PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

32
PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN DI DESA LORAM WETAN Agung Dwi Prasetyo 1 , Alina Ika Putri 2 , Fina Rufiana 3 , Yoga Hardiyanto 4 , Ismiyati 5 Universitas Negeri Semarang Email: [email protected], [email protected] Abstract Households are the biggest contributor to waste every day. An alternative effort to reduce household waste in Loram Wetan Village is to use household waste to make environmentally friendly liquid organic fertilizer. The waste material comes from household waste which has been tested with inorganic waste first. Wet waste that was previously put into the vat is immediately added with a bio- activator for fermentation, and the result is lindu that can be used after 2-3 weeks of fermentation. Liquid Organic Fertilizer (POC) has advantages over solid organic fertilizers, namely POC with nutrient content which is more quickly available and easily absorbed by plant roots and the manufacture of this POC in order to help increase crop production as well as a solution for managing household organic waste. The method used in this service is to use online media through Groub WhatsApp, which in breaking the chain of Covid-19 spread, the results of community service, especially PKK mothers and agricultural actors, can understand the benefits of making POC (Liquid Organic Fertilizer) because they have benefits and made from organic materials are also environmentally friendly. The suggestion developed in this service is that hopefully with the discovery of this POC, many people can know about it so that they can take advantage of the manufacture. Keywords: Household Waste, POC, Agricultural Production Abstrak Rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar setiap harinya. Upaya alternatif untuk mengurangi limbah rumah tangga di Desa Loram Wetan adalah dilakukan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga untuk pembuatan pupuk organik cair ramah lingkungan. Bahan limbah sampah sepenuhnya berasal dari hasil sampah rumah tangga yang terlebih dahulu sudah dipisahkan dengan limbah anorganik. Sampah basah yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam tong segera ditambahkan dengan bioaktivator untuk difermentasi, dan hasilnya berupa lindu dapat digunakan setelah 2-3 minggu fermentasi. Pupuk Organik Cair (POC) memiliki keunggulan dibandingkan pupuk organik padat yakni POC memiliki kandungan unsur zat hara yang lebih cepat tersedia dan dengan mudah diserap oleh akar tanaman serta pembuatan POC ini dalam rangka membantu peningkatan produksi panen sekaligus solusi dalam pengelolaan limbah organik rumah tangga. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan menggunakan media daring melalui Groub WhatsApp yang mana dalam memutus mata rantai penyebaran Covid- 19 ,hasil pengabdian diketahui warga khususnya ibu ibu PKK dan pelaku pertanian dapat memahami dari manfaat dari pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) karena memilikki manfaat dan terbuat dari bahan organik juga ramah lingkungan. Saran yang dikembangkan

Transcript of PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Page 1: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI LIMBAH RUMAH

TANGGA SEBAGAI SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENINGKATAN

PRODUKSI PERTANIAN DI DESA LORAM WETAN

Agung Dwi Prasetyo1, Alina Ika Putri2, Fina Rufiana3, Yoga Hardiyanto4, Ismiyati5

Universitas Negeri Semarang

Email: [email protected], [email protected]

Abstract

Households are the biggest contributor to waste every day. An alternative effort to reduce household

waste in Loram Wetan Village is to use household waste to make environmentally friendly liquid

organic fertilizer. The waste material comes from household waste which has been tested with

inorganic waste first. Wet waste that was previously put into the vat is immediately added with a bio-

activator for fermentation, and the result is lindu that can be used after 2-3 weeks of fermentation.

Liquid Organic Fertilizer (POC) has advantages over solid organic fertilizers, namely POC with

nutrient content which is more quickly available and easily absorbed by plant roots and the

manufacture of this POC in order to help increase crop production as well as a solution for managing

household organic waste. The method used in this service is to use online media through Groub

WhatsApp, which in breaking the chain of Covid-19 spread, the results of community service,

especially PKK mothers and agricultural actors, can understand the benefits of making POC (Liquid

Organic Fertilizer) because they have benefits and made from organic materials are also

environmentally friendly. The suggestion developed in this service is that hopefully with the discovery

of this POC, many people can know about it so that they can take advantage of the manufacture.

Keywords: Household Waste, POC, Agricultural Production

Abstrak

Rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar setiap harinya. Upaya alternatif

untuk mengurangi limbah rumah tangga di Desa Loram Wetan adalah dilakukan dengan

memanfaatkan limbah rumah tangga untuk pembuatan pupuk organik cair ramah

lingkungan. Bahan limbah sampah sepenuhnya berasal dari hasil sampah rumah tangga

yang terlebih dahulu sudah dipisahkan dengan limbah anorganik. Sampah basah yang

sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam tong segera ditambahkan dengan bioaktivator

untuk difermentasi, dan hasilnya berupa lindu dapat digunakan setelah 2-3 minggu

fermentasi. Pupuk Organik Cair (POC) memiliki keunggulan dibandingkan pupuk organik

padat yakni POC memiliki kandungan unsur zat hara yang lebih cepat tersedia dan dengan

mudah diserap oleh akar tanaman serta pembuatan POC ini dalam rangka membantu

peningkatan produksi panen sekaligus solusi dalam pengelolaan limbah organik rumah

tangga. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan menggunakan media

daring melalui Groub WhatsApp yang mana dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-

19 ,hasil pengabdian diketahui warga khususnya ibu ibu PKK dan pelaku pertanian dapat

memahami dari manfaat dari pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) karena memilikki

manfaat dan terbuat dari bahan organik juga ramah lingkungan. Saran yang dikembangkan

Page 2: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

dalam pengabdian ini adalah semoga dengan penemuan POC tersebut dapat diketahui

banyak orang agar dapat mengambil manfaat dari pembuatan tersebut.

Kata Kunci: Limbah Rumah Tangga, POC, Produksi Pertanian

PENDAHULUAN

Desa Loram Wetan merupakan

Desa dengan luas wilayah 254 Ha yang

terdiri dari 147 Ha merupakan lahan

persawahan. Sebanyak 52 warga Desa

Loram Wetan merupakan petani/pekebun.

Untuk meningkatkan hasil panen, masih

banyak warga yang menggunakan pupuk

kimia. Kebutuhan pupuk kimia untuk

pertanian maupun perkebunan semakin

banyak. Namun, tidak seimbang terhadap

produksi pupuk. Penggunaan pupuk

kimia yang berlebihan dan dalam jangka

waktu yang panjang justru akan

menyebabkan kerugian karena dapat

merusak lingkungan, seperti struktur

tanah menjadi keras, mikroorganisme

tanah yang semakin berkurang dan

berakibat pada menurunnya produksi

tanah (Handayani dkk, 2015). Dalam

menanggapi hal tersebut, melalui

program pengabdian masyarakat ini

upaya alternatif akan dilakukan dengan

memanfaatkan limbah rumah tangga

untuk pembuatan pupuk organik cair

ramah lingkungan dan bioaktivator MOL.

Pupuk organik dibagi menjadi dua

yaitu pupuk organik padat dan pupuk

organik cair . Pupuk Organik Cair (POC)

memiliki keunggulan dibandingkan

pupuk organik padat yaitu POC memiliki

kandungan unsur zat hara yang lebih

cepat tersedia dan dengan mudah diserap

oleh akar tanaman. Selain itu, sumber

bahan untuk POC ini mudah didapatkan

karena jumlahnya yang melimpah

terutama dalam bentuk limbah, baik

limbah rumah tangga, limbah

perternakan, limbah industri dan lain-lain

(Febrianna dkk, 2018), Pemanfaatan

limbah rumah tangga ini dipilih dengan

tujuan mengurangi volume sampah yang

ada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Desa Loram Wetan.

Pembuatan POC ini dalam rangka

membantu peningkatan produksi panen

sekaligus membantu dalam pengelolaan

limbah organik rumah tangga karena

rumah tangga adalah penyumbang

sampah terbesar setiap harinya. Namun,

pengetahuan masyarakat Desa Loram

Wetan tentang hal ini masih cukup

minim. Sehingga, perlu diadakan

sosialisasi dan pelatihan tentang tata cara

pembuatan POC dari limbah organik

rumah tangga. Hal ini diharapkan selain

dapat menunjang produksi pertanian dan

solusi pengelolaan sampah, tetapi juga

dapat menjadi potensi dalam

meningkatkan perekonomian di Desa

Loram Wetan.

METODE

Lokasi Pengabdian

Pengabdian ini dilakukan di Desa

Loram Wetan RT 04 RW 06. Pembuatan

POC ini dilakukan bersama pemangku

kepentingan (stakeholder) seperti kelompok

sadar wisata (darwis) dan pegiat

lingkungan masyarakat desa yang mulai

berinovasi dalam menciptakan sesuatu

yang membantu proses perkembangan

pertanian di desa Loram Wetan pada

khususnya yaitu dengan menciptakan

(POC) pupuk organik cair yang terbuat

dari limbah organik ramah lingkungan

Page 3: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

yang sekaligus urgensinya dalam

mempercepat proses pertumbuhan dan

produksi tanaman padi. Serta solusi

dalam mengatasi degradasi kualitas lahan

yang sekarang ini banyak petani yang

menggunakan pupuk dari bahan kimia.

Bahan dan Alat Pengabdian :

Bahan limbah sepenuhnya berasal dari

hasil sampah rumah tangga yang terlebih

dahulu sudah dipisahkan dengan limbah

anorganik, sebagai percobaan diambil dari

warga desa loram wetan, yang mana

sampah tersebut di kumpulkan secara

kolektif oleh ibu-ibu yang pada umumnya

menghasilkan sampah dapur seperti

sayuran, buah-buahan, duri ikan hingga

sisa cucian air beras juga bisa digunakan

dalam proses pembuatan POC (Pupuk

Organik Cair).

Alat penelitian yang digunakan

berasal dari material yang mudah

didapatkan oleh masyarakat karena bisa

menggunakan media yang mudah

didapat dan juga harga yang terjangkau,

perlu diketahui juga bahwa bioaktivator

yang digunakan adalah berjenis activator

MOL (Mikro Organisme Lokal). Alat - alat

yang digunakan antara lain:

- Tong Plastik dengan ukuran ml

yang mempunyai tutup

- Selang

- Bioaktivator MOL

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pengabdian :

Pembuatan POC

Sampah basah yang sebelumnya

sudah dimasukkan ke dalam tong

fermentasi yang pada bagian bawahnya

sudah dilubangi beberapa lubang, tong

yang digunakan adalah dua buah,

dengan bagian atas sebagai pasokan

sampah basah dan media pengurai

sekaligus sebagai filter yang kemudian

tertampung di tong yang kedua

pengumpul hasil dari proses fermentasi.

Gambar 1. Pemasukan limbah organik ke

tong untuk fermentasi

dalam proses tersebut, selanjutnya segera

ditambahkan bioaktivator dengan cara

disemprot. Penyemperotan bioaktivator

dilakukan setiap pagi sesudah setelah

sampah basah tersebut dimasukkan

kedalam tong fermentasi. Dan hasil dari

cairan fermentasi/ lindi, bisa digunakan

dan diambil pupuk organik cairnya

setelah 2-3 minggu kemudian.

Gambar 2. Pembuatan POC

Pelatihan Pembuatan POC secara daring

Pelatihan pembuatan POC ini

dilakukan secara daring karena dimasa

pandemi Covid-19 segala aktivitas

dibatasi, apalagi saat ini kasus infeksi

Covid-19 di Kabupaten Kudus terutama

Desa Loam Wetan terus bertambah.

Page 4: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Pelatihan dilakukan melalui WhatsApp

grup dengan peserta pelatihan yaitu ibu-

ibu PKK Desa Loram Wetan yang

merupakan kunci utama penyumbang

sampah terbesar.

Pelatihan meliputi penyampaian

materi (pengertian POC, persiapan alat

dan bahan, kelebihan POC) sesuai dengan

yang dilakukan pada saat pembuatan

POC mandiri, sosialisasi pelatihan (proses

pembuatan POC), dan tanya jawab

seputar pembuatan POC. selain itu, para

petani juga di berikan pemahaman

tentang pengaplikasian POC ini. Karena

disamping itu kegiatan dilakukan secara

daring mengingat bahwa mayoritas petani

di Desa Loram Wetan adalah usia yang

berumur lebih dari 40 tahun, yang mana

sangat rentan terinfeksi penyebaran Covid

19.

Gambar 3. Sosialisasi secara daring di group

WhatsApp Ibu – ibu PKK dan Kelompok Tani

loram wetan

Kegiatan yang dilakukan meliputi

pembuatan POC, Sosialisasi pemanfaatan

limbah rumah tangga, dan pelatihan

secara daring melalui whatsapp grup.

Pada proses pembuatan POC ini

menggunakan bioaktivator MOL. Larutan

MOL merupakan salah satu aktivator

yang dapat mempercepat ketersediaan

pupuk. Larutan MOL dapat diperoleh

dari limbah rumah tangga atapun industri

yang diolah melalui fermentasi sebagai

sumber bakteri. Larutan MOL

mengandung unsur hara mikro dan

makro serta bakteri yng berpotensi

sebagai perombak bahan organik,

perangsang tumbuhan, dan sebagai agen

pengendali hama (Mardikasari, 2015).

Bioaktivator MOL ini di beri merk Go-

clean yang merupakan hak paten buatan

Desa Loram Wetan. dimana sudah

diujikan di laboratorium Ungaran

Kabupaten Semarang. Penambahan

bioaktivator dilakukan secara cepat dan

langsung ditutup, agar tidak ada

penambah materi bakteri yang merugikan

seperti lalat dan bau yang tidak sedap.

Gambar 4. Bioaktivator MOL “Go-Clean”

Hasil kegiatan pelatihan

pembuatan POC dari mulai pembuatan

POC mandiri, pelatihan secara daring

sampai dengan sesi tanya jawab terlihat

dalam tabel berikut:

Page 5: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Tabel 1. Hasil kegiatan pelatihan

pembuatan POC secara

daring

No. Kegiatan Indikator

1. Pembuatan POC

secara mandiri

Diikuti oleh 3

mahasiswa

KKN, darwis

dan pegiat

lingkungan

desa.

2. Sosialisasi dan

peningkatan

pemahaman

warga Desa Loram

Wetan dalam

memanfaatkan

limbah rumah

tangga

Bertambahnya

pengetahuan

warga Desa

Loram Kulon

dalam

pemanfaatan

limbah rumah

tangga

menjadi pupuk

organik cair.

3. Pelatihan secara

daring mengenai

pembuatan

bioaktivator MOL

Bertambahnya

pengetahuan

peserta

pelatihan

dalam

memanfaatkan

limbah organik

menjadi

bioaktivator

MOL.

4. Pelatihan secara

daring mengenai

pembuatan POC

Peserta

pelatihan

dapat

membuat POC

secara mandiri

dengan

memanfaatkan

limbah organik

rumah tangga

5. Pemanfaatan

produk

(bioaktivator dan

POC)

Kulit buah,

sayur-sayuran

yang terbuang,

air cucian

beras dapat

dijadikan

bahan

pembuatan

POC dan

peserta

pelatihan

memahami

manfaat dari

bioaktivator

dan POC

antara lain

untuk sebagai

solusi

pengelolaan

sampah, dan

dapat

meningkatkan

produksi

pertanian serta

perekonomian

masyarakat

Desa Loram

Wetan.

Pengaplikasian POC (Pupuk

Organik Cair) dikhususkan untuk para

petani Desa Loram Wetan, perlu diketahui

bahwa Nitrogen berperan penting dalam

fase pertumbuhan tanaman, sehingga

pupuk N organik cair baik digunakan

pada tanaman saat berumur 0-60 hari,

atau dapat juga digunakan pada saat

Page 6: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

tanaman padi berumur 25-60 hari setelah

tanam. Caranya dengan disemprotkan ke

tanaman dengan dosis 1 liter pupuk

ditambah 17 liter air, dilakukan seminggu

sekali.

Dengan memiliki ilmu pengolahan

jadi pupuk organik yang baik maka akan

menjadikan produksi pertanian yang

bebas kimia dan hasil panen sehat untuk

dikonsumsi. Jadi, peluang untuk

mengembangkan usaha pertanian organik

berbasis pengolahan sampah cukup besar.

terdapat kendala dalam melakukan

pertanian organik yaitu, disaat masa

peralihan dari pertanian anorganik ke

pertanian organik. Karena jika belum

paham, penurunan produksi hasil panen

bisa terjadi pada konsis-konsisi tertentu,

terutama jika kesuburan tanah sangat

rendah akibat kekurangan materi dan zat

hara organik tanah.

Seorang aktifis lingkungan Heru

mengatakan ‚panen padi yang

sebelumnya memakai bahan kimia hanya

menghasilkan produksi 4 s/d 6 ton,

dengan formula POC (Pupuk Organik

Cair) dari bahan baku sampah bisa

menghasilkan 10-12 ton per hektar hanya

butuh waktu pada tahun ke -10,

mengingat ada proses memperbaiki

kesuburan tanah. Hasil formulanya

terbukti menghasilkan panen dengan

lebih cepat dan lebih subur dengan uji

coba selama lebih 20 tahun. Karena

didalam kandungan POC (Pupuk Organik

Cair) terkandung karbohidrat, serat,

protein, mineral, dan asam amino yang

bisa menyehatkan tanaman dan

mengembalikan kesuburan tanah

(Triawan dkk, 2020)

Setelah melakukan kegiatan

pelatihan pembuatan POC secara daring,

dilakukan evaluasi tentang sosialisasi dan

pelatihan pembuatan pupuk organik cair.

Berdasarkan tabel 1 dan dari hasil respon

para peserta pelatihan, mengungkapkan

bahwa pemahaman peserta pelatihan

semakin meningkat terkait pembuatan

POC. Dari hasil tersebut menunjukkan

bahwa kegiatan penelitian pengabdian

berupa pelatihan pembuatan POC secara

daring ini berhasil.

SIMPULAN

Berdasarkan pengabdian yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pelatihan pembuatan POC secara

daring ini dapat dikategorikan sebagai

metode yang efektif karena mencegah

timbulnya kerumuanan dan sebagai

tindak pencegahan penyebaran Covid-19.

Kegiatan ini mendapat respon positif bagi

masyarakat dan dapat menambah

pengetahuan terhadap pemanfaatan

limbah rumah tangga sebagai solusi

pengelolaan sampah yang mempunyai

banyak manfaat salah satunya untuk

meningkatkan produksi pertanian Desa

Loram Wetan. Selain itu juga pengabdian

ini membawa manfaat yang

berkesinambungan antar warga dan

petani secara khusus, serta untuk

memajukan desa loram wetan dalam

kemandirian pangan.

SARAN

Saran dalam pengabdian ini adalah

dengan adanya pelatihan pembuatan POC

(pupuk Organik Cair) ini dapat membawa

manfaat khusunya dalam bidang

pertanian di Desa Loram Wetan dan juga

Page 7: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

dapat diketahui oleh masarakat luas

dengan sasaran seluas-luasnya. Selain itu

juga dapat membawa kemadirian pangan

dan tidak lagi bergantung pada obat dan

pupuk kimia.

REFERENSI

Febrianna, M., Prijono, S., Kusumarini, N.

(2018). Pemanfaatan Pupuk

Organik Cair Untuk Meningkatkan

Serapan Nitrogen serta

Pertumbuhan dan Produksi Sawi

(Brassica juncea L.) pada Tanah

Berpasir. Jurnal Tanah dan

Sumberdaya Lahan, 5(2), 1009-1018.

Hadisuwito, S. (2012). Membuat Pupuk

Kompos Cair. Jakarta: PT.

Agromedia Pustaka.

Handayani, Yunus A, Susilowati A.

(2015). Uji Kualitas Pupuk Organik

Cair Dari Berbagai Macam

Mikroorganisme Lokal (MOL).

Jurnal Biosains Pascasarjana, 223-

256.

Mardhika, S., Djoko Purnomo, Triyono D

S. (2015). Penggunaan PPupuk

Cair Ekstrak Limbah Rumah

Tangga Dalam Budidaya Oragnik

Kedelai pada Agroforestri. Journal

of Sustainable Agriculture, 30(1), 13-

19.

Triawan, D A. , Dyah Fitriani, Nesbah.

(2020). PEMBUATAN PUPUK

ORGANIK DARI SAMPAH

RUMAH TANGGA DI

PERUMAHAN BUKIT DEWA

RESIDENCE KOTA BENGKULU.

Jurnal Dharma Bakti, 3, 73-79.

Page 8: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK BERBASIS INK (INOVATIF-KREATIF)

PADA KOMUNITAS KARDUS

Nadya Efriyani1 Riza Istiqomah2 Dwi Mariana Ulfa3 Choirun Nisa4

Pendidikan Ekonomi Koperasi, Pendidikan Tata Boga, Pendidikan IPA, Ilmu Hukum,

Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat, adanya

peningkatan kuantitas sampah terutama plastik di Kota Kudus khususnya di Desa Loram

Wetan ini akan menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya.Dari munculnya

permasalahan tersebut, sangat diperlukan adanya pengolahan dari sampah yang ada agar

menjadi barang berdaya guna dan dapat mengurangi peningkatan limbah plastik.Tujuan

dari kegiatan ini adalah memberikan keterampilan dan kemampuan dalam

mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan bernilai jual dengan

sasaran utama anggota PKK Desa Loram Wetan.Metode yang digunakan adalah pelatihan

interaktif dengan tahapan pemberdayaan masyarakat, analisis potensi lokal desa dan

sosialisasi program, pemilihan mitra, pembentukan tim kerja, dan pelatihan

masyarakat.Hasil dari pelaksanaan ini adalah meningkatnya keterampilan dan kemampuan

dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan bernilai jual

seperti pengolahan kantong plastik menjadi bunga hiasan, gelas plastik menjadi tas cantik,

plastik bungkus makanan atau produk tertentu menjadi tas, dan botol plastik bekas

minuman menjadi kalung.

Kata Kunci – Peningkatan limbah plastik, Optimalisasi sampah plastik, Pelatihan.

PENDAHULUAN

Limbah merupakan barang hasil rumah tangga yang tidak lagi digunakan atau

buangan yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industri maupun domestic

(rumah tangga). Limbah ini terdapat berbagai macam jenis bentuknya, ada limbah padat

dan ada limbah cair, limbah padat biasanya sukar untuk teruarai namun limbah cair

sebaliknya sangat mudah terurai. (Surono, 2013) mengatakan sampah plastik berdampak

negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat

menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang sembarangan juga dapat

menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai sehingga menyebabkan banjir.

Selain itu sampah plastik yang dibakar biasanya mengeluarkan zat-zat yang

berbahaya bagi kesehatan manusia. Permasalahan lingkungan telah menjadi isu global,

setelah hampir semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari

Page 9: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

kerusakan lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran

lingkungan yang disebabkan oleh menumpuknya limbah yang dihasilkan oleh manusia

Limbah padat sangat banyak dihasilkan baik dari industri maupun rumah tangga, contoh

limbah yang sulit untuk terurai seperti: kantong plastik, kemasan detergen, dan berbagai

macam jenis lainnya, sehingga membuat semua jenis limbah terdapat dimana-mana, baik

itu jalan umum, tempat umum, tempat wisata dan lainnya yang membuat lingkungan

tercemar dan kotor dengan adanya banyak sampah-sampah plastik, hal ini membuat

keindahan alam jauh dari kesegaran, dan kesuburan tanah yang semakin rendah, semua

ini akan membuat kerusakan lingkungan secara perlahan-lahan.

Semakin meningkatnya sampah di Kota Kudus khususnya di Desa Loram Wetan ini

akan menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya. Penanganan sampah

plastik yang populer selama ini adalah dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Reuse

adalah memakai berulang kali barang-barang yang terbuat dari plastik. Reduce adalah

mengurangi pembelian atau penggunaan barang-barang dari plastik, terutama barang-

barang yang sekali pakai. Recycle adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat

dari plastik. Di satu sisi penemuan plastik ini mempunyai dampak positif yang luar

biasa, karena plastik memiliki keunggulan- keunggulan dibanding material lain.

Menurut (Putra & Yuriandala, 2010) keunggulan plastik dibanding material lain

diantaranya kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah, mudah diberi warna,

mudah dibentuk, serta isolator panas dan listrik yang baik. Oleh sebab itu, limbah plastik

memiliki banyak keunggulan jika dapat dimanfaatkan menjadi produk daur ulang.

Gambar 1.Penumpukan Sampah

Sejumlah kota-kota besar di Indonesia tengah berupaya mengurangi penggunaan

plastik seperti mengganti plastik kresek dengan kantong belanja dari kain, bahkan di

sejumlah tempat makan ada yang sudah tidak menggunakan sedotan lagi. Selain itu ada

juga yang memanfaatkan sampah plastik tersebut menjadi sesuatu yang bernilai. Seperti

mengubahnya menjadi kerajinan tangan.

Selain itu tak kalah juga kota kecil di Jawa Tengah yaitu kota Kudus,tepatnya

Desa Loram Wetan pun ikut menyuarakan dalam pengurangan sampah plastik Gerakan

tersebut adalah tekad bulat agar Kabupaten Kudus terbebas dari sampah. Upaya ini

Page 10: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

dilakukan agar lingkungan menjadi bersih, sehat, dan mengurangi dampak penyakit.

Sebab apabila sampah tidak segera diatas maka akan menimbulkan berbagai

permasalahan. Salah satu desa yang terletak di Kabupaten kudus yaitu desa loram

wetan merupakan salah satu desa yang dinilai masyarakatnya cukup aktif untuk turut

serta dalam kegiatan sosial. Seperti adanya pertemuan PKK, kegiatan posyandu, atau

gerakan karang taruna dan kegiatan sosial lainnya.

Seperti halnya pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan oleh (Diana et al.,

2018) menjelaskan bahwa sampah plastik bekas dari kemasan deterjen, sabun, pewangi

pakaian, maupun plastik dapat dibuat aneka kerajinan tangan seperti dompet dan tas.

Pengabdian masyarakat lainnya juga pernah dilakukan oleh (Nasution et al., 2019)

dengan topik yang sama yaitu mendaur ulang limbah plastik dari bungkus kopi bekas

yang kemudian dianyam menjadi tas. Serta pengabdian masyarakat yang pernah

dilakukan oleh (Maya et al., 2018) juga menghasilkan luaran yang serupa yakni

pemanfataan sampah plastik bekas menjadi vas bunga dan bunga. Merujuk pada

beberapa pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan sebelumnya, maka kami

tertarik untuk mengadakan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan

berupa pengolahan limbah plastik kresek bekas dan limbah plastic lainya dengan sasaran

ibu-ibu PKK Desa Loram.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini

untuk emberikan keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik

menjadi barang yang berguna dan bernilai jual dan mewujudkan program pokok PKK

yaitu melestarikan lingkungan hidup khususnya limbah plastik dengan memanfaatkan

teknologi internet secara online.

Adapun manfaat dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu melatih

atau memberikan ketrampilan dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan

yang bernilai guna dan memiliki daya jual

METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (KKN-PPM)

adalah sebagai berikut:

a. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat difokuskan pada kegiatan-kegiatan masyarakat yang

sifatnya dapat dijadikan sebagai mata pencaharian tambahan dan berkelanjutan, serta

menambah daya kreatifitas serta keterampilan masyarakat sehingga dimungkinkan dapat

mengatasi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta sebagai upaya mencegah dan

mengatasi pencemaran lingkungan di Desa Loram Wetan

b. Analisis Potensi Lokal Desa dan Sosialisasi Program

Page 11: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Analisa Potensi Desa dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung ke

Komunitas Kardus Desa Loram wetan dengan beberapa tahapan diantaranya mengunjungi

kantor desa, sosialisasi program kepada masyarakat dan perangkat desa, penentuan jadwal

pelaksanaan program.

c. Pemilihan mitra

Pemilihan mitra dilakukan dengan mempertimbangkan keahlian mitra di

bidang pengolahan limbah daur ulang sampah plastik serta sampah organik dan non

organik, khususnya dalam hal pemasaran serta pengemasan sehingga memiliki daya

jual yang tinggi

d. Pembentukan Tim Kerja

Pembentukan tim kerja dilakukan setelah usulan program kerja disetujui oleh

Kepala Desa Loram Wetan dan Kepala komunitas kardus, kemudian dalam

kelompok Komunitas kardus dibagi dalam beberapa bagian yang mana terdapat

tugas bagian masing masing, berupa pengolahan limbah plastik, pembersihan,

penyetrikaan, dll.

e. Pelatihan Masyarakat

Pelatihan dilaksanakan dengan tujuan memberikan pembekalan dan

pengatahuan melatih daya kreatifitas serta ketrampilan masyarakat, masing anggota

masyarakat PKK Desa Loram Wetan dengan memberikan bekal pengetahuan

pengolahan limbah organik serta non organik,dan pelatihan kerajinan dari botol

plastik guna meningkatkan nilai jual yang tinggi.

Pelatihan dan penyuluhan ini dilakukan untuk membantu masyarakat untuk

dapat mengelola sampah yang berpotensi sulit diurai serta menimbulkan

permasalahan serius menjadi sebuah produk yang diharapkan dapat menambah

pendapatan keluarga.Kondisi yang terjadi saat ini masih terdapat banyak rumah

tangga yang belum paham bagaimana pemisahan sampah serta pengelolaan sampah

yang tidak dapat diurai

f. Pendampingan Kegiatan

Pendampingan dilakukan dengan tujuan agar dapat melakukan monitoring

dan evaluasi kegiatan

g. Pembentukan Usaha Kecil Masyarakat (Home Industry)

Pembentukan Usaha Kecil Masyarakat (home industry) dimulai dengan

menentukan pananggung jawab yang dipilih dari Ketua komunitas kardus yang

memiliki tanggung jawab mengelola serta memimpin jalanya pengelolaan limbah

rumah tangga serta kerajinan botol bekas di Desa Loram Wetan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan

sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pertambahan jumlah

penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan

Page 12: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Penanganan sisa

sampah di TPS hingga saat ini masih dengan cara pembakaran di tempat terbuka dan

pembusukan secara alami (Novi Marliani, 2014).Dan sejauh ini, keterlibatan masyarakat

dalam mengurangi pemakaian dan mendaur ulang plastik masih sangat minim (Hijrah

Purnama P. dan Yebi Yuriandala, 2010).

Dari sekian banyak jenis, sampah yang paling berbahaya terutama bagi lingkungan

yaitu sampah plastik yang sangat sulit didegradasi oleh alam.Hal ini akan akan

menimbulkan penumpukan sampah plastik jika tidak dilakukan berbarengan dengan

pengelolahan sampah yang baik. Sehingga tanpa sadar akan menyebabkan penurunan

kualitas, keindahan, serta kenyamanan di lingkungan sekitar.

Salah satu pengelolahan sampah plastik yang dilakukan oleh ‘Komunitas Kardus’ di

Desa Loram Wetan yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi sebuah produk

yang inovatif dan kreatif, serta memiliki nilai jual yang ekonomis.Memanfaatkan sampah

plastik merupakan suatu kegiatan pemberdayaan dan pembinaan yang dilakukan untuk

membantu masyarakat di Desa Loram Wetan dalam membiasakan perilaku hidup yang

baik dan ikut serta menjaga lingkungan desa.

Beberapa jenis sampah plastik yang didaur ulang dan digunakan sebagai bahan

baku membuat produk baru, diantaranya kantong plastik berbagai warna yang dibuat

menjadi bunga hiasan, gelas plastik minuman yang bibir gelasnya dirangkai menjadi tas

cantik, plastik bungkus makanan atau produk tertentu yang dibentuk menjadi tas, dan botol

plastik bekas minuman dibuat menjadi kalung.

Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:

1) Kantong plastik bekas dirapikan terlebih dahulu, lalu dipotong bagian atas dan

bawahnya sehingga membentuk persegi.

2) Plastik dipotong salah satu sisinya sehingga membentuk persegi panjang yang lebar.

3) Siapkan setrika yang dipanaskan terlebih dahulu, kain sebagai alas, dan kertas

minyak untuk melapisi plastik.

4) Plastik yang sudah berbentuk persegi panjang kemudian ditumpuk dengan jumlah

minimal dua lembar, hal ini agar hasilnya nanti dapat dibentuk dengan bagus dan

tidak terlalu tipis saat disetrika.

5) Setrika plastik dengan dilapisi kertas minyak hingga menciptakan kerutan-kerutan

di permukaan plastik secara merata dan plastik dapat saling menempel sempurna.

Jika sudah terbentuk kerutan, plastik siap dibentuk menjadi bunga hiasan

dengan cara manual menggunakan gunting.

6) Plastik dipotong menjadi segi empat sesuai ukuran yang dikehendaki, kemudian

dilipat menjadi segitiga sebanyak tiga kali dan dipotong kecil bagian ujung atasnya.

Sedangkan bagian bawahnya, dipotong menyerupai bentuk kelopak bunga.

Page 13: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

7) Untuk membentuk tulang bunga dan menambah kesan bunga asli, bagian bekas

lipatan dipanaskan menggunakan bantuan api lilin.

Bunga hiasan dari kantong plastik dapat langsung dirangkai dalam tangkai tiruan yang

banyak tersedia di toko-toko.Setiap satu tangkai bunga hiasan dengan jumlah enam sampai

tujuh kelopak bunga dapat dijual dengan harga Rp5.000,00 atau Rp15.000,00 untuk setiap

satu vas bunga yang berisi 4 tangkai.

Gambar 2.Bunga hiasan dari kantong plastik

Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:

1) Bibir gelas plastik dipotong secara rapi dan dibersihkan.

2) Kemudian lapisi bibir gelas plastik menggunakan pita yang dililitkan secara penuh

ke seluruh bagian bibir gelas plastik.

3) Susun bibir gelas plastik yang sudah dilapisi dengan pita dan kaitkan dengan

menggunakan benang.

4) Tempelkan susunan bibir gelas plastik pada kain yang digunakan sebagai lapisan tas

menggunakan lem perekat.

5) Bentuk menjadi tas sesuai bentuk yang diinginkan, tambahkan kaitan di atasnya

untuk menggenggam tas, dan beri hiasan pada bagian depan untuk mempercantik

penampilan tas.

Untuk bagian menjahit tas, biasanya Komunitas Kardus akan meminta bantuan kepada ibu-

ibu yang berprofesi sebagai penjahit di Desa Loram Wetan.

Page 14: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Gambar 3.Produk tas dari gelas plastik

Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:

1) Botol plastik bekas dicuci bersih dan dikeringkan.

2) Potong botol plastik bekas sesuai bentuk yang diinginkan, misalnya seperti bentuk

daun, biji asam, dan sebagainya.

3) Agar bagian pinggir tidak tajam, panaskan menggunakan api lilin.

4) Beri lubang bagian atasnya untuk dikaitkan dengan kalung.

5) Susun pada bagian tengah kalung dan rapikan.

Produk-produk ini semua dipasarkan dengan cara sederhana, yaitu melalui mulut ke

mulut.Selain itu, juga seringkali mengikuti berbagai event, salah satunya yaitu pameran

yang selain dengan tujuan untuk menjual produk, juga dapat dimanfaatkan sebagai

kesempatan untuk memperkenalkan produk hasil Komunitas Kardus kepada masyarakat

luas.

Gambar 4.Antusiasme peserta pelatihan

PENUTUP

a. Kesimpulan

Sampah plastik yang kuantitasnya semakin meningkat namun proses

pengolahannya masih belum ditangani dengan serius menjadi ancaman besar bagi

keberlangsungan hidup manusia saat ini. Maka cara yang sedikitnya dapat

mengurangi bahaya dari penumpukan sampah tersebut dengan menggalakkan

penggunaan limbah dan mengelola sampah yang sudah ada.

Kegiatan kreasi dari sampah plastik ini dapat menjadi salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk mengurangi limbah plastik dan juga dapat dijadikan sebagai

gerakan untuk pemberdayaan masyarakat serta dapat membuka lapangan pekerjaan

sehingga dari pengelolaan sampah plastik mampu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat itu sendiri.

b. Saran

Pada khususnya peran pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat seharusnya

menumbuhkan kesadaran bahaya dari penggunaan plastik, dari itu dengan membuat

Page 15: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

peraturan ketat dan pemberi efek jera bahkan hukuman pidana harus diberikan kepada

pelaku yang tidak mentaati

Banyak memberikan perhatian khusus kepada lembaga atau komunitas pengelola

sampah daur ulang agar selalu menggencarkan kegiatannya sehingga banyak

masyarakat yang mengetahui sisi lain penggunaan sampah plastic.

DAFTAR PUSTAKA

Diana, S., Marlina, M., Amalia, Z., & Amalia, A. (2018). Pemanfaatan Sampah Plastik

Menjadi Produk Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis Bagi Remaja Putus Sekolah.

Jurnal Vokasi - Politeknik Negeri Lhokseumawe, 1(1), 68–73.

https://doi.org/10.30811/vokasi.v1i1.570

Maya, S., Haryono, S., & Kholisya, U. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Pengelolaan Sampah Menjadi Nilai Ekonomis dan Pembentukan Bank Sampah di

Kelurahan Tanjung Barat. Proceeding of Community Development, 1(2), 157.

https://doi.org/10.30874/comdev.2017.21

Nasution, S. R., Rahmalina, D., Sulaksono, B., & Doaly, C. O. (2019). IbM: PEMANFAATAN

LIMBAH PLASTIK SEBAGAI KERAJINAN TANGAN DI KELURAHAN SRENGSENG

SAWAH JAGAKARSA JAKARTA SELATAN. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(2), 117–

123. https://doi.org/10.24912/jitiuntar.v6i2.4119

Putra, H. P., & Yuriandala, Y. (2010). Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk

dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 2(1), 21–31.

https://doi.org/10.20885/jstl.vol2.iss1.art3

Surono, U. B. (2013). Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik. Jurnal Teknik, 3(1), 32–40.

Page 16: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Penerapan Sistem Akuaponik ( Budidaya Tanaman Kangkung dan Ikan Lele) Untuk

Memenuhi Kebutuhan Pangan Keluarga di Tengah Pandemi COVID-19

1Dian Yuliati Utami 2Yusuf Bachtiar 3Annisa Monik Koesdelania 4Umi Latifah

Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang 50299 Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRAK

Saat ini, dunia sedang menghadapi pandemi COVID 19. Covid 19 merupakan virus baru

yang menyerang saluran pernapasan. Di Indonesia peningkatan jumlah penderita positif

Covid 19 bergerak cepat. Jadi, pemerintah memberlakukan aturan PSBB sebagai langkah

preventif. Dengan berlakunya regulasi tersebut maka kegiatan menjadi terhambat dan

memperburuk kondisi perekonomian di Indonesia. Sebagai langkah yang diambil

pemerintah untuk menjaga kondisi perekonomian dengan memperkuat peran umkm.

Budikdamber dengan system aquaponik adalah teknik menanam tanaman dan sayuran

dalam ember dengan cara yang sederhana dan dengan modal yang kecil. Dengan

ditemukannya teknik pertanian dan perikanan yang sederhana yaitu budikdamber dengan

sistem aquaponik diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada.

Pemerintah memberikan pelatihan dan pendanaan kepada masyarakat untuk

mengembangkan budikdamber. Orang-orang yang sukses dengan teknik budikdamber

mampu menciptakan peluang bisnis dan meningkatkan pendapatan di tengah pandemi co-

19 saat ini. Dengan penguatan umkm, beban pemerintah akan sedikit berkurang.

Kata Kunci : covid-19, budikdamber, peluang bisnis

ABSTRACT

At this time, the world is facing a pandemic covid-19. Covid-19 is a new virus that attacks

therespiratory tract. In Indonesia the increase in the number of positive patients covid-19 moves

quickly. So, the government imposed PSBB regulations as a preventative measure. With the

enactment of these regulations, activities are hampered and worsened economic conditions in

Indonesia. As a step taken by the government to maintain economic conditions by strengthening the

role of the UMKM. Budikdamber plus aquaponics a technique for growing plants and vegetables in a

bucket in a simple way an with little capital. With the simple discovery of agricultural and fisheries

techniques, namely budikdamber plus aquaponics, it is hoped that they can help with the current

problems. The government provides training and funding to the community to develop budikdamber.

The people who succed with the budikdamber technique are able to create business opportunities and

increase income amid the current covid-19 pandemic. By strengthening the UMKM, the government

burden will be slightly reduced.

Page 17: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Keyword : covid-19, budikdamber, enterpreneurship

PENDAHULUAN

Pada pertengahan bulan Maret, di Indonesia tengah dihebohkan oleh berita COVID-19.

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona baru. Virus dan

penyakit baru ini tidak diketahui oleh manusia sebelum wabah di mulai di Wuhan,

Tiongkok bulan Desember 2019. Virus ini mengakibatkan segala aktivitas yang dilakukan

oleh semua orang menjadi terhambat. Orang-orang yang bekerja dianjurkan WFH (Work

From Home), siswa sekolah maupun mahasiswa juga dianjurkan belajar dirumah. Ekonomi

di Indonesia mengalami penurunan akibat COVID tersebut. Menurut data BPS, dampak

dari Covid-19, penduduk miskin naik Jadi 26,42 juta orang.

Sebagai bentuk upaya memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab

COVID-19, pemerintah Indonesia memberlakukan aturan bagi masyarakat agar

menerapkan Work From Home (WFH) yang merupakan bagian dari Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB). Dalam penerapannya, sistem kerja WFH memiliki fleksibilitas yang

tinggi. Hal ini juga dimaksudkan guna mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan

kehidupan di rumah, sehingga masyarakat juga memiliki banyak waktu luang yang dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Selagi menjalankan WFH, ada beberapa hal lain yang

mungkin juga dapat dilakukan sembari mengisi waktu luang pada masa pandemi di rumah

dengan seperti Urban Farming. Urban Farming adalah suatu metode pertanian kota dengan

konsep berkebun di lahan yang terbatas. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan pangan rumah tangga, juga menunjang kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri

melalui pemasaran hasil panen urban farming.

Indonesia Against Covid -19 (IAC-19) sebagai penggiat Urban Farming mencontohkan

kegiatan yang sudah dilakukan dan terbukti membuahkan hasil, yakni budidaya kangkung

dan pembesaran ikan lele dalam ember (budikdamber). Konsepnya sederhana dan yang

jelas tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan ruangan atau kolam

yang luas. Cukup satu ember besar dengan kapasitas 60 liter atau lebih untuk 60 ekor. Selain

ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam

seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah

didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli

melalui situs belanja daring.

Page 18: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) Plus Akuaponik ini adalah membudidaya

ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan

sayuran). Biasanya sistem akuaponik yang berkembang selama ini membutuhkan pompa

dan filter yang akhirnya membutuhkan listrik, lahan yang luas, biaya yang mahal dan

rumit. Budikdamber ini kebalikan dari cara yang rumit tersebut. Konsep yang sederhana

dan yang jelas tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan ruangan atau

kolam yang luas menjadi kan nilai tambah. Teknik bisa menjadi salah satu solusi yang dapat

dilakukan.

METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur dan data sekunder

yang diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pusat Staistik

(BPS).Pendidikan Masyarakat: digunakan untuk kegiatan-kegiatan, seperti a) pelatihan

semacam in-house training; b) penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta

kesadaran, dan sebagainya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peluang Usaha Budidaya Ikan Lele di Kudus

Budidaya ikan lele merupakan salah satu jenis bisnis yang sejak dulu diminati oleh

banyak orang. Seperti yang kita tahu bahwa ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah

untuk dipelihara dan mudah untuk dipasarkan. Permintaan ikan lele di masyarakat

sangatlah besar, itu bisa kita lihat dengan banyaknya usaha kuliner yang menyajikan menu

lele selalu ramai.

Hingga saat ini produksi lele konsumsi di Kabupaten Kudus masih sangat jauh dari

kebutuhan pasar sehingga kekurangan pasokan diisi oleh para tengkulak yang membeli

dari luar Kudus. Seperti Kabupaten Pati dan Demak. Bahkan kadang-kadang

mendatangkan ikan lele dari wilayah Jawa Timur yakni Tulungagung, Blitar dan Kediri.

Saat ini jumlah ikan lele dari Kudus 3,4 ton perhari. Ditambah lima orang tengkulak

yang mendatangkan ikan lele dari Demak, Pati dan Boyolali sekitar paling banyak 10

sampai12 ton. Sebenarnya masih ada 10 tengkulak ikan lainnya yang sering mendatangkan

dari luar kota, tapi mereka tidak dibidang lele.

Seperti mendatangkan bandeng, ikan laut, gurami, nila dan lainnya. Jadi masih ada

kekurangan sekitar 10 ton perhari. Angka ini bisa semakin bertambah karena jumlah

penduduk di Kudus juga bertambah dan pelaku usaha warung pinggir jalan juga

bertambah. Jadi Kudus sangat kekurangan pasokan. Ini peluang untuk budidaya

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Page 19: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus

yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID- 19. Virus Corona

menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom

Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).

Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia.

Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan

berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee

mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”.

Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai saat ini

terdapat 188 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus Corona

yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian

Indonsia, baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.

Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail

pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona. Okupansi hotel mengalami

penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada kelangsungan bisnis hotel. Sepinya

wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian besar

konsumennya adalah para wisatawan. Melemahnya pariwisata juga berdampak pada

industri retail. Adapun daerah yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado,

Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran virus Corona juga

berdampak pada sektor investasi,perdagangan,,usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

dan juga karena para wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan membeli

oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga akan

menurun. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM mendominasi

unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga kerja. Di lain sisi,

virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak

positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya~ 148 ~ adalah terbukanya peluang

pasar ekspor baru selain China.

Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena

pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada

menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi

agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang. Ekonomi

adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Dapat dipastikan dalam

keseharian kehidupan manusia selalu bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi.

Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain

sebagainya. Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut menuntut negara

untuk mengatur kebijakan tentang perekonomian dan menjamin perekonomian warga

negara khususnya di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai negara kesejahteraan

(welfare staat). Dalam konsep negara kesejahteraan adalah negara berhak untuk ikut campur

dalam segala aspek kehidupan warga negaranya termasuk dalam bidang ekonomi. Selain

daripada itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor yang mendukung

pembangunan nasional dalam sebuah negara. Pertumbuhan ekonomi yang baik akan dapat

meningkatkan pembangunan nasional.

Page 20: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Adanya guncangan pandemi Covid-19 akan berdampak pada distribusi pendapatan

serta pengeluaran rumah tangga, hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang telah melanda

dunia telah berhasil merumahkan tenaga kerja baik di sektor formal maupun di sektor non

formal. Di sektor formal yang di-PHK ada 229.789 orang. Sementara itu yang dirumahkan

ada 1.270.367 orang. Sehingga total pekerja terdampak di sektor formal ada 1.500.156 orang

di 83.546 perusahaan. Sedangkan di sektor informal juga terdampak. Sebanyak 443.760

orang dari 30.794 perusahaan di-PHK. "Total yang terdampak 1,9 juta orang, baik yang di-

PHK dan dirumahkan (Shalilah, 2020).

Oleh sebab itu diperlukan peran pemerintah dalam rangka memperkuat ketahanan

ekonomi di tengah pandemi yang melanda seluruh dunia pada hari ini. Dampak ekonomi

tersebut dapat mengancam ketahanan pangan keluarga, terutama dalam memenuhi

kebutuhan konsumsi rumah tangga. Sebab di tengah ancaman pertumbuhan manusian

yang terpapar oleh virus ini masih sangat tinggi, masyarakat disamping harus dapat

memenuhi kebutuhan konsumsi pangan yang memadai juga harus dapat memiliki

ketahanan tubuh yang baik agar dapat selalu sehat dan bugar secara fisik maupun mental.

Ketahanan pangan menjadi salah satu isu penting di tengah pandemi global Corona.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) bahkan sudah mengeluarkan peringatan

akan terjadinya krisis pangan dan bencana kelaparan yang mengancam dunia di masa

mendatang akibat pandemi Covid-19 ini. Mengantisipasi polemik krisis pangan ini, ada

baiknya masyarakat juga mulai memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan

jangan hanya bergantung pada pemerintah. Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat di

rumahnya masing-masing berkaitan dengan ketahanan pangan di masa pandemi ini. Salah

satunya adalah budidaya lele dan sayuran, misalnya kangkung, di ember (Budikdamper)

dengan sistem aquaponik.

Sistem Akuaponik (Budidaya Tanaman Kangkung dan Ikan Lele)

Inovasi teknologi yang murah dan efisien diperlukan untuk memperbaiki kualitas air

dengan menghilangkan zat pencemar berupa amonia serta efisiensi dalam menggunakan air

dan ramah terhadap lingkungan. Inovasi teknologi tersebut diperkenalkan oleh Badan

Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan

konsep Blue Ekonomi yaitu budidaya ikan yang terintegrasi dengan tanaman melalui sistem

akuaponik dengan sebutan BLANKON (Blue Ekonomi Dengan Akuaponik). Teknologi

akuaponik terbukti mampu berhasil memproduksi ikan secara optimal pada lahan sempit

dan sumber air terbatas, termasuk di daerah perkotaan (Ahmad et al. 2007). Teknologi ini

pada prinsipnya disamping menghemat penggunaan lahan dan air juga meningkatkan

efisiensi usaha melalui pemanfaatan hara dari sisa pakan dan metabolisme ikan, serta

merupakan salah satu sistem budidaya ikan yang ramah lingkungan dengan metode sistem

akuaponik. Pada teknologi akuaponik tidak menggunakan media tanah sebagai media

tumbuhnya sehingga perannya digantikan oleh beberapa jenis media tanam antara lain

arang sekam, rockwool,spons, serbuk kayu, pasir, kerikil, pecahan genting, coir,

perlite,grow beds, dan sebagainya.

Page 21: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Media tanam yang digunakan pada wadah akuaponik adalah batu kerikil yang

merupakan media organik. Secara prinsip media akuaponik dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu media organik dan media anorganik. Media organik umumnya berasal dari

bagian makhluk hidup yang telah mengalami proses untuk dijadikan media tanam. Media

organik dipandang lebih unggul dibandingkan dengan media anorganik karena pada media

organik telah mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu,

media organik memiliki struktur pori yang baik untuk resirkulasi udara. Jenis tanaman

yang digunakan untuk teknik sistem akuaponik adalah tanaman kangkung. Nutrisi

tanaman kangkung diperoleh dari penyerapan oleh akar-akar tanaman kangkung terhadap

nutrisi yang ada. Pada sistem akuaponik tanamanmenyerap nitrat yang ada pada perairan.

Nitrat yang dihasilkan dari proses nitrifikasi tersebut dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi

oleh tanaman kangkung. Setelah proses tersebut maka air yang telah diserap limbahnya

oleh tanaman air pada sistem akuaponik dapat kembali dialirkan pada kolam budidaya

sehingga tidak memberikan pengaruh yang buruk berupa penurunan kualitas air dan

konsentrasi amonia menurun.

Dalam usaha budidaya ikan, kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Ikan lele termasuk

ikan yang tahan terhadap kualitas air yang minim atau kualitas air yang kurang baik

bahkan ikan lele dapat hidup pada kondisi oksigen yang sangat rendah, hal ini disebabkan

karena ikan lele mempunyai alat bantu pernafasan berupa arborescant yang dapat

mengambil oksigen langsung dari udara. Tahap yang dilakukan untuk budidaya ikan lele

dan sayuran dalam ember sebagai berikut:

Alat dan bahan yang diperlukan:

1. Ember ukuran 80 liter atau ukuran 15 liter.

2. Benih ikan lele atau ikan nila yang tahan terhadap kualitas air.

3. Benih kankung atau benih sayuran dataran rendah.

4. Gelas plastik ukuran 250 ml.

5. Arang batok kelapa atau arang kayu.

6. Kawat yang agak lentur untuk mengaitkan gelas pada ember.

7. Tang.

8. Solder

Cara pembuatan:

1. Sediakan gelas untuk tempat bibit kangkung sebanyak 10-15 buah, lubangi dengan

solder pada bagian samping dan bawah gelas.

2. Untuk benih kangkung (ukuran bijinya besar) bisa ditaruh pada arang yang telah

dihaluskan, lalu tutup dengan arang lagi. Jika ukuran benihnya kecil, bisa ditaruh

dalam kapas, lalu tutup dengan arang yang telah dihaluskan. Jika ingin

Page 22: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

menanam106 Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa, 2(1), 2020 kangkung yang sudah

disemai terlebih dahulu, kangkung dimasukan bersama akar dengan ukuran bibit

kangkung sebesar kurang lebih 10 cm.

3. Isikan arang batok kelapa sebanyak 50 - 80 persen ukuran gelas.

4. Potong kawat sepanjang 12 cm dan buat kait untuk pegangan gelas dalam ember.

5. Isi ember dengan air sebanyak 60 liter diamkan selama dua hari.

6. Isi ember dengan bibit ikan lele ukuran 5 - 12 cm (semakin besar semakin baik)

sebanyak 60 - 100 ekor. Diamkan selama 1 - 2 hari.

7. Setelah itu, rangkai gelas kangkung dalam ember.

Gambar 1. Teknik budidaya ikan dalam ember dengan tanaman aquaponik

Sumber : https://znews.id/2020/05/03/budidaya-lele-dengan-sistem-aquaponik-di-

ember-2/

Dengan demikian sistem akuaponik dapat digunakan sebagai solusi masalah tersebut.

Penggunaan sistem akuaponik masih tergolong sedikit. Oleh karena itu, teknik ini budi

daya semacam ini layak untuk dikembangkan pada masa pandemi seperti sekarang. Hasil

yang didapatkan dari bukdidamber dapat digunakan sebagai tambahan pendapatan.

Dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan, bukdidamber dapat dilakukan oleh

seorang wirausahawan yang kreatif.

SIMPULAN

Strategi pemulihan ekonomi pasca Covid-19 tidak hanya tanggung jawab pemerintah,

namun juga diperlukan peran serta masyarakat bersama-sama dalam memperkuat

ketahanan ekonomi rumah tangga. Salah satu cara dalam rangka memperkuat ketahanan

ekonomi, yaitu dengan cara memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, rumah tangga

mengupayakan pangan dari rumah-rumah untuk konsumsi pangan sehari-hari, sehingga

dapat mengurangi pengeluaran konsumsi rumah tangga tanpa mengurangi kebutuhan gizi

keluarga. Salah satu strategi tersebut adalah melalui sistem akuaponik budidaya tanaman

kangkung dan ikan lele.

REFERENSI

Page 23: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Ahmad T, Sofiarsih L, and Rusmana. 2007. The growth of patin (Pangasius hypopthalmus) in a

close system tank. Indonesian Aquaculture Journal

Amonia, K., Sistem, P., & Ikan, B. (2014). © e-JRTBP Volume 3 No 1 Oktober 2014. III(1), 2–5.

Annis, S., Saputri, D., & Rachmawatie, D. (2020). Budidaya ikan dalam ember: strategi keluarga

dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19 fish culture in a

bucket: family strategy in order to strengthen food security in the covid-19 pandemic period.

2(1), 102–109.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.

Kanisius.

Firdaus, M. R., Hasan, Z., Gumilar, I., & Subhan, U. (2018). Efektivitas Berbagai Media

Tanam Untuk Mengurangi Karbon Organik Total Pada Sistem Akuaponik Dengan

Tanaman Selada. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol., IX(1), 35–48.

Hanoatubun, S., Kristen, U., Wacana, S., & Indonesia, P. (2020). Universitas muhammadiyah

enrekan. 2, 146–153.

Junianto. (2003). Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya.

Nugroho E & Sutrisno. (2008). Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik. Penebar

Swadaya.

Reza Perdana, T., Said Raza’i, T., & Zulfikar, A. (2015). Tingkat Penyerapan Tanaman

Kangkung (Ipomoea reptans) Dengan Luasan Wadah Tanam Sistem Akuaponik Yang

Berbeda Terhadap Kandungan Amonia (NH3) Pada Limbah Budidaya Lele. Tingkat

Penyerapan Tanaman Kangkung (Ipomoea Reptans) Dengan Luasan Wadah Tanam Sistem

Akuaponik Yang Berbeda Terhadap Kandungan Amonia (NH3) Pada Limbah Budidaya Lele, 9.

Suharsono, Riyanto ; Rahmasari, Gusti Putu Ayu, 2016. (2016). Jurnal 1. In Pengaruh

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Cost of Capital (COC) Dengan

Kepemilikan Institusional Sebagai (Vol. 109, Issue 1, pp. 109–119).

Sukoco, F. A., Rahardja, B. S., & Manan, A. (2019). Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda

Dalam Sistem AKkuaponik Terhadap FCR (Feed Convervation Ratio) dan Biomassa Ikan

Lele (Clarias sp.). Journal of Aquaculture and Fish Health, 6(1), 24.

https://doi.org/10.20473/jafh.v6i1.11271

Zidni, I. (2019). Efektivitas Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tanaman Yang Berbeda

Terhadap Kualitas Air Media Budidaya Ikan. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 9(1), 81–94.

Page 24: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Pelatihan Pembuatan Herbarium Sederhana Sebagai Pendampingan Belajar Sains Dari

Rumah Untuk Anak Sekolah Dasar Selama Masa Pandemi Covid-19

Fitriana Sari1 , Haifa Astrianingsih2, Lisda Arnima Meiyanti3 , Nurino Firmansyah4

Fakultas Bahasa dan Seni1, Fakultas Ilmu Sosial2 , Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam3 , Fakultas Hukum4 , Universitas Negeri Semarang

A B S T R A C T

Very high vegetation richness can be well documented by making

herbarium specimens. Herbarium comes from the word "hortus

dan botanicus", which means a botanical garden that is dried. In

simple terms, what is meant by herbarium is a collection of

specimens that have been dried, usually arranged according to a

classification system. Herbarium is part of a plant that has been

preserved by certain techniques, is labeled with an identity and is

generally used for scientific purposes. Herbarium is also called the

building or the place where the specimens are stored.

Environmental-based learning using herbarium media supported

by plant identification techniques will make biology learning more

interesting and fun, so that the way of introducing and describing

plants that have been done by memorizing can be abandoned. The

preparation of the herbarium goes through several stages, starting

from taking specimens in the field, preserving while in the field,

drying, mounting and storing the specimens. The purpose of

making herbarium specimens is to document plant health. While

the benefits can be used for research and learning materials in

elementary schools as a medium for elementary school children to

know the plant vegetation in the school environment. The training

products in the form of a dry herbarium, identification keys, and a

list of the names of plant species that have been identified in the

school environment can be used as learning tools that support the

learning objectives of biodiversity and ecology in schools.

Keywords: Herbarium , Learning tools, Plant, Speciment,.

Page 25: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 yang terjadi

membawa perubahan besar pada seluruh

sektor kehidupan tak terkecuali pada

bidang pendidikan. Banyak sekolah yang

bertransformasi dari yang biasanya

pembelajaran dilaksanakan secara tatap

muka (luring) sekarang menjadi daring

(virtual). Hampir 90% kegiatan belajar

mengajar di Indonesia dilaksanakan

secara daring sehingga para siswa sekolah

terpaksa belajar di rumah.

Sayangnya,tidak semua peserta didik

memiliki smartphone dan jaringan

internet yang memadai untuk tetap

mengikuti pembelajaran secara virtual.

Pandemi yang berlangsung lama

mengakibatkan peserta didik menjadi

bosan karena harus terus berada di rumah

dan tidak dapat berkumpul dengan

teman-temannya di sekolah. Apabila hal

tersebut dibiarkan maka semangat belajar

dari anak-anak sekolah akan perlahan

menurun dan materi pembelajaran yang

seharusnya sudah disampaikan secara

tatap muka terpaksa tersendat.

Solusi yang dapat diterapkan dari

permasalahan tersebut adalah dengan

mengadakan pendampingan belajar dari

rumah, sehingga peserta didik dapat

mengisi waktu luangnya supaya tidak

bosan dengan kegiatan belajar yang

monoton. Pendampingan belajar berbasis

sains dengan pendekatan lingkungan

sekitar yang efektif untuk diterapkan

pada saat pandemi ini adalah pelatihan

pembuatan herbarium. Herbarium dapat

menjadi alternatif media pembelajaran

sains pada materi mengenal macam-

macam bentuk daun.

Herbarium merupakan material

yang berupa koleksi tumbuhan yang

diawetkan dengan cara dikeringkan,

diberi label, dan dimounting yang disebut

dengan specimen kering, sedangkan

untuk tumbuhan yang sudah di koleksi,

diawetkan dan diberi label disebut

specimen basah (Tjitrosoepomo dalam

Muswita, et.all, 2019, p.171) . Sejalan

dengan pendapat tersebut Mertha (dalam

Ranti & Hazizah, 2019, p.44) mengatakan

bahwa herbarium kering merupakan

tumbuhan yang telah diawetkan dengan

cara dikeringkan. Sementara itu, menurut

Nisa, Lestari, & Astuti, herbarium

merupakan koleksi spesimen-spesiman

yang telah diawetkan dan disimpan untuk

kurun waktu yang lama (Nisa, Lestari, &

Astuti, 2019, p.6).

Page 26: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Ada beberapa kelebihan yang

dapat diambil dari pelatihan herbarium

ini. Pelatihan herbarium dapat

meningkatkan ketertarikan dan antusias

anak dalam mengenal bentuk-bentuk

daun. Sebab teknik herbarium merupakan

teknik yang unik dan menarik yaitu

menggunakan bagian tanaman yang

dapat ditemukan di sekitar rumah untuk

diawetkan. Selain itu, teknik herbarium

ini mudah dilakukan dan mudah diingat

oleh anak. Sehingga hal tersebut menjadi

sangat mudah dan menyenangkan bagi

anak.

Oleh karena itu, pelatihan dengan

teknik herbarium dapat dijadikan

alternatif untuk belajar mengenal

klasifikasi tumbuhan khususnya daun.

Selain itu, pelatihan ini juga dapat

memberikan pengetahuan tentang

keterampilan membuat herbarium.

Berdasarkan penjabaran diatas,

tim KKN UNNES Bersama Melawan

Covid-19 termotivasi untuk melakukan

pengabdian masyarakat yang berfokus

pada pelatihan pembuatan herbarium

sebagai pembelajaran pengenalan macam

bentuk daun untuk anak sekolah dasar.

Pelatihan ini diharapkan dapat

meningkatkan semangat dan antusiasme

anak-anak untuk tetap belajar di masa

pandemi ini.

METODE PELAKSANAAN

Jenis kegiatan pengabdian adalah

pelatihan atau training dengan

menggunakan metoda PRA (Participatory

Rural Appraisal). Metode tersebut

merupakan suatu metode yang

melibatkan masyarakat khalayak yang

menjadi subyekatau sasaran kegiatan

(Yelianti dkk., 2016). Kegiatan pelatihan

dilaksanakan dua kali pertemuan dalam 2

minggu yaitu pada tanggal 27 Juli 2020

dan 3 Agustus 2020,

di Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati

Kabupaten Kudus. Guna mencegah

penularan wabah Covid-19 maka sasaran

dalam kegiatan

ini adalah hanya dibatasi 3 anak sekolah

dasar yang terdiri dari kelas 2-5.

Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengabdian pelatihan

pembuatan koleksi herbarium

dilaksanakan dengan beberapa tahap

kegiatan meliputi sosialisasi (penyuluhan)

dan pelatihan. Kegiatan sosialisasi yang

dilakukan adalah penjelasan mengenai

pentingnya koleksi herbarium bagi

peserta didik sekolah dasar yang

mendapatkan materi tentang sains dalam

hal ini merujuk pada pendekatan

lingkungan sekitar. Dalam kegiatan

sosialisai ini, diberikan juga penjelasan

mengenai alat dan bahan yang digunakan

Page 27: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

untuk membuat herbarium. Setelah

sosialisasi dilakukan,tahap selanjutnya

dilakukan pelatihan. Kegiatan pelatihan

dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut :

1. Mendemonstrasikan cara pembuatan

herbarium;

2. Menunjukkan cara pengambilan sampel

tumbuhan di lapangan sesuai dengan

prosedur;

3. Langkah selanjutnya adalah kegiatan

pengklasifikasian serta pengkoleksian.

4. Melakukan evaluasi. Evaluasi

dilakukan dengan meggunakan kuesioner

untuk mendapatkan data tingkat

ketercapaian dan manfaat yang dirasakan

oleh para peserta didik dalam mengikuti

kegiatan pelatihan.

Metode pembuatan herbarium

Merujuk pada beberapa metode

pembuatan koleksi herbarium (Bridson &

Forman, 2009: Onrizal, 2016 dan Yelianti

dkk., 2016 serta Zebua, 2017) maka koleksi

yang dibuat adalah koleksi kering dengan

metode yang diringkas sebagai berikut:

1. Alat dan bahan

Alat yang diperlukan antara lain

pisau, cutter, gunting tanaman, kertas

hvs berwarna dan polos, kantong

plastik besar dan kantong plastik

kecil, tali plastik, selotip, tumpukan

buku besar (alat pengepres), spidol,

bolpoin, etiket gantung, kertas karton

tebal, kertas mika, benang kasur,

pensil 2B, kertas herbarium, dan

kamera.

2. Material

Material yang diambil disesuaikan

dengan keperluan pembuatan koleksi,

lokasi dan waktu. Dalam kegiatan

pengabdian ini, lokasi pengambilan

material herbarium dilakukan di

sekitar Desa Tumpangkrasak

Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.

Material herbarium adalah material

berbagai daun terdiri dari : daun

pepaya,daun ketela,daun

rumput,daun waru dan daun jambu.

Material tersebut digunakan untuk

identifikasi dan pengklasifikasian

bentuk daun. Pada saat pengambilan

sampel daun,peserta pelatihan sudah

dilengkapi dengan label gantung yang

berisikan kode (singkatan nama),

kolektor (nama pengumpul), nomor

koleksi, nama lokal, lokasi dan waktu

pengumpulan sampel.

3. Cara kerja

Sampel tumbuhan termasuk etiket

gantung yang menyertai dikeluarkan

dari kantong plastik ukuran 40x60 cm

dan diletakkan di atas kertas koran.

Posisi sampel diatur sedemikian rupa

yang mengekspresikan keseluruhan

bagian tumbuhan pada kondisi

aslinya, dan menunjukkan morfologi

semua bagian sampel untuk

memaksimalkan informasi tumbuhan

tersebut. Penyusunan sampel saat

dipres juga harus memperhatikan

jenis sampel yang dikoleksi.

Setiap tumpukan kertas hvs

dibatasi dengan kertas hvs lain,

kemudian jumlah maksimal 10

tumpukan karton tersebut (30-50

sampel) diatur sedemikian rupa

dijepit tumpukan buku besar/ alat pres

kemudian diikat dan dikencangkan

Page 28: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

dengan sabuk sasak/alat pres. Sampel

tumbuhan yang telah dipres

kemudian dikeringkan di bawah

matahari. Proses pengeringan berkisar

2-3 hari tergantung pada jenis

tumbuhan, kelembaban, dan

temperatur tempat yang digunakan.

Spesimen yang telah dikeringkan

kemudian dipindahkan secara hati-

hati ke kertas herbarium/kertas hvs

berwarna. Penempelan specimen

herbarium menggunakan selotip

bebas asam, apabila specimen

berukuran besar dan tebal, maka cara

penempelan pada kertas herbarium

dilakukan dengan cara dijahit

menggunakan benang yang tahan

asam.

Tahap akhir adalah specimen

diberi nama sesuai dengan nama

peserta didik selama pelatihan dan

nama bentuk daun yang mereka

temple pada pojok kiri bawah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian ini terdiri

dari dua tahap, yaitu (1) kegiatan

penyuluhan, (2) kegiatan pelatihan.

Seluruh aktifitas kegiatan pengabdian

dilakukan di ruang tamu salah satu

rumah mahasiswa KKN UNNES Bersama

Melawan Covid-19 Desa Tumpangkrasak.

Tahahan-tahapan kegiatan pengabdian

adalah sebagai berikut :

Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan ini

merupakan kegiatan pendahuluan untuk

memperkenalkan kepada peserta

pengabdian tentang herbarium. Materi

penyuluhan terdiri atas : 1) pengenalan

istilah herbarium; 2) proses pembuatan

herbarium; 3) alat dan bahan yang

digunakan untuk membuat herbarium; 4)

menjelaskan tentang proses pengepresan,

pengeringan, dan penanganan herbarium

kering; 5) proses pembuatan herbarium

untuk hiasan dinding.

Kegiatan pengabdian diikuti oleh

peserta didik yang berminat untuk belajar

dan mengetahui cara pembuatan

herbarium kering. Siswa-siswi tersebut

sangat antusias

mengikuti penyuluhan atau sosialisasi

cara membuat herbarium kering, hal ini

terlihat dari mereka keaktifan dalam

memberikan pertanyaan kepada tim

pengabdi. Peserta juga tidak sungkan

untuk aktif membantu tim pengabdi

dalam mempraktekkan cara meletakkan

spesimen dalam alat pengepres. Dalam

kegiatan demontrasi cara pembuatan

koleksi herbarium, tim pengabdi

melibatkan salah satu peserta untuk

membantu dan berperan aktif untuk

mengambil sampel tumbuhan yang akan

dibuat herbarium.

Kegiatan selanjutnya adalah

mempraktekkan cara mengatur sampel

spesimen tumbuhan dalam alat

pengepres. Alat tersebut terdiri dari

tumpukan buku tebal dikarenakan

ketersediaan alat dan bahan yang belum

cukup memadai. Selain penjelasan

tentang cara membuat herbarium, tim

pengabdi juga menjelaskan cara membuat

herbarium untuk hiasan dinding.

Beberapa

contoh herbarium untuk hiasan dinding

juga

diperlihatkan kepada para peserta

Page 29: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

(Gambar 1). Bahan untuk menempel

hebarium kering pada hiasan dinding

kertas karton tebal.

Menurut Murni dkk., (2015) herbarium

memiliki beberapa fungsi, diantaranya

sebagai bahan dasar untuk studi flora dan

vegetasi, sebagai bukti nyata bahwa

tumbuhan tersebut pernah ada pada

lokasi atau tempat dilakukan koleksi

tumbuhan dimaksud, sebagai sarana yang

penting dalam identifikasi tumbuhan,

sebagai penyimpanan bahan-bahan acuan,

dan sebagai bank data.

Pelatihan

Kegiatan pelatihan ini terdiri dari

dua

tahap, yaitu (1) kegiatan pengambilan

sampel

daun di lingkungan sekitar, serta (2)

kegiatan membuat herbarium kering.

Sampel tumbuhan yang dijadikan sampel

herbarium

terdiri 4 tumbuhan dengan jenis dan

genus berbeda (Tabel 1).

Tabel 1. Nama Tumbuhan dan Bentuk

Daun

No Nama

tumbuhan

Ciri-ciri

daun

Bentuk

1. Cyperus

rotundus

(rumput

teki)

Lurus,ada

garis panjang

di tengah

Sejajar

2. Carica

papaya

(pepaya)

Bertoreh 5

dengan tepi

yang tidak

Menjari

rata

3. Guava

javanica

(jambu)

Tepi rata dan

berbentuk

seperti sirip

kan

Menyirip

4. Hibiscus

tiliaceus

(waru)

Tepi rata

dengan

pangkal sisi

kanan dan iri

mengembang

Melengkung

5. Manihot

uttilisima

(ketela)

Bertoreh 5

dengan tepi

rata

Menjari

Untuk kegiatan pengambilan

sampel, peserta dilatih menggunakan

gunting tanaman untuk mengunting

ranting dan daun, sedangkan kegiatan

membuat herbarium, peserta kegiatan

dilatih membuat etiket gantung,

menempel specimen dalam alat

pengepres, menempel spesimen dalam

kertas herbarium (Gambar 2).

Gambar 2. Hasil akhir kegiatan

pelatihan herbarium kering (pertemuan

pertama)

Page 30: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …

Gambar 3. Hasil akhir kegiatan

pelatihan herbarium kering (pertemuan

terakhir)

Berdasarkan wawancara serta

analisis

angket yang diberikan kepada para

peserta, 100% peserta berpendapat bahwa

kegiatan pelatihan membuat herbarium

merupakan suatu pengetahuan yang baru

bagi mereka, karena mereka tertarik

dengan herbarium yang dapat dijadikan

hiasan dinding, kemudian 75% peserta

dapat mengerti dan memahami dengan

mudah tentang cara-cara membuat

herbarium kering dan menyebutkan

macam-macam bentuk daun.

KESIMPULAN

Kegiatan pelatihan telah berjalan

dengan baik. Para peserta dapat mengerti

dan memahami dengan mudah tentang

materi pelatihan, dan mereka sangat

antusias serta berperan aktif dalam

kegiatan dari awal hingga berakhirnya

pelatihan. Para pesertapun mampu

mempraktekkan secara baik pembuatan

herbarium kering.

DAFTAR PUSTAKA

Fadly.H, Harto.W, Asma.L, Atika.W,

Kuncoro.B.P, Baiq.F.W. 2019. Berbagi

Pengetahuan Tentang Herbarium:

Kolaborasi Dosen, Guru Dan Siswa Di

Ma Al Asror Patemon Gunung Pati.

Jurnal Puruhita, Volume 1 No.1

Hidayat, A., & Xxx, A. (2019). Petunjuk

penulisan naskah di jurnal

pengabdian pada masyarakat (JPPM).

Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(2),

1-7.

Lisye Iriana. Z, Henderina J. Keiluhu.

2020. Pelatihan Pembuatan Herbarium

Kering Di Kampung Wisata

Birdwatching Rhepang Muaif-

Nimbokrang Kabupaten Jayapura.

Jurnal Pengabdian Papua Vol 4 No 1.

Murni, P., Muswita, Harlis, U. Yelianti

dan W.D. Kartika. 2015. Lokakarya

Pembuatan Herbarium untuk

Pengembangan Media Pembelajaran

Biologi di MAN Cendikia Muaro

Jambi. Jurnal Pengabdian pada

Masyarakat Volume 30, Nomor 2 April-

Juni 2015: 1-6.

Muswita, Yelianti, U., Sukmono, T.,

Harlis, Kartika, W. D. (2019). Pelatihan

Pembuatan Herbarium sebagai Media

Pembelajaran Biologi di SMAN Muaro

Jambi. Jurnal Karya Abdi Masyarakat,

3(2), 170-176.

Nisa, R. A., Lestari, S., & Astuti, Y. (2019).

Pelatihan Pembuatan Herbarium

sebagai Salah Satu Pengembangan

Media Pembelajaran Biologi Berbasis

Lingkungan di SMA

Muhammadiyah 1 dan 2 Tangerang.

Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA

dan Pendidikan MIPA, 3(1), 4-10.

Ranti, E. S., & Hazizah, A. Pengaruh

Kegiatan Herbarium Terhadap

Perkembangan Krativitas Anak di

PAUD Kasih Ibu I Luar Parit. Jurnal

PG-PAUD Trunojoyo: Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia

Dini, 6(1), 43-48.

Page 31: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …
Page 32: PELATIHAN PEMBUATAN POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DARI …