PELAPISAN PERMUKAAN KA YU JEUNGJING …ansn.bapeten.go.id/files/41102/0728.pdf · Konsentrasi...
Transcript of PELAPISAN PERMUKAAN KA YU JEUNGJING …ansn.bapeten.go.id/files/41102/0728.pdf · Konsentrasi...
Pene/i/ian dan Pengembangan Ap/ikasi Is%p dan Radiasi, 1998
PELAPISAN PERMUKAAN KA YU JEUNGJING (Paraserianthes Fa/cataria (L)
NIELSEN) MENGGUNAKAN RESIN AKRILA TDENGAN TEKNIK RADIASI
Gatot Suhariyono*, Sugiarto Danu**, daD Mondjo***
.Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi, BA TAN..Pusat Aplikasi1sotop dan Radiasi, BAT AN
...Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
ABSTRAK
PELAPISAN PERMUKAAN KAYU JEUNGJING (Paraserianthes Fa/cataria (L) NIELSEN)MENGGUNAKAN RESIN AKRILAT DENGAN TEKNIK RADiASI. Percobaan pelapisan permukaan untukmeningkatkan kualitas clan nilai tambah kayu jeungjing (Paraserianthes Falcataria (L) NIELSEN) telah dilakukanmenggunakan resin akrilat dengan radiasi berkas elektron (BE). Dosis yang dipakai dalam radiasi BE adalah 20, 40clan 60 kGy. Resin epoksi akrilat clan ester akrilat dipakai sebagai bahan pelapis setelah dicampur monomer tripropilenglikol diakrilat (TPGDA), fotoinisiator 2,2-dimetil-2-hidroksi asetofenon {Darocur 1173) dan talk sebagai bahan lapisandasar. Lapisan atas terdiri dari ester akrilat Setacure AM 542 datI Setacure AM 548 yang masing-masing ditambahkantitanium dioksida OK 412 sebagai zat aditif. Konsentrasi titanium dioksida dalam campuran divariasi menjadi 0, 2, 4datI 6 % berat. Pelapisan secara konvensional sebagai pembanding dilakukan menggunakan vernis. Hasil percobaanmenunjukkan bahwa sitat-sifat lapisan pada pennukaan kayu jeungjing hasil "curillg" radiasi BE lebih baik dibandingkancara konvensional. .
ABSTRACT
SURFACE COATING OF JEUNGJING WOOD (Paraserianthes Falcataria (L) NIELSEN) WITHACRYLATE RESINS BY USING RADIATION TECHNIQUE. Atl experiment on surface coating with acrylateresins has been done by using radiation technique to improve the quality and added value of jeungjing wood(Paraserianthes Fa/cataria (L) NIELSEN). Doses used in Electron Beam (BE) radiation were 20,40 and 60 kGy.Epoxy acrylate and ester acrylate resins were used as coating materials after added with tripropylene glycol diacrylate(TPGDA) monomer, 2,2-dimethyl-2-hidroxy acetophenone (Darocur 1173) photoinitiator and talc as base coat. Topcoat consists of ester acrylate Setacure AM 542 and Setacure AM 548, after added with titanium dioxide OK 412 asadditive respectively. Titanium dioxides in the mixture were varied at the concentration level of 0, 2, 4 and 6 % byweight. Conventional coating as comparison was carried out by using varnish as coating material. The results showedthat the properties of film on jeungjing wood by EB curing are better than that of conventional one.
PENDAHULUAN organik), tidak terdapat sisa-sisa katalis pada produk, danadesi bahan pelapis terhadap substrat lebih baik. Sedangkankelemahan pelapisan permukaan dengan teknologi radiasiadalah investasi awalnya relatif besar, bahan kimia pelapisrelatif lebih maha] daripada bahan kimia pelapiskonvensional dan proses radiasi lebih cocok untukpermukaan yang datar [2,3].
Tujuan penelitian ii1i adalah meningkatkankualitas,daya guna dan nilai talnbah kayu jeungjing denganpelapisan permukaan menggunakan teknik radiasi BerkasElektron (BE), sena membandingkan sifat-sifat lapisanpermukaan kayu jeungjing hasil pelapisan secara radiasidengan basil pelapisan secara konvensional.
Kayu jewlgjing / sengon (paraserianthesfalcataria(L) Nielsen) mempunyai sifat-sifat lebih istimewadibandingkan jenis kayu yang lain yakni mudah ditanam,cepat turnbull, murall, ringan daD termasuk komoditasekspor. Kayt' jeungjing sering digunakan untuk papan,langit-langit, peti sabun, perabot rumah tangga, bahanmainan, kayu lapis, ballaD pembungkus, kotak korek api,kertas dan lain -lain [I I.
Salah satu cara untuk meningkatkan sifat -sifat fisikdaD mekanik kayu jeungjing adalah pelapisan pennukaansecara konvensional atau dengan teknologi radiasi.Kelebillan pelapisan pennukaan dengan teknologi radiasidibandingkan teknologi konvensional digunakannya bahankimia pelapis dengan pelamt-pelarut reaktif (monomerpolifungsional) yang tidak menguap sellingga tidakmencemari udara, proses berlangsung lebill cepat untukkapasitas produksi yang sarna, konsumsi energi jauh lebihkecil, kualitas produk lebih baik (lebill keras, lebih tahanterhadap goresan, tahan terhadap panas dan pelarut
BAHAN DAN METODE
Bahan. Kayu jeungjing diperoleh dari PT.PRIMASARI, Bogor. Sampel kayu yang dipakai berukuran23x13xl cm sebanyak 96 buah untuk radiasi BE dan 4 buahuntuk pelapisan secara konvensional. Epoksi akrilat
Pene/irian don Pengembangan Ap/ikasi /sorop don Radiasi. /998
mencoretkan spidol pennanen WarDa merah, bim daD hitam
(II).
HASILDAN PEMBAHASAN
Dari Tabell terlihat bahwa densitas ballaD pelapisyang dibuat dari resin AM 542lebih tinggi dibanding bahanpelapis yang berasal daTi resin AM 548. Variasi OK 412yang diberikan tidak berpengaruh terhadap densitas pelapisAM 542 maupun AM 548, meskipun meningkatkanviskositasnya. Viskositas ballaD pelapis dasar sangat rendahdibandingkan dengan AM 542 daD AM 548. KandunganballaD mudah menguap ballaD pelapis dasar lebih tinggidibanding AM 542 daD AM 548. Penamb~ TPGDAyangterdapat dalam ballaD pelapis dasar dapat 'menurunkanviskositas lamtan, sehingga pelapisan permukaan menjadilebih mudah dilakukan. Viskositas ballaD pelapis dasardiusahakan rendah agar dapat masuk ke pori-pori kayu,sehingga dapat terpolimerisasi daD melekat pada permukaan
kayu.
(Laromer EA 81) daD monomer TPGDA (tripropilen glikoldiakrilat) buatan BASF digunakan sebagai ballaD pelapisdasar. Ballan pelapis atas terdiri daTi resin ester akrilat yaituSetacure AM 542 daD Setacure AM 548 buatan ToagoseiChern. Ind. Co., Ltd, Jepang. Vernis yang dipakai untukpelapisan konvensional adalah Copal Vernis dengan merkMICOTEX. Stain yang dipakai yakni merk IMPRA FancyoS'ea/er 127 broken white, produksi P. T. Propan IndustrialCoating, Tangeral~g. Perbedaan ballaD pelapis radiasi UltraViolet (UV) daD BE yaitu ballaD pelapis radiasi UVmemerlukan fotoinisiator, sedang ballaD pelapis radiasi BEtidak memerlukan fotoinisiator. Fotoinisiator yang dipakaiadalah 2,2 -dimetil -2 -hidroksi asetofenon dengan namakomersial Darocur 1173 buatan Merck.
Alat. Mesin BE memancarkan berkas elektrondengan ants maksimum 50 mA, tegangan 300 kV, tennasuktipe "scanning" dengan lebar berkas elektron 120 cm daDfrekuensi 20 Hz. Mesin ini buatan "Nissin High VoltageCo.", Jepang. Spesifikasi mesin UV yaitu daya lampu 80Watt / cm, lebar ruang radiasi sekitar 120 cm, kecepatankonveyor 3-6 m / menit daD daya listrik sekitar 10 kW.Mesin UV ini buatan "1ST Strahlentechnick" METZGMBH, Jennan. Siriar UV YaIIg dipakai mempunyai ants5,7 A, tegangan listrik 220 V daD frequensi 50 Hz.
Tata kerja. Bahan pelapis dasar merupakancampuran daTi Laromer EA 81.. monomer TPGD A daD talkdengan peroandingan berat 60 : 40: 10. Bahan pelapis dasardiiradiasi sinar UV daD ballaD pelapis atas diiradiasi BE.Iradiasi UV dilakukan memakai Darocur I 173 sebagaifotoinisiator dengan konsentrasi 3 % daTi berat campuranballaD pelapis dasar. Dua macam ballaD pelapis atas yaituSetacure AM 542 daD Setacure AM 548, masing-masingdicampur ballaD yang dapat menurunkan kilap lapisan(matting agent) yaitu titaillum oksida OK 412 dengan variasikonsentrasi 0, 2, 4 daD 6 % daTi berat ballaD pelapis alas.Pemberian stain berfungsi sebagai pewarna agar penaInpilantekstur kayu lebih menarik. Ulangan percobaan dilakukandua kali. Secara garis besar lata kerja pelapisan pennukaandengan radiasi UV dan'BE dapat dinyatakan dalam Gambar1.
Pelapisan pemlukaan kayu secara konvensionaldilakukan dengan bahan pelapis atas vernis. Sebagianpennukaan kayu diberi stain dan lapisan dasar yangdiiradiasi UV, daJl sebagian hanya diberi lapisan dasar saja.Kemudian semua lapisan penmlkaan tersebut dilapisi vernis.Pengukuran sifat-sifat bahan pelapis meliputi viskositas,densitas dan kandungan bahan mudah menguap sesuaidengan ASTM D 2369-81 [4]. Pengujian kekerasan lapisandilakukan menggunakan pensil standar sesuai denganstandar ASTM D 3363-74 [5]. Uji ketahanan lapisanterhadap ballaD kimia dilakukan sesuai dengan ASTM D3023-81 yakni menggunakan bahan kilnia C~COOH 5%, H2SO4 10 %, NaOH 10 %, NaCO) 1 %, C2HsOH 50 %dan thinner [6]. Pengukuran kilap suatu lapisan diukurdengan glossmeter sesuai dengan ASTM D 523-80 [7].Pengujian adesi dilakukan menurut ASTM D 3359-83 [8].Ketahanan kikis dilakukan berdasarkan ASTM D 968-81menggunakan metode pasir jatullan [9]. Pengujian air panasdan nyala rokok dilakukan menurut ASTM D 2571-71 [10].Pengujian stain dilakukan .rienurut ns K 5400-1970 dengan
Tabel 3 menunjukkan bahwa seluruh lapisanpennukaan basil iradiasi BE tahan terhadap stain warnamerah, biru daD hitam, kecuali untuk lapisan yang dibuatdari Setacure AM 548 sedikit dipengaruhi oleh stain merah.Hal ini berarti acta stain merah yang meresap masuk danbereaksi dengan dengan lapisan basil iradiasi BE. Lapisanyang tahan terhadap uji stain berarti lapisan terpolimerisasisempurna, sehingga tidak acta stain dari spidol yang dapatbereaksi dengan lapisan. Di samping itu tidak acta pori-porilapisan yang dapat ditembus, sehingga stain tidak dapatmeresap ke da!am pori-pori tersebut. Berdasarkan Tabel 2dapat diketahui bahwa pengaruh stain warDa merah, birudaD hitam banyak berbekas pacta lapisan basil pelapisanpennukaan secara konvensional. Hal ini terbukti denganadanya lapisan vernis yang terkelupas daD hilang setelahdilakukan pengujian, sehingga kelihatan pennukaan kayuaslinya baik dengan atau tanpa lapisan dasar.
Pacta umumnya lapisan permukaan basil iradiasiBE tahan terhadap CH) COOH 5%, H2SO4 10% dan Na2CO)1%, tetapi tidak begitu tahan terhadap NaOH 10% daDthinner (Tabe! 4 daD 5). Lapisan yang dibuat dari AM 542lebih tahan terhadap C2H5OH 50%, daripada AM 548. DariTabel 2 dapat diketahui bahwa sifatlapisan basil pelapisansecara konvensional sedikit dipengaruhi oleh CH)COOH5%, H2SO4 10%, NaOH 10%, C2H5OH 50% daD Na2CO)1 %. Hal ini menunjukkan adanya ketidak sempurnaan!apisan, akibat tidak adanya lapisan dasar. Lapisanpennukaan yang diberi lapisan dasar tahan terhadap H2SO410%, sedangkan jika diberi lapisan dasar daD tanpa staintahan terhadap CH)COOH 5%. Thinner sangat reaktif,sehingga berbekas nyata pacta lapisan basil pelapisan secarakonvensiona!.
Kekerasan lapisan dengan pemberian stain rata-rata lebih tinggi dibanding lapisan tanpa pemberian stain,seperti ter!ihat pacta Tabe! 6, karena dengan adanyapenambahan stain, lapisan menjadi lebih tebal. Variasi dosisyang digunakan dalam radiasi BE tidak berpengaruhterhad.1p kekerasan. Secara keseluruhan lapisan yang dibuatdari AM 548 lebih keras dibanding kekerasan lapisan AM
Penelitian dan Pengembangan Aplikasi lsolop dan Radiasi. 1998
yaitu sebesar 17,5 % pacta lapisan 0 % OK 412, dosis 40kGy dengan pemberian stain.
KESIMPULAN
Pelapisan permukaan kayu jeungjing denganradiasi BE menghasilkan lapisari yang mempunyaikekerasan daD kilap lebih tinggi, serta ketahanan terhadappengujian stain,. bahan kimia, nyala rokok daD air panasyang lebih baik-dibanding pelapisan cara konvensional.
Lapisan yang dibuat dari AM 542 daD diiradiasiBE mempwiyai acfesi daD ketaimnall nyala rokok lebih tinggidaripada AM 548, tapi kekerasan daD nilai kilap lapisanberlaku sebaliknya.
Penggunaan stain mempengaruhi sifat-sifat lapisanbasil pelapisan secara radiasi daD konvensional cenderungmenurunkan adesi, nilai kilap, daD ketalmnan terhadap nyalarokok daD menaikkan kekerasan.
Lapisan yang diiradiasi BE maupun diproses carakonvensional tidak tahan terhadap kikisan, tetapimempunyai adesi yang baik (diatas 50%).
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terilna kasih kepada seluruhstar Bidang Proses Radiasi PAIR-BATAN yang telahmembantu penelitian ini hingga selesai. .
DAFTARPUSTAKA
KELOMPOK KERJA PENULISAN BUKU KA YUINDONESIA, "Kayu Indonesia (Lembaga BiologiNasional-LIPI)", PN Balai Pustaka; Jakarta, (1980),39-40.
542. Tabel 2 menunjltkkan bahwa kekerasan tertinggi pada
pelapisan permukaan secara konvensional terdapat padalapisan pernlukaan yang diberi lapisan dasar daD dilapisistain, yaitu 5B. Secara keseluruhan kekerasan lapisan ltasi1iradiasi BE lebih tinggi dibandingkan cara konvensional.
Seluruh lapisan hasil radiasi BE tidak dipengaruhioleh air panas seperti tertera pada Tabel 6. Lapisan yangtanpa stain lebih tahan terhadap nyala rokok daripadalapisan yang diberi stain. Variasi dosis yang digunakanpada radiasi BE tidak berpengaruh terhadap hasil pengujiannyala rokok daD air panas. Lapisan yang dibuat dati AM542 sebagian besar lebih tahan terhadap nyala rokokdaripada AM 548. Pelapisan pennukaan cara konvensionaltidak talmn terhadap nyala rokok dengan terlihatnya bekasWanta hitam setelall pengujian (TabeI2). Pengarull air panassedikit berbekas pada semua lapisan basil pelapisan carakonvensional.
Nilai adesi pelapisan pennukaan menggunakanradiasi BE di alas 50 % berarti daya rekatnya baik, sepertiterliltat pada Tabel 7. Sebagian besar adesi antara lapisanpennukaan dengan substrat tanpa diberi stain lebih kuatdaripada antara lapisan dengan substrat yang dilapisi stain.Hal ini karena dengan adanya penambahan stain, lapisandasar tidak langsung melekat pada permukaan kayu,akibatnya akan mengurangi daya rekat lapisan dasar daDpennukaan kayu. Variasi dosis dan konsentrasi OK 412tidak berpengaruh terhadap nilai adesi. Sebagian besarpennukaan yang dilapisi AM 5421ebih tinggi nilai adesinyadaripada dilapisi AM 548. Faktor-faktor yang dapatmempengaruhi basil pengujian adesi diantaranya adalah
perbedaan tempat yang diuji, minyak yang merupakan zatekstraktif dati kayu dan kotoran yang menempel padapennukaan. Dari Tabel 2 terlihat bahwa nilai adesi pelapisanpenuukaan secara konvensional di atas 50 % yang berartidaya rekatnya baik.
Dari Tabel 7 diketahui bahwa lapisan yang diberistain sebagian besar nilai kilapnya lebih kecil daripada tanpastain. Variasi dosis tidak berpengaruh terhadap nilai kilappada penggultaan ballan pelapis AM 542, tetapi berpengaruhpada bahan pelapis AM 548. Semakin besar dosis yangdipakai pada bahan pelapis AM 548 semakin besar nilaikilapnya. Variasi konsentrasi OK 412 tak berpengaruhterhadap nilai kilap, keCUt11i pada lapisan yang dibuat dariAM 548. Konsentrasi OK 412 yang semakin besarmenyebabkan larutan sentakin keruh, sehingga menuruukannilai kilap lapisan yang dibuat dati AM 548. Faktor-faktoryang mempengaruhi basil pengukuran kilap diantaranyaadalah komposisi bahan pelapis, wanta alanu kayu daD teballapisan. Pada pelapisan permukaan secara konvensional(Tabel 2), nilai kilap vernis yang dilapiskan pada substratdaD sudah diberi lapisan dasar lebih tinggi daripada vernisyang dilapiskan pada substrat tanpa lapisan dasar. Berbedadengan secara radiasi, stain berwarna putih pada pelapisanpennukaan secara konvensional dapat memperbesar nilai
kilap.
2. SUNDARDI, F., "Pengantar Teknologi PelapisanPermukaan Papan Kayu dengan MenggunakanRadiasi", Executive Management Seminar onRadiation Curing Coating Technology on WoodPanel, PAIR-BATAN, Jakarta, (19-20 Maret 1987).
3. CHARLESBY, A., "Atomic Radiation and Polymers",Pergamon Press, New York, Vol. I, (1960), 144
4. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING ANDMATERIALS, "Test Method for Volatile Contentof Coatings (D 2369-81)", Annual Book of ASTMStandards, Philadelphia, (1984).
5. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING ANDMATERIALS, "Film Hardness by pencil Test (D3363-74)", Annual Book of ASTM Standards,Philadelphia, (1984).Tabel 2 dan Tabel 7 menunjukkan bahwa lapisan
yang diiradiasi BE dan konvensional tidak tahan terhadapkikisan. Hal ini dapat dilihat daTi nilai ketahanan kikisnyayang sebagian besar adalah nolo Adapun nilai kikisannlaksimum didapat daTi lapisan yang dibuat daTi AM 542
6. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING ANDMATERIALS, "Practice for Determination ofResistance Factory -Applied Coatings on wood
Pene/itian dan Pengenlba"gan Ap/ikasi I.otop dan Radiasi. 1998
9. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING ANDMATERIALS, "Test Methods for AbrasionResistance of Organic Coatings by the FallingAbrasiveTester(D 968-81)", AImllal Book of ASTMStandards, Philadelphia, (1984).
Products to Stain and Reagents (D 3023-81 )", AnnualBook of ASTM Standards, Philadelphia, (1984).
AMERICAN SOCIETY FOR TESTING ANDMATERIALS, "Test Method for Specular Gloss (D523-80)", Annual Book of ASTM Standards,Philadelphia, (1984).
7.
10. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING ANDMATERIALS, "Wood Furniture Lacqures (D 2571-
.71)", Annual Book of ASTM Standards,Philadelphia, (1984).
8. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING ANDMATERIALS, "Measuring Adhesion by Tape Test(D 3359-83)", Annual Book of ASTM Standards,Philadelphia, (1984). 11. JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD
ASSOCIATION, "Testing Methods for OrganicCoatings", Ja~J1ese Industrial Standard, ns K 5400,( 1970).
ISampel kayu'
IDikenngkan dan diampe1as ~Pelapisan dengan Stain~ Diampelas [#240)
~
Ilradia~i UV I
..,
Diampelas (112401 I
~I!
Gambar 1. Proses pelapisan pennukaan kayu jeungjing dengan radiasi UV daD BE
Penelitian dan Pengembangan Aplikasi /sotop dan Radiasi. /998
Tabel Densitas, viskositas daD kandUllgan ballaD mudah menguap dari ballaD pelapis
BahanPelapis
OK 412
(%)Viskositas (1.1.)
(cp)Kandungan balian
mudah menguap (%)Densitas(g/ml)
Setacure
AM 542 0246
1,191,191,1841,184
497,6726,613966,08
1166,627
2,992,16416,2,18
Atas
AM 548 0246
1,09441,09041,0921,093
1240,561526,471618,432216,41
1,423,32
2,0963,33
Dasar EA 81 + TPGDA +talk + D 1173 (3%) ,16 110,08 8,39
Tabel 2. Hasil pengujian sifat lapi&1D pada proses konvensional
Lapisan Dasar Tanpa Lapisan DasarMacamuji/ukur
No.Stain Stain Tanpa StainTanpa stain
~:MerahHitamBiro
2.
Bahan Kimia :CH]COOH 5%H2SO4 10%NaOH 10%C2HsOH 50~~Na2CO] 1%Thil1l\er
~+~~~
V'V'V'V'V'
vvvvv
++V'V'V'
3.4.5.
6.7.8.
5BV'
Hitan88
68,70
68tI
Hitam95
623,0
6B.,.
Hitam55
57,30
6BeI
Hitam90
17,20
KekerasanAir panasNyala RokokAdesi (%)Kilap (%)Ketahanan Kikis (%)
Catatan + : Tidak dipengaruhi sarna sekali (tidak berbekas)~ : Sedikit dipengaruhi (sedikit berbekas)
-.Sangat dipengaruhi (berbekas nyata)K .Sedikit berbekas (kUIling)C .Berbekas (coklat)H .Terbakar (hi tarn)Kekerasan dari lunak ke keras : 6B-5B-4B-3B-2B-B-HB-F-H-2H-3H-4H-5H-6HAdesi > 50 % = rnernenulu standar
< 50 % = tidak rnernenuhi standarKilap .0 % = lapisan tidak rnengkilap, 100% = lapisan rnengkilapKikis .0% = lapisan terkikis, 100% = tidak acta kikisan pacta lapisan
Pene/itian dan Pengembangan Ap/ikasi Isolop dan Radiosi, /998
Tabel 3. Pengujian stain
Stai~ (S)/TanpaStain
(IS)
Wama
Spidol
OK412(%)
Setacure
Merah STSS
ISS
TS
++++++
++++++
++++++
0 Hitam
Bim
Merah STSS
ISS
IS
++++++
++++++
++++++
2 Hitam
Biru
AM 542Merah S
ISS
ISS
IS
++++++
++++++
++++++
4 Hitam
Merah SISS
ISS
IS
++++++
++++++
++++++
6 Hitam
Hiru
Merah STSS
TSS
TS
vV++++
vV++++
.,+++++
0 Hitam
Merah STSS
TSS
TS
~~++++
vV++++
vV++++
2 Hitam
AM 548Merah S
TSS
TSS
TS
t/'t/'++++
tItI++++
vV++++
4 Merah
Merah STSS
TSS
TS
++++
V'V'++++
~+++++
6 Hitam
P~ne/iliandan Pengenlbangan Ap/ikasi Isolop don Radiasi, /998
Tabe) 4. Pengujian bahan kimia (I)
Stain (S)/Tanpa Stain
(fS)
Dosis (kGy)OK412
(%)Bahan
KimiaSetacure
20 40 60
CH,C()()H5% sISs
TSS
TS
++++~~
+++,+V'V'
++.+
+II'II'
0 H2SO4,tO%
NaOH 10%
CH3C()()H 5% S.ISS
ISS
TS
++++.,.,
++++~~
+++++.,
2 ~S04 10%
NaOH 10%
AM 542CH,C()()H 5% S
ISS
ISS
IS
++++.,.,
++++V'V'
++++.,.,
4 H2SO4 10%
Na(:>H 10%
CH,COOH5% SISS
ISS
IS
++++IIII
++++~~
++++II"tI'
H2SO4 10%
NaOH 10%
C~CO(:)H5% STSS
TSS
TS
++++.,.,
++++.,t/
++++""
0 H2SO4 10%
NaOH 10%
C~COOH5% SISS
ISS
IS
++++~~
++++t/'t/'
+++++.,
~SO4 10%
NaOH 10%
AM 548CH3CC)()H 5% S
ISS
ISS
IS
++++.,.,
++++~~
++++""
4 ~SO4 10%
NaOH 10%
CH3COC)H 5% SISS
ISS
IS
++++tI'tI'
++++tI'tI'
++++.,.,
6 ~SO4 10%
NaOH 10%
Penelilian don Pengembangan Aplikari lsolop don Radio.l'i, J 998
Tabel5. Pengujian bahan kimia{II)
Stain (S)/
IanpaStain(IS)
Dosis (kGy)OK412
(%)BahanKimia
Setacure20 40 60
CzHs<:>H 1 0% SISS
ISS
IS
++++."."
++++tI'tI'
++++.,.,
,0 Na2CO),!%
Thinner
C.,H.OH 10% SISS
ISS
TS
++++.,.,
++++tItI
++++'"'"
Na2CO] 1%
Thinner
AM 542CzH,OH 10% S
ISS
ISS
IS
++++.,+
++++II'II'
++++.,+
Na2CO) 1%
ThilUler
C~sOH 10% STSS
TSS
TS
++++.,.,
++++
+
6 Na.CO., 1% ++.,+
Thinner
C,H.<:>H 10% S
ISS
ISS
IS
++++""
++++II'II'
++++IIII
0 Nu2CO41%
Thinner
C~sOH 10% SISS
ISS
IS
++++tI'tI'
++++.,.,
++++tI'tI'
Na2 CO31%
Thinner
AM 548CzHsOH 10% S
TSS
TSS
TS
++++.,.,
++++tI'tI'
++++tI'tI'
4 Na2C<:>3 1%
Thinner
C,H,OH 10% STSS
TSS
TS
++++.,.,
++++.,.,
++++eIeI
6 Na2CO] 1 %
ThilU1er
Penelitian don Pengenlbangan Aplika.n lsolOp don Radia.n. 1998
Tabel 6. Pengujian kekerttsan air panas dan nyala rokok
Dosis (kOy)Stain(S)/Tanpa Stain
(IS)
Macam
Ir"Jl
OK412
(%)Setacure
20 40 60
Kekerasan STSS
TSS
TS
2848t+CC
388++CC
B3B++CC
0 Air panas
Nyala Rokok
Kekerusun S.TSS
TSS
TS
838++KC
3B3B++CC
3858+++K
2 Air panas
Nyala Rokok
AM 542Kekerasan S
TSS
TSS
TS
4B3B++HK
2B4B++C
K
B
5B++C
K
4 Air panas
Nyala Rokok
Kekerasan SISS
ISS
IS
2BB++HK
2H38++KK
HB2H+++K
6 Air pallaS
Nyala Rokok
Kekerasan STSS
TSS
TS
F2F++
HK
.H
B++HC
H2H++KK
0 Air panas
Nyala Rokok
Kekerasan STSS
TSS
TS
2828++CK
HB2B++CK
B3B++KK
2 Air panas
Nyala Rokok
AM 548Kekerasan S
ISS
ISS
IS
B2B++CK
BB++CK
B2B++KK
4 Air panas
Nayla Rokok
Kekerasan STSSTSS
TS
B3B++CK
B2B++HK
2B3B++HK
6 Air panas
Nyala Rokok
Peneljlian don Pengembangan Aplikosi /SOIOp don Radiosi, /998
Tabel 7. Pengujian adesi, kilap dan ketallanan kikis
Stain (S)/Tanpa Stain
(TS)
Dosis (k(jy)Macam
(J""Jl
OK412
(%)Selacure
20 40 60
Adesi SISS
ISS
IS
99,5100
81,289,710
12,5
99,5100
51,783,21,512,5
100100
70,478,3107,5
0 Kilap
Kikis
Adesi STSS
TSS
TS
97,5100
63782,55
100100
83,783,2510
100100
81,976;5105
2 Kilap
Kikis
AM542Adesi S
ISS
ISS
IS
100
10051,763,750
95100
62,978,5
10
7,5
9999
60,576,550
Kilap4
Adesi STSS
TSS
TS
97,5100
59,263,82,50
98,59969,568,1
1010
99100
62,969,81010
6 Kilap
97,5
87,5
96,7
98
00
Adesi STSS
TSS
TS
60100
96,797,4
00
9497,595,297,8
00
0 Kilap
Adesi STSS
TSS
TS
5562,S90,692,6
00
5579
93,793,6
00
9092,S96
95,800
AM 54897,596969300
Adesi STSS
TSS
TS
57,559
86,990,5
00
5057,593,792,6.0
0
4 Kilap
9590
84,880,6oo
10065
88,590,5
00
100658991,7
00
Adesi STSS
TSS
TS
Kilap6