

    fungsional dari kepuasan pelanggan pada loyalitas adalah linier untuk kategori produk,

    karakter pasar, variabel ekonomi dan demografi pelanggan sebagai faktor moderasinya.

    Berdasarkan uraian dan research gap di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

    berikut :

    H5 : Semakin tinggi kepuasan pelanggan, maka semakin tinggi loyalitas

    pelanggan kartu kredit BCA

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    7 ISSN 2355-0244

    MODEL PENELITIAN

    Model penelitian yang akan dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada

    hipotesis-hipotesis yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut merupakan model

    penelitian pada penelitian ini.

    METODE PENELITIAN

    Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna kartu kredit BCA. Pengambilan

    sampel dalam penelitian dengan tehnik proposive sampling. Sampel dalam penelitian

    ini adalah pengguna kartu kredit BCA yang berkunjung dan berbelanja di Supermall

    Karawaci Tangerang berjumlah 110 responden (Roscoe ,1982) dalam Sugiyono (2009)

    bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian kausal adalah antara 30 sampai

    dengan 500.

    Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan daftar

    pertanyaan/kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada pengguna kartu kredit BCA yang

    berbelanja di Supermall Karawaci yang berisi pertanyaan tertutup. Pertanyaan dalam

    angket tertutup dibuat menggunakan skala likert dengan memberi nilai 1 sampai

    dengan 7 (Sekaran, 2006). Responden memberikan jawaban paling tinggi dengan nilai

    7 dan jawaban yang paling rendah dengan nilai 1.

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 8

    Uji Validitas

    Singarimbun dan Effendi (2008), menyatakan bahwa validitas merupakan suatu

    alat yang mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas tiap butir, dilakukan

    dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap

    skor butir (Sugiyono, 2009). Dalam Sugiyono (2009) dikemukakkan bahwa item yang

    mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total), serta korelasi yang tinggi,

    menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi.

    Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (r

    hitung) dengan nilai r tabel untuk derajat kebebasan (df) yaitu n 2, dimana n adalah

    jumlah sampel pada tingkat signifikansi 5 persen. Apabila nilai r hitung hasilnya positif

    dan lebih besar dari r tabel, maka akan dapat dinyatakan bahwa item pertanyaan

    tersebut telah valid.

    Uji Reliabilitas Instrument

    Reliabilitas adalah alat untuk mengukur konsistensi internal dari indikator-

    indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-

    masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Metode

    yang digunakan untuk pengujian reliabilitas adalah koefisien Alpha Cronbachyang

    menurut Freidenberg (1995) dalam Purwoto & Wahyuni (2009). Nilai reliabilitas dari

    semua variabel diatas 0,6 dan hasil pegujian reliabilitas pada semua variabel ini

    dinyatakan reliabel.

    Definisi Operasional Variabel

    Tabel 2

    Hubungan, Dimensi, Variabel dan Indikator

    No. Variabel Dimensi Indikator Skala Sumber

    1. Kualitas

    Layanan (X1)

    1. Tangibles (bukti

    langsung)

    2. Reliability (keandalan)

    3. Responsiveness (daya

    1. meliputi fasilitas

    fisik, perlengkapan,

    pegawai dan sarana

    komunikasi

    2. kemampuan

    memberikan

    pelayanan yang

    Interval Tjiptono

    (2003)

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    9 ISSN 2355-0244

    tanggap)

    4. Assurance (jaminan)

    5. Emphaty

    (perhatian)

    memuaskan

    3. membantu

    konsumen dan

    memberikan dengan

    tanggap

    4. mencakup

    kemampuan yang

    baik dimiliki para

    staf

    5. melakukan

    komunikasi yang

    baik dan memahami

    kebutuhan

    konsumen

    2. Orientasi

    Pelanggan

    (X2)

    1. Nilai persepsi

    pelanggan

    2. Penilaian produk

    1. Metode Kerekayasaan

    Industri

    2. Estimasi Nilai Pelanggan

    3. Pendekatan Dekomposisi

    4. Pendekatan Komposisional

    5. Urgensi Peringkat

    Interval Boyd,

    Walker

    Dan

    Larrence

    (1999)

    3. Kepuasan

    Pelanggan

    (Y)

    1. Fungsi produk 2. Kesesuaian

    Produk

    1. Produk berfungsi

    lebih baik dari

    yang diharapkan

    2. Produk berfungsi

    seperti yang

    diharapkan

    3. Produk berfungsi

    lebih buruk dari

    yang diharapkam

    Interval Sumarwan

    (2004)

    4. Loyalitas

    Pelanggan

    (Z)

    1. Repeat

    2. Retention

    3. Referral

    1. konsumen

    mekakukan

    pembelian ulang

    produk secara

    teratur

    2. Konsumen tidak

    terpengaruh jasa

    oleh pihak lain

    3. Menyebarkan

    informasi puas atau

    tidaknya terhadap

    sutu produk

    Interval Tjiptono

    (2000)

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 10

    Metode Analisis

    Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas atau

    hubungan atau pengaruh dan untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka teknik

    analisis yang digunakan adalah SEM. Penggunaan metode analisis SEM karena SEM

    dapat mengidentifikasi dimensi-dimensi dari sebuah konstruk dan pada saat yang sama

    mampu mengukur pengaruh atau derajat hubungan antar faktor yang telah

    diidentifikasikan dimensi-dimensinya (Ferdinand, 2006).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

    Sebelum model dianalisis dengan analisis SEM, perlu dilakukan uji validitas dan

    reliabilitas variabel terlebih dahulu. Berdasarkan output uji validitas, diketahui bahwa

    nilai r hitung pada masing-masing indicator lebih besar dari r tabel (0,1576) sehingga

    dapat disimpulkan bahwa masing-masing indicator tersebut adalah valid.

    Sedangkan berdasarkan output uji reliabilitas, nilai cronbachs alpha untuk

    indikator kualitas layanan, orientasi pelanggan, kepuasan pelanggan dan orientasi

    pelanggan masing-masing sebesar 0,729 ; 0,766 ; 0,847 dan 0,821. Dimana nilai alpha

    tersebut lebih besar dari 0,6 sehingga disimpulkan bahwa variabel adalah reliable.

    Hasil Analisis Structural Equation Model

    Analisis SEM dimaksudkan untuk menguji model dan hipotesis dalam penelitian

    ini. Pengujian model dalam Structural Equation Model dilakukan dengan pengujian

    antara lain uji asumsi seperti uji kesesuaian model, normalitas, outlier, dan

    multikolinearitas, dan uji kausalita.

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    11 ISSN 2355-0244

    Gambar 1

    Pengujian Structural Equation Model

    Sumber: hasil data primer yang diolah, 2013

    1. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Test)

    Berdasarkan output uji normalitas, berikut ini:

    Tabel 3

    Hasil Uji Kelayakan Full Model

    Kriteria Cut of Value Hasil Evaluasi

    Chi-Square 2 dengan df : 146; p : 5% adalah 185,8 149,963 Baik

    Probability 0,05 0,317 Baik

    GFI 0,90 0,874 Marginal

    AGFI 0,90 0,835 Marginal

    TLI 0,95 0,986 Baik

    CFI 0,95 0,988 Baik

    RMSEA 0,08 0,022 Baik Sumber: hasil data primer yang diolah, 2013

    Hasil perhitungan uji chi-square pada full model memperoleh nilai sebesar 149,963

    masih di bawah chi-square tabel dengan derajat kebebasan pada tingkat signifikansi 5

    persen sebesar 185,8. Nilai probabilitas sebesar 0,317 di atas 0,05 yang merupakan

    nilai probabilitas yang disyaratkan. Nilai GFI dan AGFI sebesar 0,874 dan 0,835 dapat

    diterima secara marginal, sehingga masih bisa dikatakan model fit. Nilai TLI sebesar

    0,986 lebih besar dari 0,95 yang merupakan nilai TLI yang disyaratkan. Nilai CFI

    .36

    KL

    x5

    .62

    e5

    1.00

    1

    x4

    .55

    e4

    .69x3

    .69

    e3.85

    x2

    .33

    e2 1.54

    x1

    1.68

    e11.62

    1

    .41

    OP

    x10

    .90

    e10

    x9

    .88

    e9

    x8

    .86

    e8 1.48

    x7

    1.01

    e71.33

    x6

    .84

    e6

    KP

    x15

    .27

    e15

    1.00x14

    .46

    e14.86

    x13

    .49

    e13 1.33

    x12

    .70

    e12.93

    x11

    .45

    e11

    .87

    LP

    x16

    .49

    e16

    x17

    .63

    e17

    1.04

    x18

    .42

    e18

    1.16

    1

    x19

    1.43

    e19

    1.15

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1 1

    .44

    Z21

    1

    1

    1

    1 1.05

    1.00

    1.17

    .07

    1

    .32

    .51

    .47

    Z1

    1

    .31

    1

    1

    1

    .08UJI MODEL:

    chi-squares=153.600

    prob=.317

    GFI=.874

    AGFI=.835

    TLI=.986

    CFI=.988

    RMSEA=.022

    1.00

    .40

    FULL MODEL

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 12

    sebesar 0,988 lebih besar dari 0,95 yan merupakan nilai CFI yang disyaratkan. Dan

    nilai RMSEA yang termasuk dalam kriteria baik sehingga hasil tersebut menunjukkan

    bahwa konstruk memenuhi kriteria model fit (Goodness of-Fit Indices).

    2. Evaluasi Normalitas Data

    Analisis normalitas dilakukan dengan melihat nilai CR untuk multivariate dengan

    rentang 2,58 pada tingkat signifikansi 1persen.

    Tabel 4

    Normalitas Data

    Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

    x10 2.000 7.000 -.364 -1.557 -.669 -1.432

    x9 3.000 7.000 -.018 -.075 -.789 -1.688

    x6 2.000 7.000 -.048 -.205 -.716 -1.534

    x16 2.000 6.000 .204 .872 -.703 -1.504

    x19 2.000 7.000 .106 .452 -1.007 -2.156

    x18 2.000 7.000 .389 1.666 -.418 -.894

    x17 2.000 7.000 .254 1.088 -.260 -.556

    x11 3.000 7.000 .336 1.438 -.679 -1.454

    x12 3.000 7.000 .188 .804 -.738 -1.581

    x13 2.000 7.000 -.001 -.004 -.474 -1.015

    x14 2.000 7.000 .258 1.105 -.029 -.061

    x15 2.000 6.000 .117 .501 -.159 -.340

    x7 2.000 7.000 -.148 -.633 -.830 -1.777

    x8 2.000 7.000 -.293 -1.255 -.622 -1.332

    x1 2.000 7.000 -.202 -.865 -1.161 -2.485

    x2 2.000 7.000 -.457 -1.957 -.160 -.343

    x3 2.000 6.000 -.020 -.087 -.928 -1.986

    x4 3.000 6.000 -.138 -.592 -.756 -1.619

    x5 3.000 7.000 -.406 -1.737 -.447 -.957

    Multivariate -4.897 -.909

    Sumber: hasil data primer yang diolah, 2013

    Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan critical ratio sebesar 2,58 pada

    tingkat signifikansi 0,01 (1 persen) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

    data yang menyimpang. Uji normalitas data untuk setiap terbukti normal. Begitu pula

    secara multivariate, tampak bahwa nilai c.r sebesar 0,45 tidak melebihi kriteria yang

    disyaratkan yaitu 2,58.

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    13 ISSN 2355-0244

    3. Evaluasi Outlier

    Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang

    terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul dalam

    bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel-variabel

    kombinasi (Hair, et.al., 2010). Adapun outlier dapat dievaluasi dengan dua cara,

    yaitu analisis terhadap univariate outliers dan analisis terhadap multivariate outliers

    (Hair, et.al., 2010). Berikut ini adalah hasil pengujian univariate outlier.

    Tabel 5

    Uji Univariate Outlier

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Zscore(x1) 110 -1.69474 1.37140 .0000000 1.00000000

    Zscore(x2) 110 -2.69740 1.86743 .0000000 1.00000000

    Zscore(x3) 110 -2.33758 1.74391 -1.4163238E-16 1.00000000

    Zscore(x4) 110 -2.10634 1.40423 -2.8920127E-15 1.00000000

    Zscore(x5) 110 -2.06787 1.94033 .0000000 1.00000000

    Zscore(x6) 110 -2.60984 1.58727 .0000000 1.00000000

    Zscore(x7) 110 -2.30345 1.46708 .0000000 1.00000000

    Zscore(x8) 110 -2.43036 1.31389 .0000000 1.00000000

    Zscore(x9) 110 -1.79716 1.65590 -1.6682420E-16 1.00000000

    Zscore(x10) 110 -2.82300 1.51401 -2.5701351E-15 1.00000000

    Zscore(x11) 110 -1.79335 2.47192 .0000000 1.00000000

    Zscore(x12) 110 -1.54081 2.12382 .0000000 1.00000000

    Zscore(x13) 110 -1.74376 2.35482 .0000000 1.00000000

    Zscore(x14) 110 -2.70116 2.64286 -1.0315455E-15 1.00000000

    Zscore(x15) 110 -2.55808 1.83862 .0000000 1.00000000

    Zscore(x16) 110 -1.74134 1.88989 .0000000 1.00000000

    Zscore(x17) 110 -1.62615 2.57282 -1.2182964E-15 1.00000000

    Zscore(x18) 110 -1.32826 2.91908 .0000000 1.00000000

    Zscore(x19) 110 -1.53124 1.69551 -1.4117812E-15 1.00000000

    Valid N (listwise) 110

    Sumber: hasil data primer yang diolah, 2013

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 14

    Dari uji univariate outlier diketahui bahwa pada data tidak terdapat outlier,

    terlihat nilai Zscore yang tidak lebih besar 3,00. Selanjutnya adalah evaluasi

    multivariate outliers. Uji mahalnobis distance digunakan untuk melihat ada tidaknya

    outlier secara multivariate. Mahalnobis distance dihitung berdasarkan nilai chi-square

    pada derajat bebas sebesar 19 (indikator variabel) pada tingkat P < 0,001 adalah 43,82

    (berdasarkan tabel distribusi chi-square). Sedangkan dari hasil pengolahan data

    diketahui bahwa nilai mahalnobis distance tidak ada yang lebih besar dari 43,82

    sehingga tidak terdapat data outlier secara multivariate.

    4. Evaluasi Multicolinearity dan Singularity

    Pengujian data selanjutnya adalah untuk melihat apakah terdapat multikolineritas

    dan singularitas dalam kombinasi-kombinasi variabel. Adanya multikolineritas dan

    singularitas dapat diketahui melalui nilai VIF dan nilai tolerance. Nilai cut off yang

    biasa dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance yang

    kurang dari 0,1 atau nilai VIF yang lebih dari 10, berarti model yang tidak terdapat

    adanya gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi

    (Ghozali, 2009).

    Tabel 6

    Evaluasi Multicolinearity dengan Variabel Dependen Kepuasan Pelanggan

    Model

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    1 (Constant)

    KL .993 1.007

    OP .993 1.007

    Dependent variabel: Kepuasan Pelanggan

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    15 ISSN 2355-0244

    Tabel 7

    Evaluasi Multicolinearity dengan Variabel Dependen Loyalitas Pelanggan

    Model

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    1 (Constant)

    KL .943 1.061

    OP

    KP .993

    .893

    1.061

    1.120

    Dependent variabel: Kepuasan Pelanggan

    Sumber: hasil data primer yang diolah, 2013

    Dari hasil pengujian multi- colinearity dan singularity yang disajikan dalam tabel

    6 dan 7 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen

    dalam model penelitian.

    5. Uji Kausalitas

    Setelah melakukan penilaian-penilaian terhadap asumsi-asumsi yang ada pada

    SEM, selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis. Adapun hasil pengujian

    hipotesis sebagai berikut:

    Tabel 8

    Hasil Pengujian Hipotesis

    Estimate S.E. C.R. P Label

    KP

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 16

    berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini mendukung penelitian

    dari Zeithamal et al (1996), Tat et, al (2011) yang mengemukakan bahwa kualitas

    pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

    Hipotesis 2 adanya pengaruh orientasi pelanggan terhadap kepuasan pelanggan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan nilai CR (Critical Ratio) sebesar

    2,122 dengan probabilitas sebesar 0,034. Oleh karena nilai probabilitas 0,05

    disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima yaitu variabel orientasi pelanggan terbukti

    berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini tidak mendukung

    penelitian dari Kansperger and Kunz (2005) yang mengemukakan bahwa orientasi

    pelanggan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

    Hipotesis 3 adanya pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan nilai CR (Critical Ratio) sebesar

    2,502 dengan probabilitas sebesar 0,012. Oleh karena nilai probabilitas 0,05

    disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima yaitu variabel kualitas layanan terbukti

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini tidak

    konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Retnowati (2008) yang

    mengemukakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif, tetapi tidak signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan.

    Hipotesis 4 adanya pengaruh orientasi pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai CR (Critical Ratio)

    sebesar 0,54 dengan probabilitas sebesar 0,589. Oleh karena nilai probabilitas 0,05

    bahwa hipotesis keempat ditolak yaitu variabel orientasi pelanggan terbukti

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian konsisten dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2008) yang menyatakan orientasi layanan

    berpengaruh positif, tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Hipotesis 5 adanya pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai CR (Critical Ratio)

    sebesar 3,7 dengan probabilitas sebesar 0,001. Oleh karena nilai probabilitas 0,05

    disimpulkan bahwa hipotesis kelima diterima yaitu variabel kepuasan pelanggan

    terbukti berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini

    konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lupiyoadi (2001), Imawan dan

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    17 ISSN 2355-0244

    Sucento (2009) yang mengemukakan kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap

    kualitas pelayanan.

    6. Persamaan Model Struktural

    Berikut ini adalah hasil nilai hubungan kausalitas () variabel dan nilai

    residu/error (e):

    Tabel 9

    Uji kausalitas Variabel dan Nilai Residu (Z)

    Estimate

    KP

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 18

    Tabel 10 diatas menunjukkan pengaruh langsung kualitas layanan terhadap

    kepuasan pelanggan sebesar 0,258, sedangkan pengaruh kualitas layanan terhadap

    loyalitas pelanggan sebesar 0,284. Nilai pengaruh langsung kualitas layanan terhadap

    kepuasan pelanggan dan loyalitas layanan, secara statistik adalah signifikan,

    Pengaruh langsung orientasi pelanggan terhadap kepuasan pelanggan sebesar

    0,263 namun pengaruh langsung orientasi pelanggan terhadap loyalitas pelanggan

    secara statistik tidak signifikan. Dan pengaruh langsung kepuasan pelanggan terhadap

    loyalitas pelanggan sebesar 0,45 (secara statistic signifikan).

    Tabel 11

    Standardized Indirect Effect Model Penelitian

    OP KL KP LP

    KP .000 .000 .000 .000

    LP .118 .116 .000 .000

    Sumber: hasil data primer yang diolah, 2013

    Tabel 11 diatas menunjukkan adanya pengaruh tidak langsung kualitas layanan

    terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,116, dan pengaruh tidak langsung orientasi

    pelanggan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,118. Nilai pengaruh tidak langsung

    kualitas layanan dan orientasi pelanggan terhadap loyalitas pelanggan melalui

    kepuasan pelanggan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas layanan dan orientasi

    pelanggan memiliki pengaruh tidak langsung untuk meningkatkan loyalitas pelanggan

    melalui kepuasan pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan

    terbukti sebagai variabel intervening.

    Tabel 12

    Standardized Total Effect Model Penelitian

    OP KL KP LP

    KP .263 .258 .000 .000

    LP .177 .400 .450 .000

    Sumber: hasil data primer yang diolah, 2013

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    19 ISSN 2355-0244

    Tabel 12 diatas menunjukkan pengaruh total dari orientasi pelanggan terhadap

    kepuasan pelanggan sebesar 0,263, pengaruh total orientasi pelanggan terhadap

    loyalitas pelanggan sebesar 0,177. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi pelanggan

    mempunyai kontribusi positif terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.

    Pengaruh total dari kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,258,

    pengaruh total kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,4. Hal ini

    menunjukkan bahwa kualitas layanan mempunyai kontribusi positif terhadap kepuasan

    pelanggan dan loyalitas pelanggan. Dan pengaruh total kepuasan kerja terhadap

    loyalitas pelanggan sebesar 0,45, hal ini menujukkan bahwa kepuasan pelanggan

    memiliki kontribusi positif terhadap loyalitas pelanggan.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Beberapa kesimpulan yang dapat disajikan dalam penelitian ini adalah, Pertama.

    kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hasil ini

    didukung penelitian Zeithamal et al (1996), Tat et, al (2011). Kedua, orientasi

    pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, hasil ini tidak

    mendukung penelitian Kansperger and Kunz (2005) yang mengemukakan bahwa

    orientasi pelanggan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

    Ketiga, kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan,

    hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Retnowati (2008) yang mengemukakan

    bahwa kualitas layanan berpengaruh positif, tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan. Keempat, orientasi pelanggan berpengaruh positif dan tidak signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan, hasil ini konsisten dengan penelitian Astuti (2008).

    Kelima, kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan,

    hasil ini konsisten dengan penelitian Lupiyoadi (2001), Imawan dan Sucento (2009).

    Keenam, perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada

    perbedaan model penelitian, perbedaan penggunaan variabel dan perbedaan objek

    penelitian. Ketujuh, variabel kepuasan pelanggan terbukti sebagai variabel intervening,

    yang memediasi pengaruh kepuasan pelanggan dan orientasi pelanggan terhadap

    loyalitas pelanggan.

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 20

    Saran

    Disarankan dalam penelitian ini, Pertama sebaiknya penelitian berikutnya

    menggunakan pertanyaan terbuka sehingga dapat lebih mendalam dalam wawancara

    pada responden. Kedua untuk dapat mengeneralisasi loyalitas pelanggan kartu kredit

    BCA sebaiknya pengguna kartu kredit BCA diberikan kesempatan yang sama sebagai

    responden dalam penelitian ini.

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    21 ISSN 2355-0244

    DAFTAR PUSTAKA

    Widhy Tri Astuti.2008.Hubungan Kausal Kualitas Layanan, Loyalitas dan Komitmen

    Nasabah pada Bank-bank Top Brand 2007.Jurnal Keuangan dan

    Perbankan.Vol. 12 No.2 296 -307

    Brady, Micheal K, and Cronin Jr., J. Joseph 2001.Some New Thoughs On

    Conceptualizing Perceived Service Quality: A Hierarchical Approach.Journal of

    Marketing Vol 56 (July) pp 34-49

    Brown, G.2002.Brand loyalty fact or fiction.Advertising Age.Vol. 9 (June)

    Chang, T.Z and Chen,S.J.1998.Market Orientation Service Quality and Business

    Profitability: A Conceptual Model and Empirical Evidence.Journal of Service

    Marketing Vol 12 No 4 pp 246-264

    Dick, Alan S. &Basu Kunal.1994.Customer Loyalty : Toward an Integrated

    Conceptual Framework.Journal of the Academy of Marketing Science Vol 22:

    99-113

    Dong, S, et, al.2011.Functional form of the Satisfaction-Loyalty

    Relationship.International Journal of Research in Makerting

    Augusty Ferdimand. 2006, Structural Equation Modeling dalam Penelitian

    Manajemen Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Semarang

    Fujun Lai, Mitch Grifin and Barry J.Babin.2009.How quality, value, image and

    satisfaction create loyalty at a Chinese telecom.Journal of Business Research

    Vol 6 No 2 pp 980-986

    Imam Ghozali.2009.Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.

    BP-UNDIP:Semarang

    Hair, Joseph F., William J. Black, Barry J. Babin dan Rolph E.

    Anderson.2010.Multivariate Data Analysis. A Global Perspective.New Jersey:

    Pearson Prentice Hall

    Imawan,Zera N & Sucento.2009.Analisa Kepuasan Pelanggan atas Kualitas

    Pelayanan Jasa pada Pemegang Kartu Kredit Everyday Bank Mandiri di

    Jakarta.Journal of Business Strategi and Execution Vol. 1 No. 2: 387 400.

    Infobank.Juli 2012

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    ISSN 2355-0244 22

    Kantspenger, Roland and Kunz, Werner H. 2005.Managing Overall Service Quality

    in Customer Care Centres: Empirical Findings of a Multi-Perspective

    Approach.International Journal of Service Industry Management Vol 16 No 2

    pp 135-151

    Kim, W. G. and Cha,Y..2002.Antecedents and Consequences of Relationship Quality

    in Hotel Industry.Hospitally Management Vol 21 No 3 pp 321-338

    Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran.Jakarta: Pearson Education Asia dan

    Prenhallindo.

    Muh. Masri.2009.Analisis Pengaruh Orientasi Pelanggaan Terhadap Orientasi Pasar

    Pada Industri Meubel di Kabupaten Muna.Jurnal Manejemen dan

    Kewirausahaan Vol. 2, No.2: 41-51.

    Rambat Lupiyoadi.2001.Manajemen Pemasaran Jasa.Jakarta: Salemba Empat.

    Mohammad Muzahir Akbar and Noorjahan Parvez.2009.Impact of Service

    Quality,Trust, and Customer Satisfaction on Customer Loyalty.ABAC.Dhaka

    Bangladesh

    Agus Purwoto & Sri Wahyuni.2009. Modul Laboraturium Statistik. Jakarta: ABFII

    Perbanas Press

    Nova Retnowati. 2008.Pengaruh Kualitas Layanan, Orientasi Layanan, Strategi

    Harga terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi terhadap Pelanggan

    Jasa Transportasi Kereta Api Eksekutip).Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 7

    No.1: 134-150

    Seiders, K, et al.2005.Do satisfied Customer Buy More? Examining Moderating

    Influences in a Retailing Context.American Marketing Association

    Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 2008.Metode Penelitian Survai. Edisi

    Revisi.Jakarta: LP3ES

    Sinkula, James M, Wiliam E. Baker, Noordewier.1997.A Framework for Market

    Based Organizational Learning: Linking values Knowledge and

    Behaviour.Journal of The Academy of Marketing Science Vol 25 pp 305-318

    Sondoh, Stephen L, Maznah Wan Omar dkk.2007.The Effect of Brand Image on

    Overall Satisfaction and Loyalty Intention in the Context of Color

    Cosmetic.Asian Academy of Management Journal.Vol 12(1) pp 83-107

  • e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1, No. 1, Oktober 2013

    23 ISSN 2355-0244

    Sugiyono.2009.Metode Penelitian Bisnis.Cetakan Ketigabelas. Jakarta: Penerbit

    Alfabeta

    Ujang Sumarwan.2004.Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam

    Pemasaran.Bogor: Ghalia Indonesia.

    Tat et al.2011.Cunsomer Purchase Intention in Fast Food Restaurants:An Emperical

    Study on Undergraduate Student.The Special Issue on Contemporary Issues in

    Business and Economics

    Fandy Tjiptono. 2000.Manajemen Jasa.Yogyakarta: Andi Offset.

    Uma Sekaran.2006.Metodologi Penelitian untuk Bisnis.(terjemahan).Jakarta:

    Salemba Empat

    Zeithaml el al.1996.Measuring The Quality of Relationship In Customer Service : An

    Empirical Study.European Journal of Marketing